babii konsepdasar a. pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... ·...

21
6 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Gastroentritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya mual dan muntah serta diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi yang tidak toleran terhadap makanan tertentu atau toksin (Tucker, 1998). Gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden, 1996). Diare adalah buang air besar yang melebihi normal karena passage bolus makanan terlalu cepat sebagai akibat hiperperistaltik, sehingga resorbsi air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi normal, tinja yang dikeluarkan biasanya berbentuk cair dengan atau tanpa disertai lendir dan darah (Sujono, 2009). Dapat disimpulkan bahwa gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala dengan frekuensi defekasi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit yang patogen.

Upload: lehuong

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

6

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Gastroentritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya mual

dan muntah serta diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi yang tidak toleran

terhadap makanan tertentu atau toksin (Tucker, 1998).

Gastroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus

yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,

1996). Diare adalah buang air besar yang melebihi normal karena passage

bolus makanan terlalu cepat sebagai akibat hiperperistaltik, sehingga resorbsi

air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar

melebihi normal, tinja yang dikeluarkan biasanya berbentuk cair dengan atau

tanpa disertai lendir dan darah (Sujono, 2009).

Dapat disimpulkan bahwa gastroentritis adalah peradangan yang

terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala dengan frekuensi

defekasi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri, virus dan

parasit yang patogen.

Page 2: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

7

B. Anatomi dan Fisioloogi

Gambar 2.1. Saluran cerna

a. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri

dari 2 bagian, yaitu bagian luar yang sempit/vestibula yaitu ruang diantara

gusi, gigi, bibir, dan pipi. Pada mulut terdapat palatum anterior dan

posterior yang terdiri dari membran mukosa (palatum mole).

Makanan mengalami proses mekanis yang pertama disebut proses

mengunyah dengan cara menghancurkan makanan sehingga tidakmelukai

dinding saluran pencernaan dan memungkinkan makanan sampai merata

dengan air liur (saliva). Proses mengunyah ini merupakan kegiatan yang

terorganisasi antara lidah, gigi, dan otot-otot pengunyah. Terdapat 3

kelenjar penghasil ludah (saliva) dalam mulut, yaitu:

Page 3: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

8

a. Kelenjar parotis, adalah kelenjar penghasil ludah (saliva) terbanyak,

terletak di bagian kanan dan kiri bagian depan agak ke bawah.

b. Kelenjar submandibularis, merupakan penghasil ludah kedua terletak di

bawah sisi tulang rahang.

c. Kelenjar sublingualis, penghasil ludah terkecil terletak di bawah lidah.

b. Faring dan Esofagus

Merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang

hidung, mulut, dan laring. Faring menghubungkan rongga mulut dengan

kerongkongan (esofagus), didalam lengkung faring terdapat tonsil

(amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung

limfosit. Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dengan jalan

makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan

ruas belakang, keatas bagian depan dengan rongga mulut dengan perantara

lubang yang disebut ismus fauisium.

Esofagus berfungsi menghantarkan makanan dari faring menuju

lambung. Panjang esofagus sekitar 25 cm dan menjalar melalui dada dekat

dengan kolumna vertebralis, dibelakang trakea dan jantung. Esofagus

melengkung ke depan, menembus diafragma dan menghubungkan

lambung. Jalan masuk esofagus ke dalam lambung adalah kardia.

c. Lambung (Gaster)

Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling

banyak terutama didaerah epigaster. Makanan masuk ke dalam lambung

dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (Sfingter), yang bisa

Page 4: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

9

membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi

masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi

secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Lendir

melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap

kelainan pada lapisan lendir ini bisa menyebabkan kerusakan yang

mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

d. Usus Halus

1) Duodenum ( usus 12 jari )

Panjang ± 25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiru.

Pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum

ini terdapat selaput lendir yang membuktikan disebut papila vateri.

Pada papila veteri ini bermuara saluran empedu ( duktus koledukus )

dan saluran pankreas ( duktus pankreatikus ).

2) Yeyenum

Mempunyai panjang sekitar + 6 meter. Dua perlima bagian atas

adalah yeyenum dengan panjang ± 2-3 meter dan ileum dengan

panjang ± 4 – 5 meter. Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada

dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum

yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium. Akar mesenterium

memungkinkan keluar dan masuknya cabang-cabang arteri dan vena

mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2

lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium.

Page 5: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

10

3) Illeum

Sambungan antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas

yang tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan

perataraan lubang yang bernama orifisium ileoseikalis, orifisium ini

diperkuat dengan sfingter ileoseikalis dan pada bagian ini terdapat

katup valvula seikalis atau valvula baukini. Mukosa usus halus.

Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan

mikrovili memudahkan pencernaan dan absorbsi. Lipatan ini dibentuk

oleh mukosa dan submukosa yang dapat memperbesar permukaan

usus. Pada penampangan melintang vili dilapisi oleh epiel dan kripta

yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim

yang memegang peranan aktif dalam pencernaan.

e. Usus besar

Usus besar atau disebut juga kolon yang merupakan sambungan dari

usus halus. Panjang ± 1,5 meter lebarnya 5 – 6 cm. Fungsi usus besar

adalah mengabsorbsi air 990 %), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

Kapasitas absorbsi air kurang lebih 5000 cc/hari. Kolon terdiri dari:

a. Kolon Asendens

Panjang 13 cm terletak dibawah abdomen sebelah kanan

membujur ke atas dari ileum ke bawh hati. Di bawah hati membengkak

ke kiri, lengkungan ini disebut Fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai

kolon transversum.

Page 6: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

11

b. Kolon Transversum

Panjang ± 38 cm, membunjur dari kolon asendens sampai ke

kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat

fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura linealis.

c. Kolon desendens

Panjang ± 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri

membunjur dari atas ke bawah dari fleksura linealis sampai ke depan

ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

d. Kolon Sigmoid

Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam

rongga pelvis sebelah kiri, bentuk menyerupai huruf S. Ujung

bawahnya berhubung dengan rectum.

f. Rectum dan Anus

Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan Intestinum

Mayor dengan anus terletak didalam Rongga Pelvis di depan Os

Sacrum dan Os Koksigis. Anus adalah bagian dari saluran pencernaan

yang menghubungkan rectum dengan dunia luar (udara luar) terletak di

dasar Pelvis dindingnya diperkuat oleh 3 spincter :

a. Spincter ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.

b. Spincter levator ani , bekerja tidak menurut kehendak.

c. Spincter ani ekstemus, bekerja menurut kehendak

g. Organ Aksesoris

a. Hati

Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang terletak teratas dalam

Page 7: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

12

rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati terdiri dari

2 lobus kanan dan kiri.. pada lobus kanan bagian belakang terdapat

kantong empedu. Hati berfungsi menghasilkan cairan empedu,

fagositosis bakteri dan benda sing, pembuatan sel darah merah, dan

menyimpan glikogen.

b. Kantong empedu

Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau

lekukan permukaan bawah hati sampai di pinggiran depan yang

memiliki panjang 8-12 cm dan memiliki kapasitas 40-60 cm3.

Fungsinya sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan

cairan empedu. Cairan empedu mengandung air, garam empedu,

lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid dan sedikit protein. Cairan ini

memberi warna pada feses yaitu warna kuning kehijau-hijauan.

c. Pankreas

Merupakan kelenjar yang strukturnya sama dengan kelenjar ludah.

Memiliki fungsi sebagai penghasil enzim yang berperan dalam sistem

pencernaan makanan secara kimiawi (Pearce, 2000).

C. Etiologi Dan Presdisposisi

Gastroenteritis dapat disebabkan karena adanya mikroorganisme dalam

saluran cerna. Pada saat ini telah dapat diidentifikasi ada sekitar 25 jenis

mikroorganisme yang dapat menyebabkan diare pada anak. Golongannya

adapat berupa bakteri, virus, dan parasit usus (Soegijanto, 2002).

Page 8: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

13

Selain infeksi akibat adanya mikroorganisme, penyebab lain dapat

berupa malabsorbsi, adanya kesalahan dalam diit, adanya kandungan logam

dan bahan kimia dalam makanan, kesalahan dalam pemberian susu formula,

serta akibat keracunan (Soeparman, 2003).

D. Patofisiologi

Proses terjadinya kemungkinan dapat disebabkan karena adanya

infeksi. Awalnya kuman masuk ke dalam saluran cerna yang kemudian

berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa menurunkan usus.

Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas terus yang akhirnya mengakibatkan

gangguan fungsi usus dalam mengabsorbsi cairan dan elektrolit. Toksik

babakteri akan menyebabkan system transport aktif dalam usus sehingga sel

mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan

mengalami peningkatan (Soegijanto, 2002).

Selain itu, dapat pula akibat factor malabsorbsi, yaitu merupakan

kegagalan dalam proses absorbs yang menyebabkan tekanan osmotic

meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang

dapat meningkatkan isi rongga usus yang menyebabkan terjadinya diare.

Factor lainnya dapat berupa factor makanan yang mengandung toksik

atau racun yang tidak mampu diserap dengan baik oleh usus. Sehingga terjadi

peningkatan peristaltic usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan

untuk menyerap makanan sehingga terjadi diare. Selain itu, factor psikologis

dapat mempengaruhi penigkatan peristaltic usus yang akhirnya mempengaruhi

proses penyerapan makanan sehingga terjadi diare. Adanya rasa cemas dan

takut akan mempengaruhi hipotalamus yang dapat mengakibatkan penyerapan

Page 9: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

14

makanan, air dan elektrolit terganggu. Hal ini dapat mengakibatkan

hiperperistaltaik pada kolon sehingga terjadi penambahan jumlah cairan dalam

kolon dan mengakibatkan diare.

Kelainan diluar saluran pencernaan yang dapat mengakibatkan diare

dapat berupa faktor penyakit seperti pankreatitis, uremia, dan penyakit

kolagen. Kelainan endokrin (hipertiroidisme, DM, penyakit addison).

Berdasarkan dari sifat dan karakteristik penyakit ini dalam keadaan bereaksi,

saluran pencernaan berespon terhadap relaksi penyakit tersebut yang

menyebabkan gangguan pegerakan usus bisa menurun atau meningkat normal

5 – 30x menit sehingga terjadi hipersekresi oleh usus yang mengakibatkan

diare.

E. Manifestasi Klinik

1. Demam karena adanya organisme invasif penyebab diare.

2. Muntah

3. Nyeri Abdoman

4. Kram karena adanya ketidakseimbangan elektrolit karena banyak cairan

yang keluar saat diare.

5. Diare

6. Dehidrasi akibat banyaknya cairan dan elektrolit yang terbuang.

7. Letargi.

8. Penampakan pucat, mata cekung, mata kering.

9. Malaise.

Page 10: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

15

10. Ruam pada sekitar anus.

11. Weightloss atau penurunan berat badan.

F. Penatalaksanaan Klinis

1. Rehidrasi Oral atau Intravena

a. Cairan per oral

Cairan yang diberikan peroral berupa cairan yang berisikan

NaCl, dan Na, HCO, Kal dan Glukosa

b. Cairan Parentral

1) Dehidrasi Ringan

1 jam pertama 25 – 50 ml / kg BB / hari, kemudian 125 ml / kg

BB/oral.

2) Dehidrasi sedang

1 jam pertama 50 – 100 ml / kg BB / oral kemudian 125 ml / kg

BB/hari

3) Dehidrasi berat

1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit

(inperset 1 ml : 20 tetes), 16 jam nerikutnya 105 ml / kg BB oralit

per oral.

c. Pemasangan NGT bila :

1) Kehilangan cairan berat.

2) Gagal terapi dehidrasi oral

3) Gagal mencoba berulang kali saat akses infra vena

Page 11: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

16

d. Medikamentosa

1) Obat anti sekresi

2) Obat anti spasmolitik

3) Obat anti biotik

G. Komplikasi

1. Dehidrasi

Klasifikasi tingkat dehidrasi:

a. Dehidrasi ringan

Kehilangan cairan 2 – 5% dari BB dengan gambaran klinik

turgor kulit kurang elastik, suara serak, penderita belum jatuh pada

keadaan syock.

b. Dehidrasi sedang

Kehilangan 5 – 8% dari BB dengan gambaran klinik turgor kulit

jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.

c. Dehidrasi berat

Kehilangan cairan 8 – 10% dari BB dengan gambaran klinik

seperti tanda dihidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun,

apatis sampai koma, otot kaku sampai sianosis

2. Syock/renjatan Hipovomelik

3. Kejang

4. Malnutrisi

5. Hipoglikimia

6. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus

Page 12: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

17

H. Pengkajian Fokus

Data dasar pengkajian pasien dengan Gastroenteritis menurut Hidayat

(2006) yaitu :

1. Identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama).

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Keluhan utama : diare, muntah

3. Riwayat penyakit saat ini : peningkatan frekuensi BAB, feses berbentuk

cair, kadang ada darah atau lendir, lama-kelamaan warna menjadi

kehijauan, muntah, rasa haus berlebih, malaise, kehilangan banyak air dan

elektrolit terjadi gejala dehidrasi, BB menurun, tonus dan turgor kulit

berkurang, selaput kadir mulut dan bibir kering

4. Riwayat kesehatan masa lalu

Riwayat penyakit yang diderita, riwayat inflamasi baik pada saluran cerna

amupun diluar saluran pencernaan.

5. Riwayat Psikososial keluarga

Tingkat kecemasan ibu dan anggota keluarga yang lain.

6. Kebutuhan dasar

a. Pola Eliminasi

Mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4x sehari.

b. Pola Nutrisi

Diawali dengan mual, muntah, anoreksia, menyebabkan penurunan

BAB

c. Pola Istirahat dan Tidur

Page 13: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

18

Akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan

menimbulkan rasa tidak nyaman

d. Pola Aktifitas

Akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri

akibat disentri abdomen

7. Pemeriksaan Penunjang

a. Darah

Ht (hematokrit) meningkat, sedangkan leukosit menurun

b. Feses

Kemungkinan didapatkan adanya bakteri atau parasit

c. Elektrolit

Kadar Natrium, Klorida, dan Kalium menurun

d. Urinalisa

Biasanya urine klien menjadi pekat, BJ urine meningkat

e. Analisa Gas Darah

Antidosis metabolik (bila sudah kekurangan cairan)

8. Data Fokus

a. Subjektif

1) Kelemahan

2) Diare lunak s/d cair

3) Anoreksia mual dan muntah

4) Tidak toleran terhadap diit

5) Perut mulas s/d nyeri (nyeri pada kuadran kanan bawah, abdomen

tengah bawah)

Page 14: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

19

6) Haus, kencing menurun

7) Nadi meningkat, tekanan darah turun, respirasi rate turun cepat dan

dalam (kompensasi ascidosis).

b. Objektif

1) Lemah, gelisah

2) Penurunan lemak / masa otot, penurunan tonus

3) Penurunan turgor, pucat, mata cekung

4) Nyeri tekan abdomen

5) Urine kurang dari normal

6) Hipertermi

7) Hipoksia / Cyanosis

8) Mukosa kering

9) Peristaltik usus lebih dari normal

Page 15: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

20

I. Pathways Keperawatan

(Hidayat, 2006)

InfeksiMalabsorbsi Makanan Faktor psikologis

Kuman masuk danberkembang dalam

usus

Toksik dalamusus halus

Tekanan osmotikmeningkat

Pergeseran cairan danelektrolit ke rongga usus

Toksik tidakdapat diabsorbsi

Isi rongga ususmeningkat

Hiperperistaltik

Kemampuanabsorbsi turun

Diare

Output berlebihPerubahan

nutrisi kurangdari kebutuhan

Dehidrasi

Tubuh kehilangancairan elektrolit

Defisitvolume cairandan elektrolit

Kurangpengetahuan

n

Defekasi sering

Kemerahan dan lesi disekitar anus (lecet,

iritasi)

Gangguanintegritas kulit

Peningkatan asamlambung

Mual, muntah,anoreksia

Hospitalisasi, anakopname

Hipersekresi airdan elektrolit

Cemas

Kurang informasitentang penyakit

Pada anak

Keluarga

Page 16: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

21

J. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output berlebih,

sekunder akibat diare.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak

adekuatnya asupan makanan, sekunder adanya mual, muntah, anoreksia.

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frekuensi

defekasi, iritasi.

4. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dnegan kurangnya paparan

atau informasi tentang proses penyakit anak.

5. Kecemasan (ansietas) meningkat berhubungan dengan dampak

hospitalisasi (opname).

(Doenges, 2000 dan Hidayat, 2006)

K. Fokus Intervensi dan Rasional

Fokus intervensi keperawatan dan rasional merujuk pada Carpenito

(2002) dan Doenges (2000), antara lain:

1. Defisit volume cairan berhubngan dengan output yang berlebihan

sekunder terhadap diare.

a. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam

kebutuhan cairan terpenuhi.

b. Kriteria hasil: Suhu 36-37oC, turgor baik, kulit lembab, TD 120/80

mmHg, nadi 80x/menit, nadi periver teraba, mempertahankan volume

cairan.

Page 17: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

22

c. Intervensi :

1) Kaji tanda-tanda vital.

Rasional: Hipotensi, Takardi, demam, dapat menunjukan respon

pada efek kehilangan cairan.

2) Observasi kulit kering berlebihan dan membrane mukosa,penurunan

turgor kulit.

Rasional: Dapat mengetahui kehilangan cairan berlebihan dan

dehidrasi.

3) Pertahankan pembatasan per oral, tirah baring, hindari kerja atau

batasi aktifitas.

Rasional: Kolon diistirahatkan untuk peyembuhan dan untuk

menurunkan cairan usus

4) Observasi perdarahan dan tes feses tiap hari untuk adanya darah

samar.

Rasional: Diet tak adekuat dan penurunan absorbsi dapat memasukan

defisiensi Vitamin K dan merusak koagulasi, potensial reiko

pendarahan.

5) Kolaborasi pemberian cairan parenteral sesuai indikasi.

Rasional: Mempertahankan istirahat usus akan memerlukan

penggantian cairan untuk memperbaiki kehilangan atau anemia.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual,

muntah, nafsu makan menurun.

a. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam pemenuhan

kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.

Page 18: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

23

b. Kriteria hasil : BB stabil atau peningkatan BB, tidak ada

malnutrisi, nafsu makan meningkat, pasien mengmhabiskan porsi

makan yang sudah disediakan rumah sakit.

c. Intervensi :

1) Dorong tirah baringatau pembatasan aktifitas selama fase sakit

akut.

Rasional: Menurunkan kebutuhan metabolikuntuk mencegah

penurunan kalori dan simpanan energi.

2) Anjurkan klien istirahat sebelum makan.

Rasional: Menenangkan peristaltic dan meningkatkan enegi untuk

makan

3) Sediakan makanan dalam keadaan hangat, lingkungan

menyenangkan, dan kondisi tidak terburu-buru.

Rasional: Lingkungan yang menyenangkan dapat menurunan stress

dan lebih kondusif untuk makan.

4) Catat masukan makanannya.

Rasional: Memberikan rasa kontrol pada klien dan memberikan

kesempatan untuk memilih makanan yang diinginkan, dinikmati,

dapat meningkatkan masukan.

5) Berikan nutrisi parental total, therapy Intra Vena sesuai indikasi.

Rasional: Dapat mengistirahatkan saluran sementara memberikan

nutrisi penting.

Page 19: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

24

6) Timbang berat badan setiap hari.

Rasional: memberikan informasi tentang kebutuhan diet atau

keefektifan terapi

3. Gangguan integritas kulit berhubungan denganpeningkatan frekuensi BAB,

iritasi.

a. Tujuan : gangguan integritas kulit teratasi

b. Kriteria hasil : tidak terjadi lecet dan kemerahan di sekitar anal

c. Intervensi

1) Bersihkan sekitar anal setelah defekasi dengan sabun yang lembut

bilas dengan air bersih, keringkan dengan seksama dan taburi talk

Rasional : untuk mencegah perluasan iritasi

2) Beri stik laken diatas perlak klien

Rasional : untuk mencegah gesekan tiba-tiba pada bokong.

3) Gunakan pakaian yang longgar

Rasional : untuk memudahkan bebas gerak

4) Monitor data laboratorium

Rasional : untuk mengetahui luasan/PH, elektrolit,

hematokrit, dll.

4. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan kurangnya paparan atau

informasi tentang proses penyakit anak.

a. Tujuan : peningkatan pengetahuan keluarga tentang gastroenteritis

beserta upaya pencegahan dan penangannnya.

b. Kriteria hasil : keluarga mempu menjelaskan kembali tentang

pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi, cara pencegahan, dan

Page 20: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

25

cara penanganan pertama pada anak yang mengalami gastroenteritis.

c. Intervensi:

1) Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab,

tanda gejala, komplikasi, cara pencegahan, dan cara penanganan

pertama pada anak yang mengalami gastroenteritis.

Rasional : untuk emnentukan materi pemberian pendidikan

kesehatan sesuai tingkat pengetahuan keluarga.

2) Berikan penjelasan (pendidikan kesehatan) tentang materi yang

belum dipahami oleh keluarga khususnya masalah gastroenteritis.

Rasional : sesuaikan dengan tingkat pengetahuan keluarga agar

tepat sasaran.

3) Ajarkan dan demonstrasikan beberapa pertolongan pertama yang

dapat diberikan pada anak yang mengalami gastroenteritis.

Rasional : member kesempatan pada keluarga untuk mencoba

member penanganan pertama jika terjadi masalah yang sama.

4) Motivasi keluarga untuk berperilaku bersih dan sehat.

Rasional : sebagai upaya pencegahan masalah pencernaan pada

anak.

5. Kecemasan (ansietas) meningkat berhubungan dengan dampak hospitalisasi

(opname).

a. Tujuan : meminimalakan kecemasan dan ketakutan yang dialami oleh

anak sebagai dampak dari hospitalisasi.

b. Kriteria hasil : anak tidak rewel, mampu beradptasi dengan lingkungan,

anak kooperatif.

Page 21: BABII KONSEPDASAR A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files/disk1/127/jtptunimus-gdl-nurwitocah... · air dalam usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi

26

c. Intervensi:

1) Monitor adanya perubahan tanda kecemasan seperti ungkapan

perasaan, gelisah, berkeringat dingin, perubahan frekuensi jantung

dan pernapasan, serta ketegangan otot.

Rasional : mengantisipasi jika sewaktu-waktu anak mendadak

mengalami kepanikan, sehingga dapat menentukan intervensi yang

tepat.

2) Berikan dorongan untuk mengungkapkan perasaan

Rasional : untuk membantu mengurangi kecemasan

3) Ajarkan teknik relaksasi dan pengalihan

Rasional : untuk membantu mengalihkan foskus klien pada proses

hospitalisasinya.

4) Sediakan mainan sesuai dengan usia tumbuh kembang yang tidak

membahayakan anak

Rasional : member peluang kepada anak untuk beraktivitas untuk

menghindari kejenuhan selama dirawat di rumah sakit.