bab ii tinjauan teori a. pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia...

26
6 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian 1. Post Partum Post partum adalah masa dimulai setelah partum selesai kira-kira 6minggu setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandung kembali seperti keadaan sebelum hamil. Dimana tubuh menyesuaikan baik fisik maupun psikososial terhadap proses melahirkan. Bari S A, dkk, 2002) Perdarahan pasca persalinan adalah kehilangan darah melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi lahir, perdarahan primer terjadi dalam 24 jam pertama, sedangkan perdarahan sekunder terjadi setelah itu (Mansjoer, 2002 : 313) Hemoragi pasca partum adalah kehilangan darah melebihi dari 500 ml selama dan atau setelah kelahiran dapat terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran, atau lambat sampai 28 hari pasca partum (akhir dari puerperium) (Doenges, 2001 : 487). Menurut Depkes RI (1999) post partum dibagi menjadi tiga periode yaitu : a. Puerperium dini yaitu keadaan yang terjadi segera setelah persalinaa sampai 24 sesudah persalinan. Kepulihan dimana ibu telah diperbolahkan berdiri dan berjalan –jalan.

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

1. Post Partum

Post partum adalah masa dimulai setelah partum selesai kira-kira

6minggu setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandung

kembali seperti keadaan sebelum hamil. Dimana tubuh menyesuaikan baik

fisik maupun psikososial terhadap proses melahirkan. Bari S A, dkk, 2002)

Perdarahan pasca persalinan adalah kehilangan darah melebihi 500

ml yang terjadi setelah bayi lahir, perdarahan primer terjadi dalam 24 jam

pertama, sedangkan perdarahan sekunder terjadi setelah itu (Mansjoer,

2002 : 313)

Hemoragi pasca partum adalah kehilangan darah melebihi dari 500

ml selama dan atau setelah kelahiran dapat terjadi dalam 24 jam pertama

setelah kelahiran, atau lambat sampai 28 hari pasca partum (akhir dari

puerperium) (Doenges, 2001 : 487).

Menurut Depkes RI (1999) post partum dibagi menjadi tiga

periode yaitu :

a. Puerperium dini yaitu keadaan yang terjadi segera setelah persalinaa

sampai 24 sesudah persalinan. Kepulihan dimana ibu telah

diperbolahkan berdiri dan berjalan –jalan.

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

7

b. Early Puerperium yaitu keadaan yang terjadi pada permulaan

puerperium

c. Later Puerperium yaitu waktu satu minggu sesudah melahirkan sampai

enam

2. Perdarahan

Perdarahan adalah hilangnya volume darah dari pembuluh kapiler

baik mengucur maupun merembes dalam waktu yang cepat. (Purwadiato,

dkk : 2000

Hemoragi pasca partum adalah kehilangan darah melebihi dari 500

ml selama dan atau setelah kelahiran dapat terjadi dalam 24 jam pertama

setelah kelahiran, atau lambat sampai 28 hari pasca partum (akhir dari

puerperium) (Doenges, 2001 : 487).

Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih 500 – 600 ml

dalam masa 24 jam setelah anak lahir, menurut waktu terjadinya dibagi

atas 2 bagian :

a. Perdarahan post partum primer (early post partum hemorrhage)

yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir.

b. Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorrhage)

yang terjadi setelah 2 Perdarahan postpartum adalah perdarahan

lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk

perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post partum adalah

perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam

setelah anak dan plasenta lahir . (Prof.Dr.RustamMochtar,MPH,199)

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

8

Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

1) Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir

2) Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi

lahir. 4 jam biasanya antara hari ke 5 sampai 15

3. Perdarahan Post Partum

Perdarahan Post Partum adalah perdarahan dalam kala IV yang

lebih dari 500 CC dalam 24 jam setelah bayi dan plasenta lahir (Rustam :

2000)

Nifas adalah masa pulihnya kembali alat kandungan , dimulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil.

Lama masa nifas ini enam (6) minggu (Manuba,2000).

Nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira-kira 6

minggu. Akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti

sebelum kehamilan dalam waktu 3(tiga) bulan (Wikjosastro,2001)

Nifas atau pierinium,berasal dari kata puer yang artinya bayi dan

paraus berarti melahirkan. Jadi puerperium adalah masa setelah

melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya

kembali(Ibrahim,1999).

Nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadan sebelum hamil,yang berlangsung kira-

kira 6 minggu(Saefudin,2001).

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

9

B. Anatomi Fisiologi

Plasenta Normal

Plasenta normal Ukuran dan Bentzik. Placenta berbentuk cakrarn yang bundar

atau lonjong (oval), inempuny.a ukuran 20 x 15.cm dan tebal 1.5 sampai 2.0cm.

Berat placenta, yang biasanya 20 persen dari berat janin, berkisar antara 425

dan.550 g.Pada sisi uterus terdapat delapan atau lebih cotyledon maternal yang

dipisahkan oleh alur-alur (fissura).Istilah cotyledon fetal mengacu pada bagian

plasenta yang mendapat suplai darah dari pembuluh villus utama dan cabang-

cabangnya.permukaan maternal ditutupi oleh lapisan deciduadan fibrin yang ikut

keluar bersama-sama plasenta pada kelahiran.Sisi fetal ditutupi oleh membrane

atau selaput ketuban.

Lokasi. Secara normal plasenta tertanam pada bagian atas uterus . Kadang-

kadang plasenta berada pada segmen bawah dan adakalanya terletak di atas cervik.

Keadaan terakhir ini disebut dengan istilah placenta previa dan menjadi penyebab

timbulnya perdarahan dalam trimester ketiga.Kadang-kadang pemeriksaan

ultrasonic pada kehamilan dini menunjukkan adanya plasenta di bagian bawah

yang merupakan indikasi bagi plasenta previa, tetapi dalam pemeriksaan ulang

pada kehamilan lanjut ditemukan plasenta pada segmen atas. Mungkin

pertumbuhan normal plasenta menjauhi cervik.

Kelainan-kelainan Placenta

Lobus Succenturiata. Ini merupakan lobus tambahan atau lobus asesorius

yang berada dengan jarak tertentu dari placenta utama. Pembuluh darah yang

mensuplai lobus ini berjalan menembus selaput ketuban dan dapat terputus

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

10

ketika selaput ketuban tersebut robek atau pada saat kelahiran. Lobus

succenturiata bisa tertinggal setelah melahirkan dan menyebabkan perdarahan

postpartum.

Placenta, Circumvallata. Selaput ketuban melipat ke belakang pada

permukaan janin dan berinsersio ke dalam placenta itu sendiri. Placenta

berada di sebelah luar chorion.

Amnion Nodosum. Ini berupa nodulus kuning dengan diameter 3 sampai 4

cm, yang terletak pada permukaan-fetal amnion. Nodulus ini berisi vernix,

fibrin, sel-sel yang mengelupas (deskuamasi) dan rambut lanugo. Amnion

nodosum dapat berbentuk sebuah kista. Keadaan ini disertai oligohydramnios.

Infark yang terlokalisir sering dijumpai. Makna klinisnya tidak diketahui

sekalipun jika keadaan ini berlebihan, maka kapasitas fungsional placenta

dapat berkurang.

Perubahan Warna (Diskolorisasi). Warna merah berhubungan dengan adanya

perdarahan. Warna hijau disebabkan oleh meconium dan dapat merupakan

indikasi adanya hipoksia janin.

Placenta Kembar. Pada kembar monochorionik, placenta membentuk satu

massa sedangkan pada kembar dichorionik, placenta dapat menyatu atau

terpisah.

Berat. Placenta yang beratnya lebih dari 600 g atau di bawah 400 g biasanya

berhubungan dengan kehamilan yang abnormal.

Placenta pada Berbagai Keadaan

Prematuritas. Placenta kecil dan sering pucat.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

11

Pastmaturitas. Ukuran dan berat placenta biasanya normal. Terlihat warna

meconium terdapat infark atau fibrosis yang luas, fungsi placenta dapat

berkurang.

Retardasi Pertumbuhan Intrauterin. Placenta cenderung kecil, kurangnya berat

placenta sebanding dengan berat bayi.

Diabetes Mellitus. .Placenta biasanya lebih hesar daripada normal, tetapi pada

kasus-kasus yang berat dengan sirkulasi darah ibu yang terganggu. placenta

dapat ukuran kecil.

Toxemia Gravidarurn. Tidak terlihat perubahan yang khas. Sering placenta

tampak normal.

Erythroblastosis. Placenta tampak lapuk, berwarna pucat sampai dan beratnya

dapat mencapai 2,000 g. ,

Syphilis Kongenital. Placenta lebar, tebal dan pucat.

Arnnionis. Selaput ketuban suram (opaque) dan berubah warna menjadi

kuning. placenta mungkin mengeluarkan bau yang busuk.

RETENTIO PLACENTAE

Retentio placentae dalam uterus dapat dibagi menjadi empat kelompok:

1. Terpisah tapi tertahan: Di sini tidak ada tenaga yang dalam keadaan

normal mendorong placenta keluar.

2. Terpisah tapi terperangkap (inkarserata): Konstriksi rahirn yang

berbentuk jam-pasir (hourglass) atau spasme cervix menyebabkan

placenta terperangkap dalam segmen etas uterus.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

12

3. Melekat tapi dapat dipisahkan (adhesiva): Dalam situasi ini, placenta tidak

dapat terlepas sendiri dari dinding rahim. Penyebabnya mencakup kegagalan

kontraksi-normal dan retraksi pada kala tiga, defek anatomis dalam uterus,

dan abnormaiitas decidua yang mencegah terbentuknya lempeng pemisahan

decidua yang normal.

4. Melekat tapi tidak dapat dipisahkan: Di sini berupa placenta acreta dengan

berbagai

derajat. Decidua normal tidak ada, dan villi chorialis melekat langsung serta

menembus myometrium.

Teknik Pengeluaran secara Manual

Pengeluaran placenta yang tertahan secara manual tidak lagi ithanggap

berbahaya sebagaimana anggapan yang pernah ada. Banyak hasil yang jelek

dari prosedur ini disebabkan oleh tindakan yang ditunda terlampau lama

sampai perdarahan menyebabkan masuknya pasien ke dalam keadaan yang

berbahaya. Kalau ada perdarahan, placenta harus segera dikeluarkan. tidak

disertai perdarahan dan pasien berada dalam kondisi yang balk, diper-

bolehkan menunggu selama 30 menit.

Apabila pasien mengalami perdarahan secara aktif, dipasang infus intravena

dan disediakan darah. Anesthesi diperlukan. Prosedur dilaksanakan dalarn

kondisi aseptik.

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

13

Gambar 1. Pengeluaran placenta secara manual

Uterus dipegang dengan salah satu tangan pada bagian fundus lewat dinding

abdomen ibu (Gambar 1). Tangan lainnya dimasukkan ke dalam vagina dan

Jewat

Sumber : Harry Oxorn, 2003

C. Etiologi

Penyebab perdarahan post portum menurut Rustam 2000 antara lain

antonia uteri.

Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah:

1) Persalinan yang terlalu cepat (partus precipitatus).

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

14

Kontrak uterus yang terlalu kuat dan terus menerus selama kala I dan kala

II persalinan (kontraksi yang hiperernik), maka otot-otot uterus akan

kekurangan kemampuannya untuk beretraksi setelah bayi lahir.

2) Umur telalu muda atau terlalu tua (kurang dari 20 tahun atau lebi dari 35

tahun)

3) Perietas sering terjadi atau dijumpai pada grande multipara dan multipara

4) Partus lama

Dapat menyebabkan terjadinya inersia uteri karena kelelahan pada otot-

otot uterus(Dep Kes RI,1999).

5) Uterus terlalu tegang dan besar misalnya pada (gemeli, hidramnion, atau

janin besar). Pada kondisi ini miometrium teregang dengan hebat sehingga

kontraksinya setelah kelahiran bayi menjadi tidak efisien.(Varley,2000)

6) Riwayat perdarahan post partum atau retensio plasenta pada persalinan

terdahulu. pada kondisi ini akan timbul resiko terjadinya hal yang sama

pada persalinan yang sekarang.

7) Stimulasi dengan oksitoksin atau protaklandin. Dapat menyebabkan

terjadinya inersia sekunder karena kelelahan pada otot-otot

uterus(Cunningham,2000).

8) Perut bekas seksio sesaria , miomektomi atau histerorafia. Keadaan

tersebut akan mengganggu kontraksi rahim(Arias,1999).

9) Anemia.

10) Wanita yang mengalami anemia dalam persalinan dengan kadar

hemoglobin 10g/dl,akan dengan cepat terganggu kondisinya bila terjadi

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

15

kehilangan darah meskipun hanya sedikit. Anemia dihubungkan dengan

kelemahan yang dapat dianggap sebagai penyebab langsung atonia uteri

(Dep Kes RI, 1999).sedangkan penyebab anemia dalam kehamilan adalah:

a) Kurang gizi(malnutrisi).

b) Kurang zat besi.

c) Malabsorbsi.

d) Kehilangan darah yang banyak pada persalinan yang lalu, dan haid.

Sosia ekonomi yaitu mal nutrisi

11) Sisa ketuban dan selaput ketuban

12) Jalan lahir seperti robekan perineum, robekan vagina, robekan serviks,

forniks dan rahim

13) Penyakit darah, kelainan pembekuan darah atau hipofibrinogenia dan

sering dijumpai pada :

a. Sclusio plasenta

b. Kematian janin yang lama dalam kandungan

c. Pre eklamasi dan eklamasi

d. Infeksi, hepatitis, dan septik syok.

D. Patofisiologi

Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk

meningkatkansirkulasi ke sana, atoni uteri dan subinvolusi uterus

menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga sehingga pembuluh darah-

pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup sempura sehinga pedarahan

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

16

terjadi terus menerus. Trauma jalan terakhir seperti epiostomi yang lebar,

laserasi perineum, dan rupture uteri juga menyebabkan perdarahan karena

terbukanya pembuluh darah, penyakit darah pada ibu; misalnya afibrinogemia

atau hipofibrinogemia karena tidak ada kurangnya fibrin untuk membantu

proses pembekuan darah juga merupakan penyabab dari perdarahan dari

postpartum. Perdarahan yang sulit dihentikan bisa mendorong pada keadaan

shock hemoragik.

E. Manifestasi Klinis

Gejala klinis yang mungkin terjadi adalah kehilangan darah dalam

jumlah banyak (500 ml), nadi lemah, haus, pucat, lochea warna merah,

gelisah, letih, tekanan darah rendah ekstremitas dingin, dapat pula terjadi syok

hemorogik

1. Menurut Mochtar (2001) gejala klinik berdasarkan penyebab ada lima

yaitu :

a) Antonia Uteri

Uterus berkontraksi lembek , terjadi perdarahan segera setelah lahir

b) Robekan jalan lahir

Terjadi perdarahan segera, darah segar mengalir segera

setelah bayi lahir, konterksi uterus baik, plasenta baik. Gejala yang

kadang-kadang timbul pucat, lemah, menggigil.

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

17

c) Retensio plasenta

Plasenta belum lahir selama 30 menit, perdarahan segera, kontraksi

uterus baik.

d) Tertinggalnya sisa plasenta

selaput yang mengandung pembuluh darah ada yang tertinggal,

perdarahan segera. Gejala yang kadang-kadang timbul uterus

berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang.

e) Inversio uterus

Uterus tidak teraba, lumen vagina berisi massa, perdarahan segera,

nyeri berat.

2. Tanda dan Gejala

Terjadi perdarahan rembes atau mengucur, saat kontraksi uterus keras,

darah berwarna merah muda, bila perdarahan hebat timbul syok, pada

pemeriksaan inspekulo terdapat ronekan pada vagina, serviks atau

varises pecah dan sisa plasenta tertinggal. (purwadianto, dkk, 2000).

F. Penatalaksanaan

Pada perdarahan akibat robekan jalan lahir penanganannya adalah :

1. Lakukan eksplorasi untul mengidentifikasilokasi laserasi dan sumber

perdarahan

2. Lakukan irigasi pada tempat luka dan berikan laruta antiseptik.

3. Jepit dengan klem sumber perdarahan kemudian ikat dengan benang

yang dapat diserap.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

18

4. Lakukan penjahitan

a. Pada ruptura perineal tingkat I (robekan pada mkosa vagina dan

kulit), robekan dijahit dengan benang catgut dan memekai jarum

bundar.

b. Pada roptura perineal tingkat II (ruptura perinei sub totalis) ikut

robek pula dasar panggul seperti : luka jahit dua lapis dengan benang

catguthalus secara simpul atau jelujur dengan jarum bundar, kulit

dijahit dengan benang sutera dan memakai jarum yang tajam

c. Pada ruptur perineal tingkat III (ruptur perinei totalis) yang robek

selain spingter ani externa. Sebelum memulai menjahit harus

ditemukan dulu kedua pangkal m.stingter ani externa yang terpoting.

Otot ini dijahit dengan benang cromiksecara simpul, penjahitan harus

dilakukan secara cermat agar otot tersebut tersambung dengan baik.

Kemudian dijahit seperti menjahit ruptura perinei II. Bila mucosa

rectum ikut robek maka harus dijahit terlebih dahulu dengan benang

catgut halus secara simpul.

Bila ada plasenta dilakukan sebagai berikut

1) Memeriksa kelenhkapan plasenta setelah dilahirkan

2) Berikan antibiotika karena kemungkinan ada

endometriosis

3) Lakukan eksplorasi digital atau bila servik terbuka dan

mengeluarkan bekuan darah atau jaringan

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

19

4) Bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrumen, lakukan

evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuret

5) Bila Hb 8 gr % berikan transfusi atau berikan sulfat ferosus

600 mg per hari selama 10 hari

G. Komplikasi

Komplikasi perdarahan post partum primer yang paling berat yaitu

syok. Bila terjadi syok yang berat dan pasien selamat, dapat terjadi komplikasi

lanjutan yaitu anemia dan infeksi dalam masa nifas. Infeksi dalam keadaan

anemia bisa berlangsung berat sampai sepsis. Pada perdarahan yang disertai

oleh pembekuan intravaskuler merata dapat terjadi kegagalan fungsi organ-

organ seperti gagal ginjal mendadak (Chalik, 2000).

H. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian fokus

Pengkajian fokus pada perdarahan post portum meurut Dongoes

dan Marylin E, (2001) sebagai berikut :

a. Alasan dan keluhan pertama masuk Rumah Sakit

Apa yang dirasakan saat itu ditujukan untuj mengenali tanda atau

gajala yng berkaitan dengan perdarahan post portum misalnya

antonio uteri, retensio plasenta robekan jalan lahir, vagina,

perineum, adanya sisa selaput plsenta dan biasanya ibu nampak

perdarahan banyak > 500 CC

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

20

b. Riwayat kesehatan sekarang

Dikaji untuk mengetahui apakah seorang ibu menderita penyakit

yang bisa menyebabkan perdarahan post portum seperti aspek

fisiologis dan psikososialnya.

c. Riwayat kesehatan dahulu

Dikaji untuk mengrtahui apakah seorang ibu perah menderita

penyakit yang lain yang menyertai dan bisa memperburuk keadaan

atau mempersulit penyambuhan. Seperti penyakit diabetus melitus

dan jantung

d. Riwayat kesehatan keluarga

Meliputi penyakit yang diderita pasien dan apakah keluarga pasien

ada yang mempunyai riwayat yang sama

Pola pengkajian kesehatan menurut (Dongoes dan Marilyn

E,2001)

Sebagai berikut :

1) Aktivitas istirahat

Insomia mungkin teramat.

2) Sirkulasi

kehilangan darah selama proses post portum

3) Integritas ego

Peka rangsang, takut atau menangis sering terlihat kira-kira

3hari setelah melahirkan “post portum blues”

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

21

4) Eliminasi

BAK tidak teratur sampai hari ke 2dan ke 5

5) Makan dan cairan

Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira

sampai hari ke 5

6) Persepsi sensori

Tidak ada gerakan dan sensori

7) Nyeri dan ketidaknyamanan

Nyeri tekan payudara dan pembesaran dapat terjadi diantara

hari ke 3 sampai hari ke 5 post partum

8) Seksualitas

a. Uterus diatas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran

menurun satu jari setiap harinya

b. Lochea rubra berlanjut sampai hari ke 2

c. Payudara produksi kolostrum 24 jam pertama

9) Pengkajian Psikologis

a. Apakah pasien dalam keadaan stabil

b. Apakah pasien biasanya cemas sebelum persalinan dan

masa penyembuhan

10) Data pemeriksaan Penunjang, meliputi : pemeriksaan

hemoglobin dan hematokrit darah, leukosit.

2. Pengkajian Dasar Data Klien

a. Sirkulasi : Rembesan kontinu atau perdarahan tiba-tiba.

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

22

Dapat tampak pucat, anemik.

b. Ketidaknyamanan : Nyeri tekan uterus (fragmen-fragmen

plasenta tertahan)

Ketidaknyamanan vagina/pelvis, sakit punggung

(hematoma)

c. Keamanan : Pecah ketuban dini

d. Seksuaitas : Tinggi fundus atau baan uterus gagal kembali

pada ukuran dan fungsi kehamilan (Subinvorusi)

Leukorea mungkin ada

Terus terlepasnya jaringan

3. Pemeriksaan Diagnostik

a. Golongan darah : Menentukan Rh, golongan ABO

dan pencocokan silang

b. Jumlah darah lengkap

c. Kultur uterus dan vaginal : Mengesampingkan infeksi

pasca partum

d. Urinalisis : Memastikan kerusakan

kandung kemih

e. Profil koagulasi : Peningkatan degeradasi kadar

produk fibrin/ produk spilit fibrin

(SDP/FSP)

f. Sonografi : Menentukan adanya jaringan plasenta

yang tertahan.

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

23

I. Pathway

Penyakit darah Atonia uteri Sisa plasenta dan

selaput ketuban

Robekan jalan

lahir/servik

Kelainan

pembekuan darahUterus gagal

berontraksi dengan

baik setelah persalinan

Menghalangi

kontraksi uterus

Uterus tidak dapat

berkontraksi secara

efektif

Masih ada

pembekuan Darah

yang tetap terbuka

Perdarahan post partum

Perdarahan hebat Kehilangan vaskuler

berlebihan

Ancaman perubahan pada

status kesehatan/kematian

Syok Kekurangan

volume cairan

Hipovolemia

Perubahan

perfusi jaringan

Ansietas

Sumber : - Mochtar, 1998 : 300

- Saiffudin, 2002 : 25 - 31- Doenges, 2001 : 488 - 494

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

24

J. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskuler berlebihan.

Intervensi :

a.Tinjau ulang catatan kehamilan dan persalinan/kelahiran.

b.Kaji lokasi uterus dan derajat kontraktilitas uterus.

c.Perhatikan hipotensi/takikardia perlambatan pengisian kapiler, sinopsis

dasar kuku membran mukosa dan bibir.

d.Lakukan tirah baring dengan kaki di tinggikan 200-300 dan tubuh

horisontal.

e. Kolaborasi : - Pemberian infus, pemberian darah lengkap/produk darah

- Pemberian obat sesuai indikasi

2.Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia

Intervensi :

a.Perhatikan Hb/Ht sebelum dan setelah kehilangan darah

b.Pantau tanda vital; catat derajat dan durasi episode hipovolemik

c.Perhatikan tingkat kesadaran dan adanya perubahn perilaku

d.Kaji payudara setiap hari, perhtikan ada atau tidaknya laktasi dan

perubahan pada ukuran payudara

e. Kolaborasi :- Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan

- Pantau GDA dan Kadar pH

3.Ansietas berhubungan dengan ancaman perubahan pada status kesehatan atau

kematian .

Intervensi :

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

25

a.Evaluasi respon psikologis serta persepsi klien terhadap kejadian

hemoragi pasca partum.

b. Sampaikan sikap tenang, empati dan mendukung.

c.Berikan informasi tentang modalitas tindakan dan keefektifan

intervensi

d. Bantu klien dalam mengidentifikasi perasaan ansietas; berikan

kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan.

e.Rujuk klien/pasang untuk konseling atau ke kelompok pendukung

komunitas.

(Doenges, 2001 : 488 – 484)

K. Diagnosa keperawatan

Rumusan diagnosa keperawatan menurut North American Nursing

Dianosa Association (2005) adalah sebagai berikut :

a. Defisit volume cairan b. d kehilangan aktif volume cairan

b. Nyeri akut b. d agen injuri fisik

c. Resiko onfeksi b. d prosedur invasif

d. Defisit perawatan diri b. d kelemahan fisik

e. Cemas atau ketakutan b. d krisis siuasional

H. Fokus intervensi dan rasional

Rencana keperawatan McCloskey, J.C, Buluechek, G.M (2000)

Nursing intervention Classification (NIC).

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

26

a.Defisit volume cairan b/d kehilangan aktif voluma cairan

Tujuan : Tidak terjadi perdarahan

Kriteria hasil :

1). Perdarahan berhenti

2). Hb diatas normal

3). Tanda vital diatas normal

Rencana tindakan keperawatan

1). Monitor jumlah pendarahan pasien

Rasional : kehilangan darah akibat perdarahan bisa berakibat syok.

2). Monitor hasil laboratorium pasien

Rasional : Anemi akibat kehilangan darah dapat terjadi. Terapi

pengantian darah mungkin diperlukan.

3). Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedang badanya

tetap terlentang.

Rasional : dengan kaki lebih tinggi akan meningkatan aliran darah

ke otak dan organ lain.

4). Monitor tanda vital

Rasional : perubahan tanda vital terjadi bila perdarahan semakin

berat

5). Monitor intake dan output setiap 1 jam

Rasional : Perubahan output merupakan tanda adanya gangguan

sirkulasi darah.

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

27

6). Lakukan message uterus dengan satu tangan serta tangan lainnya

diletakkan diatas simpisis.

Rasional : Message uterus merangsang kontraksi uterus dan

membantu pelepasan plasenta, satu tangan diatas simpisis

mencegah terjadinya inversio uteri.

7). Batasi pemeriksaan vagina dan rektum

Rasional : Trauma yang terjadi di daerah vagina dan rektum

meningkatkan

terjadinya perdarahan yang lebih hebat, bila terjadi laserasi pada

serviks / perineum

8). Berikan infus atau cairan intravana

Rasional : cairan intravana dapat meningkatkan volume

intravasculer

9). Kolaborasi dengan tim medis dengan pemberian anti perdarahan

Rasional : Anti perdarahan mencegah perdarahan yang lebih hebat

dan mengetahui intervensi selanjutnya

10). Berikan tranfusi whole blood (bila perlu)

Rasional : whole blood membentu menormalkan volume cairan

tubuh akibat perdarahan

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (luka jahitan perineum)

Tujuan : Nyeri hilanh atau brkurang

Kriteria hasil :

1). Skala nyeri berkurang atau hilang

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

28

2). Pasien tampak tenang

Rencana tindakan keperawatan

1) Kaji nyeri setiap 6 jam, baik skala, intensitas, lokasi, frekuensi

Rasional : Untuk mengetahui derajat dan tingkat nyeri yang

dialami dan untuk dapat melakukan intervensi selanjutnya

2) Ajarkan teknik relaksasi

Rasional : untuk mengalihkan perhatian pasien dari nyerinya.

3) Kaji tanda vital

Rasional : Mengetaui perubahan tanda vital dan untuk dapat

melakukan intervensi selanjutya

4) Pemberian dengan tim medis dengan pemberian analgetik

Rasional : mengurangi rasa nyeri

c. Resiko infeksi sehubungan dengan prosedur invasif

Tujuan : tidak terjadi infeksi

Kriteria hasil :

1) Lochea tidak berbau dan

2) Tanda vital dalam batas vital

Rencana tindakan keperawatan

1) Catat perubahan tanda vital

Rasional : Perubahan tanda vital (suhu) merupakan indikasi

terjadinya infeksi.

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

29

2) Obsevasi luka dan jahitan perineum tiap ganti balut.

Rasional : mengetahui seberapa besar resiko untuk infeksi dan

menentuakan intervensi selanjutnya.

3) Monitor involusi uterus dan pengeluaran lochea

Rasional : infeksi uterus menghambat involusi dan terjadi

pengeluaran lochea yang berkepanjangan

4) Perhatikan kemungkinan infeksi ditempat lain, misalnya infeksi di

saluran nafas, mastitis dan saluran kencing

Rasional : Infeksi ditempat lain memperburuk keadaan

5) Berikan perawatan perineal, dan pertahankan agar pembalut

Jangan sampai terlalu basah

Rasional : pembalut yang terlalu basah bisa menyebabkan iritasi

dan dapat menjadi media untuk pertumbuhan bakteri,

peningkatan resiko infeksi

6) Kolaborasi dengan tim medis dengan pemberian zat besi dan

antibuotika.

Rasional : Anemi memperberat keadaan dan antibiotika yang tepat

diperlukan untuk keadaan infeksi

d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

Tujuan : Kebutuhan akan aktifitas fisik pasie terpenuhi

Kriteria hasil :

1) Pasien dapat melakukan aktivitas dengan bantuan

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

30

2) Pasien menyatakan kenyamanan terhadap kemempuan melakukan

aktivitas

3) Klien terbebasdari bau badan

Rencana tindakan keperawatan

1) Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.

Rasional : Kemampuan pasien dalam perawatan diri fdan

meningkatakan rasa percaya diri

2) Mitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,

berpakaian berhias, toileting dan makan.

Rasional : Membantu meningkakan kemampuan aktivitas pasien

3) Sediakan bantuan sampai klien mampu scara utuh untuk melakukan

selfcare

Rasional : Meningkatakan kemampuan melakukan perawatan diri

mandiri yang optimal sesuai kemampuan.

4) Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika

klien tidak mampu melakukannya.

Rasional : Kemampuan individu untuk meningkatkan rasa percaya

diri

5) Ajarkan klien atau keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk

memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk

melakukannya.

Rasional : Memberikan dukungan kepada keluarga dan pasien dalam

perawatan diri yang mandiri

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertiandigilib.unimus.ac.id/files//disk1/127/jtptunimus... · antonia uteri. Faktor presdisposisi terjadinya antonia uteri adalah: 1) Persalinan yang terlalu

31

e. Cemas berhubungan dengan krisis situasional

Tujuan : Cemas hilang atau brkurang

Kriteria hasil :

1) Klien dapat mengungkapkan secara verbal rasa cemasnya

2) Pasien mengatakan perasaan cemas berkurang atau hilang

Rencana tindakan keperawatan

1) Kaji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan

Rasional : Persepsi klien mempengaruhi intensitas cemasnya

2) Kaji respon fisiologis klien (takikardia, takipnea, gemetar)

Rasional : Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada

respon fisiologis

3) Perlakukan pasien secara empati serta sikap mendukung

Rasional : Memberikan dukungan emosi

4) Berikan informasi tentang perawatan dan pengobatan

Rasional : Informasi yang akurat dapat mengurangi cemas dan takut

yang tidak diketahui

5) Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya

Rasional : Ungkapan perasaan dapat mengurangi rasa cemas

6) Kaji mekanisme koping yang digunakan klien

Rasional : cemas yang berkepanjangan dapat dicagah dengan

mekanisme koping yang tepat