bab2 tinjauan kepustakaan anatomi saja

25
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN II.1 ANATOMI KOLUMNA VERTEBRALIS Secara keseluruhan dari tulang belakang, kolumna vertebralis presakralis berjumlah 24 buah, terdiri dari 7 buah cervical, 12 buah thoracal, dan 5 buah lumbal. Tulang sakrum dibentuk oleh lima buah vertebra dibawah lumbal yang mengalami penyatuan setelah dewasa. Empat buah vertebrae lebih bawah mengalami penggabungan juga kemudian membentuk coccygeus. 16,23 Struktur kolumna vertebralis adalah fleksibel karena adanya sendi dan diskus intervertebralis. Stabilitas tergantung pada struktur ligamen dan otot dan morfologi dari kolumna. Vertebrae mempunyai ukuran bertambah besar kearah sacrum, selanjutnya akan mengecil sampai ujung koksik. Panjang kolumna vertebralis kira-kira 2/5 dari total tinggi corpus vertebrae. 16 II.1.1. KURVATURA KOLUMNA VERTEBRALIS Pada orang dewasa kolumna vertebralis terdiri dari 4 kurvatura anteroposterior, yaitu thoracal dan sacral ke anterior, cervical dan lumbal konkav ke arah posterior. Kurvatura thoracal dan sacral adalah primer, karena mempunyai arah yang sama dengan arah utama embrio. Kurvatura primer disebabkan oleh perbedaan tinggi antara depan dan belakang corpus vertebrae. Sedangkan kurvatura sekunder cervical dan lumbal mulai sebelum lahir, disebabkan terutama oleh perbedaan ketebalan antara bagian

Upload: angga-fiandana

Post on 19-Jan-2016

65 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

Page 1: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

II.1 ANATOMI KOLUMNA VERTEBRALIS

Secara keseluruhan dari tulang belakang, kolumna vertebralis presakralis

berjumlah 24 buah, terdiri dari 7 buah cervical, 12 buah thoracal, dan 5 buah lumbal.

Tulang sakrum dibentuk oleh lima buah vertebra dibawah lumbal yang mengalami

penyatuan setelah dewasa. Empat buah vertebrae lebih bawah mengalami

penggabungan juga kemudian membentuk coccygeus.16,23

Struktur kolumna vertebralis adalah fleksibel karena adanya sendi dan diskus

intervertebralis. Stabilitas tergantung pada struktur ligamen dan otot dan morfologi

dari kolumna. Vertebrae mempunyai ukuran bertambah besar kearah sacrum,

selanjutnya akan mengecil sampai ujung koksik. Panjang kolumna vertebralis kira-

kira 2/5 dari total tinggi corpus vertebrae.16

II.1.1. KURVATURA KOLUMNA VERTEBRALIS

Pada orang dewasa kolumna vertebralis terdiri dari 4 kurvatura anteroposterior,

yaitu thoracal dan sacral ke anterior, cervical dan lumbal konkav ke arah posterior.

Kurvatura thoracal dan sacral adalah primer, karena mempunyai arah yang sama dengan

arah utama embrio. Kurvatura primer disebabkan oleh perbedaan tinggi antara depan

dan belakang corpus vertebrae. Sedangkan kurvatura sekunder cervical dan lumbal

mulai sebelum lahir, disebabkan terutama oleh perbedaan ketebalan antara bagian

anterior dan posterior discus intervertebralis. Kurvatura sekunder konkav ke arah

posterior mungkin karena kompensasi dari kontraksi kurvatura primer. 16,23

Pada bidang sagital, tulang belakang yang normal memiliki tiga curva:

cervical lordosis dengan sudut antara 20o sampai 40o, thoracal kyphosis dengan sudut

Page 2: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

20o sampai 40o, dan lumbal lordosis dengan sudut 30o sampai 50o.

Sumber: www.orthopic.com

II.1.2. ANATOMI PERMUKAAN

Prosesus spinosus vertebrae dapat diraba didaerah tengah dari tubuh bagian

belakang. Penonjolan dari external occipital dapat diraba pada dewasa. Sedangkan

prosesus spinosus vertebrae C6, C7 dan T1 biasanya menonjol dan dapat diraba dan

tonjolan tersebut akan lebih menonjol dengan gerakan fleksi dari leher dan tubuh.

Pada daerah thoracal, prosesus spinosus dari tiap vertebrae akan memanjang ke bawah

setidaknya satu korpus dibawahnya. Sudut inferior dari scapula biasanya pade level

prosesus spinosus T7. Garis horizontal diantara titik tertinggi dari iliac crest (bidang

supracrista) biasanya satu level dengan prosesus spinosus L4, dan hal ini biasanya

dipakai sebagai landmark untuk lumbal pungsi. 16,23

Page 3: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

II.1.3. KOMPONEN KOLUMNA VERTEBRALIS

Satu segmen vertebrae terdiri dari: korpus vertebralis, arkus vertebralis, dan

tujuh prosesus untuk hubungan otot-otot dan sendi. Masing-masing vertebrae

memiliki 3 prosesus yang relatif pendek, prosesus artikulasi, 2 prosesus tranversus, 1

prosesus spinosus, dua belas vertebrae dihubungkan dengan 2 tangan panjang yaitu

kosta. Setiap lengan dihubungkan dengan beberapa otot atau muscular slip. Sehingga

beberapa ratus slip bekerja pada seluruh kolumnya vertebralis. 16,23

Corpus vertebrae merupakan bagian yang memberikan kekuatan dan

menyangga berat, terdiri dari tulang spongiosa. Tulang kompakta pada tepi atas dan

bawah lebih tebal dibandingkan dengan pada bagian lain dan membentuk cincin.

Corpus vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh diskus intervertebralis. Antara kedua

bentukan cincin yang menonjol ditembus oleh lubang-lubang vaskuler (foramen)

berbagai ukuran. 16,23

sumber : www.thewellingtonsurgery.com

Arkus vertebralis, bersama-sama dengan permukaan posterior kolumna

vertebralis, membentuk dinding dari foramen vertebralis. Dinding ini menutupi dan

melindungi medulla spinalis. Arkus vertebralis terdiri dari pedikel kanan-kiri, lamina

kanan-kiri. Pada kolumna vertebralis yang utuh, susunan foramina vertebralis

bersama-sama membentuk suatu kanalis vertebralis. Prosesus spinosus mengarah

kebelakang dari masing-masing sisi pada hubungan antara pedikel dan lamina.

Cekungan berbentuk saluran untuk otot-otot punggung yang lebih dalam, terdapat

Page 4: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

pada masing-masing sisi antara prosesus tranversus, lamina dan prosesus spinosus.

Prosesus artikularis superior dan inferior pada masing-masing sisi menahan faset

artikularis superior dan anterior. 16,23

Foramen juga ditermukan dibagian lain dari korpus vertebrae terutama pada

bagian posterior, dimana salah satunya cukup besar sebagai tempat keluarnya vena-

vena basivertebral. Beberapa dari vena ini cukup besar melingkari kolumna

vertebralis depan dan belakang. 16,23

Tonjolan vertebrae yang lebih dalam terdapat pada tepi bawah dari setiap

pedikel, tonjolan lebih dangkal pada tepi atas dari masing-masing pedikel. Kedua

tonjolan yang berdekatan bersama-sama dengan kolumna vertebralis dan diskus

intervertebralis membentuk foramen intervertebralis tempat lewatnya nervus spinalis

dan pembuluh darah. 16,23

II.1.4. VERTEBRAE CERVICALIS

Pada vertebrae cervical khas ditandai adanya foramen pada setiap prosesus

tranversus, disebut foramen transversorium, tempatnya arteri vertebralis (kecuali

untuk vertebrae cervical 7), venea-vena vertebralis dan plexus sympatikus. Arkus

anterior, kira-kira setengah panjang arkus posterior, mengandung tuberkel anterior

didepan sebagai perlekatan ligamentum longitudinal anterior. Dibagian belakang,

arkus mempunyai facet (fovea dentis) untuk dens axis. Ligamentum transversum atlas

melekat pada setiap sisi dari tuberkel pada hubungan dari permukaan posterior dengan

masa lateral.

Arkus posterior yang mengadakan hubungan dengan lamina dari vertebrae

lain, mempunyai cekungan lebar untuk arteri vertebralis pada permukaan atasnya.

Nervus kranialis servikalis 1 juga melewati cekungan ini. Dibagian belakang arkus

posterior, terdapat tuberkel posterior kecil, untuk tempat perlekatan ligamentum

nuchae. Foramen intervertebralis untuk nervus cranialis cervicalis 2, dibentuk oleh

tonjolan pada permukaan bawah arkus bersama-sama dengan tonjolan pada axis. 16,23

Vertebrae cervicalis 2 membentuk sumbu terhadap atlas sehingga disebut juga

sebagai axis, dimana atlas bergeser bersama kepala. Tulang axis atau epistropheus

ditandai oleh adanya processus odontoideus (dens), mengarah keatas terhadap tubuh.

Dens berartikulasi didepan dengan arkus anterior atlas, dibelakang dipisahkan dari

ligamentum tranversus atlas oleh bursa.

Page 5: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

Ligamen apical mengikat puncak dens ketepi depan dari foramen magnum,

sedangkan ligament alar mengikat ditepi lateral. Disebelah lateral dari dens, corpus

axis pada setiap sisi terdapat sebuah facet untuk permukaan bawah masa lateralis

atlas. Bagian bawah axis mengandung dua facet untuk artikulasi dengan processus

artikularis sevikal 3. Facet mengarah kedepan dan bawah sama seperti segmen

servikalis dibawahnya. Prosesus transverses bifida dapat diraba dibawah protuberantia

occipitalis externa. 16,23

Prosesus transversus yang berhubungan dengan vena-vena jugularis interna

dan nervus acessorius, bentuknya panjang, bagian akhir berhubungan dengan tuberkel

posterior dari prosesus transverses vertebrae cervicalis yang sama. Ujung masing-

masing dapat diraba dengan tekanan pada daerah antara puncak mastoideus dengan

angulus mandibula. 16,23

Pada tulang servikal bawah yaitu vertebrae cervical 2-7, bentuknya kecil,

dengan corpus yang lebar. Prosesus spinosunya lebih pendek dengan ujung bifida

yang dapat diraba. Hubungan antra pedikel dan lamina, masing-masing vertebra

terdapat pilar yang terdiri dari proccesus artikularis superior dan inferior. Facet

superior mengarah keatas dan kebelakang, facet inferior mengarah kebawah dan

depan. 16,23

Tepi atas dari corpus vertebrae meninggi pada bagian posterior, terutama pada

sisi-sisinya, mengalami penekanan pada bagian depan. Peninggian pada bagian tepi

disebut processus uncinatus. 16,23

Axis mempunyai prosesus transverses paling kecil dibandingkan dengan

vertebrae cervicalis yang lainnya dimana masing-masing mempunyai sebuah

tuberkulum pada ujungnya. 16,23

Masing-masing prosesus transversus dibelah oleh foramen transversarium dan

berakhir sebelah lateral dalam dua proyeksi, yaitu tuberkel anterior dan posterior. Ini

dihubungkan dengan jembatan tulang yaitu lamella intertubercularis. Tuberkel

anterior dari vertebrae cervical 6 lebar, disebut tuberculum caroticus, karena arteri

carotis communis menekan bagian ini. 16,23

Nervus kranialis cervical 1 keluar diantara tulang kepala dan atlas, dan setiap

nervus cervicalis kecuali servikal 8 meninggalkan kanalis intervebralis diatas nomor

vertebrai yang sesuai. Ramus ventralis dari setiap nervus cervicalis lewat dibelakang

foramen transversarium (dibelakang arteri vertebralis) dari vertebrae yang

bersangkutan. Sedang ramus dorsalis berjalan didepan processus artikularis. 16,23

Page 6: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

Prosesus spinosus cervicalis 7 bentuknya panjang, tidak bercabang, tapi

berakhir sebagai tuberkulum tempat perlekatan dengan ligamentum nuchae. Ciri khas

yang lain adalah mempunyai processus transversus lebar, prosesus costalis kecil,

tuberkulum anterior sering tidak ada, foramen trannsversum kecil, kadang tidak ada.

Foramen ini dilewati vena-vena kecil, dan terkadang vena acessorius, kadan-kadang

arteri vertebralis. 16,23

II.1.5. VERTEBRAE THORACALIS

Bentuk dari vertebrae thoracalis 1 mirip dengan cervicalis. Dimana tepi

corpusnya meninggi pada bagian posterolateral, membentuk lingkaran depan dari

foramen intervertebrale, sebagai jalan keluarnya nervus cervicalis 8. Caput dari costa

1 mengadakan artikulasi dengan facet artikularis superior pada masing-masing sisi

corpus ditepi atas.

Sedangkan caput costa 2 mengadakan artikulasi dengan facet inferior kecil

pada tepi bawah, dan facet superior pada vertebrae thoracalis 2. Vertebrae thoracalis

2-7 mempunyai bentuk hampir sama. Dimana bagian luar corpus berbentuk

ginjal/kacang. Foramen vertebrae sirkuler, cekungan untuk aorta sering terlihat pada

sisi corpus vertebrae thoracalis 5-7 atau 8. 16,23

Pada vertebrae thoracalis 10, terdapat facet costalis semisirkular untuk costae

10, tapi tidak terdapat untuk costae 9. Facet costae pada processus transversus

menghadap keatas. Processus spinosus vertebrae thoracalis 10 atau 11, atau 12

kadang-kadang pendek. 16,23

Bentukan semilunar didapatkan pada facet costae superior dan inferior, yang

terletak pada tepi atas dan bawah dari hubungan corpus dan arkus. Facet costae

inferior dari vertebrae costae diatasnya dan facet superior yang lebih besar bersama-

sama dengan discus intervertebralis diatasnya membentuk soket untk kaput kosta

yang berhubungan.

Pada corpus thoracal ini pedikelnya pendek dan mengalami komprosi dari sisi

ke sisi, sedangkan lamina menyerong kearah bawah dan belakang. Processus spinosus

yang panjang mengarah kebawah dan belakang, menumpuk dengan spina vertebrae

dibawahnya, berakhir sebagai tuberkel kecil, mudah teraba, dan terletak kira-kira

selevel dengan diskus bawah yang bersangkutan. Processus transversus melebar ke

lateral, atas, belakang, panjang, bulat, dan kuat. 16,23

Page 7: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

Facet costae vertebrae thoracal 12 terletak terutama pada pedikel, sedangkan

processus spinosusnya pendek dan horizontal. Pada processus transversus terdapat

tiga tuberkulum atau processus, yaitu processus mammilaris di atas, processus

accessories di bawah, dan processus costalis pada pedikel. Ketiganya berhubungan

dengan processus yang sama pada vertebrae lumbalis. Gambaran vertebrae thoracal

11 dan 12 kadang-kadang menyerupai vertebrae thoracal dan lumbal karena terdapat

di daerah transisi.

Facet costae tunggal terdapat pada vertebrae thoracalis 9 pada setiap sisinya.

Masing-masing facet mengadakan artikulasi dengan separuh bawah dari caput costae

9. Facet inferior bentuknya kecil.

Processus mammilaris thoracal 12 lebih lebar, terletak pada bidang yang

berbeda dengan lumbal 1 dan mengarah ke belakang, di belakang processus artikularis

superior. Seperti processus mammilaris yang lain, ini merupakan tempat melekatnya

otot. Facet artikularis thoracalis 11 dan 12 bentuknya asimetris yang biasanya facet

kanan datar sedang yang kiri cekung. 16,23

II.1.6. VERTEBRAE LUMBALIS

Morfologi dari vertebrae lumbalis dapat dibedakan dengan thoracalis pada

ukurannya yang besar, tidak terdapat facet costalis, dan foramen transversarium oleh

prosesus transversus yang tipis dan oleh prosesus spinosus quadrilateral. Bentukan

yang khas antara lain: pedikel pendek dan tebal, lamina pendek dan tebal, corpus

berbentuk ginjal, bagian konkaf menghadap ke foramen vertebralis triangular. Pars

interartikularis merupakan bagian antara processus artikularis superior dan inferior.

Spinosus berbentuk kapak segi empat yang meluar kebelakang secara

horizontal, dengan tepi bawahnya kura-kira selevel dengan permukaan bawah corpus.

Facet superior berbentuk konkaf kearah medial, facet inferior konvek ke lateral.

Processus mamilaris menghadap ke belakang dari processus artikularis superior.

Processus transversusnya panjang, tipis, dan meluas kelateral terkadang kebelakang. 16,23

Vertebrae lumbal 5 mempunyai ukuran terbesar dengan processus transversus

yang besar dan pada bagian depan corpusnya lebih tebal. Bentuk ini berhubungan

dengan adanya sudut lumbosacral yang menonjol. Processus artikularis inferiornya

lebar, tepisah satu sama lain dengan facet yang mengarah ke depan dan lateral.

Page 8: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

Persendian terbentuk diantaranya dan pada facet superior sacrum, yang terkadang

sering kali tidak simetri. 16,23

II.1.7. SACRUM

Terbentuk dari lima (sebenarnya enam) vertebrae yang mengalami fusi,

membentuk suatu tulang yang lebar saat dewasa. Antar elemen dari processus

transversus dan costalis dari masing-masing vertebrae menyatu dan mengadakan

hubungan dibagian lateral dari foramen intervertebrale dan membentuk foramen

sacralis. Sacrum mempunyai artikulasi dengan vertebrae lumbalis diatas, dan dengan

ilium dilateral. Pusat gravitasi tubuh kira-kira 1 cm dibelakang promontorium sacralis. 16

II.2. SISTEM PERSENDIAN

Kolumna vertebrae memiliki beberapa sistem persendian yang bekerja, yaitu:

1. Sendi-sendi pada arkus vertebrae

2. Sendi antar corpus vertebrae

3. Sendi atlanto-occipitale dan atlanto-axial

4. Sendi-sendi sacro-iliaca16

5. Sendi-sendi costovertebrae

II.2.1. SENDI PADA ARCUS VERTEBRAE

Arcus vertebrae dihubungkan oleh sendi synovial antara processus articularis

dan oleh ligamentum accessorius yang menghubungkan lamina, processus

transversus, dan processus spinosus. Ligamentum accessorius terdiri dari ligamentum

flavum, ligamentum nuchae, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum,

dan ligamentum intertransversum. 16

Antara puncak dari processus spinus dihubungkan oleh ligamentum

supraspinosum dimana pada lumbal bawah perkembangannya lebih jelek. Pada bagian

atas ligamentum spinosum menyatu dengan ligamentum nuchae, suatu membran

triangular yang membentuk septum fibrosus ditengah diantara otot-otot pada dua sisi

leher. Ligamentum nuchae, tepi superior melekat pada crista occipitalis externa, tepi

anterior melekat pada processus spinosus vertebralis cervicalis, tepi posterior yang

bebas meluas padi processus occipitalis externa ke processus spinosus vertebrae

cervical 7. 16

Page 9: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

Diantara dua spina yang berdekatan didapatkan ligamentum interspinosum,

hanya berkembang baik dari daerah lumbal. 16

Ligamentum flavum yang elastis menghubungkan tepi-tepi lamina dari

vertebrae yang berdekatan. Beberapa serat mungkin terdapat pada permukaan anterior

dari lamina. Pada sisi lateral setiap ligamentum flavum yang meluas ke kapsul sendi

antar facet, dan memberi konstribusi terhadap bentukan bulatan bagian posterior dari

foramen intervertebrale. 16

II.2.2. SENDI ANTAR CORPUS VERTEBRAE

Bentuk ligamentum longitudinal anterior lebar, tebal, dan berjalan didepan

corpus dan discus secara longitudinal dimana berfusi dengan periosteum dan annulus

fibrosus. Pada bagian bawah ligament ini melekat pada tulang sacrum dan menyebar

ke lateral pada permukaan pelvis. Sedangkan diatas mengadakan perlekatan di

tuberkulum anterior tulang atlas. 16,23

Antara korpus yang berdekatan terletak discus intervertebralis yang

merupakan persendian fibrocartilaginous. Paling proximal, discus terdapat antara

corpus cervical 2-3, sedang paling distal adalah antara coccic. Variasi struktur dan

susunan diskus sesuai dengan umur nya. Pada orang dewasa setiap discus

mengandung nucleus pulposus dan annulus fibrosus, dengan sedikit pembuluh darah

dan syaraf.

Antar vertebrae yang berdekatan corpus dihubungkan dengan ligamentum

longitudinale anterior, posterior, dan discus intervertebralis. 23

Nukleus pulposus terdapat pada bagian tengah dari diskus, dimana struktur ini

berwarna putih, semigelatinous, mengandung serat-serat kolagen tipis, sel-sel jaringan

ikat, sel kolagen dan bahan amorphous, sangat plastis, serta menyerupai cairan.

Bentukan ini depertahankan oleh lempeng cartilage dan annulus fibrosus. 16

Ligamentum longitudinalis posterior terletak didalam canalis vertebralis di

bagian posterior corpus dan discus intervertebralis. Diatas berlanjut dengan membrana

tectoria, tempat perlekatan dengan tulang occipital. Kebawah menyempit di belakan

corpus vertebrae, tapi pada daerah discus melebar kelateral dan bergabung bersama

annulus fibrosus. Semakin bawah akan menuju canalis sacralis. 16

Ditepinya corpus vertebrae dilapisi tulang rawan hyaline tipis yang berperan

untuk pertumbuhan panjang corpus selama masa pertumbuhan, juga sebagai tempat

difusi cairan antara diskus dan kapiler vertebrae. Discus mengandung kadar air yang

Page 10: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

tinggi, yang jumlahnya akan menurun dengan pertambahan umur. Selain itu serat-

seratnya akan menjadi kasar dan mengalami hyalinisasi. 16

Sejumlah lamelae-lamelae kolagen yang terkandung dalam annulus fibrosus

tersusun secara spiral. Diatas dan dibawah cincin epiphysis dan tepi dari lempeng

hyaline serat-serat annulus melekat. Pada lapisan yang paling luar serat ini melekat

pada ligamentum longitudinal. Lapisan paling dalam adalah fibrocartilage. Dan discus

terdekat akan cenderung menjadi fibrocarilaginous dengan bertambahnya umur dan

perbedaan struktur antara nucleus dan annulus seringkali menjadi hilang. 16

II.2.3. SENDI ANTLANTO-OCCIPITALE DAN ATLANTO-AXIAL

Sendi atlanto-occipitale dari setiap sisi antara facet artikularis superior pada

masa lateral dan berhubungan dengan condylus occipitalis. Kedua tulang juga

dihubungkan dengan membrane atlanto-occipitalis anterior dan posterior, yang

meluas dari arkus anterior dan posterior tulang atlas, sampai ke tepi anterior dan

posterior foramen magnum. Membran anterior berhubungan dengan ligamentum

longitudinal anterior, sedang membrane posterior berhubungan dengan ligamentum

flavum. Facet pada condylus occipitalis umumnya berupa bentukan “hourglass”. 16

Secara fungsional, sendi atlanto-occipital kiri dan kanan bekerja bersama-

sama sebagai suatu artikulasi ellipsoidal. Pergerakan yang dimungkinkan adalah

fleksi-ekstensi sepanjang sumbu transversal, mengangkat kepala sepanjang sumbu

antero-posterior. 16

Sendi atlanto-axial termasuk tipe synovial, terdiri dari tiga buah (2 lateral, 1

medial). Setiap sendi antlanto-axial lateral bergabung dengan processus artikularis

dimana memiliki membrane synovial dan kapsul. Kapsul sendi diperkuat pada bagian

posterior oleh ligamentum atlanto-axial accessorius. Sendi atlanto-axial medial

merupakan suatu pivot joint yang dibentuk oleh arkus anterior dan ligamentum

transversum atlas dan dens axis. 16

II.2.4. SENDI SACRO-ILIACA

Merupakan suatu sendi synovial yang dibentuk oleh penggabungan permukaan

artikuler dari os sacrum and illium. Stabilitas dan kekuatannya ditentukan oleh

konfigurasi tulang-tulang yang membentuknya dan susunan ligamentum sacro-illiaca. 16

Page 11: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

II.2.5. SENDI COSTOVERTEBRALIS

Sendi ini terdiri dari sendi-sendi caput costae dengan corpus vertebralis dan

sendi costotransversus diantara costae dan processus transversus vertebralis. 16

II.3. KOMPONEN OTOT

Dua kelompok otot menyusun bagian belakang tubuh yaitu kelompok dibagian

anterior kolumna vertebralis dan posterior kolumna. Kelompok anterior (prevertebral

muscle) mencakup otot-otot di leher dan abdomen. Pada kelompok posterior lapisan

superfisialisnya terdiri dari otot trapezius dan latissimus dorsi, sedang pada profundus

terdiri atas otot levator scapulae, rhomboideus dans serratus posterior.

Fascia thoracolumbal meluas dari processus spinosus ke lateral membentuk

suatu retinakulum untuk otot dibawahnya. Di daerah thoracal melekat pada costae,

dan di daerah lumbal beberapa lapisan menebal. Pada tiap sisi menyebar ke lateral

dari processus spinosus, dan pada tepi lateral dari otot erector spinae terbagi dan

membungkus latissimus dorsi. 16

Bagian belakang tubuh mempunyai jaringan subkutan yang tebal, fascia

melekat pada bidang tengah processus spinosus, ligamentum supraspinosum dan

ligamentum nuchae. Fascia meluas ke lateral, membungkus otot-otot bagian belakang

dan berhubungan dengan fascia leher, axilla, thoraks, dan abdomen. Ke arah bawah

melekat crista iliaca. Fascia di daerah leher disebut juga sebagai “nuchal fascia”

sedang dibawahnya disebut “thoracolumbal fascia”. 16

II.3.1. OTOT-OTOT PROFUNDA

Dikelompokkan berdasarkan arah dan perlekatan dari komponen seratnya. Di

daerah lumbal membentuk kelompok lateral (erector spinae) dan kelompok medial

(transversospinal) dan kearah cephalad semakin kompleks susunannya. 16

II.3.1.1. OTOT ERECTOR SPINAE DAN SPLENIUS

Bentuk otot ini memanjang dan menyebar dari sacrum kearah kepala, dalam

suatu sistem spinotransversum.Dimulai pada daerah sacrum dan ilium otot erector

spinae (sacrospinalis) mulai menebal pada saat naik sepanjang sisi processus spinosus

Page 12: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

lumbalis. Di level costae bawah terbagi menjadi tiga, menyebar keatas pada punggung

belakang dan dada, membentuk insertio pada costae dan vertebrae.

Otot longissimus

Dengan bentukan lebar, panjang, yang menyusun sebagian besar erector

spinae yang dibedakan menjadi: longissimus thoracis, yang melekat pada

processus accessorius mulai vertebrae lumbalis atas, pada costae, dan

processus transversus vertebrae thoracalis; longissimus cervicis yang

menyebar mulai dari processus transversus vertebrae thoracalis ke atas

tuberculum posterior processus transversus dan processus articularis cervical

bawah dan thoracalis atas, berinsertio pada belakang processus mastoideus.

Otot spinalis

Berjalan di sepanjang garis tengah spina dibedakan menjadi tiga macam : otot

spinalis thoracalis, dimana menyebar antaran processus spinosus lumbalis atas

dan poscesssus spinosus thoracalis atas; otot spinalis cervicis, menyebar dari

ligamentum nuchae dan processus spinosus cervicalis 7 menuju processus

spinosus cervicalis 1; otot spinalis capitis, merupakan bagian dari otot spinalis

cervicis.

Otot splenius

Suatu otot utama punggung, mulai dari garis tengah (ligamentum nuchae dan

processus spinosus), berjalan keatas dan lateral. Dibagi menjadi dua bagian:

otot splenius capitis, berawal dari bagian bawah ligamentum nuchae dan

processus spinosus cervical 7 dan vertebrae thoracalis atas. Mempunyai serat

yang mengarah keatas dan lateral menuju mastoid tulang temporal dan

sepertiga lateral garis nuchal superior tulang occipital; otot splenius cervicis,

di lateral splenius capitis, mulai processus spinosus vertebrae thoracalis

bagian atas dan berinsertio pada processu vertebrae cervicalis atas

(tuberculum posterior). 16

Otot iliocostocervicalis

Deviasi lateral dari erector spinae, merupakan suatu kelompok ascenden,

terdiri dari otot musculus iliocostalis lumborum, thoracis, dan cervicis,

melekat pada angulus costae dan pada processus transversus vertebrae

cervicalis bawah.

Page 13: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

II.3.1.2. OTOT TRANSVERSOSPINALIS

Terletak lebih dalam dibandingkan dengan otot erector spinae dimana

mengandung sejumlah otot-otot kecil yang berjalan secara oblique ke atas dan medial,

dari processus transversus ke processus spinosus.

Otot multividus, rotatores, interspinalis, dan intertranversarii

Otot multividus berbentuk pendek, triangular, yang terletak lebih dalam dari

otot semispinalis. Otot rotatores merupakan otot paling dalam dimana

berinsertio pada lamina tepat diatas atau pada processus spinosus atas

berikutnya yang melewati satu atau dua segmen.

Otot interspinalis dan intertransversarii menghubungkan processus spinosus

dan transversus yang perkembangannya minimal di thoracal, seringkali tidak

ada. 16

Otot semispinalis

Serat terluarnya menyebar menjadi 4-6 segmen yang menjadi komponen

utama otot transversospinalis. Dibagi menjadi: otot semispinalis thoracis yang

merupakan gabungan serat otot yang menyebar dari processus transversus

vertebrae thoracalis bagian bawah ke processus spinosus vertebrae thoracal

bagian bawah, bagian atas, dan vertebrae cervical bagian bawah; otot

semipinalis cervicis, tertutup oleh otot semispinalis capitis yang berasal dari

processus transversus dan processus articularis vertebrae thoracal atas dan

berinsertio ke processus spinosus vertebrae cervicalis

II.4. KOMPONEN PEMBULUH DARAH

II.4.1.ARTERI

Pembuluh darah arteri memberikan vaskularisasi ke struktur belakang tubuh

meliputi:

1. Daerah thoracal dan abdomen: mendapat vaskularisasi dari cabang muscularis

dan spinalis arteri intercostalis posterior, arteri subcostalis, dan arteri

lumbalis.

2. Daerah leher: yang didapat dari cabang muscularis arteri occipitalis, cabang

muscularis dan spinalis arteri cervicalis ascenden, arteri vertebralis dan arteri

cervicalis profunda.

Page 14: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

3. Daerah lumbal: berasal dari cabang iliolumbal dan cabang sacralis lateralis

arteri iliaca interna. 16

II.4.2. SISTEM VENA

Sistem vena vertebrae merupakan jaringan vena pleksiformis yang

berhubungan ke atas dengan sinus-sinus duralis cranialis, sedangkan kebawah dengan

vena-vena pelvis, sedangkan pada daerah leher dan tungkai dengan vene azygos dan

vena cava. 16

Sistem vena pada vertebrae dibagi menjadi tiga divisi:

1. Sistem vena-vena pada ruangan sumsum tulang, yang mengalirkan darah

kebelakang menuju jaringan vena internal, dan ke depan dan lateral ke plexus

eksterna.

2. Plexus venosus vertebrae eksterna, dimana bagian anterior terletak pada

anterior dari corpus vertebrae, sedangkan bagian posterior terletak pada sisi

luar dari arcus vertebrae. Sistem ini menerima darah dari otot-otot punggung

dan tulang. 16

3. Plexus venosus vertebralis (epiduralis) interna, berupa plexus besar yang

mengelilingi duramater yang alirannya bermuara ke canalis verterbralis.

Mulai dari coccix ke foramen magnum, dimana alirannya terputus pada

level-level discus intervertebralis yang membentuk konfigurasi seperti tangga

di anterior dan posterior.

II.5. SISTEM PERSYARAFAN

Cabang-cabang meningeal dan ramus dorsalis nervous spinalis memberikan

sistem persyarafan daerah punggung.

II.5.1 CABANG MENINGEAL NERVOUS SPINALIS

Cabang meningeal yang berasal dari nervous spinalis atau yang disebut

nervous sinuvertebral, yang memasuki kembali ke canalis vertebralis dan terbagi

dalam filament-filamen yang bergabung dengan cabang meningeal yang berdekatan.

Serat-serat vasomotor dan afferent terkandung dalam syaraf ini, dimana melayani

duramater, ligamentum longitudinal posterior, periosteum, epidural, dan pembuluh

darah intraosseus. 16

Page 15: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

II.5.2. RAMUS DORSALIS NERVOUS SPINALIS

Dalam ramus dorsalis mengandung serat motorik, sensorik , dan simpatetik

yang berjalan ke belakang, melayani otot, tulang, sendi, dan kulit. Ramus dorsalis

kebanyakan terbagi menjadi terbagi menjadi cabang medial dan lateral, dimana

masing-masing berjalan kebawah dan dorsal. Setiap ramus berhubungan dengan

syaraf-syaraf diatas dan dibawahnya dan membentuk plexus pada otot-otot

punggung. 16

II.5.3. MEDULLA SPINALIS

Medulla spinalis merupakan struktur dengan panjang sekitar 45 sentimeter

yang terbentang mulai foramen magnum dimana berlajut sebagai medulla oblongata,

berjalan ke distal sampai lumbal atas. Seringkali berakhir pada level lumbal 1-2,

dengan range antara thorcalis 12 – lumbal 1 sampai lumbal 2-3. Pada level di

bawahnya canalis spinalis diisi oleh meningen dari akar-akar syaraf spinalis. 16

Fillum terminale merupakan lanjutan kearah caudal dari medulla spinalis.

Merupakan jaringan fibrous glistenin yang tipis sebagai perpanjangan dari piamater

yang akan bergabung dengan duramater pada apeks dari saccus duralis, sebagai

fillum duramater. 16

Berbentuk hampir silindris, medulla spinalis sedikit lebih datar pada arah

depan-belakang. Terdapat pelebaran didaerah servikal dan lumbal pada tempat

perlekatan syaraf-syaraf ke anggota gerak. Connus medullaris merupakan ujung akhir

dari medulla spinalis yang berbentuk kerucut. 16

Terdapat cekungan ringan atau sulcus posteromedial pada bagian dorsal dari

medulla spinalis. Fillamen akar syaraf dorsal masuk dari lateral sulcus pada interval

yang berbeda. Pada pemukaan dosal medulla spinalis terdapat sejumlah vasa-vasa

kecil yang berasal dari vasa-vasa spinalis posterior, dan vasa medullaris. 16

Dibagian anterior sepanjang medulla spinalis terdapat sulcus medialis anterior

yang diisi oleh arteri spinalis anterior dan vena-vena kecil. Fillamen akar syaraf

ventral meninggalkan sisi lateral medulla spinalis dengan interval yang tidak tentu. 16

Myelomer merupakan segmen medulla spinalis dimana pasangan akar syaraf

dorsal dan ventralnya bergabung. Setiap akar syaraf dorsalis terdapat pelebaran oval

yang disebut ganglion spinalis yang berada didekat atau pada foramen

intervertebrale. Bagian distal dari ganglion, setiap akar dorsalis bergabung dengan

akar ventralis, membentuk nervous spinalis.

Page 16: Bab2 Tinjauan Kepustakaan Anatomi Saja

Pasangan nervous spinalis masuk diantara atlas dan tulang kepala, sedangkan

nervous cervicalis sisa lainnya kecuali nervous cervicalis 8 meninggalkan canalis

vertebralis diatas vertebrae yang sesuai.

Nervous cervicalis 8 masuk dibawah corpus vertebrae cervicalis 7, sehingga

syaraf keluar dibawah corpus vertebrae yang sesuai. Sehingga didapatkan 31 pasang

nervous spinalis; 8 pasang cervicalis, 12 pasang thoracalis, 5 pasang lumbalis, 5

pasang sacralis dan biasanya 1 pasang nervous spinalis coccigeus.16.

Oleh karena terdapat perbedaan panjang antara level-level myelomer dengan

vertebrae yang sesuai, akar nervous spinalis bagian bawah lebih oblique dan masuks

dari foramen intervertebralis pada level yang lebih bawah. 16

Vaskularisasi dari medulla spinalis ini dibentuk oleh tiga saluran memanjang,

mulai dari medulla oblongata ke conus medullaris; satu saluran pada bagian

anteromedial, dua saluran lainnya terdapat di bagian posterolateral. Ketiga saluran

diberkuat oleh cabang-cabang arteri segmentalis. 16

Saluran anterior, merupakan arteri spinalis anterior yang dibentuk oleh

gabungan dua cabang arteri vertebralis. Pada fissura mediana anterior diperkuat oleh

arteri medullaris. Arteri spinalis anterior memberikan cabang-cabang sentral yang

melayani kira-kira 4/5 bagian anterior medulla spinalis. Dua arteri spinalis posterior

yang berasal dari arteri vertebralis atau dari arteri cerebellaris inferior posterior yang

diperkuat oleh arteri-arteri medullaris. 16

Gabungan akar-akar nervous spinalis yang turn dari bagian bawah medulla

spinalis (di bawah lumbal 1) bergabumg membentuk cauda equina, dan mengisi

canalis spinalis dibawah medulla spinalis.

Vena-vena untuk aliran darah balik medulla spinalis, bersama-sama dengan

plexus venosus vertebralis interna, mengalirkan darah ke vena-vena intervertebralis

kemudian berjalan menuju vena-vena segmentalis. 16