bab2 (materi akuntansi)

30
PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN Transaksi keuangan yang dicatat dalam tabel persamaan dasar akuntansi mengharuskan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan modal, yaitu: investasi pemilik, perolehan penghasilan, prive, dan pengeluaran untuk beban usaha dicatat dalam satu kolom. Pencatatan transaksi yang akan dilakukan selanjutnya adalah pencatatan dalam buku catatan yang berbentuk huruf T, selanjutnya akan disebut buku bentuk T. Ini merupakan bentuk pencatatan awal dan paling sederhana dari transaksi keuangan yang terjadi. Untuk dapat melakukan pencatatan dalam buku bentuk T ini, terlebih dahulu harus dikuasai pola dasar pencatatan dan istilah yang digunakan berikut: Buku bentuk biasa disebut “T Account”, formatnya seperti di bawah ini: Judul Catatan Bagian Kiri/Left Side Bagian Kanan/Right Side Debet/Debit Kredit/CREDIT Catatan dalam buku bentuk T di atas juga sering disebut mencatat dalam rekening buku besar. Maksud dari Rekening disini adalah catatan yang dipakai untuk tiap-tiap bagian komponen keuangan perusahaan. Kumpulan dari buku besar atau rekening disebut Ledger. Sisi sebelah Debit digunakan untuk: Bertambah untuk rekening harta (Assets Account) Berkurang untuk rekening kewajiban (Liabilities Account) Berkurang untuk rekening modal (Capital Account) 16 PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN dan LAPORAN KEUANGAN

Upload: kartika-indah

Post on 30-Jul-2015

123 views

Category:

Business


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab2 (materi akuntansi)

PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN

Transaksi keuangan yang dicatat dalam tabel persamaan dasar akuntansi mengharuskan pencatatan transaksi yang berhubungan dengan modal, yaitu: investasi pemilik, perolehan penghasilan, prive, dan pengeluaran untuk beban usaha dicatat dalam satu kolom.

Pencatatan transaksi yang akan dilakukan selanjutnya adalah pencatatan dalam buku catatan yang berbentuk huruf T, selanjutnya akan disebut buku bentuk T. Ini merupakan bentuk pencatatan awal dan paling sederhana dari transaksi keuangan yang terjadi. Untuk dapat melakukan pencatatan dalam buku bentuk T ini, terlebih dahulu harus dikuasai pola dasar pencatatan dan istilah yang digunakan berikut:

Buku bentuk biasa disebut “T Account”, formatnya seperti di bawah ini:Judul Catatan

Bagian Kiri/Left Side Bagian Kanan/Right SideDebet/Debit Kredit/CREDIT

Catatan dalam buku bentuk T di atas juga sering disebut mencatat dalam rekening buku besar. Maksud dari Rekening disini adalah catatan yang dipakai untuk tiap-tiap bagian komponen keuangan perusahaan. Kumpulan dari buku besar atau rekening disebut Ledger.Sisi sebelah Debit digunakan untuk:

Bertambah untuk rekening harta (Assets Account)Berkurang untuk rekening kewajiban (Liabilities Account)Berkurang untuk rekening modal (Capital Account)

Sisi sebelah Credit digunakan untuk:Berkurang untuk rekening harta (Assets Account)Bertambah untuk rekening kewajiban (Liabilities Account)Bertambah untuk rekening modal (Capital Account)

Jika digambarkan dalam buku bentuk T, akan tergambar seperti berikut:Rekening Harta

Debit CreditPenambahan Pengurangan

(Increase) (Decrease)

Rekening Kewajiban (Utang)Debit Credit

Pengurangan Penambahan(Decrease) (Increase)

16

PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGANdanLAPORAN KEUANGAN

Page 2: Bab2 (materi akuntansi)

Rekening ModalDebit Credit

Pengurangan Penambahan(Decrease) (Increase)

Jika terjadi transaksi keuangan yang menyebabkan perubahan dalamm posisi modal dicatat secara terpisah sehingga mempunyai beberapa catatan yang terdiri dari Modal Pemilik sebagai judul untuk investasi pemilik perusahaan, catatan untuk Penghasilan, catatan untuk Beban Usaha, dan catatan untuk Prive secara terpisah. Posisi catatannya dalam buku bentuk T akan tampak seperti berikut:

Modal PemilikDebit Credit

Pengurangan Penambahan(Decrease) (Increase)

Pengambilan Pribadi (Prive)Debit Credit

Penambahan Pengurangan(Increase) (Decrease)

PenghasilanDebit Credit

Pengurangan Penambahan(Decrease) (Increase)

Beban UsahaDebit Credit

Penambahan Pengurangan(Increase) (Decrease)

Jika diringkaskan, uraian di atas akan tampak seperti berikut :

Bagian Kiri (Left Side) = Debit Bagian Kanan (Right Side)Harta/Aktiva (+) Harta/Aktiva (-)

Utang/Kewajiban (-) Utang/Kewajiban (+)Modal/Klaim (-) Modal/Klaim (+)Penghasilan (-) Penghasilan (+)

Beban-beban (+) Beban-beban (-)

Untuk memperjelas cara pencatatannya, perhatikan contoh di bawah ini:1. Tn. Isur menginvestasikan uang tunai Rp 10.000.000,00 untuk memulai usahanya2. Membayar sewa kantor untuk tiga bulan kedepan sebesar Rp 260.000,003. Membeli kendaraan untuk keperluan usaha Rp 6.000.000,00 4. Membeli peralatan untuk usaha Rp 2.000.000,00 secara kredit dari PT Bahtera5. Membeli perlengkapan senilai Rp 700.000,00.6. Dijual peralatan yang tidak terpakai kepada PT Dimas Rp 600.000,00 diterima

tunai hari ini Rp 200.000,007. Diterima angsuran pembayaran dari PT Dimas Rp 100.000,00

17

Page 3: Bab2 (materi akuntansi)

8. Membayar utang kepada PT Bahtera Rp 500.000,009. Menjual satu rumah dengan mendapatkan komisi sejumlah Rp 1.700.000,0010. Komisi penjualan rumah lainnya baru akan diterima bulan depan Rp 1.500.000,0011. Tuan Isur mengambil untuk kepentingan pribadi Rp 400.000,0012. Membayar gaji pegawai untuk bulan ini Rp 1.320.000,0013. Membayar rekening telepon bulan ini Rp 140.000,0014. Membayar biaya iklan Rp 120.000,00

Penyelesaian Pencatatan :Transaksi 1.Tn. Isur menginvestasikan uang tunai Rp 10.000.000,00 untuk memulai usahanyaAnalisis :Kas (uang tunai) perusahaan bertambah dan dicatat pada posisi sebelah debit dan dilain pihak bertambah Modal Tuan Isur dengan jumlah yang sama dan dicatat pada posisi sebelah kredit rekening modal seperti berikut :

D K a s K D Modal Tuan Isur K1) 10.000.000 1) 10.000.000

Transaksi 4.Membeli peralatan untuk usaha Rp 2.000.000,00 secara kredit dari PT BahteraAnalisis :Akibat pembelian ini harta berupa Peralatan bertambah, penambahan ini dicatat pada sisi sebelah debit. Karena pembelian ini dilakukan secara kredit, hal ini menyebabkan Utang Usaha bertambah dan dicatat pada sisi sebelah kredit. Hasilnya tampak seperti berikut:

D Utang Usaha K D Peralatan K4) 2.000.000 4) 2.000.000

Transaksi 5.Membeli perlengkapan senilai Rp 700.000,00.Analisis :Transaksi ini tidak menyebutkan dilakukan secara tunai atau kreditnya, utnuk hal ini berlaku kesepakatan jika tidak ada pernyataan tersebut maka transaksi dilakukan secara tunai. Pembelian menyebabkan harta berupa Perlengkapan bertambah dan dicatat diposisi debet; selanjutnya diimbangi dengan berkurangnya harta yang lain yaitu Kas dan akan dicatat pada sisi sebelah kredit. Hasilnya tampak seperti berikut :

D K a s K D Perlengkapan K1) 10.000.000 2) 260.000 5) 700.000

3) 6.000.0005) 700.000

Transaksi 6.Dijual peralatan yang tidak terpakai kepada PT Dimas Rp 600.000,00 diterima tunai hari ini Rp 200.000,00Analisis :Transaksi ini menimbulkan bertambahnya Kas sebesar Rp 200.000,00 dan dicatata diposisi debit. Karena seluruh harga penjualan ini dibayar, maka timbul tagihan

18

Page 4: Bab2 (materi akuntansi)

(Piutang) kepada PT Dimas sebesar Rp 400.000,00 – penambahan Piutang Usaha ini juga dicatat diposisi debit, sedangkan harta lainnya berupa Peralatan berkurang karena telah dijual dan dicatat di posisi kredit senilai Rp 600.000,00 seperti berikut :

D K a s K D Piutang Usaha K1) 10.000.000 2) 260.000 6) 400.0006) 200.000 3) 6.000.000

5) 700.000

D Peralatan K4) 2.000.000 6) 600.000

Transaksi 7.Diterima angsuran pembayaran dari PT Dimas Rp 100.000,00Analisis :Adanya pembayaran dari PT Dimas maka tagihan ke PT Dimas berkurang sebesar jumlah yang dibayarnya, ini akan dicatat pada sisi sebelah kredit Piutang Usaha, sedangkan untuk Kas akan bertambah senilai tersebut dan dicatat pada sisi sebelah debit. Hasilnya tampak seperti berikut :

Analisis :Pembayaran kepada PT Bahtera ini menyebabkan berkurangnya hutang kepada yang bersangkutan, ini menyebabkan Utang Usaha dicatat pada sisi sebelah debit. Dilain pihak dengan membayarnya utang ini maka Kas berkurang dicatat pada sisi sebelah kredit, seperti berikut:

D K a s K D Utang Usaha K1) 10.000.000 2) 260.000 8) 500.000 4) 2.000.0006) 200.000 3) 6.000.0007) 100.000 5) 700.000

8) 500.000

Transaksi 9.Menjual satu rumah dengan mendapatkan komisi sejumlah Rp 1.700.000,00.Analisis :Penambahan ini mengakibatkan harta bertambah berupa Kas dicatat di sisi sebelah debit, sedangkan komisi penjualan rumah dicatat pada sisi sebelah kredit Pendapatan Komisi. Hasilnya akan terlihat seperti berikut:

D K a s K D Pendapatan Komisi K1) 10.000.000 2) 260.000 9) 1.700.0006) 200.000 3) 6.000.0007) 100.000 5) 700.0009) 1.700.000 8) 500.000

Transaksi 11.Tuan Isur mengambil untuk kepentingan pribadi Rp 400.000,00Analisis :

19

Page 5: Bab2 (materi akuntansi)

Penggunaan harta perusahaan untuk keperluan pribadi ini mengakibatkan harta berupa Kas berkurang dan dicatat pada sisi sebelah kredit, serta mengurangi jumlah modal pemilik yang akan dicatat dalam catatan Prive Tuan Isur pada sisi sebelah debit. Hasilnya tampak seperti berikut:

D K a s K D Prive Tuan Isur K1) 10.000.000 2) 260.000 11) 400.0006) 200.000 3) 6.000.0007) 100.000 5) 700.0009) 1.700.000 8) 500.000

11) 400.000

Transaksi 12.Membayar gaji pegawai untuk bulan ini Rp 1.320.000,00Analisis :Pembayaran gaji pegawai merupakan beban yang akan mengurangi modal pemilik dan harta (= Kas) yang digunakan untuk menutup beban ini pun berkurang. Pencatatan akan dilakukan dengan cara mendebit Beban Gaji dan Kas akan dicatat di sebelah kredit. Setelah dicatat, hasilnya akan tampak seperti berikut :

D K a s K D Beban Gaji K1) 10.000.000 2) 260.000 12) 1320.0006) 200.000 3) 6.000.0007) 100.000 5) 700.0009) 1.700.000 8) 500.000

11) 400.00012) 1.320.000

Transaksi 13 dan 14.Membayar rekening telepon bulan ini Rp 140.000,00 dan biaya iklan Rp 120.000,00.Analisis :Analisa transaksi untuk penyelesaian beban usaha, uraian analisisnya sama dengan contoh kasus nomor 12 di atas, yang berbeda hanya terletak dalam penamaan dari beban yang diselesaikan tersebut. Dalam kasus nomor 13 dan 14 berarti beban yang harus diakui adalah Beban Telepon dan Beban Iklan. Setiap beban yang dibayar akan dicatat di sebalah debit dan untuk Kas akan dicatat disebelah kredit. Hasil dari pencatatan kasus nomor 13 dan 14 di atas tampak pada halaman berikut:

D K a s K D Beban Telepon K1) 10.000.000 2) 260.000 13) 140.0006) 200.000 3) 6.000.0007) 100.000 5) 700.0009) 1.700.000 8) 500.000

D Beban Iklan K11) 400.00012) 1.320.000 14) 120.00013) 140.00014) 120.000

20

Page 6: Bab2 (materi akuntansi)

Ke empat belas transaksi yang telah dicatat per tanggal di muka, jika diringkaskan akan tampak hasilnya sebagai berikut:

D K a s K D Piutang Usaha K1) 10.000.000 2) 260.000 6) 400.000 7) 100.0006) 200.000 3) 6.000.000 10) 1.500.0007) 100.000 5) 700.0009) 1.700.000 8) 500.000

11) 400.000 D Peralatan K12) 1.320.000

13) 140.000 4) 2.000.000 6) 600.00014) 120.000

D Sewa Dibayar Dimuka K D Kendaraan K2) 260.000 3) 6.000.000

D Perlengkapan Kantor K D Pendapatan Komisi K5) 700.000 9) 1.700.000

10) 1.500.000

D Prive Tuan Isur K D Modal Tuan Isur K11) 400.000 1) 10.000.000

D Beban Gaji K D Utang Usaha K12) 1.320.000 8) 500.000 4) 2.000.000

D Beban Iklan K D Beban Telepon K 14) 120.000 13) 140.000

21

Page 7: Bab2 (materi akuntansi)

BENTUK REKENING (ACCOUNT)

Catatan bentuk T (T Account) merupakan bentuk catatan yang paling sederhana dalam akuntansi. Catatan bentuk ini berasal dari bentuk standar catatan dua kolom (Two-Coloumn Account) seperti tergambar di bawah ini:

Account Name : Cash Account No.: 111

Date ItemsPost Ref.

Amount Date ItemsPost Ref.

Amount

Jan 1 10.000.000 Jan 2 260.0006 200.000 3 6.000.0007 100.000 5 700.0009 1.700.000 8 500.000

12.000.000 11 400.00012 1.320.00013 140.00014 120.000

9.440.000

Selain bentuk dua kolom, ada juga bentuk empat kolom. Bentuk catatan empat kolom banyak digunakan dalam praktek pencatatan sehari-hari. Hal ini terjadi karena dengan mencatat dalam bentuk catatan empat kolom ini pencatata akan dapat mengetahui saldo setiap rekening setiap saat. Bentuk rekening empat kolom tergambar seperti berikut ini:

Account Name : Cash Account Number : 111

Date ItemsPost Ref.

Debit CreditBalance

Debit Credit2009Jan. 1 10.000.000 - 10.000.000 -

2 - 260.000 9.740.000 -3 - 6.000.000 3.740.000 -5 - 700.000 3.040.000 -6 200.000 - 3.240.000 -7 100.000 - 3.340.000 -8 - 500.000 2.840.000 -9 1.700.000 - 4.540.000 -11 - 400.000 4.140.000 -12 - 1.320.000 2.820.000 -13 - 140.000 2.680.000 -14 - 120.000 2.560.000 -

Bentuk catatan empat kolom (Four-Coloumn Account) setiap saat dapat memberikan gambaran berapa saldo yang di debit atau di kredit, hal ini jelas sangat menguntungkan

22

Page 8: Bab2 (materi akuntansi)

ketika petugas pencatatan harus mengecek ketepatan pencatatan dalam buku catatan ini dalah tahapan selanjutnya dari pekerjaan ini. Dalam prakteknya bentuk empat kolom ini dapat dirubah menjadi bentuk tiga kolom, perubahan dilakukan pada kolom saldo (balance) hanya dibuat menjadi satu kolom -tidak perlu dibagi atas debit dan kredit-bentuknya tampak seperti berikut:

Account Name : ______________ Account Number : ___

Date ItemsPost Ref.

Debit Credit Balance

2009Jan.

SALDO NORMAL REKENING

Biasanya jumlah sisi penambahan yang dicatat dalam suatu catatan akan sama atau lebih besar dari jumlah pengurangannya. Karena itu, saldo untuk semua catatan bentuk T di muka adalah positif saldo atau sisa dari pengurangan antara jumlah sisi debit dengan sisi kredit yang bernilai positif ini disebut dengan saldo normal dari rekening. Ketentuan aturan tentang debit dan kredit serta saldo normal dari berbagai jenis rekening yang ada dapat diringkaskan sebagai berikut:

Rekening Bertambah Berkurang Saldo NormalHarta Debit Kredit DebitHutang Kredit Debit KreditModal Kredit Debit KreditLaba Ditahan Kredit Debit KreditDividen/Prive Debit Kredit DebitPendapatan Kredit Debit KreditBeban Debit Kredit Debit

Bila suatu rekening yang biasanya mempunyai saldo debit, tetapi dalam kenyataannya mempunyai saldo kredit, atau sebaliknya, hal ini merupakan petunjuk telah terjadi kekeliruaan atau ada sesuatu yang luar biasa. Misalnya, rekening mesin bersaldo kredit, hal ini pasti karena kesalahan dalam pencatatan. Sebaliknya bila saldo rekening hutang dagang mempunyai saldo debit hal itu mungkin disebabkan adanya kelebihan jumlah pembayaran.

PENYUSUNAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE)

Neraca Saldo (Trial Balance) merupakan satu daftar yang disusun berdasarkan catatan transaksi keuangan yang sudah dibuat sebelumnya baik dicatat dala bentuk T, bentuk 2 kolom, bentuk 3 kolom, atau bentuk 4 kolom. Dalam daftar ini akan diperlihatkan saldo dari setiap catatan yang ada. Ketika kolom debit dan kredit masing-masing pada daftar ini dijumlahkan, jumlahnya akan memperlihatkan jumlah yang sama antara ke

23

Page 9: Bab2 (materi akuntansi)

dua sisi tersebut; jika ini terjadi, maka catatan yang telah dilakukan untuk transaksi keuangan yang telah dilakukan sebagian besar sudah benar..

Sebagai contoh, seluruh pencatatan yang dilaksanakan oleh Tuan Isur yang telah dilakukan pada halaman sebelum ini dalam buku bentuk T, jika disusun hasil akhirnya dalam Trial Balance akan tampak seperti berikut:

“Isur Enterprise”Trial Balance

Januari 31, 2009No. Account Title Debit Credit111 Cash Rp 2.560.000,00 -112 Account Receivable 1.800.000,00 -113 Prepaid Rent 260.000,00 -114 Office Supplies 700.000,00 -121 Automobile 6.000.000,00 -122 Office Equipment 1.400.000,00 -211 Account Payable - Rp 1.500.000,00311 Isur, Capital - 10.000.000,00312 Isur, Drawing 400.000,00 -411 Commision Earned - 3.200.000,00511 Office Salaries Expense 1.320.000,00 -512 Telephone Expense 140.000,00 -513 Advertising Expense 120.000,00 -

Total …………… Rp 14.700.000,00 Rp 14.700.000,00

Bila Trial Balance telah diselesaikan dan ternyata jumlah antara kolom debet dengan kolom kredit tidak seimbang, maka kemungkinan kesalahan tersebut terjadi karena:a. salah pencatatan/pemasukan ke dalam rekeningb. kemungkinan salah di dalam menentukan saldo dari setiap rekeningc. kesalahan memindahkan angka dari rekening ke dalam trial balance.d. kekeliruan saat menjumlahkan angka-angka dalam kolom-kolom trial balance.

Harap diperhatikan bahwa jika sudah menyusun trial balance dengan jumlah kolom debit dan kolom credit seimbang bukan berarti pencatatan ke dalam buku catatan tidak terdapat kesalahan membukukan. Kesalahan bisa terjadi walaupun jumlah ke dua kolom memperlihatkan jumlah yang seimbang dalam trial balance; hal ini bisa terjadi misalnya saat mencatat ke dalam rekening yang salah tetapi didalam letak yang betul.

LAPORAN KEUANGAN (Financial Statement)

Hasil akhir dari suatu proses akuntansi adalah laporan keuangan yang diperlukan bagi pihak intern maupun ekstern. Pihak intern meliputi pimpinan dan pemilik perusahaan, dan karyawan. Sedangkan pihak ekstern antara lain: supplier, investor, maupun pihak lain yang membutuhkan informasi keuangan tersebut. Dari laporan ini akan diambil keputusan-keputusan ekonomis oleh mereka yang membutuhkan laporan keuangan.

24

Page 10: Bab2 (materi akuntansi)

Laporan Keuangan yang harus diketahui, adalah :INCOME STATEMENT (Laporan Pendapatan), adalah satu daftar yang berisikan

ringkasan dari hasil-hasil yang diterima perusahaan berupa pendapatan hasil usaha, kemudian diselisihkan dengan beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta pengaruhnya terhadap modal perusahaan di dalam jangka waktu tertentu.

CAPITAL STATEMENT (Laporan Perubahan Modal), adalah daftar yang berisikan ringkasan tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu , perubahan tersebut karena adanya penambahan atau pengurangan terhadap modal tersebut .

BALANCE SHEETS (Neraca), adalah satu daftar yang menggambarkan ringkasan jenis harta (aktiva), kewajiban dan modal suatu perusahaan pada periode tertentu. Dalam neraca akan diperlihatkan persamaan dasar akuntansi berikut:

CONTOH PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Ilustrasi penyusunan laporan keuangan ini, diberikan dari data Perusahaan Jasa Reparasi “Salman Service” pada tanggal 31 Desember 2009 di bawah ini:Kas 22.500.000 Modal Salman 153.885.000Piutang Usaha 16.000.000 Prive Salman 500.000Asuransi Dibayar Dimuka 900.000 Pendapatan Service 6.000.000Perlengkapan 340.000 Pendapatan Lain-lain 620.000Tanah 60.000.000 Beban Gaji 1.200.000Peralatan 56.000.000 Beban Peny. Peralatan 400.000Akm. Peny. Peralatan 2.400.000 Beban Peny. Kendaraan 150.000Kendaraan 32.000.000 Beban Iklan 260.000Akm. Peny. Kendaraan 6.600.000 Beban Asuransi 150.000Hutang Usaha 5.000.000 Beban Perlengkapan 60.000Hutang Gaji 1.200.000 Beban Diluar Usaha 100.000Hutang Bunga 500.000 Pajak Penghasilan 645.000

Atas data diatas dapat disusun Laporan Keuangan pada 31 Desember 2009. Untuk memudahkan dalam penyusunan laporan keuangan, laporan yang pertama disusun biasanya Laporan Rugi Laba, yaitu laporan yang memperlihatkan jumlah penghasilan dan beban yang terjadi dalam satu periode akuntansi. Untuk Salman Service bentuk Laporan Rugi Laba yang disusun tampak seperti di halaman berikut ini:

25

ASSETS = LIABILITIES + CAPITALAktiva = Kewajiban + Modal

Page 11: Bab2 (materi akuntansi)

SALMAN SERVICELaporan Rugi Laba

Untuk bulan yang berakhir pada 31 Desember 2009

Penghasilan Pendapatan Servis Rp 6.000.000,00Pendapatan Lain-lain Rp 620.000,00 + Jumlah Penghasilan Rp 6.620.000,00

Beban UsahaBeban Gaji Rp 1.200.000,00Beban Penyusutan Peralatan Rp 400.000,00Beban Penyusutan Kendaraan Rp 150.000,00Beban Iklan Rp 260.000,00Beban Asuransi Rp 150.000,00Beban Perlengkapan Rp 60.000,00Beban Diluar Usaha Rp 100.000,00 + Jumlah Beban Usaha ……………… (Rp 2.320.000,00) Pendapatan Bersih Sebelum Pajak ……………. Rp 4.300.000,00 Pajak Penghasilan …………………. (Rp 645.000,00) Pendapatan Bersih …………... Rp 3.655.000,00

Catatan:Pendapatan/Penghasilan (Revenue), adalah peningkatan jumlah harta atau penurunan kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan barang dagang atau jasa atau pun aktivitas usaha lainnya di dalam suatu periode. Tidak termasuk dalam pengertian pendapatan adalah peningkatan harta perusahaan yang timbul dari pembelian harta investasi oleh pemilik, pinjaman atau koreksi rugi-laba periode lalu.

Beban (Expense), adalah biaya yang secara langsung atau tidak langsung telah dimanfaatkan di dalam usaha menghasilkan pendapatan dalam suatu periode, atau yang sudah tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan masa berikutnya. Harap diperhatikan bahwa beban tidak sama dengan biaya (cost); yang dimaksud dengan biaya adalah pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk memperoleh barang atau jasa.

Keterangan di bawah ini jangan dilupakan saat menyajikan Laporan Keuangan:a. Nama Perusahaanb. Nama Laporanc. Tanggal Pembuatan Laporan

Laporan yang kedua disusun adalah Laporan Perubahan Modal (Capital Statement), merupakan laporan yang memperlihatkan perubahan posisi modal pemilik dalam satu periode akuntansi yang disebabkan oleh terjadinya perolehan laba atau pun rugi usaha serta jumlah penggunakaan harta perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik (prive). Salman Service akan menyajikan Laporan Perubahan Modal-nya seperti berikut:

26

Page 12: Bab2 (materi akuntansi)

SALMAN SERVICELaporan Perubahan Modal

Untuk bulan yang berakhir pada 31 Desember 2009

Modal Salman, 1 Desember 2009 …………………………. Rp153.885.000,00Pendapatan Bersih bulan Desember 2009…. Rp 3.655.000,00Prive Salman selama Desember 2009 ……..(Rp 500.000,00) Kenaikan Dalam Modal ……………………. Rp 3.155.000,00

Modal Salman, 31 Desember 2009 ……………………….. Rp 157.040.000,00

Laporan ketiga dalam laporan keuangan adalah laporan yang memperlihatkan jumlah harta/aktiva, utang/kewajiban dan modal pada satu periode akuntansi. Laporan ini disebut Neraca (Balance Sheet). Neraca untuk Salman Service diperlihatkan seperti di bawah ini:

SALMAN SERVICENeraca

Per 31 Desember 2009

HARTA KEWAJIBAN DAN MODALHarta Lancar Kewajiban Kas 22.500.000 Hutang Usaha 5.000.000Piutang Usaha 16.000.000 Hutang Gaji 1.200.000Asuransi Dibayar Dimuka 900.000 Hutang Bunga 500.000Perlengkapan 340.000 Jumlah Kewajiban 6.700.000

Jumlah Harta Lancar 39.740.000

Harta Tetap Modal PemilikTanah 60.000.000 Modal Salman 157.040.000Peralatan 56.000.000Akm.Penyusutan Peralatan (2.400.000)Kendaraan 32.000.000Ak.Penyusutan Kendaraan (6.600.000)

Jumlah Harta Tetap 124.000.000 Jumlah Kewajiban dan Modal Jumlah Harta 163.740.000 163.740.000

KLASIFIKASI HARTA, KEWAJIBAN DAN MODAL

Komponen neraca harus disajikan sesuai dengan urutan yang dapat mencerminkan klasifikasi pos neraca yang bersangkutan dengan ketentuan: Harta diklasifikasikan menurut urutan likuiditas (tingkat kecairan). Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan.

27

Page 13: Bab2 (materi akuntansi)

Harap diperhatikan juga bahwa untuk rekening tertentu ada yang memiliki rekening lawan (Offset/Contra Accounts) dari posisi neraca yang bersangkutan, misalnya:1) Akumulasi Penyusutan merupakan pengurang untuk jumlah Aktiva Tetap2) Penyisihan Kerugian Piutang disajikan sebagai pengurang untuk Piutang.3) Wesel Yang Didiskontokan disajikan sebagai pengurang dari Piutang

Wesel.4) Diskonto Hutang Obligasi akan disajikan pada kelompok Kewajiban

sebagai pengurang terhadap pos Hutang Obligasi.5) Pengambilan Pribadi (Prive) disajikan untuk pengurang jumlah Modal

Pemilik.6) Disagio Saham disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah Modal

Saham.

HARTA (Assets)Yang dimaksud dengan harta atau aktiva adalah seluruh sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Untuk perusahaan yang berskala usaha kecil, klasifikasi yang umumnya berlaku untuk harta adalah :1. Harta Lancar (Current Assets)2. Harta Tetap (Fixed Assets)

Harta LancarPenggolongan harta/aktiva tergantung dari jangka waktu rata-rata yang diperlukan oleh aktiva yang bersangkutan untuk beralih bentuk kembali menjadi uang atau dengan kata lain diklasifikasikan menurut urutan likuiditas. Jika jangka waktunya kurang dari atau maksimal satu tahun, maka aktiva tersebut dapat digolongkan ke dalam harta lancar (current assets).

Penyusunan untuk urutan harta lancar biasanya diurutkan berdasarkan tingkat kecairannya dan umumnya tersusun sebagai berikut:a. Kas (Cash), yaitu jumlah uang yang tersedia baik dalam kas perusahaan

maupun uang yang disimpan di Bank untuk menjalankan aktivitas usaha.b. Piutang Dagang (Account Receivable), adalah suatu tagihan terhadap

perusahaan atau orang-orang tertentu yang timbul akibat penjualan jasa/barang secara kredit atau tagihan yang disebabkan perusahaan telah memberikan jasa tertentu.

c. Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expense), adalah jumlah biaya yang dibayar lebih dahulu dengan syarat melebihi jangka waktu pembukuan, digolongkan sebagai harta. Prepaid Expense ini terdiri dari: Asuransi Dibayar Dimuka (Prepaid Insurance), ialah jumlah premi

asuransi yang dibayar lebih dahulu untuk jangka waktu tertentu. Bagian premi yang belum dijalani (un expired insurance) pada saat penyusunan neraca merupakan hak atau harta perusahaan .

Sewa Dibayar Dimuka (Prepaid Rent), adalah sewa yang dibayar dimuka yang belum terpakai pada waktu penyusunan neraca dicatat sebagai harta. Sedangkan jumlah yang sudah dijalani diperhitungkan sebagai Rent Expense (Beban Sewa)

28

Page 14: Bab2 (materi akuntansi)

Iklan Dibayar Dimuka (Prepaid Advertising), adalah iklan yang dibayar dimuka yang belum terpakai pada waktu penyusunan neraca dicatat sebagai harta. Sedangkan jumlah yang sudah dijalani diperhitungkan sebagai Advertising Expense (Beban Iklan)

d. Perlengkapan (Supplies), yang tergolong persediaan perlengkapan antara lain kertas, karbon, tinta printer dan lain-lain yang disediakan untuk menunjang kegiatan administrasi.

Harta Tetap Harta yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifat relatif tetap atau apabila jangka waktu perputarannya lebih dari satu tahun, maka harta yang sifatnya seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam Fixed Assets (Harta Tetap). Harta tetap ini umumnya tidak dimaksudkan untuk dijual kembali, melainkan diarahkan untuk dipakai menjalankan aktivitas usaha.

Cara penyusunan urutan harta tetap untuk semua perusahaan tidaklah seragam di dalam prakteknya, umumnya akan diurutkan berdasarkan tingkat kekekalan/umur dari harta tetap tersebut bagi perusahaan. Misalnya:a. Tanah (Land), adalah nilai tanah yang dimiliki perusahaan dan mungkin

diatasnya telah berdiri bangunan gedung. Biasanya nilai tersebut diperlihatkan secara terpisah dalam neraca. Dengan cara ini dimaksudkan agar tergambar secara jelas nilai tanah tersebut.

b. Bangunan (Building), maksudnya adalah bangunan gedung yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk melaksanakan usaha perusahaan seperti bangunan pabrik, gudang, toko atau bangunan kantor.

c. Peralatan (Equipment), meliputi harta yang umurnya lama seperti: meja kursi untuk administrasi, komputer, printer, lemari arsip dan lain-lain.

d. Kendaraan (Automobile), kendaraan yang digunakan untuk menunjang operasional perusahaan, seperti mobil dan motor.

Harta Tidak Berwujud Merupakan harta yang memiliki nilai ekonomis buat perusahaan namun wujud fisiknya tidak dapat dilihat secara fisik. Misalnya: Merk Dagang, Paten, Lisensi, Hak Cipta, dan lain-lain.

KEWAJIBAN (LIABILITIES)Kewajiban atau Utang adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan kepada pihak di luar perusahaan akibat transaksi di masa lalu. Sering juga dikatakan bahwa kewajiban atau utang ini merupakan modal yang ebrasal dari pihak di luar perusahaan. Klasifikasi kewajiban diatur berdasarkan urutan jatuh temponya, meliputi:1. Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities)2. Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Libilities)

Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities)Merupakan hutang jangka pendek yang harus dilunasi dalam waktu maksimum satu tahun atau dalam siklus akuntansi normal, misalnya antara lain:

29

Page 15: Bab2 (materi akuntansi)

a. Hutang Usaha (Account Payable), adalah hutang yang timbul akibat membeli barang berupa perlengkapan, peralatan atau menerima jasa pihak ketiga yang tidak dibayar tunai pada saat transaksi pembelian.

b. Rekening Yang Masih Harus Dibayar (Account Liabilities), yaitu beban-beban yang masih harus dibayar dikarenakan prestasinya/jasanya sudah diterima, misalnya hutang gaji, hutang upah, dan lain-lain.

Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Libilities)Adalah hutang yang akan dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun, misalnya pinjaman obligasi (bond) dan hipotik (mortages payable) dan utang jangka panjang lainnya seperti pinjaman (Loan Payable) ke bank.

MODAL (CAPITAL)Adalah nilai lebih dari harta perusahaan setelah dikurangi jumlah utang dan selisih ini merupakan hak milik dari pemilik perusahan

LATIHAN 1

Susunlah Neraca Saldo dan Laporan Keuangan yang diperlukan berdasarkan data di bawah ini (identitas perusahaan sesuaikan dengan nama Saudara):

Cash Rp 80.300.000,00Account Payable Rp 96.640.000,00Account Receivable Rp 37.680.000,00Insurance Expense Rp 24.000.000,00Advertising Expense Rp 29.200.000,00Land Rp 300.000.000,00Miscellaneous Expense Rp 6.280.000,00Interest Payable Rp 44.000.000,00Sdr? Drawing Rp 5.000.000,00Tax Income Rp 33.800.000,00Prepaid Insurance Rp 4.000.000,00Salaries Payable Rp 37.200.000,00Rent Expense Rp 96.200.000,00Fees Revenue Rp 657.000.000,00Salaries Expense Rp 372.000.000,00Supplies Expense Rp 23.400.000,00Utilities Expense Rp 39.000.000,00Wages Expense Rp 17.200.000,00Supplies Rp 6.560.000,00Sdr ? Capital (tentukan sendiri jumlahnya)

30

Page 16: Bab2 (materi akuntansi)

LATIHAN 2

Transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa dan service komputer milik Dony yang

bernama “DATA COM Service “ selama bulan Desember 2009 sebagian diberikan di bawah ini:

1.

3.6.

10.12.

14.20.25.27.28.29.30.

31.

Dony memulai usaha dengan modal awal berupa uang tunai Rp 10.000.000,00 dan Peralatan senilai Rp 3.000.000,00Pendapatan jasa pengetikan naskah hari ini diterima tunai Rp 150.000,00Membeli Peralatan senilai Rp 3.500.000,00 bayar tunai Rp 1.000.000,00 sisanya diangsur 3 X.Membeli Perlengkapan Rp 300.000,00Pendapatan reparasi sampai hari ini diterima tunai Rp 500.000,00 dan Rp 875.000,00 akan diterima pembayarannya minggu depan.Membayar utang atas pembelian peralatan Rp 750.000,00Dony memakai uang perusahaan untuk kepentingan pribadi Rp 250.000,00Membayar rekening telepon bulan ini Rp 150.000,00Membayar biaya pemeliharaan peralatan service Rp 50.000,00Membayar biaya iklan Rp 235.000,00Membayar gaji pegawai untuk bulan ini Rp 700.000,00Perlengkapan yang masih tersedia bernilai Rp 178.000,00Peralatan disusutkan senilai Rp 70.000,00

Diminta :1. Lakukan analisa transaksi bulan Desember 2009 di atas2. Catat hasil analisa transaksi ke dalam buku bentuk T3. Susun Neraca Saldo berdasarkan jawaban nomor 2.4. Buat Laporan Keuangan: Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca.

LATIHAN 3

King’s Theatre pada tanggal 1 September 2009 memberikan data sebagai berikut :Nama Rekening D e b i t K r e d i t. Kas Rp 925.000,00 -

Peralatan Kantor Rp 250.000,00 -Peralatan Film Rp 2.000.000,00 -Gedung Rp 8.000.000,00 -Tanah Rp 2.400.000,00 -Modal King’s - Rp 13.575.000,00

Selama bulan September telah terjadi transaksi berikut: September 7 Menerima hasil penjualan karcis minggu ke-1 sebesar Rp 5.204.000,00

10 Membayar upah karyawan Rp 180.000,0012 Membeli perlengkapan Rp 150.000,0016 Membayar sewa film untuk bulan September 2009 Rp 4.000.000,0017 Membeli Peralatan Kantor Rp 1.200.000,00 secara kredit.18 Menggunakan kas perusahaan untuk keperluan pribadi Rp 200.000,0020 Menerima hasil penjualan karcis minggu ke-2 sejumlah Rp 6.200.000,00

31

Page 17: Bab2 (materi akuntansi)

21 Membeli perlengkapan Rp 280.000,0022 Dibayar Gaji karyawan Rp 800.000,0023 Telah dibayar rupa-rupa beban sebesar Rp 70.000,0024 Menerima hasil sewa kantin Rp 1.000.000,0025 Membeli perlengkapan Rp 200.000,0026 Menerima hasil penjualan karcis minggu ke-3 sebesar Rp 7.500.000,0027 Membayar rekening listrik dan air Rp 575.000,0028 Membayar sewa film Rp 2.100.000,0029 Diketahui perlengkapan yang masih ada bernilai Rp 310.000,0030 Penyusutan Peralatan bulan ini ditetapkan 5% dari nilai masing-masing

Diminta :1. Catat seluruh transaksi di atas ke dalam rekening bentuk T (T account).2. Buat Neraca Saldo per 30 September 20093. Susun Laporan Keuangan untuk King’s Theatre tanggal 30 September 2009.

LATIHAN 4

Following are the amounts of the assets and liabilities of Ratma Services, a sole proprietorship, at December 31, 2009 and its revenue and expenses for the year ended on that date. The capital Ratma, owner, was Rp 35.500.000,00 at January 1, 2009 and the owner withdrew Rp 48.000.000,00 during the current year.

Cash …………………………………………………… Rp 11.500.000,00Account Receivable ..…………………………….…… Rp 38.500.000,00Supplies …..………….……………………………….. Rp 5.900.000,00Prepaid Insurance ....…………………………….…….. Rp 3.000.000,00Account Payable …...………………………..………… Rp 5.000.000,00Salaries Payable …...……………………..……………. Rp 3.500.000,00Sales ………………………..………………….………. Rp 198.500.000,00Salaries Expense ……….……………….…………….. Rp 54.200.000,00Rent Expense ……....……….………….……………… Rp 24.000.000,00Utilities Expense …....………………..……………….. Rp 17.000.000,00Supplies Expense …….………….….………………… Rp 11.600.000,00

Taxes Expense ……..…………..….…………………... Rp 11.500.000,00Insurance Expense ...…………….…………………….. Rp 7.000.000,00Advertising Expense ..……………………………...….. Rp 6.000.000,00Miscellaneous Expense..………………………..………Rp 4.300.000,00

Instructions:1. Prepare an income statement for the year ended December 31, 20092. Prepare a statement of owner’s equity for the year ended December 31, 20093. Prepare a balance sheet as of December 31, 2009

32

Page 18: Bab2 (materi akuntansi)

LATIHAN 5

Following are the amounts of Budi Corp. assets and liabilities, at November 30, 2009 and its revenue and expenses for the year ended on that date. Listed in alphabetical order. Budi Corp. had capital stock of Rp 200.000.000,00 and retaid earnings of Rp 195.780.000,00 on December 1, 2009. During the current year, Budi Corp. paid of Rp 80.000.000,00 for cash devidens.

Account Payable ……..…… ..……………………… Rp 122.500.000,00Account Receivable ……….….…………………… Rp 141.000.000,00Advertising Expense ....…………..………………… Rp 60.000.000,00Cash .……………..…....……………..…………… Rp 129.030.000,00Insurance Expense ……..….….…………………… Rp 48.000.000,00

Land …………….…………..……………………… Rp 400.000.000,00Miscellaneous Expense …..………………………… Rp 16.250.000,00Notes Payable ………..………………..…………… Rp 50.000.000,00Prepaid Insurance ………………………..………… Rp 12.000.000,00Rent Expense ……….………………………..…… Rp 321.000.000,00Salaries Payable ……….………………………..… Rp 18.000.000,00Salary Expense …..…….……………………..…… Rp 821.000.000,00Sales ………………....…………………….….…… Rp 1.691.000.000,00Supplies ……………….…………………………… Rp 11.000.000,00Supplies Expense …..….…………..……………… Rp 39.500.000,00

Taxes Expense ……….…………………..………… Rp 67.000.000,00Utilities Expense ..........…………………….……… Rp 131.500.000,00

Instructions:1. Prepare an income statement for the year ended November 30, 20092. Prepare a statement of owner’s equity for the year ended November 30, 20093. Prepare a balance sheet as of November 30, 2009

33