8 materi pmk akuntansi-2

71
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................i TIM PENYUSUN ............................................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................................iii BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... A. Latar Belakang .......................................................................................... B. Tujuan Instruksional Umum...................................................................... C. Tujuan Instruksional Khusus.................................................................... D. Kerangka Pembelajaran............................................................................ E. Metoda...................................................................................................... F. Alat Bantu ................................................................................................ BAB II. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM AKUNTANSI LKM KOPERASI PMK A. Dasar Hukum B. Pengertian Akuntansi C. Tujuan Akuntansi D. Persamaan Akuntansi E. Aturan Debet Kredit F. Kode Perkiraan G. Soal-Soal BAB III. KEBIJAKAN DAN BATASAN PERKIRAAN A. Kebijakan Tentang Aktiva (Harta) B. Kebijakan Tentang Kewajiban C. Kebijakan Tentang Modal D. Kebijakan Tentang Pendapatan E. Kebijakan Tentang Biaya F. Soal-Soal BAB IV. PROSES AKUNTANSI A. Alur Proses Akuntansi B. Bukti Transaksi C. Pencatatan Transaksi D. Buku Besar Pos Perkiraan E. Pembuatan Laporan Keuangan F. Soal-Soal lkmkopdki.com

Upload: moer76

Post on 15-Jun-2015

1.085 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 materi pmk akuntansi-2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................iTIM PENYUSUN............................................................................................................iiDAFTAR ISI....................................................................................................................iiiBAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................................

A. Latar Belakang ..........................................................................................B. Tujuan Instruksional Umum......................................................................C. Tujuan Instruksional Khusus....................................................................D. Kerangka Pembelajaran............................................................................E. Metoda......................................................................................................F. Alat Bantu ................................................................................................

BAB II. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM AKUNTANSI LKM KOPERASIPMKA. Dasar HukumB. Pengertian AkuntansiC. Tujuan AkuntansiD. Persamaan AkuntansiE. Aturan Debet KreditF. Kode PerkiraanG. Soal-Soal

BAB III. KEBIJAKAN DAN BATASAN PERKIRAANA. Kebijakan Tentang Aktiva (Harta)B. Kebijakan Tentang KewajibanC. Kebijakan Tentang ModalD. Kebijakan Tentang PendapatanE. Kebijakan Tentang BiayaF. Soal-Soal

BAB IV. PROSES AKUNTANSIA. Alur Proses AkuntansiB. Bukti TransaksiC. Pencatatan TransaksiD. Buku Besar Pos PerkiraanE. Pembuatan Laporan KeuanganF. Soal-Soal

lkmko

pdki.

com

Page 2: 8 materi pmk akuntansi-2

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pedekatan penulisan SOP Akuntansi LKM Koperasi PMK ini dalam

penyusunannya mengacu kepada Pedoman Umum Akuntansi Koperasi yang

diterbitkan oleh Kantor Menegkop dan UKM Republik Indonesia pada tahun

2001. Pedoman umum yang dimaksud diterjemahkan dari Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian yang

diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1998 dan diperbaharui

pada tahun 2002. Oleh karena itu, Pedoman Umum PSAK No. 27 merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Akuntansi LKM Koperasi PMK ini.

Pedoman umum mengarahkan agar akuntansi koperasi dilaksanakan

berdasarkan nilai, norma dan prinsip-prinsip koperasi dan proses akuntansi LKM

Koperasi PMK harus sejalan dengan pedoman tersebut, disesuaikan dengan

karakteristik LKM Koperasi PMK. Selain itu, Akuntansi untuk LKM Koperasi PMK

juga berpedoman pada Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan PSAK No.

59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah.

Secara umum, tujuan dan penyusunan Pedoman Sistem Informasi Akuntansi ini

adalah untuk memberikan petunjuk bagi Manajemen LKM (Lembaga Keuangan

Mikro) dalam mengawasi transaksi keuangan dan sekaligus sebagai petunjuk

pula bagi karyawan (Staff) dalam melaksanakan berbagai transaksi keuangan.

Secara rinci, beberapa tujuan pokok dari penyusunan pedoman standar

informasi Akuntansi ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan keseragaman pendapat dalam melaksanakan transaksi-

transaksi keuangan

2. Memperlancar arus data keuangan dengan tetap mempertahankan system

pengendalian intern

3. Dapat di awasinya berbagai transaksi keuangan dengan di peliharanya

catatan-catatan pembukuan yang memadai, sehingga dapat di gunakan

lkmko

pdki.

com

Page 3: 8 materi pmk akuntansi-2

sebagai sumber utama dalam hal penyediaan data guna penyusunan

laporan-laporan keuangan.

4. Dapat di awasinya berbagai kegiatan keuangan LKM melalui yang

meyakinkan

5. Dapat tersedia berbagai informasi keuangan yang relevan dan up to date

untuk setiap tingkatan manajemen sehingga dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

6. Memberikan bahan bagi para pemimpin untuk mengarahkan pegawainya

dan juga dapat menjadi bahan bagi pegawai baru untuk mengenali arus

data keuangan LKM.

B. Tujuan Intruksional Umum

Meningkatkan pengetahuan peserta tentang prinsip dan cara menerapkan siklus

Akuntasi sesuai dengan standar yang berlaku

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari materi Standar Operasional Prosedur Bidang Akuntansi

peserta mampu :

1. menjelaskan teori dasar, pengertian dan tujuan akuntansi

2. menjelaskan kebijakan akuntansi sesuai standar akuntasi yang berlaku

3. Mengaplikasikan proses akuntansi sesuai dengan siklus akuntansi yang

sistematis sampai dengan terbentuk laporan keuangan

D. Kerangka Pembelajaran

1. Pengertian dan dasar hukum akuntansi LKM Koperasi PMK

2. Kebijakan dan Batasan Perkiraan

3. Proses Akuntansi LKM Koperasi PMK

lkmko

pdki.

com

Page 4: 8 materi pmk akuntansi-2

E. Metoda

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Studi Kasus/Soal

4. Praktek

F. Alat Bantu

1. White Board

2. Spidol

3. Infocus

4. Laptop

5. Uji Soal

6. Kerta HVS

7. Pensil

lkmko

pdki.

com

Page 5: 8 materi pmk akuntansi-2

BAB IIPENGERTIAN DAN DASAR HUKUM AKUNTANSI

LKM KOPERASI PMK

A. Dasar Hukum

Pedoman umum yang digunakan untuk membuat standar ini Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian yang

diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 1998 dan diperbaharui

pada tahun 2002.

Selain itu, Akuntansi untuk LKM Koperasi PMK juga berpedoman pada

Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan PSAK No. 59 tentang Akuntansi

Perbankan Syariah.

B. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu kegaiatan jasa. Fungsinya menyediakan data kuantitatif,

terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang

dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam

memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.1

American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai :

”...... proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi,

untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

mereka yang menggunakan informasi tersebut.’

C. Tujuan Akuntansi

Menyediakan informasi keuangan LKM yang akan digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan kepentingan

masing-masing pihak. Selain itu tujuan utama akuntansi adalah menyajikan

informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Yang dimaksud dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang

mempunyai kekayaan sendiri

1 Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, 1992, Yogyakarta

lkmko

pdki.

com

Page 6: 8 materi pmk akuntansi-2

Tujuan Umum :

a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai Aktiva,

Kewajiban dan Modal

b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam

aktiva netto (aktiva dikurangi Kewajiban yang

timbul dari kegiatan usaha LKMS)

c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan

untuk menaksir potensi LKMS dalam menghasilkan laba

d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan

kewajiban, misalnya aktivitas pembiayaan dan investasi

e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan langsung

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,

seperti mengenai kebijakan akuntansi yang di anut LKMS

D. Persamaan Akuntansi

Untuk memenuhi kebutuhan manajemen LKM atas informasi yang akurat dan

tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan dan

mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap hari

bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan pencatatan

tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry accounting system)

di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya dicatat pada dua sisi yaitu sisi

sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan (Kredit). Untuk mengklasifikasikan

pos-pos atau transaksi yang terjadi diperusahaan digunakan suatu bagan yang

berisi rekening-rekening atau perkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan

Standar”. Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan

menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri dari

harta, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiri dari

pendapatan dan biaya. Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan

(double entry accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu harta dicatat

disebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan

(kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi. Model

persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

lkmko

pdki.

com

Page 7: 8 materi pmk akuntansi-2

HARTA = HUTANG + MODAL

Model Persamaan Akuntansi Syariah

HARTA = KEWAJIBAN + INVESTASI TIDAK TERIKAT + MODAL

Persamaan akuntansi menunjukan posisi keuangan perusahaan. Karena

transaksi usaha akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Karena

transaksi usaha akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, maka setiap

transaksi usaha, dapat dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap ketiga unsur

dalam persamaan akuntansi. Efek terhadap unsur persamaan akuntansi

dinyatakan dalam penamabahan atau pengurangan dari unsur-unsur tersebut.

E. Aturan Debet Kredit

Seperti yang telah di terangkan di atas bahwa sisi kiri sebelah kiri suatu

perkiraan di sebut debet, sedang sisi sebelah kanan di sebut sisi kredit.

Perkiraan adalah formulir untuk mencatat penambahan dan pengurangan yang

terjadi dalam pos yang bersangkutan. Oleh karena adanya ketentuan debet dan

kredit ini maka penambahan atau pengurangan yang terjadi dalam perkiraan

dapat dinyatakan dalam debet atau kredit. Aturan untuk mendebet atau

mengkredit suatu perkiraan dapat di jelaskan seperti di bawah ini

Apabila suatu pos aktiva bertambah, maka perkiraan yang bersangkutan di

debet, sedangkan apabila suatu transaksi mengakibatkan pos tersebut

berkurang, maka perkiraannya di kredit. Sebaliknya, untuk pos-pos kewajiban

dan modal, kredit berarti penambahan dan debet berarti pengurangan. Dari

uraian ini dapat di simpulkan bahwa mendebet suatu perkiraan dapat berarti

penambahan atau pengurangan, tergantung pada jenis perkiraannya. Demikian

juga halnya dengan mengkredit suatu perkiraan.

lkmko

pdki.

com

Page 8: 8 materi pmk akuntansi-2

NERACA

Aktiva

Perkiraan-perkiraan aktiva

Debet Kredit(+) (-)

Kewajiban

Perkiraan-perkiraan hutang

Debet Kredit(-) (+)

M o d a l

Perkiraan-perkiraan Modal

Debet Kredit(-) (+)

Penerapan aturan debet kredit untuk perkiraan pendapatan dan biaya

didasarkan pada hubungannya dengan perkiraan modal. Laba bersih atau rugi

bersih suatu periode, seperti yang dilaporkan dalam perhitungan rugi laba,

merupakan penambahan/pengurangan bersih modal yang berasal dari kegiatan

usaha.

F. Kode Perkiraan

Transaksi-transaksi yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap

penambahan atau pengurangan berbagai jenis harta, hutang, modal,

pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh informasi pada saat yang diperlukan

dan agar laporan keuangan dapat disusun tepat pada waktunya, perlu ada

catatan tersendiri untuk tiap-tiap jenis harta, hutang, modal, pendapatan dan

biaya tersebut.

Catatan-catatan untuk transaksi sejenis disebut perkiraan (account).

Banyaknya perkiraan yang digunakan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh

sifat kegiatan perusahaan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan.

Perkiraan-perkiraan tersebut diberi nomor yang disebut kode perkiraan

(account code).

lkmko

pdki.

com

Page 9: 8 materi pmk akuntansi-2

G. Soal-Soal

1) Jelaskan Pengertian akuntansi beserta fungsinya !

2) Jelaskan tujuan Akuntansi dan sebutkan tujuan umum Akuntansi !

3) Jelaskan yang di maksud dengan Harta, Hutang dan Modal dan sebutkan

apa saja yang termasuk di dalamnya !

4) Jelaskan mengenai Investasi Tidak Terikat !

5) Jelaskan mengapa persamaan akuntansi harus selalu seimbang !

6) Mengapa pendapatan menambah modal !

7) Untuk perkiraan dibawah ini, sebutkan apakah penambahan dalam perkiraan-

perkiraan tersebut akan di tunjukan dengan debet atau kredit

a. Kasb. Kas Tellerc. Modald. Komputere. Peralatan Kantorf. Mobilg. Biaya Transportasi

h. Biaya Gajii. Pendapatan Administrasij. Modal Awalk. Simpanan Wajibl. Simpanan Wadiah (Titipan)m. Tabungan Pada Bank Syariahn. SHU/Laba Rugi

8) LKM Koperasi PMK menerima modal awal sebesar Rp 25.000.000,-

bagaimanakah cara menjurnalnya dan aturan debet kreditnya, mana yang

pengaruhnya negatif dan positif !

9) LKM Koperasi PMK membeli seperangkat unit computer senilai Rp

5.000.000,- untuk kebutuhan operasional bagaimanakah cara menjurnalnya

dan aturan debet kreditnya, mana yang mana yang pengaruhnya negatif dan

positif !

10)LKM Koperasi PMK membeli lemari seharga Rp 1.000.000,- untuk

menyimpan berkas-berkas bagaimanakah cara menjurnalnya dan aturan

debet kreditnya, mana yang pengaruhnya negatif dan positif !

11)LKM Koperasi PMK melakukan kegiatan survey lokasi calon

anggota/nasabah dengan transportasi sebesar Rp 10.000,- bagaimanakah

cara menjurnalnya dan aturan debet kreditnya, mana yang pengaruhnya

negatif dan positif !

12)LKM Koperasi PMK menerima kedatangan seorang anggota yang berniat

mendaftar menjadi anggota dan terlebih dahulu membayar administrasinya

lkmko

pdki.

com

Page 10: 8 materi pmk akuntansi-2

sebesar Rp 20.000,- bagaimanakah cara menjurnalnya dan aturan debet

kreditnya, mana yang pengaruhnya negatif dan positif !

13)Jelaskan bagaimana suatu perkiraan aktiva betrtambah atau berkurang

dengan debet atau perkiraan !

lkmko

pdki.

com

Page 11: 8 materi pmk akuntansi-2

BAB IIIKEBIJAKAN DAN BATASAN PERKIRAAN

A. Kebijakan Aktiva

Bagian ini membahas seluruh perkiraan yang ada pada kelompok aktiva

a. Kas

(1) Definisi

Kas adalah mata uang kertas dan logam dalam rupiah yang masih berlaku

sebagai alat pembayaran yang sah.

(2) Penjelasan

Kas merupakan salah satu komponen alat likuid dan tidak menghasilkan

pendapatan, sehingga perlu dikendalikan besarannya agar tidak

menimbulkan adanya dana yang menganggur (idle fund)..

(3) Penyajian

Kas merupakan pos neraca yang paling likuid (lancar) dan lazim pada

urutan pertama pada aktiva.

(4) Jurnal

a). Penerimaan setoran:

Db. Kas

Kr. Rekening yang dituju

b). Penarikan:

Db. Rekening yang ditarik

Kr. Kas

b. Giro Pada Bank

1) Definisi

Giro pada Bank adalah saldo rekening giro Koperasi pada Bank Umum

Konvensional/Syariah dengan tujuan untuk menunjang kelancaran

transaksi

lkmko

pdki.

com

Page 12: 8 materi pmk akuntansi-2

2) Penjelasan

Pendapatan jasa giro dari bank umum konvensional diakui sebagai

penerimaan dana non halal

Bonus dari bank syariah diakui sebagai pendapatan operasi lainnya

3) Jurnal

a). Setoran ke bank lain:

Db. Giro Bank…

Kr. Kas Besar

b). Penarikan:

Db. Kas Besar

Kr. Giro Bank ...

c). Pengakuan pendapatan dari:

(a). Bank syariah

Db. Giro Bank Syariah …

Kr. Pendapatan bonus giro Bank Syariah…

(b). Bank konvensional

Db. Giro Bank ...

Kr. Dana Non halal

c. Penempatan Pada Bank

1) Definisi

Penempatan pada Bank adalah penanaman dana Koperasi pada Bank

syariah / Bank Konvensional baik dalam bentuk deposito Kerjasama

Permodalan, investasi Kerjasama Permodalan dan tabungan wadiah

(Titipan) yang dimaksudkan untuk optimalisasi pengelolaan dana.

2) Penjelasan

Penerimaan bonus dan bagi hasil dari penempatan dana pada Bank

syariah diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.

lkmko

pdki.

com

Page 13: 8 materi pmk akuntansi-2

3) Jurnal

a) Pada saat penempatan:

Db. Tabungan pada Bank Syariah …

Kr. Kas/rekening

b) Saat pengakuan pendapatan bonus:

Db. Tabungan pada Bank Syariah …

Kr. Pendapatan bonus wadiah (Titipan)

c) Saat jatuh tempo:

Db. Kas Besar

Kr. Deposito pada Bank Syariah ...

d. Piutang Jual Beli

1) Definisi

Piutang Jual Beli adalah Rekening untuk menampung rekening dari

transaksi penjualan barang dengan pembayaran secara tempo atau di cicil

2) Penjelasan

a). Proses pengadaan barang dagang harus dilakukan oleh pihak

Koperasi,

b). Jika Koperasi hendak mewakilkan kepada anggota untuk membeli

barang, akad jual beli dilakukan setelah barang menjadi milik Koperasi.

c). Jual Beli dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.

Jual Beli berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak

mengikat anggota untuk membeli barang yang dipesannya.

d). Jika dalam Jual Beli pesanan mengikat aktiva yang dibeli mengalami

penurunan nilai karena kerusakan sebelum diserahkan kepada pembeli

maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual ( Koperasi) dan

akan mengurangi nilai akad.

e). Pembayaran Jual Beli dapat dilakukan secara tunai atau cicilan.

f). Jika secara angsuran atau tangguh, maka pengakuan porsi pokok dan

keuntungan dilakukan secara merata dan tetap.

lkmko

pdki.

com

Page 14: 8 materi pmk akuntansi-2

g). Jika pembayaran angsuran lebih kecil dari kewajibannya maka

pengakuan pendapatan untuk perhitungan distribusi hasil usaha

dilakukan secara proporsional.

h). Koperasi dapat memberi potongan, apabila anggota melakukan

pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang

telah disepakati, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad dan

besarnya potongan diserahkan pada kebijakan Koperasi.

i). Koperasi dapat meminta agunan (jaminan) antara lain dalam bentuk

barang yang telah dibeli dari Koperasi.

j). Koperasi dapat meminta uang muka pembelian kepada anggota

setelah akad Jual Beli disepakati;

k). Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang Jual Beli

l). Uang Muka tidak diperkenankan sebagai pembayaran angsuran.

m).Dengan adanya Uang Muka, keuntungan Jual Beli pesanan didasarkan

pada porsi harga barang yang dibiayai oleh Koperasi,

n). Apabila Jual Beli batal, Uang Muka dikembalikan kepada anggota

setelah dikurangi dengan kerugian sesuai dengan kesepakatan, antara

lain:

o). Potongan Uang Muka oleh pemasok;

(a). Biaya administrasi;

(b). Biaya yang dikeluarkan dalam proses pengadaan lainnya.

p). LKM Koperasi PMK berhak mengenakan denda kepada anggota

dengan indikasi antara lain:

(a). Adanya unsur kesengajaan yaitu anggota mempunyai dana tetapi

tidak melakukan pembayaran

(b). Adanya unsur penyalahgunaan dana yaitu anggota mempunyai

dana tetapi digunakan terlebih dahulu untuk hal lain.

q). Setelah akad transaksi Jual Beli potongan harga dari pemasok dibagi

berdasarkan perjanjian dalam akad. Potongan harga dapat diakui

Koperasi sebagai pendapatan operasi lainnya.

lkmko

pdki.

com

Page 15: 8 materi pmk akuntansi-2

3) Perlakuan akuntansi

a). Pengakuan piutang

Piutang Jual Beli diakui sebesar nilai perolehan ditambah keuntungan

(margin) yang disepakati atau dengan kata lain sebesar harga jual.

b). Pengakuan keuntungan

Keuntungan Jual Beli diakui:

(1) Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode

laporan keuangan yang sama atau

(2) Selama periode akad secara proporsional, apabila akad melampaui

satu periode laporan keuangan.

c). Pengakuan potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan

salah satu metode:

(1) Saat penyelesaian, Koperasi mengurangi piutang dan keuntungan

Jual Beli

(2) Setelah penyelesaian, Koperasi terlebih dulu menerima pelunasan,

kemudian membayar pelunasan dini dengan mengurangi

keuntungan Jual Beli.

d). Pengakuan denda

(1) Denda diakui sebagai dana kebajikan pada saat diterima.

(2) Penilaian piutang Jual Beli pada akhir periode akuntansi

(3) Piutang Jual Beli disajikan sebesar nilai bersih yang dapat

direalisasikan, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian

piutang.

(4) Margin Jual Beli ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang

Jual Beli.lkmko

pdki.

com

Page 16: 8 materi pmk akuntansi-2

4) Jurnal

Pengadaan aktiva Jual Beli/ Persediaan

a). Pada saat perolehan aktiva Jual Beli

Db. Persediaan Jual Beli

Kr. Kas Besar

b). Pada saat penjualan aktiva Jual Beli kepada anggota:

Pembayaran secara angsuran

Db. Piutang Jual Beli

Kr. Margin Jual Beli ditangguhkan

Kr. Persediaan Jual Beli

c). Pengakuan pendapatan Jual Beli yang performing dengan kategori

kolektibilitas lancar.

(1) Pada saat pengakuan pendapatan

Db. Piutang Jual Beli jatuh tempo

Kr. Piutang Jual Beli

Db. Margin Jual Beli ditangguhkan

Kr. Pendapatan margin Jual Beli

(2) Pada saat penerimaan angsuran tunggakan (pokok dan margin)

Db. Kas/Rekening

Kr. Piutang Jual Beli jatuh tempo

d) Pemberian potongan pelunasan dini dapat dilakukan dengan

menggunakan 2 (dua) metode berikut ini:

(1) Jika pada saat penyelesaian, Koperasi mengurangi piutang Jual

Beli dan keuntungan Jual Beli:

Db. Kas/rekening

Db. Margin Jual Beli ditangguhkan

Kr. Piutang Jual Beli

Kr. Pendapatan margin Jual Beli

lkmko

pdki.

com

Page 17: 8 materi pmk akuntansi-2

2) Jika setelah penyelesaian, Koperasi terlebih dulu menerima

pelunasan piutang Jual Beli dari anggota, kemudian Koperasi

membayar potongan pelunasan dini Jual Beli kepada anggota

dengan mengurangi keuntungan Jual Beli.

Db. Kas/rekening

Kr. Piutang Jual Beli

Db. Margin Jual Beli ditangguhkan

Kr. Pendapatan margin Jual Beli

Potongan pelunasan dini Jual Beli dikembalikan kepada anggota.

Db. Beban Operasional-potongan pelusanan dini Jual Beli

Kr. Kas/rekening anggota

e) Penerimaan denda dari anggota

Db. Kas/rekening

Kr. Dana Kebajikan-penerimaan denda

e. Penyaluran dana dalam bentuk Kerjasama Permodalan

1) Definisi

Kerjasama Permodalan adalah akad kerjasama usaha antara Koperasi

sebagai pemilik dana dan anggota sebagai pengelola dana untuk

melakukan kegiatan usaha dengan Proporsi pembagian hasil

(keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka.

2) Penjelasan

a) Kerjasama Permodalan terdiri dari dua jenis, yaitu Kerjasama

Permodalan untuk investasi tidak terikat dan Kerjasama Permodalan

untuk investasi terikat.

b) Kerjasama Permodalan dapat diberikan dalam bentuk kas dan atau

non-kas yang dilakukan secara bertahap atau sekaligus.

c) Pengembalian Kerjasama Permodalan dapat dilakukan bersamaan

dengan distribusi bagi hasil atau pada saat diakhirinya akad Kerjasama

Permodalan.

lkmko

pdki.

com

Page 18: 8 materi pmk akuntansi-2

d) Bagi hasil Kerjasama Permodalan dapat dilakukan dengan

menggunakan dua metode, yaitu:

(1) Bagi laba/profit sharing (dihitung dari pendapatan setelah dikurangi

beban).

(2) Bagi pendapatan/revenue sharing (dihitung dari total pendapatan).

Jika terjadi kerugian bukan karena kelalaian pengelola , maka

Koperasi sebagai pemilik dana akan menanggung semua kerugian.

e) Kelalaian atau kesalahan pengelola dana, antara lain, ditunjukkan oleh:

(1) Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;

(2) Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim

dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau

(3) Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.

f) Pada prinsipnya, dalam Kerjasama Permodalan tidak dipersyaratkan

adanya jaminan, namun pemilik dana dapat meminta jaminan.

g) Pengakuan laba atau rugi Kerjasama Permodalan dalam praktik dapat

diketahui berdasarkan laporan hasil usaha dari pengelola dana yang

diterima oleh Koperasi secara berkala sesuai dengan kesepakatan.

3) Perlakuan akuntansi

a) Penyaluran dana dalam bentuk kas / tunai diakui pada saat

pembayaran sebesar jumlah uang yang diberikan Koperasi kepada

pengelola dana.

b) Kerjasama Permodalan yang diberikan secara bertahap diakui pada

setiap tahap pembayaran.

c) Biaya yang terjadi akibat akad Kerjasama diakui sebagai bagian

penyaluran dana setelah disepakati bersama.

d) Penyisihan penghapusan penyaluran dana Kerjasama Permodalan

harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e) Pengakuan keuntungan/laba Kerjasama Permodalan diakui pada

periode terjadinya hak atas bagi hasil

f) Pengakuan kerugian Kerjasama permodalan diakui pada saat

terjadinya kerugian tersebut dan mengurangi saldo Penyaluran dana .

lkmko

pdki.

com

Page 19: 8 materi pmk akuntansi-2

g) Kerugian yang timbul akibat kelalaian atau kesalahan pengelola diakui

sebagai piutang pengelola. Dan penyaluran dana jatuh tempo

seketika.

4) llustrasi Jurnal

a). Pada saat Koperasi melakukan pembayaran Penyaluran dana dalam

bentuk kas kepada mudharib (Pengelola dana)

Db. Kerjasama Permodalan

Kr. Kas

b). Apabila akad Kerjasama Permodalan diakhiri sebelum pada saat dan

atau setelah jatuh tempo, sedang Penyaluran dana belum dibayar

oleh mudharib (pengelola Dana), maka Kerjasama Permodalan diakui

sebagai piutang jatuh tempo.

Db. Kerjasama Permodalan jatuh tempo

Kr. Kerjasama Permodalan

c). Apabila seluruh Penyaluran dana hilang setelah dimulainya pekerjaan

yang disebabkan bukan kelalaian mudharib (Pengelola Dana) maka

Koperasi mengakui sebagai kerugian Penyaluran dana.

Db. Kerugian Penyaluran dana

Kr. Kerjasama Permodalan

d). Penerimaan keuntungan Kerjasama Permodalan

Db. Kas/rekening

Kr. Pendapatan bagi hasil Kerjasama Permodalan

e). Pencatatan kerugian yang timbul akibat 9kelalaian atau kesalahan

mudharib (Pengelola Dana).

Db. Kerjasama Permodalan jatuh tempo

Kr. Kerjasama Permodalan

f). Pelunasan Penyaluran dana Kerjasama Permodalan sebelum atau saat

akad jatuh tempo

Db. Kas/Rekening

Kr. Kerjasama Permodalan

lkmko

pdki.

com

Page 20: 8 materi pmk akuntansi-2

f. Penyaluran dana dalam bentuk Kerjasama Usaha

1) Definisi

Kerjasama usaha adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para

beberapa pemilik modal untuk menggabungkan modal dan melakukan

usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah / proporsi

pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian

ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.

2) Penjelasan

a). Musyarakah (kerjasama permodalan) dapat berupa musyarakah

(kerjasama permodalan) permanen maupun menurun.

b). Musyarakah (kerjasama permodalan) permanen jumlah modalnya

tetap sampai akhir masa musyarakah (kerjasama permodalan),

c). Musyarakah (kerjasama permodalan) menurun jumlah modalnya

secara berangsur-angsur menurun karena gantikan oleh pihak yang

lain.

d). Keuntungan atau pendapatan musyarakah (kerjasama permodalan)

dibagi berdasarkan kesepakatan awal sedangkan kerugian

musyarakah (kerjasama permodalan) dibagi secara proporsional

berdasarkan modal yang disetorkan.

e). Setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan.

f). Kelalaian atau kesalahan pengelola dana, antara lain, ditunjukkan oleh:

(1) Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;

(2) Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim

dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau

(3) Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.

lkmko

pdki.

com

Page 21: 8 materi pmk akuntansi-2

3) Perlakuan Akuntansi

a). Pengakuan keuntungan/pendapatan dan kerugian musyarakah

(kerjasama permodalan) Dalam Penyaluran dana musyarakah

(kerjasama permodalan) permanen yang melewati satu periode laporan

maka:

(1) Laba diakui pada periode terjadinya sesuai dengan nisbah / proporsi

bagi hasil.

(2) Rugi diakui pada periode terjadinya kerugian tersebut dan

mengurangi Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan).

(3) Dalam musyarakah (kerjasama permodalan) menggunakan metode

bagi laba (profit sharing), dimana periode sebelumnya terjadi

kerugian, maka keuntungan yang diperoleh pada periode tersebut

harus dialokasikan terlebih dahulu untuk memulihkan pengurangan

modal akibat kerugian pada periode sebelumnya.

Dalam musyarakah (kerjasama permodalan) menurun yang melewati

satu periode laporan dan terdapat pengembalian sebagian atau seluruh

dari Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan) maka:

(4) Laba diakui pada periode terjadinya sesuai dengan nisbah atau

proporsi bagi hasil yang telah disepakati.

(5) Rugi diakui pada periode terjadinya secara proporsional sesuai

dengan kontribusi modal dan mengurangi Penyaluran dana

musyarakah (kerjasama permodalan).

b). Pada saat akad Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

berakhir, keuntungan yang belum diterima Koperasi diakui sebagai

piutang musyarakah (kerjasama permodalan) jatuh tempo.

c). Apabila terjadi kerugian akibat kelalaian mitra maka mitra tersebut

menanggung beban kerugian itu dan diakui sebagai piutang

musyarakah (kerjasama permodalan) tempo.

d). Pada saat akad diakhiri, saldo Penyaluran dana musyarakah

(kerjasama permodalan) yang belum diterima diakui sebagai piutang

musyarakah (kerjasama permodalan) jatuh tempo.

lkmko

pdki.

com

Page 22: 8 materi pmk akuntansi-2

e). Penyisihan kerugian Penyaluran dana dan piutang musyarakah

(kerjasama permodalan) harus dibentuk sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

4) Ilustrasi Jurnal

a). Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan) dapat diberikan

dalam bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva

tidak berwujud seperti lisensi dan hak paten.

Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan) dalam bentuk

kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan.

Pada saat Koperasi membayarkan uang tunai kepada mitra

Db. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

Kr. Kas/Rekening mitra

b). Biaya-biaya yang timbul akibat akad musyarakah (kerjasama

permodalan) dapat diakui sebagai bagian Penyaluran dana

musyarakah (kerjasama permodalan) setelah ada kesepakatan

pengeluaran biaya dalam rangka akad musyarakah (kerjasama

permodalan).

Db. Uang Muka dalam rangka akad musyarakah (kerjasama

permodalan)

Kr. Kas

c). Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian Penyaluran

dana musyarakah (kerjasama permodalan)

(1) Jika sebagai biaya Penyaluran dana musyarakah (kerjasama

permodalan)

Db. Beban akad musyarakah (kerjasama permodalan)

Kr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah

(kerjasama permodalan)

lkmko

pdki.

com

Page 23: 8 materi pmk akuntansi-2

(2) Jika diakui sebagai Penyaluran dana musyarakah (kerjasama

permodalan)

Db. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

Kr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah

(kerjasama permodalan)

d). Penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakah (kerjasama

permodalan)

Db. Kas/Rekening mitra

Kr. Pendapatan bagi hasil musyarakah (kerjasama

permodalan)

e). Pengakuan kerugian musyarakah

Db. Kerugian Penyaluran dana musyarakah (kerjasama

permodalan)

Kr. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

f). Penurunan/pelunasan modal musyarakah dengan mengalihkan kepada

mitra musyarakah lainnya

Db. Kas/Rekening mitra

Kr. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

g). Pengakuan kerugian yang lebih tinggi dari modal mitra akibat kelalaian

mitra

Db. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

jatuh tempo

Kr. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

h). Pengembalian modal musyarakah (kerjasama permodalan) non-kas

dengan nilai wajar lebih rendah dari nilai historis

Db. Persediaan musyarakah (kerjasama permodalan)

Db. Kerugian penyelesaian Penyaluran dana musyarakah

(kerjasama permodalan)

Kr. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama

permodalan)

lkmko

pdki.

com

Page 24: 8 materi pmk akuntansi-2

i). Pengembalian modal musyarakah (kerjasama permodalan) non-kas

dengan nilai wajar lebih tinggi dari nilai historis

Db. Persediaan musyarakah (kerjasama permodalan)

Kr. Keuntungan penyerahan aktiva

Kr. Penyaluran dana musyarakah (kerjasama permodalan)

g. Pinjaman

1) Definisi

Pinjaman adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam

dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu.

2) Penjelasan

a). Pinjaman diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat

terjadinya. Kelebihan penerimaan dari peminjam yang dilunasi tidak

diakui sebagai pendapatan

b). Pinjaman merupakan pinjaman yang tidak mempersyaratkan adanya

imbalan. Namun demikian, peminjam dana diperkenankan untuk

memberikan imbalan.

c). Sumber dana pinjaman dapat berasal dari intern (ekuitas/modal

Koperasi) dan ekstern Koperasi berupa dana sosial seperti (infaq,

shadaqah dan sumber dana non-halal).

d). Sumber pinjaman yang berasal dari ekstern Koperasi dilaporkan

dalam laporan sumber dan penggunaan dana ulhasan, sedangkan

sumber pinjaman yang berasal dari intern Koperasi dilaporkan di

neraca LKM Koperasi PMK sebagai pinjaman .

e). Atas pinjaman , LKM Koperasi PMK hanya boleh mengenakan biaya

administrasi yang dapat diakui sebagai pendapatan admininstrasi

f). Jika ada penerimaan imbalan (bonus) yang tidak dipersyaratkan

sebelumnya maka penerimaan imbalan tersebut dimasukkan sebagai

pendapatan operasi utama lainnya.

lkmko

pdki.

com

Page 25: 8 materi pmk akuntansi-2

g). Jika pada akhir periode, peminjam dana tidak dapat mengembalikan

dana, maka pinjaman dapat diperpanjang atau dihapusbukukan.

h). LKM Koperasi PMK dapat meminta jaminan atas pemberian .

3) llustrasi Jurnal

a). Pada saat pinjaman diberikan

Db. Pinjaman

Kr. Kas

b). Pada saat penerimaan biaya administrasi

Db. Kas

Kr. Pendapatan operasional lainnya sub pendapatan

administrasi

c). Pada saat penerimaan imbalan

Db. Kas

Kr. Pendapatan operasional lainnya-pendapatan

pinjaman

d). Pada saat pelunasan/cicilan

Db. Kas

Kr. Pinjaman

e). Pada saat penghapusan pinjaman .

Db. Penyisihan penghapusan aktiva produktif pinjaman

Kr. Pinjaman

h. Penghapus bukuan Aktiva Produktif

1) Definisi

a). Aktiva produktif adalah penanaman dana Koperasi dalam bentuk

aktiva yang produktif artinya dapat menghasilkan return / hasil seperti

Deposito bank, Penyaluran dana produktif, Investasi dll.

b). Penyisihan kerugian aktiva produktif adalah penyisihan yang harus

dibentuk, untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul

sehubungan dengan penanaman dana ke dalam aktiva produktif.

lkmko

pdki.

com

Page 26: 8 materi pmk akuntansi-2

c). Penghapusbukuan aktiva produktif (hapus buku) adalah tindakan

administratif menghapusbukuan aktiva produktif yang tergolong macet

dari neraca sebesar kewajiban anggota / anggota tanpa menghapus

hak tagih kepada anggota / anggota.

d). Penghapusan hak tagih (hapus tagih) adalah tindakan menghapus

semua kewajiban debitur yang tidak dapat diselesaikan.

2) Penjelasan

a). Pada saat aktiva produktif diklasifikasikan sebagai non-performing,

pendapatan yang telah diakui tetapi belum diterima harus dibatalkan.

b). Dalam kaitan dengan pembagian keuntungan (profit distribution),

beban penyisihan kerugian aktiva produktif hanya boleh berasal dari

bagian keuntungan yang menjadi hak Koperasi.

c). Penentuan kualitas aktiva produktif dan jumlah minimum penyisihan

kerugian aktiva produktif yang wajib dibentuk mengacu kepada

Peraturan perkoperasian yang dikeluarkan oleh kementerian koperasi

& UKM RI.

d). Tindak lanjut dari penghapus bukuan penyelesaian aktiva produktif

dengan cara pengambilalihan agunan sesuai kaidah hukum yang

berlaku, maka jumlah yang dihapus buku adalah sebesar

kewajibananggota / anggota dikurangi dengan nilai realisasi bersih dari

agunan.

Pengambilalihan agunan dapat dilakukan dengan cara:

(1) Jual beli antara Koperasi dengan anggota atau anggota dengan

pihak ketiga, dan atau

(2) Pengambilalihan langsung oleh Koperasi, dengan menaksir nilai

wajar agunan sesuai persetujuan anggota sebagai pembayaran

hutangnya.

lkmko

pdki.

com

Page 27: 8 materi pmk akuntansi-2

e). Besarnya aktiva produktif yang dihapus buku dan atau dihapus tagih

adalah seluruh sisa kewajiban anggota yang dibebankan kepada pos

"penyisihan kerugian aktiva produktif" yaitu sebesar saldo kewajiban

dalam neraca. Sedangkan saldo tagihan di rekening administrasi

dilakukan jurnal balik.

f). Pelaksanaan penghapusbukuan aktiva produktif yang macet dapat

dilakukan bersamaan dengan penghapusan hak tagih (tergantung

keputusan Rapat anggota).

g). Pembentukan penyisihan dapat dilakukan setiap saat, bulanan dan

atau pada setiap tanggal laporan keuangan interim dan tahunan.

h). Pendapatan dari aktiva produktif performing diakui secara akrual

i). Pendapatan aktiva produktif non-performing diakui pada saat

pendapatan tersebut diterima (secara kas),

j). Pendapatan non-performing diakui sebagai tagihan kontinjensi

(pendapatan dalam penyelesaian).

k). Apabila diterima setoran dari anggota untuk aktiva produktif yang non-

performing, maka urutan penyelesaian aktiva produktif dari anggota

kepada Koperasi sebagai berikut:

(1) Jika Penyaluran dana Kerjasama Permodalan dan musyarakah

(kerjasama permodalan) dibatalkan maka:

(a). Penyaluran dana Kerjasama Permodalan dan musyarakah

(kerjasama permodalan) direklasifikasi menjadi piutang kepada

mudharib (Pengelola Dana).

(b). Pelunasan yang diterima untuk membayar porsi pokok dan jika

ada kelebihannya untuk membayar bagi hasil yang sudah

dilaporkan tetapi belum dibayar.

(2) Jika Penyaluran dana Kerjasama Permodalan dan musyarakah

(kerjasama permodalan) tidak dibatalkan maka pembayarannya

untuk bagi hasil yang sudah dilaporkan tetapi belum dibayar.

l). Pada saat menjadi aktiva produktif non-performing maka semua

pendapatan yang sudah diakui tetapi belum dibayar dibatalkan,

lkmko

pdki.

com

Page 28: 8 materi pmk akuntansi-2

selanjutnya pendapatan yang dibatalkan tersebut diakui sebagai

tagihan di rekening administrasi.

m).Aktiva produktif yang telah dihapus buku tetap dicatat secara extra-

comptable, pencatatan tersebut dapat dihentikan berdasar keputusan

rapat anggota apabila dalam jangka waktu tertentu tidak diperoleh

pembayaran.

n). Setoran yang diterima dari anggota atas aktiva produktif yang telah

dihapus buku diakui sebagai:

(1) Penyesuaian "penyisihan kerugian aktiva produktif" setinggi-

tingginya sebesar baki debet aktiva produktif pada saat

penghapusbukuan apabila tidak diasuransikan.

(2) Penyesuaian "penyisihan kerugian aktiva produktif" sebesar

setoran dari anggota dikurangi bagian perusahaan asuransi apabila

diasuransikan.

(3) Kelebihan setoran diakui sebagai pendapatan operasi utama.

3) Penyajian

a) Beban Penyisihan kerugian aktiva produktif (Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif/PPAP) disajikan pada pos beban operasi lainnya

dalam laporan perhitungan hasil usaha.

b) Saldo penyisihan kerugian aktiva produktif disajikan sebagai pos

pengurang dari aktiva produktif.

4) llustrasi Jurnal

a). Pada saat pembentukan "penyisihan kerugian aktiva produktif"

Db. Beban penyisihan kerugian aktiva produktif

Kr. Penyisihan kerugian aktiva produktif

b). Pada saat aktiva produktif menjadi non-performing.

(1) Piutang Jual Beli

(a).Pembatalan pengakuan pendapatan marjin dengan melakukan

jurnal balik:

Db. Pendapatan marjin Jual Beli

Kr. Margin Jual Beli ditangguhkan jatuh tempo

lkmko

pdki.

com

Page 29: 8 materi pmk akuntansi-2

(b).Bersamaan dengan jurnal tersebut di atas juga dilakukan

pencatatan extracomptable atau rekening memorial/rekening

administratif.

Db. Tagihan kontinjensi-pendapatan yang akan diterima-

Sewa Sewa

Kr. Rekening lawan

(c).Pembentukan penyisihan tambahan karena aktiva produktif

menjadi non-performing.

Db. Beban penyisihan kerugian aktiva produktif

Kr. Penyisihan kerugian aktiva produktif Jual beli (Jual Beli)

(2) Penyaluran dana Kerjasama Permodalan/musyarakah

Pembatalan pengakuan pendapatan bagi hasil yang telah diakui

namun belum diterima.

Db. Pendapatan bagi hasil Kerjasama Permodalan

Kr. Piutang bagi hasil

Dilakukan pencatatan extracomtable atau rekening administrasi.

Pada saat menerima ganti rugi dari perusahaan asuransi atau

lembaga penjamin:

Db. Kas/rekening

Kr. Pendapatan operasi utama-ganti rugi aktiva produktif-jual

beli dari perusahaan asuransi / lembaga penjamin.

i. Persediaan

1) Definisi

Persediaan adalah aktiva non-kas tersedia untuk:

a) Dijual dengan akad Jual Beli;

b) Diserahkan sebagai bagian modal Koperasi dalam akad Penyaluran

dana Kerjasama Permodalan/musyarakah;

2) Penjelasan

Hal-hal yang tidak termasuk dalarn pengertian persediaan, adalah: aktiva

tetap yang digunakan oleh Koperasi.

3) Ilustrasi Jurnal

lkmko

pdki.

com

Page 30: 8 materi pmk akuntansi-2

Aktiva Jual Beli

a). Pada saat pembayaran uang muka kepada pemasok

Db. Aktiva lainnya-uang muka Jual Beli kepada pemasok

Kr. Kas/rekening pemasok

b). Pada saat perolehan barang Jual Beli

Db. Persediaan-aktiva Jual Beli

Kr. Aktiva lainnya-uang muka Jual Beli kepada pemasok

Kr. Kas/rekening pemasok:

c). Pada saat dibatalkan, sebagian uang muka diterima kembali

Db. Kas

Kr. Beban operasional lain-Beban akad Jual Beli

Kr. Aktiva lainnya-uang muka Jual Beli kepada pemasok

d). Pada saat penjualan/penyerahan kepada anggota (saat akad Jual Beli)

Db. Piutang Jual Beli

Kr. Persediaan/aktiva Jual Beli

Kr. Margin Jual Beli yang ditangguhkan

e). Bila terjadi penurunan nilai aktiva karena usang, misal rusak.

Db. Kerugian penurunan aktiva Jual Beli

Kr. Persediaan aktiva Jual Beli

f). Bila terjadi kenaikan nilai wajar persediaan melebihi harga perolehan

maka keuntungan tidak boleh diakui sampai keuntungan tersebut

direalisasi

g). Bila terjadi penurunan nilai wajar persediaan dibawah harga

perolehannya

Db. Beban selisih penilaian aktiva Jual Beli

Kr. Selisih penilaian persediaan aktiva Jual Beli

h). Bila terjadi kenaikan penilaian wajar setelah terjadi penurunan nilai

wajar persediaan

Db. Selisih penilaian persediaan aktiva Jual Beli

Kr. Keuntungan selisih penilaian aktiva Jual Beli

lkmko

pdki.

com

Page 31: 8 materi pmk akuntansi-2

i). (Jika kenaikan tersebut melebihi harga perolehan persediaan maka

keuntungan yang diakui tidak boleh melebihi harga perolehan)

j. Sewa

1) Definisi

a) Sewa adalah akad transaksi sewa-menyewa antara Penyewa dengan

Pemilik Barang sewaan terhadap barang / obyek sewaan untuk

mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya.

b) Sewa beli adalah perjanjian akad sewa suatu barang antara Pemilik

barang sewaan dengan penyewa yang diakhiri dengan perpindahan

hak milik obyek sewa kepada penyewa diakhir masa sewa.

2) Penjelasan

Koperasi sebagai Pemilik Obyek Sewa

a). Obyek sewa diakui sebesar biaya perolehan pada saat perolehan

obyek sewa dan disusutkan sesuai dengan:

(1) Kebijakan penyusutan aktiva sejenis jika merupakan transaksi

Sewa; dan

(2) Masa sewa jika merupakan transaksi Sewa beli.

(a). Pengakuan biaya perbaikan obyek sewa adalah sebagai

berikut:

Biaya perbaikan tidak rutin obyek sewa diakui pada saat

terjadinya ;

Biaya perbaikan rutin obyek sewa dengan persetujuan

pemilik obyek sewa dibebankan ke pemilik obyek sewa

Dalam Sewa beli melalui penjualan secara bertahap biaya

perbaikan obyek sewa (a) dan (b) ditanggung pemilik obyek

sewa maupun penyewa sebanding dengan bagian

kepemilikan masing-masing.

lkmko

pdki.

com

Page 32: 8 materi pmk akuntansi-2

(b). Pengakuan pelepasan obyek sewa dalam Sewa beli

melalui pembayaran sekadarnya adalah sebagai berikut:

Jika seluruh pembayaran sewa telah diselesaikan dan

penyewa membeli obyek sewa

Obyek sewa dikeluarkan dari aktiva pemilik obyek sewa;

Jika penyewa berjanji untuk membeli obyek sewa tetapi

kemudian tidak jadi membeli dan nilai wajar obyek sewa lebih

rendah dari nilai bukunya, maka selisihnya diakui sebagai

piutang pemilik obyek sewa kepada penyewa; dan

Jika penyewa tidak berjanji untuk membeli obyek sewa

kemudian memutuskan untuk tidak membeli dan ternyata nilai

wajar obyek sewa tersebut lebih rendah dari nilai buku, maka

selisihnya diakui sebagai kerugian

(c). Pengakuan pelepasan obyek sewa dalam Sewa beli

melalui penjualan obyek sewa secara bertahap adalah sebagai

berikut:

Perpindahan hak milik obyek sewa diakui jika seluruh

pembayaran sewa telah diselesaikan dan penyewa membeli

sebagian obyek sewa dari pemilik

Nilai buku bagian obyek sewa yang telah dijual dikeluarkan

dari aktiva pemilik obyek sewa;

Pemilik obyek sewa mengakui keuntungan atau kerugian;

sebesar selisih antara harga jual dan nilai buku atas bagian

obyek sewa yang telah dijual;

Dalam Sewa beli jika obyek sewa mengalami penurunan nilai

permanen bukan kelalaian penyewa sebelum perpindahan hak

milik, serta jumlah cicilan Sewa yang sudah dibayar melebihi nilai

sewa yang wajar, maka selisih antara jumlah yang sudah dibayar

penyewa untuk tujuan pembelian aktiva tersebut dengan nilai

sewa wajarnya diakui sebagai kewajiban kepada penyewa dan

dibebankan sebagai kerugian.

lkmko

pdki.

com

Page 33: 8 materi pmk akuntansi-2

3) Perlakuan akuntansi

a). Sewa beli menggambarkan proses, yaitu sewa yang diakhiri dengan

opsi kepemilikan.

b). Aktiva Sewa dapat dipindahkan kepemilikannya kepada penyewa

melalui:

(1) Hibah; diakui pada saat seluruh pembayaran sewa telah

diselesaikan. Obyek sewa dikeluarkan dari aktiva pemilik obyek

sewa.

(2) Penjualan pada akhir masa sewa dengan pembayaran tertentu yang

disepakati di awal akad;

(3) Penjualan sebelum akhir akad dengan harga yang sebanding

dengan cicilan Sewa yang masih tersisa; dan

(4) Penjualan secara bertahap.

c). Pada dasarnya Sewa beli perlakuan akuntansinya sama dengan

perlakuan akuntansi Sewa operasi kecuali yang berkaitan dengan

pemindahan hak kepemilikan.

d). Pembayaran Sewa dapat dilakukan di muka, di belakang atau secara

angsuran.

e). Jumlah sewa yang dibayarkan tidak memisahkan antara pokok sewa

dan margin sewa.

f).

4) Penyajian

a). Objek sewa yang dibeli Koperasi untuk disewakan kembali disajikan

dalam neraca pada pos aktiva Sewa.

b). Akumulasi penyusutan aktiva Sewa disajikan sebagai pos lawan

(contra account) dari aktiva Sewa.

c). Tunggakan pendapatan sewa disajikan dalam pos piutang pendapatan

Sewa.

d). Uang muka pembayaran sewa aktiva Sewa disajikan dalam pos aktiva

lain-lain.

lkmko

pdki.

com

Page 34: 8 materi pmk akuntansi-2

e). Beban perbaikan aktiva Sewa atas beban pemilik obyek sewa yang

dibayarkan terlebih dahulu disajikan dalam pos aktiva lain-lain pada

akun piutang kepada pemilik obyek sewa.

5) Jurnal

Untuk Sewa & Sewa Beli Koperasi sebagai pemilik obyek sewa (muajjir/

lessor)

a). Pada saat perolehan

Db. Aktiva Sewa

Kr. Kas/Rekening

b). Pada saat penyusutan

Db. Beban penyusutan aktiva Sewa

Kr. Akumulasi penyusutan aktiva Sewa

c). Pada saat penerimaan sewa dari lessee

Dr. Kas/Rekening penyewa

Kr. Pendapatan sewa

(catatan: untuk tujuan penghitungan dasar distribusi bagi hasil,

pendapatan yang dibagikan adalah hasil sewa setelah dikurangi biaya

depresiasi dan perbaikan)

d). Pada saat pembebanan beban perbaikan

Db. Beban perbaikan/pemeliharaan aktiva Sewa

Kr. Kas/Rekening

e). Apabila dalam masa sewa diketahui terjadi penurunan kualitas objek

sewa yang bukan disebabkan tindakan/kelalaian penyewa yang

mengakibatkan jumlah cicilan yang telah diterima lebih besar dari nilai

sewa yang wajar.

Db. Beban pengembalian kelebihan penerimaan sewa-

Pendapatan dari sewa

Kr. Kas/Hutang kepada penyewa/Rekening penyewa

(catatan: beban pengembalian ini merupakan off setting

account dari pendapatan sewa)

lkmko

pdki.

com

Page 35: 8 materi pmk akuntansi-2

f). Pada saat pengalihan obyek sewa dalam Sewa beli.

(1) Melalui hibah pada saat seluruh pendapatan sewa telah diterima

dan obyek sewa tidak memiliki nilai sisa

Db. Akumulasi penyusutan aktiva Sewa

Kr. Aktiva Sewa

(2) Melalui penjualan obyek sewa sebelum berakhirnya masa sewa

dengan harga jual sebesar sisa cicilian sewa

(a). Jika harga jual lebih besar dari nilai buku

Db. Kas/Rekening penyewa

Db. Akumulasi Penyusutan aktiva Sewa

Kr. Aktiva Sewa

Kr. Keuntungan pelepasan aktiva Sewa

(b). Jika harga jual sama dengan nilai buku

Db. Kas/Rekening penyewa

Db. Akumulasi Penyusutan aktiva Sewa

Kr. Aktiva Sewa

(c). (c) Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku .

Db. Kas/Rekening penyewa

Db. Akumulasi Penyusutan aktiva Sewa

Db. Kerugian pelepasan aktiva Sewa

Kr. Aktiva Sewa

(3) Melalui penjualan obyek sewa dengan harga sekadarnya setelah

seluruh penerimaan sewa diterima dan obyek sewa tidak memiliki

nilai sisa.

Db. Kas/Rekening penyewa

Db. Akumulasi Penyusutan aktiva Sewa

Kr. Keuntungan pelepasan aktiva Sewa

Kr. Aktiva Sewa

lkmko

pdki.

com

Page 36: 8 materi pmk akuntansi-2

g). Jika penyewa berjanji untuk membeli tetapi kemudian membatalkan,

dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai buku dan dibebankan

kepada penyewa/lessor.

Db. Piutang kepada penyewa-Piutang pendapatan Sewa

Kr. Akumulasi penyusutan aktiva Sewa

(catatan: jumlah yang dicatat sebesar porsi penurunan nilai aktiva

Sewa)

h). Jika penyewa tidak berjanji untuk membeli dan kemudian memutuskan

untuk tidak membeli, dan nilai wajar obyek sewa lebih rendah dari nilai

buku maka penurunan nilai buku tersebut diakui sebagai kerugian:

Db. Beban penyusutan aktiva Sewa

Kr. Akumulasi penyusutan aktiva Sewa

k. Aktiva Lainnya

1) Definisi

Aktiva lainnya adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos

aktiva sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri

2) Penjelasan

Komponen aktiva lain-lain , antara lain:

a). Uang Muka adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi belum diakui

sebagai beban yang merupakan bagian dari keseluruhan biaya yang

akan dikeluarkan.

b). Beban dibayar di muka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi

belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan masa

manfaatnya (jangka waktu) telah diperjanjikan sejak awal; antara lain

biaya sewa, biaya asuransi.

c). Agunan yang diambil alih adalah agunan dari Penyaluran dana macet

setelah adanya pengalihan hak kepemilikan melalui lelang atau

penyerahan secara sukarela oleh anggota.

lkmko

pdki.

com

Page 37: 8 materi pmk akuntansi-2

3) Jurnal

a). Pada saat pembelian barang kepada supplier

Db. Uang Muka kepada supplier

Kr. Kas

b). Mengamortisasi biaya dibayar di muka.

Db. Beban persediaan ATK

Kr. Aktiva lainnya (biaya dibayar di muka- Persediaan ATK)

c). Penyaluran dana Kerjasama Permodalan/musyarakah dengan cara

pengambilalihan agunan

(1) Apabila agunan yang diambil alih sama dengan total kewajiban

anggota

Db. Agunan yang diambil alih

Kr. Penyaluran dana Kerjasama Permodalan

Kr. Pendapatan bagi hasil Kerjasama Permodalan

Bersamaan dengan itu me-reverse tagihan kontinjensi pendapatan

bagi hasil non-performing.

(2) Apabila agunan yang diambilalih lebih kecil dari nilai kewajiban

maka sisa Penyaluran dananya dihapusbukukan:

Db. Agunan yang diambilalih

Db. Penyisihan kerugian Penyaluran dana

Kr. Penyaluran dana Kerjasama Usaha / musyara-kah

(3) Apabila agunan yang diambil alih lebih besar daripada nilai

kewajiban anggota, maka pengambilalihan diperlakukan sebagai

jual-beli dan agunan dicatat sebesar nilai bersih yang direalisasi

sebagai berikut:

Db. Agunan yang diambil alih

Kr. Penyaluran dana Kerjasama Permodalan

Kr. Pendapatan bagi hasil Kerjasama Permodalan

Kr. Kas/rekening anggota (kelebihan penjualan agunan)

Bersamaan dengan itu mereverse tagihan kontinjensi pendapatan

bagi hasil non-performing.

lkmko

pdki.

com

Page 38: 8 materi pmk akuntansi-2

(4) Pada saat pelunasan piutang Jual Beli dengan cara

pengambilalihan agunan (asumsi kualitas piutang macet):

(a). Apabila agunan yang diambil alih sama dengan jumlah

piutang anggota (pokok dan margin):

Db Agunan yang diambil alih

Kr. Piutang Jual Beli

Db. Margin Jual Beli ditangguhkan Jatuh tempo

Kr. Pendapatan margin Jual Beli

(b). Apabila agunan yang diambil alih lebih kecil dari nilai

kewajiban anggota yang jumlahnya hanya dapat melunasi pokok,

sedangkan sisa margin Jual Beli ditangguhkan jatuh tempo

dibatalkan:

Db. Agunan yang diambilalih

Db. Margin Jual Beli ditangguhkan jatuh tempo

Kr. Piutang Jual Beli

(c). Apabila agunan yang diambil alih lebih kecil dari nilai

kewajiban anggota yang jumlahnya hanya dapat melunasi

sebagian pokok, dan sisa pokok dihapusbukukan sedangkan

sisa margin Jual Beli ditangguhkan jatuh tempo dibatalkan:

Db. Agunan yang diambilalih

Db. Margin Jual Beli ditangguh-kan jatuh tempo

Db. Penyisihan kerugian piutang Jual Beli

Kr. Piutang Jual Beli

(d). Apabila agunan yang diambil alih lebih besar daripada

nilai kewajiban anggota, maka pengambilalihan diperlakukan

sebagai jual-beli

Db. Agunan yang diambil alih

Kr. Piutang Jual Beli

Db. Margin Jual Beli ditangguhkan Jatuh tempo

Kr. Pendapatan margin Jual Beli

Kr. Kas/rekening anggota {kelebihan penjualan agunan)

lkmko

pdki.

com

Page 39: 8 materi pmk akuntansi-2

(e). Pada saat penjualan aktiva tetap yang tidak

digunakan/agunan yang diambilalih:

Db. Kas/rekening...

Db. Rugi penjualan

Kr. Agunan yang diambil alih

(Dalam penjualan aktiva lainnya dimungkinkan terjadi

keuntungan atau kerugian).

B. Kebijakan Kewajiban

a. Kewajiban Segera

1) Definisi

Kewajiban segera adalah kewajiban kepada pihak lain yang sifatnya wajib

segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat.

2) Penjelasan

Kewajiban segera antara lain, terdiri dari

a). Dana transfer/kiriman uang masuk/keluar

b). Kewajiban yang sudah jatuh tempo namun belum ditarik seperti

deposito Kerjasama Permodalan, setoran jaminan, bagi hasil yang

belum diambil shahibul maal (Pemilik Dana).

c). Penerimaan pajak termasuk potongan pajak yang masih harus disetor

d). Saldo rekening tabungan yang sudah ditutup namun belum

diambil oleh pemilik rekening.

3) Ilustrasi jurnal

a). Transfer/kiriman uang:

(1) Pada saat diterima dana untuk kiriman uang ke pihak lain (koperasi

/bank ).

Db. Kas/rekening anggota

Kr. Kewajiban segera-kiriman uang (perintah bayar/transfer)

(2) Pada saat dilakukan pembayaran kiriman uang

Db. Kewajiban segera-kiriman uang (perintah bayar/transfer)

Kr. Kas/rekening anggota/kliring

lkmko

pdki.

com

Page 40: 8 materi pmk akuntansi-2

b). Bagi hasil deposito yang belum diambil shahibul maal (Pemilik Dana).

(1) Pada saat bagi hasil deposito yang jatuh tempo dikeluarkan namun

belum diambil oleh shahibul maal (Pemilik Dana).

Db. Beban bagi hasil deposito Kerjasama Permodalan

Kr. Kewajiban segera-bagi hasil deposito Kerjasama

Permodalan jatuh tempo

(2) Pada saat bagi hasil deposito Kerjasama Permodalan jatuh tempo

diambil oleh shahibul maal (Pemilik Dana).

Db. Kewajiban segera-bagi hasil deposito Kerjasama

Permodalan jatuh tempo

Kr. Kas/rekening anggota

c). Titipan pajak anggota

(1) Pada saat diterima dana untuk penyetoran pajak :

Db. rekening anggota

Kr. Kewajiban segera-setoran pajak anggota

(2) Pada saat kewajiban pajak disetor ke rekening penerimaan negara

Db. Kewajiban segera-setoran pajak anggota

Kr. Kas/rekening anggota

b. Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan

1). Definisi

Bagi hasil yang belum dibagikan adalah kewajiban mudharib ( Pengelola

Dana)) kepada shahibul maal (Pemilik Dana) atas bagian keuntungan

hasil usaha Koperasi yang telah disisihkan dari pengelolaan dana

Kerjasama Permodalan.

2). Penjelasan

a). Bagi hasil yang belum dibagikan selanjutnya akan dipindahkan ke

rekening para pemilik investasi Kerjasama Permodalan dan untuk para

deposan dibagikan sesuai tanggal akad deposito Kerjasama

Permodalan.

lkmko

pdki.

com

Page 41: 8 materi pmk akuntansi-2

b). Dalam perhitungan distribusi bagi hasil harus ditentukan terlebih dahulu

besarnya pendapatan yang akan didistribusikan. Untuk memastikan

besarnya pendapatan perlu dilakukan rekonsiliasi antara pendapatan

yang diakui dengan pendapatan yang diterima secara kas.

3). Ilustrasi Jurnal

Bagi hasil yang belum dibagikan

a). Pada saat perhitungan bagi hasil yang harus dibagikan kepada

shahibul maal (Pemilik Dana).

Db. Beban bagi hasil Deposito

Kr. Bagi hasil belum dibagikan

b). Pada saat bagi hasil dibagikan kepada shahibul maal (Pemilik Dana).

Db. Bagi hasil belum dibagikan-deposito

Kr. Kas/rekening anggota

c. Simpanan

1). Definisi

a). Simpanan adalah kewajiban Koperasi kepada pihak penyimpan

berupa tabungan yang mempergunakan prinsip wadiah (Titipan).

b). Wadiah adalah titipan anggota yang harus dijaga dan dikembalikan

setiap saat bila anggota yang bersangkutan menghendaki.

2). Penjelasan

a). Penerimaan dari pengelolaan dana titipan diakui sebagai pendapatan

Koperasi dan bukan merupakan unsur keuntungan yang harus

dibagikan.

b). Atas bonus simpanan wadiah (Titipan) dikenakan pajak sesuai dengan

ketentuan perpajakan yang berlaku

3). Perlakuan Akuntansi

Pemberian bonus atas simpanan kepada penyimpan diakui sebagai beban

pada saat terjadinya.

lkmko

pdki.

com

Page 42: 8 materi pmk akuntansi-2

4). Ilustrasi Jurnal

a). Pada saat penerimaan tabungan

Db. Kas

Kr. Simpanan

b). Pada saat penarikan

Db. Simpanan

Kr. Kas

c). Pembayaran bonus tabungan wadiah (Titipan)

Db. Beban bonus tabungan wadiah (Titipan)

Kr. Simpanan

Kr. Kewajiban-Titipan pajak penghasilan

d. Kewajiban Lain

1). Definisi

Kewajiban lain adalah semua kewajiban kepada pihak lain atas kegiatan

utama Koperasi yang tidak dapat digolongkan kedalam hutang salam (jual

beli pesanan secara tunai) dan istishna (jual beli pesanan dengan cara

kredit)

2). Penjelasan

Termasuk dalam pos kewajiban lain antara lain:

a). Uang Muka Jual Beli/Kerjasama Permodalan/Musyarakah

b). Pendapatan fee/ujroh diterima di muka

c). Kewajiban lain-lain disajikan secara gabungan kecuali nilainya material

maka wajib disajikan tersendiri dalam neraca

3). Jurnal

a) Penerimaan uang muka penyaluran dana

Db. Kas

Kr. Uang Muka akad Jual Beli

b) Pada saat menerima fee/ujroh

Db. Kas

Kr. Kewajiban-Pendapatan fee/ujroh diterima di muka

lkmko

pdki.

com

Page 43: 8 materi pmk akuntansi-2

c) Pada saat pengakuan pendapatan fee/ujroh diterima di muka

Db. Pendapatan fee/ujroh diterima di muka

Kr. Pendapatan fee/ujroh hiwalah

e. Akuntansi Investasi Tdk Terikat

1). Definisi

Kerjasama Permodalan adalah akad kerjasama antara pemilik dana

(shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan

usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut

kesepakatan di muka.

2). Penjelasan

a). Kerjasama Permodalan muthlaqah adalah akad Kerjasama

Permodalan dimana shahibul rnaal memberikan kebebasan kepada

pengelola dana (mudharib) dalam pengelolaan investasinya

b). Bagi hasil investasi tidak terikat dialokasikan kepada Koperasi dan

pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati di muka.

c). Kerugian karena kesalahan atau kelalaian Koperasi dibebankan

kepada Koperasi (pengelola dana).

d). Kerjasama Permodalan terdiri dari dua jenis, yaitu Kerjasama

Permodalan muthlaqah (investasi tidak terikat) dan Kerjasama

Permodalan muqayyadah (investasi terikat).

e). Investasi tidak terikat bukan merupakan kewajiban atau ekuitas

Koperasi jika terjadi kerugian yang bukan disebabkan kelalaian

Koperasi sebagai mudharib (Pengelola Dana).

f). Bagi hasil Kerjasama Permodalan dapat dilakukan dengan

menggunakan dua metode, yaitu bagi laba (profit sharing) atau bagi

pendapatan (revenue sharing).

g). Jika Koperasi menggunakan metode bagi laba (profit sharing) dan

usaha mengalami kerugian, maka seluruh kerugian ditanggung oleh

pemilik dana (shahibul maal), kecuali jika ditemukan adanya kelalaian

atau kesalahan Koperasi sebagai pengelola dana (mudharib).

lkmko

pdki.

com

Page 44: 8 materi pmk akuntansi-2

h). Kelalaian atau kesalahan Koperasi sebagai pengelola dana, antara

lain, ditunjukkan oleh:

(1) tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;

(2) tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim

dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau

(3) hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.

i). Jika Koperasi menggunakan metode bagi pendapatan (revenue

sharing), maka pemilik dana (shahibul maal) tidak akan menanggung

kerugian, kecuali Koperasi dilikuidasi dengan kondisi realisasi aset

Koperasi lebih kecil dari kewajiban.

j). Investasi tidak terikat, antara lain:

(1) Investasi Kerjasama Permodalan, penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati.

(2) Deposito Kerjasama Permodalan penarikannya hanya dapat

dilakukan pada waktu tertentu dengan pembagian hasil sesuai

dengan nisbah yang telah disepakati di muka

3). Penyajian

Bagi hasil investasi tidak terikat yang telah jatuh tempo tetapi belum

diserahkan kepada anggota disajikan dalam pos kewajiban segera

Bagi hasil investasi tidak terikat yang sudah diperhitungkan pada akhir

periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang

belum dibagikan.

4). llustrasi Jurnal

Tabungan dan deposito Kerjasama Permodalan

a). Pada saat penerimaan setoran

Db. Kas

Kr. Investasi tidak terikat - investasi Kerjasama Permodalan

b). Pada saat penarikan tabungan

Db. Investasi tidak terikat - investasi Kerjasama Permodalan

Kr. Kas/pemindahbukuan

lkmko

pdki.

com

Page 45: 8 materi pmk akuntansi-2

c). Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil investasi

Kerjasama Permodalan

Db. Bagi hasil investasi tidak terikat-investasi Kerjasama Permodalan

Kr. Bagi hasil yang belum dibagikan - investasi tidak terikat investasi

Kerjasama Permodalan

d). Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening masing-masing

penabung:

Db. Bagi hasil yang belum dibagikan-investasi tidak terikat investasi

Kerjasama Permodalan

Kr. Rekening anggota

e). Pada saat deposito Kerjasama Permodalan jatuh tempo

Db. Investasi tidak terikat-Deposito Kerjasama Permodalan

Kr. Kas/rekening

f). Pada saat penyaluran

Db. Penyaluran Investasi tidak terikat (sesuai dengan akadnya)

Kr. Kas

f. Sumber Dana Investasi ( Mudharabah ) Terikat

1). Definisi

Sumber dana investasi ( Mudahrabah ) terikat adalah sumber dana yang

bersifat investasi di mana pemilik dana memberikan batasan kepada

pengelola dana ( Koperasi ) mengenai tempat, cara dan sasaran serta

ketentuan lain yang menjadi prasyarat dari dana yang di-investasikan,

serta Koperasi ikut menanggung risiko hasil usaha dari proyek yang

dibiayai.

2). Penjelasan

a). Dalam dana investasi terikat (executing), Koperasi bertindak sebagai

pengelola dana (mudharib).

b). Penerimaan dana investasi terikat dapat disalurkan dalam dua jenis

yaitu:

lkmko

pdki.

com

Page 46: 8 materi pmk akuntansi-2

(1) Koperasi tidak menanggung risiko (channelling agent) disajikan

dalam laporan perubahan investasi terikat dalam catatan atas

laporan keuangan (off balance sheet)

(2) Koperasi menanggung risiko (executing agent) disajikan dalam

laporan perubahan investasi terikat dalam neraca (on balance

sheet) sebesar porsi risiko yang ditanggung Koperasi.

c). Yang termasuk kedalam perkiraan ini adalah termasuk :

(1) Penempatn Dana Pembda melalui UPT BLUD

(2) Kerjasama Pembiayaan / Investasi dgn pihak lain atau Bank

d). Pembahasan Lebih lanjut mengenai penempatan UPT BLUD dan

Kerjasama Pembiayaan / Investasi dgn pihak lain atau bank akan

dibahas pada pembahsan berikut dipoint f dan g

e).

g. Kerjasama Pembiayaan / Investasi dgn pihak lain atau bank

1). Definisi

Kerjasama Pembiayaan / investasi dengan pihak lain atau bank adalah

dana yang diterima dari lembaga lain atau bank dengan kewajiban

pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan dalam akad.

2). Penjelasan

a). Kriteria Kerjasama pembiayaan / investasi mengacu pada Sumber

dana investasi ( Mudahrabah ) terikat

3). llustrasi Jurnal

a). Pada saat realisasi Dana diterma

Db. Kas/Rekening

Kr. Kerjasama Pembiayaan / Investasi dgn pihak lain atau bank

b). Pada saat pengakuan pemberian imbalan

Db. Hak Bagi hasil untuk investor

Kr. Kewajiban-imbalan yang masih harus dibayar

c). Pada saat dilakukan pembayaran imbalan

Db. Kewajiban-imbalan yang masih harus dibayar

Kr. Kas/Rekening

lkmko

pdki.

com

Page 47: 8 materi pmk akuntansi-2

d). Pada saat pengembalian dana kepada investor / pihak bank

Db. Kerjasama Pembiayaan / Investasi dgn pihak lain atau bank

Kr. Kas/Rekening

h. Penempatan Dana UPT BLUD

1). Definisi

Penempatan Dana UPT BLUD DKI dalam Progran LKM Koperasi PMK

ini diperlakukan secara khusus. Semestinya menurut PSAK 59 pos ini

termasuk pada pos perkiraan Investasi terikat oleh karenanya dicatat

sebagai pos OFF BALANCE SHEET,namun mengingat pentingnya dan

besarnya komposisi dana yang ditempatkan pemilik dana pada LKM

Koperasi PMK maka dana tersebut tetap dicatat didalam Neraca atau on

Balance sheet. Meskipun demikian perlakuan khusus seperti syarat syarat

penyaluran dan pelaporan tetap diperlakukan. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan pengontrolan dan pencatatan dan demi keberlangsungan

program yang lebih baik.

2). Penjelasan

a). Sifat penempatan Dana Pemda melalui UPT BLUD ini diperlakukan

sebagai kerjasama investasi terikat atau Modal Pinjaman dengan

perlakuan atau pencatatan khusus ( On balance sheet)

b). Bagi hasil Dari penempatan dana ini dialokasikan kepada Koperasi

dan pemilik dana sesuai dengan proporsi bagi hasil atau nisbah yang

disepakati di muka.

c). Kerugian karena kesalahan atau kelalaian Koperasi dibebankan

kepada Koperasi (pengelola dana).

d). Penempatan Dana ini bukan merupakan kewajiban atau ekuitas

Koperasi. Sehingga jika terjadi kerugian yang bukan disebabkan

kelalaian Koperasi sebagai mudharib (pengelola dana), maka koperasi

tidak berkewajiban menanggung kerugian .

e). Bagi hasil dalam Kerjasama Permodalan ini dilakukan dengan

menggunakan metode bagi pendapatan (revenue sharing).

f). Kelalaian atau kesalahan Koperasi sebagai pengelola dana, antara

lkmko

pdki.

com

Page 48: 8 materi pmk akuntansi-2

lain, ditunjukkan oleh:

(1) tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;

(2) tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim

dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau

(3) hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.

g). Pemilik dana (shahibul maal) tidak akan menanggung kerugian, kecuali

Koperasi dilikuidasi dengan kondisi realisasi aset Koperasi lebih kecil

dari kewajiban.

h). Penarikan atas dana yang ditempatkan hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati.

3). Penyajian

Bagi hasil dari penempatan dana ini yang telah jatuh tempo tetapi belum

diserahkan kepada pihak pemilik dana disajikan dalam pos kewajiban

segera

Bagi hasil investasi tidak terikat yang sudah diperhitungkan pada akhir

periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang

belum dibagikan.

4). llustrasi Jurnal

a). Pada saat penerimaan setoran

Db. Kas

Kr. Penempatan Dana UPT BLUD

b). Pada saat penarikan

Db. Penempatan Dana UPT BLUD

Kr. Kas

c). Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil investasi

Kerjasama Permodalan

Db. Bagi hasil untuk penempatan dana UPT BLUD

Kr. Bagi hasil yang belum dibagikan – untuk Penempatan Dana

BLUD

lkmko

pdki.

com

Page 49: 8 materi pmk akuntansi-2

d). Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening masing-masing

penabung:

Db. Bagi hasil yang belum dibagikan-untuk UPT BLUD

Kr. Rekening Koperasi pada BANK DKI...

C. Kebijakan Modal

a Komponen Modal Sendiri

Pos-pos yang termasuk dalam komponen Modal sendiri mengikuti aturan

PSAK No. 27 dengan uraian sebagai berikut:

Komponen Modal pada KoperasiS terdiri dari ;

1) Simpanan Pokok,

2) Simpanan Wajib,

3) Hibah,

4) Cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha sebagaimana yang diatur

dalam Undang-Undang 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

b. Modal Pinjaman

Modal pinjaman dapat diperoleh dari :

1). Anggota

2). Kopeasi Lainya

3). Bank dan Lembaga KeuanganLainya

4). Penerbitan obligasi dan surat hutang lainya

5). Sumber sumber lain yang sah

c Modal Penyertaan

1). Definisi :

Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat

dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah

struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan usaha

2). Penjelasan

a). Pemupukan Modal Penyertaan dapat dilakukan berdasarkan perjajnian

antara koperasi dengan pemodal

lkmko

pdki.

com

Page 50: 8 materi pmk akuntansi-2

b). Pemodal turut menanggung resiko dan bertanggung jawab terhadap

kerugian usaha yang dibiayai modal penyertaan sebatas nilai modal

penyertaan yang ditanamkannya dalam koperasi.

c). Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku dalam

hal Pemodal turut serta dalam pengelolaan usaha yang dibiayai modal

penyertaan dan atau turut menyebabkan terjadinya kerugian usaha

yang dibiayai modal penyertaan tersebut.

d). Modal Penyertaan tidak dapat di tarik kecuali di alihkan kepada

kepada pemodal lain melalui penarawaran pengalihan.

3). Jurnal

a). Saat penerimaan modal :

Db. Kas

Kr. Modal Penyertaan

d. Cadangan

1). Definisi

Cadangan adalah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang disisihkan setelah

dikurangi pajak dan zakat yang digunakan untuk pemupukan modal dan

menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada anggota setelah

mendapat persetujuan dari rapat anggota walau pada waktu pembubaran

sekalipun; terdiri dari cadangan umum, cadangan tujuan, SHU tahun lalu

dan SHU tahun berjalan.

2). Penjelasan

a). Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan SHU

bersih yang dimaksud untuk me

b). mperkuat modal.

c). Cadangan tujuan, yaitu bagian SHU (laba) bersih yang disisihkan untuk

tujuan tertentu

d). Sisa Hasil Usaha bersih setelah dikurangi pajak dan zakat yang oleh

rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan yang terdiri dari:

(1) SHU tahun lalu yaitu seluruh SHU bersih tahun-tahun yang lalu dan

belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat anggota koperasi,

lkmko

pdki.

com

Page 51: 8 materi pmk akuntansi-2

saldo rugi tahun-tahun lalu, maka seluruh kerugian tersebut menjadi

faktor pengurang dari total modal

(2) SHU tahun berjalan, yaitu SHU (laba) yang diperoleh dalam tahun

buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak dan zakat

3). Jurnal

a). Pemindahan SHU ke cadangan:

Db. SHU tahun berjalan

Kr. Cadangan umum/tujuan

e. Pembagian SHU anggota:

1). Jurnal

a). Pada saat diumumkan

Db. Saldo SHU tahun berjalan

Kr. Utang SHU anggota-kewajiban lainnya

b). Pada saat dibayar

Db. Utang SHU anggota kewajiban lainnya

Kr. Kas

f. Rekening Administratif

1) Definisi

Rekening administratif adalah seluruh transaksi yang pada tanggal

pelaporan belum secara efektif menimbulkan perubahan aktiva dan

kewajiban serta catatan atas laporan keuangan. Rekening administrasi

dirinci atas tagihan komitmen dan kontinjensi yaitu taksiran kerugian

akibat tidak dipenuhinya komitmen dan kontinjensi oleh nasabah

2) Penjelasan

a). Kadang-kadang terdapat transaksi yang tidak berakibat pada

pengakuan aktiva dan kewajiban pada neraca tetapi berakibat pada

timbulnya komitmen dan kontinjensi.

b). Pada umumnya komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko

kredit digolongkan dalam kualitas Lancar, kurang Lancar, Diragukan

dan Macet

lkmko

pdki.

com

Page 52: 8 materi pmk akuntansi-2

c). Dalam rekening administratif dilaporkan seluruh aktiva produktif yang

dihapusbukukan dari neraca serta seluruh penerusan Penyaluran dana

kepada nasabah yang dananya berasal dari pihak/bank lain dan

koperasi tidak menanggung risiko

3) Ilustrasi jurnal

a). Pada saat aktiva produktif menjadi non-performing.

(1) Piutang Jual Beli

Pembatalan pengakuan pendapatan marjin dengan melakukan

jurnal balik :

Db. Pendapatan marjin Jual Beli

Kr. Margin Jual Beli ditangguhkan jatuh tempo

Bersamaan dengan jurnal tersebut di atas juga dilakukan

pencatatan extracomptable atau rekening memorial/rekening

administratif.

Db. Tagihan kontinjensi-pendapatan yang akan diterima-

Sewa Sewa

Kr. Rekening lawan

(2) Penyaluran dana Kerjasama Permodalan(musyarakah)

(a) Pembatalan pengakuan pendapatan bagi hasil yang telah diakui

namun belum diterima.

Db. Pendapatan bagi hasil Kerjasama Permodalan

Kr. Piutang bagi hasil

(b) Bersamaan dengan jurnal tersebut di atas juga dilakukan

pencatatan extracomtable atau rekening administratif.

Db. Tagihan kontinjensi-pendapatan yang akan

diterima bagi hasil Kerjasama Permodalan

Kr. Rekening lawan

lkmko

pdki.

com

Page 53: 8 materi pmk akuntansi-2

D. Kebijakan Pendapatan

Asumsi dasar konsep akuntansi LKMS Mozaik sama dengan asumsi dasar

konsep akuntansi keuangan secara umum yaitu konsep kelangsungan usaha

(going concern) dan dasar akrual (accrual basis) tetapi untuk penghitungan bagi

hasil menggunakan dasar kas (Cash Basis)

Pendapatan LKMS kelompokan menjadi :

a. Pendapatan operasi utama :

1) Pendapatan dari jual beli yaitu pendapatan margin Murabahah (Jual Beli).

2) Pendapatan dari Bagi Hasil LKS Laindan Pembiayaan Mudharabah

(kerjasama antara pemilik dana dan pemilik usaha)/Musyarakah (kerjsama

permodalan).

b. Pendapatan Operasi Lainnya

Terdiri dari antara lain : fee sewa Emas Qordh, Pendapatan adminitrasi

penyaluran dana dan sejenis lainnya.

c. Pendapatan Non-Operasi

Pendapatan yang berasal dari pendapatan yang bukan kegiatan utama LKMS

Mozaik antara lain keuntungan penjualan aktiva, pendapatan bagi hasil Bank,

discount barang dari dealer dan sebagainya.

d. Pendapatan operasi utama, merupakan unsur pendapatan dalam perhitungan

pembagian hasil usaha, sebesar porsi sumber dana yang berasal dari pihak

ke 3, sedangkan pendapatan operasi lainnya dan pendapatan non

operasional tidak didistribusikan kepada pemegang dana pihak ke 3 dan

sepenuhnya menjadi hak LKMS Mozaik.

e. Metode pendistribusian bagi hasil dari pendapatan LKMS menggunakan

metode revenue sharing artinya omzet pendapatan akan dibagikan kepada

pemegang dana pihak ketiga sebelum dikurangi biaya-biaya LKMS.

lkmko

pdki.

com

Page 54: 8 materi pmk akuntansi-2

E. Kebijakan Beban

a. Beban diakui pada saat kewajiban timbul (accrual basis)

b. Pengeluaran-pengeluaran yang besarnya material (melebihi suatu jumlah

yang ditetapkan oleh LKMS Mozaik) atau yang mempunyai masa manfaat

lebih dari satu periode akuntansi, harus dikapitalisir. Untuk pengeluaran yang

besarnya tidak melebihi jumlah yang ditetapkan LKMS Mozaikatau

mempunyai masa manfaat yang kurang dari satu periode akuntansi, diakui

sebagai beban.

c. Beban admnitrasi yang berhubungan dengan pembelian berjangka

diperlakukan sebagai beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara

sistematis selama jangka waktu tersebut.

d. Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan pendirian kantor Cabang,

Cabang Pembantu atau kantor kas, diamortisasi setiap tahun dengan

menggunakan garis lurus selama 1 tahun.

lkmko

pdki.

com

Page 55: 8 materi pmk akuntansi-2

F. Soal-Soal

1) Pada tangal 1 April 2009 operasional LKM Koperasi PMK dimulai dengan

menerima modal sebesar Rp 200.000.000,- sebagai dana untuk di jadikan

aktiva produktif yang di salurkan kepada masyarakat yang menjadi anggota

luar biasa. Hanya 10% yang di taruh di Brankas sisanya di tempatkan di

Bank Syariah X. Tangal 2 April 2009 LKM Koperasi PMK membeli

seperangkat komputer 3 unit lengkap dengan harga 1 unitnya 4 juta dan

membeli lemari besi 2 pintu seharga 1 juta. Tanggal 3 April 2009 LKM

Koperasi PMK mengambil uang di bank sebesar 20 juta pada Bank Syariah

X, siangnya membeli AC senilai Rp 2.000.000,-. Tanggal 4 April 2009

menyimpan uang di Bank Syariah X dalam bentuk giro sebesar Rp 50 Juta

diambil dari simpanan di bank syariah X. Buatkan jurnal transaksinya

2) Dengan Soal Nomor 1, pada akhir bulan april LKM Koperasi PMK

mendapatkan bonus simpanan wadiah (Titipan) sebesar Rp 30.000,-.

Bagaiamana jurnal transaksinya

3) Bapak Rizki mengajukan permohonan untuk mendapatkan/membeli mobil

kijang Innova. Akad di tandatangani 31 Juli 2009. Pada tanggal 5 Agustus

2009 LKM Koperasi PMK membelikan mobil yang di butuhkan Bapak Rizki

dengan total biaya Rp 180.000.000,-. Mobil di serahkan kepada Bapak Rizki

tanggal 8 Agustus 2009. Angsuran yang ditetapkan selama 36 Bulan sesuai

dengan perhitungan LKM Koperasi PMK.

Pertanyaan

a. Apabila bank mengenakan margin 24% pertahun, buatlah perhitungan

angsuran perbulan bagi Bapak Rizki!

b. Buat Jurnal Transaksi yang di butuhkan termasuk angsuran bulan

pertama

4) Dengan Soal nomor 3, Apabila Bapak Rizki memiliki uang DP sebesar 50

Juta bagaimana jurnal transaksinya!

5) Dengan soal nomor 3, apabila Bapak Rizki membayar pertahun dengan

kategori lancar performingnya, bagaiamana jurnal transaksinya!

lkmko

pdki.

com

Page 56: 8 materi pmk akuntansi-2

6) Dengan Soal Nomor 3 bagaimana jika LKM Koperasi PMK mewakilkan

pembeliannya kepada Bapak Rizki

7) Bapak Sahirin mengajukan pembiayan untuk modal usaha sebesar Rp

300.000.000,- kepada LKM Koperasi PMK pada tanggal 3 Juli 2009. Akad

perjanjian berlangsung selama 1 tahun dengan pembayaran basil perbulan.

Biaya Administrasi & Akad yang di bayar oleh Bapak Sahirin sebesar 1% .

Pada tanggal 3 Agustus 2009 LKM Koperasi menerima pendapatan basil dari

Bapak Sahirin sebesar Rp 40.000,-. Bagaimana jurnal transaksinya!

8) Dengan soal Nomor 7, apabila Bapak Sahirin mengalami kerugian yang di

sebabkan adanya peristiwa banjir di Jakarta.bagaimana Jurnal Transaksinya!

9) Bapak Agus mengajukan pembiayaan untuk modal usaha sebesar Rp

250.000.000,- untuk membeli perlengkapan dan persiapan usahanya ke LKM

Koperasi PMK. Perjanjian berlangsung selama 1,5 tahun dengan

pembayaran basil perbulan. Biaya administrasi dan akad sebesar 1% di

bayarkan oleh Bapak Agus kepada LKM Koperasi PMK pada tanggal 5 Juli

2009. Pada tanggal 5 agustus 2009 LKM Koperasi PMK mendapatkan basil

dari Bapak Agus sebesar Rp 120.000,-. Pada tanggal 6 Desember perjanjian

berakhir dan bapak agus belum mengembalikan dana modal yang di berikan

oleh LKM Koperasi PMK. Kemudian pada tanggal 10 Desember 2009 Bapak

Agus mengembalikan Modal dari LKM Koperasi PMK. Bagaimana jurnal

transaksinya!

10)Mitra LKM Koperasi PMK melaporkan Laba-Ruginya sebagai berikut :

Penjualan Rp 400.000.000,-

Harga Pokok Penjualan Rp 150.000.000,-

Laba Kotor Rp 250.000.000,-

Beban Operasi Rp 75.000.000,-

Laba Operasi Rp 175.000.000,-

a. Apabila revenue sharing (Bagi Hasil dari pendapatan) di terapkan dalam

pembagian hasil dengan nisbah bank : Nasabah = 5 : 95 maka hitunglah

pembagiannya! Buatlah jurnal untuk mengakui pendapatan bagi hasil!

lkmko

pdki.

com

Page 57: 8 materi pmk akuntansi-2

b. Apabila profit sharing (Bagi hasil Laba) diterapkan dalam pembagian hasil

dengan nisbah bank : nasabah = 30 : 70 maka hitunglah pembagiannya!

Buatlah jurnal untuk mengakui pendapatan bagi hasil!

11) Bapak Ali Mengajukan pinjaman ke LKM Koperasi PMK untuk kebutuhan

anak sekolah. Pinjaman dengan nilai Rp 2.000.0000,-. Dana sosial yang

dimiliki LKM Koperasi PMK mencukupi untuk di berikan kepada Bapak Ali.

Pada Tangal 5 Juli 2009 LKM Koperasi PMK mencairkan dana pinjaman

kepada Bapak Ali dengan biaya administrasi yang di bayarkan oleh bapak Ali

sebesar 1%. Jangka Waktu pinjaman selama 6 bulan, Bapak Ali

membayar`angsuran setaiap bulan pertanggal 5. Pada akhir angsuran Bapak

Ali menambahkan pembayaran sebagai imbalan kepada LKM Koperais PMK

karena telah membantunya sebesar Rp 100.000,-. Buatkan Jurnal

Transaksinya

12) Dengan soal nomor 11, bagaimana jika pada bulan ketiga Bapak Ali tidak

sanggup untuk membayar Hutangnya karena kondisi ekonomi dan karena

memang dia termasuk kategori mustahik. Bagaimana Jurnal Transaksinya!

lkmko

pdki.

com

Page 58: 8 materi pmk akuntansi-2

BAB IVPROSES AKUNTANSI

A. Alur Proses Akuntansi

Setiap transaksi yang terjadi pada LKM Koperasi PMK harus dicatat, digolong-

golongkan, diringkas, dan disajikan dalam bentuk laporan. Kegiatan-kegiatan

yang dimulai dari pencatatan sampai dengan penyajian tersebut disebut proses

akuntansi. Proses akuntansi pada LKM Koperasi PMK dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 4.1. Proses Akuntansi

Penjelasan Gambar:

1. Proses akuntansi diawali dengan adanya transaksi-transaksi

yang kemudian dicatat di dalam bukti-bukti transaksi

2. Bukti-bukti transaksi tersebut selanjutnya dicatat di dalam buku

Harian/ Jurnal secara harian (atau menurut saat terjadinya

transaksi).

lkmko

pdki.

com

Page 59: 8 materi pmk akuntansi-2

3. Beberapa dari transaksi tersebut mungkin perlu dicatat dalam

Buku Pembantu selain di dalam Jurnal. Pada setiap akhir

periode (biasanya setiap hari atau akhir bulan), data yang

terekam dalam jurnal-jurnal tersebut kemudian direkap dan

diposting ke dalam Buku Besar.

4. Selanjutnya saldo dari setiap Buku Besar disusun dalam suatu

daftar yang disebut Neraca Saldo.

5. Data dalam Neraca Saldo tersebut belum sepenuhnya siap

untuk dijadikan Laporan Keuangan, karena perlu beberapa

penyesuaian yang dituangkan dalam Jurnal Penyesuaian.

Gabungan antara data yang terdapat di dalam Neraca Saldo

dengan penyesuaian-penyesuaian tadi, dapat pula dibuat di

dalam suatu formulir yang disebut Neraca Lajur.

6. Setelah Neraca Lajur disusun, maka selanjutnya dibuat Laporan

Keuangan yang terdiri dari Neraca, Sisa Hasil usaha / Laba

Rugi, Arus Kas .

B. BUKTI TRANSAKSI

Yang di maksud dengan bukti transaksi adalah semua dokumen yang sah yang

berkenaan dengan pencatatan atas transaksi keuangan pada LKM Koperasi

PMK seperti :

a. Slip setoran simpanan

b. Slip Pengambilan Simpanan

c. Slip Setoran Penyaluran Dana

d. Kwitansi Pencairan Penyaluran Dana

e. Kwitansi Umum

f. Dan bukti bukti transaksi lain yang dianggap sah.

Hal yang perludiperhatikan dalam Bukti transaksi adalah minimal harus

memuat beberapa data mengenai :

a. Tanggal Transaksi

b. Pihak-pihak yang bertansaksi

lkmko

pdki.

com

Page 60: 8 materi pmk akuntansi-2

c. Nomor transaksi

d. Jumlah Dana yang ditransaksikan

e. Tanda Tangan Para Pihak yang bertransaksi

f. Validasi oleh koperasi misalnya stempel.

g. Obyek yang di transaksikan

C. PENCATATAN TRANSAKSI

Setiap Transaksi harus dicatat setiap harinya dalam sebuah buku / Form

transaksi harian atau disebut juga Jurnal harian yang dapat dilakukan dengan

beberapa cara / metode pencatatan dan bahkan unuk memudahkan

memposting kedalam buku besar maka perlu dilakukan proses rekap transaksi

harian yang gunanya untuk mengelompokan transaksi sesuai jenis perkiraanya.

Petugas yang terlibat :

Petugas Pencatatan transaksi ini melibatkan bagian kasir dan pembukuan

bahkan marketing dilapangan ( Jika LKM Kperasi PMK melakukan kegiatan

penerimaan transaksi dilapangan atau jemput bola ).

a. Kasir bertugas mencatat semua transaksi penerimaan dan pengaluaran Kas,

khususnya transaksi setoran simpanan, penarikan simpanan, setoran

angsuran Penyaluran dana, pencairan Penyaluran dana, Pemindah bukuan

simpanan, Penerimaan Investasi Berjanka, pencairan investasi berjangka,

penerimaan ZIS dan pengeluarannya, serta transaksi kas atau non kas lainya

yang menjadi tugas kasir.

b. Pendamping UMI sebagai petugas lapangan atau marketing juga dapat

melakuka

Hal yang harus diperhatikan dalam Pencatatan transaksi adalah dengan cara :

a. Catatlah semua transaksi sesuai dengan bukti transaksi

b. Catat Nomor transaksinya

c. Catat tanggal transaksinya

d. Catat nomor Perkiraan yang bermutasi dalam kolom No Rekening / pos

perkiraan

lkmko

pdki.

com

Page 61: 8 materi pmk akuntansi-2

e. Isi keterangan tentang objek yang ditransaksikan dalam kolom uraian

transaksi

f. Catan nilai yang ditransaksikan tersebut dengan mengelompokanya dalam

kolom debet atau kredit mengikuti kaidah penjurnalan yang benar.

g. Lankah selanjutnya adalah lakukan proses rekap transaksi dengan cara

mengelompokan transaksi berdasarkan jenis perkiraanya dan

pengelomkokan berdasarkan kelompok debet atau kredit.

h. selanjutnya jumlahkan seluruh nilai transaksi berdasarkan debet – kreditnya.

D. BUKU BESAR PERKIRAAN (Kebijakan & Prosedur )

a. Buku Besar ( Kebijakan )

Langkah selajutnya setelah proses pencatatan dan pengelompokan transaksi

adalah proses posting kedalam Buku Besar. Posting adalah proses pemindahan

catatan dari pencatatan transaksi harian kedalam pos-pos perkiraan. Untuk

selajutnya dalam bahasan berikut akan diuraikan tentang tata cara dan

ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dalam mendaftarkan, membuka,

dan memelihara nomor perkiraan buku besar (general Ledger) serta ketentuan

lain yang berkaitan dengan pegelolaan general ledger . Hal-hal yang perlu

diperhatikan dan dijalankan dalam ketentuan diatas adalah sebagai berikut :

1).Umum

Nomor dan nama perkiraan yang telah ada / terdaftar harus dilaksanakan

secara seragam diseluruh Kantor LKM Koperasi PMK.

Setiap Unit Kerja yang memerlukan nomor perkiraan lain yang belum terdaftar,

diwajibkan untuk melaporkan ke Bagian Pembukuan untuk didaftarkan terlebih

dahulu.

Setelah memperoleh persetujuan, pembukaan nomor perkiraan baru dapat

dilaksanakan.

lkmko

pdki.

com

Page 62: 8 materi pmk akuntansi-2

2).Tata Cara Pemostingan :

Sub G/L yang bersifat Produk (seperti misalnya : Simpanan, Simpanan Berjangka

dan Penyaluran dana) tidak dibenarkan untuk dilakukan pemostingan secara

langsung, pemostingan kedalam subG/L Produk dilakukan melewati nomor

rekening/ account masing-masing produk yang telah terdaftar .( misal nomor

rekening/ account Tabungan)

Bagi LKM Koperasi PMK yang telah menggunakan sistem kopmputerisasi,

Pemostingan kedalam sub G/L Produk akan dilakukan oleh sistem (System

Generated) setelah proses closing sistem.

3).Klasifikasi dan Penjelasan Nomor Perkiraan

Nomor Perkiraan yang telah disesuaikan dengan sistem/ software KOPERASI

ditetapkan terdiri dari 7 digit, dengan contoh/ penjelasan yang dapat mewakili

penggunaan karakter nonmor G/L tersebut adalah sebagai berikut :

Digit pertama, merupakan klas yakni terdiri dari Klas 1, 3, 5, 7, dan 9 yang

masing-masing merupakan klasifikasi/ klas, dengan demikian setiap nomor

perkiraan dari nomor ujungnya (Klas) ini akan jelas peruntukannya, sebagai

berikut :

1.1.1 Klas 1 = Kelompok Aktiva

1.1.2 Klas 3 = Kelompok Passiva

1.1.3 Klas 5 = Kelompok Pendapatan

1.1.4 Klas 7 = Kelompok Biaya

1.1.5 Klas 8 = Kelompok Pos Administratif Debet

1.1.6 Klas 9 = Kelompok Pos Administratif Kredit

Digit Ke dua dan Ketiga, merupakan penomoran Buku Besar yang dimulai dari

urutan nomor 01 sampai dengan 99

Digit ke Empat dan Lima merupakan penomoran sub Buku Besar (Buku

Pembantu) yang dimulai dari nomor 01 sampai dengan 99.

Digit ke enam dan tujuh merupakan Controlling Account (rincian dari perkiraan

Buku Pembantu) yang dimulai dari nomor 01 sampai dengan 99

lkmko

pdki.

com

Page 63: 8 materi pmk akuntansi-2

Contoh : Pada nomor perkiraan 1 01 03 01

a). Digit pertama menunjukkan angka 1 yang merupakan Klas Aktiva

b).Digit ke Dua dan Ketiga menunjukkan angka/ nomor 01 yang

merupakan urutan kode buku besar Kas

c). Digit ke Empat dan Lima menunjukkan angka/ nomor 03 yang

merupakan urutan kode buku pembantu Kas Kecil

d).Digit ke enam dan tujuh menunjukkan angka/ nomor 01 yang

merupakan controlling account buku pembantu berupa perkiraan kas

kecil Seksi umum

lkmko

pdki.

com

Page 64: 8 materi pmk akuntansi-2

E. Pembuatan Laporan Keuangan

a. Ilustrasi NeracaLKM KOPERASI PMK

Per 31 Jan 2008

NO. NAMA PERKIRAAN 2007 2006 NO NAMA PERKIRAAN 2007 2006

1

1.11.21.31.41.51.6

1.7

1.8

1.91.101.111.121.131.14

1.15

1.16

1.17

AKTIVA

KasTab. Pada BankSurat BerhargaPiutang:Jual BeliPiutangPenyaluran danaKerjasama PermodalanPenyaluran danaMusyarakah (kerjasamapermodalan)(PenyisihanPenghapusan AktivaProduktif)Persediaan (untuk dijual)SewaTagihan LainnyaPenyertaanBiaya Dibayar DimukaAktiva Tetap danInventaris(Akumulasi PenyusutanAktiva Tetap danInventaris)Agunan Yang DiambilAlihAktiva lain-lain

2

2.12.22.3

2.4

2.5

2.72.8

33.13.23.33.43.53.63.7

KEWAJIBAN

Kewajiban SegeraSimpananBeban Yang MasihHarus DibayarPenyaluran dana YangDiterimaKewajiban Lain-lain

Jumlah Kewajiban

INVESTASI TIDAKTERIKATInvestasi Berjangka

Jumlah Investasi TidakTerikat

EKUITAS / MODALSimpanan PokokSimpanan WajibModal HibahModal PenyertaanCadangan UmumCadangan Tujuan RisikoModal SumbanganSHU Belum dibagiJumlah Ekuitas

Jumlah Aktiva JumlahKewajiban,InvestasiTidak Terikat & Ekuitas

lkmko

pdki.

com

Page 65: 8 materi pmk akuntansi-2

b. Ilustrasi Perhitungan Hasil UsahaLKM KOPERASI PMK

Untuk Periode .......... s/d ....................

NO. NAMA PERKIRAAN 2008 2007

5.

5.015.01.015.01.01.015.01.01.025.01.01.035.01.01.045.01.02

5.01.035.01.03.01

5.025.03

7.017.01.017.01.027.01.037.01.047.01.057.01.067.01.077.01.087.01.09

7.03

5.057.04

7,05

7.067.077.09

PENDAPATAN

PENDAPATAN OPERASIONAL UTAMAPendapatan dari Penyaluran Dana

Pendapatan Marjin Jual BeliPendapatan SewaPendapatan Bagi Hasil Kerjasama PermodalanPendapatan Bagi Hasil Musyarakah (kerjsamapermodalan)

Pendapatan dari Penempatan pada Bank SyariahTotal Pend. Operasi UtamaPend. Operasi Utama lainya

Jasa AdministrasiTotal Pendapatan Operasi utama Lainnya

Jumlah Pendapatan Operasi Utama

Hak Bagi Hasil Investasi Tidak TerikatPendapatan koperasi sebagai Mudharib (pengelolaDana)

BEBAN OPERASIONALBeban Umum dan AdministrasiBeban Gaji/UpahBeban LemburBeban Pemakaian Alat Tulis KantorBeban Perjalanan DinasBeban Penyusutan Akyiva TetapBeban Perbaikan & Pemeliharaan PeralatanBeban Penghapusan Piutang & Penyaluran danaBeban Bonus Wadiah (Titipan)

Beban lainnyaJumlah Beban Operasional

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIPendapatan Non OperasiBeban Non Operasi

Hasil Usaha / Rugi Usaha ( Sebelum Pajak )

ZakatPajakSHU Bersih ( setelah Pajak )

lkmko

pdki.

com

Page 66: 8 materi pmk akuntansi-2

c. Ilustrasi Laporan Arus KasLKM KOPERASI PMK

Per Tanggal......Tahun...dan Tanggal......Tahun...

NO. KETERANGAN JUMLAH

Arus Kas MasukSaldo AwalPenerimaan dari Pendapatan

Pendapatan jual beliPendapatan bagi hasilPendapatan sewaPenerimaan Bagi hasil atas penempatan pada BankPenerimaan Pendapatan LainnyaJasa AdministrasiFee

Penerimaan Angsuran Peny. danaPenerimaan Setoran Simpanan / Modal

SimpananInvestasi BerjangkaPenerimaan modal

Total Arus Kas Masuk

Arus Kas KeluarRealisasi Penyaluran Dana

Jual beliBagi hasilSewaPinjaman

Pembayaran bagi hasil simpananTabunganSimpanan Berjangka

Pembayaran BebanBonus wadiah (Titipan)Umum & AdministrasiOperasional lainnya

Penarikan simpanan / InvestasiTabunganSimpanan Berjangka

Pembayaran hutangPembelian PerlengkapanPembelian Aktiva Tetap

Jumlah Pengeluaran KasSaldo Akhir

xxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxx

lkmko

pdki.

com

Page 67: 8 materi pmk akuntansi-2

d. Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Tgl Dibuat :Tgl Reversing :Penggunaan :Nama Rek.Perkiraan :Nominal Uang Muka :Sisa Uang :Tambahan :Realisasi Biaya :

Dibuat Diperiksa Disetujui Penerima

lkmko

pdki.

com

Page 68: 8 materi pmk akuntansi-2

e. Posisi Kas Kecil

No KETERANGAN NOMINALSaldo Awal ………………………

…Pengisian Kas Kecil ………………………

…1 SUB TOTAL ………………………

…By Perbaikan & Pemeliharaan ………………………

…By Rek Listrik, Air, Koran ………………………

…By Akomodasi ………………………

…By ATK ………………………

…By Perangko/ Materai ………………………

…By Foto Kopi ………………………

…By Iklan / Promosi ………………………

…By Jasa Lainnya ………………………

…2 SUB TOTAL

Total Kas Kecil ( 1 – 2 ) …………………………

Pengeluaran …………………………

Total Uang Fisik …………………………

3 DENOMINASIUang Kertas100.000 x ……………… Lembar ………………………

…50.000 x ……………… Lembar ………………………

…20.000 x ……………… Lembar ………………………

…10.000 x ……………… Lembar ………………………

…5.000 x ……………… Lembar ………………………

…1.000 x ………………Lembar ………………………

…500 x ………………Lembar ………………………

…100 x ………………Lembar ………………………

…SUB TOTAL ………………………

…Uang Logam

1.000 x ………………Keping …………………………

lkmko

pdki.

com

Page 69: 8 materi pmk akuntansi-2

500 x ………………Keping …………………………

100 x ………………Keping …………………………

50 x ………………Keping …………………………

SUB TOTAL …………………………

TOTAL SALDO AKHIR …………………………

lkmko

pdki.

com

Page 70: 8 materi pmk akuntansi-2

F. Soal-Soal1) Gambarkan Siklus Akuntansi !

2) Jelaskan yang dimaksud dengan posting!

3) Jelaskan kegunaan bukti transaksi dalam pencatatan akuntansi!

4) Jelaskan apa yang di masksud laporan keuangan !

5) Sebutkan unsur yang terdapat dalam Laporan Keuangan!

6) Jelaskan jenis-jenis laporan keuangan

7) LMK Koperasi PMK menerima simpanan berjangka dari anggota.

Bagaimanakah perlakuan akuntansinya! Dan di mana letak di laporan

keuangan!

8) Buat Laporan keuangan berdasarkan soal yang ada pada Bab III

lkmko

pdki.

com

Page 71: 8 materi pmk akuntansi-2

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Slamet Wiyono, Ak, MBA, Cara Mudah Memahami, Akuntansi Perbankan

Syariah, Berdasarkan PSAK dan PAPSI, Grasindo, 2005, Jakarta

Soemarso SR, Akuntansi Suatu Pengantar Jilid I, Rineka Cipta, 2000, Jakarta

Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono, Akuntansi Pengantar 1,UPP STIM YKPN,

2007, Yogyakarta.

Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, BPPE, 1992, Yogyakarta

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, IAI, 2003, Jakarta

lkmko

pdki.

com