materi kuliah akuntansi hotel

41
www.fitrah.blog.com

Upload: fitrahusaid

Post on 22-Jan-2018

2.355 views

Category:

Economy & Finance


18 download

TRANSCRIPT

www. f i t r a h .b l o g . c o m

Mampu menjelaskan arti penting perkembangan

industri perhotelan di Indonesia;

Mampu menjelaskan pengertian hotel sesuai

dengan peraturan yang ada;

Mampu membedakan klasifikasi hotel sesuai

dengan kriteria yang ditentukan.

Industri perhotelan bertaraf internasional di Indonesia dapat

dikatakan dimulai sejak dioperasikannya Hotel Indonesia pada 5

Agustus 1962. setelah pengoperasian Hotel Indonesia,

dioperasikan pula beberapa hotel yang bertaraf internasional di

Yogyakarta, Pelabuhan Ratu dan Bali. Kini, dengan berlalunya

waktu, industri perhotelan di Indonesia telah mengalami

perkembangan yang pesat. Konsekuensinya, Pemerintah mengatur

industry ini, salah satunya dengan klasifikasi bintang dan

nonbintang.

Industri perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata

yang memliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi.

Industri perhotelan secara ekonomi dapat berkontribusi yang

berarti untuk perekonomian terutama untuk pajak penghasilan,

pajak pembangunan I dan pajak bumi dan bangunan.

Adanya transaksi ekonomi antar hotel sebagai pihak yang

memerlukan bahan makanan dan minuman dan keperluan

operasional lainnya dengan para rekanan.

Hotel memberikan peluang kerja yang berarti.

Perkembangan industri perhotelan dimulai tahun 1962 saat Hotel

Indonesia di Jakarta disiapkan untuk menerima duta bangsa-bangsa

mancanegara dalam rangka Pesta Olah Raga bangsa-bangsa yang sedang

bekembang (Games of the New Emerging Forces atau Ganefo). Hotel

Indonesia saat itu dikelola oleh jaringan Hotel Intercontinental.

Hotel Indonesia menjadi hotel bertaraf internasional yang pertama kali di

Indonesia. Setelah itu, dibangun hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu,

Ambarukmo Palace Hotel di Yogyakarta dan The Grand Bali Beach (dulu

disebut The Bali Beach Hotel) di Bali.

Dampak ekonomis keberadaan suatu hotel bagi masyarakat sekitar meningkat,

penduduk dapat bekerja langsung sebagai karyawan hotel dan dapat pula

sebagai penunjang operasional hotel dengan berperan sebagai rekanan hotel.

Dampak sosial meningkat karena peningkatan penghasilan penduduk

meningkatkan taraf hidup sehingga meningkatkan kondisi social mereka.

Dari sisi penerimaan pemerintah, hotel memberikan pemasukan berupa pajak

pembangunan I, PBB dan Pajak Penghasilan.

Tekanan pada lingkungan fisik diakibatkan oleh limbah cair dan padat yang

dihasilkan hotel dari kegiatan operasionalnya harus ditangani dengan baik.

Menurut PERATURAN PEMERINTAH RI No. 65 Tahun 2001 pasal 1 yaitu:

“Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat

Klasifikasi Hotel Menurut Bintang

Klasifikasi Menurut Melati

Klasifikasi Lain:

Jumlah Kamar yang Dimiliki

Lokasi Hotel

Jenis Tamu

Lama Tinggal Tamu

Masa Operasi Hotel

Jenis Layanan yang Diberikan

Peringkat bintang menjadi petunjuk untuk kelas layanan yang

diberikan. Makin tinggi peringkat bintang, makin tinggi mutu layanan

serta makin lengkap fasilitas yang diberikan kepada tamunya.

Klasifikasi hotel menurut bintang:

Bintang 1

Bintang 2

Bintang 3

Bintang 4

Bintang 5

Yang membedakan klasifikasi bintang dan melati adalah tingkat layanan dan

fasilitas hotel dan administrasi klasifikasi. Secara historis, hotel melati adalah

losmen yang telah beroperasi sebelum klasifikasi hotel bintang diterapkan

oleh Pemerintah. Fasilitas dan layanan hotel melati lebih terbatas

dibandingkan dengan hotel berbintang. Harga Kamar yang ditawarkan lebih

rendah daripada hotel berbintang. Klasifikasi hotel menurut melati:

Melati 1

Melati 2

Melati 3

Bila dikaji dari jumlah kamar yang dimiliki maka hotel dapat

diklasifikasi menjadi:

Hotel kecil, jumlah kamar s/d 25 kamar,

Hotel sedang, jumlah kamar s/d 100 kamar,

Hotel Menengah, jumlah kamar s/d 300 kamar,

Hotel besar, jumlah kamar >300 kamar.

Dari sisi lokasi, hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Hotel bandara (airport hotel), terletak dekat dengan bandara,

Hotel di tengah kota (city hotel), lokasi di tengah kota,

Hotel komersial (commercial hotel), lokasi hotel di pusat bisnis,

Hotel pantai (beach hotel), lokasi di tepi pantai,

Hotel stasiun (railway hotel), dekat dengan stasiun kereta api,

Hotel jalan raya (highway hotel), dekat dengan jalan bebas hambatan,

Hotel pelabuhan (harbour hotel), berdekatan dengan pelabuhan laut,

Hotel pegunungan (mountain hotel), berada di daerah pegunungan.

Dikaji dari tujuan kedatangan tamu, hotel dapat dibedakan

menjadi:

Untuk bisnis;

Untuk pemeliharaan kesehatan (penyembuhan);

Liburan;

Kompetisi olah raga;

Tugas kedinasan.

Dikaji dari rerata lama tamu tinggal, maka hotel dapat

dibedakan menjadi:

Transient hotel : bila rerata lama tinggal tamu relatif

Dikaji dari sisi masa operasi hotel, maka hotel dapat dikelompokkan

menjadi:

Hotel musiman (seasonal hotel): di negara-negara yang memiliki 4

musim, hotel hanya beroperasi pada musim tertentu. Misalnya,

hanya beroperasi pada musim dingin, yaitu melayani tamu yang

berolah raga ski.

Beroperasi sepanjang tahun (all year round) : hotel yang beroperasi

sepanjang tahun. Di Indonesia lazimnya hotel beroperasi sepanjang

tahun karena cuaca memungkinkan unutk kegiatan operasional

hotel.

Dikaji dari jenis layanan yang diberikan, hotel dibagi menjadi:

Deluxe hotel : memberikan layanan yang lengkap dan istimewa

Tamu terlibat dalam proses produksi, misalnya: produk minuman campuran diproduksi di

depan tamu ketika berada di bar.

Tidak dapat dipakai sampel, produk harus dinikmati langsung oleh tamu.

Jasa yang tidak terjual pada hari tertentu tidak dapat disimpan dan dikompensasikan

dengan penjuan pada hari berikutnya.

Tamu sebagai konsumen harus dating langsung ke lokasi hotel untuk menikmati produk

hotel.

Mutul layanan yang tidak konsisten. Produk yang sama disiapkan oleh karyawan yang

berbeda akan menghasilkan mutu yang berbeda.

Citra hotel tidak kasat mata. Diperlukan tindakan untuk membuat citra hotel tidak kasat

mata.

Mudah ditiru/diduplikasi oleh pesaing.

Jumlah kamar dan hotel di Indonesia sampai tahun 2008 dapat

dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah kamar dan hotel di Indonesia tahun 2008

Sumber: http://www.bps.go.id/2009

Klasifikasi Jumlah Unit Jumlah Kamar Jumlah Tempat

Tidur

Bintang 1.169 112.079 174.321

Nonbintang 12.582 213.139 349.619

Jumlah 13.751 325.218 523.940

Bali, sebagai salah satu pusat pariwisata Indonesia, memiliki jumlah hotel dan

jumlah kamar dari 2003-2007 seperti pada Tabel 1.2:

Tabel 1.2 Jumlah kamar dan hotel di Bali 2003-2007

Sumber: Dinas Pariwisata Bali, 2008

Klasifik

asi

2003 2004 2005 2006 2007

Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr Unit Jml.kmr

Bintang 142 19.664 143 19.812 148 19.940 152 20.292 153 20.511

Melati 695 14.222 721 14.408 894 15.332 942 16.797 961 17.772

Jumlah 837 33.886 864 34.220 1.042 35.272 1.049 37.089 1.114 38.283

Sebagai suatu usaha komersial, hotel memiliki bagian-bagian yang lebih

kecil (organism) dengan fungsinya masing-masing. Bagian-bagian yang

lebih kecil tersebut lazim disebut departemen hotel, ditempati oleh

karyawan dengan kompetensi masing-masing. Setiap departemen hotel

dikelola oleh seorang Manajer yang membawahi beberapa penyelia, dan

seorang penyelia membawahi beberapa karyawan pelaksana.

Struktur organisasi hendaknya tidak bersifat statis. Struktur organisasi

yang ada disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh hotel.

Dilihat dari hubungannya dengan tamu, departemen hotel

dibedakan menjadi:

Departemen yang kontak langsung dengan tamu, seperti

Kantor Depan dan Tata Hidangan.

Departemen yang kontak tidak langsung dengan tamu,

seperti bagian akuntansi, teknik pemeliharaan

(engineering and maintenance), tata graha, pemasaran

dan personalia.

General Manager

Resident Manager

MKD

Asist

Penyl

Pelak

MTG

Asist

Penyl

Pelak

MMM

Asist

Penyl

Pelak

MKeu

Asist

Penyl

Pelak

MPm

Asist

Penyl

Pelak

MPers

Asist

Penyl

Pelak

MPel

Asist

Penyl

Pelak

Ket: MKD: Manajer Kantor Depan. MTG: Manajer Tata Graha. MMM: Manajer Makanandan Minuman. Mkeu: Manajer Keuangan. MPm: Manajer Pemasaran. Mper: ManajerPersonalia. Mpel: Manajer Pemeliharaan. Asist: Asisten. Penyl: Penyelia (Supervisor).Pelak: Pelaksana.

Gambar 1.1 Contoh Struktur Organisasi Hotel

Ket: Chief Account: Chief Accountant. Asst Chief Acc: Assistant to Chief

Accountant. Book Kper: Book Keeper. Pelak: Pelaksana.

Gambar 1.2 Contoh Struktur Organisasi Departemen Hotel

Chief Account

AsstChief Acc

Income Auditor

Pelak.

Cost Control

Pelak.

BagianKredit

Pelak.

BagianUtang

Pelak.

BagianGaji

Pelak.

BagianKas

Pelak.

Book Kper

Pelak.

Pada Gambar 1.2 diatas, dapat dinyatakan:

Pejabat tertinggi di departemen ini adalah chief accountant, dibantu oleh seorang asisten,

yaitu assistant to chief accountant.

Pendapatan hotel (income).

Pengendalian harga pokok dan biaya operasional (cost control).

Bagian kredit yang berfungsi menyelesaikan piutang hotel dengan pihak ketiga.

Bagian utang yang bertanggung jawab atas utang-utang hotel dengan pihak ketiga.

Bagian gaji yang mengendalikan iaya gaji dan upah yang dikeluarkan oleh hotel.

Bagian kas yang bertanggung jawab atas seluruh kas hotel

Book keeper berfungsi menyiapkan laporan keuangan hotel dari pencatatan ke buku besar

Kantor Depan : fungsi yang paling dahulu dilihat dan mengadakan

kontak dengan tamu. Fungsi ini dibagi menjadi: pemesanan kamar;

pendaftaran tamu; informasi; operator telepon; penanganan barang

tamu. Fungsi ini bertanggung jawab akan penjualan jasa kamar hotel.

Artinya, kantor depan selalu akan memberikan usaha dan layanan

terbaik sehingga target penjualan kamar dilihat dari tingkat hunian

kamar dan rerata harga kamar dapat dicapai. Selain itu, kantor depan

juga bertanggung jawab atas pengendalian biaya operasional.

Tata Hidangan : bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan keperluan

makanan dan minuman bagi tamu yang tinggal di hotel (hotel guest) maupun

yang tidak (non-hotel guest). Fungsi ini memberikan layanan di restoran, bar,

layanan kamar, dan perjamuan bagi tamu hotel. Fungsi ini bertanggung

jawab atas harga pokok makanan dan minuman serta biaya-biaya

operasional agar sesuai anggaran. Selain itu, bertanggung jawab akan

kepatuhannya terhadap ukuran-ukuran baku pada produksi minuman seperti

takaran baku (standard portion size), gelas baku (standard glassware), resep

baku (standard recipe) dan penjualan baku (potential sale).

Tata Graha : fungsi ini bertanggung jawab terhadap kebersihan

area umum dan kamar tamu dengan segala kebutuhannya. Area

umum hotel seperti: lobby hotel, public toilet, ruang untuk

karyawan (locker) dan pertamanan hotel. Tata graha berfungsi

menyiapkan kamar tamu dan semua lena hotel (handuk, sprei,

selimut dan lain-lain).

Tata Boga : merupakan koordinator kegiatan produksi makanan

yang disiapkan untuk tamu hotel. Fungsi ini berkaitan dengan

fungsi hidangan. Fungsi ini melaksanakan persiapan makanan

(pre preparation) di dapur utama untuk kemudian dikirim ke

dapur restoran. Hal-hal yang perlu diperlukan yaitu takaran

baku (standard portion size), hasil baku (standard yield) dan

resep baku (standard recipe) dan alat-alat baku (standard

utensil).

Pemasaran : fungsi ini melaksanakan fungsi pemasaran

untuk semua produk hotel, seperti kamar, restoran,

ruangan untuk konferensi serta produk lain yang dapat

ditawarkan.

Personalia : bertanggung jawab atasmasalah sumber

daya manusia dari proses perekrutan, seleksi,

pelatihan, orientasi, penempatan, pemindahan serta

penyelesaian kontrak kerja dengan karyawan.

Keuangan (Akuntansi) : fungsi keuangan hotel

dilaksanakan oleh departemen akuntansi. Hotel

menerapkan fungsi dari perencanaan sampai fungsi

pengendalian keuangan. Hotel harus mengelola kas

dengan baik sehingga terjadi keseimbangan antara kas

masuk dengan kas keluar.

Pengendalian Biaya (Cost Control) : menjalankan

fungsi pengendalian harga pokok makanan yang

ditawarkan dan juga pengendalian biaya operasional

hotel dengan cara menganalisis harga pokok aktual

dengan harga pokok standar.

Teknik dan Pemeliharaan : mengerjakan pemeliharaan

fasilitas hotel. Fungsi ini bertugas merawat dan

melakukan perbaikan yang dapat dilakukan dengan

sumber daya manusia yang dimiliki, seperti perbaikan

saluran toilet. Perencanaannya juga merupakan

tanggung jawab fungsi ini.

Keamanan : menjaga keamanan bagi tamu, karyawan

dan fasilitas hotel. Fungsi ini lazim disebut SATPAM

(Satuan Pengamanan). Fungsi ini berada di daerah

kerja yang paling depan, secara tidak langsung

berperan juga dalam memasarkan produk hotel.

Disamping melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, hotel sebagai suatu

sistem juga berperan dalma melaksnakan fungsi-fungsi di bawah ini:

Proteksi bagi tamu : hotel wajib memberikan “perlindungan kepada

tamu dari orang-orang yang akan mengganggu privasi mereka, misalnya

tidak menghubungkan telepon luar untuk tamu jika tamu tidak

menghendaki.

Etika Bisnis : hotel berpegang pada etika bisnis yang sehat.

Melestarikan lingkungan fisik : yaitu dengan mengurangi pengeluaran

limbah cair dan padat akibat dari operasional hotel.

Menghasilkan pendapatan (revenue generating)

Diantaranya adalah kantor depan, departemen makanan dan

minuman serta departemen lain yang lazim disebut minor

operated department, seperti binatu, dry cleaning, spa dan

Tidak menghasilkan pendapatan (non-revenue generating)

Diantaranya adalah pemasaran, personalia, pemerliharaan,

keamanan, teknologi informasi, administrasi dan umum, akuntansi

dan cost control. Departmen tersebut tidak secara langsung

melayani tamu (guest non-direct contact), tetapi mendukung

layanan yang diberikan oleh departemen yang menghasilkan

pendapatan. Departemen ini lazim disebut non-operated

department.

Pendapatan hotel bersumber dari penjualan kamar, makanan, minuman

dan pendapatan lain (minor operated department sales seperti telepon,

cucian, dry cleaning, kolam renang dsb).

Biaya-biaya dan harga pokok terjadi untuk biaya bahan yang dipakai habis

di setiap bagian hotel, harga pokok makanan dan minuman, biaya

administrasi dan umum, biaya pemasran, biaya bunga, biaya depresiasi

dan amortisasi, biaya sumberdaya manusia, biaya pemeliharaan sarana

fisik hotel, biaya energy dan laba/rugi yang dihasilkan.

Sumber-Sumber Pendapatan Proporsi (%)

Kamar 59.9

Makanan 24.3

Minuman 9.0

Lain-lain 6.8

Jumlah 100

Sumber-sumber biaya Proporsi (%)

Biaya Operasional Departemen Hotel 10.4

Gaji dan Upah 37.0

Biaya Bunga 7.2

Biaya Depresiasi 6.7

Harga Pokok Makanan 7.5

Harga Pokok Minuman 1.9

Administrasi dan umum (A&G) 4.7

Administrasi dan Pemasaran (A&P) 4.3

Energi dan Daya 5.2

Pemeliharaan Sarana Fisik 3.4

Fee Manajemen 2.6

Lain-lain 6.9

Laba 2.2

Tabel 1.3 StrukturPendapatan dan Biaya Hotel

TERIMA KASIH