bab v mellar.docx

Upload: muhamad-hibban

Post on 13-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

TUGAS BESAR

TUGAS BESARPERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR BUANGAN

BAB VRENCANA DETAIL

5.1 Perhitungan Pra Pengolahan5.1.1 Sumur Pengumpul dan PompaDesain sumur penagumpul mempertimbangkan desain atau karakteristik pompa (screw pump) yang digunakan, sehingga dimensi dari sumur pengumpul memadai untuk volume air buangan dan jumlah dan ukuran pompa. Oleh karena itu sebelum menghitung dimensi sumur pengumpul perlu dihitung dulu karakteristik pompa screw yang digunakan.Dari debit air buangan data yang diketahui adalah sebagai berikut :Debit minimumQ = 1,0 L/detik=0,06 m3/menitDebit rata-rataQ= 1,67 L/detik=0,1 m3/menitDebit maksimumQ= 6,85 L/detik=0,4 m3/menitQ peakQ = 6,7 L/detik

Screw Pump. Kriteria desain Screw Pump adalah seperti pada table 5.1 berikut :

Tabel 5.1 Kreteria Desain Screw PumpNoParameterSimbolSatuanBesaran

1Kapasitas maksQm3/mnt265

2Head totalHm9

3Sudut kemiringanderajat220 - 380 300

4Putaran screwnrpm(20 - 100) rpm

5Efisiensi%(70 - 78) % 75 %

(Sumber : Torishima Pump MFC. Co. Ltd. Screw Pump, Japan)

Ukuran pompa disesuaikan dengan debit pada waktu jam puncak (peak haur) dengan persamaanh1 = 3/4 x D x Cos h= D/4

P= Dimana :P = daya pompa (kw)H= total head (m)= efisiensi pompa (%)h1= tinggi muka air pada sumur pengumpulD= diameter screw pump (m)= sudut kemiringan screw pump (derajat)h= taraf muka air pada bagian outlet screw pump (m)

= berat cairan/satuan volume (kg/l)

Tabel 5.2Data spesifikasi pompa berdasarkan diameter dan kemiringan Sudut kemiringan = 300 = 350 = 380

Spesifikasi

DiameterQPutaranHlQPutaranHlQPutaranHl

(m3/menit) (rpm)(m)(m3/menit) (rpm)(m)(m3/mnt) (rpm)(m)

4001.62921.41921.3292

4502.1851.8851.5685

5002.82802.4802.180

5503.54754.53.06755.22.7755.5

6004.26703.6703.3870

7006.3645.4644.7464

8008.52587.32586.4258

90011.34549.72548.5254

100014.345012.35010.850

110017.524714.944713.0847

120021.84445.618.72446.416.44446.9

125023.344319.864317.343

130025.924222.084219.3242

140031.564027.004023.740

150036.183830.903827.0038

160042.9636.536.7836.532.2836.5

170049.44356.842.30357.837.14358.4

180057.003448.783442.8434

190065.043355.683348.9033

200073.563263.003255.2632

210082.503170.623161.9831

220091.803078.603069.0030

2300101.40297.486.82298.476.20299.1

2400111.942895.222883.5828

2500121.2627103.802791.0827

(Sumber : Torishima Pump MFC. Co. Ltd. Screw Pump, Japan)

hH h2h1

Gambar 5.1 Screw Pump

Desain yang direncanakan : Q maks= 0,4 m3/menit Menggunakan 1 pompa screw Diameter pompa yang dipilih = 400 mm Kemiringan ()= 38 Debit pompa (Q)= 1,32 m3/menit Putaran (n)= 92 rpm H2= 5,5 m Kedalaman saluran air buangan kota = 5 mCatatan : spesifikasi screw pump sesuai dengan tabel spesifikasi screw pump menurut Torishima Pump MFC. Co. Ltd., screw pump, Japan; yang disesuaikan dengan debit maksimum air buangan.

Perhitungan Debit pompa yang digunakan masing-masing pompa = 0,4 m3/menit. h1= x D x cos = x 0,4 x cos 38o = 0,236 m h min = 17,5% x h1 = 17,5% x 0,236 = 0,041 m. h= D/4 = 0,4/4 = 0,1 m head total (H)= H2 + h h1= 5,5 + 0,1 0,236= 5,364 m Daya pompa= = 70%

= = 0,498 kWSumur PengumpulDesain yang direncanakan : Detention time= 1 menit Lebar sumur untuk memuat 1 pompa dan tangga pemisah pompa = 2 m.Perhitungan Qmax= 0,0069 m3/dt Volume= 0,4 m3/menit x 1 menit= 0,4 m3 panjang saluran pengumpul= volume / (lebar x tinggi min (h1))= 0,4 / (2 x 0,236) = 0,847 m tinggi muka air di saluran pengumpul dari muka tanah : = 5,5 (5 + 0,236) = 0,264 m

5.1.2 Saluran PembawaKriteria Desain Koefisien kekasaran Manning (n) beton = 0,013 (Triatmodjo, 1995) Kecepatan aliran, v = (0,3 - 2,5) m/dt (Metcalf & Eddy,Inc, 1993) Slope untuk saluran dengan sistem gravitasiDesain TerpilihBentuk Saluran = segi empath : b = 1 : 2 (Chow, 1959)Slope (s) = 0,005Freeboard = 0,05 mPerencanaan menggunakan Qpeak = 0,0068 m3/detikPerhitunganLuas penampang saluran Ac = h.b = h.2h = 2h2Keliling basah p = h + 2b = h + 2.2h = 5hJari jari hidrolis R=Kecepatan aliran V = 1/n.R2/3.S1/2Debit dalam saluran Q = A.V = Untuk Qpeak 0,0068 m2/det0,0068 = h8/3 = 9,42 x 10-4h = 0,073 m 0,08 m = 10 cmb= 2h = 2 . 0,1 = 0,2 m = 20 cmKontrol kecepatan peakV peak = (Ok!)

Untuk Q min = 0,001 m3/dt0,001 = H8/3 = 1,35 x 10-4h = 0,038 = 0,04m = 4 cmb = 2h = 0,077 m = 10 cmKontrol kecepatan minimalVmin = Dimensi saluran pembawaLebar (b) = 0,2 m = 20 cmTinggi (h) = 0,1 m = 10 cmFreeboard = 0,05 m = 5 cmkecepatan minimum : v = Q / A = 0,001 / (0,2 x 0,1) = 0,05 m/dt

0,1 m b = 0,2 m Gambar 5.2 Saluran Pembawa

5.1.3Bar ScreenKriteria Desain :Tabel 6.3 Kriteria desain bar screenNoParameterSimbolSatuanBesaran

1Jarak bukaan antar batangDmm25 50

2Lebar penampangbatangWmm< 25,4

3Panjang penampang batangPmm25 - 50

4Sudut kemiringan batangderajat25 - 75

5Kecepatan aliranVsm/det0.3 1

6Volume materialVm3/106m33.5 - 8

7Maksimum head losshLmm150

Sumber : Design, Elwyn E.Seelye

Tabel 6.4 Faktor KrischmerNoBentuk Penampang Batang

1Persegi2.42

2Persegi, sisi depang lingkaran2.83

3Lingkaran1.79

4Persegi, sisi belakang lingkaran1.67

5Bulat telur0.76

Sumber : Metcalf Eddy, Waste Water Treatment Disposal Reuse

Desain terpilih: Lebar saluran (L) = 200 mm (sesuai dengan lebar saluran pembawa) Tebal batang (w) = 5 mm Kemiringan bar () = 60 Bentuk penampang batang lingkaran = 1,79 Jarak antar batang (b) = 25 mm Dasar saluran beton Koefisien Manning n = 0,013PerhitunganJumlah batang

Jumlah bukaan antar batangS = n + 1 = 7 + 1 = 8Lebar bukaan totalL= nxw + (n+1) b (untuk mencari lebar bukaan yang sebenarnya)20 = 7x0,5 + 8 bb = 2,06 cmLebar bukaan total = S x b = 8 x 2,06 cm = 0,020 mPanjang batang terendamPada saat maksimum(Ymax) = d maks / sin 60 = 0,02 /sin 60 = 0.023 mAsumsi kecepatan air mendekati bar screenVhs = 0,5 m/dt

Kedalaman air pada saluran saat Q peaky = y peak x sin = 0,068 x sin 60 = 0,059 mKecepatan air padan saat saluran QpeakVh peak = Velocity head saat Qpeak

headloss pada saat QpeakhL =Kedalaman air setelah melewati bar screen saat Q peaky2 = y1 hL = (0,059 0,00049) = 0,058 mKemiringan saluranVh =Vh =S1/2 = 0,027S = 0,0007Tinggi freeboard dengan asumsi untuk mengatasi overflow 20% QpeakF =Kedalaman air pada saluran saat QminVmin==

Panjang batang terendam, y min = mKecepatan air mendekati bar screen saat QminVhs min =

Kecepatan air pada saluran saat QminVmin = Velocity head pada saat Qmin

Headloss saat QminhL =Kedalaman air setelah melewati bar screen saat Qminy2 = y1 hL = (0,05 m = 0,0495 m

5.1.4Bak Pengendap I (Primary Clarifier)FungsiFungsi bak pengendap I adalah menurunkan kadar solid yang terdapat dalam air buangan.Kriteria desainEfisiensi penurunan SS: (50-70) % Efisiensi penurunan BOD: (25-40) %Efisiensi penurunan COD: (25-40) %Waktu detensi (td): (1 - 2) jamOverflow rate (OR): (30-50) m3/m2 hari pada aliran rata-rata (80-120) m3/m2 hari pada aliran maksimumBeban pelimpahan: (125 500) m3/m2 hariKedalaman (H): (3 5) mKandungan lumpur: (4 6) %Panjang : Lebar: (3 5) : 1Slope dasar: (1 2) % ( Tchobanoglous, 1993 )Faktor keamanan untuk good performance ( n ) = 1/3 (Fair et al.,1962)

Data perencanaanBak sedimentasi I ini direncanakan berbentuk persegi panjang tipe horizontal flow. Lumpur yang terkumpul dikeluarkan diolah di sludge drying bed.Debit max = 6,8 x 10-3 m3/detikP : L = 3 : 1Overflow rate= 100 m3/m2.hariBentuk bak= rectangularKonsentrasi TSS= 82 mg/L Spesifik gravity= 1,03BOD Removal= 25%TSS Removal= 50%COD Removal= 25%Kedalaman = 6 mPlate Settler= t = 0,5 m ; jarak antar plate settler(w)= 10 cm; =60% Tebal plate= 0,5 cmPerhitungana. Menentukan Dimensi BakDigunakan 1 bak, maka Q bakQ= 0,0068 m3/detik = 578,88 L/hari Luas Permukaan (As):= Q / Overflow rate= 578,88 m3/hari /100 m/hari= 5,79 m2 Perbandingan panjang dan lebar bak = 3 : 1P x L= 5,79 m23L x L= 5,79 m23L2= 5,79 m2L2= 1,93 m L = 1,4 mP= 4,2 m P = 4,5 m A aktual = 1,4 m x 4,5 m = 6,3 m2 Cek over flow rate:

= = 8,9 x 10-4 m/detik= 91,88 m/hari (memenuhi rentang (80 -120) m3/m2.hari)b. Cek waktu detensi :Volume bak= Hx A Aktual = 6 m x 6,3m = 37,8 m3 = 38 m3

Waktu detensi= = 5671,64,12 detik= 1,6 jam ( memenuhi (1,5-2,5) jam)c. Kontrol Bilangan Reynold Efisiensi penyisihan TSS (y/yo) = 50% = Vo/(Q/A) = 0,8 Kecepatan Horisontal Vo/ (Q/A) = 0,8 Vo= 9,3 x 10-4 m/detik= 7,44x 10-4m/det Jari-jari hidrolis

Bilangan reynold

< 500 ( tidak memenuhi ) Bilangan froud

> 10-5 ( tidak memenuhi )Karena bilangan froud tidak memenuhi kriteria desain maka di beri plate settler.a. Plate settler

Jarak horizontal antar plate ( x ) =

Jumlah plate n = Kontrol Bilangan Reynold :

Debit tiap settler = Vo/ (Q/A) = 0,8 Vo = 1,9 x 10-4 m3/detik x 0,8= 1,53 x 10-4m/det

Jari-jari hidrolis R = Bilangan Reynold:

< 500 ( memenuhi )b. Zona inletLubang influen direncanakan berbentuk persegi panjang dengan jumlah 10 buahPanjang saluran = lebar bak = 1,5 m

Qperlubang = m3/dtLuas lubang ( Al) = 6,7x10-3/0,1 = 0,067 m2

Tinggi lubang = = 0,3 mLebar saluran = tinggi lubang = 0,3 mJarak antar lubang (z)1,4 = (1,4x0,3)+ (10+1)z = 0,1 mKontrol Kecepatan horizontal :

Vh = = Jari-jari hidrolis :

R = Kontrol Bilangan Reynold :

NRE = (103-104 sehingga memenuhi)c. Zona Outlet Sistem outlet menggunakan pelimpah v-notch, x=0,2 mJumlah v-notch (n) = 4/0,2 = 20 buahJumlah Pelimpah menurut huisman

Debit tiap gutter

Qg = d. Zona LumpurBOD effluen BP I = 0,25x215 = 161,25 mg/L161,25 mg/L x 483848 L/hari x 10-6kg/mg = 78 kg/ hariSS effluen BP I = 0,5x135 = 67,5 mg/L67,5 mg/L x 483848 L/hari x 10-6kg/mg = 32,7 kg/ hariCOD effluen BP I = 0,25x300 = 225 mg/L225 mg/L x 483848 L/hari x 10-6kg/mg = 108,8 kg/ hariVolume lumpur dengan spesifik gravity 1,03 dan kandungan air 95 %

= Dimensi ruang lumpur (ruang lumpur dengan inlet berbentuk persegi panjang)Panjang bak= 2Lebar dasar= 1,5 mVolume yang dibutuhkan untuk td 1 hariVolume lumpur= 4,26 m3/ hari x 1 hari= 4,26 m3H = 4,26/(2x1,5)= 1,42 = 1,5 m

4.1.5Secondary Treatment Complete Mixed Activated Sludge (CMAS)Pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan proses lumpur aktif berfungsi untuk mengolah air limbah secara biologi dengan bantuan bakteri aerobik yang menggunakan zat-zat organik di dalam air limbah sebagai makanannya. Untuk meningkatkan perkembangbiakan bakteri aerobik perlu diaerasi.Complete Mixed Activated Sludge (CMAS) merupakan salah satu bentuk proses lumpur aktif di mana pada proses ini influen air limbah dimasukkan pada wadah yang di dalamnya terdapat proses mixing dengan V tertentu kemudian diaerasi, dalam perancangan ini ditetapkan Vmixing 3m/detik.Kriteria Desain CMAS (data perencanaan tugas akhir, 2003)Mean cell residence time (c)= (5-15) hariRatio makanan terhadap mikroorganisme (F/M) =(0,2-0,4)kg BOD5 per kg MLVSS Volumetric loading= (0,60-2,00) kg BOD5/m3MLVSS= 2000-6000 mg/lMLSS= 1500-3000mg/lRatio MLVSS/MLSS= 0,8Waktu detensi (td)= 3-8 jamRasio resirkulasi (R)= QR/Q = 0,25-1 Koefisien yield (Y)= 0,4-0,8 mgSS/mgBOD Koefisien penguraian, (kd)= 0,025 - 0,075/hari Kedalaman tangki aerator= 3-5 m Freeboard= 0,3-0,6 mEfisiensi pengolahan :BOD= (80-95) %COD= (80-95) %SS= (80-90) %

Perhitungan Dimensi Bak AerasiQair limbah sebagai efluen dari bak pengendap I= 2 x 587,52 m3/hari= 1175,04 m3/hariKonsentrasi BOD efluen yang diharapakan : 24,18 mg/l (asumsi BOD dari bak pengendap dapat terolah 95% pada CMAS)Padatan biologi 65% adalah bersifat biodegradable1 g padatan= 1,42 g BODBOD5= 0,68 BODLKonsentrsi BOD efluen Bak pengendap I= 161,25 mg/lBOD yang dipenuhi padatan= 24,18 mg/l x 1,42 g x 0,65 x 0,68= 15,2 mg/lJumlah BOD yang terlarut pada efluen= 24,18 mg/l 15,2 mg/l= 8,98 mg/l

Efisensi pengolahan biologi

Efisiensi berdasarkan BOD terlarut= Volume reaktorData perencanaan :Koefisien yield (Y)= 0,5 mgSS/mgBODKoefisien penguraian, (kd)= 0,06/hari Mean cell residence time (c)= 5 hariMLSS (X)= 3000 mg/l

Kualitas lumpur yang harus dibuang setiap hari

Yobs= Peningkatan jumlah MLVSS= Yobs Q (So S)

= Peningkatan Jumlah MLSS= 68,88 kg/hari / 0,8= 86,1 kg/hariJumlah massa yang dibuang= 86,1 kg/hari (24,18 mg/m3.10-3 x 1175,04 m3/hari)= 57,9 kg/hariDiasumsikan peningkatan MLSS dalam reaktor = MLSS yang terbuang, maka :

30000Qw + 227,3= 34425030000Qw= 344022,7Qw= 11,47 m3/hari

Rasio SirkulasiDirencanakan lumpur TSS 8000 mg/l (dari 8000 12000 mg/l)Konsentrasi MLSS= 3000 mg/lMLSS (Q + Qr)= TSS dalam lumpur x Qr3000 mg/l (6,8 x 10-3 + Qr) m3/detik= 8000 mg/l x Qr20,4 + 3000Qr= 8000QrQr= 0,0041 m3/detikCek = Qr/Q= 0,0041 / 6,8 x 10-3 = 0,6 (OK, memenuhi 0,25 1)Cek periode aerasiPeriode aerasi= Vr / Debit pengolahan

= Cek F/M Rasio

=

= = 0,52 (OK, memenuhi 0,2 0,6)Cek Organik Loading

=

=

Direncanakan lebar bak = 5 m, kedalaman = 2 m

Panjang Bak=

= Dibuat 2 tangki aerator, volume per tangki= 114,75 m3 / 2 = 57,38 m3Direncanakan kedalaman = 2 mP : L= 2 : 1

Luas permukaan (A)= A= p x l28,69m2= 2l x l28,69m2= 2l2 l = 2,7 m = 3 mP = 2l 2 x 3 = 6 mFreeboard = 0,5 m, H total = 2m +0,5m = 2,5mPeriode Aerasi dalam jam = Volume tangki/debit pengolahan = 114,74m3 x 24 jam/hari / 587,52 m3/hari = 4,6 (OK! Antara 3-5 jam)

Headloss pada tangki aerasi=

Peritungan PospatPerbandingan BOD : N : P = 100 : 5 :1Removal BOD= 161,25mg/l 8,98 mg/l= 152,3 mg/lKebutuhan N= (5/100) x 152,3 mg/l = 7,62 mg/lKebutuhan P= (1/100) x 152,3 mg/l = 1,5 mg/lKebutuhan Oksigen Teoritis

O2 kg/hari= Kebutuhan Oksigen Standar (SOR)

SOR (kg/hari)= N= Kebutuhan Oksigen TeoritisCsw= Oksigen terlarut pada suhu air 20o= 9,15mg/lCsw= Oksigen terlarut pada suhu lingkungan 8,5mg/lC= Oksigen di bak aerasi 1,5mg/l= Faktor salinitas 0,9= Koreksi transfer limbah 0,95Fa= Faktor koreksi elevasi kelarutan oksigen 0,91mg/l

SOR (kg/hari)= = 397,3 kg/hari

Volume Kebutuhan OksigenDisumsikan: massa jenis udara 1,201kg/m3: udara mengandung 23,2% oksigen: efisiensi difusi udara 8%

Kebutuhan udara=

Kebutuhan udara teoritis = Desain udara yang disediakan adalah 150% dari jumlah udara teoritis, maka total udara desain= 1,5 x 7978,7m3/hari= 26968 m3/hari = 18,73 m3/menitUdara desain per bak aerasi= 18,73 m3/menit / 2 bak= 9,4 m3/menit /bakVolume udara yang disuplai per kg BOD yang diremoval

= Volume udara yang disuplai per m3 limbah yang diolah

= Volume udara yang disuplai per m3 volume tangki aerasi

=

Desain Sistem Difusi AerasiDirencanakan sistem serasi mengguakan diffuser tube aerator, dengan pengisian udara 0,21m3 udara/menit/tube.

Jumlah tube= Jumlah bak aerasi rencana = 2 buah, maka jumlah tube tiap bak aerasi = 90 tube / 2 = 45 tubeAkan di rencanakan 6 jalur pipa diffuser, sehingga tiap pipa diffuser terdiri dari = 45 tube / 6 = 8 tube

Perencanaan Saluran Inlet (Saluran Pembawa ke Tangki Aerasi)Debit Saluran= 6,8x10-3 m3/detikSlope direncanakan = 0,005n= 0,015 (terbuat dari beton)

Diameter saluran= R= D/4= 0,13/4 = 0,03 mCekV= (1/n) x (R2/3) x (S1/2)= (1/0,015) x (0,032/3) x (0,0051/2)= 66,67 x 0,074 x 0,071= 0,45 m/detikPanjang saluran direncanakan = 2 mHf= 0,005 x 2 m= 0,01 mPerencanaan Saluran OutletDirencanakan menggunakan weir,dimana panjang saluran = lebar bak aerasi = 3 mkedalaman dan lebar rencana, H = 0,5 m, L = 0,5 m

Jari-jari Hidrolis (R)=

V=

S= Hf= S x panjang saluran outlet= 0,08 x 2 m= 0,16 mPerhitungan kualitas efluen bak pengendap IBOD removal = 85 %COD removal = 85 %TSS removal= 80 %Konsentrasi BOD influen= 161,25 mg/lKonsentrasi COD influen= 225 mg/lKonsentrasi TSS influen= 67,5 mg/lQ= 1175,04 m3/hari = 13,6 x 10-3 m3/detikRemoval rate lumpur pada bak aerasi (90%) :

= 0,9 x 67,5 mg/l x 86400 x x = 1784,59 mg/hari = 1,785 kg/hariProduksi BOD efluen perhari= 161,25 mg/l x 10-6 kg/mg x (1 0,85) x 13,6 x 10-3 m3/detik x 1000 L/m3 x 86.400= 28,42 kg/hariProduksi COD efluen perhari= 225 mg/l x 10-6 kg/mg x (1 0,85) x 13,6 x 10-3 m3/detik x 1000 L/m3 x 86.400= 39,65 kg/hariProduksi TSS efluen perhari= 67,5 mg/l x 10-6 kg/mg x (1 0,8) x 13,6 x 10-3 m3/detik x 1000 L/m3 x 86.400= 15,9 kg/hariDebit efluen= debit masuk debit lumpurDebit masuk= 13,6 x 10-3 m3/detik x 86.400 detik/hari= 1175,04 m3/hari

Debit lumpur= = 0,0435 m3/hariDebit efluen= 1062,72 m3/hari - 0,0435 m3/hari= 1062,67 m3/hari

Konsentrasi BOD efluen= = 18 g/m3 = 18 mg/l (sesuai mass balance)

Konsentrasi COD efluen= =20,25g/m3 =20,25mg/l (sesuaimassbalance)

Konsentrasi TSS efluen= = 7,5 g/m3 = 7,5 mg/l

5.1.6Sludge Drying BedPada metode ini, dewatering terjadi karena prinsip drainase gravitasi ynag dibantu oleh pengeringan udara. Setelah beberapa lama akan terbentuk lapisan lumpur kering.1. Kriteria desainTebal lapisan lumpur= 200 300 mmTebal bed= 30 60 cmLebar bed= 6-30 mPanjang bed= 15-50 mWaktu pengeringan = 7 hariKadar air lumpur hasil pengeringan = 60%2. Perencana Tebal lapisan lumpur=200-300 mm3. Perhitungan Lumpur influen= 0,212 m3/hariLumpur 7 hari= 1,484 m3Volume bed= p x l x tebal lumpur1,484= 2l x l 0,21,484 x 0,2= 2l2l= 0,4 mp= 0,8 mv= 1,484Jumlah bed= 1 bakLuas bidang pengeringan:A = V/h = 1,484/0,2 = 0,742 m2

Profil HidrolisDitentukan tinggi muka tanah = + 125,0 m Bar Screen Tinggi air maks sebelum melewati bar screen = 125,059 m Tinggi air min sebelum melewati bar screen = 125,057 m Headloss bar screen maks 125,00049 m Headloss bar screen mi = 125,00049 m Tinggi air maks setelah melewati bar screen = 125,059 0,00049 = 125,058 m Tinggi air maks setelah melewati bar screen = 125,057 0,00049 = 125,0495 mBak Pengendap I Tinggi muka air bar screen = 125,058 m Beda tinggi bar screen BP I = 1,5 m Headloss inlet BP I = 0,0091 m Ketinggian air di BP I 126,5 m h inlet BP I + hs = 125,5 0,0091 + 1,5 = 126,99 mBP I Activated SludgePipa penghubung BP I Activated sludge Panjang pipa = 5 m Diameter pipa = 700 mm Headloss pada pengaliran

hf Activated Sludge Tinggi muka air dari BP I= 126,99 m Headloss inlet Activated sludge = 0,089 m Ketinggian air di Activated sludge 126,99 m h inlet BP I = 126,99 0,089 = 126,9 m

V- 23

PAMELLA SARIL2J 007 042