bab v
DESCRIPTION
bab VTRANSCRIPT
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Data penelitian
Berdasarkan hasil pengumpulan data rekam medis pasien yang
mejalani rawat jalan di poli mata RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya
periode juni 2012 – juni 2013, didapatkan subjek penelitian sebanyak 181
orang yang terdiri dari 94 pasien glaukoma dan 87 pasien non glaukoma.
5.2 Karakteristik Pasien Rawat Jalan di Poli Mata RUMKITAL Dr.
Ramelan Surabaya periode juni 2012 – juni 2013
Karakteristik sampel penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia,
kejadian glaukoma dan penggunaan kortikosteroid sistemik serta
kortikosteroid topikal pada 181 sampel pasien.
Karakteristik responden berdasar usia pada penelitian ini, peneliti
mengambil responden dengan usia diatas 47 tahun. Dimana data
penelitian didapatkan responden dengan usia minimal 47 tahun dan usia
maksimal 87 tahun, maka didapat rerata usia penelitian ini sebesar
66.9558011.
Tabel 5.1 Karakteristik Responden
Glaukoma
N (%)
Bukan
Glaukoma n(%)
Sex: -Perempuan 58 (61,7%) 37 (42,5%)
-Laki laki 36 (39,3%) 50 (57,5%)
Umur <50-60
60-70
>70
14 (14,9%)
53 (56,4%)
27 (28,7%)
17 (19,5%)
33 (37,9%)
37 (42,5%)
Jenis
Kortikosteroid
Sistemik +
Topikal +
Sistemik dan
Topikal +
10 (30,3%)
18 (54,5%)
5 (15,2%)
11 (40,7%)
12 (44,4%)
4 (14,8%)
35
Dari hasil analisa, didapatkan bahwa karakteristik menurut jenis
kelamin pasien glaukoma terbanyak adalah pasien perempuan yaitu
sebanyak 58 pasien (61,7%). Sedangkan untuk jenis kortikosteroid yang
digunakan paseien, dari hasil data rekam medis, didapatkan bahwa dari
total pasien dengan riwayat terapi kortikosteroid yang juga menderita
glaukoma, lebih banyak menggunakan kortikosteroid topikal dibandingkan
kortikosteroid sistemik ataupun menggunakan keduanya. Dimana
sebanyak 18 pasien (54,5%) menggunakan kortikosteroid topikal, 10
pasien (30,3%) menggunakan kortikosteroid sistemik dan sebanyak 5
pasien (15,2%) menggunakan kortikosteroid topikal dan kortikosteroid
sistemik.
Tabel 5.2 Karakterisstik responden penderita glaukoma
kelompok * riwayat pemakaian steroid Crosstabulation
steroid total
Tanpa
streroid
Dengan
steroid
kelompok Glaukoma Count 61 33 94
% within kelompok 64.9% 35.1% 100.0%
% within stereoid 50.4% 55.0% 51.9%
% of Total 33.7% 18.2% 51.9%
kelompok Non Glaukoma Count 60 27 87
% within kelompok 69.0% 31.0% 100.0%
% within stereoid 49.6% 45.0% 48.1%
% of Total 33.1% 14.9% 48.1%
TOTAL Count 121 60 181
% within kelompok 66.9% 33.1% 100.0%
% within stereoid 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 66.9% 33.1% 100.0%
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pasien glaukoma dengan
riwayat pemakaian kortiksteroid sebelumnya berjumlah 33 pasien (35,1%)
36
hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan pasien glaukoma yang tidak
memiliki riwayat kortikosteroid sebelumnya yaitu berjumlah 61 orang
(64,9%). Sedangkan untuk pasien non glaukoma yang memiliki riwayat
terapi kortikosteroid sebelumnya adalah 27 pasien (31,0%) dan pasien
non glaukoma yang tidak memiliki riwayat kortikosteroid sebelumnya
adalah sebanyak 60 pasien (69,0%).
5.2 Hubungan antara pasien Glaukoma dengan terapi kortikosteroid
sistemik dan kortikosteroid topikal sebelumnya
Tabel 5.3 Tabel Chi-square Riwayat Pemakaian Steroid Terhadap
Glaukoma
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square .766a 2 .682
Likelihood Ratio .766 2 .682
Linear-by-Linear Association .369 1 .544
N of Valid Cases 60
Berdasarkan hasil uji analisis Chi_square antara pasien glaukoma
dan non glaukoma dengan riwayat terapi kortikosteroid sebelumnya
menunjukkan bahwa hasil kesignifikasian (p-value) = 0.766 > 0,05 maka
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang
signifikan antara terapi kortikosteroid sistemik dan kortikosteroid topikal
terhadap kejadian glaukoma simplex pada pasien poli mata RSAL dr
RAMELAN Surabaya periode Juni 2012 – Juni 2013. Sehingga Ho penulis
diterima dan H1 ditolak.
37