bab v
DESCRIPTION
iTRANSCRIPT
BAB V.
EVALUASI
A. IdentifikasiMasalah
Secaraumum, terjadifluktuasikasuskematianbayi di PuskesmasKarangAnyar.
- Tahun 2009 : 5 kasus
- Tahun 2010 : 6 kasus
- Tahun 2011 : 6 Kasus
Kematianbayi yang terjadi pada tahun 2011 semuaterjadipadaumur 0- 7
hari.Penyebabkematianbayi yang terjadipadatahun 2011 Asfiksiasebanyak 3 kasus (50%), IUFD
2 kasus (33,33%) dan BBLR 1 kasus (16,67%).
Berdasarkanlokasiterjadinyakasuskematianbayipadatahun 2011 yaitu di desaKaranganyar 2
kasus, MargaAgung, Way Huwi, Fajarbarudan, desaJatimulyosebanyak 1kasus.
Kasus kematian bayi yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar selama tiga tahun
berturut-turut mengalami fluktuasi.
Tahun 2009 terjadi 5 kasus kematian bayi dari 1.442 kelahiran hidup (3,5/1000KH). Tahun 2010
terjadi 6 kasus kematian bayi dari 1.473 kelahiran hidup (4,1/1000KH). Dan tahun 2011 terjadi 6
kasus kematian bayi dari 1.469 kelahiran hidup (4,1/1000KH).Jumlah kasus kematian bayi
diwilayah kerja Puskesmas Karang Anyar masih dibawah AKB Propinsi Lampung yaitu 42/1000
KH dan juga dapat mencapai Target Master Plan Kabupaten Lampung Selatan yaitu AKB
dibawah 10/1000 KH. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini :
Diagram 2. Kematian Bayi Puskesmas Karang Anyar
Tahun 2009 s.d 2011
Sumber: Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Jumlah kematian bayi yang terjadi sepanjang tahun 2009 s/d 2011 sebanyak 17 kasus kematian
bayi yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar, jumlah kasus kematian bayi yang
terbanyak di desa Karang Anyar sebanyak 5 kasus (tahun 2009= 1 kasus, tahun 2010 =2 kasus
dan tahun 2011 = 2 kasus kematian bayi, sedangkan desa Sidoharjo selama 5 tahun terakhir yang
tidak ada kasus kematian bayi.
Kematian bayi berdasarkan umur digolongkan menjadi : Perinatal = 0-7 hari, Neonatal = 8 – 28
hari dan kematian bayi 1 – 11 bulan . Jika dilihat dari jumlah kasus kematian bayi berdasarkan
umur bayi, maka persentase tertinggi kematian bayi yang terjadi sepanjang tahun 2009 sampai
2011 adalah Perinatal, hal tersebut dapat dilihat pada diagram berikut :
Diagram 3. Persentase Kasus Kematian Bayi Puskesmas Karang Anyar
Berdasarkan umur Tahun 2009 s.d 2011
Sumber: Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Jika dilihat dari penyebab kematian bayi sepanjang tahun 2009 sampai 2011, persentase
penyebab kematian tertinggi pada tahun 2009 Asfiksia (66,7%), tahun 2008 Asfiksia dan IUFD
masing-masing 42,8% dan tahun 2010 penyebab kematian Asfiksia dan IUFD masing-masing
40%. Kasus kematian bayi dilihat dari penyebab kematian sepanjang tahun 2009 s/s 2011adalah
sebagai berikut :
Diagram 4. Persentase Kematian Bayi Puskesmas Karang Anyar berdasarkan Penyebab
Kematian Tahun 2011
Sumber: Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Jumlah kematian bayi yang terjadi pada tahun 2011 sebanyak 6 kasus kematian bayi dan jika
dilihat berdasarkan umur bayi, 100% adalah Kematian Perinatal (0-7 hari). Berdasarkan tempat
terjadinya kasus kematian bayi tahun 2011, di desa Marga Agung sebanyak 2 kasus, Jatimulyo,
Marga Kaya dan Way Huwi masing-masing sebanyak 1 kasus.
Penyebab Kematian Perinatal (0-7 hari) tahun 2011 yang terbanyak disebabkan oleh Asfiksia
bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur dan lahir mati (IUFD).
Program Kesga
a.1 Kunjungan K1 dan K4 (Target SPM = 95%)
Cakupan Kunjungan K1 dan K4 selama kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami
peningkatan. Cakupan K1 dan K4 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Puskesmas Karang Anyar
Tahun 2009 s.d 2011
TAHUNCAKUPAN
TARGET SPM DOK1 K4
2009
2010
2011
97,37%
96,8%
94,8%
95,44%
94,9%
93%
95%
95%
95%
1,93%
1,9%
1,8%
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2009
Dari data yang diperlihatkan cakupan K1 dan K4 tahun 2011 mengalami penurunan, dan
cakupan K4 belum memenuhi target SPM.
Berikut ini diagram cakupan pelayanan K1 dan K4 Puskesmas Karang Anyar tahun 2009 sampai
dengan 2011 :
Diagram 5. PersentaseHasilCakupanPelayanan K1 dan K4
Puskesmas Karang Anyar Tahun 2009 s.d 2011
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Cakupan K4 yang terendah adalah desa Sinar Rejeki (88,24%), Karang Rejo (91,45%), Karang
Anyar (93,48%), Purwotani (92,86%), Way Huwi (92,9%)
a.2 Kunjungan Neonatal (Target SPM = 90%)
Cakupan Kunjungan KN1 dan KN2 selama kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami
fluktuasi. Cakupan KN1 dan KN2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 7. Cakupan Pelayanan KN1 dan KN2 Puskesmas Karang Anyar
Tahun 2009 s.d 2011
TAHUNCAKUPAN TARGET
SPMDO
KN1 KN2
2009
2010
95,7%
80,8%
94%
78,26%
88%
90%
1,7%
0
2011 100% 100% 90% 0
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Dari data yang tersaji, tahun 200 kunjungan neonatus mengalami peningkatan, hal ini disebabkan
karena dropping vaksin HB unijeck mencukupi sehingga kunjungan neonatus dilaksanakn
mengalami peningkatan.
Berikut ini diagram cakupan pelayanan KN1 dan KN2 Puskesmas Karang Anya tahun 2009
sampai dengan 2011 :
Diagram 6. PersentaseHasilCakupanPelayanan KN1 dan KN2
Puskesmas Karang Anyar Tahun 2009 s.d 2011
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Tahun 2010 dan tahun 2011 persentase cakupan KN1 dan KN2 sudah mencapai target standar
pelayanan minimal. Dan semua desa sudah mencapai target.
a.3 Pertolongan Persalinan Oleh Nakes (Target SPM = 90%)
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan selama tahun 2009 sampai tahun 2011 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Cakupan Pelayanan Persalinan Nakes Puskesmas Karang Anyar
Tahun 2009 s.d 2011
TAHUNCAKUPAN PERSALINAN
NAKESTARGET SPM
2009
2010
2011
89,54%
93,21%
85,5%
88%
90%
90%
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Selama 3 tahun berturut-turut persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami fluktuasi, tahun 2009
persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai target standar pelayanan minimal. Tahun 2010
cakupan persalinan sudah mencapai target SPM. Sedangkan Tahun 2011 cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan tidak mencapai target standar pelayanan minimal, karena masih ada
beberapa desa dengan cakupan yang masih kurang yaitu desa Karang Anyar (78,3%) dan Way
Hui (79,9%).
a.4 Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ditangani (Target SPM=80%)
Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang ditangani tahun 2009 dari 1.442 kelahiran
hidup 6 (0,4%) dan 100% ditangani, tahun 2010 dari 1.469 kelahiran hidup 5 (0,32%)
diantaranya yang BBLR ada 9 dan 100% ditangani, serta pada tahun 2011 dari 1.473 kelahiran
hidup bayi BBLR ada 4 (0,3%) dan 100 % ditangani. Dilihat dari target SPM (80%) maka
cakupan bayi berat lahir rendah yang ditangani sudah mencapai target.
Diagram 7. HasilCakupanBayiBeratLahirRendah
Puskesmas Karang Anyar Tahun 2009 s.d 2010
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
a.5 Cakupan Bumil Resti diRujuk (Target SPM=90%)
Cakupan Bumil Resti tahun 2009 jumlah sasaran 312 orang bumil resti, yang ditemukan hanya
hanya 37 (11,86%) dan 100% dirujuk, tahun 2010 dengan sasaran 328 bumil resti yang
ditemukan 74 (22,56%) dan 100% dirujuk dan tahun 2011 jumlah sasaran bumil resti sebanyak
323 dan yang ditemukan 25 (7,74%) dan 100% dirujuk. Dan tahun 2011 sasaran bumil resti
berjumlah 323 dan yang ditemukan hanya 25 orang dan 100% dirujuk. Data tersebut dapat
dilihat pada diagram berikut :
Diagram 8. Hasil Cakupan Bumil Resti yang di Rujuk
Puskesmas Karang Anyar Tahun 2009 s.d 2011
Sumber : Koordinator Kesga Puskesmas Karang Anyar Tahun 2011
Dilihat dari jumlah persentase ibu hamil yang dirujuk, pada tahun 2009 s/d 2011 jumlah bumil
yang dirujuk sudah mencapai target SPM yaitu sebesar 85%,
B. PenetapanMasalah
Dari data AngkaKematianBayi yang mengalamifluktuasisejaktahun 2009 – 2011 dan data
pencapaian target StandarPelayanan Minimal Program KesgaPuskesmasKarangAnyarJanuari
2009 – Desember 2011, adakesenjangandanketidakmampuan yang menjadimasalahdari program
Kesga yang berdampakpadaterjadinyafluktuasiAngkaMortalitasBayiini.
Beberapahal yang perludicermatiadalah.
1. Jumlahkematianakibat BBLR pada 2011 adalah1 kasus, sementara target SPM
untukpenanganan BBLR pada program KesgaPuskesmasKarangAnyar per Januari 2009 –
Desember 2011 terpenuhi, melebihi target SPM 2011 sebesar 90%.
2. Jumlah K1 dan K4 pada 2011 target SPMnyabelumterukupi, yaitu 94,8% dan 93% dari
target 95%. Dan desaKarangAnyardan Way Hui yang jugabelummencapai targetSPM,
93,48% dan 92,9% sekaligusadalah 2 desa yang
menyumbangmunculnyaangkamortalitasbayi per 2011.
3. Jumlahpersalinanolehnakespada 2011 yang belummencapai target, 85% dari 90% target
SPM, disumbangkanolehdesaKarangAnyardan Way Huijuga yang masing – masing
78,3% dan 79,9%.
C. PrioritasMasalah
P RI UN SB PC PCBBLR 2 2 4 2 5 5 3 4 240
K1 dan K4 2 2 3 2 2 2 2 2 52Nakes 4 4 4 4 5 5 4 5 520
I T R IxRxT
Tabel 9.PrioritasMasalah
Dari tigahal yang dicermatipadapenetapanmasalahtadi, kami mengambil point ke-3
sebagaimainly problempada program KIA yang
berdampakpadafluktuasiAngkaMortalitasBayipada 2011. Hal inikarenapresentase yang
dicapaidari target secarakeseluruhanadalah 85% dari 90% target SPM, namunpada 2 desa yang
menyumbangfluktuasi AKB ini, presentasepertolonganpersalinanolehnakessebesar 78,3% di
desaKarangAnyardan 79,9% di desa Way Huijauhdaripresentasimaksimalpencapaian 2011, 85 %
yang jugasudahtidakmemenuhi target SPM itusendiri.
Dan didukungdengan table di atas, prioritasmasalahdengannilai yang
tertinggiadalahpersalinanolehnakes.
D. PenyebabMasalah
Gambar 1.Penyebabmasalahmenggunakanmetode Fishbone
LINGKUNGAN
PRILAKU
YANKES
DEMOGRAFI
Sosiekonomirendah
Pelkes yang jauh
Kepatuhan,pengetahuan,peransertamasyarakatkur
ang
Tatalaksanakelahiranbelumsesuaiprotap
Program Kesga-KIA belumberjalansepenu
hmnya
Kualitas ANC rendah
Deteksidini anemia bumil
Kemitraandengandukun
PHN
Kepadatanpenduduk
Pendidikanrendah
Keluargamiskin
AngkaKematianBayiberflu
ktuatif
E. PrioritasPenyebabMasalah
P S RI DU SB PB PCLINGKUNGAN 5 3 3 4 5 5 5 4 4 480a. Sosial ekonomi yang rendah (pembiayaan kesehatan)b. Jangkauan pelayanan oleh tenaga kesehatan yang jauh
- PRILAKU 5 3 2 2 5 4 2 5 5 575a. Tingkat Kepatuhan dan pengetahuan serta peran serta masyarakat tentang ANC/PNC, faktor resiko kehamilan kurang
YANKES 5 5 4 3 5 5 5 4 5 640
a. GSI, PSI, KPKIA, Kelas ibu belum semuanya berjalanb. Penatalaksanaan bayi baru lahir tidak sesuai dengan protapc. Kurangnya ANC yang berkualitasd. Kurangnya deteksi dini anemia ibu hamile. Belum terjalin kemitraan bidan dengan dukunf. PHN belum optimal
DEMOGRAFI 5 3 3 2 2 4 2 3 3 189a. Keluarga miskinb. Tingkat pendidikan wanita masih rendahc. Kepadatan penduduk
CT R CxRxT
Tabel 10.PrioritasPenyebabMasalah
Dari 4 penyebabmasalah yang ditetapkan, prioritas yang
didapatdarirumusadalahpelayanankesehatansebagaiprioritaspenyebabmasalah yang harusdicari
alternate penyelesaiannya.
Pelayanankesehataninimeliputi :
a. Mengaktifkan GSI, PSI, KPKIA dankelasibu di tiapdesa
b.
Meningkatkanpengetahuanbidandanbidandesatentangtatalaksanabayibarulahirsesuaidenganprota
pmelaluipenyegaran APN
c.
Meningkatkanpengetahuanbidandanbidandesatentangtatalaksanabayibarulahirsesuaidenganprota
pmelaluipenyegaran ANC
d. MelaksanakanpemeriksaanHb di Puskesmas, PosyandudanPoskesdes
e. Menjalinkemitraandukundenganbidan
f.
PendampinganbidandesadalammelakukanpemeriksaanHbpadaIbuHamilolehtenagalaboratorium
g. PenjaringanBumilResti
Hal inijugadisampaiklanolehkepalaPuskesmasdan coordinator sub program Kesa – KIA yang
jugasedangmenggalakkanpentingnyapelayanankesehatansebagaikualitasnomorsatu yang
harusdidahulukansesuai control lapangan yang dilakukanmerekakebidandesadankader lain.
F. Alternatif Penyelesaian Masalah
M I V C MIV/Ca. Mengaktifkan GSI, PSI, KPKIA dan kelas ibu di tiap desa 5 5 5 5 3b. Meningkatkan pengetahuan bidan dan bidan desa tentang 5 4 4 3 4.333333tatalaksana bayi baru lahir sesuai dengan protap melalui penyegaran APNc. Meningkatkan pengetahuan bidan dan bidan desa tentang 5 5 5 3 5tatalaksana bayi baru lahir sesuai dengan protap melalui penyegaran ANCd. Melaksanakan pemeriksaan Hb di Puskesmas, Posyandu dan Poskesdes 4 5 3 4 3e. Menjalin kemitraan dukun dengan bidan 4 3 2 4 2.25f. Pendampingan bidan desa dalam melakukan pemeriksaan Hb 3 3 2 2 4pada Ibu Hamil oleh tenaga laboratoriumg. Penjaringan Bumil Resti 3 5 2 3 3.333333
Tabel 11. Alternatif penyelesaian masalah
Dari nilai MIV/C terhadap alternatif penyelesaian masalah yang didapat, kemungkinan palinng
efektif dan efisien adalah meningkatkan pengetahuan bidan dan bidan desa tentang tatalaksana
bayi baru lahir sesuai dengan protap melalui penyegaran ANC. Walaupun begitu, nilainya tidak
terlalu jauh dengan upaya peningkatan melalui penyegaran APN dan pemeriksaan HB.
Diharapkan dengan alternatif yang paling efektif dan efisien melalui peningkatan pengetahuan
lewat penyegaran ANC, kasus asfiksia, BBLR dan IUFD bisa menekan angka fluktuatif
kematian bayi.