bab-v

32
BAB V PERHITUNGAN 5.1 Perhitungan Kebutuhan Maksimum Kebutuhan maksimum dalam 1 hari setahun adalah: Qmax = Qrata-rata x fmax fmax : 1,1 1,7 Nilai f.max yang digunakan untuk perhitungan adalah 1,2. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang cukup besar serta faktor hari tertentu yang menggunakan air dalam jumlah yang cukup besar untuk Sambungan Langsung (SL). Maka kebutuhan air maksimum Tanjung Kapiak adalah: Q rata-rata Tanjung Kapiak = 230 l/det (391,167) Q max Tanjung Kapiak = 230 l/dt x 1,2 = 276 l/det (469,4) = 0,276 m3/det (0,469) 5.2 Intake Tower Bar Screen Kriteria desain (Susumu Kawamura,1991): Saringan yang digunakan Bell Mouth; Diameter batang (w) = 5 19 mm; Jarak antar batang (b) = 5 7,5 mm; Kecepatan aliran air saat melewati bar = 0,1 0,6 m/det; Letak pintu air = 0,6 m dari dasar; Jarak vertikal antar pintu air = 3 4,5 m. Kriteria perencanaan: Q maks : 0,276 m 3 /det; Kecepatan aliran air, v : 0,2 m/det; Jarak antar batang (b) : 5 mm = 0,006 m; Lebar pintu (L) : 1,5 m; Diameter Batang : 6 mm= 0,006 m. o Saringan bell mouth Kriteria Disain ( Al-layla, 1978): Kecepatan air melalui lubang saringan (v Ls )= (0,15-0,3) m/det; Diameter bukaan lubang (d bL ) = (6-12) mm; Gross area/luas total saringan = 2 x luas efektif saringan. Kriteria perencanaan: Kecepatan air melalui lubang saringan (v Ls )= 0,2 m/det; Diameter bukaan lubang (d bL ) = 10 mm; Gross area/luas total saringan = 2 x luas efektif saringan.

Upload: daniel-nicocaesar-siahaan

Post on 05-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sa

TRANSCRIPT

  • BAB V

    PERHITUNGAN

    5.1 Perhitungan Kebutuhan Maksimum

    Kebutuhan maksimum dalam 1 hari setahun adalah:

    Qmax = Qrata-rata x fmax

    fmax : 1,1 1,7

    Nilai f.max yang digunakan untuk perhitungan adalah 1,2. Hal ini disebabkan karena

    pertumbuhan penduduk yang cukup besar serta faktor hari tertentu yang menggunakan air

    dalam jumlah yang cukup besar untuk Sambungan Langsung (SL).

    Maka kebutuhan air maksimum Tanjung Kapiak adalah:

    Qrata-rata Tanjung Kapiak = 230 l/det (391,167)

    Qmax Tanjung Kapiak = 230 l/dt x 1,2

    = 276 l/det (469,4)

    = 0,276 m3/det (0,469)

    5.2 Intake Tower

    Bar Screen Kriteria desain (Susumu Kawamura,1991):

    Saringan yang digunakan Bell Mouth;

    Diameter batang (w) = 5 19 mm; Jarak antar batang (b) = 5 7,5 mm; Kecepatan aliran air saat melewati bar = 0,1 0,6 m/det; Letak pintu air = 0,6 m dari dasar;

    Jarak vertikal antar pintu air = 3 4,5 m.

    Kriteria perencanaan:

    Qmaks : 0,276 m3/det;

    Kecepatan aliran air, v : 0,2 m/det;

    Jarak antar batang (b) : 5 mm = 0,006 m;

    Lebar pintu (L) : 1,5 m;

    Diameter Batang : 6 mm= 0,006 m.

    o Saringan bell mouth

    Kriteria Disain ( Al-layla, 1978):

    Kecepatan air melalui lubang saringan (vLs) = (0,15-0,3) m/det;

    Diameter bukaan lubang (dbL) = (6-12) mm;

    Gross area/luas total saringan = 2 x luas efektif saringan.

    Kriteria perencanaan:

    Kecepatan air melalui lubang saringan (vLs) = 0,2 m/det;

    Diameter bukaan lubang (dbL) = 10 mm;

    Gross area/luas total saringan = 2 x luas efektif saringan.

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-2 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Tabel 5.1 Perhitungan Bar Screen dan Bell Mouth Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan

    Lebar pintu (L) 1 m

    1. Bar screen

    Jumlah batang (n) L = n w + (n+1)b 1 = (n x 0,006 m) + (n +

    1) 0,006 m

    82,83

    = 83

    Batang

    Batang

    Lebar bukaan total

    (L) L = L n w L = 1,5 (83 x 0,006)

    1,002

    = 1

    m

    m

    Ac Ac = L x t Ac = 1 m x 1 m 1 m2

    Cek kecepatan

    pada aliran batang v =

    Ac

    Q v =

    2

    3

    m 1

    /detm 0,276

    0,469

    < 0,6

    m/det

    m/det

    OK!

    2. Saringan Bell Mouth

    Luas efektif area

    (A) A =

    v

    Q A =

    det/m 0,469

    /detm 0,276 3 0,588 m

    2

    Luas area semu

    (A) A = 4

    d 2 A =

    4

    m) (0,01 2

    7,854 x

    10-5

    m

    2

    Jumlah lubang

    pada saringan (n) n =

    A'

    A n =

    25-

    2

    m10 x 7,854

    m 0,588

    7486,63

    =7486

    Buah

    Buah

    Gross area A = 2 x luas efektif A = 2 x 0,588 m2 1,176 m

    2

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2015

    Pipa Air Baku Kriteria desain ( Al-layla, 1978):

    Kecepatan air dalam pipa air baku = (0,6-1,5) m/det;

    Pipa air baku satu buah, diletakkan pada jarak 70 cm di bawah muka air minimum;

    Kriteria perencanaan:

    Qmaks : 0,276 m3/det

    Kecepatan air dalam pipa air baku : 0,8 m/det

    Pipa air hisap Ktriteria desain ( Al-layla, 1978):

    Kecepatan air di pipa hisap = (1-1,5) m/det;

    Beda tinggi dari muka air minimum ke pusat pompa 3,7 m;

    Jika muka air > dari muka air minimum, maka jarak pusat pompa ke muka air minimum < 4 m.

    Kriteria perencanaan:

    Qmaks : 0,276 m3/det

    Kecepatan air dalam pipa hisap : 0,8 m/det

    Karena kecepatan pipa hisap dan S pipa air baku yang ditetapkan sama, maka diameter pipa

    hisap dan air baku sama.

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-3 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Tabel 5.2 Perhitungan Pipa Air Baku Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan

    Luas penampang

    pipa (A) A =

    v

    Q A =

    m/det 0,8

    /detm 0.276 3 0,345 m

    2

    Diameter pipa (d) d =

    A x 4 d =

    2m 0,345 x 4

    0,439

    0,44 m

    m

    D pasaran 440 mm

    Cek perhitungan

    Luas penampang

    pipa pipa menjadi A =

    4

    d x 2 A =

    4

    m 0,44 x 2

    0,345

    0,35 m

    2

    Kecepatan (v) v = A

    Q v =

    2

    3

    m 0,35

    /detm 0,276 0,788 m/det

    Kriteria desain (0,6-1,5

    m/det) OK

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Sumur Pengumpul Kriteria desain (Al-layla, 1978):

    Minimal terdiri dari dua sumur pengumpul;

    Waktu detensi (td) minimal 20 menit = 1200 detik;

    Jarak dasar sumur dari muka air minimum 1,52 m;

    Tinggi foot valve dari dasar sumur 0,6 m;

    Tebal dinding dan sumur dan lantai 20 cm;

    Freeboard 0,5 m;

    Debit maksimum 0,06 m3/det;

    Kemiringan dasar sumur 10% - 20%;

    Sumur pengumpul dilengkapi dengan flow meter;

    Dasar sumur minimum 1 m di bawah permukaan sungai;

    Kriteria perencanaan:

    Waktu detensi, td : 1200 det

    Qmaks : 0,276 m3/det

    Muka air maksimum : 5,5 m

    Muka air minimum : 4 m

    Jarak dasar sumur dari muka air minimum : 1,52 m

    Jarak muka tanah dengan m.a. maks : 0,48 m

    Freeboard : 0,5 m

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-4 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Tabel 5.3 Perhitungan Sumur Pengumpul Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan

    Jumlah bak 2 buah

    Debit (Q) Q = Q/2 Q =2

    /detm 0,276 3 0,2345 m

    3/det

    Volume (V) V = Q x td V = 0,2345 m

    3/det x

    1200 det

    28,14

    28 m

    3

    m3

    Kedalaman efektif

    (He)

    He = (m.a max m.a min + jarak dasar sumur

    ke m.a min)

    He = 5,5 m 4 m + 1,52 m

    3,02 m

    Luas dasar (As) As = He

    V As =

    m 3,02

    m 28 3 9,27 m

    2

    Dimensi dasar

    sumur s = As

    s = 2m 55

    7,41

    7,5 m

    m

    Panjang = lebar 7,5 m

    Tinggi (t)

    t = He + jarak muka

    tanah dengan m.a max +

    freeboard

    t = 3,02 m + 0,48 m +

    0,5 m 4 m

    5. Pipa outlet =

    Dair baku 650 mm

    6. Pipa penguras

    Luas penampang

    pipa pipa (A) A =

    v

    Q A =

    m/det 1,5

    /detm 0,138 3

    0,092

    0,100 m

    2

    Diameter pipa (d) d =

    A x 4 d =

    2m 0,1 x 4

    0,356

    0,35 m

    m

    D pasaran 350 mm

    Cek perhitungan

    Luas penampang

    pipa pipa menjadi A = 4

    d x 2 A =

    4

    m 0,35 x 2

    0,096 m

    2

    Kecepatan (v) v = A

    Q v =

    2

    3

    m 0,096

    /det0,138m 1,43 m/det

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Intake Kriteria desain (Susumu Kawamura,1991):

    Tebal dinding dan lantai 20 cm;

    Jenis pompa yaitu pompa sentrifugal, yang terdiri dari dua buah. Satu beroperasi, satu

    lagi sebagai cadangan;

    Dilengkapi dengan rumah pompa;

    Puncak intake berada 1,5 m di atas muka air maksimum

    Transmisi (Al-layla, 1978) Kriteria desain:

    Kecepatan air = (0,6-1,2) m/det;

    Tekanan di dalam pipa = 1,8-2,8 kg/cm2 ;

    Tekanan di dalam pipa untuk pemadam kebakaran = 4,2 kg/cm2 ;

    Tekanan di dalam pipa untuk wilayah komersil = 5,3 kg/cm2 ;

    Tebal tanah penutup untuk pipa di bawah jalan raya = min 90 cm;

    Tebal tanah penutup untuk pipa di bawah trotoar = min 75 cm.

    Kriteria perencanaan:

    Qmaks : 0,276 m3/det

    Kecepatan pipa transmisi, v : 1,1 m/det

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-5 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Tabel 5.4 Perhitungan Diameter Pipa Transmisi Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan

    Luas penampang

    pipa pipa (A) A =

    v

    Q A =

    ,1m/det 1

    /detm 0,276 3 0,25 m

    2

    Diameter pipa (d) d =

    A x 4 d =

    2m 0,25 x 4

    0,56

    = 0,60

    m

    m

    D pasaran 550 mm

    Cek perhitungan

    Luas penampang

    pipa pipa menjadi A =

    4

    d x 2 A =

    4

    m 0,55 x 2

    0,24 m

    2

    Kecepatan (v) v = A

    Q v =

    2

    3

    m 0,24

    /detm 0,276 1,15 m/det

    (0,6-1,2

    m/det) OK

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Pompa Hisap Intake Kriteria desain ( Al-layla, 1978):

    Faktor gesekan pipa = 0,03;

    Konstanta pipa masuk = 0,5;

    Konstanta pipa keluar = 1;

    Konstanta Bend 90 = 0,7; Konstanta Tee = 1,5;

    Konstanta valve = 0,2;

    Jarak dari pompa ke IPA = 600 m;

    Jumlah pompa 2 (dua) buah; satu beroperasi , satu lagi cadangan.

    Kriteria perencanaan:

    Diameter pipa tekan,Dd : 0,65 m

    Diameter pipa hisap, Ds : 0,65 m

    Kecepatan air di pipa tekan, vd : 0,83 m/det

    Kecepatan air di pipa hisap, vs : 0,83 m/det

    Qmaks : 0,276 m3/det = 16,56 m3/menit

    : 1 kg/l

    Konstanta pipa masuk : 0,5

    Konstanta pipa keluar : 1

    Konstanta Bend 90 : 0,7

    Konstanta Tee : 1,5

    Konstanta valve : 0,2

    Jarak dari pompa ke IPA : 600 m

    : 75%

    Sisa tekan : 5 m

    Panjang pipa hisap : 3 m (data dan perhitungan PAM, 2007)

    Panjang pipa tekan : 600 m (data dan perhitungan PAM, 2007)

    Ha : 75,38 m (data dan perhitungan PAM, 2007)

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-6 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Perhitungan Head Pompa Intake

    Head Pompa = headloss statis + headloss minor + headloss mayor + g

    v

    2

    2

    Headdloss mayor dan headloss minor dihitung dengan rumus berikut (Al-Layla, 1977):

    Headloss minor = K x v2

    2g

    Headloss mayor = f x L x v2

    D 2g

    H total = Headloss minor + Headloss mayor

    dimana:

    Headloss minor = kehilangan energi akibat aksesoris (m)

    K = koefisien aksessoris

    v = kecepatan (m/s)

    g = percepatan gravitasi; 9,81 (m/s2)

    Headloss mayor = kehilangan energi akibat gesekan sepanjang pipa (m)

    f = faktor gesekan, 0,02

    L = panjang pipa (m)

    D = diameter pipa (m)

    Contoh perhitungan headloss mayor dan headloss minor pada segmen A-B:

    81,929,0

    8.13.102,0 2

    mayorH

    = 0,00477 m

    81,92

    8.14,0 2

    min

    orH

    = 0,066 m

    Perhitungan headloss mayor dan headloss minor selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.

    Head Pompa = headloss statis + headloss minor + headloss mayor + g

    v

    2

    2

    + sisa tekan

    = 75,38 m + 0,4829 m + 0,3105 m + 0,1651 m + 5 m

    = 81,34 m

    Perhitungan Daya Pompa Intake

    P = 0,163 . Q . Ht . = 0,163 . 16,56 m

    3/menit . 84,34 m . 1 kg/l

    0,75

    = 298 KW

    5.3 Koagulasi

    Kriteria desain (Susumu Kawamura,1991):

    Menggunakan sistem hidrolis (terjunan) dengan persamaan Thomson sudut 90

    Rentang Gradien (G) = (200 1200)/dtk

    Detention time, td : (30 120) det;

    Viskositas kinematis (v) : 0,8975 x 10-6 m2/det;

    Konsentrasi koagulan : 5 50 mg/l.

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-7 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Kriteria perencanaan:

    Detention time, td = 60 dtk

    Konsentrasi koagulan = 30 mg/l

    Debit (Qmaks) = 0,276 m3/detk

    Gaya gravitasi = 9,81 m/detk2

    Direncanakan 4 bak dengan masing-masing Q = 0,069 m3/detk

    Tinggi bak = 1 m

    Perbandingan p : l = 2 : 1

    Tabel 5.5 Perhitungan Koagulasi Parameter Rumus Perhitungan hasil satuan

    Koagulasi

    headloss Q= 1,417 h5/2

    0,276 m3/detk = 1,417 h5/2

    52 cm

    Cek nilai G

    G= (g x h) / ( x td)

    det60det/108975,0

    52,0det/81,926

    2

    m

    mm 307,78 /det

    Volum V = Q x td = 0,069 m3/detk x 60 dtk 4,14 m3

    Tinggi bak,h 1 m

    Luas A = V/h = 4,14 m3 /1 m 4,14 m

    2

    lebar A= 2 l2

    4,14 m2= 2 l

    2 1,44 m

    panjang P = 2 x l = 2 x 1,44 2,88 m

    td td = V /Q = 4,14 m3 / 0,069 m3/detk 60 dtk

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    5.4 Flokulasi

    Kriteria desain (kawamura,1991):

    G = 10-70 /det

    Td = 20-30 menit

    Kedalaman air (H) minimal 1 m

    Tahap flokulasi minimal 2 tahap

    vbelokan minimal 0,25 m/det

    jarak baffle min 0,75 m

    headloss total flokulasi antara 0,3048-0,6096 m ( 1-2 ft)

    Kriteria perencanaan:

    Sistem yang digunakan adalah Baffle Channel

    Untuk suhu air 15oC diketahui:

    = 0,001145 kg/ms

    = 999,1 kg/m3

    = 1,146 610 m2/det Debit (Qmax) = 0,276 m

    3/det

    Td total = 1200 dtk

    Jumlah tangki = 2 tangki

    Menggunakan aliran vertikal

    Tinggi bak 1 m

    Asumsi lebar saluran 2,2 m

    Flokulasi dalam 3 tahap dengan; Tahap I : G = 37/det, td = 240 dtk

    Tahap II : G = 20/det, td = 360 dtk

    Tahap III : G = 12/det, td = 600 dtk

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-8 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    Tabel 5.6 Perhitungan Flokulasi Parameter Rumus Perhitungan hasil satuan

    Flokulasi

    Total

    Vulume V= td x Q = 1200 det x 0,276 m

    3/det 331,2 m

    3

    Volume tiap

    tangki Vtiaptangki = V/2 =

    2

    2,331 165,6 m

    3

    Volume tiap

    tahap

    Vtiap tahap =

    3

    iVtiaptangk

    =3

    6,165 55,2 m

    3

    Panjang

    tangki

    P=Hsaljmlh ) (l

    iVtiaptangk

    sal

    1)62,2(

    6,165

    12,54 m

    Tahap (stage) I

    Jumlah

    baffel (n) 18 buah

    Jarak antar

    baffle w = P/n = 12,54/10 1,254 m

    headloss h1 =

    Q gV 2vG

    =

    dt

    dtmdt/m 0,138 9,81m/dt

    m 55,2 /10146,1)/70( 32

    3262

    0,22 m

    htiap belokan

    h = h1/nbelokan = 0,22 m : 18 0,012 m

    Vtiapbelokan ( K = 1,5)

    v1 = 5,0

    1 /2 Kgh = 5,02 5,1/012,0/81,92 dtm 0,4 m/det w1

    = vHQ / = mdtmdtm 1/4,0//138,0 3 0,345 m

    Tahap (stage) II

    Jumlah

    baffel 16 buah

    Jarak antar

    baffle w = P/n = 12,54/16 1,045 m

    headloss h2 =

    Q gV 2vG

    =

    dt

    dtmdt/m 0,138 9,81m/dt

    m 55,2 /10146,1)/46( 32

    3262

    0,098 m

    htiap belokan

    h = h1/nbelokan = 0,098 m : 14 0,007 m

    Vtiapbelokan ( K = 1,5)

    v2 = 5,0

    1 /2 Kgh = 5,02 5,1/007,0/81,92 dtm 0,3 m/det w2

    = vHQ / = mdtmdtm 1/3,0//138,0 3 0,46 m

    Tahap (stage) III

    Jumlah

    baffel 14 buah

    Jarak antar

    baffle w = P/n = 12,54/14 0,98 m

    headloss h3 = Q g

    V 2vG

    dt

    mdtmdt

    /m 0,138 9,81m/dt

    2,55 /10146,1)/38(

    32

    3262

    0,0674 m

    htiap belokan

    h = h1/nbelokan = 0,0672 m : 14 0,0048 m

    Vtiapbelokan ( K = 1,5)

    v3 = 5,0

    1 /2 Kgh = 5,02 5,1/0048,0/81,92 dtm 0,25 m/det w3

    = vHQ / = mdtmdtm 1/25,0//138,0 3 0,55 m

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-9 Daniel N Siahaan Calvin

    120407017 120407018

    5.5 Sedimentasi

    Kriteria Desain:

    Vd, Surface loading (Q/A) = 20-80 m3/hari/m

    2 (= 2,3x10

    -4-9,3x10

    -4 )m/det

    Tinggi bak (h) = (3-4) m

    Waktu pengendapan (td) = (2-4 jam)

    Panjang : lebar = (4:1)-(6:1)

    Bilangan Reynold (Re) < 2000

    Bilangan Froude (Fr) 10-5 Lebar tube settler (w) = 5-10 cm

    Kandungan lumpur = 0,5%-2%

    Efisiensi penyisihan = 80%

    Weir loading = 3,472 x 10-3

    m3/det

    Kecepatan aliran pada saluran pelimpah = 0,6 m/det

    Bak Pengendap (Clarifier)

    Kriteria perencanaan Tinggi bak = 3 m

    Suhu = 10 0C

    Debit tiap bak sedimentasi = 0,138 m3/detk

    Viskositas kinematis, = 1,31 x 106 m2/dtk

    Tinggi tube (Htube) = 0,5 m

    Lebar tube (w) = 0,05 m

    Tebal tube = 2,5 x 103 m

    Panjang tube total adalah 80% dari panjang total bak sedimentasi.

    Gambar 5.3 Tube Settler

    Perhitungan Hasil perhitungan dimensi bak sedimentasi dapat dilihat pada table berikut.

    A B

    C D

    pipa .a maks

    w w

    E

    H

    vo

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    10 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Tabel 5.7 Perhitungan Dimensi Bak Sedimentasi

    Parameter Rumus & Perhitungan Hasil Satuan

    Dari grafik dengan performance very good dan n = 1/8, didapatkan to/td = 1,8

    vo

    AQ

    votd

    to vo = 1,8 x 3,5 x 10

    -4 6,25 x 10

    4 m/detk

    v

    AQ

    tgsin

    wcossin

    w

    sin

    H

    v

    4105,3732,1

    866,005,0

    5.0

    866,005,0

    866,0

    5,0

    xv

    2,43 x 103

    m/detk

    Tube Settler

    Luas tube

    v

    QA 31043,2

    138,0

    x

    A 56,79 m

    2

    Dimensi tube dimana p : l = 4 : 1

    Lebar tube

    4

    AL

    4

    79,56L

    4 m

    Pjg tube P = 4 x L P = 4 x 4 16 m

    Lebar efektif

    tube (w')

    sin

    w'w

    sin

    05,0'w

    0,06 m

    Jmlh tube pd

    sisi panjang 'w

    PPn

    06,0

    16Pn

    267 buah

    Jumlah tube

    pada sisi lbr 'w

    LLn

    06,0

    4Ln

    67 buah

    Jari jari hidrolis (R)

    kllbasah

    luasbasahR

    )05,0x4(

    )05,0x05,0(R

    0,0125 M

    Cek perhitungan

    Bilangan

    Reynold

    RveNR 6

    1031,1

    0125,000243,0

    x

    xeNR

    23,19 < 2000...OK

    Bilangan

    Froude Rg

    vrNF

    0125,081,9

    00243,0

    xNFr

    6,94 x 103

    >10-5

    ...OK

    Ktrl scouring v < 18 vo 2,43 x 103

    / 6,25 x 104

    3,89

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    11 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Sambungan Tabel 5.7

    Lebar tot bak = lebar + tebal tube x

    (jumlah tube pada sisi

    lebar + 1)

    = 3,77 + 0,0025 x (63

    +1)

    3,93 m

    Tinggi tot bak tinggi bak + freeboard h = 3 + 0,5 3,5 m

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Ruang Lumpur

    Kriteria perencanaan Kandungan solid dalam lumpur = 1,5 %

    Lama pengurasan = 10 menit = 600 dtk

    Waktu pengurasan = 1 x sehari

    Kecepatan pengurasan = 0,5 m/detk

    Q bak = 0,138 m3/detk

    Qunderdrain = 2% x Qbak = 0,02 x 0,138 m3/det = 2,76 x 10

    -3 m3/det

    Panjang = lebar, dan volume lumpur = volume limas Perhitungan

    Hasil perhitungan ruang lumpur dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 5.8 Perhitungan Ruang Lumpur

    Parameter Rumus & Perhitungan Hasil Satuan

    Volume

    lumpur (1

    hari) 1000

    3x2,76x10x864001,5

    1000

    inQ1underdra x x td%lumpurV

    0,36 m3

    Volume limas V = x luasalas x t 3,93 x 3,93

    0,36x3t

    0,07 m3

    Debit lumpur

    (Ql) T

    VolumeQl

    600Ql

    0,36

    6 x 10-4

    m3/detk

    Luas penampang

    pipa penguras v

    QA

    50

    4106

    ,A

    x

    12 x 10-4

    m2

    Diameter

    pipa

    penguras 4

    2dA

    4x1021x4

    d

    0,04 m=

    400 mm

    inch

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Inlet

    Kriteria perencanaan Qorifice terdekat dengan terjauh 90%

    Diameter orifice = 0,1 m

    Kecepatan orifice = 0,2 m/detk

    Jumlah orifice = 10 buah

    Perbandingan muka air terdekat dengan terjauh = 0,01 m

    Kecepatan inlet cabang = 1 m/detk

    Q tiap bak = 0,138 m3/det

    Flume dilengkapi 6 orifice

    Lebar flume = 50 cm Perhitungan

    Hasil perhitungan dimensi inlet dapat dilihat pada tabel berikut.

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    12 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Tabel 5.9 Perhitungan Dimensi Inlet Bak Sedimentasi

    Parameter Rumus & Perhitungan Hasil Satuan

    Luas

    penampang

    pipa cabang

    (A)

    v

    QA

    1

    1380,A

    0,138 m2

    Dimensi pipa

    inlet cabang

    A4d

    13804 ,xd

    0,42 m

    Diameter pasaran 450 mm inch

    Kec. inlet

    cabang 2d4/1

    QV

    245041

    1380

    ,xx/

    ,V

    0,868 m/detk...OK

    Diameter inlet utama (asumsi) 500mm inch

    Kec. inlet

    utama 2d4/1

    QV

    25,041

    138,0

    xx/V

    0,7 m/detkOK

    Debit tiap

    orifice n orifice

    Q tiap bakQor

    6

    1380,Qor

    0,023 m3/detk

    Luas orifice

    v orifice

    QorificeAor

    0,2

    0,023Aor 0,115 m

    2

    Jarak antar

    orifice

    n orifice

    orfdn orf -baklLor

    6

    10693,3 ),x( 0,6 m

    Jarak orifice dg

    dinding

    = x jarak antar orifice = x 0,555 0,3 m

    Dimensi Flume

    Luas flume v

    QA

    8680

    1380

    ,

    ,A

    0,159 m2

    Tinggi flume lAt

    50

    1590

    ,

    ,t

    0,318 m

    Perhitungan headloss

    Headloss

    orifice 1 yg

    terdekat dg p.

    inlet cabang

    g2A72,0

    21Q1Hl

    8192

    1150720

    20230

    1,x,x,

    ,Hl

    0,57x10-4

    m

    Debit orifice

    keenam %90%100

    1Q

    2Q

    %100

    %90023,02

    xQ

    0,0207 m3/detk

    Headloss

    orifice ke-6 g2A72,0

    22Q2Hl

    8192

    1150720

    202070

    2,x,x,

    ,Hl

    0,46x10-4

    m

    Turunnya m.a

    dlm flume dr

    tengah ketepi

    = Hl1 Hl2 = 0,57x10-4 0,46x10-4 0,11x10-4 m

    Cek jika salah satu bak dikuras

    Q tiap orifice

    n orifice

    Q tiap bakQor

    6

    1380,Qor

    0,023 m3/detk

    Headloss

    orifice 1 yg

    terdekat dg p.

    inlet cabang

    g2A72,0

    21Q1Hl

    8192

    1150720

    20230

    1,x,x,

    ,Hl

    0,0057 m

    Debit orifice

    keenam %90%100

    1Q

    2Q

    %100

    %90023,02

    xQ

    0,0207 m3/detk

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    13 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Sambungan Tabel 5.9

    Headloss

    orifice ke-6 g2A72,0

    22Q2Hl

    8192

    1150720

    202070

    1,x,x,

    ,Hl

    0,0046 m

    Turunnya m.a

    dr tengah ke

    tepi dr flume

    = Hl1 Hl2 = 0,0057 0,0046 0,0011 m

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Outlet

    Kriteria perencanaan Menggunakan V-Notch 900

    Jarak antar V-notch = 50 cm

    Lebar pelimpah = 50 cm

    Lebar saluran pengumpul = 50 cm

    Weir loading = 13 m3/m/h = 3,61 x 10-3 m3/m/detk

    Kecepatan saluran pelimpah = 0,5 m/detk

    Kecepatan saluran pengumpul = 0,3 m/detk Perhitungan

    Hasil perhitungan dimensi outlet dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 5.10 Perhitungan Dimensi Outlet Bak Sedimentasi

    Parameter Rumus & Perhitungan Hasil Satuan

    Panjang

    pelimpah tot loadingweir

    Q bakP tot

    31061,3

    1380

    x

    ,P tot

    38,23 m

    w' w = lbr bak lbr sal pengumpul = 4,2 0,5 3,7

    Jumlah sal.

    pelimpah (n) 'w2

    Ptotaln

    43,32

    23,38

    xn

    5,57 6 buah

    Panjang 1

    sal.

    pelimpah

    ) plph2 sal 1(n

    P totalsal. 1P

    26

    23,381

    x sal. P

    3,19 m

    Luas sal.

    pelimpah v

    QA

    50

    1380

    ,

    ,A

    0,276 m2

    Tinggi sal.

    pelimpah (t) l

    At

    5,0

    2760,t

    0,552 m

    Jarak antar

    sal.

    pelimpah

    1n sal pel

    llbr sal pe2-Ptot

    )(

    ),x(-

    16

    50223,38

    5,32

    6 m

    Perhitungan v-notch

    Jmlh v-notch pel)(jlh

    r v -notchjarak anta

    w'n

    5,0

    127,3 x

    89 buah

    Q tiap v-

    notch hn v - notc

    Qtiap bakQ

    89

    1380,Q 0,0016 m3/detk

    Tinggi air

    pada v-notch

    Qv-notch = 1,417 H5/2

    52

    4171

    00160

    ,

    ,H

    0,066 m

    Tinggi v -

    notch

    = H + 15% x H = 0,066 + 15% x 0,066 0,0759 m

    Sambungan Tabel 5.10

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    14 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Parameter Rumus & Perhitungan Hasil Satuan

    Perhitungan Saluran Pengumpul

    Tinggi sal.

    pengumpul

    (h)

    vl

    Qh

    3050

    1380

    ,x,

    ,h

    0,92 m

    Cek kec.

    Untuk debit

    tiap bak A

    Qv

    92,050

    1380

    x,

    ,v

    0,3 m/detk...OK

    Panjang sal.

    pengumpul

    = (n x lbr sal pelimpah) + {(n-1) x jrk

    antar pelimpah)}

    = (6 x 0,5) +{(6 1) x 6}

    33 m

    Perhitungan Dimensi Ruang Pengumpul

    Asumsi waktu detensi 60 dtk

    Tinggi ruang pengumpul 1 m

    Kecepatan aliran ruang pengumpul 1 m/detk

    Panjang ruang pengumpul = 2 lebar

    sedimentasi

    = (2 x 4,2) 8,4 m

    Volume bak vol = Q x td vol = 0,138 x 60 8,28 m3

    Lebar ruang

    pengumpul hp

    Voll 14,8

    28,8

    xl 1 m

    Dimensi pipa

    keluar vQ4

    d

    1

    138,04

    x

    xd

    0,419 m

    Diameter pasaran 450 mm inch

    Cek

    kecepatan A

    Qv 2

    45041

    138,0

    ,xxv

    0,86 m/detk...OK

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    Gambar 5.5 Skema Ruang Lumpur

    5.6 Filtrasi Kriteria Perencanaan:

    Kedalaman air baku di atas media filter : 1,8 m;

    Effektive size (Es) untuk final treatment setelah koagulasi dan sedimentasi 0,55 mm;

    Koefisien keseragaman (Uc) : 1,5;

    Kecepatan filtrasi (vf) : 6 m/jam;

    Porositas (e) : 0,41;

    Faktor bentuk () : 0,75

    Konstanta kerikil (K) : 12

    Spesific gravity (Sg) : 2,65

    Konstanta Manning (n) : 0,014

    Panjang : lebar bak : 3 : 1

    Q : 0,276 m3/det = 6,3 mgd

    Jumlah bak direncanakan 4 bak

    flume

    pipa penguras

    pipa inlet

    ruang lumpur saluran pelimpah

    saluran pengumpul

    bak pengumpultube settler

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    15 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Perhitungan Dimensi Bak Filtrasi

    Jumlah Bak

    = 1,2Q0,5

    = 1,2(6,3)0,5

    = 3,011 ~ diambil 4 dengan kriteria desain (kawamura, 210)

    Debit Tiap Filter

    Q = 4

    /detm 276,0 3= 0,069 m

    3/det

    Luas Tiap Unit Filter

    A = 223

    f

    m42~m 4,41det/jam3600jam/m 6

    /detm 069,0

    v

    Q

    A = 3 L2

    42 m2 = 3 L

    2

    l = 3,74 m ~ 4 m

    p = 10,5 m

    Jadi, luas bak filtrasi menjadi 42 m2

    a. Media Filtrasi Media filtrasi terdiri dari:

    1. Media penyaring, digunakan antrasit dan pasir dengan diameter terkecil pada bagian yang paling atas;

    2. Media penyangga, digunakan kerikil; Kriteria penyaring yang digunakan:

    Tabel 5.11 Kriteria Penyaring Media D efektif

    (d10)

    Koef. Keseragaman

    (c)

    Berat jenis

    spesifik (g/m3)

    Tebal

    media (m)

    Spherisitas

    ()

    Porositas

    (e)

    Antrasit 0,9 1,45 1,5 0,4 0,72 0,55

    Pasir 0,5 1,5 2,65 0,35 0,82 0,42 Sumber: Theory end practice of Waste Water Treatment,Ronald L Droste,1997

    Distribusi Ukuran Media

    Distribusi ukuran media didasarkan pada Appendix 7 (Unit Operation of Sanitary

    Engineering Linvil G. Rich) sehingga diperoleh nilai D1 dan D2 yang berasal dari Sieve

    Size.

    Dimensi nilai diameter (d) adalah:

    Nilai D1 dan D2 didefinisikan berdasarkan appendix 7 (Unit Operation Of Sanitary

    Engineering, Livil G.Rich).

    Tabel 5.12 Distribusi Ukuran Media Sieve Size D1 (mm) D2 (mm) d (mm)

    (D1 x D2)1/2

    14-20

    20-30

    30-35

    35-40

    40-45

    45-50

    1,41

    0,84

    0,59

    0,5

    0,42

    0,35

    0,840

    0,590

    0,500

    0,420

    0,350

    0,297

    1,09

    0,70

    0,54

    0,46

    0,38

    0,32 Sumber: Unit Operation of Sanitary Engineering Linvil G. Rich

    Ketebalan lapisan penyangga 450 mm dengan menggunakan media kerikil dengan

    diameter 1,7 mm-20 mm. (Kriteria desain Kawamura 1990)

    Diameter dan ketebalan media kerikil

    Tebal lapisan kerikil (l)

    L = k (log d + 1,4)

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    16 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Tabel 5.13 Perhitungan Tebal Terpilih Media Kerikil

    Diameter

    (in)

    Nilai

    tengah

    L (cm) Peningkatan

    (cm)

    Tebal terpilih

    (cm) 3/16 6/16

    6/16 12/16 12/16 24/16 24/16 48/16

    4,5/16

    9/16

    18/16

    36/16

    10,2

    13,8

    17,4

    21,03

    10,2

    3,6

    3,6

    3,65

    10

    3,5

    3,5

    4

    Sumber : UO dan UP: Tom D Reinold dan Perhitungan

    Tebal total kerikil = 10 + 3,5 + 3,5 + 4 = 21 in = 0,5388 m 24 in..ok! b. Sistem Underdrain Kriteria Perencanaan:

    Underdrain menggunakan manifold dengan pipa lateral pada sisi-sisinya dan dilengkapi

    dengan sejumlah orifice;

    Panjang filter = panjang bak filtrasi = 10,5 m;

    Diameter orifice 0,5 inchi (1,27 cm);

    Jarak antar orifice 7,62 cm;

    Luas media filter 42 m2;

    Perbandingan luas pipa lateral dengan luas orifice (2 4) : 1 diambil 4 : 1; Perbandingan luas pipa manifold dengan luas pipa lateral (1,5 3) : 1 diambil 3 : 1; Panjang pipa manifold = panjang bak = 10,5 m;

    Qmaks : 0,276 m3/det;

    Tinggi pasir : 0,75 m;

    Tinggi kerikil : 0,53 m;

    Tinggi air : 1,8 m;

    Freeboard : 0,3 m;

    td : 180 det.

    Perhitungan Bak Filtrasi

    Tinggi Bak = t.pasir + t.kerikil + t.air + t.ekspansi + freeboard

    = 0,75 m + 0,53 m + 1,8 m + 0,11m + 0,3 m

    = 3,38 m

    Luas Bukaan Total Orifice

    Luas bukaan total orifice = 0,25 % x luas media

    = 0,25 % x 42 m2

    = 0,105 m2

    Luas Bukaan Orifice

    Aorifice = . . d2

    = . 3,14 . (0,0127 m)

    2

    = 1,27 x 10-4

    m2

    Jumlah Lubang Orifice (n)

    n = 827~77,826m101,27

    m 42%25,024-

    2

    lubang untuk tiap filter

    Luas Bukaan Lateral (AL)

    ATL = 8 x luas total orifice

    = 4 x 0,105 m2

    = 0,42 m2 (luas bukaan total lateral)

    AL = 827 x Aorifice = 827 x 1,27 x 10

    -4 m

    2

    = 0,1 m2

    Luas Manifold (Am)

    Am.tot = 3 x luas total lateral

    = 3 x 0,42 m2

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    17 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    = 1,26 m2

    Am = 3 x 5,08 x 10-4

    m2

    = 15,24 x 10-4

    m2

    Diameter Manifold

    Am = . . d2

    15,24 x 10-4

    m2 m

    2 = . 3,14 . d

    2

    d = 0,044 m = 50 mm

    Panjang manifold 10,5 m

    Jarak antara pipa lateral 30 cm

    Jumlah Pipa Lateral

    Jumlah pipa lateral = 35m 0,3

    m 10,5

    cm03

    dpj.manifol buah ~ 36 buah x 2 = 72 buah

    Diameter Pipa Lateral =

    1/224-

    m5,08.10 x 4

    = 0,025 m = 25 mm

    Panjang Pipa Lateral

    Panjang pipa lateral = (lebar bak/2) - diameter pipa manifold

    = (4 m/2) - 0,05 m

    = 1,95 m

    Jumlah Orifice Tiap Lateral

    Jumlah orifice tiap lateral = lateral pipajumlah

    lubangJumlah =

    72

    827= 12 lubang

    Jarak antar orifice = lateral tiaprifice jumlah

    lateral pipa Panjang

    o =

    12

    95.1= 16 cm

    c. Sistem Inlet Kriteria Desain:

    Qorifice terdekat dengan terjauh 90 %; Perbandingan tinggi muka air terdekat dengan terjauh (h) = 0,01 m; Kecepatan (v) inlet cabang = 1 m/det;

    Kecepatan orifice = 0,2 m/det;

    Q tiap bak = 0,069 m3/det;

    Flume dilengkapi 4 orifice;

    Lebar = tinggi;

    Perhitungan: Luas Penampang Pipa Cabang (A)

    Q = v x A

    A = 23

    m0,0691m/det

    /detm0,069

    v

    Q

    Dimensi Pipa Inlet Cabang

    mm003m 0,296

    m 0,069 x 4d

    A x 4d

    d x x 1/4A

    2

    2

    Dimensi Pipa Inlet Utama

    Q = 0,276 m3/det dengan kecepatan < 3 m/det

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    18 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Digunakan pipa diameter 400 mm

    Cek diameter terhadap kecepatan:

    Q = v x A

    0,276 m3/det = v x ( x x (0,4 m)2)

    v = 2,196 m/det < 3 m/det . . . . . . . . ok!

    Luas Penampang Flume

    A = Q/v

    A= (0,069 m3/det) / 0,2 m/det = 0,345 m

    2

    Dimensi Flume

    A = l x t

    l = t

    A = l2

    A = l = t = 2m0,345 = 0,587 m = 0,6 m

    Debit Tiap Orifice

    Flume dilengkapi dengan 4 orifice

    Kecepatan orifice = 0,2 m/det

    Q tiap orifice = orificen

    Q baktiap=

    4

    /dtm 0,069 3= 0,01725 m

    3/det

    Qorifice = vorifice x Aorifice

    0,01725 m3/det = 0,2 m/det x A

    Aorifice = 0,08625 m2

    Aorifice = . . d2

    0,08625 m2 = . 3,14 . d

    2

    d = 0,331 m ~ 300 mm

    Jarak antar orifice = orificeJumlah

    orifice)dorifice(jumlahbakLebar

    = 4

    m)0,3(4m74

    = 0,7 m

    Jarak orifice dengan dinding = x jarak antar orifice

    = x 0,7 m

    = 0,35 m

    0,6 m 4 m

    0,6 m

    0,35 m 0,3 m 0,7 m

    Gambar 4.9 Inlet serta orifice

    Dimensi Flume

    Panjang = 4 m

    Lebar = 0,6 m

    Tinggi = 0,6 m + 0,3 m (freeboard) = 0,9 m

    Jumlah orifice = 4 buah

    Diameter, d = 0,3 m

    d. Pintu Air

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    19 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Kriteria Perencanaan:

    Setiap bak terdiri dari 1 pintu air;

    Lebar pintu air (L) 50 cm;

    Bukaan pintu (b) 30 cm.

    Perhitungan

    Debit yang melalui pintu (Q)

    Q = (0,5 m x 0,3 m ) x 0,069 m/det = 0,01035 m3/det

    e. Saluran pengumpul air pencuci (wash water trough) Kriteria Perencaan:

    Air pencuci di atas media penyaring dialirkan ke saluran penampung melalui Gutter dan dibuang ke saluran pembuangan;

    Laju pencucian = 50 m3/m2/jam;

    Luas permukaan media = 42 m2;

    Lebar saluran gutter (bg) = 30 cm;

    Lebar saluran pembuangan (bp) = 0,3 m;

    Panjang saluran gutter = lebar bak = 4 m;

    Konstanta Manning (n) = 0,014;

    Panjang bak = 10,5 m;

    Lebar bak = 4 m;

    Kecepatan di gutter = 0,8 m/det;

    Kenaikan Ho akibat friksi = 15%. Perhitungan

    Debit pencucian

    Q = v xA

    = ((50 m/jam) / 3600 jam/det)x (42 m2)

    = 0,583 m3/det

    Kedalaman air dalam saluran Gutter (hg)]

    hg = m 256,10,3x1,38

    0,583

    bx1,38

    Q2/32/3

    g

    Air masuk ke dalam Gutter melalui ambang dengan panjang total (P)

    P = 2 x 4 m = 8 m

    Tinggi limpahan air di bibir Gutter (hs)

    hs = m119,08x77,1

    0,583

    Px1,77

    Q2/32/3

    Kemiringan (slope) saluran (S) dihitung dengan persamaan Manning

    Q = (A/n) R2/3

    S1/2

    Di mana:

    R = (0,3 x 1,256) /(0,3 + (2 x 1,256)

    = 0,134 m

    A = 1,256 x 0,3

    = 0,377 m2

    S

    = (Q x n) / (A x R2/3

    )

    S

    = (0,069 x 0,014) / ((0,377 m2 x (0,134 m)

    2/3)

    S = 9,57.10-4

    f. Saluran Pembuangan

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    20 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Perhitungan

    Q backwash = Luas bak filter x kecepatan Backwash

    = 42 m2 x (50/3600)m/det

    = 0,583 m3/det

    Total discharge

    Q = 2 x (1,86) x H 2/3

    . (Unit Operations and processes, Tom D Reynold) Tinggi aliran dari atas weir (H)

    H = m073,08x)86,1(2

    0,583

    Px(1,86) x 2

    Q2/32/3

    x

    Kedalaman kritis (Yc)

    Yc = 32

    g

    q

    Dimana: q = Q/b

    = (0,583 m3/det)/0,3 m

    = 1,943 m

    sehingga,

    Yc = m 0,7279,81m/dt

    m) (1,9433

    2

    2

    Kedalaman saluran (Ho) tanpa friksi

    Ho = Ycxbxg

    Q2(Yc) 2

    2

    2

    m34,1m 0,727x(0,3)x9,81

    /dt)m (0,5832m) (0,727

    2

    232

    Kedalaman saluran (Ho) akibat friksi Ho = Ho + 15 % (Ho-Yc) = 1,34 + 15% (1,34 0,727) = 1,432 m

    Kedalaman saluran = Ho + freeboard

    = 1,34 m + 0,3 m

    = 1,64 m ~ 1,7 m

    Kemiringan (slope) saluran (S) dihitung dengan persamaan Manning

    Q = (A/n) R2/3

    S1/2

    Dimana:

    R = (0,3 m x 1,7 m) / (0,3 m + (2 x 1,7 m))

    = 0,138 m

    As = 1,7 m x 0,3 m

    = 0,54 m3

    S

    = (Q x n) / (A x R2/3

    )

    S

    = (0,583 x 0,014) / ((0,54 m2 x (0,138 m)

    2/3)

    S = 3,2 . 10-3

    g. Sistem Outlet Kriteria Perencanaan:

    Air hasil filtrasi dilimpahkan dan ditampung dalam saluran penghubung antara unit filter dan selanjutnya dialirkan menuju reservoar;

    Bukaan outlet terletak di bawah permukaan air dengan panjang bukaan 2 m (sama dengan lebar bak filtrasi) dan tinggi bukaan 30 cm;

    Saluran terdiri dari 4 buah;

    Lebar saluran 0,5 m.

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    21 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Perhitungan

    Debit dalam saluran = 0,069 m3/det

    H = m 215,05,0x38,1

    0,069

    bx1,38

    Q2/32/3

    Luas pipa outlet

    A = Q / v

    A = (0,069 m3/det) / 1 m/det = 0,069 m

    2

    Dimensi pipa outlet cabang

    D =

    A) x (4

    D =

    )m 0,069 x (4 2

    = 0,29 m ~ 300 mm

    Dimensi pipa outlet utama 300 mm, cek kecepatan:

    V = 2D 1/4

    Q

    = 2

    3

    (0,3m) 1/4

    /detm 0,069 = 0,976 m/detok!

    h. Headloss filter saat beroperasi Headloss pada saat filter beroperasi terdiri dari headloss:

    Media Penyaring;

    Media Penyangga;

    Sistem Inlet;

    Pintu air;

    Underdrain.

    Perhitungan

    Headloss pada media penyaring (pasir)

    (NRe) = v

    Vaxdx

    CD = 1................N

    24

    Re

    CD = 410NRe.......1..........0,34

    NRe

    3

    NRe

    24

    Dimana:

    Va = 0,14 cm/det

    V = 1,14 x 10-5

    m2/det = 1,14x 10

    -2 cm/det

    Tabel 5.14 Perhitungan NRe CD pada saat filter beroperasi

    Sieve

    Size

    (X) Fraksi

    Berat (%) D1 (mm) D2 (mm)

    d (mm)

    (D1xD2)1/2 Nre CD CD (X/d)

    14-20 0.45 1.41 0.84 1.09 1.002 23.94 0.099

    20-30 0.84 0.84 0.59 0.70 0.648 37.01 0.442

    30-35 42.78 0.59 0.59 0.59 0.543 44.16 32.023

    35-40 27.27 0.5 0.5 0.50 0.461 52.11 28.423

    40-45 9.86 0.42 0.42 0.42 0.387 62.04 14.565

    45-50 5.25 0.35 0.297 0.32 0.297 80.82 13.160

    Sumber: Perhitungan 88.712

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    22 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    HLpasir = d

    x.Cx

    Vax

    g

    Dx

    1,067 D2

    = 8,7128x0,41

    )14,0(x

    981

    76,2x

    0,75

    1,0674

    2

    = 6,8 cm = 0,068 m

    Headloss media penyangga (kerikil)

    (NRe) = v

    Vaxdx

    CD = 410NRe.......1..........0,34

    NRe

    3

    NRe

    24

    Tabel 5.15 Perhitungan NRe CD pada Kerikil

    (X) Fraksi

    Berat (%)

    Diameter

    (inch) d (cm) Nre CD CDx(X/d)

    45.45 4.5/16 0.71 6.539 5.183 3.318

    15.91 9/16 1.43 13.171 2.989 0.333

    15.6 18/16 2.86 26.342 1.836 0.100

    23.04 36/16 5.72 52.684 1.209 0.049

    100 3.799

    Sumber:Perhitungan

    HLkerikil = d

    x.Cx

    Vax

    g

    Dx

    1,067 D2

    = ,7993x0,41

    )14,0(x

    981

    76,2x

    0,75

    1,0674

    2

    = 0,291 cm

    = 2,91 x 10-3

    m

    Headloss sistem inlet

    Q1 = Qor = orificen

    Q baktiap=

    4

    /detm 0,069 3= 0,01725 m

    3/det

    Headloss orifice ke 1 yang terdekat dan pipa inlet cabang

    hL1 = gxAx0,72

    Q2

    2

    1

    = 222

    23

    9,81m/detx)m(0,086250,72

    /det)m(0,01725

    = 0,00566 m

    Rasio aliran orifice pertama dengan orifice keempat 90%, sehingga:

    %90%1001

    4 Q

    Q, diperoleh Q4 = 0,015525 m

    3/det

    Headloss orifice ke empat:

    hL4 = gxAx0,72

    Q2

    2

    4

    = 222

    23

    9,81m/detx)(0,08625m0,72

    /det)m (0,015525

    = 0,00458 m

    Turunnya muka air dalam flume dari tengah ke tepi:

    = (0,00566 m 0,00458 m) = 0,00108 m Jika dilakukan pengurasan salah satu bak, maka debit menjadi 0,054 m

    3/det

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    23 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Qorifice = 4

    /detm 138,0 3= 0,0345 m

    3/det

    Cek kecepatan orifice

    vorifice = Qorifice / Aorifice

    = (0,0345m3/det) / 0,08625 m

    2

    = 0,4 m/det < 6 m/det.ok! Headloss 1 (hl-1)

    h1 = gxAx0,72

    Q2

    2

    1

    = 22

    23

    m/det 9,81m) (0,086250,72

    /det)m (0,0345

    = 0,0226 m

    Rasio aliran orifice pertama dengan orifice ke-4 adalah 90 %

    %90%1001

    4 Q

    Q, diperoleh Q4 = 0,03105 m

    3/det

    Headloss 4 (hl4)

    h4 = 22

    23

    9,81m/det(0,08625m)0,72

    /det)m (0,03105

    = 0,0183 m

    Berarti muka air dalam flume turun dari tengah ke tepi

    = (0,0226 m 0,0183 m) = 0,0043 m

    Headloss pada pintu air (HLpa)

    Lebar pintu air 0,5 m

    Tinggi bukaan pintu air 0,3 m

    Debit (Q) 0,069 m3/det

    Sehingga,

    HLpa = m027,03,0 x 0,5x 746,2

    0,069

    b xlx 746,2

    Q22

    Headloss pada Underdrain

    Kapasitas masing-masing bak filter 0,069 m3/det

    a. Pada orifice Jumlah lubang 690 buah dengan diameter 0,5 inch (1,27 cm)

    Debit air tiap orifice = 0,069/690 = 1 x 10-4

    m3/det

    Luas bukaan orifice = 1,27 x 10-4

    m2

    C = 0,65

    Kecepatan air melalui orifice (v)

    v = Q/A

    = (1 x 10-4

    m3/det)/ 1,27 x 10

    -4 m

    2 = 0,787 m/det

    Kehilangan tekanan pada orifice

    HLor = g)2xCx(A

    Q22

    or

    2

    or

    = m0,075)m/det 9,81x2x0,65x)m10.(1,27

    /det)m x10(122224-

    234

    b. Pada Lateral Panjang pipa lateral (L) =1,95 m

    Diameter pipa lateral = 0,025 m

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    24 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Koefisien gesek (f) = 0,02

    Jumlah pipa lateral = 36 buah

    Debit (Q) tiap pipa lateral = Q / jml pipa lateral

    = (0,069 m3/det) / 36 buah = 1,92.10

    -3 m

    3/det

    Kecepatan air pada lateral = (1,92.10-3

    m3/det)/(1/4 x 3,14 x (0,025)

    2)

    = 3,9 m/det

    Headloss pada pipa lateral HLlateral)

    HLlateral = Dgx2

    vxLf

    2

    = m 0,025xm/det9,81x2

    m/det) (3,9x m1,95x0,02

    2

    2

    = 1,2 m

    HLsebenarnya = 1/3 (1,2 m) = 0,4 m

    c. Pada manifold Panjang pipa manifold 10,5 m

    Diameter pipa manifold 0,05 m

    C = 100

    Dengan persamaan Q = 0,2785 x C x D2,63

    x S0,54

    Maka S0,54

    = Q / (0,2785 x C x D2,63

    )

    S0,54

    = 0,069 m3/det / (0,2785 x 100 x (0,05 m)

    2,63)

    S0,54

    = 6,54

    S = 0,0032 m

    Headloss pipa manifold (HLmanifold)

    S = (HLmanifold /L)

    0,0032 = HLmanifold/6 m

    = 0,0192 m

    HLsebenarnya = 1/3 (0,0192 m) = 6,4.10-3

    m

    Headloss total pada saat filter beroperasi

    HT = HLor + HLlateral + HLmanifold + HLmedia + HLpintu air

    = 0,075 m + 0,4 m + 6,4.10-3

    m + (0,068 m + 0,00291 m) + 0,027 m

    = 0,13431 m

    i. Headloss filter saat backwash Kecepatan backwash pada media terekspansi (Vs)

    CD = 9,206

    s = 2,65 d = 0,0015 m

    e = 0,45

    Vs = 1/2sD

    xd1)(x3C

    4g

    Vs = 1/22

    m 0,0015x 1)(2,65x9,206 x 3

    m/det 9,81 x 4 = 0,0593 m/det

    Kecepatan backwash air (Vb)

    Vb = Vs e4,5

    Vb = 0,0593 m/det . (0,45)4,5

    = 0,00163 m/det

    Porositas terekspansi (ee)

    ee = 0,22

    Vs

    Vb

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    25 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Tebal media penyaring 75 cm

    Tebal media penyangga 55 cm

    Perhitungan

    Headloss pada media filter

    Headloss pada media penyaring pada saat backwash

    Tabel 5.16 Perhitungan Headloss padaMedia Pasir

    Sieve

    Size

    (X) Fraksi

    Berat (%)

    D1 (mm)

    D2 (mm)

    d

    (mm) Nre CD Vs Vb ee X/(1-ee)

    14-20 0.45 1.41 0.84 1.09 1.002 23.94 0.490 0.014 0.45 0.008

    20-30 0.84 0.84 0.59 0.70 0.648 37.01 0.205 0.006 0.45 0.015

    30-35 42.78 0.59 0.59 0.59 0.543 44.16 0.144 0.004 0.45 0.784

    35-40 27.27 0.5 0.5 0.50 0.461 52.11 0.104 0.003 0.45 0.499

    40-45 9.86 0.42 0.42 0.42 0.387 62.04 0.073 0.002 0.45 0.181

    45-50 5.25 0.35 0.297 0.32 0.297 80.82 0.043 0.001 0.45 0.096

    Sumber: Perhitungan 1.583

    HLpasir = (s 1) (1 e) D = (2,65 1) (1 0,45) (75) = 68,02 cm = 0,68 m

    Tinggi media pasir terangkat pada saat backwash (De)

    De = (1 e) x D x (X/(1 - ee) = (1 0,45) x (75) x (1,583) = 65,29 cm

    Tabel 5.17 Perhitungan Headloss pada Media Kerikil

    (X) Fraksi

    Berat (%) d (mm) Nre CD Vs Vb ee X/(1-ee)

    45.45 0.71 6.539 5.183 2.088 0.060 0.454 0.832

    15.91 1.43 13.171 2.989 8.469 0.242 0.454 0.291

    15.6 2.86 26.342 1.836 33.874 0.970 0.454 0.286

    23.04 5.72 52.684 1.209 135.496 3.879 0.454 0.422

    100

    Sumber: Perhitungan 1.832

    HLkerikil= (s 1) (1 e) D = (2,65 1) (1 0,45) (55) = 50 cm = 0,5 m

    Tinggi media kerikil terangkat pada saat backwash (De)

    De = (1 e) x D x (X/(1 - ee) = (1 0,45) x (55) x (1,832) = 55,418 cm

    Headloss pada sistem underdrain pada saat backwash

    Laju backwash (Vb) = 0,00163 m/det

    Debit pencucian (Qb) = Vb x A

    = (0,00163 m/det) x 42 m2 = 0,06846 m

    3/det

    Maka headloss:

    a. Pada orifice Jumlah lubang 690 buah dengan diameter 0,5 inch (1,27 cm)

    Debit air tiap orifice = 0,06846 m3/det / 690 = 9,92 x 10

    -5 m

    3/det

    C = 0,65

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    26 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Luas bukaan orifice = 1,27 x 10-4

    m2

    Kehilangan tekanan pada orifice

    HLor = g)2xCx(A

    Q22

    or

    2

    or

    = m0,074)m/det 9,81x2x0,65x)m10 x(1,27

    /det)m x10(9,9222224

    235

    b. Pada lateral Panjang pipa lateral (L) = 1,95 m

    Diameter pipa lateral = 0,025 m

    Koefisien gesek (f) = 0,02

    Debit (Q) tiap pipa lateral = Q / jml pipa lateral

    = (0,06846 m3/det)/36 buah = 1,9 x 10

    -3 m

    3/det

    Kecepatan air pada lateral = (1,9 x 10-3

    m3/det) / (1/4 x x (0,025)2)

    = 3,87 m/det

    Headloss pada pipa lateral HLlateral)

    HLlateral = Dgx2

    vxLf

    2

    = m 0,025 xm/det 9,81x2

    m/det) 87,3( xm1,95x0,02

    2

    2

    = 1,19 m

    HLsebenarnya = 1/3 x (1,19 m) = 0,4 m

    c. Pada Manifold Panjang pipa manifold = 10,5 m

    Diameter pipa manifold = 0,05 m

    C = 100

    Dengan persamaan Q = 0,2785 x C x D2,63

    x S0,54

    Maka S0,54

    = Q/(0,2785 x C x D2,63

    )

    = 0,06846/(0,2785 x 100 x 0,052,63

    )

    = 0,0032 m

    Headloss pipa manifold (HLmanifold)

    S = (HLmanifold /L)

    0,0032 = (HLmanifold)/6 m

    = 0,0192 m

    HLsebenarnya = 1/3 x (0,0192 m) = 6,4.10-3

    m

    Headloss total underdrain pada saat backwash HT = HLor + HLlateral + HLmanifold + HLmedia

    = 0,074 m + 1,19 m + 6,4.10-3

    m + (0,272 m + 0,4084m)

    = 2,4504 m

    j. Pompa Backwash

    Kriteria Perencanaan

    o Proses backwash menggunakan pompa sentrifugal, dimana air diambil dari reservoar o Pompa disediakan 2 unit, 1 beroperasi dan 1 sebagai cadangan o Debit pada saat backwash (Qb) = 0,06846 m3/det o Kecepatan air dalam pipa = 2 m/det o Tebal lapisan terekspansi (De) = 2,4504 m o Faktor gesekan pipa = 0,02 o Konstanta pipa masuk = 0,5 o Konstanta pipa keluar = 1

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    27 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    o Konstanta bend 90o = 0,7 o Konstanta Tee = 1,5 o Konstanta valve = 0,2 o Panjang pipa hisap = 3 m o Panjang pipa tekan = 3 m

    Diameter pipa tekan

    v

    Q 4 d

    = m/det 2 x

    det/m 0,06846 x 4

    3

    = 0,2 m = 200 mm

    Perhitungan luas pipa tekan (A)

    A = d2 = . . (0,2)2 = 0,03 m2

    Cek kecepatan

    v = A

    Q=

    2

    3

    m 0,03

    /detm 0,06846 = 2,28 m/det.....OK!!

    Diameter pipa hisap

    v

    Q 4 d

    = m/det 2 x

    det/m 0,06846 x 4

    3

    = 0,2 m = 200 mm

    Perhitungan luas pipa hisap (A)

    A = d2 . . (0,2)2 = 0,03 m2

    Cek kecepatan

    v = A

    Q=

    2

    3

    m 0,03

    /detm 0,06846 = 2,28 m/det.....OK!!

    Headloss sistem pipa tekan

    Hpt= D g 2

    vL f

    2

    = 0,2 9,81. 2.

    2,28 3. 0,02

    2

    = 0,079 m

    Headloss sistem pipa hisap

    Hph= D g 2

    vL f

    2

    = 0,2 9,81. 2.

    2,28 9. 0,02

    2

    = 0,238 m

    Headloss total pipa

    = (0,079 + 0,238) m = 0,317 m

    Head pada asesoris

    H = 2g

    VnK

    2

    = Hacc + HUPM + HUPK

    = ((2 x 1,5) + (3 x 0,2) + (4 x 0,7) + 0,5 + 1)) 9,81 x 2

    2,282 = 2,093 m

    Head total,Ht

    Ht = 2,4504 m + 0,317 m + 2,093 m

    = 4,86 m

    Daya Pompa

    P = (0,163 x Q x Ht x )/ = (0,163 x 0,06846 m

    3/det x 60 det/menit x 4,86 m x 1 kg/l)/0,75

    = 4,33 Kwatt

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    28 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    5.7 Deinfeksi

    Desinfektan (Ca(OCl)2)

    Kriteria Desain(Kawamura, 1991 dan Schulz-Okun, Newyork, 1984):

    Cl sisa 0,2 mg/l-0,4 mg/l

    pH = 6 -8

    Waktu kontak (10-15) menit

    Diameter tube plastik (0,6-1,3) cm

    v = (0,3-6) m/det Diketahui :

    DPC : 3 mg/l

    Kadar Ca(OCl)2 : 70 %

    Cl sisa : 0,3 mg/l

    Diameter tube plastik : 0,75 cm = 7,5 mm

    Waktu kontak : 10 menit

    Frekuensi pembubuhan : 2 kali sehari

    Diameter pipa air pelarut : 5 cm = 50 mm

    Diameter pipa keluar : 2,5 cm = 25 mm

    Tinggi bak pelarut : 1 m

    Pencampuran dilakukan 2 sehari

    Waktu untuk 1 kali pencampuran : 0,5 hari = 43200 dtk

    Panjang bak = lebar bak : 1 m

    Freeboard : 0,3 m

    Perhitungan

    Klorin yang ditambahkan DPC = klorin yang ditambahkan klorin sisa 3 mg/l = klorin yang ditambahkan 0,3 mg/l klorin yang ditambahkan = 3,3 mg/l

    Jumlah klorin yang akan diolah = 276 L/det x 3,3 mg/L = 911 mg/dtk

    Kandungan klorin pasaran 70 %

    Klorin yang dibutuhkan untuk 1 hari = (100/70) 911 mg/dtk = 1301 mg/dtk

    = 112 kg/hr

    Pembuatan larutan dilakukan sebanyak 2 sehari, maka jumlah klorin yang dibutuhkan untuk 1 pembuatan = 112 kg/hr 0,5 hari = 56 kg

    Volume bak pelarut = 1000 l

    Konsentrasi larutan di dalam bak = 56 kg / 1000 l

    = 0,056 kg/l

    = 56 g/l

    Jika larutan dibuat dalam waktu 10 menit = 600 det maka:

    Debit air pelarut (Q) = 1000 l /600 det = 1,67 l/det

    = 1,67.10-3

    m3/det

    Cek Kecepatan Air Pelarut

    v = m/dt 85,0m) (0,05 1/4

    /dtm 00167,0

    A

    Q2

    3

    ok

    Debit larutan pada pipa keluar = 1 m3 / 43200 det

    = 2,3110-5 m3/det

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    29 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Cek kecepatan dalam pipa Q = v A

    2,3110-5

    m3/det = v (1/4 (0,0075 m)2)

    v = 0,52 m/detok.

    Dimensi Bak Pelarut (saturated solution feeders) Panjang bak = lebar bak = 1 m

    Tinggi bak = freeboard lp

    Volume

    = m 3,0m 1m 1

    1m3

    = 1,3 m

    5.7 Reservoar

    Kriteria desain (Kawamura, 1991/ Schulz-Okun, 1984/ Al-layla, 1978) adalah: a. Pipa inlet dan outlet:

    Posisi dan jumlah inlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur tangki, sehingga tidak ada daerah yang tidak teraliri;

    Pipa outlet diletakkan minimal 10 cm di atas lantai bak atau pada permukaan air minimum;

    Pipa outlet dilengkapi dengan strainer yang berfungsi sebagai penyaring;

    Pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve. b. Ambang bebas dan dasar bak:

    Ambang bebas minimal 30 cm dari permukaan air;

    Dasar bak minimal 15 cm dari permukaan minimum;

    Kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100. c. Pipa peluap dan penguras:

    Pipa ini mempunyai diameter yang mampu mengalirkan debit maksimum secara gravitasi;

    Pipa penguras dilengkapi dengan gate valve. d. Ventilasi dan manhole:

    Reservoar harus dilengkapi dengan ventilasi dan manhole serta alat ukur tinggi muka air;

    Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara sesuai dengan volume;

    Ukuran manhole harus cukup besar untuk memudahkan petugas masuk;

    Konstruksinya harus kedap air. e. Kapasitas standar:

    Untuk tipe ground reservoir, kapasitasnya: (50, 100, 150, 300, 500, 750, 1000) m3;

    Untuk tipe elevated reservoir, kapasitasnya: (300, 500 dan 750) m3;

    Ketinggian elevasi pada saat muka air minimum adalah (20 - 25) m dari pintu tanah. f. Volume kebakaran 200 - 300 m3. g. Volume bak (1/6 - 1/3) x Qmd, atau (15 - 30 %) x Qmd.

    Kriteria perencanaan: P : L = 2 : 1 Jumlah bak = 2 buah ; Tinggi bak = 3 m Freeboard = 0,5 m Qmax = 0,276 m

    3/det

    Jumlah penduduk = 5000 jiwa

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    30 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Volume reservoar dihitung dengan persamaan:

    dimana:

    20

    0defisitsurplus

    A

    Perhitungan %A dapat dilihat pada tabel 5.18

    Untuk menghitung volume kebakaran digunakan rumus:

    Volume Kebakaran = Debit air untuk kebakaran x jam kerja

    dimana:

    Qkebakaran (L/mnt) = 3860 P x (1-0,01P)

    P adalah jumlah penduduk (dalam ribuan) dan jam kerja diasumsikan 120 menit per hari.

    Tabel 5.19 Fluktuasi Pemakaian Air

    Jam Jumlah

    jam

    Pemakaian (%) Supply (%) % selisih

    %

    Pemakaian

    (perjam)

    %

    Pemakaian

    Total

    % Supply

    (perjam)

    % Supply

    total Surplus Defisit

    20.00-21.00 1 3 3 4,16667 4,1667 1,16667

    21.00-22.00 1 2 2 4,16667 4,1667 2,16667

    22.00-04.00 6 1 6 4,16667 25,0000 19,00000

    04.00-05.00 1 3 3 4,16667 4,1667 1,16667

    05.00-06.00 1 4 4 4,16667 4,1667 0,16667

    06.00-07.00 1 7 7 4,16667 4,1667 2,83333

    07.00-09.00 2 6 12 4,16667 8,3333 3,66667

    09.00-10.00 1 6 6 4,16667 4,1667 1,83333

    10.00-13.00 3 7 21 4,16667 12,5000 8,50000

    13.00-17.00 4 5 20 4,16667 16,6667 3,33333

    17.00-18.00 1 10 10 4,16667 4,1667 5,83333

    18.00-20.00 2 4 8 4,16667 8,3333 0,33333

    Total 100 24,0000 26,0000

    Sumber: Perhitungan dan Data Tugas Besar PAM, 2007

    Dari perhitungan di atas dapat ditentukan:

    2

    00,2600,24

    = 25 %

    Volume kebakaran =

    1000

    50000,011

    1000

    50003860

    = 8438,22 l/mnt

    V Reservoar = ( Q rata-rata x f max x A% ) + Qkebakaran

    20

    0defisitsurplus

    A

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    31 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Diasumsikan waktu kerja pemadam kebakaran 2 jam/hari (120 menit/hari) sehingga volume

    kebakaran.rata-rata = 8438,22l/mnt x 120 mnt/hari

    = 1012586,4 l/hari

    = 1013 m3/hari

    Tabel 5.20 Perhitungan Dimensi Reservoar Distribusi

    Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan

    Volume reservoar

    Debit per hari (Qsatu

    hari) Q = debit per detik x hari

    det

    Q = 0,276 m3/dtk x 86400

    dtk/hari

    23846,4 m3/hari

    % pemakaian air 20 %

    Volume kebakaran 1013 m3/hari

    Volume reservoir (Vr) V = (Q x % pemakaian) + vol

    kebakaran

    V = (23846,4 m3 x 25 %)

    + 1013 m3

    6974,6

    6975 m

    3

    m3

    Bak dibuat 2 buah

    Volume masing-

    masing bak (V)

    V = 6975 m3

    2

    3487,5 m3

    Dimensi bak

    Lebar bak V = P x L x t

    3487,5 m3 = 2L x L x 3,5

    m

    22,3

    22 m

    m

    Panjang bak P = 2L P = 2 x 22 m 44 m

    Total tinggi bak t = 3,5 + 0,5 m 4 m

    Pipa untuk masing-

    masing bak

    Debit menjadi (Qr) Q =

    2

    Q Qr =

    2

    /det0,276m3

    0,138 m3/det

    Pipa overflow & pipa

    penguras Asumsi 250 mm

    Cek kecepatan v =

    A

    Q 2)25,0(

    41

    138,0

    mv

    2,8 m/dtk

    Pipa inlet Asumsi 350 mm

    Cek kecepatan v =

    A

    Q r v =

    2

    3

    m) (0,35 4

    1

    /detm 0,138

    1,4 m/det

  • Tugas Besar Perencanaan dan Perancangan Bangunan Pengolahan Air Minum

    IV-

    32 Daniel N Siahaan Calvin 120407017 120407018

    Sambungan Tabel 5.20

    Parameter Rumus Perhitungan Hasil Satuan

    Kecepatan melalui

    baffle =

    A

    Qm =

    2

    3

    m 38,5

    /detm 0,138 0,004 m/det

    Panjang saluran antar

    baffle = lebar bak x jumlah saluran = 22 m x 4 88 m

    Sambungan Tabel 5.20

    td baffle

    baffle

    melaluikecepatan

    antar saluran panjang =

    m/det 0,004

    m 88

    22000

    367

    det

    menit

    OK

    > 30

    menit

    Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2008

    44 m

    22 m

    4 m

    Gbr 5.11 Sketsa Reservoar

    22 m