bab v
TRANSCRIPT
47
BAB V
PEMBAHASAN
Asuhan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
hamil yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya
kelainan. (Kusmiati, Yuni dkk, 2008).
Standar Prosedur pelayanan 14 T terdiri dari : Timbang berat badan, Tekanan
darah, Tinggi fundus Uteri (TFU), Tablet Fe, Imunisasi TT, Pemeriksaan HB,
Pemeriksaan protein urine, Tes PMS, Pemeriksaan urine reduksi, Perwatan payudara,
senam ibu hamil, pemberian Obat anti malaria, Pemberian kapsul minyak beryodium,
Temuwicara. (Ika pantikawati, dkk, 2010).
Berdasarkan pelayanan 14 T standar tersebut telah dilaksanakan oleh
Puskesmas Kertapati Palembang. Dari pemeriksaan yang telah dilaksanakan
didapatkan hasil yaitu BB : 45 kg, TD : 110/70 MmHg, TFU : 10 cm, Persentasi dan
DJJ belum dilakukan pemeriksaan dikarenakan kehamilan ibu baru berumur 13
minggu, Tes labor telah dilakukan didapatkan hasil Hb 8,4 gr%, glukosa (-) protein
urine (-), diberikan tablet Fe kepada ibu karena sebelumnya ibu belum pernah
mengkonsumsi tablet Fe. Asuhan telah diberikan oleh bidan, temuwicara telah
dilakukan langsung kepada klien. Dari standar prosedur pelayanan 14 T baru
47
48
beberapa yang dilakukan karena mengingat usia kehamilan ibu yang baru berusia 13
minggu.
Faktor resiko adalah keadaan yang menambah resiko kehamilan, namun tidak
secara langsung meningkatkan resiko kematian ibu. (Depkes RI, 2001).
Faktor resiko kehamilan diantaranya adalah ibu hamil dengan faktor resiko
usia < 20 tahun. Adapun bahaya yang ditimbulkan ialah resiko keguguran, persalinan
premature, lahir mati, kehamilan dengan perdarahan antepartum, kehamilan dengan
kelainan letak, BBLR, dan kelainan bawaan, mudah terjadi infeksi, anemia
kehamilan, keracunan kehamilan, kematian ibu yang tinggi.
Penanganan serta penatalaksanaan kehamilan dengan faktor resiko usia < 20
tahun dengan cara pasti mengkonsumsi cukup asam folat, batasi mengkonsumsi
kafein, alkohol, pemanis buatan, jangan merokok dan jangan menggunakan obat-
obatan berlebihan kecuali dianjurkan oleh dokter, menjaga pola makan yang sehat
dan seimbang perbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang berserat,
serta olahraga secara teratur dan istirahat yang cukup, kurangi melakukan hubungan
seksual, melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dengan bidan atau dokter.
(Yani, dkk 2009).
Di Puskesmas Kertapati Palembang penanganan yang dilakukan pada Ny “N“
dengan faktor resiko usia < 20 tahun adalah menganjurkan ibu untuk istirahat yang
cukup, menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan terutama dengan
faktor resiko usia < 20 tahun, menganjurkan ibu untuk sesering mungkin
memeriksakan kehamilannya.
49
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin kurang dari < 11 %.
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, lidah luka, nafsu makan turun, (anoreksia), konsentrasi hilang,
nafas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil
muda. (Saifuddin,2002)
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai
berikut, Hb 11 gr % : tidak anemia, Hb 9-10 gr % : anemia ringan, Hb 7-8 gr % :
anemia sedang, Hb < 7 gr % : anemia berat.
Pengobatan anemia dapat dilakukan dengan cara terapi oral dan terapi
parenteral. Terapi oral adalah memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikkan kadar
Hb sebanyak 1 gr % / bulan. Saat ini program nasional menganjurkan kombinasi 60
mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
Terapi parenatal baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi
peroral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau masa
kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parental dengan ferum
dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2x 10 ml / IM pada gluteus, dapat
meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr % (Manuaba, 2002).
Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan
anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan
50
dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan
minimal 2 x selama kehamilan yaitu trimester 1 dan III.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas Kertapati
Palembang pengobatan anemia pada Ny “N” di berikan terapi per oral yaitu berupa
pemberian asam folat dan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang bertujuan untuk
meningkatkan kadar Hb dalam darah. Maka pelayanan kesehatan yang dilakukan di
puskesmas Kertapati Palembang sudah sesuai dengan teori yang ada bahwa Hb 7-8 gr
% merupakan anemia sedang.
Dari hasil pengkajian asuhan kebidanan pada Ny “ N “ G1P0A0 hamil 13
minggu 6 hari, usia 18 tahun pada tanggal 13 November 2012 ibu datang ke
Puskesmas Kertapati Palembang untuk memeriksakan kehamilannya. Setelah
mengkaji asuhan kebidanan pada Ny “N” didapatkan bahwa usia 18 tahun, TD :
110/70 MmHg, RR : 22x/ menit, BB sebelum hamil : 44 kg, BB sekarang : 45 kg, TB
: 152 cm, Lila : 23,5 cm.
Berdasarkan data diatas Ny “N” termasuk hamil dengan faktor resiko. Adapun asuhan
yang diberikan pada Ny “N” adalah :
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan pada ibu tentang faktor resiko yang dialami ibu
3. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
4. Menjelaskan kepada ibu tentang perubahan fisiologis pada saat hamil
5. Menganjurkan ibu mengkonsumsi tablet Fe (90 tablet)
6. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi
51
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
8. Mengajarkan ibu cara menjaga kebersihan diri (personal hygine)
9. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif dan perawatan payudara
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang