bab iv.pdf
TRANSCRIPT
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I,
siklus II, dan siklus III yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 November 2011.
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 November 2011. Siklus III
dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 November 2011. Pada setiap
pelaksanaan tindakan dilakukan observasi untuk mengetahui kegiatan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan.
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap akhir siklus diadakan
evaluasi berupa tes siklus.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus I dihasilkan :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan
menggunakan pembelajaran CTL.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.
3) Lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi keaktifan siswa,
dan lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran.
4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus I.
32
b. Pelaksanaan Tindakan
Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun, guru mengajarkan materi persamaan linier satu
variabel menggunakan pembelajaran CTL. Dari hasil pelaksanaan
siklus I dihasilkan :
1) Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum
pembelajaran dimulai guru mengucapkan salamdan guru
mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran
pertemuan pertama yaitu agar siswa dapat mengenali PLSV dalam
berbagai bentuk dan variabel serta dapat menentukan bentuk setara
dari PLSV. Guru memberikan informasi bahwa proses
pembelajaran kali ini menggunakan pembelajaran CTL. Pada
awal pembelajaran, guru memberikan contoh kalimat pernyatan
“Pemain sepak bola dalam satu tim adalah 11 orang”. Guru
menunjuk catur untuk menjawab “Catur, benar atau salah kalimat
pernyataan itu?”.Catur menjawab “benar ibu”. Kemudian guru
menyuruh siswa secara acak untuk memberikan contoh kalimat
pernyataan yang bernilai benar, dan yang disuruh ibu guru untuk
memberikan contoh adalah Asti. Sambil melihat buku, Asti
mengangkat jari dan menjawab “3 adalah bilangan ganjil”. Guru
kemudian memberikan contoh lain yaitu “x + 5 = 12, dan
33
memberikan pertanyaan kepada Ega, kalimat ini bernilai benar atau
salah?”. Ega menjawab “ya tidak ada bu”. Guru kemudian
menambahkan “kalau misalnya x itu bernilai 6, jawabannya benar
atau salah?”. Asti menjawab “salah bu”. Guru bertanya kepada
siswa, “Jadi kesimpulannya kalimat pernyataan adalah?”
Kemudian sambil membaca buku, Dias mengangkat tangan dan
menjawab pertanyaan dari ibu guru “Kalimat pernyataan adalah
suatu kalimat yang bernilai benar atau salah”. Guru bertanya
kepada Heru “Jadi kalau soalnya x + 5 = 12 itu termasuk kalimat
pernyataan atau bukan?”. Sambil membaca buku, Heru menjawab
“itu termasuk kalimat terbuka”. “Apa itu kalimat terbuka?”, guru
bertanya kepada Heru. Heru menjawab “Kalimat terbuka adalah
kalimat yang belum dapat ditentukan nilai benar atau salah”.
Setelah siswa dapat menentukan kalimat pernyataan dan kalimat
terbuka, guru menuntun siswa memberikan pengertian dan contoh
mengenai PLSV. Sebelum ke PLSV, guru menawarkan kepada
siswa mengenai pengertian persamaan, “Ayo siapa yang tahu apa
itu pengertian persamaan”. Lulu menjawab, persamaan adalah
kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda “=”. Guru
memberikan pertanyaan kembali kepada Lulu, “Kalau persamaan
linier pengertiannya apa?”. Lulu menjawab, “persamaan linier
adalah suatu persamaan yang variabelnya berpangkat satu”. Guru
kembali bertanya dan kali ini kepada Catur, “Jadi persamaan linier
34
satu variabel atau biasa disingkat dengan PLSV adalah?”. Sambil
membaca buku, Catur menjawab, “PLSV adalah persamaan linear
satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda
sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat
satu”. “Jadi untuk x + 5 = 12 itu termasuk PLSV atau bukan?”.
Tanya bu guru kepada Catur. Catur menjawab, “Ya itu termasuk
PLSV bu, karena terdapat satu variabel yaitu x”. Pada tahap
selanjutnya guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok
dimana masing-masing kelompok terdiri dari empat anak dan
kemudian guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk
didiskusikan. Setelah waktu berdiskusi selesai, guru menunjuk
Rizki perwakilan dari kelompok 1 untuk menjawab soal nomor 1,
selanjutnya Yeni perwakilan dari kelompok 3 untuk menjawab soal
nomor 2, selanjutnya Dias perwakilan dari kelompok 5 menjawab
soal nomor 3a, Mike perwakilan dari kelompok 6 menjawab soal
nomor 3b, dan Heru perwakilan dari kelompok 8 menjawab soal
nomor 3c. Setelah soal dibahas semua, guru menyuruh siswa untuk
membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas. Sebelum
pelajaran selesai guru memberikan saran kepada siswa untuk
mempelajari kembali di rumah tentang materi yang telah dipelajari
karena untuk pertemuan berikutnya akan diadakan tes siklus.
Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
35
2) Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua, pada tahap awal sebelum
pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru
mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran
pertemuan kedua yaitu siswa dapat menyelesaikan PLSV dan
membuat grafik himpunan penyelesaian PLSV. Pada awal
pembelajaran guru mengulas sedikit mengenai pengertian PLSV,
“PLSV adalah persamaan linear satu variabel adalah kalimat
terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) dan hanya
mempunyai satu variabel berpangkat satu”. Selanjutnya guru
memberikan contoh mengenai PLSV yaitu x + 4 = 8. Guru
menawarkan kepada siswa untuk mencari nilai x, “Coba siapa yang
bisa menjawab?”. Kemudian Zaenal mengangkat tangan dan
berkata, “Saya ibu”. Zaenal kemudian disuruh maju ke depan oleh
ibu guru untuk mencari penyelesaian dari x + 4 = 8. Setelah Zaenal
selesai menjawab dan duduk kembali, guru kemudian mengajak
siswa untuk membahas hasil jawaban dari Zaenal. “Bagaimana
jawaban dari Zaenal, sudah benar apa belum?” Tanya ibu guru
kepada para siswa. Kemudian Dias menjawab, “Sudah benar ibu”.
Pada tahap selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk
menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan
kemarin. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk
36
didiskusikan bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk
berdiskusi selesai, guru meminta Ega perwakilan dari kelompok 3
untuk mengerjakan soal nomor 1a, selanjutnya Okti perwakilan
dari kelompok 4 untuk mengerjakan soal nomor 1b, Deni
perwakilan dari kelompok 2 untuk mengerjakan soal nomor 2, dan
selanjutnya Heru perwakilan dari kelompok 8 untuk mengerjakan
soal nomor 3. Setelah soal dibahas semua, guru menyuruh siswa
untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas.
Kemudian guru membagikan soal tes siklus kepada siswa untuk
dikerjakan. Setelah waktu mengerjakan tes siklus selesai, guru
menarik lembar jawaban siswa. Kemudian guru mengakhiri
kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Perolehan hasil observasi adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Guru
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I
No Aktivitas Guru Pert. 1 Pert. 2
Ya Tidak Ya Tidak
1
Guru mengarahkan siswa agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya
√ √
37
2
Guru memotivasi siswa agar mereka menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya yang akan dipelajari.
√ √
3
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembelajaran.
√ √
4
Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar yang anggotanya heterogen.
√ √
5 Guru menghadirkan model sebagai media pembelajaran.
√ √
6
Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
√ √
7
Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa.
√ √
Jumlah 4 5 Rata-rata per pertemuan 0,57 0,71
Rata-rata Siklus I 0,64 Kriteria Baik
Pada tabel hasil aktivitas guru di atas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus I tergolong
dalam kriteria baik. Hal ini terlihat pada aktivitas guru selama 2
pertemuan dalam menyuruh siswa melakukan kegiatan. Akan tetapi
38
dalam melakukan proses pembelajaran, guru belum mampu
memotivasi siswa dan guru belum memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya. Sehingga dalam hal ini aktivitas guru masih
perlu ditingkatkan lagi dalam memotivasi siswa pada saat
pembelajaran dan memberikan siswa untuk bertanya.
2) Kegiatan Siswa
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus I
No Keaktifan Siswa Skor Rata-rata
(%) P1(%) P2(%)
1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
65,63 65,63 65,63
2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah 59,38 65,63 62,51
3
Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya
31,25 40,63 35,94
4 Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah
65,63 96,88 81,26
5 Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru
62,50 62,50 62,50
6 Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
50,00 59,38 54,69
7 Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal 62,50 62,50 62,50
8
Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi
46,88 46,88 46,88
39
Jumlah 443,77 500,03 471,90 Rata-rata 55,47 62,50 58,99 Kriteria Cukup Baik Cukup
Pada tabel hasil keaktifan siswa di atas dapat disimpulkan
bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I
tergolong dalam kriteria cukup. Hal ini dikarenakan masih banyak
siswa yang bermain sendiri dan kurang memperhatikan penjelasan
dari guru. Sehingga dalam hal ini siswa harus lebih diperhatikan
agar siswa lebih aktif lagi dalam belajar.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Aktivitas Siswa Skor Rata-rata
(%) P1(%) P2(%)
1 Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.
50,00 65,63 57,82
2 Siswa menemukan sendiri
pengetahuan dan ketrampilannya. 31,25 46,88 39,07
3 Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.
50,00 59,38 54,69
4 Siswa bergabung untuk membentuk kelompok. 100,00 100,00 100,00
5 Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah. 25,00 25,00 25,00
6 Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.
40,63 50,00 45,32
7 Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 396,88 446,89 421,89
Rata-rata 56,70 63,84 60,27 Kriteria Cukup Baik Baik
40
Pada tabel hasil aktivitas siswa di atas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I
tergolong dalam kriteria baik.
3) Hasil Tes Siklus Siswa
Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus Siswa pada Siklus I
Hasil Tes Siklus Siklus I Kriteria
Nilai Terendah 43 Cukup Nilai Tertinggi 83 Sangat Baik
Nilai rata-rata kelas 68,33 Baik Persentase ketuntasan 56,25% Belum Tuntas
Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa untuk hasil
tes siklus pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar 56,25%,
dimana dari 32 siswa terdapat 14 siswa yang belum tuntas atau masih
dibawah KKM yaitu 68.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas maka perlu dilakukan
refleksi untuk melihat kelemahandalam pelaksanaan tindakan pada
siklus I.
Pembelajaran pada siklus I sudah baik namun masih ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki. Upaya yang harus dilakukan untuk
siklus selanjutnya adalah:
1) Diusahakan guru dapat memotivasi siswa dalam proses belajar
mengajar sehingga siswa lebih termotivasi untuk bisa belajar lebih
baik.
41
2) Diusahakan guru dapat membimbing siswa dalam kegiatan
pembelajaran yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang hal yang belum diketahui siswa.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II dihasilkan :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan
menggunakan pembelajaran CTL.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.
3) Menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi
keaktifan siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa dalam
pembelajaran.
4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus II.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun, guru mengajarkan materi persamaan linier satu
variabel menggunakan pembelajaran CTL. Dari hasil pelaksanaan
siklus II dihasilkan :
1) Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum
pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru
mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran
pertemuan pertama yaitu siswa dapat membuat dan menyelesaikan
42
model matematika dari permasalahan sehari-hari yang berkaitan
dengan PLSV. Pada awal pembelajaran guru memberikan contoh
yaitu “Uang Fia jika ditambah Rp 500,00 menjadi Rp 5.000,00.
Jika uang Fia dimisalkan dengan x, maka model matematikanya
adalah?”. Guru menawarkan kepada siswa, “Coba siapa yang bisa
menjawab?”. Kemudian Mike mengangkat tangan dan berkata,
“Saya ibu yaitu x + 500 = 5000”. Setelah Mike selesai menjawab,
guru kemudian mengajak siswa untuk membahas hasil jawaban
dari Mike. “Bagaimana jawaban dari Mike, sudah benar apa
belum?” Tanya ibu guru kepada para siswa. Kemudian seluruh
siswa menjawab, “Sudah benar ibu”. Terus kalau seperti itu,
“Berapa uang Fia sebelumnya atau berapa nilai x?” Tanya bu guru
kepada semua siswa. Serentak siswa menjawab, “uang Fia
sebelumnya 4500 bu”. Pada tahap selanjutnya guru menyuruh para
siswa untuk menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya pada
pertemuan kemarin. Guru membagikan LKS kepada setiap
kelompok untuk didiskusikan bersama teman kelompoknya.
Setelah waktu untuk berdiskusi selesai, guru meminta Rosi
perwakilan dari kelompok 5 untuk mengerjakan soal nomor 1,
selanjutnya Wiwin perwakilan dari kelompok 4 untuk mengerjakan
soal nomor 2, dan selanjutnya Yeni perwakilan dari kelompok 3
untuk mengerjakan soal nomor 3. Setelah soal dibahas semua, guru
menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah
43
dibahas. Sebelum pelajaran selesai guru memberikan saran kepada
siswa untuk mempelajari kembali di rumah tentang materi yang
telah dipelajari. Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan 2
Pada pertemuan kedua, pada tahap awal sebelum
pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru
mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran
pertemuan kedua yaitu siswa dapat mengenali pertidaksamaan
linier satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel serta dapat
menentukan bentuk setara dari pertidaksamaan linier satu variabel.
Pada awal pembelajaran guru memberikan permasalahan, “Umur
pengendara mobil tidak boleh kurang dari 17 tahun. Jika umur
pengendara mobil dimisalkan dengan x, bagaimanakah cara
penulisannya?”. Sambil membaca buku, Agustin langsung
mengangkat tangannya dan menjawab “x ≥ 17. Setelah Agustin
selesai menjawab, guru mengajak siswa untuk membahas jawaban
dari Agustin. “Bagaimana jawaban Agustin sudah benar apa
belum?”. Seluruh siswa menjawab, “Sudah benar bu”. “Jadi
pertidaksamaan linier satu variabel atau disingkat PtLSV itu
adalah”, tanya bu guru kepada semua siswa. Sambil membaca
buku, Agustin menjawab, “PtLSV adalah suatu pertidaksamaan
yang memuat satu variabel dan berpangkat satu”. Pada tahap
44
selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk menempatkan diri
sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan kemarin. Guru
membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan
bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk berdiskusi
selesai, guru meminta Agustin perwakilan dari kelompok 5 untuk
mengerjakan soal nomor 1, selanjutnya Lulu perwakilan dari
kelompok 4 untuk mengerjakan soal nomor 2, Selvia perwakilan
dari kelompok 6 untuk mengerjakan soal nomor 3a, dan
selanjutnya Yeni perwakilan dari kelompok 3 mengerjakan soal
nomor 3b. Setelah soal dibahas semua, guru menyuruh siswa untuk
membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas. Kemudian
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum diketahui siswa mengenai pelajaran hari ini.
Setelah tidak ada yang bertanya lagi, guru memberikan soal tes
siklus untuk dikerjakan. Setelah semua selesai, guru menarik
lembar jawab siswa. Kemudian guru memberikan saran kepada
siswa untuk belajar lagi tentang materi yang baru saja disampaikan
dan pelajari materi selanjutnya. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Perolehan hasil observasi adalah sebagai berikut:
45
1) Kegiatan Guru
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
No Aktivitas Guru Pert. 1 Pert. 2
Ya Tidak Ya Tidak 1 Guru mengarahkan siswa
agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.
√ √
2 Guru memotivasi siswa agar mereka menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya yang akan dipelajari.
√ √
3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembelajaran.
√ √
4 Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar yang anggotanya heterogen.
√ √
5 Guru menghadirkan model sebagai media pembelajaran.
√ √
6 Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
√ √
7 Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa.
√ √
Jumlah 5 6 Rata-rata per pertemuan 0,71 0,86
Rata-rata Siklus II 0,79 Kriteria Baik
46
Pada tabel hasil aktivitas guru di atas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus II tergolong
dalam kriteria baik. Hal ini terlihat pada aktivitas guru selama 2
pertemuan dalam menyuruh siswa melakukan kegiatan. Akan
tetapi dalam melakukan proses pembelajaran, guru belum mampu
memotivasi siswa untuk bisa menemukan sendiri pengetahuannya.
Sehingga dalam hal ini aktivitas guru masih perlu ditingkatkan lagi
dalam memotivasi siswa pada saat pembelajaran.
2) Kegiatan Siswa
Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus II
No Keaktifan Siswa Skor Rata-rata
(%) P1(%) P2(%)
1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
71,88 78,13 71,01
2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah 65,63 68,75 67,19
3
Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya
50,00 56,25 53,13
4 Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah
96,88 96,88 96,88
5 Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru
62,50 65,63 64,07
6 Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
71,88 71,88 71,88
7 Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal 65,63 71,88 68,76
47
8
Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi
50,00 59,38 54,69
Jumlah 534,38 568,75 551,59 Rata-rata 66,80 71,09 68,95 Kriteria Baik Baik Baik
Pada tabel hasil keaktifan siswa di atas dapat disimpulkan
bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran tergolong
dalam kriteria baik. Namun masih banyak siswa yang kurang
memperhatikan penjelasan dari guru. Sehingga dalam hal ini siswa
harus lebih diperhatikan agar siswa lebih aktif lagi dalam belajar.
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
No Aktivitas Siswa Skor Rata-rata
(%) P1(%) P2(%)
1 Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.
65,63 65,63 65,63
2 Siswa menemukan sendiri
pengetahuan dan ketrampilannya. 50,00 50,00 50,00
3 Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.
62,50 71,88 67,19
4 Siswa bergabung untuk membentuk kelompok. 100,00 100,00 100,00
5 Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah. 28,13 43,75 35,94
6 Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.
50,00 50,00 50,00
7 Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 456,27 481,26 468,76
Rata-rata 65,18 68,75 66,97
48
Pada tabel hasil aktivitas siswa di atas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II
tergolong dalam kriteria baik.
3) Hasil Tes Siklus Siswa
Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus Siswa pada Siklus II
Hasil Tes Siklus Siklus II Kriteria
Nilai Terendah 56 Cukup Nilai Tertinggi 88 Sangat Baik
Nilai rata-rata kelas 74,25 Baik Persentase ketuntasan 81,25% Belum Tuntas
Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa untuk hasil
tes siklus pada siklus II diperoleh persentase ketuntasan belajar
81,25%, dimana dari 32 siswa terdapat 6 siswa yang belum tuntas atau
masih dibawah KKM yaitu 68.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas maka perlu dilakukan
refleksi untuk melihat kelemahan dalam pelaksanaan tindakan pada
siklus II.
Pembelajaran pada siklus II sudah baik namun masih ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki. Upaya yang harus dilakukan untuk
siklus selanjutnya adalah:
1) Diusahakan guru dapat memotivasi siswa dalam proses belajar
mengajar sehingga siswa lebih termotivasi untuk bisa belajar lebih
baik.
49
2) Diusahakan guru membimbing siswa dalam menemukan sendiri
pengetahuan dan keterampilannya dalam proses belajar mengajar.
3. Siklus 3
a. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus III dihasilkan :
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan
menggunakan pembelajaran CTL.
2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.
3) Menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi
keaktifan siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa dalam
pembelajaran.
4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus III.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah disusun, guru mengajarkan materi persamaan linier satu
variabel menggunakan pembelajaran CTL. Dari hasil pelaksanaan
siklus III dihasilkan :
1) Pertemuan 1
Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum
pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru
mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran
pertemuan pertama yaitu agar siswa dapat menyelesaikan PtLSV
dan membuat grafik himpunan penyelesaian PtLSV. Pada awal
50
pembelajaran guru memberikan contoh “Banyak siswa di kelas ini
kurang dari 50, jika banyak siswa dimisalkan dengan n, maka
pertidaksamaannya menjadi?”. Sambil melihat buku, Ega
mengangkat tangan dan menjawab “n < 50”. “Apakah jawaban dari
Ega benar?” Tanya bu guru.Nurul menjawab “benar ibu”.
Kemudian guru memberikan contoh lain yaitu x + 4 < 8. Guru
menawarkan kepada siswa untuk mencari nilai x, “Coba siapa yang
bisa menjawab?”. Kemudian Rendi mengangkat tangan dan
berkata, “Saya ibu”. Rendi kemudian disuruh maju ke depan oleh
ibu guru untuk mencari penyelesaian dari x + 4 < 8. Setelah Rendi
selesai menjawab dan duduk kembali, guru kemudian mengajak
siswa untuk membahas hasil jawaban dari Rendi. “Bagaimana
jawaban dari Rendi, sudah benar apa belum?” Tanya ibu guru
kepada para siswa. Kemudian Neli menjawab, “Sudah benar ibu”.
Pada tahap selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk
menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan
kemarin. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk
didiskusikan bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk
berdiskusi selesai, guru meminta Heru perwakilan dari kelompok 8
untuk mengerjakan soal nomor 1a, 1b, dan 1c, selanjutnya Catur
perwakilan dari kelompok 7 untuk mengerjakan soal nomor 1d, 1e,
dan 1f, Selvia perwakilan dari kelompok 6 untuk mengerjakan soal
nomor 2a sampai dengan 2e, Wildan perwakilan dari kelompok 1
51
mengerjakan soal nomor 3. Setelah soal dibahas semua, guru
menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah
dibahas. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
mengenai pelajaran hari ini. Setelah tidak ada yang bertanya lagi,
guru memberikan saran kepada siswa untuk mempelajari kembali
di rumah tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan 2
Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum
pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru
mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran
pertemuan pertama yaitu agar siswa dapat membuat dan
menyelesaikan model matematika dari PtLSV. Pada awal
pembelajaran guru mengulas sedikit mengenai pertemuan kemarin
yaitu pengertian PtLSV. “PtLSV adalah suatu pertidaksamaan
linier yang memuat satu variabel”. Guru memberikan contoh
“Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi
panjang. Lebar (l) tanah tersebut 5 m lebih pendek daripada
panjangnya (p). Jika keliling tanah (K) adalah 50 m, tentukan luas
tanah (L) petani tersebut?”. Guru menawarkan kepada siswa untuk
mencari penyelesaiannya, “Coba siapa yang bisa menjawab?”.
Kemudian Agustin mengangkat tangan dan berkata, “Saya ibu”.
52
Agustin kemudian disuruh maju ke depan oleh ibu guru untuk
mencari penyelesaian. Setelah Agustin selesai menjawab dan
duduk kembali, guru kemudian mengajak siswa untuk membahas
hasil jawaban dari Agustin. “Bagaimana jawaban dari Agustin,
sudah benar apa belum?” Tanya ibu guru kepada para siswa.
Kemudian Neli menjawab, “Sudah benar ibu”. Pada tahap
selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk menempatkan diri
sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan kemarin. Guru
membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan
bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk berdiskusi
selesai, guru meminta Neli perwakilan dari kelompok 3 untuk
mengerjakan soal nomor 1, Okti perwakilan dari kelompok 4 untuk
mengerjakan soal nomor 2, dan selanjutnya Asti perwakilan dari
kelompok 7 untuk mengerjakan soal nomor 3. Setelah soal dibahas
semua, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum diketahui siswa tentang pelajaran hari
ini. Setelah tidak ada yang bertanya lagi, guru memberikan soal tes
siklus untuk dikerjakan siswa. Kemudian setelah waktu selesai,
guru menarik lembar jawab siswa dan mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Perolehan hasil observasi adalah sebagai berikut:
53
1) Kegiatan Guru
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III
No Aktivitas Guru Pert. 1 Pert. 2
Ya Tidak Ya Tidak
1
Guru mengarahkan siswa agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.
√ √
2
Guru memotivasi siswa agar mereka menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya yang akan dipelajari.
√ √
3
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembelajaran.
√ √
4
Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar yang anggotanya heterogen.
√ √
5 Guru menghadirkan model sebagai media pembelajaran.
√ √
6
Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
√ √
7
Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa.
√ √
Jumlah 6 7
54
Rata-rata per pertemuan 0,86 1 Rata-rata Siklus III 0,93
Kriteria Sangat Baik
Pada tabel hasil aktivitas guru di atas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus III tergolong
dalam kriteria sangat baik. Hal ini terlihat pada aktivitas guru
selama 2 pertemuan dalam menyuruh siswa melakukan kegiatan.
2) Kegiatan Siswa
Tabel 4.10 Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus III
No Keaktifan Siswa Skor Rata-rata
(%) P1(%) P2(%)
1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
81,25 81,25 81,25
2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah
68,75 68,75 68,75
3
Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya
59,38 59,38 59,38
4 Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah
96,88 100,00 98,44
5 Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru
65,63 68,75 67,19
6 Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya
75,00 81,25 78,13
7 Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal
71,88 75,00 73,44
8
Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi
68,75 68,75 68,75
55
Jumlah 587,52 603,13 595,33 Rata-rata 73,44 75,39 74,42 Kriteria Baik Baik Baik
Pada tabel hasil keaktifan siswa di atas dapat disimpulkan
bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran tergolong
dalam kriteria baik. Hal ini terlihat pada aktivitas siswa selama 2
pertemuan pada proses pembelajaran siklus III.
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III
No Aktivitas Siswa Skor Rata-rata
(%) P1(%) P2(%)
1 Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.
65,63 68,75 67,19
2 Siswa menemukan sendiri
pengetahuan dan ketrampilannya. 59,38 62,50 60,94
3 Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.
81,25 84,38 82,82
4 Siswa bergabung untuk membentuk kelompok. 100,00 100,00 100,00
5 Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah. 62,50 68,75 65,63
6 Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.
53,13 56,25 54,69
7 Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 521,89 540,63 531,26
Rata-rata 74,55 77,23 75,89 Kriteria Baik Baik Baik
Pada tabel hasil aktivitas siswa di atas dapat disimpulkan
bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus III
tergolong dalam kriteria baik.
56
3) Hasil Tes Siklus Siswa
Tabel 4.12 Hasil Tes Siklus Siswa pada Siklus III
Hasil Tes Siklus Siklus III Kriteria
Nilai Terendah 60 Baik
Nilai Tertinggi 100 Sangat Baik
Nilai rata-rata kelas 85,25 Sangat Baik
Persentase ketuntasan 87,50% Tuntas
Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa untuk hasil
tes siklus pada siklus III diperoleh persentase ketuntasan belajar
87,50%, dimana dari 32 siswa terdapat 4 siswa yang belum tuntas atau
masih dibawah KKM yaitu 68.
d. Refleksi
Karena indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian
dihentikan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari pelaksanaan siklus I sampai dengan
siklus III maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Keaktifan siswa
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa keaktifan siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Hasil keaktifan siswa
kelas VIIG SMP Negeri 3 Sokaraja dapat dilihat pada tabel berikut:
57
Tabel 4.13 Hasil Keaktifan Siswa
No Keaktifan Siswa Siklus I Siklus II Siklus III
A Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
65,63 71,01 81,25
B Siswa terlibat dalam pemecahan masalah.
62,51 67,19 68,75
C Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
35,94 53,13 59,38
D Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
81,26 96,88 98,44
E Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru.
62,50 64,07 67,19
F Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
54,69 71,88 78,13
G Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal.
62,50 68,76 73,44
H
Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.
46,88 54,69 68,75
Jumlah 471,90 551,59 595,33 Rata-rata 58,99 68,95 74,42
Dari tabel di atas hasil keaktifan siswa diketahui mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata 58,99% pada
siklus I menjadi 74,42% pada siklus III. Secara detail peningkatan nilai
rata-rata keaktifan siswa dapat dilihat pada gambar berikut:
58
Gambar 4.1 Histogram Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas VII G SMP
Negeri 3 Sokaraja
2. Aktivitas Siswa
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Hasil aktivitas siswa
kelas VIIG SMP Negeri 3 Sokaraja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Hasil Aktivitas Siswa
No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Siklus III
A Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.
57,82 65,63 67,19
B Siswa menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya.
39,07 50,00 60,94
C Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.
54,69 67,19 82,82
D Siswa bergabung untuk membentuk kelompok.
100,00 100,00 100,00
E Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah.
25,00 35,94 65,63
F Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.
45,32 50,00 54,69
0
20
40
60
80
100
A B C D E F G H
Siklus I
Siklus II
Siklus III
59
G Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 421,89 468,76 531,26 Rata-rata 60,27 66,97 75,89
Dari tabel di atas hasil aktivitas siswa diketahui mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata 60,27% pada
siklus I menjadi 75,89% pada siklus III. Secara detail peningkatan nilai
rata-rata aktivitas siswa dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Histogram Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas VII G SMP Negeri 3 Sokaraja
3. Aktivitas Guru
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas guru selama proses
pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus
III. Hal ini dikarenakan guru selalu berupaya untuk meningkatkan
kinerjanya demi keberhasilan anak didiknya. Hal ini membuktikan bahwa
rasa ingin tahu guru terhadap CTL sangat tinggi dan pemahaman guru
tentang CTL meningkat setiap siklusnya sehingga proses belajar mengajar
dapat berkembang. Nilai aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut:
0
20
40
60
80
100
A B C D E F G
Siklus I
Siklus II
Siklus III
60
Tabel 4.15 Hasil Aktivitas Guru
Hasil Aktivitas Guru Siklus I Siklus II Siklus III
Pert. 1 0,57 0,71 0,86
Pert. 2 0,71 0,86 1
Nilai rata-rata 0,64 0,79 0,93
Dari tabel diatas nilai aktivitas guru diketahui mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata 0,64 pada siklus
I menjadi 0,93 pada siklus III. Secara detail peningkatan nilai aktivitas
guru dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.3 Histogram Peningkatan Aktivitas Guru
4. Hasil Tes Siklus Siswa
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil tes siklus selama proses
pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus
III. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran CTL mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hasil tes siklus siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Pert. 1 Pert. 2
Siklus I
Siklus II
Siklus III
61
Tabel 4.16 Hasil Tes Siklus Siswa
Hasil Tes Siklus
Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah
Siswa
Persen
tase
Jumlah
Siswa
Persen
tase
Jumlah
Siswa
Persen
tase
Nilai < 68 14 43,75% 6 18,75% 4 12,50%
Nilai ≥ 68 18 56,25% 26 81,25% 28 87,50%
Nilai rata-rata 68,33 74,25 85,25
Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil tes siklus dari siklus I
sampai dengan siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh
18 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai 68,33, pada siklus II diperoleh
26 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai 74,25 dan pada siklus III
diperoleh 28 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai 85,25. Peningkatan
ketuntasan belajar dan nilai rata-rata dari siklus I sampai dengan siklus III
disajikan dalam gambar berikut :
Gambar 4.4 Histogram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII G SMP Negeri 3 Sokaraja
0102030405060708090
Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai rata-rata
Ketuntasan (%)
62
Dari gambar di atas diketahui bahwa prestasi belajar matematika
dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan, yaitu dari
rata-rata 68,33 menjadi 85,25 dan peningkatan ketuntasan belajar dari
56,25% menjadi 87,50%.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
CTL dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa
kelas VIIG SMP Negeri 3 Sokaraja pokok bahasan persamaan dan
pertidaksamaan linier satu variabel.