bab iv.pdf

32
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 November 2011. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 November 2011. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 November 2011. Pada setiap pelaksanaan tindakan dilakukan observasi untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap akhir siklus diadakan evaluasi berupa tes siklus. 1. Siklus 1 a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus I dihasilkan : 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan menggunakan pembelajaran CTL. 2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2. 3) Lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi keaktifan siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran. 4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus I.

Upload: hasanudin-nople

Post on 13-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV.pdf

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I,

siklus II, dan siklus III yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali

pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 November 2011.

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 November 2011. Siklus III

dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 November 2011. Pada setiap

pelaksanaan tindakan dilakukan observasi untuk mengetahui kegiatan guru

dan siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan.

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap akhir siklus diadakan

evaluasi berupa tes siklus.

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus I dihasilkan :

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan

menggunakan pembelajaran CTL.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.

3) Lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi keaktifan siswa,

dan lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran.

4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus I.

Page 2: BAB IV.pdf

32

b. Pelaksanaan Tindakan

Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran

yang telah disusun, guru mengajarkan materi persamaan linier satu

variabel menggunakan pembelajaran CTL. Dari hasil pelaksanaan

siklus I dihasilkan :

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salamdan guru

mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran

pertemuan pertama yaitu agar siswa dapat mengenali PLSV dalam

berbagai bentuk dan variabel serta dapat menentukan bentuk setara

dari PLSV. Guru memberikan informasi bahwa proses

pembelajaran kali ini menggunakan pembelajaran CTL. Pada

awal pembelajaran, guru memberikan contoh kalimat pernyatan

“Pemain sepak bola dalam satu tim adalah 11 orang”. Guru

menunjuk catur untuk menjawab “Catur, benar atau salah kalimat

pernyataan itu?”.Catur menjawab “benar ibu”. Kemudian guru

menyuruh siswa secara acak untuk memberikan contoh kalimat

pernyataan yang bernilai benar, dan yang disuruh ibu guru untuk

memberikan contoh adalah Asti. Sambil melihat buku, Asti

mengangkat jari dan menjawab “3 adalah bilangan ganjil”. Guru

kemudian memberikan contoh lain yaitu “x + 5 = 12, dan

Page 3: BAB IV.pdf

33

memberikan pertanyaan kepada Ega, kalimat ini bernilai benar atau

salah?”. Ega menjawab “ya tidak ada bu”. Guru kemudian

menambahkan “kalau misalnya x itu bernilai 6, jawabannya benar

atau salah?”. Asti menjawab “salah bu”. Guru bertanya kepada

siswa, “Jadi kesimpulannya kalimat pernyataan adalah?”

Kemudian sambil membaca buku, Dias mengangkat tangan dan

menjawab pertanyaan dari ibu guru “Kalimat pernyataan adalah

suatu kalimat yang bernilai benar atau salah”. Guru bertanya

kepada Heru “Jadi kalau soalnya x + 5 = 12 itu termasuk kalimat

pernyataan atau bukan?”. Sambil membaca buku, Heru menjawab

“itu termasuk kalimat terbuka”. “Apa itu kalimat terbuka?”, guru

bertanya kepada Heru. Heru menjawab “Kalimat terbuka adalah

kalimat yang belum dapat ditentukan nilai benar atau salah”.

Setelah siswa dapat menentukan kalimat pernyataan dan kalimat

terbuka, guru menuntun siswa memberikan pengertian dan contoh

mengenai PLSV. Sebelum ke PLSV, guru menawarkan kepada

siswa mengenai pengertian persamaan, “Ayo siapa yang tahu apa

itu pengertian persamaan”. Lulu menjawab, persamaan adalah

kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda “=”. Guru

memberikan pertanyaan kembali kepada Lulu, “Kalau persamaan

linier pengertiannya apa?”. Lulu menjawab, “persamaan linier

adalah suatu persamaan yang variabelnya berpangkat satu”. Guru

kembali bertanya dan kali ini kepada Catur, “Jadi persamaan linier

Page 4: BAB IV.pdf

34

satu variabel atau biasa disingkat dengan PLSV adalah?”. Sambil

membaca buku, Catur menjawab, “PLSV adalah persamaan linear

satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan oleh tanda

sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat

satu”. “Jadi untuk x + 5 = 12 itu termasuk PLSV atau bukan?”.

Tanya bu guru kepada Catur. Catur menjawab, “Ya itu termasuk

PLSV bu, karena terdapat satu variabel yaitu x”. Pada tahap

selanjutnya guru menyuruh siswa untuk membuat kelompok

dimana masing-masing kelompok terdiri dari empat anak dan

kemudian guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan. Setelah waktu berdiskusi selesai, guru menunjuk

Rizki perwakilan dari kelompok 1 untuk menjawab soal nomor 1,

selanjutnya Yeni perwakilan dari kelompok 3 untuk menjawab soal

nomor 2, selanjutnya Dias perwakilan dari kelompok 5 menjawab

soal nomor 3a, Mike perwakilan dari kelompok 6 menjawab soal

nomor 3b, dan Heru perwakilan dari kelompok 8 menjawab soal

nomor 3c. Setelah soal dibahas semua, guru menyuruh siswa untuk

membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas. Sebelum

pelajaran selesai guru memberikan saran kepada siswa untuk

mempelajari kembali di rumah tentang materi yang telah dipelajari

karena untuk pertemuan berikutnya akan diadakan tes siklus.

Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Page 5: BAB IV.pdf

35

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua, pada tahap awal sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru

mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran

pertemuan kedua yaitu siswa dapat menyelesaikan PLSV dan

membuat grafik himpunan penyelesaian PLSV. Pada awal

pembelajaran guru mengulas sedikit mengenai pengertian PLSV,

“PLSV adalah persamaan linear satu variabel adalah kalimat

terbuka yang dihubungkan oleh tanda sama dengan (=) dan hanya

mempunyai satu variabel berpangkat satu”. Selanjutnya guru

memberikan contoh mengenai PLSV yaitu x + 4 = 8. Guru

menawarkan kepada siswa untuk mencari nilai x, “Coba siapa yang

bisa menjawab?”. Kemudian Zaenal mengangkat tangan dan

berkata, “Saya ibu”. Zaenal kemudian disuruh maju ke depan oleh

ibu guru untuk mencari penyelesaian dari x + 4 = 8. Setelah Zaenal

selesai menjawab dan duduk kembali, guru kemudian mengajak

siswa untuk membahas hasil jawaban dari Zaenal. “Bagaimana

jawaban dari Zaenal, sudah benar apa belum?” Tanya ibu guru

kepada para siswa. Kemudian Dias menjawab, “Sudah benar ibu”.

Pada tahap selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk

menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan

kemarin. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk

Page 6: BAB IV.pdf

36

didiskusikan bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk

berdiskusi selesai, guru meminta Ega perwakilan dari kelompok 3

untuk mengerjakan soal nomor 1a, selanjutnya Okti perwakilan

dari kelompok 4 untuk mengerjakan soal nomor 1b, Deni

perwakilan dari kelompok 2 untuk mengerjakan soal nomor 2, dan

selanjutnya Heru perwakilan dari kelompok 8 untuk mengerjakan

soal nomor 3. Setelah soal dibahas semua, guru menyuruh siswa

untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas.

Kemudian guru membagikan soal tes siklus kepada siswa untuk

dikerjakan. Setelah waktu mengerjakan tes siklus selesai, guru

menarik lembar jawaban siswa. Kemudian guru mengakhiri

kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Perolehan hasil observasi adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan Guru

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I

No Aktivitas Guru Pert. 1 Pert. 2

Ya Tidak Ya Tidak

1

Guru mengarahkan siswa agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya

√ √

Page 7: BAB IV.pdf

37

2

Guru memotivasi siswa agar mereka menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya yang akan dipelajari.

√ √

3

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembelajaran.

√ √

4

Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar yang anggotanya heterogen.

√ √

5 Guru menghadirkan model sebagai media pembelajaran.

√ √

6

Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

√ √

7

Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa.

√ √

Jumlah 4 5 Rata-rata per pertemuan 0,57 0,71

Rata-rata Siklus I 0,64 Kriteria Baik

Pada tabel hasil aktivitas guru di atas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus I tergolong

dalam kriteria baik. Hal ini terlihat pada aktivitas guru selama 2

pertemuan dalam menyuruh siswa melakukan kegiatan. Akan tetapi

Page 8: BAB IV.pdf

38

dalam melakukan proses pembelajaran, guru belum mampu

memotivasi siswa dan guru belum memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya. Sehingga dalam hal ini aktivitas guru masih

perlu ditingkatkan lagi dalam memotivasi siswa pada saat

pembelajaran dan memberikan siswa untuk bertanya.

2) Kegiatan Siswa

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus I

No Keaktifan Siswa Skor Rata-rata

(%) P1(%) P2(%)

1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

65,63 65,63 65,63

2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah 59,38 65,63 62,51

3

Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya

31,25 40,63 35,94

4 Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah

65,63 96,88 81,26

5 Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru

62,50 62,50 62,50

6 Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

50,00 59,38 54,69

7 Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal 62,50 62,50 62,50

8

Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi

46,88 46,88 46,88

Page 9: BAB IV.pdf

39

Jumlah 443,77 500,03 471,90 Rata-rata 55,47 62,50 58,99 Kriteria Cukup Baik Cukup

Pada tabel hasil keaktifan siswa di atas dapat disimpulkan

bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I

tergolong dalam kriteria cukup. Hal ini dikarenakan masih banyak

siswa yang bermain sendiri dan kurang memperhatikan penjelasan

dari guru. Sehingga dalam hal ini siswa harus lebih diperhatikan

agar siswa lebih aktif lagi dalam belajar.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I

No Aktivitas Siswa Skor Rata-rata

(%) P1(%) P2(%)

1 Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.

50,00 65,63 57,82

2 Siswa menemukan sendiri

pengetahuan dan ketrampilannya. 31,25 46,88 39,07

3 Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.

50,00 59,38 54,69

4 Siswa bergabung untuk membentuk kelompok. 100,00 100,00 100,00

5 Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah. 25,00 25,00 25,00

6 Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.

40,63 50,00 45,32

7 Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 396,88 446,89 421,89

Rata-rata 56,70 63,84 60,27 Kriteria Cukup Baik Baik

Page 10: BAB IV.pdf

40

Pada tabel hasil aktivitas siswa di atas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I

tergolong dalam kriteria baik.

3) Hasil Tes Siklus Siswa

Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus Siswa pada Siklus I

Hasil Tes Siklus Siklus I Kriteria

Nilai Terendah 43 Cukup Nilai Tertinggi 83 Sangat Baik

Nilai rata-rata kelas 68,33 Baik Persentase ketuntasan 56,25% Belum Tuntas

Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa untuk hasil

tes siklus pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar 56,25%,

dimana dari 32 siswa terdapat 14 siswa yang belum tuntas atau masih

dibawah KKM yaitu 68.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi di atas maka perlu dilakukan

refleksi untuk melihat kelemahandalam pelaksanaan tindakan pada

siklus I.

Pembelajaran pada siklus I sudah baik namun masih ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki. Upaya yang harus dilakukan untuk

siklus selanjutnya adalah:

1) Diusahakan guru dapat memotivasi siswa dalam proses belajar

mengajar sehingga siswa lebih termotivasi untuk bisa belajar lebih

baik.

Page 11: BAB IV.pdf

41

2) Diusahakan guru dapat membimbing siswa dalam kegiatan

pembelajaran yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal yang belum diketahui siswa.

2. Siklus 2

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus II dihasilkan :

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan

menggunakan pembelajaran CTL.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.

3) Menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi

keaktifan siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus II.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran

yang telah disusun, guru mengajarkan materi persamaan linier satu

variabel menggunakan pembelajaran CTL. Dari hasil pelaksanaan

siklus II dihasilkan :

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru

mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran

pertemuan pertama yaitu siswa dapat membuat dan menyelesaikan

Page 12: BAB IV.pdf

42

model matematika dari permasalahan sehari-hari yang berkaitan

dengan PLSV. Pada awal pembelajaran guru memberikan contoh

yaitu “Uang Fia jika ditambah Rp 500,00 menjadi Rp 5.000,00.

Jika uang Fia dimisalkan dengan x, maka model matematikanya

adalah?”. Guru menawarkan kepada siswa, “Coba siapa yang bisa

menjawab?”. Kemudian Mike mengangkat tangan dan berkata,

“Saya ibu yaitu x + 500 = 5000”. Setelah Mike selesai menjawab,

guru kemudian mengajak siswa untuk membahas hasil jawaban

dari Mike. “Bagaimana jawaban dari Mike, sudah benar apa

belum?” Tanya ibu guru kepada para siswa. Kemudian seluruh

siswa menjawab, “Sudah benar ibu”. Terus kalau seperti itu,

“Berapa uang Fia sebelumnya atau berapa nilai x?” Tanya bu guru

kepada semua siswa. Serentak siswa menjawab, “uang Fia

sebelumnya 4500 bu”. Pada tahap selanjutnya guru menyuruh para

siswa untuk menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya pada

pertemuan kemarin. Guru membagikan LKS kepada setiap

kelompok untuk didiskusikan bersama teman kelompoknya.

Setelah waktu untuk berdiskusi selesai, guru meminta Rosi

perwakilan dari kelompok 5 untuk mengerjakan soal nomor 1,

selanjutnya Wiwin perwakilan dari kelompok 4 untuk mengerjakan

soal nomor 2, dan selanjutnya Yeni perwakilan dari kelompok 3

untuk mengerjakan soal nomor 3. Setelah soal dibahas semua, guru

menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah

Page 13: BAB IV.pdf

43

dibahas. Sebelum pelajaran selesai guru memberikan saran kepada

siswa untuk mempelajari kembali di rumah tentang materi yang

telah dipelajari. Kemudian guru mengakhiri kegiatan pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua, pada tahap awal sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru

mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran

pertemuan kedua yaitu siswa dapat mengenali pertidaksamaan

linier satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel serta dapat

menentukan bentuk setara dari pertidaksamaan linier satu variabel.

Pada awal pembelajaran guru memberikan permasalahan, “Umur

pengendara mobil tidak boleh kurang dari 17 tahun. Jika umur

pengendara mobil dimisalkan dengan x, bagaimanakah cara

penulisannya?”. Sambil membaca buku, Agustin langsung

mengangkat tangannya dan menjawab “x ≥ 17. Setelah Agustin

selesai menjawab, guru mengajak siswa untuk membahas jawaban

dari Agustin. “Bagaimana jawaban Agustin sudah benar apa

belum?”. Seluruh siswa menjawab, “Sudah benar bu”. “Jadi

pertidaksamaan linier satu variabel atau disingkat PtLSV itu

adalah”, tanya bu guru kepada semua siswa. Sambil membaca

buku, Agustin menjawab, “PtLSV adalah suatu pertidaksamaan

yang memuat satu variabel dan berpangkat satu”. Pada tahap

Page 14: BAB IV.pdf

44

selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk menempatkan diri

sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan kemarin. Guru

membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan

bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk berdiskusi

selesai, guru meminta Agustin perwakilan dari kelompok 5 untuk

mengerjakan soal nomor 1, selanjutnya Lulu perwakilan dari

kelompok 4 untuk mengerjakan soal nomor 2, Selvia perwakilan

dari kelompok 6 untuk mengerjakan soal nomor 3a, dan

selanjutnya Yeni perwakilan dari kelompok 3 mengerjakan soal

nomor 3b. Setelah soal dibahas semua, guru menyuruh siswa untuk

membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas. Kemudian

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum diketahui siswa mengenai pelajaran hari ini.

Setelah tidak ada yang bertanya lagi, guru memberikan soal tes

siklus untuk dikerjakan. Setelah semua selesai, guru menarik

lembar jawab siswa. Kemudian guru memberikan saran kepada

siswa untuk belajar lagi tentang materi yang baru saja disampaikan

dan pelajari materi selanjutnya. Guru mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Perolehan hasil observasi adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB IV.pdf

45

1) Kegiatan Guru

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II

No Aktivitas Guru Pert. 1 Pert. 2

Ya Tidak Ya Tidak 1 Guru mengarahkan siswa

agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.

√ √

2 Guru memotivasi siswa agar mereka menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya yang akan dipelajari.

√ √

3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembelajaran.

√ √

4 Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar yang anggotanya heterogen.

√ √

5 Guru menghadirkan model sebagai media pembelajaran.

√ √

6 Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

√ √

7 Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa.

√ √

Jumlah 5 6 Rata-rata per pertemuan 0,71 0,86

Rata-rata Siklus II 0,79 Kriteria Baik

Page 16: BAB IV.pdf

46

Pada tabel hasil aktivitas guru di atas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus II tergolong

dalam kriteria baik. Hal ini terlihat pada aktivitas guru selama 2

pertemuan dalam menyuruh siswa melakukan kegiatan. Akan

tetapi dalam melakukan proses pembelajaran, guru belum mampu

memotivasi siswa untuk bisa menemukan sendiri pengetahuannya.

Sehingga dalam hal ini aktivitas guru masih perlu ditingkatkan lagi

dalam memotivasi siswa pada saat pembelajaran.

2) Kegiatan Siswa

Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus II

No Keaktifan Siswa Skor Rata-rata

(%) P1(%) P2(%)

1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

71,88 78,13 71,01

2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah 65,63 68,75 67,19

3

Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya

50,00 56,25 53,13

4 Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah

96,88 96,88 96,88

5 Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru

62,50 65,63 64,07

6 Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

71,88 71,88 71,88

7 Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal 65,63 71,88 68,76

Page 17: BAB IV.pdf

47

8

Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi

50,00 59,38 54,69

Jumlah 534,38 568,75 551,59 Rata-rata 66,80 71,09 68,95 Kriteria Baik Baik Baik

Pada tabel hasil keaktifan siswa di atas dapat disimpulkan

bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran tergolong

dalam kriteria baik. Namun masih banyak siswa yang kurang

memperhatikan penjelasan dari guru. Sehingga dalam hal ini siswa

harus lebih diperhatikan agar siswa lebih aktif lagi dalam belajar.

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II

No Aktivitas Siswa Skor Rata-rata

(%) P1(%) P2(%)

1 Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.

65,63 65,63 65,63

2 Siswa menemukan sendiri

pengetahuan dan ketrampilannya. 50,00 50,00 50,00

3 Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.

62,50 71,88 67,19

4 Siswa bergabung untuk membentuk kelompok. 100,00 100,00 100,00

5 Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah. 28,13 43,75 35,94

6 Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.

50,00 50,00 50,00

7 Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 456,27 481,26 468,76

Rata-rata 65,18 68,75 66,97

Page 18: BAB IV.pdf

48

Pada tabel hasil aktivitas siswa di atas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II

tergolong dalam kriteria baik.

3) Hasil Tes Siklus Siswa

Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus Siswa pada Siklus II

Hasil Tes Siklus Siklus II Kriteria

Nilai Terendah 56 Cukup Nilai Tertinggi 88 Sangat Baik

Nilai rata-rata kelas 74,25 Baik Persentase ketuntasan 81,25% Belum Tuntas

Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa untuk hasil

tes siklus pada siklus II diperoleh persentase ketuntasan belajar

81,25%, dimana dari 32 siswa terdapat 6 siswa yang belum tuntas atau

masih dibawah KKM yaitu 68.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi di atas maka perlu dilakukan

refleksi untuk melihat kelemahan dalam pelaksanaan tindakan pada

siklus II.

Pembelajaran pada siklus II sudah baik namun masih ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki. Upaya yang harus dilakukan untuk

siklus selanjutnya adalah:

1) Diusahakan guru dapat memotivasi siswa dalam proses belajar

mengajar sehingga siswa lebih termotivasi untuk bisa belajar lebih

baik.

Page 19: BAB IV.pdf

49

2) Diusahakan guru membimbing siswa dalam menemukan sendiri

pengetahuan dan keterampilannya dalam proses belajar mengajar.

3. Siklus 3

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus III dihasilkan :

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 dan 2 dengan

menggunakan pembelajaran CTL.

2) Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 2.

3) Menggunakan lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi

keaktifan siswa, dan lembar observasi aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

4) Tes siklus sebagai tolak ukur pembelajaran pada siklus III.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran

yang telah disusun, guru mengajarkan materi persamaan linier satu

variabel menggunakan pembelajaran CTL. Dari hasil pelaksanaan

siklus III dihasilkan :

1) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru

mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran

pertemuan pertama yaitu agar siswa dapat menyelesaikan PtLSV

dan membuat grafik himpunan penyelesaian PtLSV. Pada awal

Page 20: BAB IV.pdf

50

pembelajaran guru memberikan contoh “Banyak siswa di kelas ini

kurang dari 50, jika banyak siswa dimisalkan dengan n, maka

pertidaksamaannya menjadi?”. Sambil melihat buku, Ega

mengangkat tangan dan menjawab “n < 50”. “Apakah jawaban dari

Ega benar?” Tanya bu guru.Nurul menjawab “benar ibu”.

Kemudian guru memberikan contoh lain yaitu x + 4 < 8. Guru

menawarkan kepada siswa untuk mencari nilai x, “Coba siapa yang

bisa menjawab?”. Kemudian Rendi mengangkat tangan dan

berkata, “Saya ibu”. Rendi kemudian disuruh maju ke depan oleh

ibu guru untuk mencari penyelesaian dari x + 4 < 8. Setelah Rendi

selesai menjawab dan duduk kembali, guru kemudian mengajak

siswa untuk membahas hasil jawaban dari Rendi. “Bagaimana

jawaban dari Rendi, sudah benar apa belum?” Tanya ibu guru

kepada para siswa. Kemudian Neli menjawab, “Sudah benar ibu”.

Pada tahap selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk

menempatkan diri sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan

kemarin. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk

didiskusikan bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk

berdiskusi selesai, guru meminta Heru perwakilan dari kelompok 8

untuk mengerjakan soal nomor 1a, 1b, dan 1c, selanjutnya Catur

perwakilan dari kelompok 7 untuk mengerjakan soal nomor 1d, 1e,

dan 1f, Selvia perwakilan dari kelompok 6 untuk mengerjakan soal

nomor 2a sampai dengan 2e, Wildan perwakilan dari kelompok 1

Page 21: BAB IV.pdf

51

mengerjakan soal nomor 3. Setelah soal dibahas semua, guru

menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang telah

dibahas. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

mengenai pelajaran hari ini. Setelah tidak ada yang bertanya lagi,

guru memberikan saran kepada siswa untuk mempelajari kembali

di rumah tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan pertama, pada tahap awal sebelum

pembelajaran dimulai guru mengucapkan salam dan guru

mengabsen serta menanyakan kabar. Kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dimana tujuan pembelajaran

pertemuan pertama yaitu agar siswa dapat membuat dan

menyelesaikan model matematika dari PtLSV. Pada awal

pembelajaran guru mengulas sedikit mengenai pertemuan kemarin

yaitu pengertian PtLSV. “PtLSV adalah suatu pertidaksamaan

linier yang memuat satu variabel”. Guru memberikan contoh

“Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi

panjang. Lebar (l) tanah tersebut 5 m lebih pendek daripada

panjangnya (p). Jika keliling tanah (K) adalah 50 m, tentukan luas

tanah (L) petani tersebut?”. Guru menawarkan kepada siswa untuk

mencari penyelesaiannya, “Coba siapa yang bisa menjawab?”.

Kemudian Agustin mengangkat tangan dan berkata, “Saya ibu”.

Page 22: BAB IV.pdf

52

Agustin kemudian disuruh maju ke depan oleh ibu guru untuk

mencari penyelesaian. Setelah Agustin selesai menjawab dan

duduk kembali, guru kemudian mengajak siswa untuk membahas

hasil jawaban dari Agustin. “Bagaimana jawaban dari Agustin,

sudah benar apa belum?” Tanya ibu guru kepada para siswa.

Kemudian Neli menjawab, “Sudah benar ibu”. Pada tahap

selanjutnya guru menyuruh para siswa untuk menempatkan diri

sesuai dengan kelompoknya pada pertemuan kemarin. Guru

membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk didiskusikan

bersama teman kelompoknya. Setelah waktu untuk berdiskusi

selesai, guru meminta Neli perwakilan dari kelompok 3 untuk

mengerjakan soal nomor 1, Okti perwakilan dari kelompok 4 untuk

mengerjakan soal nomor 2, dan selanjutnya Asti perwakilan dari

kelompok 7 untuk mengerjakan soal nomor 3. Setelah soal dibahas

semua, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum diketahui siswa tentang pelajaran hari

ini. Setelah tidak ada yang bertanya lagi, guru memberikan soal tes

siklus untuk dikerjakan siswa. Kemudian setelah waktu selesai,

guru menarik lembar jawab siswa dan mengakhiri kegiatan

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

Perolehan hasil observasi adalah sebagai berikut:

Page 23: BAB IV.pdf

53

1) Kegiatan Guru

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus III

No Aktivitas Guru Pert. 1 Pert. 2

Ya Tidak Ya Tidak

1

Guru mengarahkan siswa agar mereka bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.

√ √

2

Guru memotivasi siswa agar mereka menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya yang akan dipelajari.

√ √

3

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa dalam pembelajaran.

√ √

4

Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar yang anggotanya heterogen.

√ √

5 Guru menghadirkan model sebagai media pembelajaran.

√ √

6

Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

√ √

7

Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui hasil belajar masing-masing siswa.

√ √

Jumlah 6 7

Page 24: BAB IV.pdf

54

Rata-rata per pertemuan 0,86 1 Rata-rata Siklus III 0,93

Kriteria Sangat Baik

Pada tabel hasil aktivitas guru di atas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus III tergolong

dalam kriteria sangat baik. Hal ini terlihat pada aktivitas guru

selama 2 pertemuan dalam menyuruh siswa melakukan kegiatan.

2) Kegiatan Siswa

Tabel 4.10 Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus III

No Keaktifan Siswa Skor Rata-rata

(%) P1(%) P2(%)

1 Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

81,25 81,25 81,25

2 Siswa terlibat dalam pemecahan masalah

68,75 68,75 68,75

3

Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya

59,38 59,38 59,38

4 Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah

96,88 100,00 98,44

5 Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru

65,63 68,75 67,19

6 Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

75,00 81,25 78,13

7 Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal

71,88 75,00 73,44

8

Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi

68,75 68,75 68,75

Page 25: BAB IV.pdf

55

Jumlah 587,52 603,13 595,33 Rata-rata 73,44 75,39 74,42 Kriteria Baik Baik Baik

Pada tabel hasil keaktifan siswa di atas dapat disimpulkan

bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran tergolong

dalam kriteria baik. Hal ini terlihat pada aktivitas siswa selama 2

pertemuan pada proses pembelajaran siklus III.

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus III

No Aktivitas Siswa Skor Rata-rata

(%) P1(%) P2(%)

1 Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.

65,63 68,75 67,19

2 Siswa menemukan sendiri

pengetahuan dan ketrampilannya. 59,38 62,50 60,94

3 Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.

81,25 84,38 82,82

4 Siswa bergabung untuk membentuk kelompok. 100,00 100,00 100,00

5 Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah. 62,50 68,75 65,63

6 Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.

53,13 56,25 54,69

7 Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 521,89 540,63 531,26

Rata-rata 74,55 77,23 75,89 Kriteria Baik Baik Baik

Pada tabel hasil aktivitas siswa di atas dapat disimpulkan

bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus III

tergolong dalam kriteria baik.

Page 26: BAB IV.pdf

56

3) Hasil Tes Siklus Siswa

Tabel 4.12 Hasil Tes Siklus Siswa pada Siklus III

Hasil Tes Siklus Siklus III Kriteria

Nilai Terendah 60 Baik

Nilai Tertinggi 100 Sangat Baik

Nilai rata-rata kelas 85,25 Sangat Baik

Persentase ketuntasan 87,50% Tuntas

Berdasarkan hasil observasi di atas terlihat bahwa untuk hasil

tes siklus pada siklus III diperoleh persentase ketuntasan belajar

87,50%, dimana dari 32 siswa terdapat 4 siswa yang belum tuntas atau

masih dibawah KKM yaitu 68.

d. Refleksi

Karena indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian

dihentikan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari pelaksanaan siklus I sampai dengan

siklus III maka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Keaktifan siswa

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa keaktifan siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Hasil keaktifan siswa

kelas VIIG SMP Negeri 3 Sokaraja dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 27: BAB IV.pdf

57

Tabel 4.13 Hasil Keaktifan Siswa

No Keaktifan Siswa Siklus I Siklus II Siklus III

A Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.

65,63 71,01 81,25

B Siswa terlibat dalam pemecahan masalah.

62,51 67,19 68,75

C Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

35,94 53,13 59,38

D Siswa aktif mencari informasi yang berhubungan dengan pemecahan masalah.

81,26 96,88 98,44

E Siswa melaksanakan diskusi kelompok dengan petunjuk guru.

62,50 64,07 67,19

F Siswa dapat menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.

54,69 71,88 78,13

G Siswa melatih diri dalam mengerjakan soal.

62,50 68,76 73,44

H

Siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.

46,88 54,69 68,75

Jumlah 471,90 551,59 595,33 Rata-rata 58,99 68,95 74,42

Dari tabel di atas hasil keaktifan siswa diketahui mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata 58,99% pada

siklus I menjadi 74,42% pada siklus III. Secara detail peningkatan nilai

rata-rata keaktifan siswa dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 28: BAB IV.pdf

58

Gambar 4.1 Histogram Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas VII G SMP

Negeri 3 Sokaraja

2. Aktivitas Siswa

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas siswa mengalami

peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus III. Hasil aktivitas siswa

kelas VIIG SMP Negeri 3 Sokaraja dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.14 Hasil Aktivitas Siswa

No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II Siklus III

A Siswa bekerja sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan kemampuannya.

57,82 65,63 67,19

B Siswa menemukan sendiri pengetahuan dan ketrampilannya.

39,07 50,00 60,94

C Siswa bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami dalam pembelajaran.

54,69 67,19 82,82

D Siswa bergabung untuk membentuk kelompok.

100,00 100,00 100,00

E Siswa menunjukan contoh yang ada disekitar lingkungan sekolah.

25,00 35,94 65,63

F Siswa membuat hubungan tentang pelajaran yang telah dilakukan dengan kehidupan nyata siswa.

45,32 50,00 54,69

0

20

40

60

80

100

A B C D E F G H

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 29: BAB IV.pdf

59

G Siswa mengerjakan soal-soal. 100,00 100,00 100,00 Jumlah 421,89 468,76 531,26 Rata-rata 60,27 66,97 75,89

Dari tabel di atas hasil aktivitas siswa diketahui mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata 60,27% pada

siklus I menjadi 75,89% pada siklus III. Secara detail peningkatan nilai

rata-rata aktivitas siswa dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.2 Histogram Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas VII G SMP Negeri 3 Sokaraja

3. Aktivitas Guru

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas guru selama proses

pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus

III. Hal ini dikarenakan guru selalu berupaya untuk meningkatkan

kinerjanya demi keberhasilan anak didiknya. Hal ini membuktikan bahwa

rasa ingin tahu guru terhadap CTL sangat tinggi dan pemahaman guru

tentang CTL meningkat setiap siklusnya sehingga proses belajar mengajar

dapat berkembang. Nilai aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut:

0

20

40

60

80

100

A B C D E F G

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 30: BAB IV.pdf

60

Tabel 4.15 Hasil Aktivitas Guru

Hasil Aktivitas Guru Siklus I Siklus II Siklus III

Pert. 1 0,57 0,71 0,86

Pert. 2 0,71 0,86 1

Nilai rata-rata 0,64 0,79 0,93

Dari tabel diatas nilai aktivitas guru diketahui mengalami

peningkatan pada setiap siklusnya yaitu dari nilai rata-rata 0,64 pada siklus

I menjadi 0,93 pada siklus III. Secara detail peningkatan nilai aktivitas

guru dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.3 Histogram Peningkatan Aktivitas Guru

4. Hasil Tes Siklus Siswa

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil tes siklus selama proses

pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus

III. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran CTL mampu meningkatkan

prestasi belajar siswa. Hasil tes siklus siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

Pert. 1 Pert. 2

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Page 31: BAB IV.pdf

61

Tabel 4.16 Hasil Tes Siklus Siswa

Hasil Tes Siklus

Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah

Siswa

Persen

tase

Jumlah

Siswa

Persen

tase

Jumlah

Siswa

Persen

tase

Nilai < 68 14 43,75% 6 18,75% 4 12,50%

Nilai ≥ 68 18 56,25% 26 81,25% 28 87,50%

Nilai rata-rata 68,33 74,25 85,25

Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil tes siklus dari siklus I

sampai dengan siklus III mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh

18 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai 68,33, pada siklus II diperoleh

26 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai 74,25 dan pada siklus III

diperoleh 28 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai 85,25. Peningkatan

ketuntasan belajar dan nilai rata-rata dari siklus I sampai dengan siklus III

disajikan dalam gambar berikut :

Gambar 4.4 Histogram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII G SMP Negeri 3 Sokaraja

0102030405060708090

Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai rata-rata

Ketuntasan (%)

Page 32: BAB IV.pdf

62

Dari gambar di atas diketahui bahwa prestasi belajar matematika

dari siklus I sampai dengan siklus III mengalami peningkatan, yaitu dari

rata-rata 68,33 menjadi 85,25 dan peningkatan ketuntasan belajar dari

56,25% menjadi 87,50%.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

CTL dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa

kelas VIIG SMP Negeri 3 Sokaraja pokok bahasan persamaan dan

pertidaksamaan linier satu variabel.