percobaan iv.pdf
TRANSCRIPT
-
1
PERCOBAAN IV
SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL
I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah dilakukan percobaan ini adalah
1. Mempelajari serta membedakan sifat kimia dan sifat fisik dari alkohol dan
fenol
2. Mengetahui reaksi pada identifikasi alkohol dan fenol
3. Mampu membedakan antara alkohol primer, sekunder, dan tersier apabila
bereaksi dengan zat lain
II. Landasan Teori
Alkohol merupakan senyawa karcon yang emengandung atom iksigen
berikatan tunggal. Kedudukan atom oksigen di dalam alkohol serupa dengan
kedudukan atom oksigen yang terikat pada atom hydrogen dalam molekul air. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa strutur alkohol sama dengan struktur air. Dimana
satu atom H pada air merupakan residu hidrokarbon pada alcohol.
Gugus alkil pada alcohol dapat berbentuk alifatik atau siklik, tetapi pada
umumnya alcohol memiliki gugus alifatik. Beberapa senyawa alcohol yang umum
dikenal adalah sebagai berikut
CH3-OH CH3-CH2-OH CH3-(CH2)n -OH
Methanol Etanol Alkanon
Berdasarkan strukturnya, alcohol diklompokkan ke dalam tiga golongan yang
didasarkan pada atom karbon yang mengikat gugus hidroksil, yaitu:
1) Alkohol primer (1 ) adalah suatu alkoholdengan gugus hidroksil terikat pada atom
karbon primer. Atom karbon primer merupakan atom karbon yang mengikat satu
atom karbon lainnya.
-
2
2) Alkohol sekunder (2 ) adalah alkohol dengan gugus hidroksil terikat pada atom
carbon sekunder. Atom karbon sekunderr merupakan atom karbon yang mengikat
dua atom karbon lainnya.
3) Alkohol tersier (3 ) adalah alkohol dengan gugua hidroksil terikat pada atom
karbon tersier. Atom karbon tersier merupakan atom karbon yang mengikat tiga
atom karbon lainnya
(Yayan Sunarya.2012. Hal:467)
Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang gugus hidroksinya (-OH)
langsung melekat pada karbon cincin benzene. Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi
aromatik elektrofilik terletak pada gugus OH nya, karena ikatan karbon sp2 lebih
kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3 maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah
diputuskan. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu
gugus karbonil mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatic. Berlawanan
dengan alkohol, fenol-fenol adalah asam yang lebih kuat daripada air. Fenol sendiri
10.000 kali lebih asam dari pada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam
dibandingkan alkohol dan air ialah karena ion fenoksida dimantapkan oleh resonansi.
(Harold Hart.2003. Hal : 419)
Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang sama dengan
alkohol seperti fenol, dimana gugus fungsi tersebut melekat pada suatu cincin
aromatik (Ar-O = Ph-OH = C6H5-OH) dalam banyak hal mempunyai kesamaan sifat
yang besar, terutama sifat fisiknya. Alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah,
tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan bikarbonat
membentuk CO2 yang ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung gas.
-
3
Walaupun mempunyai gugus fungsi alkohol, sifat fenol berbeda dengan
alkohol. Fenol mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada karbon tak jenuh. Fenol
mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin aromatik yang bergandengan kuat
dengan oksigen dan cenderung memutuskan ikatan antara oksigen dan hidrogen.
Fenol banyak digunakan untuk pembuatan bisfenol-A dengan mereaksikannya
dengan aseton. Selain itu, fenol juga berpotensi sebagai desinfektan. Dalam bidang
farmasi, fenol banyak digunakan untuk membuat beberapa jenis obat, di antaranya
obat faringitis.
Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu:
a. Mempunyai sifat asam.Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti
alcohol)tetapi juga dengan basa,terjadi fenolat.Sifat asam dari fenol-fenol lemah
dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat.
b. Mudah dioksidasi,juga oleh oksigen udara dan memberikan zat-zat warna
,mereduksi larutan fehling dan Ag beramoniak.
c. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3
d. Mempunyai sifat Antiseptik, beracun, mengikis
Fenol biasa digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin karena
mempunyai sifat mengkoagulasikan protein) koefisien fenol(KF): perbandingan
kons,fenol/kons.zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama
dan juga sebagai sintesis misalnya asam salisilat,aspirin,dan fenolftalein.
(Riawan.1990)
-
4
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1) Tabung reaksi
2) Pipet tetes
3) Pemanas air
4) Gelas ukur 25 mL
5) Gelas piala
3.1.2 Bahan
1) Etanol 12) Gliserol
2) Butanol 13) CuSO4
3) Sec-Butanol 14) Fenol
4) Ter-Butanol 15) Brom 2% dalam CCl4
5) Iodium dalam KI 16) FeCl3
6) NaOH 10% 17) Metanol
7) Asam asetat dalam glasial 18) Logam Na
8) Asam sulfat pekat 19) Natrium Bikarbonat 1%
9) Iso amilalkohol 20) KMnO4
10) HCl 21) Indikator PP
11) ZnCl2 22) Air Brom
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Alkohol
3.2.1.1 Tes Iodoform
Dimasukkan ke dalam masing masing tabung reaksi
Ditambahkan 2 -3 tetes iodium dalam KI
Ditambahkan NaOH 10% tetes demi tetes hingga warna
iodium hilang
Etanol, butanol,
dan sec-butanol
HASIL
-
5
3.2.1.2 Reaksi Esterifikasi
Dimasukkan ke dalam ketiga tabung reaksi berbeda
Ditambahkan dengan 1 mL asam asetat pada masing masing
alkohol
Ditambahkan masing masing dengan 0,5 mL asam sulfat pekat
Diguncang dan dipanaskan perlahan
Ditambahkan 3 mL air
Diamati uap yang terbentuk
3.2.1.3 Tes dengan Logam Na
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda
Ditambahkan masing masing logam Na
Diguncang dan diamati
Ditambahkan beberapa indicator pp
Diamati dan dicatat hasilnya
Etanol, butanol
dan sec-butanol
HASIL
3 mLMethanol dan 3
mLetanol
Larutan yang
diperoleh
HASIL
-
6
3.2.1.4 Tes Oksidasi
Ditambahkan pada 5 mL Na-Bikromat 1%
Dicampurkan dan dikocok
Ditambahkan 2 tetes sampel
Dipanaskan secara perlahan
Diamati perubahan warna larutan
3.2.1.5 Tes Lucas
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan dengan cepat 3 mL pereaksi lucas
Dikocok dan didinginkan selama 5 menit dan 1 jam
Dicatat waktu selama reaksi berlangsung
Diamati apakah terbentuk lapisan terpisah atau tidak
Dilakukan tes kedua dengan HCl jika hasil positif
1 tetes asam sulfat
pekat
HASIL
0,5 mL larutan sampel
alkohol
Campuran alcohol +
pereaksi lucas
HASIL
-
7
3.2.1.6 Membedakan monoalkohol dan polialkohol
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Diencerkan dengan sedikit akuades
Ditambahkan 3 tetes CuSO4 5% dan NaOH 10
Diguncang dan diamati hasilnya
3.2.2 Fenol
3.2.2.1 Tes Brom
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan tetes demi tetes brom 2% sampai warna
brom hilang
Ditiup perlahan mulut tabung jika tidak terlihat uap HBr
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan 10 15 mL air
Ditambahkan air brom sampai warnnya hilang
1 mL sampel alkohol
HASIL
0,2 gr atau 0,2 mL Fenol
dalam CCl4
0,1 gr Fenol
HASIL
-
8
3.2.2.2 Tes dengan FeCl3
Dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi berbeda
Ditambahkan beberapa tetes FeCl3 2,5% ke dalam masing
masing tabung
Diguncang dan diamati keduanya
1 mL Larutan Fenol
0,1% dan 1 mL air
HASIL
-
9
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
No Percobaan Perlakuan Hasil
1 Alokohol 1. Tes Idoform
a. Etanol + Iodium dalam
KI + NaOH
b. Butanol + Iodium dalam
KI + NaOH
c. Isoamil alcohol + Iodium
dalam KI + NaOH
Larutan menjadi homogen
dan berwarna bening
Terbentuk dua lapisan dan
larutan berwarna bening
Terbentuk dua lapisan dan
larutan bening
2. Esterifikasi
a. Etanol + As. Asetat
glasial + H2SO4 pekat
(dipanaskan) + air
b. Butanol + As. Asetat
glasial + H2SO4
(dipanaskan) + air
c. Isoamil alkohol + as.
Asetat glasial + H2SO4
(diapanaskan) + air
Terbentul larutan yang
homogeny, ketika ditambah
air terbentuk 2 lapisan dan
baunya seperti spidol
Terbentuk larutan yang
homogen berwarna orange
kecokelatan, ketika ditambah
air terbentuk 2 lapisan dan
beraroma durian
Terbentuk larutan yang
homogen, terbentuk dua
lapisan dan beraroma pisang
3. Tes logam Na Tidak Dilakukan
-
10
4. Tes Oksidasi Tidak Dilakukan
5. Tes Lucas
Sampel alkohol +
larutan Lucas
5 menit
a. Iso amilalkohol
Terbentuk 2 lapisan,
bagian atas jernih dan
bagian bawah keruh
b. Butanol
Larutan berwarna kuning
dan jernih
c. Tersbutanol
Larutan berwarna kuning
jernih
1 jam
a. Isoamil alkohol
Terbentuk kabut yang
terlihat seperti awan
b. Butanol
Tidak terjadi perubahan
c. Tersbutanol
Tidak terjadi perubahan
6. Membedakan
monoalkohol dan
polialkohol
a. Etanol + CuSO4 +
NaOH
Larutan awal berwarna biru,
setelah didiamkan menjadi
biru muda dan terbentuk
-
11
b. Gliserol + CuSO4 +
NaOH
Endapan
Warna larutan awal biru
muda, setelah diguncang
menjadi hijau pekat, dan
didiamkan menjadi kuning
pekat.
Fenol Tes Brom
Tes dengan FeCl3
a. Fenol + FeCl3
b. Air + FeCl3
Tidak dilakukan
Terjadi perubahan warna dari
bening menjadi kuning keruh
Terjadi perubahan warna dari
bening menjadi kuning
bening
-
12
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
No Percobaan Perlakuan Hasil
1 Alokohol 7. Tes Idoform
d. Etanol + Iodium dalam
KI + NaOH
e. Butanol + Iodium dalam
KI + NaOH
f. Isoamil alcohol + Iodium
dalam KI + NaOH
Larutan menjadi homogen
dan berwarna bening
Terbentuk dua lapisan dan
larutan berwarna bening
Terbentuk dua lapisan dan
larutan bening
8. Esterifikasi
d. Etanol + As. Asetat
glasial + H2SO4 pekat
(dipanaskan) + air
e. Butanol + As. Asetat
glasial + H2SO4
(dipanaskan) + air
f. Isoamil alkohol + as.
Asetat glasial + H2SO4
(diapanaskan) + air
Terbentul larutan yang
homogeny, ketika ditambah
air terbentuk 2 lapisan dan
baunya seperti spidol
Terbentuk larutan yang
homogen berwarna orange
kecokelatan, ketika ditambah
air terbentuk 2 lapisan dan
beraroma durian
Terbentuk larutan yang
homogen, terbentuk dua
lapisan dan beraroma pisang
9. Tes logam Na Tidak Dilakukan
-
13
10. Tes Oksidasi Tidak Dilakukan
11. Tes Lucas
Sampel alkohol +
larutan Lucas
5 menit
d. Iso amilalkohol
Terbentuk 2 lapisan,
bagian atas jernih dan
bagian bawah keruh
e. Butanol
Larutan berwarna kuning
dan jernih
f. Tersbutanol
Larutan berwarna kuning
jernih
1 jam
d. Isoamil alkohol
Terbentuk kabut yang
terlihat seperti awan
e. Butanol
Tidak terjadi perubahan
f. Tersbutanol
Tidak terjadi perubahan
12. Membedakan
monoalkohol dan
polialkohol
c. Etanol + CuSO4 +
NaOH
Larutan awal berwarna biru,
setelah didiamkan menjadi
biru muda dan terbentuk
-
14
d. Gliserol + CuSO4 +
NaOH
Endapan
Warna larutan awal biru
muda, setelah diguncang
menjadi hijau pekat, dan
didiamkan menjadi kuning
pekat.
Fenol Tes Brom
Tes dengan FeCl3
c. Fenol + FeCl3
d. Air + FeCl3
Tidak dilakukan
Terjadi perubahan warna dari
bening menjadi kuning keruh
Terjadi perubahan warna dari
bening menjadi kuning
bening
4.2 Pembahasan
Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang sama dengan
alkohol seperti fenol, dimana gugus fungsi tersebut melekat pada suatu cincin
aromatik (Ar-O = Ph-OH = C6H5-OH) dalam banyak hal mempunyai kesamaan sifat
yang besar, terutama sifat fisiknya. Walaupun mempunyai gugus fungsi alkohol, sifat
fenol berbeda dengan alkohol. Fenol mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada
karbon tak jenuh. Fenol mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin aromatik
yang bergandengan kuat dengan oksigen dan cenderung memutuskan ikatan antara
oksigen dan hidrogen. Oleh karena itu pada percobaan ini untuk mengidentifikasi
perbedaan antara alkohol dan fenol dilakukan dengan beberapa tes.
4.2.1 Alkohol
-
15
Pada percobaan identifikasi alkohol ini dilakukan dengan beberapa tes, seperti
tes iodoform, reaksi esterifikasi, tes lucas, dan tes untuk membedakan antara
monoalkohol dan polialkohol.
4.2.1.1 Tes Iodoform
Tes iodoform dilakukan dengan cara merekasikan etanol, butanol, dan
isoamilalkohol dengan reagen iodium dalam KI dan ditambahkan larutan NaOH 10%.
Dari ketiga hasil pengujian dengan larutan iodium dalam KI diperoleh hasil yang
sama, dimana dalam ketiga tabung reaksi campuran sampel alkohol, larutan iodium
dalam KI tetap bening dan tidak terjadi perubahan warna, begitu juga setelah
ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH, penambahan larutan NaOH ini bertujuan
untuk menghilangkan warna dari iodium yang terbentuk dalam campuran alkohol dan
iodium dalam KI. Uji iodoform merupakan reaksi antara sampel alkohol dengan iodin
yang akan membentuk larutan berwarna coklat. Hal ini disebabkan karena alkohol
bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan alkil halida, dari hasil pengamatan
yang diperoleh tidak sesuai sehingga pengujian menunjukan bahwa pada setiap
sampel alkohol tidak mengandung iodoform.
Dari percobaan, pada masing masing campuran alkohol dan larutan iodiumn
dalam KI, diperoleh hasil pada tabung pertama terbentuk larutan yang homogen dan
tak berwarna. Pada tabung reaksi kedua dan ketiga diperoleh hasil yang saama
mereaksikan butanol dan larutan KI dalam tabubg reaksi, dimana hasil
pengamatannya
CH3CH2OH + I2 CH3COH +2 HI
Pada tabung rekasi kedua yang berisi buatnoi dan larutan iodium dalam KI, terbentuk
larutan bening dengan dua lapis.
4.2.1.2 Reaksi Esterifikasi
-
16
Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol
menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini juga sering disebut
esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR
dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi
esterifikasi berkatalis asam. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi dapat balik
(reversible).
Pengujian selanjutny yaitu reaksi pembentukan ester, dimana sampel alkohol
kemudian ditambahkan dengan asam aseat glasial dan asam sulfat pekat dan
dilakukan pemanasan. Penambahan larutan asam sulfat dalam larutan sampel alkohol
menghasilkan ester dengan bantuan panas. Pada tabung reaksi pertama yang berisi
etanol, asam asetat glasial terbentuk larutan homogen, ketika diberi air terbentuk dua
lapisan dan beraroma seperti spidol, dimana lapisan yang paling atas ,merupakan
ester yang terbentuk. Reaksi nya
C2H5OH + CH3COOH + H2SO4 C2H5COOCH3 + H2O
Pada tabung reaksi kedua yang berisi butanol, dan asam asetat kemudian
dilakukan pemanasan sehingga terbentuk laruta yang homogen berwarna orange
kecokelatan. Setelah penambahan larutan tadi memebentuk dua fasa, di mana fasa
yang pertama berupa estermya, beraroma durian.
C4H10OH + CH3COOH C4H10COOCH3 + H2O
Pada tabung reaksi ketiga berisi isoamil alkohol, asam asetat, dan H2SO4.
Setelah dilakukan pengamatan terlihat larutan yang homogen, dan ketika ditambah air
terjadi pemisahan antara ester dan uap air, dengan aroma ester yang terbentuk yaitu
pisang.
-
17
Penambahan H2SO4 hanya sebagai katalis yang mampu memepercepat reaksi.
Menurut literatur mekanisme reaksi esterifikasi ditunjukan sebagai berikut
4.2.1.3 Tes
Lucas
Alkohol dapat bereaksi dengan asam klorida, HCl membentuk alkil klorida
dengan bantuan katalis ZnCl2. Suatu larutan ZnCl2 dalam asam pekat dikenal sebagai
peraksi Lucas, digunakan untuk membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan
alkohol tersier. Pada suhu kamar, alkohol tersier bereaksi sangat cepat membentuk
alkil klorida, sementara alkohol sekunder bereaksi dalam waktu beberapa menit.
Alkohol primer dapat bereaksi dengan bantuan kalor.
Pereaksi Lucas terdiri atas ZnCl2 dalam Hcl pekat. Uji lucas ini berdasarkan
reaksi antara alkohol dan HCl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi cepat
dengan gejala reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan. Alkohol
sekunder bereaksi dalam waktu sekitar 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak
menunjukkan terjadinya suatu reaksi.
-
18
Alkohol tersier, lapisan alkil klorida terbentuk segera, larutan menjadi berkabut
setelah satu menit
Alkohol sekunder, lapisan alkil klorida terlihat jelas setelah lima menit,
Alkohol primer, tidak ada tanda tanda reaksi yang terlihat bahkan setelah 30
menit atau lebih.
Pada percobaan ini, pereaksi Lucas yang dipergunakan dibuat terlebih
dahulu tepat sebelum praktikum dilakukan, hal ini dikarenakan pereaksi Lucas
kemungkinan tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan semestinya jika dibuat
sehari sebelum praktikum dilakuakn, atau kemungkinan jika dibuat sehari sebelum
praktikum dilakuakan, ditakutkan perekasi lucas sudah terkontaminasi dengan udara
sehingga sanagt mempengaruhi kerja dari pereaksi Lucas itu sendiri.
Pada tabung pertama berisi butanol yang merupakan salah satu contoh dari
alkohol primer dalam waktu lima menit tidak terjadi perubahan dimana warna larutan
tetap berwarna kuning jernih, begitupun setelah didiamkan selama satu jam, hasil ini
sesuai dengan literatur bahwa alkohol primer sulit untuk berekasi bahkan tidak dapat
bereaksi, kecuali dilakukan pemanasan.
Pada tabung kedua berisi isoamil alkohol yang merupakan salah satu contoh
alkohol sekunder, pada tabung ini terbentuk larutan dengan dua lapisan yaini lapisan
keruh dan lapisan jernih berwarna kuning. Setelah satu jam didiamkan, pada larutan
terbentuk kabut seperti awan yang diyakini merupakan lapisan alkil klorida, sehingga
uji ini positif menunjukan bahwa isoamil alkohol merupakan bagian dari alkohol
sekunder.
Pada tabung ketiga berisi terbutanol yang merupakan salah satu contoh dari
alkohol tersier, pada percobaan ini tidak terjadi perubahan yang dapat diamati,
kondisi larutan setelah didiamkan selama lima menit maupun satu jam sepertinya
sama saja. Akan tetapi, mungkin ada perubahan yang terjadi, namun praktikan tidak
pandai dalam mengamati perubahan tersebut. Menurut Yayan Sunarya (2012) pada
suhu kamar, alkohol tersier berekasi sangat cepat membentuk lapisan alkil klorida.
4.2.1.4 Membedakan Monoalkohol dan Polialkohol
-
19
Percobaan untuk membedakan monoalkohol dan polialkohol dilakukan
dengan cara merekasikan etanol dan gliserol dengan larutan CuSO4 dan ditambahkan
beberapa tetes larutan NaOH.
Hasil percobaan antara lain pada sampel etanol larutan awal berwarna biru,
setelah didiamkan menjadi biru mudan dan terdapat endapan. Unruk sampel gliserol,
larutan awal berwarna biru namun setelah dikocok terjadi perubahan warna menjadi
hijau pekat, dan didiamkan berubah lagi menjadi kuning pekat. Jadi jika mono
alkohol ditambahkan larutan CuSO4 dan larutan NaOH, akan terbentuk endapan biru.
Jika poli alkohol ditambahkan larutan CuSO4 dan larutan NaOH, warna larutan akan
berubah menjadi biru. Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa
sampel etanol tergolong ke dalam mono alkohol, jika dilihat dari hasil sampel gliserol
tidak menunjukan kegolongan manapun, akan tetapi menurut literaut gliserol
merupakan suatu polialkohol.
4.2.1.5 Tes dengan Logam Na
Alkohol beraksi dengan logam natrium membentuk senyawa alkoksi
alkoholat serta membebaskan gas hidrogen.
R OH R ONa + H2
CH3 - CH2 OH + Na CH3- CH - 2ONa + H2
4.2.1.6 Tes Oksidasi
Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehid jika digunakan alkohol yang
berlebihan, dan aldehid bisa dipisahkan melalui distilasi sesaat setelah terbentuk.
Alkohol yang berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk
melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan aldehid sesegera mungkin setelah
terbentuk berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk dioksidasi kembali.
Jika digunakan etanol sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka akan
dihasilkan aldehid etanal, CH3CHO.
-
20
4.2.2 Fenol
4.2.2.1 Tes dengan FeCl3
Pengujian berikutnya adalah dengan menggunakan FeCl3, reagen ini adalah
cara paling sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan antara alkohol dan
fenol. Alkohol tidak akan bereaksi dengan reagen ini. Uji ini menunjukan hasil positif
hanya pada fenol, hal ini disebabkan karena pengaruh dari cincin benzen pada
struktur molekulnya. Hasil praktikum menunjukkan fenol ketika ditambahkan larutan
FeCl3 terjadi perubahan warna dari bening menjadi kuning keruh dan ketika air di
tambahkan FeCl3 mengalami peruabahan warna dari bening menjadi kuning jernih.
Apabila fenol direaksikan dengan FeCl3, maka akan dihasilkan senyawa
kompleks berwarna, yang awalnya berwarna hijau akan berubah menjadi biru, dan
yang awalnya berwarna violet (ungu) akan berubah menjadi merah, membentuk
warna-warni dari fenolat besi yang terbentuk. Reaksi dilakukan pada suasana asam
lemah atau netral karena jika dilakukan pada suasana terlalu asam maka reaksi tidak
dapat berlangsung dan apabila reaksi dilakukan pada suasana basa akanterbentuk
Fe(OH)3 yang berwarna cokelat.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakuakan dapat disimpulkan bahwa
1. Identifikasi alkohol dapat dilakukan dengan tes iodoform, tes dengan logam Na,
tes oksidasi, dan tes dengan pereaksi Lucas
2. Uji iodoform positif untuk alkohol primer dan alkohol sekunder sedangkan
negatif untuk alkohol tersier.
3. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan
alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Pada etanol
menghasilkan ester beraroma spidol, butanol menghasilkan ester beraroma
durian, dan isoamil alkohol beraroma pisang
-
21
4. Alkohol beraksi dengan logam natrium membentuk senyawa alkoksi alkoholat
serta membebaskan gas hidrogen.
5. Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehid jika digunakan alkohol yang
berlebihan.
6. Suatu larutan ZnCl2 dalam asam pekat dikenal sebagai peraksi Lucas,
digunakan untuk membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol
tersier.
7. Sampel etanol tergolong ke dalam mono alkohol, dan gliserol merupakan suatu
polialkohol.
8. Apabila fenol direaksikan dengan FeCl3, maka akan dihasilkan senyawa
kompleks berwarna, yang awalnya berwarna hijau akan berubah menjadi biru,
dan yang awalnya berwarna violet (ungu) akan berubah menjadi merah,
membentuk warna-warni dari fenolat besi yang terbentuk.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu untuk kedepannya dapat melakukan
percobaan dengan baik dan benar yang ditunjang dengan kelengkapan alat dan bahan.
Untuk praktikan yang melakukan percobaan diharapkan dengan benar dalam
mengamati suatu reaksi yang terjadi selama percobaan sehingga diperoleh data
pengamatan yang sesuai dengan literaur.
VI. Daftar Pustaka
Hart, Harold. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
Riawan. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa Aksara
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung : Yrama Widya
-
22
Lampiran
1. Terangkan mengapa metanol tidak memberikan hasil positif dengan
iodoform?
Jawab : Uji iodoform positif untuk alkohol primer dan alkohol sekunder
sedangkan negatif untuk alkohol tersier. Karena metanol bukan alkohol
primer yang gugus hidroksilnya mengikat atom C primer, hanya saja gugus
hidroksilnya mengikat satu buah atom C.
Alkohol primer : H
R - CH2 C OH
H
CH3 OH
2. Tuliskan struktur dari 2-propanol dan isobutanol serta nyatakan apakah
memberikan hasil positif dengan tes iodoform.
Jawab :
CH3 CH OH CH3 CH CH2 CH3
CH3 OH
2-propanol dan isobutanol memebrikan hasil positif pada uji iodoform, karena
keduanya merupakan bagian dari alkohol sekunder, dimana gugus
hidroksilnya mengikat pada atom akarbon sekunder.
3. Tulis rumus struktur dan isomer (2) amilalkohol, yang manakah yang
memberikan hasil positif dengan tes Lucas, tetapi memberikan tes negatif
terhadap tes iodoform. Apakah perbedaannya dengan alkohol dan fenol?
Jawab :
OH
CH3 - CH2 CH CH2 - CH3 CH3 C CH2 CH3
-
23
OH CH3
Alkohol sekunder alkohol tersier
Yang memberikan hasil positif pada tes Lucas yaitu 2-metil-2-butanol yang
merupakan alkohol sekunder, tetapi 2-metil-2-butanol memberikan hasil
negatif pada tes iodoform
Perbedaan Alkohol dan Fenol
1. Alkohol
Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester
Bereaksi dengan oksidator kuat
- Alkohol primer membentuk aldehida kemudian oksidasi lanjut
membentuk asam karboksilat
- Alkohol sekunder membentuk keton
- Alkohol tersier tidak bereaksi
Bereaksi dengan logam atau hidrida reduktor kuat reduktor kuat seperti
Na atau NaH membentuk R-ONa (Ntrium alkoksida)
Etanol dengan asam kuat membentuk etilen dan air
Bereaksi dengan asam halida membentuk alkil halida
Bereaksi dengan PX3 membentuk alkil halida
Bereaksi dengan asam sulfat membentuk alkil hidrosulfat
2. Fenol
Bereaksi dengan asam nitrat membentuk p-nitrofenol
Bereaksi dengan gas halogen membentuk 2,4,6 trihalofenol
-
24
Bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH membentuk garam natrium
fenoksida
Fenol Alkanol
Bersifat asam Bersifat netral
Bereaksi dengan NaOH (basa),
membentuk garam natrium fenolat
Tidak bereaksi dengan basa
Tidak bereaksi dengan logam Na atau
PX3
Bereaksi dengan logam Na atau PX3
Tidak bereaksi dengan RCOOH
namun bereaksi dengan asil halida
(RCOX) membentuk ester
Bereaksi dengan RCOOH namun
bereaksi dengan asil halida (RCOX)
membentuk ester
-
25
Foto Percobaan