percobaan iv.pdf

Upload: meitri-wulandari-kohar

Post on 12-Oct-2015

334 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PERCOBAAN IV

    SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL

    I. Tujuan Percobaan

    Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah dilakukan percobaan ini adalah

    1. Mempelajari serta membedakan sifat kimia dan sifat fisik dari alkohol dan

    fenol

    2. Mengetahui reaksi pada identifikasi alkohol dan fenol

    3. Mampu membedakan antara alkohol primer, sekunder, dan tersier apabila

    bereaksi dengan zat lain

    II. Landasan Teori

    Alkohol merupakan senyawa karcon yang emengandung atom iksigen

    berikatan tunggal. Kedudukan atom oksigen di dalam alkohol serupa dengan

    kedudukan atom oksigen yang terikat pada atom hydrogen dalam molekul air. Oleh

    karena itu, dapat dikatakan bahwa strutur alkohol sama dengan struktur air. Dimana

    satu atom H pada air merupakan residu hidrokarbon pada alcohol.

    Gugus alkil pada alcohol dapat berbentuk alifatik atau siklik, tetapi pada

    umumnya alcohol memiliki gugus alifatik. Beberapa senyawa alcohol yang umum

    dikenal adalah sebagai berikut

    CH3-OH CH3-CH2-OH CH3-(CH2)n -OH

    Methanol Etanol Alkanon

    Berdasarkan strukturnya, alcohol diklompokkan ke dalam tiga golongan yang

    didasarkan pada atom karbon yang mengikat gugus hidroksil, yaitu:

    1) Alkohol primer (1 ) adalah suatu alkoholdengan gugus hidroksil terikat pada atom

    karbon primer. Atom karbon primer merupakan atom karbon yang mengikat satu

    atom karbon lainnya.

  • 2

    2) Alkohol sekunder (2 ) adalah alkohol dengan gugus hidroksil terikat pada atom

    carbon sekunder. Atom karbon sekunderr merupakan atom karbon yang mengikat

    dua atom karbon lainnya.

    3) Alkohol tersier (3 ) adalah alkohol dengan gugua hidroksil terikat pada atom

    karbon tersier. Atom karbon tersier merupakan atom karbon yang mengikat tiga

    atom karbon lainnya

    (Yayan Sunarya.2012. Hal:467)

    Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang gugus hidroksinya (-OH)

    langsung melekat pada karbon cincin benzene. Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi

    aromatik elektrofilik terletak pada gugus OH nya, karena ikatan karbon sp2 lebih

    kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3 maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah

    diputuskan. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu

    gugus karbonil mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatic. Berlawanan

    dengan alkohol, fenol-fenol adalah asam yang lebih kuat daripada air. Fenol sendiri

    10.000 kali lebih asam dari pada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam

    dibandingkan alkohol dan air ialah karena ion fenoksida dimantapkan oleh resonansi.

    (Harold Hart.2003. Hal : 419)

    Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang sama dengan

    alkohol seperti fenol, dimana gugus fungsi tersebut melekat pada suatu cincin

    aromatik (Ar-O = Ph-OH = C6H5-OH) dalam banyak hal mempunyai kesamaan sifat

    yang besar, terutama sifat fisiknya. Alkohol dan fenol adalah asam-asam lemah,

    tentang keasaman ini dapat diketahui dengan penambahan karbonat dan bikarbonat

    membentuk CO2 yang ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung gas.

  • 3

    Walaupun mempunyai gugus fungsi alkohol, sifat fenol berbeda dengan

    alkohol. Fenol mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada karbon tak jenuh. Fenol

    mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin aromatik yang bergandengan kuat

    dengan oksigen dan cenderung memutuskan ikatan antara oksigen dan hidrogen.

    Fenol banyak digunakan untuk pembuatan bisfenol-A dengan mereaksikannya

    dengan aseton. Selain itu, fenol juga berpotensi sebagai desinfektan. Dalam bidang

    farmasi, fenol banyak digunakan untuk membuat beberapa jenis obat, di antaranya

    obat faringitis.

    Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu:

    a. Mempunyai sifat asam.Atom H dapat diganti tak hanya dengan logam (seperti

    alcohol)tetapi juga dengan basa,terjadi fenolat.Sifat asam dari fenol-fenol lemah

    dan fenolat ini dapat diuraikan dengan asam karbonat.

    b. Mudah dioksidasi,juga oleh oksigen udara dan memberikan zat-zat warna

    ,mereduksi larutan fehling dan Ag beramoniak.

    c. Memberi reaksi-reaksi berwarna dengan FeCl3

    d. Mempunyai sifat Antiseptik, beracun, mengikis

    Fenol biasa digunakan sebagai antiseptikum (dimana hal ini mungkin karena

    mempunyai sifat mengkoagulasikan protein) koefisien fenol(KF): perbandingan

    kons,fenol/kons.zat untuk mematikan suatu macam bakteri dalam waktu yang sama

    dan juga sebagai sintesis misalnya asam salisilat,aspirin,dan fenolftalein.

    (Riawan.1990)

  • 4

    III. Prosedur Percobaan

    3.1 Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    1) Tabung reaksi

    2) Pipet tetes

    3) Pemanas air

    4) Gelas ukur 25 mL

    5) Gelas piala

    3.1.2 Bahan

    1) Etanol 12) Gliserol

    2) Butanol 13) CuSO4

    3) Sec-Butanol 14) Fenol

    4) Ter-Butanol 15) Brom 2% dalam CCl4

    5) Iodium dalam KI 16) FeCl3

    6) NaOH 10% 17) Metanol

    7) Asam asetat dalam glasial 18) Logam Na

    8) Asam sulfat pekat 19) Natrium Bikarbonat 1%

    9) Iso amilalkohol 20) KMnO4

    10) HCl 21) Indikator PP

    11) ZnCl2 22) Air Brom

    3.2 Skema Kerja

    3.2.1 Alkohol

    3.2.1.1 Tes Iodoform

    Dimasukkan ke dalam masing masing tabung reaksi

    Ditambahkan 2 -3 tetes iodium dalam KI

    Ditambahkan NaOH 10% tetes demi tetes hingga warna

    iodium hilang

    Etanol, butanol,

    dan sec-butanol

    HASIL

  • 5

    3.2.1.2 Reaksi Esterifikasi

    Dimasukkan ke dalam ketiga tabung reaksi berbeda

    Ditambahkan dengan 1 mL asam asetat pada masing masing

    alkohol

    Ditambahkan masing masing dengan 0,5 mL asam sulfat pekat

    Diguncang dan dipanaskan perlahan

    Ditambahkan 3 mL air

    Diamati uap yang terbentuk

    3.2.1.3 Tes dengan Logam Na

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berbeda

    Ditambahkan masing masing logam Na

    Diguncang dan diamati

    Ditambahkan beberapa indicator pp

    Diamati dan dicatat hasilnya

    Etanol, butanol

    dan sec-butanol

    HASIL

    3 mLMethanol dan 3

    mLetanol

    Larutan yang

    diperoleh

    HASIL

  • 6

    3.2.1.4 Tes Oksidasi

    Ditambahkan pada 5 mL Na-Bikromat 1%

    Dicampurkan dan dikocok

    Ditambahkan 2 tetes sampel

    Dipanaskan secara perlahan

    Diamati perubahan warna larutan

    3.2.1.5 Tes Lucas

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

    Ditambahkan dengan cepat 3 mL pereaksi lucas

    Dikocok dan didinginkan selama 5 menit dan 1 jam

    Dicatat waktu selama reaksi berlangsung

    Diamati apakah terbentuk lapisan terpisah atau tidak

    Dilakukan tes kedua dengan HCl jika hasil positif

    1 tetes asam sulfat

    pekat

    HASIL

    0,5 mL larutan sampel

    alkohol

    Campuran alcohol +

    pereaksi lucas

    HASIL

  • 7

    3.2.1.6 Membedakan monoalkohol dan polialkohol

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

    Diencerkan dengan sedikit akuades

    Ditambahkan 3 tetes CuSO4 5% dan NaOH 10

    Diguncang dan diamati hasilnya

    3.2.2 Fenol

    3.2.2.1 Tes Brom

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

    Ditambahkan tetes demi tetes brom 2% sampai warna

    brom hilang

    Ditiup perlahan mulut tabung jika tidak terlihat uap HBr

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

    Ditambahkan 10 15 mL air

    Ditambahkan air brom sampai warnnya hilang

    1 mL sampel alkohol

    HASIL

    0,2 gr atau 0,2 mL Fenol

    dalam CCl4

    0,1 gr Fenol

    HASIL

  • 8

    3.2.2.2 Tes dengan FeCl3

    Dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi berbeda

    Ditambahkan beberapa tetes FeCl3 2,5% ke dalam masing

    masing tabung

    Diguncang dan diamati keduanya

    1 mL Larutan Fenol

    0,1% dan 1 mL air

    HASIL

  • 9

    IV. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Hasil

    No Percobaan Perlakuan Hasil

    1 Alokohol 1. Tes Idoform

    a. Etanol + Iodium dalam

    KI + NaOH

    b. Butanol + Iodium dalam

    KI + NaOH

    c. Isoamil alcohol + Iodium

    dalam KI + NaOH

    Larutan menjadi homogen

    dan berwarna bening

    Terbentuk dua lapisan dan

    larutan berwarna bening

    Terbentuk dua lapisan dan

    larutan bening

    2. Esterifikasi

    a. Etanol + As. Asetat

    glasial + H2SO4 pekat

    (dipanaskan) + air

    b. Butanol + As. Asetat

    glasial + H2SO4

    (dipanaskan) + air

    c. Isoamil alkohol + as.

    Asetat glasial + H2SO4

    (diapanaskan) + air

    Terbentul larutan yang

    homogeny, ketika ditambah

    air terbentuk 2 lapisan dan

    baunya seperti spidol

    Terbentuk larutan yang

    homogen berwarna orange

    kecokelatan, ketika ditambah

    air terbentuk 2 lapisan dan

    beraroma durian

    Terbentuk larutan yang

    homogen, terbentuk dua

    lapisan dan beraroma pisang

    3. Tes logam Na Tidak Dilakukan

  • 10

    4. Tes Oksidasi Tidak Dilakukan

    5. Tes Lucas

    Sampel alkohol +

    larutan Lucas

    5 menit

    a. Iso amilalkohol

    Terbentuk 2 lapisan,

    bagian atas jernih dan

    bagian bawah keruh

    b. Butanol

    Larutan berwarna kuning

    dan jernih

    c. Tersbutanol

    Larutan berwarna kuning

    jernih

    1 jam

    a. Isoamil alkohol

    Terbentuk kabut yang

    terlihat seperti awan

    b. Butanol

    Tidak terjadi perubahan

    c. Tersbutanol

    Tidak terjadi perubahan

    6. Membedakan

    monoalkohol dan

    polialkohol

    a. Etanol + CuSO4 +

    NaOH

    Larutan awal berwarna biru,

    setelah didiamkan menjadi

    biru muda dan terbentuk

  • 11

    b. Gliserol + CuSO4 +

    NaOH

    Endapan

    Warna larutan awal biru

    muda, setelah diguncang

    menjadi hijau pekat, dan

    didiamkan menjadi kuning

    pekat.

    Fenol Tes Brom

    Tes dengan FeCl3

    a. Fenol + FeCl3

    b. Air + FeCl3

    Tidak dilakukan

    Terjadi perubahan warna dari

    bening menjadi kuning keruh

    Terjadi perubahan warna dari

    bening menjadi kuning

    bening

  • 12

    IV. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Hasil

    No Percobaan Perlakuan Hasil

    1 Alokohol 7. Tes Idoform

    d. Etanol + Iodium dalam

    KI + NaOH

    e. Butanol + Iodium dalam

    KI + NaOH

    f. Isoamil alcohol + Iodium

    dalam KI + NaOH

    Larutan menjadi homogen

    dan berwarna bening

    Terbentuk dua lapisan dan

    larutan berwarna bening

    Terbentuk dua lapisan dan

    larutan bening

    8. Esterifikasi

    d. Etanol + As. Asetat

    glasial + H2SO4 pekat

    (dipanaskan) + air

    e. Butanol + As. Asetat

    glasial + H2SO4

    (dipanaskan) + air

    f. Isoamil alkohol + as.

    Asetat glasial + H2SO4

    (diapanaskan) + air

    Terbentul larutan yang

    homogeny, ketika ditambah

    air terbentuk 2 lapisan dan

    baunya seperti spidol

    Terbentuk larutan yang

    homogen berwarna orange

    kecokelatan, ketika ditambah

    air terbentuk 2 lapisan dan

    beraroma durian

    Terbentuk larutan yang

    homogen, terbentuk dua

    lapisan dan beraroma pisang

    9. Tes logam Na Tidak Dilakukan

  • 13

    10. Tes Oksidasi Tidak Dilakukan

    11. Tes Lucas

    Sampel alkohol +

    larutan Lucas

    5 menit

    d. Iso amilalkohol

    Terbentuk 2 lapisan,

    bagian atas jernih dan

    bagian bawah keruh

    e. Butanol

    Larutan berwarna kuning

    dan jernih

    f. Tersbutanol

    Larutan berwarna kuning

    jernih

    1 jam

    d. Isoamil alkohol

    Terbentuk kabut yang

    terlihat seperti awan

    e. Butanol

    Tidak terjadi perubahan

    f. Tersbutanol

    Tidak terjadi perubahan

    12. Membedakan

    monoalkohol dan

    polialkohol

    c. Etanol + CuSO4 +

    NaOH

    Larutan awal berwarna biru,

    setelah didiamkan menjadi

    biru muda dan terbentuk

  • 14

    d. Gliserol + CuSO4 +

    NaOH

    Endapan

    Warna larutan awal biru

    muda, setelah diguncang

    menjadi hijau pekat, dan

    didiamkan menjadi kuning

    pekat.

    Fenol Tes Brom

    Tes dengan FeCl3

    c. Fenol + FeCl3

    d. Air + FeCl3

    Tidak dilakukan

    Terjadi perubahan warna dari

    bening menjadi kuning keruh

    Terjadi perubahan warna dari

    bening menjadi kuning

    bening

    4.2 Pembahasan

    Suatu senyawa yang mempunyai gugus fungsi hidroksil yang sama dengan

    alkohol seperti fenol, dimana gugus fungsi tersebut melekat pada suatu cincin

    aromatik (Ar-O = Ph-OH = C6H5-OH) dalam banyak hal mempunyai kesamaan sifat

    yang besar, terutama sifat fisiknya. Walaupun mempunyai gugus fungsi alkohol, sifat

    fenol berbeda dengan alkohol. Fenol mempunyai gugus hidroksi yang terikat pada

    karbon tak jenuh. Fenol mempunyai keasaman yang tinggi karena cincin aromatik

    yang bergandengan kuat dengan oksigen dan cenderung memutuskan ikatan antara

    oksigen dan hidrogen. Oleh karena itu pada percobaan ini untuk mengidentifikasi

    perbedaan antara alkohol dan fenol dilakukan dengan beberapa tes.

    4.2.1 Alkohol

  • 15

    Pada percobaan identifikasi alkohol ini dilakukan dengan beberapa tes, seperti

    tes iodoform, reaksi esterifikasi, tes lucas, dan tes untuk membedakan antara

    monoalkohol dan polialkohol.

    4.2.1.1 Tes Iodoform

    Tes iodoform dilakukan dengan cara merekasikan etanol, butanol, dan

    isoamilalkohol dengan reagen iodium dalam KI dan ditambahkan larutan NaOH 10%.

    Dari ketiga hasil pengujian dengan larutan iodium dalam KI diperoleh hasil yang

    sama, dimana dalam ketiga tabung reaksi campuran sampel alkohol, larutan iodium

    dalam KI tetap bening dan tidak terjadi perubahan warna, begitu juga setelah

    ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH, penambahan larutan NaOH ini bertujuan

    untuk menghilangkan warna dari iodium yang terbentuk dalam campuran alkohol dan

    iodium dalam KI. Uji iodoform merupakan reaksi antara sampel alkohol dengan iodin

    yang akan membentuk larutan berwarna coklat. Hal ini disebabkan karena alkohol

    bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan alkil halida, dari hasil pengamatan

    yang diperoleh tidak sesuai sehingga pengujian menunjukan bahwa pada setiap

    sampel alkohol tidak mengandung iodoform.

    Dari percobaan, pada masing masing campuran alkohol dan larutan iodiumn

    dalam KI, diperoleh hasil pada tabung pertama terbentuk larutan yang homogen dan

    tak berwarna. Pada tabung reaksi kedua dan ketiga diperoleh hasil yang saama

    mereaksikan butanol dan larutan KI dalam tabubg reaksi, dimana hasil

    pengamatannya

    CH3CH2OH + I2 CH3COH +2 HI

    Pada tabung rekasi kedua yang berisi buatnoi dan larutan iodium dalam KI, terbentuk

    larutan bening dengan dua lapis.

    4.2.1.2 Reaksi Esterifikasi

  • 16

    Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan alkohol

    menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini juga sering disebut

    esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang mengandung gugus -COOR

    dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril. Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi

    esterifikasi berkatalis asam. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi dapat balik

    (reversible).

    Pengujian selanjutny yaitu reaksi pembentukan ester, dimana sampel alkohol

    kemudian ditambahkan dengan asam aseat glasial dan asam sulfat pekat dan

    dilakukan pemanasan. Penambahan larutan asam sulfat dalam larutan sampel alkohol

    menghasilkan ester dengan bantuan panas. Pada tabung reaksi pertama yang berisi

    etanol, asam asetat glasial terbentuk larutan homogen, ketika diberi air terbentuk dua

    lapisan dan beraroma seperti spidol, dimana lapisan yang paling atas ,merupakan

    ester yang terbentuk. Reaksi nya

    C2H5OH + CH3COOH + H2SO4 C2H5COOCH3 + H2O

    Pada tabung reaksi kedua yang berisi butanol, dan asam asetat kemudian

    dilakukan pemanasan sehingga terbentuk laruta yang homogen berwarna orange

    kecokelatan. Setelah penambahan larutan tadi memebentuk dua fasa, di mana fasa

    yang pertama berupa estermya, beraroma durian.

    C4H10OH + CH3COOH C4H10COOCH3 + H2O

    Pada tabung reaksi ketiga berisi isoamil alkohol, asam asetat, dan H2SO4.

    Setelah dilakukan pengamatan terlihat larutan yang homogen, dan ketika ditambah air

    terjadi pemisahan antara ester dan uap air, dengan aroma ester yang terbentuk yaitu

    pisang.

  • 17

    Penambahan H2SO4 hanya sebagai katalis yang mampu memepercepat reaksi.

    Menurut literatur mekanisme reaksi esterifikasi ditunjukan sebagai berikut

    4.2.1.3 Tes

    Lucas

    Alkohol dapat bereaksi dengan asam klorida, HCl membentuk alkil klorida

    dengan bantuan katalis ZnCl2. Suatu larutan ZnCl2 dalam asam pekat dikenal sebagai

    peraksi Lucas, digunakan untuk membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan

    alkohol tersier. Pada suhu kamar, alkohol tersier bereaksi sangat cepat membentuk

    alkil klorida, sementara alkohol sekunder bereaksi dalam waktu beberapa menit.

    Alkohol primer dapat bereaksi dengan bantuan kalor.

    Pereaksi Lucas terdiri atas ZnCl2 dalam Hcl pekat. Uji lucas ini berdasarkan

    reaksi antara alkohol dan HCl dengan katalis ZnCl2. Alkohol tersier bereaksi cepat

    dengan gejala reaksi berupa terbentuknya kabut di permukaan larutan. Alkohol

    sekunder bereaksi dalam waktu sekitar 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak

    menunjukkan terjadinya suatu reaksi.

  • 18

    Alkohol tersier, lapisan alkil klorida terbentuk segera, larutan menjadi berkabut

    setelah satu menit

    Alkohol sekunder, lapisan alkil klorida terlihat jelas setelah lima menit,

    Alkohol primer, tidak ada tanda tanda reaksi yang terlihat bahkan setelah 30

    menit atau lebih.

    Pada percobaan ini, pereaksi Lucas yang dipergunakan dibuat terlebih

    dahulu tepat sebelum praktikum dilakukan, hal ini dikarenakan pereaksi Lucas

    kemungkinan tidak dapat memberi hasil yang sesuai dengan semestinya jika dibuat

    sehari sebelum praktikum dilakuakn, atau kemungkinan jika dibuat sehari sebelum

    praktikum dilakuakan, ditakutkan perekasi lucas sudah terkontaminasi dengan udara

    sehingga sanagt mempengaruhi kerja dari pereaksi Lucas itu sendiri.

    Pada tabung pertama berisi butanol yang merupakan salah satu contoh dari

    alkohol primer dalam waktu lima menit tidak terjadi perubahan dimana warna larutan

    tetap berwarna kuning jernih, begitupun setelah didiamkan selama satu jam, hasil ini

    sesuai dengan literatur bahwa alkohol primer sulit untuk berekasi bahkan tidak dapat

    bereaksi, kecuali dilakukan pemanasan.

    Pada tabung kedua berisi isoamil alkohol yang merupakan salah satu contoh

    alkohol sekunder, pada tabung ini terbentuk larutan dengan dua lapisan yaini lapisan

    keruh dan lapisan jernih berwarna kuning. Setelah satu jam didiamkan, pada larutan

    terbentuk kabut seperti awan yang diyakini merupakan lapisan alkil klorida, sehingga

    uji ini positif menunjukan bahwa isoamil alkohol merupakan bagian dari alkohol

    sekunder.

    Pada tabung ketiga berisi terbutanol yang merupakan salah satu contoh dari

    alkohol tersier, pada percobaan ini tidak terjadi perubahan yang dapat diamati,

    kondisi larutan setelah didiamkan selama lima menit maupun satu jam sepertinya

    sama saja. Akan tetapi, mungkin ada perubahan yang terjadi, namun praktikan tidak

    pandai dalam mengamati perubahan tersebut. Menurut Yayan Sunarya (2012) pada

    suhu kamar, alkohol tersier berekasi sangat cepat membentuk lapisan alkil klorida.

    4.2.1.4 Membedakan Monoalkohol dan Polialkohol

  • 19

    Percobaan untuk membedakan monoalkohol dan polialkohol dilakukan

    dengan cara merekasikan etanol dan gliserol dengan larutan CuSO4 dan ditambahkan

    beberapa tetes larutan NaOH.

    Hasil percobaan antara lain pada sampel etanol larutan awal berwarna biru,

    setelah didiamkan menjadi biru mudan dan terdapat endapan. Unruk sampel gliserol,

    larutan awal berwarna biru namun setelah dikocok terjadi perubahan warna menjadi

    hijau pekat, dan didiamkan berubah lagi menjadi kuning pekat. Jadi jika mono

    alkohol ditambahkan larutan CuSO4 dan larutan NaOH, akan terbentuk endapan biru.

    Jika poli alkohol ditambahkan larutan CuSO4 dan larutan NaOH, warna larutan akan

    berubah menjadi biru. Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa

    sampel etanol tergolong ke dalam mono alkohol, jika dilihat dari hasil sampel gliserol

    tidak menunjukan kegolongan manapun, akan tetapi menurut literaut gliserol

    merupakan suatu polialkohol.

    4.2.1.5 Tes dengan Logam Na

    Alkohol beraksi dengan logam natrium membentuk senyawa alkoksi

    alkoholat serta membebaskan gas hidrogen.

    R OH R ONa + H2

    CH3 - CH2 OH + Na CH3- CH - 2ONa + H2

    4.2.1.6 Tes Oksidasi

    Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehid jika digunakan alkohol yang

    berlebihan, dan aldehid bisa dipisahkan melalui distilasi sesaat setelah terbentuk.

    Alkohol yang berlebih berarti bahwa tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk

    melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan aldehid sesegera mungkin setelah

    terbentuk berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk dioksidasi kembali.

    Jika digunakan etanol sebagai sebuah alkohol primer sederhana, maka akan

    dihasilkan aldehid etanal, CH3CHO.

  • 20

    4.2.2 Fenol

    4.2.2.1 Tes dengan FeCl3

    Pengujian berikutnya adalah dengan menggunakan FeCl3, reagen ini adalah

    cara paling sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan antara alkohol dan

    fenol. Alkohol tidak akan bereaksi dengan reagen ini. Uji ini menunjukan hasil positif

    hanya pada fenol, hal ini disebabkan karena pengaruh dari cincin benzen pada

    struktur molekulnya. Hasil praktikum menunjukkan fenol ketika ditambahkan larutan

    FeCl3 terjadi perubahan warna dari bening menjadi kuning keruh dan ketika air di

    tambahkan FeCl3 mengalami peruabahan warna dari bening menjadi kuning jernih.

    Apabila fenol direaksikan dengan FeCl3, maka akan dihasilkan senyawa

    kompleks berwarna, yang awalnya berwarna hijau akan berubah menjadi biru, dan

    yang awalnya berwarna violet (ungu) akan berubah menjadi merah, membentuk

    warna-warni dari fenolat besi yang terbentuk. Reaksi dilakukan pada suasana asam

    lemah atau netral karena jika dilakukan pada suasana terlalu asam maka reaksi tidak

    dapat berlangsung dan apabila reaksi dilakukan pada suasana basa akanterbentuk

    Fe(OH)3 yang berwarna cokelat.

    V. Kesimpulan dan Saran

    5.1 Kesimpulan

    Dari percobaan yang telah dilakuakan dapat disimpulkan bahwa

    1. Identifikasi alkohol dapat dilakukan dengan tes iodoform, tes dengan logam Na,

    tes oksidasi, dan tes dengan pereaksi Lucas

    2. Uji iodoform positif untuk alkohol primer dan alkohol sekunder sedangkan

    negatif untuk alkohol tersier.

    3. Reaksi esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan

    alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Pada etanol

    menghasilkan ester beraroma spidol, butanol menghasilkan ester beraroma

    durian, dan isoamil alkohol beraroma pisang

  • 21

    4. Alkohol beraksi dengan logam natrium membentuk senyawa alkoksi alkoholat

    serta membebaskan gas hidrogen.

    5. Oksidasi alkohol akan menghasilkan aldehid jika digunakan alkohol yang

    berlebihan.

    6. Suatu larutan ZnCl2 dalam asam pekat dikenal sebagai peraksi Lucas,

    digunakan untuk membedakan alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol

    tersier.

    7. Sampel etanol tergolong ke dalam mono alkohol, dan gliserol merupakan suatu

    polialkohol.

    8. Apabila fenol direaksikan dengan FeCl3, maka akan dihasilkan senyawa

    kompleks berwarna, yang awalnya berwarna hijau akan berubah menjadi biru,

    dan yang awalnya berwarna violet (ungu) akan berubah menjadi merah,

    membentuk warna-warni dari fenolat besi yang terbentuk.

    5.2 Saran

    Saran yang dapat diberikan yaitu untuk kedepannya dapat melakukan

    percobaan dengan baik dan benar yang ditunjang dengan kelengkapan alat dan bahan.

    Untuk praktikan yang melakukan percobaan diharapkan dengan benar dalam

    mengamati suatu reaksi yang terjadi selama percobaan sehingga diperoleh data

    pengamatan yang sesuai dengan literaur.

    VI. Daftar Pustaka

    Hart, Harold. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

    Riawan. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa Aksara

    Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2. Bandung : Yrama Widya

  • 22

    Lampiran

    1. Terangkan mengapa metanol tidak memberikan hasil positif dengan

    iodoform?

    Jawab : Uji iodoform positif untuk alkohol primer dan alkohol sekunder

    sedangkan negatif untuk alkohol tersier. Karena metanol bukan alkohol

    primer yang gugus hidroksilnya mengikat atom C primer, hanya saja gugus

    hidroksilnya mengikat satu buah atom C.

    Alkohol primer : H

    R - CH2 C OH

    H

    CH3 OH

    2. Tuliskan struktur dari 2-propanol dan isobutanol serta nyatakan apakah

    memberikan hasil positif dengan tes iodoform.

    Jawab :

    CH3 CH OH CH3 CH CH2 CH3

    CH3 OH

    2-propanol dan isobutanol memebrikan hasil positif pada uji iodoform, karena

    keduanya merupakan bagian dari alkohol sekunder, dimana gugus

    hidroksilnya mengikat pada atom akarbon sekunder.

    3. Tulis rumus struktur dan isomer (2) amilalkohol, yang manakah yang

    memberikan hasil positif dengan tes Lucas, tetapi memberikan tes negatif

    terhadap tes iodoform. Apakah perbedaannya dengan alkohol dan fenol?

    Jawab :

    OH

    CH3 - CH2 CH CH2 - CH3 CH3 C CH2 CH3

  • 23

    OH CH3

    Alkohol sekunder alkohol tersier

    Yang memberikan hasil positif pada tes Lucas yaitu 2-metil-2-butanol yang

    merupakan alkohol sekunder, tetapi 2-metil-2-butanol memberikan hasil

    negatif pada tes iodoform

    Perbedaan Alkohol dan Fenol

    1. Alkohol

    Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester

    Bereaksi dengan oksidator kuat

    - Alkohol primer membentuk aldehida kemudian oksidasi lanjut

    membentuk asam karboksilat

    - Alkohol sekunder membentuk keton

    - Alkohol tersier tidak bereaksi

    Bereaksi dengan logam atau hidrida reduktor kuat reduktor kuat seperti

    Na atau NaH membentuk R-ONa (Ntrium alkoksida)

    Etanol dengan asam kuat membentuk etilen dan air

    Bereaksi dengan asam halida membentuk alkil halida

    Bereaksi dengan PX3 membentuk alkil halida

    Bereaksi dengan asam sulfat membentuk alkil hidrosulfat

    2. Fenol

    Bereaksi dengan asam nitrat membentuk p-nitrofenol

    Bereaksi dengan gas halogen membentuk 2,4,6 trihalofenol

  • 24

    Bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH membentuk garam natrium

    fenoksida

    Fenol Alkanol

    Bersifat asam Bersifat netral

    Bereaksi dengan NaOH (basa),

    membentuk garam natrium fenolat

    Tidak bereaksi dengan basa

    Tidak bereaksi dengan logam Na atau

    PX3

    Bereaksi dengan logam Na atau PX3

    Tidak bereaksi dengan RCOOH

    namun bereaksi dengan asil halida

    (RCOX) membentuk ester

    Bereaksi dengan RCOOH namun

    bereaksi dengan asil halida (RCOX)

    membentuk ester

  • 25

    Foto Percobaan