bab iv hasil penelitian dan...

44
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian berupa data hasil belajar dan data aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui melalui beberapa proses. Proses yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang berupa data hasil belajar dan data hasil peningkatan aktivitas siswa yaitu: 1) pelaksanaan siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, 2) pelaksanan siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, 3) deskriptif data siklus I yang menyajikan data mentah berupa tabel destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa Siklus I, 4) deskriptif data Siklus II yang menyajikan data mentah berupa tabel destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa siklus II, 3) setelah data disajikan dalam bentuk data mentah pada sub bab deskriptif data, data mentah tersebut kemudian dianalisis dalam sub bab analisis data siklus I dan analisis data siklus II yang kemudian diakhiri dengan pembahasan dari keseluruhan data yang diperoleh. 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan pada tanggal 3 Maret 2013 bersama dengan guru kelas 5 SD negeri Salatiga 08, diperoleh data bahwa pembelajaran IPS yang dilakukan hanya berpusat pada guru dengan metode berceramah yang mendominasi jalanya KBM, metode yang lebih membangkitkan keaktifan siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, membatasi kreatifitas siswa, dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui dan mengkonstruksi pengetahuan. Aktivitas belajar mata pelajaran IPS masih cukup dan masih ada siswa yang aktivitas belajarnya dalam pembelajaran IPS masih rendah. Keadaan ini menimbulkan semangat dan gairah siswa untuk mengikuti pembelajaran masih kurang. Berkut ini tabel aktivitas belajar Pra Siklus :

Upload: lekien

Post on 04-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian

berupa data hasil belajar dan data aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian dan

pembahasan dapat diketahui melalui beberapa proses. Proses yang dilakukan

untuk mendapatkan hasil penelitian yang berupa data hasil belajar dan data hasil

peningkatan aktivitas siswa yaitu: 1) pelaksanaan siklus I yang terdiri dari tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi, 2)

pelaksanan siklus II yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

observasi, dan tahap refleksi, 3) deskriptif data siklus I yang menyajikan data

mentah berupa tabel destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa

Siklus I, 4) deskriptif data Siklus II yang menyajikan data mentah berupa tabel

destribusi frekuensi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa siklus II, 3) setelah

data disajikan dalam bentuk data mentah pada sub bab deskriptif data, data

mentah tersebut kemudian dianalisis dalam sub bab analisis data siklus I dan

analisis data siklus II yang kemudian diakhiri dengan pembahasan dari

keseluruhan data yang diperoleh.

4.1 Kondisi Awal

Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo

sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Sesuai dengan hasil wawancara

yang telah dilakukan pada tanggal 3 Maret 2013 bersama dengan guru kelas 5 SD

negeri Salatiga 08, diperoleh data bahwa pembelajaran IPS yang dilakukan hanya

berpusat pada guru dengan metode berceramah yang mendominasi jalanya KBM,

metode yang lebih membangkitkan keaktifan siswa kurang dilibatkan dalam

pembelajaran, membatasi kreatifitas siswa, dan tidak memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menggali lebih dalam tentang apa yang diketahui dan

mengkonstruksi pengetahuan.

Aktivitas belajar mata pelajaran IPS masih cukup dan masih ada siswa yang

aktivitas belajarnya dalam pembelajaran IPS masih rendah. Keadaan ini

menimbulkan semangat dan gairah siswa untuk mengikuti pembelajaran masih

kurang. Berkut ini tabel aktivitas belajar Pra Siklus :

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

45

Tabel 15

Aktivitas Belajar IPS Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran

2012/2013Pra Siklus

Nomor Kategori Aktivitas Belajar Frekuensi Persentase

1 Kurang 8 24,24%

2 Cukup 18 54,54%

3 Baik 7 21,21%

Jumlah 33 100%

Rata-rata 2,39

Tabel 15, menunjukan bahwa siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran

kurang dengan skor observasi 1-1,9 berjumlah 8 siswa dengan persentase 24,24%,

siswa yang aktivitasnya dalam pembelajaran cukup dengan skor observasi 2-2,9

berjumlah 18 siswa denganpersentase 54,54%,siswa yang aktivitasnya dalam

pembelajaran baik dengan skor observasi 3 berjumlah 7 siswa dengan persentase

21,21%. Rata-rata aktivitas belajar mata pelajaran IPS kelas 5 SDN Salatiga 08

kecamatan Sidorejo semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 klasikal adalah 2,39.

Selain aktivitas belajar yang cukup dan kurang, hasil belajar mata pelajaran

IPS yang terjadi di SD negeri Salatiga 08 kecamatan Seidorejo juga masih rendah.

Siswa dinyatakan mencapai hasil belajar yang maksimal apabila siswa tuntas pada

kompetensi dasar pokok pada pelajaran IPS adalah 70. Sehingga siswa yang

belum mendapatkan nilai sama dengan atau diatas 70 belum dikatakan tuntas.

Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 pra siklus atau

sebelum diadakan siklus dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

46

Tabel 16

Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2

Tahun pelajaran 2012/2013 Pra Siklus

NO Ketegori Frekuensi Persentase

1 Tuntas 10 30.30 %

2 Tidak Tuntas 23 69,69 %

3 Jumlah 33 100%

4 Nilai rata-rata 59,30

5 Niai Minimal 33

6 Nilai Maksimal 80

Tabel 16 menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD

negeri Salatiga 08 semster 2 tahun pelajaran 2012/2013pra siklus mempunyai nilai

rata-rata kelas 59,30 dengan nilai minimal 33 dan nilai maksimal 80. Siswa yang

telah mencapai KKM hanya berjumlah 10 dan siswa yang belum mencapai

nilai berjumlah 23.

Dari hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, bisa dilihat terjadi

perbedaan yang sangat signifikan antara nilai tertinggi dan terendah. Hasil pra

siklus tersebut dijadikan data untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan

dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 pertemuan.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dibuat, maka pelaksanaan

penelitian akan dilaksanakan dengan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua yaitu pelaksanaan penelitian siklus I

dan siklus II dengan masing-masing siklus tiga kali pertemuan.

Sebelum menentukan pelaksanaan siklus I diperlukan adanya koordinasi

dengan pihak sekolah baik dengan kepala sekolah maupun guru kelas yang

mengampu mata pelajaran IPS kelas 5 di SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo.

Koordinasi atau permohonan izin penelitian ini berguna agar adanya kelancaran

dan ketika penelitian dilaksanakan, tidak berbenturan dengan kegiatan yang sudah

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

47

direncanakan oleh sekolah. Permohonan izin melakukan penelitian menjadi sangat

penting ketika guru kelas mata pelajaran IPS sebagai guru yang nantinya akan

mengajar dengan metode yang digunakan sebagai penelitian yaitu inkuiri kepada

siswa. Permohonan izin penelitian dilakukan dengan menunjukan jadwal

pelaksanaan penelitian dan metode yang digunakan kepada guru dan kepala

sekolah. Selain permohonan izin kepada sekolah yang menjadi tempat penelitian

diadakan pula uji validitas instrumen kepada sekolah yang mempunyai

karakteristik yang sama dengan SDN Salatiga 08. Validitas instrumen dilakukan

pada siswa kelas 5 di SDN Salatiga 12 yang mempunyai jumlah siswa 35 dan

mempunyai karakteristik siswa yang relatif sama dengan siswa kelas 5 di SDN

Salatiga 08. Validasi instrumen dilakukan untuk melihat kelayakan dari instrumen

yang akan diujikan kepada subyek penelitian dari hasil tersebut diperoleh

instrumen-instrumen yang valid dan yang tidak, Soal yang valid akan diujikan

dalam test formatif siklus I dan siklus II.

Pembagian waktu pelaksanaan siklus I dengan pelaskanaan selama tiga

pertemuan disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran mata pelajaran IPS kelas 5

SDN Salatiga 08 dan rencana kegiatan Sekolah seperti hari libur nasional dan test

tengah semester. Dari penyesuaian tersebut, maka pelaksanaan siklus I

dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013, 19 Maret 2013 dan 22 Maret 2013,

dengan agenda sebagai berikut:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

48

Tabel 17

Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran

2012/2013 Siklus I

Pertemuan Waktu Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan

Pertama Hari/Tanggal : Jumat,

15 Maret 2013

Waktu : 07:15-

09:00

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melaksanakan sintak inkuiri dan

rencana pelaksanakan pembelajaran yang

sudah diperlajari dan diberikan. Dengan

pokok bahasan tokoh yang terlibat dalam

persiapan kemerdekaan Indonesia dan

waktu yang berkaitan dengan peristiwa

persiapan kemerdekaan Indonesia.

Kedua Hari/Tanggal : Selasa,

19 Maret 2013

Waktu : 09:15-

11:00

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melaksanakan sintak inkuiri dan

rencana pelaksanakan pembelajaran yang

sudah diperlajari dan diberikan. Dengan

pokok bahasan keputusan yang diambil

dalam sidang BPUPKI dan pembentukan

PPKI.

Ketiga Hari/Tanggal : Jumat,

22 Maret 2013

Waktu : 07:15-

09:00

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melaksanakan sintak inkuiri dan

rencana pelaksanakan pembelajaran yang

sudah diperlajari dan diberikan. Dengan

pokok bahasanjasa-jasa tokoh pahlawan

dalam mempersiapkan kemerdekaan

Indonesia dan sikap-sikap yang patut ditiru

dari tokoh mempersiapkan kemerdekaan.

Proses pembelajraan dilaksanakan dengan

pemberian test formatif kepada siswa.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

49

Pelaksanaan siklus II dilakukan ketika dalam pelaksanaan siklus I hasil dan

aktivitas belajar siswa siklus I belum mencapai KKM dan indikator kerja.

Pelaksanaan siklus II dengan kompetensi dasar yang berbeda dengan siklus I

tetapi masih dalam standar kompetensi. Berikut ini strategi pembagian waktu dan

uraian kegiatan pelaksanaan siklus II:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

50

Tabel 18

Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

Kelas 5 SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semesester 2 Tahun Pelajaran

2012/2013 Siklus II

Pertemuan Waktu Kegiatan Pembelajaran yang dilaksanakan

Pertama Hari/Tanggal : Selasa,

26 Maret 2013

Waktu : 09:15-

11:00

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melaksanakan sintak inkuiri dan

RPP yang sudah dipelajari dan diberikan.

Dengan pokok bahasan materi tokoh yang

terlibat dalam proklamasi kemerdekaan

Indonesia dan waktu peristiwa sekitar

proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kedua Hari/Tanggal : Kamis,

28 Maret 2013

Waktu : 09:15-

11:00

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melaksanakan sintak inkuiri dan

RPP yang sudah diperlajari dan diberikan.

Dengan pokok bahasan peranan tokoh

yang terlibat dalam proklamasi dan

peristiwa sekitar proklamasi.

Ketiga Hari/Tanggal : Sabtu,

30 Maret 2013

Waktu : 07:15-

09:00

Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan melaksanakan sintak inkuiri dan

RPP yang sudah diperlajari dan diberikan.

Dengan pokok bahasanurutan peristiwa

sekitar proklamasi sampai proklamasi

kemerdekaan Indonesia dan keputusan-

keputusan yang diambil tokoh Indonesia

dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan

Proses pembelajraan dilaksanakan dengan

pemberian test formatif kepada siswa.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

51

4.2.1 Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I sudah direncanakan sedemikian rupa, agar dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran pada Siklus I berjalan dengan lancar.Strategi

pembagian waktu pelaksanaan siklus I tertera pada Tabel 17 yang dilaksanakan

dalam 3 kali pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dan

setiap pertemuan dengan indikator pencapaian yang berbeda. Sebelum siklus I

dilaksanakan, ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu: 1) tahap perencanaan,

2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

4.2.1.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan

pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Persiapan yang dilakukan harus

sangat matang untuk memaksimalkan pembelajaran dengan menerapkan metode

inkuiri di dalam kelas.

Adapun persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus Iadalah : 1)

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode

pembelajaran inkuiri dilakasanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan koordinasi dengan guru kelas.

Hal ini dilakukan untuk menghindari materi yang akan digunakan sebagai

penelitian sudah di tes dalam tes semester, 2) mempersiapkan lembar observasi

aktivitas siswa dan kinerja guru dan lembar observasi guru. Lembar observasi

aktivitas dan kinerja guru dibuat agar dalam pengamatan peneliti yang bertindak

sebagai observer mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menerapkan metode inkuiri ke dalam instrumen

yang sudah sistematis, 3) membuat alat peraga yang berupa gambar pahlawan dan

biografinya yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelum membuat

alat peraga, perlu diadakanya konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran

IPS, hal ini dimaksudkan agar guru saat menggunakan alat peraga memahami dan

menguasai dengan baik alat peraga tersebut, 4) membuat materi pegangan siswa

yaitu ringkasan materi tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan bangsa

Indonesia sebagai bahan refrensi siswa saat mengikuti pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada Siklus I. Ringkasan yang dibuat berdasarkan kepada

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

52

materiyang akan digunakan dalam setiap siklus. Materi yang dipakai dalam siklus

ini terdiri dari materi besar yaitu sesuai dengan kompetensi dasar dan materi kecil

yang dilakukan setiap pertemuan dan disesuaikan dengan indikator, 5)

menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Siswa dikatakan berhasil dengan ketuntasan belajar 70. Indikator ketercapaian

hasil belajar tersebut sesuai dengan KKM mata pelajaran IPS di SDN Salatiga 08

yang telah ditentukan sebelumnya. Ketercapaian ketuntasan aktivitas belajar juga

ditentukan yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan dalam kategori baik atau

mencapai skor 3-4, 6) pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I dari

masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

pembelajaran atau sintak yang sudah ditentukan, dengan tidak memotong sintak,

7) kompetensi dasar siklus I berbeda dengan kompetensi dasar siklus II dan

dengan 6 indikator setiap pertemuan 2 indikator yang dicapai.

Setelah RPP jadi, Guru melakukan implementasi RPP untuk siklus I.

Implementasi dalam hal ini melalui penerapan metode inkuiri. RPP, lembar

observasi aktivitas siswa dan guru serta instrumen penilaian dapat dilihat pada

lampiran.

4.2.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan tahap perencanaansiklus I, maka pelaksanaan tindakan siklus I

berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui metode inkuiri pada mata pelajaran

ilmu pengetahuan sosial (IPS).Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3

kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga.

Durasi jam pada tiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan

tindakan pada siklus I sebagai berikut:

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2013. Pada

pertemuan pertama dihadiri oleh: 1) peneliti yang bertindak sebagai observer yang

akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri

Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode

inkuiri.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

53

Pertemuan pertama pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi tokoh yang terlibat

dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan.

Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Pertemuan pertama Siklus I guru melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir dan

sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.

Pada pertemuan pertama ini guru sudah melaksanakan pembelajaran

berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti (keterlaksanaan sintaks) yang terlewat,

berdasarkan kegiatan awal, sintaks inkuiri, dan kegiatan akhir berikut ini: 1) guru

melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan doa dan

salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi

untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar dan

aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk mengikuti

pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada

materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan tentang rancangan

pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan siswa dalam

melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang menimbulkan

masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk menduga apa yang

menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33 siswa dikelompokan

menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, 7)

kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan jawaban di LKS,

buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari masalah yang telah

ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator

membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru memintakelompok mencatat

hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10)

semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama

menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11)Guru

mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa

dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa

bersama guru melakukan refleksi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

54

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013. Pada

pertemuan kedua dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian

di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk

mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.

Pertemuan kedua pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi keputusan yang

diambil dalam sidang BPUPKI dan pembentukan PPKI.

Pada pertemuan kedua ini guru melaksanakan langkah-langkah

pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai

berikut: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan

doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi

motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar

dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk

mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan

tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan

siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang

menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk

menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33

siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara

heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan

jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari

masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru

sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru

memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan

ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut

diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat

kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil

temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari

pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

55

Pertemuan kedua siklus I guru melaksanakan sintaks sampai kegiatan akhir

dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemua. Sedangkan

peneliti yang bertindak sebagai observer mengamati kinerja guru dan aktivitas

siswa pada pertemuan kedua Siklus I.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2013. Pada

pertemuan ketiga dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian

di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk

mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.

Pertemuan ketiga pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi jasa-jasa tokoh

pahlawan yang ikut mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan sikap-sikap yang

patut ditiru dari tokoh yang ikut dalam mempersiapkan kemerdekaan.

Pada pertemuan ketiga ini guru melaksanakan langkah-langkah

pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai

berikut:1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan

doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi

motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar

dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk

mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan

tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan

siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang

menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk

menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33

siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara

heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan

jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari

masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru

sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru

memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan

ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

56

diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat

kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil

temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari

pembelajaran yang telah dilakukan.14) guru melaksanakan test formatif siklus I

yang berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal.

Pertemuan ketiga siklus I guru melaksanakan sintak sampai kegiatan akhir

dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan. Selain

memberikan materi, pada pertemuan ketiga siklus I guru juga memberikan

evaluasi berupa test formatif siklus I yang telah dilaksanakan.

Ketika melakukan penelitian pelaksanaan siklus I, peneliti mengalami

beberapa kendala yang cukup menggangu kelancaran penelitian pada siklus I.

Kendala tersebut adalah kehadiran peneliti yang menyita perhatian dari siswa,

sehingga siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran.

4.2.1.3 Observasi

Observasi yang dilakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap kinerja

guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus I berlangsung

dari setiap pertemuan.Observasi terhadap kinerja guru pada siklus I setiap

pertemuan mendapat temuan sebagai berikut.

Pertemuan pertama siklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks

inkuiri namun masih banyak tahap dalam sintaks yang pelaksanaanya belum

berjalan dengan baik. Berikut ini yang sudah dilaksanakan dengan baik: 1)tahap

menghadapkan masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi

siswa menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan

guru meminta siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout

yang diberikan siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi

tokoh pahlawan. Sedangkan sintaks berikutnya sudah terlaksana namun belum

berjalan dengan baik yaitu: 1) tahap mengumpulkan data dengan kegiatan

membimbing siswa untuk mencatat hasil temuan dan pendapatnya yang kemudian

disatukan dengan kelompok, kekurang dalam pelaksanaan pada tahap sintaks ini

yaitu guru tidak membimbing kelompok secara menyeluruh akibatnya masih ada

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

57

kelompok yang mengalami kebingungan, 2) tahap mengorganisasikan data dan

merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan

pendapat. Kekuranganya instruksi yang diberikan guru masih pada kelompok

yang tidak ramai, kelompok yang ramai kurang didekati dan diberi pengulangan

instruksi akibatnya kelompok yang sudah ramai mengalami kebingungan dalam

melaksanakan tahap berikutnya, 3) tahap mengadakan analisis tentang proses

inkuiri dengan kegiatan guru meminta siswa untuk menganalisis hasil inkuiri dan

memberi pertanyaan kepada siswa secara acak dan heterogen serta guru meminta

siswa untuk merangkum hasil temuan. Kekurangan dalam pelaksanaan sintaks ini

hanya 3 orang yang diberikan pertanyaan dan tidak ada pertanyaan yang diberikan

kepada semua siswa.

Pertemuan keduasiklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuri

namun masih ada sintaks yang dalam pelaksanaanya masih kurang dan belum

berjalan dengan baik. Berikut ini sintaks yang sudah dilaksanakan dengan baik: 1)

tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap verifikasi data

dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-masing

kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan

memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang

diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data

dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuan atau pendapat

dari masing-maasing siswa yang nantinya akan disatukan dengan kelompok.

Sedangkan sintaks berikutnya sudah terlaksana namun belum berjalan dengan

baik yaitu: 1) tahap mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan

kegiatan guru meminta siswa untuk merumuskan pendapatnya dalam kelompok.

Kekuranganya instruksi yang diberikan guru tidak dilakukan secara berulang dan

masih belum jelas dan masih banyak siswa yang mengalami kebingungan dan

berakibat banyak siswa yang memilih untuk tidak berpendapat dalam kelompok,

2) tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri dengan kegiatan guru

meminta siswa untuk menganalisis hasil inkuiri dan memberi pertanyaan kepada

siswa secara acak dan heterogen serta guru meminta siswa untuk merangkum hasil

temuan. Kekurangan dalam pelaksanaan sintaks ini guru masih memilih siswa

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

58

yang pintar saja untuk diberikan pertanyaan, seharusnya pemberian pertanyaan

dilakukan secara acak dan pemilihan siswa secara heterogen.

Pertemuan ketigaSiklus I, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks inkuri

namun masih ada sintaks yang dalam pelaksanaanya masih kurang dan belum

berjalan dengan baik. Pada pertemuan kedua ini sintaks yang dilaksanakan oleh

guru lebih banyak terlaksana dengan baik dibandingkan pada pertemuan pertama.

Berikut ini sintaks yang terlaksana dengan baik pada pertemuan kedua siklus

pertama: 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian masalah, 2) tahap

verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6 kelompok masing-

masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta siswa menyeleksi dan

memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan siswa, alat peraga yang

diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan, 3) mengumpulkan data

dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil temuanya yang

nantinya adan disatukan dengan kelompok, 4) tahap mengorganisasikan data dan

merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru meminta siswa untuk memberikan

pendapat dalam kelompok. Sedangkan sintaks yang belum terlaksana dengan baik

pada pertemuan ketiga adalah tahap mengadakan analisis tentang proses inkuiri

dengan kegiatan semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut diminta untuk

menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, guru

mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah

melakukan proses inkuiri, guru meminta siswa untuk merangkum seluruh materi

yang di lakukan inkuiri tersebut. Kekurangan dalam tahap sintaks ini adalah peran

guru masih sangat dominan dalam membantu siswa untuk menganalisis hasil

temuan. Berikut ini jumlah sintaks yang terlaksana dan tidak terlaksana pada

siklus I:

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

59

Tabel 19

Hasil Keterlaksanaan Sintaks Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas 5 SD

Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus I

Siklus I Jumlah tahap

sintaks yang

terlaksana

dengan baik

Jumlah tahap

sintaks yangbelum

terlaksana dengan

baik

Jumlah tahap

dalam sintaks

Pertemuan Pertama 2 3 5

Pertemuan Kedua 3 2 5

Pertemuan Ketiga 4 1 5

4.2.1.4 Tahap Refleksi

Refleksi diperoleh dari pengamatan oleh observer dengan menggunakan

lembar observasi kepada guru dan aktivitas belajar . Dari refleksi yang telah

dilakukan terhadap pelaksanaan pada siklus I, maka diperoleh temuan baik dalam

kinerja guru maupun aktivitas siswa.

Hasil refleksi terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran

setiap pertemuan bisa dilihat dari hasil observasi yang telah ada. Kegiatan

pembelajaran dan sintaks yang sering tidak berjalan dengan baik dalam siklus I

adalah: 1) guru kurang dalam memberikan kesempatan siswa untuk menganalisis

hasil penemuan, 2) guru masih kurang memberikan pertanyaan tentang materi

yang telah dipelajari dalam siklus I setiap pertemuanya, 3) kondisi kelas masih

ramai sehinga pembelajaran tidak berlangsung secara kondusif, 4) peran guru

masih sangat dominan dalam penarikan kesimpulan terhadap materi yang telah

dipelajari.

Dari hasil refleksi seharusnya guru mempelajari dengan baik dan

mendalami sintaks agar semua sintaks terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk

kelas yang ramai guru perlu mengatur kelas dengan memberikan aturan mengikuti

pembelajaran dan membuat kesepakatan dengan siswa jika siswa ramai sendiri.

Sedangkan dari tingkah laku maupun aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran siswa siklus I ada hal yang ditemukan oleh observer yaitu:1) siswa

masih berbicara sendiri dan asyik sendiri dengan teman oleh karena itu siswa sulit

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

60

berkonsentrasi terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung dan pada

akhirnya keadaan kelas menjadi ramai, 2) siswa masih belum ramai dan ribut pada

saat pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen dan acak oleh guru,

hal ini terjadi karena siswa kurang terbiasa berpisah dengan teman akrab atau

teman yang sering diajak kerja sama akibatnya siswa kurang berminat bekerja

sama dengan teman satu kelompok.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II berdasarkan pada hasil belajar dan hasil aktivitas

belajar siswa siklus I atau bisa dikatakan penyempurnaan hasil dan aktivitas

belajar siswa pada siklus I. Apabila hasil belajar siklus I dinilai belum mencapai

target KKM maupun indikator kerja yang ditentukan, maka ada penyempurnaan

atau keberlanjutan pelaksanaan penelitian sampai hasil dan aktivitas belajar siswa

kelas 5 SDN Salatiga 08 semseter 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata

pelajaran IPS dinilai sudah mencapai indikator kerja yang ditentukan. Perbaikan

pelaksanaan pembelajaran dari Siklus I yang sudah dilaksanakan.

Pelaksanaan siklus II sudah direncanakan sedemikian rupa, agar dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II memberi hasil yang sesuai

dan mencapai indikator kerja yang sudah ditentukan. Strategi pembagian waktu

pelaksanaan siklus II tertera pada Tabel 18 yang dilaksanakan dalam 3 kali

pertemuan, dengan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dan setiap

pertemuan dengan indikator pencapaian yang berbeda. Sebelum siklus I

dilaksanakan, ada tahap-tahap yang harus dilakukan yaitu: 1) tahap perencanaan,

2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

4.2.2.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus II didasarkan pada hasil dan aktivitas belajar

siswa yang perlu diperbaiki pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II juga terdiri

dari 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan

ketiga akan tetapi dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang berbeda.

Adapun persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan siklus IIadalah : 1)

mencatat dan melihat hasil observasi dan hasil refleksi kinerja guru maupun

aktivitas siswa dari siklus I dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

61

dengan sintaks maupun langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, 2) melihat

hasil belajar siswa siklus I yang disesuaikan dengan KKM dengan menghitung

frekuensi siswa yang sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM, 3)

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penerapan metode

pembelajaran inkuiri dilakasanakan selama 3 kali pertemuan. Dalam pembuatan

rencana pelaksanaan pembelajaran ini, dilakukan koordinasi dengan guru kelas.

Hal ini dilakukan apakah kompetnsi dasar dan materi yang digunakan dalam

siklus II satu standar kompetensi dan lanjutan dari kompetensi dasar yang

digunakan dalam siklus I, 4) mempersiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan

kinerja guru dan lembar observasi guru. Lembar observasi aktivitas dan kinerja

guru dibuat agar dalam pengamatan peneliti yang bertindak sebagai observer

mudah untuk mencantumkan penemuan selama proses pembelajaran berlangsung

dengan menerapkan metode inkuiri ke dalam instrumen yang sudah sistematis, 5)

membuat alat peraga yang berupa gambar pahlawan dan biografinya yang ikut

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sebelum membuat alat peraga, perlu

diadakanya konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran IPS, hal ini

dimaksudkan agar guru saat menggunakan alat peraga memahami dan menguasai

dengan baik alat peraga tersebu dan supaya alat peraga sesuai dengan materi yang

akan diajarkan, 6) membuat materi pegangan siswa yaitu ringkasan materi tentang

peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan sebagai bahan refrensi siswa saat

mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II. Ringkasan yang

dibuat berdasarkan kepada materi yang akan digunakan dalam setiap siklus.

Materi yang digunakan dalam siklus ini terdiri dari materi besar yaitu sesuai

dengan kompetensi dasar dan materi kecil yang dilakukan setiap pertemuan dan

disesuaikan dengan indikator, 7) menetapkan indikator ketercapaian hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS. Siswa dikatakan berhasil dengan ketuntasan

belajar 70. Indikator ketercapaian hasil belajar tersebut sesuai dengan KKM

mata pelajaran IPS di SDN Salatiga 08 yang telah ditentukan sebelumnya.

Ketercapaian ketuntasan aktivitas belajar juga ditentukan yaitu aktivitas belajar

siswa dikatakan dalam kategori baik atau mencapai skor 3-4, 8) pembelajaran

yang akan dilaksanakan pada siklus II dari masing-masing pertemuan yang

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

62

dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah pembelajaran atau sintaks yang

sudah ditentukan, dengan tidak memotong sintaks, 9) kompetensi dasar siklus II

berbeda dengan kompetensi dasar Siklus I, namun masih dalam satu kompetensi

dasar dan dengan 6 indikator, setiap pertemuan 2 indikator yang dicapai.

Setelah RPP jadi, Guru melakukan implementasi RPP untuk Siklus II.

implementasi dalam hal ini melalui penerapan metode inkuiri. RPP, lembar

observasi aktivitas siswa dan guru serta instrumen penilaiansiklus II dapat dilihat

pada lampiran.

4.2.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

Berdasarkan tahap perencanaansiklus II, maka pelaksanaan tindakan siklus

II berdasarkan RPP yaitu pembelajaran melalui metode inkuiri pada mata

pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu

pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga. Durasi jam pada tiap

pertemuan adalah 2 jam pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II

sebagai berikut:

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2013. Pada

pertemuan pertama dihadiri oleh: 1) peneliti yang bertindak sebagai observer yang

akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri

Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode

inkuiri.

Pertemuan pertama pada siklus2 kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi tokoh yang terlibat

dalam peroklamasi kemerdekaan Indonesia dan waktu yang berkaitan dengan

peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia.Pertemuan pertama ini guru

diharuskan melaksanakan pembelajaran berdasarkan kegiatan awal, kegiatan inti

(keterlaksanaan sintaks),berikut ini: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu

membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan

kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri

dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya

siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

63

pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru

memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa

yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru

menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan

mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi

kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok

dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk

bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan,

maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing

anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil

temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota

kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam

kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil

penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat

rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan

refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2013. Pada

pertemuan kedua dihadiri oleh: 1)peneliti yang bertindak sebagai observer yang

akan melakukan penelitian di SDN Salatiga 08, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri

Salatiga 08 bertugas untuk mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode

inkuiri.

Pertemuan kedua pada siklus II kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi peranan tokoh yang

terlibat dalam proklamasi dan peristiwa sekitar proklamasi. Pada pertemuan kedua

ini guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode

pembelajaran inkuiri yaitu sebagai berikut: 1) guru melakukan kegiatan awal yaitu

membuka pembelajaran dengan doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan

kondisi kelas, 2) guru memberi motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri

dan kemauan siswa untuk belajar dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya

siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

64

pembelajaran yang ingin dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru

memberikan penjelasan tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa

yang harus dilakukan siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru

menyajikan keadaan yang menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan

mengajak siswa untuk menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi

kelompok dari 33 siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok

dilakukan secara heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk

bekerjasama menemukan jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan,

maupun handout siswa dari masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing

anggota kelompok, 8) guru sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil

temuan, 9) guru memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota

kelompok dan nanti akan ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam

kelompok-kelompok tersebut diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil

penemuan tersebut dan membuat kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. 12) siswa dibimbing guru membuat

rangkuman dari hasil temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan

refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Pertemuan kedua siklus II guru harus melaksanakan sintaks sampai

kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.

Sedangkan peneliti yang bertindak sebagai observer mengamati kinerja guru dan

aktivitas siswa pada pertemuan kedua Siklus II.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada

pertemuan ketiga dihadiri oleh: 1) peneliti yaitu orang yang melakukan penelitian

di SD tersebut, 2) guru IPS kelas 5 SD negeri Salatiga 08 bertugas untuk

mengajarkan materi pembelajaran IPS dengan metode inkuiri.

Pertemuan ketiga pada Siklus II kegiatan yang dilakukan adalah guru

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP pada materi urutan peristiwa

sekitar proklamasi sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia dan keputusan-

keputusan yang diambil tokoh Indonesiadalam peristiwa proklamasi

Kemerdekaan.Pada pertemuan ketiga ini guru melaksanakan langkah-langkah

pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran inkuiri yaitu sebagai

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

65

berikut:1) guru melakukan kegiatan awal yaitu membuka pembelajaran dengan

doa dan salamkepada siswa dan mempersiapkan kondisi kelas, 2) guru memberi

motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemauan siswa untuk belajar

dan aperepsi kepada siswa dengan lagu supaya siswa bersemangat untuk

mengikuti pembelajaran, 3) guru menyiapkan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai pada materi pembelajaran tersebut, 4) guru memberikan penjelasan

tentang rancangan pembelajaran kepada siswa seperti apa yang harus dilakukan

siswa dalam melaksanakan metode inkuiri, 5) guru menyajikan keadaan yang

menimbulkan masalah dari materi yang dibahas dan mengajak siswa untuk

menduga apa yang menjadi inti masalah, 6) guru membagi kelompok dari 33

siswa dikelompokan menjadi 5-6 siswa, pembagian kelompok dilakukan secara

heterogen, 7) kelompok diberikan kesempatan untuk bekerjasama menemukan

jawaban di LKS, buku paket, biografi pahlawan, maupun handout siswa dari

masalah yang telah ditemukan oleh masing-masing anggota kelompok, 8) guru

sebagai fasilitator membimbing siswa mencatat hasil temuan, 9) guru

memintakelompok mencatat hasil pendapat dari anggota kelompok dan nanti akan

ditemukan kesimpulan,10) semua siswa dalam kelompok-kelompok tersebut

diminta untuk bekerja sama menganalisis hasil penemuan tersebut dan membuat

kesimpulan, 11) Guru mengajukan pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.12) siswa dibimbing guru membuat rangkuman dari hasil

temuan dan kesimpulan, 13) siswa bersama guru melakukan refleksi dari

pembelajaran yang telah dilakukan.14) guru melaksanakan test formatif siklus

IIyang berbentuk pilihan ganda berjumlah 15 butir soal.

Pertemuan ketiga siklus II guru harus melaksanakan sintaks sampai

kegiatan akhir dan sampai selesai dengan dua indikator dalam setiap pertemuan.

Selain memberikan materi, pada pertemuan ketiga siklus II guru juga memberikan

evaluasi berupa test formatif siklus II yang telah dilaksanakan.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

66

4.2.2.3 Observasi

Observasi yang dilakukan berdasarkan pada pengamatan terhadap kinerja

guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran siklus II berlangsung

dari setiap pertemuan. Observasi terhadap kinerja guru pada siklus II setiap

pertemuan mendapat temuan sebagai berikut:

Pertemuan pertama siklus II, guru sudah melaksanakan seluruh sintaks

namun masih ada sintaks yang belum terlaksana dengan baik. sintaks yang sudah

terlaksana dengan baik adalah 1) tahap menghadapkan masalah atau penyajian

masalah, 2) tahap verifikasi data dengan kegiatan guru membagi siswa menjadi 6

kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa dan guru meminta

siswa menyeleksi dan memastikan jawabanya di LKS, handout yang diberikan

siswa, alat peraga yang diberikan kepada siswa berupa biografi tokoh pahlawan,

3) mengumpulkan data dengan kegiatan membimbing siswa untuk mencatat hasil

temuanya yang nantinya adan disatukan dengan kelompok, 4) tahap

mengorganisasikan data dan merumuskan penjelasan dengan kegiatan guru

meminta siswa untuk memberikan pendapat dalam kelompok. Sedangkan sintaks

yang belum terlaksana dengan baik adalah tahap mengadakan analisis tentang

proses inkuiri, meskipun peran guru sudah tidak dominan dalam membantu siswa

untuk menganalisis hasil temuan dalam proses inkuiri, guru justru mengambil

tindakan untuk melepaskan secara total pada waktu siswa menganalisis hasil

temuan jadi siswa mengalami kebingungan.

Pada pertemuan kedua siklus II guru sudah melaksanakan sintaks dengan

baik dan lancar.

Sedangkan pada pertemuan ketiga Siklus II guru melaksanakan sintaks

dengan baik, lancar dan tidak ada hambatan. Suasana kelas juga mendukung dan

kondusif untuk melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri.

Berikut ini tabel keterlaksanaan sintaks pada siklus II yang berjalan dengan baik:

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

67

Tabel 20

Hasil Keterlaksanaan Sintaks Penerapan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas 5 SD

Negeri Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus II

Siklus II Jumlah tahap

sintaks yang

terlaksana

dengan baik

Jumlah tahap

sintaks yangbelum

terlaksana dengan

baik

Jumlah tahap

dalam sintaks

Pertemuan Pertama 4 1 5

Pertemuan Kedua 5 0 5

Pertemuan Ketiga 5 0 5

4.2.2.4 Tahap Refleksi

Refleksi diperoleh dari pengamatan oleh observer dengan menggunakan

lembar observasi kepada guru dan aktivitas siswa. Dari refleksi yang telah

dilakukan terhadap pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh temuan baik dalam

kinerja guru maupun aktivitas siswa.

Hasil refleksi terhadap kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran

setiap pertemuan bisa dilihat dalam hasil observasi. Kegiatan pembelajaran dan

sintaks dalam siklus II hampir semua sudah terlaksana. Namun pada pertemuan

pertama siklus II ini guru masih kacau dalam membimbing siswa untuk

menganalisis hasil temuan selama melakukan proses inkuiri dan pada akhirnya

diperbaiki pada pertemuan kedua dan ketiga yaitu guru sudah mengajukan

pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.Pengamatan terhadap

kinerja guru yang mempunyai kelebihan: 1) pembelajaran lebih efektif karena

suasana kelas kondusif, 2) pembelajaran lebih terorgansir dan sistematis.

Sedangkan dari tingkah laku maupun aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran siswa siklus II sudah membaik dengan keadaan kelas yang kondusif

untuk belajar akan tetapi siswa tetap aktif dalam mengikuti pembelajaran. ada hal

yang ditemukan oleh observer yaitu:

Pengamatan terhadap siswa yang mempunyai kelebihan : 1) siswa senang

dengan metode inkuiri, 2) siswa dapat fokus dalam satu materi yang dipelajari, 3)

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

68

kemampuan siswa untuk mencerna dan mengingat pembelajaran meningkat, 4)

proses belajar lebih mudah.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian menyajikan data dari kegiatan penelitian yang telah

dilakukan. Data hasil penelitian yang disajikan dalam deskripsi data berbentuk

tabel dan diagram batang. Setelah data aktivitas dan hasil belajar siswa setiap

siklus disajikan, tahap selanjutnya data tersebut dianalisi dalam analisis data.

4.3.1 Deskripsi Data

Deskripsi data menyajikan data hasil penelitian yang telah dilakukan.

Deskripsi data pada penelitian ini akan menyajikan data mentah hasil dan aktivitas

belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II.

4.3.1.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Siklus I

Hasil data aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan dan pencatatan

seluruh aktivitas siswa yang dilakukan observer pada setiap pertemuan Siklus I.

Dari data dan skor aktivitas belajar yang dilakukan masing-masing siswa tersebut

nantinya akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu aktivitas belajar siswa

kurang, cukup dan baik yang berlandaskan pada skala likert (Sugiono 2010:210) :

Dengan ketentuan:

apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 1- 1,9 = aktivitas

belajar kurang

apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 2 – 2,9 =

aktivitas belajar cukup

apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar 3 = aktivitas belajar baik

Nilai aktivitas belajar siswa Siklus I dapat dilihat dari Tabel 21 berikut ini:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

69

Tabel 21

Aktivitas Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08

Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013

Siklus I

NO

Interval

Kategori

Aktivitas Belajar Siklus I

Rata-

rata

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

JML % JML % JML %

1 1 - 1,9 Kurang 4 12,12% 0 0% 0 0% 12,12

%

2 2 – 2,9 Cukup 14 42,42% 18 54,54% 16 48,48% 48,48

%

3 3 Baik 15 45,45% 15 45,45% 17 51,51% 47,47

%

4 Rata-rata 2,6 2,7 2,8

5 Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh

Siswa Siklus I

2,7

Tabel 21 menyajikan data penilaian aktivitas belajar Siklus I mata

pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013. Diketahui siswa yang aktivitas belajarnya kurang

pada Siklus I pertemuan pertama yaitu berjumlah 4 siswa dengan persentase

12,12%, siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada pertemuan pertama

berjumlah 14 siswa dengan persentase 42,42%, sedangkan untuk siswa yang

aktivitas belajarnya baik pada Siklus I pertemuan ertama ada 15 siswa dengan

persentase 45,45% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus I pertemuan

pertama adalah 2,6.

Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang,

akan tetapi 18 siswa aktivitas belajarnya cukup dengan persentase 54,54% dan 15

siswa aktivitas belajarnya baik dengan persentase 45,45% dengan rata-rata

aktivitas belajar siswa Siklus I pertemuan kedua adalah 2,7.

Pada pertemuan ketiga Siklus I tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya

kurang, sednagkan siswa yang aktivitas belajarnya cukup berjumlah 16 siswa

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

70

dengan persentase 48,48% dan siswa yang aktivitas belajarnya baik berjumlah

20siswa dengan persentase 51,51% dengan rata-rata aktivitas belajar siklus I

pertemuan ketiga adalah 2,8.

Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada siklus I

adalah 12,12%, sedangkan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya

cukup pada siklus I adalah 48,48% dan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas

belajarnya baik pada siklus I adalah 47,47.

4.3.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siklus I

Deskripsi data hasil belajarSiklus I disajikan dalam bentuk tabel destribusi

frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval.

Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil belajar

Siklus I yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi:

Kelas = 1 + 3,3 log 33

= 1 + 3,3 1,51

= 1 + 4,983

= 5,983

= 6 kelas

Range = Skor maksimal – Skor Minimal

= 87-53

= 34

Panjang kelas Interval siklus I=

= 5, 83

= 6

Evaluasi dalam siklus I guru memberikan soal kepada siswa. Adapun hasil

evaluasi siklus I dapat dilihat pada Tabel 22 dibawah ini:

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

71

Tabel 22

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN

Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus I

NO Nilai Frekuensi Persentase

1 53 - 58 8 24,24%

2 59 - 64 3 9,09%

3 65 - 70 2 6,06%

4 71 - 76 7 21,21%

5 77 - 82 6 18,18%

6 ≥ 83 7 21,21%

7 Jumlah 33 100%

Berdasarkan Tabel 22 siswa yang mendapatkan nilai antara 53-58 yaitu 8

siswa dengan persentase 24,24%, nilai 59-64 yaitu 3 siswa dengan persentase

9,09%, nilai 65-70 yang diperoleh 2 siswa dengan persentase 6,06%, siswa yang

mendapat nilai antara 71-76 yaitu 7 siswa dengan persentase 21,21%, nilai antara

77-76 diraih oleh 7 siswa dengan persentase 21,21% dan nilai ≥ 83 dicapai oleh 7

sisiwa.

4.3.1.3 Deskripsi Aktivitas Belajar Siklus II

Hasil data aktivitas belajar diperoleh dari pengamatan seluruh aktivitas

siswa yang dilakukan observer pada setiap pertemuan siklus II. Dari data dan skor

aktivitas belajar yang dilakukan masing-masing siswa tersebut nantinya akan

dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu aktivitas belajar siswa kurang, cukup

dan baik yang berlandaskan pada skala likert (Sugiono 2010:210) :

Dengan ketentuan:

apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 1- 1,9 = aktivitas

belajar kurang

apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar dengan interval 2 – 2,9 =

aktivitas belajar cukup

apabila siswa memperoleh skor aktivitas belajar 3 = aktivitas belajar baik

Nilai aktivitas belajar siswa siklus II dapat dilihat dari Tabel 23:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

72

Tabel 23

Aktivitas Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga 08

Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013

Siklus II

N

O

Interval

Kategor

i

Aktivitas Belajar Siklus II

Rata-

rata

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

JML % JML % JML %

1 1 - 1,9 Kurang 0 0% 0 0% 0 0% 0%

2 2 – 2,9 Cukup 16 48,48% 10 30,30% 2 6,06% 28,28

%

3 3 Baik 17 51,51% 23 69,69% 31 93,93% 71,71

%

4 Rata-rata 3,0 3,2 3,4

5 Rata-Rata Aktivitas Belajar seluruh

Siswa Siklus II

3,2

Tabel 23 menyajikan data penilaian aktivitas belajar Siklus II mata

pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013. Diketahui tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya

kurang, siswa yang aktivitas belajarnya cukup pada pertemuan pertama berjumlah

16 siswa dengan persentas 48,48%, sedangkan untuk siswa yang aktivitas

belajarnya baik pada Siklus II pertemuan pertama ada 17 siswa dengan persentase

51,51% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan pertama

adalah 3,0.

Pada pertemuan kedua tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang,

akan tetapi 10 siswa aktivitas belajarnya cukup dengan persentase 30,30% dan 23

siswa aktivitas belajarnya baik dengan persentase 69,69% dengan rata-rata

aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan kedua adalah 3,2. Pada pertemuan

ketiga Siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang, sednagkan siswa

yang aktivitas belajarnya cukup berjumlah 2 siswa dengan persentase 6,06% dan

siswa yang aktivitas belajarnya baik berjumlah 23 siswa dengan persentase

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

73

93,93% dengan rata-rata aktivitas belajar siswa Siklus II pertemuan ketiga adalah

3,4.

Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya kurang pada Siklus II

adalah 0%, sedangkan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas belajarnya cukup

pada Siklus II adalah 28,28% dan Rata-rata kategori siswa yang aktivitas

belajarnya baik pada Siklus II adalah 71,71%. Dengan rata-rata aktivitas Belajar

seluruh Siswa Siklus II yaitu 3,2.

4.3.1.4 Deskripsi Hasil Belajar Siklus II

Deskripsi data hasil belajar siklus II disajikan sama dengan penyajian data

hasil data siklus II dan sama-sama diproleh dari perhitungan kelas, range, dan

perhitungan kelas interval yang dikemukakan oleh dalam bentuk tabel destribusi

frekuensi yang diperoleh dari perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval

yang dikemukakan oleh Usman dan Purnomo (2008:71).

Berikut ini perhitungan kelas, range dan panjang kelas interval hasil

belajar siklus II yang akan disajikan dalam bentuk tabel destribusi frekuensi:

Kelas = 1 + 3,3 log 33

= 1 + 3,3 1,51

= 1 + 4,983

= 5,983

= 6 kelas

Range = Skor maksimal – Skor Minimal

= 93-60

= 33

Panjang kelas Interval Siklus I=

= 5,66

= 6

Evaluasi dalam Siklus II guru memberikan soal kepada siswa. Adapun

hasil evaluasi atau hasil belajar siswa padaSiklus II dapat dilihat pada Tabel 24

dibawah ini:

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

74

Tabel 24

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN

Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013

Siklus II

NO Nilai Frekuensi Persentase

1 60 - 65 5 15,15%

2 66–71 1 3,03%

3 72–77 4 12,12%

4 78–83 5 15,15%

5 84 – 89 6 18,18%

6 ≥ 90 12 36,36%

7 Jumlah 33 100%

Berdasarkan Tabel 24 hasil belajar siswaSiklus II yang mendapatkan nilai

antara 60-65 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai 66-71 yaitu 1 siswa

dengan persentase 3,03%, nilai 72-77 yang diperoleh 4 siswa dengan persentase

12,12%, siswa yang mendapat nilai antara 78-83 yaitu 5 siswa dengan persentase

15,15%, nilai antara 84-89 diraih oleh 6 siswa dengan persentase 18,18% dan nilai

≥ 90 dicapai oleh 12 siswa dengan persentase 36,36%.

4.3.2 Analisis Data

Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa akan dianalisis ketuntasan

berdasarkan tabel yang telah disajikan dalam deskriptif data. Analisis data

dilakukan setiap siklus untuk melihat ketuntasan hasil belajar siklus I, analisis

aktivitas belajar siklus I, dan data ketuntasan hasil belajar siklus II serta analisis

data aktivitas siklus II, yang akan diuraikan berikut ini:

4.3.2.1 Analisis Aktivitas BelajarSiklus I

Analisis aktivitas belajar Siklus I disajikan dalam tabel ketuntasan dengan

dua kategori atau kriteria yaitu frekuensi dan persentase siswa yang aktivitasnya

baik atau memperoleh skor aktivitas belajar ≥ 3 dan siswa yang aktivitasnya

cukup dan kurang dari indikator kerja yang ditentukanyaitu siswa yang

aktivitasnya<3. Berikut ini tabel ketuntasan aktivitas belajar siswa Siklus I:

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

75

Tabel 25

Analisis Aktivitas Belajar Mata PelajaranIPS Pada Siswa Kelas 5

SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus I

No Aktivitas Belajar Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

F % F % f %

1 ≥ 3

(kategori aktivitas

belajar baik)

15 45,45% 15 45,45% 17 51,51%

2 < 3

(kategori aktivitas

belajar cukup dan

kurang)

18 54,54% 18 54,54% 16 48,48%

Jumlah 33 100% 33 100% 33 100%

Rata-Rata Aktivitas

Belajar seluruh Siswa

Siklus I

2,7

Berdasarkan Tabel 25, diketahui bahwa pada pertemuan pertama siswa di atas

kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3

Berjumlah15 siswa persentase 45,45% dan di bawah < 3 atau kategori siswa

cukup dan kurang 18 siswa persentase dengan persentase54,54%. Pada

pertemuan kedua siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3

berjumlah15 siswa persentase 45,45% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup

dan kurang 18 siswa persentase dengan persentase54,54%. Sedangkan pada

pertemuan ketiga, siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 ada 17

siswa dengan persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori aktivitas belajar

cukup dan kurang 16 siswa persentase dengan persentase48,48%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar yang baik Siklus Ibelum

mencapai indikator kerja yang ditentukan, dimana indikator kerja menentukan

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

76

70% aktivitas belajarnya baik. Namun aktivitas belajar pada Siklus I dengan

kategori baik masih 47,47%.

4.3.2.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Dari data ketuntasan hasil belajar siklus I Tabel 22 siswa yang

mendapatkan nilai antara 53-58 yaitu 8 siswa dengan persentase 24,24%, nilai 59-

64 yaitu 3 siswa dengan persentase 9,09%, nilai 65-70 yang diperoleh 2 siswa

dengan persentase 6,06%, siswa yang mendapat nilai antara 71-76 yaitu 7 siswa

dengan persentase 21,21%, nilai antara 77-76 diraih oleh 7 siswa dengan

persentase 21,21% dan nilai ≥ 83 dicapai oleh 7 sisiwa. Nilai rata-rata kelas siklus

I adalah 70,84, dengan nilai minimal 53 dan nilai maksimal 87.

Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat

13 siswa yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar

yaitu siswa yang mendapatkan nilai anatara 53-69 atau siswa dengan nilai di

bawah KKM yang ditentukan yaitu 70.Berikut ini tabel ketuntasan hasil belajar

siswa siklus I:

Tabel 26

Ketuntasan Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga

08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus I

NO Kategori Frekuensi Persentase

1 Tuntas 20 60,60%

2 Tidak Tuntas 13 39,33%

3 Jumlah 33 100%

4 Rata-rata 70,84

5 Nilai Minimal 53

6 Nilai Maksimal 87

Dari gambar hasil belajar diatas adapula gambar diagram lingkaran

ketuntasan belajar siswa hasil belajar tes siklus I seperti berikut ini:

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

77

Gambar 2 Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN

Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013Siklus I

Berdasarkan tabel dan diagram linkaran ketuntasan hasil belajar siklus I,

diperlukan penelitian selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar Siklus Iyaitu

pada Siklus II.

4.3.2.3 Analisis Aktivitas Belajar Siklus II

Analisis ketuntasan aktivitas belajar siklus II disajikan dalam tabel

ketuntasan dengan dua kategori atau kriteria yaitu frekuensi dan persentase siswa

yang aktivitasnya baik atau memperoleh skor aktivitas belajar ≥ 3 dan siswa yang

aktivitasnya cukup dan kurang dari indikator kerja yang ditentukanyaitu siswa

yang aktivitasnya<3. Berikut ini tabel ketuntasan aktivitas belajar siswa siklus II:

Tuntas 60,60%

Tidak Tuntas 39,39%

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

78

Tabel 27

Analisis Aktivitas Belajar Mata PelajaranIPS Pada Siswa Kelas 5

SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2

Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus II

No Aktivitas Belajar Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

f % f % f %

1 ≥ 3

(kategori aktivitas

belajar baik)

17 51,51% 23 69,69% 31 93,33%

2 < 3

(kategori aktivitas

belajar cukup dan

kurang)

16 48,48% 10 30,30% 2 6,06%

Jumlah 33 100% 33 100% 33 100%

Rata-Rata Aktivitas

Belajar seluruh Siswa

Siklus I

3,2

Berdasarkan Tabel 27, diketahui bahwa pada pertemuan pertama siklus II,

siswa di atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah17 siswa

persentase 51,51% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang 16

siswa persentase dengan persentase48,48%. Pada pertemuan kedua siswa di atas

kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 berjumlah23 siswa persentase 69,69%

dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang berjumlah 10 siswa

persentase dengan persentase30,30%. Sedangkan pada pertemuan ketiga, siswa di

atas kategori aktivitasnya baik dengan skor ≥ 3 ada 31 siswa dengan persentase

51,51% dan di bawah < 3 atau kategori siswa cukup dan kurang 2 siswa

persentase dengan persentase6,06%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas belajar yang baik siklus IIsudah

mencapai mencapai indikator kerja yang ditentukan, dimana indikator kerja

menentukan 70% dari jumlah siswa aktivitas belajarnya baik dan rata-rata

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

79

perolehan skor aktivitas belajar pada siklus II menunjukan bahwa 71,71%

aktivitas belajar mata pelajaran IPS dengan kategori baik.

4.3.2.4 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Dari data ketuntasan hasil belajar siklus II Tabel 24 hasil belajar

siswasiklus II yang mendapatkan nilai antara 60-65 yaitu 5 siswa dengan

persentase 15,15%, nilai 66-71 yaitu 1 siswa dengan persentase 3,03%, nilai 72-

77 yang diperoleh 4 siswa dengan persentase 12,12%, siswa yang mendapat nilai

antara 78-83 yaitu 5 siswa dengan persentase 15,15%, nilai antara 84-89 diraih

oleh 6 siswa dengan persentase 18,18% dan nilai ≥ 90 dicapai oleh 12 siswa

dengan persentase 36,36%. Nilai rata-rata kelas Siklus I adalah 81,54 dengan nilai

minimal 60 dan nilai maksimal 93

Hasil analisis deskriptif ini juga memberikan makna bahwa masih terdapat

siswa 6 yang masih perlu mendapat perhatian dalam peningkatan hasil belajar

yaitu siswa yang mendapatkan nilai 60-69 atau siswa dengan nilai di bawah KKM

atau belum tuntas. Indikator kerja rata-rata hasil belajar yang ditetapkan peneliti

sudah tercapai dalam siklus II yaitu siswa mencapai ketuntasan hasil

belajar.

Dari Tabel 24 tersebut dapat diberi makna bahwa siswa yang masih

mendapatkan nilai antara 60-69 yaitu 6 orang dengan persentase 18,18%, bisa

dekatakan belum tuntas atau dibawah KKM yang ditentukan yaitu dengan

jumlah keseluruhan siswa yang belum tuntas pada siklus II adalah 6 siswa dengan

jumlah persentase siswa yang belum tuntas sebesar 18,18% dan siswa yang tuntas

dalam siklus II mencapai persentase sebesar 81,81% melebihi indikator kerja

ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan peneliti yaitu . Berikut ini tabel

ketuntasan siklus II:

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

80

Tabel 28

Ketuntasan Hasil Belajar Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN Salatiga

08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Siklus II

NO Kategori Frekuensi Persentase

1 Tuntas 27 81,81%

2 Tidak Tuntas 6 18,18%

3 Jumlah 33 100%

4 Rata-rata 81,72

5 Nilai Minimal 60

6 Nilai Maksimal 93

Tabel 28 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan

dengan siklus I, dari tabel 28 maka dapat diperjelas lagi dengan diagram lingkaran

ketuntasan hasil belajar siklus II berikut ini:

Gambar 3 Ketuntasan Hasil Siswa Mata pelajaran IPS Pada Siswa Kelas 5 SDN

Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013Siklus II

Tuntas 81,81%

Tidak Tuntas 18,18%

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

81

4.3.2.5 Analisis Diskriptif Komparatif Aktivitas Belajar

Perbandingan aktivitas belajar setiap siklus diperoleh dari hasil data yang

telah diklumpulkan setiap siklusnya, yang diperoleh dari pencatatan terhadap

aktivitas belajar setiap pertemuan yang kemudian dirata-rata dalam satu siklus

tersebut. Perbandingan aktivitas belajar setiap siklus disajikan dalam Tabel 29:

Tabel 29

Perbandingan Ketuntasan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas

5 SD Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Per Siklus

NO Aktivitas Belajar Persentase

Aktivitas

Belajar Baik

Persentase

Aktivitas

Belajar Cukup

Persentase

Aktivitas

Belajar Kurang

1 Pra Siklus 21,21% 54,54% 24,24%

2 Siklus I 47,47% 48,48% 12,12%

3 Siklus II 71,71% 28,28% 0%

Tabel perbandingan aktivitas belajar setiap siklus menunjukan peningkatan

aktivitas belajar kearah aktivitas beajar siswa yang baik. Semula siswa yang

aktivitas belajarnya kurang dalam pra siklus mencapai persentase 24,24%

kemudian dalam Siklus I siswa yang aktivitas belajarnya kurang mencapai

persentase 12,12% menunjukan berkurangnya jumlah persentase siswa yang

aktivitas belajarnya kurang jika dibandingkan dengan pra siklus. Pada Siklus II

tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang.

Sedangkan yang aktivitas belajarnya cukup pada pra siklus sangat banyak

mencapai persentase 54,54% dan berkurang persentasenya pada Siklus I yaitu

siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 48,48% dari jumlah seluruh

siswa, dan pada Siklus II siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai 28,28%

dari jumlah siswa.

Siswa yang aktivitas belajarnya baik bertambah setiap siklusnya semula

pda pra siklus siswa yang aktivitas belajarnya baik mencapai persentase 21,21%

meningkat pada siklus I dengan perolehan persentase siswa yang aktivitas

belajarnya baik 47,47% dari jumlah siswa. Pada Siklus II persentase siswa yang

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

82

aktivitas belajarnya baik mencapai 71,71% dari jumlah siswa yang

mengindikasikan adanya ketercapaian indikator kerja yang sudah ditetapkan.

Berikut ini diagram perbandingan aktivitas belajar setiap siklus:

Gambar 4 Perbandingan Aktivitas Belajar Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD

Negeri Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Pra siklus, Siklus I,

Siklus II

4.3.2.6 Analisis Diskriptif Komparatif Hasil Belajar

Hasil belajar persiklus pada siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 juga

sejalan dengan kinerja guru di kelas, dari hasil yang diperoleh peneliti dapat

dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 30

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Salatiga 08

Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Per Siklus

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

F % F % F %

1 Tuntas 10 30,30% 20 60,60% 27 81,81%

2 Tidak Tuntas 23 69,69% 13 39,39% 6 18,18%

3 Jumlah 33 100% 33 100% 33 100%

4 Nilai Minimum 33 53 60

5 Nilai Maksimum 80 87 93

6 Rata-rata 59,30 70,84 81,72

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Aktivitas Belajar Kurang Aktivitas Belajar Cukup Aktivitas Belajar Baik

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

83

Dari Tabel 30 bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS

siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 08 setiap siklusnya, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dari diagram peningkatan hasil belajar per siklus pada siswa SD Negeri

Salatiga 08 berikut ini:

Gambar 5 Perbandingan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 5 SD Negeri

Salatiga 08 Semester 2 Tahun Pelajaran2012/2013 Pra siklus, Siklus I, Siklus II

4.4 Pembahasan

Aktivitas dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan memperlihatkan peningkatan setiap siklusnya

menuju indikator kerja yang telah ditetapkan. Hal ini ditunjukan dari data analisis

deskriptif komparatif yang telah dilakukan.

Berdasarkan data hasil analisis deskriptif diperoleh hasil aktivitas belajar

siswa yang meningkat setiap siklusnya hal ini dibuktikan aktivitas belajar siswa

dengan kategori kurang sebelum dilakukan tindakan mencapai persentase 24,24%

dari 33 siswa.

Pada siklus I aktivitas belajar dengan kategori kurang menurun dengan

persentase 12,12% dibandingkan dengan pra siklus. Bahkan pada siklus

selanjutnya yaitu siklus II tidak ada siswa yang aktivitas belajarnya kurang.

Persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori kurang kalau dilihat menujukan

penurunan setiap siklusnya. Hal ini terjadi karena penggunaan metode

pembelajaran inkuiri yang berdampak pada kegiatan atau aktivitas siswa yang

semakin baik. Dimana siswa mampu memahami materi pembelajaran dengan

melaksanakan kegiatan bermakna seperti menemukan masalah, memecahkan

10

23 20

13

27

6

Tuntas Tidak Tuntas

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

84

masalah, menganalisis data yang menjadikan siswa mampu berfikir kritis dan

mengkonstruksikan pengetahuanya.Sedangkan untuk persentase aktivitas belajar

siswa dengan kategori cukup juga menurun tiap siklusnya. Pada pra siklus

sebelum dilakukan tindakan, persentase aktivitas belajar dengan kategori cukup

sangat tinggi yaitu mencapai 54,54% dan berkurang pada siklus I setelah ada

tindakan dengan persentase siswa yang aktivitas belajarnya cukup mencapai

48,48%, dan siswa yang aktivitas belajarnya cukup menuru lagi pada siklus II

dengan persentase 28,28%.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan persentase aktivitas belajar

dengan kategori baik. Data memperlihatkan persentase aktivitas belajar dengan

kategori baik semakin meningkat tiap siklusnya. Pada pra siklus siswa yang

aktivitas belajarnya baik dalam mengikuti pembelajaran, persentasenya hanya

21,21%, pada Siklus I aktivitas belajar meningkat dengan persentase 47,47%, dan

pada Siklus II persentase aktivitas belajar siswa dengan kategori baik meningkat

menjadi 71,71% dari 33 siswa, sesuai dengan indikator kerja yang ditetapkan

yaitu aktivitas belajar siswa dikatakan baik dan berhasil jika rata-rata persentase

keberhasilan mencapai 70%. Persentase Aktivitas belajar meningkat menjadi

baik setiap siklusnya dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan metode

pembelajaran inkuiri, siswa juga sudah mampu berfikir kritis dan

mengkonstruksikan pengetahuanya dengan melaksanakan aktivitas belajar yang

bermakna seperti menemukan masalah, memecahkan masalah, menganalisis data

yang menjadikan siswa mampu berfikir kritis dan mengkonstruksikan

pengetahuanya.

Selain aktivitas belajar yang semakin meningkat dengan adanya penerapan

metode inkuiri, hasil belajar juga menujukan peningkatan sesuai dengan KKM

dan indikator kerja yang ditetapkan bahkan melebihi KKM dan indikator kerja.

Hasil belajar IPS pada pra siklus bisa dikatakan rendah dengan frekuensi siswa

yang tuntas atau mencapai KKM 70 hanya 10 , atau 30.30% dari jumlah siswa

yang ada dimana jumlah siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan Sidorejo tahun

pelajaran 2012/2013 adalah 33 siswa dengan rata-rata hasil belajar seluruh siswa

59,30. Hal ini terjadi karena kekurangan dari proses belajar yaitu salah satunya

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

85

penggunaan metode yang masih konvensional dengan ceramah saja. Siswa mudah

bosan dan tidak memaknai pembelajaran dengan baik yang berakibat pada

rendahnya ingatan siswa terhadap materi pelajaran yang baru dipelajari.

Hasil belajar IPS terjadi pada siklus I meningkat dibandingkan dengan pra

siklus frekuensi siswa yang tuntas atau mencapai KKM 70 berjumlah 20 siswa

atau 60,60% dari dari jumlah siswa yang ada, dimana jumlah siswa kelas 5 SDN

Salatiga 08 kecamatan Sidorejo tahun pelajaran 2012/2013 adalah 33 siswa

dengan rata-rata nilai siswa 70,84. Hal ini terjadi karena guru sudah melakasnakan

pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. Namun peningkatan hasil

belajar siswa tersebut belum bisa dikatakan berhasil karena rata-rata persentase

ketuntasan hasil belajar siswa siklus I belum mencapai 80% dari jumlah siswa.

Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran inkuiri

ditemukan masih banyak siswa yang mengalami kebingungan, meskipun guru

sudah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri namun

guru belum maksimal dalam melaksanakan sintaks yang ada. Akibat dari

kebingungan siswa, siswa kurang memaknai dan fokus terhadap pembelajaran dan

materi yang diberikan oleh guru. Selain itu kondisi kelas yang belum menciptakan

lingkungan kondusif seperti masih ditemukan siswa yang ramai sendiri dengan

teman satu kelompok, menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang mendapat

tempat yang mendukung untuk siswa mampu berfikir kritis dan berinkuiri.

Pada Siklus II siswa yang telah mencapai atau melebihi KKM meningkat

dibandingkansiklus I yaitu sebanyak 27 siswa dengan persentase ketuntasan

81,81% dengan rata-rata nilai siswa sebesar 81,72. Hasil belajar siklus II sudah

melebihi indikator kerja yang ditetapkan yaitu siswa yang melebihi KKM harus

80% dari jumlah siswa yang ada. Namun masih ada siswa yang belum tuntas atau

kurang dari nilai KKM sebanyak 6 siswa. 6 siswa tersebut belum bisa mencapai

KKM karena memang kemampuan kognitif kurang, dan tidak mempunyai

motivasi dan minat untuk mengikuti pembelajaran dengan baik, 6 siswa tersebut

sering tidak mengerjakan PR dan terlambat masuk sekolah. Selain itu 6 siswa

tersebut selalu ramai sendiri dan menggangu temanya saat pembelajaran

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

86

berlangsung di kelas sehingga mereka kurang fokus terhadp materi pelajaran yang

diberikan.

Kalau mencermati hasil belajar pada siklus II, ditemukan bahwa rata-rata

ketuntasan hasil belajar siswa siklus II sudah melebihi indikator kerja yang

ditentukan yaitu siswa yang melebihi KKM harus 80% dari jumlah siswa yang

ada. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan siklus II guru sudah melaksanakan

sintaks pembelajaran dengan baik dan lancar. Saat guru melaksanakan sintaks

dengan lancar dan baik, aktivitas belajar siswa secara klasikal juga mengalami

peningkatan sehingga hasil belajar juga meningkat. Pada siklus II keunggulan-

keunggulan metode inkuiri memang nyata terwujud pada saat pembelajaran

berlangsung yaitu secara aktif siswa menemukan informasi dan pengetahuan,

ingatan menjadi meningkat. Dari temuan yang didapat siswa, ketika siswa

dihadapkan pada suatu keadaan, maka akan muncul kebiasaan untuk tantangan

yang baru.Aktivitas belajar siswa juga lebih bermakna dimana siswa dapat

menemukan informasi dan pengetahuan.

Penelitian ini yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan

Sidorejo semseter 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan menerapkan metode

inkuiri sejalan dengan penelitian yang Rossy Pratiwi dengan tujuan untuk

meningkat hasil dan aktivitas belajar mata pelajaran IPS siswa kelas 5 SD negeri 1

Kemundo Prambanan Klaten tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan

metode inkuiri. Namun ada perbedaan persentase ketuntasan hasil belajar dan

aktivitas siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Rossy Pratiwi menyimpulkan hasil belajar

pada siklus I mencapai persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 68,33%

sedangkan pada penelitian ini hasil belajar siklus I mencapai persentase

ketuntasan sebesar 60,60%. Sedangkan hasil belajar pada siklus IIpenelitian yang

dilakukan Rossy Pratiwi menyimpulkan ketuntasan hasil belajar mencapai

persentase 93,66% sedangkan pada penelitian ini ketuntasan hasil belajar siklus II

adalah 81,81%. KKM mata pelajaran IPS dari penelitian yang dilakukan oleh

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/5/T1_292009265_BAB IV.pdf · masing-masing pertemuan yang dilakukan oleh guru IPS berdasarkan langkah

87

Rossy Pratiwi adalah 65 dan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar

siswa sebesar 90%

sedangkan dari penelitian ini KKM mata pelajaran IPS yang ditetapkan oleh

sekolah adalah 70 dan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar siswa

80%