bab iv farkin

11
11 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pengamatan IV.1.1 Tabel Pengamatan dan Grafik 1) Larutan Baku Konsentrasi (ppm) Absorbansi 1 ppm 0,245 2 ppm 0,266 3 ppm 0,361 4 ppm 0,452 2) Sampel Darah Waktu (menit) Absorbansi 30 0,4118 60 0,4135 90 0,4187 120 0,5540 a = -0,7259 b = 0,093 y = bx + a y = 0,093 (x) – 0,7259

Upload: asiyahsiti

Post on 04-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB IV Farkin

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Farkin

11

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

IV.1.1 Tabel Pengamatan dan Grafik

1) Larutan Baku

Konsentrasi

(ppm)Absorbansi

1 ppm 0,245

2 ppm 0,266

3 ppm 0,361

4 ppm 0,452

2) Sampel Darah

Waktu (menit) Absorbansi

30 0,4118

60 0,4135

90 0,4187

120 0,5540

150 0,3087

a = -0,7259

b = 0,093

y = bx + a

y = 0,093 (x) – 0,7259

Page 2: BAB IV Farkin

Menghitung nilai Cp

Untuk menit ke-30

Log A = bx + a

-0,3853 = 0,093x – 0,7259

0,3406 = 0,093x

x = 3,6623

Untuk menit ke-60

Log A = bx + a

-0,3835 = 0,093x – 0,7259

0,3424 = 0,093x

x = 3,6817

Untuk menit ke-90

Log A = bx + a

-0,3780 = 0,093x – 0,7259

0,3479 = 0,093x

x = 3,7408

Untuk menit ke-120

Log A = bx + a

-0,2564 = 0,093x – 0,7259

0,4695 = 0,093x

x = 5,0483

12

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

1 2 3 4

Page 3: BAB IV Farkin

Untuk menit ke-150

Log A = bx + a

-0,1504 = 0,093x – 0,7259

0,2155 = 0,093x

x = 2,3127

3) Nilai Konsentrasi Plasma

Waktu Absorban (A)

Cp Log Cp

30 0,4007 3,5354 0,5485

60 0,4024 3,5548 0,5508

90 0,4096 3,6376 0,5608

120 0,5439 4,9623 0,6956

150 0,3976 3,4989 0,5439

4) Fase Eliminasi

Waktu (menit) Log Cp

120 0,6956

150 0,5439

a = 2,0559

b = 0,0112

y = bx + a

y = -0,0050566 (x) + 1,3024 …………(1)

Ke = -b x 2,303

= 0,0112 x 2,303

= 0,0257 / menit

t =

=

= 26,96 Menit = 27 menit

13

Page 4: BAB IV Farkin

Waktu (menit) Cp’ Log Cp’

30 54,4686 1,7199

60 24,2047 1,3839

90 11,1660 1,0479

Menghitung nilai Cp’ (Log Cp = y)

Untuk menit ke-30

y = -0,0112x + 2,0559

y = -0,0112.30 + 2,0559

y = 1,7199

Untuk menit ke-60

y = -0,0112x + 2,0559

y = -0,0112.60 + 2,0559

y = 1,3839

Untuk menit ke-90

y = -0,0112x + 2,0559

y = -0,0112.90 + 2,0559

y = 1,0479

5) Fase Absorbsi

Waktu (menit) Log Cp

30 0,5484

60 0,5508

90 0,5608

6) Nilai Cp”

Waktu (menit) Cp” Log Cp”

30 3,5237 0,5470

60 3,5743 0,5532

90 3,6357 0,5594

14

a = -0,7259

b = 0,093

y = bx + a

y = 1,5333x10-4(x)+0,5583…..(2)

Page 5: BAB IV Farkin

Menghitung nilai Cp” (Log Cp” = y)

Untuk menit ke-30

y = 0,00015333x+0,5583

y = 0,00015333.30+0,5583

y = 1,7199

Untuk menit ke-60

y = 0,00015333x+0,5583

y = 0,00015333.60+0,5583

y = 0,5674

Untuk menit ke-90

y = 0,00015333x+0,5583

y = 0,00015333.90+0,5583

y = 0,5270

7) Nilai Cpr

Waktu

(menit)

Cpr Log Cpr

30 10.6277 1,0264

60 6,4049 0,8065

90 3,4115 0,5329

y = bx + a

y = -0,0136x + 2,1079……….(3)

Ka = -b x 2,303

Ka = 0,0136 x 2,303

Ka = 0,0313

8) Nilai ‘I’

Substitusi

y = -0,0112x + 2,0559…….(1)

y = -0,0136x + 2,1079…….(3)

y =

y = 0,5785I = 7,7887

15

Page 6: BAB IV Farkin

9) Nilai Waktu Maksimum

tmax =

=

= 35,276 menit = 35 menit

10) Nilai Konsentrasi Plasma Maksimum (Cpmax)

Cpmax= Cp1 x e-K x tmax – Cp2 x e –K x tmax

= 113,7365 x e-0,0257 x 35 – 19,1469 x e-0,0313 x 35

= 46,2649 – 1,2092

= 45,0557 mg / L

IV.2 Pembahasan

Farmakokinetika dapat didefenisikan sebagai setiap proses yang

dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme dan

ekskresi. Dalam arti sempit farmakokinetika khususnya mempelajari

perubahan-perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya didalam

darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu (Tjay dan Rahardja, 2002).

Pada praktikum kali ini akan dilakukan percobaan penetuan

beberapa parameter farmakokinetik. Tujuan dari dilakukannya percobaan

ini adalah untuk menetapkan laju eliminasi obat, waktu paruh, tetapan laju

absorbsi dengan menggunakan sampel darah setelah pemberian dosis

tunggal. Serta menentukan luas daerahh dibawah kurva (AUC).

Percobaan kali ini digunakan hewal percobaan kelinci dengan berat

2,5 Kg. Kelinci dipilih sebagai hewan coba karena memiliki kepekaan

yang tinggi selain itu kelinci berada dalam klasifikasi diatas mencit, tikus

dan marmut, sebagai hewan uji yang memiliki struktur dan fisiologi yang

mirip terhadap manusia (Harmusyanto, 2013). Darah yang diambil

sebanyak 1 mL dan dilakukan sebanyak 6 kali. Pengambilan darah

pertama untuk sampel blangko dan pengambilan selanjutnya untuk

menentukan konsentrasi obat dalam darah setiap 30 menit. Pembuatan

16

Page 7: BAB IV Farkin

larutan blangko berfungsi sebagai larutan pembanding dengan larutan

analit.

Senyawa obat yang digunakan dalam pengujian ini adalah

parasetamol. Panjang gelombang larutan obat yang memberikan resapan

maksimum dalam literatur diketahui 249 nm, sehingga nilai absorbansi

sampel dapat segera diukur pada panjang gelombang tersebut dengan

menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Adapun prinsip kerja dari

spektrofotometer UV-Vis adalah seberkas sinar dilewatkan pada analat,

setelah melewati analat, intensitas cahaya berkurang sebanding dengan

banyaknya molekul analat yang menyerap cahaya tersebut. Intensitas

cahaya sebelum dan sesudah melewati bahan diukur dan dari situ dapat

ditentukan jumlah bahan yang bersangkutan. Sampel yang diukur dibuat

dalam berbagai konsentrasi guna menghasilkan kurva kalibrasi (kurva

baku dari senyawa obat yang dianalis). Dalam praktikum ini pengukuran

dilakukan pada sampel dengan konsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm dann 4

ppm. Konsentrasi tersebut diperoleh dari hasil pengenceran dari larutan

induk 1000ppm yang dibuat dengan melarutkan 50 mg paracetamol dalam

50 ml pelarut. Pelarut yang digunakan adalah aquades yang sifat

larutannya diharapkan sama dengan kondisi cairan fisiologis dalam tubuh.

Setelah dilakukan proses ekstraksi barulah sampel tersebut siap untuk

diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Blanko yang digunakan pada

pengukuran ini adalah plasma.

Dari data kurva kalibrasi parasetamol didapatkan absorbansi untuk

satu ppm adalah 0,254, absorbansi 2 ppm adalah 0,266, absorbansi tiga

ppm adalah 0,361, dan absorbansi empat ppm adalah 0,452. Setelah

dilakukan pembuatan kurva kalibrasi parasetamol selanjutnya diambil

sampel darah dari kelinci sebanyak 1 mL sebagai larutan blangko.

Sebelum pengambilan darah, usapkan alkohol 70% pada telinga kelinci

agar tidak terjadi pembengkakan pada telinga kelinci. Darah kelinci

diambil dibagian telinga kelinci menggunakan dispo 1 mL tepatnya pada

arteri marginalis di telinga karena pada arteri bagian telinga terdapat

17

Page 8: BAB IV Farkin

banyak darah yang akan diambil dan pengambilannya tidak melukai

kelinci.

Kemudian darah diletakkan dalam tabung reaksi. Sampel darah

kemudian langsung ditambahkan Na EDTA sebanyak 5 mL sebagai anti

koagulan. Setelah itu, ditambahkan alkohol 70% sebanyak 2 mL sebagai

penghilang protein pada sampel darah agar pada saat proses pembacaan

kadar obat dalam spektrofotometer UV-Vis tidak terganggu. Menurut

Mulyatno (2012), antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan

darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat

pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen

menjadi fibrin dalam proses pembekuan dan fungsi alkohol 70% adalah

sebagai deproteinisasi pada sampel darah.

Setelah beberapa menit kelinci kemudian diberi obat parasetamol

melalui oral sebanyak 10 mL. Setelah itu diambil darah kelinci pada waktu

30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit dan 150 menit. Darah yang telah

diambil diletakkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan Na EDTA

sebagai antikoagulan dan alkohol 70% sebanyak 2 mL sebagai

deprpteinasisai. Kemudian diamati menggunakan spektrofotometri UV-Vis

untuk melihat absorbansi dari sampel darah.

Berdasarkan data yang diperoleh parameter farmakokinetik dari

paracetamol yang meliputi K = 0,0257, Ka = 0,0313, t = 27 menit,

Tmax = 35 menit, Cpmax = 45,0557 mg/ml. Data yang didapat tidak sama

dan hanya selisih beberapa angka dengan parameter parasetamol yang

sebenarnya. Menurut jurnal Pharmacon, Vol. 9, No. 2, Desember 2008,

Wulansari,N. et al. (41-45), parameter parasetamol yang meliputi Ka =

0,078 ±0,0068, K = 0,0050± 0,0053, t (menit) = 149,51± 11,89 menit,

tmax = 39,07 ± 2,55 menit, Cpmax = 43,23 ±1,76.

18