bab iv hasil

25
BAB IV HASIL PENELITIAN IV.1. Penyajian Data Setelah membuat modul maka perlu di adakan pengujian dan pengukuran, untuk itu diadakan pendataan melalui proses pengukuran dan pengujian. Tujuan pengukuran dan pengujian adalah untuk mengetahui efektifitas dan keakuratan modul yang di buat. Langkah-langkah pengukuran dan pengujian mudul dapat di uraikan sebagai berikut : 1. Menyiapkan peralatan peralatan yang dibutuhkan terutama alat ukur 2. Mencatat hasil pengukuran 3. Melakukan pengecekan terhadap masing-masing jalur rangkaian pada PCB tentang ketepatan komponen 36

Upload: amuhammad-rezky-sulfajri

Post on 13-Jan-2017

7 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab iv hasil

BAB IV

HASIL PENELITIAN

IV.1. Penyajian Data

Setelah membuat modul maka perlu di adakan pengujian dan

pengukuran, untuk itu diadakan pendataan melalui proses pengukuran dan

pengujian. Tujuan pengukuran dan pengujian adalah untuk mengetahui

efektifitas dan keakuratan modul yang di buat.

Langkah-langkah pengukuran dan pengujian mudul dapat di uraikan

sebagai berikut :

1. Menyiapkan peralatan peralatan yang dibutuhkan terutama alat ukur

2. Mencatat hasil pengukuran

3. Melakukan pengecekan terhadap masing-masing jalur rangkaian pada

PCB tentang ketepatan komponen

4. Menguji alat dengan mengadakan pengikuran terhadap output masing-

masing bagian sesuai pengukuran yang dibuthkan

5. Mencatat hasi pengukuran dalam tabel yang telah kita sediakan

Setelah alat ini dibuat, maka di lakukan pengukuran pada beberapa test

point yang telah di tentukan, yaitu sebagai berikut :

36

Page 2: Bab iv hasil

VI.1.1 PENGUKURAN SENSOR

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TP1,TP2, dan TP3

N0. JARAK TP1 (Volt)

TP2 (Volt)

TP3 (Volt)

KETERANGAN

1.2.3.4.5.

20 cm

55555

66666

66666

Ada Objek

6.7.8.9.10.

20 cm

44444

00000

00000

Tidak Ada Objek

Keterangan :

1.TP : tempat pengukuran

2.TP1 : sensor photodiode infrared

3.TP2 : comparator

4.TP3 : Output PinB aktif relay.

VI.4.4. PENGUKURAN TEGANGAN OUTPUT / SSR

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran I/O SSR

NO.

DETEKSI SSR (PIN INPUT)

Volt.

OUTPUTDRIYER UV. LAMP

1. ADA OBJEK 11 220 Volt 220 Volt2. TIDAK ADA OBJEK 1 0 Volt 0 Volt

Pengukuran tegangan output pada driver Solid State Relay sehingga a;at dapat berjalan dan mati otomatis dapat di ukur pada pin Input SSR dan Otput SSR.

37

Page 3: Bab iv hasil

VI.4.5.PENGUKURAN SUHU DRIYER DAN UJI KINERJA ALAT

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Suhu Driyer

NO WAKTU SUHU 1 SUHU 2 Δ SUHU1. 10 DETIK 31° C 47° C

47° C46° C47° C47° C

16°C16°C15°C16°C16°C

Rata rata 15,8 °C2. 20 DETIK 23° C 32° C

29° C31° C31° C30° C

9°C6°C8°C8°C7°C

Rata rata 7,6 °C3. 30 DETIK 25° C 37° C

39° C39° C39° C39° C

12°C14°C14°C14°C14°C

Rata rata 13, 6°C4.

NO.

40 DETIK

WAKTU

28° C

SUHU 1

48° C48° C48° C48° C48° C

Rata rata

20°C20°C20°C20°C20°C20 °C

SUHU2 Δ SUHU

5. 60 DETIK 30° C 52° C51° C51° C52° C51° C

22°C21°C21°C22°C21°C

Rata rata 21,4 °C

Tabel 4.4 Hasil Pengujian kinerja alat

38

Page 4: Bab iv hasil

TANGAN KE DELAY (S)KONDISI

SENSOR HAND DRIYER1 3 Aktif Aktif2 3 Aktif Aktif3 3 Aktif Aktif4 3 Aktif Aktif5 3 Aktif Aktif6 3 Aktif Aktif7 3 Aktif Aktif8 3 Aktif Aktif9 3 Aktif Aktif10 3 Aktif Aktif11 3 Aktif Aktif12 3 Aktif Aktif13 3 Aktif Aktif14 3 Aktif Aktif15 3 Aktif Aktif16 3 Aktif Aktif17 3 Aktif Aktif18 3 Aktif Aktif19 3 Aktif Aktif20 3 Aktif Aktif21 5 Aktif Aktif22 5 Aktif Aktif23 5 Aktif Aktif24 5 Aktif Aktif25 5 Aktif Aktif26 5 Aktif Aktif27 5 Aktif Aktif28 5 Aktif Aktif29 5 Aktif Aktif30 5 Aktif Aktif31 5 Aktif Aktif32 5 Aktif Aktif33 5 Aktif Aktif34 5 Aktif Aktif35 5 Aktif Aktif36 5 Aktif Aktif37 5 Aktif Aktif38 5 Aktif Aktif39 5 Aktif Aktif40 5 Aktif Aktif41 5 Aktif Aktif

39

Page 5: Bab iv hasil

TANGAN KE- DELAY(S)

KONDISISENSOR HAND DRIYER

41 5 Aktif Aktif42 5 Aktif Aktif43 5 Aktif Aktif44 5 Aktif Aktif45 5 Aktif Aktif46 5 Aktif Aktif47 5 Aktif Aktif48 5 Aktif Aktif49 5 Aktif Aktif50 5 Aktif Aktif51 5 Aktif Aktif52 5 Aktif Aktif53 5 Aktif Aktif54 5 Aktif Aktif55 5 Aktif Aktif56 5 Aktif Aktif57 5 Aktif Aktif58 5 Aktif Aktif59 5 Aktif Aktif60 5 Aktif Aktif61 5 Aktif Aktif62 5 Aktif Aktif63 5 Aktif Aktif64 5 Aktif Aktif65 5 Aktif Aktif66 5 Aktif Aktif67 5 Aktif Aktif68 5 Aktif Aktif69 5 Aktif Aktif70 5 Aktif Aktif71 5 Aktif Aktif72 5 Aktif Aktif73 5 Aktif Aktif74 5 Aktif Aktif75 5 Aktif Aktif76 5 Aktif Aktif77 5 Aktif Aktif78 5 Aktif Aktif79 5 Aktif Aktif80 5 Aktif Aktif81 5 Aktif Aktif

40

Page 6: Bab iv hasil

TANGAN KE- DELAY(S)

KONDISISENSOR HAND DRIYER

82 5 Aktif Aktif83 5 Aktif Aktif84 5 Aktif Aktif85 5 Aktif Aktif86 5 Aktif Aktif87 5 Aktif Aktif88 5 Aktif Aktif89 5 Aktif Aktif90 5 Aktif Aktif91 5 Aktif Aktif92 5 Aktif Aktif93 5 Aktif Aktif94 5 Aktif Aktif95 5 Aktif Aktif96 5 Aktif Aktif97 5 Aktif Aktif98 5 Aktif Aktif99 5 Aktif Aktif100 5 Aktif Aktif

Kesimpulan :

Dari hasil pengukuran suhu driyer selama 60 detik untuk mematikan bakteri ternyata suhu maksimal yang dicapai adalah rata rata 21,4 °C dengan suhu maksimal 22°C dan selama pengujian delay time 3 dan 5 detik sensor dan driyer uv. Masih bekerja baik.

41

Page 7: Bab iv hasil

IV.3. Pembahasan.

IV.3.1 Rangkaian Mikrokontrolel AT Mega 8535

Gambar 4.1 Sistem mininimum AT Mega 8535

Rangkaian Mikrokontroller pada modul ini berperan sebagai kendali

utama (kontroller) dimana Mikrokontroler ini dapat mengontrol semua

seluruh rangkaian yaitu rangkaian driver SSR, dan rangkaian sensor

photodiode sehingga alat dapat bekerja dengan baik. Saat IC mikrokontrolel at

mega 8535 memperoleh tegangan 5 v dc maka mikrokontrolel mulai

mengontol semua system. IC mikrokontrolel at mega 8535 npengendali dari

semua proses pendeteksian alat pengering tangan. Rangkaian mikrokontroler

inilah yang akan menerima informasi dari sensor Photodiode Infrared untuk

menggerakkan motor dari hair dryer dan UV lamp. Didalam rangkaian

mikrokontroler ini terdapat empat port yang digunakan untuk menampung

input atau output data yang terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian

dari alat pengering tangan, dimana port yang digunakan sebagai input adalah

42

Page 8: Bab iv hasil

port A dan outputnya adalah port B. Rangkaian ini tersusun atas oscilator

kristal 12 MHz yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa internal dan dua

buah kapasitor sebesar 33 pFarad yang berfungsi untuk menstabilkan

frekuensi.

IV.3.2 Rangkaian komparator

Gambar 4.2 Skematik Comparator LM 324

Pada saat sensor terhalang oleh obyek output dari sensor akan

mengeluarkan tegangan analog sesuai jarak yang terhalang, output

akan masuk ke pin 3 (Non inverting) comparator Lm 324 dan akan

dibandingkan dengan inputan pin 2 (Inverting) Lm 324, apabila lebih

besar pin 3 output yang keluar maka pada kaki 1 output komparator

mengeluarkan output tegangan yaitu sebesar input Vcc yang ada di

pin 8 yaitu 12 Volt, sebaliknya apabila pin 2 (inverting) lebih besar

dari pin 3 (Non inverting) maka pada kaki 1 output komparator

mengeluarkan tegangan yaitu 0 Volt. Output dari pin 1 komparator

selanjutnya akan masuk ke PORTA, sebagai logika High (1).

43

R 32 K

31

2

V C C

J 3

+1 2 v

1

V C C

J 5

SE

NS

OR

123 +

-L M 3 5 8

3

21

84

J 8

o u t p u t

1sensor

Page 9: Bab iv hasil

IV.3.3 Rangkaian sensor Photodide Infrared

Gambar 4.3 Skematik Photodiode infrared

Led infra merah merupakan salah satu komponen elektronika yang

akan mengantar arus jika dialiri bias maju. Led infra merah terbuat dari bahan

Arsenida gelium atau Fosfida Galium (GaAS atau Gap), dan ditempatkan

dalam suatu wadah yang tembus pandang. Dan Photodioda dibuat dari

semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium

arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini

menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å

– 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Infra red pada

rangkaian ini sebagai transmitter atau pemancar cahaya tak tampak kemudian

photodiode sebagai reciver atau penangkap cahaya tak tampak dari

photodiode tersebut. Saat kedua komponen tersebut dialiri listrik 5v dc.

Prinsipnya jika photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai

sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil.

Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau

44

Page 10: Bab iv hasil

dapat diasumsikan tak hingga. Pada alat yang penulis buat saat cahaya

infrared terhalang oleh objek menuju photodiode maka output photodiode

sebagai perintah pengaktifan driver. Tapi sebelumnya masuk terlebih dahulu

ke rangkaian komparator untuk diakuatkan terlebih dahulu.

IV.3.3 Rangkaian driver SSR

Gambar 4.4 Skematik driver SSR

Rangkaian solid state relay pada gambar diatas dapat digunakan untuk

mengendalikan beban dengan tegangan kerja AC dari 24 volt hingga 220 volt.

Rangkaian solid state relay ini dikendalikan dengan sinyal logika tinggi TTL 2

– 5 volt DC yang diberikan ke jalur input solid state relay. Untuk

meningkatkan daya atau kemampuan arus solid state relay ini dapat dilkukan

dengan mengganti TRIAC Q1 BT136 dengan TRIAC yang memiliki

kapasitas arus yang lebih besar. TRIAC Q1 BT136 pada rangkaian solid state

relay diatas harus dilengkapi dengan pendingin (heatsink) untuk meredam

panas yang dihasilkan TRIAC pada saat mengalirkan arus ke beban .

45

Page 11: Bab iv hasil

Pada alat yang penulis buat. Sebelum masuk ke SSR terlebih dahulu

melewati resistor 220 ohm. Dan masuk transistor BD 139 pada kaki basis.

Dengan kata lain transistor aktir pada logika hing (1) dan kaki 1 dari SSR

tersebut diberi tegangan 12 VDC untuk aktifkan SSR. Output dari SSR berupa

driyer dan UV lamp.

IV.3.3 Rangkaian Keseluruhan.

IV.3.4 Listing Program.

/*****************************************************

This program was produced by the

CodeWizardAVR V2.05.0 Evaluation

Automatic Program Generator

© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.

http://www.hpinfotech.com

Project : AUTOMATIC HAND DRIYER WITH UV.STERILIZER

46

Page 12: Bab iv hasil

Version : THE END

Date : 14-Aug-2016

Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use only

Company : OPM COMPANY

Comments:

Chip type : ATmega8535

Program type : Application

AVR Core Clock frequency: 12.000000 MHz

Memory model : Small

External RAM size : 0

Data Stack size : 128

*****************************************************/

#include <mega8535.h>

// Declare your global variables here

#define SensorIR PINA.0

#define DriyerUv PORTB.0

#define On 1

#define Off 0

void main(void)

{

// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization

47

Page 13: Bab iv hasil

// Port A initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T

State0=T

PORTA=0x00;// port a di set awal low

DDRA=0x00; // port a di setting input

// Port B initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=Out

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T

State0=0

PORTB=0x00;// port a di set awal low

DDRB=0x01; // port b di setting output

// Port C initialization

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T

State0=T

PORTC=0x00;

DDRC=0x00;

// Port D initialization

48

Page 14: Bab iv hasil

// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In

Func0=In

// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T

State0=T

PORTD=0x00;

DDRD=0x00;

// Timer/Counter 0 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer 0 Stopped

// Mode: Normal top=0xFF

// OC0 output: Disconnected

TCCR0=0x00;

TCNT0=0x00;

OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer1 Stopped

// Mode: Normal top=0xFFFF

// OC1A output: Discon.

// OC1B output: Discon.

// Noise Canceler: Off

49

Page 15: Bab iv hasil

// Input Capture on Falling Edge

// Timer1 Overflow Interrupt: Off

// Input Capture Interrupt: Off

// Compare A Match Interrupt: Off

// Compare B Match Interrupt: Off

TCCR1A=0x00;

TCCR1B=0x00;

TCNT1H=0x00;

TCNT1L=0x00;

ICR1H=0x00;

ICR1L=0x00;

OCR1AH=0x00;

OCR1AL=0x00;

OCR1BH=0x00;

OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization

// Clock source: System Clock

// Clock value: Timer2 Stopped

// Mode: Normal top=0xFF

// OC2 output: Disconnected

ASSR=0x00;

TCCR2=0x00;

50

Page 16: Bab iv hasil

TCNT2=0x00;

OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization

// INT0: Off

// INT1: Off

// INT2: Off

MCUCR=0x00;

MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization

TIMSK=0x00;

// USART initialization

// USART disabled

UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization

// Analog Comparator: Off

// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off

ACSR=0x80;

SFIOR=0x00;

51

Page 17: Bab iv hasil

// ADC initialization

// ADC disabled

ADCSRA=0x00;

// SPI initialization

// SPI disabled

SPCR=0x00;

// TWI initialization

// TWI disabled

TWCR=0x00;

while (1)

{

// Place your code here

if (SensorIR==On)

{

DriyerUv=On;

delay_ms (300);

DriyerUv=Off;

}

}

}

52

Page 18: Bab iv hasil

BAB V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasir perencanaan dan pembuatan modul tugas akhir

yaitu hand driyer otomatis di lengkapi dengan uv steril dengan sistim

mikrokontrolel AT Mega 8535, maka dapat di ambil sutu kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hand driyer uv steril merupakan satu alat yang mampu di gunakan

untuk membunuh kuman-kuman yang ada pada tangan

2. Bahwa kuman pada tangan akan mati pada paparan sinar UV dan

heat driyer dengan suhu max 21 ° C dalam waktu 1 menit.

V.2. Saran

1. Untuk mengembangkan alat ini bisa menggunakan bahan lain sebagai

pensteril kuman dengan cepat dan efisien.

2. Semoga pada wktu tugas akhir mendatang modul atau tugas akhir ini

dapat di kembangkan lagi oleh adik-adik tingkat dalam pembuatan alat

53

Page 19: Bab iv hasil

agar dapat lebih muda, efektif, efesien dan lebih tinggi nilai

tekhnologinya.

54