Download - Bab iv hasil
BAB IV
HASIL PENELITIAN
IV.1. Penyajian Data
Setelah membuat modul maka perlu di adakan pengujian dan
pengukuran, untuk itu diadakan pendataan melalui proses pengukuran dan
pengujian. Tujuan pengukuran dan pengujian adalah untuk mengetahui
efektifitas dan keakuratan modul yang di buat.
Langkah-langkah pengukuran dan pengujian mudul dapat di uraikan
sebagai berikut :
1. Menyiapkan peralatan peralatan yang dibutuhkan terutama alat ukur
2. Mencatat hasil pengukuran
3. Melakukan pengecekan terhadap masing-masing jalur rangkaian pada
PCB tentang ketepatan komponen
4. Menguji alat dengan mengadakan pengikuran terhadap output masing-
masing bagian sesuai pengukuran yang dibuthkan
5. Mencatat hasi pengukuran dalam tabel yang telah kita sediakan
Setelah alat ini dibuat, maka di lakukan pengukuran pada beberapa test
point yang telah di tentukan, yaitu sebagai berikut :
36
VI.1.1 PENGUKURAN SENSOR
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran TP1,TP2, dan TP3
N0. JARAK TP1 (Volt)
TP2 (Volt)
TP3 (Volt)
KETERANGAN
1.2.3.4.5.
20 cm
55555
66666
66666
Ada Objek
6.7.8.9.10.
20 cm
44444
00000
00000
Tidak Ada Objek
Keterangan :
1.TP : tempat pengukuran
2.TP1 : sensor photodiode infrared
3.TP2 : comparator
4.TP3 : Output PinB aktif relay.
VI.4.4. PENGUKURAN TEGANGAN OUTPUT / SSR
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran I/O SSR
NO.
DETEKSI SSR (PIN INPUT)
Volt.
OUTPUTDRIYER UV. LAMP
1. ADA OBJEK 11 220 Volt 220 Volt2. TIDAK ADA OBJEK 1 0 Volt 0 Volt
Pengukuran tegangan output pada driver Solid State Relay sehingga a;at dapat berjalan dan mati otomatis dapat di ukur pada pin Input SSR dan Otput SSR.
37
VI.4.5.PENGUKURAN SUHU DRIYER DAN UJI KINERJA ALAT
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Suhu Driyer
NO WAKTU SUHU 1 SUHU 2 Δ SUHU1. 10 DETIK 31° C 47° C
47° C46° C47° C47° C
16°C16°C15°C16°C16°C
Rata rata 15,8 °C2. 20 DETIK 23° C 32° C
29° C31° C31° C30° C
9°C6°C8°C8°C7°C
Rata rata 7,6 °C3. 30 DETIK 25° C 37° C
39° C39° C39° C39° C
12°C14°C14°C14°C14°C
Rata rata 13, 6°C4.
NO.
40 DETIK
WAKTU
28° C
SUHU 1
48° C48° C48° C48° C48° C
Rata rata
20°C20°C20°C20°C20°C20 °C
SUHU2 Δ SUHU
5. 60 DETIK 30° C 52° C51° C51° C52° C51° C
22°C21°C21°C22°C21°C
Rata rata 21,4 °C
Tabel 4.4 Hasil Pengujian kinerja alat
38
TANGAN KE DELAY (S)KONDISI
SENSOR HAND DRIYER1 3 Aktif Aktif2 3 Aktif Aktif3 3 Aktif Aktif4 3 Aktif Aktif5 3 Aktif Aktif6 3 Aktif Aktif7 3 Aktif Aktif8 3 Aktif Aktif9 3 Aktif Aktif10 3 Aktif Aktif11 3 Aktif Aktif12 3 Aktif Aktif13 3 Aktif Aktif14 3 Aktif Aktif15 3 Aktif Aktif16 3 Aktif Aktif17 3 Aktif Aktif18 3 Aktif Aktif19 3 Aktif Aktif20 3 Aktif Aktif21 5 Aktif Aktif22 5 Aktif Aktif23 5 Aktif Aktif24 5 Aktif Aktif25 5 Aktif Aktif26 5 Aktif Aktif27 5 Aktif Aktif28 5 Aktif Aktif29 5 Aktif Aktif30 5 Aktif Aktif31 5 Aktif Aktif32 5 Aktif Aktif33 5 Aktif Aktif34 5 Aktif Aktif35 5 Aktif Aktif36 5 Aktif Aktif37 5 Aktif Aktif38 5 Aktif Aktif39 5 Aktif Aktif40 5 Aktif Aktif41 5 Aktif Aktif
39
TANGAN KE- DELAY(S)
KONDISISENSOR HAND DRIYER
41 5 Aktif Aktif42 5 Aktif Aktif43 5 Aktif Aktif44 5 Aktif Aktif45 5 Aktif Aktif46 5 Aktif Aktif47 5 Aktif Aktif48 5 Aktif Aktif49 5 Aktif Aktif50 5 Aktif Aktif51 5 Aktif Aktif52 5 Aktif Aktif53 5 Aktif Aktif54 5 Aktif Aktif55 5 Aktif Aktif56 5 Aktif Aktif57 5 Aktif Aktif58 5 Aktif Aktif59 5 Aktif Aktif60 5 Aktif Aktif61 5 Aktif Aktif62 5 Aktif Aktif63 5 Aktif Aktif64 5 Aktif Aktif65 5 Aktif Aktif66 5 Aktif Aktif67 5 Aktif Aktif68 5 Aktif Aktif69 5 Aktif Aktif70 5 Aktif Aktif71 5 Aktif Aktif72 5 Aktif Aktif73 5 Aktif Aktif74 5 Aktif Aktif75 5 Aktif Aktif76 5 Aktif Aktif77 5 Aktif Aktif78 5 Aktif Aktif79 5 Aktif Aktif80 5 Aktif Aktif81 5 Aktif Aktif
40
TANGAN KE- DELAY(S)
KONDISISENSOR HAND DRIYER
82 5 Aktif Aktif83 5 Aktif Aktif84 5 Aktif Aktif85 5 Aktif Aktif86 5 Aktif Aktif87 5 Aktif Aktif88 5 Aktif Aktif89 5 Aktif Aktif90 5 Aktif Aktif91 5 Aktif Aktif92 5 Aktif Aktif93 5 Aktif Aktif94 5 Aktif Aktif95 5 Aktif Aktif96 5 Aktif Aktif97 5 Aktif Aktif98 5 Aktif Aktif99 5 Aktif Aktif100 5 Aktif Aktif
Kesimpulan :
Dari hasil pengukuran suhu driyer selama 60 detik untuk mematikan bakteri ternyata suhu maksimal yang dicapai adalah rata rata 21,4 °C dengan suhu maksimal 22°C dan selama pengujian delay time 3 dan 5 detik sensor dan driyer uv. Masih bekerja baik.
41
IV.3. Pembahasan.
IV.3.1 Rangkaian Mikrokontrolel AT Mega 8535
Gambar 4.1 Sistem mininimum AT Mega 8535
Rangkaian Mikrokontroller pada modul ini berperan sebagai kendali
utama (kontroller) dimana Mikrokontroler ini dapat mengontrol semua
seluruh rangkaian yaitu rangkaian driver SSR, dan rangkaian sensor
photodiode sehingga alat dapat bekerja dengan baik. Saat IC mikrokontrolel at
mega 8535 memperoleh tegangan 5 v dc maka mikrokontrolel mulai
mengontol semua system. IC mikrokontrolel at mega 8535 npengendali dari
semua proses pendeteksian alat pengering tangan. Rangkaian mikrokontroler
inilah yang akan menerima informasi dari sensor Photodiode Infrared untuk
menggerakkan motor dari hair dryer dan UV lamp. Didalam rangkaian
mikrokontroler ini terdapat empat port yang digunakan untuk menampung
input atau output data yang terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian
dari alat pengering tangan, dimana port yang digunakan sebagai input adalah
42
port A dan outputnya adalah port B. Rangkaian ini tersusun atas oscilator
kristal 12 MHz yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa internal dan dua
buah kapasitor sebesar 33 pFarad yang berfungsi untuk menstabilkan
frekuensi.
IV.3.2 Rangkaian komparator
Gambar 4.2 Skematik Comparator LM 324
Pada saat sensor terhalang oleh obyek output dari sensor akan
mengeluarkan tegangan analog sesuai jarak yang terhalang, output
akan masuk ke pin 3 (Non inverting) comparator Lm 324 dan akan
dibandingkan dengan inputan pin 2 (Inverting) Lm 324, apabila lebih
besar pin 3 output yang keluar maka pada kaki 1 output komparator
mengeluarkan output tegangan yaitu sebesar input Vcc yang ada di
pin 8 yaitu 12 Volt, sebaliknya apabila pin 2 (inverting) lebih besar
dari pin 3 (Non inverting) maka pada kaki 1 output komparator
mengeluarkan tegangan yaitu 0 Volt. Output dari pin 1 komparator
selanjutnya akan masuk ke PORTA, sebagai logika High (1).
43
R 32 K
31
2
V C C
J 3
+1 2 v
1
V C C
J 5
SE
NS
OR
123 +
-L M 3 5 8
3
21
84
J 8
o u t p u t
1sensor
IV.3.3 Rangkaian sensor Photodide Infrared
Gambar 4.3 Skematik Photodiode infrared
Led infra merah merupakan salah satu komponen elektronika yang
akan mengantar arus jika dialiri bias maju. Led infra merah terbuat dari bahan
Arsenida gelium atau Fosfida Galium (GaAS atau Gap), dan ditempatkan
dalam suatu wadah yang tembus pandang. Dan Photodioda dibuat dari
semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium
arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini
menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å
– 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Infra red pada
rangkaian ini sebagai transmitter atau pemancar cahaya tak tampak kemudian
photodiode sebagai reciver atau penangkap cahaya tak tampak dari
photodiode tersebut. Saat kedua komponen tersebut dialiri listrik 5v dc.
Prinsipnya jika photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai
sumber tegangan dan nilai resistansinya akan menjadi kecil.
Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai resistansinya akan besar atau
44
dapat diasumsikan tak hingga. Pada alat yang penulis buat saat cahaya
infrared terhalang oleh objek menuju photodiode maka output photodiode
sebagai perintah pengaktifan driver. Tapi sebelumnya masuk terlebih dahulu
ke rangkaian komparator untuk diakuatkan terlebih dahulu.
IV.3.3 Rangkaian driver SSR
Gambar 4.4 Skematik driver SSR
Rangkaian solid state relay pada gambar diatas dapat digunakan untuk
mengendalikan beban dengan tegangan kerja AC dari 24 volt hingga 220 volt.
Rangkaian solid state relay ini dikendalikan dengan sinyal logika tinggi TTL 2
– 5 volt DC yang diberikan ke jalur input solid state relay. Untuk
meningkatkan daya atau kemampuan arus solid state relay ini dapat dilkukan
dengan mengganti TRIAC Q1 BT136 dengan TRIAC yang memiliki
kapasitas arus yang lebih besar. TRIAC Q1 BT136 pada rangkaian solid state
relay diatas harus dilengkapi dengan pendingin (heatsink) untuk meredam
panas yang dihasilkan TRIAC pada saat mengalirkan arus ke beban .
45
Pada alat yang penulis buat. Sebelum masuk ke SSR terlebih dahulu
melewati resistor 220 ohm. Dan masuk transistor BD 139 pada kaki basis.
Dengan kata lain transistor aktir pada logika hing (1) dan kaki 1 dari SSR
tersebut diberi tegangan 12 VDC untuk aktifkan SSR. Output dari SSR berupa
driyer dan UV lamp.
IV.3.3 Rangkaian Keseluruhan.
IV.3.4 Listing Program.
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.0 Evaluation
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project : AUTOMATIC HAND DRIYER WITH UV.STERILIZER
46
Version : THE END
Date : 14-Aug-2016
Author : Freeware, for evaluation and non-commercial use only
Company : OPM COMPANY
Comments:
Chip type : ATmega8535
Program type : Application
AVR Core Clock frequency: 12.000000 MHz
Memory model : Small
External RAM size : 0
Data Stack size : 128
*****************************************************/
#include <mega8535.h>
// Declare your global variables here
#define SensorIR PINA.0
#define DriyerUv PORTB.0
#define On 1
#define Off 0
void main(void)
{
// Declare your local variables here
// Input/Output Ports initialization
47
// Port A initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T
State0=T
PORTA=0x00;// port a di set awal low
DDRA=0x00; // port a di setting input
// Port B initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=Out
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T
State0=0
PORTB=0x00;// port a di set awal low
DDRB=0x01; // port b di setting output
// Port C initialization
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T
State0=T
PORTC=0x00;
DDRC=0x00;
// Port D initialization
48
// Func7=In Func6=In Func5=In Func4=In Func3=In Func2=In Func1=In
Func0=In
// State7=T State6=T State5=T State4=T State3=T State2=T State1=T
State0=T
PORTD=0x00;
DDRD=0x00;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer 0 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC0 output: Disconnected
TCCR0=0x00;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer1 Stopped
// Mode: Normal top=0xFFFF
// OC1A output: Discon.
// OC1B output: Discon.
// Noise Canceler: Off
49
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x00;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: Timer2 Stopped
// Mode: Normal top=0xFF
// OC2 output: Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00;
50
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// External Interrupt(s) initialization
// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization
TIMSK=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// Analog Comparator initialization
// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
51
// ADC initialization
// ADC disabled
ADCSRA=0x00;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
while (1)
{
// Place your code here
if (SensorIR==On)
{
DriyerUv=On;
delay_ms (300);
DriyerUv=Off;
}
}
}
52
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasir perencanaan dan pembuatan modul tugas akhir
yaitu hand driyer otomatis di lengkapi dengan uv steril dengan sistim
mikrokontrolel AT Mega 8535, maka dapat di ambil sutu kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hand driyer uv steril merupakan satu alat yang mampu di gunakan
untuk membunuh kuman-kuman yang ada pada tangan
2. Bahwa kuman pada tangan akan mati pada paparan sinar UV dan
heat driyer dengan suhu max 21 ° C dalam waktu 1 menit.
V.2. Saran
1. Untuk mengembangkan alat ini bisa menggunakan bahan lain sebagai
pensteril kuman dengan cepat dan efisien.
2. Semoga pada wktu tugas akhir mendatang modul atau tugas akhir ini
dapat di kembangkan lagi oleh adik-adik tingkat dalam pembuatan alat
53
agar dapat lebih muda, efektif, efesien dan lebih tinggi nilai
tekhnologinya.
54