bab iv bb

18
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Kabupaten Rejang Lebong mempunyai 15 Kecamatan, dari 15 Kecamatan terdapat 56 SMP yang memiliki UKS. Penghitungan dengan menggunakan cluster maka didapat SMP diwilayah kecamatan Curup Kota 5 SMP, Curup Utara 1 SMP, Curup Timur 3 SMP, Curup Selatan 2 SMP, Curup Tengah 3 SMP, Selupu Rejang 3 SMP, Bermani Ulu 2 SMP, Bermani Ulu Raya 1 SMP, Padang Ulak Tanding 4 SMP, Sindang Kelingi 3 SMP, Sindang Beliti Ulu 3 SMP, Sindang Beliti Ilir 3 SMP, Kota Padang 3 SMP. Sekolah-sekolah yang diteliti masih banyak yang belum melaksanakan program Trias UKS, hanya beberapa sekolah yang menjadi sekolah percontohan seperti SMPN 1 Curup Tengah dan SMPN 1 Selupu Rejang. B. Alur Penelitian

Upload: hardiansyah-wikaoliver

Post on 04-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BAB IV CONTOH KTI

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV bb

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Kabupaten Rejang Lebong mempunyai 15 Kecamatan, dari

15 Kecamatan terdapat 56 SMP yang memiliki UKS. Penghitungan dengan

menggunakan cluster maka didapat SMP diwilayah kecamatan Curup Kota

5 SMP, Curup Utara 1 SMP, Curup Timur 3 SMP, Curup Selatan 2 SMP,

Curup Tengah 3 SMP, Selupu Rejang 3 SMP, Bermani Ulu 2 SMP,

Bermani Ulu Raya 1 SMP, Padang Ulak Tanding 4 SMP, Sindang Kelingi

3 SMP, Sindang Beliti Ulu 3 SMP, Sindang Beliti Ilir 3 SMP, Kota Padang

3 SMP. Sekolah-sekolah yang diteliti masih banyak yang belum

melaksanakan program Trias UKS, hanya beberapa sekolah yang menjadi

sekolah percontohan seperti SMPN 1 Curup Tengah dan SMPN 1 Selupu

Rejang.

B. Alur Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP dalam wilayah Kabupaten Rejang

Lebong. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilaksanakan

tahap persiapan yaitu meliputi kegiatan penetapan judul, survei awal

untuk mengetahui masalah yang ada pada wilayah penelitian,

pengumpulan data, perumusan masalah penelitian, menyiapkan instrumen

penelitian, ujian proposal. Setelah itu mengurus surat izin penelitian dari

pendidikan untuk diserahkan kepada pimpinan sekolah yang akan diteliti.

39

Page 2: BAB IV bb

40

Peneliti memberikan surat izin penelitian dengan cara mendatangi Dinas

Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong dengan membawa surat pengantar

yang telah diberikan dari pihak pendidikan Prodi Keperawatan Curup

dengan jumlah 36 sekolah.

Peneliti melakukan penelitian ini dengan cara mendatangi setiap

sekolah sebanyak 36 sekolah kemudian peneliti menjelaskan tujuan

penelitian kepada pihak petugas UKS, waktu penelitian ini yaitu dari

tanggal 25 Agustus-13 Okteber 2014. Pada pengambilan sampel peneliti

dibantu oleh 2 orang teman untuk menunjukan lokasi tempat penelitian.

Peneliti mendatangi masing-maing sekolah yang diteliti dengan

membawa lembar kuesioner yang akan diberikan kepada petugas UKS

untuk mengetahui tentang program bidang Pendidikan Kesehatan serta

Pelayanan Kesehatan dan lembar observasi yang di isi oleh peneliti untuk

melihat program bidang Pembinaan Lingkungan Kesehatan. Apabila tidak

bertemu dengan petugas UKS di sekolah, maka peneliti akan mendatangi

ke rumah.

Page 3: BAB IV bb

41

C. Analisa Univariat

1. Pendidikan Kesehatan

No Pernyataan

1 Sekolah mengadakan lomba pengetahuan tentang usaha kesehatan sekolah

2 Ada alat peraga UKS

3 Sekolah mengadakan lomba Kebersihan kelas, kebun sekolah dan toga

4 Penyuluhan kesehatan dilakukan setiap 3 bulan sekali

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Bidang Pendidikan Kesehatan di SMP wilayah Kabupaten Rejang

Lebongtahun 2014

Pendidikan kesehatan Frekuensi Persentase (%)Baik

CukupKurang

9-

27

25%-

75%Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden (75%) memiliki pendidikan kesehatan kurang baik.

Page 4: BAB IV bb

42

2. Pelayanan Kesehatan

No Pernyataan

1 Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

2 Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit

3 Ada kegiatan dokter kecil / KKR

4 Melaksanakan kegiatan pemeriksaan tinggi dan berat badan secara berkala

5 Melaksanakan pemeriksaan rutin

6 Latiahan P3K setiap 3bulan sekali

7 Ada ruang konseling untuk siswa

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Bidang

Pelayanan Kesehatan di SMP wilayah Kabupaten Rejang Lebong tahun 2014

Pelayanan kesehatan Frekuensi Persentase (%)Baik

CukupKurang

6-

28

22,2%-

77,8%Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa hampir seluruh

responden (77,8%) memiliki pelayanan kesehatan kurang baik.

Page 5: BAB IV bb

43

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

No Pernyataan

1 Terdapat fasilitas tempat cuci tangan di setiap kantin sekolah

2 Air tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna

3 Jarak penampungan sampah sementara ataupun sumber air bersih dengan kantin sekolah > 10 m

4 Tempat sampah ada di setiap ruangan kelas

5 Ada kamar mandi/ WC khusus siswa

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Program UKS Bidang Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat di SMP wilayah

Kabupaten Rejang Lebong tahun 2014

Pembinaan lingkungan sekolah sehat Frekuensi Persentase (%)Baik

CukupKurang

121311

33,3%36,1%30,6%

Jumlah 36 100%

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa hampir sebagian

responden (36,1) memiliki pembinaan lingkungan sekolah sehat yang

cukup baik.

D. Pembahasan

1. Pelaksanaan Program UKS Bidang Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden

(75%) memiliki progam bidang pendidikan kesehatan dengan kurang

Page 6: BAB IV bb

44

baik. Pendidikan kesehatan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang

dan sehat baik fisik, mental, sosial maupun lingkungan melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran/ latihan yang diperlukan bagi

peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang (Depdiknas,

2006). Penelitian mengenai UKS ini masih kurang baik yang artinya

bahwa peserta didik belum sepenuhnya mendapatkan pengetahuan

mengenai ilmu kesehatan terutama UKS.

Pernyataan skor tertinggi yaitu pernyataan nomor 3 tentang

sekolah mengadakan lomba kebersihan kelas, kebun sekolah dan toga,

hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Depdiknas (2006)

dimana untuk meningkatkan Pendidikan Kesehatan peserta didik

dilakukan kegiatan sosial maupun lingkungan melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang diperlukan bagi perannya

saat ini maupun dimasa yang akan datang.

Pernyataan skor terendah yaitu pernyataan nomor 4 tentang

Penyuluhan kesehatan dilakukan setiap 3 bulan sekali, hal ini

dikarenakan kegiatan penyuluhan kesehatan jarang dilakukan secara

rutin setiap 3 bulan sekali oleh petugas UKS sebagai penanggung

jawab UKS. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mayadi

(2013) yaitu implementasi pelakanaan kegiatan Usaha Kesehatan

Sekolah di SMP Negeri Bengkayang di bidang Pendidikan Kesehatan

Page 7: BAB IV bb

45

35,48%, oleh sebab itu untuk pendidikan kesehatan harus ditingkatkan

lagi dengan adanya suatu kegiatan yang berbaur pendidikan di sekolah

tersebut. Setelah peneliti melihat dan bertanya kepada guru di sekolah

yang menjadi responden memang untuk kegiatan pendidikan

kesehatan sangat kurang dilaksanakan.

2. Pelaksanann Program UKS Bidang Pelayanan kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh

responden (77,8%) memiliki program bidang pelayanan kesehatan

kurang baik. Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah

upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan

(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan

terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah

pada umumnya dibawah koordinasi guru pembina UKS dengan

bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Tujuan pelayanan kesehatan adalah meningkatnya derajat

kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara

optimal. Kegiatan pelayanan kesehatan standar minimal untuk Sekolah

Dasar (effendi, 2009). Kesimpulan dari penelitian ini artinya

pelayanan kesehatan di sekolah-sekolah di Kabupaten Rejang Lebong

masih kurang baik hal ini dikarenakan warga sekolah kurang

mendapatkan penyuluhan kesehatan terutama kesehatan pribadi.

Page 8: BAB IV bb

46

Pernyataan skor tertinggi yaitu pernyataan nomor 2 tentang

pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit, hal ini esuai dengan hasil

penelitian dimana hampir seluruh sekolah melakukan kegiatan

pemberantasan sarang penyakit secara rutin, hal ini sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Depkes (2008) dimana Pelayanan Kesehatan

di sekolah ditekankan pada upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu terhadap peserta didik dan

komunitas sekolah pada umumnya dibawah kordinasi guru Pembina

UKS dengan bimbingan dan pengawasan puskesmas, yang bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan komunitas

sekolah secara optimal.

Pernyataan skor terendah yaitu pernyataan nomor 5 tentang

melaksanakan pemeriksaan rutin, bedasarkan hasil penelitian

didapatkan bahwa pihak puskesmas yang bertanggung jawab jarang

melakukan pemeriksaan rutin di sekolah. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Mayadi (2013) yaitu implementasi pelaksanaan

kegiatan UKS di SMP Negeri bengkayang di bidang Pelayanan

Kesehatan sekolah sebanyak 37,09% mengatakan buruk, oleh sebab

itu untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan komunitas

sekolah secara optimal hendaknya pelayanan kesehatan di sekolah

harus ditingkatkan.

Page 9: BAB IV bb

47

3. Pelaksanaan Program UKS bidang Pembinaan lingkungan sekolah

sehat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir sebagian

responden (36,1) memiliki program bidang pembinaan lingkungan

sekolah sehat yang cukup baik. Pembinaan Lingkungan sekolah sehat

yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan

sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat

sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan murid, guru, dan

pegawai sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses

belajar mengajar. Maka pembinaan lingkungan kehidupan sekolah

sehat dilaksanakan (Depkes RI, 2006).

Kesimpulan dari penelitian ini artinya rata-rata SMP di

Kabupaten Rejang Lebong mayoritas sudah memiliki lingkungan fisik

yang bagus, Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan

sampah, Pengadaan dana pemeliharaan air limbah, Pemeliharaan

kamar mandi, WC, pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman

dan kebun sekolah.

Pernyataan skor tertinggi yaitu pernyataan nomor 2 tentang

Air tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, hal ini di karenakan

pada sebagian besar Sekolah SMP di Kabupaten Rejang Lebong

memiliki sanitasi yang baik.

Page 10: BAB IV bb

48

Pernyataan skor terendah yaitu pernyataan nomor 1 tentang

terdapat fasilitas tempat cuci tangan di setiap kantin sekolah, hal ini di

karenakan pada sebagian besar sekolah tidak memiliki tempat cuci

tangan di kantin ataupun di depan kelas. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Mayadi (2013) dalam penelitiannya menyebutkan

untuk kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan sekolah tersebut

sangat memprihatinkan tentang kebersihan lingkungan sekolah sehat,

itu terbukti sebelum masuk kelas siswa disuruh memungut sampah

terlebih dahulu, dan setiap minggu melaksanakan kerja bakti

membersihkan lingkungan sekolah

E. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini hanya melihat pelaksanan program trias UKS di

SMP Kabupaten Rejang Lebong, sehingga belum dapat membuktikan

gambaran esensi dari pelayanan UKS yang ada di Kabupaten Rejang

Lebong. Kelemahan pada penelitian ini adalah masih banyak sekolah-

sekolah yang belum mempunyai Pembina UKS yang tetap, sebagai

gantinya guru atau kepala sekolah yang menjadi pembina sementara, jadi

para guru yang menjadi responden hanya menjawab program-program

yang diketahuinya saja.

Page 11: BAB IV bb

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa

1. Sebagian besar UKS memiliki pendidikan kesehatan kurang baik.

2. Hampir seluruh UKS memiliki pelayanan kesehatan kurang baik

3. Hampir sebagian UKS memiliki pembinaan lingkungan sekolah sehat yang

cukup baik.

B. Saran

1. Bagi Sekolah

Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah jika pendidikan kesehatan

seperti penyuluhan/promosi kesehatan dari pihak puskesmas tidak

dilaksanakan maka pihak sekolah dapat mengadakan pendidikan kesehatan

sendiri yang dapat dilakukan minimal setiap 3-4 bulan tanpa harus menunggu

kegiatan dari puskesmas.

2. Bagi Peneliti selanjutnya

Hendaknya peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang analisis

perbedaan kualitas pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan

lingkungan sekolah sehat di sekolah yang berbeda.

49

Page 12: BAB IV bb

50

3. Bagi pihak puskesmas

Hendaknya puskesmas dapat melakukan kegiatan pembinaan terhadap

UKS yang ada di wilayah kerja. Pembinaan berupa pendidikan kesehatan

secara rutin minimal 3 bulan sekali dengan tema pendidikan kesehatan yang

berbeda.