bab iii tinjauan an proyek

Upload: dediegembel-tyasamsh-slanker

Post on 20-Jul-2015

272 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III TINJAUAN PERENCANAAN PROYEK

A. Dasar Teori Proses perencanaan dalam merencanakan suatu struktur bangunan

memerlukan konsep dan perhitungan yang mendasar agar diperoleh keuntungan dari pendirian bangunan tersebut. Perencanaan yang matang akan memperhatikan sekali mengenai biaya, waktu, tenaga dengan tidak melupakan segi estetika dan arsitektural bangunan tersebut. Dalam perancangan bangunan memerlukan tahap awal pelaksanaan proyek. Hal ni merupakan kelanjutan untuk tahap studi kelayakan proyek yang menjadi kerangka landasan untuk pekerjaan selanjutnya Tahap-tahap perencanaan pembangunan suatu proyek antara lain: a. Tahap Perancangan Tahapan ini terdiri dari gambar-gambar sketsa atau merupakan out line dari bangunan berikut dengan biaya proyek. Gambar-gambar tersebut dikembangkan lebih rinci kembali untuk dapat dipakai sebagai dasar pembahasan berikutnya. b. Tahap perencanaan Tahapan ini terdiri dari uraian lanjutan dari gambar-gambar sketsa yang telah dibuat pada saat perancangan tersebut dikembangkan kembali menjadi gambar dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar-gambar ini kemudian dikembangkan kembali menjadi gambar-gambar detail yang telah dilengkapi dengan urutan kerja dan syarat-syarat serta perhitungan anggaran biaya bangunan. c. Pembuatan gambar-gambar Detail Merupakan gambar detail yang menjelaskan secara rinci pekerjaan kontruksi disamping sebagai dasar pelaksanaan juga dipakai sebagai dokumen lelang. Gambar-gambar detail ini dibuat oleh konsultan perancana. d. Pembuatan Uraian Pekerjaan Uraian kerja dan syarat-syarat ini mencakup semua aspek antara lain material, peralatan, tenaga kerja mapun mutu pekerjaan.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

28

LAPORAN KERJA PRAKTEK

e. Perhitungan Anggaran Biaya Anggaran biaya merupakan perhitungan banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk bahan, upah dan biaya lain yang berhubungan dengan proyek. Umumnya perencanaan Proyek Pembangunan Apartemen Orchard Palace Residences ini, meliputi : 1. Perencanaan Struktur Bawah 2. Perencanaan Struktur Atas 3. Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal 4. Perencanaan Arsitektural Perencanaan-perencanaan tersebut saling terkait dan harus mampu

mewujudkan suatu bangunan yang memenuhi segi arsitektural, mekanikal dan elektrikal yang diinginkan serta struktur yang kuat dan mampu menjamin kenyamanan dan keamanan pemakainya.

B. Tinjauan Perencanaan Struktur Bawah Struktur bawah atau Sub Structure merupakan bagian struktur yang mempunyai fungsi meneruskan beban ke dalam tanah pendukung. Perencanaan struktur bagian bawah harus benar-benar optimal, sehingga keseimbangan struktur secara keseluruhan dapat terjamin dengan baik dan sekaligus ekonomis. Selain itu beban seluruh struktur harus dapat ditahan oleh lapisan tanah yang kuat agar tidak terjadi penurunan diluar batas ketentuan, yang dapat mengakibatkan kehancuran atau kegagalan struktur. Oleh karena itu, ketepatan pemilihan struktur merupakan sesuatu yang penting karena menyangkut faktor resiko dan efisiensi kerja, baik waktu maupun biaya. Perencanaan Struktur bagian bawah pada proyeh Orchard Palace Residences meliputi perencanaan berupa : 1. Perencanaan Pondasi 2. Perencanaan Pile Cap

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

29

LAPORAN KERJA PRAKTEK

1.

Pondasi Pondasi adalah suatu kontruksi pada bagian dasar struktur/bangunan yang

berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur/bangunan (Upper Structure) kelapisan tanah bawahnya, tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan (Setlement) tanah/pondasi yang berlebihan Pemilihan jenis pondasi sesuai dengan kondisi tanahnya juga merupakan hal penting. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis pondasi yang akan digunakan, antara lain : a. Fungsi bangunan b. Beban yang bekerja pada bangunan c. Kondisi tanah dibawah bangunan d. Faktor Ekonomi e. Peralatan dan teknologi yang tersedia f. Keadaan disekitar lokasi bangunan

2.

Pile Cap Pile Cap berfungsi sebagai penghubung antara kolom dan pondasi di

bawahnya, juga berfungsi meratakan beban dari kolom untuk kemudian dilimpahka pada pondasi tiang pancang sedemikian rupa sehingga diperoleh keseimbangan beban yang dapat diterima oleh pondasi tersebut. Pile Cap yang digunakanpada proyek ini terbuat dari beton bertulang dengan mutu beton fc' 35 Mpa (K-350). Untuk pile cap yang diambil harus memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis. Tiang Pancang Pada Perencanaan tiang pancang , digunakan dimensi 45cm x 45 cm (Mutu beton K 350) sebanyak 417 titik dan dimensi 25cm x 25cm (mutu beton K 350) sebanyak 183 titik, dengan kedalan antara 20 30 meter.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 3.1. Detail pile cap proyek Orchard Palace Residences

Tabel 3.1. Tabel Tulangan Pile cap

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

31

LAPORAN KERJA PRAKTEK

C. Tinjauan Perencanaan Struktur Atas Struktur atas (upper structure) adalah bagian dari struktur yang berfungsi menerima beban mati, beban hidup, berat sendiri struktur dan beban-beban lainya yang direncanakan. Selain itu, struktur bangunan atas harus mampu menjamin segi keamanan dan kenyamanan serta ekonomis. Beban-beban yang digunakan dalam bangunan ini harus mampu mempunyai kriteria perencanaan antara lain kuat, tahan api (untuk struktur utama), awet dalam jangka waktu umur rencana, mudah didapat dan diaplikasikan, ekonomis (kualitas baik, harga rendah serta mudah pemeliharaannya).

Gambar 3.2. Bagian Struktur Atas Orchard Palace Residences

Bahan kontruksi yang memenuhi kriteria tersebut adalah beton bertulang. Struktur bangunan ini tersusun atas beberapa elemen yang memiliki fungsi berbeda antara satu dengan yang lainnya, bagian tersebut antara lainnya : a. Kolom (column) b. Balok (beam) c. Pelat lantai (slab) d. Tangga (stair)

1.

Perencanaan kolom Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal yang berfungsi

untuk memikul beban vertikal, beban horizontal maupun beban tambahan lainnya, baik yang berasal dari beban tetap maupun beban sementara. Besarnya beban bangunan tersebut juga menentukan dimensi kolom. Semakin besar

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

32

LAPORAN KERJA PRAKTEK

bebannya, maka bisa semakin besar dimensi kolom yang digunakan. Beban tersebut antara lain beban mati berupa beban berat sendiri, beban akibat balok dan plat lantai serta beban hidup. Selain itu kolom juga memikul momen akibat beban lateral bangunan. Dimensi kolom yang dirancang bervariasi menurut beban yang diterima. Secara garis besar ada 2 (dua) macam kolom struktur dan kolom praktis. Perencanaan kolom yang direncanakan pada proyek Apartemen Orchard Palace Residences ini adalah : a. Dimensi kolom dan mutu beton :

Gambar 3.3 Dimensi Kolom dan Mutu Beton

Tabel 3.2: Dimensi Kolom dan Mutu Beton

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

33

LAPORAN KERJA PRAKTEK

b. Mutu baja

: BJTP 24 polos BJTD 40 ulir

c. Nilai Slump beton d. Tulangan Pokok e. Tulangan Sengkang

: 16 3 cm : D 19 dan D 22 : D 10

Semakin ke atas ukuran kolom akan semakin kecil, selain itu jumlah tulangan kolom juga akan semakin sedikit. Tulangan menggunakan baja ulir dan baja polos. Sambungan tulangan kolom dilakukan apabila panjang tulangan kolom tidak lagi mencukupi. Sambungan diusahakan pada posisi dimana kolom menerima gaya momen lebih kecil. Apabila sambungan diadakan, maka untuk arah longitudinal diperlukan panjang overlap sebesar Ld untuk baja BJTP 24 dan 1.3 Ld untuk baja BJTD 40. Besarnya nilai Ld sudah ditentukan dalam table yang sudah dibuat ole perencana.

2. Perencanaan Balok Perencanaan balok digunakan untuk menahan gaya lintang, normal, momen dan punter yang mungkin bekerja pada balok tersebut. Selain itu balok berfungsi sebagai : 1. Memikul beban yang diterima plat dan meneruskan beban ke kolom. 2. Penghubung antar kolom yang satu dengan yang lain. 3. Membagi plat menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Balok anak berfungsi untuk mengurangi lendutan pada plat dan meneruskan beban dari plat ke balok induk. Dimensi balok induk pada bangunan ini sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya beban dan luas plat yang dipikul oleh balok induk dan disesuaikan dengan perencanaan arsitekturnya. Spesifikasi balok sebagai berikut :

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

34

LAPORAN KERJA PRAKTEK

a. Penampang:

Tabel 3.4. Penampang dimensi balok

b. Mutu Baja

: BJTP 24 polos BJTD 40 ulir

c. Nilai slump beton d. Tulangan Pokok e. Tulangan Sengkang 3. Perencanaan Pelat lantai

: 14 2 cm : D 16 dan D 19 : D10

Plat lantai atau slab merupakan suatu konstruksi yang menumpang pada balok. Pada proyek ini plat lantai dibuat monolit dengan balok sehingga diasumsikan terjepit pada keempat sisinya. Plat lantai direncanakan mampu menahan beban mati dan beban hidup pada waktu pelaksanaan konstruksi maupun pada waktu gedung dioperasikan. Perencanaan plat lantai harus memasukkan beban mati dan hidup dengan dikalikan koefisien angka keamanan, fungsi plat lantai dalam konstruksi antara lain adalah : 1. Memisahkan ruangan dalam bangunan secara horisontal. 2. Sebagai diafragma untuk kestabilan konstuksi. 3. Menahan beban diatasnya, seperti dinding, partisi atau sekat lainnya. 4. Menyalurkan beban ke balok di bawah.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

35

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Konstruksi plat lantai pada Proyek Apartemen Orchard Palace Residences memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Tebal b. Mutu Beton c. Mutu Baja d. Nilai slump beton e. Tulangan Pokok f. Tulangan Sengkang : 120 mm : fc' 350 Mpa (lt. semibasemen s.d Top floor) : BJTP 24 polos dan BJTD 40 ulir : 14 2 cm : D 16 dan D 13 : D 10

4. Perencanaan Tangga Tangga dipergunakan sebagai sarana mobilitas secara vertikal antara lantai yang satu sdengan lantai yang lain yang beda elevasi. Pada proyek ini,

tanggga ditempat bersama dengan core lift didalam inti bangunan. Tangga direncanakan dua buah dengan ukuran masing-masing 74000x3000 mm. Tangga direncanakan dengan system tata letak sejajar dengan alur menerus. Dengan system ini, luasan yang digunakan semakin sedikit serta efisien dalam penggunaan strukturnya, sehingga dapat menghemat biaya. Dalam

perencanaan, perlu diperhatikan berapa hal, antara lain ; a. Kemiringan, dibuat dengan ketentuan 1 lebar Antrede + 2 tinggi Optrede = 60 cm 5% b. Ukuran standar lebar tangga adalah 1200 mm c. Tinggi bebas, disesuaikan dengan fungsi. Untuk kepentingan sirkulasi disyaratkan minimal 2000 mm d. Keseragaman e. Penerangan Perencangan tangga dibuat dengan karakteristik sebagai berikut : a. Tebal Satu Anak Tangga b. Mutu Beton c. Mutu Baja d. Tulangan : 150 mm : fc' 350 Mpa : U50 ( Basement 3 s.d lantai 1 ) : D 13 dan D 10

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

36

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Gambar 3.5. Penampang Tangga

D. Tinjauan Perencanaan Mekanikal dan Elektrikal Perencanaan mekanikal dan elektrikal sebagai kelengkapan fasilitas yang harus dipenuhi sebagai fungsi gedung untuk perkantoran. Tentunya instalasi tersebut merupakan hal penting dan menjadi kebutuhan primer. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal meliputi : 1. Instalasi Penerangan Perencanaan terhadap tata letak kabel-kabel pada struktur, kabel ditanam dalam plat/balok atau diletakan di luar plat/balok. Perencanaan terhadap tata letak lampu-lampu pada ruangan atau bagian lain termasuk jenis lampu yang digunakan. 2. Penangkal Petir Perencanaan peletakan penangkal petir yaitu direncanakan dipasang pada ujung-ujung atap yang tinggi dan diperkirakan sebagai tujuan arah petir 3. Sistem Komunikasi (telepon) Sistem jaringan komunikasi yang ada adalah berupa jaringan telepon 4. Sistem Fire Alarm dan hydrant Pemasangan fire alarm sebagai standar keamanan pada setip lantai gedung dan pemasangan instalasi hydrant bertujuan untuk mengantisipasi dan merupakan penanggulangan pertama bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

37

LAPORAN KERJA PRAKTEK

5. Sistem Pekerjaan Plumbing (air bersih, air kotor, air hujan, air limbah) Perencanaan terhadap letak pipa-pipa pada struktur, pipa ditanaman dalam plat atau diletakan di luar kolom/balok. Sistem pekerjaan plumbing dikerjakan sebelum proses pengecoran.

E. Tinjauan Perencanaan Pembebanan Gedung Perencanaan struktur yang pertama kali harus dihitung dalam melakukan desain adalah analisis pembebanan. Dari analisis pembebanan, bisa didapatkan gaya-gaya dalam ultimate seperti momen ultimate (MU), geser ultimate (VU), Torsi, dan gaya aksial. Selanjutnya dari gaya dalam yang telah didapatkan, dapat dilakukan desain penampang struktur untuk menahan gaya-gaya dalam tersebut. Dalam SK-SNI 2002, dikenal istilah kuat rencana yang merupakan kekuatan yang direncanakan untuk dapat memikul beban-beban gaya dalam terfaktor ultimate. Dalam metoda LRFD, kuat rencana ini dihitung dari kuat nominal yang direduksi oleh suatu faktor keamanan sehingga beban yang terjadi tidak lebih besar dari kapasitas penampang yang ada. Pembebanan pada bangunan Orchard Palace Residences, direncanakan untuk memikul beban hidup dan beban mati. Perencanaan pembebanan untuk masingmasing lantai adalah berbeda tergantung dari fungsi lantai tersebut. Karena bangunan Orchard ini memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti tempat parkir, pertokoan, dan kolam renang, maka dalam pembebanannya, dapat dilakukan pembagian-pembagian. Dalam perencanaan pembebanan, digunakan peraturan dari Buku Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987. Sedangkan untuk perencanaan penampang beton dan baja digunakan Peraturan Beton Indonesia 1971, SNI-2002, dan ASTM.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

38

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Berdasarkan arah dari beban, maka dapat dikelompokan dua macam beban, yaitu: 1. Beban Vertikal Untuk beban vertikal, dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu beban mati dan beban hidup. Beban mati adalah berat dari semua bagian bangunan gedung yang bersifat tetap, termasuk peralatan tetap yang tidak terpisahkan dari gedung. Sedangkan beban hidup adalah berat semua beban yang terjadi akibat penggunaan dari gedung tersebut, termasuk peralatan yang sering berpindah posisi sehingga mengakibatkan perubahan pada pembebanan yang ada. Besarnya beban-beban vertikal ini dapat dilihat pada tiga tabel berikut:

Tabel 3.3 Besar Beban Mati untuk Material Bangunan Material Beton tanpa tulangan Beton bertulang Baja Kayu Pasir Specific Gravity (Kg/m3) 2200 2400 7850 1000 1600

Sumber: Buku Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987

Tabel 3.4 Besar Beban Mati untuk Komponen Bangunan Komponen Mortar (per 1 cm) Batu bata Langit-langit (tidak termasuk penggantung) Struktur penggantung langit-langit Tegel semen Keramik (tidak termasuk mortar) Struktur atap baja Berat Satuan (Kg/m2) 21 250 11 7 10 24 10 + 0,8 L

Sumber: Buku Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

39

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Tabel 3.5 Besar Beban Hidup untuk Struktur Bangunan Ruang Lantai dan tangga rumah tinggal Lantai sekolah, kantor, toko, restoran, hotel Lantai ruang olahraga Tangga, bordes tangga Lantai pabrik, bengkel, perpusatakaan, toko buku, ruang mesin Lantai gedung bertingkat -. Lantai bawah -. Lantai tingkat lainnya Balkon yang menjorok keluar (minimum) Beban (Kg/m2) 200 250 400 300 400

800 400 300

Sumber: Buku Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987

2. Beban Horisontal Beban horisontal adalah beban yang bekerja dalam arah lateral dari bangunan, ada dua baban yang bekerja secara lateral yaitu: a. Beban angin, yaitu semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dari tekanan udara. b. Beban gempa, yaitu semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa tersebut. Jika pengaruh gempa pada gedung dicari dengan menggunakan analisis dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa disini adalah gaya-gaya didalam struktur yang terjadi akibat adanya gerakan tanah akibat gempa.

3. Beban Khusus Beban khusus adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang terjadi akibat adanya selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan pondasi, susut, gaya-gaya tambahan yang berasal dari bebah hidup seperti gaya sentrifugal dan gaya dinamis yang berasal dari mesin-mesin, serta pengaruh-pengaruh khusus lainnya.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

40

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Bangunan yang memenuhi segi arsitektural, mekanikal dan elektronikal yang diinginkan serta struktur yang kuat yang menjamin keamanan dan kenyamanan pemakainya. Dalam bab ini juga akan menguraikan perencanaan pembebanan pada Proyek Pembangunan Apartemen Orchard Palace Residences F. Tinjauan Perencanaan Arsitektur Perencanaan arsitektural adalah tahap awal dari perancangan bangunan termasuk perancangan didalamnya perancangan interior, eksterior, landscape, dan utilitas. Dalam tahap desain arsitektural ini akan ditentukan bentuk, dimensi ruang, dan tata letak/layout bangunan yang disesuaikan dengan fungsi bangunan tersebut.

Proyek Pembangunan Apartement Orchard Palace Residences

41