bab ii( kp tol tinjauan umum proyek)

22
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Nama lain dari jalan Tol adalah jalan bebas hambatan. Jalan Tol merupakan sarana transportasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk sampai di tempat tujuan dengan cepat. Tingginya volume kendaraan menyebabkan terjadinya kemacetan kendaraan di jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas hambatan. Untuk itu, PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Divisi Konstruksi II sebagai salah satu kontraktor yang khusus bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol dan dengan pengalaman – pengalaman pelaksanaan pekerjaan jalan tol sebelumnya maka mengajukan jasa pemborongan untuk Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A (KM 122+400 – KM 126+700) Pada Jalan Tol Padaleunyi, (Design and Build). Proyek ini merupakan pekerjaan pembangunan jalan tol baru yang merupakan penambahan dari jalan tol yang sudah ada kearah keluar (pelebaran keluar). Dimana pekerjaan ini merupakan satu kesatuan dengan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan (Design and Build). 2.2 Lokasi Proyek 5

Upload: nur-afriyati-dewi

Post on 03-Jan-2016

208 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

BAB II

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Latar Belakang Proyek

Nama lain dari jalan Tol adalah jalan bebas hambatan. Jalan Tol merupakan

sarana transportasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk sampai di tempat

tujuan dengan cepat. Tingginya volume kendaraan menyebabkan terjadinya kemacetan

kendaraan di jalan Tol yang notabene merupakan jalan bebas hambatan.

Untuk itu, PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk Divisi Konstruksi II sebagai salah

satu kontraktor yang khusus bergerak dalam bidang pembangunan infrastruktur,

khususnya jalan tol dan dengan pengalaman – pengalaman pelaksanaan pekerjaan jalan

tol sebelumnya maka mengajukan jasa pemborongan untuk Proyek Pekerjaan

Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A (KM 122+400 – KM 126+700)

Pada Jalan Tol Padaleunyi, (Design and Build). Proyek ini merupakan pekerjaan

pembangunan jalan tol baru yang merupakan penambahan dari jalan tol yang sudah ada

kearah keluar (pelebaran keluar). Dimana pekerjaan ini merupakan satu kesatuan

dengan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan (Design and Build).

2.2 Lokasi Proyek

Lokasi proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A

berada di ruas jalan Tol Padalarang - Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Km

122+400 – Km 126+700. Daerah tol ini mengalami peningkatan volume kendaraan

yang cukup drastis dari biasanya, maka dari itu proyek ini dilaksanakan agar tidak

terjadi penumpukan kendaraan pada daerah tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar :

5

Page 2: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

Gambar 2.1 Lokasi Pekerjaan Jalur A

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

Gambar 2.2 Peta Lokasi Pekerjaan Penambahan Lajur KM 122+400 A/B Sampai KM 126+700 A/B Ruas Jalan Tol PADALEUNYI

6

LOKASI PEKERJAAN JALUR A

LOKASI PEKERJAAN JALUR B

KE JAKARTA

KE CIKAMPEK

Awal Proyek KM.122+400

Akhir Proyek KM.126+700

Lokasi Pekerjaan Penambahan Lajur KM 122+400 A/B Sampai KM 126+700 A/B Ruas Jalan Tol PADALEUNYI

Page 3: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

2.3 Data Proyek

Data proyek merupakan data-data mengenai pembangunan proyek disuatu

tempat (lokasi proyek), dan sebagai acuan unuk membangun sebuah bangunan. Dalam

suatu data proyek terdapat data teknis, data administrasi dan pendanaan proyek.

2.3.1 Data Administratif

a) Nama Proyek :

Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur Jalur A Tol Padalarang

- Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero)

b) Lokasi Proyek :

Ruas Jalan Tol Padalarang – Cileunyi Km 122+400 – Km 126+700

c) Pemberi Tugas :

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk

d) Konsultan Pengawas :

PT. Eskapindo Matra

e) Konsultan Perencana :

PT. Eskapindo Matra

f) Kontraktor :

PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.

Divisi Konstruksi II

g) Sub Kontraktor / Supplier utama :

PT. Adhimix Precast Indonesia dan PT. Pionir Beton Industri

h) Waktu Pelaksanaan :

150 hari kalender

i) Waktu Pemeliharaan :

365 hari kalender

7

Page 4: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

2.3.2 Data Teknis Proyek

Adapun data teknis dari proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang –

Pasteur Jalur A berada di ruas jalan Tol Padalarang - Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero)

Tbk. Km 122+400 – Km 126+700. adalah sebagai berikut :

� Klasifikasi Jalan = Jalan Tol

� Tipe Jalan = 3 Lajur 1 arah

� Lebar Lokasi Pekerjaan = 13,3 m

� Lebar Penambahan Lajur = 6,1 m

� Mutu Beton = K 250 dan K 125 (untuk lean concrete)

� Kemiringan Melintang = 2% lajur eksisting dan 4% bahu jalan.

2.4 Organisasi Proyek

Tujuan organisasi proyek secara umum adalah :

a. Memudahkan operasional proyek agar berjalan sesuai dengan tujuan dan

dapat terlaksana efektif dan efisien,

b. Pemberian tugas dan tanggung jawab secara sistematik dan terpadu,

c. Memudahkan pengawasan pelaksanaan proyek.

2.4.1 Sruktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek memperlihatkan pihak-pihak yang terlibat dalam

proyek yang bersangkutan lengkap dengan hubungan yang ada. Hubungan antara pihak

- pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya dibedakan atas hubungan hubungan

fungsional dan hubungan kerja.

Hubungan fungsional adalah hubungan berdasarkan fungsi pihak-pihak tersebut.

Dan hubungan kerja adalah hubungan kerjasama yang dilakukan dengan kontrak antara

pihak-pihak yang terlibat, atau disebut juga dengan hubungan kontraktual.

Secara fungsional ada tiga pihak yang sangat berperan dalam proyek, yaitu pemilik

proyek (owner), konsultan dan kontraktor. Berikut adalah Struktur Organisasi Proyek

Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700)

8

Page 5: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

Pemberi Tugas/ Pemilik Proyek ( Owner )

PT. JASA MARGA (Persero) Tbk.

Kontraktor

PT. ADHI KARYA

Konsultan Pengawas

PT. ESKAPINDO MATRA

Konsultan Perencana

PT. ESKAPINDO MATRA

Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi yang digambarkan dengan diagram

berikut :

Struktur Organisasi Proyek Pekerjaan Jasa Pemborongan Pekerjaan

Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 –

KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi

(Design and Build)

Gambar 2.3 Struktur Hubungan Kerja Organisasi Proyek

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

Keterangan :

: Hubungan Fungsional

: Hubungan kerja (Kontrak)

2.4.1.1 Tugas dan Wewenang Pemilik (Owner)

Tugas dan wewenang dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk., selaku pemilik proyek

adalah sebagai berikut :

a. Pemilik proyek selama persiapan pembangunan mempunyai tugas, yaitu :

Memilih jenis pelelangan yang akan digunakan.

Menunjuk konsultan perencana dan pengawas.

b. Selama pelaksanaan pembangunan pemilik proyek memiliki tugas, yaitu :

9

Page 6: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

Menyediakan seluruh biaya pembangunan.

Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan.

c. Pemberi tugas akan memberikan semua fasilitas yang diperlukan dalam

waktu sesingkat-singkatnya untuk mencegah terjadinya keterlambatan dalam

pekerjaan.

d. Pemberian tugas akan mengeluarkan instruksi kepada tim pelaksana melalui

pengawas pelaksana termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang

diperlukan dalam penyelengaraan pembangunan sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Adapun tugas dan wewenang dari Pemilik/ owner adalah sebagai berikut :

1) Pengguna Anggaran

Pengguna anggaran dalam Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas

Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol

Padalarang – Cileunyi adalah PT. JASA MARGA (Persero) Tbk.,selaku

Pengguna Jasa/Pemilik Proyek (Owner). Juga memerintahkan kepada pejabat

pembuat komitmen jika ada sesuatu yang harus dihentikan pada pembangunan

proyek.

2) Pejabat Pembuat Komitmen

Pejabat pembuat komitmen bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dalam

mengatur, melaksanakan, dan mengendalikan manajemen yang dipimpinnya

serta bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan kepada pengguna anggaran

sesuai dengan mutu yang diterapkan.

3) Pejabat Pelaksana Teknis

Pemimpin dalam melakukan pelaksanaan proyek yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan proyek, bertanggung jawab terhadap PPK dan memberikan laporan

tentang perkembangan proyek.

4) Pelaksana Teknis

Pelaksana teknis bertugas untuk menyusun dan menghimpun data yang

berkaitan dengan program, anggaran, kegiatan yang berlangsung.

10

Page 7: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

5) Pengawas Lapangan

Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam pengawasan lapangan,

bertindak atas perintah pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penugasan

sehari-hari terhadap kegiatan konsultan supervisi, bertanggung jawab terhadap

pejabat pelaksana teknis kegiatan mengenai tugasnya, mengawasi semua urusan

quality dan quantity pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang

– Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang –

Cileunyi.

2.4.1.2 Tugas dan Wewenang Konsultan

2.4.1.2.1 Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah konsultan yang kewajiban utamanya

merencanakan suatu proyek yang akan dibangun sesuai dengan permintaan dari

pemilik atau owner. Dalam hal ini PT. ESKAPINDO MATRA berperan sebagai

konsultan perencana pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang

– Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang –

Cileunyi.

T ugas dan wewenang konsultan perencana :

a) Membuat gambar rencana proyek yang akan dibangun sesuai dengan keinginan

dari owner ;

b) Menghitung kekuatan struktur yang kuat namun tidak boros ;

c) Membuat rencana anggaran biaya sesuai harga pada saat itu ;

d) Membuat perencanaan lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja

dan syarat ;

e) Membuat Detail Engineering Design ;

f) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik dan pihak kontraktor

tentang pelaksanaan kegiatan ;

g) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak

kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan ;

h) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek ;

11

Page 8: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

i) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana.

2.4.1.2.2 Konsultan Pengawas

Secara umum Konsultan Pengawas mempunyai wewenang di dalam

rekayasa teknik lapangan dan rekayasa teknik sesuai Dokumen Kontrak, dan

tugasnya adalah mengawasi, memeriksa dan merekomendasikan persiapan,

pelaksanaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor. Dalam hal ini

PT. ESKAPINDO MATRA berperan sebagai konsultan pengawas juga pada

Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400

– KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi.

Tugas Konsultan Pengawas, antara lain adalah :

a) Memeriksa hasil pengujian mutu terhadap bahan dan atau hasil suatu pekerjaan

Kontraktor dan memberikan penolakan atau persetujuan atas hasi pengujian

mutu tersebut;

b) Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penyelesaian suatu pekerjaan;

c) Menolak bahan yang cacat atau tidak memenuhi spesifikasi dan memerintahkan

penghentian dan atau menunda setiap pekerjaan yang sedang dikerjakan secara

tidak layak teknis;

d) Memperhatikan waktu pelaksanaan pekerjaan yang diajukan Kontraktor agar

dapat dicapai jadwal yang direncanakan;

e) Memeriksa kuantitas rencana dan hasil pekerjaan serta memberikan hasil

pemeriksaannya kepada Pemimpin

2.4.1.3 Tugas dan Wewenang Kontraktor

Kontraktor

Kontraktor adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan jasa

dalam bidang penyedia jasa konstruksi untuk Proyek Pekerjaan Penambahan

Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada

Jalan Tol Padalarang – Cileunyi, adapun kontraktor yang memenangkan tender

pelelangan tersebut adalah PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., dan kemudian

12

Page 9: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

ditetapkan oleh pihak pemlik / owner sebagai pelaksana dari proyek yang telah

direncanakan.

Kontraktor harus, dengan penuh ketelitian dan ketekunan, merancang,

melaksanakan dan menyelesaikan Pekerjaan dan memperbaiki setiap

kerusakannya sesuai dengan Kontrak. Kontraktor harus menyediakan semua

pengawas pekerjaan, pekerja, bahan – bahan, peralatan konstruksi dan semua hal

yang bersifat sementara ataupun permanen yang disyaratkan untuk perancangan,

pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan secara sungguh – sungguh dan penuh

tanggungjawab sebagaimana diperlukan dan disyaratkan di dalam atau secara

layak ditafsirkan berdasarkan Kontrak.

Baik diperiksa ataupun tidak diperiksa oleh Konsultan Pengawas, setiap

pekerjaan sementara atau permanen ataupun persiapan, tetap menjadi

tanggungjawab Kontraktor sepenuhnya.

Tugas dan wewenang kontaraktor adalah :

� Memiliki kantor perwakilan atau cabang yang bertempat di daerah sesuai

dengan lokasi pekerjaan yang dilaksanakan ;

� Menunjuk wakil tetap dari perusahaan untuk menyelesaikan masalah dalam

pembangunan proyek yang sedang ditangani ;

� Mempunyai tempat atau mess yang tidak jauh dari lokasi pembangunan proyek

untuk mempermudah dalam bekerja ;

� Menjamin semua bahan - bahan dan peralatan sesuai dengan dokumen kontrak ;

� Bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan maupun keamanan fisik dan

teknis selama masa pelaksanaan pekerjaan ;

� Menyediakan material untuk pembangunan proyek yang dikerjakan.

� Melakukan perbaikan jika terdapat kerusakan yang disebabkan atas kelalaian

selama pelaksanaan dengan ditanggung oleh kontraktor;

� Membuat shop drawing dan kemudian diberikan pada konsultan perencana dan

owner ;

� Membuat laporan harian, minguan, bulanan, dan laporan akhir ;

� Mengajukan anggaran biaya untuk pembangunan yang dikerjakan ;

� Meminta saran untuk pembangunan ;

13

Page 10: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

� Meminta anggaran untuk pembangunan proyek yang sedang dilaksanakan sesuai

dengan kontrak ;

� Menentukan metode pelaksanaan untuk pembangunan yang dkerjakan.

Dalam hal ini PT. Adhi Karya (Persero) Tbk., memiliki susunan struktur

organisasi yang mempunyai fungsi dan tugasnya masing – masing. Struktur

organisasi yang dimiliki PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. dalam Proyek Pekerjaan

Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur

A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi antara lain seperti terlampir dalam laporan

ini :

2.5 Tinjauan Perencanaan Proyek.

Dalam proses perencanaan owner menuangkan keinginannya dalam bentuk

gambar rencana dan perhitungan konstruksi. Di dalam suatu perencanaan terdapat

konsep perencanaan, perancangan sistem konstruksi, perancangan konstruksi, dan

perancangan waktu pelaksanaan pekerjaan.

2.5.1 Pengendalian Waktu Proyek

2.5.1.1 Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah waktu yang digunakan untuk

menyelesaikan pekerjaan. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari waktu

keseluruhan, waktu pelaksanaan pekerjaan termasuk waktu kerja libur atau hari libur.

Pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas Padalarang – Pasteur (KM 122+400 –

KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang – Cileunyi (Design and Build) ,

penyedia jasa pemborongan membuat perkiraan awal pelaksanaan proyek adalah

pertengahan bulan desember 2010. Dengan hal tersebut, maka dapat dibuat perkiraan

mengenai hari kerja dan hari libur selama pelaksanaan pekerjaan. Mengingat sangat

ketatnya waktu pelaksanaan pekerjaan proyek ini, maka waktu libur tidak

diperhitungkan .

Waktu efektif pelaksanaan pekerjaan adalah waktu pelaksanaan pekerjaan

dikurangi waktu tidak bekerja atau waktu ;libur selama pelaksanaan. Waktu efektif

14

Page 11: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

pelaksanaan pekerjaan adalah 150 ( Seratus Lima Puluh ) hari kalender. Sehingga

total waktu pelaksanaan adalah 150 ( Seratus Lima Puluh ) hari kalender.

2.5.1.2 Jam Kerja

Jam kerja pada pelaksanaan Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur Ruas

Padalarang – Pasteur (KM 122+400 – KM 126+700) Jalur A Pada Jalan Tol Padalarang

– Cileunyi (Design and Build) , sesuai dengan pengamatan lapangan dan mempelajari

dokumen tender adalah sebagai berikut :

- Jam kerja pada hari kerja adalah jam kerja selama1 (satu) hari/ 24 jam

- Jam kerja pada hari-hari sabtu dan minggu sama dengan jam kerja pada

hari biasa.

2.5.2 Pengendalian Pekerjaan Kritis

2.5.2.1 Pekerjaan Kritis

Pekerjaan kritis adalah pekerjaan dimana durasi waktunya sangat berhubungan

langsung dan mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan perhitungan

waktu pelaksanaan dan metode kerja yang digunakan, berikut pekerjaan-pekerjaan kritis

yang berpotensi mempengaruhi penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnyadapat

dilihat pada jadual pekerjaan kritis .

Daftar Pekerjaan Kritis :

No URAIAN PEKERJAANDURASI

WAKTU

I UMUM 147 days

1 Mobilisasi dan Demobilisasi 147 days

- Mobilisasi 30 days

- Demobilisasi 7 days

II PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA 30 days

Pembersihan Tempat Kerja 30 days

III PEMBONGKARAN 157days

1 Pembongkaran Perkerasan Jalan Aspal atau Beton 22 days

15

Page 12: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

2 Pembongkaran Guardrail 30 days

3 Pembongkaran dan Pemasangan Papan Reklame 147 days

4 Pembongkaran dan Pemasangan Tiang Listrik 145 days

Pembongkaran dan Pemasangan Tiang Telepon 143 days

Pembongkaran dan Pemasangan Pagar Precast 141 days

IV PEKERJAAN TANAH 90 days

1 Galian Tanah Dengan Alat Berat 53 days

2 Borrow Material 56 days

V GALIAN STRUKTUR 15 days

1 Galian Tanah Pondasi 6 days

2 Buangan Tanah 6 days

VI SUBGRADE 29 days

1 Persiapan Subgrade 29 days

VII SUB BASE 44 days

1 Base Course Klas A 20 days

2 Base Course Klas B 24 days

VIII LAPIS PERKERASAN 70 days

1 Material Wearing Course 17 days

2 ATB 35 days

3 Perkerasan Beton (t=28cm) 47 days

4 Lean Concrete (t=10cm) 47 days

IX STRUKTUR BETON 141 days

1 Beton Kelas B-1 (diafragma, beton bore pile,slab) 53 days

2 Beton pile cap 14 days

3 Beton lantai jembatan/slab 3 days

4 Beton Kelas C-1 (pier, abutment,wing wall) 43 days

5 Beton Kolom/Abutmen Pier, Pier Head 28 days

6 Beton Wing Wall 8 days

7 Beton Kelas E 4 days

8 Penyediaan dan Pemasangan/Erection PCU Girder,

Bentang 23.75m

56 days

9 Pemasangan 1 days16

Page 13: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

10 Penyediaan dan Pemasangan/Erection PCU Girder,

Bentang 14.60m

56 days

11 Pemasangan 1 days

12 Plat Pracetak (Concrete Plat) 4 days

13 Tiang Bor Beton Cast In Place, Dia 60cm 13 days

14 Test Beban PDA 3 days

15 Pemboran Percobaan 3 days

X PEKERJAAN LAIN - LAIN 129 days

1 Marka Jalan Tipe A 3 days

2.5.3 Kurva S

Dalam diagram balok juga dikenal kurva S. Kurva S menggambarkan kemajuan

pekerjaan fisik suatu proyek. Untuk menggambarkan kurva S data-data dari diagram

balok diubah lebih dahulu dalam bentuk bobot persen untuk setiap uraian pekerjaan.

Untuk membuat bobot masing-masing pekerjaan maka seluruh pekerjaan dinyatakan

dalam satu-satuan.

Ada dua macam cara yang dapat digunakan :

a. Sebagian besar perhitungan adalah item pekerjaan. Pada cara ini dibuat

perbandingan antara item pekerjaan dengan jumlah pekerjaan seluruhnya dikalikan

100% sehingga didapat bobot persen setiap item pekerjaan, kemudian dihitung

bobot persen kumulatif dari semua pekerjaan ;

b. Sebagai dasar perhitungan adalah biaya pekerjaan. Pada cara ini dibuat

perbandingan antara biaya seluruh pekerjaan dikalikan 100% sehingga didapat

bobot persen biaya setiap item pekerjaan, kemudian dihitung bobot persen kumulatif

dari semua pekerjaan.

Kurva S ini mempunyai beberapa kegunaan antara lain :

a. Sebagai kontrol aktivitas yang dicapai di lapangan, apakah terjadi keterlambatan

atau tidak. Jika ada, maka harus diatasi dengan cepat dan dilakukan tindakan koreksi

17

Page 14: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

dari pihak kontraktor. Dengan demikian jadwal aktivitas selanjutnya tidak terganggu

;

b. Sebagai alat untuk menjelaskan posisi prestasi yang telah dicapai kontraktor

sehubungan dengan pembayaran per-term ;

c. Untuk mengarahkan pada distribusi pekerjaan yang baik. Untuk mengendalikan

jalanya pelaksanaan proyek, diperlukan kurva-S aktual.

Kurva S yang dapat diusahakan merupakan kurva S yang ideal. Kurva S yang ideal

mempunyai kemiringan awal dengan kemiringan akhir yang relatif kecil, sedangkan

kemiringan di tengah kurva cukup besar. Secara logis hal ini menyatakan bahwa awal

pekerjaan perlu dipersiapkan segala sesuatunya dengan seksama sehingga selanjutnya

pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Begitu juga pada keadaan akhir secara perlahan-

lahan volume pekerjaan dan kesibukan pekerjaan berkurang. Kurva S yang diperoleh

disebut kurva S rencana.

Catatan :

Time schedule pada proyek pekerjaan ini terlampir dalam bentuk kurva S.

Kurva S juga terdapat pada Lampiran B.

18

Page 15: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

19

Page 16: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

Gambar 2.4 Jadwal Rencana Kerja dan Kurva - S

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

2.5.4 Struktur Organisasi Kontraktor

20

Waw

an

SAFE

TY O

FFIC

ERDE

PUTY

GEN

ERAL

SUP

ERIN

TEND

ENT

Sarin

ing S

etyo P

rasto

wo, S

T

Syaik

huSU

RVEY

OR

Joko

Her

man

toM

ekan

ikKh

oyim

CASH

IER,

TAX

, HRD

, ACC

OUN

TING

Ali B

agijo

, ST

Amiru

ddin

PRO

JECT

ENG

INEE

RING

MAN

AGER

SCH

EDUL

ER

Triya

tno

QUA

NTIT

Y EN

GIN

EER

TECH

. ADM

. & D

OC

Agun

g

DRAF

TMAN

Ir. S

usilo

Bud

i Uto

mo

Sura

nto

Gato

t Sriy

anto

Ali B

agijo

, ST

PRO

JECT

CO

NTRO

L EN

GIN

EER

CHIE

F EN

GIN

EERI

NGAg

us B

asuk

i

Ass.

QA

& Q

C En

gine

er

Mam

at Ru

chim

at

PRO

CURE

MEN

T

Akba

r

Prap

to S

ugen

g San

toso

CHIE

F SE

CURI

TY

ADM

& F

INAN

CE M

ANAG

ERYu

liant

o

Ilyas

Guna

wan

SUPE

RINT

ENDE

NT Z

ONE

-1Ag

us P

riyon

oSU

PERI

NTEN

DENT

JEM

BATA

NSu

karjo

SUPE

RINT

ENDE

NT P

ERBA

IKAN

EK

SIST

ING

Ave T

rilas

tika

SUPE

RINT

ENDE

NT Z

ONE

-2

KO

NSUL

TAN

REVI

EW D

ESAI

NPT

. ESK

APIN

DO M

ATRA

STRU

KTU

R O

RGAN

ISAS

I PEN

YEDI

A JA

SAJA

SA P

EMBO

RONG

ANPE

KER

JAAN

PEN

AMBA

HAN

LAJ

UR (P

ELEB

ARAN

KEL

UAR)

RUAS

PAD

ALAR

ANG

- PA

STEU

R(K

M 1

22+4

00 -

KM

126

+700

) JAL

UR A

PADA

JAL

AN T

OL

PADA

LARA

NG -

CILE

UNYI

TRAF

FIC/

HSE

ENG

INEE

RQ

A &

QC

ENG

INEE

R

Dulla

h

Dede

Cah

yadi

ana

PT A

dhi K

arya

(Per

sero

) Tbk

.Co

nstr

uctio

n II

Div

ision

QUA

LITY

CO

NTRO

L

GEN

ERAL

SUP

ERIN

TEND

ENT

Page 17: BAB II( KP Tol Tinjauan Umum Proyek)

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Kontraktor

Sumber : PT. Adhi Karya (Persero), Tbk.

21