bab iii metodologi penelitian a. lokasi...

14
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di area Pasar Tradisional Oro-Oro Dowo Kota Malang. Pasar Tradisional Oro Oro Dowo terletak di sebelah Utara Hutan Kota Malabar, tepatnya di Jalan muria atau dapat melalui Jalan Brigjend Slamet Riyadi kea arah barat serta jalan Ijen ke arah Timur melalui Jalan Guntur Pasar ini merupakan pasar tradisional yang dibangun oleh jaman kolonial Belanda pada tahun 1932. Saat masih belum direvitalisasi kondisi pasar sangat memprihatinkan dengan para pedagang yang masih menempati bedak-bedak/kios-kios semi permanen, sehingga kondisi di pasar tersebut sangat berdesak-desakan dan tidak teratur serta kotor. Maka pemerintah daerah Kota Malang merevitalisasi pasar tersebut baik dari APBN. APBD maupun yang dikerjasamakan dengan pihak swasta. Kondisi pedagang di Pasar Oro Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati kios yang sudah dibangun permanen, lebih rapi, dan tentunya juga lebih nyaman dan bersih. Pasar Oro Oro Dowo diresmikan setelah di revitalisasi pada tanggal 1 April 2016 oleh Menteri Perdagangan RI yaitu Thomas Trikasih Lembong didampingi Walikota Malang yaitu H. Moch. Anton. B. Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian Kerlinger (1993:532) mengemukakan bahwa rancangan penelitian adalah keseluruhan proses yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan

Upload: others

Post on 13-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di area Pasar Tradisional Oro-Oro Dowo Kota

Malang. Pasar Tradisional Oro – Oro Dowo terletak di sebelah Utara Hutan

Kota Malabar, tepatnya di Jalan muria atau dapat melalui Jalan Brigjend

Slamet Riyadi kea arah barat serta jalan Ijen ke arah Timur melalui Jalan

Guntur Pasar ini merupakan pasar tradisional yang dibangun oleh jaman

kolonial Belanda pada tahun 1932. Saat masih belum direvitalisasi kondisi

pasar sangat memprihatinkan dengan para pedagang yang masih menempati

bedak-bedak/kios-kios semi permanen, sehingga kondisi di pasar tersebut

sangat berdesak-desakan dan tidak teratur serta kotor. Maka pemerintah

daerah Kota Malang merevitalisasi pasar tersebut baik dari APBN. APBD

maupun yang dikerjasamakan dengan pihak swasta. Kondisi pedagang di

Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati kios yang

sudah dibangun permanen, lebih rapi, dan tentunya juga lebih nyaman dan

bersih. Pasar Oro – Oro Dowo diresmikan setelah di revitalisasi pada tanggal

1 April 2016 oleh Menteri Perdagangan RI yaitu Thomas Trikasih Lembong

didampingi Walikota Malang yaitu H. Moch. Anton.

B. Jenis Penelitian

1. Jenis Penelitian

Kerlinger (1993:532) mengemukakan bahwa rancangan penelitian adalah

keseluruhan proses yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pelaksanaan

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

34

penelitian. Dengan kata lain rancangan penelitian adalah rencana dan struktur

penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh

jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (Explanatory

Research). Sebuah penelitian eksplanatori menurut Singarimbun dalam

Singarimbun dan Effendi (Ed 1995) merupakan penelitian yang menjelaskan

hubungan klausal antara variabel penelitian dengan pengujian hipotesa. Di

dalam penelitian eksplanatori, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini

adalah metode survey, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh

fakta-fakta mengenai fenomena-fenomena yang ada di dalam obyek

penelitian dan mencari keterangan secara aktual dan sistematis.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini merupakan faktor penting yang

menjadi pertimbangan yang menentukan metode pengumpulan data. Data

yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan

pada pengelompokannya yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Dalam penelitian ini

diambil berdasarkan kuisioner kepada responden. Data primer tersebut

meliputi identitas responden secara umum, dan hal yang berkaitan dengan

pendapatan, modal kerja, jam kerja, tingkat pendidikan, dan lokasi berdagang

yang dibagikan kepada responden atau pedagang pasar Oro – Oro Dowo Kota

Malang.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

35

b. Data Sekunder

Dalam penelitian ini data diperoleh dari Dinas Pasar Kota Malang, serta

literatur-literatur lainnya yang membahas mengenai materi penelitian ini.

3. Populasi dan Sampel

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2098:7), populasi adalah kumpulan

dari semua kemungkinan orang – orang, benda – benda, dan ukuran lain, yang

menjadi objek perhatian aatau kumpulan seluruh objek yang menjadi

perhatian. Populasi memiliki wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah pedagang pasar yang ada di dalam pasar

tradisonal Oro – Oro Dowo Kota Malang.

Sedangkan sampel menurut suharyadi dan purwanto (2005:8)

menyatakan bahwa sampel adalah suatu bagian atau wakil populasi tertentu

yang yang menjadi perhatian. Teknik yang digunakan untuk menentukan

sampel dalam penelitian ini adalah penarikan sampel acak terstruktur

(stratified random sampling), maksutnya adalah pengambilan sampel dari

populasi secara acak dilakukan dengan membagi anggota populasi dalam

beberapa subkelompok yang disebut strata kemudian sampel dipilih dari

masing masing stratum. Rumus yang digunakan untuk menghitung besaran

sampel menggunakan rumus Slovin (Umar, 2010:65).

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

36

Keterangan :

n = sampel

N = populasi

e = nilai error 95% atau sig. = 0,05.

Dengan menggunakan rumus slovin, maka dalam penelitian ini

ditentukan jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 84 pedagang. Dari

105 populasi pedagang sembilan bahan pokok makanan. Berikut ini

merupakan penentuan jumlah sampel yang akan diambil sebagai berikut:

Tabel 3.1. Penentuan Jumlah Sampel

No Jenis Jualan Jumlah Pedagang Penarikan Sampel

% Sampel

1 Prancangan 30 29 24

2 Buah 5 5 4

3 Sayuran 42 40 34

4 Daging Ayam 7 7 6

5 Daging Sapi 10 10 8

6 Ikan 11 10 8

Total 105 100 84

Sumber: Data Primer Diolah 2017

C. Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan cara memperolehnya, jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh

secara langsung dari sumbernya. Data tentang pedagang pasar diperoleh

melalui observasi dan metode kuesioner.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

37

1. Observasi

Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mendeskripsikan

tentang keadaan lapangan dengan pengamatan yang dilakukan terhadap

pemegang polis yang senantiasa bersifat obyektif faktual dan merupakan

teknik pengumpulan data dengan cara pencatatan secara cermat dan

sistematis. Tujuannya untuk memperoleh gambaran yang lengkap

mengenai keadaan lokasi penelitian.

2. Kuisioner

Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperolehinformasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 1998: 140). Dalam

penelitian ini kuesioner tertutup. kuesioner yang digunakan adalah tipe

pilihan untuk memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban,

karena alternatif jawaban sudah disediakan dan hanya membutuhkan waktu

yang lebih singkat dalam menjawabnya. Angket yang digunakan adalah

pilihan ganda, dimana setiap item soal disediakan empat jawaban dengan skor

masing-masing.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel bebas atau variabel yang

mempengaruhi perubahan variabel terikat (dependen). Variabel independen

dalam penelitian ini yaitu Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X2), Luas Tempat

(X3).

.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

38

a. Modal Usaha (X1)

Modal usaha adalah barang atau uang bersama faktor – faktor produksi

lainnya yang nantinya akan menghasilkan pemasukan dari hasil penjualan

barang atau bahan pokok pasar tersebut. Indikatornya adalah jumlah modal

awal rata - rata yang digunakan oleh pedagang pasar untuk menjalankan

usahanya dengan satuan Rp/bulan.

b. Total jam kerja (X2)

Jam kerja adalah jumlah waktu atau jangka waktu yang digunakan oleh

pedagang untuk berjualan. Jam kerja juga berkaitan dengan periode jam buka

kios atau los per-hari di pasar Oro – Oro Dowo. Indikatornya yaitu jumlah

jam kerja yang digunakan oleh pedagang untuk berujalan selama sehari.

Satuan yang digunakan untuk mengukur variabel jam kerja,

c. Luas Tempat (X3)

Luas Tempat adalah luas tempat penjual untuk menjualkan barang

dagangannya dan juga melihat kondisi tempat berjualan para pedagang pasar

sudah nyaman atau tidak nyaman tempat untuk berjualan para pedagang pasar

tersebut. Indikatornya adalah luas bedak, los dan emper antara lain dengan

mengalikan panjang kali lebar dengan menggunakan satuan meter.

2. Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependen atau variabel terikat yang diukur

adalah pendapatan. Pendapatan (Y) adalah pendapatan kotor rata-rata per-

bulan yang diperoleh oleh pedagang pasar yang diperoleh dari harga jual

dikalikan dengan jumlah barang yang dijual dan juga pengeluaran -

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

39

pengeluaran selama proses penjualan pada saat penelitian dilakukan dengan

satuan Rp/bulan.

E. Metode Analisa Data

Pendapatan pedagang pasar pada pasar Oro – Oro Dowo Kota malang

dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variable) yang terdiri dari

modal, jam kerja, luas tempat. Teknik analisis data yang akan digunakan

untuk menganalisis Pendapatan pedagang pasar pada pasar Oro – Oro Dowo

Kota malang dengan menggunakan model analisis regresi berganda yang

dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut:

Y = α + β(X1) + β(X2) + β(X3) + e......

Atau secara eksplisit dapat dinyatakan dalam fungsi Non Linier berikut:

Log Y = log A + log + log + log + e

Dimana :

Y = Pendapatan

α = konstanta

β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi variabel independen

X1 = modal usaha

X2 = jam kerja

X3 = luas tempat

e = error

Model regresi linear memiliki beberapa asusmsi dasar yang harus

dipenuhi untuk menghasilkan estimasi yang baik atau yang biasa di kenal

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

40

dengan istilah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Asumsi – asumsi

dasar tersebut mencakup homoscedastic no-multicollinearity, dan no-

autucollerration (Ajija, 2011).

Dalam melakukan estimasi persamaan linier dengan menggunakan

metode OLS, asumsi-asumsi OLS harus dipenuhi. Jika asumsi OLS tidak

dipenuhi, maka tidak akan menghasilkan nilai parameter yang BLUE (Ajija,

2011).

1. Analisis Deskriptif Untuk Kenyamanan Pedagang

Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang bersifat deskriptif, dimana

dalam menganalisis data yaitu menguraikan data atau menjelaskan data

sehingga berdasarkan data tersebut dapat ditarik pengertian dan

kesimpulannya. Data yang sudah berhasil dikumpulkan dan diklasifikasikan

secara sistematis selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan metode

kualitatif, yaitu menggambarkan secara sistematis data yang tersimpan sesuai

dengan kenyataan yang ada dilapangan. Adapaun analisa data yang peneliti

lakukan yaitu sebagai berikut:

a. Data yang terkumpul dari hasil observasi, dan kuisioner perlu diteliti,

apakah data tersebut perlu dimengerti atau tidak;

b. Data yang telah ada kemudian disusun dan dikelompokkan dengan

menggunakan kata-kata sedemikian rupa untuk menggambarkan

obyek penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

c. Penyajian dan analisa data secara faktual atau apa adanya

sebagaimana yang telah diperoleh dari informan, kemudian dianalisa

dengan menggunakan interpretasi berdasarkan teori-teori yang telah

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

41

dikemukakan, untuk memudahkan dalam metode berfikir induktif,

yaitu proses pengorganisasian fakta-fakta dan hasil-hasil menjadi

suatu rangkaian hubungan.

F. Uji Asumsi Klasik

Pengujian terhadap asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah

model regresi tersebut baik atau tidak jika dipergunakan untuk melakukan

penaksiran. Suatu model dikatakan baik apabila bersifat BLUE (Best Linear

Unbias Estimator), yaitu bila memenuhi asumsi klasik atau terhindar dari

masalah-masalah multikolinieritas, heterokedastisitas, dan normalitas. Untuk

itu dilakukan uji terhadap model apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan

asumsi klasik.

Pengujian penyimpangan asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu

sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Pengujian ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah model yang diajukan dalam

penelitian ini dinyatakan lolos dari penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi

klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis

regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji

asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji normalitas, uji

heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas.

1. Uji Normalitas Data

Santoso (2001) dalam Iriani (2010) mengungkapkan bahwa uji

normalitas data adalah suatu pengujian yang digunakan untuk mengetahui

apakah model regresi variabel dependen maupun independen, keduanya

mempunyai sebaran (distribusi) yang normal atau tidak. Model regresi yang

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

42

baik adalah suatu model yang mempunyai sebaran (distribusi) normal atau

mendekati normal. Untuk mengetahui kenormalan sebaran data dan

homogenitas ragam data dapat dilakukan dengan menguji kenormalan data

serta homogenitas ragam dari unstandardize residual (error) nya. Jadi uji

normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel, tetapi pada nilai

residualnya.

Dalam pengujian normalitas data, digunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov pada software SPSS 21 dengan menggunakan taraf

signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih

besar dari 5% atau 0,05. Hipotesis analisis Kolmogorov-Smirnov:

H0: Data residual berdisribusi normal

H1: Data residual tidak berdistribusi normal

Salah satu cara lain yang mudah dilakukan untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik P-P Plot yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Pada prinsipnya

normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari graik residualnya. Dasar yang digunakan untuk pengambilan

keputusannya yaitu:

1) Jika data yang menyebar terletak disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola

distribusi yang normal, maka model regresi tersebut

memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data yang menyebar terletak jauh dari garis diagonal dan

atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

43

menunjukkan pola distribusi yang normal, model regresi

tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan model karena gangguan varian berbeda antar observasi satu

dengan observasi lain. Menurut Santoso (2003) dalam Iriani (2010), suatu

asumsi pokok dari model regresi linier yang baik adalah bahwa gangguan

(disturbance) yang muncul dalam regresi harus homogen (terjadi

homoskedastisitas) dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain

vairans (ragam) dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dari

variabel bebas yang diuji adalah sama.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas varians/ragam,

dalam pengujian ini menggunakan uji Glejser dan uji grafik scaterplot. Uji

korelasi Glejser mempunyai kriteria, yaitu dengan meregresikan nilai

absolute residual (AbsRes) dengan variabel independen. Dimana jika antara

masing-masing variabel independen dengan dengan residualnya mempunyai

nilai signifikansi lebih besar dari α (5% / 0,05) maka tidak terdapat

Heterokedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α (5% / 0,05) maka

terdapat Heterokedastisitas.

Pada uji grafik scaterplot, dasar pengambilan keputusannya dapat dilihat

sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

44

melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi

heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish dalam bukunya

‟‟Statistical Confluence Analysis by Means of Complete Regression

Systems‟‟. Frish menyatakan bahwa multikolinier adalah adanya lebih dari

satu hubungan linier yang sempurna pasti diantara beberapa atau semua

variabel yang menjelaskan dari regresi. Tujuannya untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas.

Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam

penelitian ini menggunakan tolerance and variance inflation factor (VIF)

(Santoso, 2001). Bila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi

multikolinieritas dan begitu juga sebaliknya apabila VIF lebih besar dari 10

maka akan terjadi multikolinieritas.

G. Pengujian Hipotesis

Disamping uji asumsi klasik, dilakukan juga pengujian hipotesis untuk

memperoleh gambaran tentang variabel dependen dan variabel independen.

Pengujian hipotesis ini dilakukan menggunakan uji statistik yang terdiri dari

uji R², Uji-F, dan Uji-t.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

45

1. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinan (R²) pada intinya mengukur kebenaran model

analisis regresi. Dimana analisisnya adalah apabila nilai R2 mendekati angka

1, maka variabel independen semakin mendekati hubungan dengan variabel

dependen sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut dapat

dibenarkan. Model yang baik adalah model yang meminimumkan residual

berarti variasi variabel independen dapat menerangkan variabel dependennya

dengan α sebesar diatas 0,75 (Gujarati, 2003), sehingga diperoleh korelasi

yang tinggi antara variabel dependen dan variabel independen. Akan tetapi

ada kalanya dalam penggunaan koefisisen determinasi terjadi bias terhadap

satu variabel indipenden yang dimasukkan dalam model. Setiap tambahan

satu variabel indipenden akan menyebabkan peningkatan R², tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara siginifikan terhadap varibel

dependen (memiliki nilai t yang signifikan).

2. Uji Statistik F (f-test)

Uji F pada dasarnya dimaksudkan untuk membuktikan secara statistik

bahwa keseluruhan variabel independen atau bebas berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan cara

membandingkan hasil uji (F-statistik) pada hasil regresi dengan F-tabel. Jika

nilai F-statistik > F-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain,

terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.

Sebaliknya jika F-statistik < F-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak,

dengan kata lain tidak terdapat hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen (Ajija, 2011).

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianeprints.umm.ac.id/35439/4/jiptummpp-gdl-faisalarip-49864-4-bab3.pdf · Pasar Oro – Oro Dowo saat ini lebih teratur dengan menempati

46

3. Uji Statistik t (t-test)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-

masing variable independen secara sendiri – sendiri mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap variable dependen. Dengan kata lain, untuk

mengetahui apakah masing-masing variable independen dapat menjelaskan

perubahan yang terjadi pada variable dependen secara nyata.

Uji t dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji (t-

statistik) pada hasil regresi dengan t-tabel. Jika nilai t-statistik > t-tabel, maka

H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain, terdapat hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Sebaliknya jika t-statistik< t-

tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, dengan kata lain tidak terdapat

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ajija,

2011).