bab iii metode penelitian -...

22
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoroto yang terletak di Dusun Klesem, Desa Wonoroto, Kecamatan Watumatang, Kabupaten Wonosobo. Alasan peneliti melakukan penelitian di SD Negeri 2 Wonoroto karena pengunaan metode yang selama ini digunakan di SD Negeri 2 Wonoroto kurang bervariasi sehingga siswa mudah bosan/jenuh. Hal ini menyebabakan motivasi dan hasil belajar siswa kurang maksimal. Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Peneltian diawali dari persiapan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian. Adapun rincian alokasi waktu kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No Pelaksanaan Penelitian Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK 2 Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3 Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Pelaporan 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

Upload: volien

Post on 12-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoroto yang terletak di Dusun

Klesem, Desa Wonoroto, Kecamatan Watumatang, Kabupaten Wonosobo. Alasan

peneliti melakukan penelitian di SD Negeri 2 Wonoroto karena pengunaan

metode yang selama ini digunakan di SD Negeri 2 Wonoroto kurang bervariasi

sehingga siswa mudah bosan/jenuh. Hal ini menyebabakan motivasi dan hasil

belajar siswa kurang maksimal.

Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Peneltian

diawali dari persiapan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian.

Adapun rincian alokasi waktu kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Pelaksanaan

Penelitian Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Proposal PTK

2

Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

3

Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

4 Pelaporan

3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 2

Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

30

berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto mempunyai latar belakang yang berbeda.

baik kemampuan akademiknya, minat belajar, kebiasaan, cara berpikir, tingkat

kerajinan, maupun kedisiplinan. Siswa kelas 5 rata-rata berumur 10-11 tahun.

Menurut Piaget umur tersebut berada pada tahap berpikir operasional kongkrit

yaitu antara 7-11 tahun. Tahap perkembangan berpikir ini sangat sesuai untuk

siswa melakukan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam

mencari/ menginvestigasi sebuah topik pembelajaran yang menuntut siswa untuk

berpikir secara kritis.

Seperti yang diungkapkan Piaget dalam Sugihartono (2007:109)

pengamatan sangat penting dan menjadi dasar dalam menuntut proses berpikir

anak, berbeda dengan perbuatan melihat yang hanya melibatkan mata, pengamatan melibatkan seluruh indra, menyimpan kesan lebih lama dan

menimbulkan sensasi yang membekas pada siswa. Oleh karena itu dalam belajar

diupayakan siswa harus mengalami sendiri dan terlibat langsung secara realistik dengan objek yang dipelajari. Belajar harus bersifat aktif dan sosial. Piaget

meyakini bahwa belajar adalah proses regulasi diri dan anak akan menciptakan

sendiri sensasi perasaan mereka terhadap realitas.

Untuk itu dalam melakukan proses pembelajaran guru hendaknya menyesuaikan

karakteristik siswa sesuai dengan taraf berpikir operasional kongkrit mereka yaitu

melibatkan siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar.

3.2 Variabel yang Diteliti

Berdasarkan judul yang dibuat oleh peneliti serta rumusan masalah, maka

peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah

3.2.1 Variabel Bebas/ Independen

Menurut Slameto (2012:140) menyatakan bahwa variabel bebas atau

independen variabel adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya

variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas

atau variabel X adalah metode pembelajaran Group Investigation. Metode Group

Investigation adalah metode pembelajaran yang menekankan siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu

topik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

31

Metode Group Investigation dikatakan variabel bebas atau variabel X karena

metode pembelajaran Group Investigation dapat mempengaruhi motivasi belajar

dan hasil belajar siswa. Adapun langkah-langkah metode pembelajaran Group

Investigation adalah

1. Tahap mengidentifikasi topik dan mengatur murid kedalam kelompok.

2. Merencanakan tugas yang akan dipelajarai.

3. Melakukan investigasi.

4. Analisis hasil investigasi.

5. Mempresentasikan hasil investigasi.

6. Evaluasi.

3.2.2 Variabel Terikat/ Dependent

Menurut Slameto (2012:140) menyatakan bahwa variabel terikat adalah

variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh

variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikat diamati dan diukur untuk

mengetahui pengaruh dari variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat

atau variabel Y ada dua, variabel pertama (Y1) adalah motivasi belajar sedangkan

variabel bebas yang kedua (Y2) adalah hasil belajar. Dikatakan variabel terikat

karena variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel X (metode Group

Investigation).

Motivasi belajar adalah pengaruh atau dorongan dari diri individu atau

orang lain untuk melakukan suatu aktifitas guna mencapai tujuan yang ingin

dicapai. Motivasi dapat diukur melalui teknik non tes berupa angket. Angket

adalah jenis penilaian non tes yang diisi oleh responden atau subjek yang diteliti.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan motivasi belajar angket dibuat dengan

memperhatikan indikator Attention (perhatian), Relevance (relevan), Confidence

(kepercayaan diri), dan Satisfaction (kepuasan).

Sedangkan hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan

oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

Hasil belajar dapat diukur dengan teknik tes. Tes yang digunakan disini adalah tes

objektif dalam bentuk pilihan ganda.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

32

3.3 Prosedur Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2005) menyatakan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas atau PTK adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati

sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja

dimunculkan dalam sebuah kelas, dan bertujuan memecahkan masalah atau

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Menurut Soedarsono (2001:2)

menyatakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu bisa dimaknai dengan suatu

proses dimana melalui proses ini dosen dan mahasiswa menginginkan terjadinya

perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran yang lebih baik agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Sedangkan menurut Niff dalam Sukidin (2002:14) memandang PTK

sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya

dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan sekolah, pengembangan

keahlian mengajar, dan sebagainya. Dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahawa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang bertujuan

untuk memperbaiki atau meningkatkan kegiatan pembelajaran dalam mengatasi

kesulitan siswa dalam pembelajaran di kelas sehingga hasilnya dapat

dimanfaatkan untuk mengembangan sekolah dan mengembangkan keahlian

mengajar.

Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki atau

meningkatkan kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa. Seperti

pendapat Mulyatiningsih (2012:60) yang menyatakan bahwa:

Penelitian tindakan mempunyai karakteristik khusus yang tidak terdapat pada

penelitian lain. Sesuai dengan tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memperbaiki kinerja mengajar guru atau kinerja manajerial bagi Kepala Sekolah

maka penelitian tindakan mempunyai karakteristik salah satunya adalah

“dilakukan secara kolaboratif atau partisipatorif”.

Kegiatan penelitian bersifat kolaboratif antara guru, peneliti dan siswa.

Kegitan yang bersifat kolaboratif mengandung pengertian bahwa masing-masing

individu yang terlibat dalam penelitian mempunyai tugas, tanggung jawab dan

kepentingan yang berbeda tetapi tujuannya sama yaitu memecahkan masalah

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

33

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran termasuk hasil belajar. Dalam hal ini

guru mempunyai kepentingan untuk meningkatkan kemampuan mengajar, peneliti

berkepentingan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sedangkan yang diteliti

(siswa) memiliki kepentingan untuk meningkatkan kinerja/hasil belajar.

Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas

dan observer. Peneliti bertindak sebagai perancang penelitian yang dilakukan,

sedangkan guru kelas bertindak sebagai pelaksana tindakan penelitian, dan

observer bertindak sebagai pengamat pelaksanaan tindakan. Hasil penelitian dapat

digunakan bersama-sama oleh guru dan peneliti.

3.4 Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah model Kemmis & Taggart. Kemmis dan Taggart dalam Mulyatiningsih

(2012:70) membagi prosedur penelitian tindakan dalam empat tahap kegiatan

pada satu putaran (siklus) yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observasing) dan refleksi (reflecting). Perencanaan dilakukan

sebelum melaksanakan tindakan, sedangkan kegiatan tindakan dan observasi

dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Hasil observasi direfleksi untuk

merencanakan tindakan tahap (siklus) berikutnya. Siklus tindakan dilaksanakan

secara terus menerus sampai penelitian berhasil atau masalah dapat diselesaikan

dan peningkatan hasil belajar sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah

ditentukan.

Hambatan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama

diobservasi dan dievaluasi. Setelah diobservasi dan dievaluasi kemudian

didiskusikan antara peneliti, pelaksanan (guru kelas) dan observer sebagai bahan

refleksi yang akan digunakan untuk merancang tindakan pada siklus kedua atau

siklus berikutnya. Tindakan pada siklus kedua atau siklus berikutnya merupakan

perbaikan dari siklus pertama.

Adapun model penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah model

penelitian menurut Kemmis dan Taggart. Berikut merupakan rancangan penelitian

tindakan kelas, model Kemmis dan Taggart.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

34

Pada penelitian ini rencana tindakan dalam beberapa siklus yang setiap

siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan dua pertemuan untuk pembelajaran

dengan metode pembelajaran Group Investigation dan satu pertemuan digunakan

untuk evaluasi pembelajaran. Apabila proses pembelajaran pada siklus I belum

tuntas atau belum mencapai hasil yang diharapkan maka peneliti akan

melanjuntkan ketahap siklus berikutnya sampai hasil yang didapatkan tercapai

dengan maksimal atau sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

Adapun tahapan yang digunakan pada setiap siklusnya adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Tahap ini merupakan tahap persiapan untuk melakukan suatu tindakan.

Persiapan tersebut mencakup penemuan masalah, pemilihan judul, pembuatan

Aksi

Observasi

Refleksi

Aksi

Perencanaan

Identifikasi masalah

Refleksi

Perencanaan Ulang

Observasi

Sumber: Zainal Aqib 2009:31

Gambar 3.1 Rencana Tindakan Model Kemmis dan Taggart

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

35

proposal, pembuatan instrument, permohonan izin serta survey di sekolah yang

direncanakan sebagai tempat penelitian yaitu SD Negeri 2 Wonototo.

b. Tahap Melakukan Tindakan (Action)

Pada tahap pelaksanaan tindakan mencakup kegiatan-kegiatan yang

dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen, pengambilan data dan

penerapan metode pembelajaran Group Investigation.

c. Tahap Mengamati (observasi)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengamati kegiatan

pembelajaran dengan metode Group Investigation, mencatat dan menganalisis

setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada tahap refleksi kegiatan yang dilakukan adalah berdiskusi dengan

guru, observer dan peneliti untuk membahas keberhasilan dan kelamahan-

kelemahan guru saat menggunakan metode Group Investigation saat pembelajaran

berlangsung, serta memberikan saran dan perbaikannya untuk menentukan

rencana tindakan untuk siklus berikutnya.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti

menggunakan teknik angket, observasi, dokumentasi dan tes.

3.5.1.1 Angket

Angket yang digunakan disini merupakan angket tertutup, artinya angket

yang pengisianya memberikan centang atau menyilang dari beberapa item yang

telah ditentukan oleh peneliti. Angket ini diberikan kepada siswa Kelas 5 SD

Negeri 2 Wonoroto untuk mengetahui motivasi siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan metode Group Investigation. Aspek yang digunakan dalam

angket motivasi siswa adalah aspek menurut Keller dalam Sugihartono (2007:78)

yaitu terdiri dari Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence

(kepercayaan diri) dan Satisfaction (kepuasan).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

36

Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri

dari empat jawaban alternatif. Menurut Mardapi (2008:121) keempat alternatif

jawaban itu adalah sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak

setuju (1). Angket tersebut akan menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa,

semakin tinggi skor maka semakin tinggi motivasi belajar siswa, sebaliknya

semakin rendah skor yang diperoleh maka menunjukkan tingkat motivasi belajar

siswa rendah. Jumlah item angket yang digunakan untuk mengukur motivasi

siswa adalah 20 item.

3.5.1.2 Observasi

Menurut Rusman (2010:279) menyatakan bahwa observasi adalah teknik

penilaian alternatif yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara

teliti serta mencatat secara sistematis tentang sesuatu yang terjadi dalam proses

pembelajaran. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian Zuriah (2003:122).

Menurut Arikunto (2002:205) observasi atau mengamati adalah menatap kejadian,

gerak atau proses.

Menurut Arikunto (2010:272) dalam menggunakan metode observasi

adalah dengan cara melengkapi format atau blangko pengamatan sebagai

instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah

laku yang akan terjadi. Dalam penelitian ini format disusun dalam lembar

observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran dengan metode Group Investigation. Data observasi menggunakan

skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) yang berarti angka 4 = baik

sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang (Sudjana, 2006: 77-78).

3.5.1.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumentasi atau

catatan-catatan penting, surat kabar, internet dan sebagainya. Arikunto (2010:274)

berpendapat bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar, majalah, prasasti, rapat,

agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan

untuk mencari data yang berhubungan dengan SD Negeri 2 Wonoroto,

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

37

dokumentasi tersebut berupa catatan. Catatan ini meliputi seluruh aktifitas siswa

ketika tindakan berlangsung maupun sebelum tindakan untuk mengetahui kondisi

awal. Misalnya perilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk sebagai dugaan

adanya suatu permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

bagi pelaksanaan langkah berikutnya.

3.5.1.4 Tes

Purwanto (2013:63) menyatakan bahwa tes merupakan alat ukur untuk

pengumpulan data di mana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam

instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya. Tes

digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes

ini diberikan setelah akhir pembelajaran.

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam

bentuk tes objektif yang meliputi tes pilihan ganda dan digunakan untuk

mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif. Tes tertulis merupakan tes

dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan.

Sedangkan tes pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas

pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk

menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan

jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang disediakan.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka peneliti memerlukan

instrumen pengumpulan data. Instrumen penggumpulan data yang digunakan

peneliti dalam penelitian ini terdiri dari: Instumen angket, observasi dan tes.

Instumen tersebut adalah sebagai berikut:

3.5.2.1 Instrumen angket

Instrumen angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran Group

Investigation. Angket motivasi akan diberikan dan diisi oleh siswa setiap akhir

pembelajaran pada setiap siklus. Angket motivasi diberikan setelah kegiatan

pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Investigation berlangsung.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

38

Hal ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Investigation. Angket motivasi

dibuat 20 item. Menurut Keller dalam Sugihartono dkk. (2007:78)

mengungkapkan bahwa indikator untuk mengukur motivasi adalah aspek

Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence (kepercayaan diri)

Satisfaction (kepuasan). Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar siswa secara

rinci dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

No Aspek Indikator No. Item Jumlah

I. Attention (perhatian)

a. Memperhatikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

b. Memperhatikan meteri pembelajaran

yang disampaikan.

2, 6, 8,

12, 17, 20 6

II. Relevance

(relevansi)

a. Kesesuaian materi pelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi siswa

b. Kesesuaian materi pelajaran dengan metode pembelajaran.

1, 5, 10,

13, 15, 18 6

III. Confidence

(kepercayaan

diri)

Keyakinan terhadap kemampuan yang

dimiliki siswa

4, 7,

14, 19 4

IV Satisfaction

(kepuasan)

Kepuasan terhadap hasil yang diperoleh 3, 9,

11, 16 4

Jumlah 20

Sumber: Widoyoko (2012)

3.5.2.2 Instrumen observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan

metode pembelajaran Group Investigation. Lembar observasi diisi oleh observer

yaitu teman sejawat. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan

penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan metode Group

Investigation. Melalui pengisian lembar observasi pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar dengan metode pembelajaran Group Investigation, peneliti dapat

mengetahui keterlaksanaan proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran

Group Investigation. Kisi-kisi observasi dibuat sesuai dengan langkah-langkah

metode Group Investigation.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

39

Adapun kisi-kisi observasi pelaksanaan pembelajaran ada pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Pembelajaran Group Investigation

Variabel Aspek Indikator No

Pelaksanaan Metode

Pembelajaran

Group Investigation

I. Pra pembelajaran

1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran

2. Mengatur tempat duduk siswa

1

2

II. Kegiatan awal pembelajaran

1. Membuka pelajaran 2. Menyampaikan apersepsi serta motivasi

kepada siswa

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan langkah-langkah metode Group Investigation

3 4

5

6

III. Kegiatan inti pembelajaran

A. Tahap mengidentifika

si topik dan

mengatur murid dalam

beberapa

kelompok

1. Siswa memilih subtopik 2. Siswa bergabung dalam kelompok

3. Membatasi jumlah siswa pada setiap

kelompok 4. Guru membantu siswa mengumpulkan

informasi

7 8

9

10

B. Tahap merencanakan

tugas yang

akan dipelajari

Merencanakan tugas yang akan dipelajari 11

C. Tahap melaksanakan

investigasi

1. Mengumpulkan informasi dan menganalisisnya

2. Berpartisipasi aktif dalam kelompok

3. Memantau dan memberi bantuan

12

13

14 D. Tahap analisis

hasil investigasi

1. Bediskusi untuk menganalisis dan

mengabungkan informasi

2. Merencanakan presentasi

3. Membagi tugas dalam presentasi

15

16

17

E. Tahap mempresentasi

kan hasil

investigasi

4. Mempresentasikan topik yang telah

diinvestigasi

1. Siswa lain menanggapi presentasi

2. Mengevaluasi kejelasan presentasi

3. Mengatur presentasi

18

19 20

21

IV. Kegiatan akhir pembelajaran

F. Tahap evaluasi 1. Memberikan umpan balik

2. Mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.

3. Guru mengakhiri pembelajaran.

22

23

24

Jumlah 24 Item

Sumber: Widoyoko (2012)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

40

Dalam penelitian ini lembar observasi diisi oleh teman sejawat atau

observer sesuai dengan keadaan saat pembelajaran berlangsung.

3.5.2.3 Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk membuat kriteria dalam mengukur

keberhasilan pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Investigation.

Dalam instrumen tes terdapat kisi-kisi soal evaluasi untuk mengetahui apakah

sudah terjadi peningkatan hasil belajar atau belum. Jika sudah terjadi peningkatan

hasil belajar maka penelitian diartikan berhasil. Tes dilakukan pada setiap akhir

siklus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar

mengajar atau sebaliknya. Dalam instrumrn tes terdapat kisi-kisi soal evaluasi

siklus I dan soal evaluasi siklus II. Adapun instrumen kisi-kisi soal tersebut ada

pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kisi- Kisi Soal Evaluasi Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Nomor Soal

7. Memaha

mi

perubahan

yang

terjadi di

alam dan

hubungan

nya

dengan

pengguna

an sumber

daya alam

7.1 Mendes-

kripsikan

proses

pembentu

kan tanah

karena

pelapukan

.

1. Menggolongkan jenis-jenis

batuan berdasarkan ciri-cirinya

2, 4*, 6, 21,

22, 24, 30.

2. Menggolongkan jenis-jenis

batuan berdasarkan

manfaatnya.

8, 12*, 14, 17, 19, 23,

25, 29*.

3. Menggolongkan jenis-jenis

batuan berdasarkan proses

terbentuknya.

7, 9, 10, 15,

16*, 20, 28.

4. Mendiskripsikan pembentukan

tanah karena pelapukan fisika.

1, 5, 13*, 18, 27.

5. Mendiskripsikan pembentukan

tanah karena pelapukan

biologi.

3, 11, 26.

Jumlah Soal 30

Keterangan: * = menunjukkan nomor soal yang tidak valid.

Kisi-kisi soal yang valid sebanyak 25 soal. Soal yang valid digunakan

untuk membuat soal evaluasi siklus I. Sedangkan 5 soal tidak valid. Soal yang

tidak valid tidak digunakan untuk membuat soal evaluasi siklus I.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

41

Untuk mengukur tingkat keberhasilan evaluasi siklus II maka soal

divalidkan terlebih dahulu adapun kisi-kisi soal siklus II yaitu pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Soal Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Nomor Soal

7.

Memaha

mi

perubahan

yang

terjadi di

alam dan

hubungan

nya

dengan

pengguna

an sumber

daya alam

7.2

mengiden

-tifikasi

jenis-jenis

tanah

1. Mengidentifikasi susunan tanah 2, 4, 5*, 7, 9,

12*, 14, 16*, 23, 27*.

2. Menjelaskan jenis-jenis tanah

misalnya berhumus, berpasir,

liat, dan berkapur

1, 3, 6, 15*,

18*, 21*, 22,

24, 26, 29*.

3. Mengidentifikasi penyerapan

air oleh tanah.

7, 20, 25,

28*.

4. Menjelaskan manfaat tanah

misalnya berhumus, berpasir,

liat, dan berkapur.

8, 10, 11,

13*, 17*, 19, 30.

Jumlah Soal 30

Keterangan: * = menunjukkan nomor soal yang tidak valid.

Kisi-kisi soal yang valid digunakan untuk membuat soal evaluasi siklus II

yaitu sebanyak 20 soal. Sedangkan kisi-kisi soal yang tidak valid tidak digunakan

untuk membuat soal evaluasi siklus II yang berjumlah 10 soal.

3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian pada penelitian ini meliputi uji validitas dan

uji reabilitas. Uji validitas dan uji reabilitasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah valid dan reabel atau belum.

Jika instrumen sudah valid dan reabel maka instrumen tersebut dapat digunakan

untuk menguji tingkat keberhasilan suatu pembelajaran. Adapun uji validitas dan

reabilitas adalah sebagai berikut.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

42

diteliti secara tepat. Menurut Widoyoko (2009:155) cara menganalisis validitas

dan reabilitas instrumen menggunakan komputer dilakukan dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) dengan urutan langkah-

langkah yaitu membuka program SPSS 16.0 kemudian memasukkan data (entry

data), selanjutnya mengolah data dengan cara Analyze- scale- Reliability

Analysis- Scale if item deleted- Continue- Ok dan yang terakhir menganalisis

output atau hasilnya.

Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item. Validitas item

ditunjukkan dengan adanya korelasi antara skor item dengan skor total item. Hasil

perhitungan korelasi digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan

untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Menurut

Widoyoko (2009:143) suatu item dinyatakan valid atau layak digunanakan apabila

Corrected Item-Total Correlation lebih besar atau samadengan 0,3 (≥ 0,3).

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur

tingkat motivasi siswa dan menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan

digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pada pembelajaran dalam

evaluasi siklus I dan siklus II pada pembelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2

Wonoroto pada pokok bahasan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan

jenis-jenis tanah dengan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation.

3.6.1.1 Uji Validitas Angket Motivasi

Untuk menguji kevaliditasan angket motivasi yang digunakan untuk

mengukur tingkat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan

menerapkan metode Group Investigation, maka peneliti mengujicobakan angket

motivasi tersebut di Kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto pada pertemuan pertama. Uji

validitas angket motivasi dilakukan di sekolah dan kelas yang sama dengan

tempat penelitian yaitu SD Negeri 2 Wonoroto karena siswa kelas 5 SD Negeri 2

Wonoroto sudah mengetahui metode pembelajaran Group Investigation sehingga

siswa paham dan bisa mengisi angket motivasi yang diberikan guru dengan

mudah.

Setelah diuji cobakan kemudian peneliti menganalisis tingkat

kevaliditasannya dengan bantuan SPSS 16 for windows. Hal ini dilakukan untuk

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

43

mempermudah peneliti dalam menguji validitas soal evaluasi jika dibandingkan

dengan menganalisisnya secara manual.

Adapun hasil uji validitas instrumen angket motivasi dapat dilihat pada

tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Angket Motivasi

No. Soal Corrected

Item-Total

Correlation Keterangan No. Soal

Corrected

Item-Total

Correlation Keterangan

VAR00001 .473 Valid VAR00011 .692 Valid

VAR00002 .422 Valid VAR00012 .379 Valid

VAR00003 .568 Valid VAR00013 .596 Valid

VAR00004 .652 Valid VAR00014 .856 Valid

VAR00005 .406 Valid VAR00015 .372 Valid

VAR00006 .391 Valid VAR00016 .800 Valid

VAR00007 .602 Valid VAR00017 .425 Valid

VAR00008 .502 Valid VAR00018 .634 Valid

VAR00009 .581 Valid VAR00019 .304 Valid

VAR00010 .592 Valid VAR00020 .749 Valid

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, rancangan instrumen validitas angket

motivasi yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto

dapat diperoleh bahwa ke-20 instrumen soal dinyatakan valid dan dapat

digunakan. Karena hasil perhitungan dari kolom corrected item total coorelation

menunjukkan nilai ≥0,30 sehingga dapat digunakan untuk menguji tingkat

motivasi siswa.

3.6.1.2 Uji Validitas Soal Evaluasi

Untuk menguji kevaliditasan soal evaluasi, maka peneliti mengujicobakan

soal tersebut di SD Negeri 1 Wonoroto. Alasan peneliti mengujicobakan

instrumen soal di SD Negeri 1 Wonoroto karena karakteristik dan kemampuan

siswa SD Negeri 1 Wonoroto hampir sama dengan siswa SD Negeri 2 Wonoroto

yang akan menjadi tempat penelitian. Setelah diuji cobakan di SD Negeri 1

Wonoroto kemudian peneliti menganalisis tingkat kevaliditasannya dengan

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

44

bantuan SPSS 16 for windows. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti

dalam menguji kevaliditasan soal evaluasi.

Adapun hasil uji validitas instrumen soal evaluasi siklus I dapat dilihat

pada tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa, rancangan instrumen

validitas soal siklus I yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri 1

Wonoroto diperoleh bahwa 25 instrumen soal atau 83% soal valid. Maka dari itu

ke-25 soal tersebut dapat digunakan untuk menguji tingkat keberhasilan siswa

dalam mengikuti pembelajaran melalui tes. Adapun soal yang tidak valid ada

berjumlah lima soal yaitu soal nomor 4, 12, 13, 16, dan 29. Sedangkan ke-25 soal

yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 17, 18, 19, 20,

21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30. Hasil perhitungan ini dilihat dari kolom

corrected item-total coorelation yang nilainnya lebih dari atau sama dengan 0,30.

Sedangkan rancangan instrumen validitas soal siklus II yang telah diuji

cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Wonoroto dapat dilihat pada tabel 3.8 di

bawah ini.

No. Soal Corrected

Item-Total

Correlation Keterangan No. Soal

Corrected

Item-Total

Correlation Keterangan

VAR00001 .552 Valid VAR00016 .200 Tidak Valid VAR00002 .723 Valid VAR00017 .488 Valid VAR00003 .704 Valid VAR00018 .355 Valid VAR00004 .176 Tidak Valid VAR00019 .777 Valid VAR00005 .777 Valid VAR00020 .335 Valid VAR00006 .455 Valid VAR00021 .610 Valid VAR00007 .416 Valid VAR00022 .565 Valid VAR00008 .341 Valid VAR00023 .613 Valid VAR00009 .628 Valid VAR00024 .628 Valid VAR00010 .370 Valid VAR00025 .640 Valid VAR00011 .702 Valid VAR00026 .845 Valid VAR00012 .095 Tidak Valid VAR00027 .376 Valid VAR00013 -.111 Tidak Valid VAR00028 .708 Valid VAR00014 .318 Valid VAR00029 -.076 Tidak Valid VAR00015 .507 Valid VAR00030 .819 Valid

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

45

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II

No. Soal Corrected

Item-Total

Correlation Keterangan

No. Soal

Corrected

Item-Total

Correlation Keterangan

VAR00001 .582 Valid VAR00016 .178 Tidak Valid VAR00002 .493 Valid VAR00017 .276 Tidak Valid VAR00003 .492 Valid VAR00018 -.059 Tidak Valid VAR00004 .404 Valid VAR00019 .371 Valid VAR00005 .132 Tidak Valid VAR00020 .492 Valid VAR00006 .692 Valid VAR00021 .174 Tidak Valid VAR00007 .595 Valid VAR00022 .404 Valid VAR00008 .744 Valid VAR00023 .330 Valid VAR00009 .597 Valid VAR00024 .331 Valid VAR00010 .744 Valid VAR00025 .346 Valid VAR00011 .448 Valid VAR00026 .499 Valid VAR00012 .552 Valid VAR00027 .148 Tidak Valid VAR00013 -.110 Tidak Valid VAR00028 .050 Tidak Valid VAR00014 .597 Valid VAR00029 .148 Tidak Valid VAR00015 .058 Tidak Valid VAR00030 .744 Valid

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa ke-20 soal dapat digunakan

untuk menguji tingkat keberhasilan siswa pada siklus II. Adapun soal yang tidak

valid antara lain soal nomor 5, 13, 15, 16, 17, 18, 21, 27, 28, dan 29. Soal-soal

tersebut tidak akan digunakan. Sedangkan ke-20 soal yang valid antara lain 1, 2,

3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, dan 30. Hasil perhitungan

ini dilihat dari kolom corrected item-total coorelation yang nilainnya ≥ 0,30.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator variabel

bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator

itu mengindikasikan variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan

untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan oleh SPPS 16,0.

Menurut Kaplan dalam Widoyoko (2009:155) suatu instrumen dikatakan reliabel

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

46

jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7. Adapun uji

reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.6.2.1 Uji Reliabilitas Angket Motivasi

Untuk menguji kereabilitasan angket motivasi, peneliti mengujicobakan

angket motivasi tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah angket tersebut

reabel atau dapat digunakan atau tidak. Setelah diuji kemudian peneliti

menganalisisnya dengan bantuan SPSS 16 for windows.

Adapun hasil uji reabilitas angket motivasi yang telah di ujikan dapat

dilihat pada tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi

Cronbach's

Alpha N of Items

.905 20

Berdasarkan tabel 3.9 perhitungan melalui program SPSS versi 16.0 maka

hasil reliabilitas instrumen angket motivasi dinyatakan reliabel karena nilai

koefisien Alpha menunjukkan lebih dari 0,7 (0,905 ≥ 0,7). Dengan melihat nilai

cronbanch’s alfa yaitu 0,905 maka instrumen angket motivasi dinyatakan reabel

dan dapat digunakan.

3.6.2.2 Uji Reliabilitas Soal Evaluasi

Untuk menguji kereabilitasan soal evaluasi, peneliti mengujicobakan soal

tersebut di SD Negeri 1 Wonoroto dengan tujuan untuk mengetahui apakah soal

evaluasi sudah reliabel atau dapat digunakan atau tidak. Setelah diuji cobakan

kemudian peneliti menganalisisnya dengan bantuan SPSS 16 for windows.

Adapun tabel hasil uji reliabilitas instrumen siklus I dapat dilihat pada

tabel 3.10.

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.912 30

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

47

Berdasarkan tabel 3.10 di atas, perhitungan melalui program SPSS versi

16.0 for windows maka hasil reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan

reliabel karena nilai koefisien Alpha menunjukkan lebih dari 0,7 (0,912 ≥ 0,7).

Dengan melihat nilai cronbanch’s alfa yaitu 0.912 maka instrumen evaluasi hasil

belajar siklus I dinyatakan reabel dan dapat digunakan.

Selain itu soal evaluasi siklus II juga diuji cobakan untuk mengetahui

tingkat kereabelan suatu instrumen. Berikut tabel 3.11 merupakan hasil uji

reabilitas instrumen siklus II.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Cronbach's

Alpha N of Items

.856 30

Berdasarkan tabel 3.11 di atas, perhitungan melalui program SPSS versi

16.0 maka hasil reliabilitas instrumen hasil belajar dinyatakan reliabel karena nilai

koefisien Alpha menunjukkan lebih dari 0,7 (0,856 ≥ 0,7). Dengan melihat nilai

cronbanch’s alfa yaitu 0.856 maka instrumen evaluasi hasil belajar dinyatakan

reabel dan dapat digunakan.

3.7 Indikator Kinerja

Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menargetkan adanya peningkatan

motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 dengan rincian

pada tabel 3.12.

Tabel 3.12

Indikator Kinerja

No Dimensi/

unsur

Indikator Instrumen

1. Motivasi belajar

Meningkatnya motivasi siswa pada mata pelajaran IPA yaitu 90% dari jumlah

keseluruhan siswa mempunyai motivasi yang

tinggi dengan skor ≥ 49.

Angket

2. Hasil

belajar

Meningkatnya hasil belajar pada mata

pelajaran IPA yaitu 90% dari jumlah

keseluruhan siswa mendapat nilai KKM ≥ 70.

Tes objektif

(pilihan ganda)

Sumber: Widoyoko (2012)

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

48

3.8 Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis diskriptif

komparatif yaitu membandingkan nilai hasil evaluasi kondisi awal, nilai evaluasi

siklus I dan nilai evaluasi siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan

analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap

siklus.

3.1.1 Data Kuantitatif

a. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Langkah

pertama dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data

mentah berdasarkan hasil belajar siswa. Penskoran adalah proses pengubahan

jawaban-jawaban soal tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil penilaian

tersebut selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai untuk mengetahui gambaran

yang jelas mengenai hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Dalam

penelitian ini peneliti menghitung nilai dari setiap siswa dan menghitung rata-

rata dari seluruh siswa kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto. Menurut Purwanto

(2013: 207) rumus menghitung nilai adalah sebagai berikut:

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 =𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂

Keterangan :

Skala : 100

b. Data berupa hasil belajar IPA yang dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Menurut Sudjana

(2008:109) rumus menghitung rata-rata nilai siswa adalah sebagai berikut:

= Ʃ𝑥𝑁

Keterangan :

= Rata-rata (mean)

Ʃx = jumlah seluruh skor

N = banyaknya subjek

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

49

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa

yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori tuntas dan tidak tuntas. Adapun kriteria

ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel 3.13.

Tabel 3.13

Kriteria Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 70 Tuntas

< 70 Tidak Tuntas

Sumber: Depdiknas, rancangan hasil belajar (2006)

3.1.2 Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dan data angket.

a. Data observasi dari hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

Data kualitatif diperoleh dari observasi pelaksanaan selama proses

pembelajaran IPA berlangsung dengan cara deskriptif, dan data ini hanya

bersifat sebagai data pendukung. Data observasi menggunakan skala penilaian

dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) untuk penilaian keterlaksanaan guru

pembelajaran dengan metode Group Investigation. Angka 4 = baik sekali, 3 =

baik, 2 = cukup, 1 = kurang dengan cara memberi centang (√) pada kolom

skala nilai sesuai pendapat Sudjana (2006:77).

Skala nilai tersebut kemudian dikonversikan untuk menilai

keterlaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Menurut Widoyoko

(2012:110) konversi skor keterlaksanaan pembelajaran dapat diperoleh dengan

rumus sebagai beikut:

𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 =𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊− 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉

𝟒

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3795/4/T1_292009067_BAB III... · 1 Proposal PTK 2 ... pengamatan sangat penting dan menjadi

50

Adapun konversi skor keterlaksanakan pembelajaran dapat dilihat pada

tabel 3.14 di bawah ini.

Tabel 3.14

Konversi Skor Keterlaksanaan Pembelajaran

Interval Skor Kategori

≤ 22 Sangat Kurang

23-40 Kurang Baik

41-58 Cukup

59-76 Baik

77-96 Sangat Baik

Sumber: Widoyoko (2012)

b. Data angket diperoleh dari tiap-tiap siklus.

Data kualitatif yang diperoleh dari angket motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran IPA dengan cara deskriptif. Data angket motivasi dan

observasi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan skala penilaian dengan

rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) yang berarti angka 4=sangat setuju, 3=setuju,

2=tidak setuju, dan 1=sangat tidak setuju sesuai pendapat Mardapi (2008:121).

Menurut Widiyoko (2012:110) rumus menghitung rerentang skor adalah

sebagai berikut:

𝑱𝒂𝒓𝒂𝒌 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 =𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒊− 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍

Setelah jarak interval diketahui kemudian dibuat konversi skor Motivasi

belajar siswa seperti pada tabel 3.15.

Tabel 3.15

Konversi Skor Motivasi Belajar Siswa

No. Interval Skor Keterangan

1. ≤ 33 Sangat Rendah

2. 34 – 48 Rendah

3. 49 – 63 Tinggi

4. 64 – 80 Sangat Tinggi

Sumber: Widoyoko (2012)