bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitian, setting...

32
43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting, dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan PTK atau penelitian tindakan kelas pada anak kelas V di SD Kauman Kidul. Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai peneliti, yaitu guru berperan sebagai pengajar dan peneliti ketika berlangsungnya penelitian. Di kelas V SD N Kauman Kidul siswanya berjumlah 22 siswa. Siswa tersebut terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Kondisi ekonomi siswa dikelas V SD N Kauman kidul cukup beragam. Ada beberapa siswa berada dalam kategori mampu, namun ada juga yang berkecukupan dan kurang mampu. Dalam kelas ini, siswa dengan kategori mampu cukup dominan. Namun tidak memberikan jarak bagi siswa yang mampu dan siswa yang bukan kategori mampu. Kondisi kelas cukup kondusif meskipun sering didapati rame. Akan tetapi solidaritas antar siswa baik siswa laki-laki ataupun siswa perempuan cukup baik tanpa membeda-bedakan status social dan gender. Sehingga tidak ada siswa yang dikucilkan dikelas ini. Proses belajar mengajar di SD ini setiap harinya diawal dengan kegiatan literasi, yaitu membaca buku apapun terlebih dahulu selama 15 menit sebelum dimulainya pelajaran. Setelah selesai barulah pelajaran yang sebenarnya dimulai dan selesai pada jam 12.10. Sampel dalam kelas ini adalah seluruh kelas V yang berjumlah 22 siswa. 3.2 Variabel Penelitian Penelitian ini akan menggunakan dua Variabel. Variabel tersebut adalah variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang peneliti gunakan dan variabel terikat adalah hasil belajar dari siswa. 3.2.1 Variabel X Variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dan mempengaruhi variabel terikat atau variabel dependent. Variabel bebas adalah variabel yang nantinya akan digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar sebagai variabel terikatnya. variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan metode tutor sebaya yang dipadukan dengan metode inkuiri. Dengan metode tutor sebaya dipadu

Upload: lycong

Post on 27-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian, Setting, dan Karakteristik Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan PTK atau penelitian tindakan

kelas pada anak kelas V di SD Kauman Kidul. Jenis PTK yang digunakan adalah

PTK guru sebagai peneliti, yaitu guru berperan sebagai pengajar dan peneliti ketika

berlangsungnya penelitian. Di kelas V SD N Kauman Kidul siswanya berjumlah

22 siswa. Siswa tersebut terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

Kondisi ekonomi siswa dikelas V SD N Kauman kidul cukup beragam. Ada

beberapa siswa berada dalam kategori mampu, namun ada juga yang berkecukupan

dan kurang mampu. Dalam kelas ini, siswa dengan kategori mampu cukup

dominan. Namun tidak memberikan jarak bagi siswa yang mampu dan siswa yang

bukan kategori mampu. Kondisi kelas cukup kondusif meskipun sering didapati

rame. Akan tetapi solidaritas antar siswa baik siswa laki-laki ataupun siswa

perempuan cukup baik tanpa membeda-bedakan status social dan gender. Sehingga

tidak ada siswa yang dikucilkan dikelas ini. Proses belajar mengajar di SD ini setiap

harinya diawal dengan kegiatan literasi, yaitu membaca buku apapun terlebih

dahulu selama 15 menit sebelum dimulainya pelajaran. Setelah selesai barulah

pelajaran yang sebenarnya dimulai dan selesai pada jam 12.10. Sampel dalam kelas

ini adalah seluruh kelas V yang berjumlah 22 siswa.

3.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan dua Variabel. Variabel tersebut adalah

variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). variabel bebas dalam penelitian ini

adalah metode yang peneliti gunakan dan variabel terikat adalah hasil belajar dari

siswa.

3.2.1 Variabel X

Variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dan mempengaruhi

variabel terikat atau variabel dependent. Variabel bebas adalah variabel yang

nantinya akan digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar sebagai variabel

terikatnya. variabel bebas dalam penelitian ini menggunakan metode tutor sebaya

yang dipadukan dengan metode inkuiri. Dengan metode tutor sebaya dipadu

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

44

metode inkuiri siswa akan diminta untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh

guru. Siswa yang sebelumnya dibagi dalam beberapa kelompok akan memecahkan

masalah dengan bantuan tutor sebaya dan menggunakan tahap-tahap proses ilmiah.

Metode tutor sebaya pada pelaksanaannya akan menggunakan tutor sebaya

yaitu siswa yang lebih pandai dalam matapelajaran matematika untuk menjadi tutor

bagi teman-teman yang lainnya. Pada metode ini, tutor sebaya diberikan hak penuh

untuk memberikan pengajaran kepada siswa lain, sedangkan peran guru adalah

sebagai fasilitator yang nantinya akan membantu apabila ada yang belum dipahami

siswa. meskipun nantinya akan membantu, guru tidak akan mengambil alih

kepemimpinan dari tutor sebaya. sedangkan untuk metode inkuri adalah metode

penyelidikan yang memiliki tahapan mengidentifikasi masalah, merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan menyimpulkan. Dimana

pada tahapan ini siswa akan belajar untuk menemukan sendiri pengetahuan yang

ingin mereka cari sehingga ketika siswa mampu menemukannya maka siswa akan

lebih mudah menyimpan pengetahuan tersebut kedalam memori ingatannya dalam

jangka yang lama. Berikut ini adalah sintak yang akan digunakan dalam

pembelajaran metode tutor sebaya dan metode inkuiri pada matapelajaran

matematika:

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.*

b. Guru melakukan presensi.

c. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya

jawab.*

d. Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.*

2) Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang

dan disetiap kelompok akan ditempatkan satu tutor sebaya.*

b. Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk

menggali pengetahuan awal siswa dengan bertanya jawab.*

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

45

c. Guru menjelaskan materi dengan media-media yang

menunjang.*

d. Siswa menyimak penjelasan guru.

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

apabila ada yang belum dipahami.*

f. Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk

mengidentifikasi suatu masalah.*

g. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan

kepada setiap kelompok sebagai acuan pemecahan masalah.

h. Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan

untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

a. Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis

pada lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah

dibeirikan.*

b. Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya

untuk melakukan penghitungan.

c. Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan

membantu kelompok apabila tutor sebaya mengalami

kesulitan.

d. Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan

menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan

hipotesis.*

e. Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis

mereka diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).*

f. Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.*

g. Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.*

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

46

h. Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada

kelompok yang presentasi dan kelompok yang memberikan

komentar.*

i. Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.*

j. Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Konfirmasi

a. Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan

siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk

kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.*

b. Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

c. Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang

diperolehnya.

3) Kegiatan Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dipelajari.*

b. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.*

c. Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

d. Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya*

e. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pemberian tanda flag (*) menunjukkan kesesuaian dengan standar

proses dan sintaks pembelajaran metode tutor sebaya dan metode inkuiri.

3.2.2 Variabel Y

Variabek terikat adalah variabel yang mendapat pengaruh dari variabel

bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikat yang digunakan adalah hasil belajar

matematika dengan pokok bahasan menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah pada siswa kelas lima SD N Kauman Kidul kota Salatiga semester genap

tahun pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan dalam dua

siklus. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang terkait dengan aspek

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

47

kognitif, afektif, dan psikomotor dan dapat diukur menggunakan teknik tes dan

nontes. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini akan dipengaruhi oleh metode

tutor sebaya yang dipadu dengan metode inkuiri dalam matapelajaran matematika.

berikut ini adalah indikator yang akan dicapai dalam penelitian ini:

1) Keterampilan yang dimiliki guru dalam mengelolah pembelajaran

matematika ketika mengunakan metode Tutor Sebaya dipadukan metode

Inkuiri

2) Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran matematika ketika menggunakan

metode Tutor Sebaya dipadukan metode Inkuiri.

3) Hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika ketika menggunakan

metode Tutor Sebaya dipadukan metode Inkuiri.

Ketrampilan guru dan keaktifan siswa akan diukur dengan nontes lembar

observasi. Sedangkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada

ranah kognitif akan dikur dengan tes objektif (pilihan ganda) dan tes submatif (tes

uraian), dan nontes LKS. Sedangkan pada afektif dan psikomotor akan diukur

dengan nontes berupa rubrik.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitan Tindakan Kelas atau sering

disebut PTK. Dalam PTK ini, diharapkan adanya peningkatan pada suatu objek

yang diteliti. PTK yang peneliti gunakan adalah PTK dengan model guru sebagai

peneliti. Diamana gurulah yang menjadi peneliti sekaligus pengajar dalam proses

pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana sebelumnya akan

dilaksanakan tes pra siklus dan pemberian pelatihan untuk siswa-siswa yang

menjadi tutor sebaya. Model yang digunakan adalah model penelitian tindakan

kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Tahapan siklus tersebut

terdiri dari 1) Rencana atau Planning, 2) Tidakan atau Action dan Pengamatan atau

Observation, dan 4) Refleksi atau Reflection. Dalam setiap siklus terdiri dari tiga

kali pertemuan. Sedangkan, prosedur tindakan untuk setiap siklusnya akan

diperlihatkan pada gambar satu berikut ini.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

48

Gambar 3.1

Alur siklus PTK model spiral menurut Kemmis dan Taggart

3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I

A. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan di siklus I, peneliti akan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas 5 pada mata pelajaran matematika

dengan metode tutor sebaya dipadu metode inkuiri. Persiapan selanjutnya

adalah mempersiapkan alat pengumpulan data selama tiga kali pertemuan yang

berkaitan dengan lembar tes, lembar observasi pembelajaran, dan lembar

aktivitas belajar siswa. Selain itu peneliti akan membagi siswa kedalam

beberapa kelompok belajar dan menentukan siapa saja yang akan menjadi tutor

sebaya.

B. Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan siklus I, penelitian teridiri dari 3 kali pertemuan

yang disesuaikan dengan skenario yang telah dibuat yaitu menggunakan metode

tutor sebaya dipadu metode inkuiri. Pada setiap pertemuannya, pelaksanaan

tindakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1) Pendahuluan, 2) Kegiatan inti yang

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

49

teridiri dari eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan 3) Penutup. Pada tahap ini juga

akan dilaksanakan observasi untuk mengetahui apakah yang terdapat dalam

pelaksanaan penelitian sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Observasi

dilakukan pada setiap pertemuan siklus 1,yaitu pada pertemuan ke satu, dua, dan

tiga. Observasi akan dilakukan oleh seorang observer atau pengamat. Dalam

tahap ini observer akan melakukan pengamatan baik kepada guru (peneliti) dan

kepada siswa melalui lembar observasi yang terlampir. Setiap berakhirnya

pertemuan 1,2, dan 3 akan ada refleksi yang nantinya akan digunakan sebagai

perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Pertama

1. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.

2) Guru melakukan presensi.

3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya jawab

mengenai gambar kotak kecil berwarna merah dan kuning ketika

disusun akan menjadi kotak besar.

4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan

tulis.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan

setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.

2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.

3) Guru menjelaskan materi pecahan dengan menggunakan media

gambar kotak kotak kecil dan media lingkaran.

4) Siswa menyimak penjelasan guru.

5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum dipahami.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

50

6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi

suatu masalah yang berkaitan dengan pecahan senilai antara pecahan

biasa dan pecahan campuran.

7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada

setiap kelompok acuan pemecahan masalah.

8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada

lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.

2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk

melakukan penghitungan.

3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu

kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.

4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan

menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.

5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka

diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).

6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.

8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok

yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.

9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.

10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

51

Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan

siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk

kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.

2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang

diperolehnya.

3. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

3) Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

4) Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua

1.Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.

2) Guru melakukan presensi.

3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya jawab

mengenai gambar bola berjumlah 100 yang beberapa masuk kedalam

kotak berbentuk persegi panjang.

4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan

tulis.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan

setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.

2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

52

3) Guru menjelaskan materi pecahan persen dengan menggunakan

gambar bola berjumlah 100 yang masuk kedalam kotak dan gambar

diskon di took baju.

4) Siswa menyimak penjelasan guru.

5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum dipahami.

6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi

suatu masalah yang berkaitan dengan perbandingan jumlah siswa

yang mengikuti ekstra karawitan dan siswa yang tidak mengikuti

ekstra karawitan.

7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada

setiap kelompok acuan pemecahan masalah.

8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada

lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.

2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk

melakukan penghitungan.

3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu

kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.

4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan menganalisis

penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.

5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka

diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).

6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.

8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok

yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

53

9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.

10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan

siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk

kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.

2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang

diperolehnya.

3. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

3) Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

4) Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan Ketiga

1. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.

2) Guru melakukan presensi.

3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya jawab

tentang apa saja yang teleh dipelajari pada pertemuan pertama dan

kedua.

4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan

tulis.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

54

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan

setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.

2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.

3) Guru menjelaskan materi pecahan desimal dengan menggunakan

media gambar barang degan keterangan beratnya.

4) Siswa menyimak penjelasan guru.

5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum dipahami.

6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi

suatu masalah yang berkaitan dengan pecahan desimal berupa

pembuktian angka-angka pembilang berpenyebut 100.

7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada

setiap kelompok acuan pemecahan masalah.

8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada

lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.

2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk

melakukan penghitungan.

3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu

kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.

4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan

menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.

5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka

diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).

6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

55

7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.

8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok

yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.

9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.

10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan siswa

yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk kelompok

yang mendapatkan nilai terbanyak.

2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang diperolehnya.

3. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

3) Siswa mengerjakan tes siklus 1.

4) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

5) Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

6) Guru menutup pelajaran dengan salam.

C. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilaksanakan setelah berakhirnya pertemuan pertama,

kedua, dan ketiga. Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apa

saja kekurangan dan kelebihan pada setiap pertemaunnya sehingga pada

pertemuan selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya. Untuk pertemuan

ketiga nantinya akan menjadi refleksi pada pertemuan pertama siklus II.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

56

3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II

A. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan di siklus II, peneliti akan menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran untuk kelas 5 pada mata pelajaran matematika

dengan metode tutor sebaya dipadu metode inkuiri. Persiapan selanjutnya

adalah mempersiapkan alat pengumpulan data selama tiga kali pertemuan yang

berkaitan dengan lembar tes, lembar observasi pembelajaran, dan lembar

aktivitas belajar siswa. Selain itu peneliti akan membagi siswa kedalam

beberapa kelompok belajar dan menentukan siapa saja yang akan menjadi tutor

sebaya.

B. Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan siklus II, penelitian teridiri dari 3 kali pertemuan

yang disesuaikan dengan skenario yang telah dibuat yaitu menggunakan metode

tutor sebaya dipadu metode inkuiri. Pada setiap pertemuannya, pelaksanaan

tindakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: 1) Pendahuluan, 2) Kegiatan inti yang

teridiri dari eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, dan 3) Penutup. Pada tahap ini

juga akan dilaksanakan observasi untuk mengetahui apakah yang terdapat

dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan skenario yang telah dibuat.

Observasi dilakukan pada setiap pertemuan siklus 1,yaitu pada pertemuan ke

satu, dua, dan tiga. Observasi akan dilakukan oleh seorang observer atau

pengamat. Dalam tahap ini observer akan melakukan pengamatan baik kepada

guru (peneliti) dan kepada siswa melalui lembar observasi yang terlampir.

Setiap berakhirnya pertemuan 1,2, dan 3 akan ada refleksi yang nantinya akan

digunakan sebagai perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan Pertama

1. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.

2) Guru melakukan presensi.

3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bercerita dan

bertanya jawab tentang seorang pelari yang mengelilingi stadion.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

57

4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan

tulis.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan

setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.

2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.

3) Guru menjelaskan materi penjumlahan pecahan dengan media

gambar tampak atas seorang pelari mengelilingi stadion.

4) Siswa menyimak penjelasan guru.

5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum dipahami.

6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi

suatu masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua pasang

pecahan yang dijumlahkan.

7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada

setiap kelompok acuan pemecahan masalah.

8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada

lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.

2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk

melakukan penghitungan.

3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu

kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.

4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan

menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.

5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka

diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

58

6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.

8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok

yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.

9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.

10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan

siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk

kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.

2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang diperolehnya.

3. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

3) Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

4) Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.

2) Guru melakukan presensi.

3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bercerita dan

bertanya jawab mengenai seorang siswa yang berangkat sekolah lalu

kembali lagi kerumah karena ada barang yang tertinggal.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

59

4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan

tulis.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan

setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.

2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.

3) Guru menjelaskan materi pengurangan pecahan dengan

menggunakan gambar tampak atas siswa yang berangkat kesekolah.

4) Siswa menyimak penjelasan guru.

5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum dipahami.

6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi

suatu masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua pasang

pecahan yang dikurangkan.

7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada

setiap kelompok acuan pemecahan masalah.

8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada

lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.

2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk

melakukan penghitungan.

3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu

kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.

4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan menganalisis

penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.

5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka

diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

60

6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.

8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok

yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.

9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.

10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan

siswa yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk

kelompok yang mendapatkan nilai terbanyak.

2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang

diperolehnya.

3. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

3) Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

4) Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan Ketiga

1. Pendahuluan

1) Guru mengucapkan salam dan mengondisikan siswa.

2) Guru melakukan presensi.

3) Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan bertanya jawab

tentang apa saja yang teleh dipelajari pada pertemuan pertama dan

kedua.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

61

4) Guru menuliskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai di papan

tulis.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 5-6 orang dan

setiap kelompok akan ditempatkan 1 orang tutor sebaya.

2) Guru mengaitkan apersepsi kedalam pembelajaran untuk menggali

pengetahuan awal siswa tentang pecahan dengan bertanya jawab.

3) Guru menjelaskan materi hitung campuran pada pecahan dengan

menggunakan media soal cerita bergambar.

4) Siswa menyimak penjelasan guru.

5) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum dipahami.

6) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengidentidikasi

suatu masalah yang berkaitan dengan perbandingan soal hitung

campuran.

7) Guru membagi lembar kerja siswa (LKS) berbentuk bagan kepada

setiap kelompok acuan pemecahan masalah.

8) Guru menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Elaborasi

1) Dengan bimbingan tutor sebaya, siswa menuliskan hipotesis pada

lembar kerja siswa (LKS) sesuai masalah yang telah dibeirikan.

2) Tutor sebaya mengarakan seluruh siswa dalam kelompoknya untuk

melakukan penghitungan.

3) Guru berkeliling mengamati kemajuan kelompok dan membantu

kelompok apabila tutor sebaya mengalami kesulitan.

4) Seluruh siswa dalam satu kelompok mendiskusikan dan

menganalisis penghitungan untuk dibandingkan dengan hipotesis.

5) Setiap kelompok menuliskan kesimpulan apakah hipotesis mereka

diterima atau ditolak pada lembar kerja siswa (LKS).

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

62

6) Salah satu siswa dari beberapa kelompok maju kedepan untuk

mempresentasikan hasil dari kelompoknya.

7) Siswa dari kelompok lain yang tidak presentasi memberikan

komentar pada siswa yang presentasi.

8) Setiap kelompok bertugas untuk memberikan nilai pada kelompok

yang presentasi dan kelompok yang memberikan komentar.

9) Siswa yang telah melakukan presentasi menempelkan LKS

berbentuk bagan dipapan pajang.

10) Guru dan siswa membahas bersama hasil presentasi yang telah

dilakukan.

Konfirmasi

1) Guru memberikan apresiasi bagi siswa yang maju kedepan dan siswa

yang berkomentar berupa tepuk tangan dan hadiah untuk kelompok

yang mendapatkan nilai terbanyak.

2) Guru memberikan umpan balik dan penguatan pada siswa.

3) Siswa merefleksikan pelaksanaan pembelajaran yang diperolehnya.

3. Penutup

1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

2) Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

3) Siswa mengerjakan tes siklus 2.

4) Guru menanyakan perasaan siswa selama proses pembelajaran.

5) Siswa diinformasikan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.

6) Guru menutup pelajaran dengan salam.

C. Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilaksanakan setelah berakhirnya pertemuan pertama, kedua,

dan ketiga. Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja

kekurangan dan kelebihan pada setiap pertemaunnya sehingga pada pertemuan

selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya. Jika hasil penelitian yang dicapai

pada siklus II sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan dapat

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

63

diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum sesuai dengan

yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini akan menggunakan teknik tes dan

non tes. Pada teknik tes peneliti akan menggunakan pilihan ganda dan uraian.

Sedangkan untuk teknik nontes peneliti akan menggunakan lembar observasi dan

lembar kerja siswa (tugas kelompok).

1) Tes

Tes merupakan alat yang dirancang untuk mengukur indikator atau

kompetensi tertentu (Slameto, 2015:233-234). Maka dari itu peneliti akan

menggunakkan teknik tes untuk mengetahui seberepa jauh pemahaman

kognitif siswa terhadap materi yang nantinya akan diajarkan. Dalam teknik tes

ini, peneliti akan menggunakan tes tertulis dengan bentuk pilihan ganda

(objektif) dan uraian (submatif).

2) Tugas kelompok

Tugas kelompok merupakan tugas yang diberikan secara kelompok. Bentuk

instrumen yang digunakan dapat berupa tertulis dengan menjawab uraian

secara bebas dengan tingkat berfikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi

(Wardani, Slameto dan Winanto, 2014:75). Dalam penelitian ini akan

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai instrumen penilaian dari tugas

kelompok (terlampir).

3) Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pencatatan fenomena yang

dilakukan secara sistematis (Slameto, 2015:232). Dalam observasi ini yang

akan diukur adalah kegiatan pembelajar guru dengan menggunakan metode

tutor sebaya dan metode inkuiri, serta aktivitas belajar yang dilakukan siswa.

Untuk itu, pada kegiatan ini diperlukan adanya kerjasama dengan seorang

pengamat atau observer. Dalam penelitian ini, yang akan berperan sebagai

observer atau pengamat adalah seorang guru. Lembar observasi ketrampilan

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

64

guru dan aktifitas siswa akan terlampir, sedangkan rubrik pengukuran afektif

dan psikomotor siswa akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.

Instrumen pengumpulan data untuk hasil belajar siswa dalam penelitian ini

adalah butir soal berupa pilihan ganda,uraian, dan LKS serta lembar observasi

berupa rubrik pengukuran afektif dan rubrik pengukuran psikomotor. Berikut ini

adalah tabel 3.1 yang menyajikan rubrik pengukuran afektif, tabel 3.2 menyajikan

rubrik pengukuran psikomotor, tabel 3.3 menyajikan kisi-kisi instrument

pengukuran hasil belajar untuk siklus I dan tabel 3.4 menyajikan kisi-kisi

instrument pengukuran hasil belajar untuk siklus II.

Tabel 3.1

Rubrik Pengukuran Afektif

Siklus I dan Siklus II

Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan!

Kolom “Terlihat”/T = jika siswa melakukan

Kolom “Tidak Terlihat”/TT = jika siswa tidak melakukan

No

Nama

siswa

Aktivitas yang diamati

Skor

Afektif

Menyimak

permasalah

Diskusi pemecahan

masalah

Mengomentari

presntasi

Menerima

penghargaan

1 2 3 4 5 6 7 8

T TT T TT T TT T TT T TT T TT T TT T TT

1.

2.

3.

4.

5.

dst

22

Keterangan:

1= Menerima permasalahan pecahan

2= Menerima lembar kerja dari guru dalam kelompok

3= Menyampaikan pendapat dalam kelompok

4= Menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok

5= Memberikan pendapat atas suatu pernyataan.

6= menerima pendapat.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

65

7= Menerima penghargaan berupa tepuk tangan.

8= Menerima ucapan selamat dari guru

Tabel 3.2

Rubrik Pengukuran Psikomotor

Siklus I dan Siklus II

Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan!

Kolom “Terlihat”/T = jika anak melakukan

Kolom “Tidak Terlihat”/TT = jika anak tidak melakukan

No Nama

siswa

Aktivitas yang diamati

Skor

Psikomotor

Terampil membuat laporan Terampil merefleksi

Membuat

laporan sesuai

dengan urutan

Laporan dibuat

rapi, bersih dan

jelas

Mengemukakan

apa yang sudah

dipelajari

Mengemukakan

kelebihan dan

kelemahan dari apa

yang dipelajari

T TT T TT T TT T TT

1.

2.

3.

4.

5.

dst

22

Skor Akhir = Ʃ A1 + A4 + A2 + A1

= 25+25+25+25

= 100

Skor Psikomotor = Ʃ P3 + P3

= 50+50

= 100

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

66

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran

Hasil Belajar Matematika Siklus I

Sekolah : SD Negeri Kauman Kidul

Mata pelajaran : Matematika

Materi : Mengubah bentuk pecahan.

Kelas/semester : V (Lima) / II

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kom

peten

si

Dasa

r

Mate

ri

Pemb

elajar

an

Indikator yang

dinilai

Aspek Teknik

No.

Item

Afektif Kognitif Psikomotor Tes Non-tes

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5

Obj

ekti

f

Sub

mati

f

Afek

tif

Psiko

motor

Tug

as

kelo

mpo

k

5.1.

Men

guba

h

peca

han

kebe

ntuk

perse

n dan

desi

mal

serta

sebal

iknya

.

Men

guba

h

bennt

uk

peca

han

5.1.1 menyimak

permasalahan

Rubrik

5.1.2 diskusi

pemecahan masalah

Rubrik

5.1.3 mengomentari

siswa yang

presentasi

Rubrik

5.1.4 menerima

penghargaan.

Rubrik

5.1.5 melaporkan

hasil diskusi

Rubrik

5.1.6 terampil

merefleksi

Rubrik

5.1.7 merumuskan

hipotesis

LKS

5.1.8 menghitung

data

LKS

5.1.9 menganalisis

data

LKS

5.1.10

menyimpulkan

hasil

LKS

5.1.11

membedakan

pecahan biasa dan

pecahan campuran

1,3,8

1

5.1.12 mengubah

pecahan kebentuk

persen dan

sebaliknya.

2,5,6,7

2,4

5.1.13 mengubah

bentuk pecahan

kebentuk desimal

dan sebaliknya

4,9,10

3

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

67

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Pengukuran

Hasil Belajar Matematika Siklus II

Sekolah : SD Negeri Kauman Kidul

Mata pelajaran : Matematika

Materi : Menjumlahkan dan mengurangkan pecahan

Kelas/semester : V (Lima) / II

Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah

Kom

peten

si

Dasa

r

Mate

ri

Pemb

elajar

an

Indikator yang

dinilai

Aspek Teknik

No.

Item

Afektif Kognitif Psikomotor Tes Non-tes

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5

Obj

ekti

f

Sub

mati

f

Afek

tif

Psiko

motor

Tug

as

kelo

mpo

k

5.2

Menj

umla

hkan

dan

meng

urang

kan

berba

gai

bentu

k

peca

han.

Menj

umla

hkan

dan

meng

urang

kan

peca

han

5.2.1 menyimak

permasalahan

Rubrik

5.2.2 diskusi

pemecahan masalah

Rubrik

5.2.3 mengomentari

siswa yang

presentasi

Rubrik

5.2.4 menerima

penghargaan.

Rubrik

5.2.5 melaporkan

hasil diskusi

Rubrik

5.2.6 terampil

merefleksi

Rubrik

5.2.7 merumuskan

hipotesis

LKS

5.2.8 menghitung

data

LKS

5.2.9 menganalisis

data

LKS

5.2.10

menyimpulkan

hasil

LKS

5.2.11

menjumlahkan

berbagai bentuk

pecahan.

2,5,6,7,

8

2,3

5.2.12

mengurangkan

berbagai bentuk

pecahan.

3,9

1

5.2.13

melakukukan

hitung campuran

berbagai bentuk

pecahan.

1,4,10

4

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

68

3.5 Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji

ketuntatasan dan analisis deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan merupakan

analisis yang membandingkan skor yang siswa peroleh dengan KKM matematika

yaitu 65. Sedangkan analisis dekriptif komparatif adalah membandingkan nilai tes

sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data kauntitatif adalah data yang

berbentuk angka-angka sedangkan data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-

kata. Setelah data dari kualitatif dan data kuantitatif diperoleh, kemudian akan

dianalisis dengsn deskriptif komparatif yang melihat perpandingan dari nilai pra

siklus, siklus 1, dan siklus 2. Selanjutnya pada bab 5 nantinya akan disimpulkan

hasil dari penelitian berdasarkan deskripsi data yang telah dibuat.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa instrumen penilaian hasil belajar

siswa dalam penelitian ini adalah butir soal berupa pilihan ganda,uraian, dan LKS

serta lembar observasi berupa rubrik pengukuran afektif dan rubrik pengukuran

psikomotor. Akan tetapi dalam penelitian ini yang akan diuji validitas dan

reliabilitas hanyalah instrumen tes dari butir soal pilihan ganda dan uraian. Hal ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mana soal yang valid dan mana soal

yang tidak valid, sehingga soal tersebut dapat dikerjakan secara maksilmal oleh

siswa kelas V SD N Kauman Kidul tahun 2016/2017. Pengujian validitas dan

reliabilitas butir soal akan diujikan pada siswa satu tingkat diatas kelas yang diteliti

yaitu kelas VI SD N Kauman Kidul tahun 2016/2017.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari validity yang memiliki makna sejaumana ketepatan dan

kecermatan yang dimiliki alat ukur dalam melakukakan fungsinya sebagai alat ukur

(Djali dan Muljono, 2007:49). Instrument atau alat ukur yang digunakan dapat

dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut dapat

memperhatikan sejauh mana kesesuaian alat ukur mampu mejalankan fungsi

ukurnya sehingga diperlolehlah data yang sesuai dengan tujuan dari penelitian

tersebut dilakukan. Sehingga dengan kata lain, validitas dapat dikatakan sebagai

suatu alat untuk membuktikan apakah instrument atau tes dapat mengukur dengan

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

69

baik apa yang akan diukur. Berikut ini adalah indeks validitas istrumen yang dibagi

dalam beberapa interpretasi dan diperlihatkan pada tabel 6.

Tabel 3.5

Koefisien Validitas Instrumen

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,61 – 0,80 Tinggi

3. 0,41 – 0,60 Cukup

4. 0,21 – 0,40 Rendah

5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

(Wardani, dkk, 2012:346)

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan penelitian pada siklus I

dengan jumlah soal pilihan ganda 35 butir soal dan soal uraian 10 soal diperoleh

hasil yang valid pada soal pilihan ganda sebanyak 10 soal dan pada uraian sebanyak

10 soal, sehingga dapat dikatakan bahwa 25 soal pilihan ganda tidak valid dan pada

soal uraian tidak ada yang tidak valid. Kemudian pada soal uraian divalidkan lagi

menjadi 4 soal. Pada siklus II uji validitas dilaksanakan dengan jumlah soal pilihan

ganda 35 butir soal dan soal uraian 10 soal diperoleh hasil soal yang valid pada soal

pilihan ganda sebanyak 13 soal dan pada uraian sebanyak 10 soal, sehingga dapat

dikatakan bahwa 22 soal pilihan ganda tidak valid dan pada soal uraian tidak ada

yang tidak valid. kemudian soal pilihan ganda divalidkan lagi menjadi 10 soal dan

soal uraian divalidkan lagi menjadi 4 soal. Uji validitas dapat ketahui dengan

melihat nilai Corrected Item-Total Correlation. Jika nilai Corrected Item-Total

Correlation lebih besar dari 0,41 maka instrumen tersebut dikatakan valid dan dapat

digunakan. Sedangkan jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari

0,41 maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana suatu

pengukuran dapat dipercaya (Djali dan Muljono, 2007:55). Konsep reliabilitas

dalam arti alat ukur berkaitan dengan kesesuaian hasil pengukuruan yang terjadi

apabila pengukuran ulang dilakukan pada subjek yang sama, sedangkan konsep

reliabilitas dalam arti hasil ukur berkaitan dengan kesesuaian hasil pengukuruan

yang terjadi apabila pengukuran ulang dilakukan pada subjek yang berbeda (Djali

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

70

dan Muljono, 2007:55-56). Berikut ini adalah patokan yang digunakan dalam

menentukan nilai reliabilitas dalam suatu instumen.

Tabel 3.6

Rentang Indeks Reliabilitas

(Wardani, dkk, 2012:344)

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

dilakukan dengan SPSS versi 16.00. Koefisien reliabilitas dapat dilihat memalui

besarnya nilai Cronbach’s Alpha yang disesuaiakan dengan klasifikasi koefisien

yang sudah diungkapkan. Pada siklus I soal pilihan ganda nilai Cronbach’s Alpha

mencapai 0,761 berarti memiliki tingkat interpretasi yang reliabel dan pada soal

uraian nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,922 berarti memiliki tingkat interpretasi

yang tinggi reliabel. Sementara pada siklus II soal pilihan ganda nilai Cronbach’s

Alpha mencapai 0,813 berarti memiliki tingkat interpretasi yang tinggi reliabel dan

pada soal uraian nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,954 berarti memiliki tingkat

interpretasi yang tinggi reliabel.

3.7 Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian tindakan kelas ini dinyatakan akan berhasil apabila hasil

belajar siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal sebesar 80% dan rata-rata nilai

satu kelas lebih besar dari nilai KKM. Nilai KKM di SD N Kauman Kidul pada

kelas 5 untuk matapelajaran matematika adalah 65, sehingga rata-rata nilai seluruh

siswa pada kelas 5 haruslah diatas 65.

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh

dengan rumus:

Ketuntasan Klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

No. Indeks Interpretasi

1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel

2. 0,60 – 0,80 Reliabel

3. 0,40 – 0,60 Cukup reliabel

4. 0,20 – 0,40 Agak reliable

5. < 0,20 Kurang reliable

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

71

3.8 Uji Taraf Kesukaran Soal

Tes hasil belajar yang diperuntukkan pada setiap siklusnya perlu diuji tingkat

kesekurannya. Sudjana (2012: 137) berpendapat bahwa kriteria yang digunakan

dalam menentukan taraf kesukaran soal adalah jika indeks semakin kecil maka

semakin sulit soal tersebut dan jika semakin besar indeks maka semakin mudah soal

tersebut. Berikut ini adalah rumus dan kriteria yang digunakan untuk menentukan

taraf kesukaran soal (Sudjana, 2012: 137).

P = B

N

P = Proporsi siswa yang menjawab benar

B = jumlah siswa yang menjawab benar

N = Jumlah seluruh siswa.

Tabel 3.7

Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Rentang Skor Tingkat Kesukaran

1.

2.

3.

0.00 – 0.30

0.31 – 0.70

0.71 – 1.00

Sukar

Sedang

Mudah

Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 6

SD Negeri Kauman Kidul dengan jumlah responden 16 siswa didapat hasil sebagai

berikut:

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

72

Tabel 3.8

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus I

Berdasarkan tabel diatas terdapat 10 soal pilihan ganda pada siklus I yang

telah dipilih sesuai uji validitas yang telah dilaksanakan. Dari 10 soal ini, soal sukar

yang sebanyak 0 soal, sedang sebanyak 1 soal yaitu nomor 19, dan mudah sebanyak

9 soal yaitu nomor 16, 17, 19, 21, 22, 24, 27, 28, 30, 32.

Tabel 3.9

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uraian Siklus I

No. Banyak siswa

yang menjawab

(N)

Banyak siswa

yang menjawab

benar (B)

Indeks

𝐵

𝑁

Hasil Kategori

Soal

16 16 15 15/16 0,93 Mudah

17 16 14 14/16 0,87 Mudah

19 16 6 6/16 0,37 Sedang

21 16 13 13/16 0,81 Mudah

22 16 15 15/16 0,93 Mudah

24 16 13 13/16 0,81 Mudah

27 16 15 15/16 0,93 Mudah

28 16 15 15/16 0,93 Mudah

30 16 15 15/16 0,93 Mudah

32 16 13 13/16 0,81 Mudah

No

.

Banyak siswa yang

menjawab (N)

Banyak siswa yang

menjawab benar

(B)

Indeks

𝐵

𝑁

Hasil Kategori

soal

3 16 9 9/16 0,56 Sedang

6 16 15 15/16 0,93 Mudah

7 16 15 15/16 0,93 Mudah

10 16 4 4/16 0,25 Sukar

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

73

Berdasarkan tabel di atas dari 4 soal uraian yang memiliki kategori soal

sukar sebanyak 1 soal yaitu nomor 10. Item yang memiliki soal sedang sebanyak

1 soal yaitu nomor 3, dan yang memiliki soal mudah sebanyak 2 soal yaitu nomor

6, 7.

Tabel 3.10

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Siklus I

Berdasarkan tabel diatas terdapat 10 soal pilihan ganda pada siklus I yang

telah dipilih sesuai uji validitas yang telah dilaksanakan. Dari 10 soal, soal yang

sukar sebanyak 0 soal, sedang sebanyak 3 soal yaitu nomor 23, 26, 29, dan mudah

sebanyak 7 soal yaitu nomor 5, 11, 21, 24, 27, 28, 32.

No. Banyak siswa

yang menjawab

(N)

Banyak siswa

yang menjawab

benar (B)

Indeks

𝐵

𝑁

Hasil Kategori

Soal

5 16 13 13/16 0,81 Mudah

11 16 15 15/16 0,93 Mudah

21 16 12 12/16 0,75 Mudah

23 16 10 10/16 0,62 Sedang

24 16 12 12/16 0,75 Mudah

26 16 10 10/16 0,62 Sedang

27 16 14 14/16 0,87 Mudah

28 16 12 12/16 0,75 Mudah

29 16 10 10/16 0,62 Sedang

32 16 12 13/16 0,75 Mudah

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Setting ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15891/3/T1_292013530_BAB... · Jenis PTK yang digunakan adalah PTK guru sebagai

74

Tabel 3.11

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uraian Siklus I

Berdasarkan tabel di atas dari 4 soal uraian yang memiliki kategori soal

sukar sebanyak 0 soal. Item yang memiliki soal sedang sebanyak 4 soal yaitu

nomor 4,6,7,8 dan yang memiliki soal mudah sebanyak 0 soal.

No

.

Banyak siswa yang

menjawab (N)

Banyak siswa yang

menjawab benar

(B)

Indeks

𝐵

𝑁

Hasil Kategori

soal

4 16 11 11/16 0,68 Sedang

6 16 8 8/16 0,50 Sedang

7 16 9 9/16 0,56 Sedang

9 16 7 7/16 0,43 Sedang