bab iii metode penelitian i. lokasi, populasi dan sampel...

33
76 Amirudin, 2013 Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN I. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Dengan jumlah sebanyak 30 sekolah Dasar Negeri dan Swasta Gambar 3.1 Lokasi Penelitian 2. Populasi Populasi menurut Sugiono, (2011:119) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Upload: dinhdang

Post on 31-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

76 Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

I. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian ini adalah Sekolah Dasar di Kecamatan

Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Dengan jumlah

sebanyak 30 sekolah Dasar Negeri dan Swasta

Gambar 3.1

Lokasi Penelitian

2. Populasi

Populasi menurut Sugiono, (2011:119) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

77

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan populasi penelitian yaitu

Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Pangkalam Kuras Kabupaten Pelalawan

Riau. Adapun populasi tersebut yaitu:

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Kepala Sekolah Komite Sekolah Wakil Kepsek

1 SDN 001 Kemang 1

2 SDN 002 Kesuma 1 1 1

3 SDN 003 Sorek Satu 1 1 1

4 SDN 004 Terantang Manuk 1 1 1

5 SDN 005 Palas 1 1 1

6 SDN 006 Sorek Dua 1 1 1

7 SDN 007 Betung 1 1 1

8 SDN 008 Dundangan 1 1 1

9 SDN 009 Talau 1 1 1

10 SDN 010 Tanjung Beringin 1 1 1

11 SDN 011 Sorek Satu 1 1 1

12 SDN 012 Surya Indah 1 1 1

13 SDN 013 Surya Indah 1 1 1

14 SDN 014 Sialang Indah 1 1 1

15 SDN 015 Beringin Indah 1 1 1

16 SDN 016 Meranti 1 1 1

17 SDN 017 Sorek Satu 1 1 1

18 SDN 018 Sorek Satu 1 1 1

19 SDN 019 Batang Kulim 1 1 1

20 SDN 020 Betung 1 1 1

21 SDN 021 Kemang 1 1 1

22 SDN 022 Harapan Jaya 1 1 1

23 SDN 023 Kesuma 1 1 1

24 SDN 024 Sorek Satu 1 1 1

25 SDN 025 Dundangan 1 1 1

78

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 SDN 026 Macang 1 1 1

27 SDN 027 Bukit Kesuma 1 1 1

28 SDN 028 Tapui Indah 1 1 1

29 SD Bidadari 1 1 1

30 SD Maju Mandiri 1 1 1 1

Jumlah Total 30 30 30

3. Sampel Penelitian

Pengertian Sampel menurut Sugiono (2011:119) adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara Riduan

(2008:56) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh.

Menurut Sugiono (2011:126) sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah polulasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau

penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan yang

sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua

anggota populasi dijadikan sampel.

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden penelitian

berdasarkan kebutuhan peneliti yaitu untuk variabel proses perencanaan

partisipatif respondennya adalah kepala sekolah sebanyak 30 orang,

kemudian untuk variabel kinerja manajerial kepala sekolah respondennya

adalah wakil kepala sekolah sebanyak 30 orang , dan variabel efektivitas

implementasi MBS respondennya adalah kepala sekolah dan komite

sekolah sebanyak 30 kepala sekolah dan 30 orang komite sekolah. Total

responden penelitian berjumlah 90 orang.

79

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiono (2011:3) pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang

perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah

berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga

terjangkau oleh penalaran manusia. empiris berarti cara-cara yang dilakukan

itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati

dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang

digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang

bersifat logis.

1. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif menurut Sugiono (2011:11) dapat diartikan sebagai

pendekatan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Pendekatan penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian

ini ialah metode survey. Kerlinger seperti dikutip Sugiono (2011:12)

mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan-hubungan antar variabel

80

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosiologis maupun psikologis. Sedangkan Riduwan (2010:217)

mengungkapkan bahwa “Metode survey deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh 1) deskripsi tentang

Proses Perencanaan Partisipatif dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

serta Efektivitas Implementasi MBS di Sekolah Dasar (SD) Negeri Dan

Swasta Di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Riau 2)

eksplanasi yang teruji mengenai pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif

dan Kinerja manajerial Kepala Sekolah terhadap Efektivitas Implementasi

MBS terhadap Sekolah Dasar (SD) Negeri Dan Swasta Di Kecamatan

Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Riau

2. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk

memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Arikunto (2002:86) bahwa: “Metode deskriptif adalah

metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan-

permasalahan yang terjadi saat ini atau masa sekarang.” Metode deskriptif

pun diartikan sebagai perolehan informasi atau data yang relevan dengan

masalah yang diteliti melalui penelaahan berbagai konsep atau teori yang

dikemukakan oleh para ahli.

Metode deskriptif dalam penelitian ini sesuai digunakan, karena

masalah yang diambil terpusat pada masalah aktual dan berada pada saat

penelitian dilaksanakan dengan melalui prosedur pengumpulan data,

mengklasifikasi data kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan.

81

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenis penelitian adalah deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif

bertujuan untuk memperoleh secara jelas tentang suatu situasi atau keadaan

tertentu, sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui

kejelasan hubungan suatu variabel (menguji hipotesis) melalui pengumpulan

data di lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey

yaitu penelitian ini mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

kuesioner dan wawancara sebagai alat pengumpulan data utamanya.

3. Studi Kepustakaan

Studi Bibliografi sering disebut juga studi kepustakaan, digunakan

untuk melengkapi metode deskriptif. Studi bibliografi merupakan proses

penelusuran sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, laporan-laporan

penelitian, jurnal, dan sejenisnya yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

Melalui studi bibliografi ini, penulis akan memperoleh tambahan

informasi dan pengetahuan dalam bentuk teori-teori yang dapat dijadikan

landasan berfikir dalam mengkaji, menganalisis, dan memecahkan

permasalahan yang diteliti.

III. Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya, variabel adalah konstruk atau sifat yang

akan dipelajari.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas ( independen) yaitu

Proses Perencanaan Partisipatif (X₁) dan kinerja manajerial kepala sekolah

(X₂) serta satu variable terikat (dependen) yaitu Efektivitas Implementasi

MBS (Y) sehingga disusun variabel, sub variabel, konsep variabel, ukuran

82

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indikator, ukuran, skala, no.kuesioner seperti yang terdapat pada tabel

dibawah ini.

1. Proses Perencanaan Partisipatif

Pidarta (2005:38) menjelaskan perencanaan partisipatif ialah

perencanaan yang melibatkan semua personalia lembaga pendidikan dan

masyarakat baik secara fisik maupun non fisik melalui wakil-wakilnya dari

kegiatan penentuan kebutuhan sampai dengan perencanaan itu berhasil.

Proses perencanaan partisipatif merupakan proses mempersiapkan

serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan dimasa yang akan datang

yang diarahkan kepada tercapainya tujuan-tujuan sekolah dengan

melibatkan kepala sekolah, guru, staf, siswa, orang tua siswa, komite

sekolah, dan masyarakat mulai dari kegiatan mendefinisikan permasalahan,

analisis bidang telaah permasalahn perencanaan, mengkonsepsikan dan

merancang rencana, evaluasi rencana, menentukan rencana, implementasi

rencana dan evaluasi implementasi rencana dan umpan balik.

2. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

Menurut Wahjosumidjo (2011:95) seorang kepala sekolah atau

manajer pada hakikatnya adalah seorang perencana, organisator, pemimpin,

dan seorang pengendali. Keberadaan manajer pada suatu organisasi sangat

diperlukan, sebab organisasi sebagai alat mencapai tujuan organisasi di

mana di dalamnya berkembang berbagai macam pengetahuan, serta

organisasi yang menjadi tempat untuk membina dan mengembangkan

karier-karier sumber daya manusia, memerlukan manajer yang mampu

untuk merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan

agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Secara operasional kinerja manajerial kepala sekolah adalah unjuk

kerja yang ditampilkan kepala sekolah yang didasari oleh kompetensi,

motivasi dan komitmen dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya

83

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai manajer di sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah yang telah

ditetapkan bersama. Adapun wewenang dan tanggung jawab kepala

sekolah sebagai manager meliputi: perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengendalian.

3. Efektivitas Implementasi MBS

Menurut Mulyasa (2009:82) efektivitas berkaiatan dengan

terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan

adanya partisipasi aktif dari anggota.

Dengan demikian efektivitas implementasi MBS merupakan

keberhasilan melaksanakan semua tugas pokok sekolah, menjalin partisipasi

masyarakat, mendapatkan serta memanfaatkan sumber daya, sumber dana,

dan sumber belajar untuk mewujudkan tujuan sekolah yang telah ditetapkan

bersama.

Adapun yang menjadi indikator efektivitas implementasi MBS

ialah:kemandirin, transparansi, akuntabilitas, peningkatan partisipasi

masyarakat dan peningkatan mutu/kualitas sekolah.

IV. Instrumen Penelitian

1. Skala Pengukuran

Menurut Sugiono (2011:135) Skala pengukuran merupakan

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur

tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini maka variabel yang diukur

dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk

angka,sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert,

84

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

Interval dan nilai yang digunakan dalam skala likert ini ialah 1-5,

seperti dibawah ini:

Tabel 3.2

Skala Likert dan Bobot Nilainya

Alternatif Jawaban Bobot

Selalu/sangat setuju/sangat tinggi 5

Sering/setuju/tinggi 4

Kadang-kadang/ragu-ragu/cukup 3

Jarang/tidak setuju/rendah 2

Tidak pernah/sangat tidak setuju/sangat rendah 1

2. Penyusunan Instrumen

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam amaupun sosial yang diamati. Secara sfesifik fenomena

ini disebut variabel penelitian.

Instrumen pada masing-masing indikator disusun dengan langkah-

langkah sebagai berikut: (1) membuat kisi-kisi berdasarkan indikator

variabel, (2) menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator

variabel, (3) melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian

dengan indikator serta ketepatan dalam menyusun angket dari aspek

yang diukur. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen penelitian untuk

dijadikan landasan dalam menyusun butir pernyataan.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Variabel X₁

85

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO VARIABEL DEFINISI

OPERASIONAL

SUB VARIABEL INDIKATOR JML ITEM

1 Proses

Perencanaan

Partisipatif

(X₁)

Proses perencanaan

partisipatif

merupakan proses

mempersiapkan

serangkaian

keputusan untuk

mengambil tindakan

dimasa yang akan

datang yang

diarahkan kepada

tercapainya tujuan-

tujuan sekolah

dengan melibatkan

kepala sekolah,

guru, staf, siswa,

orang tua siswa,

komite sekolah, dan

masyarakat mulai

dari kegiatan

mendefinisikan

permasalahan

sampai dengan

evaluasi

implementasi

rencana

1. Perencanaan

Strategi

2. Perencanaan

Operasional

a. Mendefinisikan

permasalahan

perencanaan

pendidikan

b. Analisis bidang

telaah permasalahan

perencanaan

a. Mengkosepsikan dan

merancang rencana

b. Evaluasi rencana

c. Menentukan rencana

d. Implementasi

rencana

e. Evaluasi

implementasi rencana

dan umpan balik

8

8

8

8

8

8

8

1-8

9-16

17-24

25-32

33-40

41-48

49-56

86

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 (lanjutan)

Kisi-Kisi Instrumen Variabel X₂

2 Kinerja

Manajerial Kepala

Sekolah

(X₂)

Unjuk kerja yang

ditampilkan kepala

sekolah yang

didasari oleh

kompetensi,

motivasi dan

komitmen dalam

menjalankan tugas

dan

tanggungjawabnya

sebagai manajer di

sekolah untuk

mencapai tujuan-

tujuan sekolah yang

telah ditetapkan

bersama. Adapun

wewenang dan

tanggungjawab

kepala sekolah

sebagai manager

meliputi:

perencanaan,

pengorganisasian,

kepemimpinan dan

pengendalian

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Kepemimpinan

a. menetapkan visi dan

misi

b. menyusun rencana

kerja jangka

menengah (RKJM)

sekolah

c. menyusun rencana

anggaran pendapatan

belanja sekolah

(RAPBS)

a. Merancang struktur

organisasi

b. Mengelompokkan

kegiatan dan

menunjuk

penanggung jawab

c. Menjelaskan

hubungan anatar

fungsi, jabatan dan

tugas

d. Membagi tugas dan

mendelegasikan

wewenang untuk

melaksanakan tugas

tersebut

a. Kemampuan

mencipta,

menjelaskan,

menawarkan

gagasan-gagasan

yang menarik

b. Kemampuan

argumentasi dan

2

3

4

3

4

3

3

3

2

1-2

3-5

6-9

10-12

13-16

17-19

20-22

23-25

26-27

87

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pengendalian

mempertahankan

pendirian

c. Kemampuan

mempengaruhi pihak

lain

d. Kemampuan

mengendalikan

bentuk-bentuk

kerjasama

a. Kemampuan

menyusun standar

penilaian

b. Melakukan penilaian

terhadap pelaksanaan

program

c. Melakukan tindakan

korektif

2

3

2

2

2

28-29

30-32

33-34

35-36

37-38

88

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 (lanjutan)

Kisis-Kisi Instrumen Variabel Y

3 Efektivitas

Implementasi

Manajemen

Berbasis Sekolah

(Y)

Efektivitas MBS

merupakan

keberhasilan

melaksanakan

semua tugas pokok

sekolah, menjalin

partisipasi

masyarakat,

mendapatkan serta

memanfaatkan

sumber daya,

sumber dana, dan

sumber belajar

untuk mewujudkan

tujuan sekolah.

Apaun indikator

efektivitas

implementasi MBS

adalah: kemandirin,

transparansi,

akuntabilitas,

peningkatan

partisipasi

masyarakat dan

peningkatan

mutu/kualitas

sekolah

1. Kemandirian

2. Transparansi

3. Akuntabilitas

4. Partisipasi

Masyarakat

a. Perencanaan program

b. Pelaksanaan program

c. Pengawasan program

d. Pengambilan

keputusan

a. Penerimaan sumber

daya

b. Pengalokasian sumber

daya

a. Pertanggungjawaban

kepada pemerintah

b. Pertanggungjawaban

kepala masyarakat

c. Pertanggungjawaban

kepada warga sekolah

a. Peran serta orang tua

siswa

b. Peran serta komite

sekolah

c. Peran serta masyarakat

luas

3

2

2

2

1

1

1

1

1

3

3

3

1-3

4-5

5-6

7-8

9

10

11

12

13

14-16

17-19

20-22

89

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Peningkatan

Mutu/Kualitas

Sekolah

a. Masukan tepat

b. Semangat kerja tinggi

c. Motivasi belajar siswa

tinggi

d. Penggunaan biaya,

waktu, fasilitas dan

tenaga proporsional

e. Kepercayaan

stakeholders

meningkat

f. Kualitas lulusan tinggi

g. Tamatan sesuai

dengan harapan

masyarakat

2

2

2

2

2

2

2

23-24

25-26

27-27

29-30

31-32

33-34

35-36

37-38

3. Uji Coba Instrumen

Adapun untuk menilai apakah angket tersebut layak untuk

digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dan

reabilitasnya.

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2009:176) Valid artinya instrument tersebut

dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusya diukur.

Validitas digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya hubungan

variable bebas dan variable terikat. Hasil penelitian yang valid

adalah adanya kesamaan antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya perjadi pada objek yang diteliti.

Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian

ini menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson. Langkah-langkah pengujian validitas dalam penelitian

ini sebagai berikut.

1) Menggunakan rumus product moment

90

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

∑ XY = Jumlah perkalian X dan Y

∑ X = Jumlah skor item

∑ Y = Jumlah skor total (seluruh item)

∑ X2 = Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

∑ Y2 = Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

2) Untuk mengetahui nilai signifikasi validitas tiap butir item yaitu

dengan membandingkan nilai korelasi rhitung dengan nilai rtabel.

Apabila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel ) maka diambil

kesimpulan bahwa butir item tersebut tidak valid. Sebaliknya

apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel ) maka item tersebut

valid. Untuk menghitung item nomor selanjutnya caranya sama

yaitu hanya dengan mengganti skor X.

Berdasarkan rumus diatas maka hasil uji validitas tiap varibel

adalah seperti dbawah ini:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Proses Perencanaan Partisipatif

No. Item t hitung t tabel

α = 0,05 Keputusan

1 2,01 >1,86 Valid

2 2,03 >1,86 Valid

3 1,97 >1,86 Valid

4 2,11 >1,86 Valid

5 1,93 >1,86 Valid

6 2,29 >1,86 Valid

7 2,29 >1,86 Valid

8 2,42 >1,86 Valid

91

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 (lanjutan)

Hasil Uji Validitas Variabel Proses Perencanaan Partisipatif

9 2,78 >1,86 Valid

10 2,18 >1,86 Valid

11 2,29 >1,86 Valid

12 1,92 >1,86 Valid

13 3,20 >1,86 Valid

14 2,57 >1,86 Valid

15 2,11 >1,86 Valid

16 2,42 >1,86 Valid

17 3,54 >1,86 Valid

18 2,16 >1,86 Valid

19 2,13 >1,86 Valid

20 3,20 >1,86 Valid

21 3,38 >1,86 Valid

22 2,13 >1,86 Valid

23 2,40 >1,86 Valid

24 2,54 >1,86 Valid

25 2,29 >1,86 Valid

26 2,16 >1,86 Valid

27 2,15 >1,86 Valid

28 3,54 >1,86 Valid

29 2,00 >1,86 Valid

30 2,23 >1,86 Valid

31 2,17 >1,86 Valid

32 3,01 >1,86 Valid

33 3,00 >1,86 Valid

34 2,55 >1,86 Valid

35 2,19 >1,86 Valid

36 2,40 >1,86 Valid

37 2,90 >1,86 Valid

38 2,54 >1,86 Valid

39 2,07 >1,86 Valid

40 2,33 >1,86 Valid

41 1,99 >1,86 Valid

42 2,03 >1,86 Valid

43 3,00 >1,86 Valid

44 2,34 >1,86 Valid

45 2,11 >1,86 Valid

46 1,90 >1,86 Valid

92

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

Tabel 3.5 (lanjutan)

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah

47 3,00 >1,86 Valid

48 2,20 >1,86 Valid

49 2,23 >1,86 Valid

50 3,33 >1,86 Valid

51 3,03 >1,86 Valid

52 2,30 >1,86 Valid

53 2,45 >1,86 Valid

54 2,31 >1,86 Valid

55 2,34 >1,86 Valid

56 3,11 >1,86 Valid

No. Item t hitung

t tabel

α = 0,05 Keputusan

1 2,21 >1,86 Valid

2 2,31 >1,86 Valid

3 0,20 >1,86 Tidak valid

4 2,06 >1,86 Valid

5 3,54 >1,86 Valid

6 2,89 >1,86 Valid

7 2,65 >1,86 Valid

8 1,27 >1,86 Tidak Valid

9 -0,83 >1,86 Tidak Valid

10 2,38 >1,86 Valid

11 2,29 >1,86 Valid

12 3,12 >1,86 Valid

13 2,51 >1,86 Valid

14 3,82 >1,86 Valid

15 2,66 >1,86 Valid

16 2,95 >1,86 Valid

17 3,02 >1,86 Valid

18 2,51 >1,86 Valid

19 3,13 >1,86 Valid

93

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Implementasi MBS

20 2,37 >1,86 Valid

21 2,09 >1,86 Valid

22 2,32 >1,86 Valid

23 2,06 >1,86 Valid

24 2,50 >1,86 Valid

25 2,91 >1,86 Valid

26 5,50 >1,86 Valid

27 3,44 >1,86 Valid

28 2,91 >1,86 Valid

29 2,81 >1,86 Valid

30 2,16 >1,86 Valid

31 2,03 >1,86 Valid

32 2,11 >1,86 Valid

33 2,43 >1,86 Valid

34 2,31 >1,86 Valid

35 2,50 >1,86 Valid

36 2,95 >1,86 Valid

37 2,55 >1,86 Valid

38 2,90 >1,86 Valid

29 3,11 >1,86 Valid

40 2,02 >1,86 Valid

41 1,99 >1,86 Valid

No. Item t hitung

t tabel

α = 0,05 Keputusan

1 4,51 >1,86 Valid

2 0,77 >1,86 Tidak Valid

3 1,17 >1,86 Tidak valid

94

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6 (lanjutan)

Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Implementasi MBS

4 1,93 >1,86 Valid

5 3,76 >1,86 Valid

6 1,38 >1,86 Tidak Valid

7 2,67 >1,86 Valid

8 2,58 >1,86 Valid

9 1,38 >1,86 Tidak Valid

10 1,92 >1,86 Valid

11 2,60 >1,86 Valid

12 1,60 >1,86 Tidak Valid

13 2,86 >1,86 Valid

14 3,38 >1,86 Valid

15 2,87 >1,86 Valid

16 2,00 >1,86 Valid

17 1,39 >1,86 Tidak Valid

18 2,09 >1,86 Valid

19 2,00 >1,86 Valid

20 1,87 >1,86 Valid

21 2,90 >1,86 Valid

22 2,50 >1,86 Valid

23 3,26 >1,86 Valid

24 3,43 >1,86 Valid

25 3,07 >1,86 Valid

26 3,84 >1,86 Valid

27 4,42 >1,86 Valid

28 5,02 >1,86 Valid

29 2,68 >1,86 Valid

30 3,21 >1,86 Valid

31 2,91 >1,86 Valid

32 4,74 >1,86 Valid

33 3,96 >1,86 Valid

34 3,02 >1,86 Valid

95

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dikonsultasikan dengan pembimbing maka untuk item yang tidak

valid dihapuskan.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:170) bahwa: “Reliabilitas

menunjuk pada pengertian bahwa cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah cukup

baik.” Maksud dapat “dipercaya” disini bahwa data yang dihasilkan harus

memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

Dalam penelitian ini, langkah-langah pengujian reliabilitas angket

dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0. Adapun kaidah pengambilan

keputusan adalah: jika r hitung > r tabel maka instrumen reliabel, dan jika

rhitung < rtabel maka instrumen tidak reliabel.

35 2,45 >1,86 Valid

36 3,20 >1,86 Valid

37 2,18 >1,86 Valid

38 2,67 >1,86 Valid

39 2,44 >1,86 Valid

40 2,13 >1,86 Valid

41 1,98 >1,86 Valid

42 3,01 >1,86 Valid

43 2,43 >1,86 Valid

44 2,51 >1,86 Valid

96

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Reliabilitas Variabel X1 ( Proses Perencanaan Partisipatif)

Uji Reliabilitas Variabel Proses Perencanaan Partisipatif (X₁)

Tabel 3.7 Reliabilitas X₁

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,918

N of Items 15a

Part 2 Value ,576

N of Items 14b

Total N of Items 29

Correlation Between Forms ,965

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,982

Unequal Length ,982

Guttman Split-Half Coefficient ,755

a. The items are: p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9, p10, p11, p12,

p13, p14, p15.

b. The items are: p15, p16, p17, p18, p19, p20, p21, p22, p23, p24,

p25, p26, p27, p28, total.

Pengujian reliabilitas pada variabel proses perencanaan partisipatif (X1) ini

dengan melihat nilai korelasi gutman split-half coefficient yaitu sebesar 0,755.

Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel 0,514

maka rhitung lebih besar daripada rtabel.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan pada variabel

proses perencanaan partisipatif (X1) reliabel.

97

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Reliabilitas Variabel X2 (Kinerja Manajerial Kepala Sekolah)

Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X₂)

Tabel 3.8 Reliablitas X₂

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,903

N of Items 16a

Part 2 Value ,586

N of Items 16b

Total N of Items 32

Correlation Between Forms ,969

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,984

Unequal Length ,984

Guttman Split-Half Coefficient ,728

a. The items are: p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9, p10, p11, p12,

p13, p14, p15, p16.

b. The items are: p17, p18, p19, p20, p21, p22, p23, p24, p25, p26,

p27, p28, p29, p30, p31, total.

Pengujian reliabilitas pada variabel kinerja manajerial kepala sekolah (X2)

ini dengan melihat nilai korelasi gutman split-half coefficient yaitu sebesar 0,728.

Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel 0,514

maka rhitung lebih besar daripada rtabel.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan pada variabel

kinerja kepala sekolah (X2) reliabel.

98

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Reliabilitas Variabel Y (Efektivitas Implementasi MBS)

Uji Reliabiltas Variabel Efektivitas Implementasi MBS (Y)

Tabel 3.9 Reliabilitas Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value ,932

N of Items 17a

Part 2 Value ,719

N of Items 17b

Total N of Items 34

Correlation Between Forms ,985

Spearman-Brown

Coefficient

Equal Length ,993

Unequal Length ,993

Guttman Split-Half Coefficient ,783

a. The items are: p1, p2, p3, p4, p5, p6, p7, p8, p9, p10, p11, p12,

p13, p14, p15, p16, p17.

b. The items are: p18, p19, p20, p21, p22, p23, p24, p25, p26, p27,

p28, p29, p30, p31, p32, p33, total.

Pengujian reliabilitas pada variabel efektivitas implementasi MBS (Y) ini

dengan melihat nilai korelasi gutman split-half coefficient yaitu sebesar 0,783.

Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan rtabel 0,514

maka rhitung lebih besar daripada rtabel.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan pada variabel

efektivitas implementasi MBS (Y) reliabel.

99

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Uji Homogenitas

Menurut Sugiyono (2008: 276) uji homogenitas varian bertujuan

untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak.

Keterangan :

= varians (sd2) yang lebih besar

varians (sd2) yang lebih kecil

Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari

masing-masing kelompok mempunyai varian yang sama atau berbeda

sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk

pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varian menggunakan uji

homogeneity dengan bantuan program SPSS.18 for windows. Dasar

pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai signifikan (sig.> 0,05),

dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan (sig.< 0,05).

Tabel 3.10 Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Nilai Based on Mean 2,954 2 62 ,060

Based on Median 2,532 2 62 ,088

Based on Median and with

adjusted df

2,532 2 48,800 ,090

Based on trimmed mean 2,919 2 62 ,061

100

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil table output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar

0,060. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa ketiga kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.

V. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan dua

alat pengumpul data berupa wawancara, dokumentasi dan angket atau

kuesioner. Secara lebih rinci akan dijelaskan satu persatu dibawah ini :

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik memperoleh data melalui

tanya jawab dengan pihak yang ada hubungannya dengan permasalahan

yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam.

2. Angket/Kuesioner

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan

pengguna (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).

Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data bertujuan untuk

memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang

diteliti, dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan oleh

peneliti dengan jujur. Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar

jawaban responden dapat dijaga kerahasisannya. Akdon dan Sahlan

Hadi (2005:132), mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan

dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

101

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya

dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist

(√).

Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda

checklist pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang

sesuai dengan pendapat responden itu sendiri

3. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2008:98) Studi dokumentasi dalam

pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan sebagai cara

pengumpulan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian

yang dianggap penting. Studi Dokumentasi diajukan untuk memperoleh

data langsung dari instansi atau lembaga meliputi buku-buku, laporan

kegiatan yang releven.

Sedangkan menurut Akdon dan Hadi (2005:137) Dokumentasi

adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan

penelitian.

Pengumpulan data melalui dokumentasi dimaksudkan untuk

mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang penting dari data-data

yang diperoleh dari tempat penelitian. Disatu sisi studi

dokumentasi ini untuk memperkuat temuan-temuan dilapangan atau

tempat penelitian yang dapat dijadikan sebagai referensi tambahan

VI. Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan

distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden

pada masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel

102

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan

teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:

Keterangan:

= skor rata-rata yang dicari

X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai

untuk setiap alternatif jawaban)

N = jumlah responden

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan

analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik

atau non parametrik. Untuk pengolahan data parametrik, data yang dianalisis

harus berdistribusi normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data

yang dianalisis berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk

apakah ketiga variabel penelitian tersebut memiliki penyebaran data yang

normal atau tidak. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan

program komputer SPSS versi 18, atau dapat pula menggunakan rumus Chi

Kuadrat:

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat yang dicari

O1 = Frekuensi hasil penelitian

E1 = Frekuensi

Uji Linieritas Data

103

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji linieritas dapat dilihat dari signifikasi dari deviation of linierity

untuk X1 terhadap Y serta X2 terhadap Y. Apabila nilai signifikasi < 0,05

dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linier.

3. Menguji Hipotesis Penelitian

Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis adalah:

a. Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan

regresi sederhana.

b. Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi

ganda.

a) Analisis Korelasi

1) Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan

antara variabel X dan variable Y. Ukuran yang digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien

korelasi (r) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah responden

XY = Jumlah perkalian X dan Y

X = Jumlah skor tiap butir

Y = Jumlah skor total

X2 = Jumlah skor X dikuadratkan

Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan

Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien

korelasi dari variabel X dan variabel Y dapat dilihat dengan

104

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan rhitung dengan rtabel pada tingkat kepercayaan 95%. Bila

rhitung > rtabel dan bernilai positif, maka terdapat pengaruh yang positif.

2) Analisis Korelasi Ganda

Korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan

kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama

atau lebih dengan satu variabel dependen. Berikut ini merupakan rumus

korelasi ganda (Sugiyono, 2011: 233):

RyX1X2 =

Keterangan :

Ryx1x2 : Korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y

ryx1 : Korelasi Product Moment Y dengan X1

ryx2 : Korelasi Product Moment Y dengan X2

rx1x2 : Korelasi Product Meoment X1 dengan X2

Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga koefisien

korelasi, menurut Sugiyono (2011:242) sebagai berikut:

Tabel 3.11

Tolok Ukur Koefisien Korelasi

Sumber: Akdon & Hadi, Sahlan (2005). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian

Untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Nilai Koefisien Kriteria

0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

0,60 – 0,799 Tinggi

0,40 – 0,599 Cukup

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

212

212122

12

1

2

xx

xxyxyxyxyx

r

rrrrr

105

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Uji Signifikansi

Uji signifikasi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X

tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah

(Field, 2000: 46):

Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

4) Uji Koefisien Determinasi

Mencari derajat hubungan berdasarkan Koefisien Determinasi

(KD) dengan maksud sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh variabel

X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi yang dicari

r2 = Koefisien Korelasi

b). Analisis Regresi

1. Analisi Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui

hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu

variabel dependen. Berikut ini merupakan rumus persamaan umum

analisis regresi linier sederhana (Sugiyono, 2011:261):

Keterangan:

= Nilai taksir Y (variabel terikat) dari regresi

a = Konstanta, apabila harga X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y

jika satu unit perubahan yang terjadi pada X

X = Harga variabel X

106

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a). Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, karena itu maka

dilakukan analisis regresi linier sederhana dengan melakukan uji t.

Pengujian dilakukan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Uji

t pada regresi ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon

(2008:144), yaitu:

Keterangan:

t = nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga

thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu dan dengan dk = n –

2. Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung >

ttabel.

b) Uji Signifikansi

Uji signifikansi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X

tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah

(Sugiyono, 2011):

Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

2. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda adalah alat peramalan pengaruh dua variabel

bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan fungsi kausal antara dua variabel bebas atau lebih

dengan variabel terikat. Analisis regresi berganda menggunakan rumus:

107

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat

yang dikontrol oleh variabel bebas lainnya, atau secara bersama-sama

digunakan rumus analisis regresi ganda sebagai berikut:

Keterangan:

= Nilai taksir Y (variabel terikat) dari persamaan regresi

a = Nilai konstanta

b1 = Nilai koefisien regresi X1

b2 = Nilai koefisien regresi X2

X1 = variabel bebas

X2 = Nilai koefisien regresi X2

E = Prediktor (pengganggu)

a). Uji t

Uji t atau uji koefesien regresi secara parsial digunakan untuk

mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, karena itu maka

dilakukan analisis regresi linier ganda dengan melakukan uji t. Pengujian

dilakukan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Uji t pada

regresi ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon

(2008:144), yaitu:

Keterangan:

t = nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

108

Amirudin, 2013

Pengaruh Proses Perencanaan Partisipatif Dan Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga

thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu dan dengan dk = n –

2. Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung >

ttabel.

b) Uji Signifikansi

Uji signifikansi ini adalah untuk menentukan apakah variabel X

tersebut signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi adalah

(Sugiyono, 2011):

Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

c) Uji f

Sedangkan untuk mencari signifikansi pada uji f digunakan rumus

fhitung yang kemudian dibandingkan dengan ftabel. Untuk mencari

kesimpulan, jika fhitung ≥ ftabel maka Ho ditolak, artinya signifikan,

sebaliknya jika fhitung ≤ ftabel maka Ho diterima, artinya tidak signifikan.

4. Alat Bantu Analisis

Untuk membantu analisis data, kegiatan penghitungan statistik

menggunakan program SPSS (Statistical Package of Social Science) 18.0.

sehingga dapat diperoleh perhitungan statistik deskriptif seperti mean,

deviasi standar, skor minimum, skor maksimum, dan distribusi

frekuensinya.