bab iii metode penelitian 3.1 3 - repository.unwira.ac.idrepository.unwira.ac.id/895/4/bab...
TRANSCRIPT
70
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 . Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian : SMA Negeri 5 Kupang
2. Waktu penelitian :
Waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
NO KEGIATAN YANG DILAKUKAN WAKTU
1 Penyusunan proposal penelitian Februari 2018
2 Pembuatan perangkat Maret 2018
3 Validasi perangkat (isi) Maret 2018
5 Validasi empirik
SMA Negeri 5 Kupang
Minggu Maret III 2018
Pelaksanaan:
1. RPP Pertemuan 1
2. RPP Pertemuan 2
3. RPP Pertemuan 3
4. Tes Hasil Belajar
5. Angket sikap toleransi
6. Angket Kemampuan komunikasi
7. Analisis Data
Selasa, 17 April 2018
Sabtu , 21 April 2018
Selasa, 24 April 2018
Selasa, 24 April 2018
Rabu, 25 April 2018
Rabu , 25 April 2018
Selasa, 26 April 2018 -
08 April 2018
3.3 Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah guru kimia dalam hal ini peneliti dan
peserta didik SMA Negeri 5 Kupang kelas XI IPA 5 tahun ajaran 2017/2018.
71
3.4 Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka yang menjadi variabel dalam
penelitian ini yaitu:
1. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah sikap toleransi
dan kemampuan komunikasi peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri
5 Kupang Tahun Ajaran 2017/2018.
2. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil belajar
peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran
2017/2018.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI
IPA SMA Negeri 5 Kupang tahun ajaran 2017/2018.
2. Sampel
Berdasarkan teknik pengambilan sampel maka yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5
Kupang tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 30 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Simple
Random Sampling. Simple Random Sampling adalah teknik penentuan
sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu.
72
3.6 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain eksperimen One-Shot Case Study
dengan pola desainnya sebagai berikut :
Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan
O = Observasi
Dalam desain ini suatu kelompok diberi perlakuan, dan selanjutnya
diobservasi hasilnya. Desain ini tidak ada tes awal atau pretest (Sugiyono,
2013:110).
3.7 Paradigma Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma ganda dengan dua variabel
independen dan satu variabel dependen yang dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
Keterangan:
X1 = Sikap Toleransi
X2 = Kemampuan Komunikasi
X O
X1
Y
X2
73
Y = Hasil Belajar Siswa (Sugiyono, 2013: 68)
3.8 Definisi Operasional Karakteristik yang Diamati
Penyusunan definisi operasional karakteristik yang diamati berfungsi
untuk menentukan alat pengambilan data (instrumen) yang cocok. Beberapa
definisi operasional karakteristik yang diamati dalam penelitian ini adalah :
1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah skor yang
diperoleh guru dalam mengelolah pembelajaran yang menerapkan
model Pembelajaran inkuiri terbimbing diukur dengan lembar
pengamatan pengelolaan pengajaran yang sesuai. Kemampuan guru
dikatakan baik apabila skor yang diperoleh adalah 3,50-4,00.
2. Ketuntasan indikator hasil belajar (IHB) adalah proporsi yang diperoleh
siswa yang diukur dengan lembar observasi dan angket penilaian diri
sikap spiritual untuk KI 1, lembar observasi dan angket penilaian diri
untuk sikap sosial KI 2, tes hasil belajar (THB) untuk aspek pengetahuan
pada KI 3, dan lembar observasi psikomotor dan lembar penilaian
portofolio untuk aspek ketrampilan KI 4.Suatu indikator hasil belajar
(IHB) dikatakan tuntas, bila skor yang diperoleh ≥ 0,75.
3. Ketuntasan hasil belajar adalah proporsi yang didapat dari jumlah secara
keseluruhan aspek sikap spiritual untuk KI 1, sikap sosial untuk KI 2,
aspek pengetahuan untuk KI 3 dan aspek keterampilan untuk KI 4. Hasil
belajar siswa dikatakan tuntas bila proporsinya memenuhi kriteria ≥ 0,75.
74
4. Sikap toleransi adalah persentase yang merupakan perbandingan skor
yang diperoleh dengan skor maksimum dikali 100. Sikap toleransi
dikatakan tinggi apabila hasil analisis yang diperoleh mencapai kriteria
interprestasi skor 75% - 100%.
5. Kemampuan komunikasi adalah persentase yang merupakan
perbandingan antara jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi skor
maksimum dikali 100. Kemampuan komunikasi dikatakan tinggi apabila
persentase yang diperoleh 75%-100 %..
3.9 Teknik pengambilan data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi,angket dan
tes.
3.10 Perangkat dan Instrumen yang Digunakan
Dalam proses penelitian ini digunakan beberapa perangkat
pembelajaran dan instrument sebagai berikut:
A. Perangkat
a. Silabus.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Bahan Ajar Siswa (BAS).
d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
e. Kuis
f. Tugas
75
B. Instrumen
a. Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Mengelolah
Pembelajaran
b. Kisi-Kisi dan Lembar Observasi sikap spiritual (KI 1).
c. Kisi-kisi dan Angket Penilaian Sikap Spiritual (KI 1).
d. Kisi-kisi dan lembar observasi sikap sosial (KI 2).
e. Kisi-kisi dan Angket Penilaian Sikap Sosial (KI 2).
f. Kisi-kisi dan Tes Hasil Belajar (THB) materi sistem koloid (KI
3).
g. Kisi-kisi dan Lembar Observasi aspek Psikomotor (KI 4).
h. Kisi-kisi dan Lembar Penilaian Portofolio (KI 4).
i. Kisi-kisi dan Lembar Penilaian Presentasi (KI 4).
j. Kisi kisi dan Tes Hasil Belajar Proses (THB Proses) materi koloid
(KI 4).
k. Kisi-kisi lembar angket sikap toleransi
l. Kisi-kisi lembar observasi kemampuan komunikasi
3.11 Teknik Analisis Data.
3.11.1 Analisis deskriptif
a. Analisis kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
Analisis hasil pengamatan kegiatan pembelajaran selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan dengan melibatkan
76
pengamat dalam penelitian sebanyak 2 orang yaitu 2 orang guru dari
sekolah.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran adalah:
2
21 SPSPX
Keterangan:
X : skor rata-rata dari setiap aspek pengamatan
1SP : skor yang diberikan oleh pengamat 1 (satu) untuk setiap
aspek pengamatan
2SP : skor yang diberikan oleh pengamat 2 (dua) untuk setiap
aspek pengamatan.
77
Tabel 3.2
Kriteria penilaian terhadap kemampuan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran
Rentang Skor Keterangan
1,00 - 1,99
Tidak baik, jika pengajar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
tidak sesuai dengan RPP yang disiapkan.
2,00 - 2,99
Kurang baik, jika pengajar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
kurang sesuai dengan RPP yang
disiapkan.
3,00 - 3,49
Cukup baik, jika pengajar dalam kegiatan
pembelajaran cukup sesuai dengan RPP
yang disiapkan.
3,50 - 4,00
Baik, jika pengajar dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang disiapkan.
Sumber :(Pudjiastuti dalam Wuwur,2014)
Reliabilitas instrumen pengamat dihitung dengan teknik
interobserver agreement (Surapranata, 2009:88). Pada saat proses
pembelajaran ada dua pengamatan menggunakan instrumen yang sama
untuk mengamati variabel yang sama.
78
Rumusan yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah:
Percentage of agreement = %1001 xBA
BA
A dan B berturut-turut menunjukkan frekuensi aspek tingkah
laku yang teramati oleh pengamat yang memberikan frekuensi tinggi
rendah. Suatu instrumen pengelolaan pembelajaran dikatakan baik
apabila koefisien reliabilitas ≥ 75 %.
b. Analisis Ketuntasan Indikator
Suatu indikator dikatakan tuntas apabila proporsi yang
diperoleh jawaban benar siswa adalah ≥ 0,75 sedangkan suatu kelas
dikatakan tuntas jika 80% atau lebih siswa mempunyai proporsi
jawaban benar ≥ 0,75.
Untuk mengetahui ketuntasan indikator digunakan persamaan
proporsi. Proporsi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
P =
Keterangan:
P = tingkat pencapaian
1) Ketuntasan indikator untuk KI 1
Indikator KI 1 dikatakan tuntas apabila diperoleh proporsi
jawaban benar ≥ 0,75.
79
2) Ketuntasan indikator untuk KI 2
Indikator KI 2 dikatakan tuntas apabila diperoleh proporsi
jawaban benar ≥ 0,75.
3) Ketuntasan indikator untuk KI 3
Indikator KI 3 dikatakan tuntas apabila diperoleh proporsi
jawaban benar ≥ 0,75.
4) Ketuntasan indikator untuk KI 4
Indikator KI 4 dikatakan tuntas apabila diperoleh proporsi
jawaban benar ≥ 0,75.
c. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar
Penentuan ketuntasan berdasarkan penilaian acuan. Dengan rumus
Siswa dinyatakan tuntas belajarnya apabila proporsi jawaban siswa
Ketuntasan hasil belajar secara terperinci dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual untuk KI 1
Penilaian sikap spiritual (KI 1) menggunakan instrumen
lembar observasi penilaian sikap spiritual dan lembar angket
penilaian diri sikap spiritual. Persamaan yang digunakan untuk
X 100
80
menghitung nilai akhir aspek sikap spiritual (KI 1) adalah
sebagai berikut:
2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial untuk KI 2
Penilaian sikap sosial (KI 2) diukur menggunakan
instrumen lembar observasi penilaian sikap sosial dan lembar
angket penilaian diri sikap sosial. Persamaan yang digunakan
untuk menghitung nilai akhir aspek sikap sosial (KI 2) adalah
sebagai berikut
3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan untuk KI 3
Penilaian aspek pengetahuan (KI 3) diukur
menggunakan tes hasil belajar (THB) dengan instrumen yang
digunakan yaitu soal kuis, soal tugas, dan soal ulangan.
Persamaan yang diguna kan untuk menghitung nilai akhir aspek
pengetahuan (KI 3) adalah sebagai berikut:
81
Keterangan:
= rata-rata nilai kuis
= rata-rata nilai tugas
nilai ulangan
4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan untuk KI 4
Penilaian aspek keterampilan (KI 4) antara lain
penilaian psikomotor, penilaian portofolio, penilaian presentasi
kelas, dan penilaian THB proses. Persamaan yang digunakan
untuk menghitung nilai aspek keterampilan adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
NPsi = nilai psikomotor
NPor = nilai portofolio
NPres = nilai presentasi
Npros = nilai THB proses
5) Ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan
Ketuntasan hasil belajar keseluruhan dapat dihitung dengan
rumus:
82
d. Analisis sikap toleransi peserta didik
Data angket sikap toleransi peserta didik dianalisis dengan
menggunakan rumus skala likert. Dalam skala likert,data kualitatif di
transfer ke dalam skala kuantitatif dapat dilihat skala penilaian angket
sikap toleransi pada tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3
Skala penilaian angket sikap toleransi Alternatif jawaban
Bobot penilaian
Selalu (SL) 4
Sering (SR) 3
Kadang-kadang (KK) 2
Tidak pernah ( TP) 1
Untuk mengukur sikap toleransi digunakan rumus:
Nilai Sikap Toleransi =
83
Pernyataan-pernyataan pada angket disusun berdasarkan indikator sikap
toleransi yang dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4
Kisi-kisi angket sikap toleransi
No. Aspek yang diamati Indikator No.
soal
1. Mengakui hak setiap orang 1.1 Siswa tidak memaksakan
keinginannya kepada orang
lain
1, 2, 3
2. Menghormati keyakinan
orang lain
2.1 Siswa menghormati teman
yang beragama lain.
4, 5, 6
3. Setuju dalam perbedaan 3.1 Siswa menerima keberadaan
teman yang berbeda agama, suku,
gender, pendapat dan status sosial
7, 8,
9, 10
4. Saling mengerti 4.1 Siswa mengerti dengan
keadaan teman lain
11, 12
5. Kesadaran dan kejujuran 5.1 Siswa mengatakan apa adanya
kepada orang lain
13,
14,
15, 16
(Sumber : Ghoni 2015)
e. Analisis kemampuan komunikasi peserta didik
Data Angket kemampuan komunikasi peserta didik dianalisis dengan
menggunakan rumus skala likert. Dalam skala likert,data kualitatif di
transfer ke dalam skala kuantitatif dapat dilihat pada tabel 3.5 di
bawah ini:
Tabel 3.5
Skala Penilaian Angket Kemampuan Komunikasi Alternatif jawaban
Bobot penilaian
Selalu (SL) 4
Sering (SR) 3
Kadang-kadang (KK) 2
Tidak pernah ( TP) 1
84
Untuk mengukur kemampuan komunikasi digunakan rumus:
Nilai kemampuan komunikasi =
Pernyataan-pernyataan pada Angket disusun berdasarkan indikator
kemampuan komunikasi yang dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Angket Kemampuan Komunikasi
No. Aspak Yang
Diamati
Indikator No.
Soal
1 Keterbukaan 1.1 Siswa mau memulai
pembicaraan dengan teman
1.2 Siswa mau mengobrol
dengan teman yang baru di
kenal
1.3 Siswa memberikan
tanggapan terhadap apa
yang di bicarakan oleh
teman
1.4 Siswa tidak malu bertanya
apabila mengalami
kesulitan dalam
mengerjakan tugas
1, 2, 3,
4
2 Empati 2.1 siswa tidak memotong
pembicaraan orang lain
2.2 siswa mendengarkan
dengan saksama saat orang
lain berbicara
2.3 siswa memberikan ekspresi
non verbal yang tepat
sesuai dengan keadaan
lawan bicara saat
berkomunikasi
5, 6,7
3 Perilaku positif 3.1 siswa tidak gugup dan
ragu-ragu saat berbicara
3.2 siswa meminta tanggapan
atau umpan balik saat
berkomunikasi
3.3 siswa memberikan pujian
kepada lawan bicara
8, 9,
10, 11,
12
85
3.4 siswa aktif bertanya
3.5 siswa aktif
mengungkapkan pendapat
4 Kesamaan 4.1 siswa tidak berkata kasar
terhadap lawan bicara
4.2 siswa tidak memaksakan
pendapat
4.3 siswa tidak
mengejek/mengolok-olok
pendapat yang
dikemukakan orang lain
13, 14,
15
5 Perilaku
Suportif
5.1 siswa melakukan kontak
mata dengan lawan bicara
16
(Sumber : Ulya, 2011)
3.11.2 Analisis statistik
Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan teknik statistik inferensial. Analisis yang digunakan adalah
untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis ini untuk mengetahui
hubungan X1 terhadap Y atau X2 terhadap Y menggunakan analisis
korelasi tunggal. Untuk mengetahui hubungan X1 dan X2 terhadap Y
digunakan analisis korelasi ganda. Sedangkan Analisis ini untuk
mengetahui pengaruh X1 terhadap Y atau X2 terhadap Y menggunakan
analisis regresi sederhana. Dan untuk mengetahui pengaruh X1 dan X2
terhadap Y didunakan analisis regresi ganda.
86
a. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan peneliti yaitu
dengan metode Chi-Kuadrat. Untuk mencari chi-kuadrat hitung
( hitung) digunakan rumus :
(Riduwan, 2014: 68)
Keterangan:
: Nilai Chi-kuadrat
: frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
: frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Dengan membandingkan hitung dengan tabel dengan selang
kepercayaan 0,05 maka diperoleh kriteria pengujian sebagai berikut:
a) Jika hitung tabel, maka tolak Ha artinya tidak
signifikan.
b) Jika hitung tabel, artinya tolak H0 artinya signifikan.
1. Uji Linearitas
Uji linearitas dalam analisis regresi langkah langkahnya adalah
sebagai berikut:
1) Mencari jumlah kuadrat eror (JKE) dengan rumus
87
∑{∑
}
Riduwan (2014:102)
2) Mencari jumlah kuadrat Tuna cocok (JKTC) dengan rumus
Riduwan (2014:103)
Keterangan
Nilai JKRes diambil dari analisis regresi sederhana.
3) Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus
Riduwan (2014:103)
4) Mencari rata-rata jumlah kuadrat eror (RJKE) dengan rumus
Riduwan (2014:103)
5) Mencari nilai FHitung dengan rumus
Riduwan (2014:103)
Menentukan keputusan pengujian
88
Uji linearitas berbeda dengan uji signifikansi dimana keputusan yang
diambil kaidanya adalah sebagai berikut:
a) Jika FHitung ≤ Ftabel, maka tolak H0 artinya data berpola linier
b) Jika FHitung ≥ Ftabel, maka terima H0 artinya data tidak berpola
linier
Riduwan (2014:104)
2. Uji Korelasi
1) Korelasi tunggal (korelasi Pearson Product Moment (r))
Analisis korelasi tunggal PPM teknik statistik untuk
mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas
(independent) dengan variabel terikat (dependent ). Rumus yang
digunakan adalah:
√{ } { }
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1
maka korelasinya negatif sempurna, jika r = 0 maka tidak ada
korelasi dan jika r = +1 maka korelasinya sangat kuat. Sedangkan
harga (r) dikonsultasikan dengan tabel 3.7 interpretasi nilai (r)
sebagai berikut.
89
Tabel 3.7
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,80 -1,000
0,60
– 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0, 199
Sangat kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat rendah
(Riduwan, 2014:81)
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel
X terhadap Y digunakan rumus
Riduwan (2014:81)
Keterangan
KP = Nilai koefisien determinan
R = Nilai koefisien korelasi
Pengujian lanjutan uji signifikasi hubungan variabel X dan variabel
Y digunakan rumus
√
√
Riduwan (2014:81)
Keterangan
t hitung = Nilai t
r = Nilai koefifien korelasi
n = jumlah sampel
90
Dengan membandingkan t hitung dan t tabel dengan selang
kepercayaan 0,05 maka diperoleh kriteria pengujian sebagai
berikut;
a) Jika t hitung ≥ t tabel, maka tolak H0 artinya signifikan
b) Jika t hitung ≤ t tabel, maka terima H0 artinya tidak signifikan
Riduwan (2014:83)
2) Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda berfungsi untuk mencari besarnya
pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas(X) atau lebih
secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y).
Rumus Korelasi Ganda :
= √
- ( )
-
Riduwan (2014:86)
Selanjutnya menguji signifikansi dengan rumus :
=
( - )
- -
Riduwan (2014:86)
Kaidah pengujian signifikansi:
1) Jika , maka tolak Ho artinya signifikan
91
2) Jika , maka terima Ho artinya tidak signifikan.
Riduwan (2014:86)
3. Uji Regresi
1) Regresi sederhana
Pada dasarnya analisis regresi mempunya kaitan erat dengan
analisis korelasi. Dimana setiap analisis regresi harus ada hubungan
yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis
korelasi tidak dilanjutkan keanalisis regresi jika kedua variabel
tersebut tidak mempunyai hubungan fungsional dan hubungan
sebab akibat. Kegunaan analisis ini adalah untuk meramalkan atau
memprediksi variabel terikat (Y) jika varoiabel bebas (X) diketahui.
Persamaan regresi dirumuskan
Riduwan (2014:97)
Keterangan:
Ŷ = subyek variabel terikat yang diproyeksikan
X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk
diproyeksikan
a = nilai konstanta Y jika X=0
b = nilai arah penentu ramalan yang menunjukan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
92
nilai a dan b dapat dicari dengan rumus
sedangkan nilai
Riduwan (2014:97)
Langkah langkah analisis regresi sederhana
a) Dari Ha dan H0, membuat tabel penolong untuk
menghitung angka statistik
b) Masukan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus
sedangkan nilai
c) Mencari jumlah kuadrat regresi (JKreg [a]) dengan Rumus
[ ]
d) Mencari jumlah kuadrat redgresi (JKreg [b|a]) dengan rumus
[ ] {∑
}
e) Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus
∑ [ ] [ ]
f) Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg [a] )
dengan rumus
[ ] [ ]
g) Mencari rata rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg [b|a])
dengan rumus
93
[ ] [ ]
h) Mencari rata rata jumlah kuadrat residu (RJKres ) dengan
rumus
i) Menguji signifikasi dengan rumus
[ ]
Kaidah pengujian signifikasi dengan taraf signifikan
adalah
(1) Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan
(2) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima H0 artinya tidak signifikan
2) Regresi Berganda
Analisis regresi ini dipakai untuk menganalisis pengaruh
beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat.
Rumus persamaan regresi berganda sebagai berikut :
= +
Riduwan (2014:108)
Keterangan :
= Hasil belajar siswa
= Kemampuan numerik
94
= Konstanta / intercept
= Koefisien regresi variabel
= Koefisien regresi variabel
Kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai koefisien
dan dari model regresi linear berganda di atas digunakan
rumus :
= -
=
=
Setelah itu dilakukan uji signifikansi dengan rumus :
=
Keterangan : n = jumlah responden
m = jumlah variabel bebas
R = korelasi ganda
Jika maka terima artinya tidak signifikan.
Jika , tolak artinya signifikan.
95
b. Pengujian Hipotesis Deskriptif
1) Kemampuan guru dalam mengelola pelajaran, ketuntasan indikator
dan ketuntasan hasil belajar siswa baik dalam pembelajaran kimia
yang menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok
sistem koloid peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang
tahun pelajaran 2017/2018.
2) Sikap toleransi peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5
Kupang tahun pelajaran 2017/2018 termasuk baik.
3) Kemampuan komunikasi peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri
5 Kupang baik.
c. Pengujian Hipotesis Statistik
1) Menguji Hubungan antara X1, X2 terhadap Y
a) Hubungan X1 terhadap Y
Ha: Terdapat hubungan antara sikap toleransi terhadap hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang
menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi sistem
koloid peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang
tahun pelajaran 2017/2018.
H0: Tidak terdapat hubungan antara sikap toleransi terhadap hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang
menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi koloid
96
peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun
pelajaran 2017/2018.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
Tolak H0, terima Ha Jika t hitung ≥ t tabel.
Terima H0, tolak Ha Jika t hitung ≤ t tabel.
b) Hubungan X2 terhadap Y
Ha: Terdapat hubungan antara kemampuan komunikasi terhadap
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang
menerapkan pendekatan inkuiri materi sistem koloid peserta
didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun
pelajaran 2017/2018.
H0 :Tidak terdapat hubungan antara kemampuan komunikasi
terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
kimia yang menerapkan pendekatan inkuiri materi sistem
koloid peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang
tahun pelajaran 2017/2018.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
Tolak H0, terima Ha Jika t hitung ≥ t tabel.
Terima H0, tolak Ha Jika t hitung ≤ t tabel.
97
c) Hubungan X1 dan X2 terhadap Y
Ha: Terdapat hubungan antara sikap toleransi dan kemampuan
komunikasi terhadap hasil belajar belajar peserta didik
dalam pembelajaran kimia yang menerapkan pendekatan
inkuiri materi sistem koloid peserta didik kelas XI IPA 5
SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2017/2018.
H0: Tidak Terdapat hubungan antara sikap toleransi dan
kemampuan komunikasi terhadap hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran kimia yang menerapkan pendekatan
inkuiri materi sistem koloid peserta didik kelas XI IPA 5
SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2017/2018.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
Tolak H0, terima Ha. Jika ,
Terima H0, tolak Ha Jika ,
2) Pengaruh X1, X2 terhadap Y
a) Pengaruh X1 terhadap Y
Ha: Terdapat pengaruh antara sikap toleransi terhadap hasil belajar
peserta didik dalam pembelajaran kimia yang menerapkan
pendekatan inkuiri materi sistem koloid peserta didik kelas XI
IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2017/2018.
98
H0: Tidak Terdapat pengaruh antara sikap toleransi terhadap hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang
menerapkan pendekatan inkuiri materi sistem koloid peserta
didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran
2017/2018.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
Tolak H0, terima Ha. Jika ,
Terima H0, tolak Ha Jika ,
b) Pengaruh X2 terhadap Y
Ha: Terdapat pengaruh antara kemampuan komunikasi terhadap
hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia yang
menerapkan pendekatan inkuiri materi sistem koloid peserta
didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun pelajaran
2017/2018.
H0: Tidak Terdapat pengaruh antara kemampuan komunikasi
terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kimia
yang menerapkan pendekatan inkuiri materi sistem koloid
peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Kupang tahun
pelajaran 2017/2018.
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
Tolak H0, terima Ha. Jika ,
99
Terima H0, tolak Ha Jika ,
c) Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y
Ha: Terdapat pengaruh antara sikap toleransi dan kemampuan
komunikasi terhadap hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran kimia yang menerapkan pendekatan inkuiri
materi sistem koloid peserta didik kelas XI IPA 5 SMA
Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2017/2018.
H0: Tidak terdapat pengaruh antara sikap toleransi dan kemampuan
komunikasi terhadap hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran kimia yang menerapkan pendekatan inkuiri
materi sistem koloid peserta didik kelas XI IPA 5 SMA
Negeri 5 Kupang tahun pelajaran 2017/2018. Kriteria
penolakan dan penerimaan hipotesis
Tolak H0, terima Ha. Jika ,
Terima H0, tolak HaJika ,
3) Taraf signifikansi = 5 % atau tingkat kepercayaan 95 %
Dalam penelitian ini pengujian statistik juga dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 16.
100
MATRIKS
METODE PENELITIAN
Tujuan Karakteristik
Yang Diamati
DefinisiOperasionalKarakteristik
Yang diamati Instrumen
Sumber
Data
Pengambilan
Data Analisis
1. a. Mengetahui kemampuan
guru dalam mengelola
pembelajaran dengan
model Pembelajaran
berdasarkan pendekatan
inkuiri terbimbing pada
materi koloid siswa
Kelas XI IPA 5 SMA
Negeri 5 kupang tahun
ajaran 2017/2018
Kemampuan
Guru
Kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran adalah skor yang
diperoleh guru dalam mengelola
pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri terbimbing yang diukur
menggunakan lembar pengelolaan
pembelajaran yangsesuai.
Rentanganskor rata-rata 3,50-4,00
adalah rentangan skor terhadap
kemampuan guru yang baik.
Lembar
pengamatan
pengelolaan
pembelajaran
Guru Observasi Deskriptif
b. Mengetahui ketuntasan
indikator dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswa Kelas XI
IPA 5 SMA Negeri 5
kupang tahun ajaran
2017/2018.
Ketuntasan
indikator
Ketuntasan Indikator Hasil Belajar
(IHB) adalah proporsi yang
diperoleh dan diukur dengan lembar
observasi dan angket penilaian diri
sikap spiritual untuk KI 1, lembar
dan angket penilaian diri untuk
sikap sosial KI 2, tes Hasil Belajar
(THB) untuk aspek pengetahuan
pada KI 3, dan lembar observasi
psikomotor dan lembar penilaian
portofolio, lembar tes hasil belajar
proses, lembar penilaian hasil karya
untuk aspek keterampilan KI 4.
SuatuIndikatorHasil Belajar (IHB)
dikatakantuntas, apabilaskor yang
diperoleh 0,75, sedangkan kelas
dikatakan tuntas apabila 80 % siswa
mendapat proporsi jawaban 0,75
Lembar
penilaian aspek
sikap KI 1, KI
2, aspek
pengetahuan
berupa tes hasil
belajar (THB)
aspek
keterampilan KI
4
Siswa Observasi,
angket, tes
Deskriptif
101
c. Mengetahui hasil belajar
siswa dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswaKelas XI
IPA SMA Negeri 5
Kupang tahun ajaran
2017/2018
Hasil belajar
siswa
Ketuntasan hasil belajar adalah nilai
yang didapat dari jumlah secara
keseluruhan aspek sikap spiritual
untuk KI 1, sikap sosial untuk KI 2,
aspek pengtahuan untuk KI 3 dan
aspek keterampilan KI 4. Hasil
belajar siswa dikatakan tuntas bila
nilai yang diperoleh memenuhi
KKM. Kriteria ketuntasan untuk
aspek sikap spiritual spiritual KI 1,
aspek sikap sosial KI 2 dan aspek
keterampilan KI 4 adalah 75
sedangkan untuk aspek pengetahuan
KI 3 adalah 75. Ketuntasan hasil
belajar secara keseluruhan
dikatakan tuntas apabila nilai
ketuntasan hasil belajar ≥ 75. Kelas
dikatakan tuntas belajar bila 80%
dari seluruh siswa di kelas
mempunyaiN ≥ 75.
Lembar
penilaian aspeks
ikap KI 1, KI 2,
aspek
pengetahuan
berupa tes hasil
belajar
(THB)aspek
keterampilan KI
4
Siswa KI 1 :
Lembara
ngket aspek
pengetahuan
spiritual
KI 2: Lembar
Observasi
aspek
pengetahuan
sikap sosial
KI 3: tes
KI 4: lembar
penilaian
keterampilan
Deskriptif
2. Mengetahui sikap toleransi
siswa dengan pendekatan
inkuiri terbimbing pada
materi Koloid siswaKelas
XI IPA SMA Negeri 5
Kupang tahun ajaran
2017/2018.
Sikap toleransi
Sikap toleransi adalah skor yang
merupakan perbandingan antara
jumlah skor yang diperoleh siswa
dibagi skor maksimum dikali 100
yang diukur dengan lembar angket
sikap toleransi .
Angket sikap
toleransi
Siswa Kisi-Kisi
sikap
toleransi
Deskriptif
102
3.
.
Mengetahui kemampuan
komunikasi siswa dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
Koloid Kelas XI IPA
SMA Negeri 5 Kupang
tahun ajaran 2017/2018.
Kemampuan
komunikasi Kemampuan komunikasi adalah
skor yang merupakan perbandingan
antara jumlah skor yang diperoleh
siswa dibagi skor maksimum dikali
100 yang diukur dengan lembar
observasi keterampilan sosial.
Observasi
kemampuan
komunikasi
Siswa LembarKI 1 :
Lembar
angket aspek
pengetahuan
spiritual
KI 2: Lembar
Observasi
aspek
pengetahuan
sikap sosial
KI 3: tes
KI 4: lembar
penilaian
keterampilan
Deskriptif
103
4 a. Mengetahui ada tidaknya
hubungan antara sikap
toleransi dengan hasil
belajar dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswa Kelas XI
IPA SMA Negeri 5
Kupang tahun
ajaran2017/2018.
b. Mengetahui ada
tidaknya hubungan
antara kemampuan
komunikasi dengan
hasil belajar dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswa Kelas XI
IPA SMA N egeri 5
Kupang tahun ajaran
2015/2016.
c. Mengetahui ada
tidaknya hubungan
antara sikap toleransi
Hubungan
sikap toleransi
terhadap hasil
belajar
Hubungan
kemammpuan
komunikasi
dengan hasil
belajar
Hubungan
sikap toleransi
√{ }{
}
√{ }{
}
Hubungan sikap toleransi dengan
hasil belajar adalah derajat
hubungan yang dinyatakan dengan
koefisien korelasi ( r).
Hubungan kemampuan komunikasi
dengan hasil belajar adalah derajad
hubungan yang dinyatakan dengan
koefisien korelasi ( r)
Hubungan sikap toleransi dan
kemampuan komunikasi terhadap
Lembar angket
Lembar
observasi
kemampuan
komunikasi
lembar angket
sikap toleransi
dan lembar
Siswa
Siswa
Siswa
Lembar
angket
Lembar
Observasi
angket,
Observasi
dan THB
deskriptif
deskriptif
104
dan kemampuan
komunikasi dengan
hasil belajar dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswaKelas XI
IPA SMA Negeri 5
Kupang tahun ajaran
2017/2018.
dan
kemampuan
komunikasi
dengan hasil
belajar
hasil belajar adalah derajad
hubungan yang dinyatakan dengan
koefisien korelasi berganda:
Ry
√
observasi
kemampuan
komunikasi
5 a. Mengetahui ada
tidaknya pengaruh
Sikap Toleransi
terhadap hasil belajar
dengan pendekatan
inkuiri terbimbing
Pengaruh
sikap toleransi
terhadap hasil
belajar
Pengaruh sikap toleransi terhadap
hasil belajar adalah besar
pengaruhyang dinyatakan dengan
persamaan regresi linear sederhana.
Lembar
observasi sikap
toleransi dan
THB
Siswa
Lembar
angket dan
THB
Statistik
Regresi
sederhana
105
pada materi koloid
siswa Kelas XI IPA
SMA Negeri 5 Kupang
tahun ajaran
2017/2018
b. Mengetahui ada
tidaknya pengaruh
kemampuan
komunikasi terhadap
hasil belajar dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswaKelas XI
IPA SMA Negeri 5
Kupang tahun ajaran
2017/2018.
c. Mengetahui ada
tidaknya pengaruh
antara sikap toleransi
dan kemampuan
komunikasi terhadap
hasil belajar dengan
pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi
koloid siswa Kelas XI
Pengaruh
kemampuan
komunikasi
terhadap hasil
belajar
Pengaruh
sikap toleransi
dan
kemampuan
komunikasi
terhadap hasil
belajar
Pengaruh kemampuan komunikasi
terhadap hasil belajar adalah besar
pengaruhyang dinyatakan dengan
persamaan regresi linear sederhana.
Pengaruh sikap toleransi dan
kemampuan komunikasi terhadap
hasil belajar adalah besar
pengaruhyang dinyatakan dengan
persamaan regresi linear ganda.
Lembar
observasi
kemampuan
komunikasi dan
THB
Lembar angket
sikap toleransi
dan lembar
observasi
kemampuan
komunikasi dan
THB
Siswa
Siswa
Observasi
dan THB
Angket,
observasi
dan THB
Statistik
Regresi
sederhana
Statistik
Regresi
ganda
106
IPA SMA Negeri 5
Kupang tahun ajaran
2017/2018.