bab iii metode penelitian 3 -...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Hopkins (dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 11) menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, atau suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang sedang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan
dan perubahan.
3.2 Seting Penelitian dan Karakteristik Siswa
1. Seting Penelitian
Penelitian ini dilakukan SDN Tingkir Tengah 01 Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga. Jarak sekolah dengan pusat kota salatiga sekitar 7 km, tepatnya terletak
di jalan Salatiga-Suruh kilometer 3. Sekolah ini berada di daerah persawahan yang
berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Semarang.
Kepala sekolah dijabat oleh Drs. Sumyani yang membawahi 9 orang guru
dan tenaga administrasi, 6 orang bertindak sebagai guru kelas, 1 orang bertindak
sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai guru olah raga.
Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang yang menjadi satu : kepala sekolah,
ruang guru, dan ruang tamu, 1 ruang perpustakaan,1 ruang tata usaha/administrasi,
1 ruang dapur, 1 ruang UKS, 1 gudang, 4 kamar mandi, dengan halaman yang
cukup luas untuk upacara dan kegiatan sekolah lainnya, serta tempat parkir guru
dan siswa. Alasan pemilihan SDN Tingkir Tengah 01 sebagai lokasi penelitian
adalah karena peneliti ingin memperbaiki pola pembelajaran di kelas agar minat
siswa terhadap IPS tinggi dan hasil belajar siswa menjadi maksimal.
2. Karakteristik Siswa
Siswa kelas IV terdiri dari 27 orang, 14 siswa perempuan dan 13 siswa
laki-laki. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah buruh dan petani,
32
karena kesibukannya mencari nafkah mereka tidak sempat mengurus anaknya dan
juga fasilitas yang disediakan sangat minim. Siswa menjadi kurang perhatian
terhadap pelajaran dan asik bermain sesuka hatinya.
Penelitian ini dilakukan selama empat bulan, yaitu mulai dari bulan
Januari sampai dengan bulan April 2014. Tahap perancanaan dan persiapan
dilaksanakan pada bulan januari 2014. Tahap pelaksanaan pada bulan Maret,
sedangkan tahap penyusunan dan pelaporan dilaksanakan pada bulan April 2014
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Sugiyono
(2010:60)
Pada variabel tindakan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN
Tingkir Tengah 01 dengan mata pelajaran IPS
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau variabel terikat pada penelitian tindakan
kelas ini yang menjadi variabel bebas adalah metode kooperatif tipe scramble.
Metode kooperatif tipe scramble adalah sebuah model yang menggunakan
penekanan latihan soal acak kata berupa permainan yang dikerjakan secara
berkelompok. Dalam metode pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar
anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok untuk dapat
berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah mencari penyelesaian soal.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Dan pada penelitian ini yang menjadi
variabel terikat adalah minat dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Tingkir
Tengah 01. Minat adalah suatu kesukaan dari dalam diri individu yang
33
menyebabkan individu tersebut mempunyai sikap, berkeinginan serta
ketekunan dan mempunyai dorongan terhadap objek tertentu tanpa ada yang
menyuruh dalam mengikuti pembelajaran . Minat merupakan faktor yang
pinting dalam pembelajaran karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasil belajar yaitu hasil nilai yang diperoleh siswa setelah mendapatkan
proses pembelajaran dikelas sehingga diketahui tingkat keberhasilannya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan melalui
teknik tes dan non tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang
diperoleh dari motivasi di dalam kelas serta tes hasil belajar IPS dan lembar
observasi siswa. Tes diadakan setiap akhi r siklus. Pelaksanaan tes siklus pertama
dilaksanakan pada akhir siklus I dan tes kedua dilaksanakan pada akhir siklus
II.Untuk data kuantitatif barupa nilai siswa dari hasil tes yang diberikan kepada
siswa. Sedangkan data kualitatif berasal dari observasi dan angket.
1. Tes
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2010: 193). Tes
secara individu dalam penelitian dilakukan pada akhir siklus atau pertemuan
kedua. Tes di berikan secara tertulis berbentuk pilihan ganda. Pada kesempatan ini
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu ≥70, sedangkan bagi siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKM maka dianggap tidak tuntas.
34
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Butiran Soal IPS Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Item Jumlah
Item
2.Mengenal
sumberdaya
alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten,
kota dan
propinsi
1.3 Mengenal
perkemban
gan
teknologi
produksi,
komunikasi
,dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunak
annya
1. Membandin
gkan/memb
edakan jenis
teknologi
tradisional
dan modern
2. Menceritaka
n
penggunaan
teknologi
tradisional
dan modern
3. Membandin
gkan/memb
edakan jenis
teknologi
produksi
tradisional
dan modern
4. Menceritaka
n
penggunaan
teknologi
produksi
tradisional
dan modern
1,22,42,
44,47,50
16,24,26,
28,32,45
2,17,23,
35,37,38
3,4,36,39
40,43,46
6
6
6
7
Jumlah Pilihan
ganda
25
35
Tabel 3.2
Butiran Soal IPS Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Item Jumlah
Item
2.Mengenal
sumberdaya
alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten,
kota dan
propinsi
1.4 Mengenal
perkemba
ngan
teknologi
produksi,
komunika
si,dan
transporta
si serta
pengalam
an
mengguna
kannya
1. Membandingk
an/membedak
an jenis
teknologi
komunikasi
tradisional
dan modern
2. Menceritakan
penggunaan
teknologi
komunikasi
tradisional
dan modern
3. Membandingk
an/membedak
an jenis
teknologi
transportasi
tradisional
dan modern
4. Menceritakan
penggunaan
teknologi
transportasi
tradisional
dan modern
6,8,10,15
20,48
5,7,9,21,
25,49
12,14,30,
31,34,47
11,13,18,
19,27,33,
41
6
6
6
7
Jumlah Pilihan
Ganda
25
36
2. Observasi
Observasi sebagai alat pengamatan yang digunakan untuk mengukur tingkah
laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2008)
Dalam penggolongan tinggi rendahnya hasil observasi dalam penerapan
model kooperatif tipe scrambel terdapat 4 katagori :
Sangat baik : skor ≥34
Baik : skor 26-33
Cukup : skor 18-25
Kurang baik : skor 10-17
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa
No. Aspek Indikator No.item Jumlah
1. Melakukan
kegiatan awal
a. Kesiapan siswa
dalam pembelajaran
b. Tahap invitas
1
2
1
1
2. Melakukan
kegiatan inti
a. Tahap eksplorasi
b. Tahap kerja
kelompok
c. Tahap Tindakan
3, 4
5,6,7
8
2
3
1
3. Melakukan
kegiatan penutup
Menutup pembelajaran 9,10 2
Jumlah 10
37
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Obsevasi Aktifitas Guru
3. Angket
Arikunto (2002) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperolah informasi dari respondent dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal -hal yang diketahui. Metode angket untuk mengetahui
data variabel penelitian yaitu minat belajar (Y).
Definisi instrument angket minat belajar siswa.Minat terhadap IPS adalah
ketertarikan siswa terhadap IPS didasarkan pada kegunaannya yang diperlukan
untuk kebutuhan dalam dirinya. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan
bertahan minat itu. Sehingga semakin sering minat itu diekspresikan maka
semakin kuatlah dia.
Untuk mendapatkan data minat siswa terhadap mata pelajaran IPS, Guru
menyediakan akngket yang telah disiapkan sebelumnya. Angket diisi oleh siswa
No. Aspek Indikator No.item Jumlah
1. Melakukan
kegiatan awal
a. Tahap invitasi
b. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
1
2
1
1
2. Melakukan
kegiatan inti
a. Tahap eksplorasi
b. Tahap kerja
kelompok
c. Tahap
3,4,
5,6,7,
8
2
3
1
3. Melakukan
kegiatan akhir
Menutup
pembelajaran
9,10 2
Jumlah 10
38
berdasarkan perasaan dari dalam diri dan tanpa ada paksaan. Berdasarkan hasil
skor yang didapat siswa dapat dikategorikan sebagai berikut:
Sangat Kurang : 21-38
Kurang : 39-56
Cukup : 57-74
Baik : 75-91
Sangat Baik : 92-105
Angket terdiri dari 30 soal yang telah dipersiapkan. Kisi-kisi angket minat
belajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket Minat Belajar
No Aspek Indikator No.Item Jumlah
1
Perasaan
senang pada
waktu belajar
IPS
a. Menerima pelajaran
dengan rasa senang
b. Menerima pelajaran IPS
tanpa ada paksaan
1, 2, 3, 4, 5
6,7,8,9,10
5
5
2
Konsentrasi/
perhatian
dalam belajar
a. Memperhatikan kegiatan
pembelajaran.
b. Menerima pelajaran IPS
tapa ada paksaan
11,12,13,14,15
15,17,18,19,20
5
5
3 Ketertarikan
a. Ketertarikan mengikuti
pelajaran IPS
b. Antusias belajar IPS di
rumah.
21,22,23,24, 25
26,27,28,29,30
5
5
Jumlah 30
39
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121).
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 20,0. Tingkat validitas suatu
instrument dapat diketahui dengan cara menkorelasikan setiap skor pada butir
instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (correted item
to total correlation).
2. Hasil Uji Validitas Tes
Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis
diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan
sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatife konsisten jika dikenakan
pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351). Instrument
dikatakan valid artinya in strumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan
cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri ( corrected item to total correlation ).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60 ≤ r <0,80 : Validitas tinggi
0,80 ≤ r < 1,00 : Validitas sempurna
Untuk uji validitas soal peneliti telah mempersiapkan 50 soal siklus I dan
II. Soal ini diuji secara bersamaan. Hasil data uji validitas dapat dilihat pada tabel
3.6.
40
Tabel 3.6
Hasil Validitas Soal Evaluasi
Bentuk Soal Item Soal Valid
Tidak Valid
Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11,12,13,14,15,16,
17,18,19,20,21,22,
23,24,25,26,27,28,
29,30,31,32,33,34,
35,36,37,38,39,40,
41,42,43,44,45,46,
47,48,49,50
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11,12,13,15,16,17,
18,20,21,22,23,24,
25,26,27,28,29,30,
31,33,35,36,37,38,
39,40,41,42,43,44,
45,46,47,48,49,50
14,19,32,
34,48,
3. Hasil Uji Validitas Angket
Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 30 butir angket, yang
dikembangkan dari tiga aspek minat. Perhitungan validitas dari angket dapat
dilihat seperti tabel sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar IPS
Bentuk
Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Angket 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11,12,13,14,15,16,
17,18,19,20,21,22,
23,24,25,26,27,28,
29,30
1,2,3,4,8,9,1011,12,
14,16,17,18,20,21,22,
23,25,26,28,29,30
5,6,7,12,13,15
19,24,27
4. Hasil Uji Reliabilitas Tes
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan
konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000: 34). Kriteria untuk menentukan
41
tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George
dan Mallery (1995) sebagai berikut :
a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk
menunjukkan sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek,
koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam
koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas tes dari 50 item soal adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Tes
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 50
Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .747 yang artinya
instrumen memiliki tingkat reliabilitas dapat diterima. Dengan demikian
instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini.
5. Hasil Uji Reliabilitas Angket
Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach
alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya
untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-
butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket
motivasi belajar dari 30 item pernyataan dapatdilihatpada tabel 3.9.
42
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Angket
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.850 30
Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa koefisien reliabilitas
instrumen motivasi belajar sebesar 0,850 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil
analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur
variabel penelitian.
3.6 Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Data–data berupa angka (kuantitatif) dianalisis dengan mencari data
tertinggi, data terendah dan rata-rata, jumlah siswa yang tuntas, dan juga
persentase ketuntasan pembelajaran.
Analisis data dari hasil penelitian test tertulis pada akhir
pembelajaran pertemuan kedua dari sikus pertama dan siklus kedua dianalisis
secara kuantitatif dari data lembar observasi siswa dianalisis untuk
mendeskripsikan hasil dari pelaksanaan pembelajaran.data yang dianlisis
berupa test sumatif, dengan cara persentase untuk mengetahui besarnya hasil
yang dicapai siswa dalam ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh
guru. Jika siswa memperoleh nilai kurang dari 68 dengan jumlah siswa
dengan rata – rata 60% dari jumlah siswa maka akan dianalisis dengan
menghitung ketuntasan individu dan ketuntasan kalsikal sebagai berikut:
Ketuntasan individu = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100
Ketuntasan Klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%
43
Dari rumus di atas dapat kita lihat jika siswa mencapi ketuntasan
skor >70.Ketuntasan klasikal: jika ˃80 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan
skor ≤ 70.Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi.
3.7 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditentukan dengan nilai
minimal yang harus dicapai adalah 70 dari seluruh siswa kelas IV SDN Tingkir
Tengah 01 dan juga adanya perubahan yang positif pada pembelajaran IPS,
Indikator tersebut adalah:
1. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif
tipe scrambel dalam pembelajaran IPS dikatakan berhasil dilaksanakan jika
indikator rata-rata 3,2 dengan rentan skor 1-4.
2. Adanya perubahan minat belajar dari sebelum tindakan mendapat kategori
cukup kemudian sesudah tindakan mendapat kategori baik dengan rata-rata
80%.
3. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus I yaitu 70 % siswa telah
mencapai kriteria ketutasan belajar yang telah ditetapkan dan siklus II yaitu
85% siswa mencapai kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan (KKM)
3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme
kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus. Konsep pokok penelitian tindakan
menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005:66) terdapat empat tahap
rencana tindakan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Hal tersebut diperkuat dengan
pendapat Suhardjono (dalam Suharsimi Arikunto dkk., 2006: 74) bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian sistem berdaur
sebagaimana kerangka berpikir yang digambarkan sebagai berikut:
44
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
1) Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPS di kelas IV
dengan cara menyusun RPP
2) Menentukan dan mempersiapakan bahan dan peralatan yang sesuai dengan
bahan pelajaran yang akan diajarkan
3) Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran
45
Perencanaan kegiatan penelitian meliputi identifikasi masalah, menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap kegiatan tindakan, kartu soal
dan kartu jawaban, alat evaluasi dan media, alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang
dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2
siklus dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe scramble.
Apabila kegiatan pembelajaran pada siklus I belum berhasil, akan diperbaiki pada
siklus II. Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan
tahapan dan skenario pembelajaran yang telah didesain sebelumya yaitu dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe scramble.
1) Kegiatan awal
a) Guru bertanya tentang materi sebelumnya
b) Guru menceritakan pengalamnya saat menggunakan berbagai macam
teknologi
2) Kegiatan Inti
a) Guru membawakan berbagai macam barang teknologi tradisional dan
moderen
b) Siswa menebak nama barang yang dibawakan oleh guru
c) Siswa bergantian bercerita mengenai pemakaiannya
d) Siswa mengelompokkan barang teknologi tradisional dan moderen
e) Siswa dapat menjelaskan perbedaan teknologi dari barang tradisional dan
moderen
f) Siswa secara berkelompok mengerjakan soal yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi
g) Siswa secara berkelompok menjelaskan mengenai perkembangan
teknologi
46
h) Setiap kelompok mengkoreksi soal yang dikerjakan kelompok lainnya
i) Guru bertanya tentang materi yang belum jelas
3) Kegiatan Penutup
a) Siswa menyimpulkan materi yang dibahas
b) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada minggu depan
Pertemuan Kedua
1) Kegiatan Awal
a) Guru bertanya tentang materi sebelumnya
b) Guru menceritakan pengalamnya saat menggunakan berbagai macam
teknologi produksi
2) Kegiatan Inti
a) Siswa menyebutkan berbagai macam teknologi produksi
b) Siswa menebak nama dan kegunaan barang yang telah dibawa oleh guru
c) Siswa bercerita menggunakan berbagai macam teknologi produksi
d) siswa mendiskripsikan teknologi produksi
e) Siswa secara berkelompok mengerjakan soal yang berkaitan dengan
perkembangan teknologi produksi
f) Siswa secara berkelompok menjelaskan mengenai perkembangan teknologi
produksi
g) Setiap kelompok mengkoreksi soal yang dikerjakan kelompok lainnya
h) Guru bertanya tentang materi yang belum jelas
3) Kegiatan Penutup
a) Siswa menyimpulkan materi yang dibahas dan mengerjakan soal evaluasi
b) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan minggu depan
2. Rancana Siklus II
Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada
siklus I hanya saja waktu pelaksanaan dan materi akan disesuaikan dengan alokasi
waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan
penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya.