bab iii metode penelitian 3 -...

16
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Hopkins (dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 11) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. 3.2 Seting Penelitian dan Karakteristik Siswa 1. Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan SDN Tingkir Tengah 01 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Jarak sekolah dengan pusat kota salatiga sekitar 7 km, tepatnya terletak di jalan Salatiga-Suruh kilometer 3. Sekolah ini berada di daerah persawahan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Semarang. Kepala sekolah dijabat oleh Drs. Sumyani yang membawahi 9 orang guru dan tenaga administrasi, 6 orang bertindak sebagai guru kelas, 1 orang bertindak sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai guru olah raga. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang yang menjadi satu : kepala sekolah, ruang guru, dan ruang tamu, 1 ruang perpustakaan,1 ruang tata usaha/administrasi, 1 ruang dapur, 1 ruang UKS, 1 gudang, 4 kamar mandi, dengan halaman yang cukup luas untuk upacara dan kegiatan sekolah lainnya, serta tempat parkir guru dan siswa. Alasan pemilihan SDN Tingkir Tengah 01 sebagai lokasi penelitian adalah karena peneliti ingin memperbaiki pola pembelajaran di kelas agar minat siswa terhadap IPS tinggi dan hasil belajar siswa menjadi maksimal. 2. Karakteristik Siswa Siswa kelas IV terdiri dari 27 orang, 14 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah buruh dan petani,

Upload: others

Post on 15-Sep-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Hopkins (dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 11) menyatakan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang mengkombinasikan

prosedur penelitian dengan tindakan substantif, atau suatu usaha seseorang untuk

memahami apa yang sedang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan

dan perubahan.

3.2 Seting Penelitian dan Karakteristik Siswa

1. Seting Penelitian

Penelitian ini dilakukan SDN Tingkir Tengah 01 Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga. Jarak sekolah dengan pusat kota salatiga sekitar 7 km, tepatnya terletak

di jalan Salatiga-Suruh kilometer 3. Sekolah ini berada di daerah persawahan yang

berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Semarang.

Kepala sekolah dijabat oleh Drs. Sumyani yang membawahi 9 orang guru

dan tenaga administrasi, 6 orang bertindak sebagai guru kelas, 1 orang bertindak

sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai guru olah raga.

Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang yang menjadi satu : kepala sekolah,

ruang guru, dan ruang tamu, 1 ruang perpustakaan,1 ruang tata usaha/administrasi,

1 ruang dapur, 1 ruang UKS, 1 gudang, 4 kamar mandi, dengan halaman yang

cukup luas untuk upacara dan kegiatan sekolah lainnya, serta tempat parkir guru

dan siswa. Alasan pemilihan SDN Tingkir Tengah 01 sebagai lokasi penelitian

adalah karena peneliti ingin memperbaiki pola pembelajaran di kelas agar minat

siswa terhadap IPS tinggi dan hasil belajar siswa menjadi maksimal.

2. Karakteristik Siswa

Siswa kelas IV terdiri dari 27 orang, 14 siswa perempuan dan 13 siswa

laki-laki. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah buruh dan petani,

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

32

karena kesibukannya mencari nafkah mereka tidak sempat mengurus anaknya dan

juga fasilitas yang disediakan sangat minim. Siswa menjadi kurang perhatian

terhadap pelajaran dan asik bermain sesuka hatinya.

Penelitian ini dilakukan selama empat bulan, yaitu mulai dari bulan

Januari sampai dengan bulan April 2014. Tahap perancanaan dan persiapan

dilaksanakan pada bulan januari 2014. Tahap pelaksanaan pada bulan Maret,

sedangkan tahap penyusunan dan pelaporan dilaksanakan pada bulan April 2014

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Sugiyono

(2010:60)

Pada variabel tindakan penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN

Tingkir Tengah 01 dengan mata pelajaran IPS

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau variabel terikat pada penelitian tindakan

kelas ini yang menjadi variabel bebas adalah metode kooperatif tipe scramble.

Metode kooperatif tipe scramble adalah sebuah model yang menggunakan

penekanan latihan soal acak kata berupa permainan yang dikerjakan secara

berkelompok. Dalam metode pembelajaran ini perlu adanya kerja sama antar

anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok untuk dapat

berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah mencari penyelesaian soal.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Dan pada penelitian ini yang menjadi

variabel terikat adalah minat dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Tingkir

Tengah 01. Minat adalah suatu kesukaan dari dalam diri individu yang

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

33

menyebabkan individu tersebut mempunyai sikap, berkeinginan serta

ketekunan dan mempunyai dorongan terhadap objek tertentu tanpa ada yang

menyuruh dalam mengikuti pembelajaran . Minat merupakan faktor yang

pinting dalam pembelajaran karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar yaitu hasil nilai yang diperoleh siswa setelah mendapatkan

proses pembelajaran dikelas sehingga diketahui tingkat keberhasilannya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Teknik Pengumpulan Data dilakukan dengan melalui

teknik tes dan non tes. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berisi nilai yang

diperoleh dari motivasi di dalam kelas serta tes hasil belajar IPS dan lembar

observasi siswa. Tes diadakan setiap akhi r siklus. Pelaksanaan tes siklus pertama

dilaksanakan pada akhir siklus I dan tes kedua dilaksanakan pada akhir siklus

II.Untuk data kuantitatif barupa nilai siswa dari hasil tes yang diberikan kepada

siswa. Sedangkan data kualitatif berasal dari observasi dan angket.

1. Tes

Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok. (Suharsimi Arikunto, 2010: 193). Tes

secara individu dalam penelitian dilakukan pada akhir siklus atau pertemuan

kedua. Tes di berikan secara tertulis berbentuk pilihan ganda. Pada kesempatan ini

kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu ≥70, sedangkan bagi siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM maka dianggap tidak tuntas.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

34

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Butiran Soal IPS Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No.Item Jumlah

Item

2.Mengenal

sumberdaya

alam, kegiatan

ekonomi dan

kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten,

kota dan

propinsi

1.3 Mengenal

perkemban

gan

teknologi

produksi,

komunikasi

,dan

transportasi

serta

pengalaman

menggunak

annya

1. Membandin

gkan/memb

edakan jenis

teknologi

tradisional

dan modern

2. Menceritaka

n

penggunaan

teknologi

tradisional

dan modern

3. Membandin

gkan/memb

edakan jenis

teknologi

produksi

tradisional

dan modern

4. Menceritaka

n

penggunaan

teknologi

produksi

tradisional

dan modern

1,22,42,

44,47,50

16,24,26,

28,32,45

2,17,23,

35,37,38

3,4,36,39

40,43,46

6

6

6

7

Jumlah Pilihan

ganda

25

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

35

Tabel 3.2

Butiran Soal IPS Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator No.Item Jumlah

Item

2.Mengenal

sumberdaya

alam, kegiatan

ekonomi dan

kemajuan

teknologi di

lingkungan

kabupaten,

kota dan

propinsi

1.4 Mengenal

perkemba

ngan

teknologi

produksi,

komunika

si,dan

transporta

si serta

pengalam

an

mengguna

kannya

1. Membandingk

an/membedak

an jenis

teknologi

komunikasi

tradisional

dan modern

2. Menceritakan

penggunaan

teknologi

komunikasi

tradisional

dan modern

3. Membandingk

an/membedak

an jenis

teknologi

transportasi

tradisional

dan modern

4. Menceritakan

penggunaan

teknologi

transportasi

tradisional

dan modern

6,8,10,15

20,48

5,7,9,21,

25,49

12,14,30,

31,34,47

11,13,18,

19,27,33,

41

6

6

6

7

Jumlah Pilihan

Ganda

25

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

36

2. Observasi

Observasi sebagai alat pengamatan yang digunakan untuk mengukur tingkah

laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2008)

Dalam penggolongan tinggi rendahnya hasil observasi dalam penerapan

model kooperatif tipe scrambel terdapat 4 katagori :

Sangat baik : skor ≥34

Baik : skor 26-33

Cukup : skor 18-25

Kurang baik : skor 10-17

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktifitas Siswa

No. Aspek Indikator No.item Jumlah

1. Melakukan

kegiatan awal

a. Kesiapan siswa

dalam pembelajaran

b. Tahap invitas

1

2

1

1

2. Melakukan

kegiatan inti

a. Tahap eksplorasi

b. Tahap kerja

kelompok

c. Tahap Tindakan

3, 4

5,6,7

8

2

3

1

3. Melakukan

kegiatan penutup

Menutup pembelajaran 9,10 2

Jumlah 10

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

37

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Obsevasi Aktifitas Guru

3. Angket

Arikunto (2002) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperolah informasi dari respondent dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal -hal yang diketahui. Metode angket untuk mengetahui

data variabel penelitian yaitu minat belajar (Y).

Definisi instrument angket minat belajar siswa.Minat terhadap IPS adalah

ketertarikan siswa terhadap IPS didasarkan pada kegunaannya yang diperlukan

untuk kebutuhan dalam dirinya. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan

bertahan minat itu. Sehingga semakin sering minat itu diekspresikan maka

semakin kuatlah dia.

Untuk mendapatkan data minat siswa terhadap mata pelajaran IPS, Guru

menyediakan akngket yang telah disiapkan sebelumnya. Angket diisi oleh siswa

No. Aspek Indikator No.item Jumlah

1. Melakukan

kegiatan awal

a. Tahap invitasi

b. Menyampaikan

tujuan pembelajaran

1

2

1

1

2. Melakukan

kegiatan inti

a. Tahap eksplorasi

b. Tahap kerja

kelompok

c. Tahap

3,4,

5,6,7,

8

2

3

1

3. Melakukan

kegiatan akhir

Menutup

pembelajaran

9,10 2

Jumlah 10

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

38

berdasarkan perasaan dari dalam diri dan tanpa ada paksaan. Berdasarkan hasil

skor yang didapat siswa dapat dikategorikan sebagai berikut:

Sangat Kurang : 21-38

Kurang : 39-56

Cukup : 57-74

Baik : 75-91

Sangat Baik : 92-105

Angket terdiri dari 30 soal yang telah dipersiapkan. Kisi-kisi angket minat

belajar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Angket Minat Belajar

No Aspek Indikator No.Item Jumlah

1

Perasaan

senang pada

waktu belajar

IPS

a. Menerima pelajaran

dengan rasa senang

b. Menerima pelajaran IPS

tanpa ada paksaan

1, 2, 3, 4, 5

6,7,8,9,10

5

5

2

Konsentrasi/

perhatian

dalam belajar

a. Memperhatikan kegiatan

pembelajaran.

b. Menerima pelajaran IPS

tapa ada paksaan

11,12,13,14,15

15,17,18,19,20

5

5

3 Ketertarikan

a. Ketertarikan mengikuti

pelajaran IPS

b. Antusias belajar IPS di

rumah.

21,22,23,24, 25

26,27,28,29,30

5

5

Jumlah 30

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

39

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121).

Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 20,0. Tingkat validitas suatu

instrument dapat diketahui dengan cara menkorelasikan setiap skor pada butir

instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (correted item

to total correlation).

2. Hasil Uji Validitas Tes

Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis

diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan

sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Adapun reliabilitas

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatife konsisten jika dikenakan

pada suatu objek, Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2009: 351). Instrument

dikatakan valid artinya in strumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan

cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah

dikurangi skor butirnya sendiri ( corrected item to total correlation ).

r < 0,20 : Tidak ada validitas

0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

0,40 ≤ r < 0,60 : Validitas sedang

0,60 ≤ r <0,80 : Validitas tinggi

0,80 ≤ r < 1,00 : Validitas sempurna

Untuk uji validitas soal peneliti telah mempersiapkan 50 soal siklus I dan

II. Soal ini diuji secara bersamaan. Hasil data uji validitas dapat dilihat pada tabel

3.6.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

40

Tabel 3.6

Hasil Validitas Soal Evaluasi

Bentuk Soal Item Soal Valid

Tidak Valid

Pilihan Ganda 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,14,15,16,

17,18,19,20,21,22,

23,24,25,26,27,28,

29,30,31,32,33,34,

35,36,37,38,39,40,

41,42,43,44,45,46,

47,48,49,50

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,15,16,17,

18,20,21,22,23,24,

25,26,27,28,29,30,

31,33,35,36,37,38,

39,40,41,42,43,44,

45,46,47,48,49,50

14,19,32,

34,48,

3. Hasil Uji Validitas Angket

Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 30 butir angket, yang

dikembangkan dari tiga aspek minat. Perhitungan validitas dari angket dapat

dilihat seperti tabel sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Angket Minat Belajar IPS

Bentuk

Instrumen

Item Soal Valid Tidak Valid

Angket 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

11,12,13,14,15,16,

17,18,19,20,21,22,

23,24,25,26,27,28,

29,30

1,2,3,4,8,9,1011,12,

14,16,17,18,20,21,22,

23,25,26,28,29,30

5,6,7,12,13,15

19,24,27

4. Hasil Uji Reliabilitas Tes

Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan

konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien

reliabilitas alpha dari Cronbach (Azwar, 2000: 34). Kriteria untuk menentukan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

41

tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George

dan Mallery (1995) sebagai berikut :

a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk

menunjukkan sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek,

koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam

koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas tes dari 50 item soal adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Tes

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.747 50

Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .747 yang artinya

instrumen memiliki tingkat reliabilitas dapat diterima. Dengan demikian

instrumen tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini.

5. Hasil Uji Reliabilitas Angket

Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach

alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya

untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-

butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket

motivasi belajar dari 30 item pernyataan dapatdilihatpada tabel 3.9.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

42

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Angket

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.850 30

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa koefisien reliabilitas

instrumen motivasi belajar sebesar 0,850 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil

analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur

variabel penelitian.

3.6 Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Data–data berupa angka (kuantitatif) dianalisis dengan mencari data

tertinggi, data terendah dan rata-rata, jumlah siswa yang tuntas, dan juga

persentase ketuntasan pembelajaran.

Analisis data dari hasil penelitian test tertulis pada akhir

pembelajaran pertemuan kedua dari sikus pertama dan siklus kedua dianalisis

secara kuantitatif dari data lembar observasi siswa dianalisis untuk

mendeskripsikan hasil dari pelaksanaan pembelajaran.data yang dianlisis

berupa test sumatif, dengan cara persentase untuk mengetahui besarnya hasil

yang dicapai siswa dalam ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh

guru. Jika siswa memperoleh nilai kurang dari 68 dengan jumlah siswa

dengan rata – rata 60% dari jumlah siswa maka akan dianalisis dengan

menghitung ketuntasan individu dan ketuntasan kalsikal sebagai berikut:

Ketuntasan individu = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100

Ketuntasan Klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100%

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

43

Dari rumus di atas dapat kita lihat jika siswa mencapi ketuntasan

skor >70.Ketuntasan klasikal: jika ˃80 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

skor ≤ 70.Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi.

3.7 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ditentukan dengan nilai

minimal yang harus dicapai adalah 70 dari seluruh siswa kelas IV SDN Tingkir

Tengah 01 dan juga adanya perubahan yang positif pada pembelajaran IPS,

Indikator tersebut adalah:

1. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif

tipe scrambel dalam pembelajaran IPS dikatakan berhasil dilaksanakan jika

indikator rata-rata 3,2 dengan rentan skor 1-4.

2. Adanya perubahan minat belajar dari sebelum tindakan mendapat kategori

cukup kemudian sesudah tindakan mendapat kategori baik dengan rata-rata

80%.

3. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus I yaitu 70 % siswa telah

mencapai kriteria ketutasan belajar yang telah ditetapkan dan siklus II yaitu

85% siswa mencapai kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan (KKM)

3.8 Prosedur Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme

kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus. Konsep pokok penelitian tindakan

menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005:66) terdapat empat tahap

rencana tindakan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),

observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Hal tersebut diperkuat dengan

pendapat Suhardjono (dalam Suharsimi Arikunto dkk., 2006: 74) bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian sistem berdaur

sebagaimana kerangka berpikir yang digambarkan sebagai berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

44

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

1) Peneliti merancang dan merencanakan pembelajaran IPS di kelas IV

dengan cara menyusun RPP

2) Menentukan dan mempersiapakan bahan dan peralatan yang sesuai dengan

bahan pelajaran yang akan diajarkan

3) Menyusun lembar kerja siswa dan observasi pelaksanaan kegiatan

pembelajaran

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

45

Perencanaan kegiatan penelitian meliputi identifikasi masalah, menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap kegiatan tindakan, kartu soal

dan kartu jawaban, alat evaluasi dan media, alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang

dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2

siklus dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe scramble.

Apabila kegiatan pembelajaran pada siklus I belum berhasil, akan diperbaiki pada

siklus II. Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan

pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu model PTK dengan

tahapan dan skenario pembelajaran yang telah didesain sebelumya yaitu dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe scramble.

1) Kegiatan awal

a) Guru bertanya tentang materi sebelumnya

b) Guru menceritakan pengalamnya saat menggunakan berbagai macam

teknologi

2) Kegiatan Inti

a) Guru membawakan berbagai macam barang teknologi tradisional dan

moderen

b) Siswa menebak nama barang yang dibawakan oleh guru

c) Siswa bergantian bercerita mengenai pemakaiannya

d) Siswa mengelompokkan barang teknologi tradisional dan moderen

e) Siswa dapat menjelaskan perbedaan teknologi dari barang tradisional dan

moderen

f) Siswa secara berkelompok mengerjakan soal yang berkaitan dengan

perkembangan teknologi

g) Siswa secara berkelompok menjelaskan mengenai perkembangan

teknologi

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7874/4/T1_292010121_BAB III.pdf · sebagai guru mata pelajaran agama Islam, dan 1 orang sebagai

46

h) Setiap kelompok mengkoreksi soal yang dikerjakan kelompok lainnya

i) Guru bertanya tentang materi yang belum jelas

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa menyimpulkan materi yang dibahas

b) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada minggu depan

Pertemuan Kedua

1) Kegiatan Awal

a) Guru bertanya tentang materi sebelumnya

b) Guru menceritakan pengalamnya saat menggunakan berbagai macam

teknologi produksi

2) Kegiatan Inti

a) Siswa menyebutkan berbagai macam teknologi produksi

b) Siswa menebak nama dan kegunaan barang yang telah dibawa oleh guru

c) Siswa bercerita menggunakan berbagai macam teknologi produksi

d) siswa mendiskripsikan teknologi produksi

e) Siswa secara berkelompok mengerjakan soal yang berkaitan dengan

perkembangan teknologi produksi

f) Siswa secara berkelompok menjelaskan mengenai perkembangan teknologi

produksi

g) Setiap kelompok mengkoreksi soal yang dikerjakan kelompok lainnya

h) Guru bertanya tentang materi yang belum jelas

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa menyimpulkan materi yang dibahas dan mengerjakan soal evaluasi

b) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan minggu depan

2. Rancana Siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada

siklus I hanya saja waktu pelaksanaan dan materi akan disesuaikan dengan alokasi

waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan

penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya.