bab iii koreksi

7
BAB III METODE MINI PROJECT Dalam melaksanakan tujuan, seperti yang terlampir di halaman sebelumnya, diperlukan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode penggalian informasi secara langsung pada para kader dengan membagikan kuesioner pada 20 orang kader TB pada saat pertemuan paguyuban TB Kelurahan Kanigoro pada bulan Desember 2014. Data primer ini digunakan untuk menentukan pengetahuan awal para kader TB sebelum dilakukan penyuluhan. Data sekunder yang diambil berupa, profil cakupan wilayah kerja puskesmas Oro-Oro Ombo, serta data SPM penjaringan kasus TB dalam satu tahun terakhir. Berdasarkan kuesioner yang diberikan pada awal kegiatan, diketahui bahwa 55% kader memiliki pengetahuan yang kurang dan 45% memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan data sekunder SPM puskesmas Oro – Oro Ombo menunjukkan penjaringan pasien TB untuk kelurahan Kanigoro masih kurang target di antara kelurahan yang lain. Atas dasar kurangnya pengetahuan kader tentang TB, maka diambillah masalah tersebut sebagai masalah utama dalam Mini Project ini. 13

Upload: fahmi-wahyu-rakhmanda

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE MINI PROJECT

Dalam melaksanakan tujuan, seperti yang terlampir di halaman sebelumnya, diperlukan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode penggalian informasi secara langsung pada para kader dengan membagikan kuesioner pada 20 orang kader TB pada saat pertemuan paguyuban TB Kelurahan Kanigoro pada bulan Desember 2014. Data primer ini digunakan untuk menentukan pengetahuan awal para kader TB sebelum dilakukan penyuluhan. Data sekunder yang diambil berupa, profil cakupan wilayah kerja puskesmas Oro-Oro Ombo, serta data SPM penjaringan kasus TB dalam satu tahun terakhir. Berdasarkan kuesioner yang diberikan pada awal kegiatan, diketahui bahwa 55% kader memiliki pengetahuan yang kurang dan 45% memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan data sekunder SPM puskesmas Oro Oro Ombo menunjukkan penjaringan pasien TB untuk kelurahan Kanigoro masih kurang target di antara kelurahan yang lain. Atas dasar kurangnya pengetahuan kader tentang TB, maka diambillah masalah tersebut sebagai masalah utama dalam Mini Project ini. Salah satu upaya peningkatan pengetahuan para sasaran program adalah dengan mengadakan penyuluhan. Dengan mempertimbangkan salah satu tujuan program program yang selama ini telah dikerjakan pihak puskesmas beserta dinas kesehatan, dimana penyuluhan mengenai TB perlu dilakukan secara berkala dan berkesinambungan, maka pemberian informasi tentang TB menjadi titik berat program intervensi dalam mini project ini.

A. Sasaran KegiatanKegiatan diikuti oleh para kader TB Puskesmas Oro-Oro Ombo Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, yang terdiri dari 20 orang.

B. Strategi KegiatanDalam rangka memenuhi promosi kesehatan, dilakukan dengan beberapa strategi. Strategi intervensi yang akan dilakukan berupa, yang pertama, skrining melalui kuesioner mengenai seberapa besar permasalahan mengenai pengetahuan tentang TB pada kader TB.Kemudian kedua, diberikan penyuluhan mengenai TB. Penyuluhan ini dilakukan dengan langkah awal berupa penyuluhan dari penulis ke kader TB, kemudian penyuluhan dilanjutkan oleh kader TB ke warga kelurahan Kanigoro. Dengan cara ini diharapkan dapat memenuhi kegiatan pokok dalam pemberdayaan kader di bidang penyuluhan, lebih meningkatkan keefektifan penyuluhan, dan lebih meningkatkan frekuensi pelaksanaan penyuluhan di kelurahan Kanigoro.Untuk pengukuran tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan akan diberikan kuisioner yang kemudian dibandingkan hasilnya. Pembagian kuisioner diberikan dalam 2 tahap. Tahap pertama diberikan sebelum penyuluhan pada pertemuan paguyuban TB pada bulan Desember 2014. Tahap kedua diberikan sesudah penyuluhan pada pertemuan kader tahunan pada bulan Januari 2015.

Gambar 3.1 Skema Strategi Kegiatan Penyuluhan Pengetahuan TB pada Kader TB Kelurahan Kanigoro

C. Metode Kegiatan Pertama berupa penggalian data, penggalian data primer dilakukan saat kegiatan pertemuan paguyuban TB pada bulan Desember 2014. Penggalian data primer dilakukan dengan membagikan kuesioner mengenai pengetahuan tentang TB pada 20 orang kader TB dari kelurahan Kanigoro, sedangkan data sekunder diperoleh dari data SPM Puskesmas Oro Oro Ombo tahun 2014 berupa data penjaringan kasus TB paru dalam setahun. Kedua adalah tahap pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan bersama dengan kegiatan intervensi mengenai pengetahuan tentang TB paru pada para kader. Kegiatan yang dipilih adalah kegiatan yang informatif dan inovatif, yaitu dengan mengadakan penyuluhan pada para kader mengenai TB. Penyuluhan dilakukan dengan mempresentasikan slide presentasi seputar penyakit TB pada para kader yang berjumlah 20 orang. Penyuluhan dititikberatkan pengetahuan yang dirasa kurang yang diketahui dari hasil pemberian kuisioner pada saat pertemuan paguyuban TB pada bulan Desember 2014. Usai semua kegiatan tersebut, pengetahuan para kader kembali dievaluasi dengan menggunakan kuisioner. Ketiga, dilakukan evaluasi akhir dengan menilai peningkatan pengetahuan kader TB kelurahan Kanigoro dengan menggunakan kuisioner yang telah didapatkan sebelumnya. Kemudian dibandingkan antara hasil kuisioner sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan.

D. Media KegiatanMedia yang digunakan dalam intervensi ini berupa :1. Kuisioner pengetahuan TB dengan skala nilai ( 70 pengetahuan baik, < 70 pengetahuan kurang)2. Slide presentasi berisi materi yang singkat namun padat, serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

E. Bentuk Kegiatan Pembagian kuesioner pada kader TB kelurahan Kanigoro untuk memperoleh data primer dan wawancara dengan penanggung jawab program TB Puskesmas Oro- Oro Ombo untuk mendapatkan data sekunder. Penyuluhan mengenai penyakit TB dititikberatkan hal hal yang kurang yang dapat dilihat dari kuisioner yang diberikan sebelumnya. Evaluasi tingkat pengetahuan kader TB setelah diberikan penyuluhan.

F. Pelaksanaan KegiatanTabel 1. Pelaksanaan KegiatanNoTanggal KegiatanPelaksana

11 Desember 2014Perencanaan KegiatanDokter Intersip Dokter Pendamping Pengelola program TB di puskesmas

222 Desember 2014Pemberian Kuisioner pre penyuluhan pada kaderDokter Internsip -- Dokter Pendamping Pengelola program TB di puskesmas

430 Januari 2015-Penyuluhan -Pemberian kuisioner post penyuluhanDokter Internsip -- Dokter Pendamping Pengelola program TB di puskesmas

G. TantanganAdapun beberapa tantangan dalam melaksanakan mini project ini, di antaranya: Keaktifan dari kader itu sendiri dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat. Kurangnya sistem monitoring untuk memastikan keberlangsungan program ini.

H. Sistem EvaluasiTabel 2. Sistem Evaluasi Kegiatan IntervensiKEGIATAN TOLOK UKUR

Penyuluhan tentang TBKuisioner Pengetahuan TB paru (70 pengetahuan baik, < 70 pengetahuan kurang) Jumlah kehadiran dalam kegiatan..

17