bab iii geoteknik
TRANSCRIPT
BAB III
GEOTEKNIK
Dalam merancang suatu tambang baik tambang terbuka maupun tambang
bawah tanah, perlu dilakukan analisis terhadap kestabilan lereng yang terjadi karena
proses penggalian atau penimbunan, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
rancangan penambangan yang aman dan ekonomis.
3.1. Lokasi Pengambilan Conto
Pengambilan conto batuan gamping di dusun Ngentak Desa Candirejo,
kecamatan Semin, kabupaten Gunungkidul, kami lakukan pada satu Lokasi. Lokasi
terletak pada koordinat X: 474357,1 Y: 9135902,3 Z: 173 Conto batuan napal kita
ambil menggunakan gancu yang kemudian dilakukan pemotongan sehingga menjadi
sampel batu napal dengan dimensi 12 cm x 5 cm x 5 cm sebanyak 6 buah.
Berikut adalah peta lokasi pengambilan sampel batuan napal :
Gambar 3.1Lokasi Pengambilan Conto
III - 1
3.2. Data Geoteknik
3.2.1. Struktur Geologi
Pada saat dilakukannya pengambilan contoh batu napal di Dusun Ngentak,
Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dijumpai adanya struktur perlapisan berupa struktur primer
yaitu perlapisan batuan, kekar adalah suatu struktur rekahan yang belum / tidak
mengalami pergeseran. Kekar ini terbentuk setelah proses pembentukan batuan yang
diakibatkan oleh deformasi.
Kekar dapat diklasifikasikan menjadi 2 :
1. Shear Joint (Kekar gerus), yaitu kekar yang terjadi akibat tegasan
kompresif (compressive stress).
2. Tension Joint (kekar tarik), yaitu kekar yang terjadi akibat tegasan tarikan
(tension stress), dibedakan menjadi :
a. Tension joint, terjadi akibat peregangan / tarikan
b. Release joint, terjadi akibat hilangnya tegasan yang bekerja pada
batuan tersebut.
Tabel 3.1Hasil karakterisasi masa batu napal di Dusun Ngentak, Desa Candirejo
III - 2
No.Parameter
KlasifikasiLokasi
1. Orientasi kekar 73/N303E
2. Spasi kekar (m) 0,87
3. RQD (%) 99,29 %
4. Kondisi kekar Agak kasar
5. Kondisi air tanah kering
Diperoleh nantinya akan di gunakan sebagai penunjang dari hasil uji
laboraturium guna menentukan jenis longsoran yang terjadi.
3.2.2. Sifat Fisik
Pengujian sifat fisik dilakukan selama tiga hari, dengan melakukan pengujian
untuk beberapa parameter seperti berat asli, berat jenuh, berat tergantung dan berat
kering. Berdasarkan hasil pengujian percontoh di Laboratorium Mekanika Batuan
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas
Pembangunan Nasional “veteran” Yogyakarta, batugamping yang diambil di Dusun
Ngentak, Desa Candirejo, Kecamatan Semin, mempunyai sifat fisik sebagai berikut :
Sifat FisikNomor Percontohan
Rata-rataA B C
Berat Asli (gr) 231,8 262 242,3 245.367Berat Jenuh (gr) 239,4 271,8 250,5 253.900Berat Tergantung (gr) 136,3 156,1 143 145.133Berat Kering (gr) 231 259,9 240,3 243.733Bobot Isi Asli (gr/cm³) 2,25 2,26 2,25 2.253Bobot Isi Kering (gr/cm³) 2,24 2,24 2,23 2.237Bobot Isi Jenuh (gr/cm³) 2,32 2,35 2,33 2.333Apperent SG 2,24 2,24 2,23 2.237True SG 2,44 2,50 2,47 2.470Kadar Air Asli (%) 0,35 0,80 0,83 0.660Kadar Air Jenuh (%) 3,64 4,58 4,24 4.153Derajat Kejenuhan (%) 0,096 0,175 0,196 0.156Porositas (%) 8,15 10,28 9,48 9.303Void Ratio 0,0887 0,1146 0,1048 0.1027
3.2.3. Sifat Mekanik
Pengujian sifat mekanik terbagi dalam dua segmen, yaitu uji kuat tekan
uniaksial dan uji kuat geser. Pengujian kuat tekan uniaksial dilakukan percobaan uji
sampel pasa satu perconto batuan saja. Sedangkan pengujian kuat geser dilakukan
percobaan uji sampel untuk tiga perconto batuan. Untuk pengujian kuat tekan
uniaksial dan uji kuat geser perconto tersebut diambil dari lokasi pertama.
III - 3
Tabel 3.2Hasil Uji Sifat Fisik Batunapal
Berdasarkan pengujian percontoh yang dilakukan di Laboratorium Mekanika Batuan
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “veteran”
Yogyakarta maka, Batugamping yang diambil di Dusun Ngentak, Desa Candirejo,
Kecamatan Semin, mempunyai sifat mekanik sebagai berikut :
a. Uji Kuat Tekan Uniaksial
Grafik 3.1Uji Kuat Tekan Uniaksial
Hasil Uji :
1. Kuat tekan uniaksial (σc) : 14,4 Mpa
2. Modulus elastisitas (E) : 2.181,8578 Mpa
3. Poisson ratio (v) : 0,0645
4. Batas elastis (σe) : 12,8 Mpa
b. Uji Kuat Geser Langsung
III - 4
Δ∂
ΔƐa
ƐaiƐli
∂c
∂E
Regangan Ɛ
Grafik 3.2 Uji Kuat Geser Langsung
Hasil Uji :
1. Sudut geser dalam (ϕ) : 31,88 °
2. Kohesi (c) : 6,7528 kg/cm²
3.3. Analisis Kesetabilan Lereng
3.3.1. Metode Stereonet
Data lapangan berupa Arah dan kemiringan lereng yang terbentuk (dip /dip
direction), Sudut geser dalam dan dip/dipdirection dari pengukuran kekar di
lapangan selanjutnya dilakukan pengolahan atau analisis data dengan menggunakan
bantuan program (software) dips dan hasil analisistersebut menyatakan bahwa tidak
ditemukannya longsoran atau tidak terjadi longsoran. Adapun parameter yang
digunakanadalah:
a. Dip/dip direction lereng lokasi I : 45°/N 069° E
b. Dip/dip direction Kekar lokasi I : 71°/N 270° E (family A)
: 76°/N 039° E (family B)
III - 5
teg. Geser (kg/cm2)
Gambar 3.2 Analisis longsoran
Tabel 3.2
Hasil karakterisasi masa batu napal di Dusun Ngentak, Desa Sidorejo
No. Parameter I Bobot
1 UCS (MPA) 14,4 2
2 RQD (%) 99,29 20
3 Jarak diskontinu 0,87 15
4 Kondisi diskontinu
Sangat kasar, tidak
menerus, tidak ada
pemisahan, dinding
batu tidak lapuk
30
5 Kondisi air tanah Kering 15
RMR Total 82
Jadi Slope Mass Rating pada ketiga lokasi untuk batuan gamping tersebut adalah sangat baik.
3.3.2. Perhitungan faktor keamanan (FK) dengan menggunakan slide
III - 6
Perhitungan faktor keamanan (FK) menggunakan software slide dengan
memasukan nilai bobot isi kering, bobot isi jenuh, kohesi dan sudut geser
dalam.Berdasarkan gambar lereng overall slope tidak jenuh maka diperoleh FK
sebesar = 2,991. Berdasarkan gambar lereng overall slope jenuh maka diperoleh FK
sebesar = 2,311.
Gambar 3.3Dimensi jenjang overall slope tidak jenuh
Gambar 3.4Dimensi jenjang overall slope jenuh
III - 7
Berdasarkan gambar lereng single slope tidak jenuh maka diperoleh FK
sebesar = 12,248. Berdasarkan gambar lereng single slope jenuh maka diperoleh FK
sebesar = 11,662
Gambar 3.5Dimensi jenjang single slope tidak jenuh
III - 8
Gambar 3.6Dimensi jenjang single slope jenuh
3.4. Metode Penggalian
Untuk menentukan metode penggalian yang dapat digunakan untuk
membongkar batugamping di Dusun Ngentak, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah,
Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maka dapat
digunakan grafik hubungan point load index (Mpa) dengan Fracture Indeks – m.
Kriteria penggalian di tentukan berdasarkan Indeks Kekuatan Batuan yang
diusulkanoleh Franklin, dkk (1971). Klasifikasi massa batuan berdasarkan dua
parameter yaitu :
1. Fraktur Index,
dipakai sebagai ukuran karakteristik diskontinu dan didefinisikan sebagai
jarak rata-rata fraktur dalam sepanjang borinti atau massa batuan.
2. Point Load Index (PLI). Hasil dari pengukuran scanline pada footwall
didapatkan fraktur index = 0,81m (dari hasil scanline) dan Point Load Index
= 0,626MPa, ditentukanberdasarkanσc = 23.Is
Keterangan :σc= kuat tekan uniaksial; Is= point load index
Perhitunan kemampugaruan :
23 Is = UCS
23 Is = 14,4 MPa
III - 9
Is = 0,626 MPa
Gambar 3.7Kriteria Indeks Kekuatan Batuan (Franklin, dkk.1971)
III - 10
Gambar 3.8Analisa grafik criteria kemampugaruan
(Pettifer&Fookes, 1994)
Berdasarkan (Gambar 3.7 dan Gambar 3.8). maka penggalian yang tepat untuk
membongkar batugamping di Dusun Ngentak dapat dengan cara penggaruan.
III - 11