tugas geoteknik

33
MAKALAH GEOLOGI TEKNIK BENDUNGAN NAMA : DESI WARYANI NIM : 121101168 KELAS : JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

Upload: desywaryani

Post on 14-Apr-2016

301 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Bendungan

TRANSCRIPT

Page 1: tugas geoteknik

MAKALAH GEOLOGI TEKNIK

BENDUNGAN

NAMA : DESI WARYANI

NIM : 121101168

KELAS :

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2014/2015

Page 2: tugas geoteknik

Bendungan

A. Pengertian

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju

air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga

digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Bendungan atau waduk tidak saja sebagai tampungan air pada saat musim hujan

tetapidapat dimanfaatkan untuk tujuan lainnya. Tetapi dalam tahap

perencanaannya perlu dilakukanstudi-studi yang seksama supaya didapat tujuan

yang optimal. Tujuan pembuatan bendungan iniyaitu sebagai sarana untuk

mengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air

sertapengendalian erosiTahapan dalam perencanaan dalam pembuatan bendungan

meliputi : studi kelayakanpendahuluan (Pre Feasibility Study ), studi kelayakan

(Feasibility Study), perencanaan teknis (Detailed Design) dan pelaksanaan

pembangunan (Contruction).

Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-

urutan pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal

kerja yang telah dibuat dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di

lapangan. Walaupun demikian kondisi alam terkadang akan merubah jadwal

dansistem kerja. Sehingga diperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin.

Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan

suatupemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan

pengkajian secaradetail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif

dan efisien untuk digunakansebagai masukan analisis lebih lanjut.

Page 3: tugas geoteknik

Gambar Topologi BendunganB. Bagian-bagian bendungan

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

1. Badan bendungan (body of dams)

Tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan

umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain

seperti pintu air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah

aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan

listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk

menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

2. Pondasi (foundation)

Bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya

bendungan.

3. Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran

baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air

adalah:

Page 4: tugas geoteknik

a. Daun pintu (gate leaf)

Bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan

untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air.

b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)

Alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang

digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan

yang direncanakan.

c. Angker (anchorage)

Baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk

menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan

muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.

d. Hoist

Alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup

dengan mudah.

e. Bangunan pelimpah (spill way)

Bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk

ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan.

Bagian-bagian penting dari bangunan pelimpah :

1) Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)

Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar

kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar.

2) Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute,

discharge carrier, flood way). Semakain tinggi

Page 5: tugas geoteknik

bendungan,makin besar perbedaan antara permukaan air

tertinggi di dalam waduk dengan permukaan air sungai di

sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran

pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat

panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena

itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya

disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.

3) Bangunan peredam energy (energy dissipator)

Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya

mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan,

jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan

pelimpah.

4) Kanal (canal)

Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan

tinggi.

5) Reservoir

Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari

bendungan.

6) Stilling basin

Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.

7) Katup (kelep, valves)

Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan

tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan

Page 6: tugas geoteknik

tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan

menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea

rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.

8) Drainage gallery

Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan.

C. Tipe Bendungan

Bendungan juga dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :

1. Berdasarkan ukuran

a. Bendungan besar (large dams)

Menurut ICOLD definisi dari bendungan adalah:

1) Bendungan yang tingginya lebih dari 15m, diukur dari bagian

terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan.

2) Bendungan yang tingginya antara 10m dan 15m dapat pula disebut

dengan bendungan besar asal memenuhi salah satu atau lebih

kriteria sebagai berikut :

a) Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500m

b) Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1 juta m³

c) Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari

2000

d) Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada

pondasinya (had specially ifficult foundation problems)

e) Bendungan di desain tidak seperti biasanya (unusual design). \

Page 7: tugas geoteknik

b. Bendungan kecil (small dams, weir, bendung)

Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan

besar di sebut bendungan kecil.

2. Berdasarkan tujuan pembangunannya

a. Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams)

Bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja.

b. Bendungan serbaguna (multipurpose dams)

Bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan.

3. Berdasarkan penggunaannya

a. Bendungan untuk membuat waduk (storage dams)

Bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan

air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.

b. Bendungan penangkap/pembelok air (diversion dams)

Bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi

sehingga dapat mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan

air.

c. Bendungan untuk memperlamabat jalannya air (detension dams)

bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga

dapat mencegah terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi

menjadi 2, yaitu:

1) Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran

air bagian hilir.

Page 8: tugas geoteknik

2) Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di

daerah sekitarnya.

4. Berdasarkan konstruksinya

a. Bendungan urugan (fill dams, embankment dams)

Menurut ICOLD definisinya adalah bendungan yang dibangun dari

hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan bahan lain yang

bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk

bendungan asli. Bendungan ini masih dapat dibagi menjadi:

1) Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams)

Bendungan urugan yang lapisannya sama.

2) Bendungan urugan berlapis-lapis (zone dams, rockfill dams)

Bendungan urugan yang terdiri atas beberapa lapisan , yaitu

lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones,

shell), lapisan batu teratur (rip-rap) dan lapisan pengering

(filter zones).

3) Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka

(impermeable face rockfill dams, dekced rockfill dams)

Bendungan urugan batu berlapis-lapis yang lapisan kedap

airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan kedap air

yang biasa digunakan adalah aspal dan beton bertulang.

4) Bendungan beton (concrete dams)

Bendungan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan

tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi menjadi:

Page 9: tugas geoteknik

a) Bendungan beton berdasar berat sendiri (concrete

gravity dams), adalah bendungan beton yang didesain

untuk menahan beban dan gaya yang bekerja padanya

hanya dengan berat sendiri saja.

b) Bendungan beton dengan penyangga (concerete butress

dams) adalah bendungan beton yang mempunyai

penyangga untuk menyalurkan gaya-gaya yang bekerja

padanya. Banyak dipakai apabila sungainya sangat lebar

sedangkan keadaan geologiya baik.

c) Bendungan beton berbentuk lengkung (beton berbentuk

busur atau concerete arch dams) adalah bendungan

beton yang di desain untuk menyalurkan gaya-gaya

yang bekerja padaya lewat abutmen kiri dan abutmen

kanan bendungan.

d) Bendungan beton kombinasi (combination concerete

dams, mixed type concerete dams) adalah kombinasi

anatara lebih dari satu tipe bendungan.

e) Bendungan lainnya, pada umumnya hanya untuk

bendungan kecil misalnya : bendungan kayu (timber

dams), bendungan besi (steel dams), bendungan

pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu

(masonry dams).

Page 10: tugas geoteknik

5. Berdasarkan fungsinya

a. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike)

Bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit

air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering

yang memungkinkan pembangunannya secara teknis.

b. Bendungan pengelak (cofferdam)

Bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak

pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering

yang memungkinkan pembangunannya secara teknis.

c. Bendungan utama (main dam)

Bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan

tertentu.

d. Bendungan sisi (high level dam)

Bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan sisi kanan bendungan

utama yang tinggi puncaknya juga sama. Ini dipakai untuk membuat

proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada

bendungan utama diperoleh hasil yang sebesar-besarnya biarpun harus

menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan.

e. Bendungan di tempat rendah (saddle dam)

Bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan

utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk

sehingga air waduk tidak mengalir ke daerah sekitarnya.

Page 11: tugas geoteknik

f. Tanggul ( dyke, levee)

Bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau kanan bendungan

utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinngi

maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali

tingginya.

g. Bendungan limbah industri (industrial waste dam)

Bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan

limbah yang berasal dari industri.

h. Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam)

Bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan

hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari

hasil galian pertambangan juga.

6. Berdasarkan jalannya air

a. Bendungan untuk dilewati air (overflow dams)

Bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada

bangunan pelimpah (spillway).

b. Bendungan untuk menahan air (non overflow dams)

Bendungan yang sama sekali tidak boleh di lewati air. Kedua tipe ini

biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu

atau pasangan bata.

Kondisi aliran sungai pada saat musim hujan mempunyai debit yang

sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut tidak ada manfaatnya bahkan sering sekali

menjadi masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerah-daerah

Page 12: tugas geoteknik

disekitarnya.Sedangkan di saat-saat musim kemarau alur sungai mempunyai debit

yang sangat minim.Daerah-daerah disekitarnya kering, pertanian dan perkebunan

kekurangan air.Kesenjangan kondisi akibat perubahan musim tersebut perlu dilakukan

pengkajian, supaya besaran debit yang terjadi bisa dimanfaatkan dan tidak

menjadimasalah lagi.

Sehingga ketersediaan air pada saat musim hujan tidak berkelebihan

danpada saat musim kemarau tidak terlalu kekurangan. Salah satu pendekatan

dalam pemecahan masalah ini perlu dibuat sebuah bangunan penampung air di alur

sungaitersebut, yaitu bendungan atau waduk. Bendungan atau waduk tidak saja

sebagaitampungan air pada saat musim hujan tetapi dapat dimanfaatkan untuk

tujuan lainnya.Tetapi dalam tahap perencanaannya perlu dilakukan studi-studi

yang seksama supaya didapat tujuan yang optimal. Perencanaan bendungan

memerlukan berbagai jenis data, baik data primer maupun data sekunder. Data sekunder

diperoleh dari instansi-instansi terkait misalnyapeta topografi dapat diperoleh dari

Jawatan Topografi Dinas Geodesi TNI-AD.

Data primer diperoleh dengan melakukan pengukuran, penyelidikan di lapangan dan

analisa dilaboratorium. Kelayakan pembangunan bendungan selalu ditinjau dari

berbagai aspek, baik kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan sosial

bahkan secara politik. Sebelum seluruh kegiatan survey dimulai, aspek-aspek

terpenting yang mendorong timbulnya gagasan pembangunan sebuah bendungan

terlebih dahulu diketahui yang biasanya adalah:

a. Pentingnya existensi bendungan tersebut ditinjau dari segi-segi ekonomis

maupunsosial

Page 13: tugas geoteknik

b. Tujuan-tujuan pokok pembangunan dari bendungan

c. Fungsi pokok yang akan dibebankan pada calon bendungan

d. Perkiraan kemampuan teknis dari calon bendungan

D. Tujuan dan Manfaat Pembangunan Bendungan

Sesuai dengan tujuan pembuatan bendungan ini yaitu sebagai sarana

untukmengendalikan banjir, melestarikan tanah dan sumber-sumber air serta

pengendalian erosi, maka manfaat yang bisa diharapkan adalah:

1. Tempat penampung air untuk persediaan dimusim kemarau, dan pada

waktu musimhujan dapat mengurangi debit banjir di hilir bendungan.

2. Tempat pengendapan lumpur dan pasir (sedimen) yang terbawa air sebagai

hasilerosi di daerah pengaliran sungai di hulu bendungan.

3. Sebagian air di waduk ini akan meresap ke dalam tanah di sekitarnya

sehinggamemperbesar cadangan air tanah dan memperbesar ketersediaan

air pada musim kemarau.

4. Air waduk bisa dimanfaatkan untuk perikanan dan tempat rekreasi.

E. Perencanaan Bendungan

1. Studi Kelayakan Pendahuluan

Pencarian informasi data perencanaan diperlukan kegiatan penyelidikan

padadata-data yang akan dijadikan bahan analisis selanjutnya. Pada dasarnya kegiatan

studi kelayakan pendahuluan terdiri dari : pengumpulan data, dan pengujian data yang

sudahterkumpul, selanjutnya diadakan perencanaan pemetaan topografi

yang lebih lengkap danpenelitian geologi di beberapa tempat. Kemudian

diadakan perhitungan-perhitungan teknisdan ekonomis yang masih bersifat

Page 14: tugas geoteknik

sederhana, penentuan lokasi proyek dan desain yang sederhana pula. Pengumpulan

data-dataData-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Peta-peta topografi

b. Peta-peta geologi

c. Foto udara

d. Data klimatologi

e. Data hidrologi

f. Data jaringan irigasi (pengairan)

g. Lain-lain (Land use, kehutanan, perkebunan, data tenaga listrik,

bangunan-bangunan lama).

Pengujian, pengujian yang dimaksudkan adalah melakukan kalibrasi data-data yang

sudah terkumpul. Pada hakekatnya data-data yang terkumpul tidaklah

semuanya dapat dipercaya dan langsung digunakan, sehingga perlu dilakukan

pengujian tingkatkeandalannya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan,

pemeriksaaan danmencari kesamaan dari data-data yang terkumpul dengan kondisi

yang sebenarnya, sehingga pada tahap ini perlu dilakukan peninjauan ke

beberapa lokasi di lapangan.

2. Studi Kelayakan

Di dalam tahap studi kelayakan ini diteliti kembali semua perhitungan dan

desain yang telah dibuat terdahulu. Lalu melakukan pemetaan topografi

dengan skala yang lebih kecil, memasang alat-alat pengukur parameter

hidrologi dan klimatologi, serta penyelidikan geologi.Dari data yang

diperoleh dapat dibuat perhitungan teknis beberapa bangunanterutama

Page 15: tugas geoteknik

yang diperlukan dan dalam perhitungan ekonomis proyek. Pada tahap ini

sudah dapat ditentukan lokasi proyeknya, hanya saja untuk tipe dan letak

as bendungan masih terdapat beberapa alternatif.

a. Penelitian Topografi, kegiatan penelitian topografi dilaksanakan

dalam areal rencana genangan waduk, axis bendungan, tanggul dan lokasi

fasilitas bangunan serta rencana saluran pensuplai air ke areal daerah irigasi.

Lingkup kegiatan penelitian topografi akan dilakukan meliputi:

1) Pemasangan Bench Mark (BM) baru

2) Pengukuran poligon dan waterpass pada areal rencana waduk dan daerah

genangannya

3) Pengukuran situasi detail areal rencana waduk dan daerah

genangannya

4) Pengukuran profil memanjang dan melintang sungai di sekitar

axis Dam hingga batas daerah genangan

5) Pengolahan dan analisa data hasil pengukuran di lapangan

6) Penggambaran hasil pengukuran situasi detail, dalam daerah

genangan, yang disajikan dalam bentuk peta situasi bendungan

dan daerah genangan dengan beda kontur 1 m.

b. Penelitian meteorologi dan klimatologi, data yang diperoleh adalah

temperatur, kelembaban, curah hujan, angin, tekanan udara, radiasi matahari

dan penguapan di suatu daerah selama periode tertentu.

c. Penelitian hidrologi, tujuan penelitian adalah untuk mencari

parameter hidrologi yaitu besaran hujan dandebit air sebagai data

Page 16: tugas geoteknik

masukan dalam perhitungan saluran pengelak, bendungan utama,

bangunan pelimpah, sedimentasi dan volume waduk.

d. Penelitian Geoteknik, penelitian Geoteknik dan Mekanika Tanah

adalah untuk meneliti, mempelajari,menyelidiki keseimbangan dan

perubahan dari tanah, jenis dan sifat tanah, pelapukan,zone gempa

baik di lapangan maupun di laboratorium. Data-data yang didapat

darihasil penelitian geoteknik dan mekanika tanah tersebut akan dapat menentukan

axisbendungan, tipe dan bahan bendungan serta parameter-parameter

lain yang akandigunakan dalam perhitungan pondasi dan stabiltas.

e. Penelitian Sosial Ekonomi, kegiatan penelitian sosial ekonomi

meliputi pengumpulan data sekunder sosial ekonomi, untuk memberi

gambaran kondisi yang ada dalam wilayah studi. Pengumpulan data

dilakukan dengan pola pendekatan langsung pada instansi yang terkait sesuai

kebutuhan data yang diperlukan. Sehingga akan didapatkan data pada

kondisi sebelum adanya pembangunan, sebagai bahan pengembangan

pada saat pelaksanaan dan pasca proyek.

3. Perencanaan Teknis

a. Analisis Hidrologi, perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya

dengan bendungan, hasil analisis hidrologi merupakan informasi

yang sangat penting untuk pekerjaan perhitungan pendimensian dan

karakteristik bangunannya. Tanpa diketahui secara jelas sifat dan

besaran hidrologinya, maka tidak akan dapat menentukan sifat dan besaran

hidrauliknya.

Page 17: tugas geoteknik

Perancangan hidraulik bangunan diperlukan patokan rancangan yang

benar, sehinggaakan mendapatkan bangunan yang berfungsi secara

optimal baik secara struktural maupun fungsionalnya. Patokan rancangan

didapatkan setelah dilakukan pemahaman konsep-konsep dasar hidrologi dan

menganalisisnya dengan pemahaman kondisilapangan atau daerah lokasi

rencana proyek.Analisis hidrologi yang dihasilkan dan sebagai informasi (data)

perencanaan hidraulikdari bangunan yang akan dibuat adalah:

1) Evapotranspirasi

2) Infiltrasi

3) Curah hujan

4) Ketersediaan air

5) Kebutuhan air

6) Debit banjir

7) Patokan rancangan

8) Volume genangani

b. Analisis Hidroulik, analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan

untuk mendapatkan dimensi bangunan secara hidrolis dengan

mendapatkan parameter-parameter bangunan baik ukuranmaupun

parameter hidraulik lainnya. Adapun bangunan-bangunan yang perlu

direncanakan dalam rangka perencanaan bendungan yaitu:

1) Saluran pengelak

2) Cofferdam

3) Mein Bandungan

Page 18: tugas geoteknik

4) Dimensi, dimensi bendungan merupakan ukuran ketinggian, lebar

mercu, panjang, kemiringan bagian hulu dan hilir, tinggi jagaan, volume,

dari bendungan serta parameter-parameter hidroulis lainnya.

5) Pondasi, pondasi sebagai penahan gaya berat dari tubuh bendungan dan

gaya-gayahidrostatik harus memenuhi persyaratan. Persyaratan

tersebut adalah mempunyai daya dukung, penghambat aliran filtrasi

dan tahan terhadap terjadinya sufosi (piping).

c. Perhitungan Stabilitas, untuk mendapatkan tingkat stabilitas dari

bendungan perlu dilakukan analisis gaya-gaya yang akan bekerja

pada bendungan. Gaya-gaya yang bekerja pada bendunganadalah

akibat berat sendiri tubuh bendungan, beban hidrostatis, tekanan air

pori, dan beban seismis. Analisis stabilitas bendungan biasanya dilakukan

terhadap lereng bendungan (tipe urugan) dan akibat filtrasi.

d. Bangunan pelengkap, operasional bendungan perlu ditunjang oleh bangunan

pelengkap agar fungsi dari bendungan dapat dicapai dengan baik. Tanpa adanya

bangunan pelengkap memungkinkan akan membahayakan konstruksi atau

bendungan tidak dapat berfungsi dengan baik. Adapaun bangunan

pelengkap yang diperlukan adalah:

1) Bangunan pelimpah, tujuannya adalah untuk mengalirkan air

banjir agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Dimensi

dari bangunan pelimpah perlu diperhitungkan secara matang

sehingga diharapkan dapat mengantisipasi debit banjir yang besar.Jenis dan

Page 19: tugas geoteknik

model bangunan pelimpah biasanya disesuaikan dengan kondisi

geologi dan tipe bandungan.

2) Bangunan penyadapan, tujuan bangunan penyadapan adalah

untuk mengeluarkan air dari bendungan dan memasukkannya ke

dalam saluran dan mengatur debit airnya agar dapatdipakai untuk

memenuhi salah satu atau lebih keperluan yang direncanakan

(Soedibyo, 1993). Pendimensian bangunan penya dapan didasarkan pada

kebutuhan air yang direncanakan.

3) Penggambaran, hasil perhitungan dari perencanaan bendungan di atas

ditranformasikan kedalam bentuk gambar dengan skala tertentu.

Penggambaran dilakukan mulai dari topografi genangan, lokasi,

denah, potongan memanjang dan melintang bendungan, dan

detail-detail. Hasil penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai

jenis bangunan, ukuran dan bahan yang akan digunakan pada

pembangunannya. Sehingga akan dijadikan dasar untuk perhitungan

anggaran biaya dan bestek dalam pelaksanaan proyek.

e. Analisa Ekonomi, hasil perhitungan anggaran biaya dari informasi

gambar bestek didapatkan besaran tertentu. Hitungan ini juga dapat

dijadikan informasi pembuatan jadwal kerja (times chedule), kebutuhan

bahan dan material (material schedule) dan kebutuhan tenaga kerja (man

power schedule). Analisa ekonomi ini bertujuan untuk memperoleh

perbandingan antara investasi dankeuntungan setelah pembangunan

bendungan selesai dan dioperasikan. Nilai investasi merupakan harga fisik

Page 20: tugas geoteknik

dari bendungan dan biaya operasional untuk tiap tahunnya. Sedangkan

keuntungan didapatkan dari perkiraan nilai jual air yangdigunakan baik untuk

PLTA, irigasi, kebutuhan domestik maupun penggunaan lainnya.

F. Pelaksanaan Pembangunan

Rencana pelaksanaan konstruksi dibuat sedemikian rupa sehingga urutan-urutan

pelaksanaannya yang efektif dan efisien dan tidak tumpang tindih. Jadwal kerja yang telah dibuat

dapat dijadikan pegangan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Walaupun demikian

kondisi alam terkadang akan merubah jadwal dan sistem kerja.

Sehinggadiperlukan pengawasan dan tata kerja yang disiplin. Secara umum

urutan pekerjaan dilakukan mulai dari pembuatan jalan akses (acces road),

pembuatan basecampdan mobilisasi, pembuatan saluran pengelak, pembuatan

cofferdam, penggalian pondasi, penimbunan, penutupan alur sungai dan penutupan

saluran pengelak. Urutan pekerjaan tersebut berbeda untuk setiap tipebendungan.

Program dan skedul pelaksanaan serta jenis dan kapasitas pekerjaan supaya disusun

secara teliti yang didasarkan pada karakteristik masing-masing pekerjaan

darisetiap komponen bendungan. Juga perlu dipertimbangan terhadap kondisi

medanpelaksanaannya.

Page 21: tugas geoteknik

Kesimpulan

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju

air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi.

Langkah-langkah perencanaan dan perancangan sebuah bendungan diperlukan suatu

pemahaman tentang berbagai data yang saling terkait. Untuk itu diperlukan

pengkajian secara detail sehingga setiap data yang digunakan akan sangat efektif

danefisien untuk digunakan sebagai masukan analisis lebih lanjut.

Bendungan bertujuan untuk penampungan air, mengendalikan banjir, melestarikantanah

dan sumber-sumber air serta pengendalian erosi. Serta dapat memenuhi kebutuhan

air pada saat musim kemarau dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Perencanaan bendungan memerlukan langkah-langkah yang matang dari

mulaipengumpulan data sampai perencanaannya. Langkah paling awal adalah survai

pendahuluan untuk mendapatkan data-data dasar mengenai kondisi lokasi daerah proyek

dalam bentuk data teknis dan non teknis.

Data-data hasil survai diteliti dan dianalisis untuk mendapatkan informasi teknis sebagai

data masukan dalam perencanaan konstruksi bendungan. Perencanaan mempertimbangkan

juga faktor-faktor non teknis.

Hasil perencanaan dalam bentuk dimensi konstruksi dan hidraulik

ditransformasikan kedalam bentuk gambar bestek. Selanjutnya dijadikan dasar

untuk perhitunganestimasi biaya dan analisa ekonominya.

Pelaksanaan pembangunan memerlukan jadwal kerja yang teliti dan mempunyaiurutan-

urutan yang efektif sehingga setiap komponen pekerjaan tidak saling tumpang

tindih.

Page 22: tugas geoteknik

DAFTAR PUSTAKA

http://komarudinkjn.blogspot.com/2012/04/bendungan.html, di unduh pada tanggal 22 Oktober, pukul 21.52 WIB.https://www.academia.edu/4482129/01_Perencanaan_Bendungan_Waduk, di unduh pada tanggal 22 Oktober 2014, pukul 19.20 WIB