bab iii agribisnis kentang .) adalah tanaman umbi-umbian...

42
16 BAB III AGRIBISNIS KENTANG 3.1 Gambaran Umum Kentang Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman umbi-umbian asli Amerika Tengah/Selatan. Komoditas ini telah dibudidayakan oleh masyarakat Indian Aztec, Maya dan Inka sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi. Bagi masyarakat Indian di Amerika tengah dan Selatan, kentang merupakan makanan pokok selain jagung, singkong dan ubi jalar. Kentang dibawa masuk ke benua Eropa oleh bangsa Spanyol tahun 1794, dan dalam waktu sangat cepat menyebar ke seluruh Eropa, kemudian ke seluruh dunia. Dalam waktu cepat pula masyarakat Eropa mengkonsumsi kentang sebagai makanan pokok mereka setelah gandum. Bangsa Belanda membawa kentang ke Jawa tahun 1794. Pertama kali budidaya kentang dilakukan di Cimahi, Jawa Barat. Kemudian bangsa Belanda juga mengintroduksi kentang ke Brastagi, Sumatera Utara tahun 1811. Selanjutnya sentra kentang berkembang di Brastagi (Sumut), Kerinci (Jambi), Pangalengan (Jabar), Dieng (Jateng), Tengger (Jatim), dan Toraja (Sulsel). Kentang termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek, dan berbentuk perdu atau semak. Kentang termasuk tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Umurnya relatif pendek, hanya 90–180 hari. Setiap 100 gram kentang mengandung kalori 347 kal., protein 0,3 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 85,6 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 0,5 mg, dan vitamin B 0,04 mg. Melihat kandungan gizinya, kentang merupakan sumber

Upload: vancong

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

16

BAB III

AGRIBISNIS KENTANG

3.1 Gambaran Umum Kentang

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman umbi-umbian asli

Amerika Tengah/Selatan. Komoditas ini telah dibudidayakan oleh masyarakat

Indian Aztec, Maya dan Inka sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi. Bagi

masyarakat Indian di Amerika tengah dan Selatan, kentang merupakan makanan

pokok selain jagung, singkong dan ubi jalar. Kentang dibawa masuk ke benua

Eropa oleh bangsa Spanyol tahun 1794, dan dalam waktu sangat cepat menyebar

ke seluruh Eropa, kemudian ke seluruh dunia. Dalam waktu cepat pula

masyarakat Eropa mengkonsumsi kentang sebagai makanan pokok mereka setelah

gandum. Bangsa Belanda membawa kentang ke Jawa tahun 1794. Pertama kali

budidaya kentang dilakukan di Cimahi, Jawa Barat. Kemudian bangsa Belanda

juga mengintroduksi kentang ke Brastagi, Sumatera Utara tahun 1811.

Selanjutnya sentra kentang berkembang di Brastagi (Sumut), Kerinci (Jambi),

Pangalengan (Jabar), Dieng (Jateng), Tengger (Jatim), dan Toraja (Sulsel).

Kentang termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek, dan

berbentuk perdu atau semak. Kentang termasuk tanaman semusim karena hanya

satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Umurnya relatif pendek, hanya 90–180

hari. Setiap 100 gram kentang mengandung kalori 347 kal., protein 0,3 g, lemak

0,1 g, karbohidrat 85,6 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 0,5 mg, dan

vitamin B 0,04 mg. Melihat kandungan gizinya, kentang merupakan sumber

Page 2: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

17

utama karbohidrat. Kentang sangat bermanfaat untuk meningkatkan energi di

dalam tubuh sehingga manusia dapat bergerak, berpikir, dan melakukan aktivitas-

aktivitas lainnya. Kentang dapat dikonsumsi dalam bentuk berbagai macam

olahan. Misalnya, kentang rebus, kentang goreng, aneka snack, perkedel, dan

berbagai jenis makanan lainnya (Samadi, 2007). Dalam dunia tumbuhan, kentang

diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Tubiflorae

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum tuberosum L.

Bagian-bagian penting tanaman kentang adalah sebagai berikut :

1. Daun

Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun. Daun terletak berselang-seling

pada batang tanaman. Bentuk daun oval sampai oval agak bulat dengan ujung

meruncing dan tulang-tulang daun menyirip. Daun berkerut-kerut dan

permukaan bagian bawah daun berbulu. Warna daun hijau muda sampai hijau

tua hingga kelabu. Ukuran daun sedang dengan tangkai pendek. Daun

tanaman berfungsi sebagai tempat proses asimilasi dalam rangka

pembentukan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Hasil

Page 3: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

18

fotosintesis atau asimilasi digunakan dalam pertumbuhan vegetatif,

pertumbuhan generatif, respirasi, dan persediaan makanan.

2. Batang

Batang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung kultivarnya, tidak

berkayu, dan bertekstur agak keras. Batang kentang umumnya lemah

sehingga mudah roboh bila terkena angin kencang. Warna batang umumnya

hijau tua, dengan pigmen ungu. Batang bercabang-cabang dan setiap cabang

ditumbuhi oleh daun-daun yang rimbun. Permukaan batang halus. Ruas

batang tempat tumbuhnya cabang mengalami penebalan. Diameter batang

kecil dengan panjang mencapai 1,2 m. Batang tanaman berfungsi sebagai

jalan zat-zat hara dari tanah ke daun, juga untuk menyalurkan hasil

fotosintesis dari daun ke bagian tanaman yang lain.

3. Akar

Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar

tunggang menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar serabut

tumbuh menyebar ke arah samping dan menembus tanah datar. Akar tanaman

berwarna keputih-putihan dan berukuran sangat kecil. Di antara akar-akar ini

ada yang nantinya berubah bentuk dan fungsi menjadi bakal umbi (stolon),

yang selanjutnya akan menjadi umbi kentang. Akar tanaman berfungsi untuk

menyerap zat-zat hara yang diperlukan tanaman dan untuk memperkokoh

berdirinya tanaman.

Page 4: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

19

4. Bunga

Tanaman kentang ada yang berbunga dan ada yang tidak berbunga,

tergantung kultivarnya. Warna bunga bervariasi, kuning atau ungu. Kentang

Kultivar Desiree berbunga ungu. Kultivar Cipanas, Segunung, dan Cosima

memiliki bunga dan benang sari berwarna kuning, sedangkan putik berwarna

putih. Bunga kentang tumbuh dari ketiak daun teratas. Jumlah tandan bunga

juga bervariasi, sedikit sampai banyak. Kentang Kultivar Cosima memiliki

tandan bunga sampai 11 buah, sedangkan Kultivar Cipanas hanya 7 buah.

5. Umbi

Umbi terbentuk dari cabang samping di antara akar-akar. Proses

pembentukan umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang

dari rhizoma atau stolon, diikuti pembesaran sehingga rhizoma membengkak.

Umbi berfungsi menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat, protein,

lemak, vitamin, mineral, dan air. Ukuran, bentuk, dan warna umbi kentang

bermacam-macam tergantung kultivarnya. Ukuran umbi bervariasi dari kecil

hingga besar. Bentuk umbi ada yang bulat, oval agak bulat (bulat lonjong),

dan bulat panjang. Umbi kentang ada yang berwarna kuning, putih, dan

merah. Umbi kentang memiliki mata tunas sebagai bahan perkembangbiakan,

yang selanjutnya dapat menjadi tanaman baru. Selain mengandung zat gizi,

umbi kentang mengandung solanin. Zat ini bersifat racun dan berbahaya bagi

yang memakannya. Racun solanin tidak dapat hilang apabila umbi tersembul

keluar dari tanah dan terkena sinar matahari. Umbi kentang yang masih

mengandung racun solanin berwarna hijau walaupun telah tua.

Page 5: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

20

Pada zaman Hindia Belanda hanya ada beberapa jenis Kultivar kentang,

yaitu Kultivar Eigenheimer, Bevelander, Voran, Profijt, Marinta, Pinpernel, dan

Intje. Kini telah banyak dikenal kultivar-kultivar baru yang lebih unggul dan

memberikan harapan besar terhadap peningkatan produksi kentang di Indonesia

maupun di negara-negara lain. Beberapa diantaranya yaitu Kultivar Thung,

Cosima, Patrones, Desiree, Radosa, Catella, Donata, dan Rapan. Penelitian

selanjutnya akhirnya dapat menemukan kultivar baru yang bernama Granola.

Dalam perkembangannya, di kalangan petani dan pasaran Granola lebih populer

dibandingkan jenis lain. Bahkan, sampai sekarang masih banyak petani yang

membudidayakannya, walaupun telah muncul kultivar-kultivar yang lebih baru,

seperti French Fries, Diamant, Cardinal, Primiere, Ausonia, Famosa, Hertha,

Cipanas, Segunung, Alpha, Draga, Narita, Spunta, Redpontiac, Aquila, Kenebec,

dan Crebella. Kultivar-kultivar baru tersebut memiliki keunggulannya masing-

masing. Keunggulan-keunggulan itu tampak dari segi bentuk, ukuran, bobot,

warna daging umbi, kadar gula, dan kadar air umbi yang dihasilkan. Selain itu

juga tampak dari segi daya adaptasi terhadap lingkungan, ketahanan terhadap

hama dan penyakit, serta produktivitas tanaman (Samadi, 2007).

Berdasarkan warna umbinya, kentang dibedakan menjadi tiga golongan

berikut:

1. Kentang putih, yaitu jenis kentang dengan warna kulit dan daging umbi putih.

Kultivar kentang yang termasuk ke dalam kentang putih adalah Kultivar

Marita, Donata, Radosa, dan Diamant.

Page 6: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

21

2. Kentang kuning, yaitu jenis kentang yang umbi dan kulitnya berwarna

kuning. Misalnya Kultivar Patrones, Thung, Eigenheimer, Rapan, Granola,

Cipanas, Segunung, dan Cosima.

3. Kentang merah, yaitu jenis kentang dengan warna kulit dan daging umbi

merah. Misalnya Kultivar Desiree dan Arka.

3.2 Konsep Agribisnis

Agribisnis menurut Bungaran Saragih (dalam Kalmerina, 2005)

merupakan cara baru melihat dan membangun pertanian dimana pembangunan

berbasis pertanian tidak hanya terbatas pada pembangunan subsistem usahatani

saja. Menurut Hernanto (1995), agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari

pengadaan sarana produksi sampai pada pemasarannya. Untuk bidang pertanian

diantaranya adalah :

1. Subsistem pembuatan dan penyaluran berbagai sarana produksi (farm

supplies) seperti bibit, pupuk, obat-obatan, alat pertanian, bahan bakar.

Pelaku kegiatan ini terdiri dari perusahaan swasta, koperasi, intansi

pemerintah, bank atau perorangan.

2. Subsistem kegiatan produksi dalam usahatani yang menghasilkan berbagai

macam produk pertanian. Usahatani mencakup semua bentuk organisasi

produksi baik yang berskala kecil maupun yang berskala besar. Pelaku

kegiatan ini adalah petani, pengusaha swasta dan instansi pemerintah.

Page 7: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

22

3. Subsistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan penyaluran produk

pertanian yang dihasilkan oleh usahatani ke konsumen. Pelaku usahanya

berupa perorangan, pengusaha swasta, instansi pemerintah, dan koperasi.

Selain itu, menurut Sa’id (2001) sistem agribisnis merupakan suatu

rangkaian yang saling terkait diantara subsistem-subsistem yaitu subsistem hulu,

usahatani/budidaya, subsistem hilir serta subsistem pendukung. Dalam pengertian

umum, agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem penyediaan

sarana produksi, subsistem produksi atau usahatani, subsistem penanganan pasca

panen, subsistem pemasaran, dan subsistem pendukung atau penunjang.

3.3 Subsistem Agribisnis Kentang

3.3.1 Subsistem Penyediaan Sarana Produksi

Subsistem pengadaan sarana produksi mencakup semua kegiatan yang

meliputi perencanaan, pengolahan, pengadaan dan penyaluran sarana produksi

untuk memperlancar penerapan teknologi dalam usahatani dan memanfaatkan

sumberdaya pertanian secara optimal. Teknologi yang dimaksud adalah teknik

bercocok tanam, penggunaan bibit baru yang lebih baik, penggunaan pupuk dan

pestisida. Untuk mendorong terciptanya sistem agribisnis yang dinamis,

khususnya yang menunjang terlaksananya usahatani yang baik dan menjamin

pemasaran hasil pertanian serta pengolahan hasil pertanian, diperlukan jasa dari

pemerintah seperti jasa transportasi, jasa keuangan, jasa penyaluran dan

perdagangan serta jasa penyuluhan (Downey and Erickson, 1992).

Page 8: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

23

Subsistem pengadaan sarana produksi menyangkut kegiatan-kegiatan yang

dilakukan untuk menyediakan input yang dibutuhkan dalam usahatani yang di

dalamnya termasuk pengadaan benih/bibit, pengadaan pupuk, pengadaan

pestisida, pengadaan sumber air, pengadaan tenaga kerja, dan pengadaan alat-alat

pertanian. Ketersediaan sarana produksi yang telah disebutkan di atas menjadi

suatu keharusan agar kegiatan usaha agribisnis kentang dapat berjalan dengan

baik.

1) Bibit

Bibit adalah bakal terjadinya tanaman, oleh karena itu bibit sangat

menentukan terhadap hasil yang akan dicapai. Bibit yang tidak baik hasilnya pun

akan mengecewakan. Penggunaan bibit unggul dan berkualitas akan

meningkatkan produktivitas lahan serta memudahkan dalam mengatasi hama dan

penyakit. Menurut Samadi (2007), kriteria umbi yang baik untuk dijadikan bibit

adalah sebagai berikut:

• Umbi berasal dari tanaman sehat, yaitu tanaman yang tidak terserang hama

dan penyakit, dan pertumbuhannya baik.

• Umbi sudah cukup tua dan berukuran seragam. Untuk memperoleh umbi

yang demikian secara mudah, penanaman antara kentang untuk keperluan

bibit dan keperluan konsumsi sebaiknya dipisahkan.

• Umbi tidak cacat, kulitnya kuat, berukuran sedang, dan memiliki 3-5 mata

tunas.

Page 9: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

24

Gambar 1. Tanaman Kentang yang Menggunakan Bibit Kurang Bermutu

Berdasarkan hasil penelitian, petani kentang di Desa Pulosari sebagian

besar menanam kentang dengan Kultivar Granola walaupun ada beberapa

diantaranya yang menanam Kultivar Atlantik tetapi jumlahnya terbatas.

Petani mendapatkan bibit kentang Kultivar Granola dengan dua cara, yaitu

dengan membeli dan menyisihkan hasil produksi atau panen. Petani membeli bibit

Granola dari para penangkar benih yang berada di sekitar Desa Pulosari maupun

yang berada di wilayah Kecamatan Pangalengan. Bibit yang dibeli dari penangkar

benih adalah bibit kentang bersertifikat. Harga bibit kentang bersertifikat dari

penangkar benih berbeda-beda, sesuai dengan generasi bibit yang akan dibeli

petani. Untuk harga bibit G2 adalah Rp 17.000,-/kg, harga bibit G3 adalah Rp

12.000,-/kg, dan harga bibit G4 adalah Rp 8000,-/kg.

Petani biasanya menyisihkan 25% hasil produksi atau panennya untuk

dijadikan bibit. Ada juga yang menyisihkan 50% hasil produksinya jika bibit yang

ditanam petani adalah bibit G2. Bibit kentang hanya bisa ditanam sampai generasi

Page 10: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

25

kelima, setelah itu bibit lebih baik tidak digunakan lagi karena produktivitasnya

sudah sangat rendah.

Menurut Samadi (2007), bibit yang siap tanam adalah telah melampaui

masa dormansi selama 4 sampai 6 bulan dan telah bertunas sekitar 2 cm. Berat

umbi bibit yang ideal adalah 30-45 gram. Sedangkan petani kentang Desa Pulosari

menggunakan bibit yang berat per butirnya antara 30-60 gram, telah disimpan

didalam gudang selama 3 sampai 4 bulan, dan telah bertunas sekitar 2-4 cm.

Untuk bibit yang berukuran besar, petani akan memotong atau membelah bibit

tersebut dengan tujuan menekan biaya produksi. Bibit tersebut dibelah menjadi

dua atau tiga bagian, menurut jumlah mata tunas. Petani mengatakan tidak ada

pengaruh pembelahan bibit terhadap hasil produksi.

2) Pupuk

Penggunaan pupuk sangat penting bagi tanah yang kekurangan unsur hara

yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Menurut Samadi (2007), kentang

memerlukan pupuk organik dan pupuk anorganik dalam jumlah yang tepat agar

diperoleh hasil produksi yang tinggi. Pupuk organik yang digunakan bisa berupa

kotoran ayam, kambing, atau sapi. Pupuk anorganik yang digunakan sangat

bervariasi, ada yang menggunakan komposisi Urea, SP-36, dan KCl atau ZA, SP-

36, dan KCl. Waktu dan dosis pemberian pupuk dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Page 11: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

26

Tabel 8. Jadwal Pemberian Pupuk Pada Tanaman Kentang per Hektar per Satu

Musim Tanam

No Perlakuan Waktu Pemberian 0 HST 21 HST 45 HST 1 Pupuk Kandang 15-20 ton - - 2 Pupuk Kimia - Urea - 220 kg 220 kg - SP-36 500 kg - - - KCl - 100 kg 100 kg 3 Pupuk Pelengkap Cair 7-10 hari sekali

Sumber : Kentang dan Analisis Usahatani (Samadi, 2007)

Keterangan: HST = hari setelah tanam

Pupuk organik yang digunakan oleh petani kentang Desa Pulosari adalah

kotoran ayam dengan frekuensi pemupukan satu kali dalam satu periode musim

tanam yaitu pada pemupukan dasar. Dosis pemberian pupuk organik 500-600

karung atau sekitar 20 ton per hektar per satu musim tanam. Petani

mendapatkannya dengan cara membeli dari pedagang khusus yang menjual

kotoran ayam yang berada di Desa Pulosari. Harga untuk per karungnya adalah

Rp 8000,- sampai Rp 10.000,-.

Pupuk anorganik yang digunakan adalah jenis pupuk tunggal yaitu: ZA,

SP-36, dan KCl. Ada juga petani yang menggunakan pupuk majemuk yaitu

NPK/Ponska. Frekuensi pemupukan dua sampai tiga kali dalam satu periode

musim tanam, sedangkan untuk dosis pemberiannya sendiri tidak ada takaran

yang pasti atau tepat. Hal tersebut disesuaikan dengan modal atau keuangan pada

masing-masing petani. Pupuk anorganik diperoleh petani melalui pembelian di

kios-kios atau toko saprotan terdekat yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

Page 12: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

27

3) Pestisida

Jenis pestisida yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit

tanaman kentang adalah pestisida kimia, diantaranya: herbisida, fungisida, dan

insektisida. Jenis pestisida kimia yang paling dominan dipakai oleh petani kentang

adalah fungisida. Tingkat harga herbisida berkisar dari Rp 50.000,- sampai Rp

160.000,-/500 ml, tingkat harga fungisida berkisar dari Rp 50.000,- sampai Rp

75.000,-/kg, dan tingkat harga insektisida berkisar dari Rp 35.000,- sampai Rp

200.000,-/1000 ml. Dosis penggunaan pestisida diberikan sesuai dengan petunjuk

yang ada di kemasan, tetapi ada juga petani yang mengurangi dosis bahkan ada

yang memberikan dengan dosis yang tinggi. Hal tersebut disesuaikan dengan

intensitas serangan hama penyakit yang menyerang tanaman kentang dan keadaan

keuangan atau modal petani. Apabila musim penghujan, intensitas pemberian

pestisida lebih tinggi jika dibandingkan dengan musim kemarau. Hal tersebut

disebabkan ketika musim penghujan, hama dan penyakit lebih cepat menyerang

tanaman. Pestisida diperoleh petani dengan cara membeli di kios-kios atau toko

saprotan terdekat.

4) Pengairan

Sumber air yang digunakan petani kentang Desa Pulosari untuk mengairi

lahan kentang maupun untuk campuran yang digunakan bersama pestisida berasal

dari sungai atau selokan dan mata air, yang disedot dengan menggunakan mesin

kemudian ditampung di tempat penampungan air. Tempat penampungan air

tersebut dibuat oleh masing-masing pemilik lahan. Ada juga yang dibuat dengan

bergotong royong oleh para petani, jarak untuk setiap tempat penampungan air

Page 13: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

28

tersebut berkisar antara 200-300 meter. Penyaluran air untuk ke setiap lahannya

adalah dengan menggunakan selang, dan tidak ada sistem pengaturan penggunaan

air secara tepat ataupun secara tertulis. Setiap petani berhak mendapatkan air dan

berkewajiban untuk memelihara tempat penampungan air dan menjaga

ketersediaan air.

Gambar 2. Tempat Penampungan Air

5) Peralatan Pertanian

Peralatan pertanian merupakan kelengkapan dalam kegiatan usahatani.

Setiap tahapan usahatani memerlukan alat-alat pertanian tertentu mulai dari

kegiatan persiapan lahan hingga panen dan pasca panen. Alat pertanian yang

umumnya dimiliki petani kentang adalah cangkul, garpu tanah, sabit, hand

sprayer, power sprayer, drum, dan selang. Alat-alat tersebut diperoleh dengan

cara membeli di kios-kios atau toko saprotan terdekat, kecuali untuk power

sprayer hanya dapat dibeli di kota-kota besar seperti Kota Bandung dan Jakarta.

Page 14: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

29

6) Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan berasal dari masyarakat sekitar Desa

Pulosari maupun dari luar Desa Pulosari. Sistem yang digunakan adalah sistem

upah harian dan upah borongan. Kebaikan sistem borongan sendiri adalah

pekerjaan kemungkinan besar dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang

singkat, namun untuk kualitas hasil pekerjaan biasanya kurang baik karena

pekerjaan dilakukan secara tergesa-gesa. Kegiatan usahatani yang biasa dilakukan

dengan sistem kerja borongan adalah seperti persiapan lahan dan pembuatan

bedengan, penyiangan dan pembumbunan, dan panen. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh upah harian tenaga kerja pria adalah sebesar Rp 15.000.- dan

upah harian tenaga kerja wanita adalah sebesar Rp 12.500,-, jam kerja dari pukul

06.00 WIB sampai 13.00 WIB. Untuk tenaga kerja tunggu malam atau biaya

keamanan adalah sebesar Rp 15.000,-/orang.

3.3.2 Subsistem Produksi atau Usahatani

I. Usahatani

Hernanto (1995) mendefinisikan usahatani sebagai kesatuan dari: alam

(lahan), tenaga kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan

pertanian.

- Lahan

Menurut Rodjak (2006), lahan mengandung beberapa pengertian, yaitu lahan

sebagai unsur usahatani, lahan sebagai modal tetap, dan lahan sebagai faktor

produksi. Lahan sebagai unsur usahatani berarti lahan berperan sebagai

Page 15: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

30

tempat kegiatan bercocok tanam dan memelihara ternak. Lahan sebagai

modal tetap mengandung pengertian bahwa lahan tersebut dapat dipakai

beberapa kali produksi walaupun tidak menghasilkan produksi yang berupa

tanaman atau ternak tapi mempunyai nilai. Produktivitas lahan adalah

kemampuan lahan untuk menghasilkan produk yang berupa tanaman atau

ternak persatuan luas tertentu, ukurannya adalah satuan berat produk

persatuan luas lahan. Tinggi rendahnya produktivitas lahan dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya kandungan unsur hara, kandungan bahan

organik, PH tanah, keadaan fisik dan kimianya.

- Tenaga Kerja

Tenaga kerja sebagai faktor produksi mengandung arti bahwa tidak ada

tenaga kerja tersebut maka sistem produksi tersebut tidak dapat berjalan.

Besar kecilnya peranan tenaga kerja terhadap hasil produksi usahatani akan

dipengaruhi oleh keterampilan tenaga kerja yang tercermin pada tingkat

produktivitasnya. Tingkat produktivitas ini akan dipengaruhi oleh jenis

kelamin, umur, pengalaman kerja, alat bantu yang diberikan serta tingkat

upah dan waktu bekerja (Rodjak, 1996).

- Modal

Dalam arti ekonomi, modal adalah sebagian produksi yang disisihkan untuk

dipergunakan dalam proses produksi selanjutnya. Modal sebagai faktor

produksi mempunyai pengertian bahwa modal tersebut merupakan subsistem

produksi usahatani, sebab apabila modal tidak ada maka akan mempengaruhi

proses produksi (Rodjak, 2006).

Page 16: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

31

II. Pola Tanam

Pola tanam yang dilakukan oleh petani kentang di Desa Pulosari

kebanyakan menggunakan teknik pertanaman tunggal atau monokultur.

Monokultur adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam

satu jenis tanaman pada satu areal. Pola tanam juga dirotasikan dengan tanaman

lainnya seperti wortel dan kubis.

III. Teknik Budidaya Kentang

1) Persiapan Lahan

Pengolahan tanah atau lahan bertujuan untuk menyiapkan tempat tumbuh

yang baik untuk tanaman, menekan pertumbuhan gulma, dan memperbaiki sifat

fisik, kimia, dan biolagi tanah (Jumin, 2005). Sebelum penanaman umbi kentang,

tahap pertama lahan harus terlebih dahulu dibajak dengan tujuan untuk

menggemburkan tanah. Kedua, dua minggu setelah penggemburan, dibuat

bedengan dengan ukuran lebar 70-100 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan

adalah 40 cm dengan kedalaman 30 cm. Tahap ketiga, diberikan pupuk dasar yang

berupa pupuk organik dan anorganik, idealnya seminggu sebelum tanam. Jarak

tanam pada penanaman kentang sangat bervariasi, tergantung kultivarnya. Untuk

lubang tanam dibuat dengan kedalaman antara 8-10 cm (Samadi, 2007).

Persiapan lahan yang dilakukan oleh petani kentang Desa Pulosari yang

pertama adalah membersihkan lahan yang akan ditanami dari gulma, kemudian

lahan dibajak. Setelah proses pembajakan selesai dilanjutkan dengan pembuatan

jalur semprot/air. Jalur semprot/air dibuat dengan ukuran lebar 6 meter dan

Page 17: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

32

panjang disesuaikan dengan kedaan lahan. Selanjutnya, dibuat garitan (bakal

guludan) berukuran lebar 75-80 cm.

Pemupukan dasar adalah tahapan terakhir dari kegiatan persiapan lahan.

Pupuk dasar yang terdiri dari pupuk organik dan anorganik diberikan sebelum

tanam. Pemberian pupuk dasar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

ditaburkan pada tanah garitan sampai kedalaman 15-20 cm kemudian ditutup

kembali dengan tanah dan dengan dibenamkan pada sebelah kiri dan kanan

lubang tanam. Kebutuhan pupuk organik mencapai 500-600 karung atau sekitar

20 ton per hektar. Pupuk anorganik juga diberikan sebagai pupuk dasar bersamaan

dengan pemberian pupuk organik.

Untuk tata cara persiapan lahan budidaya kentang dengan sistem MPHP,

tanah yang sudah dibersihkan dari gulma dan dibajak kemudian dibuat guludan

berukuran lebar 140 cm, tinggi 30 cm, dan jarak antar guludan 30 cm. Kemudian

pupuk organik dan pupuk anorganik ditaburkan di atas guludan (pemakaian

jumlah pupuk hampir sama seperti di atas), selanjutnya pupuk tersebut ditutup

kembali dengan tanah dan guludan dirapihkan. Tahap selanjutnya adalah

pemasangan MPHP pada setiap guludan dan membuat lubang tanam dengan jarak

tanam 35 x 70 cm. Pada setiap guludan dapat ditanami 2 sampai 3 baris tanaman.

Penggunaan sistem MPHP pada tanaman kentang biasa dilakukan petani saat

musim hujan.

Page 18: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

33

Gambar 3. Budidaya Kentang Dengan Sistem MPHP

2) Penanaman

Hal-hal yang berpengaruh selama kegiatan penanaman kentang adalah

pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam, dan cara menanam. Di

Indonesia dikenal 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat tanam

yang tepat untuk tanaman kentang adalah pada musim kemarau, tepatnya pada

akhir musim hujan, sekitar bulan April-Juni. Tanaman kentang juga dapat ditanam

di luar musim, yaitu pada musim hujan namun resiko gagal panen akan sangat

tinggi. Selain memperhatikan musim, penanaman juga sebaiknya memperhatikan

waktu tanam. Penanaman bibit kentang di kebun baik dilakukan pada pagi atau

sore hari. Penanaman pada siang hari sering kali menyebabkan tanaman layu atau

bahkan mati. Jarak tanam dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi persaingan antar

tanaman kentang dalam mendapatkan unsur hara, radiasi matahari, air, dan ruang

gerak, serta menghindari terserangnya penyakit. Kultivar Granola sebaiknya

ditanam dengan jarak tanam 30 cm dengan kedalaman lubang tanam 8-10 cm.

Cara menanam bibit kentang sangat sederhana, umbi diletakkan secara mendatar

dalam lubang tanam dengan tunas menghadap ke atas (Samadi, 2007).

Page 19: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

34

Petani Desa Pulosari mengenal 3 musim tanam untuk menanam kentang,

yaitu: musim kemarau, antara bulan 3 atau 4 sampai bulan 8; ngawuku, bulan 9

sampai bulan 11; dan morekat, bulan 11 sampai bulan 2 atau 3. Jarak tanam untuk

tanaman kentang adalah 35 cm dengan kedalaman lubang tanam 10 cm. Cara

menanam bibit kentang, bibit yang telah dipersiapkan dan telah tumbuh tunas

sekitar 2-4 cm ditanam pada lubang tanam yang telah tersedia dengan jumlah bibit

per lubang adalah satu. Bibit diletakkan secara mendatar dengan tunas menghadap

ke atas, lalu tutup bibit dengan tanah. Penanaman biasa dilakukan pada pagi hari.

3) Penyulaman

Bibit yang ditanam dikebun umumnya tidak semuanya tumbuh baik.

Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya seperti kerdil, rusak, atau mati harus

diganti dengan tanaman yang baru (disulam). Dengan penyulaman, jumlah

tanaman akan tetap seperti semula sehingga tidak akan terjadi penurunan

produksi. Penyuluman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari (Samadi,

2007). Menurut hasil penelitian, petani kentang Desa Pulosari tidak melakukan

penyulaman pada tanaman kentang baik yang mati, kerdil, maupun rusak. Petani

hanya akan mencabut tanaman yang telah mati dan membuangnya atau mengubur

tanaman yang telah mati tersebut agar tidak menjadi sumber penyakit bagi

tanaman yang lain.

4) Pengajiran

Pemasangan ajir dilakukan tiga minggu setelah tanam atau pada 21 HST

(hari setelah tanam). Tiap tanaman dipasangi satu ajir yang posisinya tegak.

Page 20: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

35

Pengajiran bertujuan untuk tanaman agar tumbuh tegak ke atas dan memperoleh

sinar matahari secara optimal.

5) Pemupukan

Pemupukan susulan pertama dilakukan pada 21 HST, dengan dosis urea

220 kg dan KCl 100 kg. Dan pemupukan susulan kedua dilakukan pada 45 HST,

penggunaan dosis urea dan KCl masih sama dengan pemupukan susulan pertama.

Interval pemakaian pupuk pelengkap cair (PPC) disesuaikan dengan anjuran pada

masing-masing pupuk cair (Samadi, 2007).

Pada petani kentang Desa Pulosari, dosis dan waktu pemupukan susulan

pertama dan kedua sangat bervariasi. Ada petani yang melakukan pemupukan

susulan pada saat pembumbunan pertama dan kedua atau pada saat usia tanaman

kentang memasuki 20 HST dan 40 HST. Ada juga petani yang melakukan

pemupukan susulan pada saat tanaman kentang memasuki usia 25 HST dan 45

HST. Dosis pemupukan susulan dari 250 kg sampai 750 kg pupuk. Pemberian

pupuk susulan dilakukan dengan menyebar pupuk di sekeliling tanaman,

kemudian pupuk ditimbun kembali dengan tanah. Untuk lahan budidaya kentang

dengan sistem MPHP tidak dilakukan pemupukan susulan. Pemupukan hanya

dilakukan sebelum proses penanaman.

6) Pengairan

Pengairan harus dilakukan secara rutin, sekali seminggu atau setiap 3-4

hari sekali tergantung cuaca. Pada musim penghujan biasanya tidak dilakukan

pengairan. Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari,

disaat penyinaran matahari tidak terlalu terik dan penguapan tidak terlalu tinggi.

Page 21: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

36

Cara pengairan adalah dengan dileb atau digenangi air hingga tanah basah dan

dengan menggunakan spiral.

Menurut Samadi (2007), air merupakan faktor penting dalam kehidupan

tanaman. Fungsi air terutama untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan

mengangkutnya ke seluruh bagian tanaman. Jika pemberian air terlambat,

tanaman akan layu karena tidak ada keseimbangan antara besarnya penguapan

melalui permukaan daun dengan banyaknya air yang diserap tanaman.

Keterlambatan pemberian air dapat menyebabkan umbi pecah. Oleh karena itu,

pengairan harus dilakukan secara rutin dengan waktu 7 hari sekali.

7) Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan adalah mencabut atau membersihkan rumput di daerah sekitar

tanaman kentang dengan alat bantu seperti cangkul. Penyiangan sebaiknya

dilakukan 2-3 hari sebelum pemupukan susulan, agar pupuk anorganik yang

diberikan ke dalam tanah benar-benar dikonsumsi oleh tanaman kentang.

Pembumbunan sangat mempengaruhi produksi kentang. Pembumbunan minimal

dilakukan sebanyak dua kali selama penanaman, yakni pada umur 30 HST dan 50

HST. Tujuan pembumbunan adalah memberikan kesempatan agar umbi dapat

berkembang dengan baik, memperbaiki drainase tanah, dan mencegah umbi

kentang yang terbentuk terkena sinar matahari karena dapat menimbulkan racun

solanin (Samadi, 2007).

Petani kentang Desa Pulosari melakukan penyiangan dan pembumbunan

pertama jika tanaman kentang sudah memasuki usia 20 HST. Dan penyiangan dan

pembumbunan kedua dilakukan jika usia tanaman kentang memasuki usia 40

Page 22: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

37

HST. Pada tanaman kentang yang menggunakan sistem MPHP tidak ada kegiatan

pembumbunan pertama maupun kedua, oleh karena itu guludan dibuat dengan

sedikit tinggi.

Gambar 4. Umbi Kentang yang Tidak Tertutup Tanah dan Mengandung

Racun Solanin

8) Pemangkasan Bunga

Berdasarkan hasil penelitian, petani kentang Desa Pulosari tidak

melakukan pemangkasan bunga. Sedangkan, menurut Samadi (2007) pada

kultivar kentang yang berbunga sebaiknya bunga dipangkas. Pemangkasan bunga

bertujuan untuk mencegah terganggunya proses pembentukan umbi. Apabila

bunga tidak dipangkas, akan terjadi persaingan penggunaan unsur hara untuk

pembentukan umbi dan pembungaan.

9) Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit merupakan faktor penghambat pertumbuhan tanaman

yang mendatangkan kerugian karena dapat menurunkan nilai ekonomi dari

tanaman yang dibudidayakan. Sebelum melakukan tindakan perlindungan

tanaman, perlu mempelajari gejala atau sindrom yang ditimbulkan. Setiap jenis

hama atau penyakit yang menyerang tanaman kentang menimbulkan gejala yang

Page 23: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

38

berbeda-beda dan spesifik. Dengan mempelajari gejala secara teliti dan cermat,

hama dan penyakit penyebabnya dapat diketahui secara dini. Dengan demikian,

dapat dicarikan cara pengendalian yang tepat sesuai dengan faktor penyebabnya.

Perlindungan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit dapat dilakukan

dengan cara berikut:

a) Cara Preventif

Cara ini merupakan tindakan pencegahan atau perlindungan tanaman sebelum

terinfeksi hama atau penyakit. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan

beberapa cara, seperti penanaman jenis atau varietas yang tahan terhadap

beberapa hama atau penyakit, pergiliran tanaman, penanaman sesuai musim

tanam, pengolahan tanah yang baik dan intensif, pengaturan jarak tanam yang

tepat dan teratur sesuai dengan varietasnya, pengairan yang baik, dan

penyemprotan pestisida secara berkala dan teratur.

b) Cara Kuratif

Cara ini merupakan tindakan perlindungan tanaman setelah tanaman

terinfeksi atau terserang hama dan penyakit. Tindakan kuratif dapat dilakukan

dengan cara berikut :

- Cara biologis yakni dengan menyebarkan atau memelihara kelestarian

hewan yang menjadi predator atau musuh alami hama di areal pertanaman

yang terserang.

- Cara mekanis yakni membunuh hama secara langsung dan memangkas

bagian tanaman yang telah menjadi sarang telur dan nimfanya atau yang

telah terinfeksi oleh penyakit.

Page 24: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

39

- Cara kimiawi yakni memberantas hama dan penyakit menggunakan bahan-

bahan kmia beracun, seperi insektisida, nematisida, fungisida, bakterisida,

dan lain-lain.

c) Pengendalian Secara Terpadu

Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan cara pengendalian yang paling

efektif untuk mencapai stabilitas produksi, dengan kerugian seminimal

mungkin bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Timbulnya PHT

merupakan koreksi terhadap sistem pengendalian hama secara konvensional

yang selalu mengutamakan penggunaan pestisida untuk memberantas hama

tanaman. Penerapan PHT ditunjukkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

- Pemanfaatan pengendalian alami dengan mengurangi tindakan-tindakan

yang mengurangi musuh alami.

- Pengolahan ekosistem melalui usaha bercocok tanam yang bertujuan

mengubah lingkungan tanaman menjadi kurang sesuai bagi kehidupan,

perkembangbiakan, serta pertumbuhan organisme pengganggu tanaman.

Ada beberapa teknik bercocok tanam yang dapat diterapkan, antara lain

penanaman varietas yang tahan, pergiliran tanaman dan pergiliran varietas,

sanitasi di sekitar tanaman karena gulma dan sampah merupakan media

(inang) yang cocok bagi hama atau penyakit, serta pengelolaan tanah, air,

dan pupuk secara berimbang sesuai kebutuhan.

- Pemakaian pestisida secara selektif. Artinya, keputusan dalam pemilihan

jenis pestisida didasarkan pada analisis ekosistem terhadap hasil

pengamatan lapangan dan ketetapan batas ambang pengendalian.

Page 25: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

40

Pengendalian hama dan penyakit kentang di Desa Pulosari lebih bersifat

kuratif atau perlindungan tanaman setelah tanaman terinfeksi atau terserang hama

dan penyakit, tindakan kuratif tersebut dilakukan dengan cara mekanis dan cara

kimiawi. Pengendalian hama dan penyakit mulai dilakukan bila tanaman kentang

sudah memasuki usia 14 HST sampai 21 HST. Sebelum dilakukan penyemprotan

terlebih dahulu dilakukan pengamatan di lahan untuk menentukan hama atau

penyakit apa yang menyerang, hal ini bertujuan untuk menentukan jenis pestisida

apa yang akan digunakan. Interval penyemprotan disesuaikan dengan kondisi

hama dan penyakit yang menyerang tanaman juga disesuaikan dengan kondisi

keuangan petani itu sendiri. Penyemprotan biasa dilakukan petani kentang antara

3 hari sampai 7 hari sekali, bahkan jika musim penghujan penyemprotan

dilakukan 2 hari sekali.

10) Panen

Mutu umbi akan rendah apabila dipanen pada umur yang kurang sesuai.

Jika dipanen terlalu muda, umbi kentang yang diperoleh kecil-kecil atau besarnya

belum optimal dan umbi kentang masih mengandung racun solanin yang cukup

tinggi dan membahayakan kesehatan. Kondisi ini ditandai oleh warna hijau pada

umbi. Sebaliknya, umbi kentang yang dipanen terlalu tua biasanya sudah

mengeras dan retak-retak, kurang enak apabila dikonsumsi. Umur panen kentang

berkisar antara 90-180 hari, tergantung kultivarnya. Kentang sudah dapat dipanen

apabila daun-daun tanaman telah berubah warna dari hijau menjadi kekuning-

kuningan yang bukan disebabkan serangan penyakit, serta batang tanaman telah

agak mengering atau menguning. Panen yang dilakukan pada siang hari kurang

Page 26: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

41

menguntungkan sebab proses fotosintesis masih berlangsung. Jadi, pemanenan

sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca cerah atau tidak hujan.

Air hujan yang membasahi umbi kentang dapat menyebabkan umbi cepat rusak.

Cara memanen umbi kentang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Akan tetapi,

dapat menimbulkan kerusakan atau pelukaan pada umbi apabila tidak hati-hati.

Untuk mencegah kerusakan mekanis pada saat panen, perhatikan teknik

pembongkaran umbi dari dalam tanah. Lakukan pembongkaran umbi dengan

garpu tanah atau cangkul dengan cara mencangkul tanah di sekitar umbi, lalu

angkat hingga semua umbi keluar dari dalam tanah.

Petani kentang Desa Pulosari akan memangkas batang tanaman kentang

jika usia tanaman susah memasuki 90 HST. Pemangkasan batang dilakukan

dengan menggunakan sabit. Tinggi batang yang dipangkas sekitar 5-7 cm dari

permukaan tanah. Semua batang hasil pangkasan harus dibuang atau dikubur agar

tidak menjadi sumber penyakit.

Gambar 5. Lahan Kentang Siap Panen

Tanaman kentang dapat mulai dipanen 10 hari sampai 15 hari setelah

dilakukan pemangkasan batang atau kurang lebih pada saat tanaman berumur

Page 27: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

42

antara 100 HST sampai 105 HST. Waktu paling baik untuk panen kentang adalah

pada saat cuaca terang di pagi hari. Proses pemanenan pertama yang harus

dilakukan adalah mencangkul pinggiran guludan. Kedua, membongkar guludan

dengan menggunakan garpu tanah atau dengan menggalinya langsung dengan

menggunakan tangan.

Gambar 6. Proses Pemanenan Tanaman Kentang

3.3.3 Subsistem Penanganan Pasca Panen

Kerugian akibat serangan hama atau penyakit dan faktor-faktor lain

selepas panen akan sangat besar, apabila tidak ada penanganan yang baik.

Kerugian lepas panen akan menurunkan jumlah produksi dan mutu produksi.

Untuk mencegah kerusakan diperlukan penanganan yang baik dengan

memperhatikan teknologi pasca panen. Penanganan pasca panen sendiri memiliki

pengertian kegiatan untuk mencegah kerusakan hasil akibat serangan hama atau

penyakit, gangguan fisiologis, dan gangguan non parasiter atau lingkungan yang

kurang menguntungkan, dengan tujuan untuk mempertahankan mutu hasil panen

sehingga tetap baik sampai ke tangan konsumen (Samadi, 2007).

Page 28: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

43

Kegiatan-kegiatan pasca panen yang dilakukan untuk komoditas kentang

terlihat pada skema di bawah ini :

Gambar 7. Penanganan Pasca Panen kentang

1) Pembersihan

Umbi kentang hasil panen umumnya kotor karena masih terdapat sisa-sisa

tanah. Disamping itu juga, masih terdapat sisa-sisa tanaman seperti daun, batang,

ataupun akar-akar tanaman yang menempel pada umbi. Kotoran dan bagian dari

tanaman yang masih menempel pada umbi dapat menjadi sumber kontaminasi

bermacam-macam patogen yang dapat menginfeksi umbi dan merusaknya dalam

proses penyimpanan. Pembersihan umbi sangat penting untuk memudahkan

penanganan selanjutnya.

Berdasarkan hasil penelitian di Desa Pulosari, pembersihan umbi kentang

yang sudah dipanen yaitu dengan membiarkan umbi yang telah diangkat dari

dalam tanah berada di atas permukaan tanah. Hal tersebut dimaksudkan supaya

umbi terangin-anginkan dan terkena sinar matahari langsung sehingga kulit umbi

menjadi kering dan bersih dari sisa-sisa tanah yang menempel.

2) Sortasi

Sortasi pada kentang adalah kegiatan memisahkan umbi yang baik dan

sehat, yaitu umbi yang tidak cacat dan tidak terserang hama atau penyakit, dari

Pembersihan Sortasi Grading

Pengemasan

Penyimpanan

Pengangkutan

Page 29: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

44

umbi yang rusak, yaitu umbi yang cacat atau terserang hama ataupun penyakit.

Kegiatan ini dapat mencegah penularan penyakit dari umbi yang sakit atau rusak

ke umbi yang sehat. Sortasi dilaksanakan langsung di kebun produksi karena

sortasi harus dilakukan di tempat yang cukup terang, supaya umbi kentang yang

akan disortasi mudah untuk dilihat kerusakannya.

3) Grading

Grading adalah kegiatan mengelompokkan umbi ke dalam kelompok-

kelompok tertentu, seperti menurut ukuran besar umbi atau beratnya. Dari

kegiatan grading diperoleh hasil umbi yang seragam, baik ukuran maupun

kualitasnya. Hal ini memudahkan penentuan harga dan pemasarannya,

pengemasan atau penyusunan ke dalam wadah, dan memberikan kepercayaan

serta kepuasan pada konsumen sehingga dapat menjamin kestabilan pemasaran

(Samadi, 2007). Kentang Kultivar Granola dapat dikelompokkan ke dalam

beberapa kelas atau grade menurut ukuran beratnya.

Tabel 9. Pengelompokkan Umbi Kentang Menurut Ukuran Beratnya

Grade Jumlah Umbi per Kg Berat per Umbi (Gram) AL 2-5 >200 AB 6-8 125-166

ABC 10-12 100-125 D/TO 20-30 33-83 ARES >30 <33

Sumber : Penanganan Pasca Panen Kentang (Rismawati, 2009)

Petani kentang Desa Pulosari tidak melakukan kegiatan grading, kegiatan

grading dilakukan oleh bandar. Petani hanya akan memisahkan umbi kentang

yang berukuran kecil, yaitu umbi yang berukuran <60 gram untuk dijadikan bibit

kembali dan yang ukuran beratnya >60 gram dijual kepada bandar.

Page 30: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

45

4) Pengemasan

Pengemasan hasil-hasil pertanian bertujuan untuk melindungi hasil

tersebut dari kerusakan mekanis karena pengangkutan, maupun kerusakan

fisiologis karenan pengaruh lingkungan, seperti cahaya matahari, kelembapan

suhu dan udara yang tinggi, ataupun kerusakan akibat serangan patogen. Menurut

Rismawati (2009), syarat-syarat kemasan yang baik adalah tidak toksik (beracun),

dapat menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan, serta ukuran, bentuk, dan

berat harus sesuai dengan bahan yang akan dikemas. Jenis kemasan yang

digunakan petani kentang Desa Pulosari untuk mengemas umbi kentang adalah

karung waring.

Gambar 8. Karung Waring

5) Penyimpanan dan Pengangkutan

Penyimpanan hasil pertanian bertujuan untuk mencegah atau mengurangi

kerugian akibat kerusakan lepas panen. Untuk itu diperlukan teknik penyimpanan

yang baik dan benar. Ada banyak cara penyimpanan yang dapat dilakukan agar

Page 31: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

46

kualitas umbi tetap baik, seperti pengaturan suhu di dalam ruang penyimpanan,

pengaturan kelembapan udara, dan pengaturan kandungan O2 dan CO2 yang

sesuai. Fungsi pengangkutan adalah untuk mengangkut barang dari kebun

produksi atau gudang penyimpanan ke pusat-pusat pemasaran (pasar induk, pasar

lokal, supermarket, dan lain-lain).

Penyimpanan biasanya dilakukan karena proses pemanenan memakan

waktu 2–3 hari untuk satu hektar luas tanam. Penyimpanan dilakukan di tempat

yang teduh. Biasanya petani membuat gubug atau saung yang terbuat dari terpal

atau kayu. Pengangkutan dilakukan setelah seluruh proses pemanenan selesai

dilakukan. Umbi kentang yang telah disortasi langsung dikemas menggunakan

karung waring, dan langsung dilakukan pengangkutan oleh bandar. Bandar akan

mengangkut umbi kentang langsung dari kebun produksi.

3.3.4 Subsistem Pemasaran

Pasar adalah tempat untuk melakukan transaksi atau tukar-menukar barang

dengan barang lain (nilai uang). Pasar dapat tercipta karena adanya produsen atau

penjual dan konsumen atau pembeli. Bentuk-bentuk pasar untuk komoditas

kentang banyak sekali macamnya, misalnya pasar induk, pasar tradisional, pasar

swalayan (supermarket), warung-warung kecil, restoran, dan bahkan eksportir.

Pasar juga dapat tercipta di kebun produksi (Samadi, 2007).

Kegiatan pemasaran ini umumnya tidak langsung terjadi antara produsen

dan konsumen, tetapi melalui lembaga-lembaga tata niaga atau lembaga

pemasaran. Keberadaan lembaga-lembaga tata niaga dalam kegiatan pemasaran

Page 32: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

47

ini menimbulkan jalur tata niaga atau jalur pemasaran. Lembaga tata niaga dapat

memudahkan dan membantu petani memasarkan hasil-hasil pertanian, tetapi juga

sangat mempengaruhi tingkat harga di pasaran (yang dibayar oleh konsumen) dan

di tingkat petani (yang diterima oleh petani). Tingginya tingkat harga di pasaran

dapat terjadi apabila dalam pemasaran barang banyak lembaga tata niaga yang

berperan di dalamnya. Demikian pula, rendahnya harga di tingkat petani terjadi

karena banyaknya lembaga tata niaga yang terlibat dalam memasarkannya

(Samadi, 2007).

I

V II V

IV

III

Sumber : Kentang dan Analisis Usahatani (Samadi, 2007)

Gambar 9. Pemasaran kentang dengan Kemungkinan Jalur yang Ditempuh

Petani Produsen

Tengkulak

Pedagang Pengumpul

Pedagang Besar

Pedagang Pengecer

Konsumen

Industri Makanan

Eksportir

Page 33: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

48

Jalur pemasaran I merupakan jalur yang panjang karena melibatkan

banyak lembaga tata niaga, yakni dari petani ke tengkulak, tengkulak ke pedagang

pengumpul, pedagang pengumpul ke pedagang besar atau grosir, pedagang besar

atau grosir kemudian mendistribusikannya kepada pedagang pengecer (pasar

tradisional dan modern), dari pedagang pengecer inilah kentang didistribusikan

atau dijual kepada konsumen.

Jalur pemasaran II lebih pendek. Petani dapat langsung menjual hasil

panennya kepada pedagang besar atau grosir tanpa melalui tengkulak dan

pedagang pengumpul. Pedagang besar lalu mendistribusikannya kepada eksportir

dan pedagang pengecer, dan pedagang pengecer akan menjualnya kepada

konsumen.

Pada jalur pemasaran III, petani produsen melalui tengkulak dan pedagang

pengumpul menjualnya ke industri makanan. Industri makanan akan mengolah

menjadi bentuk lain, kemudian mendistribusikannya ke pedagang pengecer yang

menjualnya kepada konsumen. Pada jalur IV, petani produsen dapat langsung

menjual hasil panennya kepada pedagang pengecer. Selanjutnya pada jalur V,

petani produsen menjual hasil panen langsung kepada eksportir atau industri

makanan.

Adapun jalur pemasaran kentang Kultivar Granola yang terjadi

berdasarkan penelitian di Desa Pulosari adalah sebagai berikut:

Page 34: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

49

Gambar 10. Proses Saluran Pemasaran Kentang di Desa Pulosari

Petani kentang di Desa Pulosari menjual hasil panennya kepada bandar.

Transaksi kesepakatan harga dilakukan antara petani dan bandar seminggu atau

dua minggu sebelum panen. Transaksi dilakukan di pasar Pangalengan, dari pukul

05.00 WIB sampai 09.00 WIB. Pada jam tersebut pasar Pangalengan dipenuhi

oleh bandar dan petani sayuran, salah satunya adalah petani kentang. Jika petani

kentang dan bandar sudah saling mengenal, petani cukup menghubungi bandar via

telepon.

Petani kentang Desa Pulosari tidak melakukan kegiatan grading. Hal

tersebut didasarkan hanya pada pertimbangan kepraktisan dan waktu yang

singkat, walaupun sebenarnya petani mengetahui perbedaan harga kentang jika

sudah digrading dan yang belum digrading (Lampiran 6). Kegiatan grading hanya

dilakukan oleh bandar. Petani hanya memisahkan umbi yang berukuran kecil

yaitu umbi yang berukuran <60 gram untuk dijadikan bibit, sisanya tersebut yang

petani jual kepada bandar. Harga yang diberikan bandar kepada petani yaitu

sekitar Rp 3.000,- sampai Rp 6.000,-/kg. Pada saat penelitian berlangsung yaitu

bulan Februari sampai Maret 2012 harga kentang dari bandar adalah Rp 4.000,-

/kg. Harga dapat berubah-ubah tergantung permintaan dan ketersediaan kentang di

pasar. Berikut adalah harga kentang berdasarkan grade.

Petani Bandar

• Pasar induk Kramat Jati

• Pasar induk Caringin • Pasar Bogor

• Pasar Tanggerang

Page 35: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

50

Tabel 10. Harga Kentang Berdasarkan Grade

No Grade Harga (Rp/Kg)

1 AL 4.500-5.000

2 AB 4.000-4.500

2 ABC 3.500-4.000

3 D/TO 2.000-2.500

4 ARES 1.500

Jika petani sudah sepakat dengan harga jual yang ditawarkan oleh bandar,

selanjutnya bandar akan mengambil kentang langsung ke kebun produksi sesuai

tanggal yang diberikan oleh petani. Bandar kemudian menjual kentang dengan

tujuan utama pemasaran yaitu pasar induk Kramat Jati, pasar induk Caringin,

Bogor, dan Tanggerang.

3.3.5 Subsistem Pendukung atau Penunjang

Menurut Sa’id (2001), agribisnis memerlukan lembaga penunjang, seperti

lembaga pertahanan, pembiayaan/keuangan, pendidikan, penelitian, dan

perhubungan. Lembaga pendidikan dan pelatihan mempersiapkan para pelaku

agribisnis yang profesional, sedangkan lembaga penelitian memberikan

sumbangan berupa teknologi dan informasi. Lembaga-lembaga penunjang

kebanyakan berada di luar sektor pertanian sehingga sektor pertanian erat

kaitannya dengan sektor lainnya. Jadi subsistem pendukung atau penunjang

adalah kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan,

lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, dan lembaga

pendidikan.

Page 36: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

51

Untuk lembaga permodalan, di Desa Pulosari sendiri belum ada lembaga

permodalan. Sumber modal yang diperoleh petani kentang dalam mengelola

usahataninya sebagian berasal dari modal petani itu sendiri, namun ada beberapa

diantaranya yang meminjam modal usahatani kepada bandar. Peminjaman modal

kepada bandar sebelumnya dibuat perjanjian yaitu petani tersebut akan menjual

hasil panennya kepada bandar yang telah meminjamkan modal, kemudian

penerimaan hasil panen petani tersebut akan dikurangi dengan jumlah uang modal

yang telah dipinjam. Peminjaman modal kepada bandar juga menjadikan petani

tersebut tidak bisa melakukan transaksi harga jual.

Menurut data profil Desa Pulosari, desa ini memiliki 4 unit kelompok tani

namun semuanya jarang yang aktif dikarenakan jumlah penyuluh lapangan yang

terbatas. Terkadang petani mendapatkan pelatihan dari supplier pestisida yang

ditunjuk oleh perusahaan obat-obatan, yang bertujuan untuk melakukan promosi

penjualan pestisida.

Balai Benih Induk (BBI) kentang Pangalengan, menjadi salah satu tempat

pendidikan atau pelatihan bagi para petani atau petugas dari Dinas Pertanian di

seluruh Indonesia. Selain sebagai tempat pendidikan atau pelatihan, BBI juga

dijadikan sebagai tempat penghasil benih kentang G2. BBI dilengkapi fasilitas

pendukung seperti laboratorium modern, gudang bibit, dan lahan pembibitan. BBI

Pangalengan menjadi salah satu sentra bibit kentang untuk Indonesia. Selain BBI,

penangkar benih yang berada di sekitar Desa Pulosari maupun yang berada di

wilayah Kecamatan Pangalengan mempunyai peranan sebagai penghasil benih

kentang G3.

Page 37: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

52

Sarana perhubungan yang baik akan turut mendukung pengembangan

agribisnis kentang di Desa Pulosari. Jalan beraspal sepanjang 4.050 km yang

dimiliki Desa Pulosari dalam keadaan baik dan mampu menghubungkan desa

tersebut dengan daerah lainnya, baik ibu kota kecamatan maupun dengan kota

kabupaten. Meskipun 4.450 km jalan Desa Pulosari dalam keadaan rusak, namun

jalan tersebut masih dapat dilalui oleh kendaraan seperti sepeda motor, mobil, dan

truk.

Sarana komunikasi di Desa Pulosari tergolong cukup baik, meskipun

hanya ada satu unit warung internet di desa ini, namun hampir dari setengah

penduduk memiliki telepon genggam untuk dapat berkomunikasi dan

mendapatkan informasi. Selain itu, sebagian dari penduduk juga memiliki televisi

di rumah mereka, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi-informasi

lainnya.

3.4 Analisis Pendapatan Usahatani Kentang

3.4.1 Analisis Total Biaya Usahatani

Biaya merupakan salah satu kompenen penting dalam setiap proses

produksi seperti halnya dalam usahatani kentang. Biaya adalah segala sesuatu

yang membantu atau mengurangi suatu tujuan atau suatu manfaat (Gittingger,

1986). Sedangkan menurut Rodjak (2006) secara singkat dapat dikatakan bahwa

biaya adalah semua faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan suatu

produk dalam kurun waktu tertentu.

Page 38: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

53

Secara luas, biaya dapat diartikan suatu pengorbanan ekonomi yang diukur

dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk tujuan

tertentu. Sedangkan dalam arti sempit, biaya adalah pengorbanan ekonomi untuk

menghasilkan aktiva (Mulyadi, 1993).

Komponen biaya dalam suatu usaha terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan

biaya variable (variable cost). Lebih lanjut lagi menurut Mulyadi (1993) biaya

tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan

volume kegiatan dalam periode produksi tertentu, diantaranya sewa lahan, pajak

bumi dan bangunan, dan penyusutan alat-alat. Menurut Hadissapoetro (1978)

untuk menghitung besarnya penyusutan alat menggunakan metode garis lurus

(Straight Line Method) dengan rumus sebagai berikut:

Penyusutan =Nilai Beli − Nilai Sisa

Umur Ekonomis

Nilai sisa adalah nilai pada waktu alat tersebut tidak bisa digunakan lagi atau

bernilai nol.

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dan sifatnya habis dalam

satu kali proses produksi, yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan volume

produksi seperti biaya pupuk, benih/bibit, upah tenaga kerja dan lain-lain,

sedangkan biaya total (total cost) adalah semua jenis pengeluaran dalam usahatani

yaitu biaya tetap ditambah dengan biaya variabel.

Ada pendapat dari ahli lain yang juga mengemukakan definisi mengenai

biaya. Sukirno (1998), biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya eksplisit dan

biaya implisit (tersembunyi). Biaya eksplisit adalah pengeluaran berupa

Page 39: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

54

pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah

yang dibutuhkan. Menurut Rodjak (1996), komponen biaya eksplisit dapat

dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya implisit (tersembunyi)

adalah taksiran pengeluaran atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu

sendiri. Faktor produksi yang dimiliki dapat berupa keahlian kewirausahaan

petani, modal sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan yang

digunakan dalam usahatani.

Biaya tetap yang dihitung dalam penelitian ini meliputi biaya sewa lahan

dan biaya penyusutan peralatan pertanian. Alat-alat pertanian yang digunakan

dalam usahatani kentang terdiri dari: cangkul, sabit, garpu tanah, pompa manual,

power sprayer, selang, dan drum.

Biaya tidak tetap (variabel cost) merupakan jenis biaya yang jumlahnya

berubah-ubah tergantung pada volume produksinya. Biaya variabel yang dihitung

dalam penelitian ini meliputi biaya pembelian bibit, pupuk kandang, pupuk kimia,

pestisida, solar dan biaya tenaga kerja.

Hasil perhitungan pada petani kentang menunjukkan rata-rata total biaya

usahatani sebesar Rp 39.506.832,- per hektar per satu musim tanam. Total biaya

tersebut meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang dikeluarkan

sebesar Rp 3.116.582,- meliputi biaya sewa lahan dan biaya penyusutan peralatan

pertanian. Untuk biaya varibel yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 36.390.250,-

meliputi biaya pembelian bibit, pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida, solar, dan

upah tenaga kerja. Berikut adalah rincian rata-rata total biaya usahatani petani

kentang per hektar per satu musim tanam.

Page 40: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

55

Tabel 11. Rata-rata Total Biaya Usahatani Petani Kentang per Hektar per Satu

Musim Tanam

No Jenis Biaya Rata-rata (Rp/Ha) 1. Biaya Tetap a. Sewa Lahan 2.350.000 b. Biaya Penyusutan Peralatan Pertanian 766.582 Sub Total 3.116.582 2. Biaya Variabel a. Bibit 19.500.000 b. Pupuk Kandang 4.725.000 c. Pupuk Kimia 2.875.000 d. Pestisida 4.551.000 e. Solar 169.875 f. Tenaga Kerja 4.569.375 Sub Total 36.390.250

Total Biaya Usahatani 39.506.832 3.4.2 Analisis Penerimaan, Pendapatan, dan R/C Usahatani

Penerimaan adalah jumlah uang yang diterima petani dari hasil penjualan

produksinya kepada pedagang maupun secara langsung kepada konsumen.

Soekartawi (1986) menjelaskan bahwa penerimaan usahatani adalah nilai produk

usahatani yang terjual maupun yang dikonsumsi sendiri baik yang digunakan

kembali untuk bibit atau yang disimpan di gudang. Selisih penerimaan dengan

biaya produksi merupakan pendapatan usahatani yang selanjutnya digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan memberi kepuasan agar dapat

melanjutkan usahataninya.

Menurut Rodjak (1996), untuk mengetahui besarnya pendapatan keluarga

tani, biaya usahatani yang diperhitungkan hanya biaya yang benar-benar

dikeluarkan oleh petani (biaya eksplisit), sedangkan biaya implisit tidak

diperhitungkan.

Page 41: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

56

Nilai R/C rasio (Return Cost Ratio) adalah perbandingan antara

penerimaan usahatani dengan total biaya usahatani. R/C rasio digunakan untuk

mengetahui kelayakan usahatani. Jika R/C ratio lebih dari satu maka usaha

tersebut menguntungkan untuk diusahakan. Jika R/C ratio lebih kecil dari satu

maka usaha tersebut berada dalam kerugian. Jika R/C ratio sama dengan satu

maka usaha tersebut berada dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi (break

even point).

Pada saat penelitian, harga jual kentang dari bandar yaitu sebesar Rp

4.000,-/kg. Volume produksi rata-rata kentang adalah sebesar 20.375 kg per ha

per satu musim tanam, dengan penerimaan rata-rata sebesar Rp 81.500.000,-.

Pendapatan rata-rata petani kentang adalah sebesar Rp 41.993.168,- per ha per

satu musim tanam.

Tabel 12. Rata-rata Penerimaan, Pendapatan, dan R/C Pada Petani Kentang per

Hektar per Satu Musim Tanam

No Jenis Biaya Rata-rata/Ha 1. Total Biaya Usahatani Rp 39.506.832 2. Volume Produksi 20.375 kg 3. Harga Jual Rp 4000 4. Total Penerimaan Rp 81.500.000 5. Total Pendapatan Rp 41.993.168 6. R/C 2,06

Analisis R/C rasio digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani. R/C

rasio merupakan perbandingan antara penerimaan dengan total biaya produksi

atau usahatani. Dari hasil perhitungan R/C rasio usahatani kentang diperoleh nilai

sebesar 2,06, yang dapat diartikan bahwa setiap penambahan biaya sebesar Rp

1,00 usahatani tersebut akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 2,06. Dari

Page 42: BAB III AGRIBISNIS KENTANG .) adalah tanaman umbi-umbian …media.unpad.ac.id/thesis/150610/2008/150310080023_3_2390.pdf · berbentuk perdu atau semak. ... yang selanjutnya akan menjadi

57

penjelasan tersebut, terlihat bahwa petani kentang memiliki R/C rasio > 1, yang

artinya bahwa usahatani tersebut layak untuk diusahakan.