bab ii tinjauan teori -...

25
9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Teknik Menyusui yang Benar a. Pengertian Beberapa pengertian menyusui dari beberapa sumber, antara lain: 1) Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam pemberian makanan yang bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi (Anggraini, 2010). 2) Menyusui adalah cara yang optimal dalam memberikan nutrisi, mengasuh bayi dengan penambahan makanan pelengkap pada paruh kedua tahun pertama, kebutuhan nutrisi, imunologi, dan psikososial dapat terpenuhi hingga tahun kedua dan tahun tahun berikutnya (Varney, 2004). b. Pembentukan Air Susu Beberapa reflek yang berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu (Anggraini, 2009), antara lain : 1) Reflek Prolaktin Setelah seorang ibu melahirkan dan terlepasnya plasenta, fungsi korpus loteum berkurang maka estrogen dan progesteronpun berkurang. Dengan adanya hisapan bayi pada puting susu dan

Upload: trinhnhan

Post on 07-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Teknik Menyusui yang Benar

a. Pengertian

Beberapa pengertian menyusui dari beberapa sumber, antara lain:

1) Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam

pemberian makanan yang bagi pertumbuhan dan perkembangan

bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan

yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi (Anggraini, 2010).

2) Menyusui adalah cara yang optimal dalam memberikan nutrisi,

mengasuh bayi dengan penambahan makanan pelengkap pada

paruh kedua tahun pertama, kebutuhan nutrisi, imunologi, dan

psikososial dapat terpenuhi hingga tahun kedua dan tahun – tahun

berikutnya (Varney, 2004).

b. Pembentukan Air Susu

Beberapa reflek yang berperan sebagai pembentukan dan

pengeluaran air susu (Anggraini, 2009), antara lain :

1) Reflek Prolaktin

Setelah seorang ibu melahirkan dan terlepasnya plasenta, fungsi

korpus loteum berkurang maka estrogen dan progesteronpun

berkurang. Dengan adanya hisapan bayi pada puting susu dan

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

10

areola akan merangsang ujung-ujung saraf sensorik, rangsangan

ini dilanjtukan ke hipotalamus, hipotalamus akan menekan

pengeluaran faktor-faktor yang menghambat sekresi prolaktin

namun sebaliknya akan merangsang faktor-faktor tersebut

merangsang hipofise anterior untuk mengeluarkan hormon

prolaktin. Hormon prolaktin akan merangsang sel-sel alveoli yang

berfungsi untuk membuat susu.

2) Reflek Let Down

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin rangsangan yang

berasal dari isapan bayi akan ada yang dilanjutkan ke hipofise

anterior yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran

darah, hormon ini diangkut menuju uterus yang dapat

menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadilah proses

involusi. Oksitosin yang sampai pada alveoli akan merangsang

kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar

dari alveoli dan masuk kesistem duktulus yang untuk selanjutnya

mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi.

c. Mekanisme Menyusui

Untuk mendapatkan keberhasilan dalam menyusui

dibutuhkan 3 reflek intrinsik (Anggraini, 2009), antara lain :

1) Reflek mencari (Rooting Reflek)

Payudara yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling mulut

merupakan rangsangan yang menimbulkan reflek mencari pada

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

11

bayi sehingga menyebabkan kepala bayi berputar menuju puting

susu dan kemudian puting susu ditarik masuk kedalam mulut.

2) Reflek Menghisap

Teknik menyusui yang baik adalah seluruh areola payudara

sedapat mungkin semuanya masuk kedalam mulut bayi, tetapi hal

ini tidak mungkin dilakukan pada ibu yang mempunyai areola

yang besar. Untuk itu maka sudah cukup bila rahang bayi supaya

menekan sinus laktiferus. Tidak dibenarkan bila rahang bayi hanya

menekan puting susu saja karena dapat menimbulkan puting susu

lecet.

3) Reflek Menelan

Pada saat air susu keluar dari puting susu, akan disusul dengan

gerakan menghisap yang ditimbulkan oleh otot-otot pipi, sehingga

pengeluaran air susu akan bertambah dan diteruskan dengan

mekanisme masuk ke lambung.

d. Posisi yang Benar dalam menyusui

Dalam menyusui yang benar ada beberapa macam posisi

menyusui (Sulistyowati, 2009), antara lain :

1) Posisi berbaring miring

Posisi ini amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau

bila ibu merasakan lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada

ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang harus

diwaspadai dari teknik ini adalah pertahankan jalan nafas bayi

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

12

agar tidak tertutupi oleh payudara ibu. Oleh karena itu, ibu harus

selalu didampingi oleh orang lain ketika menyusui.

2) Posisi duduk

Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada

punggung ibu, dalam posisinya agak tegak lurus (900) terhadap

pangkuannya. Ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila

diatas tempat tidur atau dilantai, atau duduk dikursi.

e. Langkah-langkah menyusui yang benar

Berberapa langkah yang benar dalam menyusui bayi,

(Suradi dan Hesti, 2011), antara lain :

1) Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan

pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai

manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting

susu.

2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.

a) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung

dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.

b) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada

lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan.

Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan

dengan telapak tangan ibu.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

13

c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang

satu di depan.

d) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap

payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).

e) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

f) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain

menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya

saja.

4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek)

dengan cara:

a) Menyentuh pipi dengan puting susu, atau

b) Menyentuh sisi mulut bayi.

5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi

didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola

dimasukkan ke mulut bayi.

a) Usahakan sebagian besar areola dimasukkan ke mulut bayi,

susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan

menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang

terletak dibawah areola.

b) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang

atau disangga lagi.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

14

6) Melepas isapan bayi

Setelah menyusu pada satu payudara sampai terasa kosong,

sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas

isapan bayi :

a) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut

mulut atau,

b) Dagu bayi ditekan kebawah.

7) Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum

terkosongkan (yang dihisap terakhir).

8) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian

dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering

dengan sendirinya.

9) Menyendawakan bayi

Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari

lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh-jawa) setelah

menyusui. Cara menyendawakan bayi :

a) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu

kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau,

b) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu, kemudian punggungnya

ditepuk perlahan-lahan.

f. Langkah-langkah menyusui bayi kembar

Dalam menyusui bayi kembar terdapat beberapa posisi

untuk mencapai keberhasilan (Suradi dan Hegar, 2010), antara lain :

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

15

1) Double Football

Bayi dipegang seperti cara memegang bola disisi kanan dan kiri

tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan berbaring

dibawah tangan ibu. Banyak ibu menggunakan cara ini sampai

mereka benar-benar berpengalaman.

2) Double Cradle

Bayi dipegang seperti menyusui bayi tunggal, dimana ke-2 badan

bayi menyilang diatas perut ibu. Posisi ini biasa digunakan pada

ibu yang sudah berpangalaman dan bayi dapat mengontrol

kepalanya dengan baik.

3) Kombinasi Football dan Cradle (posisi sejajar)

Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang

lain dipegang posisi cradle. Posisi ini biasa digunakan oleh ibu

dengan bayi triplet atau lebih, sehingga bayi terbiasa dan

mendapat asupan ASI yang cukup.

g. Tanda bayi menyusu dengan benar

Beberapa tanda bayi dalam menyusui dengan menggunakan

teknik menyusui yang benar (Bahiyatun, 2009).

1) Bayi tampak tenang.

2) Badan bayi menempel pada perut ibu

3) Mulut bayi terbuka lebar

4) Dagu menempel pada payudara ibu

5) Sebagian besar areola payudara masuk kedalam mulut bayi

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

16

6) Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan

7) Puting susu ibu tidak terasa nyeri

8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

9) Kepala tidak menengadah.

h. Tanda bayi cukup ASI

Beberapa tanda bayi cukup ASI (Sulistyawati, 2009), antara lain :

1) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya jernih

sampai kuning muda

2) Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan “berbiji”

3) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun, dan tidur

cukup. Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam

4) Payudara ibu merasa lembut dan kosong setiap kali selesai

menyusui

5) Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI, setiap kali selesai

menyusui

6) Bayi bertambah berat badannya.

i. Lama dan frekuensi menyusui

Sebaiknya bayi disusui secara on demand karena bayi akan

menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila

bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,

kepanasan/kedinginan, atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah

merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan

satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

17

kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi akan menyusu dengan

jadwal yang tak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2

minggu kemudian (Suradi dan Hesti, 2011).

j. Masalah - masalah dalam pemberian ASI

Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan

karena timbulnya beberapa masalah (Anggraini, 2010), antara lain :

1) Puting susu lecet

a) Penyebab

(1) Kesalahan dalam teknik menyusui yang benar

(2) Akibat dari pemakaian sabun, alcohol, krim,dll untuk

mencuci puting susu

(3) Mungkin saja terjadi pada bayi yang frenulum lingue (tali

lidah yang pendek), sehingga menyebabkan bayi sulit

menghisap sehingga hisapannya hanya pada puting susu

(4) Rasa nyeri dapat timbul jika ibu menghentikan menyusui

kurang hati-hati.

2) Payudara bengkak

a) Penyebab

Pembengkakan ini terjadi karena ASI tidak disusui secara

adekuat, sehingga sisa ASI terkumpul pada system duktus

yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan.

Pembengkakan bisa terjadi pada hari ketiga dan keempat

sesudah melahirkan.

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

18

b) Pencegahan

(1) Apabila memungkinkan, susukan bayi segera setelah lahir

(2) Susukan bayi tanpa dijadwal

(3) Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi

ASI melebihi kebutuhan bayi.

(4) Melakukan perawatan payudara

3) Saluran susu tersumbat (obstruvtive duct)

Suatu keadaan dimana terdapat sumbatan pada duktus laktiferus,

dengan penyebabnya adalah :

a) Tekanan jari ibu pada waktu menyusui

b) Pemakaian BH yang terlalu ketat

c) Komplikasi payudara bengkak, yaitu susu yang terkumpul

tidak segera dikeluarkan sehingga menimbulkan sumbatan.

4) Mastitis

Hal ini merupakan radang pada payudara, yang disebabkan oleh:

a) Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat

b) Puting lecet yang memudahkan masuknya kuman dan terjadi

payudara bengkak

c) BH yang terlalu ketat

d) Ibu yang diit jelek, kurang istirahat, anemi akan mudah

terinfeksi.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

19

5) Abses payudara

Abses payudara merupakan kelanjutan dari mastitis, hal ini

dikarenakan meluasnya peradangan payudara. Payudara tampak

merah mengkilap dan terdapat nanah sehingga perlu insisi untuk

mengeluarkannya.

6) Kelainan anatomis pada puting susu (puting tenggelam/datar)

Pada puting tenggelam kelainan dapat diatasi dengan perawatan

payudara dan perasat Hoffman secara teratur. Jika puting masih

tidak bisa diatasi maka untuk mengeluarkan ASI dapat dilakukan

dengan tangan/pompa kemudian dapat diberikan dengan

sendok/pipet.

2. Nifas

a. Pengertian

Beberapa pengertian masa nifas, antara lain:

Nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan

selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama

masa nifas ini, yaitu 6-8 minggu (Bahiyatun, 2009).

Menurut (Sarwono, 2008), masa nifas (puerperium) adalah

dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu

(42 hari) setelah itu.

b. Tahapan masa nifas

Tahapan masa nifas dibagi menjadi 3 tahapan (Yetti Anggraini, 2010),

antara lain :

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

20

1) Puerperium dini (immediate puerperium)

Waktu 0-24 jam post partum, yaitu kepulihan dimana ibu telah

diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam telah

bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.

2) Puerperium intermedial (early puerperium)

Waktu 1-7 hari post partum, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat

genetalia yang lamanya 6-8 minggu.

3) Remote puerperium (later puerperium)

Waktu 1-6 minggu post partum, yaitu waktu yang diperlukan

untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan

waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat bisa

berminggu-minggu, bulan atau tahun.

c. Perubahan psikologi masa nifas

Perubahan psikologi yang terjadi pada masa nifas dibagi

menjadi 3 tahap (Anggraini, 2010), antara lain :

1) Taking in (1-2 hari post partum)

Wanita menjadi pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada

dirinya, tubuhnya sendiri. Mengulang-ulang menceritakan

pengalaman proses bersalin yang dialami.

2) Taking hold (2-4 hari post partum)

Ibu khawatir akan kemampuannya untuk merawat bayinya dan

khawatir tidak mampu bertanggung jawab untuk merawat bayinya.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

21

3) Letting go

Pada masa ini pada umumnya ibu sudah pulang dari RS. Ibu

mengambil tanggung jawab untuk merawat bayinya.

3. Penyuluhan Kesehatan

a. Pengertian

Menurut Azwar dalam Machfoedz (2005) penyuluhan

kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan

dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga

masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan

bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan

kesehatan.

b. Tujuan

Menurut Azwar dalam Machfoedz (2005), membagi tujuan

pendidikan kesehatan menjadi 3, antara lain :

1) Terciptanya perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai suatu

yang bernilai di masyarakat.

2) Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi dirinya

sendiri maupun kelompok.

3) Mendorong berkembangnya dan penggunaan sarana pelayanan

kesehatan yang ada secara tepat.

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

22

c. Tahap Penyuluhan Kesehatan

Menurut Machfoedz (2005), mengubah perilaku seseorang

tidak mudah, maka pendidikan kesehatan harus melalui 4 tahap, antara

lain:

1) Tahap sensitisasi

Pada tahap ini memberikan informasi dan kesadaran pada

masyarakat terhadap adanya hal-hal penting berkaitan dengan

kesehatan.

2) Tahap publisitas

Tahap ini adalah kelanjutan dari tahap sensitisasi, yaitu

menjelaskan lebih lanjut jenis atau macam pelayanan kesehatan.

3) Tahap edukasi

Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah

sikap serta mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan oleh

kegiatan tersebut.

4) Tahap motivasi

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap edukasi. Perorangan

atau masyarakat setelah mengikuti pendidikan kesehatan, benar-

benar mengubah perilaku sehari-harinya, sesuai dengan perilaku

yang dianjurkan oleh pendidikan kesehatan pada tahap ini.

d. Sasaran penyuluhan kesehatan

Menurut Machfoedz (2005), sasaran pendidikan kesehatan

di Indonesia, berdasarkan program pembangunan Indonesia, adalah :

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

23

1) Masyarakat umum dengan berorientasi pada masyarakat pedesaan.

2) Masyarakat dalam kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda,

remaja,. Termasuk dalam kelompok khusus ini adalah kelompok

lembaga pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi,

sekolah agama, swasta maupun negeri.

e. Metode penyuluhan kesehatan

Menurut Machfoedz (2005), metode yang digunakan pada

aplikasi pendidikan kesehatan adalah belajar-mngajar. Pada garis

besarnya metode tersebut dibagi 2 macam, antara lain :

1) Metode didaktik

Metode ini didasarkan pada cara satu atau one way method.

Pendidik aktif dan peserta didik pasif. Kelemahannya, sulit

dievaluasi keberhasilannya. Contohnya siaran radio, tulisan

dimedia cetak, tv, film.

2) Metode sokratik

Metode ini adalah metode dua arah atau two-way trafic method.

Dengan demikian peserta didik dapat aktif dan kreatif. Contohnya

diskusi kelompok, diskusi panel, role playing, demonstrasi dan

lain-lain.

f. Media pendidikan kesehatan

Menurut Machfoedz (2005), media pendidikan kesehatan

adalah alat bantu pendidikan untuk menyampaikan kesehatan karena

alat-alat tersebut dapat digunakan untuk mempermudah penerimaan

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

24

pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan fungsinya media

pendidikan kesehatan dibagi menjadi 3, antara lain :

1) Media cetak

Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan atau

informasi kesehatan sangat bervariasi antara lain booklet, leaflet,

flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubrik (tulisan pada

surat kabar atau majalah), poster, foto.

2) Media elektronik

Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-

pesan atau informasi kesehatan jenisnya berbeda-beda, antara lain

: televisi, radio, video dan slide.

3) Media papan (Bill board)

Papan yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai diisi

dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media

papan diisi juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada

lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum.

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyuluhan

Menurut Machfoedz (2005), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi penyuluhan, antara lain:

1) Faktor Manusia

Faktor ini bisa menyangkut penyuluh maupun sasaran.

Hal ini berperan disini adalah :

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

25

a) Kematangan

Termasuk kematangan fisik, psikis, dan sosial.

b) Pengetahuan yang diperoleh sebelumnya

Sejauh mana pengetahuan yang diperoleh baik penyuluh

maupun sasaran sangat berpengaruh pada penyuluhan. Tentu

akan lebih baik penyuluh maupun sasaran telah banyak

memperoleh pengetahuan yang sedang dipelajari.

c) Motivasi

Bila penyuluh dan sasaran sama-sama memilik motivasi yang

tinggi terhadap materi yang sedang dipelajari tentu hasilnya

lebih baik daripada sebaliknya.

2) Faktor beban tugas dan materi penyuluhan

a) Bentuk beban tugas

b) Banyaknya materi beban tugas

Bila beban tugas banyak dan kompleks tentu akan lebih berat

daripada yang materi penyuluhan yang hanya sedikit dan

sederhana.

c) Jelas

Materi yang jelas maka penyuluhan dapat dipahami dengan

baik

d) Lingkungan

Lingkungan masyarakat menentang beban tugas pendidikan

tentu akan sulit berhasil baik

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

26

4. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil

tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2005).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi perilaku

baru (berperilaku baru didalam diri seseorang terjadi proses yang

berurutan), yakni :

1) Awareness (Kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.

2) Interest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus

3) Evaluation (Menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap reponden sudah lebih

baik lagi.

4) Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru.

5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulan.

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

27

Namun demikian, dari penelitian selanjutnya Rogers

menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-

tahap diatas (Notoadmodjo, 2007).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, antara lain :

1) Tahu (know)

Tahu telah diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajri sebelumnya.

2) Memahami (komprehensif)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

28

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusum formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.

c. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku

Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme

yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas daripada

manusia itu sendiri. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu

respon seseorang (organisme) terhadap stimulasi yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta

lingkungan. Blum (1986) menyatakan ada 4 faktor yang

mempengaruhi derajat kesehatan pada manusia yaitu genetik

(hereditas), lingkungan, pelayanan kesehatan, dan perilaku

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007)

ada 3 faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku individu maupun

kelompok sebagai berikut :

1) Faktor yang mempermudah (Predisposing factor) yang mencakup

pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan unsur lain

yang terdapat dalam diri individu maupun masyarakat yang

berkaitan dengan kesehatan.

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

29

2) Faktor pemungkin (Enabling factor) mencakup ketersediaan

sarana dan prasarana, misalnya air bersih, tempat pembuangan

sampah, dll. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti

puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat

desa, dokter dan bidan. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung

atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan.

3) Faktor pendorong (Reinforcing factor) yaitu faktor yang

memperkuat perubahan perilaku seseorang yang dikarenakan

adanya sikap suami, orang tua, tokoh masyarakat atau petugas

kesehatan.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pada umumnya, semakin

tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah untuk

mendapatkan informasi (Wawan dan Dewi, 2010).

2) Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga (Wawan dan

Dewi, 2010).

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

30

3) Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berpikir (Wawan dan Dewi, 2010).

4) Pengalaman

Pengetahuan dapat berasal dari pengalaman, baik dari pengalaman

pribadi maupun pengalaman yang berasal dari orang lain,

pengalaman di anggap pengetahuan yang paling benar.

5) Ekonomi (pendapatan)

Dalam memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder,

keluarga yang status ekonomi baik akan lebih tercukupi bila

dibanding dengan keluarga yang status ekonominya rendah. Hal

ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi

pendidikan yang termasuk dalam kebutuhan sekunder.

6) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

7) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

8) Paparan Media Massa dan Informasi

Melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik

sebagai alat informasi yang diterima oleh masyarakat. Sehingga

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

31

masyarakat yang lebih banyak mendapatkan informasi dari media

massa seperti tevisi, radio, majalah, Koran dan lainnya akan

memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih banyak dari

pada yang tidak pernah terpapar media sama sekali (Notoatmodjo,

2005).

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

32

B. Kerangka Teori

Keterangan : yang diteliti

yang tidak diteliti

Bagan 2.1 Kerangka teori

Sumber : Teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007). Promosi

Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Perilaku

Proses Perubahan

Predisposing factors

1.

2. Sikap

3. Kepercayaan

4. Tradisi

5. Nilai

Enabling factors

Ketersediaan sumber-

sumber/fasilitas

Reinforcing factors

Sikap dan perilaku

petugas

Komunikasi/

penyuluhan

Pemberdayaan

masyarakat

Training

Pendidikan kesehatan

(Promosi kesehatan)

Pengetahuan

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/136/jtptunimus-gdl-anarofitas... · ibu menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang ... Kesalahan

33

C. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Ada perbedaan pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang benar

sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

Sebelum penyuluhan

tentang teknik

menyusui yang benar

Pengetahuan ibu

nifas tentang teknik

menyusui yang benar Sesudah penyuluhan

tentang teknik

menyusui yang benar