136. strombosia javanica

341

Upload: hoanghanh

Post on 13-Jan-2017

300 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 136. Strombosia javanica
Page 2: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Krisdianto Listya Mustika Dewi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan

Bogor, 2012

Page 3: 136. Strombosia javanica

Dipublikasikan oleh: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan – Kementerian Kehutanan Jln. Gunung Batu No. 5 Bogor Website: www.pustekolah.org Telp. (0251)8633378, 8633413 Faks. (0251)8633413 © 2012 Pustekolah Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang menggandakan atau memperbanyak buku ini baik sebagian maupun keseluruhan isi buku termasuk foto-foto ataupun yang lainnya tanpa seijin penulis dan penerbit. ISBN:978-979-3132-43-3

Penulis: Krisdianto Listya Mustika Dewi

Foto-foto: Tutiana Krisdianto

Penyunting: Jamal Balfas Gustan Pari

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta: 1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di pidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | i

SAMBUTAN KEPALA PUSTEKOLAH

Industri mebel hampir selalu dihadapkan pada persoalan bahan baku dan

kedepan diperkirakan persoalan bahan baku akan semakin kritikal dan menentukan kelangsungan industri, selain input teknologi. Dalam hal bahan baku, industri mebel memiliki keunikan yaitu cenderung terpaku pada bahan dari jenis tertentu. Kondisi ini semakin diperkuat oleh selera pasar yang sudah terbentuk. Di sisi lain, suplai bahan baku dari jenis-jenis tradisional cenderung menurun dari waktu ke waktu, baik kuantitas maupun kualitas. Kasus langkanya ramin adalah satu contoh. Akibatnya, industri mebel, khususnya industri kecil-menengah sering menghadapi kesulitan untuk memenuhi permintaan pembeli yang sudah menentukan jenis bahan baku tertentu. Inisiatif untuk menggunakan jenis pensubstitusi, yang notabene cukup banyak, sering berujung pada polemik dalam negosiasi karena kurangnya pengetahuan mengenai jenis non-tradisional tersebut.

Untuk mengatasi persoalan di atas, para pelaku industri mebel, baik produsen maupun konsumen perlu dibekali dengan pengetahuan tentang jenis-jenis kayu bahan mebel. Bagi produsen, informasi tersebut akan memperluas spektrum alternatif bahan baku. Sedangkan bagi konsumen informasi yang sama dapat memberikan keyakinan bahwa suatu jenis tertentu yang digunakan produsen memang layak sebagai bahan mebel.

Saya sampaikan penghargaan kepada kedua penulis atas terbitnya buku ini. Semoga buku ini menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan industri mebel Indonesia.

Bogor, Desember 2012

Kepala Pusat,

Dr. Ir. I.B. Putera Parthama, MSc.

Page 5: 136. Strombosia javanica
Page 6: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | iii

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan hasil studi pustaka dan koleksi informasi hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Bogor serta kajian hasil penelitian yang telah dilakukan di negara lain. Tujuan diterbitkannya buku ini, antara lain untuk mengungkapkan keanekaragaman jenis kayu Indonesia yang berpotensi sebagai bahan baku mebel dan memberikan informasi kepada pelaku usaha mebel kayu nasional dalam menunjang suatu rancangan produksi yang lebih praktis dan proporsional.

Informasi yang disajikan dalam buku ini mengungkapkan 152 jenis kayu yang telah diteliti dan direkomendasikan sebagai bahan baku mebel. Daftar jenis kayu tersebut dikutip dari daftar kegunaan jenis kayu yang dikeluarkan oleh Forest Products Society (FPS), Massachusets, USA melalui program aplikasi The Wood Explorer. Terdapat 1.146 jenis kayu dari seluruh dunia yang direkomendasikan untuk mebel. Dari jumlah tersebut dipilih sebanyak 152 jenis kayu yang tumbuh di Indonesia. Data dan informasi jenis yang tumbuh di Indonesia diperoleh dari database koleksi kayu Xylarium di Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (PUSTEKOLAH), Bogor. Foto permukaan kayu tangensial, radial dan transversal diperoleh dari koleksi kayu Xylarium, dan data yang ditampilkan dikutip dari berbagai pustaka yang telah dipublikasikan. Data jenis kayu meliputi nama perdagangan, nama botani, nama lokal dan nama lain yang diperoleh dari berbagai sumber dan kartu koleksi Xylarium.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan yang telah menggagas penyusunan buku ini dan kepada segenap peneliti dan teknisi di lingkungan PUSTEKOLAH yang telah membantu dalam penyiapan materi hingga dapat diterbitkan buku ini. Penulis berharap buku ini dapat melengkapi ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan jenis kayu untuk mebel di Indonesia. Penulis juga menyampaikan terima kasih atas semua kritik dan saran pembaca dalam penyempurnaan buku ini.

Bogor, Desember 2012

Dr. Krisdianto, S.Hut, M.Sc. Listya Mustika Dewi, S.Hut

Page 7: 136. Strombosia javanica
Page 8: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | v

DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA PUSTEKOLAH .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... v

PENDAHULUAN ................................................................................................................... ix

1. Acacia auriculiformis....................................................................................................... 1 2. Acacia decurrens ............................................................................................................. 3 3. Acacia mangium ............................................................................................................. 5 4. Adenanthera pavonina .................................................................................................... 7 5. Aegle marmelos ............................................................................................................... 9 6. Afzelia javanica ............................................................................................................ 11 7. Agathis alba ................................................................................................................. 13 8. Aglaia odoratissima ...................................................................................................... 15 9. Albizzia procera ........................................................................................................... 17 10. Aleurites moluccana ...................................................................................................... 19 11. Alphitonia zizyphoides .................................................................................................. 21 12. Alstonia scholaris .......................................................................................................... 23 13. Amoora cucullata .......................................................................................................... 26 14. Anisoptera costata ......................................................................................................... 28 15. Anisoptera curtisii ......................................................................................................... 31 16. Anisoptera laevis ........................................................................................................... 33 17. Anthocephalus cadamba ................................................................................................ 35 18. Antiaris toxicaria ......................................................................................................... 38 19. Araucaria cunninghamii ................................................................................................ 40 20. Averrhoa carambola ...................................................................................................... 42 21. Barringtonia acutangula ................................................................................................ 44 22. Bischofia javanica .......................................................................................................... 46 23. Bouea burmanica ........................................................................................................... 49 24. Butea monosperma ........................................................................................................ 51 25. Caesalpinia sappan ....................................................................................................... 53 26. Calophyllum inophyllum ................................................................................................ 55 27. Calophyllum papuanum ................................................................................................ 57 28. Campnosperma auriculatum .......................................................................................... 59 29. Campnosperma brevipetiolatum ..................................................................................... 61 30. Canangium odoratum .................................................................................................... 63 31. Cassia nodosa ............................................................................................................... 65 32. Cassia siamea ............................................................................................................... 67 33. Castanopsis acuminatissima .......................................................................................... 69 34. Casuarina equisetifolia .................................................................................................. 71 35. Ceriops tagal ................................................................................................................. 73 36. Chloroxylon swietenia .................................................................................................... 75

Page 9: 136. Strombosia javanica

vi | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

37. Cinnamomum inners ..................................................................................................... 77 38. Cinnamomum parthenoxylon ......................................................................................... 79 39. Coelostegia griffithii ....................................................................................................... 81 40. Cordia dichotoma .......................................................................................................... 83 41. Cotylelobium malayanum .............................................................................................. 85 42. Cotylelobium flavum ...................................................................................................... 87 43. Cratoxylum arborescens ................................................................................................. 89 44. Cynometra ramiflora ..................................................................................................... 91 45. Dactylocladus stenostachys ............................................................................................. 93 46. Dalbergia latifolia ......................................................................................................... 95 47. Dillenia pentagyna ........................................................................................................ 97 48. Dillenia reticulata ......................................................................................................... 99 49. Dillenia castaneifolia ................................................................................................... 101 50. Diospyros ferrea ........................................................................................................... 103 51. Dracontomelon mangiferum ......................................................................................... 105 52. Dryobalanops aromatica .............................................................................................. 107 53. Dryobalanops lanceolata .............................................................................................. 109 54. Durio zibethinus ......................................................................................................... 111 55. Ehretia acuminata ...................................................................................................... 113 56. Elaeocarpus floribundus .............................................................................................. 115 57. Endopsermum malaccense ............................................................................................ 117 58. Enterolobium cyclocarpum ........................................................................................... 119 59. Eucalyptus citriodora ................................................................................................... 121 60. Eucalyptus deglupta .................................................................................................... 123 61. Eusideroxylon zwageri................................................................................................. 125 62. Excoecaria agallocha ................................................................................................... 127 63. Fagraea fragrans ......................................................................................................... 129 64. Ganua motleyana ........................................................................................................ 131 65. Gordonia papuana ...................................................................................................... 133 66. Gluta renghas ............................................................................................................. 135 67. Gmelina moluccana ..................................................................................................... 137 68. Gonystylus bancanus ................................................................................................... 139 69. Gonystylus forbesii ....................................................................................................... 141 70. Grevillea robusta ......................................................................................................... 143 71. Guazuma ulmifolia ..................................................................................................... 145 72. Heritiera littoralis ....................................................................................................... 147 73. Hernandia ovigera ....................................................................................................... 149 74. Hevea brasiliensis ........................................................................................................ 151 75. Hibiscus tiliaceus ......................................................................................................... 153 76. Homalium foetidum .................................................................................................... 155 77. Homalium tomentosum ............................................................................................... 157 78. Hopea beccariana ........................................................................................................ 159 79. Horsfieldia irya ........................................................................................................... 161 80. Hymenaea courbaril .................................................................................................... 163 81. Hymenodictyon excelsum ............................................................................................. 165 82. Intsia bijuga ................................................................................................................ 167 83. Intsia palembanica ...................................................................................................... 169 84. Khaya anthoteca .......................................................................................................... 171

Page 10: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | vii

85. Koompassia excelsa ..................................................................................................... 173 86. Koompassia malaccensis ............................................................................................... 175 87. Leucaena glauca .......................................................................................................... 177 88. Litsea ferruginea .......................................................................................................... 179 89. Litsea sebifera ............................................................................................................. 181 90. Lophopetalum javanicum ............................................................................................. 183 91. Madhuca malaccensis .................................................................................................. 185 92. Maesopsis eminii ......................................................................................................... 187 93. Mangifera altissima ..................................................................................................... 189 94. Mangifera foetida ........................................................................................................ 191 95. Mangifera indica ......................................................................................................... 193 96. Melaleuca leucadendron ............................................................................................... 195 97. Michelia champaca ...................................................................................................... 197 98. Michelia montana........................................................................................................ 199 99. Morus alba ................................................................................................................. 201 100. Myristica buchneriana ................................................................................................. 203 101. Neesia synandra .......................................................................................................... 205 102. Neonauclea calycina..................................................................................................... 207 103. Nothofagus dura ......................................................................................................... 209 104. Ochanostachys amentacea ............................................................................................. 211 105. Octomeles sumatrana ................................................................................................... 213 106. Palaquium ferox ......................................................................................................... 215 107. Parartocarpus venenosus .............................................................................................. 217 108. Parashorea lucida ........................................................................................................ 219 109. Parashorea malaanonan .............................................................................................. 221 110. Parashorea stellata ...................................................................................................... 223 111. Payena lucida .............................................................................................................. 225 112. Pentace triptera ........................................................................................................... 227 113. Pericopsis mooniana ..................................................................................................... 229 114. Peronema canescens ...................................................................................................... 231 115. Pinus merkusii ............................................................................................................ 233 116. Planchonia valida ........................................................................................................ 235 117. Podocarpus neriifolius .................................................................................................. 237 118. Pometia pinnata .......................................................................................................... 239 119. Pometia tomentosa ....................................................................................................... 241 120. Pongamia pinnata ....................................................................................................... 243 121. Pterocarpus indicus ...................................................................................................... 245 122. Pterocymbium beccari ................................................................................................... 247 123. Sandoricum indicum .................................................................................................... 249 124. Santalum album.......................................................................................................... 251 125. Schleichera oleosa ......................................................................................................... 253 126. Shorea acuminata ........................................................................................................ 255 127. Shorea acuminatissima ................................................................................................ 257 128. Shorea balanocarpoides ................................................................................................ 259 129. Shorea faguetiana ........................................................................................................ 261 130. Shorea guiso ................................................................................................................ 263 131. Shorea hypochra .......................................................................................................... 265 132. Shorea kuntsleri .......................................................................................................... 267

Page 11: 136. Strombosia javanica

viii | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

133. Shorea leprosula .......................................................................................................... 269 134. Shorea leptoclados ........................................................................................................ 271 135. Sindora javanica .......................................................................................................... 273 136. Strombosia javanica ..................................................................................................... 275 137. Strycnos ligustrina ....................................................................................................... 277 138. Swietenia macrophylla ................................................................................................. 279 139. Swietenia mahagony .................................................................................................... 281 140. Tamarindus indica ...................................................................................................... 283 141. Tectona grandis ........................................................................................................... 285 142. Terminalia catappa ..................................................................................................... 287 143. Tetrameles nudiflora .................................................................................................... 289 144. Tetramerista glabra ..................................................................................................... 291 145. Thespesia populnea ...................................................................................................... 293 146. Trema orientalis .......................................................................................................... 295 147. Vatica rassak ............................................................................................................. 297 148. Vitex cofassus ............................................................................................................. 299 149. Vitex quinata ............................................................................................................. 301 150. Wallaceodendron celebicum .......................................................................................... 303 151. Wrightia tomentosa ..................................................................................................... 305 152. Zanthoxylum rhetsa .................................................................................................... 307

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 309

INDEX KEGUNAAN KAYU ........................................................................................... 321

Page 12: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | ix

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki tumbuhan berkayu sebanyak 4.000 jenis pohon, dimana 400 jenis diantaranya mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil kayu perdagangan (Anonim, 1952). Data penggunaan jenis kayu yang dikeluarkan oleh The Wood Explorer dengan induk organisasi Forest Products Society di Amerika telah mencatat 1.650 jenis pohon di dunia yang dapat dimanfaatkan dalam perdagangan kayu dengan beragam bentuk penggunaannya. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 jenis tumbuh dan telah diperdagangkan di Indonesia. Dalam Atlas Kayu Indonesia jilid I dan II telah dipertelakan 62 kelompok jenis pohon, sedangkan jilid III menyajikan 30 jenis pohon. Jeniskayu yang dipertelakan dalam Atlas tersebut tidak seluruhnya dapat direkomendasikan untuk mebel. Standar nasional mensyaratkan bahan kayu untuk mebel memiliki kelas kuat minimum III, yaitu dengan berat jenis di atas 0,40; batas keteguhan lengkung mutlak di atas 500 kg/cm2 dan keteguhan tekan di atas 300 kg/cm2. Selain itu, ketahanannya terhadap organisme perusak di atas kelas III (SNI 01-0608-1989).

Dari total 1.650 jenis pohon penghasil kayu tersebut, sebanyak 1.146 jenis diantaranya dapat digunakan untuk mebel. Sebanyak 152 jenis pohon dari 1.146 ditemukan dalam koleksi Xylarium, Pustekolah, Bogor. Dengan asumsi bahwa kayu koleksi Xylarium tersebut diperoleh dari hutan di Indonesia kecuali beberapa koleksi yang berasal dari Kebun Raya di Indonesia, maka 152 jenis pohon tersebut dikategorikan sebagai jenis pohon penghasil kayu yang tumbuh di Indonesia. Buku ini menyajikan risalah 152 jenis kayu yang dapat digunakan untuk mebel.

Risalah setiap jenis kayu dilengkapi foto kayu dari koleksi kayu meliputi penampang tangensial, radial dan lintangnya. Foto tersebut diambil dari contoh kayu yang telah lama dikoleksi, sehingga warnanya tidak menggambarkan kondisi dalam keadaan segar. Foto penampang tangensial dan radial diharapkan dapat memberikan gambaran warna dan corak kayu jenis yang dimaksud, sedangkan gambar penampang lintang merupakan foto makro dari mikroskop digital dengan perbesaran 10 kali. Foto penampang lintang tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran identifikasi kayu secara umum dengan bantuan lup sederhana dengan perbesaran 10 kali. Untuk membedakan jenis kayu sampai species diperlukan identifikasi dengan bantuan preparat sayatan dan mikroskop yang lebih kuat perbesarannya.

Risalah diawali dengan penyajian nama kayu, yaitu nama perdagangan, nama botani, nama lokal dan nama lainnya. Nama perdagangan merupakan nama perdagangan yang dikenal secara internasional yang ditetapkan dalam database The Wood Explorer. Penyajian nama dagang jenis kayu secara internasional bermanfaat dalam pembicaraan perdagangan mebel antar negara untuk menentukan jenis kayu yang digunakan. Nama botani merupakan satu-satunya nama ilmiah yang diterima dan digunakan secara internasional dari suatu jenis kayu yang sesuai dengan nomenklatur. Nama lokal merupakan nama yang dikenal secara lokal dimana koleksi kayu ditemukan. Nama lokal ini diharapkan dapat membantu pelaku bisnis kayu untuk menentukan jenis kayu tertentu dari suatu daerah, terutama dalam mencari jenis kayu alternatif untuk mebel, juga dipertelakan penyebaran kayu di Indonesia maupun beberapa negara yang diketahui sebagai informasi untuk mendapatkan kayu tersebut.

Page 13: 136. Strombosia javanica

x | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Setiap jenis kayu dijelaskan kegunaannya berdasarkan laporan hasil penelitian atau material yang telah dipublikasikan serta karakteristik kayu yang mendukung. Kegunaan jenis kayu diutamakan pada produk mebel atau perabot seperti meja kursi makan, meja kursi tamu, tempat tidur dan nakas, rak pajangan, rak buku serta lemari pakaian. Jenis kayu yang memiliki sifat pencuacaan baik dianjurkan untuk digunakan sebagai mebel untuk diluar ruangan seperti meja dan kursi taman. Beberapa jenis kayu dilaporkan cocok untuk mebel yang memiliki kesan kuno (rustic furniture) bukan karena teknik finishingnya melainkan kenampakan alaminya.

Ciri umum setiap jenis kayu meliputi warna kayu teras dan gubal, serta penampakan alami mayoritas serat kayu yaitu lurus, berpadu, bergelombang atau saling menyilang. Sifat fisis dalam risalah meliputi berat jenis dan persentase kembang susut kayu. Angka yang disajikan merupakan data berat jenis dan persentase kembang susut yang dipublikasikan dalam database The Wood Explorer yang merupakan nilai tengah dari persebaran data-data yang telah dipublikasikan. Dari data jenis yang ditampilkan selanjutnya diklasifikasikan kelas kuatnya berdasar klasifikasi menurut Oey (1990) yaitu seperti disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Klasifikasi kelas kuat kayu menurut Oey (1990)

Kelas kuat Berat jenis Keteguhan lengkung mutlak (kg/cm2)

Keteguhan tekan mutlak (kg/cm2)

I > 0,90 > 1100 > 650 II 0,90 – 0,60 1100 – 725 650 – 425

III 0,60 – 0,40 725 – 500 425 – 300 IV 0,40 – 0,30 500 – 360 300 – 215 V < 0,30 < 360 < 215

Kelas awet disajikan berdasarkan data deskripsi sebagian besar publikasi yang

dirangkum oleh The Wood Explorer serta data keawetan kayu menurut Oey (1990), yang menyarankan keawetan kayu dalam lima kelas awet (I – V) dengan kelas I sangat awet, sedangkan kelas V sangat tidak awet. Perkiraan ketahanan kelas awet kayu terhadap organisme perusak disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Klasifikasi kelas awet kayu menurut Oey (1990)

Kelas awet I II III IV V

Selalu berhubungan dengan basah 8 5 3 sangat pendek

sangat pendek

Dibawah pengaruh cuaca dan angin, tetapi dilindungi dari kemasukan air dan kekurangan udara

20 15 10 beberapa tahun

sangat pendek

Dibawah atap, tetapi tidak berhubungan dengan tanah basah dan dilindungi dari kekurangan udara

tidak terbatas

tidak terbatas

sangat lama

beberapa tahun

pendek

Seperti diatas tetapi dipelihara dengan baik, seperti dicat dengan teratur

tidak terbatas

tidak terbatas

tidak terbatas

20 20

Rayap tanah tidak jarang Cepat diserang

sangat cepat

sangat cepat

Bubuk kayu kering tidak tidak hampir tidak

tidak berarti

sangat cepat

Sifat mekanis yang ditampilkan dalam risalah meliputi data keteguhan lengkung, keteguhan tekan maksimum, keteguhan geser dan kekakuan. Data yang ditampilkan

Page 14: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | xi

merupakan data yang diambil dari database The Wood Explorer yang merupakan nilai tengah dari persebaran data yang telah dipublikasikan.

Data proses pengerjaan dan pemesinan disajikan dalam lima kategori, yaitu sangat sukar, sukar, sedang, mudah dan sangat mudah, sedangkan kualitas hasilnya disajikan dalam lima kelas kualitas, yaitu sangat buruk, buruk, sedang, baik dan sangat baik. Data diterjemahkan dari mayoritas klasifikasi data dari berbagai sumber. Data dan informasi pengerjaan yang dilaporkan meliputi pengetaman, pemboran, pengampelasan, pembubutan dan moulding. Informasi pengerjaan lain yang dilaporkan meliputi sifat pengukiran dan pelengkungan. Sifat pengukiran dan pelengkungan dilaporkan berdasarkan lima kelas proses dan kelas kualitas seperti telah dikemukakan sebelumnya. Sifat pelengkungan merupakan laporan proses pelengkungan dengan perlakuan awal pengukusan.

Catatan karakteristik kayu yang ditambahkan adalah kandungan silika dalam kayu, pengeringan dan pencuacaan. Kandungan silika dalam kayu dipertelakan karena keberadaannya mempengaruhi sifat pengerjaan dan pemesinan kayu. Data pengeringan dijelaskan berdasarkan laporan data yang telah dipublikasikan oleh The Wood Explorer yaitu berdasarkan jadwal pengeringan standar USA, Inggris dan Perancis. Karakteristik pencuacaan dilaporkan berdasar hasil pengujian kayu terhadap perubahan cuaca, baik secara artifisial dalam weather-o-meter maupun pengujian langsung di lapangan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, data dan informasi pencuacaan ini digunakan sebagai dasar penentuan kegunaannya untuk mebel luar ruangan.

Daftar pustaka yang disitir untuk setiap jenis kayu ditampilkan dengan nomor pustaka yang secara lengkap diuraikan di bagian belakang buku ini.

Page 15: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 1

1. Acacia auriculiformis Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Acacia Nama botani Acacia auriculiformis A.Cunn. Nama lokal Babul, ki hia (Jawa Barat) Nama lain Ear-pod wattle, Papuan wattle, krathin-

narong Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, Malaysia, Papua New Guinea (PNG), Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Jawa Tengah

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas oleh kayu gubal yang berwarna coklat pucat Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,58 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 429 kg/cm2 (basah) ; 674 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 449 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 109 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 16: 136. Strombosia javanica

2 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pengampelasan dan pembubutan yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 10, 178, 181, 252

Page 17: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 3

2. Acacia decurrens Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Green wattle Nama botani Acacia decurrens Willd.var. Mollis Lind. Nama lokal Akasia (Jawa), biskopas (Kupang) Nama lain Basboom, black acacia, black wattle,

green wattle, swart wattle, tan wattle, wattle

Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, Srilangka, Afrika Selatan

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang makan, ruang tamu, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat cerah agak kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan bagian gubal yang berwarna kuning pucat. Kayu bercorak. Serat lurus dan berpadu .

Sifat fisis Berat jenis 0,74 ; kelas kuat II Kembang susut tinggi, kayu tidak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 790 kg/cm2 (basah) ; 1228 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 752 kg Keteguhan tekan maksimum: 461 kg/cm2 (basah) ; 671 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 155 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 126.000 kg/cm2 (basah) ; 145.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 18: 136. Strombosia javanica

4 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan sukar dengan hasil kurang baik, seperti adanya serat terangkat dan berbulu.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 27, 29, 41, 45, 46, 79, 105, 113, 205, 217, 252, 270,

308

Page 19: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 5

3. Acacia mangium Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Black wattle Nama botani Acacia mangium Willd. Nama lokal Laaj, nak (Maluku), akasia (Sumatera

Selatan), akasia, sonium (Jawa Barat), tongke hutan, mangge hutan

Nama lain Black wattle, brown salwood, hickory wattle, mangium, sabah salwood, krathin-thepha

Penyebaran di dunia

Australia, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Jawa, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,48 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut sedang, kayu kurang stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 542 kg/cm2 (basah) ; 849 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 327 kg/cm2 (basah) ; 512 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 97 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 20: 136. Strombosia javanica

6 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pengampelasan dan pembubutan yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 45, 180, 252, 260, 280, 283, 328

Page 21: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 7

4. Adenanthera pavonina Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ani kundamani Nama botani Adenanthera pavonina L. Nama lokal Saga, barunggai dotan (Sumatera

Utara), wajo (NTT), liki merah, matanica (Maluku), kokobih, kokobeh (Manado), segawe, saga telik, segawe sebrang (Jawa), kitoke laut (Sunda)

Nama lain Saga tumpul, malatangin, mai-chek, chan’trei, lam2, bandi gurivenda, bois de corail, coral wood, gung, madatiya, manjadi, manjati, pei, rakta-chandon, ranjana, recheda, thorlaganj, ywegyi, ywgee

Penyebaran di dunia

Myanmar, China, India, Indonesia, PNG, Thailand, Sri Langka

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, NTT, Maluku, Jawa, Manado

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu Ciri umum Kayu teras berwarna coklat pucat

merah muda, jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan. Serat kayu bercorak berpadu.

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak. Kelas awet I

Sifat mekanis -

2 mm

Page 22: 136. Strombosia javanica

8 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Pustaka 42, 161, 219, 243, 251, 341

Page 23: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 9

5. Aegle marmelos Rutaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bael Nama botani Aegle marmelos (L.) Correa Nama lokal Mojo (Jawa) Nama lain Baelo, baeltree, bel, bela, belana, bil,

bila patri, bili, hpunja, koovalam, kovalam, kuvalam, lohagasi, mahaka, mahika, maika, mak-pyin, maradu, marat, maredu, marmeleiro-da-india, marudu, okshit, patir, singjo, the bael tree, vilva, vilvam

Penyebaran di dunia

Myanmar, Kamboja, India, Malaysia, Srilangka, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, mebel/perabot

Ciri umum Kayu teras berwarna kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna sama. Kayu bercorak. Serat lurus, kadang bergelombang.

Sifat fisis Berat jenis 0,88 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 6% Penyusutan tangensial: 10% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 542 kg/cm2 (basah) ; 849 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 449 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 83.000 kg/cm2 (basah) ; 97.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 24: 136. Strombosia javanica

10 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pemboran, moulding, pengampelasan, polishing dan pembubutan yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 53, 149, 243, 252, 259, 305

Page 25: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 11

6. Afzelia javanica Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Afzelia Nama botani Afzelia javanica (Miq.) J. Léonard Nama lokal Ki julang, ki julang tanduk, ki julang

kapas (Jawa Barat), katarum (Jawa), merbau asam (Aceh), hatarun, hatarum (Sumatera Utara)

Nama lain Aligna, apa, azza, beyo, chanfuta, counterwood, doussie, kontah, mbambakofi, meli, mkola, mkora, mussacossa, waterside ekpagoise, welu, yoruba bilinga

Penyebaran di dunia

Afrika, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih muda. Kayu bercorak. Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 804 kg/cm2 (basah) ; 1248 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 752 kg Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 155 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 106.000 kg/cm2 (basah) ; 122.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 26: 136. Strombosia javanica

12 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengampelasan, moulding, pembubutan, perekatan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

Pustaka 14, 16, 79, 131, 192, 201, 231, 252, 253

Page 27: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 13

7. Agathis alba Araucariaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kauri, kauri pine Nama botani Agathis alba Foxw. Nama lokal Damar (Jawa), damar sigi (Sumatera),

damar bindang (Kalimantan), damar putih, damar, kisi (Maluku), damar putih, damar merah (Riau)

Nama lain Adiangu, almaciga, almaciga daminara, aninga, aningat, anteng, badiangau, bagtik, bahos, bendang, bindang, borneo kauri, dadiangau, dakua makadre, damar, damar minyak, damurlaut, indian agathis, kauri, kauri pine, ladiangau, makan, menghilan, saleng, sanum, sarawak, son-khaomao, kauri, titan, tolong, tsanum, uli

Penyebaran di dunia

Kamboja, China, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan, tidak jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus, berpadu dan saling menyilang

Sifat fisis Berat jenis 0,50 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan di dapur pengering sangat lambat, untuk papan dengan ketebalan kurang dari 32 mm, dibutuhkan waktu lebih dari 28 hari, sedangkan untuk papan lebih tebal dari 63 mm, dibutuhkan waktu pengeringan lebih dari 84 hari.

2 mm

Page 28: 136. Strombosia javanica

14 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 476 kg/cm2 (basah) ; 794 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 213 kg Keteguhan tekan maksimum: 214 kg/cm2 (basah) ; 401 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 99 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 412 kg/cm2 (basah) ; 669 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 75.000 kg/cm2 (basah) ; 90.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, pengampelasan, moulding, pengetaman, pembubutan, polishing dan varnishing yang baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu mengeluarkan getah sehingga sukar direkatkan.

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 25, 47, 48, 62, 67, 79, 93, 100, 101, 105, 134, 161, 177,

208, 229, 252, 280

Page 29: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 15

8. Aglaia odoratissima Meliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Aglaia Nama botani Aglaia odoratissima Bl. Nama lokal Pacar cina (Sumatera, Jawa), pancal

bidang (Jawa Timur), uka-uka (Sumatera Utara), burunai silai (Sumatera Barat), bunga maniran (Kalimantan), pacar culam (Jawa, Maluku)

Nama lain Chokla, kanna kompu, karagil, langsat langsat, punyara, vegula chokla, verra oryewa aduga, chulan, khayong, homklai, prayong, trayang, khai pou, mei shui lan

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat gelap kemerahan, jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan. Kayu bercorak. Serat berpadu dan bergelombang.

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,88 ; kelas kuat II

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 30: 136. Strombosia javanica

16 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Pustaka 13, 68, 100, 246, 252

Page 31: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 17

9. Albizzia procera Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Acacia, weru Nama botani Albizzia procera Benth. Nama lokal Weru (Jawa), wangkal (Jawa

Timur), ki hiyang (Jawa Barat), Nama lain Adaan, akle, akleng parang,

alalangad, albizzia, anapla, aninapla, daan, forest siris, white siris, kalai, karaal, karail, karhar, kasai, kokko, sit, sitpen, suan, thing thon, palatangan, tall albizzia, torn, white siris

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Filipina, Myanmar, Thailand, PNG, Australia

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sulawesi, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,66 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 655 kg/cm2 (basah) ; 1003 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 334 kg/cm2 (basah) ; 558 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 88.000 kg/cm2 (basah) ; 106.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 32: 136. Strombosia javanica

18 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, polishing dan perekatan yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 105, 213, 252, 271,285, 342

Page 33: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 19

10. Aleurites moluccana Euphorbiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Candlenut Nama botani Aleurites moluccana Willd. Nama lokal Modang lajo, kembiri (Sumatera

Utara), kayu kemiri, kenwirie, damar, kumierie, mi, kayu njenga (Maluku), kemiri (Jawa), anai (Manokwari), kemireh (Jawa Timur)

Nama lain Acrot, akrod, anoi, arbol de indias, avellano, bancoulier, bankulnussbaum, belgaum walnut, berau, buah kareh, buah keras, camiri nut, candlenut siris, candlenut tree, derekan, gambiri, goium ne wet, indian walnut, jabilla extranjera, jaiphal, kaleli, kamere, kamieh, kamiri, kawilu, kembiri, kemeri, kemili, kemili, keminting, kereh, komere, kukui, kumiri, lekong, lichtnussbaum, lumbang, madang ijo, mi, miri, muncang, nena, nogal, nogal de la india, nogal prieto, nogueira, nogueira de bancul, nogueira de lguape, nox da india, noyerdes des inndes, nyenga, palo de nuez, perijah, pidekan, ragua, rata-kekuna, singapore nut, tel-kekuna, tenu, tingkih, wild date

Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, Madagaskar, Malaysia, PNG, Filipina, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Maluku, Jawa, Papua

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna putih

kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih putih. Kayu bercorak. Serat lurus.

Page 34: 136. Strombosia javanica

20 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6%

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 373 kg/cm2 (basah) ; 578 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 150 kg/cm2 (basah) ; 288 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 102 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 76.000 kg/cm2 (basah) ; 89.000 kg/cm2 (kering)

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan yang baik serta mudah dikerjakan Moulding sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 37, 42, 68, 71, 72, 105, 176, 177, 188, 228, 252, 280,

285, 290, 309, 315, 335, 342

2 mm

Page 35: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 21

11. Alphitonia zizyphoides Rhamnaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Myapao Nama botani Alphitonia zizyphoides A.Grav. Nama lokal Sapuluh hari, sapar, murak, falbati,

lema mea, liefan (Maluku), kole, ole, kebu mogane (Sulawesi)

Nama lain Doi, uakatan, white almond Penyebaran di dunia

Fiji, Indonesia, PNG

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Maluku, Sulawesi

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, rak dapur, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu sedikit bercorak. Serat lurus.

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6%

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 652 kg/cm2 (basah) ; 974 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 523 kg Keteguhan tekan maksimum: 289 kg/cm2 (basah) ; 508 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 140 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 373 kg/cm2 (basah) ; 516 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 113.000 kg/cm2 (basah) ; 127.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 36: 136. Strombosia javanica

22 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Perekatan mudah dengan hasil baik, namun permukaan kayu harus rata dan kering.

Catatan - Untuk aplikasi perekatan, persiapan permukaan kayu penting untuk mendapatkan kualitas hasil perekatan optimal. Permukaan kayu harus rata dan kering.

- Dapat digunakan untuk menggantikan kayu European lime (Tilia vulgaris).

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 6, 48, 117, 118, 120, 177, 252

Page 37: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 23

12. Alstonia scholaris Apocynaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang White cheesewood Nama botani Alstonia scholaris (L.) R.Br. Nama lokal Pule, songkop (Jawa), pulai (Bali),

rita, tongkoija, kuija, talanggilala (Sulawesi), pulai gadang (Sumatera Barat), kayu gitoh (Lampung), goti (Sumatera Utara), puleh isi putih, kayu susu, pulek, jagiri, kiete, jangar, toba, angar, kayu lub, puli, ibong, bintau, rubi, cerac, ramohi, ninivi, maka (Maluku), lete, litta, sita (NTT), sihoeng, birisihoeng, pelaik (Kalimantan), bengui, jakara, susu (Manokwari).

Nama lain Agera, aitonga, aitonga kengeri, alipaun, alstonia mergalang, ampalai, andaragan, andauyan, angar, basong, bengui, bintang, bintihung, bita, blackboard tree, boava, bomudu, bua, chaile, chalain, chatia, chatian, chatiana, chatinn, chatiun, chatiyan, chatni, chattinn, chatwan, chhatim, dakan, dalipaun, devil-tree, dirita, dita,eda-kula, elilaippalai, erlila palei, ezhilam pala, gabus, gogodu, goti, hale, hambaga, hambara, hange, jelentik, kadusale, kamanglit, kasidula, kenumau, kodale, kubita, kunumung, lame, lationj, leleko, lete, lettok, lingaru, linog, loi, madale, maiyanghkao, manakat, mantoti, mergalang, milkwood, milkwood pine, milky, milky pine, mo cua, moi, mudhol, mukampalan, mukkam palei, new guinea cheesewood, pala, palimira alstonia, pela, pelai, pelaik, pelantan, pelawai, pera, polay, pulai, pulai bukit, pule,puli, purbo, rita, rukattana, sambara, saptaparni, satiana, satiani, satiun, satni, satwin, scholar tree, setaka, shaitan, suala, susu, susuh, taba’a, takno,

Page 38: 136. Strombosia javanica

24 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

talanggilala, tamba, tangovo, tanovo, taung meok, taungsaga, tiengped, tongkoya, tuturan, white cheese wood, wodrase.

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Australia, Bangladesh, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, PNG, Filipina, Srilangka, Thailand, Vietnam.

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Bali, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Maluku, NTT, Papua.

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, ukiran, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning putih, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat. Serat lurus dan berpadu.

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 5%

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V.

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pengeringan dalam dapur pengering cepat, papan dengan tebal kurang dari 32 mm, waktu pengeringan kurang dari 10 hari, sedangkan untuk papan tebalnya lebih dari 63 mm, maka waktu pengeringannya kurang dari 30 hari. Jadwal pengeringan dalam dapur pengering yang dianjurkan adalah T10-D4S, T8-D3S (USA), H (Inggris), 7 (Perancis).

2 mm

Page 39: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 25

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 392 kg/cm2 (basah) ; 582 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 204 kg Keteguhan tekan maksimum: 203 kg/cm2 (basah) ; 330 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 62 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 253 kg/cm2 (basah) ; 427 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 76.000 kg/cm2 (basah) ; 85.000 kg/cm2 (kering).

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding dan pengetaman yang baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 37, 44, 47, 49, 53, 54, 63, 67, 68, 69, 71, 79, 100, 101,

105, 126, 147, 149, 154, 161, 177, 188, 212, 215, 216, 228, 235, 237, 244, 252, 260, 262, 280, 294, 297, 314, 343

Page 40: 136. Strombosia javanica

26 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

13. Amoora cucullata Meliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Amoora Nama botani Amoora cucullata Roxb. Nama lokal Bebeko (Lampung), manjulungan

(Kalimantan) Nama lain A’amatia, amoora, amur, bekak,

bor-amari, garotai, goi, latmi, lulua, manatapuku, maoa, maota, mua mua, muta, namota, natmi, new guinea amoora, pacific maple, rose kamala, solomon amoora, tasua

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, Pakistan, PNG, Kepulauan Solomon, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Lampung, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, mebel untuk di luar ruangan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat merah muda Serat berpadu, bergelombang dan saling menyilang.

Sifat fisis Berat jenis 0,66 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut kecil, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan alami lambat, pengeringan dalam dapur pengering yang dianjurkan dengan jadwal T3-C2 (4/4), T3-C1 (8/4) (USA), C (Inggris), 3 (Perancis)

2 mm

Page 41: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 27

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 572 kg/cm2 (basah) ; 932 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 461 kg Keteguhan tekan maksimum: 269 kg/cm2 (basah) ; 463 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 118 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis 346 kg/cm2 (basah) ; 593 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 103.000 kg/cm2 (basah) ; 121.000 kg/cm2 (kering).

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pembubutan, pengampelasan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman agak sukar dengan hasil kurang baik. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 13, 42, 46, 49, 68, 79, 91, 100, 105, 177, 183, 246,

252, 257, 342

Page 42: 136. Strombosia javanica

28 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

14. Anisoptera costata Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Mersawa Nama botani Anisoptera costata Korth. Nama lokal Damar tingkis, baripung,

tampuran, damar kepala tupai, merlangsat, merembung, keremangkan, bengglem landak, damar miharo, tempaudan, kakan, kedao, perapat utan, merlangat, pedu kalui, rambat, kayu tahan, penjau rebong, cangal padi, penjau grabok, ampreng, marlangat, resak tembaga (Kalimantan), tairah, sitairak, damar mata kuning, cengal, entenam, tenam, durian rimba, melebekan, mesawe (Sumatera), kora, hati besi, kako, kokodako, owiru, kayu bohe, damar hiru, damar utan, asombom, wewe prampuan (Maluku).

Nama lain Ansiopi, armaniuri, asomba, bak, baligan, baoti, baripung, baurai, berua, chawa ta pho, chengal, damar kelasi, damar ketimpun, damar lilin, damar mata kucing, damar miharo, damar tingkis, doka, entenam, gawi, jamar, kabaak khok, kaban, kaban kaunghmu, kakan, kansiopi, kaunghmu, kedao, kenyau, ketimpun, kokadaka, kora, kra-bak, krabak daeng, krabak dam, mansiuri, marlangat, mascalwood, meranti kawan, merayo, merbani, merlangsat, merluang lauh, mersawa daun lebar, mersawa kesat, mersawa merah, mesawa, mi dang wa, mindanao, palosapis, pedu kalui, pengiran, pengirin kesat, penogran, perapat hutan, phdiek kraham, punyau, sampean, sitairak, suri, tabaak, tairak, taire, tairi, tampudau, tampurau, tenam, tukam, ven van trang, ven ven, ven ven xanth, venven, vin vin, von ven, weru.

Page 43: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 29

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Brunei, Myanmar, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Pakistan, PNG, Filipina, Thailand, Vietnam.

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan samar-samar dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu Kandungan silika tinggi, berpengaruh terhadap sifat pengerjaan dengan mesin.

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 484 kg/cm2 (basah) ; 746 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 273 kg/cm2 (basah) ; 463 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 107 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 94.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 44: 136. Strombosia javanica

30 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, moulding, pengampelasan, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sedang dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kandungan silika tinggi, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 24, 61, 63, 79, 105, 148, 160, 177, 211, 228, 229, 252

Page 45: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 31

15. Anisoptera curtisii Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Palosapis, mersawa Nama botani Anisoptera curtisii Dyer. Nama lokal Mesawe (Riau), merbani, penjau

rebong, cangal padi, merbaw, penjau grabok, ampreng, marlangot, marlangat, rasak tembaga (Kalimantan).

Nama lain Balau, bayott, bella rosa, benchaloi, dagang, dagum, duali, ginsek, kabaak thong, kaban kaunghmu, kagu pengiran, kalamansanai, kaunghmu, keruing keching, krabaak, krabaak daeng, krabaak thong, krabak thong, malagangau, malai, malapaho, malopaho, manapo, masawe, mascal wood, mayapis, mentasawa, merakunyit, mersaura paya, mersawa kuning, mersawa kunyit, mesawa, nengkong, pik, rengkong, sanai, tabaak ven ven.

Penyebaran di dunia

Brunei, Myanmar, Kamboja, China, Indonesia, Laos, Malaysia, Pakistan, PNG, Filipina, Thailand, Vietnam.

Penyebaran di Indonesia

Riau, Kalimantan.

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu, lurus Kandungan silika tinggi, berpengaruh terhadap sifat pengerjaan dengan mesin.

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut sedang, kayu agak stabil.

Page 46: 136. Strombosia javanica

32 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV.

Sifat mekanis Keteguhan lengkung : 550 kg/cm2 (basah) ; 1057 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 389 kg Keteguhan tekan maksimum: 276 kg/cm2 (basah) ; 526 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 114.000 kg/cm2 (basah) ; 139.000 kg/cm2 (kering).

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sedang dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kandungan silika tinggi, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 24, 63, 79, 100, 101, 148, 160, 188, 206, 211, 237,

252, 280, 295, 342

2 mm

Page 47: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 33

16. Anisoptera laevis Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Palosapis, mersawa Nama botani Anisoptera laevis Ridl. Nama lokal Sempajan (Sumatera Utara),

tenam, empelas, kayu gadis, inggiran burung, kului (Riau), suri (Kalimantan Barat)

Nama lain Kaunghmu, phdiek, ven ven, mersawa durian, medang sawa, pengiran durian.

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang makan, kamar tidur, rak dapur, mebel untuk di luar ruangan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu Kandungan silika tinggi, berpengaruh terhadap sifat pengerjaannya dengan mesin

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 618 kg/cm2 (basah) ; 1088 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 375 kg Keteguhan tekan maksimum: 328 kg/cm2 (basah) ; 538 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 74 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 48: 136. Strombosia javanica

34 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan lengkung statis: 381 kg/cm2 (basah) ; 595 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 113.000 kg/cm2 (basah) ; 135.000 kg/cm2 (kering).

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Moulding sukar dengan hasil kurang baik, disebabkan karena serat berpadu dan adanya silika dalam kayu. Pengetaman sedang dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Kandungan silika tinggi, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul.

- Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 101, 160, 211, 342

Page 49: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 35

17. Anthocephalus cadamba Rubiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kadam, jabon Nama botani Anthocephalus cadamba (Roxb.)

Miq. Nama lokal Towah, taloh, kelempayan,

kelapayan, tuah, tumeh, ilau, telan (Kalimantan), worotua, waro, taea, pontoea, worotu, bance putih, kokabu, loiroa, sugimanai, toa, pekaung (Sulawesi), klampeyan, jabon, kampyan, klampean, kampjan (Jawa Tengah), masarambi (Maluku), kelampajan, galopoi, kelampean (Sumatera Selatan), empoak, saif (Manokwari), kelampaian (Lampung), kencari, kawah, sencari (NTT), galupai, galupai bengkal, kelampayan (Bengkulu), harapean, selampean, lampajang (Sumatera Utara), kelampean, johan, seribu nuk, kelempen (Aceh), kelampai (Jambi)

Nama lain Aparabire, arsanatega, arsantega, atta vanji, attu tek, attu-teak, bance pute, bangkal, bol-kadam, cadamb, cadamba, chakka, embul-bakmi, entipong, galupai, galupai, bengkal, gao, gumpayan, hanja, harapean, heltega, ilan, jabun, johan, kaatoan bangkal, kadaga, kadam, kadambe, kadambo, kadda vailu, kadwal, kalampain, kalempayan, kelampah, kelampai, kelampaian, kelampayan, kelaan, kelempi, kiuna, klampeyan, kodavara, kodum, kola ayila, kurambo, labula, lampaian, laran, limpoh, luraa, ludai, ma-u, ma-uguagdon, ma-ukadon, maoo, masarambi, mu-lettan-she, mugawe, nhyu, pandur, pedda-soko, pekaung, pelapain, phuya, pontua, roghu,

Page 50: 136. Strombosia javanica

36 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang melintang/transversal (x)

rudrak-shamba, sanko, sanyepang, selepaian, selimpoh, sempayan, sencari, serebunaik, suge manai, sui manai, taloh, tawa telan, toa, tuak, tuneh, tuwak, vella cadamba, vellei kadambu,yemau

Penyebaran di dunia

Australia, Bangladesh, Myanmar, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon, Thailand, Vietnam, Afrika Selatan

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Maluku, Sumatera Selatan, Manokwari, Lampung, NTT, Bengkulu, Sumatera Utara, Aceh, Jambi

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, rak dapur, mebel kantor, ukiran, mebel kuno, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning pucat tidak dibedakan dengan kayu gubal yang berwarna sama Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat IV Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pengeringan dalam dapur pengering cepat, dengan waktu kurang dari 10 hari untuk papan dengan ketebalan kurang dari 32 mm, dan kurang dari 30 hari untuk ketebalan papan diatas 63 mm. Jadwal pengeringan yang dianjurkan adalah T10 – D4S (4/4), T8 – D3S (8/4) (USA), h (4/4) (Inggris), 7 (Perancis)

2 mm

Page 51: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 37

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 473 kg/cm2 (basah) ; 766 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 283 kg Keteguhan tekan maksimum: 235 kg/cm2 (basah) ; 405 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 85 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 269 kg/cm2 (basah) ; 497 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 81.000 kg/cm2 (basah) ; 94.000 kg/cm2 (kering).

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 8, 42, 47, 51, 53, 62, 64, 68, 79, 91, 100, 101, 105,

120, 143, 149, 155, 156, 158, 176, 177, 178, 180, 187, 188, 208, 216, 217, 227, 228, 244, 247, 256, 260, 267, 287, 295, 297, 312, 314, 329, 342

Page 52: 136. Strombosia javanica

38 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

18. Antiaris toxicaria Moraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Antiaris Nama botani Antiaris toxicaria Lesch. Nama lokal Upas, siren, kayu habu, ipoh,

palih, ijso pute (Kalimantan), ancar, rempelas (Jawa Tengah), kemu (Jawa Barat), newak, ipo motaha (NTT), tatai (Sumatera)

Nama lain Akeche, ako, andoum, bonkonko, chenchen, ipoh, kirundu, ogiovu, oro, tenek, tsangu, upas, terap, tasem, antiaris, aseik, yang non, yuan

Penyebaran di dunia

Afrika, Indonesia, Malaysia, PNG

Penyebaran di Indonesia

Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan, NTT

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna kuning

cerah, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan dengan jadwal pengeringan T2 – D4 (4/4), T2 – D3 (8/4) (USA), A (Inggris).

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 328 kg/cm2 (basah) ; 500 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 222 kg Keteguhan tekan maksimum: 201 kg/cm2 (basah) ; 350 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 55.000 kg/cm2 (basah) ; 66.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 53: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 39

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman dan pembubutan yang baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 51, 79, 100, 211, 252, 259, 342

Page 54: 136. Strombosia javanica

40 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

19. Araucaria cunninghamii Araucariaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Hoop pine Nama botani Araucaria cunninghamiiAiton ex

D.Don Nama lokal Damar laki, damar laki-laki

(Maluku), alloa, ningwik, pien (Papua)

Nama lain Australia araucaria, bunya bunya, norfok island pine, pin colonnaire, sapin de montagne, colonial pine

Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, PNG, Afrika Selatan

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Papua

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, ruang makan, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat merah muda kekuningan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 461 kg/cm2 (basah) ; 804 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 334 kg Keteguhan tekan maksimum: 248 kg/cm2 (basah) ; 444 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 106 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 55: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 41

Penampang radial (r)

Keteguhan lengkung statis: 274 kg/cm2 (basah) ; 562 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 93.000 kg/cm2 (basah) ; 115.000 kg/cm2 (kering).

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pengampelasan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pemboran dan pengukiran sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar dengan hasil buruk, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 79, 100, 187, 214, 216, 252, 328

Page 56: 136. Strombosia javanica

42 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

20. Averrhoa carambola Oxalidaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Amrenga Nama botani Averrhoa carambola L. Nama lokal Belimbing manis, belimbing

alas (Jawa Barat, Jawa Tengah) Nama lain carambola, diengsobtreng,

heinohyan, kamarak, kamaraka, kamarakha, kamaranga, kamrak, kamrang, kamranga, kamruk, kardai, karmal, karomonga, kiranelli, mak-hpiig, pulachi, pulichi, saungbya, saungya, saunygga, tamarak, tamarat-tuka, tamarata, tamarathai, tamartakaya, thei-rheiol

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Jawa Tengah

Kegunaan Mebel/perabot, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat merah muda, jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,71 ; kelas kuat II Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak. Kelas awet IV.

Sifat mekanis -

2 mm

Page 57: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 43

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas perekatan permukaan harus rata dan kering

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 13, 230, 252

Page 58: 136. Strombosia javanica

44 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

21. Barringtonia acutangula Lecythidaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Adampa, putat Nama botani Barringtonia acutangula (L.) Gaertn. Nama lokal Puca, alakang (Sulawesi),

wumbalango (Manado), kacuk (Merauke)

Nama lain Adampu, atta peru, attu-pezhu, batta, buddadarmi, chi, datte-phal, dundi, ela midella, hendol, hijal, hinjara, hinjolo, hinjor, hole-kauva, ijal, ingli, injar, jugli, jurai-jurai, kadamic, kanapa, kalambuaia, kinjolo, kurpa, kyeni, kyi, marin-kubia, nir perzha, nir pezhu, panniari, pinniha, piwar, pokok gajah beranak, putat nasi, samundar, samundarphul, saparung, saprung, tirar, tiwarang

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Australia, Bangladesh, Indonesia, Myanmar, India, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Papua

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu. Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda

agak kemerahan, tidak jelas dipisahkan dari kayu gubal yang berwarna sama Serat berpadu dan lurus.

Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III Kembang susut rendah, kayu relatif stabil.

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak. Kelas awet V.

Sifat mekanis -

2 mm

Page 59: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 45

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 53, 244, 252, 260, 267

Page 60: 136. Strombosia javanica

46 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

22. Bischofia javanica Euphorbiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bishopwood Nama botani Bischofia javanica Blume Nama lokal Gadog, gintungan (Jawa),

kerinjing (Sumatera), bintung (Sumatera Barat)

Nama lain Aidumu, akagi, akan, akayan, apalang, aukkyu, autumn male tree, ayuni, bagna, bangu, beefwood, bembuk, bhillar, bino, bintungan, biscoptra, bishofsholz, bisschophout, bitug, boaungza, bogaungsa, bois de l’eveque, boke, bolzuru, bumbuk, bunian, cholavenga, cingkam, dampol, digahongon, duag, dueg, gadog, gelintungan, gerinjing, geronjing, gerunjing, gintung, gintungan, gobra nairul, govarnellu, hka-shatawi, le, inggedi, irum, java cedar, jitang, joki, kaen, kainjal, kalmote, katan, kaurem, kein, kerinjing, keyawe, ki mahung, ko, koka, kla, korsa, kot-semla, kunjing, kywetho, legno di vescono, madera de obispo, malachithiyan, mandos, mangatu, manoko, maritek, milachithayam, modagerri vembu, na, nannal, needdlebark, nhoi, nili-mara, nira, noar, oa, oha’a oli oil, panaila, panasan, paniala, perabu, pogaungsa, polo, pun, sekutin, sikam, singkam, sinong, taisoh, tanarem, taua, tayok-the, tepala, terangan, term, thirippu, thondi, thrippu, tingkam, tingkem, toe, toog, toogen, tou, tuai, tual, tuan, tuel, tui, tuir, tuog, ulayan, umba, uriam, urum, watung, ye-padauk.

Penyebaran di dunia

Australia, Myanmar, China, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Thailand, Vanuatu, Vietnam.

Page 61: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 47

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat, Jawa

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, mebel kantor, ukiran, rak dapur, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kehitaman, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat berpadu, lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,69 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung : 534 kg/cm2 (basah) ; 1020 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 257 kg/cm2 (basah) ; 487 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 152 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 321 kg/cm2 (basah) ; 538 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 81.000 kg/cm2(basah) ; 112.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 62: 136. Strombosia javanica

48 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengampelasan, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Moulding dan pengetaman sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 3, 6, 8, 9, 29, 47, 48, 53, 68, 72, 71, 79, 100, 101,

105, 124, 149,161, 177, 187, 188, 212, 214, 215, 216, 228, 244, 248,252, 256, 260, 271, 280, 290, 305, 314, 335, 342, 343

Page 63: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 49

23. Bouea burmanica Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Barari Nama botani Bouea burmanica Griffith Nama lokal Kundang, merapoh, hormania

(Sumatera), jatake, gandaria (Jawa Barat), kelat merah, resak (Riau), raman (Sumatera Selatan)

Nama lain Barine, kudang daun kecil, mamuang, mapring, mayan, miriam, uriam

Penyebaran di dunia

Bangladesh, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Jawa Barat

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat merah

muda, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu.

Sifat fisis Berat jenis 0,87 ; kelas kuat II

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet II

Sifat mekanis -

2 mm

Page 64: 136. Strombosia javanica

50 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 13, 149, 247, 252

Page 65: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 51

24. Butea monosperma Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bengal kino Nama botani Butea monosperma (Lamk) Taubert Nama lokal Pe’loso, ploso (Bojonegoro) Nama lain Bulyettra, chalcha, chamatha,

cheola, chichra, chickria, chiula, chora, dhak, faras, flame of the forest, gas-kela, kakria, kankra, kankrei, khakra, lahokung, mai-kao, moduga, modugu, mohtu, mur, murr, murut, muttala, muttuga, muttugal, palas, palasa, palashu, palasi, palasin samatha, parasu, pauk, pawpan, pharsa, phulla, phullas kakria, plas, plossotree, polak, porasan, porasu, pu palasu, purasu, puroha, shanggan, shora

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Jawa Timur

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat pucat

tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna serupa Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,56 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 303 kg/cm2 (basah) ; 464 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 150 kg/cm2 (basah) ; 275 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 83.000 kg/cm2 (basah) ; 97.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 66: 136. Strombosia javanica

52 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik, tetapi hasil finishingnya termasuk buruk.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 36, 53, 149, 161, 244, 252, 260, 269, 314

Page 67: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 53

25. Caesalpinia sappan Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bakam Nama botani Caesalpinia sappan L. Nama lokal Sepang (NTT) Nama lain Bakamu, bakapu, bokmo,

chappangam, hapang, parthangi, patang, pattangi, patunga, sapang, sappan, sappan tree, sepang, sibukau, sikalig, sunthe, teinnyet, the sappan-wood

Penyebaran di dunia

Brunei, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Nusa Tenggara Timur (NTT)

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat lurus, bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,87 ; kelas kuat II

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 68: 136. Strombosia javanica

54 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 53, 100, 252, 269, 343

Page 69: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 55

26. Calophyllum inophyllum Guttiferae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Beach calophyllum Nama botani Calophyllum inophyllum L. Nama lokal Nyamplung (Jawa Tengah, Jawa

Barat), penaga (Riau), bentangur, samplong, mantau, teu, tawou, camplong (NTT), bintagur, bintangur laut, balitaks, bintangur pante, tor, fatam, balesaku (Maluku), bintol hubunut, mentangur (Sumatera Utara), penage (Sumatera Selatan), pude (Sulawesi), bunoh (Bengkulu)

Nama lain Alexandrian laurel, aptakas, beach calophyllum, beauty leaf, bintangor, biotu, bitanghol, bitaog, biyuch, btaches, damanu, fteh, ka thang han, ka thang lan, legitu, penaga, rakich, tamanou, tang hon, wangu

Penyebaran di dunia

Australia, Fiji, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Kepulauan Solomon, Srilangka, Vietnam

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sulawesi, Maluku, NTT, Papua

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan dengan garis-garis gelap, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

2 mm

Page 70: 136. Strombosia javanica

56 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 637 kg/cm2 (basah) ; 998 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 646 kg Keteguhan tekan maksimum: 303 kg/cm2 (basah) ; 507 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 149 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 451kg/cm2 (basah) ; 651kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 117.000 kg/cm2 (kering)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan dengan jadwal T2- D4 (4/4), T2 – D3 (8/4) (USA), A (4/4) (Inggris)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman yang kurang baik serta sukar dikerjakan. Polishing kurang baik.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Untuk hasil polishing yang optimal, diperlukan filler.

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 77, 79, 105, 177, 214, 216, 252, 343

Page 71: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 57

27. Calophyllum papuanum Guttiferae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Calophyllum Nama botani Calophyllum papuanum Lauterb Nama lokal - Nama lain Damanu, fteh, ka thang han, ka

thang lan, legitu, penaga, poon, rakich, tamanou, tang hon, wangu

Penyebaran di dunia

Fiji, India, Indonesia, Filipina, Kepulauan Solomon, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Papua

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, bubutan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat gelap agak kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat pucat Kayu bercorak Serat dan berpadu, saling menyilang dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 618 kg/cm2 (basah) ; 928 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 304 kg/cm2 (basah) ; 544 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 101 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 88.000 kg/cm2 (basah) ; 109.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 72: 136. Strombosia javanica

58 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, polishing dan varnishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman mudah dengan hasil baik, kecuali pada serat berpadu dianjurkan menggunakan sudut pisau yang lebih kecil. Pengampelasan sukar dengan hasil kurang baik, terutama pada serat yang berpadu atau bersilangan. Pembubutan sukar dengan hasil buruk, karena sebagian serat terangkat menyebabkan permukaan kayu berbulu.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Pada kayu yang arah seratnya berpadu, bergelombang atau saling bersilangan pengampelasannya sukar dilakukan.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 47, 79, 105, 177, 252

Page 73: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 59

28. Campnosperma auriculatum Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Terentang Nama botani Campnosperma auriculatum (Blume)

Hook.f. Nama lokal Tumbus, madang rimuang

(Sumatera), terentang (Riau), tumus (Sumatera Utara), bekkau ai (Maluku), tarantang (Bengkulu), kayu tumbus (Sumatera Barat), hamtangen (Kalimantan)

Nama lain Arrida, huasum, karamati, kelinting, nangpron, melumut, napan, sangtrang serantang, serentang, terentang daun besar

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Riau, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat merah muda, dipisahkan seara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Kayu bercorak Serat berpadu dan lurus Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,38 ; kelas kuat IV Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

2 mm

Page 74: 136. Strombosia javanica

60 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 305 kg/cm2 (basah) ; 422 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 148 kg Keteguhan tekan maksimum: 155 kg/cm2 (basah) ; 254 kg/cm2 (kering)

Penampang radial (r)

Keteguhan geser: 75 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 163 kg/cm2 (basah) ; 219 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 57.000 kg/cm2 (basah) ; 70.000 kg/cm2

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sukar dengan hasil buruk terutama pada papan yang terdapat kayu reaksi Pembubutan sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Kandungan silika tinggi menyebabkan pisau kerja cepat tumpul.

- Kayu mengeluarkan getah sehingga menurunkan kualitas perekatannya.

- Berat jenis kayu rata-rata 0,38 dibawah berat jenis yang disyaratkan, sehingga untuk mebel harus dipilih dari bagian yang memiliki berat jenis lebih dari 0,40 .

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 100, 101, 176, 177, 208, 237, 252, 294, 299, 321,

342

Page 75: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 61

29. Campnosperma brevipetiolatum Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Campnosperma Nama botani Campnosperma brevipetiolatum

Volkens Nama lokal Lakuoeng, dalipo (Sulawesi)

taniruana, boraro, sari, arom, wecai, one (Maluku)

Nama lain Arrida, charm, dohng, elak, ka, karimari, kelela charm, kelela charm, kelinting, keralm, kiu, melumut, napan, ramala, ramlluw, ramulo, serantang, terentang, thong, tumbus, tohn, tong

Penyebaran di dunia

Indonesia, PNG, Kepulauan Solomon

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Papua

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan seara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,40 ; kelas kuat III Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 339 kg/cm2 (basah) ; 590 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 140 kg Keteguhan tekan maksimum: 186 kg/cm2 (basah) ; 337 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 78 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 231 kg/cm2 (basah) ; 409 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 76: 136. Strombosia javanica

62 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Kekakuan: 69.000 kg/cm2 (basah) ; 96.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu mengandung banyak kayu reaksi menyebabkan kualitas hasil pemesinan buruk

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 47, 105, 177, 252

Page 77: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 63

30. Canangium odoratum Annonaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Cananga Nama botani Canangium odoratum Baillon Nama lokal Kenanga, kernanga (Kalimantan),

andollia (Manado), jaku (Maluku) Nama lain Al-langigan, alangilan, anangibang,

anangilan, burak, cananga, fereng, ilang-ilang, kenanga, tangid, tangig, tangit

Penyebaran di dunia

Australia, Brunei, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon

Penyebaran di Indonesia

Manado, Kalimantan, Maluku.

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, ukiran, rak dapur, bubutan.

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning cerah, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat. Serat lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,38 ; kelas kuat IV Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah sampai sedang, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak awet, mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 318 kg/cm2 (basah) ; 470 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 148 kg Keteguhan tekan maksimum: 147 kg/cm2 (basah) ; 259 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 69 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 211 kg/cm2 (basah) ; 285 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 72.000 kg/cm2 (basah) ; 87.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 78: 136. Strombosia javanica

64 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Berat jenis kayu rata-rata 0,38 dibawah berat jenis yang disyaratkan, sehingga untuk mebel harus dipilih dari bagian yang memiliki berat jenis lebih dari 0,40.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 64, 72, 79, 105, 111, 177, 202, 220, 232, 252, 280, 283,

293, 342, 343

Page 79: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 65

31. Cassia nodosa Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bandarlathi Nama botani Cassia nodosa Buch.-Ham. ex

Roxb. Nama lokal Mondeng, tilai, piding

(Kalimantan), kayu buyu (Lampung), iliouk, iliek, meureubo iku boee, sikieng-sikieng, sibusuk (Aceh), talpungbagat, meurubah, soling-soling, petarum (Sumatera Utara), membusukan (Sumatera Selatan)

Nama lain Busuk-busuk, chohui, gnoogye, gnuthein, klorinu-khodong, mai-lum-awn, moroi, ngok, ngu, nguthein, sibusuk, turukop bumi

Penyebaran di dunia

Myanmar, China, Fiji, India, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat pucat Kayu bercorak Serat berpadu, bercorak dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Keawetan

Kayu teras agak tahan, sedangkan bagian gubal mudah terserang organisme perusak Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 80: 136. Strombosia javanica

66 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing yang baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 8, 252, 269

Page 81: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 67

32. Cassia siamea Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Aramana Nama botani Cassia siamea Lamk. Nama lokal Johar, hareng juwar (Jawa Barat,

Jawa Timur, Bali), juhar (Aceh), juhu (Sumatera Barat), bujuk (Palembang), juwar (Jawa Tengah)

Nama lain Beati, bois perdrix, bombay blackwood, bujuk, casia, johar, jahar, kassod, kilet, manja konnei, manji konna, manji konne, melali, mezali, muong, muongten, pink cassia, tagayasan, thagara, vakai, wa

Penyebaran di dunia

Australia, Myanmar, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Barat, Palembang

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Kayu bercorak Serat berpadu, lurus dan bergelombang.

Sifat fisis Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 82: 136. Strombosia javanica

68 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 565 kg/cm2 (basah) ; 883 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 677 kg Keteguhan tekan maksimum: 494 kg/cm2 (basah) ; 713 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 139 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 494 kg/cm2 (basah) ; 713 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 91.000 kg/cm2 (basah) ; 105.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas polishing yang baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman agak sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 43, 53, 68, 100, 177, 230, 245, 252, 269, 303, 335,

348

Page 83: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 69

33. Castanopsis acuminatissima Fagaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Berangan Nama botani Castanopsis acuminatissima (Blume)

A.DC. Nama lokal Paning-paning sirauh, paning-

paning sebanyak anak (Sumatera Barat), riung anak, ki hiur (Jawa Barat), meranak (Jawa Tengah), tenggelam, pagar anak, (Aceh), simimpi, taniu, makaanah, maimana aju, saleka, salarka, kayu asa (Sulawesi), pudulan, afu, asung, atu (Maluku), pempening (Kalimantan)

Nama lain Evergreen chinkapin, indian chestnut, new guinea oak, philippine chestnut, thite

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi, Maluku, Kalimantan

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu bubutan, mebel untuk di luar ruangan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap organisme perusak, bagian gubalnya tidak tahan Kelas awet III

2 mm

Page 84: 136. Strombosia javanica

70 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 565 kg/cm2 (basah) ; 950 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 400 kg Keteguhan tekan maksimum: 279 kg/cm2 (basah) ; 569 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 93 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 413 kg/cm2 (basah) ; 682 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 119.000 kg/cm2 (basah) ; 154.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pembubutan, pengampelasan dan polishing sedang serta agak mudah dikerjakan. Pengetaman mudah dengan hasil baik. Perekatan sukar dengan hasil perekatan kurang baik. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan adalah 20° terutama untuk bagian kayu dengan serat bergelombang atau berpadu.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 47, 105, 177, 252

Page 85: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 71

34. Casuarina equisetifolia Casuarinaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Casuarina Nama botani Casuarina equisetifolia L. Nama lokal Camara laut, cemara, kayu roe

(Kalimantan), roe, poek (Billiton), kasawari, ai samara, kayu kweale (Maluku), ru (Tarakan), cemara (Jawa), aru (Sumatra)

Nama lain Agoho, agoko, agoo, agoso, aroo, aru, australian beefwood, australian pine, beach side oak, beefwood, bois de fer, casuarins, chauku, chavuku, chouk, chowku, chula-maram, cipres, duong-lieu, filao, horsetail, horsetail beefwood, horsetail casuarina, horsetail tree, kasrike, kattadi, mabohok, maribuhok, muinje, pinle-kabwe, ku, pino, pino australiano, pink-tinyu, rhu, ru, ru lait, sampirani, sauce, serva, she oak, son, son thale, sura, tinyu, velau, weeping willow, whistling pine

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Australia, Brunei, Myanmar, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Tarakan, Biliton, Kalimantan, Maluku, Sumatera

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, mebel untuk di luar ruangan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat keunguan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus, berpadu, bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,98 ; kelas kuat I Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

2 mm

Page 86: 136. Strombosia javanica

72 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 936 kg/cm2 (basah) ; 1.451 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 1.118 kg Keteguhan tekan maksimum: 482 kg/cm2 (basah) ; 719 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 614 kg/cm2 (basah) ; 1.033 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 173 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 148.000 kg/cm2 (basah) ; 179.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, moulding dan pengukiran, kurang baik serta agak sukar dikerjakan. Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pengampelasan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 6, 7, 15, 20, 29, 42, 53, 62, 63, 64, 68, 71,79, 81, 92,

100, 105, 149, 177, 180, 188, 212, 214, 216, 218, 222, 230, 335, 244, 246, 259, 260, 280, 294, 297, 309, 314, 323, 326, 342

Page 87: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 73

35. Ceriops tagal Rhizophoraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Balobalarao Nama botani Ceriops tagal (Perr.) C.B. Rob. Nama lokal Tingi (Sumatera Selatan), tengar

(Kalimantan), tinggi (Jawa Timur) Nama lain Dungon, magtongod, mkandaa,

rungon, sagasak, spurred mangrove, tagasa, tangal, tangal-lalake, tengah, tongod, tongog, tunggi, tungog

Penyebaran di dunia

Australia, Indonesia, Madagaskar, Malaysia, Filipina, Tanzania, Vanuatu

Penyebaran di Indonesia

Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat oranye

kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning cerah Serat lurus dan rata

Sifat fisis Berat jenis 0,82 ; kelas kuat II Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 88: 136. Strombosia javanica

74 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 30, 57, 151, 177, 247, 252, 280

Page 89: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 75

36. Chloroxylon swietenia Rutaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ceylon satinwood Nama botani Chloroxylon swietenia DC. Nama lokal Satiri, ki sutra (Jawa Barat) Nama lain Behra, behru, bella, bharhul, bhera,

bhiraa, bhirwa, bihiri, bilgu, billu, burus, buruta, flowered satinwood, ghiriya, halda, huragali, huragatu, mahogany, mashwal, mududad, mutirai, purush, Sali, satinwood, sengel, vari-maram

Penyebaran di dunia

India, Pakistan, Indonesia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, ukiran, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning kecoklatan kadang bergaris-garis, dibedakan secara jelas dari kayu gubal yang berwarna kuning pucat Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,99 ; kelas kuat I Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan alami lambat, pengeringan dalam dapur pengering sangat lambat, dibutuhkan waktu lebih dari 28 hari untuk mengeringkan papan dengan ketebalan kurang dari 32 mm, dan lebih dari 84 hari untuk pengeringan papan dengan tebal diatas 63 mm. Jadwal pengeringan yang dianjurkan adalah T3 – C2 (4/4) dan T3 – C1 (8/4) (USA)

2 mm

Page 90: 136. Strombosia javanica

76 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 733 kg/cm2 (basah) ; 1040 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 423 kg/cm2 (basah) ; 645 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 181 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 110.000 kg/cm2 (basah) ; 132.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pengampelasan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran, moulding dan pembubutan sukar sampai sedang dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 13, 14, 43, 45, 55, 60, 61, 63, 77, 79, 80, 85, 113, 115,

129, 131, 132, 133, 149, 157, 161, 165, 185, 189, 191, 195, 210, 211, 212, 214, 215, 216, 228, 244, 252, 259, 260, 279, 280, 286, 301, 310, 312, 348

Page 91: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 77

37. Cinnamomum inners Lauraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Champorwood Nama botani Cinnamomum inners Reinn. Nama lokal Sintok, cejo (Jawa Tengah) sintoh

(Jawa Timur), Ki teja (Jawa Barat), kulit lawang, situbulung kulit lawang fatuh (Sumatera Utara)

Nama lain Champur wood, cinnamon, cinnamon wood, dalchini, gondhori, hmanthin, kadeu, kayu teja, kalingag, karawe, kayu manis, kayu manis hutan, kemangi, kusunoki, lelang, medang, ohez, singa betina, teja, teja badak

Penyebaran di dunia

Brunei, kamboja, India, Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sumatera Utara

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, rak dapur, ukiran, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, mebel untuk di luar ruangan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat gelap agak kemerahan, dibedakan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

2 mm

Page 92: 136. Strombosia javanica

78 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 665 kg/cm2 (basah) ; 997 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 309 kg/cm2 (basah) ; 495 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 95 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 381 kg/cm2 (basah) ; 526 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 115.000 kg/cm2 (basah) ; 133.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pembubutan sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 64, 68, 101, 188, 214, 216, 237, 247, 252, 288, 342

Page 93: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 79

38. Cinnamomum parthenoxylon Lauraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Champorwood Nama botani Cinnamomum parthenoxylon Meissn. Nama lokal Garupaij (Aceh), rawali, kepaleh,

kepalih (Kalimantan), kayu lada (Lampung), madang sangit, loso, kayu babaun, baso (Sumatera Barat), losa, pirawas, lasa bunga, lesat (Sumatera Utara), ki sereh (Sukabumi), medang sahang (Sumatera Selatan)

Nama lain Bunsod, chintamula hitam, cinnamonwood, dalchini, gadis, gondhori, hmanthein, kayu gadis, kayu lada, keplah wangi, ki pedes, kusunoki, laso, madang lesa, madang loso, madeu, marawali, medang busok, medang gatal, medang kemangi, medang losoh, medang sahang, medang serai, merang, ohez, palio, parari, pelarah, peluwari, selasihan, theptharo

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Brunei, Kamboja, China, India, Indonesia, Japan, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat gelap keunguan, dibedakan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan, bercorak, berpadu Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang

2 mm

Page 94: 136. Strombosia javanica

80 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan menggunakan jadwal T10-D2 (4/4) (USA)

Sifat mekanis -

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan dan pengetaman baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 64, 68, 79, 188, 252, 342

Page 95: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 81

39. Coelostegia griffithii Bombacaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Durian Nama botani Coelostegia griffithii Benth. Nama lokal Punggai, regeun (Sumatera Barat) Nama lain Durian isa, seranggap, sibankih Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubalnnya yang berwarna mirip Kayu sedikit bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis -

2 mm

Page 96: 136. Strombosia javanica

82 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman kurang baik serta sukar dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 164, 237, 252, 294, 305, 343

Page 97: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 83

40. Cordia dichotoma Boraginaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Anonang Nama botani Cordia dichotoma J.G. Foster Nama lokal Nunang, lunang (Sumatera

Utara), nukukai, binawa (NTT) Nama lain Anonang-bakir, cordia, guma,

new guinea cordia, viri Penyebaran di dunia

Australia, China, India, Malaysia, PNG, Filipina, Vanuatu

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, NTT

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna kuning

kecoklatan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna hampir sama Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,45 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut tinggi, kayu kurang stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 504 kg/cm2 (basah) ; 790 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 298 kg Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 449 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 62 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 79.000 kg/cm2 (basah) ; 92.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 98: 136. Strombosia javanica

84 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 42, 46, 68, 105, 244, 247, 252, 256, 280, 326, 332

Page 99: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 85

41. Cotylelobium malayanum Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Awang Nama botani Cotylelobium malayanum V.Sl. Nama lokal Resak, rosak gunung, resak

padi, resak batu, gagil (Kalimantan), resak gagil (Sulawesi)

Nama lain Bukit, damar resak, gagil, giam, giam padi, giyam putih, rasak, rasak bukit, rasak gunung, resak, resak babalok, resak batu, resak bukit, resak daun kecil, resak daun lebar, resak duren, resak gagil, resak gunung, resak hitam, resak jawai, resak kelabu, resak keranji, resak linga, resak mendawe, resak mentotoh, resak padi, resak paya, resak tembaga, resak tempurong

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Sulawesi

Kegunaan Mebel/perabot, bubutan Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua

kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Kayu bercorak Serat berpadu, dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,83 ; kelas kuat II Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet I

Sifat mekanis -

2 mm

Page 100: 136. Strombosia javanica

86 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman pengampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 24, 62, 63, 64, 68, 79, 100, 148, 248, 233, 252, 295

Page 101: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 87

42. Cotylelobium flavum Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Awang Nama botani Cotylelobium flavum Pierre Nama lokal Keladan (Kalimantan Barat) Nama lain Bukit, damar resak, gagil, giam,

giam padi, giyam putih, rasak, rasak bukit, rasak gunung, resak, resak babalok, resak batu, resak bukit, resak daun kecil, resak daun lebar, resak duren, resak gagil, resak gunung, resak hitam, resak jawai, resak kelabu, resak keranji, resak linga, resak mendawe, resak mentotoh, resak padi, resak paya, resak tembaga, resak tempurong

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat

Kegunaan Mebel/perabot, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Kayu bercorak Serat berpadu, dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,83 ; kelas kuat II

Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet I

Sifat mekanis -

2 mm

Page 102: 136. Strombosia javanica

88 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman pengampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 24, 62, 63, 64, 68, 79, 100, 148, 228, 233, 252, 295

Page 103: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 89

43. Cratoxylum arborescens Guttiferae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Geronggang Nama botani Cratoxylum arborescens (Vahl) Blume Nama lokal Tanau, timok, tamaw, temaw

(Kalimantan Barat), garunggang (Solok), simarunggang (Sumatera Barat), gerunggang (Riau), sudu-sudu, dori (Sumatera Utara)

Nama lain Adat, buronggang, dat, dori, erat, geronggang gajah, gerunggang, irat, liu-liu, madang baro, mampat, mentemau, munel, serungan, silung-silung, temau, temok

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan Barat, Solok, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda keunguan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat lurus dan berpadu Kandungan silika agak tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering cepat, dengan jadwal pengeringan yang dianjurkan T6 D2 (4/4), T3 – D1 (8/4) (USA), 5 (Perancis), E (4/4) (Inggris)

2 mm

Page 104: 136. Strombosia javanica

90 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 402 kg/cm2 (basah) ; 614 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 144 kg Keteguhan tekan maksimum: 165 kg/cm2 (basah) ; 259 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 68 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 219 kg/cm2 (basah) ; 341 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 86.000 kg/cm2 (basah) ; 103.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan dan pengampelasan baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran, moulding, pengetamandan pembubutan sukar dengan hasil buruk.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 25, 51, 62, 63, 64, 68, 69, 100, 101, 164, 177, 187,

192, 196, 206, 208, 228, 237, 279, 316, 319, 321, 329, 334, 342

Page 105: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 91

44. Cynometra ramiflora Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kekatong Nama botani Cynometra ramiflora L. Nama lokal Metombo wolawo, nyamu

(Sulawesi), kampusuk, awanaben (Maluku)

Nama lain Balitbitan, belangkan, gal mendora, gulos, gulus, hambalanak, irapu, iripa, irippa, irudhu, kahsilah, kameu, kammau, kanaka, kanakamara, katong, katong laut, kekatong, kelengui, ketenguit, ketunguit, kumoh, madhuka, mahuka, mang kha, mangkha, moivi, myin-ka, myinga, myinka, myinkabin, naipudukan, ommo, omo, oringen, pamortisan, shingar, shingra, yeminga

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Myanmar, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, PNG, Filipina, Thailand, Srilangka, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Kayu bercorak Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,90 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan menggunakan jadwal T6 – D4 (4/4) (USA).

2 mm

Page 106: 136. Strombosia javanica

92 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53, 64, 68, 79, 100, 105, 177, 252, 269, 271, 295, 343

Page 107: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 93

45. Dactylocladus stenostachys Crypteroniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Jinjang Nama botani Dactylocladus stenostachys Oliv. Nama lokal Madang pipit (Kalimantan

Tengah), melingkat kerangas, mentibu, entibu, madang, medang, medang keladi, sangkalikit, embuwan, merebung (Kalimantan Barat)

Nama lain Jongkong, medang jongkong, medang miang, medang tabak, mentibu, merebong, sampinur

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pengeringan buatan cepat dengan waktu pengeringan kurang dari 10 hari untuk papan dengan ketebalan dibawah 32 mm dan paling lama 30 hari untuk papan dengan ketebalan lebih dari 63 mm. Jadwal pengeringan dalam dapur pengering yang dianjurkan adalah T13 – C4S atau T11- D3S (USA), K (Inggris).

Sifat fisis Berat jenis 0,50 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7%

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

2 mm

Page 108: 136. Strombosia javanica

94 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 526 kg/cm2 (basah) ; 824 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 298 kg. Keteguhan tekan maksimum: 239 kg/cm2 (basah) ; 399 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 93 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, pengetaman dan pengampelasan baik serta mudah dikerjakan. Pembubutan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 64, 68,79,176, 177, 178,181, 227, 252, 294, 299, 329,

348

Page 109: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 95

46. Dalbergia latifolia Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Indian Rosewood Nama botani Dalbergia latifolia Roxb. Nama lokal Sonokeling, sonobrits, sonosungu

(Jawa) Nama lain Bhotbeula, bhotuk, biti, bodbera,

bombay blackwood, bombay rosewood, botbiola, east indian rosewood, eetti, eravadi, eruvadi, indian palisandre, indian palissander, indian rosewood, iridi, iti, java palisandre, jitangi, jitegi, jitiyegishi, kala-rukh, kalaruk, kariti, makle, malabar, rute, ruzerap, saisa, satsayar, satsiyar, seris, serisso, shisham, siase, siras, siris, sirsa, sirsai, sisali, sison, sissa, sissu, sissua, sissui, sisu, sitsal, sonobrits, thethagatti, thodagatti, thothagatti, veeti, vitti, yerugudu

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Malaysia, Nepal, Filipina, Srilangka, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, ruang makan, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua keunguan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,85 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 110: 136. Strombosia javanica

96 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pengeringan buatan cepat dengan waktu pengeringan 11- 17 hari untuk papan dengan ketebalan dibawah 32 mm dan 31 – 51 hari untuk papan lebih tebal dari 63 mm. Jadwal pengeringan yang dianjurkan adalah T6D2/T3D1 (USA), E (Inggris) dan 5 (Perancis).

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 709 kg/cm2 (basah) ; 1159 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 885 kg Keteguhan tekan maksimum: 381 kg/cm2 (basah) ; 547 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 132 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 463 kg/cm2 (basah) ; 508 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 89.000 kg/cm2 (basah) ; 115.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengampelasan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman dan pembubutan sukar dengan hasil kurang baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Pustaka 32, 38, 43, 53, 61, 62, 63, 79, 85, 113, 134, 149, 157,

160, 161, 165, 176, 187, 195, 211, 216, 218, 228, 229, 244, 252, 259, 260, 265, 269, 270, 271, 277, 279, 287, 288, 295, 314, 326, 348

Page 111: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 97

47. Dillenia pentagyna Dilleniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Simpoh Nama botani Dillenia pentagyna Roxb. Nama lokal Junti, sempu, sempur (Jawa), kahalalo,

papunuk (Maluku) Nama lain Aggai, dillenia, katmon, san, simpoh,

simpur, zinbyun Penyebaran di dunia

China, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Maluku

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang makan, ukiran, ruang tamu, rak dapur, mebel kantor

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua keunguan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Endapan putih dalam pembuluh menjadikan kayu bercorak garis-garis putih Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,56 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7%

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang oleh organisme perusak kayu Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 579 kg/cm2 (basah) ; 787 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 74.000 kg/cm2 (basah) ; 93.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 112: 136. Strombosia javanica

98 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengukiran, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, perekatan dan pengetaman sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 77, 79, 177, 214, 216, 252, 280

Page 113: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 99

48. Dillenia reticulata Dilleniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Beringin Nama botani Dillenia reticulata King Nama lokal Pinggan-pinggan (Sumatera

Barat), mempelu (Siak), simpur, tempuran, tempuro (Kalimantan), ampelu (Riau)

Nama lain Katmon, simpoh, simpoh gajah, simpor

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua

kemerahan, samar-samar dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 114: 136. Strombosia javanica

100 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran, perekatan, moulding dan pengetaman sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 79, 98, 99, 252, 343

Page 115: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 101

49. Dillenia castaneifolia Dilleniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Simpoh Nama botani Dillenia castaneifolia (Miq.) Diels Nama lokal Simpur talang (Sumatera Utara) Nama lain Dillenia, katmon, masurina,

poplea, san, san na, simpoh, simpur, thabyu

Penyebaran di dunia

Australia, China, Indonesia, PNG

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua keunguan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,71 ; kelas kuat I

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal mudah terserang Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 474 kg/cm2 (basah) ; 1009 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 555 kg Keteguhan tekan maksimum: 263 kg/cm2 (basah) ; 446 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 84.000 kg/cm2 (basah) ; 117.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 116: 136. Strombosia javanica

102 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringandalam dapur pengering lambat, dianjurkan dengan jadwal pengeringan T3 – C2 (4/4) (USA)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 105, 177, 252, 280

Page 117: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 103

50. Diospyros ferrea Ebenaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ebony, ata-ata Nama botani Diospyros ferrea (Willd.) Bakh Nama lokal Homma (Flores), kayu arang, teed

(NTT), manitan (Bojonegoro), moitomo, moito, kayu manjeta (Manado), solopiri mutopulu (Sulawesi)

Nama lain Balatinao, bantolinao, batulinau, bibis, black ebony, ebano, ebony, irumpalei, irunbali, kamaho, karianthovarai, kathuthovarai, kaya arang, keloran, ki merak, kihagilo, layong, mariathovarai, merakan, mobohagio, palatinao, pasiniki, pulut, rangkemi, ribu-ribu, scahinit laut, secherek aut, tagintin, ugao, uti, yerruti

Penyebaran di dunia

Australia, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Thailand, Vanuatu

Penyebaran di Indonesia

NTT, Flores, Sulawesi

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras coklat kehitaman, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,80 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut agak tinggi, kayu kurang stabil

Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet I

Pengeringan Pengeringan alami lambat Sifat mekanis -

2 mm

Page 118: 136. Strombosia javanica

104 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman dan pembubutan sukar dengan hasil baik.

Catatan - Kayu sukar dikerjakan karena berat jenisnya tinggi, namun hasilnya secara umum baik.

Pustaka 42, 53, 105, 149, 151, 177, 188, 247, 260, 267, 280, 335

Page 119: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 105

51. Dryobalanops aromatica Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ava Nama botani Dracontomelon mangiferum Blume Nama lokal Kasai bukit (Sumatera Barat), ragu-

urau (Sulawesi), ki langir (Jawa Barat), kul (Maluku), sengkuan, singkuwang (Riau)

Nama lain Basuong, batuan, bau, burroa, chinyok, cinkuang, dahu, damoni, dao, dau, dau payo, dau uding, dorea, ehoi, habas, jaap, kaih, kaih laki, kamarag, kasai bukit, kasuang, kawilu, lakus, lamis, laup, laup mon, layo, lup, lupigi, makau, maliyan, New Guinea walnut, ngabauk, ngasobar, noyer de la Nouvelle-Guinee, onomba, pacific walnut, paldao, PNG walnut, papuanuss, payakoson, prachao, pracchao-har-pra-ong, rao, rau takau, sakuan, sengkowang, sengkuang, sekaung, serai, talansep, tawthitcha

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Myanmar, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, Riau

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat keabu-abuan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning kemerahan. Serat berpadu dan lurus Kandungan silika sedang

Sifat fisis Berat jenis 0,59 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

2 mm

Page 120: 136. Strombosia javanica

106 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pegeringan buatan cepat untuk papan dengan ketebalan dibawah 32 mm, dibutuhkan waktu kurang dari 10 hari, sedangkan untuk papan dengan tebal lebih dari 63 mm, waktu pengeringan diperkirakan sampai dengan 30 hari.

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 529 kg/cm2 (basah) ; 924 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 451 kg Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 449 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 109 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 99.000 kg/cm2 (basah) ; 114.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, polishing, moulding, pengampelasan dan pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu mengandung silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

Pustaka 13, 42, 49, 62, 63, 67, 90, 91, 100, 105, 139, 177, 188, 191, 195, 229, 252, 257, 297

Page 121: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 107

52. Dryobalanops aromatica Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kapur Nama botani Dryobalanops aromatica Gaertner f. Nama lokal Haburuan, kamper (Sumatera Utara),

kapur (Riau), baojan (Samarinda), wahai, salumpung, kunjung, kapur naga (Kalimantan)

Nama lain Anggi, baros champor wood, borneo champor wood, borneo kamferholz, borneo teak, camphrier de borneo, haburuan, haju hapur, hapur, Indonesian kapur, jahalan, kayu kapur, kamgerhout, kapor, kapur baros, kapur barus, kapur bukit, kapur peringgi, kapur ranggi, kapur singkal, keladan, mahoborn teak, malayan kapur, singkel kamferhout, Sumatraans kamferboom, telajin, tengmang

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Riau, Kalimantan

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat kekuningan Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,77 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

2 mm

Page 122: 136. Strombosia javanica

108 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 761 kg/cm2 (basah) ; 1101kg/cm2 (kering) Kekerasan: 564 kg Keteguhan tekan maksimum: 484 kg/cm2 (basah) ; 671 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 114 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 158.000 kg/cm2 (basah) ; 184.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Getah yang keluar selama pengukusan menyebabkan plastisasi kurang sempurna, dan hasil pelengkungan kurang baik.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 19, 24, 61, 68, 77, 79, 80, 85, 101, 113, 122, 144, 148,

160, 164, 178, 188, 192, 195, 206, 208, 217, 228, 233, 283, 292, 299, 305, 316, 317, 321, 336, 342, 346

Page 123: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 109

53. Dryobalanops lanceolata Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kapur Nama botani Dryobalanops lanceolata Burck. Nama lokal Baojan, wahai, salumpung, kunjung,

kapur naga (Kalimantan) Nama lain Borneo champor wood, keladan Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, mebel kantor, mebel kuno, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat kekuningan Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 10% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal mudah terserang Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan alami lambat, pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan menggunakan jadwal T10-D4S (4/4) atau T8 – D3S (8/4) (USA)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 837 kg/cm2 (basah) ; 1197 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 546 kg Keteguhan tekan maksimum: 411 kg/cm2 (basah); 668 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 117 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 117.000 kg/cm2 (basah) ; 139.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 124: 136. Strombosia javanica

110 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pembubutan sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 38, 79, 160, 177, 204, 211, 252

Page 125: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 111

54. Durio zibethinus Bombacaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Durian Nama botani Durio zibethinus Murray Nama lokal Durian Nama lain Apa-apa, bengang, punggai Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kekuningan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Serat rata, lurus dan berpadu Kandungan silika sedang

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut sedang, kayu kurang stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang oleh organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 528 kg/cm2 (basah) ; 692 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 302 kg Keteguhan tekan maksimum: 269 kg/cm2 (basah) ; 358 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 74 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 106.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 126: 136. Strombosia javanica

112 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu mengandung silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

Pustaka 79, 101, 177, 252

Page 127: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 113

55. Ehretia acuminata Boraginaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Arjun Nama botani Ehretia acuminata R. Br. Nama lokal Anakea, buang (Ende), pulsima

(NTT) Nama lain Australian silky ash, brown cedar,

bual, chillay, churnwood, kala-aja, kalthanu, koda, kurkuria, nalshuna, narra, pandayan, panden, punjlaurai, punna, punya, punyan, puran, shaursi, silky ash

Penyebaran di dunia

Australia, Bhutan, Myanmar, India, Indonesia, Jepang, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu Ciri umum Kayu teras berwarna coklat agak

kekuningan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 128: 136. Strombosia javanica

114 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 72, 98, 99, 147, 149, 252

Page 129: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 115

56. Elaeocarpus floribundus Elaeocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Badar-phang Nama botani Elaeocarpus floribundus Bl. Nama lokal Deduk (Belitung), gamprit

(Pekalongan), enbuju (Ende), kelampak (Bangka), pesu (Bojonegoro), uba-uba merah (Kalimantan), rengkat (Bangka), tangku robine (Sulawesi), hahawuan (Pandeglang)

Nama lain Banghkri, belphoi, charphal, jalpai, koying, mai-mamon-pan, medang, ok-hi-siming-ti, ron, theng-koreng-arong, thitpwe

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat II

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 130: 136. Strombosia javanica

116 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 77, 100, 247, 252

Page 131: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 117

57. Endopsermum malaccense Euphorbiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Baru bukit Nama botani Endospermum malaccenseBenth. Nama lokal Mara bulan (Riau), kayu labu,

madang tapak kuda, kayu kundui (Sumatera Barat)

Nama lain Bebaru, bembulan,bukit, ekor belangkas, gubas, inchong perlis, kayu raja, kayu semut, mahang puteh, merabulan, medang kelabu, membulan, sendok, sendok-sendok, sesundo, terbulan

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Riau, Sumatera Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih muda Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,50 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang oleh organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 429 kg/cm2 (basah) ; 674 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 144 kg Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 449 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 62 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 132: 136. Strombosia javanica

118 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengukiran, perekatan, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, moulding, pengetaman sukar dengan hasil kurang baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 62, 63, 64, 68, 79, 100, 177, 188, 196, 206, 208, 236,

237, 252, 293, 299, 325, 344, 349

Page 133: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 119

58. Enterolobium cyclocarpum Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Guanacaste Nama botani Enterolobium cyclocarpum (Jacq.)

Griseb. Nama lokal Sengon buto (Jawa) Nama lain Acacia franc, algarrobo carretera,

algarrobo de orejas, anjera, arbol de las orejas, arbol de orejas, bois tanni, cabellos de venus, carita, carito, caro, caro hembra, carocaro, cascabel sonaja, central american walnut, conacaste, coratu, corotu, cuanacaztle, cuau-nacaztli, devils ear, earpod, genisero, genizero, guanacaste, guanacaste negro, harina, huanacaxtle, huinecaztle, jarina, jenezero, jenisero, juana costa mahogany, kelobra, mexican walnut, nacaxtle, nacazle, oreja, oreja de judio, orejas, orejero, oriera, parota, perota, piche, pichwood, south american walnut, tamboril, timbauba, timbo, timbo color, tubros

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Amerika latin, Amerika Tengah, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Jawa

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning cerah Kayu bercorak Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,42 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

2 mm

Page 134: 136. Strombosia javanica

120 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 359 kg/cm2 (basah) ; 581 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 191 kg Keteguhan tekan maksimum: 261 kg/cm2 (basah) ; 384 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 62 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 64.000 kg/cm2 (basah) ; 86.000 kg/cm2 (kering)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak,bagian gubal tidak tahan Kelas awet -

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 31, 33, 51, 56, 61, 76, 79, 81, 82, 110, 161, 184, 191,

195, 211, 252, 274, 275, 273, 309

Page 135: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 121

59. Eucalyptus citriodora Myrtaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Lemon scented gum Nama botani Eucalyptus citriodora Hook. Nama lokal lemon Nama lain Eucalyptus, lemon eucalyptus,

lemon scented gum, spotted gum, spotted iron gum

Penyebaran di dunia

Australia, Fiji, India, Indonesia, Afrika Selatan

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Sulawesi

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, rak dapur, mebel kantor, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning muda Serat bergelombang dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,83 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut tinggi, kayu kurang stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 907 kg/cm2 (basah) ; 1370 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 867 kg Keteguhan tekan maksimum: 464 kg/cm2 (basah) ; 674 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser 160 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 600 kg/cm2 (basah) ; 759 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 143.000 kg/cm2 (basah) ; 169.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 136: 136. Strombosia javanica

122 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 2, 7, 29, 33, 37, 44, 45, 116, 120, 159, 177, 252, 265,

293, 310

Page 137: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 123

60. Eucalyptus deglupta Myrtaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Deglupta, leda Nama botani Eucalyptus deglupta Blume Nama lokal Gallang, tombu lilato, leda,

ledan, kojo, tampai, pasokan, galang, leda merah, leda putih, ongkolam (Sulawesi), ki poko (Jawa Barat), kayu petola (Maluku)

Nama lain Amamanit, aren, bagaras, bagras, banikag, didia, dinglas, galang, galong, kamarere, komo, koyo, kumo, magoyangit, merah, minanao gum, mindaho gum, mindanao gum, moluccas, ongkolan, tampai, tombulilato, tomela, tomelo

Penyebaran di dunia

Afrika, Amerika Tengah, Amerika Latin, Australia, Fiji, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Srilangka, Thailand

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, Papua

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih muda. Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,58 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet IV

2 mm

Page 138: 136. Strombosia javanica

124 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pengeringan dalam dapur pengering termasuk cepat, dibutuhkan 11 – 17 hari untuk mengeringkan papan dengan tebal kurang dari 32 mm, dan sekitar 31 – 51 hari untuk mengeringkan papan dengan tebal lebih dari 63 mm.

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 620 kg/cm2 (basah) ; 950kg/cm2 (kering) Kekerasan: 373 kg Keteguhan tekan maksimum: 363 kg/cm2 (basah) ; 548 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 104 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 489 kg/cm2 (basah) ; 709 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 104.000 kg/cm2 (basah) ; 122.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pembubutan sukar dengan hasil buruk.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 6, 7, 8, 42, 47, 48, 49, 62, 63, 69, 79, 87, 91, 105,

118, 120, 150, 156, 158, 159, 177, 187, 188, 229, 242, 252, 263, 280, 281, 310, 312, 329, 342

Page 139: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 125

61. Eusideroxylon zwageri Lauraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Belian Nama botani Eusideroxylon zwageri Teijsm. &

Binnend. Nama lokal Belian kapur, ulin, kalang kayu

ayan, talion, ulian, telian, telian air, telian pipit (Kalimantan), bulian (Palembang), bulian regis, bulian rambai (Jambi)

Nama lain Abuin, balian, belian bulch, belian buloh, belian griting, belian kapur, belian tembaga, belian wi, bilian, bilan, bois de fer de borneo, borneo eisenholz, borneo ironwood, borneo’s ijzerhout, borneo-jarntra, borneosch ijerhout, caju baelian, ijzerhout, im muk, kajo taha, kayu besi, ku an tin, lampahung, legno ferro del Borneo, melangganai, onglen, palembangs ijzerhout, palo de hierro de Borneo, sakian, tadien, tambulian, tanudlen, tebelian, telian, terbelian, tulian ulin, yam muk

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Jambi, Palembang

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang makan, ruang tamu, ukiran, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,99 ; kelas kuat I Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

2 mm

Page 140: 136. Strombosia javanica

126 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keawetan

Kayu awet, tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet I

Pengeringan Pengeringan alami cepat, pengeringan dalam dapur pengering termasuk cepat, papan dengan tebal kurang dari 32 mm, dapat dikeringkan dalam waktu kurang dari 10 hari, sedangkan papan dengan ketebalan lebih dari 63 mm, dapat dikeringkan dalam waktu kurang dari 30 hari. Pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan menggunakan jadwal T2-C2 (4/4), T2-C1 (8/4) (USA), B (Inggris), 2 (Perancis).

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 1440 kg/cm2 (basah) ; 1911 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 1365 kg Keteguhan tekan maksimum: 742 kg/cm2 (basah) ; 928 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 202 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 178.000 kg/cm2 (basah) ; 197.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman, pengampelasan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pembubutan, pengukiran, perekatan, moulding sukar dengan hasil buruk

Catatan - Perekatan sukar, karena adanya sel minyak di permukaan kayu. Untuk perekatan optimal permukaan kayu harus rata dan kering

Pustaka 64, 68, 79, 176, 177, 187, 188, 190, 205, 227, 229, 252, 280, 283, 294, 299, 336, 342

Page 141: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 127

62. Excoecaria agallocha Euphorbiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Milky mangrove Nama botani Excoecaria agallochaL. Nama lokal Lomuluto (Manado), kokobatuta

(Sulawesi), baiwi, kamjatbuli, maga puta, maga futa, makanga futa, mamatia (Maluku), menengan (Bali), buta-buta (Kalimantan Barat)

Nama lain Alu, ausus, ayas, bat, bat ‘nigak’ iy, bebuta, buta-buta, chilla, eas, gangwa, garu, geon, geor, geria, geva, gewa, hara, hasi, las, kayaw, kayu, komatti, losus, ousus, pardise wood, phungali, sasi, surund, tala kiriya, tayaw, the eye blinding plant, thilla, tilai, uguru, yekin

Penyebaran di dunia

Australia, Brunei, Myanmar, China, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Srilangka, Filipina, Pakistan, Jepang

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Maluku, Bali, Kalimantan Barat

Kegunaan Mebel/perabot, mebel kuno

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat pucat tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang memiliki warna sama. Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,43 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak awet, mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 327 kg/cm2 (basah) ; 697 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 322 kg Keteguhan tekan maksimum: 182 kg/cm2 (basah) ; 311 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 142: 136. Strombosia javanica

128 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan geser: 78 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 223 kg/cm2 (basah) ; 320 kg/cm2

Kekakuan: 56.000 kg/cm2 (basah) ; 76.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan pengampelasan baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, moulding dan pembubutan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53, 65, 101, 105, 149, 252, 260, 335, 342

Page 143: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 129

63. Fagraea fragrans Potaliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Anan Nama botani Fagraea fragrans Roxb. Nama lokal Tamasu (Kalimantan Barat),

tembesu (Palembang, Jawa Barat), kulahi (Sulawesi), tembesu tualang, tembesu rawang (Lampung)

Nama lain Burman yellowheart, dolo, dulo, kankrao, lemesu, meriang, perepat hutan, reriang, sysulin, tatrau, tembesu paja, tembesu rawang, tembesu renah, tembusu, tembusu luar, tembusu padang, temesu, trai, uling, urung

Penyebaran di dunia

Brunei, Myanmar, Kamboja, Fiji, Indonesia, Malaysia, Filipina, Srilangka, Thailand, Vietnam

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan Barat, Palembang, Jawa Barat, Sulawesi, Lampung

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kekuningan, tidak dipisahkan secara jelas dengan bagian gubal yang berwarna sama. Serat lurus, bercorak, berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,80 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet I

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 954 kg/cm2 (basah) ; 1473 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 851 kg

2 mm

Page 144: 136. Strombosia javanica

130 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 211 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 152.000 kg/cm2 (basah) ; 175.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 3, 64, 68, 70, 79, 100, 161, 177, 188, 206, 208, 252,

260, 280, 294, 297, 325, 336, 344

Page 145: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 131

64. Ganua motleyana Sapotaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Arupa Nama botani Ganua motleyanaPierre. Nama lokal Katiau, katijau (Kalimantan),

Bengku (Riau) Nama lain Balam, balem, bangku, baringin,

bengku, gata-gata, getah merah, getah perca, gofiri, hangkang, jengkot, kawang, ketiau, kibangkong, kisawo, kuma, kume, maneo keaaf, mayang, mergetahan, nantu, nato, njatuh, nyato, nyatoh, nyatoh ketiau, nyatu, padang, punti, sau payo, semaram, siki, sodu-sodu, soko, suntai, tanjungan, tofiri

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Riau

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna merah muda kecoklatan, dipisahkan secara jelas dengan bagian kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan alami lambat, pengeringan dalam dapur pengering cepat, untuk papan dengan tebal kurang dari 32 mm diperlukan waktu kurang dari 10 hari, sedangkan untuk papan dengan ketebalan diatas 63 mm, diperlukan waktu pengeringan kurang dari 30 hari.

Sifat mekanis -

2 mm

Page 146: 136. Strombosia javanica

132 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 100, 228, 237, 252, 343

Page 147: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 133

65. Gordonia papuana Theaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Gordonia Nama botani Gordonia papuana Kobuski Nama lokal Adikelp, kerkebo (Flores), reik

(Biak) Nama lain Mail Penyebaran di dunia

Indonesia, PNG, Kepulauan Solomon

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Papua

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

keunguan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna merah muda. Kayu bercorak Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, tetapi bagian gubalnya mudah diserang Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 148: 136. Strombosia javanica

134 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengetaman dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan. Hasil polishing buruk.

Catatan - Untuk meningkatkan hasil polis, permukaan kayu perlu diampelas berulang kali untuk mendapatkan permukaan yang halus.

Pustaka 105, 188, 252

Page 149: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 135

66. Gluta renghas Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Rengas Nama botani Gluta renghas L. Nama lokal Pui-pui, anga (Sulawesi), rengas

suloh, rengas burung (Sumatera, Kalimantan), rengas tembaga (Jawa)

Nama lain Black varnish tree, borneo rosewood, gluta, lingas, rak, straights mahogany, thayet-thitsi, thitsi

Penyebaran di dunia

Indonesia, India, Myanmar, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat keunguan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat lurus dan bergelombang Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,74 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut tinggi, kayu tidak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 702 kg/cm2 (basah) ; 902 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 183 kg/cm2 (basah) ; 577 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 117.000 kg/cm2 (basah) ; 131.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 150: 136. Strombosia javanica

136 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan. Hasil polishing sedang.

Catatan - Kandungan silika tinggi menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

Pustaka 79, 101, 177, 187, 214, 217, 252, 342

Page 151: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 137

67. Gmelina moluccana Verbenaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang New Guinea white beech Nama botani Gmelina moluccana (Blume) Backer

ex K. Heyne Nama lokal Melina, tuhu, kayu piti, tur tuhu

(Maluku), ankieu, anjus (Manokwari), titis (NTT)

Nama lain White beech Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Manokwari, NTT

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kemerahan samar-samar dibedakan dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat berpadu Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,46 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 434 kg/cm2 (basah) ; 671 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 217 kg/cm2 (basah) ; 399 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 103 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 79.000 kg/cm2 (basah) ; 90.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 152: 136. Strombosia javanica

138 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Moulding, pengetaman dan pengampelasan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kandungan silika tinggi menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

- Dapat digunakan untuk menggantikan kayu White beech dari Australia

Pustaka 47, 105, 177, 252

Page 153: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 139

68. Gonystylus bancanus Thymeleaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ramin Nama botani Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz Nama lokal Pulai miang, pulei mijang, matakeli

(Sumatera Utara), lapis kulit, garu buaja, balung kulit (Riau), seriangun, mahabai binjak, lemias, jungkung adung, medang keran, medang keram (Kalimantan Barat), merang (Kalimantan Tengah), aha (Maluku), ramin (Pontianak)

Nama lain Ahmin, asana, badiako, busilak, claro, gaharu, gaharu buaya, garu buaja, gerima, gisok-babae, gisok puti, lanutan bagio, lapis kulit, mala-apdo, malagopinai, malanangka, manggasinoro, medang keladi, medang ramuan, melawis, menamang, merang, nangkaon, panaguraring, pandit, panggatutup, pinang baek, pulai miang, ramin melawis, ramin telur, salasa-ai, sepetis

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, Pontianak

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning keabu-abuan tidak dipisahkan secara jelas dengan bagian gubal. Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,66 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut tinggi, kayu kurang stabil

2 mm

Page 154: 136. Strombosia javanica

140 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan alami agak cepat, pengeringan dalam dapur pengering cepat dianjurkan menggunakan jadwal pengeringan T3-C2 (4/4) atau T2-C1 (8/4) (USA) dan C (Inggris) dan 3 (Perancis). Waktu pengeringan dalam dapur pengering kurang dari 10 hari untuk papan dengan ketebalan dibawah 32 mm, dan waktu pengeringan sampai dengan 30 hari untuk papan dengan ketebalan lebih dari 63 mm.

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 717 kg/cm2 (basah) ; 1251 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 419 kg/cm2 (basah) ; 675 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 104 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 333 kg/cm2 (basah) ; 519 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 119.000 kg/cm2 (basah) ; 145.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 16, 19, 29, 38, 61, 64, 68, 79, 87, 101, 113, 122, 138,

160 ,176,177, 204, 205, 206, 208, 228, 237,252, 254, 276, 279, 280, 295, 299, 302, 310, 344

Page 155: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 141

69. Gonystylus forbesii Thymeleaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ramin Nama botani Gonystylus forbesii Gilg. Nama lokal Merang, bakubal, dedarah putih,

sekaja, bermiang (Kalimantan), durin utan (Bangka), pucat tutup, sibutok bulug, sa lio bulug (Sumatera Barat)

Nama lain Melawis Penyebaran di dunia

Australia, Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Bangka, Sumatera Barat, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, ukiran, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning keabu-abuan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal. Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Pengeringan Pengeringan alami lambat, pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan menggunakan jadwal pengeringan T3-C2 (4/4) atau T2-C1 (8/4) (USA) dan C (Inggris).

2 mm

Page 156: 136. Strombosia javanica

142 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 682 kg/cm2 (basah) ; 1196 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 577 kg Keteguhan tekan maksimum: 387 kg/cm2 (basah) ; 659 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 101.000 kg/cm2 (basah) ; 144.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengampelasan pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Perekatan, pengetaman sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kayu memiliki persentase jaringan abormal (kayu reaksi) tinggi, menyebabkan serat terangkat dan berbulu. Kadang dijumpai kayu reaksi memanjang berbentuk alur, sehingga kualitas pengerjaan rendah.

Pustaka 79, 101, 177, 252

Page 157: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 143

70. Grevillea robusta Proteaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Silky oak Nama botani Grevillea robusta A.Cunn.ex R.Br. Nama lokal Salamander (Jawa Barat) Nama lain Australian silky oak, carvalino

sedoso, east african silky oak, gravilea, grevilea, helecho, kawilia, lacewood, pino rojo, roble de pelota, roble de seda, roble redoso, solk oak grevilea, southern silky oak, tuggan-tuggan

Penyebaran di dunia

Australia, Afrika Selatan, USA

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, bentuk lengkung, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna merah kecoklatan jelas dipisahkan dari kayu gubal yang berwarna kuning pucat. Kayu bercorak Serat lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,61 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 442 kg/cm2 (basah) ; 738 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 420 kg

2 mm

Page 158: 136. Strombosia javanica

144 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan tekan maksimum: 205 kg/cm2 (basah) ; 357 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 89 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 74.000 kg/cm2 (basah) ; 83.000 kg/cm2 (kering)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk cepat, papan dengan ketebalan kurang dari 32 mm membutuhkan waktu 11 – 17 hari, sedangkan papan dengan tebal lebih dari 63 mm memerlukan waktu 31 – 51 hari. Pengeringan dalam dapur pengering dianjurkan dengan jadwal T3C2 (4/4); T3C1 (8/4) (USA), C (Inggris), 3 (Perancis).

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah, dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 21, 27, 28 , 29, 33, 41, 45, 46, 62, 65, 79, 113, 150,

160, 161, 177, 187, 241, 252, 259, 264, 309, 310, 352

Page 159: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 145

71. Guazuma ulmifolia Sterculiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang

Ajya

Nama botani Guazuma ulmifolia Lamk. Nama lokal Jati blanda (Ngawi, Jawa Barat) Nama lain Anhuiba, aquich, aquiche, aquicho,

bastard cedar, bay-cedar, bois d’orme, bois puant, bois zombre, bolaina, boss d’orme, bulines, cabal-pixoy, cablote, caca de mico, camba-aca, cambeza de negro, caulote, cedre, cedre jaune, chicarion, chicharron, coco, contamal, cuahulote, cuaulote, dinakra, gua-azuma, granadilo, guacima, guacima boba, guacima cimarrona, guacima de caballo, guacimillo, guacimo, guacimo baba, guacima blanco, guacima colarado, guacima colorado, guacima de ternero, guacima dulce, guacima macho, guazuma, guazuma plum, hetre gris, hetre vert, ibixuma, inga negro, inga-hu, lumanasi, jacocalalu, kudzir, Luicho-vainilla, mahot baba, mahot-vert, majagua de toro, marmelero, motamba, mutumba, orme d’amerique, orme des antillles, palote negor, papayillo, pigeon-wood, pixoi, seruru, shumgin, sungi, sungin, tablote, tapaculo, tzuni, tzuyui, udzir, uiguie, vacima, west Indian elm, wonan, ya-ana, yaco de venado, yaco granadillo, zam-mi

Penyebaran di dunia

Amerika Tengah, Amerika Latin, Indonesia, Malaysia

Page 160: 136. Strombosia javanica

146 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Jawa Tengah, Jawa Barat

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kekuningan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih muda. Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 933 kg/cm2 (basah) ; 1394 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 449 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 117.000 kg/cm2 (basah) ; 135.000 kg/cm2 (kering)

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik. Perekatan sedang dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 110, 154, 218, 220, 243, 252, 273, 274, 275, 310

2 mm

Page 161: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 147

72. Heritiera littoralis Sterculiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Barit Nama botani Heritiera littoralisAiton Nama lokal Lungulo (Manado), talungang,

peropa kaputi, longon, dungu, rumu (Sulawesi), dungun (Kalimantan), rumah tioi, rumbai, bib safat, kab magos, weketare, rurum (Maluku).

Nama lain Baut, bayagkabayo, bayor laut, bayui, chandmara, chomuntiri, choo muntri, cui, dongon, dumon, dungon de mangle, dungon-dagat, dungon-lalau, dungon-lante, dungon-lata, dungon-late, dungon-latian, dungon-pakat, dungon-pakatan, dungun, dunnia, etuna, heritiera, kanazo, kannady ilai, kolland, looking-glasstree, magayao, malarungon, mawtda, new guinea heritiera, ngawan kai, palogapig, palugapig, palungapoi, panurapin, paronafin, pelir kambing, pinlekanazo, red mangrove, sunder, sundri, sundrichand, tulip mangrove

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Australia, Brunei, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Kepulauan Solomon, Srilangka, Vanuatu

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Kalimantan, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu bercorak Serat berpadu dan lurus Kandungan silika sedang

Sifat fisis Berat jenis 0,83 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut rendah, kayu relatif

2 mm

Page 162: 136. Strombosia javanica

148 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

stabil

Penampang radial (r)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 789 kg/cm2 (basah) ; 1223 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 752 kg Keteguhan tekan maksimum: 415 kg/cm2 (basah) ; 616 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 155 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 148.000 kg/cm2 (basah) ; 171.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Kandungan silika sedang, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul dan menurunkan kualitas hasil pengerjaan dengan mesin

Pustaka 49, 53, 64, 68, 72, 77, 78, 79, 100, 105, 144, 146, 161, 177, 188, 241, 252, 256, 260, 280, 294, 295, 314, 335, 341, 344, 349

Page 163: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 149

73. Hernandia ovigera Hernandiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Banago Nama botani Hernandia ovigera L. Nama lokal Hapo-hapo delok (Sumatera Barat),

kalimbouwan, benoa (Manado), morobiu-morobiu (Sulawesi), kayu kundur, eposi (Bengkulu), ikan mata kusel, kena hamma, pofirie, papiri (Maluku), krimar, kremar, sogotaub (Manokwari)

Nama lain Hemandia, indang, kementing laut, kolon-kogon, kolong-kolong, koron-koron, kung-kung, malatangan-tangan, malatapai, pantog-lobo, taba-taba

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi, Maluku, Manokwari

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat keunguan jelas dipisahkan dari bagian gubal yang berwarna lebih muda Kayu bercorak Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,37 ; kelas kuat IV Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 7%

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis - 2 mm

Page 164: 136. Strombosia javanica

150 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Berat jenis kayu rata-rata 0,38 di bawah berat jenis yang disyaratkan, sehingga untuk mebel harus dipilih dari bagian yang memiliki berat jenis lebih dari 0,40

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 42, 64, 105, 188, 252, 280

Page 165: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 151

74. Hevea brasiliensis Euphorbiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Rubberwood Nama botani Hevea brasiliensis (Willd. ex

A.L.Juss) Muell. Arg. Nama lokal Kayu Karet (Jawa) Nama lain Arbol de caucho, caoutchonc

tree, capi, conori, hatti, hevea, jacia, jeve, jeve debil fino, jeve debil muerto, jeve fino, mapalapa, messigne, para rubber, para rubber tree, rapparapa, seringa, seringa mapa, seringa mashan, seringa rana, seringuera, seringuera (s) amarella, s. barriguda, s. branca, s. chicote, s. da catinga, s. terra firme, s. folha de maniva, s. itauba, s. itaubarana, s. legitima, s. pescoco de veado, s. preta, s. roxa, s. tambaqui, s. torraba, s. vermelha, seve juballi, shinga del cerro, shiringa amarilla, shringa, sibi-sibi, urco seringa

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Afrika, Amerika Tengah, Amerika Latin, India, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Jawa

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Ciri umum Kayu teras berwarna putih kekuningan tidak dipisahkan secara nyata dengan bagian gubal yang berwarna sama. Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,59 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak awet, mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

2 mm

Page 166: 136. Strombosia javanica

152 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Kekerasan: 451 kg Keteguhan tekan maksimum: 259 kg/cm2 (basah) ; 429 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 87 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 72.000 kg/cm2 (basah) ; 85.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengetaman dan pengampelasan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pembubutan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 33, 62, 63, 79, 208, 227, 252, 268, 292, 324, 342,

345

Page 167: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 153

75. Hibiscus tiliaceus Malvaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Blue mahoe Nama botani Hibiscus tiliaceusL. Nama lokal Baru (Sumatera Selatan), wasso

(NTT), waru, waru lengis, tengio (Jawa)

Nama lain Bago, balibago, bauan, bitnong, bolibago, danglin, banglog, emajagua, jablot, lambago, laoga, mahu, majagua, majagua azul, malabago, malibago, malubago, marakapas, mayambago, mountain mahu, ragindi, seaside mahu

Penyebaran di dunia

Amerika tengah, Amerika latin, Indonesia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Jawa, NTT

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua agak kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Kembang susut tinggi, kayu kurang stabil

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 168: 136. Strombosia javanica

154 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 252, 273, 280

Page 169: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 155

76. Homalium foetidum Flacourtiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Malas Nama botani Homalium foetidum (Roxb.)

Benth. Nama lokal Momala, kayu watu

(Manado), matandauw (Kalimantan), hija, heja, karondang rante (Sulawesi), ropil, hoti besi putih, hati besi merah, suli, ngersauw, merkai, samol, ropir (Maluku)

Nama lain Aranga, bansisian, batu bagelang, gia, hate besi, hate fina, hia, led, kalat-kalat, keruing rengkas, kolaka, melmas, merhai, molaba, momala, mustigawe, ngersaum, padang, petaling, petaling padang, puyut, samar, sclimbar, selimbar, takaliu

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Sulawesi, Maluku

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel/perabot, bubutan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan tidak jelas batasnya dengan kayu gubal yang memiliki warna sama Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,82 ; Kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 170: 136. Strombosia javanica

156 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk cepat, kayu dengan tebal kurang dari 32 mm perlu waktu kurang dari 10 hari untuk mengering, sedangkan papan dengan ketebalan lebih dari 63 mm perlu waktu kurang dari 30 hari. Pengeringan dengan dapur pengering dianjurkan menggunakan jadwal pengeringan T3D2/T3C1 (USA) atau D (Inggris)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Pustaka 49, 62, 63, 79, 91, 105, 154, 177, 229, 252,

257, 329, 334, 342

Page 171: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 157

77. Homalium tomentosum Flacourtiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Burma lancewood Nama botani Homalium tomentosum (Vent.) Benth. Nama lokal Delingsem (Jawa) Nama lain Khanang, mai-kan-ang, moulmein

lancewood, myaukchaw, myaukngo, myaukrigo, ob, thewalaw

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Jawa

Kegunaan Mebel/perabot, bubutan Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kemerahan tidak jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang memiliki warna sama. Serat lurus, bergelombang.

Sifat fisis Berat jenis 0,91 ; kelas kuat I Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 894 kg/cm2 (basah) ; 1383 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 181 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 124.000 kg/cm2 (basah) ; 143.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 172: 136. Strombosia javanica

158 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, moulding, pengetaman, pengampelasan, dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 68, 77, 79, 81, 100, 149, 161, 212, 252, 260, 297, 326

Page 173: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 159

78. Hopea beccariana Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Amang jankar Nama botani Hopea beccariana Burck Nama lokal Merawan, merawan batu,

merawan daun lebar (Riau) Nama lain Amang terubuk, banjutan

jangkang, chengai pasir, chengal, gagil, garang buaya daun kecil, jangkang, lempong mit, mahan besi, mangarawan, mangerawan, manirawan, mengarawan, merawan jangkang, merawan kunyit, merawan penak, nuas nyerakat hitam, nyerakat hitam, selangan, selangan hijau, selangan penak, tenggerawan

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran, mebel untuk di luar ruangan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,80 ; kelas kuat II Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis - 2 mm

Page 174: 136. Strombosia javanica

160 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan dan polishing mudah dengan hasil baik. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

Pustaka 24, 62, 63, 64, 79, 233, 237, 252

Page 175: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 161

79. Horsfieldia irya Myristicaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Horsfieldia Nama botani Horsfieldia irya (Gaertn.) Warb Nama lokal Piangu, lapak, marahan

(Kalimantan), metangoh (Palembang), pianggu, dareh-dareh (Sumatera Utara), jelutu (Bangka)

Nama lain - Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kuno, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih muda Serat lurus, bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,43 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 351 kg/cm2 (basah) ; 566 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 184 kg Keteguhan tekan maksimum: 174 kg/cm2 (basah) ; 345 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 51 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 244 kg/cm2 (basah) ; 376 kg/cm2 Kekakuan 87.000 kg/cm2 (basah) ; 102.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 176: 136. Strombosia javanica

162 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman, pengampelasan dan pembubutan sedang dengan hasil agak baik. Pelengkungan sedang, dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 46, 105, 177, 252, 342

Page 177: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 163

80. Hymenaea courbaril Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Coubaril Nama botani Hymenaea courbaril A.Cunn. Nama lokal Locus (Kediri) Nama lain Ear-pod wattle, Papuan wattle Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kemerahan, dipisahkan secara jelas oleh kayu gubal yang berwarna coklat pucat Kayu bercorak garis-garis gelap Serat lurus, berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,58 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 178: 136. Strombosia javanica

164 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan mudah, dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 5, 33, 34, 38, 51, 56, 61, 62, 63, 64, 79, 80, 82, 101,

102, 107, 110, 112, 157, 161, 186, 187, 195, 208, 211, 220, 222, 223, 252, 259, 263, 273, 274, 275, 304, 326, 327, 331, 339, 340, 342

Page 179: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 165

81. Hymenodictyon excelsum Rubiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Aligango Nama botani Hymenodictyon excelsum (Roxb.) Wallich

ex. Roxb. Nama lokal Tur, tuhubula, jubar, sanga pat

(Maluku), jabon (Jawa Timur), hafe (Kupang)

Nama lain Bandara, barthoa, bartu, bauranga, bhamina, bhaulan, bhawarmal, bhawasar, bhohar, bhorkond, bhorkoru, bhrosal, bhurkul, biharuk, blalena, bodoka, burja, burker, burkunda, chetippa, dadhippa, dhauli, doncelo, dondru, dudi-yetta, dumsa-gyaw, itthilei, kakurkat, karar, kedah, khusan, khutan, konsa, kukurkat, kuthan, lamkana, lunia, mahuwa, mai-sonpu, malam kall, medang keladi, monnabillu, nichan kadambu, peran tholi, peranjloi, peruntholi, phaldu, potur, purgur, sagapur, sali, u-lok, vella-kadambu, yetta

Penyebaran di dunia

Bangladesh, Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Kupang, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning kecoklatan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna hampir sama Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,46 ; kelas kuat III Pengeringan Pengeringan alami agak cepat, dalam

dapur pengering sedang, yaitu 11 – 17 hari untuk ketebalan papan kurang dari 32 mm, sedangkan untuk papan lebih tebal dari 63 mm, pengeringan memerlukan waktu 31 – 51 hari.

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

2 mm

Page 180: 136. Strombosia javanica

166 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan tekan maksimum: 100 kg/cm2 (basah) ; 188 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 71.000 kg/cm2 (basah) ; 84.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Pembubutan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53, 101, 149, 244, 247, 252, 260, 280

Page 181: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 167

82. Intsia bijuga Caesalpiniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Merbau, kwila Nama botani Intsia bijuga (Colebr.) O Kuntze Nama lokal Kayu besih merah, kayu besi,

kayu tea, ro, duwara (Maluku), merbauw (Sumatera Utara), ipi, kintom (Manado), ekithe (Bengkulu), ibla (Sumba)

Nama lain Ai fra mas, aizella, bafn ooi, bendora, borneo teak, choyo, dedira, dort, dowora, eh, finuki-ukaba, ghughole, go nvoe, go nuoe, gox nuwowse, hintzy, ifet, ifil, ihili, ipil, isere, ivili, kaboing, kayu besi, kebuk, kelo, kivili, krakas prek, kubok, kubuk, kuren, kwila, lehase, lumpha, lumpho-thale, makhamong, makhar, maruasi, melila, mer, merbanu changkat, merbaue, mirabow, mollucan ijzerhout, mollucan ironwood, nityanmis, ombong, pas, pradu-thale, sabol, sekka, show, sira, tariti, tashiro-mame, tat-talun, telat, thort, tos, tuamis, u’ula,vesi, vuvuta, wantal, waruasi, wesele, zolt, zort

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Australia, Fiji, India, Indonesia, PNG, Filipina, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, NTB, Sulawesi, Maluku

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, mebel kantor, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan. Terdapat variasi warna tinggi dalam satu papan. Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang Kandungan silika tinggi

2 mm

Page 182: 136. Strombosia javanica

168 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat fisis

Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 1004 kg/cm2 (basah) ; 1403 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 512 kg/cm2 (basah) ; 707 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 188 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 571 kg/cm2 (basah) ; 707 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 145.000 kg/cm2 (basah) ; 168.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan, baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar dengan hasil buruk. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pengukusan, karena adanya getah yang keluar selama pengukusan

Catatan - Pengampelasan dan perekatan sukar pada permukaan kayu berminyak

- Pembubutan buruk pada kayu yang mempunyai serat berpadu dan/atau bergelombang

- Polishing buruk karena adanya getah di permukaan kayu.

- Dalam penggunaannya dengan besi, mudah berkarat.

Pustaka 6,7,8, 45, 46, 47, 48, 51, 62, 63, 67, 79, 88, 91, 100, 105, 117, 120, 134, 160, 161, 177, 183, 187, 188, 191, 195, 211, 228, 250, 252, 257, 262, 271, 279, 280, 295, 296, 309, 335, 342

Page 183: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 169

83. Intsia palembanica Caesalpiniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Merbau Nama botani Intsia bijuga (Colebr.) O Kuntze Nama lokal Anglai (Kalimantan Selatan),

ipil (Kalimantan Timur), alai (Kalimantan Barat), mesbo, merbah (Aceh), merbou, merbaw, marbau (Sumatera Utara), mebau (Palembang), Tuho (Nias)

Nama lain Aizella, borneo teak, go nuoe, hintsy, ipil, kwila, lum-pho, lumpha, lumpho, makhamong, marbau, miraboo, miraboo laut, mirabow, tat talun, vula, vesi

Penyebaran di dunia

Australia, Myanmar, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Thailand

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Sumatera

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, rak dapur, ruang makan, mebel kantor, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat gelap agak kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan. Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang Kandungan silika tinggi.

Sifat fisis

Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 184: 136. Strombosia javanica

170 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 774 kg/cm2 (basah) ; 1093 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 750 kg Keteguhan tekan maksimum: 435 kg/cm2 (basah) ; 593 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 126 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 412 kg/cm2 (basah) ; 604 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 137.000 kg/cm2 (basah) ; 154.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pembubutan dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar, dengan hasil kurang baik. Pengampelasan mudah dengan hasil baik kecuali pada kayu bergetah Pembubutan mudah dengan hasil baik, kecuali pada kayu yang mempunyai serat berpadu dan/atau bergelombang Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pengukusan, karena getah keluar selama pengukusan Polishing buruk.

Catatan - Permukaan kayu yang mengeluarkan getah menyebabkan sukar diampelas, direkatkan dan dipolis. Perekatan dianjurkan dengan perekat kasein.

- Dalam penggunaannya dengan bahan besi mudah berkarat.

Pustaka 42, 43, 51, 62, 63, 64, 68, 79, 81, 88, 100, 101, 105, 113, 149, 160, 161, 177, 187, 206, 208, 207, 211, 228, 250, 252, 257, 279, 294, 295, 297, 299, 305, 315, 316, 342, 343, 349

Page 185: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 171

84. Khaya anthoteca Meliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang African mahogany Nama botani Khaya anthoteca (Welw.) C.DC. Nama lokal Mahuni uganda, kaya (Jawa

Barat) Nama lain Acajou blanc, acajou d’afrique,

acajou krala, acajou mangora, ahafo timber, akwantannuro, anthotheca, arwabotioro, benin mahogany, benin wood, bie-eh-nasa, diala, dubini, dukuma fufu, funfun, ghana mahogany, grand bassam mahogany, heavy african mahogany, ivory coast mahogany, khaya, khaya mahogany, kirumbo, krala, kruba, krumben, kwabaho, kwabohori, kwabohoro, kwantannuro, lagos wood, lpaki, lra, mangona, mpohe, munyama, ngollon, nigerian mahogany, odupon, ogigedu, ogwango, ogwango nofuwa, red mahogany, smooth barked african mahogany, uganda mahogany, white mahogany

Penyebaran di dunia

Afrika, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas oleh kayu gubal Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

2 mm

Page 186: 136. Strombosia javanica

172 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak,bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk cepat, 11 – 17 hari untuk mengeringkan papan setebal kurang dari 32 mm, dan 31 – 51 hari untuk papan setebal lebih dari 63 mm.

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 570 kg/cm2 (basah) ; 862 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 416 kg Keteguhan tekan maksimum: 260 kg/cm2 (basah) ; 434 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 119 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 81.000 kg/cm2 (basah) ; 96.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, moulding, perekatan, pengetaman, pengampelasan pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pengukiran, moulding, pembubutan sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 27, 29, 34, 40, 43, 45, 51, 61, 62, 63, 79, 85, 108,

110, 113, 126, 130, 152, 160, 161, 162, 182, 193, 197, 204, 205, 211, 252, 259, 303, 326, 332, 342

Page 187: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 173

85. Koompassia excelsa Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Tualang Nama botani Koompassia excelsa (Becc.) Taubert Nama lokal Ketapang, wehis, dohe, tapang,

benggeris, benggeris putih (Kalimantan)

Nama lain Ginoo, kayu raja, kayu rajah, mangaris, manggis, menggaris, menggeris, raja kayu, tapang, yuan

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih muda Kayu bercorak Serat berpadu Kandungan silika tinggi

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,87 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4,5% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 860 kg/cm2 (basah) ; 1145 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 506 kg/cm2 (basah) ; 657 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 164 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 619 kg/cm2 (basah) ; 714 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 154.000 kg/cm2 (basah) ; 171.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 188: 136. Strombosia javanica

174 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran sukar dengan hasil kurang baik Perekatan sukar, terutama dengan perekat Urea Formaldehida

Catatan - Kandungan silika tinggi, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

- Permukaan kayu harus rata dan kering untuk mendapatkan hasil perekatan optimal.

Pustaka 1, 51, 64, 68, 79, 86, 100, 101, 164, 177, 188, 192, 206, 207, 208, 225, 227, 228, 234, 238, 252, 259, 280, 295, 329, 342, 343, 348

Page 189: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 175

86. Koompassia malaccensis Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Thongbueng Nama botani Koompassia malaccensis Maingay

ex Benth. Nama lokal Menggeris (Lampung),

berniung, pah, hampas, pak, anpas (Kalimantan), kumpas, kempas (Sumatera)

Nama lain Ampas, bengaris, berniung, empas, enggaris, enggeris, garis, gemaris, gembris, gemeris, goraci, hampas, impas, inggeris, kampas, kayu batu, kempas angin, kempas rawang, kompas, kumpas, madang koran, mengerih, mengeris, menggaris, menggeris, menggeris rawang, menggeris talang, menggris, mengris, ngeris, ngeris abang, njari, nyari, umpas, pa, pah, paniasi, sabanting, tanggaris, thongbeng, thongbueng, tualang ayam, tumaling, turturan batu, umpas

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning keputihan Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,58 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

2 mm

Page 190: 136. Strombosia javanica

176 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan alami lambat, pengeringan buatan termasuk lambat dengan perkiraan waktu pengeringan 18 – 28 hari untuk papan dengan ketebalan kurang dari 32 mm dan 52 – 84 hari untuk papan dengan ketebalan lebih dari 63 mm.

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 868 kg/cm2 (basah) ; 1179 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 526 kg/cm2 (basah) ; 691 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 112 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 584 kg/cm2 (basah) ; 687 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 164.000 kg/cm2 (basah) ; 186.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Pengampelasan dan polishing mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 38, 41, 51, 61, 64, 78, 79, 100, 101, 113, 122, 160,

164, 177, 187, 188, 195, 207, 208, 211, 228, 229, 238, 252, 279, 295, 299, 316, 343

Page 191: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 177

87. Leucaena glauca Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Acacia Nama botani Leucaena glauca (Wild.) Benth. Nama lokal Kemlandingan (Jawa) Nama lain Acacia pallida, acle, amon, aroma

blanca, aroma boba, aroma mansa, barba de leon, bois bourro, bois lollo, bolillo, campeche, canafistula dimonte, cascahuite, chajal, chajlib, chamba, chashi, durote, gaucamayo de montana, giant ipil-ipil, grains de linpays, granadillo bobo, granadino, granalino, guaje, guajillo, guaxi, guje de castilla, heoindilla, hoatzin, huashi, huatsin, ipil-ipil, jimbay, jocor, jumby bean, kiulilac, koa haole, lamtora, leadtree, leleques, leucaena, lino, lino criollo, macata blanc, monval, pacapaca, panelo, pete, santa helena, shack-shack, tamarindillo, tantan, tumbarabu, uaxi, uaxin, vahi blanco, veranero, west indies mimoja, wild taman, wild tamarind, xaxim, yaje, zarcilla, zarza blanca

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Afrika, Amerika (Utara, Tengah dan Latin), Indonesia, PNG

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sumatera

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan, dipisahkan secara jelas oleh kayu gubal yang berwarna putih kekuningan. Kayu bercorak Serat lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,82 ; kelas kuat II

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan dan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis -

2 mm

Page 192: 136. Strombosia javanica

178 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik. Polishing baik.

Catatan - Pustaka 111, 220, 251, 252, 274, 330, 335

Page 193: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 179

88. Litsea ferruginea Lauraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Medang Nama botani Litsea ferruginea Nama lokal Umawak merah (Aceh), medang

kulit manis, medang tareling, medang etem, lebau pajo etem (Sumatera Barat), medang, pahawak, pahawas, kusuk muntui (Kalimantan), medang ekor anjing (Palembang)

Nama lain Batikuling, boi loi, bolly gum, bollywood, brown beach, medang, medang padang, ondon

Penyebaran di dunia

Australia, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Aceh, Sumatera Barat, Palembang, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang makan, ukiran, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kemerahan tidak jelas dipisahkan dengan kayu gubal Serat berpadu, bergelombang dan saling bersilangan

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,50 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7%

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 647 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 402 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 194: 136. Strombosia javanica

180 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, moulding, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 46, 51, 79, 252

Page 195: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 181

89. Litsea sebifera Lauraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bombi Nama botani Litsea sebifera Blume Nama lokal Kalangkala, kalangkala, karang

bala (Kalimantan) Nama lain Bomi, chandria, chiur, churo,

elumpurukki, gar bijaur, garoli, gwa, kalla-karuna, katakamma, kathula, katmara, kukw chita, lenja, lenjo, mai-dasak, mai-mi-myen, mai-ong-tong, maida-lakadi, maida-lakri, maidalakri, meda lakri, medh, menda, narra-alagi, ondon, rahan, rian, shingran, singrauf, suppatnyok, tagu-shaw

Penyebaran di dunia

Myanmar, China, India, Indonesia, Malaysia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna hampir sama Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,7 ; kelas kuat II Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis -

2 mm

Page 196: 136. Strombosia javanica

182 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53, 149, 244, 252, 260

Page 197: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 183

90. Lophopetalum javanicum Celastraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Perupuk Nama botani Lophopetalum javanicum (Zoll.) Turcz. Nama lokal Medang (Jambi), perupuk, kerupuk

(Riau), molomagan, bangkorio (Sulawesi), perupuk talang (Bengkulu), galagak, parupuk (Kalimantan)

Nama lain Adau, balpale, banate, dual, mata ulat, perupok, sang trang, seng sa, song sa, taung-yemare

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jambi, Riau, Bengkulu, Sulawesi Utara, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bubutan, bentuk lengkung

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda kemerahan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,54 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6%

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan tekan maksimum: 199 kg/cm2 (basah) ; 372 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 96 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 73.000 kg/cm2 (basah) ; 80.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 198: 136. Strombosia javanica

184 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pengerjaan dengan mesin memerlukan keahlian khusus untuk menghindari pecah retak.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 177, 252, 342

Page 199: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 185

91. Madhuca malaccensis Sapotaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Basong Nama botani Madhuca malaccensis (C.B. Clarke)

H.J. Lam Nama lokal Wala (NTT) Nama lain Kamayan, nato, nyatoh, rian,

sundek Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Thailand

Penyebaran di Indonesia

NTT

Kegunaan Mebel/perabot, bentuk lengkung Ciri umum Kayu teras berwarna coklat agak

keunguan jelas dibedakan dari kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak, terutama bagian gubal diserang bubuk Kelas awet IV

Sifat mekanis -

2 mm

Page 200: 136. Strombosia javanica

186 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 68, 100, 252, 295, 343

Page 201: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 187

92. Maesopsis eminii Rhamnaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Musizi Nama botani Maesopsis eminii Engl. Nama lokal Kayu Afrika (Jawa Barat) Nama lain Aweru, bo-ay-wreh, bu-ay-wreh,

dzotrubo, esenge, igilogbon, maesopsis, manasati, masiar, mbarika, muguruka, muhongera, muhumula, muhunya, musira, musizi, mutere, ndunga, nkangvele, nsira, omuhumula, omuside, onwa

Penyebaran di dunia

Afrika, Fiji, India, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan jelas dipisahkan dari kayu gubal yang berwarna kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,46 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

2 mm

Page 202: 136. Strombosia javanica

188 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 459 kg/cm2 (basah) ; 709 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 290 kg Keteguhan tekan maksimum: 238 kg/cm2 (basah) ; 405 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 88 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 79.000 kg/cm2 (basah) ; 92.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pemboran, pengukiran dan pembubutan sukar dengan hasil kurang baik karena serat banyak terangkat. Pelengkungan sukar walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Pengukiran sebaiknya dilakukan dengan tenaga manusia agar serat terangkat dan pecah retak dapat dihindari.

- Sebagian besar hasil pengerjaan dan pemesinan menunjukkan hasil serat terangkat atau berbulu. Pisau kerja sebaiknya dalam keadaan tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

Pustaka 8, 10, 11, 41, 45, 51, 57, 62, 63, 66, 79, 108, 109, 110, 113, 120, 137, 140, 151, 160, 187, 204, 205, 208, 241, 252, 259, 264, 276, 292, 310, 342

Page 203: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 189

93. Mangifera altissima Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Mango Nama botani Mangifera altissima Blanco Nama lokal Gawil (Lombok), taeh (Sumatera

Barat) Nama lain Asam, machang, malapaho,

mangga, mango, membacang, pahutan, thayet, xoai

Penyebaran di dunia

Kamboja, China, Hawaii (US), India, Indonesia, Laos, malaysia, Myanmar, PNG, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Lombok, Sumatera Barat

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kuning kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 630 kg/cm2 (basah) ; 1058 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 465 kg Keteguhan tekan maksimum: 301 kg/cm2 (basah) ; 524 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 105 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 372 kg/cm2 (basah) ; 657 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 108.000 kg/cm2 (basah) ; 133.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 204: 136. Strombosia javanica

190 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan.

Catatan - Rendahnya kualitas pengerjaan karena kayu banyak mengandung kayu reaksi menyebabkan serat terangkat dan berbulu.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengerjaan pisau kerja sebaiknya tajam dan sudut potong kurang dari 20°.

Pustaka 79, 105, 177, 252, 285, 342

Page 205: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 191

94. Mangifera foetida Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang La-mut Nama botani Mangifera foetida Lour. Nama lokal Mawang (Kalimantan Barat), bonau,

ambajang rawang halus, ambacang (Sumatera Barat), bacang marosmargus (Sumatera Utara), ambacang utan (Aceh)

Nama lain Machang, mango, sepam, wangi Penyebaran di dunia

Myanmar, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sumatera

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, mebel untuk di luar ruangan, bentuk lengkung, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kehijauan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna sama Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,59 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis -

2 mm

Page 206: 136. Strombosia javanica

192 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 68, 100, 208, 237, 247, 252, 300, 346

Page 207: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 193

95. Mangifera indica Anacardiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Mango Nama botani Mangifera indica L. Nama lokal Pelem (Jawa), ampelan dotan, lukup

(Aceh), pelempoh, pleman (Jawa Timur), mangga hutan, taipa wana, polem (Jawa Barat), to karuku (Sulawesi), mangga utan, wasumar (Maluku)

Nama lain Asam, bobbie manja, edel, ledel, kajanna manja, kangit, kanit, kehngid, machang, malapaho, manga, mangga, manggaboom, manggo, membacang, pahutan, pahuten, thayet, xoai

Penyebaran di dunia

Bangladesh, Kamboja, China, Hawaii (USA), India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, bentuk lengkung, bubutan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat muda, Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 537 kg/cm2 (basah) ; 950 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 444 kg Keteguhan tekan maksimum: 258 kg/cm2 (basah) ; 474 kg/cm2(kering)

2 mm

Page 208: 136. Strombosia javanica

194 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan lengkung statis: 182 kg/cm2 (basah) ; 238 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 80.000 kg/cm2 (basah) ; 120.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan dan pengampelasan mudah dengan hasil baik Moulding sukar dengan hasil kurang baik terutama pada kayu yang mempunyai serat bergelombang Pengetaman sukar dengan hasil kurang baik, karena adanya serat berpadu atau bergelombang dan kayu reaksi Pembubutan sukar dengan hasil kurang baik, terutama karena karena adanya serat berpadu atau bergelombang dan kayu reaksi yang menyebabkan serat terangkat dan berbulu

Catatan - Rendahnya kualitas pengerjaan karena seratnya berpadu dan bergelombanng serta banyaknya kayu reaksi menyebabkan serat terangkat dan berbulu.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengerjaan pisau kerja sebaiknya tajam dan sudut potong kurang dari 20°

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 79, 177, 214, 216, 268, 285, 342

Page 209: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 195

96. Melaleuca leucadendron Myrtaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Broad leaved tea-tree Nama botani Melaleuca leucadendron (L.) L. Nama lokal Gelam (Palembang, Asahan),

aisanamasa putih, ngelam, lilam, kayu putih (Maluku, Papua), ai ulun moros (NTT), galam (Kalimantan Tengah), kenom (Kupang), gelam tikus (Bangka)

Nama lain Aceite de cayeput, ai kelane, al-carabutan, atchoourgo, balsamo de cayeput, baru galang, bus, bottlebrush, cajeput, cajeput oil tree, cayeputi, irano, irano elan, iren, itaho, kaju gelang, kayaputi, kayu puteh, m’me, meu, milkwood, niaouli, paper bark, paperbark tree, putih, punk tree, sa-met, sakelan, smach, swamp tea tree, tea tree, waru gelang, white paper bark, white tea tree, yeon nadi

Penyebaran di dunia

Australia, Brunei, Myanmar, Kamboja, Hawaii (US), India, Indonesia, Malaysia, Kepulauan Kaledonia Baru, PNG, Kepulauan Solomon, USA

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan, NTT, Maluku, Papua

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, rak dapur, mebel kantor

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan samar-samar dipisahkan terhadap kayu gubal yang berwarna kuning keputihan Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut tinggi, kayu kurang stabil

2 mm

Page 210: 136. Strombosia javanica

196 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak,bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringandalam dapur pengering cepat, untuk ketebalan papan dibawah 32 mm, dibutuhkan waktu kurang dari 10 hari, jika papan lebih tebal dari 63 mm, dibutuhkan waktu sampai 30 hari.

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 805 kg/cm2 (basah) ; 1217 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 752 kg Keteguhan tekan maksimum: 443 kg/cm2 (basah) ; 672 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 149 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 122.000 kg/cm2 (basah) ; 140.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pengukiran, pengetaman dan pembubutan sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu mengandung silika, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

- Pengukiran sebaiknya dalam kondisi kering agar pahat/pisau/alat kerja tidak cepat tumpul.

- Pembubutan sebaiknya dilakukan dalam kondisi kering untuk menghindari perubahan bentuk dan retak angin.

Pustaka 12, 18, 42, 46, 62, 63, 64, 74, 79, 100, 105, 113, 114, 150, 161, 177, 187, 188, 240, 242, 246, 252

Page 211: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 197

97. Michelia champaca Magnoliaceae

Penampang tangensial (t)

Penampang melintang/transversal (x)

Nama dagang Chambaggam Nama botani Michelia champaca L. Nama lokal Medang cempaka (Palembang),

cempaka kuning (Bali, Lombok), cinkeh (Jawa Tengah)

Nama lain champ, champa, champak, champakamu, chempagam, chempaka merah, chyamka, kanchanamu, kola sampige, kud champa, laran, napu, oulia champ, saga, sagawa, sampenga, sampige, sanga, sapu, sonchampa, tita sopa

Penyebaran di dunia

Myanmar, China, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Palembang, Jawa Tengah, Bali, Lombok

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan, mebel untuk di luar ruangan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,50 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organsime perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 429 kg/cm2 (basah) ; 674 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 451 kg Keteguhan tekan maksimum: 221 kg/cm2 (basah) ; 375 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 62 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 71.000 kg/cm2 (basah) ; 84.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 212: 136. Strombosia javanica

198 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar dengan hasil sedang. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan

Pustaka 53, 81, 100, 149, 230, 244, 252, 260, 314, 344

Page 213: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 199

98. Michelia montana Magnoliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Camphaca Nama botani Michelia montana Blume Nama lokal Cempaka utan (Jawa Tengah),

manglid, manglid campaka (Jawa Barat), cepoko (Jawa Timur)

Nama lain champ, champaca, chempaka, hangilo, saga, sagawa, sandit, sanga

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning kecoklatan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat pucat Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,48 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 5%

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap organsime perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 540 kg/cm2 (basah) ; 713 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 322 kg Keteguhan tekan maksimum: 270 kg/cm2 (basah) ; 426 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 90.000 kg/cm2 (basah) ; 104.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 214: 136. Strombosia javanica

200 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pustaka 79, 214, 216, 252

Page 215: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 201

99. Morus alba Moraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang White mulberry Nama botani Morus alba L. Nama lokal Murbei, bebesaran lampung

(Jawa), bebesaran (Jawa Barat) Nama lain chinni, chun, gelso bianco, labri,

mawon, murier blanc, ngap-set-ting, posa, shahtul, shatut, silworm mulberry, tooti, tul, tulklu, tunt, tuntri, tut, tutri

Penyebaran di dunia

Afghanistan, Myanmar, China, India, Indonesia, Iran, Jepang, Pakistan

Penyebaran di Indonesia

Jawa

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, bentuk lengkung, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Serat lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,69 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 8%

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 546 kg/cm2 (basah) ; 888 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 824 kg Keteguhan tekan maksimum: 278 kg/cm2 (basah) ; 491 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 169 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 216: 136. Strombosia javanica

202 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Kekakuan: 76.000 kg/cm2 (basah) ; 107.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Pustaka 29, 73, 100, 149, 199, 213, 214, 215, 219, 226, 252,

260, 269, 287, 289, 328, 351

Page 217: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 203

100. Myristica buchneriana Juglandaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Darah-darah Nama botani Myristica buchneriana Warb. Nama lokal Mendarahan, balam ijuk, tetapal

(Riau) Nama lain Duguan, kaudamu, kumpang,

mutwinda, nutmeg, penarahan, tambolau

Penyebaran di dunia

Fiji, Indonesia, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Riau, Kalimantan Timur

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat merah keabu-abuan tidak dipisahkan secara jelas dari kayu gubal yang berwarna lebih muda. Serat lurus, bergelombang dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,40 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap organisme perusak, tetapi bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 491 kg/cm2 (basah) ; 716 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 236 kg/cm2 (basah) ; 436 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 342 kg/cm2 (basah) ; 496 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 98.000 kg/cm2 (basah) ; 112.000 kg/cm2 (kering)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, dianjurkan menggunakan jadwal pengeringan T10-D4S (4/4) (USA).

2 mm

Page 218: 136. Strombosia javanica

204 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 46, 79, 105, 252

Page 219: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 205

101. Neesia synandra Bombacaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Apa apa Nama botani Neesia synandra Mast. Nama lokal Bengang, si bengang (Sumatera), ki

bengang (Jawa Barat) Nama lain Durian Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan, Jawa Barat

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua

kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,55 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis -

2 mm

Page 220: 136. Strombosia javanica

206 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 68, 79, 252, 343

Page 221: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 207

102. Neonauclea calycina Rubiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Calamansanay Nama botani Neonauclea calycina (Bartl. ex DC.) Merr. Nama lokal Kolpok ketek (Jawa Timur),

cangcaratan (Jawa Tengah), anglih (Lampung), setewel batu, kemuting rimbo (Bengkulu), lengit (Sumatera Utara), jambu (Kalimantan)

Nama lain Katum kao, kepayang Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sumatera Utara, Bengkulu, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan, tidak jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Serat berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, tetapi bagian gubal tidak Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 222: 136. Strombosia javanica

208 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 252, 285, 342

Page 223: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 209

103. Nothofagus dura Fagaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Coigue Nama botani Nothofagus dura Steen. Nama lokal Pudulan (Maluku) Nama lain Anis, coihue, coyan, hualo, lengue,

nire, rauli, roble, roble ruili, South American beech

Penyebaran di dunia

Argentina, Chili, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Maluku

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bentuk lengkung, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat kekuningan Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,59 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7%

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak awet, tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering agak cepat, dianjurkan menggunakan jadwal pengeringan T2-C2 (4/4) atau T2-C1 (8/4) (USA), B (Inggris)

Sifat mekanis Kekerasan: 439 kg Keteguhan tekan maksimum: 253 kg/cm2 (basah) ; 483 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 92.000 kg/cm2 (basah) ; 116.000 kg/cm2 (kering) 2 mm

Page 224: 136. Strombosia javanica

210 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, penampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Pustaka 51, 79, 173, 252

Page 225: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 211

104. Ochanostachys amentacea Olacaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ampalang Nama botani Ochanostachys amentacea Mast. Nama lokal Tilokot, uba, ampilung

(Kalimantan), ketalen, ketalen kuning, ketalen putih (Sumatera Utara)

Nama lain Basung, empilung, gai, hampalung, ketikel, ketalen, ketokal, ketukal, lembasung, mancala, merantai, nahum, petaling, petatal, petikal, pilung, pirong, pitatar, tanggal

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua

kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna agak pucat Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,88 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4%

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak awet, tidak mudah terserang organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Kekerasan: 752 kg Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 155 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 226: 136. Strombosia javanica

212 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman, penampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Perekatan sukar direkatkan dengan hasil sedang.

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas perekatan, permukaan kayu harus kering dan rata.

Pustaka 64, 68, 100, 164, 208, 227, 228, 252, 321, 325, 344

Page 227: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 213

105. Octomeles sumatrana Datiscaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Binuang Nama botani Octomeles sumatranaMiq. Nama lokal Kayu faara, palaka, binuang, kayu

taada Nama lain Afu, bada, banosan, banuang,

barauisan, barobalobo, barong, barosing, barousan, benuwang, benua, benua motutu, benuang, benuang bini, benumba, benuwang, bilua, biluan, bilus, binuang, binonang, binua, binuang, bunuang, bunuang bini, buwar, erima, faara, fadda, fote, ilimo, ipa, jare, kabal, para, rima, samak, sanai, senao, tina, usu, walada, wenuang, winuang

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna kekuningan tidak jelas dipisahkan dengan bagian kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,37 ; kelas kuat IV Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah terserang organisme perusak. Kelas awet V

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering agak cepat, 11 – 17 hari untuk papan dengan ketebalan dibawah 32 mm untuk papan dengan ketebalan diatas 63 mm. Jadwal pengeringan yang dianjurkan menggunakan jadwal T3C2/T3C1 (USA), C (Inggris), 3 (Perancis)

2 mm

Page 228: 136. Strombosia javanica

214 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 382 kg/cm2 (basah) ; 547 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 157 kg Keteguhan tekan maksimum: 201 kg/cm2 (basah) ; 322 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 51 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 201kg/cm2 (basah) ; 322 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 69.000 kg/cm2 (basah) ; 80.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pengukiran sukar dengan hasil kurang baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan pengukusan

Catatan - Berat jenis kayu rata-rata 0,38 dibawah berat jenis yang disyaratkan, sehingga untuk mebel harus dipilih dari bagian yang memiliki berat jenis lebih dari 0,40.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 42, 46, 47, 63, 64, 68, 79, 90, 91, 105, 113, 114, 124,

160, 176, 177, 178, 187, 188, 204, 205, 227, 229, 239, 252, 280, 292, 294, 299, 345

Page 229: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 215

106. Palaquium ferox Sapotaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Nyatoh Nama botani Palaquium ferox H.J.L. Nama lokal kayu fao, kayu ampu, folouru,

tena, sawarariarum, ajandori, boompie, engerhie, sobaropi, da ai (Maluku), natu (Kalimantan)

Nama lain Bitis, nato, nyatoh batu, pencil cedar, red silkwood

Penyebaran di dunia

Australia, Indonesia, Malaysia, PNG, Kepulauan Solomon

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Maluku

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, mebel untuk di luar ruangan

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang memiliki warna lebih pucat. Serat lurus Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat II Kembang susut tinggi, kayu kurang stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, dianjurkan dengan jadwal T6D2/T3D1 (USA), E (Inggris), 5 (Perancis)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 1074 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 531 kg

2 mm

Page 230: 136. Strombosia javanica

216 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan tekan maksimum: 588 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 82 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 140.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan dan polishing mudah dengan hasil baik. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Kandungan silika tinggi, menyebabkan pisau kerja cepat tumpul.

- Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel diluar ruangan.

Pustaka 79, 100, 105, 160, 177, 187, 252, 328

Page 231: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 217

107. Parartocarpus venenosus Moraceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Ara berteh paya Nama botani Parartocarpus venenosusBecc. Nama lokal Balapukan (Kalimantan), kelutum

abu (Bengkulu), kolak (Jawa Timur), kejati (Kalimantan Barat)

Nama lain Katik, keledang, minggi, parartocarpus, pinggi, terap

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Bengkulu, Jawa Timur

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang memiliki warna hampir sama. Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,61 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6%

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis -

2 mm

Page 232: 136. Strombosia javanica

218 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 42, 68, 169, 177, 238, 246

Page 233: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 219

108. Parashorea lucida Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Meranti gerutu Nama botani Parashorea lucida(Miq.) Kurz. Nama lokal Katuko, damar cirik ayam,

damar surandik limono manis (Sumatera Barat), icap, iyap, meranti batu (Sumatera Utara)

Nama lain Chengal tiga banir, gerutu, lemsa meluit, meranti hitam

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar

Penyebaran di Indonesia

Sumatera

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kemerahan, jelas dipisahkan dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan. Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang Kandungan silika tinggi

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,71 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 8%

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, dianjurkan dengan jadwal pengeringan T3C2/T3C1 (USA), C (Inggris) dan 3 (Perancis)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 654 kg/cm2 (basah) ; 1024 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 109 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 152.000 kg/cm2 (basah) ; 175.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 234: 136. Strombosia javanica

220 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Moulding dan pembubutan sukar dengan hasil kurang baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kandungan silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 62, 63, 79, 100, 101, 148, 177, 206, 208, 252, 295,

318, 342

Page 235: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 221

109. Parashorea malaanonan Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Penampang melintang/transversal (x)

Nama dagang White seraya Nama botani Parashorea malaanonan Merr. Nama lokal Pendan geser, pendan, merasam,

kawang burung, pelepak busok (Kalimantan)

Nama lain Anyit, apnit, bagtikan, baiukan – pula, bakoog, balak-bakan, baliuisuis, banaliuan, bayokan, bayokan-pula, bayukan-puti, binaliuan, buayahon, cho-chi, dalurot, dangiog, danlig, danlig-puti, danlog, daun licin, dunlog, gagil, gerutu-gerutu, guijo balnco, hapnit, lapnisan, lasaan, lauaan, lauan, lauan item, lauan-barik, lauan-danlog, lauan-pula, lauan-puti, light red lauan, litok, malaanonang, malakayan, manggasinoro, manlokoloko, mayapis, meranti putih, murut, pendan, Filipine mahogany, seraya putah, takuban, takulau, tavoy wood, thingadu, tiaong, urat mata, white lauan, white seraya

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, ukiran, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,53 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

2 mm

Page 236: 136. Strombosia javanica

222 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap organisme perusak, tetapi bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering cepat, untuk papan dengan tebal < 32 mm, perlu waktu kurang dari 10 hari. Untuk kayu dengan tebal lebih dari 63 mm, perlu waktu kurang dari 30 hari. Jadwal pengeringan yang dianjurkan menggunakan jadwal T10-D5S/T8D4S (USA), J (Inggris) dan 4 (Perancis)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 606 kg/cm2 (basah) ; 881 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 376 kg Keteguhan tekan maksimum: 301 kg/cm2 (basah) ; 472 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 89 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 102.000 kg/cm2 (basah) ; 118.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman dan pengampelasan baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan Polishing dan varnishing sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 3, 24, 38, 61, 62, 63, 64, 68, 77, 80, 84, 98, 99, 124,

134, 135, 138, 161, 177, 187, 188, 194, 198, 204, 205, 221, 233, 235, 252, 280, 285, 292, 295, 313, 317, 318, 333

Page 237: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 223

110. Parashorea stellata Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Chan oi Nama botani Parashorea stellata Kurz. Nama lokal Meranti sabut, benio (Riau),

meranti temalun (Jambi), maranti botino (Sumatera Barat)

Nama lain Chengal, chengal tiga banir, cho chi, damar laut, gerutu, hao, kabba, kadut, kadutni, kadutpyu, kai kieo, kaunghmu, kawthu, kawwa, khai kheio, khamin dam, kheikhio, khian sai, kobe, koungnhoo, lemasa, mai hao, mangirawan, may cho chi, may hao, meluit, meranti gerutu, meranti putih, meranti sabut, panthitya, pat lang khieo, suai, takhian-sarmporn, tambun ranggas, tavoy wood, tengkawang pasir, thakhiansarmorn, thingadu

Penyebaran di dunia

Brunei, Myanmar, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,69 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 8%

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, untuk papan dengan tebal < 32 mm, perlu waktu lebih dari 28 hari. Untuk kayu dengan tebal lebih dari 63 mm, perlu waktu lebih dari 84 hari.

2 mm

Page 238: 136. Strombosia javanica

224 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 609 kg/cm2 (basah) ; 954 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 451 kg Keteguhan tekan maksimum: 401 kg/cm2 (basah) ; 599 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 132 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 152.000 kg/cm2 (basah) ; 175.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman dan pembubutan sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar, walaupun sudah melalui perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 77, 148, 149, 177, 252, 259, 260, 295, 297,

314, 326

Page 239: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 225

111. Payena lucida Sapotaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Baringin jiput Nama botani Payena lucida DC. Nama lokal Nyatoh, balam mansiro (Sumatera

Barat), nyato, baringin jiput, simpur, natu (Kalimantan)

Nama lain Dolu-kurta, kalimangong, mayang bukit, nyatoh, nyatoh bunga, nyatu hitam, phikun-thuan

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kekuningan, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu bercorak Serat berpadu dan bergelombang.

Sifat fisis Berat jenis 0,72 ; kelas kuat II

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 240: 136. Strombosia javanica

226 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Secara umum pemesinan dan pengerjaan mudah dengan hasil baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 68, 79, 237, 252, 295, 343

Page 241: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 227

112. Pentace triptera Tiliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Balong ayam Nama botani Pentace tripera Masters Nama lokal Medang burangil (Sumatera Utara),

penuar, tinggi akar (Kalimantan), lapis kulit (Riau), rama, malebakan, dungun (Palembang)

Nama lain Janda baik, kebal ayam, melunak, melunak psat beludu, pinang baik

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, bubutan Ciri umum Kayu teras berwarna coklat

kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan. Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis -

2 mm

Page 242: 136. Strombosia javanica

228 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 79, 100, 177, 206, 208, 237, 252, 344, 349

Page 243: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 229

113. Pericopsis mooniana Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang African satinwood Nama botani Pericopsis mooniana Thw. Nama lokal Kala-kala, mawewek (Manado),

kuku (Jawa Barat), merbau (Bangka), angsana, welalah (Sulawesi), daru ai (Maluku)

Nama lain Anyesan, ayin, duabay, duakobin, elo, kokrodua, makarfo, yellow satinwood

Penyebaran di dunia

Afrika, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Selatan, Jawa Barat, Maluku, Sulawesi

Kegunaan Mebel untuk di dalam dan luar ruangan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang memiliki warna lebih muda. Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 954 kg/cm2 (basah) ; 1473 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 752 kg Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 244: 136. Strombosia javanica

230 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pembubutan dan polishing kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan dan polishing mudah dengan hasil baik Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel diluar ruangan

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

Pustaka 62, 63, 79, 100, 177, 206, 208, 237, 252

Page 245: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 231

114. Peronema canescens Verbenaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Cherek Nama botani Peronema canescens Jack. Nama lokal Sungkai (Jambi, Bengkulu,

Lampung), sekai (Sumatera Barat), jati sabrang (Jawa)

Nama lain Kurus, longkai, lurus, sukai, sungke, sungkih, sunkai

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna kuning

cerah kecoklatan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna mirip Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,63 ; kelas kuat II Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan tekan maksimum: 212 kg/cm2 (basah) ; 362 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 83.000 kg/cm2 (basah) ; 97.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 246: 136. Strombosia javanica

232 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 100, 176, 228, 246, 252

Page 247: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 233

115. Pinus merkusii Pinaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Merkus pine Nama botani Pinus merkusii Jungh et de Vr. Nama lokal Pinus, tusam (Jawa), kayu

sigi(Sumatera Barat), kayu sala (Sumatera Utara), oyam (Aceh)

Nama lain Huyam, indo-china-pine, merkusfohre, merkustall, mindoro pine, srl, sumatra pine, sumatrakiefer, tapulan, thong mu, tingyu, tinshu, tinyu, uyam

Penyebaran di dunia

Kamboja, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Afrika Selatan, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, Jawa

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat keputihan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat II Kembang susut sedang, kayu kurang stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 718 kg/cm2 (basah) ; 1297 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 509 kg

2 mm

Page 248: 136. Strombosia javanica

234 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan tekan maksimum: 330 kg/cm2 (basah) ; 591 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 103 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 136.000 kg/cm2 (basah) ; 170.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sedang sampai baik dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Pemboran dan pengukiran sebaiknya dilakukan pada saat kayu dalam kondisi kering.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 101, 177, 252, 293, 342

Page 249: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 235

116. Planchonia valida Barringtoniaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Putat paya Nama botani Planchonia valida Bl. Nama lokal putat, mambu (Sulawesi Utara), wewu

(Kendari), dut (Balikpapan), jonger, lihai (Kalimantan Barat), jonger (Kalimantan Tengah)

Nama lain Lamog, lamong, planchonia, putat paya

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bentuk lengkung, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan jelas dipisahkan dari bagian kayu gubal yang berwarna coklat pucat Serat lurus dan berpadu

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 620 kg/cm2 (basah) ; 1040 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 577 kg Keteguhan tekan maksimum: 342 kg/cm2 (basah) ; 530 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 112.000 kg/cm2 (basah) ; 130.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 250: 136. Strombosia javanica

236 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 187, 252

Page 251: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 237

117. Podocarpus neriifolius Podocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Amunu Nama botani Podocarpus neriifolius D.Don Nama lokal Jamuju (Jawa), sitobu hotang, kayu

hotang (Sumatera Utara), kalek rotan, seluang (Sumatera Barat), kayu taji (Palembang)

Nama lain Black pine, cipres, cipresilo lorito, cipricilo, dilang butiki, kuasi, landin, malaalmaciga, manio, maniu, matai, miro, mse, musenene, mushunga, paya, pinho bravo, pino castaneto, pino chaquiro, podo, th

Penyebaran di dunia

Fiji, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, New Zealand, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Sumatera

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, rak dapur, mebel kantor, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal. Kayu bercorak Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,53 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 6%

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 720 kg/cm2 (basah) ; 983 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 356 kg/cm2 (basah) ; 559 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 132 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 252: 136. Strombosia javanica

238 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan lengkung statis: 426 kg/cm2 (basah) ; 571 kg/cm2(kering) Kekakuan: 93.000 kg/cm2 (basah) ; 107.000 kg/cm2 (kering)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, dengan jadwal T8 – D4S (8/4) atau T10 – D55 (4/4)berdasarkan jadwal pengeringan USA.

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kadang dijumpai serat terangkat setelah pemboran.

- Pengampelasan kadang tidak rata akibat perbedaan kepadatan kayu

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 43, 46, 79, 105, 177, 252

Page 253: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 239

118. Pometia pinnata Sapindaceae

Penampang tangensial (t)

Penampang melintang/transversal (x)

Nama dagang Kasai Nama botani Pometia pinnata Forst. Nama lokal Laungsir (Jawa Barat), mulajadi

(Sumatera Utara), leutu, kase, towa (Manado), kayu merah, matoa, kayu manaa (Maluku)

Nama lain Agupanga, aiafai, aklam, ako, akwa, alanipo, aloyam, asam kuang, atam, awa, awang, baiuka, balokanag, bas, bayod, bayuso, bayuto, bidoso, bioso, bolokanga, bontog, cha-i, cuhing, daganon, daine, doko, ebo, galunggung, gasuli, gema, gia-gia, goyod, hatobu, ibu, ihi mendek, iseh, jagir, jampano, kabokabot, kayu sapi, kalambanan, kanggo, karangyan, karsai, kasai sibu, kase, kauna, kayaui, keba, kia-kia, kirone, kungkil, koiawa, kongkir, koyaua, kraungyan, kuakia, kuglik, kungkil, landung, landur, langsekanggang, laui, lauteneng, leungsir, loto, maa, madala, madlau, madalo, magtalisa, mala kobe, mala ula, malaguab, malatagum, malugai, manggis, mansanab, matoa, megan, menda, minamukai, mohui, moroboro, motoa, muni, nautu, ngaa, ngaache, ngelak, niai, nonde, ohabu, okamu, pakam, sapen, senai, sibu, sida-i, sios, suket, takugan, takupan, talaburisu, tanabag, taun, tauna, tava, tawa, tenoakwa, tigaiu, togaui, tun, turtugaui, tuun, tze, uyakya

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Srilangka, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Kalimantan, Maluku, Menado

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, mebel kantor, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna

2 mm

Page 254: 136. Strombosia javanica

240 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

coklat kekuningan Serat lurus dan berpadu Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,71 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering cepat, dengan jadwal pengeringan T3/D2/T3 C1 (USA), C atau D (Inggris), 3 (Perancis).

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 696 kg/cm2 (basah) ; 1150 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 347 kg/cm2 (basah) ; 535 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 342 kg/cm2 (basah) ; 661 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 115.000 kg/cm2 (basah) ; 137.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan, pengampelasan dan polishing mudah dengan hasil baik Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kandungan silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul.

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 42, 43, 46, 47, 51, 62, 63, 67, 69, 91, 100, 101, 105,

177, 183, 187, 188, 195, 208, 211, 228, 252, 262, 280, 295, 297, 329, 342

Page 255: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 241

119. Pometia tomentosa Sapindaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kasai Nama botani Pometia tomentosa Kurz. Nama lokal mulah, keramu, jangan malam

(Kalimantan), sapen (Jember), lengsar (Jawa Barat), wusel (Manado), kosdi itam (Bengkulu)

Nama lain Malugai, sibu, taun, truong Penyebaran di dunia

China, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Bengkulu, Kalimantan, Jawa Barat, Manado

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, mebel kantor, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat kekuningan Serat lurus dan berpadu Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 621 kg/cm2 (basah) ; 957 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 286 kg/cm2 (basah) ; 530 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 562 kg Keteguhan lengkung statis: 383 kg/cm2 (basah) ; 614 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 117.000 kg/cm2 (basah) ; 143.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 256: 136. Strombosia javanica

242 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kandungan silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 47, 105, 177, 252, 342

Page 257: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 243

120. Pongamia pinnata Papilionaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Balocbaloc Nama botani Pongamia pinnata L. Pierre Nama lokal Malapari delok (Aceh), embawai

(Sumatera Selatan), wanjara (Maluku), bana (Kalimantan), ambadi (Manado), langi boka (Sulawesi), malapari, ekeraha (Bengkulu)

Nama lain Bani, bonge, charr, dalkaramcha, darkaranja, gangaji, ganuga, garanju, haedem, hungay, Indian beech, karach, karana, karanga, karangi, karanja, karcha, karchaw, kerum, kiramal, kuruini, malapari, marabahai, mempari, naktamala, papar, pitagoria, ponga pongam, pongu, poonga oil plant, thinwin, ungu, vesivesi

Penyebaran di dunia

Australia, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Thailand

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sulawesi, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu Ciri umum Kayu teras berwarna kuning

kecoklatan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Kayu bercorak Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 542 kg/cm2 (basah) ; 849 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 1051 kg

2 mm

Page 258: 136. Strombosia javanica

244 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Keteguhan tekan maksimum: 200 kg/cm2 (basah) ; 345 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 155 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 94.000 kg/cm2 (basah) ; 109.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53,64, 68, 100, 149, 230, 244, 252, 260, 271, 312, 335,

343

Page 259: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 245

121. Pterocarpus indicus Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Narra, andaman Nama botani Pterocarpus indicus Willd. Nama lokal Sonokembang (Jawa), Lingga

batu, nala, kayu but, linggoa (Maluku), linggua burik (Manado), kemang (Sumbawa), nara, kenaa, antana (Flores, NTB)

Nama lain Amboyna, andaman pauk, andaman redwood, angsama, angsana, chalanga-da, east Indian mahogany, Indian redwood, liki, nara, narra, narravitail, PNG rosewood, nonalu, padauk, red narra, ringii, rosewood, sena, solomon padauk, sonokembang, vermilion wood, warave, yaya sa, yellow narra

Penyebaran di dunia

India, Indonesia, Madagaskar, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Maluku, Menado, Sumbawa, NTT

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bubutan, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Kayu bercorak Serat berpadu bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 260: 136. Strombosia javanica

246 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, 18 – 28 hari untuk tebal papan kurang dari 32 mm, 52 – 84 hari untuk tebal papan lebih dari 63 mm, pengeringan dalam pengering dianjurkan menggunakan jadwal pengeringan T6 D4 (4/4), T3 D3 (8/4) (USA), F (Inggris), 5 – 6 (Perancis)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 724kg/cm2 (basah) ; 977 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 711 kg Keteguhan tekan maksimum: 419 kg/cm2 (basah) ; 593 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 100 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 449 kg/cm2 (basah) ; 579 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sedang, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Pustaka 38, 45, 49, 51, 61, 62, 63, 64, 69, 79, 80, 81, 85, 91,

96, 101, 105, 113, 130, 134, 149, 157, 160, 161, 176, 177, 184, 187, 195, 208, 212, 213, 216, 217, 252, 259, 260, 269, 271, 279, 287, 295, 305, 314, 326, 342

Page 261: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 247

122. Pterocymbium beccari Sterculiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Amberoi Nama botani Pterocymbium beccari K.Schuman Nama lokal Kosan (Maluku), bimieh (Papua) Nama lain Amberoi Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Papua

Kegunaan Ukiran, mebel untuk ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda agak kemerahan tidak dipisahkan secara jelas terhadap kayu gubal Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,37 ; kelas kuat IV Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 355 kg/cm2 (basah) ; 456 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 157 kg Keteguhan tekan maksimum: 166 kg/cm2 (basah) ; 299 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 442 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 254 kg/cm2 (basah) ; 355 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 75.000 kg/cm2 (basah) ; 84.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 262: 136. Strombosia javanica

248 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, polishing dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Pengerjaan dan pemesinan sebaiknya dilakukan dalam kondisi kering untuk mencapai hasil yang optimal

Pustaka 47, 105, 177, 252, 342

Page 263: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 249

123. Sandoricum indicum Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kalampu Nama botani Sandoricum indicum Cav. Nama lokal Katapi-tapi, ketapi, satuh, tapi-tapi

(Sulawesi), ketapi (Palembang) kecapi (Jawa), setol, sentul, sentol (Belitung)

Nama lain Kalampu, katon, kra-thon, sentul, sevai, sevamanu, thitto

Penyebaran di dunia

Myanmar, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa, Sulawesi

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda

dipisahkan secara jelas oleh kayu gubal yang berwarna lebih muda. Kayu bercorak Serat lurus, dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,53 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu mudah diserang organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis -

2 mm

Page 264: 136. Strombosia javanica

250 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan. Pengampelasan sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Pengampelasan tidak rata karena adanya perbedaan kepadatan kayu

- Kayu perlu diawetkan Pustaka 13, 62, 63, 149, 247, 252, 280, 306, 314

Page 265: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 251

124. Santalum album Santalaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Sandalwood Nama botani Santalum album L. Nama lokal Kaminis, cendana (Sumatera), lemo

darus (Manado), sandelhout, haoe maoni, haoe mani, kayu menie (NTT)

Nama lain Bachduong, cendada, chandal, chandan, chandanam, chandel, gandada, gandala, gandha, sandal, sandalwood, santagu, santalin, santel, santhanam, srigandam, sukhad, tan-muh, candana, vrai

Penyebaran di dunia

Australia, China, Hawaii (USA), India, Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Manado, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, ruang makan

Ciri umum Kayu teras berwarna kecoklatan, dipisahkan secara jelas oleh kayu gubal yang berwarna lebih muda Serat lurus, berpadu dan bergelombang Bau khas

Sifat fisis Berat jenis 0,95 ; kelas kuat I Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu agak awet, tidak mudah terserang organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 827 kg/cm2 (basah) ; 1162 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 412 kg/cm2 (basah) ; 594 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 266: 136. Strombosia javanica

252 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Hasil ukiran sangat baik Pustaka 18, 53, 62, 63, 79, 81, 149, 166, 176, 203, 244, 252,

259

Page 267: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 253

125. Schleichera oleosa Sapindaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Akota Nama botani Schleichera oleosa Merr. Nama lokal Kesambi (Jawa), usappi (Kupang),

eleti (Maluku) Nama lain Akota, baru, ceylon oak, chakota,

chendala, cong, gausam, gosum, gyo, kassumar, kocham, kohan, kokum, komur pusku, kon, koon, kosengi, kosum, kuhumb, kula pulachi, kurku, kusomo, kussam, kusum, mai-khaw, mai-kyang, may, paua, peduman, poovah, pu, puska, pusku, puuam, puvan, puvatti, puvu, roatanga, rusam, sagade, sagdi, shargadi, thakabti, zolim-bukiki

Penyebaran di dunia

India, Myanmar, Indonesia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Nusa Tenggara, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan agak oranye, dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kekuningan Kayu bercorak Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,71 ; kelas kuat II Penyusutan arah radial: 5% Penyusutan arah tangensial: 10%

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak,bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 804 kg/cm2 (basah) ; 1248 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 485 kg/cm2 (basah) ; 699 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 152.000 kg/cm2 (basah) ;

2 mm

Page 268: 136. Strombosia javanica

254 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

175.000 kg/cm2 (kering)

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53, 149, 244, 252, 260, 314

Page 269: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 255

126. Shorea acuminata Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Red meranti Nama botani Shorea acuminata Dyer. Nama lokal Meranti beras, meranti ambai,

meranti rumbei, meranti katuko (Sumatera)

Nama lain Meranti rambai daun, red meranti Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua,

dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna coklat kekuningan Serat berpadu Kandungan silika tinggi

Sifat fisis Berat jenis 0,45 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 542 kg/cm2 (basah) ; 830 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 273 kg/cm2 (basah) ; 438 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 300 kg/cm2 (basah) ; 468 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 104.000 kg/cm2 (basah) ; 123.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 270: 136. Strombosia javanica

256 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan, pengampelasan dan polishing mudah dengan hasil baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kandungan silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul dan hasil pengerjaan dan pemesinan tidak optimal.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 101, 211, 252, 342

Page 271: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 257

127. Shorea acuminatissima Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Yellow meranti Nama botani Shorea acuminatissima Sym. Nama lokal Damar kelepek, damar hirang, pakit,

ketujung, kalipik, billei, pahit, damar ketujung, damar herang, putang, putang besi

Nama lain Yellow seraya, yellow meranti Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bentuk lengkung, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas terhadap kayu gubal yang berwarna lebih muda Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,53 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering lambat, jadwal pengeringan yang dianjurkan T10-D5S (4/4), T8 – D4S (8/4) (USA), J(Inggris)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 543 kg/cm2 (basah) ; 680 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 328 kg Keteguhan tekan maksimum: 265 kg/cm2 (basah) ; 403 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 109 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 78.000 kg/cm2 (basah) ; 87.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 272: 136. Strombosia javanica

258 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Moulding mudah dengan hasil baik, kecuali pada kayu yang mempunyai serat berpadu atau bersilangan. Pelengkungan sedang, dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 17, 77, 79, 160, 173, 205, 217, 252, 342

Page 273: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 259

128. Shorea balanocarpoides Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Chengal Nama botani Shorea balanocarpoides Sym. Nama lokal Meranti bunga, meranti daun halus,

merawan, cengal (Sumatera), benua, medang batu (Kalimantan)

Nama lain Cengal, damar hitam daun besar, damar hitam katup, damar katup, damar litam daun besar, damar hitam gondol, kala daun besar, meranti damar hitam, meranti hijau, meranti putih, merawan, merawan lampong, white meranti, yellow meranti

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna kuning

kecoklatan samar-samar dipisahkan oleh kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Kayu serat berpadu bercorak garis-garis

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,71 ; kelas kuat II Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak,bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis -

2 mm

Page 274: 136. Strombosia javanica

260 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 101, 148, 237, 252, 295, 308

Page 275: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 261

129. Shorea faguetiana Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Yellow meranti Nama botani Shorea faguetiana Heim Nama lokal Mukut, tengkujung, muku, damar

kuning, mit, lempong nyerakat, damar tengkujung (Kalimantan)

Nama lain Yellow meranti, yellow seraya Penyebaran di dunia

Indonesia, Brunei, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Sumatera

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, kamar tidur, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas terhadap kayu gubal yang berwarna lebih muda Serat berpadu dan saling menyilang

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut sedang, agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk lambat, dengan jadwal pengeringan yang dianjurkan T10-D5S (4/4), T8 – D4S (8/4) (USA), J (Inggris)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 577 kg/cm2 (basah) ; 814 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 327 kg Keteguhan tekan maksimum: 312 kg/cm2 (basah) ; 461 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 92 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 99.000 kg/cm2 (basah) ; 104.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 276: 136. Strombosia javanica

262 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengetaman, pengukiran dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan, moulding, pengampelasan sedang sampai mudah dengan hasil baik Pelengkungan sedang, dengan perlakuan pendahuluan pengukusan Polishing sedang sampai baik

Catatan - Pengukiran sukar karena sebagian besar serat berpadu dan saling menyilang

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

Pustaka 17, 77, 79, 101, 160, 173, 204, 211, 252, 342

Page 277: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 263

130. Shorea guiso Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Balau Nama botani Shorea guiso (Blanco) Blume Nama lokal Putang, ambana, palapak, kulatan,

bangkirai batu serangan, damar tampih, lanan (Kalimantan)

Nama lain balau, balau merah, guijo, membatu, red balau, red selangan, red selangan batu

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan tidak dipisahkan secara jelas terhadap kayu gubal yang berwarna coklat muda Serat berpadu

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,83 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 6% Penyusutan tangensial: 11% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, kayu gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk cepat, dengan jadwal pengeringan T8-B3 (4/4), T5 – B1 (8/4) (USA), dan G (Inggris)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 857 kg/cm2 (basah) ; 1233 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 744 kg Keteguhan tekan maksimum: 421 kg/cm2 (basah) ; 649 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 135 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 140.000 kg/cm2 (basah) ; 168.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 278: 136. Strombosia javanica

264 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan dan polishing mudah dengan hasil baik. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Hasil pengerjaan kurang baik karena adanya serat saling bersilangan menyebabkan serat terputus pada pembubutan dan permukaan kurang halus.

- Kayu sukar dilengkungkan walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

- Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

Pustaka 17, 77, 79, 101, 177, 204, 216, 217, 252, 342

Page 279: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 265

131. Shorea hypochra Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang White meranti Nama botani Shorea hypochra Hance Nama lokal Cengal, cengal keras Nama lain lun, lin puteh, melapi, white meranti Penyebaran di dunia

Brunei, Kamboja, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Riau, Jambi, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat muda samar-samar dipisahkan dengan bagian kayu gubal yang berwarna keputihan Serat berpadu Kandungan silika tinggi Kayu bergetah

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk lambat, dengan jadwal pengeringan T6-D4 (4/4), T3 – D3 (8/4) (USA) dan F (4/4) (Inggris)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 660 kg/cm2 (basah) ; 854 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 463 kg Keteguhan tekan maksimum: 378 kg/cm2 (basah) ; 439 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 106 kg/cm2 (kering) Keteguhan lengkung statis: 419 kg/cm2 (basah) ; 654 kg/cm2 (kering).

2 mm

Page 280: 136. Strombosia javanica

266 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Kekakuan: 89.000 kg/cm2 (basah) ; 102.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman dan pembubutan kurang baik serta sukar dikerjakan. Pengampelasan, polishing dan varnishing mudah dengan hasil baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Kandungan silika menyebabkan pisau kerja cepat tumpul

- Kayu bergetah sehingga sulit direkatkan. Pustaka 17, 77, 79, 101, 211, 252, 342

Page 281: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 267

132. Shorea kuntsleri Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Amang besi Nama botani Shorea kunstleri King Nama lokal Bakiring, semiram, amang besi, turu

(Kalimantan), meranti kulit sapat (Jambi)

Nama lain Ampereng, angeh, bakiring, balau laut merah, balau merah, bangkirai tigu, belau merah, benoa, benua, benua babi, benuas, benuas lebar daun, damar laut merah, dumar dahirang, empatan tanduk, guijo, jagaan, jagan, jingaan, lalin, mahadirang, mahasulit, malalung, mempelam, meranti abang, meranti paang, meranti pahang, pangen, pengitan, red balau, red meranti, red selangan, red selangan batu, rentuing, selangan merah, selimbar, seraya, seraya kitan, seraya sirap, sering lemidin, tengkawang batu, tengkawang bukit, terbak, tuyang

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan

Kegunaan Mebel/perabot, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua

kemerahan samar-samar dipisahkan dengan bagian kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,79 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet II

2 mm

Page 282: 136. Strombosia javanica

268 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 804kg/cm2 (basah) ; 1248 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 901 kg Keteguhan tekan maksimum: 415 kg/cm2 (basah) ; 616 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 108 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 150.000 kg/cm2 (basah) ; 174.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengampelasan dan pembubutan baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman sukar dengan hasil kurang baik Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan

Catatan - Untuk meningkatkan kualitas hasil pengetaman, pisau harus tajam dan sudut potong yang dianjurkan kurang dari 20°.

Pustaka 24, 62, 63, 64, 68, 100, 148, 206, 208, 233, 252, 295, 307, 308, 314, 315

Page 283: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 269

133. Shorea leprosula Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Light red meranti Nama botani Shorea leprosula Miq. Nama lokal Majan bukit, pengerawan lumpung,

pengerawan buaya, lempong, meranti, meranti sarang elang, emang nasi, manjau api (Kalbar), renate (Bangka)

Nama lain Almon, lauan, light red lauan, light red meranti, light red seraya, mayapis, meranti bunga, perawan, white lauan

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Sumatera, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tua samar-samar dipisahkan dengan bagian kayu gubal yang berwarna lebih muda Serat berpadu

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,50 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 511 kg/cm2 (basah) ; 732 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 240 kg Keteguhan tekan maksimum: 275 kg/cm2 (basah) ; 420 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 66 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 113.000 kg/cm2 (basah) ; 135.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 284: 136. Strombosia javanica

270 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering termasuk sedang, dengan jadwal pengeringan yang dianjurkan T6-D4 (4/4), T3 – D3 (8/4) (USA) dan F (4/4) (Inggris)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 17, 77, 79, 101, 173, 204, 211, 252, 332, 342

Page 285: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 271

134. Shorea leptoclados Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Light red meranti Nama botani Shorea leptoclados Sym. Nama lokal Meranti (Jambi), kalup

(Palembang), kalapek, lampong nasi, kakawang langing, kenuwar, mengkutatan, penuar (Kalimantan)

Nama lain Almon, lanan, light red lauan, light red meranti, light red seraya, mayapis, meranti bunga, perawan, white lauan

Penyebaran di dunia

Indonesia, Brunei, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Jambi, Palembang, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bentuk lengkung, ukiran

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat bergaris-garis putih samar-samar dipisahkan dengan bagian kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,43 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 8% Kembang susut sedang, kayu agak stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 454 kg/cm2 (basah) ; 654 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 204 kg Keteguhan tekan maksimum: 229 kg/cm2 (basah) ; 407 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 66 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 71.000 kg/cm2 (basah) ; 84.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 286: 136. Strombosia javanica

272 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, moulding, pengetaman, pengampelasan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pembubutan sukar dengan hasil kurang baik. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 17, 77, 79, 173, 204, 211, 252, 332, 342

Page 287: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 273

135. Sindora javanica Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Sepetir Nama botani Sindora javanica K. & V. Back. Nama lokal Petir, samparantu (Jambi), tariti

(Jawa Barat) Nama lain Gu, kayu galu, makata, petir,

sepetir, sindur, supa Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Jambi, Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat agak kemerahan dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning keputihan. Serat lurus kadang berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat III Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering sangat lambat, dengan jadwal pengeringan yang dianjurkan T8 – B3 (4/4) dan T5 – B1 (8/4) (USA), G (4/4) (Inggris)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 678 kg/cm2 (basah) ; 997 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 693 kg Keteguhan tekan maksimum: 341 kg/cm2 (basah) ; 539 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 124 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 112.000 kg/cm2 (basah) ; 134.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 288: 136. Strombosia javanica

274 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, moulding, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 101, 160, 177, 252, 279

Page 289: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 275

136. Strombosia javanica Olacaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Bayam badak Nama botani Strombosia javanica Bl. Nama lokal Kayu kacang, merantei

(Kalimantan), mengkijau (Bangka) Nama lain Bayam badak, belian, dali-dali,

dedali, entelung, kacang-kacang, kayu kacang, ki kacang, landak, leke-leke, mandang kalawar, menterungan, petaling bemban, sanam-sanam

Penyebaran di dunia

India, Malaysia, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Jambi, Bangka

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, mebel untuk di luar ruangan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan kurang jelas dipisahkan dari kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus, kadang berpadu

Penampang melintang/transversal (x)

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu agak tahan terhadap organisme perusak Kelas awet II

Sifat mekanis - 2 mm

Page 290: 136. Strombosia javanica

276 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran dan pengetaman kurang baik serta sukar dikerjakan. Perekatan, pembubutan, pengampelasan dan polishing mudah dengan hasil baik. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan

Pustaka 13, 64, 100, 122, 188, 208, 252, 305, 325

Page 291: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 277

137. Strycnos ligustrina Loganiaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Mkoulouku Nama botani Strycnos ligustrina Bl. Nama lokal Gambir (Riau) Nama lain mkoulouku Penyebaran di dunia

Afrika, Brasil, Kolombia, Costa Rica

Penyebaran di Indonesia

Riau

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, rak dapur, mebel kantor, bubutan, mebel untuk di luar ruangan, bentuk lengkung, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kemerahan agak oranye samar-samar dipisahkan dari kayu gubal yang berwarna lebih pucat. Serat lurus, kadang berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,96 ; kelas kuat I Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet -

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 620 kg/cm2 (basah) ; 937 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 310 kg/cm2 (basah) ; 533 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 130 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 106.000 kg/cm2 (basah) ; 124.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 292: 136. Strombosia javanica

278 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel di luar ruangan.

- Kayu perlu diawetkan. Pustaka 45, 252, 274, 280

Page 293: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 279

138. Swietenia macrophylla Meliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Mahogany Nama botani Swietenia macrophylla King Nama lokal Mahoni, mahoni daun lebar Nama lain Acajou, acajou d'Amerique, acajou du

Honduras, aguano, american mahogany, americkaans mahonie, aquano de tabasco, ara putange, araputanga, bastard lime, bay-mahogany, baywood, belize mahogany, big leafed mahogany, bigleaf mahogany, Brazilian mahogany, broad leaved mahogany, cabano, caguano, campeche, cao, caoba Americana, caoba de Atlantico, caoba de Honduras, caoba mahogany, caoba roja, caobilla, cedro espinoso, cedro-rana, Central American mahogany, chacalte, chiapas, chiculte, chiculti, cobano, Costa Rica mahogany, crura, Cuban mahogany, flor de veradillo, gateado, giai ngua, granadillo, large leaf mahogany, madeira, mara, mogno, mogno do rio Jurupari, orura, palo xopilote, Peruvian mahogany, punab, purab, red cedar, red wood, resadillo, sisam, tabasco mahogany, tzopible, tzopilote, tzutzul, Venezuela mahogany, zopilocuahuitl, zopilote

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Kep. Bahama, Bolivia, Brasil, Kolombia, Costa Rica, Cuba, Rep. Dominika, Ekuador, El Salvador, Fiji, Guyana, Haiti, Honduras, Indonesia, Jamaika, Meksiko, Nikaragua, Panama, Peru, Filipina, Puerto Rico, Kepulauan Solomon, Venezuela

Penyebaran di Indonesia

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ukiran, rak dapur, mebel kantor, bubutan, mebel kuno

2 mm

Page 294: 136. Strombosia javanica

280 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Ciri umum Kayu teras berwarna merah, merah kecoklatan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,56 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering relatif cepat, dengan jadwal pengeringan T6D4/T3D3 (USA); F (Inggris); 6 (Perancis)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 554 kg/cm2 (basah) ; 813 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 456 kg Kekakuan: 83.000 kg/cm2 (basah) ; 95.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman dan pengukiran kurang baik serta sukar dikerjakan. Pengampelasan, pembubutan, perekatan, polishing dan varnishing mudah dengan hasil baik Pelengkungan sedang sampai baik dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 6, 7, 8, 10, 22, 33, 43, 48, 50, 51, 56, 61, 62, 63, 76, 79,

80, 85, 101, 103, 106, 107, 110, 113, 116, 117, 130, 138, 139, 156, 157, 158, 160, 163, 165, 173, 191, 195, 198, 204, 205, 217, 228, 252, 259, 273, 279, 280, 295, 309, 312, 322, 326, 331, 340, 342, 348

Page 295: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 281

139. Swietenia mahagony Meliaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Cuban mahogany Nama botani Swietenia mahagony Jacq. Nama lokal Mahoni Nama lain Acajou, acajou de cuba, acajou de

saint domingue, acajou des antiles, aguano, antillen mahogani, bay mahogani, caoba, caoba de santo domingo, caoba dominicana, caobilla, chiculte, cobano, cuban mahogany, curlet mahogany, dominican mahogany, echites mahagony, gateado, jamaica mahogany, kuba mahogany, madiera, mahagony, mahog, mahogany, mahogany du pays, mahogany petites feuilles, mahok, mahoni, mongo, orura, small-leaf mahogany, west indies mahogany

Penyebaran di dunia

Kepulauan Bahama, Bolivia, Brasil, Kolombia, Cuba, Republik Dominika, Perancis, Haiti, Jamaika, Mexico, Peru, USA, Venezuela, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Jawa

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, rak dapur, mebel kantor, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna merah kecoklatan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat berpadu dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,66 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil.

Keawetan

Kayu terasnya tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

2 mm

Page 296: 136. Strombosia javanica

282 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pengeringan Pengeringan dalam dapur pengering relatif cepat, dengan jadwal pengeringan T6D2/T3D1 (USA); E (Inggris); 5 (Perancis)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 629 kg/cm2 (basah) ; 950 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 449 kg Keteguhan geser: 139 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 74.000 kg/cm2 (basah) ; 90.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. - Dapat digunakan untuk menggantikan kayu Khaya

ivorensis, Khaya anthotheca, Khaya grandiflora, Khaya senegalensis, Carapa guianensis.

Pustaka 51, 89, 157, 160, 163, 174, 198, 211, 220, 223, 228, 252, 309, 342

Page 297: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 283

140. Tamarindus indica Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Camalindo Nama botani Tamarindus indica L. Nama lokal kiu (Kupang), nangge, mage

(Ende), tobi (Flores), sampalu (Muna), asam, asam jawa (Jawa)

Nama lain ajagbo, ajagbon, ambli, amli, amlika, asam, camalindo, chicha, chinch, chinta, chita, chitz, chwaa, darachi, hitta, hunase, icheku, imili, imli, indian date, iti, jatami, jojo, jojo’s, kalamendo, kamal, kamalindo, karangi, keditia, khenthiri, kopu, koya, magyeng, magyi, mkwadju, msisa, msisi, mukoge, munondo, museka, musika, muthithi, muthumura, mzumusa, neddi, ol-masamburai, puli, samia, shenta, sitta, siyembela, taman, tamarese,tamarin, tamarindade, tamarinde, tamarindier, tamarindo, tamarinier, tamsugu, tentul

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Afrika, India, Puerto Rico, Srilangka, Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Sumbawa, Flores, Sulawesi dan Jawa

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, ukiran, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, bubutan, bentuk lengkung

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna putih kekuningan Serat sebagian besar bergelombang, berpadu dan lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,90 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Penyusutan tangensial: 7% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, namun bagian gubal mudah diserang. Persentase gubal lebih besar, sehingga mudah diserang. Kelas awet V

2 mm

Page 298: 136. Strombosia javanica

284 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 706 kg/cm2 (basah) ; 1.102 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 1051 kg Kekakuan: 108.000 kg/cm2 (basah) ; 124.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengukiran, perekatan, pengetaman, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Penggergajian memerlukan gigi gergaji dengan ujung tungsten. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu keras dan mengandung kristal, sehingga kualitas hasil pengerjaan dengan mesin rendah.

- Kayu tahan terhadap asam. - Kayu perlu diawetkan.

Pustaka 45, 57, 66, 108, 149, 218, 244, 252, 258, 268, 269, 271, 280, 286

Page 299: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 285

141. Tectona grandis Verbenaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Teak Nama botani Tectona grandis L.f. Nama lokal Jati (Maluku, Jawa), jatui (Sumatera

Utara), kulidawo, jatih (Muna) Nama lain Burma teak, deleg, jati, jatos,

dodolan, genuine teak, gia thi, giati, jate, jati, jati sak, jatih, jatos, java teak, kaiti, kulidawa, kyoon-pen, kyun, mai sak, maisak, moulimein teak, pahi, rangoon teak, rosawa, sagon, sagwan, tadi, teak, teca, teck, tegina, tekku, thekku, thukku, tik, tsik

Penyebaran di dunia

Burma, Kamerun, Kongo, Fiji, Ghana, Honduras, India, Indonesia, Pantai Gading, Laos, Malaysia, Myanmar, Nigeria, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon, Afrika Selatan, Srilangka, Sudan, Tanzania, Thailand, Togo, Trinidad dan Tobago, Vietnam, Zaire

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, rak dapur, bubutan, mebel untuk di luar ruangan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat, dibedakan secara jelas oleh kayu gubal yang berwarna pucat Serat lurus, kadang dijumpai berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,62 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet I-II

2 mm

Page 300: 136. Strombosia javanica

286 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 715 kg/cm2 (basah) ; 1036 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 470 kg Kekakuan: 106000 kg/cm2 (basah) ; 121.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengukiran, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sedang dengan perlakuan pendahuluan pengukusan. Pencuacaan baik, kayu tahan terhadap kondisi di luar ruangan.

Catatan - Hasil pengujian ketahanan terhadap cuaca baik, kayu dapat digunakan untuk mebel diluar ruangan.

Pustaka 26, 28, 29, 42, 43, 45, 59, 61, 62, 63, 65, 70, 79, 91, 102, 104, 121, 156, 157, 158, 160, 165, 166, 172, 174, 176, 177, 184, 187, 188, 200, 208, 214, 215, 217, 220, 223, 228, 241, 244, 250, 252, 270, 287, 295, 299, 303, 306, 313, 314, 322, 331, 340, 342, 347

Page 301: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 287

142. Terminalia catappa Combretaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Adamarram Nama botani Terminalia catappa L. Nama lokal Kailisa, klisu, fussa, kettapa, talihu,

ketapang (Maluku), ketapang (Banyumas), nusu (Manado), ketapang pasir (Simalur), lise (Kupang), lingka (Biliton)

Nama lain Adamarram, al-calessi, alita, almendro, almond, almond tree, amanda, amandier, amenduira, amendro, badam, badambo, badami, bangla badam, bastard almond, bengal almond, bengali badam, bulao, castana, catappa, dalisai, dao, deshi badam, hindi badam, indian almond tree/wood, jangli badm, ketapang, kotamba, kottamba, logo, magtalisai, nat badam, nat vadom, natavadom, natto-vudumay, natvodam, patti badam, saket, salaisai, salisai, sanideng, savidugg, taisai, talie, talihai, talisai, talisi, taree, tercat, thalli thenga, vathakottai, vedam

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di dunia

Burma, Fiji, India, Indonesia, Malaysia, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Jawa Tengah, Manado, Kupang, Bilitton, Sumatera Utara

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna coklat agak

kekuningan atau kehijauan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang lebih pucat Serat bergelombang dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,61 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

2 mm

Page 302: 136. Strombosia javanica

288 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 598 kg/cm2 (basah) ; 936 kg/cm2 (kering) Kekerasan: 601 kg Keteguhan tekan maksimum: 225 kg/cm2 (basah) ; 380 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 83.000 kg/cm2 (basah) ; 97.000 kg/cm2 (kering)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan sukar, walaupun dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 3, 6, 7, 42, 53, 58, 62, 63, 64, 68, 69, 78, 79, 80, 100,

105, 110, 114, 149, 170, 177, 183, 220, 222, 230, 243, 252, 260, 262, 269, 280, 294, 303, 309, 314, 335, 343

Page 303: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 289

143. Tetrameles nudiflora Datiscaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Thitpok Nama botani Tetrameles nudiflora R.Br. Nama lokal Loru (Poso), winong (Jawa

Tengah), bulangita (Gorontalo), binong (Sumbawa), linong, palumba (Bali, Lombok)

Nama lain Baing, bao-awny, bhelu, bolong, bolur, bondale, bondsa, cheeni, chini, chundal, hoogia, hoongia, jermala, jermalu, kapang, kapsin, mai-nao-nau, mai-taung, mai-yum-myen, maina, mainakat, mengkundor, mugunu, nigunu, payomko, piyei, sandugaza, sawbya, som pong, tetrameles, thitpok, tseikpoban, tulla, tung, ugad, ugado, vella chini, vella pasa

Penyebaran di dunia

Bangladesh, Bhutan, Burma, Kamboja, China, India, Indonesia, Laos, Myanmar, PNG, Srilangka, Thailand, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Jawa, Bali, Sulawesi, Lombok, Sumbawa

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno, ukiran

Ciri umum Kayu teras dan gubal berwarna coklat abu-abu agak kemerahan Serat berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,43 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 239 kg/cm2 (basah) ; 354 kg/cm2(kering)

2 mm

Page 304: 136. Strombosia javanica

290 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 47, 49, 53, 67, 79, 100, 105, 114, 149, 167, 175, 177,

244, 252, 256, 260, 267, 270, 282, 306, 314, 342, 349

Page 305: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 291

144. Tetramerista glabra Tetrameristaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Punak Nama botani Tetramerista glabra Miq. Nama lokal Punak (Riau), carengga

(Kalimantan), biro-biro (Sumatera Barat), punak tembaga (Bengkalis)

Nama lain Amat, bankalis, entuyut, kaye hujan, kuantan, larut, pedad-paja, punah, punak, rain tree, sha lei, terepit, tuyot

Penyebaran di dunia

Brunei, Indonesia, Malaysia

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Barat, Riau, Kalimantan

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tidak

dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal. Serat lurus dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,72 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 5% Penyusutan tangensial: 9% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 585 kg/cm2 (basah) ; 751 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 244 kg/cm2 (basah) ; 294 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 62 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 306: 136. Strombosia javanica

292 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Hasil pengetaman permukaan kayu sedikit berbulu.

Pustaka 52, 62, 63, 64, 68, 79, 100, 101, 113, 145, 153, 160, 161, 164, 177, 187, 206, 207, 208, 224, 227, 236, 247, 252, 279, 294, 299, 305, 320, 336, 349

Page 307: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 293

145. Thespesia populnea Malvaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Asha Nama botani Thespesia populnea Soland. Nama lokal waru (Bali), baru laui (Simalur), weru

jawa (Ende), molomomungo (Manado), waru lau (Palopo), kamelamelai (Muna), balorat (Kangean)

Nama lain Asha, banalo, baru, baru-baru, bebaru, bendi gangareni, bhendi, bois de rose, bugari, catalpa, cheelanthi, clemon, cork tree, daleni, dumbla, eijan, emajaguilla, faux bois de rose, fref, gangarava, hurvashi, kabaoui, kavarachu, majagua de florida, milo, parash, parsipu, poovarasu, porassu, poresh, poris, portia pursa, portia tree, purasia, pursong, puvarachu, puvarasam, santa maria, seaside mahoe, suriya portia, tulip tree, umbrella tree

Penyebaran di dunia

Burma, Hawaii (USA), India, Malaysia, Indonesia, Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Bali, Manado, Sulawesi Tengah, Pulau Timor

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat sebagian besar berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,70 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3%

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, tetapi bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 654 kg/cm2 (basah) ; 1024 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 380 kg/cm2 (basah) ; 4574kg/cm2 (kering) Kekakuan: 95.000 kg/cm2 (basah) ; 110.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 308: 136. Strombosia javanica

294 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pembubutan, perekatan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 36, 53, 64, 77, 100, 139, 161, 177, 220, 230, 244, 252,

274, 280, 287, 291, 335, 343

Page 309: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 295

146. Trema orientalis Ulmaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Menarong Nama botani Trema orientalis Bl. Nama lokal Nyila bunga (Maluku), nelung,

endelung (Bengkulu), landayung, randerung, endrung, enderong (Sumatera Utara), kurai (Sukabumi), mawa (Sulawesi), Singkai (Sumatera Barat), deo (Ende), magelong (Palembang)

Nama lain Agaunai, anabiong, anadong, anagdong, anardung, banahl, charcoal tree, elodechoel, gorklu, guburuka, gutel, hinlalaong, indalugung, indian charcoal tree, kargol, maladurong, malasikong-durong, mandaragon, menanong, menarong, mengkirai, mufefeti, mugubvura, peach cedar, pigeon wood

Penyebaran di dunia

Afrika, India, Malaysia, Indonesia, Filipina, Srilangka, Vietnam

Penampang melintang/transversal (x)

Penyebaran di Indonesia

Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Palembang, Jawa Barat

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, mebel kantor, mebel kuno, rak dapur

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat agak kemerahan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih pucat Serat lurus kadang bergelombang dan berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,40 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 5% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 401 kg/cm2 (basah) ; 651 kg/cm2(kering) Keteguhan geser: 75 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 310: 136. Strombosia javanica

296 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengampelasan, pembubutan dan varnishing baik serta mudah dikerjakan. Pengukiran dan pengetaman agak sukar dengan hasil kurang baik

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 28, 29, 46, 72, 177, 252, 280, 337, 342, 344

Page 311: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 297

147. Vatica rassak Dipterocarpaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Resak Nama botani Vatica rassak Bl. Nama lokal Rasak (Sampit), buwok, mananri

(Sorong), Rassak (Kalimantan Timur), resak tembawang (Kalimantan Barat)

Nama lain Chan thip, lan tan, lau tau, mascal wood, narig, resak, taungsagaing

Penyebaran di dunia

Kamboja, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina, Thailand

Penyebaran di Indonesia

Kalimantan, Papua

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, rak dapur, bubutan, ukiran

Ciri umum Kayu teras berwarna coklat kekuningan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,60 ; kelas kuat III Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu terasnya agak tahan terhadap serangan organisme perusak, bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 859 kg/cm2 (basah) ; 1338 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 429 kg/cm2 (basah) ; 709 kg/cm2 (kering) Keteguhan geser: 166 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 140.000 kg/cm2 (basah) ; 162.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 312: 136. Strombosia javanica

298 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pengampelasan, pembubutan, polishing dan varnishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 51, 101, 177, 178, 252, 280, 342

Page 313: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 299

148. Vitex cofassus Verbenaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Vitex Nama botani Vitex cofassus Reinw. Nama lokal Gofasa, pasal, gopasa (Maluku),

buloso, bete, biti, tompira (Manado)

Nama lain Afas, ahsang, anoano, asang bitum, bai-ah, banafat, banohoera, beso, biti, bitum, boepasa, chan vit, fata, garamut, gawasa, gofasa, gupasa, haleban, hasara, hata, ka-ar, katonde, katondeng, kulim papa, kyeto, leban, milla, molave, New Guinea teak, New Guinea vitex, pasal, solomons vitex, taruma, tao-o, teen-nok, vada, vasa, vasara, vata, vitex

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Myanmar, PNG, Filipina, Kepulauan Solomon, Vietnam

Penyebaran di Indonesia

Maluku, Sulawesi dan Papua

Penampang melintang/transversal (x)

Kegunaan Mebel untuk kantor, ruang makan, ruang tamu, ukiran, bubutan

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning kecoklatan, tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal yang berwarna kuning pucat Serat sebagian besar lurus, kadang berpadu

Sifat fisis Berat jenis 0,75 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 3,5% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Keawetan

Kayu teras tahan terhadap serangan organisme perusak, tetapi bagian gubalnya tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 559 kg/cm2 (basah) ; 778 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 113.000 kg/cm2 (basah) ; 134.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 314: 136. Strombosia javanica

300 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pelengkungan mudah dengan perlakuan pendahuluan pengukusan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan Pustaka 42, 47, 49, 62, 63, 67, 79, 91, 105, 177, 188, 252,

257, 262, 296

Page 315: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 301

149. Vitex quinata Verbenaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Kalipapa, laban Nama botani Vitex quinata F.N. Will. Nama lokal Ketileng, laban (Jawa Tengah),

tulawoka bintaloke, meule, tulawata bintalohe, t. bintalahe, t. batu (Manado), gofasa gaba, kayu tonde (Maluku), Sielangi (Poso)

Nama lain West Irian vitex Penyebaran di dunia

Indonesia

Penyebaran di Indonesia

Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, Papua

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu Ciri umum Kayu teras berwarna kuning

kemerahan tidak dipisahkan secara jelas dengan kayu gubal Serat lurus dan bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 2% Penyusutan tangensial: 4% Kembang susut sedang, kayu stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet IV

Sifat mekanis -

2 mm

Page 316: 136. Strombosia javanica

302 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas perekatan, pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 62, 63, 100, 221, 252

Page 317: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 303

150. Wallaceodendron celebicum Leguminosae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Banuyo Nama botani Wallaceodendron celebicum Kds. Nama lokal Latula (Manado), mawuwek

(Sulawesi) Nama lain Adaan, adha, balayong, banuyo,

barrakbak, bol-lilising, bulilising, dauer, gayakan, kariskis, kasai, lupengi, lupigi, lupigi-magalayao, lupiji, mag-ipil, malasaga, malatagum, malenak, malina, manggachapui, narrengdauel, nipot-nipot, supengum, tayom-tayom

Penyebaran di dunia

Indonesia, Malaysia, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Sulawesi

Kegunaan Mebel untuk kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, ukiran, rak dapur, mebel kantor, mebel kuno

Penampang melintang/transversal (x)

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning kecoklatan, berbeda jelas dengan kayu gubal yang berwarna lebih kuning keputihan Serat sebagian besar bergelombang

Sifat fisis Berat jenis 0,67 ; kelas kuat III Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 7%

Keawetan

Kayu teras agak tahan terhadap serangan organisme perusak,bagian gubal tidak tahan Kelas awet III

Sifat mekanis - 2 mm

Page 318: 136. Strombosia javanica

304 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pemboran, pengukiran, perekatan, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan. Pengetaman agak sukar dengan hasil kurang baik.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 79, 157, 187, 201, 252, 280, 285, 342

Page 319: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 305

151. Wrightia tomentosa Apocynaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Atkuri Nama botani Wrightia tomentosa R.et S. Nama lokal Mentahos (Jawa Tengah), Suliti,

Samiki (Sulawesi) Nama lain Atkuri, bili-kude, bura machkunda,

daira, dairi, danghkyam-kaji, darbela, dharauli, dudh-koraiya, dudhari, dudhi, dudhiya, gidda, harido, igasira, jula, kala inderjau, kala-inderjow, karingi, keor, khalawa, kilawa, kirra, koila-pukri, lanete, lettokthein, mai-lang, mai-yang-khao-awn, mailam pala, mok, pal kurwan, palaperbi, palsi, pandu kura, sandikuya, selemnok, tambada-kuda, tambara kura, taungsalat, taungsalet, tella pal, tella pala, thonthapalei, tuar

Penyebaran di dunia

India, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Srilangka

Penyebaran di Indonesia

Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi

Kegunaan Ukiran, mebel/perabot, bubutan Ciri umum Kayu teras berwarna kuning pucat

Serat lurus, kadang bergelombang Sifat fisis Berat jenis 0,51 ; kelas kuat III

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 654 kg/cm2 (basah) ; 1024 kg/cm2 (kering) Kekakuan: 71.000 kg/cm2 (basah) ; 84.000 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 320: 136. Strombosia javanica

306 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan. Pustaka 53, 149, 230, 252, 260, 297

Page 321: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 307

152. Zanthoxylum rhetsa Rutaceae

Penampang tangensial (t)

Nama dagang Cabrit Nama botani Zanthoxylum rhetsa DC. Nama lokal Hota, budedu (Manado), dadap

karangan(Jawa Timur), kayu lemah (Jawa Tengah), panggal buaya (Bali, Lombok)

Nama lain Cabrit, kaitana, kasabang, kayetana, kayutana, noyer, salai, sarai

Penyebaran di dunia

India, Bangladesh, Srilangka, Malaysia, Indonesia, PNG, Filipina

Penyebaran di Indonesia

Bali, Lombok, Jawa Timur, Jawa Tengah, Manado

Kegunaan Mebel untuk ruang tamu, ruang makan, mebel kantor, rak dapur

Ciri umum Kayu teras berwarna kuning kecoklatan (pucat), tidak dipisahkan secara jelas dari kayu gubal Serat lurus

Sifat fisis Berat jenis 0,64 ; kelas kuat II Penyusutan radial: 4% Penyusutan tangensial: 6% Kembang susut rendah, kayu relatif stabil

Penampang melintang/transversal (x)

Keawetan

Kayu tidak tahan terhadap serangan organisme perusak Kelas awet V

Sifat mekanis Keteguhan lengkung: 551 kg/cm2 (basah) ; 693 kg/cm2 (kering) Keteguhan tekan maksimum: 38 kg/cm2 (basah) ; 59 kg/cm2 (kering)

2 mm

Page 322: 136. Strombosia javanica

308 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Penampang radial (r)

Pemesinan dan pengerjaan

Kayu ini memiliki kualitas pengetaman, pembubutan dan polishing baik serta mudah dikerjakan.

Catatan - Kayu perlu diawetkan - Kayu cabrit dapat digunakan untuk menggantikan

kayu maple (Acer) Pustaka 100, 214, 245, 252, 280, 342

Page 323: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 309

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Acosta-Solis M. (1960),Maderas Economicas del Ecuador Usos,Editorial Casa de la Culhra Ecuatoriana Quito, Meksiko.

[2]. Ali M.O., Yakub M.D. dan Bhattacharjee D.K. (1972),Physical and mechanical properties of Toon, Bhadi and Eucalyptus,Bangladesh FRI, Chittagong Bulletin 3 Timber Physics Series.

[3]. Aguilar L.(1941), Relative Durability of Untreated Philippine woods, The Philippine Journal of Forestry 4(3):247-256.

[4]. Ali S.F. dan Wallin W.B. (1963),Suitability of Indigenous Wood Species for Furniture Manufacture,Pakistan Forestry Research Laboratory Bulletin (Wood Working Series) No.1.

[5]. Almonte B.D. (1951),Fibre Measurements of Tropical Woods,F.A.O. For. & For. Product Studies Series 3:28 – 33.

[6]. Alston A.S.(1966a), Natural Heartwood Durability, Fiji Forestry Department, Suva. Fiji timbers and their uses No. 2.

[7]. Alston A.S. (1966b), Powder post beetle lyctus species, Fiji Forestry Department, Suva. Fiji timbers and their uses No. 6.

[8]. Alston A.S.(1982), Timbers of Fiji: Properties and potential uses, Fiji Forestry Department, Suva. [9]. America W.M. dan Meniado J.A.(1975), Tuai (Bischofia javanica) lamog (Planchonia spectabilis) and toog,

(Petersianthus quadrialatus). For. Prod. Res. & Ind. Dev. Comm. Philippines for pindecom Tech. Note, No.157.

[10]. Ananthanarayana A.K., Kumar P. dan Sharma S.N. (1986), Possibilities of utilization of some exotic species from plantations for, timber products, Van Vigyan 24(1 & 2):21-24.

[11]. Ananthanrayana A.K. dan Jain J.C. (1982),A Note on the Physical and mechanical properties of Maesopsis eminii Engl., Musizi,Indian Forester 108(12):741-746.

[12]. Anderson R.H. (1947),The trees of New South Wales,New South Wales Department of Agriculture. [13]. Anonim (1963), Indian Woods: Their Identification, Properties and uses. Vol.II Linaceae,to Moringaceae,

Manager of Publications, Delhi, India. [14]. Arkwright P. (1961),Know your timber - East indian satinwood,Woodworking Industry39(81). [15]. Armstrong F.H. (1951),Resistance to wear of Afzelia as Flooring,Wood16(9):338-339. [16]. Armstrong F.H. (1960),The strength properties of timber,Forest Products Research Laboratory, London

Bulletin,No.45. [17]. Arno J. (1988), Shorea spp. - Luan. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the World. King

Philip Publishing &Co. Portland, Maine.329-330. [18]. Arno J. (1989), Santalum album - Sandalwood. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the

World. King Philip Publishing &Co. Portland, Maine. 129-130. [19]. Arno J. (1991),Ceiba pentandra - Ceiba. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the World.

King Philip Publishing &Co. Portland, Maine. 100-102. [20]. Arno J. (1992),Casuarina spp. - Casuarina. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the World.

King Philip Publishing &Co. Portland, Maine. 96-97. [21]. Arno J. (1992). Grevillea robusta - Silky oak. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the World.

King Philip Publishing &Co. Portland, Maine. 175-176. [22]. Arno, J. (1993),Swietenia macrophylla - Honduras mahogany. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful

Woods of the World. King Philip Publishing &Co. Portland, Maine. 332-333. [23]. Ashiabor W.K. (1968),The properties of Afzelia africana, Anogeissus leiocarpus, Cynometra anata, Guibourtia

ehie, Tectona grandis. Forest Products Research Laboratory, Ghana Tech. Note,No.6. [24]. Ashton P.S.(1964), A manual of the Dipterocarp trees of Brunei State, O.U.P. London. [25]. Australia - N.S.W. Forestry Commission (1968),Working properties of some native and imported

timbers,Forestry Commission of New South Wales, Technical Publication No.8. [26]. Bakshi B.K. (1961),A note on decay resistance of teak, shisham and khair,Indian Forester 87(1):40-41.

Page 324: 136. Strombosia javanica

310 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

[27]. Banks C.H.(1954), The mechanical properties of timbers with particular reference to those, grown in the Union of South Africa, Journal of the South African Forestry Association (24):44-65.

[28]. Banks C.H. (1970),The durability of South African wood and wood base building materials,South African Forestry Journal No.75.

[29]. Banks C.H., Schoeman J.P. dan Otto K.P.(1977), The mechanical properties of timbers with particular reference to South Africa, South African Forestry Research Institute Bulletin No.48.

[30]. Battiscombe E. (1926),A Descriptive Catalogue of some of the Common Trees and Woody Plants ofKenya Colony. Crown Agents for the Colonies London.

[31]. Belize (1946),Secondary hardwood timbers of British Honduras,British Honduras Forest Department BulletinNo.1.

[32]. Benskin E. (1915),Note on Blackwood (Dalbergia latifolia Roxb.),Indian Forest Bulletin No.27. [33]. Berni C.A., Bolza E. dan Christensen F.J. (1979),South American Timbers - The Characteristics, Properties and

Uses of 190 Species,C.S.I.R.O Div. Building Research. [34]. Bhat R.V. (1970),Pulping of tropical hardwoods,Indian Pulp and Paper Technology Association

(IPPTA),7(3):203-214. [35]. Bhat R.V. dan Singh M.M. (1954),Indigenous cellulosic raw materials for the production of pulp paper

and board XXII Wrapping Papers from Trema orientalis,Indian Forester80(8):453-465. [36]. Blatter E. dan Millard W.S. (1937),Some Beautiful Indian Trees,John Bale, Sons & Cornow Ltd, London. [37]. Boas I.H. (1947),The Commercial Timbers of Australia - Their Properties and Uses,Council for Scientific and

Industrial Research, Melbourne. [38]. Bodig J. dan B.A. Jayne (1982),Mechanics of Wood and Wood Composites. Van Nostrand Reinhold Company,

New York. [39]. Bois et Forets des Tropiques (1954),Emien,Bois et Forets Tropiques38:22-26. [40]. Bois et Forets des Tropiques(1975), Fromager, Bois et Forets des Tropiques 163:37-51. [41]. Bois, P.J. (1966),The strength properties of Tanzania timbers,Tanzania Forest Div. Util. Sec. Moshi Tech.

Note, No.35. [42]. Bolza E. (1975),Properties and uses of 175 timber species from Papua New Guinea and

WestIrian,C.S.I.R.O. Div. Building Research Report, No.34. [43]. Bolza E. (1976),Timber and health,Div. Building Res. C.S.I.R.O. Australia. [44]. Bolza E. (1981),The mechanical properties of 33 Solomon islands timbers,C.S.I.R.O. Div. Building

Research. Technical Paper (2nd series) No.37. [45]. Bolza E. dan Keating W.G. (1972),African Timbers - the Properties, Uses and Characteristics of 700

Species,C.S.I.R.O. Div. of Building Research. [46]. Bolza E. dan Kloot N.H. (1963),The mechanical properties of 174 Australian timbers,C.S.I.R.O. Division

of Forest Products Technological Paper,No.25. [47]. Bolza E. dan Kloot N.H.(1966), The mechanical properties of 81 New Guniea timbers. Technological

Paper No. 41. Division of Forest Products, Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Melbourne, Australia.

[48]. Bolza E. dan Kloot N.H. (1972),The mechanical properties of 56 Fijian timbers,Australia C.S.I.R.O. Division of Forest Products Technological Paper,No.62.

[49]. Bolza E. dan Kloot N.H. (1976),The mechanical properties of 81 New Guinea timbers,C.S.I.R.O. Div. Building Res. Tec.Paper (2nd series) 11.

[50]. Bond C.W. (1950),Colonial Timbers,Sir Issac Pitman & Sons Ltd. London [51]. Boone R.S., Kozlik C.J., Bois P.J. dan Wengert E.M. (1988), Dry kiln schedules for commercial

hardwoods - temperate and tropical. USDA, Forest Service, General Technical Report FPL-GTR-57, Forest Products Laboratory, Madison, Wisconsin.

[52]. Bootle K.R. (1971),The Commercial Timbers of New South Wales and Their Use, Angus & Robertson (publishers).

[53]. Bourdillon T.F. (1908),The Forest Trees of Travancore,Travancore Government Press. [54]. Bowers E.A. (1977),Pressure treatment characteristics of 142 commercially important timbersfrom the

South-West Pacific Region,CSIRO Div. Building Res. Technical Paper (2nd Series) No.13. [55]. Brandis D. (1906),Indian Trees,Constable & Co.Ltd.

Page 325: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 311

[56]. Brazier J.D. dan Franklin G.L. (1967),An Appraisal of the Wood Characteristics and Potential Uses of someNicaraguan Timbers,FAO for Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough.

[57]. Brenan J.P.M. dan Greenway P.J. (1949), Check-lists of the forest trees and shrubs of the British Empire,Imperial Forestry Institute, Oxford, Tanganyika TerritoriesNo.5, Part 2.

[58]. Britton N.L. dan Millspaugh C.F. (1920),The Bahama Flora,Britton & Millspaugh,New York. [59]. Brooks R.L. (1941),Durability tests on untreated timbers in Trinidad,Caribbean Forester2(3):101-119. [60]. Broun A.F. (1899),Satinwood,Indian Forester25(5):181-185. [61]. Brown W.H. (1969),Properties and uses of tropical hardwoods in the United Kingdom. Part

1,Nonstructural properties and uses,Prosiding Conference on Tropical hardwoods SC-5/TN-5, Syracuse University.

[62]. Brown W.H. (1978a),Timbers of the World, No. 4 South East Asia,TRADA, Red Booklet Series. [63]. Brown W.H. (1978b),Timbers of the World, No.5 Philippines and Japan,TRADA, Red Booklet Series. [64]. Browne F.G. (1955),Forest Trees of Sarawak and Brunei and their Products,Government Printing Office,

Kuching, Sarawak. [65]. Bryce J.M. (1966),Mechanical Properties of Tanzania Grown Teak (Tectona grandis L.,Tanzania Forestry

Department, Utility Section Moshi, Technical Note No.34. [66]. Bryce J.M. (1967),Commercial Timbers of Tanzania,Tanzanian Forestry Division Util. Sec. Moshi. [67]. Budgen B. (1981),Shrinkage and density of some Australian and South-East Asian Timbers,C.S.I.R.O.

Div. building Res. Tech Paper(2nd Series) No.38. [68]. Burgess P.F. (1966), Timbers of Sabah,Sabah Forest Record, No.6. [69]. Cameron S. (1945),Some notes on utilisation of timbers in the South-West Pacific,New Zealand Journal of

Forestry 5(2):117-127. [70]. Carrapiett J.B. (1960),Notes on ornamental timbers of Burma,Burmese Forester10(1):37-53. [71]. Cause M.L. (1974), The nomenclature, density and lyctus - susceptibility of Queensland, Timbers,

Queensland Forestry Department Pamphlet No.13. [72]. Cause M.L., Rudder E.J. dan Kynaston W.T. (1989),Queensland Timbers Their Nomenclature, Density

and Lyctid Susceptability,Queensland Department of Forestry, Technical Phamphlet No.2. [73]. Chaturvedi M.D. (1956),Ania (Ailanthus excelsa) - The tree of distinction,Indian Farming 6(3):33-34. [74]. Cherrier J.F. (1981), Le Niaouli en Nouvelle Caledonie (Melalenca quinquenervia S.T. Blake),Revue Forestiere

Francaise 33(4):297-311. [75]. Chen C.L. (1962), The physical properties of 101 Chinese woods,Forest Products Journal 12(7):339-342. [76]. Chichignoud M., Deon G., Detienne P., Parant B. dan Vantomme P. (1990),Tropical Timber Atlas of Latin

America. International Tropical Timber Organization (ITTO), Centre Technique Forestier Tropical, Division of CIRAD, 45 bis Avenue de la Belle Gabrielle, Nogent-sur-Marne, CEDEX, France.

[77]. Chowdhury K.A. dan Ghosh S.S. (1958). Indian Woods - Their Identification, Properties and Uses, Vol. I - Dilleniaceae to Elaeocarpaceae. Manager of Publications, Delhi, India.

[78]. Chu Y.P. (1969), Some basic strength properties of 22 timbers from Christmas Island,Malaysian Forester 32(2):201-202.

[79]. Chudnoff M. (1984), Tropical Timbers of the World, U.S.A. Department of Agriculture, Forest Service, Forest Products Laboratory, Madison.

[80]. Clifford N. (1953),Commercial Hardwoods - Their Characteristics Identification and Utilization,Sir Isaac Pitman & Sons Ltd. London.

[81]. Clifford N. (1957),Timber Identification for the Builder and Architect,Leonard Hill (Books) Ltd. London. [82]. Constantine Jr. A.J. (1959), Know Your Woods - A Complete Guide to Trees, Woods, and Veneers. Edisi revisi.

Charles Scribner's Sons, New York. [83]. Cooper G.P. dan Record S.J. (1931),The evergreen forests of Liberia,Yale School Forestry Bulletin31:151-

153. [84]. Cortes R.T. (1940),Impact bending properties of twelve Philippine Dipterocarps,Philippine Journal of

Forestry 3(3):325-343. [85]. Cox H.A. (1939),A Handbook of Empire Timbers,Forest Products Research Laboratory, Princes

Risborough. [86]. C.S.I.R.O. (1969),Treatment of sawn of round timbers by the Boulton Process,C.S.I.R.O. Preservation

Section.Annual Report Project pp.10-32.

Page 326: 136. Strombosia javanica

312 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

[87]. C.S.I.R.O. Division of Building Research (1977),CSIRO, Division of Building Research, Information Service Sheet No.10-13, CSIRO, Division of Building Research, Information Service, Melbourne,Australia.

[88]. C.S.I.R.O. Division of Building Research (1978),CSIRO Division of Building Research Information Service Sheet No. 10-39,Kwila (merbau),CSIRO Division of Building Research Information service, Melbourne,Australia

[89]. Cuevas E. (1977),American Mahogany (Swietenia spp.,C.S.I.R.O. Div. Building Research Information Service Sheet10-12.

[90]. D'Eispeissis, J.L. (1940),The chief characteristics and uses of 6 New Guinea timbers,Australian Forestry 5:81-84.

[91]. Da Costa, E.W.B. dan Osborne, L.D. (1967),Comparative decay resistance of 26 New Guinea timber species in,accelerated laboratory tests. Comm. Forestry Review 46(1):63-74.

[92]. Dale I.R. dan Greenway P.J. (1961), Kenya Trees and Shrubs, Buchanans Kenya Estates Ltd. Nairobi Hatchards London.

[93]. Dallimore W., Jackson A. dan Bruce (1966),A Handbook of Coniferae and Ginkgoaceae.Edisi ke-4. Edward Arnold (Publishers) Ltd. London.

[94]. Dalziel J.M. (1937),The Useful Plants of West Tropical Africa,Crown Agents for the Colonies. [95]. Das N.R. (1965),Data on the natural durability of timber species. Journal of Timber Development Assoc. of

India11(2):6-12. [96]. Das Gupta P.R. (1969), Wood water relationship in Pterocarpus dalbergioides. Indian Forester 95(3):65-72. [97]. Desch H.E. (1947),The teaks,Wood12(11):324-325. [98]. Desch H.E. (1948a),The Cedars,Wood 13(2):40-43. [99]. Desch H.E. (1948b),The Ashes,Wood 13(10):285-287. [100]. Desch H.E. (1954), Manual of Malayan timbers. Malayan Forest Records No. 15. [101]. Desch H.E. (1957), Manual of Malayan Timbers. Malayan Forest Records 28(30):315-318. [102]. Dickinson F.E. (1949),Properties and uses of tropical woods 1,Tropical Woods13(95):1-140. [103]. Ducke A. (1943),The most important woods of the amazon valley,Tropical Woods12(74):1-15. [104]. Dupuy B. dan Verhaegen D. (1993),Plantation-grown teak (Tectona grandis) in the Ivory Coast [Le teck

de,plantation (Tectona grandis) en Cote d'Ivoire],Bois et Forets des Tropiques 235:9-24. [105]. Eddowes P.J. (1977), Commercial Timbers of Papua New Guinea: Their Properties and Uses. Hebano Press,

Port Moresby, Papua New Guinea. [106]. Edlin H.L. (1969), What Wood is That? A Manual of Wood Identification. A Studio Book, The Viking Press,

New York. [107]. Edmondson C.H. (1949), Reaction of Woods from S.America and Caribbean areas to Marine Borers

in,Hawaiian Waters,Caribbean Foresters10(1):37-41. [108]. Eggeling W.J. (1940),Indigenous Trees of Uganda,Govt. Printer Entebbe Uganda. [109]. Eggeling W.J. dan Harris C.M. (1939), Fifteen Uganda Timbers,Forest Trees and Timbers of the British

Empire, Imperial ForestryInstitute, Oxford,Part 4. [110]. Erfurth T. dan Rusche H. (1976),The Marketing of Tropical Wood. Wood Species from African Moist

Forests,F.A.O. Forestry Department. [111]. Escolano E.U. (1978), Proximate chemical composition of giant Ipil - Ipil (Leucaena bucocephala),Wood

from Different Sources,Forpride Digest 7(1):18-21. [112]. Fanshawe D.B. (1954), Forest Products of British Guiana Part 1 Principal Timbers,Forest Department

British Guiana Forestry Bulletin (New Series 2nd,Edition,No.1). [113]. Farmer R.H. (1972), Handbook of Hardwoods,HMSO. [114]. Fenton R. (1977)),Lowland tropical hardwoods - An annotated bibliography of selected species with

plantation potential. External Aid Div. Ministry of Foreign Affairs, Wellington, N.Z. [115]. Fernando X.M. (1959), Notes on ceylon timbers. Ceylon Forester4(2):227-231. [116]. Fiji Department of Forestry (1967),The properties and potential uses of the exotic species,1 -

,Mahogany (Swietenia macrophylla) A summary of CSIRO Investigations,Fiji Forestry Department, Fiji Timbers and their Uses No.21.

[117]. Fiji Department of Forestry (1969), A summary of the properties of 34 indigenous timbers,Fiji Forestry Department, Suva. Fiji timbers and their uses No.38.

Page 327: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 313

[118]. Fiji Department of Forestry (1970),The Properties and Potential uses of Koka (Bischofia javanica,Fiji Forestry Department, Suva. Fiji timbers and their uses No.46.

[119]. Fiji Department of Forestry (1972),Guide to the use of local timbers,Fiji Forestry Department, Suva. Fiji timbers and their uses No.55.

[120]. Fiji Department of Forestry (1981), The Properties and Uses of 43 Indigenous and Exotic Timbers, Fiji Forestry Department, Fiji Timbers and their Uses No.71.

[121]. Findlay W.P.K. (1975),Timber: Properties and Uses,Crosby Lockwood Staples London,224pp. [122]. Flemmioh C.O. (1959),Timber Utilization in Malaysia,Malayan Forest Records 13, Govt. Printer

Singapore. [123]. Tesoro F.O. (1978),Wood quality and utilization of Philippine plantation species: Mahogany,(Swietenia

spp).Wood quality and utilization of tropical species. Proceedings IUFRO,Conference held at FORPRIDECOM, Laguna, Oct.30-Nov.3, Tamolang, F.N. (Ed.).

[124]. Floresca A.R. dan Rocafort, J.E. (1966), Shrinkage of Philippine Woods, Philippine Journal of Forestry 22(1-4):45-57.

[125]. Floresca A.R. (1974),Shrinkage characteristics of Philippine mahogany,Foxpride Digest 3(1/2):85-86. [126]. Flynn Jr. J.H.(1994), A Guide to Useful Wood of the World. King Philip Publishing Co., Portland, Maine. [127]. Foreman D.B. (1971), A checklist of the vascular plants of bouganville with descriptions ofsome

common forest trees. New Guinea Forestry Department, Division of Botany, Lae, Botany BulletinNo.5. [128]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1935), Preliminary tests on timbers: Purpleheart (Peltogyne

pubescens Benth.), Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough Project 22, Investigation 11. [129]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1938),The properties of cramtree. Guinea excelsa H.B.K.

from British Honduras,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough Project 22,Investigation 25:12.

[130]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1945), A Handbook of Empire Timbers, Department of Scientific and Industrial Research Forest Products Research.

[131]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1952),General tests carried out on 3 timber Species: Brachystegiaboehmii,B. isoberlinia, B. spiciformis,Forest Products Research Laboratory, Department of Scientific andIndustrial Research.

[132]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1955a),Kiln-drying schedules,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough, Dept. ofScience and Industrial Research, Building Research Establishment LeafletNo.42.

[133]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1955b),Trials of timber for plywood manufacture,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough,Progress ReportNo.33. Consig. 856

[134]. Forests Products Research Laboratory U.K. (1956),A handbook of hardwoods,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough, Dept. ofScience and Industrial Research, Building Research Establishment.

[135]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1960), Parashorea malaanonan (Blanco) Merr. consignment 964,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough Timber Leaflet 13.

[136]. Forest Products Research Laboratory Nigeria (1965), Nigerian timbers for matchmaking, Nigeria Fed. Department of Forest Research, Ibadan, Forest Products Research Laboratory Report No.5.

[137]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1967),The steam bending properties of various timbers,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough, Leaflet,No.45.

[138]. Forest Products Research Laboratory U.K. (1969),The movement of timbers,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough Technical Note,No.38.

[139]. Fors A.J. (1965),Maderas Cubanas,Inst. Nac. Ref. Agraria La Habara. [140]. Fortin Y., Poliquin J. (1976),Natural Durability and Preservation of 100 Tropical African Woods,International

Development Research Centre, Canada. [141]. Fouarge J. (1970),Essais physiques, mecaniques et de durabilite de bois de la RepubliqueDemocratique

du Congo,I.N.E.A.C. Belgium Serie TechniqueNo.76. [142]. Fouarge J. dan Gerard G. (1964), Bois du Mayumbe, I.N.E.A.C. Belgia. [143]. Fox J.E.D. (1971),Anthocephalus chinerisis, the laran tree of Sabah,Economic Botany 25(3):221-233. [144]. Foxworthy F.W. (1921), Commercial woods of the Malay Peninsular,Malayan Forest Records No.1. [145]. Foxworthy F.W. (1927),Commercial Timber Trees of the Malayan Peninsula,Malayan Forest Records 3.

Page 328: 136. Strombosia javanica

314 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

[146]. Foxworthy F.W. dan Woolley H.W. (1930),Durability of Malayan timbers,Malayan Forest Record,No.8. [147]. Francis W.D. (1951),Australian Rain-forest Trees,Commonwealth of Australia - Forestry and Timber

Bureau. [148]. Fundter J.M. (1982),Names for Dipterocarp timbers and trees from Asia,Pudoc, Wageningen, Netherlands. [149]. Gamble J.S. (1902), A Manual of Indian Timbers, Sampson Low, Marston & Co. London. [150]. Gay F.J. (1955),Standard laboratory colonies of termites for evaluating the resistance of timber, timber

preservatives and other materials to termite attack, C.S.I.R.O., Australia BulletinNo.277. [151]. Grant D.K.S. (1934),Some local timbers,Tanzania Forest Department. [152]. Greenway P.J. (1947),Mahogany in East Africa 1 The Khayas,East African Agricultural Journal13:8-14. [153]. Grewal G.S. (1979),Air seasoning properties of some Malaysian timbers,Malaysia Forestry Department,

Forest Service, Trade Leaflet No.41. [154]. Griffiden K. (1967), Mechanical, physical and other properties of some West Irian (New Guinea) wood

species and their suitability for the wood working industries in theNetherlands. Forest Products Research Institute, TNO, Delhi, Netherlands.

[155]. Grijpma P. (1967),Anthocephalus cadamba, a versatile fast growing industrial tree species,for the Tropics,Turrialba 17(3):321-329.

[156]. Gua B.E. (1988),Observation on timber samples of eighteen research and plantation species,Forest Research Note, Solomon Islands Forestry Division Number 53:21/88.

[157]. Harrar E.S. (1942), Some physical properties of modern cabinet woods 3. Directional and volume sShrinkage,Tropical Woods9(7):26-32.

[158]. Haslett A.N., Young G.D. dan Britton R.A.J. (1991), Plantation grown tropical timbers. 2. Properties, processing and uses,Journal of Tropical Forest Science 3(3):229-237

[159]. Hillis W.E. dan Brown A.G. (Ed.)(1984). Eucalyptus for wood production. Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, Academic Press, Australia.

[160]. HMSO (1981), Handbook of Hardwoods, 2nd Edition. Department of the Environment, Building Research Establishment, Princes Risborough Laboratory, Princes Risborough, Aylesbury, Buckinghamshire.

[161]. Howard A.L. (1948), A Manual of Timbers of the World,Macmillan & Co. Ltd. London 3rd Ed. [162]. International Tropical Timber Organization (ITTO)(1986), Tropical Timber Atlas, Vol. 1 - Africa.

International Tropical Timber Organization (ITTO) and Centre Technique Forestier Tropical (CTFT, 45bis, Avenue de la Belle Gabrielle, Nogent-sur-Marne Cedex, France.

[163]. ITTO (1991), Pre-project Study on the Conservation Status of Tropical Timbers in Trade. World Conservation Monitoring Center (WCMC), Cambridge, London. A Report.

[164]. Jackson W.F. (1957),The durability of Malayan timbers,Malayan Forester20:38-48. [165]. Jackson A. and Day D. (1991), Good Wood Handbook - The Woodworker's Guide to Identifying, Selecting and

Using the Right Wood. Betterway Publications, Cincinnati, Ohio. [166]. Jain J.C. dan Rao P.S. (1966),Industrial utilization of sandal sapwood,Indian Forestry 92(1):16-18. [167]. Jain J.D. dan Das Gupta P.R. (1979),A note on physical and mechanical properties of Tetrameles

nudiflora(maina) from Assam,Indian Forester 105(S):369-376. [168]. Jain V.K., Arora K.L.,dan Sharma A.K. (1993), A Note on the Movement of some Indian Timbers,The

Indian Forester 119(11): 936-939. [169]. Jarrett F.M. (1960), Studies in Artocarpus and allied Genera V. A revision of Parartocarpus

andHullettia,Journal of the Arnold Arboretum XLI:320-340. [170]. Kadambi K. (1954),Terminalia catappa Linn, its silviculture and management,Indian Forester 80(11):718-

720. [171]. Kaiser J. (1986), Wood of the month. Wood and Wood Products, July. [172]. Kaiser J. (1989), Wood of the month - teak: why teak is a popular import and mariner's delight. Wood of

the Month Annual, Vol. 1, Supplement to Wood of the Month, p.24. [173]. Kaiser J. (1991), Wood of the month: satinwood - as smooth as its name suggests. Wood and Wood

Products, Julip.48. [174]. Kaiser J. (1992), Wood of the month - teak: the ironwood of China. Wood and Wood Products, Feb. p. 44. [175]. Karande A.A. (1967), Timber, Tetrameles nudiflora R., resistant to teredid borers in Bombay Harbour,

Nature London 213(5071):105.

Page 329: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 315

[176]. Kartasujana I. dan Martawijaya A, 1973, Kayu komersial dan kegunaannya. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Laporan No.3. Puslitbang Hasil Hutan, Bogor, Indonesia.

[177]. Keating W.G. dan Bolza E. (1982),Characteristics properties and uses of timbers. South East Asia, Northern,Australia and the Pacific,C.S.I.R.O. Div. Chemical Technology,Inkata Press,1

[178]. Keith H.G. (1947),The timbers of North Borneo,Government Colony of North Borneo, North Borneo Forest Record No.3.

[179]. Kennedy J.D. (1936),Forest flora of Southern Nigeria,Government Printer Lagos. [180]. Kikata Y. (1991), The promotion of lesser-known species and plantation-grown species,Proceedings of the

International Forest Products Workshop, 14-15 Oct, Nagoya University, Japan. [181]. Kingston R.S.T. dan Risdon C.J.E. (1961),Shrinkage and Density of Australian and other South-West

Pacific Woods,C.S.I.R.O. Division of Forest Products Technological Paper No.13. [182]. Kinloch D. dan Miller W.A. (1949),Gold Coast Timbers,Govt. Printer Gold Coast. [183]. Kininmonth J.A. (1982),Properties and uses of the timbers of Western Samoa, Indigenous, Hardwoods,Forest

Research Institute, Rotorua, New Zealand. [184]. Kline M. (1976). Tectona grandis - Teak. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the World.

King Philip Publishing &Co. Portland, Maine.337-338. [185]. Kline M. (1977). Chloroxylon swietenia - Ceylon satinwood. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful

Woods of the World. King Philip Publishing &Co. Portland, Maine.115-116. [186]. Kline M. (1978). Hymenaea courbaril - Courbaril. DalamFlynn Jr. (Ed.) A Guide to Useful Woods of the

World. King Philip Publishing &Co. Portland, Maine.190-191. [187]. Kloot N.H. dan Bolza E. (1961), Properties of timbers imported into Australia. Technological Paper No.

12. Division of Forest Products, Commonwealth Scientific and Industrial Organization, Melbourne, Australia.

[188]. Kraemer J.H. (1951), Trees of the Western Pacific Region, West Lafayette, Indiana U.S.A. [189]. Koelmeyer K.O. (1954),Silvicultural notes on trees - Satin,Ceylon Foresterns1(3):59-67. [190]. Koopman M.J.F. dan Verhoef, L. (1938), The ironwood of Borneo and Sumatra,Tectona 31(6):381-399. [191]. Kribbs D.A. (1950),Commercial Foreign Woods on the American Market: a manual to their,structure, identification,

uses and distribution,U.S.A. Penn. State College, Tropical Woods Laboratory. [192]. Kribbs D.A. (1959). Commercial Foreign Woods on the American Market. Buckhout Lab., Dept. of Botany,

The Pennsylvania State University, University Park, Pennsylvania. [193]. Kryn J.M. dan Forbes E.W. (1959), The woods of Liberia,U.S.A. Department of Agriculture,Forest

Products Laboratory, Madison,Report No. 2159. [194]. Kukachka B.F. (1962),Characters of some imported woods,U.S.A. Department of Agriculture, Forest

Products Laboratory, Madison, Foreign Wood SeriesNo.2242. [195]. Kukachka B.F. (1970),Properties of imported tropical woods,Forest Research Paper FPL 125. [196]. Kumarasamy K. dan Burgess H.J. (1956),The nailing properties of 72 Malayan timber species,The

Malayan Forester 19:219-226. [197]. Kunkel G. (1965),The Trees of Liberia,German Forestry Mission to Liberia Report,No.3. [198]. Kynoch W. dan Norton N.A. (1938),Mechanical properties of certain tropical woods chiefly from

South America,School of Forestry and Conservation, University of Michigan BulletinNo.7. [199]. Laidlaw W.B.R. (1960), Guide to British Hardwoods. Published by Leonard Hill Limited, London. [200]. Lamb A.F.A. dan Wangaard F.F. (1950), The gluing properties of certain tropical American

Woods,Yale Univ. School of Forestry Technical Report4. [201]. Lamb G.N. (1951), Foreign Woods - Black Ironwood (Krugiodendron ferreum, Banuyo,(Wallaceodendron

celebicum), East African Camphor (Ocatea usambarensis),Supa (Sindora supa) and Sepetir (Sindorasp.), Wood and Wood Products 56(12):44-45.

[202]. Lamb G.N. (1955), Foreign Woods Canangium odoratum, Wood and Wood Products 6019:58. [203]. Lamb G.N. (1956),Foreign Woods - Sandalwood (Santalum album) and Butterwood (Vatairea

lundellii),Wood and Wood Products 61(1):44. [204]. Lavers G.M. (1966), The strength properties of timbers. Forest Products Research Bulletin No. 50. Ministry

of Technology, Her Majesty's Stationery Office, London. [205]. Lavers G.M. (1983),The strength properties of timber (3rd Ed.),Forest Products Research Laboratory,

Princes Risborough, Report No.50.

Page 330: 136. Strombosia javanica

316 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

[206]. Lee Y.H. (1974),Commercial Timbers of Peninsular Malaysia,Kuala Lumpur Malaysia Dept. of Forestry Peninsular Malaysia and Malaysian Timber Industry Board.

[207]. Lee Y.H. dan Chu Y.P. (1965), The strength properties of Malayan timbers,Malayan Forester 28(4):307-319.

[208]. Lee Y.H. dan Lopez D.T. (1968), The machining properties of some Malayan timbers, Malayan Forester 3:194-210.

[209]. Lemmens R.H.M.J., Soerianegara I. dan Wong W.C. (Ed.) (1995). Plant Resources of South East Asia 5(2) Timber trees: Minor commercial timbers. PROSEA, Bogor.

[210]. Lewis F. (1934), The Vegetable Products of Ceylon,Assoc. Newspapers of Ceylon Ltd. [211]. Lincoln W.A. (1986), World Woods in Color. Linden Publishing Co. Inc., Fresno, California. [212]. Limaye V.D. (1933),The physical and mechanical properties of woods grown in India, Indian Forest

Records18(10):1-70. [213]. Limaye V.D. (1953), Weights and specific gravities of Indian woods. Indian Forest Records New

Series. Timber Mechanics1(4) Forest Research Institute, Dehra Dun, India. [214]. Limaye V.D. (1954), Grouping of Indian timbers and their properties, uses and suitability. Indian

Forest Records, New Series. Timber Mechanics 1(2), Forest Research Institute, Dehra Dun, India. [215]. Limaye V.D. (1957),Grouping of Indian timbers and their properties, uses and suitability. Indian Forest

Records, New Series. Timber Mechanics 1(2), Forest Research Institute, Dehra Dun, India. [216]. Limaye V.D. dan Sen B.R. (1953), Weights and specific gravities of Indian woods. Indian Forest

Records, New Series. Timber Mechanics 1(4), Forest Research Institute, Dehra Dun, India. [217]. Lincoln W.A. (1986), World Woods in Color. Linden Publishing Co. Inc., Fresno, California. [218]. Little E.L. (1948), A collection of tree specimens from Western Ecuador, Caribbean Forester 9(3):215-

298. [219]. Little E.L. (1980), The Audobon Society Field Guide to North American Trees - Western Region. Published by

Arthur A. Knopf, New York. [220]. Little E.L. dan Wadsworth F.H. (1964),Common trees of Puerto Rico and the Virgin Islands,U.S.A.

Department of Agriculture, Agriculture HandbookNo.249. [221]. Lomibao B.A. dan Salva R.M. (1972),Wood structure, characteristics and properties of six Vitex species

of the,Philippine Verbenaceae,Philippine Lumberman 18(3):24-26, 28, 29. [222]. Longwood F.R. (1961), Puerto Rican Woods - Their Machining Seasoning and Related

Characteristics,U.S.A. Department of Agriculture, Agriculture Handbook, No.205. [223]. Longwood F.R. (1962), Commercial timbers of the Caribbean,U.S.A. Department of Agriculture,

Agriculture Handbook,No.207. [224]. Lopez D.T. (1982),Malaysian Timbers - Punah (Tetramensta glabra,Malaysia Forestry Department,

Forest Service Malaysia Trade Leaflet No.59. [225]. Maeglin R.R., C.K. Baah, G. Troemner, J.D. Danielsondan Loehnertz S.P. (1989), Sawing of difficult

species: pre-project study. PPR 14/89 (I). Prepared for ITTO by United States Department of Agriculture, Forest Service, Forest Products Laboratory, Madison, Wisconsin.

[226]. Mahendru I.D. (1937),The mulberry (Morus alba Linn),Punjab Forest Records 1(2). [227]. Malaysian Timber Industry Board (1986), 100 Malaysian Timbers,The Malaysian Timber Industry Board. [228]. Martawijaya A., Kadir K. dan Kartasujana I. (1986),Indonesian Wood Atlas. Vol.1,Department of Forestry

Agency for Forestry Research and Development,Bogor-Indonesia. [229]. Martawijaya A., Kartasujana I., Kadir K. dan Parwira S. (1992), Indonesian Wood Atlas Vol.2,Forestry

Research and Development Agency, Department of ForestryBogor-Indonesia. [230]. McCann C. (1947), Trees of India: A Popular Handbook, D.B. Taraporevala Sons & Co. Bombay. [231]. McCoy-Hill M. (1962), The Protection of Timber from Marine Borer Damage in East African,Waters,8th Brit.

Commw. Forestry Conf. East Africa. [232]. McMillen J.M. dan Bois, P.J. (1976), Kiln Schedules for Foreign Woods,U.S.A,Department of

Agriculture, Forest Products Utilization Tec. Report, No.2. [233]. Meijer W. dan Wood G.H.S. (1964),Dipterocarps of Sabah, North Borneo,Sabah Forest Department,

Forest Record No.5. [234]. Mendoza E.U. (1977),Bending properties of Koompassia excelsa,Forpride Digest 6(1):42-47. [235]. MeniadoJ.A. (1974),Timbers of the Philippines Vol.I,Govt. Printing Office, Manila.

Page 331: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 317

[236]. Menon K.D. (1958), Susceptibility of commercial species of Malayan timbers to powder-post beetle attack, Malayan Forest Service Trade Leaflet, No.27.

[237]. Menon P.K.B. (1959),The wood anatomy of Malayan timbers: commercial timbers, 3. Lighthardwoods,Malaysian Forest Research Institute Kepong, Research Pamplet, No. 27.

[238]. Menon P.K.B. (1967),The structure and identification of Malayan woods,Malyasia Forestry Department, Forestry Research Institute, Malayan ForestRecordsNo.25.

[239]. Monsalud M.R. dan Tamolang, F.N. (1969),General Information on Philippine hardwoods,Philippine Lumberman 15(6):14-38.

[240]. Morton J.F. (1966), The cajeput tree - A boon and an affliction,Economic Botany 20(1):31-39. [241]. Murira K. (1984), Natural durability tests of Tanzanian Timbers 1955 – 1982,Tanzania Forestry

Research Institute, Timber Utilisation Research Centre,Moshi. [242]. Natawiria, D. (1973), Percobaan pencegahan serangan rayap Macrotermes gilvis Hagen.pada tanaman kayu

putih (Melalenca leucadendron) di Cikampek,Laporan Lembaga Penelitian Hutan No.73. [243]. Nation Research Council (1980), Firewood Crops Shrub and Tree Species for Energy Production, National

Academy of Sciences, Washington D.C. [244]. Nazma (1981),A handbook of Kerala Timbers,Kerala Forest Research Institute Research Report No.9. [245]. Negi G.S. dan Bhatia D.N. (1958), Physical and mechanical properties of woods tested at F.R.I. Report

No.10, Indian Forest Records (N.S.) Timber Mechanics 1(11):171-180. [246]. Ng, F.S.P. (1978),Tree Flora of Malaya A Manual for Foresters Vol. 3,Forest Research Institute Malaysia

Ministry of Primary Industries [247]. Ng F.S.P. (1989),Tree Flora of Malaya A Manual for Foresters Vol. 4,Forest Research Institute Malaysia

Ministry of Primary Industries [248]. Nicolas P.M. dan Tadena, F.G. (1965), Kraft pulping of Tuai (Bischoffia javanica Blume), Philippine Forestry

Journal 21(1/40):109-115. [249]. Nigeria Department of Forest Research (1967), The properties of some savanna timber trees,Nigeria

Federal Department of Forest Research, Ibadan Report No.11. [250]. NWFA. 1994. Wood Species Used in Wood Flooring. Technical Publication No. A200. National Wood

Flooring Association, Manchester. [251]. Oakes A.J. (1968), Leucaena bucocephola - Description - Culture - Utilization,Advancing Frontiers of Plant

Sciences 20:1-114 [252]. Oey D.S. (1964), Specific gravity of Indonesian woods and its significance for

practicaluse,Communication No.1. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Bogor, Indonesia. [253]. Oliver A.C. (1974),Timber for Marine and Freshwater Construction,TRADA, London. [254]. Ong T.H. (1971),Durability of timber for foundation piling,The Malayan Forester 34(3):225-238. [255]. Organisation for European Economic Co-operation (OEEC) (1951), African Tropical Timber

Nomenclature Description. [256]. Osborne L.D. (1970),Decay resistance of South-West Pacific rain forest timbers,C.S.I.R.O.,Div. for

Prod., Tech. paper No.56. [257]. Papua New Guinea Department of Forests (1972),New Horizons,Forestry in Papua New Guinea,Jacaranda

Press Pty. Ltd. Brisbane. [258]. Pardy A.A. (1956),Notes on the indigenous trees and shrubs of S. rhodesia–Tamarindus indica,Ministry of

Agriculture and Lands S. Rhodesia BulletinNo.1882. [259]. Patterson D. (1988), Commercial Timbers of the World, 5th Ed. Gower Technical Press, London. [260]. Pearson R.S. dan Brown H.P. (1932),Commercial Timbers of India, Vol.2, Govt. Printer Calcutta. [261]. Peh T.B. dan Khoo K.C. (1984), Timber properties of Acacia mangium, Gmelina arborea,

Paraserianthesfalcataria and their utilization aspects, The Malaysian Forester 47(4):285-303. [262]. Pleydell G.J. (1970),Timbers of the British Solomon Islands,United Africa Company (Timber) Ltd, London. [263]. Polak A.M. (1992), Major Timber Trees of Guyana A Field Guide, The Tropenbos Foundation Wageningen,

Netherlands. [264]. Poynton R.J. (1957),Notes on Exotic Forest Trees in South Africa (Second Ed.), South African

Forestry Department Bulletin No.38. [265]. Prasad B.N. dan Jain N.C. (1964),Preliminary studies of cutting resistance of a few Indian woods,Indian

Forester 90(10):698-701.

Page 332: 136. Strombosia javanica

318 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

[266]. Prawirohatmodjo S. (1989),Properties and utilization of plantation trees in Indonesia. Proceedings of a RegionalSymposium,Faculty of Forestry, Universiti Pertanian Malaysia.

[267]. Purkayastha S.K. (1982) Indian woods: their identifications, properties and uses, Vol.4, Controller of Publications, New Delhi.

[268]. Purseglove J.W. (1968). Tropical Crops - Dicotyledon 1. John Wiley and Sons, Inc. New York. [269]. Ramesh R.K. dan Purkayastha S.K. (1972),Indian Woods - Their Identification Properties and Uses, Vol.3,

Dehra Dun India. [270]. Ramesh R.K. dan Juneja K.B.S. (1971),Field identification of fifty important timbers of India,Dehra Dun India. [271]. Rao K.R. dan Purkayastha S.K.(1972),Indian Woods - Their Identification, Properties and Uses, Vol.3. Manager

of Publications, Delhi, India. [272]. Rawat B.S. dan Rawat N.S. (1960),Physical and mechanical properties of woods tested at the Forest

ResearchInstitute, Dehra Dun Report XI,Indian Forestry Records (NS) Timber Mechanics 1(12). [273]. Record S.J. (1927), Trees of Honduras, Tropical Woods 10:10-47. [274]. Record S.J. dan Hess R.W. (1943), Timbers of the New World, Yale University Press. [275]. Record S.J. dan Mell C.D. (1924),Timbers of Tropical America,Yale Univ. Press [276]. Redding L.W. (1958),The resistance of various timbers to impregnation,Forest Products Research

Laboratory, Princes Risborough, Department ofScientific and Industrial Research. [277]. Rehman M.A. (1956),The seasoning behaviour of Indian trees,Indian Forest Bulletin (N.S.) Wood

Seasoning No. 198. [278]. Rehman M.A. (1971),Shrinkage studies of Indian Timbers (Chickrassia tabularis),Journal of the Timber Dev.

Assoc. of India17(2):24-27. [279]. Rendle B.J. (Ed.)(1970), World Timbers, Vol.3 - Asia & Australia & New Zealand. Ernest Benn Limited,

Bouverie House, Fleet Street, London. [280]. Reyes L.J. (1938), Philippine Woods,Commonwealth of the Philippines Department of Agriculture and

Commerce,Technical Bulletin,No.7. [281]. Salleh M.N. dan Wong W.C. (1989), Utilization of forest plantation trees, Proceedings of a Regional

Symposium,Faculty of Forestry Universiti Pertanian Malaysia [282]. Santhakumaran L.N. (1973),On the natural resistance of Lannea coromanddica,Tetrameles

nudifloradanTectona grandis to marine borers in Bombay Harbour,Journal of the T.D.A. of India 19(3):26-30. [283]. Sarawak Timber Industry Development Corporation (1981),Guide to Timber Trade in Sarawak,S.T.I.D.C.

Kuching, Sarawak, Malaysia. [284]. Scharai-rad M. dan Kambey E. (1989),The wood of Acacia mangium Willd. its properties and possible

uses,Mulawarman University, Indonesia, Report No.14,1-12. [285]. Schneider E.E. (1916), Commercial woods of the Philippines: their preparation and uses. Bulletin No.

14. Department of the Interior, Bureau of Forestry, Manila, Filipina. [286]. Sekhar A.C. (1955),The physical and mechanical properties of woods,Indian Forest Records (ns)Timber

Mechanics1(3):69-72. [287]. Sekhar A.C. (1967), Some Indian timbers equivalent to foreign timbers,Van Vigyan 5(1&2):18-24. [288]. Sekhar A.C. dan Bhatnagar S.S.(1957). Physical and Mechanical Properties of Woods Tested at Forest

Research Institute, Report V. Indian Forest Records, NS.Timber Mechanics, Vol. 1, No. 6. The Manager of Publications, Delhi.

[289]. Sekhar A.C. dan Rana R.S. (1957). Physical and mechanical properties of timbers tested at the Forest Research Institute, Indian Forest Records, Timber Mechanics, Vol. 1 No. 10, Dehra Dun, India.

[290]. Simpson W.T. dan Sagoe J.S. (1991), Relative drying times of 650 tropical woods: estimation by green moisture content, specific gravity and green weight density. United States Department of Agriculture (USDA), Forest Service, General TechnicalReport FPL-GTR-71. FPL, Madison, Wisconsin.

[291]. Skolmen R.G. (1974),Some woods of Hawaii, properties and uses of 16 commercial species,U.S.A. Department of Agriculture, Forest Service, Pacific Southwest Forest,and Range Experiment Station, General Technical Report 8.

[292]. Smith D.N. (1959),The natural durability of timber,Forest Products Research Laboratory, Princes Risborough, Building Research Establishment,Record No.30

Page 333: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 319

[293]. Smith W.J., Knyaston W.T., Cause M.L.dan Grimmett J.G.(1991), Building timbers - properties and recommendations for their uses in Queensland. Technical Pamphlet No. 1. Queensland Forest Service, Department of Primary Industries, Queensland, Australia.

[294]. Smythies B.E. (1965),Common Sarawak Trees,Borneo Literature Bureau. [295]. Soerianegara I. dan Lemmens R.H.M.J. (Ed.) (1994),Plant Resources of South-East Asia 5(1),Timber

trees: Major commercial timbers,PROSEA, Bogor. [296]. Solomon Islands (1976),Solomon islands timbers - major species,For Div. Min. Nat. Resources,

Honiara, Timber Booklet 1. [297]. Sono P. (1974), Merchantable Timbers of Thailand, Forest Products Research Division, Royal Forest

Department, Bangkok, Thailand. [298]. Sosef M.S.M., Hong L.T. dan Prawirohatmodjo S. (Ed.) (1998). Plant Resources of South-East Asia

5(3), Timber trees: Lesser known timbers. PROSEA, Bogor. [299]. Stadelman R.C. (1966), Forests of South-East Asia, Wimmer Bros., Memphis Tennessee. [300]. Stephens M. (1955),The timber Machang (Mangifera foetida),Malayan Forester 18(4):205-207. [301]. Stevens W.C. (1961),Kiln Operators Handbook,HMSO. [302]. Stewart A.M., Kloot, N.H. (1957),Mechanical Properties of Timbers,C.S.I.R.O., Australia

BulletinNo.279. [303]. Streets R.J. (1962), Exotic Forest Trees in the British Commonwealth,Clarendon Press Oxford. [304]. Stone H. (1924),The Timbers of Commerce and their Identification,William Rider & Sons Ltd. London. [305]. Strugnell E.J. (1931),Notes on woods for furniture making,Malaysian Forester 1:69-73. [306]. Suvarnasuddhi K. (1950),Some Commercial Timbers of Thailand - Their Properties and Uses,Royal Forest

Department, Thailand. [307]. Sweet C.V. (1922),Further experiments in the air-seasoning of Indian timbers and

general,recommendations as to seasoning methods.Indian Forest Records IX part V, Delhi, India. [308]. Symington C.F. (1943),Foresters manual of Dipterocarps,Malaysia Forest RecordNo.16. [309]. Takahashi A. (1975),Compilation of data on the mechanical properties of foreign woods (Part 2)

Research Report on Foreign Wood No.4, Central and South America,Shimane University, Japan. [310]. Takahashi A. (1978),Compilation of data on the mechanical properties of foreign woods (Part 3)

Research Report on Foreign Wood No.7, Central and South America,Shimane University, Japan. [311]. Tamolang F.N. (1978),Basic and technological information on Manggis (Koompassia excelsa Taub.

Forpride Digest 7(4):19-33. [312]. Tamolang F.R. dan Rocafort J.E. (1987),Physico-mechanical properties and possible uses of eleven

plantation-grown timber species in the Philippines,FPRDI-Journal 16(1-2):75-85. [313]. Tamesis F. dan Aguilar L. (1953),The 'Philippine mahogany' and other Dipterocarp woods,Philippine

Department of Agriculture and Natural Research, Popular BulletinNo.44. [314]. Tewari M.C. dan Jain J.C. (1980),Utilization of Secondary Species,Journal of the National Building

Organization 25(2):1-6. [315]. The Australian Timber Journal & Building Products Merchandiser (1969),Timber durability and

preservation,Supplement to Australian Timber Journal 35(4) Tech. Timb. Guide No.8. [316]. Thomas A.V. (1932), Malayan timbers tested in a green condition, Malayan Forest Service Trade Leaflet

No.5. [317]. Thomas A.V. (1935a),Notes on some timbers from Cameron highlands,Malayan Forester 4(4):188-196. [318]. Thomas A.V. (1935b),Timber tests: Nemesy (Shorea pauciflora) and Damar laut merah

(Shoreakunstleri),Malayan Forester 4(1):30-36. [319]. Thomas A.V. (1937), Timber tests - Geronggang, Malayan Forester 6:142-145. [320]. Thomas A.V. (1938),Timber tests - Punah (Tetramerista glabra Mig.) Malayan Forester 7(3):137-140. [321]. Thomas A.V. (1954),Malayan Timbers - Bintangor, geronggang, terentang,Malayan Forest Service Trade

Leaflet No.12. [322]. Thomas A.V. (1964),Timbers used in the boat building industry:asurvey,Department of Scientific and

Industrial Research Forest Products ResearchLaboratory. [323]. Thomas R.J. and Gilmore R.C. (1962), The machining characteristics of Casuarina glauca, C.

equisetifoliaand Melalenca leucadendron,Department of Wood Science and Technology; School of Forestry, North,Carolina State College, Technical Report 16.

Page 334: 136. Strombosia javanica

320 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

[324]. Thomas A.V. and Landon F.H. (1953),The timber of para rubber,Malayan Forester 16(4):217-219. [325]. Thomas A.V. dan Pillai P.K.B. (1954),Shrinkage of Malayan timbers,Malayan Forester 17(4):208-209. [326]. Titmuss F.H. (1965),Commercial Timbers of the World,Technical Press Ltd., London, 3rd edition. [327]. Tropical Timber Information Center U.S.A. (1975), Courbaril (Hymenaea courbaril),State Univ. New

York TTIC Brief32. [328]. Troup R.S. (1909). Indian woods and their uses. The Indian Forest Memoirs, Economic Products Series,

Vol. 1, No. 1. Superintendent, Government Printing, Calcutta, India. [329]. Tsumoto T. and Karasawa H. (1975),The properties of tropical woods 21,Government of Japan Forest

Experimental Station BulletinNo.227. [330]. U.S.A. National Research Council (1983),Mangium and other Acacias of the Humid Tropics,National

Academy Press, Washington, U.S.A. [331]. USDA Forest Service (1974),Wood Handbook,U.S.A. Department of Agriculture, Forest Service

Handbook,72. [332]. USDAForest Service (1987). Wood Handbook - Wood as an Engineering Material. United States

Department of Agriculture, Forest Service Handbook No. 72, Forest Products Laboratory, Madison, Wisconsin.

[333]. Varian H.F. dan Gallardo A.C. (1940), Notes on the susceptibility to insect attack of Philippine woods, Philippine Journal of forestry 3(3):347-378.

[334]. Wallis N.K. (1956). Australian Timber Handbook. Angus & Robertson, Ltd., 89 Castlereagh Street, Sydney, Australia.

[335]. Walker E.H. (1954),Important Trees of the Ryukyu Islands,United States Civil Administration of the Ryukyu Islands Special BulletinNo. 3.

[336]. Walker F.S. (1941),Resistance of Timbers to Marine Borer Attack,Malayan Forester 10(4):145-149. [337]. Wang S.F. (1963),Studies on the absorption and penetration of woods treated with varioustreating

methods of preservatives. Taiwan Forest Research Institute BulletinNo.89. [338]. Wangaard F.F. (1954),Properties and uses of tropical woods 4,Tropical Woods14(99):1-187. [339]. Wangaard F.F. dan Chudnoff M. (1950),The steam bending properties of certain tropical American

woods,Yale Univ. School of Forestry Technical Report No. 6. [340]. Wangaard F.F.dan Muschler A.F (1952). Tropical Woods - Properties and Uses of Tropical Woods, Vol.III, No.

98. School of Forestry, Yale University, New Haven, Connecticut. [341]. Watson J.G. (1928),Mangrove Forests of the Malay Peninsular,Malayan Forest Records No.6. [342]. World Conservation Monitoring Center-Plants Programme (WCMC) (1992), Conservation Status

Listing - Trees and Timbers of the World. WCMC Cambridge, CB3 ODL, United Kingdom. [343]. Whitmore T.C. (1972), Tree Flora of Malaya A Manual for Foresters Vol. 1, Forest Department Ministry of

Agriculture and Lands Malaysia. [344]. Whitmore T.C. (1973),Tree Flora of Malaya A Manual for Foresters Vol. 2,Forest Department Ministry of

Primary Industries Malaysia. [345]. Williams E. (1958),Uses of some common imported species,Technical notes. Forestry Commission

N.S.W. Wood Technology 11(3):11-12. [346]. Wong C.N. dan Burgess H.J. (1960),A comparison of linear shrinkage data obtained by different

methods,Malaysia Forest Research Institute, Forestry Department Research Pamphlet29. [347]. Wood A.D. (1963),Plywoods of the World: Their Development, Manufacture andApplication,Johnston & Bacon

Ltd. Edinburgh & London. [348]. Wood B. dan Calnan D. (1976),Toxic Woods,British Journal of Dermat 94 Suppl. 13. [349]. Wyatt-Smith J. (1979),Pocket Checklist of Timber Trees,Malayan Forest Records No.17. [350]. Yap S.K. dan Razali H. (1980),The reproductive behaviour of Sesendok (Endospermum

malaccense),Malayan Forester 43(1):37-43. [351]. Yasin M. dan Shah Q.H. (1975), Peeling properties of Moris alba wood species, Pakistan Journal of Forestry

25(3):171-196. [352]. Youngs R.L. (1964), Hardness, density and shrinkage characteristics of silk oak from Hawaii,U.S.A.

Department of Agriculture, Forest Service, Forest Products,Laboratory, Madison Research Note 074.

Page 335: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 321

INDEX KEGUNAAN KAYU

Mebel untuk Kamar Tidur

Acacia decurrens 3 Mangifera altissima 189 Alphitonia zizyphoides 21 Mangifera indica 193 Alstonia scholaris 23 Melaleuca leucadendron 195 Amoora cucullata 26 Morus alba 201 Anisoptera laevis 33 Myristica buchneriana 203 Anthocephalus cadamba 35 Nothofagus dura 209 Araucaria cunninghamii 40 Octomeles sumatrana 213 Bischofia javanica 46 Palaquium ferox 215 Calophyllum inophyllum 55 Parashorea malaanonan 221 Campnosperma auriculatum 59 Pericopsis mooniana 229 Campnosperma brevipetiolatum 61 Pinus merkusii 233 Castanopsis acuminatissima 69 Planchonia valida 235 Chloroxylon swietenia 75 Podocarpus neriifolius 237 Cinnamomum inners 77 Pometia pinnata 239 Cinnamomum parthenoxylon 79 Pometia tomentosa 241 Dalbergia latifolia 95 Pterocarpus indicus 245 Dillenia castaneifolia 101 Santalum album 251 Dracontomelon mangiferum 105 Shorea acuminatissima 257 Eucalyptus cyclocarpum 119 Shorea faguetiana 261 Eucalyptus citriodora 121 Shorea guiso 263 Eusideroxylon zwageri 125 Shorea hypochra 265 Gmelina moluccana 137 Shorea leprosula 269 Gonystylus bancanus 139 Shorea leptoclados 271 Gonystylus forbesii 141 Sindora javanica 273 Grevillea robusta 143 Strycnos ligustrina 277 Hibiscus tiliaceus 153 Swietenia macrophylla 279 Intsia bijuga 167 Tectona grandis 285 Intsia palembanica 169 Tetrameles nudiflora 289 Koompassia excelsa 173 Trema orientalis 295 Koompassia malaccensis 175 Vatica rassak 297 Maesopsis eminii 187 Wallaceodendron celebicum 303 Zanthoxylum rhetsa 307 Mebel untuk Ruang Makan

Acacia decurrens 3 Calophyllum inophyllum 55 Alstonia scholaris 23 Calophyllum papuanum 57 Amoora cucullata 26 Campnosperma auriculatum 59 Anisoptera costata 28 Campnosperma brevipetiolatum 61 Anisoptera laevis 33 Canangium odoratum 63

Page 336: 136. Strombosia javanica

322 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Araucaria cunninghamii 40 Chloroxylon swietenia 75 Bischofia javanica 46 Cinnamomum inners 77 Dalbergia latifolia 95 Pericopsis mooniana 229 Dillenia pentagyna 97 Pinus merkusii 233 Dillenia castaneifolia 101 Planchonia valida 235 Enterolobium cyclocarpum 119 Podocarpus neriifolius 237 Eusideroxylon zwageri 125 Pometia pinnata 239 Gmelina moluccana 137 Pometia tomentosa 241 Gonystylus forbesii 141 Pterocarpus indicus 245 Grevillea robusta 143 Pterocymbium beccari 247 Hibiscus tiliaceus 153 Santalum album 251 Horsfieldia irya 161 Shorea acuminatissima 257 Intsia palembanica 169 Shorea faguetiana 261 Koompassia malaccensis 175 Shorea guiso 263 Litsea ferruginea 179 Shorea hypochra 265 Lophopetalum javanicum 183 Shorea leprosula 269 Maesopsis eminii 187 Shorea leptoclados 271 Mangifera altissima 189 Sindora javanica 273 Mangifera indica 193 Swietenia mahagony 281 Michelia montana 199 Tamarindus indica 283 Myristica buchneriana 203 Tectona grandis 285 Nothofagus dura 209 Tetrameles nudiflora 289 Octomeles sumatrana 213 Vitex cofassus 299 Palaquium ferox 215 Wallaceodendron celebicum 303 Parashorea malaanonan 221 Zanthoxylum rhetsa 307

Mebel untuk Ruang Tamu

Acacia auriculiformis 1 Calophyllum inophyllum 55 Acacia decurrens 3 Calophyllum papuanum 57 Acacia mangium 5 Campnosperma auriculatum 59 Adenanthera pavonina 7 Campnosperma brevipetiolatum 61 Aegle marmelos 9 Canangium odoratum 63 Afzelia javanica 11 Cassia siamea 67 Agathis alba 13 Castanopsis acuminatissima 69 Aglaia odoratissima 15 Casuarina equisetifolia 71 Albizzia procera 17 Chloroxylon swietenia 75 Aleurites moluccana 19 Cinnamomum inners 77 Alphitonia zizyphoides 21 Cinnamomum parthenoxylon 79 Alstonia scholaris 23 Cratoxylum arborescens 89 Amoora cucullata 26 Cynometra ramiflora 91 Anisoptera costata 28 Dactylocladus stenostachys 93 Anisoptera laevis 33 Dalbergia latifolia 95 Anthocephalus cadamba 35 Dillenia pentagyna 97

Page 337: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 323

Araucaria cunninghamii 40 Dillenia castaneifolia 101 Barringtonia acutangula 44 Diospyros ferrea 103 Bischofia javanica 46 Dracontomelon mangiferum 105 Caesalpinia sappan 53 Dryobalanops lanceolata 109 Ehretia acuminata 113 Palaquium ferox 215 Endospermum malaccense 117 Parartocarpus venenosus 217 Enterolobium cyclocarpum 119 Parashorea lucida 219 Eucalyptus citriodora 123 Parashorea malaanonan 221 Eucalyptus deglupta 125 Parashorea stellata 223 Eusideroxylon zwageri 127 Payena lucida 225 Fagraea fragrans 132 Pentace tripera 227 Ganua motleyana 134 Peronema canescens 231 Gluta renghas 138 Pinus merkusii 233 Gmelina moluccana 140 Planchonia valida 235 Gonystylus bancanus 142 Podocarpus neriifolius 237 Gonystylus forbesii 145 Pometia pinnata 239 Grevillea robusta 147 Pometia tomentosa 241 Heritiera littoralis 152 Pongamia pinnata 243 Hernandia ovigera 154 Pterocarpus indicus 245 Hevea brasiliensis 156 Sandoricum indicum 249 Hibiscus tiliaceus 158 Santalum album 251 Horsfieldia irya 166 Schleichera oleosa 253 Hymenaea courbaril 168 Shorea acuminatissima 257 Hymenodictyon excelsum 170 Shorea faguetiana 261 Intsia bijuga 172 Shorea guiso 263 Intsia palembanica 175 Shorea leprosula 269 Khaya anthoteca 178 Shorea leptoclados 271 Koompassia excelsa 173 Sindora javanica 273 Koompassia malaccensis 175 Strombosia javanica 275 Leucaena glauca 177 Strycnos ligustrina 277 Litsea sebifera 181 Swietenia macrophylla 279 Lophopetalum javanicum 183 Swietenia mahagony 281 Maesopsis eminii 187 Tamarindus indica 283 Mangifera altissima 189 Tectona grandis 285 Mangifera foetida 191 Terminalia catappa 287 Mangifera indica 193 Tetrameles nudiflora 289 Melaleuca leucadendron 195 Tetramerista glabra 291 Michelia champaca 197 Thespesia populnea 293 Michelia montana 199 Trema orientalis 295 Morus alba 201 Vatica rassak 297 Myristica buchneriana 203 Vitex cofassus 299 Neonauclea calycina 207 Vitex quinata 301 Nothofagus dura 209 Wallaceodendron celebicum 303 Octomeles sumatrana 213 Zanthoxylum rhetsa 307

Page 338: 136. Strombosia javanica

324 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Mebel untuk Rak Dapur (Kitchen Cabinet)

Acacia decurrens 3 Alstonia scholaris 23 Agathis alba 13 Amoora cucullata 26 Alphitonia zizyphoides 21 Anisoptera laevis 33 Anthocephalus cadamba 35 Morus alba 201 Antiaris toxicaria 38 Myristica buchneriana 203 Bischofia javanica 46 Nothofagus dura 209 Calophyllum inophyllum 55 Octomeles sumatrana 213 Campnosperma auriculatum 59 Palaquium ferox 215 Campnosperma brevipetiolatum 61 Parashorea malaanonan 221 Canangium odoratum 63 Pinus merkusii 233 Chloroxylon swietenia 75 Planchonia valida 235 Cinnamomum inners 77 Podocarpus neriifolius 237 Cinnamomum parthenoxylon 79 Pterocarpus indicus 245 Dillenia pentagyna 97 Pterocymbium beccari 247 Dillenia castaneifolia 101 Shorea acuminatissima 257 Enterolobium cyclocarpum 119 Shorea faguetiana 261 Eucalyptus citriodora 121 Shorea guiso 263 Eusideroxylon zwageri 125 Shorea hypochra 265 Gmelina moluccana 137 Shorea leprosula 269 Gonystylus bancanus 139 Shorea leptoclados 271 Gonystylus forbesii 141 Sindora javanica 273 Grevillea robusta 143 Strycnos ligustrina 277 Hibiscus tiliaceus 153 Swietenia macrophylla 279 Horsfieldia irya 161 Swietenia mahagony 281 Intsia palembanica 169 Tamarindus indica 283 Koompassia malaccensis 175 Tectona grandis 285 Litsea ferruginea 179 Tetrameles nudiflora 289 Lophopetalum javanicum 183 Trema orientalis 295 Maesopsis eminii 187 Vatica rassak 297 Melaleuca leucadendron 195 Wallaceodendron celebicum 303 Michelia montana 199 Zanthoxylum rhetsa 307

Mebel untuk Ruang Kantor

Acacia decurrens 3 Michelia montana 199 Alstonia scholaris 23 Morus alba 201 Amoora cucullata 26 Myristica buchneriana 203 Anthocephalus cadamba 35 Nothofagus dura 209 Bischofia javanica 46 Octomeles sumatrana 213 Campnosperma auriculatum 59 Palaquium ferox 215 Campnosperma brevipetiolatum 61 Parashorea malaanonan 221 Chloroxylon swietenia 75 Pinus merkusii 233 Cinnamomum inners 77 Planchonia valida 235

Page 339: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 325

Cinnamomum parthenoxylon 79 Podocarpus neriifolius 237 Dalbergia latifolia 95 Pometia pinnata 239 Dillenia pentagyna 97 Pometia tomentosa 241 Dillenia castaneifolia 101 Pterocarpus indicus 245 Dryobalanops lanceolata 109 Pterocymbium beccari 247 Enterolobium cyclocarpum 119 Shorea acuminatissima 257 Eucalyptus citriodora 121 Shorea faguetiana 261 Eusideroxylon zwageri 125 Shorea guiso 263 Gmelina moluccana 137 Shorea hypochra 265 Gonystylus bancanus 139 Shorea leprosula 269 Gonystylus forbesii 141 Shorea leptoclados 271 Grevillea robusta 143 Sindora javanica 273 Hibiscus tiliaceus 153 Strycnos ligustrina 277 Intsia bijuga 167 Swietenia macrophylla 279 Intsia palembanica 169 Swietenia mahagony 281 Koompassia malaccensis 175 Tamarindus indica 283 Litsea ferruginea 179 Tetrameles nudiflora 289 Lophopetalum javanicum 183 Trema orientalis 295 Maesopsis eminii 187 Vitex cofassus 299 Melaleuca leucadendron 195 Wallaceodendron celebicum 303 Zanthoxylum rhetsa 307

Kayu untuk Mebel Kuno

Acacia decurrens 3 Michelia montana 199 Alstonia scholaris 23 Morus alba 201 Amoora cucullata 26 Myristica buchneriana 203 Anthocephalus cadamba 35 Nothofagus dura 209 Chloroxylon swietenia 75 Octomeles sumatrana 213 Cinnamomum inners 77 Palaquium ferox 215 Cinnamomum parthenoxylon 79 Parashorea malaanonan 221 Dalbergia latifolia 95 Pterocarpus indicus 245 Dillenia castaneifolia 99 Pterocymbium beccari 247 Dryobalanops lanceolata 109 Shorea acuminatissima 257 Enterolobium cyclocarpum 119 Shorea faguetiana 261 Eusideroxylon zwageri 125 Shorea hypochra 265 Excoecaria agallocha 127 Shorea leprosula 269 Gmelina moluccana 137 Shorea leptoclados 271 Gonystylus bancanus 139 Sindora javanica 273 Gonystylus forbesii 141 Swietenia macrophylla 279 Grevillea robusta 143 Tamarindus indica 283 Horsfieldia irya 161 Tetrameles nudiflora 289 Koompassia excelsa 173 Trema orientalis 295 Koompassia malaccensis 175 Wallaceodendron celebicum 303 Litsea ferruginea 179

Page 340: 136. Strombosia javanica

326 | JENIS KAYU UNTUK MEBEL

Mebel untuk di Luar Ruangan

Amoora cucullata 26 Michelia champaca 197 Anisoptera laevis 33 Palaquium ferox 215 Castanopsis acuminatissima 69 Pericopsis mooniana 229 Casuarina equisetifolia 71 Strombosia javanica 275 Cinnamomum inners 77 Strycnos ligustrina 277 Hopea beccariana 159 Tectona grandis 285 Mangifera foetida 191

Kayu untuk Komponen Mebel Bentuk Lengkung

Grevillea robusta 143 Planchonia valida 235 Hymenaea courbaril 163 Pometia pinnata 239 Madhuca malaccensis 185 Pometia tomentosa 241 Mangifera foetida 191 Strycnos ligustrina 277 Morus alba 201 Swietenia mahagony 281 Neonauclea calycina 207 Tamarindus indica 283 Nothofagus dura 209 Vitex cofassus 299

Kayu untuk Ukiran

Aegle marmelos 9 Dillenia reticulata 99 Agathis alba 13 Diospyros ferrea 103 Aglaia odoratissima 15 Dracontomelon mangiferum 105 Albizzia procera 17 Endospermum malaccense 117 Aleurites moluccana 19 Eucalyptus citriodora 121 Alphitonia zizyphoides 21 Eusideroxylon zwageri 125 Alstonia scholaris 23 Fagraea fragrans 129 Anisoptera curtisii 31 Gluta renghas 135 Anthocephalus cadamba 35 Gmelina moluccana 137 Antiaris toxicaria 38 Gonystylus bancanus 139 Araucaria cunninghamii 40 Gonystylus forbesii 141 Bischofia javanica 46 Heritiera littoralis 147 Caesalpinia sappan 53 Hernandia ovigera 149 Calophyllum papuanum 57 Homalium foetidum 155 Canangium odoratum 63 Hopea beccariana 159 Cassia nodosa 65 Horsfieldia irya 161 Cassia siamea 67 Intsia bijuga 167 Castanopsis acuminatissima 69 Intsia palembanica 169 Casuarina equisetifolia 71 Khaya anthoteca 171 Chloroxylon swietenia 75 Leucaena glauca 177 Cinnamomum inners 77 Mangifera foetida 191 Cynometra ramiflora 91 Melaleuca leucadendron 195 Dactylocladus stenostachys 93 Michelia champaca 197

Page 341: 136. Strombosia javanica

JENIS KAYU UNTUK MEBEL | 327

Dalbergia latifolia 95 Morus alba 201 Dillenia pentagyna 97 Nothofagus dura 209 Parartocarpus venenosus 217 Shorea leprosula 269 Parashorea malaanonan 221 Sindora javanica 273 Peronema canescens 231 Strycnos ligustrina 277 Pinus merkusii 233 Swietenia macrophylla 279 Planchonia valida 235 Swietenia mahagony 281 Podocarpus neriifolius 237 Tamarindus indica 283 Pterocarpus indicus 245 Tectona grandis 285 Pterocymbium beccari 247 Tetrameles nudiflora 289 Sandoricum indicum 249 Tetramerista glabra 291 Santalum album 251 Thespesia populnea 293 Shorea acuminatissima 257 Vatica rassak 297 Shorea balanocarpoides 259 Vitex cofassus 299 Shorea kunstleri 267 Wallaceodendron celebicum 303 Wrightia tomentosa 305