lapkas sesar

18
LAPORAN KASUS PERSALINAN SECTIO SESAREA Oleh : Anisah Noviariyanti Dokter pembimbing: Dr. Natsir Nugroho Sp.OG

Upload: anisah-noviariyanti

Post on 28-Aug-2015

244 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUSPERSALINAN SECTIO SESAREAOleh :Anisah Noviariyanti

Dokter pembimbing:Dr. Natsir Nugroho Sp.OG

1Identitas Nama : Ny. LUmur : 31 tahunAlamat : CakungPekerjaan : IRTAgama : IslamTgl MRS : 7 April 2015

2Anamnesis (autoanamnesis)Keluhan utama :os datang karna telah direncanakan untuk sectio sesarea pada tanggal 7 april 2015, dengan indikasi letak janin obliq dan bekas sc sebelumnya sebanyak 2 kali.

Riwayat penyakit sekarangOs mengaku bahwa berdasarkan hasil usg terakhir usia kehamilannya adalah 41 minggu, os lupa dengan HPHT. Perut kencang kencang (+) mules (+) lendir darah (-), keputihan (-), keluar air-air (-). Riwayat penyakit hipertensi (-), kencing manis (-), asma (+), alergi (-).

3Riwayat perkawinan dan persalinanMenikah pada umur 21 tahun, usia perkawinan sudah berlangsung selama 10 tahunG4P3AoAnak I usia 8 tahun, lahir spontan pada tahun 2006 dengan berat bayi lahir 3100.Anak II usia 5,5 tahun lahir sectio sesarea pada tahun 2009 dengan berat bayi lahir 4980 grAnak III usia 4 tahun, lahir sectio sesarea pada tahun 2010 dengan berat bayi lahirAnak ke IV ini 4Pemeriksaan fisikKeadaan umum : baik Kesadaran : composmentisTTV:Tensi : 110/70 mmHgNadi : 72 x/menitPernafasan : 19x/menitSuhu : 36,2C

5Pemeriksaan fisikKepala :NormochephalKonjungtiva anemis -/-Sklera ikterik -/-Leher :Tidak teraba adanya pembesaran KGBThoraks :VBS ka=ki, whezing -/-, ronkhi -/-BJ I & II murni reguler, murmur -, gallop -Abdomen :Tampak cembungEkstremitas :Akral hangat, edema -/-6Pemeriksaan obstetriPL:TFU = 33 cm, DJJ = 130x/menit, letak oblik.PD:tidak dilakukan

7pemeriksaan penunjangHasil USG:Janin tunggal hidup intrauterin , pasien mengaku usia taksiran usg 41 minggu.Pemeriksaan laboratorium 6 april 2015Haemoglobin11,1 mg/dlLeukosit 13,7 (5.0-10.0)Trombosit258 (150-400)hematokrit34 (37-47)Bleding time2.00 (1.00-3.00)Cloatting time5.30 (3.00-6.00)8Penatalaksanaan Sectio sesareaPro sectio sesarea Profilaksis ceftriaxon 2 grPost sectio sesarea Pemeriksaan laboratoriumketonal 4x1Viferron tablet 2x1Obs KU, TTV, kontraksi, perdarahan.MobilisasiPerawatan luka

9tanggal follow up8 april 201506.00

Kel: nyeri luka opKes: CMTd : 100/60 mmHgN : 84x/menitP : 18x/menitS : 36,5 oCAbdomen : cembung (-). TFU 2 jari diatas simfisisPerdarahan : dbnBAK/BAB : (+) / (+)Lab : Hb 10.1 D/ post SC18 April 2015 16.00Kel : nyeri luka operasiKesadaran : compos mentisTd : 90/60 mmHgNadi : 80xP : 18 xS : 36,3 oCAbdomen: cembung (-) TFU 2 jari diatas simfisisPerdarahan : dbnBAK/BAB : +/+D/ post SC1TINJAUAN PUSTAKA11Sectio sesareaSectio sesarea di definisikan sebagai lahirnya janin elalui insisi di dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histrektomi)Seksio sesarea merupakan penanganan yang tepat untuk keadaaan dimana persalinan pervaginam tidak dapat dilakukan dengan amanIndikasiBerat bayi lahir sekitar 4.000 gram atau lebih (giant baby), menyebabkan bayi sulit keluar dari jalan lahir.Ada 2 kelainan letak janin dalam rahim, yaitu letak sungsang dan letak lintangdua kelainan tali pusat yang biasa terjadi yaitu prolapsus tali pusat (tali pusat menumbung), dan terlilit tali pusat1. Jenis insisi uterus dan jumlah seksio sesarea sebelumnya meningkatkan resiko uptur uteriPasien dengan jaringan parut melintang yang terbatas di segmen uterus bawah kecil kemungkinan mengalami robekan jaringan arut simtomatik pada kehamilan berikutnya Angka ruptur uteri secara bermakna meningkat lima kali lipat pada wanita dengan riwaat dua kali seksio sesarea.Janin presentasi bokong mengalami peningkatan resiko prolaps tali pusat dan terperangkapnya kepala apabila dilahirkan pervaginam dibandingkan dengan janin presentasi kepala.2. Indikasi sectio sebelumnya. Angka keberhasilan percobaan persalinan sedikit bergatung pada indikasi sectio sesarea sebelumnya, dimana angka keberhasilan meningkat apabila sc sebelumnya dilakukan dengan indikasi presentasi bokong atau gawat janin daaripada distosia.Teknik sectio sesareaInsisi abdomenInsisi vertikal

Insisi transversal

Teknik sectio sesareaInsisi UterusInsisi transversal

Insisi vertikal ( teknik insisi sesarea klasikSectio sesarea ekstraperitoneum

Untuk presentasi kepala, insisi transversal melalui segmen bawah uterus merupakan tindakan pilihan.Secara umum, insisi transversal :Lebih mudah diperbaikiTerletak di tempat yang palng kecil kemungkinaya ruptur disertai keluarnya janin ke rongga abdomen pada kehamilan berikutnya.Tidak menyebabkan perlekatan usus atau omentum ke gari insisi

Kadang-kadang perlu dilakukan insisi klasik untuk melahirkan janin. Beberapa indikasinya adalah :Apabila sgmen bawah uterus tidak dapat dipajnkan atau dimasuki dengan aman karena kandung kemih melekat erat akibat pembedahan sebeumnya, atau apabila sebuah mioma menempati segmen bawah uerus, atau apbilla terdapat karsinoma invasif di serviksApabila janin berukuran besar dan terletak melintang terutama pabila selaput ketuban sudah pecah dan bahu terjepit jalaan lahirPada sebagian kasus plasenta previa dengan implantasi anteriorPada sebagian kasus jani yang sangat kecil, terutama dengan presentasi bokong, yang segmen bawah uterusnya menipis.Pada awal abad ke-20, frank (1907) dan Latzko (1909) menganjurkan seksio sesarea ekstraperitoneum dan bukan histerektomi sesarea sebagai metode untuk menangani kehamilan dengan infeksi isi uterus.Tujuan operasi dengan teknik ini adalah unuk membuka uterus secara ekstraperitoneum dengan melakukan diseksi melalui ruang retzius dan kemudian disepanjang salah satu sisi dan belakang kandung kesmih untuk mencapai segmen bawah uterusPerawatan pasca scPemberian analgesikObservasi ttv, perdarahan.Fungsi kandung kemih dan usus mobilisasiPerawatan lukaPemeriksaan laboratoriumPemulangan dari rumah sakitMobilisasi segera tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu jalanya penyembuhan pasien. Mobilisasi berguna untuk mencegah terjadinya thrombosis dan emboli.Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut dapat diberikan obat-obat anti nyeri dan penenang seperti suntikan intramuskuler pethidin dengan dosis 100-150 mg atau morfin sebanyak 10-15 mg atau secara perinfusBila tidak ada penyulit pada masa nifas, pasien umumnya dipulangkan pada hari ke-3 post partum dan aktivitas pasien pada seminggu berikutnya harus dibatasiKateter kandung keih umumnya dilepas dalam aktu 12 jam seteah operasi atau, yang lebih enak keesokan hari setelah pembedahan.komplikasiInfeksiPerdarahanRuptur uteri pada kehamilan selanjutnyaTerima kasih18