bab ii tinjauan pustaka a. sistem pengendalian intern...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern 1. Pengertian dan tujuan Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak dipergunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari pengendalian intern semakin penting dikarenakan semakin berkembang perusahaan. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami betapa pentingnya pengendalian intern. Menurut Siti dan Ely (2010:312) “Pengendalian intern adalah suatu proses- yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut ini : a. Keandalan pelaporan keuangan b. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan d. Efektivitas dan efisiensi operasi” Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go public) adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan sistem pengendalian perusahaan yg dikelolanya serta model/framework mana Universitas Sumatera Utara

Upload: vudiep

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pengendalian Intern

1. Pengertian dan tujuan Pengendalian Intern

Pengendalian intern merupakan istilah yang telah umum dan banyak

dipergunakan dalam berbagai variasi kepentingan dan pengertian. Fungsi dari

pengendalian intern semakin penting dikarenakan semakin berkembang

perusahaan. Semua pimpinan perusahaan harus menyadari dan memahami

betapa pentingnya pengendalian intern.

Menurut Siti dan Ely (2010:312) “Pengendalian intern adalah suatu proses-

yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya

dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan berikut ini :

a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

d. Efektivitas dan efisiensi operasi”

Pengendalian intern bagi suatu perusahaan (terutama yang sudah go public)

adalah merupakan suatu keharusan. Bersamaan dengan kewajiban audit

laporan keuangan, direksi wajib memberikan pernyataan tentang kecukupan

sistem pengendalian perusahaan yg dikelolanya serta model/framework mana

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

yang diadopsi (atau sepenuhnya didesain sendiri), dan wajib diaudit oleh

auditor ekstern. Faktor-faktor yang menyebabkan makin pentingnya sistem

pengendalian intern, antara lain:

a. perkembangan kegiatan dan skalanya menyebabkan kompleksitas struktur,

sistem dan prosedur suatu organisasi suatu organisasi semakin rumit.

Untuk dapat mengawasi operasi organisasi, manajemen hanya

mengandalkan kepercayaan atas berbagai laporan dan analisa.

b. Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi, mencegah dan

menemukan kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan terletak

pada management, sehingga management harus mengatur sistem

pengendalian intern yang sesuai untuk memenuhi tanggung jawab

tersebut.

c. Pengawasan oleh dari satu orang (saling cek) merupakan cara yang tepat

untuk menutup kekurangan-kekurangan yang bisa terjadi pada manusia.

Saling cek ini merupakan salah satu karakteristik sistem pengendalian

intern yang baik.

d. Pengawasan yang “built-in” langsung pada sistem berupa pengendalian

intern yang baik dianggap lebih tepat daripada pemeriksaan secara

langsung dan detail oleh pemeriksa (khususnya yang berasal dari luar

organisasi).

Menurut Beasley, Alvin, Elder dan Jusuf (2011:137) “Pengendalian Intern

adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan

personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan

keuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku. Berikut penjelasan tujuannya:

a) Keandalan pelaporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan

kreditor dan para pengguna lainnya. Manajemen memiliki tanggung jawab

hukum maupun profesionalisme untuk meyakinkan bahwa informasi

disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan. Tujuan

pengendalian yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk

memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan ini.

b) Efektivitas dan efisiensi operasi

Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan

sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan

sasaran yang dituju perusahaan.

c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Perusahaan publik, non-publik maupun organisasi nirlaba diharuskan

untuk memenuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan. Beberapa

peraturan ada yang terkait dengan akuntansi secara tidak langsung,

misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak-hak sipil.

Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi, misalnya peraturan pajak

penghasilan dan kecurangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

2. Unsur Pengendalian Intern

Menurut Ikantan Akuntan Indonesia (2011) ada lima unsur (komponen)

pengendalian yang saling terkait berikut ini:

a. Lingkungan pengendalian

Menetapkan corak organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian

orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua

komponen pengendalian inter, menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko

Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisi terhadap resiko

yang relevan unutk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana resiko harus dikelola.

c. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan komunikasi

Informasi dan komunikasi adalah pengindentifikasian, penangkapan, dan

pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan

orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian

intern sepanjang waktu.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

B. LAYANAN

1. Pengertian Layanan

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik,

dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Indonesia

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.

Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang

diperlukan seseorang.

Defenisi dari Pelayanan menurut Sugiharto (2002:216) adalah upaya

maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan

industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan sehingga tercapai

kepuasaan.

Menurut Helien (2004:7) pelayanan pelanggan adalah kegiatan yang

berorientasi kepada pelanggan yang terdiri dari elemen-elemen nyata berupa

faktor yang bisa diraba, didengar dan dirasakan seperti ukuran, berat, warna

dan sebagainya. Kemudian adanya elemen-elemen tidak nyata yaitu lebih sulit

diukur dan sering kali subyektif karena tergantung pada sikap-sikap yang bisa

dipengaruhi namun tidak diajarkan, sebagai contoh rasa nyaman, rileks,

percaya dan lain sebagainya.

2. Kualitas Layanan

Kualitas pelayanan yaitu segala bentuk penyelenggaraan pelayanan secara

maksimal yang diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka

memenuhi kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

Menurut keputusan Men.PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 dalam

(Nurul:2003) tentang pedoman Umum Penyelengaraan Pelayanan Publik,

Kualitas pelayanan yaitu kepastian prosedur, waktu, dan pembiayaan yang

transparasi dan accountble yang harus dilaksanakan secara utuh oleh setiap

instansi dan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan tugas dan

fungsinya secara menyeluruh.

Menurut Tjiptono (1991:61) menyimpulkan bahwa citra kualitas layanan

yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang / persepsi penyedia jasa,

melainkan berdasarkan sudut pandang / persepsi konsumen. Hal ini

disebabkan karena konsumenlah yang mengkonsumsi serta menikmati jasa

layanan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas jasa.

Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang

menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan.

Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam

Lupiyoadi (2001:148), yaitu:

a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam

menunjukkan eksitensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa

penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan

keadaan lingkungan sekitarnya dalah bukti nyata dari pelayanan yang

diberikan.

b. Realibility, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk

memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan

terpecaya.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

c. Responsivenese, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas.

d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,

kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk

menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan,

kompetensi dan sopan santun.

Oleh karena itu, dengan adanya kualitas layanan yang baik maka suatu

perusahaan akan dapat terus di pandang oleh konsumen yang menggunakan

layanan tersebut.

3. Kepuasan Pelanggan / Nasabah

Dalam dunia usaha, kepuasan pelanggan sangat diperhatikan untuk

memajukan daripada usaha itu sendiri. Oleh karena itu harus adanya usaha

untuk melahirkan kepuasaan pelanggan dalam rangka menciptakan iklim

pelanggan yang loyal pada suatu produk atau jasa yang dihasilkan

perusahaan.

Menurut Engel (1994:409) Kepuasaan adalah evaluasi paska konsumsi

untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan.

Sedangkan nasabah merupakan orang yang menjadi pelanggan bank yang

mempunyai rekening simpanan dan pinjaman. (www.e-

learningbankmandiri.go.id).

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

Menurut Amir (2005:13) Kepuasan Pelanggan/Nasabah adalah seberapa

besar manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang

diharapkan pelanggan/nasabah.

Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan

defenisi kepuasaan pelanggan adalah respon dari perilaku yang ditunjukkan

oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja atau hasil yang

diraskan dengan harapan. Apabila hasil yang dirasakan dibawah harapan,

maka pelanggan akan kecewa, kurang puas bahkan tidak puas, namun

sebaliknya bila sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas dan bila kinerja

melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.

C. Pengertian dan Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

1. Pengertian ATM

Dalam dunia perbankan, pelayanan merupakan faktor penting dalam

menarik daya pikat nasabah. Nasabah pada umunnya akan memilih salah satu

bank yang memiliki tingkat pelayananyang baik dan memuaskan. Pelayanan

yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah tidak hanya dari sisi

pelayanan teller dan customer service, tetapi harus dilihat secara holistic

dengan hal-hal lain, seperti penganekaragaman produk bank dan peningkatan

layanan ATM.

Menurut Kasmir (2007:327) defenisi ATM adalah: “ATM merupakan

mesin yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan

transaksi perbankan secara otomatis selama 24 jam dalam 7 hari termasuk hari

libur. ATM (Automatic Teller Machine) atau dalam bahasa Indonesia menjadi

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

Anjungan Tunai Mandiri adalah suatu sistem pelayanan bank secara

elektronik yang melaksanakan fungsi teller secara otomatis, dimana kini

banyak bank yang menerapkan sistem ATM guna menambah kecepatan dalam

melayani kebutuhan nasabah akan uang tunai khususnya, disamping memberi

kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan pada

umumnya.

ATM yang dilengkapi dengan kartu plastik diterbitkan oleh lembaga

keuangan (bank) yang disebut dengan kartu ATM. Kartu ATM yang

dikeluarkan oleh pihak bank biasanya sudah menetapkan batas jumlah

penarikan atau transaksi tunai maksimum perhari. Batas penarikan ATM

dirtetapkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kerusakan pada

perangkat ATM, selain itu batas jumlah penarikan diterapkan untuk

mengantisipasi kelebihan penyediaan uang tunai dalam ATM. Pada umumnya

nasabah yang mengunakan fasilitas ATM akan dikenakan biaya administrasi

pengelolaan rekening dan biaya bulanan kartu ATM ditetapkan oleh masing-

masing bank

2. Fungsi Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

Fungsi utama ATM adalah dapat melakukan penarikan tunai, namun

tidak hanya itu fungsi ATM dapat mempermudah nasabah dalam melakukan

aktivitas perbankan lainnya seperti

a. informasi saldo,

b. pembayaran tagihan handphone, kartu kredit, telepon, listrik dan air,

c. pemindahbukuan (open transfer),

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

d. penggantian pin,

e. informasi kurs,

f. pembelian pulas isi ulang,

g. pembayaran pinjaman.

Dilihat dari pengertian ATM diatas ada 5 kepuasan yang dapat

dirasakan nasabah bila bertransaksi melalui ATM

1) kemudahan penggunaan jasa perbankan,

2) keleluasaan waktu pelayanan,

3) kecapatan dan ketepatan pelayanan,

4) keamanan pelayanan,

5) keanekaragaman pelayanan.

Diindonesia ATM boleh dikatakan baru dikenal sekitar satu dasawarsa

(10 tahun) lalu, adapun latar belakang pembentukan ATM ini lakukan oleh

sektor perbankan dengan tujuan

a) untuk mengikatkan pelayanan,

b) untuk menunjang bisnis ritail,

c) untuk menghadapi teknologi informasi perbankan antar bank,

d) kebutuhan masyarakat/keterbatasan waktu,

e) sebagai saran promosi.

3. Penerimaan dan Pengeluaran kas ATM

Penerimaan kas ATM dapat berasal dari sumber pembayaran-

pembayaran seperti: pembayaran kartu kredit (ANZ, Citibank, HSBC),

pembayaran tagihan telepon (telkom), pembayaran tagihan listrik (PLN),

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

pembayaran pasca bayar handphone (XL, Telkomsel, Flexi, Internet Speddy),

pembayaran pinjaman (Citibank Personal Loan, Adira), dan pembayaran

lainnya.

Pengeluaran kas ATM dapat berasal dari transaksi penarikan tunai,

baik yang dilakukan nasabah Bank Mandiri itu sendiri maupun non nasabah

Bank Mandiri.

D. Proses Pengolahan Data Pada ATM

Dalam pengolahan data atau pengolahan data berbasis komputer,

bentuk sistem jaringan kerja dan peralatan yang mendukung yang diterapkan

perusahaan merupakan suatu faktor penting yang saling mempengaruhi

sehingga menghasilkan informasi yang cepat. Misalnya apabila data tentang

kegiatan bisnis dikumpulkan maka akan menimbulkan teknik pemrosesan atau

pembaharuan transkasi yang mempengaruhi kegiatan bisnis.

Menurut Romney dan Steinbart (2004:32) teknik pengolahan data

berbasisi komputer ada dua yaitu

1. batch processing,

2. immediate processing (on-line processing).

Penjelasan atas masing-masing metode ini adalah sebagai berikut

a. proses batch processing merupakan sistem pengolahan data secara batch

atau tumpukan pada dasarnya dilakukan secara priodik atau berkelompok,

artinya data yang akan diproses dikumpulkan dan disimpan dulu sampai

terkumpul dalam jumlah yang cukup banyak atau sampai pada saat yang

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

ditentukan secara priodik. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk

memproses transaksi rutin yang volumenya cukup besar.

Sistem batch processing juga disebut sebagai delay sistem atau sistem

tunda, karena data tidak langsung diproses, melainkan ditumpuk dulu atau

ditunda dulu sampai jumlah tertentu atau sampai suatu waktu tertentu. Dengan

adanya tenggeng waktu antara kegiatan proses yang satu dengan kegiatan

proses berikutnya, muncul istilah processing cycle, atau daur proses, yaitu

istilah yang digunakan untuk tenggang waktu tersebut.

Pengolahan data dengan sistem batch processing pada umumnya

merupakan himpunan dari beberapa jenis kegiatan atau tahapan yang disebut

run. Dengan suatu program khusus, setiap run melaksanakan satu tahap atau

lebih pengolahan data. Selain itu, setiap run harus diselesaikan sebelum run

berikutnya dilaksanakan, artinya dilaksanakan satu demi satu secara bertahap.

Sesuai dengan sistemnya, proses bertahap ini dilaksanakan secara

berkelompok. Jadi setelah suatu run diselesaikan, operator komputer harus

mempersiapkan file yang diperlukan untuk run berikutnya.

Sistem batch processing ini cocok digunakan jika transaksi yang diolah

berjumlah besar, file-file tidak segera dimutakhirkan (update), dan laporan-

laporan disajikan secara priodik. Kelemahan sistem batch processing ini

adalah bahan laporan yang dihasilkan bukan laporan yang benar-benar

mutakhir, melainkan hanya mencerminkan posisi pada tanggal laporan

terakhir. Selain itu sistem ini memiliki aplikasi-aplikasi yang terpisah antara

satu dengan lainnya. Setiap aplikasi memiliki file dan master file yang berbeda

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

dan terpisah, antara aplikasi yang satu dengan yang lainnya tidak ada

hubungan dan pembagian data.

b. Immediate Processing (On-Line Processing) merupakan sistem dimana

setiap transaksi direkam dan diproses segera setelah terjadi. Artinya setiap

transaksi segera direkam dan dibukukan pada masing-masing file yang

terpengaruh oleh transaksi itu. Dengan demikian, setiap file akan selalu

menunjukkan status yang mutakhir. Pendekatan immediate processingini

sangat cocok untuk diterapkan dalam sistem yang dinamis, yaitu sistem

yang memerlukan informasi yang selalu mutakhir.

Sebagai contoh yang paling mudah dikenal adalah sistem pencatatan

tabungan pada bank. Para penabung yang ingin menyetor atau menarik

tabungannya biasanya akan mendatangi petugas bank dibagian depan bank.

Setiap data dimasukkan ke dalam komputer melalui terminal yang tersedia.

Komputer akan mengecek kebenaran nama, nomor, jumlah tabungan yang

ada, dan keabsahan jumlah penarikan. Petugas juga melakukan pengecekan

atas keabsahan tanda tangan penabung melalui alat khusus. Dibeberapa bank,

sistem ini dilengkapi pula dengan kata sandi (password) untuk mengecek

keabsahan penarikan. Apabila kata sandi itu tidak sesuai, komputer akan

menolak penarikan.

Selanjutnya dengan dimasukkannya data penarikan tabungan,

komputer dengan seketika malakukan perubahan data tabungan pada file

tabungan termasuk pada akun nasabah penabung bersangkutan. Dengan

demikian, posisi akun tabungan nasabah dan juga posisi keseluruhan file

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

tabungan akan terbaharui secara seketika. Oleh sebab itu, petugas dapat

mencetakkan data akun tabungan nasabah kedalam buku tabungan sehingga

buku tabungan menampilkan posisi mutakhir.

Sistem immediate processing disebut juga interactive processing

system atau sistem pengolahan data interaktif, karena pengolahan data on-line

pada umumnya menciptakan interaksi langsung antara manusia dengan sistem

komputer. Sistem on-line ini tidak terdiri dari beberapa run seperti batch

processing. Kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam sistem on-line ini

khususnya adalah data entry dan editing data, pemeliharaan data (file

updating), permintaan data dari file (file inquiry) dan penyusunan laporan.

Setiap kegiatan tersebut berada dibawah kendali program komputer.

Sedangkan program-program yang terdapat dalam sistem on-line diarahkan

dan dikoordinasikan oleh sistem operasi komputer. Pengolahan data secara on-

line bias dilakukan setempat dalam arti bahwa antara operator yang

mengelolah data dengan central processing unit (CPU) berada dalam satu

lokasi goegrafis sehingga tidak perlu ada sistem komunikasi antara operatoe

dan CPU, namun demikian sistem on-line juga bisa dilakukan dengan berjarak

(remote) artinya CPU dan operator tidak berada dalam satu lokasi goegrafis.

Dengan kata lain, antara terminal yang digunakan operator dengan CPU harus

berjalan sistem komunikasi.

Pemasukan data kedalam sistem komputer bisa dibantu dengan

menggunakan monitor terminal yang dapat menampilkan format yang telah

dibakukan terlebih dahulu. Format baku itu pada umumnya ditampilkan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

dengan menyajikan ruang-ruang khusus yang harus diisi denga data input.

Ruang-ruang khusus tersebut bersifat baku, sehingga setiap penyimpanan atau

kesalahan pengetikan akan langsung ditolak oleh komputer. Dengan demikian,

penggunaan format tersebut akan mengurangi kemungkinan kesalahan.

Selain dari format baku, pemasukan data input juga dapat dilakukan

dengan menggunakan model diolog atau pengajuan pertanyaan pada layar

monitor terminal. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh petugas

operator pemasuk data. Bentuk ini digunakaan pada sistem komputer on-line

yang pada umumnya melayani lebih dari satu aplikasi. Selain output dalam

bentuk hardcopy (tercetak di kertas), sistem on-line juga dapat menyajikan

output dalam bentuk softcopy atau tampilan yang disajikan pada layar

komputer cathode-ray-tube (CRT).

Pengolahan data transaksi pada ATM yang menggunakan sistem

immediate processing menggunakan perangkat data yang disebut Visual

Display Terminal (VDT). Pengolahan input-output ini memasukkan dan

menerima data secara langsung dari komputer. Untuk mamasukkan data

digunakan keyboard, sedangkan untuk menerima output digunakan monitor.

E. Pengendalian Intern pada ATM

Menurut AICPA, semakin meningkatnya kesadaran mengenai

pentingnya pengendalian intern dapat disebabkan oleh unsur-unsur berikut

1. Ruang lingkup dan luas perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang berdiri

sendiri, telah meluas sedemikian rupa sehingga struktur organisasi

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

perusahaan itu menjadi kompleks dan melebar ke segala arah, sehingga

untuk mengawasi jalannya operasi-operasi secara efektif, manajemen

herus bergantung kepada laporan-laporan dan analisa-analisa yang benar

dan banyak jumlahnya.

2. Tanggung jawab utama untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan

dan untuk mencegah serta menemukan kasalahan-kesalahan dan

penggelapan (fraud) terletak ditangan manajemen. Mempertahankan

adanya sistem internal kontrol yang baik adalah perlu dan tidak dapat

diabaikan dengan maksud agar dapat melaksanakan tanggung jawab yang

tepat.

3. Perlindungan yang dilakukan oleh suatu sistem internal kontrol yang

berfungsi secara baik terhadap kelemahan-kelemahan manusia merupakan

hal yang sangat penting. Pekerjaan memeriksa kembali yang harus

dilakukan di dalam sistem internal kontrol yang baik itu akan dapat

mengurangi kemungkinan kesalahan-kesalahan atau usaha penggelapan

yang akan tetap tidak dapat diketahui untuk waktu yang lama dan juga

menyebabkan menajemen menaruh kepercayaan yang lebih besar terhadap

kebenaran data.

4. Adalah tidak praktis bagi akuntan publik untuk melakukan audit secara

mendetail terhadap hampir semua perusahaan dalam batas biaya yang

ekonomis. Selanjutnya suatu audit yang dilakukan oleh seorang akuntan

publik itu tidak dianggap sebagai pengganti pengendalian-pengendalian

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

yang seharusnya dilakukan sendiri didalam perusahaan terhadap peristiwa

yang nyata dalam melaksanakan transaksi-transaksi.

Pengendalian Intern tersebut dipisahkan menjadi dua bagian yaitu:

1. Pengendalian Umum

Pengendalian umum mencakup rencana organisasi dan operasi dari

kegiatan prosedur untuk pendokumentasian, mereview, menguji dan

menyetujui sistem dan program perusahaan-perusahaan. Pengendalian umum

memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian

intern secara keseluruhan dapat tercapai.

a. Documentation Standards

Dokumentasi adalah kumpulan persoalan yang tertulis atau tercetak yang

memberikan informasi tentang suatu permasalahan tertentu. Dokumentasi

yang baik adalah aset penting untuk efisiensi operasi dan pengendalian

terhadap sistem komputer.

b. Protection of Facilities

Investasi perusahaan dalam fasilitas komputer selalu dalam jumlah uang

yang besar, sehingga merlukan proteksi fisik yang cukup

c. Data Security

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan keamanan

data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh

orang yang tidak berhak

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

d. Hardware Controls

Pengawasan perangkat keras (hardware control) merupakan penegndalian

yang sudah dipasang didalam komputer (built in). Pengendalian ini

dimaksudkan untuk mendeteksi kasalahan atau tidak berfungsinya

perangkat keras (hardware malfunction). Pengendalain perangkat keras

dapat dapat berupa pemeriksaan parity (parity check), pemeriksaan gaung

(echo check), pemeriksaan baca ulang (dual read check), pemeriksaan

validitas (Validity check), dan peeriksaan kesalahan lain-lain

(miscellaneous check)

e. Insurance

Program asuransi (jaminan) adalah bagian dari kunci strategi pengendalian

organisasi untuk mencegah fasilitas komputer dan data dari segala

kerugian yang mungkin terjadi. Resiko utama yang dijaminkan termasuk:

kebakaran, kebanjiran, kerusuhan dan sabotase.

2. Pengendalian Khusus atas Aplikasi

Tujuan pengendalian aplikasi adalah untuk menetapkan prosedur

pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan

memadai bahwa semua transaksi telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah

seluruhnya dengan cermat dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi yang

terkait.

a. Pengendalian atas masukan (input Controls)

Pengendalian masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang

penting, kerena input yang salah, outputnya juga akan salah. Sampah yang

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

masuk, sampah juga yang keluar. Pada tahap masukan ini data input harus

benar-benar babas dari kasalahan. Data input yang terkait dalam komputer

melibatkan

1) data capture (penangkapan data) merupakan proses mengidentifikasi

dan mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang

dilakukan oleh organisasi,

2) data preparation (penyiapan data) merupakan proses mengubah data

yang telah ditangkap kedalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin

(machine readable form),

3) data entry (pemasukan data) merupakan proses memasukkan data ke

komputer.

b. Pengendalian atas pengolahan (processing Controls)

Pengendalian atas pengolahan bertujuan untuk mengecek dapat

dipercayainya seluruh penerapan akuntansi berbasis komputer serta

menguji apakah seluruh transaksi telah dicatat dan diolah secara layak atau

untuk menjamin tidak ada transaksi ditambahkan. Pengendalian yang

efektif harus meliputi

1) application Program, yang mana harus terdaftar prosedur overflow

(angka yang terlalu besar untuk disimpan), atau underflow (angka

yang terlalu kecil untuk disimpan), limit checks,dan reasonableness

checks,

2) control Totals, yang dikembangkan selama proses dan direkonsiliasi

terhadap input control totals,

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

3) the console log (suatu rekaman kronologis dari operasi CPU),

2) data recovery procedures, yang akan digunakan bila terdapat kerusakan

perangkat keras sehingga file yant tepat dapat dibentuk kembali,

3) the computer operator, yang mana harus mengikuti instruksi-instruksi

yang diberikan dalam menjalankan tugasnya,

4) file labels, internal dan eksternal yang secara utuh diperolah agar file

tidak akan rusak secara tiba-tiba,

5) the cryptografic technique, suatu teknik yang menterjemahkan data

menjadi kode-kode rahasia untuk penyimpanan, yang akan melindungi

terhadap penyimpangan data yang tidak diotorisasi.

c. Pengendalian atas Keluaran (Output Control)

Pengendalian atas keluaran dirancang untuk menjamin keakuratan dari

hasil proses dan untuk menjamin bahwa hanya personil yang berwenang

yang menerima output, output merupakan produk dari pengolahan data

yang disajikan dalam bentuk laporan yang dicetak dengan alat cetak

(printer)

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

D. Kerangka Konseptual

Dari tinjauan pustaka yang telah ada, maka dapat dibuat kerangka

konseptual proses transaksi ATM

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber: Penulis, 2010

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Balai Kota Medan

Cash Management Unit

Sistem Pengendalian Intren Kas ATM PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota

Head Teller

ATM Unit

Proses Transaksi

Nasabah

Transaksi Tunai

Transaksi Non Tunai

ICBS (International Comprehensive

Banking System)

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pengendalian Intern …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28531/4/Chapter II.pdf · Tanggung jawab utama untuk melindungi aset organisasi,

Keterangan Gambar :

Berdasarkan gambar 1.1 diatas, pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Cabang Medan Balai Kota menerapkan sistem pengendalian intern atas

penerimaan dan pengeluaran Kas ATM. Dimana setiap transaksi ATM atas

dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui

terjadinya transaksi tersebut. Dalam melaksanakan transaksi ATM tersebut

pegawai harus mentaati peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Dalam

penerimaan dan pengeluaran kas ATM harus melalui Cash Management Unit

yang berada dibawah tanggung jawab Head Teller, yang kemudian uang

yang akan digunakan untuk pengisian ATM tersebut diserahkan ke bagian

ATM Unit untuk diproses ke mesin ATM.

Pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas ATM

dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan atau kecurangan,

kekeliruan antara lain : salah catat, penggelapan uang kas. Untuk itu suatu

pengendalian yang efektif sangat diperlukan oleh suatu perusahaan.

kebijakan dan prosedur yang diterapkan yakni prosedur pencatatan dan

penyesuain dalam aplikasinya, dimana prosedur pencatatan ini dilakukan

dengan menyesuaikan data-data untuk pengisian di mesin ATM dalam hal ini

pada PT Bank Mandiri sudah menggunakan program ICBS (International

Comprehensive Banking System).

Universitas Sumatera Utara