bab ii tinjauan pustaka a.repository.ump.ac.id/7520/3/dwi septianingsih - bab ii.pdf · 2018. 3....

40
14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Landasan teori ini akan membahas kajian-kajian pustaka yang diawali pembahasan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan seperti pengertian PKn dan tujuan PKn. Selanjutnya pembelajaran PKn yaitu hakikat pembelajaran, hakikat pembelajaran PKn dan komponen pembelajaran PKn. Nilai-nilai Pancasila yang didalamnya membahas pengertian nilai dan nilai-nilai Pancasila. Kajian tentang Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa. Kemudian globalisasi dan dampaknya serta kajian mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila di era globalisasi. 1. Pendidikan Kewarganegaraan a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan suatu upaya untuk melatih seseorang menjadi manusia yang memiliki kecerdasan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan menjadi warga negara yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Pengertian lain tentang PKn, dikemukakan oleh Somantri (2001: 299), PKn adalah program pendidikan yang berintikan pada PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Landasan teori ini akan membahas kajian-kajian pustaka yang diawali

pembahasan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan seperti pengertian PKn

dan tujuan PKn. Selanjutnya pembelajaran PKn yaitu hakikat pembelajaran,

hakikat pembelajaran PKn dan komponen pembelajaran PKn. Nilai-nilai

Pancasila yang didalamnya membahas pengertian nilai dan nilai-nilai

Pancasila. Kajian tentang Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.

Kemudian globalisasi dan dampaknya serta kajian mengenai pentingnya

penanaman nilai-nilai Pancasila di era globalisasi.

1. Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

PKn merupakan suatu upaya untuk melatih seseorang menjadi

manusia yang memiliki kecerdasan, sikap, dan keterampilan yang

diharapkan menjadi warga negara yang sesuai dengan Pancasila dan

UUD 1945.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik

menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Pengertian lain tentang PKn, dikemukakan oleh Somantri (2001:

299), PKn adalah program pendidikan yang berintikan pada

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

15

demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan

lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah,

masyarakat dan orang tua yang semuanya diproses guna melatih untuk

berfikir kritis, analisis, dan bertindak demokratis yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan menurut Winataputra dan

Budimansyah (Pangalila. 2017:92), mengemukakan bahwa

Pendidikan Kewarganegaraan (civic eduction) merupakan subjek

pembelajaran yang mengemban misi membentuk kepribadian bangsa,

yakni sebagai upaya sadar dalam “nation and character building”.

b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan umum PKn ialah mendidik warga negara menjadi warga

negara yang baik (to be good citizens). Menurut Somantri (2001: 279)

warga negara tersebut dapat dilukiskan dengan “warga negara yang

patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama,

demokratis, ..., Pancasila sejati.

Maftuh (2008:138) mengemukakan tujuan Pendidikan

Kewarganegaraan yang sesuai untuk masa kini adalah membina warga

negara Indonesia yang baik, yakni warga negara yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki jiwa yang

merdeka, memahami dan menjalankan hak dan kewajiban dengan

baik, memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, memiliki

kepekaan dan tanggung jawab sosial, berjiwa demokratis, mampu

menghargai perbedaan etnis, budaya dan agama, mampu berfikir

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

16

kritis, sistematis, kreatif, dan inovatif, mampu mengambil keputusan

dan memecahkan masalah secara demokratis, menyelesaikan konflik

secara damai tanpa kekerasan, mematuhi hukum, berdisiplin,

menghargai lingkungan hidup, dan mampu berpartisipasi secara

cerdas dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan global.

2. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru

(pendidik) untuk menciptakan suatu kegiatan belajar pada peserta

didik yang sistematis dan efektif dengan menggunakan asas

pendidikan dan teori-teori belajar dalam rangka mencapai tujuan

yang telah direncanakan.

Menurut Komalasari (2013:3), pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek

didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan

dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Sedangkan menurut Sutikno (2013:31), pembelajaran adalah segala

upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses

belajar pada diri siswa. Definisi lain juga dikemukakan oleh Sagala

(2013: 61), menurutnya pembelajaran adalah membelajarkan siswa

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan

penentu utama keberhasilan pendidikan.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

17

Pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang

tidak hanya terfokus pada hasil yang dicapai oleh peserta didik, akan

tetapi bagaimana proses pembelajaran yang efektif itu mampu

memberikan pemahaman yang baik serta dapat memberikan

perubahan perilaku dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan

sehari-sehari. Dalam penelitian ini, pembelajaran PKn juga meliputi

persiapan mengajar dan kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan guru

dalam proses menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam membentuk

keterampilan, sikap dan pengetahuan bagi peserta didik.

Bagian terpenting penanaman nilai-nilai Pancasila yaitu bukan

hanya mengenai materi saja, akan tetapi sikap-sikap yang dibentuk

dalam nilai-nilai Pancasila itu sendiri agar peserta didik tidak hanya

mengetahui rambu-rambu Pancasila tetapi juga mengamalkan inti

dari nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam ideologi Indonesia.

b. Hakikat Pembelajaran PKn

Pembelajaran PKn adalah suatu kegiatan yang didesain secara

sistematis untuk menciptakan proses belajar pada subjek didik dalam

rangka mengembangkan potensi dan membangun karakter sesuai

dengan tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana

untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang

berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat

diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

18

didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Mengenai pembelajaran PKn, berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahaun 2014, adalah:

“Suatu pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan

daya nalar bagi peserta didik, karena difokuskan untuk

pengembangan karakter bangsa yang merupakan proses

pengembangan warga Negara yang cerdas dan berdaya nalar

tinggi”.

Sedangkan menurut Winarno (2006: 33), berdasarkan kurikulum

2004 pembelajaran dalam mata pelajaran PKn merupakan proses dan

upaya dengan menggunakan pendekatan belajar kontekstual untuk

mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan

karakter warga negara Indonesia.

c. Komponen Pembelajaran PKn

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang perannya

sangat diperlukan untuk berlangsungnya suatu proses dalam rangka

mencapai tujuan sistem tersebut. Semua komponen dalam

pembelajaran saling berkaitan dan mempengaruhi. Berikut

merupakan komponen pembelajaran PKn:

1) Materi Pembelajaran PKn

Dalam Standar Isi PKn 2006, materi pembelajaran PKn

sekolah disebut sebagai ruang lingkup PKn. Ruang Lingkup

PKn ada 8 (delapan) yang meliputi:

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

19

a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi rukun dalam

perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa

Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara,

sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,

keterbukaan dan jaminan keadilan.

b) Norma, hukum, dan peraturan, meliputi tertib dalam

kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang

berlaku dimasyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-

norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem

hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan

internasional.

c) Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak

dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan

internasional HAM, pemajuan penghormatan dan

perlindungan HAM.

d) Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong,

harga diri sebagai masyarakat, kebebasan berorganisasi,

kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai

keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan

warga negara.

e) Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan

konsitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

20

digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan

konstitusi.

f) Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan

kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah

pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya

demokrasi menuju masyarakat madani, sistem

pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar

negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila

sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi

terbuka.

h) Globalisasi, meliputi: globalisasi dilingkungannya, politik

luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,

hubungan internasional dan organisasi internasional, dan

mengevaluasi globalisasi (Winarno. 2014: 28-29).

Berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, Pancasila termasuk

konten (isi) PKn yang sifatnya formal structure. Somantri

(2001) menyebut Pancasila dan UUD NRI 1945 sebagai bahan

PKn Indonesia yang bersifat “The Great Ought”, termasuk

Unavoidable Indotrination, yang perlu diinternalisasikan kepada

warga negara.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

21

Mata pelajaran PKn juga merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

dan mampu melaksanakan hak-haknya serta kewajiban untuk

menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh Pancasila

dan UUD 1945.

2) Guru PKn

Guru merupakan suatu profesi yang dikenal masyarakat

dengan sebutan “pahlawan tanpa tanda jasa”.

Tersirat dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen, Pasal 1 menyatakan bahwa guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Sedangkan Guru PKn termasuk guru mata pelajaran, yaitu

guru yang mengampu bidang atau mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (Winarno. 2014: 47).

Berangkat dari hal di atas, maka Guru PKn adalah

seseorang yang memiliki tugas u`tama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik sesuai dengan kompetensi guru mata pelajaran

PKn. Sebenarnya Standar Kompetensi inti dan kompetensi guru

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

22

setiap mata pelajaran sama, namun yang membedakan

kompetensi guru PKn dengan guru mata pelajaran lainnya

terdapat pada butir 20.

Menurut Winarno (2014: 52), bagi guru PKn, butir 20

kompetensi profesional ini terjabar dalam tiga kompetensi,

yaitu:

a) Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

b) Memahami substansi Pendidikan Kewarganegaraan yang

meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),

nilai dan sikap kewarganegaraan (civic disposition), dan

keterampilan kewarganegaraan (civic skill).

c) Menunjukan manfaat mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

3) Peserta Didik

Dalam dunia pendidikan Indonesia, dikenal dengan adanya

murid, siswa, dan peserta didik.

Peserta didik merupakan subjek dalam suatu pembelajaran.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (4), peserta didik diartikan sebagai

anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

23

melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu.

Peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang

menempati posisi penting dalam proses belajar-mengajar. Di

dalam proses tersebut peserta didik sebagai pihak yang ingin

meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin

mencapainyasecara optimal.

Saat proses belajar-mengajar yang diperhatikan pertama

kali adalah peserta didik, bagaimana keadaan dan

kemampuannya, baru menentukan komponen pembelajaran

yang lain.

4) Strategi Pembelajaran PKn

Setiap strategi pada dasarnya memiliki keunggulan masing-

masing. Strategi pembelajaran merupakan komponen

keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan perencanaan

pembelajaran. Dalam dunia pendidikan khususnya dalam

pembelajaran PKn, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai

teknik-teknik yang digunakan pendidik dalam rangka bertindak

dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.

Komalasari (2013: 56) mengemukakan ada beberapa

strategi pembelajaran dalam pembelajaran PKn, yaitu

pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif,

pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran pelayanan,

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

24

pembelajaran berbasis kerja, ditambah dengan pembelajaran

nilai, karena esensi dari PKn sebagai value-based education.

Berdasarkan pengertian strategi pembelajaran di atas,

menurut Djahiri (Juanda. 2014: 52) strategi pembelajaran PKn

yang harus digelar guru yaitu, pertama, membina dan

menciptakan keteladanan baik fisik maupun materiil (tata dan

aksesoris kelas/sekolah) maupun personal (guru, pimpinan

sekolah dan tokoh unggulan). Kedua, membiasakan

/membukukan atau mempraktikan apa yang diajarkan mulai di

sekolah, rumah, dan lingkungan belajar. Ketiga, memotivasi

minat atau gairah untuk terlibat dalam proses belajar untuk kaji

lanjutan dan mencoba serta membiasakannya.

5) Metode Pembelajaran PKn

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu usaha

yang berkaitan dengan bagaimana seorang pendidik

menampilkan pembelajarannya kepada peserta didik sesuai

dengan kondisi dan situasi peserta didik tersebut sehingga tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan dapat terwujud dengan

efektif dan optimal.

Secara umum Sanjaya (2016: 127) mengartikan metode

adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.

Dengan kata lain strategi adalah a plan of operation achieving

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

25

something sedangkan metode adalah a way in achieving

something

Beberapa metode pembelajaran PKn yang sering digunakan

guru PKn dalam melaksanakan proses belajar mengajar menurut

beberapa tokoh diantaranya:

(1) Ceramah

Ceramah menurut Sagala (Taniredja. 2014: 45) adalah

sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan

lisan dari guru kepada peserta didik. Dalam pelaksanaan

ceramah untuk menjelaskan uraiannya, untuk dapat

menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio

visual lainnya. Ceramah juga sebagai kegiatan memberikan

informasi dengan kata-kata yang sering mengaburkan dan

kadang-kadang ditafsirkan salah.

(2) Diskusi

Hasibuan (Taniredja. 2014: 23) berpendapat bahwa

diskusi adalah sebuah proses penglihatan dua atau lebih

individu yang berinteraksi secara verbal dan saling

berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah

ditentukan melalui cara tukar menukar informasi,

mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.

Sedangkan metode diskusi adalah suatu cara penyajian

bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

26

para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan

perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,

membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif

pemecahan atas suatu masalah.

6) Alat atau Media Pembelajaran PKn

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

berlangsung dalam suatu sistem, oleh karenanya alat/media

pembelajaran menempati posisi yang cukup penting yaitu

sebagai salah satu sistem komponen pembelajaran, khususnya

dalam pembelajaran PKn.

Alat atau media pembelajaran secara umum merupakan apa

saja yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Hal tersebut selaras dengan pendapat Sutikno

(2013: 37), ia mengemukakan media pembelajaran merupakan

segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran.

Berangkat dari hal di atas, maka tanpa media, komunikasi

tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses

komunikasi juga tidak akan berlangsung secara maksimal.

7) Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat

dijadikan sebagai rujukan yang didalamnya terdapat bahan

pembelajaran.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

27

Menurut Nasution (Sutikno. 2013: 37), sumber belajar dapat

berasal dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan siswa.

Pemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut tergantung pada

kreatifitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan lainnya.

Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang

digunakan dalam proses pembelajaran, melainkan juga tenaga,

biaya, dan fasilitas. Sedangkan Asosiasi Teknologi Komunikasi

Pendidikan menyatakan sumber belajar meliputi semua sumber

(baik data, orang, maupun benda) yang dapat digunakan untuk

memberi kemudahan belajar.

8) Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam proses

pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat

keberhasilan peserta didik, akan tetapi berfungsi juga sebagai

umpan balik bagi guru. Melalui evaluasi, dapat diketahui

kelebihan dan kekurangan dalam pemanfaatan berbagai

komponen pembelajaran yang digunakan.

Menurut Sutikno (2013: 117) evaluasi adalah kegiatan yang

terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan

menggunakan instrumen dan membandingkan hasilnya dengan

tolak ukur untuk memperoleh simpulan. Sedangkan menurut

Sudijono (2009: 1), evaluation refer to the act or process to

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

28

determining the value of something. Definisi ini mengemukakan

bahwa evaluasi menitikberatkan pada tindakan atau proses untuk

menentukan nilai dari sesuatu.

3. Nilai-nilai Pancasila

a. Pengertian Nilai

Nilai merupakan sesuatu yang dianggap memiliki kelebihan,

berharga dan memiliki keistimewaan.

Menurut Kaelan (2016: 80), nilai pada hakikatnya adalah: sifat

atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.

Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang

melekat pada sesuatu itu.

Selanjutnya Kodhi (Kaelan. 2016: 80-81), mengemukakan

bahwa didalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-

harapan, dambaan-dambaan, dan keharusan. Maka apabila kita

berbicara tentang nilai, sebenarnya kita berbicara tentang hal yang

ideal, tentang hal yang merupakan cita-cita, harapan, dambaan dan

keharusan. Sedangkan menurut Kansil (2011: 30), ia berpendapat

bahwa sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu

berguna, berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai

moral atau etis), religius (nilai agama).

Prof. Dr. Notonegoro (Kansil. 2011: 30-31), membagi nilai

menjadi 3, yakni:

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

29

1) Nilai materiil, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur

manusia.

2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia

untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas.

3) Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi

rohani manusia.

Berdasarkan hal di atas, jelaslah Pancasila sebagai dasar negara

memiliki nilai yang menjadi cita-cita, harapan, dan dambaan bagi

bangsa Indonesia yang nilai-nilai dalam setiap silanya menjadi

keharusan bagi bangsa untuk mengamalkan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang harus terus di

pertahankan agar tetap terjaga eksistensinya dalam segala perubahan

zaman.

b. Nilai-nilai Pancasila

Nilai-nilai Pancasila sudah dimiliki bangsa Indonesia sejak

adanya banga Indonesia. Sejak zaman kerajaan kuno, nilai-nilai

ancasila sudah berkembang. Mereka sudah mengembangkan nilai-

nilai religius dengan mendirikan tempat-tempat pemujaan yang

dianggap suci. Mereka juga saling mencintai manusia dan rasa

persatuan juga sudah dikembangkan dalam rangka untuk memenuhi

kebutuhan bersama. Mereka juga mengembangkan sikap gotong

royong dan kerja sama yang baik.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

30

Soegito (Taniredja. 2012: 7) menjelskan bahwa letak Indonesia

yang strategis merupakan faktor yang ikut menentukan tebentuknya

ciri kebudayaan Indonesia. Lingkungan alam melahirkan kesadaran

akan kekuasaan yang berada di atas alam dan manusia. Gambaran

dan kemahakuasaan itu tumbuh dan berkembang sebagai kesadaran

religius di dalam bentuknya yang sederhana, menjelma menjadi adat

istiadat, pemujaan luhur dan sejenisnya. Unsur-unsur asli

kebudayaan Indonesia itu menjadi landasan yang kuat dalam sejarah

perkembangan sejarah selanjutnya. Sifat-sifat kekeluargaan,

musyawarah, mufakat, gotong-royong dan sebagainya menjadi alat

pembina rasa kesatuan bangsa, toleransi antara umat beragama, dan

rasa persatuan antar suku bangsa. Oleh karena itu, walaupun

penduduk dikepulauan ini tersebar dalam ribuan pulau yang

menyebabkan keanekaragaman adat istiadat, tetapi bersifat Bhinneka

Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi satu juga).

Menurut Kansil (2011: 30-42), nilai-nilai Pancasila yang

terdapat dalam sila-sila Pancasila dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian

bahwa kita bangsa Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan

YME, Pencipta alam semesta berserta isinya baik benda mati

maupun makhluk hidup.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

31

Kepercayaan dan ketaqwaan kita kepada Tuhan YME itu

bersifat aktif. Artinya harus berusaha menjalankan segala

perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya menurut ajaran

agama dan kepercayaan kita masing-masing.

Nilai Ketuhanan adalah nilai yang menggambarkan bahwa

rakyat Indonesia adalah rakyat yang memiliki agama dan

meyakini akan adanya Tuhan. Dengan keyakinan tersebut, maka

secara langsung harus bertaqwa kepada Tuhan dan menjalankan

aturan-aturan yang ada didalam agama oleh setiap pemeluknya.

Dengan kata lain menjalankan segala perintah-Nya dan

menjauhi segala larangan-Nya.

2) Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Keseluruhan pengertian tentang sila kedua dari Pancasila

ini, jelaslah merupakan suatu kedaulatan pengertian yang

lengkap tentang manusia. Dengan kata lain dapat dikatakan,

bahwa manusia bebas keinginannya, tetapi tetap terikat

keterbatasan dan tanggung jawabnya kepada masyarakat dan

negara, dibatasi juga oleh lingkungannya. Itu semua disebabkan

manusia tidak hidup sendiri. Walaupun ia ingin hidup sendiri,

tetapi hal itu tidak mungkin. Dia akan selalu bergantung pada

lingkungannya, baik berupa orang-orang lain ataupun alam

sekitarnya.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

32

Kemanusiaan yang adil dan beradab juga merupakan

kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada

potensi akal budi dan hati nurani manusia dalam hubungan

dengan norma-norma dan kesusilaan umum, baik terhadap diri

pribadi, sesama manusia, maupun terhadap alam dan hewan.

Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah akhlak mulia yang

dicerminkan dalam sikap dan perbuatan manusia yang sesuai

dengan kodrat hakikat, dan martabat manusia. Potensi

kemanusiaan tersebut dimiliki oleh semua manusia, tanpa

kecuali. Mereka harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai

kemanusiaan, sesuai dengan fitrahnya, sebagai makhluk Tuhan

yang mulia. Kemanusiaan yang adil dan beradap

diejawantahkan dalam implementasi hak dan kewajiban asasi

manusia serta komitmen terhadap pengakuan hukum.

3) Nilai Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis dalam

kehidupan bangsa Indonesia, bertujuan melindungi segenap

bangsa Indonesia dengan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.

Perwujudan persatuan Indonesia adalah perwujudan dari paham

kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha

Esa, serta kemanusiaan yang adil dan beradab.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

33

Dengan dasar kebangsaaan (nasionalisme) dimaksudkan

bahwa bangsa Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan

yang erat antara sesama warga negara, tanpa membeda-bedakan

suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan

satu cita-cita bersama. Prinsip kebangsaan itu merupakan ikatan

yang erat antara golongan dan suku bangsa.

Kebangsaan meliputi seluruh golongan dan daerah di

Indonesia serta unsur-unsur kebudayaan dan taat hidupnya.

Dasar kebangsaan ini adalah penting sekali dan harus dibina,

tanpa melupakan bahwa di dunia ada bangsa lain yang terdiri

atas sesama satu keluarga umat manusia.

Paham kebangsaan kita adalah satu dasar kebangsaan yang

menuju kepada persaudaraan dunia, yang menghendaki bangsa-

bangsa itu saling hormat-menghormati dan harga-menghargai.

Paham kebangsaan yang dianut bangsa Indonesia adalah:

a) Ke dalam: menggalang kepentingan seluruh rakyat dengan

tidak membeda-bedakan suku atau golongan.

b) Ke luar: tidak mengagungkan bangsa sendiri, namun

dengan berdiri tidak atas dasar kebangsaan sendiri juga

menuju ke arah hidup berdampingan secara damai, berdasar

atas persamaan derajat antar bangsa serta berdaya upaya

untuk melaksanakan terciptanya perdamaian dunia yang

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

34

kekal dan abadi, serta membina kerjasama untuk

kesejahteraan umat manusia.

4) Nilai Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan/Perwakilan (mufakat atau demokrasi)

dalam Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa

Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan

semangat bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam

perwakilan. Bangsa Indonesia akan tetap memelihara dan

mengembangkan kehidupa demokrasi. Bangsa Indonesia akan

memelihara serta mengembangkan kearifan dan kebijaksanaan

dalam bermusyawarah.

Sila keempat ini mengandung juga arti bahwa rakyat dalam

menjalankan kekuasaannya, dilakukan melalui perwakilan, jadi

tidak langsung. Keputusan-keputusan yang diambil oleh wakil-

wakil itu dilakukan melalui musyawarah yang dipimpin oleh

akal sehat serta penuh dengan rasa tanggung jawab baik kepada

Tuhan YME maupaun kepada rakyat yang diwakilinya.

5) Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap rakyat Indonesia

mendapat perlakuan yang adil di dalam hukum, politik,

ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Sesuai

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

35

dengan Undang-Undang Dasar 1945, pengertian keadilan sosial

mencakup pula pengertian adil dan makmur.

Sebagai suatu dasar filsafat negara, Pancasila pada hakikatnya

merupakan suatu kesatuan yang sistematis, walaupun pada uraian di

atas memperlihatkan kandungan nilai-nilai yang berbeda antara satu

dengan lainnya.

Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, memberikan

pedoman kepada Bangsa Indonesia untuk mengamalkan sila-sila

Pancasila. Menurut (Taniredja. 2012: 63-67) hal tersebut dapat

diuraikan sebagai berikut:

a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

(1) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja

sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan

yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

(2) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi

manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai

dan diyakini.

(3) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan

menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan

masing-masing.

Di dalam kehidupan dilingkungan sekolah yang banyak

keberagaman agama di dalamnya, seorang peserta didik harus

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

36

mampu mengembangkan sikap yang mencerminkan bentuk

pengamalan dari sila pertama Pancasila. Seperti saling

menghormati antar pemeluk agama, memberikan kesempatan

kepada orang lain untuk menjalankan ibadahnya dengan hikmat

dan memiliki sikap yang mau bergaul dengan peserta didik yang

berbeda agama.

Adanya agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap

individu juga menimbulkan hubungan antara individu itu sendiri

dengan Tuhan. Peserta didik dapat meningkatkan kesadaran

akan pentingnya menjalankan segala perintah Tuhan dan

menjauhi larangannya seperti melaksanakan kewajiban sesuai

dengan agama (sembahyang) secara tepat waktu, berdoa dengan

hikmat.

Permasalahan-permasalahan yang biasa terjadi pada peserta

didik di sekolah yaitu peserta didik yang meremehkan akan doa

sehingga dalam berdoa mereka cenderung main-main/tidak

hikmat, masih saja terdapat peserta didik yang tidak

menjalankan kewajiban sebagaimana diperintahkan oleh

agamanya yaitu sholat dan sikap peserta didik yang enggan

berteman dengan peserta didik lain yang berbeda agama.

Menurut Suharyanto (2013: 202) mengatakan bahwa:

“Siswa yang bergaul hanya dengan orang yang satu

agama, merupakan hal yang tidak wajar.Wajar seharusnya

setiap orang yang berlainan agama tidak wajar untuk

bergaul sesama teman yang satu agama. Setiap siswa yang

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

37

memiliki agama yang berbeda harus bergaul satu sama lain

agar tercipta kerukunan antara umat beragama”.

b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

(1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan

harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha

Esa.

(2) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang

lain.

(3) Mengembangkan sikap hormat-hormati dan bekerja sama

dengan bangsa lain.

Dalam kehidupan bersama antar peserta didik yang

memiliki keberagaman karakter ̧ harus memiliki jiwa moral

kemanusiaan untuk saling menghargai meskipun terdapat suatu

perbedaan. Peserta didik harus menjaga keharmonisan dalam

kehidupan bersama.Tentu saja sikap dan perbuatan manusia itu

didasarkan atas budi nurani dan norma-norma yang berlaku pada

umumnya baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun

hewan dan tumbuhan.

Namun terkadang sikap dan tindakan peserta didik yang

melanggar nilai Pancasila kerap terjadi seperti sikap peserta

didik yang semena-mena terhadap guru dan teman. Menjadikan

candaan yang berlebihan sehingga mengakibatkan perkelahian.

Serta kurangnya rasa hormat peserta didik kepada orang yang

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

38

lebih tua (guru, satpam, penjaga sekolah).Tindakan peserta didik

di atas kesemuanya merupakan tindakan yang tidak terpuji.

c) Sila Persatuan Indonesia

(1) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

(2) Mengembangkan rasa kebanggaan kebangsaan dan bertanah

air Indonesia.

(3) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Menanamkan kesadaran peserta didik akan nilai-nilai luhur

budaya bangsa merupakan sarana untuk membangkitkan

semangat nasionalisme yang dapat dilakukan diantarnya dengan

mencintai tanah air Indonesia.

Namun sering dimunculkan sikap dan tingkah laku peserta

didik yang tidak kenal sopan santun khususnya kepada

seseorang yang lebih tua. Karena globalisasi menganut

kebebasan dan keterbukaan sehingga seolah-olah peserta didik

bertindak sesuka hati mereka. Globalisasi yang menghadirkan

budaya baru yang dibawa dari luar seringkali diterima oleh

peserta didik secara cuma-cuma sehingga perubahan gaya hidup,

sikap dan tingkah laku mereka tidak mencerminkan budaya

Indonesia. Mereka juga cenderung lebih menyukai produk-

produk dari luar negeri ketimbang produk dalam negeri.

Berangkat dari permasalahan di atas, Irhanayaningsih (tt:6)

dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa:

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

39

“Semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan

generasi muda mulai menurun. Hal ini bisa dilihat dari

banyaknya generasi muda yang menganggap bahwa budaya

asing lebih modern dibandingkan dengan budaya sendiri. Hal

ini bisa dilihat dari cara bersikap, berpakaian, berbicara,

sampai pola hidup yang cenderung meniru budaya asing”.

d) Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

(1) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga

masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan hak dan

kewajiban yang sama.

(2) Tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada

pihak lain.

(3) Keputusan diusahakan secara mufakat.

Dalam kehidupan di sekolah sila keempat Pancasila

menunjukan bahwa setiap peserta didik mempunyai

kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Setiap peserta

didik dalam menggunakan hak-haknya harus menyadari

perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan

kepentingan bersama. Kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan mendambakan terwujudnya

peserta didik yang demokratis.

Menurut Asmaroini (2017: 58) mengatakan bahwa

dalam sila ini menjelaskan tentang demokrasi, adanya

kebersamaan dalam mengambil keputusan dan

penanganannya, dan kejujuran bersama.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

40

Namun pelanggaran-pelanggaran terhadap sila keempat

Pancasila ini kerap terjadi di sekolah khususnya dalam

pembelajaran PKn yang menimpa peserta didik seperti,

peserta didik yang memaksakan kehendaknya dalam

berdiskusi, enggan melakukan musyawarah, dan tidak mau

bekerjasama dalam menyelesaikan masalah. Perilaku

tersebut tidak mencerminkan sikap yang demokratis yang

diharapkan oleh sila keempat Pancasila yang menjadi ciri

khas bangsa Indonesia.

e) Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

(1) Menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk

menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia.

(2) Menghormati hak-hak orang lain.

(3) Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat

untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Seluruh peserta didik di lingkungan sekolah memiliki

keadilan yang sama, tanpa membedakan status sosial atau

ukuran apapun. Nilai-nilai sila keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesi di sekolah dapat diwujudkan oleh peserta didik

melalui kegiatan sehari-hari di sekolah. Setiap peserta didik

harus mengembangkan sikap kekeluargaan, kerjasama, kerja

keras, peduli sesama, dan adil terhadap sesama peserta didik.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

41

4. Pancasila Sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa

Kepribadian merupakan sifat-sifat pada perilaku seseorang atau

sekelompok orang yang membuatnya berbeda dari sifat dan perilaku

orang lain maupun kelompok lain. Sehingga kepribadian bangsa

Indonesia adalah karakteristik yang dimiliki bangsa Indonesia secara

menyeluruh yang berbea dengan karakteristik bangsa-bangsa lain.

Menurut Darji Darmodiharjo, Pancasila sebagai jiwa bangsa dalam

pengertian ini seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny bahwa

setiap bangsa memiliki jiwanya masing-masing yang disebut volkgeist

(jiwa rakyat/jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa adanya/lahirnya

bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia yakni zaman Sriwijaya dan

Majapahit. Pancasila sebagai kepribadian bangsa merupakan perwujudan

dari jiwa dalam bentuk sikap dan tingkah laku serta amal perbuatan

bangsa Indonesia yang memiliki ciri khas, artinya dapat dibedakan

dengan bangsa lain. Ciri khas inilah yang disebut kepribadian dan

kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila (Narmoatmojo. 2014: 82).

Selanjutnya, menurut Hakim (2016: 5-6), mengemukakan bahwa

Pancasila sebagai ideologi bersifat reformatif dan dinamis yang berasal

dari sosio-budaya masyarakat Indonesia, dan karena itu disebut sebagai

ideologi terbuka. Pancasila adalah nilai-nilai dasar yang menjadi karakter

khas dan dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila adalah paradigma

kehidupan sekaligus paradigma pembangunan yang berguna sebagai

wahana bagi bangsa Indonesia dalam memikirkan apa yang harus

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

42

dipelajari, persoalan-persoalan apa yang harus dijawab, bagaimana

seharusnya menjawabnya, serta aturan-aturan apa yang harus diikuti

dalam menginterpretasikan permasalahan kehidupan, termasuk dalam

konteks global.

Berangkat dari uraian di atas, Pancasila sebagai jiwa dan kepribadian

bangsa yang menjadi paradigma dalam segala urusan kehidupan. Sebagai

pandangan hidup bangsa Indonesia dalam menjawab segala tantangan

yang dihadapi termasuk tantangan dalam menjawab perilaku dan budaya-

budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

yang masuk melalui globalisasi.

5. Globalisasi

a. Pengertian Globalisasi

Globalisasi telah menjadi topik utama di hampir seluruh

kalangan dalam masyarakat umum. Hampir seluruh masyarakat di

seluruh dunia mengenal istilah globalisasi ini. Beberapa pengertian

globalisasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Menurut Dahlan, globalisasi merupakan transformasi sosial

budaya dalam lingkup global, yang mampu mendorong perubahan

lembaga, pranata dan nilai-nilai sosial budaya. Perkembangan dan

transformasi sosial budaya terjadi pada tingkat lokal atau nasional,

akan mampu menembus batas-batas tradisional ke segala tempat

(Hakim. 2016: 295).

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

43

Pengertian lain dikemukakan oleh Maksum (2016: 227),

Globalisasi sebagai proses yang mengarah kepada terjadinya

integrasi (penyatuan) sistem ekonomi, budaya, politik dan sosial

dunia yang melampaui batas-batas kewilayahan (geografis) suatu

negara-bangsa. Globalisasi juga ditandai oleh adanya pertukaran

(exchange) dalam kehidupan dunia internasional yang mencakup

ide-ide atau gagasan, pengetahuan, produk barang dan jasa, serta

tenaga kerja.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

globalisasi adalah suatu proses yang mengarahkan pada tercapainya

manusia yang mencakup seluruh dunia dimana tidak ada lagi batas-

batas antar negara karena perkembangan dan transformasi teknologi

yang berkemajuan sehingga terjadi adanya integrasi dan pertukaran

dalam dunia internasional.

b. Dampak Globalisasi

Globalisasi acap kali menhadirkan pengetahuan dan informasi

yag justru berlebihan dan tidak dapat ditangkap oleh orang

kebanyakan yang tidak mampu mencerna dan menyaring tantangan-

tantangan yang ada disekelilingnya. Sehingga hidup dalam era

globalisasi merupakan suatu resiko dan dapat merubah identitas

seseorang, tempat tinggal, dan kehidupan masa depan. Naun

globalisasi juga memberikan harapan dan kesempatan baru bagi

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

44

orang-orang yang dapat mencerna dengan baik berbagai pengaruh

yang ada disekelilingnya.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia

mengalami dampak dari pesatnya pengarh globalisasi. Sebagaimana

terjadi di negara-negara lain, globalisasi memberi pengaruh atau

dampak yang positif dan negatif terhadap tatanan kehidupan

masyarakat Indonesia khususnya para remaja yang duduk di bangku

sekolah. Pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional Indonesia

meliputi berbagai aspek kehidupan. Anthony, Giddens

(Budimansyah. 2016 : 201) juga mengemukakan bahwa efek

globalisasi sangat beragam mula dari budaya masyarakat, dan periau

serta peran masyarakat. Secara cepat maupun lambat mempengaruhi

prinsip dan identitas kebudayaan.

1) Dampak Positif

Kehadiran globalisai di Indonesia memiliki dampak positif

baik bagi masyarakat maupun negara.

Berikut dampak positif globalisasi menurut Hakim (2016:

299-301) adalah:

a) Semangat Kompetitif

Globalisasi mendorong untuk mewujudkan kehidupan

yang semakin baik sebagaimana telah dinikmati manusia di

negara-negara industri. Situasi ini menyadarkan manusia

atas potensi dan kualitas dirinya, baik sebagai individu

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

45

maupun anggota masyarakat juga bangsa yang akan diiringi

dengan segala upaya untuk meningkatkan kualitas diri

setara dengan kualitas manusia dinegara maju dan modern.

b) Kemudahan dan Kenyamanan Hidup

Globalisasi yang seiring dengan kemajuan bidang

informasi, komunikasi, dan transportasi telah memberi

kemudahan dan kenyamanan hidup masyarakat/bangsa

Indonesia. Dengan kemajuan komunikasi memudahkan

mengadakan hubungan, tidak saja antar kota, juga antar

negara, dan antar benua. Kemajuan informasi memberi

kemudahan masyarakat/bangsa memperoleh informasi

apapun yang dibutuhkan.

c) Sikap Toleransi dan Solidaritas Kemanusiaan

Sikap toleransi dan solidaritas kemanusiaan akan

meningkat tidak saja intern bangsa, namun sudah bersifat

universal. Informasi mengenai keprihatinan dan penderitaan

sejumlah manusia di suatu negara, memotivasi pemerintah

di negara lain untuk ikut membantu meringankan

penderitaan yang dirasakan sesamanya.

d) Kesadaran dan Kebersamaan

Sikap perilaku toleransi serta solidaritas antar bangsa

selanjutnya berkembang menjadi kesadaran dalam

kebersamaan untuk mengatasi berbagai masalah, dimana

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

46

ancaman dan bencana bagi keselamatan dunia sebagai satu-

satunya planet tempat tinggal bagi umat manusia

merupakan ancaman bersama.

e) Menumbuhkan Sikap Terbuka

Globalisasi berdampak tumbuhnya sikap terbuka

manusia maupun bangsa. Sikap terbuka ini untuk mengenal

dan menghormati perbedaan, kelebihan, kekurangan, dalam

kehidupan manusia sebagai individu maupun bangsa yang

hidup di wilayah/negara lain.

f) Globalisasi Memberi Tawaran Baru

Globalisasi menawarkan banyak kesempatan yang

belum pernah ada sebelumnya. Contoh paling gampang

kesempatan untuk mengakses ilmu pengetahuan seluas-

luasnya di internet.

g) Terbukanya Mobilitas Sosial

Kemajuan transportasi mendorong mobilitas sosial yag

semakin terbuka, dimana jarak tidak lagi menjadi

permasalahan. Dengan alat transportasi modern jarak

bermil-mil dapat ditempuh dalam tempo singkat.

Beberapa dampak positif globalisasi tersebut jika

dimanfaatkan secara bijaksana, dapat memudahkan peserta didik

dalam meningkatkan potensi yang dimiliki melalui berbagai

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

47

media yang dapat diakses secara cepat agar dapat berkompetisi

dan hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain.

2) Dampak Negatif

Selain dampak positif globalisasi yang telah diuraikan di

atas, kehadiran globalisasi juga menunjukan sisi negatifnya.

Dampak negatif globalisasi menurut Hakim (2016: 301-303)

adalah sebagai berikut:

a) Pergeseran Nilai

Globalisasi seringkali cenderung mengintrodusir

sesuatu yang baru, baik bersifat materiil maupun non

materiil, yang bersifat asing dalam tempo cepat. Akibatnya,

disatu pihak terlihat adanya manusia sebagai individu atau

kelompok (masyarakat dan bangsa) yang belum siap

menerima, mengadaptasi, mengadopsi, dan menyerapnya.

Di pihak lain, sesuatu yang baru (apakah nilai, teknologi,

budaya dan sebagainya) dari asing tersebut tidak secara

otomatis tidak dapat diintegrasikan ke dalam kondisi-

kondisi invidu atau masyarakat/bangsa yang menerimanya.

b) Pertentangan Nilai

Masuknya nilai-nilai baru dan asing yang tidak sejalan

atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai luhur dari

pandangan hidup (way of life) masyarakat/bangsa.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

48

c) Perubahan Gaya Hidup

Piliang, menegaskan terdapat delapan perkembangan

dan perubahan gaya hidup masyarakat/bangsa Indonesia

sebagai dampak globalisasi, yaitu:

(1) Ekonomi menjadi panglima. Kehidupan sosial dan

kultural dibentuk dan ditentukan arahnya oleh

paradigma ekonomi.

(2) Kemajuan pesat di bidang sain dan teknologi telah

mengkondisikan orang hidup di dalam penjara

elektronika dan penjara rumah.

(3) Rasa ketidakamanan, keresahan dan ketakutan

menghantui dari setiap penjuru.

(4) Tempo perubahan yang semakin tinggi dan

kompleksitas ekonomi, industri dan teknologi

menyebabkan tekanan waktu dan tempo kehidupan

semakin tinggi.

(5) Dengan kekayaannya orang membutuhkan media untuk

menunjukkan kelas, status, prestise, dan massa

menonton gaya hidup mereka.

(6) Industri-industri yang dikondisikan oleh tuntutan

ideologi dan logika komoditi menciptakan kondisi ke

arah orientasi pada gaya hidup ini dengan

memanfaatkan setiap aspirasi konsumen.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

49

(7) Media cetak dan elektronika berperan besar dalam

menawarkan dan menaturalisasikan beraneka ragam

pilihan gaya hidup.

d) Berkurangnya Kedaulatan Negara

Globalisasi memang memunculkan kekhawatiran yang

luas bahwa kedaulatan suatu negara (bangsa) digerogoti.

Pemerintah kini harus mengakui dan bekerja di suatu

lingkungan, dimana sebagian besar penyelesaian

masalahnya harus dirumuskan dengan memperhatikan dunia

global.

Jika globalisasi tidak diserap dengan baik sesuai dengan dasar

negara Indonesia, maka dampak negatif globalisasi tersebut lambat

laun akan memudarkan kepribadian dan jati diri masyarakat/bangsa

Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat dituntut untuk menjadikan

Pancasila sebagai acuan dalam menghadapi era globalisasi.

Oleh karena itu, menurut Musa (2015: 9-10) mengemukakan

agar kita tidak terjerumus ke dalam pengaruh atau dampak negatif

globlisasi kita harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menumbuhkan semangat nasionalisme

2) Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan

sebaik-baiknya.

3) Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-

baiknya.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

50

4) Selektif terhadap pengaruh globlisasi dibidang politik, ideologi,

ekonomi, dan sosial budaya bangsa.

5) Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan

dan cara hidup anaknya.

6. Pentingnya Penanaman Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara menunjukan bahwa

Indonesia merupakan negara Pancasila. Menurut Edward S. Greenberg

(Mutiani. 2015: 181), Negara Pancasila adalah:

“Suatu negara yang didirikan, dipertahankan, dan dikembangkan

dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan

hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang

adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai

manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan

kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan

kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin bagi seluruh

rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial)”.

Pendapat tersebut memberikan pemahaman bahwa Pancasila secara

keseluruhan merupakan landasan yang kokoh terhadap negara yang

didirikan diatasnya yang dijaga, dipertahankan dan dikembangkan

dengan tujuan melindungi martabat seluruh masyarakat Indonesia.

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memberikan kesempatan bagi

masuknya budaya dari luar melalui globalisasi ke Indonesia. Masuknya

budaya tersebut juga memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia

untuk memiliki pengetahuan tentang kebudayaan-kebudayaan yang ada

di luar negeri.

Namun budaya-budaya luar yang tidak disaring dengan benar tidak

menutup kemungkinan bisa menciptakan perubahan-perubahan sosial-

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

51

budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian dan jati diri bangsa

Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa negara

Indonesia, serta sebagai ideologi terbuka harus digunakan sebagai

wahana sekaligus instrumen untuk menyeleksi nilai-nilai kehidupan yang

dibawa oleh arus globalisasi agar selaras dengan nilai-nilai kehidupan

bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Maftuh, Buyamin (2008) yang berjudul Internalisasi Nilai-nilai

Pancasila dan nasionalisme melalui Pendidikan Kewarganegaraan,

Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa upaya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila melalui jalur

sekolah lebih diperjelas lagi dengan mata pelajaran PKn dapat membina

siswa menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Siswa

dapat memecahkan masalah mereka sendiri dan masalah antar pribadi.

Selain itu siswa dapat memiliki kemampuan mengenal dan mendekati

masalah sebagai masyarakat global. Dengan demikian nilai-nilai Pancasila

dapat menumbuhkan, memelihara, dan meningkatkan rasa kebangsaan

atau nasionalisme.

2. Penelitian Ita Rahmawati, dkk (2014) yang berjudul Implementasi

Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila Dalam Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) Di Kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Malang.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

52

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai

Pancasila pada proses pembelajaran ditandai dengan metode pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran, interaksi antar siswa dan

guru, interaksi siswa dengan siswa, serta beberapa contoh penerapan nilai-

nilai Pancasila membuktikan peserta didik sudah dapat menerapkan nilai-

nilai pancasila yang telah diajarkan guru dalam pembelajaran PKn.

3. Penelitian Ambiro Puji Asmaroini (2016) yang berjudul implementasi

nilai-nilai Pancasila bagi siswa di era globalisasi. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi

bagi peserta didik bisa dilaksanakan dengan menumbuhkan sifat

nasionalisme pada peserta didik.

4. Penelitian Khofiyati (2012) yang berjudul pembelajaran nilai-nilai

Pancasila dalam mata pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di SMP

sekecamatan Moyudan kabupaten Sleman. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa nilai-nilai Pancasila diajarkan secara langsung

sebagai landasan/dasar aturan atau standar perilaku yang dapat diterima.

Pelibatan peserta didik yaitu menekankan pada merefleksikan dan

mempelajarinya. Guru juga menggunakan beberapa pendekatan seperti

pendekatan diskusi kelas maupun diskusi kelompok.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.repository.ump.ac.id/7520/3/DWI SEPTIANINGSIH - BAB II.pdf · 2018. 3. 9. · 14 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori . Landasan teori ini akan membahas

53

C. Kerangka Berfikir

Peserta didik Kehilangan

Kepribadian dan Jati Diri

Bangsa

Masuknya Budaya-budaya Asing Ke

Indonesia Melalui Globalisasi

Dampak

Postif

Dampak

Negatif

Penanaman Nilai-nilai Pancasila

Melalui Pembelajaran PKn

Bagan 1.2. Kerangka Berfikir

Tidak membaur dengan berbagai agama, tindakan semena-mena

terhadap orang yang lebih tua dan teman, tidak menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar, konsumerisme, hedonisme,

sikap memaksakan kehendak, enggan melakukan musyawarah, tidak

memakai atribut lengkap dan masih ada yang suka mengganggu hak

orang lain.

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA ...,DWI SEPTIANINGSIH,PPKN, UMP 2018