bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/aprilia tri sulistiyani...

18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Mata a. Pengertian Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga dan mencegah hal-hal yang dapat merusak mata (Murtopo & Sarimurni, 2005). Mata merupakan indra penglihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan perantaraan serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan (Evelin, 1999). b. Anatomi dan Fisiologi Mata itu tidak melihat, pola cahaya mengubahnya menjadi impuls saraf dan mengirimkannya di sepanjang saraf optik ke otak. Saraf neuron optikus yang berfungsi untuk penglihatan (Irianto, 2010). Saraf mengubah pada kiasma optik yang terletak di bagian bawah depan otot dan memadukan impuls yang berasal dari mata kanan dan mata kiri. Kemudian impuls saraf melanjutkan ke wilayah yang ada di bagian bawah belakang otak dan kulit luar penglihatan 10 Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Upload: lenguyet

Post on 22-Aug-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Mata

a. Pengertian

Mata adalah salah satu organ tubuh vital manusia. Oleh karena itu,

kita harus selalu menjaga dan mencegah hal-hal yang dapat merusak

mata (Murtopo & Sarimurni, 2005). Mata merupakan indra

penglihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima

rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan

perantaraan serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan

rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan

(Evelin, 1999).

b. Anatomi dan Fisiologi

Mata itu tidak melihat, pola cahaya mengubahnya menjadi impuls

saraf dan mengirimkannya di sepanjang saraf optik ke otak. Saraf

neuron optikus yang berfungsi untuk penglihatan (Irianto, 2010).

Saraf mengubah pada kiasma optik yang terletak di bagian bawah

depan otot dan memadukan impuls yang berasal dari mata kanan

dan mata kiri. Kemudian impuls saraf melanjutkan ke wilayah yang

ada di bagian bawah belakang otak dan kulit luar penglihatan

10

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

12

sebelah kiri dan kanan. Selanjutnya impuls dianalisis oleh otak

sehingga bisa melihat (Parker, 2002).

Menurut Ilyas (2003) mata terdiri atas 6 bagian, antara lain :

1) Kelopak mata (palpebra) yang berfungsi untuk melindungi bola

mata terhadap sinar dan pengeringan bola mata. Kelopak mata

berperan dalam mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang akan

membentuk lapisan air mata di depan kornea.

2) Sistem sekresi air mata (sistem lacrimal) berfungsi untuk

menjaga kornea agar tetap bersih, lembab dan bebas kuman.

3) Konjungtiva, yaitu membran yang menutupi sklera dan kelopak

mata bagian belakang.

4) Bola mata yang terdiri atas 3 lapisan jaringan, yaitu :

a) Sklera yang merupakan jaringan terluar yang melindungi

bola mata. Bagian luar sklera disebut kornea yang bersifat

transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola

mata.

b) Uvea yang terdiri atas iris, badan siliar dan koroid. Pada iris

terdapat pupil yang berfungsi untuk mengatur jumlah sinar

yang masuk ke dalam bola mata.

c) Retina yang berfungsi mengubah sinar menjadi rangsangan

pada saraf optik yang akan diteruskan ke otak.

5) Rongga orbita yaitu rongga tempat bola mata.

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

13

6) Otot penggerak pada mata, yaitu otot yang berfungsi untuk

menggerakkan bola mata.

c. Otot Penggerak Mata

Otot penggerak mata berfungsi untuk menggerakkan mata. Otot

penggerak bola mata disebut juga otot ekstra okuler yang sangat

kecil ukurannya namun sangat kuat dan efisien gerakannya. (Ilyas,

2003). Mata digerakkan oleh enam macam otot, yaitu empat otot

lurus ( otot rectus) dan dua otot lingkar (otot oblique). Otot-otot

lurus terdiri dari otot rektus, superior, inferior, medial, dan lateral.

Otot-otot ini menggerakkan mata ke atas, ke bawah, ke dalam dan

ke luar secara bergantian. Sementara, otot oblik superior

menggerakkan mata ke bawah dan ke luar, sedangkan otot oblik

inferior menggerakkan mata ke atas dan ke luar (Hani’ah, 2009).

Otot-otot tersebut adalah:

1) medial rectus (MR), menggerakkan mata ke arah dalam atau

mendekati hidung (adduction).

2) lateral rectus (LR) yaitu menggerakan mata ke arah luar atau

menjauhi hidung (abduction).

3) superior rectus (SR) yaitu menggerakkan mata ke atas

(elevation) membantu otot superior oblique dan memutarkan

bagian atas mata kearah mendekati hidung (intorsion).

4) inferior rectus (IR) yaitu menggerakkan mata ke bawah

(depression), membantu otot inferior oblique memutarkan

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

14

bagian atas mata ke arah menjauhi hidung (extorsion) dan

membantu otot lateral rectus melakukan gerakan abduction.

5) superior oblique (SO) yaitu memutarkan bagian atas mata

mendekati hidung (intorsion) dan membantu gerakan

depression dan abduction.

6) inferior oblique (IO) yaitu memutarkan bagian atas mata

menjauhi hidung (extorsion) dan membantu gerakan elevation

dan abduction (Admin, 2012).

Menurut Ilyas (2004) mengemukakan bahwa gerakan mata diatur

oleh 2 jenis otot yang terdapat pada kelopak atas, yaitu :

1) Muskulus orbikularis okuli, otot yang melingkari kelopak dan

berfungsi untuk menutup kelopak.

2) Muskulus levator palpebra yang berjalan dari tepi foramen

optik, dan berakhir atau atau insersi tepi tarsus superior sub

kutis palpebra. Kerja otot ini adalah membuka kelopak mata.

Gambar anatomi mata dan otot pergerakan mata, sebagai berikut:

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

15

Gambar 2.1 Anatomi Mata (Sumber: www.anatomi mata.com, 2012 )

Gambar 2.2 Otot Penggerak Mata (Sumber: Admin, 2012).

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

16

2. Kelelahan Mata

a. Pengertian

Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan

oleh penggunaan indera penglihatan saat bekerja yang memerlukan

kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan

biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman

(Pheasant, 1991 dalam Hanum, 2008).

Kelelahan mata dapat terjadi jika mata berfokus pada jarak

objek yang dekat dalam waktu yang lama, karena otot-otot mata

harus bekerja lebih keras untuk melihat objek sangat dekat (Hanum,

2008). Menurut Pearce (2007), kelelahan mata terjadi karena iritasi

yang sakit (membakar) diiringi dengan lakrimasi, pandangan ganda,

sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi berkurang,

ketajaman visual karena sensitivitas terhadap kontras dan kecepatan

persepsi berkurang.

b. Gejala kelelahan mata

Menurut Hanum (2008) gejala kelelahan mata, antara lain :

1. Gejala okular, merupakan gejala seperti mata terasa tidak

nyaman, panas, sakit, cepat lelah, merah dan berair. (Asyari,

2002).

2. Gejala visual, terjadi karena mata mengalami gangguan dalam

memfokuskan bayangan ke retina, sehingga mata menjadi

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

17

sensitif terhadap cahaya. Hal ini akan menyebabkan

penglihatan ganda atau kabur (Asyari, 2002).

3. Gejala umum lainnya merupakan akibat dari kelelahan mata,

yaitu rasa sakit kepala, sakit punggung, pinggang dan vertigo.

Kelelahan mata menggambarkan seluruh gejala yang terjadi akibat

ketegangan otot siliaris yang berakomodasi saat mata memandang

objek yang sangat kecil dalam jarak yang sangat dekat (Hanum,

2008).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan mata

Menurut Pheasan (1991) dalam Hanum (2008) kemudahan

seseorang untuk melihat benda pada suatu objek kerja di lingkungan

kerja mempunyai beberapa faktor, antara lain:

1) Usia

Usia berpengaruh besar terhadap daya akomodasi semakin

bertambahnya usia, lensa mata semakin kehilangan kekenyalan

dan kapasitas melengkungnya semakin berkurang, akibatnya

titik dekat menjauhi mata, sedangkan titik jauh umumnya tetap.

Titik dekat rata-rata, sebagai berikut:

a) usia 16 Tahun yaitu 8 cm

b) usia 32 Tahun yaitu 12,5 cm

c) usia 44 Tahun yaitu 25 cm

d) usia 50 Tahun yaitu 50 cm

e) usia 60 Tahun yaitu 100 cm (Guyton, 1991).

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

18

Proses penuaan menyebabkan lensa mata berkurang

eksibilitasnya sehingga pemfokusan pada objek yang dekat

menjadi lebih sulit (Elkington dan Khaw, 1996).

2) Riwayat Penyakit

a) Diabetes Mellitus

Efek diabetes mellitus (DM) terhadap mata ada 3

tingkatan, yaitu retinopati diabetes nonproliferatif,

makulopati dan retinopati diabetes proliferatif. Pada

retinopati diabetes nonproliferatif biasanya terjadi pada

orang yang sudah lama mengidap diabetes dan keadaan ini

berpengaruh pada penglihatan apabila diabetes masih bisa

terkontrol (Mangoenprasodjo, 2005).

Makulopati terjadi jika penderita DM yang semakin

parah dan pada pembuluh darah yang sangat halus semakin

menghambat aliran darah. Akibatnya fokus pandangan akan

memburuk, sehingga menjadi penyebab utama hilangnya

penglihatan. Sedangkan retinopati diabetes proliferatif

terjadi karena pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal

pada permukaan retina. Pembuluh darah ini cenderung

rapuh dan mungkin menimbulkan jaringan parut pada retina

(Mangoenprasodjo, 2005).

b) Hipertensi

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

19

Risiko yang terjadi pada penderita hipertensi dapat

mengenai mata, yaitu pada bagian selaput jala mata atau

retina sebagai akibat dari penyempitan pembuluh-pembuluh

darah yang ada di sekitar mata dan komplikasinya sering

bersifat fatal. Hipertensi sistemik yang menetap dapat

berpengaruh pada mata, berupa pendarahan retina, odema

retina, eksudasi yang menyebabkan hilangnya penglihatan

(Mangoenprasodjo, 2005).

Menurut Sugiarto (2010) yang meneliti tentang “faktor-

faktor yang berhubungan dengan visus para pekerja pembuat

bulu mata di Desa Banjarsari” menyatakan bahwa berdasarkan

hasil uji statistik p value 0,201 menunjukkan bahwa ada

hubungan antara riwayat penyakit dengan visus pada pekerja

bulu mata palsu di Desa Banjarsari.

3) Lamanya Melihat

Melihat dalam waktu lama berisiko terkena mata lelah atau

astenopia (Afandi, 2002). Dalam bekerja yang memerlukan

kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama,

biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman

(Pheasant, 1991 dalam Hanum, 2008).

Apabila saat bekerja merasakan ketegangan pada otot-otot

mata ataupun leher, segera mengambil posisi rilek dengan

melihat benda-benda lain yang jaraknya relatif jauh. Sehingga

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

20

mata tidak selalu dalam keadaan berakomodasi maksimal terus

menerus, karena apabila tetap dipaksakan melihat obyek

berukuran kecil secara terus menerus dapat mengakibatkan

kelelahan pada otot-otot mata dan dapat menimbulkan

kelelahan mata.

4) Jarak Pandang

Melihat objek jarak dekat dengan sesuatu yang sangat kecil

akan menyebabkan kelelahan mata. Selain itu, apabila mata

fokus kepada jarak yang dekat dengan waktu lama juga dapat

menimbulkan terjadinya kelelahan mata (Hanum, 2008). Posisi

yang baik dalam melihat objek benda yang kecil dan

membutuhkan ketelitian adalah duduk dengan posisi objek

ditempatkan di depan mata dengan jarak pandang 30 cm dari

mata (Mangoenprasodjo, 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2010) yang

berjudul “faktor-faktor yang berhubungan dengan visus para

pekerja pembuat bulu mata di Desa Banjarsari” berdasarkan

hasil uji statistik diketahui p value 0,013 pada jarak pandang

dengan visus pekerja pembuat bulu mata di Desa Banjarsari.

Artinya ada hubungan yang signifikan antara jarak pandang

dengan visus pekerja pembuat bulu mata.

5) Masa Kerja

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

21

Masa kerja dapat mempengaruhi tingkat kelelahan mata

yang terjadi selama bekerja. Mata yang mengalami akomodasi

terlalu lama akan menurunkan kemampuan penglihatan dekat.

Penelitian yang dilakukan Latifah (2006) yang berjudul

“hubungan lama kerja dengan ketajaman penglihatan pada

pekerja industri rumah tangga bulu mata palsu di kecamatan

Bojongsari kabupaten Purbalingga” hasil penelitian

menunjukkan nilai signifikasi >0,05 (0,393). Rata-rata

ketajaman penglihatan mata kanan adalah -0,46 sedangkan

mata kiri adalah -0,49.

6) Bentuk dan Ukuran Objek Kerja

Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian membedakan

benda-benda yang berukuran kecil dan halus, mata sering

digunakan untuk fokus terhadap obyek. Apabila mata terus

menerus melakukan akomodasi terhadap obyek secara kuat

akan mengalami kelelahan (Mangoenprasodjo, 2005).

d. Akibat lanjut penglihatan dekat

Kebiasaan melihat dalam jarak dekat dapat menimbulkan efek

pada penglihatan. Apabila kebiasaan melihat dengan jarak dekat

dalam waktu yang lama, kita lakukan tanpa kita sadari akan

membuat otot-otot di sekeliling mata menjadi kaku dan menekan

bola mata serta akan mengubah bentuknya. Hal ini dapat

menghambat peredaran darah, akibatnya mata mengalami rabun

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

22

dekat atau rabun jauh. Ketegangan otot di kelopak mata juga dapat

mengakibatkan pergeseran bola mata, dan lebih parahnya masa tua

bisa menjadi katarak (CBM, 2006).

Masalah kebutaan di Indonesia saat tertinggi di Asia Tenggara

(1.5%), kebutaan di Indonesia terutama disebabkan oleh katarak

(lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak

terkoreksi, kelainan kornea, dan kelainan retina meliputi Age-

Related Macular Degeneration (AMD) dan Retinopati Diabetik

(Perdami, 2012).

Proses penuaan menyebabkan lensa mata berkurang

eksibilitasnya sehingga pemfokusan pada objek yang dekat menjadi

lebih sulit (Elkington dan Khaw, 1996).

e. Mekanisme terjadinya kelelahan mata

Kemampuan mata untuk memfokuskan obyek disebut daya

akomodasi (Pearce, 2007). Apabila mata bekerja dalam akomodasi

yang maksimal, otot mata akan menjadi lebih cepat lelah.

Akomodasi merupakan kemampuan lensa untuk mencembung yang

terjadi akibat kontraksi otot siliaris (Ilyas, 2003).

Di dalam mata, otot-otot siliaris yang kecil akan mengontrol

bentuk lensa mata, hal ini memungkinkan kita untuk memusatkan

penglihatan pada benda yang sedang kita lihat. Kontraksi otot-otot

kecil yang terus menerus ini akan mengakibatkan sakit kepala. Otot-

otot lain yang berada disekitar mata mungkin juga akan mengalami

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

23

ketegangan, termasuk pada otot-otot bagian leher yang kemudian

menyebabkan sakit kepala, nyeri akan terasa pada kepala bagian

depan atau di dalam dan di seluruh mata (Notoatmodjo, 1997 dalam

Hanum 2008).

Ketegangan mata secara terus menerus pada otot siliar, dan

terjadi pada saat menginspeksi benda kecil dalam jangka waktu

yang lama. Hal ini mengakibatkan otot-otot mata harus bekerja

lebih keras untuk melihat objek yang sangat dekat. Kondisi tersebut

menyebabkan ketegangan otot-otot pengakomodasi (korpus siliaris)

menjadi semakin besar, akibatnya terjadi kelelahan mata.

3. Senam

Senam merupakan suatu cabang olah raga yang melibatkan performa

gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian

gerakan fisik secara teratur (A.M, 2009). Tujuan senam yaitu untuk

kebugaran jasmani. Senam secara umum dikenal dengan gerakan

lambat (low impact) dan gerakan cepat (high impact). Gerakan lambat

atau low impact disesuaikan dengan gerakan tubuh yang dinamis dan

irama yang lambat, sedangkan pada gerakan high impact memiliki ciri

khas dengan irama tubuh yang cepat dengan diiringi gerakan dinamis

dari tubuh. (Alex, dkk, 2012).

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

24

4. Senam Mata

a. Pengertian senam mata

Senam mata merupakan salah satu cara untuk menyembuhkan

penyakit mata seperti mata minus, mata plus, rabun, mata merah,

disamping dengan metode lain seperti pengobatan kimia, herbal

maupun dengan operasi mata (Admin, 2012). Senam mata adalah

menggerakkan mata dengan gerakan tertentu untuk meningkatkan

kemampuan mata itu sendiri (A.M, 2009). Senam mata dapat

diklasifikasikan sebagai gerakan lambat atau low impact. Senam

mata merupakan salah satu gagasan yang fleksibel, karena senam

mata mudah dilakukan dan tidak membutuhkan waktu yang lama,

tempat khusus, serta tidak membutuhkan biaya. Senam mata sangat

berguna bagi anda yang sering menggunakan mata saat bekerja

(Handalas, dkk).

Senam mata sangat penting supaya saraf mata selalu tetap sehat

dan bugar, sehingga mata kita tetap mempunyai kemampuan yang

baik, seperti kondisi mata kita pada saat usia antara 7 - 10 tahun.

Dengan rutin melakukan senam mata setiap pagi, maka

kemungkinan memakai kaca mata sangat kecil sekali akan kita

alami meskipun usia semakin bertambah (Marsinu, 2010).

b. Tujuan senam mata

Senam mata bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit mata

dengan melakukan senam mata (Handalas, 2011). Menurut A.M

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

25

(2009) senam mata bertujuan untuk menghindari berbagai gangguan

pada mata, seperti penyakit rabun dekat, rabun jauh, mata terasa

kabur, meta pedih dan mata merah.

c. Manfaat senam mata

Menurut Seppa (2008) manfaat senam mata adalah melatih mata

pada penderita amblyopia atau sering disebut juga mata malas, dan

untuk meningkatkan kemampuan mata itu sendiri. Selain itu ada

beberapa manfaat senam, antara lain:

1) Mencegah timbulnya tumor di belakang mata dan di kelenjar

hipofisis (pituliari).

2) Menghilangkan lingkaran dan bengkak di bawah mata atau

menghilangkan kantong mata.

3) Mengurangi keriput sekitar mata.

4) Membuat otot mata dan sekitarnya menjadi elastis dan kuat,

serta mempertajam penglihatan (A.M, 2009).

Dari berbagai macam manfaat senam mata, dengan melakukan

senam mata juga dapat membuat mata kita awet muda (Handika,

2010).

d. Cara senam mata.

Cara mudah senam mata yaitu dengan membuka mata lebar-

lebar kedua mata. Kemudian putar bola mata ke atas, bawah, kiri,

dan kanan selama dua detik dan tutup mata secara perlahan. Setelah

itu ulangi beberapa kali ketika dalam keadaan santai (Ramli, 2010).

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

26

Sebelum melakukan senam mata posisikan dalam keadaan

relaks. Sebelum dan sesudah melakukan senam mata, pertama kali

gosok-gosokkan kedua telapak tangan hingga hangat. Kemudian

tempelkan ke bagian mata selama 2,5 menit, bertujuan agar tidak

terjadi ketegangan otot sekitar mata ketika melakukan senam mata

sehingga otot mata menjadi rileks. Menurut A.M (2009) senam

mata ada 7 gerakan, sebagai berikut:

1. Kepala tegak lurus ke depan. Arahkan pandangan mata ke atas,

kemudian melihat ke lantai. Lakukan gerakan ini secara

perlahan-lahan dan mantap 5-10 kali setiap hari.

2. Gerakan bola mata ke kiri dan ke kanan. Usahakan seperti ingin

melihat telinga. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap

harinya.

3. Gerakkan bola mata ke atas. Pertama-tama tahan bola mata di

atas, kemudian gerakkan ke kiri atas dan ke kanan atas.

Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.

4. Gerakkan bola mata atas ke bawah dan tahan di bawah.

Kemudian gerakkan bola mata ke kiri bawah dan ke kanan

bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali setiap harinya.

5. Gerakkan bola mata ke atas dan ke bawah pada sudut-sudut

yang berlawanan (selang-seling), dimulai dari pojok kiri atas ke

pojok kanan bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 5-10 kali

setiap harinya.

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

27

6. Gerakkan bola mata seperti pada gerakan sebelumnya, tetapi

dimulai dari pojok kiri bawah ke pojok kanan atas.

7. Putar bola mata ke kiri searah jarum jam sebanyak 5-10 kali.

Kemudian, putar bola mata ke kanan, berlawanan dengan arah

jarum jam sebanyak 5-10 kali. (catatan : pada saat akan

berganti di putaran ke kiri, hentikkan terlebih dahulu dan

pejamkan mata selama 5-10 menit).

B. Kerangka Teori

Sumber : Pheasan (1991), A.M, (2009) dan Mangoenprasodjo, (2005).

Gambar 2.3

C. Kerangka Konsep

Pre test Post test

Gambar 2.4

Faktor-faktor yang

mempengaruhi kelelahan

mata : 1. Usia

2. Riwayat penyakit

a. Diabetes mellitus b. Hipertensi

3. Lamanya melihat

4. Jarak pandang 5. Masa kerja

6. Bentuk dan ukuran objek

kerja

Senam Mata

Penurunan

tingkat

kelelahan mata.

Senam Mata Tingkat kelelahan

sesudah senam mata

Tingkat kelelahan

sebelum senam mata

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/4953/3/Aprilia Tri Sulistiyani BAB II.pdf · (lebih dari 50%), glaukoma, gangguan refraksi yang tidak terkoreksi,

28

D. Hipotesis

Ho : Tidak ada efek senam mata dalam mengurangi tingkat kelelahan mata

pada pekerja bulu mata palsu di Desa Pengadegan Kecamatan

Pengadegan Kabupaten Purbalingga.

Ha : Ada efek senam mata dalam mengurangi tingkat kelelahan mata pada

pekerja bulu mata palsu di Desa Pengadegan Kecamatan Pengadegan

Kabupaten Purbalingga.

Efektifitas Senam Mata..., Aprilia Tri Sulistiyani, Fakultas Kesehatan S1 UMP, 2013