hukum perusahaan mkn (dr.diah sulistiyani muladi)

153
Hukum Perusahaan DR.DIAH SULISTYANI MULADI

Upload: fredy-bagus-kusumaning-yandi

Post on 08-Jan-2017

79 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Hukum PerusahaanDR.DIAH SULISTYANI MULADI

Page 2: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Bentuk Perusahaan• PD, UD • Firma• Commanditaire Vennot (CV) • Perseroan Terbatas (PT)• Perseroan• Koperasi• Perum

Page 3: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Kategori berdasarkan status pemilik

• BUMN : Perum dan Persero• Swasta - PD, UD- CV- Firma- Koperasi- PT

Page 4: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Berdasarkan status badan usaha• Badan Hukum : - PT. (UU No. 40 / 2007)- Perum ( UU No. 19 /2003)- Persero (UU No. 19/2003)- Koperasi ( UU No. 25/ 1992)

• Bukan Badan Hukum (KUHD):- PD, UD - CV- FIRMA

Page 5: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Perbedaan• Badan Hukum• Diatur oleh UU• Ada harta terpisah• Ada tanggung jawab

terbatas

• Bukan Badan Hukum• Diatur oleh KUHD• Tidak ada harta

terpisah• Tanggung jawab

renteng

Page 6: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Perusahaan Perseorangan• Pengertian : perusahaan yang dilakukan oleh satu orang

pengusaha• Aset perusahaan hanya dimiliki oleh satu orang• Bertanggung jawab sendiri atas seluruh hutang perusahaan

• Contoh : PD atau UD

Page 7: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Firma (pasal 16 KUHD)• Adalah perusahaan persekutuan perdata (maatschap) yang

didirikan dengan nama bersama• Tanggung jawab renteng mengikat seluruh partner• Bukan badan hukum• Pembebanan kepengurusan persekutuan perdata dilakukan

dengan cara : diatur bersama dengan akta pendirian persekutuan perdata dan diatur tersendiri dengan akta sendiri setelah pendirianpersekutuan.

• Biasanya berusaha di bidang keprofesian jasa• didirikan dengan akta otentik. • Misal : firma hukum, firma konsultan . arsitek

Page 8: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Berakhirnya Persekutuan dengan Firma• Lampaunya waktu yang diperjanjikan • Pengakhiran oleh salah seorang sekutu• Kematian salah satu seorang sekutu• Adanya kepailitan• Menjalankan usaha yang tidak sesuai dengan akta pendirian

Page 9: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

CV• Perusahaan persekutuan dengan satu atau beberapa sekutu

komanditer• Bukan badan hukum• Dalam CV terdiri dari sekutu komanditer dan sekutu

komplementer

Page 10: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Anggaran Dasar CV• Nama persekutuan dan kedudukan hukumnya• Maksud dan tujuan pendirian• Mulai dan berakhirnya persekutuan• Modal persekutuan• Penunjukan sekutu komplementer dan komanditer• Hak , kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sekutu• Pembagian keuntungan dan kerugian.

Page 11: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Perbedaan

Komanditer

• Sekutu yang hanya menyerahkan modal(inbreng) tetapi tidak terlibat dalam pengurusan

• Tanggung jawabnya hanya sebatas pada modal yang diberikan

Komplementer

• Sekutu yang mengurusi dan menjalankan perusahaan (sekutu kerja)

• Mewakili perusahaan terhadap pihak ketiga

• Tidak ada harta terpisah

Page 12: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Berakhirnya persekutuan Komanditer• Lampaunya waktu yang diperjanjikan • Pengakhiran oleh salah seorang sekutu• Kematian salah satu seorang sekutu• Adanya kepailitan• Menjalankan usaha yang tidak sesuai dengan akta pendirian• Musnahnya benda yang menjadi obyek persekutuan

Page 13: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Koperasi • UU No. 25 tahun 1992• Adalah badan hukum dengan orang perseorangan atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip ekonomi rakyat asas kekeluargaan

Page 14: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Jenis Koperasi• Koperasi Primer : Anggotanya orang perseorangan (minimal 20

orang)• Koperasi Sekunder : Anggotanya Koperasi Primer (Minimal 3

unit koperasi primer)

Page 15: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Prinsip Koperasi• Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka• Dijalankan secara musyawarah mufakat• Pembagian sisa hasil usaha sebanding dengan besarnya jasa

terbatas terhadap modal

Page 16: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Organ Koperasi• Rapat Anggota : Organ tertinggi• Pengurus : yang menjalankan perusahaan dan mewakili

terhadap pihak ketiga• Pengawas : mengawasi pengurus

Page 17: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Modal Koperasi • Modal sendiri - Simpanan Pokok ( tetap dan sama)- Simpanan wajib ( tetap dan berbeda)- Dana cadangan ( SHU yang tidak dibagi)- Hibah

• Modal Pinjaman- Pinjaman dari : anggotal, koperasi lainnya, bank dan LK, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

Page 18: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

P.T. • UU No. 40 Tahun 2007• Perseroan Terbatas, yang selanutnya disebut perseroan

adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksana.

Page 19: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Tugas 1. Identifikasi pengalaman sehari-hari baik yang anda pernah dengar atau saudara alami mengenai persoalan ataupun isu yang terkait dengan hukum perusahaan.

Page 20: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Perseroan Terbatas • 16 Agustus 2007 diundangkan Undang-Undang Nomor 40

tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. (UU PT )• UU PT menggantikan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1995. • UU NO. 1 / 1995 menggantikan Perseroan Terbatas dalam

KUHHD (Staatsblad 1847 Nomor 23)

Page 21: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pertimbangan UU PT

Salah satu pertimbangan utamanya adalah : • bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti dengan undang-undang yang baru;

• Terkait dengan perkembangan era globalisasi yang mengutamakan effisiensi dan kecepatan waktu dalam menciptakan hukum usaha yang kondusif.

Page 22: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Dalam UU PT telah mengakomodasi berbagai ketentuan mengenai Perseroan, penambahan ketentuan baru, perbaikan dan peyempurnaan, dan beberapa ketentuan lama yang masih relevan.

Page 23: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Istilah Perseroan Terbatas (PT) dulunya dikenal dengan istilah Naamloze Vennootschap (NV). Istilah lainnya Corporate Limited (Co. Ltd.), Serikat Dagang Benhard (SDN BHD).

• Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yakni “perseroan” dan “terbatas”. Perseroan merujuk kepada modal PT yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata terbatas merujuk kepada pemegang yang luasnya hanya sebatas pada nilai nominal semua saham yang dimilikinya.

Page 24: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Ketentuan Umum (Terminologi)• UU PT memperjelas hakikat Perseroan

• “Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.”

Page 25: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• PT merupakan perusahaan yang oleh undang-undang dinyatakan sebagai perusahaan yang berbadan hukum. Dengan status yang demikian itu, PT menjadi subyek hukum yang menjadi pendukung hak dan kewajiban, sebagai badan hukum, PT memiliki kedudukan mandiri (persona standi in judicio) yang tidak tergantung pada pemegang sahamnya.

• PT dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum seperti seorang manusia dan dapat pula mempunyai kekayaan atau utang (ia bertindak dengan perantaraan pengurusnya).

Page 26: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Dari batasan yang diberikan tersebut di atas ada 5 (lima) hal pokok yang dapat kita kemukakan disini : • Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum • Didirikan berdasarkan perjanjian • Menjalankan usaha tertentu • Memiliki modal yang terbagi dalam saham – saham • Memenuhi persyaratan Undang –Undang

Page 27: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Term.• Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham,

Direksi, dan Dewan Komisaris.

Page 28: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Term. • Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen

Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Page 29: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.

Page 30: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Page 31: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

Page 32: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

• Perseroan Publik adalah Perseroan yang memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Page 33: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.

Page 34: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri berakhir karena hukum.

Page 35: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.

Page 36: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pemisahan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 2 (dua) Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 1 (satu) Perseroan atau lebih.

Page 37: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Persyaratan substansi materiil pendirian PTUntuk mendirikan suatu perseroan harus

memenuhi persyaratan materiil antara lain: 1. perjanjian antara dua orang atau lebih;2. dibuat dengan akta autentik3. modal dasar perseroan4. pengambilan saham saat perseroan didirikan

Page 38: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pasal 2 Maksud dan Tujuan • Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta

kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan.

• “ k l a u s u l o b j e k ” P e r s e r o a n y a n g t id a k mencantumkan dengan jelas dan tegas apa maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya, dianggap “ cacat hukum” (legal defect), sehingga keberadaannya “tidak valid”.

Page 39: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Selain itu, tujuan utama dari pencantuman maksud dan tujuan serta kegiatan usaha dalam AD, antara lain: • Untuk “melindungi” pemegang saham investor dalam Perseroan.

Pemegang saham yang menanamkan modalnya atau uangnya dengan cara membeli saham Perseroan, berhak mengetahui untuk apa uang yang diinvestasikan itu dipergunakan.

• Dengan mengetahui maksud dan tujuan serta kegiatan usaha pemegang saham sebagai investor akan yakin, pengurus perseroan yakni Direksi, tidak akan melakukan kontrak atau transaksi maupun tindakan yang bersifat “spekulatif“ mengadu untung di luar tujuan yang disebut AD.

• Direksi tidak melakukan transaksi yang berada di luar “Kapasitas” maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang disebut dalam AD yang bersifat Ultra Vires.

Page 40: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Apabila Direksi melakukan tindakan pengurusan diluar batas yang ditentukan dalam maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, dikategori melakukan ultra vires. Dalam kasus yang demikian memberi hak bagi pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap perseroan ke pengadilan negeri, apabila dirugikan karena tindakan Perseroan yang “tidak adil” dan “ tanpa alas an yang wajar” sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Page 41: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pemegang Saham Tanggung Jawab Terbatas Secara prinsip , ketentuan pasal 3 mengatur tanggung jawab pemegang saham dalam kedudukannya dalam Perseroan : • Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara

pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.

Page 42: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Namun ketentuan prinsip tersebut tidak berlaku bagi pemegang saham apabila :

• persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi;

• pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;

• pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

• pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.

Page 43: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Landasan Hukum Pengaturan Perseroan sebagai badan hukum• Terhadap Perseroan berlaku undang-undang ini, anggaran

dasar Perseroan, dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.(Pasal 4)

Page 44: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Perseroan mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam wilayah negara RI yang ditentukan dalam anggaran dasar.

• Perseroan mempunyai alamat lengkap sesuai dengan tempat kedudukannya.

• Dalam surat-menyurat, pengumuman yang diterbitkan oleh Perseroan, barang cetakan, dan akta dalam hal Perseroan menjadi pihak harus menyebutkan nama dan alamat lengkap Perseroan.

Page 45: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Jangka Waktu Perseroan• Perseroan didirikan untuk jangka waktu terbatas atau tidak

terbatas sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar.

Page 46: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

UU PT dengan tujuan efisiensi dan tuntutan waktu UU PT mengatur cara : • Pengajuan permohonan dan pemberian pengesahan status

badan hukum;• Pengajuan permohonan dan pemberian persetujuan

perubahan anggaran dasar;• Penyampaian pemberitahuan dan penerimaan pemberitahuan

perubahan anggaran dasar dan/atau pemberitahuan dan penerimaan pemberitahuan perubahan data lainnya yang dilakukan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik disamping tetap dimungkinkan menggunakan sistem manual dalam keadaan tertentu.

Page 47: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pendirian • Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta

notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.

Page 48: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan (tapi tidak berlaku dalam Peleburan).

Page 49: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Konsekuensi hukum apabila pemegang saham hanya 1 ( tidak 2) : • pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas

segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut. *

* Tidak berlaku bagi : • a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau

b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam undang- undang tentang Pasar Modal.

Page 50: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Akta Pendirian • Akta pendirian memuat anggaran dasar dan Keterangan lain

berkaitan dengan pendirian Perseroan. • Keterangan lain memuat sekurang-kurangnya:

• nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri perseorangan, atau nama, tempat kedudukan dan alamat lengkap serta nomor dan tanggal keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan;

• nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali diangkat;

• nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.

• Dalam pembuatan akta pendirian, pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa.

Page 51: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Untuk memperoleh keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan , pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum secara elektronik kepada Menteri dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya:

a. nama dan tempat kedudukan Perseroan; b. jangka waktu berdirinya Perseroan; c. maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan; d. jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor; e. alamat lengkap Perseroan.

Page 52: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Perbuatan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan saham dan penyetorannya yang dilakukan oleh calon pendiri sebelum Perseroan didirikan, harus dicantumkan dalam akta pendirian.

Page 53: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• (1)Perbuatan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan saham dan penyetorannya yang dilakukan oleh calon pendiri sebelum Perseroan didirikan, harus dicantumkan dalam akta pendirian.

• (2) Dalam hal perbuatan hukum tersebut, dinyatakan dengan akta yang bukan akta otentik, akta tersebut dilekatkan pada akta pendirian.

• (3)Dalam hal perbuatan hukum sebagaimana dimaksud, dinyatakan dengan akta otentik, nomor, tanggal dan nama serta tempat kedudukan notaris yang membuat akta otentik tersebut disebutkan dalam akta pendirian Perseroan.

• (4) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) tidak dipenuhi, perbuatan hukum tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban serta tidak mengikat Perseroan.

Page 54: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Perbuatan hukum yang dilakukan calon pendiri untuk kepentingan Perseroan yang belum didirikan, mengikat Perseroan setelah Perseroan menjadi badan hukum apabila RUPS pertama Perseroan secara tegas menyatakan menerima atau mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul dari perbuatan hukum yang dilakukan oleh calon pendiri atau kuasanya.

• RUPS pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah Perseroan memperoleh status badan hukum

Page 55: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

PT sebagai badan hukum

Keberadaan status badan hukumnya baru diperoleh setelah ia memperoleh pengesahan dari pejabat yang berwenang, yang memberikan hak – hak, kewajiban dan harta kekayaan sendiri bagi badan hukum tersebut, terlepas dari hak –hak, kewajiban dan harta kekayaan para pendiri, pemegang saham, maupun para pengurusnya.

Page 56: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Modal• Modal Dasar : paling sedikit Rp 50 juta (Ps 32 ayat

(1) dan (2)).• Paling sedikit 25% dari modal dasar harus

ditempatkan dan disetor penuh (Ps 33 ayat (1) UUPT.

• Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dgn bukti penyetoran yg sah & pengeluaran saham lebih lanjut utk menambah modal yg ditempatkan hrs disetor penuh.

• Bentuk setoran modal saham dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Ps. 34 ayat (1) UUPT 40/2007).

Page 57: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Apabila saham dilakukan dalam bentuk lain selain uang, penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yg ditetapkan sesuai harga pasar atau oleh ahli independen, dan jika mrpk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam satu surat kabar atau lebih, dlm jangka waktu 14 hr setelah akta pendirian dittd atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tsb. (Ps. 34 ayat (2) dan ayat (3) )

• Dalam praktik di Pasar Modal penyetoran saham dilakukan dengan cara: dengan uang tunai, konversi hutang PS, kapitalisasi saham ditahan, surplus hasil aktiva tetap, inbreng saham perusahaan lain dan harta tetap.

Page 58: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Larangan Kompensasi• Pemegang Saham (PS) dan Kreditor lainnya yang

mempunyai tagihan terhadap perseroan tidak dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban penyetoran atas harga saham yg telah diambilnya, kecuali disetujui oleh RUPS (Ps 35 ayat (1).

Page 59: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Hak tagih thd Perseroan yang dapat dikompensasi sbg setoran saham adalah hak tagih thd Perseroan yg timbul krn (Psl 35 ayat (2):

1. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau tdk berwujud yg dpt dinilai dg uang;

2. Pihak yg menjadi penanggung/penjamin utang telah membayar lunas utang perseroan sebesar yg ditanggung/dijamin; atau

3. Perseroan mjd penanggung atau penjamin utang dr pihak ketiga & Perseroan telah menerima manfaat brp uang atau barang yg dapt dinilai dg uang yg langsung atau tdk langsung scr nyata telah diterima perseroan.

Page 60: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Perseroan dilarang mengeluarkan saham baik untuk dimiliki sendiri maupun dimiliki Perseroan lain, yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan (cross holding).

Larangan tsb tidak berlaku thd kepemilikan saham yg diperoleh berdasarkan peralihan krn hukum, hibah, atau hibah wasiat. Namun dlm jangka waktu 1 th stlh tgl perolehan harus dialihkan kpd pihak lain yg tdk dilarang memiliki saham dlm perseroan.

(Ps. 36 UUPT 40/2007).

Page 61: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

PERLINDUNGAN MODAL & KEKAYAAN

(Pembatasan Pembelian Saham Kembali)• Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah

dikeluarkan dengan ketentuan:1. Pembelian kembali saham tersebut tdk menyebabkan

kekayaan bersih perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yg telah disisihkan; dan

2. Jumlah nilai nominal seluruh saham yd dibeli kembali oleh perseroan dan gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yg dipegang perseroan sendiri dan/atau perseroan lain yg sahamnya secara langsung atau tdk langsung dimiliki oleh Perseroan, tidak melebihi 10% dr jumlah modal yang ditempatkan dlm perseroan. (Ps 37 ayat (1) UUPT 40/2007).

Page 62: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Konsekuensi Hukum Pelanggaran Pembelian Saham Kembali• Pembelian kembali saham, baik secara langsung

maupun tdk langsung yang beretentangan dengan Psl 37 ayat (1) batal karena hukum dan pembayaran yang telah diterima oleh pemegang saham harus dikembalikan kpd perseroan, dan perseroan wajib mengembalikan saham yg telah dibeli tersebut kpd PS.

• Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas semua kerugian yang diderita PS yg beritikad baik akibat batal krn hukum tsb (Ps. 37 ayat (3) UUPT 40/2007).

• Saham yg dibeli kembali Perseroan hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3 tahun (Ps 37 ayat (4).

Page 63: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont.• Pembelian kembali saham atau pengalihannya lebih

lanjut hanya boleh dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS, kecuali ditentukan lain dalam Per-UU dibidang Pasar Modal (Ps 38 ayat (1) UUPT).

• Saham yg dikuasai Perseroan krn pembelian kembali, peralihan krn hukum, hibah atau hibah wasiat tdk dapat digunakan utk mengeluarkan suara RUPS dan tdk diperhitungkan dlm menentukan jmlh kuorum yg harus dicapai sesuai dg ketentuan UUPT dan/atau AD (Ps 40 ayat (1) UUPT).

• Saham yg dikuasai Perseroan tidak berhak mendapat deviden.

Page 64: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Penambahan Modal • Penambahan Modal Perseroan dilakukan berdasarkan

persetujuan RUPS.• Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar adalah sah

apabila dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kuorum dan jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.

• Keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar adalah sah apabila dilakukan dengan kuorum kehadiran lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan, kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar .

• Penambahan modal wajib diberitahukan kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan.

Page 65: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Seluruh saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal harus

terlebih dahulu ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham untuk klasifikasi saham yang sama.

• Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan modal merupakan saham yang klasifikasinya belum pernah dikeluarkan, yang berhak membeli terlebih dahulu adalah seluruh pemegang saham sesuai dengan perimbangan jumlah saham yang dimilikinya.

• Penawaran saham tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham: a. ditujukan kepada karyawan Perseroan; b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; atau c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS.

• Dalam hal pemegang saham tidak menggunakan hak untuk membeli dan membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal penawaran, Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut kepada pihak ketiga.

Page 66: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pengurangan Modal • Keputusan RUPS untuk pengurangan modal Perseroan

adalah sah apabila dilakukan dengan memperhatikan persyaratan ketentuan kuorum dan jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.

• Direksi wajib memberitahukan keputusan RUPS kepada semua kreditor dengan mengumumkan dalam 1 (satu) atau lebih Surat Kabar dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS.

Page 67: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Dalam jangka waktu 60 hari terhitung sejak tanggal

pengumuman, kreditor dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai alasannya kepada Perseroan atas keputusan pengurangan modal dengan tembusan kepada Menteri.

• Dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak keberatan diterima, Perseroan wajib memberikan jawaban secara tertulis atas keberatan yg diajukan.

• Dalam hal Perseroan: a. menolak keberatan atau tidak memberikan penyelesaian

yang disepakati kreditor dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal jawaban Perseroan diterima; atau

b. tidak memberikan tanggapan dalam jangka waktu 60 hari terhitung sejak tanggal keberatan diajukan kepada Perseroan, kreditor dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan

Page 68: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Pengurangan modal Perseroan merupakan perubahan

anggaran dasar yang harus mendapat persetujuan Menteri. • Persetujuan Menteri diberikan apabila: a. tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka

waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) UUPT;

b. telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor; atau

c. gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Page 69: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Keputusan RUPS tentang pengurangan modal ditempatkan dan disetor dilakukan dengan cara penarikan kembali saham atau penurunan nilai nominal saham.

• Penarikan kembali saham dilakukan terhadap saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan atau terhadap saham dengan klasifikasi yang dapat ditarik kembali.

• Penurunan nilai nominal saham tanpa pembayaran kembali harus dilakukan secara seimbang terhadap seluruh saham dari setiap klasifikasi saham.

• Keseimbangan dapat dikecualikan dengan persetujuan semua pemegang saham yang nilai nominal sahamnya dikurangi.

• Dalam hal terdapat lebih dari 1 klasifikasi saham, keputusan RUPS tentang pengurangan modal hanya boleh diambil setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari semua pemegang saham dari setiap klasifikasi saham yang haknya dirugikan oleh keputusan RUPS tentang pengurangan modal tersebut.

Page 70: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pertanggungjawaban pribadi Pemegang Saham (Ps 3 UUPT 40/2007)

• Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.

• Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila:1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak

terpenuhi; 2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun

tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;

3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

4. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.

Page 71: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Saham• Saham Perseroan dikeluarkan atas nama

pemiliknya.• Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan

dalam anggaran dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.

Page 72: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Hak Pemegang Saham

1. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;2.menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil

likuidasi; 3.menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang

PT

Page 73: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Kepemilikan Hak atas Saham• Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak

yang tidak dapat dibagi. • Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1

(satu) orang, hak yang timbul dari saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 (satu) orang sebagai wakil bersama.

Page 74: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Klasifikasi Saham

• Anggaran dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi saham atau lebih.

• Setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada pemegangnya hak yang sama.

• Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, anggaran dasar menetapkan salah satu di antaranya sebagai saham biasa.

Page 75: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Klasifikasi saham yang dimaksud tersebut, antara lain: 1.saham dengan hak suara atau tanpa hak suara; 2.saham dengan hak khusus untuk mencalonkan

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;3.saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik

kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;4.saham yang memberikan hak kepada pemegangnya

untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;

5.saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi.

Page 76: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Nominal Saham• Anggaran dasar dapat menentukan pecahan nilai

nominal saham. • Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak

diberikan hak suara perseorangan, kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal sebesar 1 nominal saham dari klasifikasi tersebut.

Page 77: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pemindahan Hak Atas Saham• Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta

pemindahan hak.• Akta pemindahan hak atas saham atau salinannya

disampaikan secara tertulis kepada Perseroan.• Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham,

tanggal, dan hari pemindahan hak tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus dan memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak.

• Dalam hal pemberitahuan belum dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang belum diberitahukan tersebut.

• Ketentuan mengenai tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di pasar modal diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Page 78: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan

mengenai pemindahan hak atas saham, yaitu: 1.keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada

pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya;

2.keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan; dan/atau

3.keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Persyaratan tersebut di atas tidak berlaku dalam hal pemindahan hak atas saham disebabkan peralihan hak karena hukum, kecuali keharusan mendapatkan instansi berwenang berkenaan dengan kewarisan.

Page 79: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang

saham penjual menawarkan terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain, dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan ternyata pemegang saham tersebut tidak membeli, pemegang saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak ketiga.

• Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan sahamnya berhak menarik kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 hari

• Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang saham lain hanya berlaku 1 kali.

Page 80: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Gadai dan Fidusia Saham• Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak

kepada pemiliknya. • Saham dapat diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia

sepanjang tidak ditentukan lain dalam anggaran dasar. • Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang telah

didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan wajib dicatat dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus.

• Hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia tetap berada pada pemegang saham.

Page 81: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Perlindungan Pemegang Saham• Setiap pemegang saham berhak mengajukan

gugatan terhadap Perseroan ke pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan Perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi, dan/atau Dewan Komisaris.

• Gugatan pemegang saham diajukan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

Page 82: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan

agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang merugikan pemegang saham atau Perseroan, berupa:

1. perubahan anggaran dasar; 2. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang

mempunyai nilai lebih dari 50 % (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan; atau

3. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.

• Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli melebihi batas ketentuan pembelian kembali saham oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b UUPT, Perseroan wajib mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh pihak ketiga.

Page 83: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Penggunaan Laba Perseroan• Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih

setiap tahun buku untuk cadangan.• Kewajiban penyisihan untuk cadangan berlaku apabila

Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. • Penyisihan laba bersih dilakukan sampai cadangan mencapai

paling sedikit 20 % dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.

• Jika Cadangan belum mencapai jumlah paling sedikit 20 % dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor, laba hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.

• Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan diputuskan oleh RUPS.

Page 84: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Deviden• Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk

cadangan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS.

• Dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

• Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan.

• Pembagian dividen interim dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib.

• Pembagian dividen interim tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.

• Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris.

Page 85: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata

Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan.

• Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim.

• Dividen yang tidak diambil setelah 5 tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus.

• RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus

• Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 tahun akan menjadi hak Perseroan.

Page 86: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

CSR• Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

• Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

• Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Page 87: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

ORGAN PT

1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)2. DIREKSI3. DEWAN KOMISARIS

Page 88: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

RUPS• RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan

kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau anggaran dasar.

• Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

• RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat.

• Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat.

Page 89: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Jenis RUPS• RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya. • RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling

lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. • Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen dari

laporan tahunan Perseroan • RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan

kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. • Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya

dengan didahului pemanggilan RUPS.

Page 90: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Penyelenggaraan RUPS• Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan: 1.1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-

sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil; atau

2.Dewan Komisaris. • Permintaan RUPS oleh Dewan Komisari diajukan kepada

Direksi dengan Surat Tercatat disertai alasannya. • Surat Tercatat yang disampaikan oleh pemegang saham

tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris. • Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka

waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS diterima.

• Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS : a. permintaan penyelenggaraan RUPS diajukan kembali kepada Dewan Komisaris; atau b. Dewan Komisaris melakukan pemanggilan sendiri RUPS,.

Page 91: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu 15 hari sejak tanggal permintaan, pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut.

• Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi dan/atau Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk menyelenggarakan RUPS apabila pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.

• Penetapan ketua pengadilan negeri memuat juga ketentuan mengenai: a. bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham, jangka waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat, sesuai dengan atau tanpa terikat pada ketentuan Undang-Undang ini atau anggaran dasar; dan/atau b. perintah yang mewajibkan Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk hadir dalam RUPS.

Page 92: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal

pemohon tidak dapat membuktikan secara sumir bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.

• RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh membicarakan mata acara rapat sebagaimana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.

• Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian izin bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap.

• Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak permohonan, upaya hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.

• Ketentuan berlaku juga bagi Perseroan Terbuka dengan memperhatikan persyaratan pengumuman akan diadakannya RUPS dan persyaratan lainnya untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Page 93: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Hak Suara Pemegang Saham dalam RUPS• Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara,

kecuali anggaran dasar menentukan lain.• Hak suara tersebut tidak berlaku untuk:a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak

perusahaannya secara langsung atau tidak langsung; atau c. saham Perseroan yang dikuasai oleh Perseroan lain yang

sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan.

Page 94: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

• Ketentuan di atas tersebut tidak berlaku bagi pemegang saham dari saham tanpa hak suara.

• Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda.

• Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.

• Dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS, surat kuasa yang telah diberikan tidak berlaku untuk rapat tersebut.

• Ketua rapat berhak menentukan siapa yang berhak hadir dalam RUPS dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang PT dan anggaran dasar Perseroan.

Page 95: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Keabsahan RUPS• RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari ½ bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

• Dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.• Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS pertama telah

dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum. • RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit

1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

• Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga.

• Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.

• Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap.

• Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan.

• RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan.

Page 96: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Kuorum RUPS• Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah

untuk mufakat. • Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah

untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar.

Page 97: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

• Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diselenggarakan RUPS kedua.

• RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit 3/5 (tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

Page 98: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit ¾ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit ¾ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

• Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diadakan RUPS kedua.

• RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit ¾ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

Page 99: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Direksi

• Direksi merupakan organ yang membela kepentingan perseroan --- Prinsip Fiduciary Duties.

• Tugas ganda Direksi; melaksanakan kepengurusan dan perwakilan

• Tugas kepengurusan secara kolegial oleh msg-msg anggota direksi.

• Direksi perseroan yang mengerahkan dana masyarakat, menerbitkan srt pengakuan hutang, PT terbuka: minimal 2 org anggota Direksi.

Page 100: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pengangkatan • Direksi diangkat oleh RUPS • Yang dpt diangkat mjd anggota direksi adl org perseorangan

yg mampu melaksanakan perbuatan hk & tdk pernah dinyatakan pailit/dihukum krn merugikan keuangan neg dl waktu 5 th sblm pengangkatan.

Page 101: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Kewajiban Direksi• Kewajiban Direksi :1. Kewajiban yang berkaitan dg perseroan 2. Kewajiban yg berkaitan dg RUPS3. Kewajiban yang berkaitan dengan kepentingan

kreditur/masyarakat

Page 102: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Hak Direksi1. Hak utk mewakili perseroan di dalam dan di luar

pengadilan2. Hak utk memberikan kuasa tertulis kepada pihak

lain.3. Hak utk mengajukan usul kpd Pengadilan Negeri

agar perseroan dinyatakan pailit setelah didahului dg persetujuan RUPS.

4. Hak utk membela diri dlm forum RUPS jika Direksi telah diberhentikan utk sementara waktu oleh RUPS/Komisaris

5. Hak utk mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai AD/Akte Pendirian.

Page 103: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Masa Tugas Direksi

• Jangka waktu masa tugas direksi diatur dalam AD/Akte Pendirian.

• Jika diberhentikan sementara waktu sbl berakhir masa tugasnya oleh RUPS/Komisaris maka dlm jangka waktu 30 hrs diadakan RUPS utk memberi kesempatan Direksi tsb membela diri. Apabila dlm jangka waktu 30 hr tdk ada RUPS maka pemberhentian sementara demi hukum batal.

• Dlm kondisi tertentu Komisaris dpt bertindak sbg pengurus perseoan.

Page 104: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Tanggung Jawab Pribadi Direksi • Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara

pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.

• Dalam hal Direksi terdiri atas 2 anggota Direksi atau lebih, tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi.

• Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian apabila dapat membuktikan:

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-

hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

Page 105: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Dewan Komisaris

• Tugas utamanya: mengawasi kebijakan direksi dlm menjalankan perseroan serta memberi nasihat direksi

• Pengangkatan Komisaris oleh RUPS.• Keanggotaan Komisaris: jika pemegang saham

maka hrs melaporkan kepemilikan sahamnya baik di perseroan yang diawasi maupun saham yg dimiliki di perseroan lain.

• Kriteria yg dpt mjd Komisaris spt halnya direksi.

Page 106: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Kewajiban dan Kewenangan Komisaris• Kewajiban Komisaris:1. Mengawasi Direksi2. Memberi nasehat kpd Direksi3. Melapor pd perseroan ttg kepemilikan sahamnya beserta

keluarganya • Kewenangan Komisaris:1. Alasan ttt dpt memberhentikan direksi utk sementara waktu 2. Jika direksi berhalangan dpt bertindak sbg pengurus 3. Meminta keterangan pd Direksi 4. Berwenang memasuki ruangan/tempat penyimpanan brg

milik perseroan.

Page 107: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Masa Tugas Komisaris• Masa tugas Komisaris ditetapkan dlm AD/Akte Pendirian • Komisaris dapat diberhentikan sementara waktu oleh

RUPS

Page 108: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Tanggung Jawab Pribadi Komisaris• Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian

Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi.

• Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan.

Page 109: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Cont. • Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai

pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan:

a. kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

b. telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

c. tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan

d. telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah terjadinya kepailitan.

Page 110: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pertanggungjawaban pribadi Pemegang Saham (Ps 3 UUPT 40/2007)

• Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki.

• Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila:1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak

terpenuhi; 2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun

tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;

3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

4. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.

Page 111: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Doktrin Dalam Hukum Perusahaan• Doktrin Piercing the Corporate Veil ( penembusan tirai

perusahaan)• Doktrin in diakui oleh UU No. 40/2007• Tujuan prinsipnya untuk mencapai suatu keadilan materiil

(melewati batas formil) bagi pihak ketiga dengan pihak perusahaan mempunyai hubungan hukum tertentu.

• Dalam penerapan doktrin ini , mengabaikan prinsip tanggung jawab terbatas dari perseroan sebagai badan hukum.

Page 112: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• UU PT mengakui teori piercing the corporate veil dengan membebankan tanggung jawab kepada pihak-pihak sebagai berikut :

1. Beban tanggung jawab dipindahkan ke pihak PS,2. Beban tanggug jawab dipindahkan ke pihal direksi.3. Beban tanggung jawab dipindahkan ke pihak komisaris.

Page 113: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pasal 3 ayat 2• persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak

terpenuhi; • pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung dengan itikad • buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi; • pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan

melawan hukum yang • dilakukan oleh Perseroan; atau • pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung secara • melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang

mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan.

Page 114: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pasal 7 ayat 6• “Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

telah dilampaui, pemegang saham tetap kurang dari 2 (dua) orang, pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan tersebut. “

Page 115: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Kriteria dasar menyebabkan piercing the corporate veil diterapkan

• Terjadinya penipuan;• Didapatkan suatu ketidakadilan;• Terjadinya suatu penindasan/kesewenangan;• Tidak memenuhi unsur hukum yang berlaku • Dominasi pemegang saham yang berlebihan;• Perusahaan merupakan alay / alter ego dari pemegang saham

mayoritas.

Page 116: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Tugas • 1. Jelaskan langkah-langkah prosedur yang harus ditempuh

untuk mendirikan PT!• 2. Dalam hal-hal tertentu tanggung jawab seorang direksi

menjadi tidak terbatas, sebutkan hal-hal atau peristiwa yang menyebabkan tanggung jawab direksi menjadi tidak terbatas (personal liabiility)

Page 117: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Fiduciary duty oleh Black’s Law Dictionary diartikan sebagai “a duty to act with the highest degree of honesty and loyalty toward another person and in the best interests of the other person (such as duty that one partner owes to another)

Page 118: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Tugas dan tanggung jawab melakukan pengurusan sehari-hari Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan tersebut dalam sistem common law dikenal dengan prinsip fiduciary duties

Page 119: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Tugas dan tanggung jawab Direksi sesuai Pasal 92 ayat (1) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) adalah menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Sedangkan, Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi (lihat Pasal 108 ayat [1] UUPT).

Page 120: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Dalam menjalankan tugas fiduciary duties, seorang Direksi harus melakukan tugasnya sebagai berikut:

• 1. Dilakukan dengan iktikad baik;• 2. Dilakukan dengan proper purposes;• 3. Dilakukan dengan kebebasan yang tidak

bertanggungjawab (unfettered discretion); dan• 4. Tidak memiliki benturan kepentingan (conflict of duty

and interest).

Page 121: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Dari uraian singkat di atas kiranya dapat kita simpulkan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris dari suatu PT yang mengemban fiduciary duties memiliki kewajiban untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam UUPT dengan sebaik-baiknya, jujur, dengan itikad baik, dan demi kepentingan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT.

Page 122: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pasal 102 ayat 4 UU Perseroan Terbatas telah memberikan suatu kepastian yaitu bahwa suatu perbuatan hukum yang dilakukan Direksi untuk dan atas nama perseroan (dengan itikad baik dan kehati-hatian serta tanpa benturan kepentingan), yang dilaksanakan tanpa persetujuan RUPS (dan Dewan Komisaris), adalah tetap mengikat perseroan tersebut, sepanjang pihak ketiga dalam perbuatan hukum tersebut beritikad baik.

Page 123: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

(Fred Tumbuan) 1. Pengurusan• Pengaturan mengenai tugas dan wewenang direksi dalam

pengurusan perseroan diatur dalam Pasal 92 UUPT yang berbunyi:

(1) Direksi menjalankan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan

(2) Direksi berwenang menjalankan pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar

Page 124: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Dalam pengurusan, direksi menjalankan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan (Pasal 92 ayat [1] UUPT).Pengurusan suatu perseroan juga tidak terlepas dari tanggung jawab kolegial. Artinya, tiap-tiap anggota direksi berwenang mengurus perseroan secara tanggung renteng (Pasal 97 ayat [4] dan Pasal 104 ayat [2] UUPT).

Page 125: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

2. Perwakilan• Mengenai pengaturan tugas dan wewenang direksi dalam hal

perwakilan terdapat dalam Pasal 98 dan 99 UUPT yang pada intinya mengatakan:

a. Direksi mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan;b. Kewenangan direksi untuk mewakili perseroan adalah tidak terbatas dan tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang, anggaran dasar, atau keputusan RUPS;c. Direksi tidak berwenang mewakili perseroan apabila:

• 1) Terjadi perkara di pengadilan antara perseroan dengan anggota direksi yang bersangkutan;

• 2) Anggota direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan perseroan.

Page 126: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Dalam perwakilan, bahwa dalam hal anggota direksi terdiri lebih dari 1 (satu) orang, yang berwenang mewakili perseroan adalah setiap anggota direksi, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar (Pasal 98 ayat [2] UUPT).

Page 127: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Mengenai tanggung jawab direksi dalam hal perseroan tersandung masalah hukum, secara umum kita dapat merujuk pada ketentuan Pasal 97 ayat (3) UUPT yang berbunyi:

• • “Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara

pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).”

Page 128: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Namun, berdasarkan Pasal 97 ayat (5) UUPT anggota direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan kerugian apabila dapat membuktikan:a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dand. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

Page 129: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Tugas (3 orang)• Berikan opini hukum terhadap posisi hukum, kedudukan dan

tanggung jawab direksi terhadap hutang perseroan ? • Berikan opini hukum mengenai bagaimana penyelesaian

hutang piutang dalam PT. Sumberrejo Santoso dan UD. Djaja Makmur, dapatkah Direksi dimintai pertanggung- jawaban?

Page 130: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• UU No. 40 / 2007 menekankan pentingnya perlindungan pemegang saham minoritas, kepentingan perseroan, karyawan, sosial dan kompetisi bisnis yang sehat.

• UU No. 40/2007 , Pasal 159 : Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan undang-undang ini.

• Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 Tentang Penggabungan , Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas (“PP No. 27/1998”) dinyatakan masih berlaku.

Page 131: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Merger• Merger adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan atau

restrukturisasi perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Dalam merger hanya ada satu perusahaan yang dibiarkan hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi.

Page 132: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Contoh : penggabungan tiga perusahaan farmasi pada tahun 2005 yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk, dan PT Enseval. Dalam penggabungan ini, badan hukum yang dipertahankan adalah PT Kalbe Farma Tbk, sedangkan kedua perusahaan lainnya dibubarkan. Semua aset dan kewajiban perusahaan yang menggabungkan diri (PT Dankos dan PT Enseval) selanjutnya akan beralih ke dalam PT Kalbe Farma. Karena PT Kalbe Farma dan PT Dankos sudah menjadi perusahaan terbuka yang menjual sahamnya di Pasar Modal Indonesia, proses mergernya juga wajib dilakukan menurut aturan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam).

Page 133: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Konsolidasi• Berdasarkan Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun 2007,

peleburan (konsolidasi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih, untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari perseroan terbatas yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan tebatas yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Sementara Pasal 1 angka PP Nomor 27 Tahun 1998, peleburan (konsolidasi), adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan terbatas baru dan masing-masing perseroan terbatas yang meleburkan diri menjadi bubar.

Page 134: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Contoh : pembentukan Bank Mandiri yang berasal dari peleburan empat Bank BUMN yang sedang sekarat akibat dampak krisis moneter 1997/1998, yaitu Bank BDN, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor, dan Bank Bapindo. Kebijakan peleburan empat Bank BUMN tersebut diambil pemerintah guna menyelematkan bank dari risiko kebangkrutan karena pada saat itu modal keempat Bank BUMN tersebut sudah negatif.

Page 135: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Akuisisi perusahaan secara sederhana dapat diartikan sebagai pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan sehingga menjadi pemegang saham pengendali. Dalam peristiwa akuisisi, baik perusahaan yang mengambil alih (pengakuisisi) maupun perusahaan yang diambil alih (diakuisisi) tetap hidup sebagai badan hukum yang terpisah.

Page 136: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pengambilalihan perusahaan (akuisisi), sesuai Pasal 1 angka 11 UURI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Persoroan Terbatas, adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut. Sementara itu, pengambilalihan (akuisisi), sesuai pasal 1 angka 3 PP Nomor 27 Tahun 1998, adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambilalih perusahaan baik seluruh ataupun sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.

Page 137: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pengambilalihan (akuisisi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk mengambilalih saham badan usaha yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut. Pelaku usaha, adalah setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi.

• Contoh : pengambilalihan saham mayoritas pabrik rokok asal Indonesia (PT HM Sampoerna) oleh perusahaan rokok asal Amerika (Philip Morris Ltd). Akibat akuisisi tersebut, kendali perusahaan PT HM Sampoerna tidak lagi berada di tangan keluarga besar Sampoerna tetapi sudah beralih tangan Philip Morris Ltd.

Page 138: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pasal 4 PP No 27 Tahun 1998 menyebutkan bahwa: (1) Penggabungan. Peleburan, dan Pengambilalihan hanya dapat dilakukan dengan memperhatikan :

• Kepentingan Perseroan, pemegang saham minoritas dan karyawan Perseroan yang bersangkutan;

• Kepentingan masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha.

(2) Penggabungan, peleburan, dan pengambil- alihan tidak mengurangi hak pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya dengan harga yang wajar.

Page 139: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

(3) Pemegang saham yang tidak setuju ter- hadap keputusan Rapat Umum Pemegang saham mengenai Penggabungan, peleburan, dan Pengambilalihan hanya dapat menggunakan haknya agar saham yang dimilikinya dibeli dengan harga yang wajar sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

(4) Pelaksanaan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) tidak menghentikan proses pelaksaan penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan.

Page 140: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pasal 5 • Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan juga harus

memperhatikan kepentingan kreditor.

Page 141: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pasal 6 • (1) Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan hanya

dapat dilakukan dengan persetujuan RUPS.• (2) Penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dilakukan

berdasarkan keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui paling sedikit ¾ bagian dari jumlah suara tersebut.

• (3) Bagi Perseroan Terbuka, dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak tercapai maka syarat kehadirn dan pengambilan keputusan ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Page 142: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Buatkanlah advisory report mengenai cara, prosedur dan mekanisme, dan aspek hukum lainnya ataupun resiko hukum yang mungkin ada berkaitan dengan Penggabungan Bank khususnya menurut UUPT ?

Page 143: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Spin Off (Pemisahan)

Pasal 1 angka 12 UU PT mendefinisikan : • Pemisahan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh

Perseroan untuk memisahkan usaha yang mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 2 (dua) Perseroan atau lebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroan beralih karena hukum kepada 1 (satu) Perseroan atau lebih.

Page 144: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

2 Cara Pemisahan PT• Pemisahan PT dapat dilakukan dengan 2 cara menurut Pasal

135 UUPT (1) Pemisahan Murni(2) Pemisahan Tidak Murni

Page 145: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

Pemisahan Murni• Pemisahan murni adalah pemisahan usaha perseroan yang

mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva perseroan yang beralih karena hukum kepada 2 perseroan atau lebih yang menerima peralihan dan akibatnya perseroan yang melakukan pemisahan tersebut menjadi berakhir karena hukum.

• Dalam pemisahan jenis ini yang menjadi ciri pokoknya perseroan mengalihkan seluruh harta kekayaannya, sehingga akan berakibat perseroan harus tutup demi hukum karena sudah tidak ada lagi usaha yang diurusi.

Page 146: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pemisahan tidak murni adalah pemisahan perseroan yang mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada 1 perseroanlain atau lebih yang menerima peralihan dan perseroan yang melakukan pemisahan tersebut tetap ada. Dalam pemisahan ini tidak sampai mengakibatkan perseroan yang pemisahan menjadi bubar, karena harta kekayaan yang dialihkan hanya sebagian saja.Perseroan tersebut masih mempunyai harta kekayaan sehingga masih dapat menjalankan usaha. Berbeda dengan pemisahan murni yang berakibat perseroan yang melakukan pemisahan menjadi bubar, karena harta kekayaannya dialihkan seluruhnya.

Page 147: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Persamaan dari kedua Pemisahan ini adalah adanya peralihan karena hukum atas aktiva dan pasiva dari Perseroan yang melakukan pemisahan. Sedangkan perbedaannya terletak pada eksistensi Perseroan yang melakukan Pemisahan setelah pemisahan tersebut dilakukan.

• Pada Pemisahan murni, Perseroan yang melakukan pemisahan berakhir karena hukum, sedangkan pada Pemisahan tidak murni, Perseroan yang melakukan Pemisahan tidak berakhir.

Page 148: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pemisahan murni menghasilkan 2 perseroan baru atau lebih dan karena hukum beralih seluruh aktiva dan pasiva Perseroan yang melakukan pemisahan kepada Perseroan baru yang dimaksud.

Page 149: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Pemisahan tidak murni mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva perseroan beralih karena hukum kepada 1 perseroan lain atau lebih yang menerima peralihan dan perseroan yang melakukan pemisahan tersebut tetap ada.

Page 150: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Suatu Perseroan apabila akan melakukan Pemisahan harus memperhatikan kepentingan Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan, kreditor dan mitra usaha lainnya, serta masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan usaha. Pemisahan tidak dapat dilakukan apabila akan merugikan kepentingan pihak-pihak tertentu.

Page 151: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Direksi Perseroan yang akan melakukan Pemisahan wajib mengumumkan ringkasan rancangan paling sedikit dalam surat kabar dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sebelum pemanggilan RUPS.

• Pengumuman ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada kreditor atau pihak-pihak lain yang merasa keberatan akan rencana Pemisahan agar dapat mengajukan keberatannya. Kreditor atau pihak yang merasa keberatan dapat mengajukan keberatan atas rencana Pemisahan dalam jangka waktu paling lambat 14 hari setelah pengumuman. Apabila dalam jangka waktu tersebut ternyata Kreditor tidak mengajukan keberatan, maka kreditor dianggap menyetujui Pemisahan.

Page 152: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Keputusan untuk melakukan Pemisahan harus didasarkan pada keputusan RUPS untuk menyetujui Pemisahan Perseroan yang hanya dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit ¾ bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS, dan keputusan RUPS adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit ¾ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.

Page 153: Hukum Perusahaan Mkn (DR.Diah Sulistiyani Muladi)

• Prosedur pemisahan perseroan pada dasarnya mengikuti ketentuan yang mengatur Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan.