analisis pengaruh faktor faktor produksi terhadap ikan …repository.ub.ac.id/7520/1/siti...

95
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN MINI PURSE SEINE DI UPT PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TASIK AGUNG REMBANG, KABUPATEN REMBANG - JAWA TENGAH SKRIPSI Oleh : SITI FATIMAH NIM. 135080201111127 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

ANALISIS PENGARUH FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN MINI PURSE SEINE DI UPT PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TASIK AGUNG REMBANG,

KABUPATEN REMBANG - JAWA TENGAH

SKRIPSI

Oleh :

SITI FATIMAH NIM. 135080201111127

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN

KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

ANALISIS PENGARUH FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN MINI PURSE SEINE DI UPT PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TASIK AGUNG REMBANG,

KABUPATEN REMBANG - JAWA TENGAH

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :

SITI FATIMAH NIM. 135080201111127

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN

KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir
Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

ii

Judul : ANALISIS PENGARUH FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI

IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN MINI PURSE SEINE

DI UPT PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TASIK

AGUNG, REMBANG-JAWA TENGAH

Nama Mahasiswa : SITI FATIMAH

NIM : 135080201111127

Program Studi : Pemanfaaatan Sumberdaya Perikanan

PENGUJI PEMBIMBING :

Dosen Pembimbing 1 : Sunardi, ST., MT

Dosen Pembimbing 2 : Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING :

Dosen Penguji 1 : Arief Setyanto, S.Pi, M. App., Sc

Dosen Penguji 2 : Muhammad Arif Rahman, S.Pi., M. App., Sc

Tanggal Ujian : 29 September 2017

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

3

PERNYATAAN ORISINILITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan skripsi yang saya tulis

ini benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan terdapat hasil

penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, Juli 2017 Mahasiswa,

Siti Fatimah 135080201111127

Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

4

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allat

SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan

Laporan Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor - Faktor Produksi Ikan

Hasil Tangkapan Mini Purse Seine di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik

Agung Rembang- Jawa Tengah”. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas karunia dan kesehatan yang diberikan selama ini sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa juga sholawat serta

saran kita curahkan kepada nabi besar SAW.

2. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan, fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya yang telah

memberikan ijin serta fasilitas selama penelitian dan perkuliahan.

3. Bapak Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP selaku Ketua Jurusan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan Dan Kelautan.

4. Bapak Sunardi ST. MT selaku Ketua Program Studi Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan

5. Bapak Sunardi, ST, MT selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Dr. Eng.

Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan arahan-arahan serta membimbing penulis selama proses

pengerjaan proposal hingga laporan srikpsi.

6. Bapak Arief Setyanto, S.Pi., M.App., Sc dan Bapak Muhammad Arif

Rahman, S.Pi., M.App., Sc selaku dosen penguji yang memberikan

masukan dan arahan.

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

5

7. Kedua orang tua dan adik tercinta, Bapak Karmani, Ibu Supik dan adik

Belqis Fatikhatun Mu’asaroh tersayang yang selalau memberikan

semangat, cinta, kasih sayang dan doa yang tiada henti-hentinya.

8. Geng Rumpik ( alia, puspita, fita, risky, tika, desi, dan tria ), serta sahabat

yang sudah seperti saudara sendiri di rumah (dodik, eko, jefi, dan bagus).

Terimakasih atas motivasi dan bantuan dari yang terkecil hingga yang tak

terhingga dari teman-teman dan terimakasih banyak telah meluangkan

waktu untuk menemani saya menjalani masa-masa sulit.

9. Teman-teman PSP 2013 yang memberikan dukungan, serta

memberikan informasi yang terkait dari penelitian ini dan semangat

untuk menyusun laporan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

6

RINGKASAN

Siti Fatimah. Analisis Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Mini Purse Seine di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung Rembang - Jawa Tengah (di bawah bimbingan Sunardi, ST, MT dan Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT)

Kabupaten Rembang merupakan salah satu wilayah Pantai Utara Jawa yang mempunyai wilayah perairan laut sepanjang 63,5 km2. Usaha penangkapan dominan yang dilakukan di Kabupaten Rembang, khususnya Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung menggunakan alat tangkap Cantrang dan Mini Purse Seine. Alat tangkap ini merupakan alat tangkap yang potensial dan mudah dioperasikan oleh para nelayan di Tasik Agung. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup atau pendapatan nelayan antara lain dengan meningkatakan produksi hasil tangkpannya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi ikan hasil tangkapan Nelayan Mini Purse Seine di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang-Jawa Tengah.

Purse Seine atau yang sering disebut pukat cincin merupakan alat tangkap yang terbuat dari bahan jaring yang dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap Purse Seine terdiri dari beberapa bagian, yaitu: bagian jaring, bagian badan dan sayap.

Kegiatan penelitian skripsi ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang-Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cara pengambilan data meliputi data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan perikanan UPT Tasik Agung, buku, jurnal dan penelitian terdahulu.

Data yang sudah terkumpul, kemudian diolah dengan menggunakan progam SPSS. Hasil output SPSS yang didapatkan selanjutnya dilakukan analisis terhadap faktor-faktor produksi yang memepengaruhi ikan hasil tangkapan Mini Purse Seine dengan menggunakan persamaan Cobb Douglas. Dimana variabel terikat dari penelitian ini adalah produksi hasil tangkapan, sedangkan variabel bebas adalah ukuran kapal, kekuatan mesin, jumlah ABK, lama trip, lebar jaring, panjang jaring dan BBM.

Data hasil penelitian di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, diperoleh untuk ukuran kapal Mini Purse Seine yaitu 10 – 30 GT, kekuatan mesin yang digunakan yaitu 120 – 220 PK, jumlah ABK yang ikut melaut yaitu 20 – 25 ABK, lama trip yang digunakan yaitu 4 – 8 hari, lebar jaring Mini Purse Seine yang digunakan yaitu 70 – 87 m, panjang jaring Mini Purse Seine yaitu 200m sampai 350 m, dan konsumsi bahan bakar minyak yang digunakan pada kapal Mini Purse Seine yaitu 120 – 170 liter.

Dari hasil analisis dengan menggunakan fungsi Cobb Douglas pada hasil regresi 1 diperoleh persamaan sebagai berikut : Ln Y = 1,323+ 0,017 Ln x1 + 0,385 Ln x2 – 0,982 Ln x3 + 0,088 Ln x4 - 0,155 Ln x5 + 1,511 Ln x6 + 0,588 Ln x7

Dari hasil analisis dengan menggunakan fungsi Cobb Douglass pada hasil regresi 2 diperoleh persamaan sebagai berikut : Ln Y = 1,071 + 0,421 Ln x2 – 0,870 Ln x3 + 1,514 Ln x6 + 0,624 Ln x7

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

7

Nilai koefisien regresi ukuran kapal sebesar 0,017, kekuatan mesin sebesar 0,385, jumlah ABK sebesar -0,982, lama trip sebesar 0,088, lebar jaring sebesar -0,155, panjang jaring sebesar 1,511 dan BBM sebesar 0,588. Hasil uji-t faktor produksi yang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan yaitu kekuatan mesin (PK), jumlah ABK (orang), panjang jaring (meter) dan BBM (liter). Dengan nilai F-hitung 16,404 lebih besar daripada F-tabel 2,4638 dan nilai T-tabel sebesar 2,045 dengan selang kepercayaan 95% (𝛼 = 0,05). Sedangkan ukuran kapal (GT), lama trip (hari), dan lebar jaring (meter) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan.

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan skripsi

yang berjudul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Hasil

Tangkapan Nelayan Mini Purse Seine di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik

Agung Rembang-Jawa Tengah” sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar

sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya,

Di bawah bimbingan :

1. Sunardi, ST. MT

2. Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT

Laporan penelitian skripsi ini menyajikan pokok-pokok bahasan yang

meliputi diskripsi alat tangkap Mini Purse Seine, musim penangkapan ikan, daerah

penangkapan dan hasil tangkapan Mini Purse Seine. Tujuan dari penelitian ini

yaitu menganalisa faktor-faktor produksi apa saja yang berpengaruh terhadap

hasil hasil tangkapan dan menganalisa seberapa besar pengaruh yang terjadi dari

masing-masing faktor produksi hasil tangkapan dengan alat tangkap Mini Purse

Seine.

Sangat disadari bahwa laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Malang, Juli 2017

Penulis

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

9

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ORSINALITAS ............................................................................. i

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... ii

RINGKASAN ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi

1 . PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 3

1.5 Tempat dan Waktu......................................................................................... 4

1.6 Jadwal Pelaksanaan ...................................................................................... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 5

2.1 Unit Penangkapan Purse Seine ..................................................................... 5

2.1.1 Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine ............................................. 5

2.1.2 Kontruksi Alat Tangkap Purse Seine ............................................. 6

2.1.3 Klasifikasi Alat Tangkap Purse Seine ............................................ 9

2.1.4 Alat Bantu Penangkapan Ikan ..................................................... 11

2.1.5 Pengoperasian Alat Tangkap ...................................................... 13

2.1.6 Musim Penangkapan ................................................................... 15

2.1.7 Daerah Penangkapan ................................................................. 16

2.1.8 Hasil Tangkapan ......................................................................... 16

2.2 Unit Penangkapan Ikan ................................................................................ 17

2.3 Aspek Teknis : Faktor Produksi Purse Seine ............................................... 18

2.3.1 Penentuan Faktor Produksi ......................................................... 18

2.3.2 Fungsi Produksi Cobb - Douglass ............................................... 19

2.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 21

2.4 Pengaruh Faktor – Faktor Produksi terhadap Hasil Tangkapan ................... 23

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

10

3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 26

3.2 Materi Penelitian .......................................................................................... 26

3.3 Metode Penelitian ........................................................................................ 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 27

3.4.1 Data Primer ................................................................................. 27

3.4.2 Data Sekunder ............................................................................ 28

3.5 Prosedur Penelitian...................................................................................... 29

3.6 Analisis Data ................................................................................................ 32

4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 37

4.1 Keadaan Umun Daerah Penelitian ............................................................... 37

4.1.1 Letak Geografis ........................................................................... 37

4.1.2 Kondisi Topografis ...................................................................... 38

4.1.3 Keadaan Iklim ............................................................................. 39

4.1.4 Fasilitas PPP Tasik Agung Rembang .......................................... 40

4.2 Keadaan Umum Perikanan Laut .................................................................. 44

4.2.1 Potensi Sumberdaya Perikanan Laut .......................................... 44

4.2.2 Musim Penangkapan Ikan ........................................................... 45

4.2.3 Daerah Penangkapan Ikan .......................................................... 45

4.2.4 Nelayan ....................................................................................... 46

4.2.5 Armada Penangkapan ................................................................. 46

4.2.6 Alat Tangkap ............................................................................... 47

4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................ 48

4.3.1 Kapal Purse Seine ...................................................................... 48

4.3.2 Alat Tangkap ............................................................................... 49

4.3.3 Bahan dan Alat Penangkapan .................................................... 51

4.4 Data Hasil Penelitian Alat Tangkap Mini Purse Seine di PPP Tasik Agung .. 64

4.5 Analisis Data Hasil Penelitian ...................................................................... 67

4.6 Pembahasan Faktor – Faktor Produksi ........................................................ 77

5. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 81

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 81

5.2 Saran ........................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82

LAMPIRAN ........................................................................................................ 85

Page 13: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

11

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jadwal Kegiatan Skripsi ...................................... 4Error! Bookmark not defined.

2. Alat yang digunakan dalam penelitian ................................................................... 26

3. Bahan yang digunakan dalam penelitian .............................................................. 27

4. Jumlah Armada Perikanan Kabupaten Rembang ............................................... 47

5. Jumlah Alat Tangkap di Kabupaten Rembang ..................................................... 48

6. Data Hasil Penelitian Mini Purse Seine PPPTasik Agung .................................. 66

7. Hasil Analisis Hubungan Faktor Input – Output Regresi 1 Mini Purse Seine....66

8. Hasil Analisis Hubungan Faktor Input–Output Regresi 2 Mini Purse Seine.......68

9. Tabel ANNOVA Pada Regresi 1 .................................................................... 72

10Tabel ANNOVA Pada Regresi 2 .................................................................... 72

11Tabel Nilai Determinasi (R2) Pada Regresi 1 ....................................................... 74

12Tabel Nilai Determinasi (R2) Pada Regresi 2 ........................................................ 76

Page 14: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jaring Purse Seine ......................................................................................... 6

2. Kontruksi Purse Seine .................................................................................... 9

3. Metode Pengoperasian Puse Seine .............................................................. 14

4. Alur Penelitian .............................................................................................. 29

5. Peta Administrasi Kabupaten Rembang ....................................................... 38

6. Kapal Purse Seine di dermaga UPT PPP Tasik Agung ................................. 49

7. Pemberat ....................................................................................................... 51

8. Pelampung .................................................................................................. 52

9. Tali ris atas .................................................................................................... 52

10.Tali ris bawah............................................... Error! Bookmark not defined.53

11.Tali pelampung ........................................... Error! Bookmark not defined.54

12.Tali pemberat ............................................... Error! Bookmark not defined.54

13.Selvedge ..................................................................................................... 55

14.Cincin ......................................................................................................... 55

15.Ikan Juwi (Sardinella fimbriata) .................................................................... 57

16.Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) .................................................................. 58

17.Ikan Layur (Trichiurus sp.) ............................................................................ 59

18.Ikan Tunul (Sphyreana barracuda) ............................................................... 61

19.Ikan Semar (Mene maculata ) ....................................................................... 62

20.Ikan Bawal Hitam ( Formio niger ) ................................................................ 63

21.Cumi – Cumi ( Loligo chinensis ) .................................................................. 64

Page 15: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Lokasi Penelitian ................................. 85Error! Bookmark not defined.

2. Foto Lapang ................................................ 86Error! Bookmark not defined.

3. Data Faktor Produksi Mini Purse Seine di PPP Tasik Agung .............. 88Error!

Bookmark not defined.

4. Data Faktor Produksi yang Sudah di Lnkan . 89Error! Bookmark not defined.

5. Analisa Regresi Linier Sederhana ................ 92Error! Bookmark not defined.

Page 16: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

1

2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Unit Penangkapan Purse Seine

2.1.1 Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine

Diniah (2008) menyatakan bahwa pukat cincin adalah alat penangkap ikan

dari jaring yang dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat

berbentuk seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini

digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol. Cara pengoperasian

pukat cincin adalah dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse

line) ditarik dari kapal hingga berbentuk jaring menyerupai mangkuk. Selanjutnya

hasil tangkapan dipindahkan ke kapal dengan menggunakan serok atau scoop.

Von Brandt (2005) menyatakan bahwa karakteristik purse seine terletak

pada cincin dan purse line atau tali kolor. Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris atas

yang lebih pendek dari tali ris bawahnya. Sedangkan alat tangkap yang termasuk

kelompok ini seperti lampara memiliki tali ris atas yang lebih panjang dari tali ris

bawah. Purse seine dikelompokkan kedalam kelompok surrounding nets. Ada dua

tipe purse seine yaitu purse seine tipe Amerika dan purse seine tipe Jepang. Purse

seine tipe Amerika berbentuk empat persegi panjang dengan bagian pembentuk

kantong terletak di bagian tepi jaring. Purse seine tipe Jepang berbentuk empat

persegi panjang dengan bagian bawah jaring berbentuk busur lingkaran dan

bagian pembentuk kantong terletak di tengah jaring.

Page 17: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

2

Gambar 1. Jaring Purse Seine (Vont Brandt, 2005)

Menurut Sodhori (1985), purse seine disebut juga pukat atau jaring

kantong, karena bentuk jaring pada saat dioperasikan menyerupai kantong. Alat

tangkap ini juga disebut jaring kolor. Karena pada bagian bawah jaring dilengkapi

dengan tali kolor yang berfungsi untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu

operasi dengan cara menarik tali kolor tersebut.

2.1.2 Kontruksi Alat Tangkap Purse Seine

Menurut Syarif dan Hudring (2012), keanekaragaman istilah yang berkaitan

dengan kontruksi Purse Seine (pukat cincin) yang berkembang di masyarakat

nelayan membutuhkan perbedaan sehingga diperlukan penyeragaman. Kontruksi

Purse Seine(pukat cincin) terdiri dari beberapa komponen yang sangat penting,

diantaranya pada tepi atas diberi tali ris atas (head rope), dan ditepi bawah diberi

tali ris bawah (ground rope). Diantara tali ris bawah dan tali ris atas terdapat

komponen terrbuat dari bahan jaring yang terdiri dari sayap (wing), badan (body),

kantong (bunt), serta serampat atas (upper selvedge) dan serampat bawah (lower

selvedge). Pada umumnya kontruksi alat tangkap purse seineterdiri dari beberapa

bagian penting diantaranya sebagai berikut:

Page 18: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

3

1. Tali Ris Atas

Tali ris atas tersusun dari dua utas tali, yaitu tali pelampung (boat line) dan

tali penguat ris atas (float side line). Pada umumnya tali pelampung dan tali

penguat ris atas terbuat dari bahan dan ukuran yang sama, namun arah

pintalannya berlawanan (S dan Z) agar tali tidak mudah kusut.

2. Pelampung

Pelampung dipasang sepanjang tali pelampung dengan jarak tertentu

untuk memberikan gaya apung pada pukat cincin. Pelampung berfungsi

agar ketika dioperasikan, kedudukan tali ris atas dan jaring bagian atas

dapat tetap berada di permukaan air dan mencegah ikan yang telah

terkurung oleh pukat cincin meloloskan diri melewati permukaan air.

3. Tali Ris Bawah

Tali ris bawah tersusun dari dua utas tali, yaitu tali pemberat (sinker line),

dan tali penguat ris bawah. Kedua tali tersebut ditempatkan berhimpitan di

sepanjang tepi bagian bawah pukat cincin.

4. Pemberat

Pemberat dipasang disepanjang tali pemberat (lead sinker) dengan jarak

tertentu. Keseluruhan pemberat tersebut memiliki gaya tenggelam

(shinking force) yang cukup untuk menenggelamkan bagian tepi bawah

pukat cincin dan mempertahankan kedudukan tali ris bawah agar

terendam. Pemberat dibuat dengan spesifikasi yang jelas agar dapat

menjamin keseragaman ukuran fisik dan daya pemberat yang diperlukan.

5. Cincin dan Tali Cincin

Cincin pada pukat cincin umumnya terbuat dari logam antara lain kuningan

dan stainless steel, atau ada pula yang memakai baja yang memakai baja

Page 19: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

4

dilapisi dengan bahan tahan karat. Melalui lubang dari cincin – cincin

tersebut dimasukkan tali kerut.

6. Tali Kerut

Pada kapal pukat cincin yang berukuran besar dan bertekhnologi maju, tali

kerut (purse line) terbuat dari tali baja (wire rope). Dalam upaya

meningkatkan efisiensi dan efektivitas penangkapan, tali kerut ditempatkan

pada mesin pangsi penarik tali kerut (purse line winch). Sedangkan pada

kapal pukat cincin skala kecil dan menengah, tali kerut terbuat dari tali

sintesis, digulung dengan rapi diatas geladak kapal.

7. Bagian Jaring

Jaring pada alat tangkap pukat cincin terbagi menjadi tiga bagian yaitu

bagian kantong, badan dan sayap. Bagian kantong menahan berat beban

dari ikan hasil tangkapan sehingga dibuat dari bahan yang kuat, dan

diameter benangnya lebih besar serta mata jaringnya lebih kecil

dibandingkan dengan bagian lain.

Menurut Sainsburry (1986), purse seine yang beroperasi di Pantai Utara

yaitu memiliki badan jaring yang terdiri dari jaring utama, jaring sayap, dan jaring

kantong. Pada bagian – bagian badan jaring tersebut menggunakan bahan nilon.

Pada tali pelampung menggunakan bahan PE yang memiliki ukuran panjang

420m, tali ris atas menggunakan bahan PE denga panjang 420 m, tali ris bawah

menggunakan bahan PE dengan panjang 450 m, tali kolor menggunakan bahan

kuralon dengan panjang 500 m, tali pemberat menggunakan bahan PE dengan

panjang 450 m, dan tali selambar menggunakan bahan PE dengan panjang bagian

kanan 38 m dan kiri 15 m. Pada pelampung menggunkan bahan syntetic rubber

(SR) dan pemberat menggunakan bahan dari timah hitam. Pada cincin terbuat dari

besi dengan diameter lubang 11,5 cm yang digantungkan pada tali pemberat.

Page 20: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

5

Keterangan gambar :

A. Perut (middle) G. Cincin (ring)

B. Badan (webbing) H. Pemberat

C. Sayap (wing) I. Tali Pelampung

D. Kantong (bunt) J. Tali Ris Atas

E. Pelampung (float) K. Tali Ris Bawah

F. Tali cincin (bridle ring) L. Tali Kerut (purse line)

Gambar 2. Kontruksi Purse Seine (Sodhori, 1985)

2.1.3 Klasifikasi Alat Tangkap Purse Seine

Berdasarkan standart klasifikasi alat penangkap perikanan laut, purse

seine termasuk dalam klasifikasi pukat cincin. Von Brandt (2005), menyatakan

bahwa purse seine merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap

ikan – ikan pelagis kecil di sekitar permukaan perairan. Purse seine dibuat dengan

dinding jaring yang panjang, dengan panjang jaring bagian bawah sama atau lebih

panjang dari bagian atas. Dengan bentuk kontruksi jaring seperti ini, tidak ada

kantong yang berbentuk permanen pada jaring purse seine. Karakteristik jaring

E

H K

I

L

F

M

G

C

J

B D B A

Page 21: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

6

purse seine terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jaring sehingga

disebut pukat cincin.

Menurut Mudztahid (2003), pada dasarnya berdasarkan letak kantong

purse seine dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : (1) kantong dibagian ujung

jaring dan (2) kantong dibagian tengah. Purse seine dengan kantong di ujung

jaring biasanya dioperasikan oleh Nelayan tradisional dengan alat tangkap yang

relatif kecil. Sedangkan purse seine dengan kantong di tengah biasanya

dioperasikan oleh kapal – kapal modern yang relatif besar. Purse seine

berkembang menjadi alat tangkap ikan pelagis yang bergerombol yang paling

efektif, sehingga dapat dijumpai dengan berbagai bentuk purse seine, maka untuk

memudahkan dan memahami purse seine, maka diklasifikasikan menurut :

1. Letak kantong (bunt) pada jaring utama

a. Kantong terletak pada salah satu ujung jaring

b. Kantong terletak pada tengah – tengah ujung jaring

2. Bentuk dasar jaring utama

a. Bentuk segi empat

b. Bentuk trapesium

c. Bentuk lekuk

3. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan

a. Ikan layang

b. Ikan tongkol

c. Ikan cakalang

d. Ikan tuna dan sebagainya

4. Jumlah kapal yang dipergunakan dalam operasi penangkapan

a. Purse Seine dengan satu buah kapal

b. Purse Seine dengan dua buah kapal

Page 22: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

7

2.1.4 Alat Bantu Penangkapan Ikan

Pada umumnya alat bantu penangkapan dibedakan menjadi dua jenis yaitu

alat bantu mesin penangkapan dan alat bantu pengumpul ikan. Alat bantu mesin

penangkapan digunakan untuk membantu meringankan tenaga manusia untuk

dalam melakukan operasi penangkapan atau sebagai alat pendukung dalam

operasi penangkapan. Sedangkan alat bantu pengumpul ikan digunakan untuk

mengumpulkan ikan pada suatu area. Contoh dari alat bantu pengumpul ikan

adalah rumpon dan lampu.

a. Alat Bantu Mesin Penangkapan

Menurut Gautama (2012), Berdasarkan fungsinya alat bantu mesin

penangkapan ikan terdiri dari:

1. Winch

Winch merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi

untuk menarik tali kerut dan tali selambar pada alat tangkap purse seine.

2. Power Block

Berdasarkan fungsi kerjanya, power block digunakan untuk menarik jaring

purse seine. Beberapa kapal menggunakan power block untuk menarik jaring

insang. Sebagian besar power block digerakkan oleh tenaga hidrolik dan

memiliki daya gerak yang besar.

3. Net Hauler

Berdasarkan fungsi kerjanya, net hauler digunakan untuk menarik jaring

insang, baik jaring insang permukaan maupun dasar. Net hauler bertenaga

hidrolik banyak terdapat pada kapal penangkap ikan berskala komersial. Net

hauler bertenaga penggerak listrik memiliki daya gerak lebih kecil. Net hauler

bertenaga diesel portable merupakan rekayasa modifikasi.

Page 23: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

8

4. Kapstan

Berdasarkan fungsi kerja, kapstan merupakan mesin bantu yang

digunakan untuk beragam keperlukan penarikan, seperti menarik tali

selambar pada jaring insang dan cantrang, menarik tali kerut pada purse seine

dan lain sebagainya.

b. Alat Bantu Pengumpul Ikan

Fungsi utama dari alat bantu ini adalah untuk mendapatkan atau

mengumpulkan gerombolan ikan sebelum melakukan penangkapan. Alat bantu

pengumpul ikan pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu rumpon dan

lampu.

1. Rumpon

Rumpon adalah alat bantu penangkap ikan yang berfungsi sebagai alat

pengikat dan penarik agar ikan – ikan terkumpul pada suatu tempat yang

ditentukan. Biasanya rumpon dipasang dilaut dangkal, sedang dan laut dalam.

Komponen dari rumpon yaitu pelampung, pemberat, tali panjang, dan atraktan.

Penggunaan rumpon mempermudah dan lebih menjamin keberhasilan usaha

penangkapan ikan, karena dapat menciptakan fishing ground baru. Dengan

demikian penggunaan rumpon ini sangat menguntungkan, karena

berpengaruh terhadap produktivitas penangkapan serta dapat menghemat

waktu dan biaya operasi penangkapan.

Rumpon merupakan salah satu alat bantu untuk meningkatkan hasil

tangkapan dimana mempunyai kontruksi menyerupai pepohonan yang

dipasang (ditanam) disuatu tempat diperairan laut yang berfungsi sebagai

tempat berlindung, mencari makan, memijah dan berkumpulnya ikan.

Sehingga rumpon ini dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya ikan dilaut,

untuk mengefisienkan operasi penangkapan bagi para Nelayan. Rumpon juga

mempunyai fungsi sebagai alat bantu untuk menarik perhatian ikan agar

Page 24: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

9

berkumpul disuatu tempat yang selanjutnya diadakan penangkapan

(Suwarsih, 2011).

2. Lampu

Lampu berfungsi untuk mengumpulkan kawanan ikan, kemudian dilakukan

penangkapan dengan menggunakan berbagai alat tangkap ikan seperti

payang, purse seine dan lain – lain. Jenis lampu yang biasanya digunakan

bermacam – macam antara lain : Oncor / obor, petromaks, lampu listrik dan

sebagainya.

Penangkapan dengan bantuan lampu ini banyak dilakukan dengan

penangkapan ikan lemuru didaerah Muncar. Lampu yang dipakai adalah lampu

petromaks yang diletakkan pada sebuah pelak – pelak (perahu kecil).

Intensitas cahaya sangat besar pengaruhnya terhadap kemungkinan

berkumpulnya ikan di sekitar sumber cahaya. Satuan untuk menentukan

intensitas cahaya biasanya dipergunakan lux. Satu lux sama dengan satu

lumen per meter persegi.

2.1.5 Pengoperasian Alat Tangkap

Nurmaningsih (2003), menyebutkan cara pengoperasian alat tangkap (purse

seine) dan penanganan hasil sementara di laut adalah sebagai berikut:

1. Setting

Setting dimulai dengan menurunkan pelampung tanda, sayap dan badan

sehingga melingkari gerombolan ikan. Setelah ikan berada dalam lingkaran

jaring, maka ABK menarik tali selambar kemudian menarik tali kolor

dengan bantuan gardan. Gardan adalah alat yang mempunyai sepasang

capstan dan berfungsi sebagai alat penarik tali kolor sebelum jaring ditarik

ke atas kapal.

Page 25: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

10

2. Hauling

Hauling dilakukan apabila semua cincin bersatu dan jaring berbentuk

seperti mangkok. Pada saat penarikan tali kolor, semua Nelayan

membantu dengan pembagian tugas yang jelas. Pembagian tugas tersebut

adalah enam orang Nelayan berdiri di sebelah kiri kapal dan bertugas untuk

menarik jaring dan pelampung ke atas kapal dan dua orang Nelayan

menata kembali alat tangkap setelah cincin diangkat seluruhnya.

Selanjutnya badan jaring ditarik sedikit demi sedikit hingga ke bagian

kantong. Setelah itu hasil tangkapan diangkat dan diletakkan di bagian dek

kapal. Lama waktu haulling sekitar 45 – 50 menit, tergantung hasil

tangkapan yang diperoleh. Setelah semua jaring dingkat ke atas kapal,

maka seluruh Nelayan menata jaring kembali untuk melakukan setting

berikutnya.

Gambar 3 Metode Pengoperasian Puse Seine (Nurmaningsih, 2003)

Iriana dan Karwapi (2004), menambahkan bahwa prinsip penangkapan ikan

dengan purse seine adalah melingkari gerombolan ikan yang kemudian purse

linenya ditarik sehingga sisi jaring bagian bawah akan menguncup dan tertutup

membentuk sebuah kantong besar, ikan yang telah terkurung tidak akan dapat

Page 26: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

11

keluar dan dengan mudah dapat ditangkap. Operasi penangkapan dengan purse

seine dapat dilakukan dengan satu kapal dan dapat puls dengan dua kapal (kapal

ganda). Jaring yang dipergunakan pada kapal ganda biasanya lebih besar

daripada kapal tunggal. Penggunaan kapal ganda ini bertujuan agar jaring dapat

dilingkarkan dengan cepat sebelum gerombolan ikan dapat meloloskan diri.

Kecepatan melingkarkan jaring sangat besar pengaruhnya terhadap hasil

tangkapan, terutama jika diingat bahwa ikan yang akan ditangkap ini adalah ikan

pelagis yang mempunyai kecepatan renang yang tinggi. Untuk mengumpulkan

ikan dalam gerombolan yang besar, di Indonesia digunakan rumpon pada siang

hari dan pada malam hari menggunakan lampu. Pada kapal – kapal modern untuk

menentukan adanya gerombolan ikan biasanya menggunakan sonar dan radar.

Purse seine (jaring cincin, jaring kolor) digolongkan dalam jenis jaring lingkar

yang cara operasinya adalah dengan melingkarkan jaring pada suatu kelompok

ikan di suatu perairan, kemudian ditarik ke kapal. Alat ini merupakan jaring lingkar

yang telah mengalami perkembangan setelah beach seine(jaring tarik pantai) dan

ring net. Penangkapan dengan menggunakan purse seine memperlihatkan

beberapa faktor yaitu pencarian kelompok ikan, pengepungan gerombolan ikan,

dan pengoperasian jaring. Apabila kelompok ikan telah ditemukan maka kapal

segera melakukan pengejaran. Pada saat melakukan pengejaran diusahakan agar

kelompok ikan berada disebelah kanan kapal. Sebelum jaring digunakan harus

diperhitungkan juga arah angin, arah arus dan arah renang kelompok ikan. Hal itu

ang sangat menguntungkan bila pada waktu penebaran jaring arah angin dan arus

saling berlawanan (Genisa, 1996).

2.1.6 Musim Penangkapan

Kegiatan perikanan di Indonesia umumnya dipengaruhi oleh tiga musim,

yaitu musim Barat, musim Timur, dan musim pancaroba. Pada musim Barat,

biasanya operasi penangkapan sulit dilakukan karena keadaan ombak yang besar

Page 27: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

12

sehingga membahayakan keselamatan nelayan dilaut, terutama bagi kapal – kapal

yang tidak dilengkapi dengan peralatan yang canggih untuk mengatasi

kemungkinan kecelakaan di laut.

Musim pennagkapan di Tasik Agung berlangsung antara Bulan Maret

hingga November. Pada bulan akhir Desember hingga bulan Februari nelayan

banyak yang berhenti melaut pada bulan ini teradi angin Barat / paceklik. Pada

musim paceklik, beberapa nelayan Tasik Agung tetap melakukan penangkapan

akan tetapi jumlah kapal yang melaut tidak banyak.

2.1.7 Daerah Penangkapan

Daerah penangkapan atau lazim disebut “fishing ground” adalah suatu

daerah dimana ikan dapat ditangkap dengan menggunkan alat tangkap agar dapat

menguntungkan bagi nelayan dan aman dilakukan operasi penangkapan. Adapun

syarat daerah penangkapan pengoperasian alat tangkap purse seine yaitu : a)

bukan daerah yang dilarang menangkap ikan, b) terdapat ikan pelagis yang

bergerombol, c) perairannya relatif lebih dalam dibandingkan dengan dalamnya

jaring (Mudztahid, 2003).

Sesuai dengan sasaran tangkapan purse seine, yaitu ikan pelagis kecil,

pemilihan daerah penangkapannya sedapat mungkin di perairan yang sesuai

dengan habitat jenis ikan tersebut. Umumnya perairan tersebut letaknya agak jauh

dari pantai ataupun muara sungai, dimana kadar garamnya cukup tinggi dan airnya

jernih serta cukup dalam.

2.1.8 Hasil Tangkapan

Ayodhoa (1981), menyatakan bahwa tujuan penangkapan ikan

menggunakan purse seine adalah ikan pelagis yang bergerombol. Ikan tersebut

harus membentuk suatu gerombolan, berada dekat dengan permukaan air dan

sangat diharapkan memiliki densitas shoal yang tinggi atau jarak antar ikan yang

satu dengan ikan yang lain harus sedekat mungkin. Ikan pelagis dapat

Page 28: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

13

dikelompokkan menjadi dua yaitu ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil. Ikan

pelagis kecil adalah ikan yang hidup di permukaan laut atau di dekat permukaan

laut dan umumnya berukuran relatif kecil.

Hasil tangkapan kapal Purse Seine antara lain ikan layang, lemuru, semar,

tongkol, kembung, selar, tembang, bawal, dan tengiri. Tangkapan didominasi oleh

ikan layang yang terdiri dari dua jenis ikan layang yaitu ikan layang panjang dan

ikan layang pendek. Ikan layang dijual dalam keadaan segar dan selanjutnya

diolah menjadi ikan asin. Pengawetan yang digunakan menggunakan es dan

mesin pendingin (freezer) (Daniel, 2005).

2.2 Unit Penangkapan Ikan

Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis dalam operasi

penangkapan ikan, terdiri atas kapal, alat tangkap dan Nelayan. Ukuran alat

tangkap, ukuran kapal dan jumlah anak buah kapal tergantung pada skala usaha.

Mini purse seine terdiri dari bagian kantong (bunt), badan jaring, sayap, jaring pada

pinggir badan jaring (selvedge), tali ris atas (float line), tali ris bawah (lead line),

pemberat (sinkers), pelampung (floats), dan cincin (rings). (Jeujanan, 2008).

Widodo (2008), membagi kelompok Nelayan kedalam empat kelompok

yaitu :

1. Nelayan subsisten, yaitu Nelayan yang menangkap ikan hanya untuk

memenuhi kebutuhan sendiri.

2. Nelayan asli, yaitu Nelayan yang sedikit hanya memiliki karakter dengan

kelompok yang pertama, namun sedikit hak untuk melakukan aktivitas

secara komersial walaupun dalam skala yang sangat kecil.

3. Nelayan rekreasi, yaitu orang yang secara prinsip melakukan kegiatan

penangkapan hanya sekedar untuk kesenangan atau berolahraga.

Page 29: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

14

4. Nelayan komersial, yaitu mereka yang menangkap ikan untuk tujuan

komersial atau dipasarkan baik untuk pasar domestic maupun pasar

ekspor. Kelompok Nelayan ini dibagi atas dua lagi yaitu Nelayan skala kecil

dan Nelayan skala besar.

2.3 Aspek Teknis : Faktor Produksi Purse Seine

2.3.1 Penentuan Faktor Produksi

Menurut Suhartati (2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau

aktifitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan

pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah

mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output.

Hubungan teknis antara input dan output tersebut dalam bentuk persamaan, tabel

atau grafik merupakan fungsi produksi. Jadi fungsi produksi adalah suatu

persamaan yang menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan

kombinasi tertentu.

Untuk mengeksploitasi sumberdaya ikan secara maksimal diperlukan

armada penangkapan ikan dengan menerapkan tekhnologi penangkapan ikan

yang efektif dan efisien. Sehingga program peningkatan produksi tidak semata –

mata pada penambahan secara umum armada penangkapan ikan beserta alat

tangkapnya, namun memperhatikan variabel – variabel mana yang sangat peka

terhadap perubahan peningkatan produksi. Armada kapal pukat cincin yang

tingkat produktivitasnya cukup tinggi, ditunjukkan oleh ukuran kapal, kekuatan

mesin, konsumsi bahan bakar minyak, panjang pukat, tinggi pukat, jumlah ABK,

dan jumlah atlaktor / ponton. Armada kapal atau pukat cincin sangat terkait dengan

masalah identifikasi penggunaan faktor – faktor produksi yang mempengaruhi

hasil tangkapan dalam memanfaatkan sumberdaya ikan (Soeharso et al., 2006).

Page 30: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

15

2.3.2 Fungsi Produksi Cobb - Douglass

Hubungan teknis antara produksi yang dihasilkan per satuan waktu harga

baik harga faktor produksi maupun produksi disebut fungsi produksi. Jadi

hubungan antara produksi ikan hasil tangkapan dengan peralatan dan sarana

penunjangnya disebut sebagai suatu fungsi produksi. Secara matematika fungsi

produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Y = f (X1, X2, X3, ................, Xn) ..................................................................... (1)

Dimana, X1, X2, X3,..........Xn merupakan faktor produksi yang dipakai untuk

menghasilkan produksi (Y). Fungsi diatas hanya menerangkan bahwa produksi

yang dihasilkan tergantung dari faktor – faktor produksi, tetapi belum memberikan

hubungan kuantitatif antara faktor – faktor produksi dengan produksi. Untuk dapat

memberikan hubungan kuantitatif, fungsi tersebut hanya dinyatakan dalam bentuk

yang khas seperti misalnya fungsi Cobb – Douglass, fungsi linier dan fungsi

kuadratik. (Taken dan Asnawi, 1984).

Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara masukan produksi (input)

dengan produksi (output). Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau

persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel satu disebut

variabel dependen (Y) dan yang lain disebut variabel independen (X).

Penyelesaian hubungan antara X dan Y adalah biasanya dengan cara regresi, di

mana variasi dari Y akan dipengaruhi variasi dari X. Dengan demikian kaidah-

kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas

(Soekartawi, 2003).

Fungsi produksi Cobb-Dougals dapat ditulis sebagai berikut (Soekartawi,

2003):

Y = a X1b1, X2 b2, .... Xnbn ......................................................................... (2)

Di mana Y = Variabel yang dijelaskan

X = Variabel yang menjelaskan

Page 31: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

16

a,b = Besaran yang akan diduga

Persamaan 1 sering disebut fungsi produksi Cobb-Douglas (Cobb Douglas

production function). Fungsi Cobb-Douglas diperkenalkan oleh CharlesW. Cobb

dan Paul H. Douglas pada tahun 1920. Untuk memudahkan pendugaanterhadap

persamaan di atas maka persamaan tersebut diperluas secara umum dandiubah

menjadi bentuk linier dengan cara melogaritmakan persamaan

tersebut(Soekartawi, 2003) yaitu:

Ln Y = ln a + b1 ln X1 + b2 ln X2 + b3 ln X3 +b4 ln X4 +b5 ln X5 +b6

ln X6 + b7 ln X7 ….................................................................................................. (3)

Karena penyelesaian fungsi Cobb-Douglas selalu dilogaritmakan dan diubah

bentuknya menjadi linier, maka persyaratan dalam menggunakan fungsi tersebut

antara lain (Soekartawi, 2003) :

1. Tidak ada pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari nol adalah

suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite).

2. Dalam fungsi produksi perlu diasumsikan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

teknologi pada setiap pengamatan.

3. Tiap variabel X dalam pasar perfect competition.

Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklim adalah sudah tercakup

pada faktor kesalahan (e).

Hasil pendugaan pada fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan koefisien

regresi (Soekartawi, 2003). Jadi besarnya b1 dan b2 pada persamaan 2 adalah

angka elastisitas. Jumlah dari elastisitas adalah merupakan ukuran returns to

scale. Dengan demikian, kemungkinan ada 3 alternatif, yaitu (Soekartawi, 2003):

1. Decreasing returns to scale, bila (b1 + b2) < 1. Merupakan tambahan hasil

yang semakin menurun atas skala produksi, kasus dimana output bertambah

dengan proporsi yang lebih kecil dari pada input atau seorang petani yang

Page 32: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

17

menggunakan semua inputnya sebesar dua kali dari semula menghasilkan

output yang kurang dari dua kali output semula.

2. Constant returns to scale, bila (b1 + b2) = 1. Merupakan tambahan hasil yang

konstan atas skala produksi, bila semua input naik dalam proporsi yang

tertentu dan output yang diproduksi naik dalam proporsi yang tepat sama, jika

faktor produksi di dua kalikan maka output naik sebesar dua kalinya.

3. Increasing returns to scale, bila (b1 + b2) > 1. Merupakan tanbahan hasil yang

meningkat atas skala produksi, kasus di mana output bertambah dengan

proporsi yang lebih besar dari pada input. Contohnya bahwa seorang petani

yang merubah penggunaan semua inputnya sebesar dua kali dari input

semula dapat menghasilkan output lebih dari dua kali dari output semula.

Fungsi Cobb-Douglas dapat dengan mudah dikembangkan dengan

menggunakan lebih dari dua input (misal modal, tenaga kerja, dan sumber daya

alam atau modal, tenaga kerja produksi, dan tenaga kerja non produksi).

Kelebihan fungsi Cobb-Douglas dibanding dengan fungsi-fungsi yang lain

adalah (Soekartawi, 2003):

a. Penyelesaian fungsi Cobb-Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan

fungsi yang lain. Fungsi Cobb-Douglas dapat lebih mudah ditransfer ke bentuk

linier.

b. Hasil pendugaan garis melalui fungsi Cobb-Douglas akan menghasilkan

koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.

c. Besaran elestisitas tersebut sekaligus juga menunjukkan tingkat besaran

returns to scale.

2.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

2.3.3.1 Pengertian Regresi Linier Berganda

Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika

yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan

Page 33: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

18

meramal suatu variabel. Dalam mengkaji hubungan antara beberapa variabel

menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu menentukan satu variabel yang

disebut dengan variabel tidak bebas dan satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin

dikaji hubungan atau pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,

maka model regresi yang digunakan adalah model regresi linier sederhana.

Kemudian jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model

regresi linier berganda. Kemudian untuk mendapatkan model regresi linier

sederhana maupun model regresi linier berganda dapat diperoleh dengan

melakukan estimasi terhadap parameter – parameternya menggunakan metode

tertentu. Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter

model regresi linier sederhana maupun regresi linier berganda adalah dengan

menggunkan metode kuadrat terkecil (Ordinary least square/ OLS) dan metode

kemungkinan maksimum (Maximum likelihood estimation / MLO). (Kurtner, 2004).

2.3.3.2 Uji Hipotesis

Santoso (2000), menyatakan bahwa uji t digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independent (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependent (Y). Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% dan taraf signifikasi 5%

dengan degree of freedom (k = 40). Uji t dengan membandingkan t hitung dengan

t tabel. Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 = 0

H1 ≠ 0

• Jika Thitung > Ttabel, H1 diterima dan H0 ditolak, berarti ada pengaruh yang

signifikan dari masing – masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

• Jika Thitung < Ttabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada

pengaruh.

Page 34: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

19

2.4 Pengaruh Faktor – Faktor Produksi terhadap Hasil Tangkapan

Hasil tangkapan ikan yang menggunakan alat penangkap berupa Purse Seine

dipengaruhi oleh faktor – faktor produksi. Pada penelitian ini, faktor – faktor

produksi yang diambil adalah ukuran kapal, daya mesin kapal, panjang alat

tangkap, tinggi alat tangkap, jumlah awak kapal, jumlah bahan bakar minyak, dan

jumlah atlaktor / ponton. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, faktor – faktor

yang secara simultan atau bersama – sama memberika pengaruh yang signifikan

terhadap hasil tangkapan ikan. Adapun hasil analisis faktor – faktor produksi yang

memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan adalah panjang

pukat cincin (X3).

Besarnya ukuran kapal berhubungan langsung dengan produkifitas dan

produksi tangkapan. Ukuran kapal umumnya diukur dalam satuan Gross Tonage

(GT). Untuk menduga produksi Nelayan, selain didasarkan atas tekhnologi alat

tangkap dan jumlah kapal, juga ditentukan oleh tonnage kapal yang dimiliki.

Keberhasilan dalam operasi penangkapan hendaknya didukung oleh ukuran kapal

yang sesuai dengan kebutuhan (DJPT, 2005).

Menurut Suryana, et al. (2013), bahwa semakin besar dimensi kapal maka

kemampuan kapal tersebut untuk membawa pukat dan alat bantu penangkapan

ikan lainnya semakin besar. Dengan demikian jarak jangkau fishing groundnya

akan semakin luas. Selain itu ukuran kapal berpengaruh juga terhadap pergerakan

kapal tersebut dilaut seperti gerakan memutar.

Menurut Genisa (2003), kapal dengan kecepatan yang relatif tinggi dapat

menghalangi atau menyaingi kecepatan renang ikan. Oleh karena itu, kapal yang

bergerak relatif lebih cepat dari kecepatan renang ikan akan meningkatkan

peluang tertangkapnya ikan. Kekuatan mesin yang besar, maka proses

pelingkaran gerombolan ikan juga lebih cepat sehingga kemungkinan ikan untuk

lolos juga kecil. Jika proses pelingkaran berlangsung lambat, maka kemungkinan

Page 35: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

20

ikan banyak yang lolos. Untuk itu kecepatan menjadi faktor yang harus

dipertimbangkan dalam melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan

pukat cincin.

Semakin panjang alat tangkap pukat cincin maka luasan pelingkaran semakin

luas, sehingga diharapkan ikan yang berada dalam lingkaran tersebut akan

semakin besar jumlahnya. Namun, hal tersebut juga akan terkendala bila dalam

proses pelingkaran pukat tidak dilakukan dengan cepat karena gerombolan ikan

tersebut bisa lolos dari bagian bawah pukat apabila tidak segera dikerucutkan

pukatnya. Hal ini dapat diantisipasi dengan memperbanyak jumlah tenaga kerja

saat operasi penangkapan. Awak kapal yang berperan sebagai tenaga kerja dalam

operasi penangkapan ikan sangat dibutuhkan (Rizwan, 2011).

Suryana et al. (2003), mengatakan bahwa kemampuan Nahkoda sangat

dibutuhkan dalam menentukan fishing ground yang akan dituju. Nahkoda

merupakan pemimpin kapal dalam mengoperasikan kapal. Namun disisi lain,

pengalaman Nahkoda tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil

tangkapan atau produksi. Hal ini dikarenakan gerombolan ikan tidak selalu berada

ditempat atau area yang sama. Awak kapal terutama diperlukan pada saat

melakukan penarikan tali pengerut pukat sehingga ikan yang berada di bagian

bawah pukat tidak meloloskan diri dari celah yang terbuka. Segala kemungkinan

kesalahan dapat diantisipasi dengan cepat karena banyaknya tenaga kerja yang

siaga dalam operasi penangkapan ikan.

Ukuran dan bentuk Purse Seine sangat beragam, tergantung pada panjang

Purse Seine, tinggi Purse Seine, ukuran mata Purse Seine, dan ikan yang menjadi

tujuan penangkapan. Walaupun ukuran panjang Purse Seine sama, namun tinggi

Purse Seine berbeda – beda. Tinggi atau kedalaman pukat cincin harus ditentukan

dengan memperhatikan perilaku dari ikan yang akan ditangkap dan kondisi

Page 36: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

21

perairan setempat. Minimum tinggi pukat dimaksudkan untuk mengikuti

kedalaman renang dari gerombolan ikan tersebut (Sudirman dan Mallawa, 2004).

Menurut Rizwan et al., (2011), penggunaan mesin dalam operasi

penangkapan ikan di laut dengan menggunakan pukat cincin tentunya

menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk menggerakkan mesin. BBM

merupakan salah satu faktor sarana produksi yang merupakan inti dari berbagai

faktor produksi lainnya. Tanpa tersedianya BBM maka tidak mungkin dilaksanakan

kegiatan operasi penangkapan ikan. Ketersediaan BBM dalam jumlah yang tepat

akan mempengaruhi kelancaran proses produksi dan jangkauan operasi

penangkapan lebih jauh.

Menurut Irianto dan Soesilo (2007), penggunaan BBM dalam operasi

penangkapan ikan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para Nelayan

karena tingginya biaya yang harus dkeluarkan untuk BBM (bahan bakar minyak).

Lokasi penangkapan yang semakin jauh menyebabkan biaya operasional

penangkapan yang dikeluarkan menjadi semakin besar dan justru memberatkan

pengusaha dalam bidang perikanan tangkapkarena biaya yang dikeluarkan

terkadang lebih banyak dibandingkan dengan hasil tangkapan.

Page 37: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

1

3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan pengambilan sample pada penelitian ini dilaksanakan di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang, Kabupaten Rembang,

Provinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret sampai

dengan Bulan April 2017.

3.2 Materi Penelitian

Materi yang diteliti pada penelitian ini adalah mencakup faktor – faktor

produksi yang mempengaruhi hasil tangkapan Nelayan di Pelabuhan Perikanan

Pantai Tasik Agung, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Faktor – faktor

produksi yang dijadikan sampel untuk variabel bebas adalah ukuran kapal,

panjang jaring, lebar jaring, lama trip, penggunaan bahan bakar minyak (BBM),

jumlah anak buah kapal (ABK), kekuatan tenaga mesin (PK). Sedangkan faktor

produksi yang dijadikan sampel untuk variabel terikatnya adalah jumlah hasil

tangkapan Nelayan (Produksi Nelayan).

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam penelitian

No. Alat Fungsi

1 Bolpoin Media untuk menulis

2 Buku Tulis Untuk mencatat data yang diperoleh dilapang

3 Kamera Digital Untuk memfoto hasil penelitian sebagai bukti

dokumentasi pada saat dilapang

Page 38: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

2

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian

No. Bahan Fungsi

1. Kapal Mini Purse Seine Sebagai obyek yang akan diteliti

2. Alat Tangkap Mini Purse

Seine

Sebagai obyek yang akan diteliti

3. Data Produksi Ikan Sebagai data yang akan diolah untuk variabel

terikat yang digunakan dalam penelitian

4. Aplikasi SPSS Sebagai software yang akan digunakan untuk

mengolah data yang diambil dalam penelitian

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah analisa deskriptif kuantitatif. Metode

deskriptif ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, fluktual atau akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. Metode pengumpulan data dilakukan dengan

observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Sedangkan jenis data

yang diambil berupa data primer dan data sekunder.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan penelitian di UPTPP Tasik Agung Rembang

dilakukan dua metode pengambilan data yang dibutuhkan yaitu data primer dan

sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di

lapangan oleh peneliti. Data primer di dapat dari sumber informan yaitu individu

atau perseorangan dengan cara :

Page 39: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

3

(1) Observasi

Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung proses

persiapan alat tangkap mini purse seine di darat sebelum melaut dan juga

proses bongkar hasil tangkapan saat kembali dari melaut. Selain itu data yang

diambil meliputi panjang jaring, lebar jaring, ukuran kapal, kekuatan mesin,

jumlah konsumsi bahan bakar minyak, lama trip, dan jumlah ABK.

(2) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan menanyakan langsung kepada pemilik alat

tangkap mini purse seine, nahkoda, dan ABK mini purse seine, pengelola PPP

Tasik Agung Rembang, serta warga setempat. Wawancara dengan juragan

dan ABK dilakukan untuk mengetahui metode yang diterapkan dalam operasi

penangkapan ikan dan sistem bagi hasil yang diterapkan. Sedangkan

wawancara dengan pengelola PPP Tasik Agung Rembang untuk mengetahui

berapa tingkat produksi yang dihasilkan oleh Nelayan Mini purse seine.

(3) Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan merekam kegiatan operasional alat

tangkap mini purse seine dalam bentuk tulisan maupun foto saat penelitian.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder meliputi semua data yang mendukung penyusunan laporan

penelitian sampai dengan pembahasan hasil penelitian. Data sekunder

dikumpulkan dari beberapa instansi terkait seperti DKP Kabupaten Rembang dan

PPP Tasik Agung Rembang. Data ini meliputi data statistik perikanan tangkap dari

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, data keadaan umum

perikanan, studi pustaka dari buku penunjang, serta studi literatur pembanding dari

internet.

Page 40: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

4

3.5 Prosedur Penelitian

1.

Gambar 1. Alur Penelitian

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan dengan Alat Tangkap Mini Purse Seine di UPT Pelabuhan Perikanan Tasik

Agung Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah

Data Primer

1. Hasil tangkapan 2. Ukuran Kapal 3. Kekuatan Mesin 4. Jumlah ABK 5. Lama Trip 6. Ukuran Alat Tangkap 7. BBM

Data Sekunder

1. Data perikanan UPT Tasik Agung

2. Studi pustaka dari buku

3. Literatur dari internet

4. Jurnal

Data

HASIL : Y = a +b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+b5X5+b6X6+b7X7

Atau Ln Y = ln a + b1 ln X1+ b2 ln X2+ b3 ln X3+b4 ln X4+b5 ln X5+b6 ln X6+

b7 ln X7

Faktor Produksi : 1. Produksi Ikan (Y) 2. Ukuran Kapal (X1) 3. Kekuatan Mesin (X2) 4. Jumlah ABK (X3) 5. Lama Trip (X4) 6. Lebar Jaring(X5) 7. Panjang Jaring(X6) 8. BBM (X7)

Pengolahan Data Statistik : 1. Analisis Regresi Linier 2. Analisis Fungsi Cobb -

Douglass 3. Uji Hipotesis

PEMBAHASAN

Page 41: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

5

Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi suatu masalah yang terdapat

pada lokasi penelitian untuk kemudian dilakukan pengambilan sampel berupa

pengumpulan data. Pengambilan sampel yang dijadikan penelitian sebagai

variabel bebas adalah ukuran kapal, ukuran alat tangkap (panjang jaring dan lebar

jaring), lama trip (beroperasi), penggunaan bahan bakar minyak (BBM), jumlah

anak buah kapal (ABK), dan kekuatan mesin (PK). Penelitian dilakukan di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang, Kabupaten Rembang,

Provinsi Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan mendata 30 kapal

yang menggunakan alat tangkap Mini Purse Seine.

Jenis sampel yang akan digunakan adalah jenis sampel pendataan.

Sampel pendataan dilakukan dengan mendata 30 unit kapal Mini Purse Seine

yang ada di lapang. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan. Sampel yang

diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan Aplikasi Software

SPSS untuk mengetahui faktor produksi apa yang paling memberikan pengaruh

yang kuat terhadap hasil tangkapan Nelayan Mini Purse Seine yang ada di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang, Kabupaten Rembang,

Provinsi Jawa Tengah.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui sampling lapang secara

langsung. Data primer yang diperlukan terdiri dari data ukuran kapal, data ukuran

alat tangkap (panjang jaring dan lebar jaring), data lama trip (beroperasi), data

penggunaan bahan bakar minyak (BBM), data jumlah anak buah kapal (ABK),

serta data kekuatan mesin yang digunakan. Data primer lainnya yang dibutuhkan

antara lain metode pengoperasian kapal, pengoperasian alat tangkap, dan daerah

penangkapan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dapat diperoleh dari

web resmi instansi yang bersangkutan, buku, jurnal dan media internet. Data

sekunder yang diambil adalah data produksi ikan hasil tangkapan Nelayan Mini

Purse Seine

Page 42: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

6

a) Data primer

Data primer diperoleh dari pengambilan sampel seperti data ukuran kapal,

data ukuran alat tangkap, data lama trip (operasi), data penggunaan bahan bakar

minyak (BBM), data jumlah anak buah kapal (ABK), dan data kekuatan mesin

kapal yang digunakan. Data ukuran kapal, kekuatan mesin, ukuran alat tangkap

(panjang jaring dan lebar jaring), diperoleh dari dokumen – dokumen yang ada di

kapal yang dipegang oleh pengurus kapal seperti SIPI (Surat Izin Penangkapan

Ikan), surat ukur kapal, SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan), dan Pass Besar.

Sedangkan untuk mendapatkan data jumlah konsumsi bahan bakar minyak (BBM)

dan lama trip diperoleh dari hasil wawancara Nelayan secara langsung ketika

dilapang. Untuk data bahan bakar minyak (BBM) sebagai acuan Nelayan adalah

jumlah bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan ketika melakukan operasi

penangkapan sebelumnya. Untuk data hasil tangkapan diperoleh langsung dari

hasil wawancara dengan Nelayan ketika mau berangkat melakukan operasi

penangkapan berikutnya. Sebagai acuan adalah hasil tangkapan yang dihasilkan

ketika melakukan operasi penangkapan sebelumnya. Total hasil tangkapan

Nelayan adalah dihitung per kilogram. Data primer yang sudah terkumpul

kemudian diolah dengan menggunakan software SPSS untuk menganalisis faktor

produksi apa yang paling mempengaruhi hasil tangkapan Nelayan Mini Purse

Seine di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang, Kabupaten

Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

b) Data sekunder

Data sekunder dapat diperoleh dari data penelitian yang terdahulu, serta

dapat diperoleh melalui buku, arsip milik instansi yang bersangkutan, data dari

internet. Data yang diperoleh dari instansi terkait mengenai jumlah produksi hasil

tangkapan Nelayan Mini Purse Seine selama satu tahun di Pelabuhan Perikanan

Pantai Tasik Agung Rembang, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.

Page 43: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

7

3.6 Analisis Data

Analisis Data untuk aspek teknis ini adalah untuk mengetahui input – input

penangkapan ikan dengan menggunakan mini purse seine yang berpengaruh

terhadap output. Output yaitu hasil yang diperoleh dari kegiatan produksi,

kemudian input merupakan unit – unit yang terkait pada penangkapan ikan dengan

alat tangkap mini purse seine.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear dan analisis deskriptif dilakukan secara kuantitatif. Pengolahan variabel

bebas dan terikat menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution)

upaya ini untuk mengetahui peningkatan produksi ikan hasil tangkapan nelayan

mini purse seine di Tasik Agung dengan menganalisis tiap -tiap sampel yang

diperoleh dari tiap data penelitian secara deskriptif dan mendasar.

Regresi linier berganda merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas (independent) terhadap variabel terikatnya

(dependent). Secara sistematis rumusan regresi linier dengan beberapa variabel

dapat ditulis sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5 +b6X6 +b7X7 ............................... (4)

Dimana :

Y = Variabel terikat

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

X = Variabel bebas (ukuran kapal, kekuatan mesin, jumlah ABK,

lama trip, lebar jaring, panjang jaring, BBM)

Keterangan :

X1 = Ukuran kapal (GT)

X2 = Kekuatan mesin (PK)

X3 = Jumlah ABK (Orang)

Page 44: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

8

X4 = Lama trip (hari)

X5 = Lebar jaring (meter)

X6 = Panjang jaring (meter)

X7 = BBM (liter)

Adapun analisis yang digunakan pada metode penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda. Analisis ini yang merupakan variabel tetap adalah produksi

ikan hasil tangkapan nelayan mini purse seine (Y), dan variabel bebasnya adalah

ukuran kapal (X1), kekuatan mesin (X2), jumlah ABK (X3), lama trip (X4), lebar jaring

(X5), panjang jaring (X6), dan BBM (X7).

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan fungsi linier

berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara

dua atau lebih variabel independet (X1, X2,......Xn) dengan variabel dependent (Y).

Analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana upaya

meningkatkan pendapatan nelayan mini purse seine di Tasik Agung, dengan

menganalisis tiap – tiap sampel yang diperoleh dari tiap data penelitian secara

deskriptif dan mendasar, maka faktor – faktor produksi inilah yang selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb Douglass.

3.6.1 Model Produksi

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model fungsi Cobb

Douglass. Analisis fungsi Cobb Douglass merupakan metode analisis yang

menerangkan suatu bentuk persamaan dilihat dari hubungan dan pengaruhnya

antara variabel bebas (independet) dengan variabel tidak bebas (dependent)

(Hidayah, 2012).

Secara matematis model fungsi Cobb Douglass adalah sebagai berikut :

Y = a x1b1 x2

b2....xibi....xn

b n eu .............................................................................. (5)

Dimana :

Y = Jumlah produksi hasil tangkapan

Page 45: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

9

X1 = Ukuran kapal

X2 = Kekuatan mesin

X3 = Jumlah ABK

X4 = Lama trip

X5 = Lebar jaring

X6 = Panjang jaring

X7 = BBM

a = Intersep

b = Koefisien regeresi

eu = Kesalahan acak

Kemudian melalui transformasi ln diperoleh persamaan linier sebagai

berikut :

Ln Y = ln a + b1 ln X1 + b2 ln X2 +....+ bn ln Xn ................................................... (6)

Dimana :

Y = Variabel terikat (Jumlah produksi hasil tangkapan)

X = Variabel bebas

X1 = Ukuran kapal

X2 = Kekuatan mesin

X3 = Jumlah ABK

X4 = Lama trip

X5 = Lebar jaring

X6 = Panjang jaring

X7 = BBM

a = Intersep

b = Koefisien regeresi

Page 46: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

10

3.6.2 Uji Hipotesa

Uji hipotesa digunakan untuk mengetahui kebaikan dari suatu model yang

digunakan dalam suatu penelitian, maka perlu untuk dilakukan pengujian terhadap

model dan hasil pendugaan dari parameter tersebut. Pengujian model dan

pendugaan parameter yang diperoleh dari pengujian dengan fungsi Cobb

Douglass digunakan parameter sebagai berikut :

• Uji T

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X)

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent (Y), maka dilakukn uji

T. Uji T digunakan untuk melihat signifikasi pengaruh variabel bebas secara

individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat

konstanta. Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% dan taraf signifikasi yang

digunakan adalah 5% dengan degree of freedom (k)= 30 (Herawati, 2011).

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas

secara parsial dilakukan dengan uji – t. Uji – t dipakai untuk melihat signifikasi

pengaruh variabel independent secara individu terhadap variabel dependent

dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.

T hitung = 𝒃𝟏

√𝒗𝒂𝒓(𝒃𝟏).............................................................................................. (7)

Kriteria penerima :

1. Jika thitung < ttabel bearti terima H0 dan tolak H1

2. Jika thitung > ttabel bearti tolak H0dan terima H1

Dari hasil hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa jika t-hitung > t-tabel

pada tingkat derajat bebas tertentu, maka variabel bebas atau faktor produksi (X)

berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan (Y). Sebaliknya jika t-hitung < t-tabel

pada tingkat derajat bebas tertentu, maka variabel bebas atau faktor produksi (X)

tidak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan (Y).

Page 47: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

11

• Uji F

Menurut Sarwono (2009), uji F dipakai untuk melihat pengaruh variabel –

variabel independent secara keseluruhan terhadap variabel dependent. Pengujian

ini dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Bearti ada satu atau

seluruh dari variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Nilai Fhitung diperoleh dengan rumus :

F hitung = 𝑱𝑲 𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒔𝒊/𝒌

𝑱𝑲 𝒔𝒊𝒔𝒂/(𝒏−𝒌−𝟏).....................................................................................(8)

• Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa

besar perubahan atau variabel dari variabel dependent akan bisa dijalankan oleh

perubahan variabel independent. Dengan mengetahui koefisien determinasi akan

bisa dijelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel

dependent. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik

kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variabel dependent.

R2 = 𝑱𝑲 𝑹𝒆𝒈𝒓𝒆𝒔𝒊/𝒌

𝑱𝑲 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 /𝒌...................................................................................................(9)

Dimana : k = jumlah variabel independent

Nilai R2 memiliki interval mulai dari 0 sampai 1. Semakin besar R2

(mendekati 1), semakin baik model regresi tersebut. Semakin mendekati 0 maka

variabel independent secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabilitas dari

variabel dependent (Sulaiman,2004).

Page 48: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

1

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umun Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kabupaten Rembang merupakan Kabupaten yang terletak di Pantai Utara

Provinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah sekitar 1.014 km2 dengan panjang

garis pantai 63 km. 35 % dari luas wilayah Kabupaten Rembang merupakan

wilayah pesisir seluas 355,95 km2. Dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten

Rembang, 6 diantaranya berada di tepi laut. Sebagian besar mata pencaharian

penduduknya adalah Nelayan. Kabupaten Rembang mempunyai sektor – sektor

yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan, diantaranya perikanan,

pariwisata, pertanian, perindustrian / perdagangan, kehutanan, dan juga

pertambangan. Dari sektor – sektor tersebut, perikanan mempunyai kontribusi

yang cukup besar terhadap Kabupaten Rembang terutama dalam mendapatkan

Pendapatan Daerah untuk mengelola daerah. Sebagai implementasi dari UU No.

22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah. Oleh karena itu sektor perikanan

merupakan sektor unggulan di Kabupaten Rembang.

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung berada di Jalan Raya

Rembang Semarang, tepatnya terletak di Jalan Dorang, No. 02, Desa Tasik

Agung, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang dengan posisi koordinat 6030’

samapi 7030’ LS dan 111000’ sampai 111030’ BT dengan area kawasan seluas 18

Ha. Dan posisi geografis yang berjarak 137,7 km dari Ibukota Provinsi Jawa

Tengah, 1,2 km dari Kabupaten, 2,5 km dari kecamatan terdekat ini sangat

strategis sebagai Pelabuhan Perikanan karena letaknya sangat dekat dengan

jalan raya pantura sehingga dalam melaksanakan kegiatan transportasi mudah

terjangkau. Batas wilayah Kabupaten Rembang adalah sebagai berikut: Sebelah

Page 49: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

2

Utara berbatasan langsung dengan Laut Utara Jawa, Sebelah Timur berbatasan

dengan Kabupaten Tuban, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Blora,

dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pati. Sedangkan batas wilayah

Kecamatan Rembang adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan

langsung dengan Laut Utara Jawa, Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan

Kaliori, Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pamotan, dan Sebelah

Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lasem.

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Rembang (Google Earth, 2017)

4.1.2 Kondisi Topografis

Kondisi bathimetri di Kabupaten Rembang menunjukkan bahwa secara

umum mempunyai kondisi topografi perairan yang landai. Pada beberapa lokasi

seperti dasar perairan di Kecamatan Rembang, kedalaman 8 meter ditemui pada

Page 50: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

3

jarak kurang lebih 7 km dari garis pantai. Meskipun demikian rata – rata kedalaman

perairan di area PPP Tasik Agung adalah -1,2 meter sampai dengan -3,4 meter.

Kondisi tinggi rendahnya pasang surut di Tasik Agung akan berpengaruh

terhadap aktivitas Pelayaran di PPP Tasik Agung. Pasang surut nilai muka laut

rerata (MSL) di PPP Tasik Agung adalah 63,29 cm, dan nilai muka laut tinggi

tertinggi (HHWL) adalah 113,19 cm, sedangkan muka laut rendah terendah

(LLWL) adalah -4,61 cm.

4.1.3 Keadaan Iklim

Pengaruh gelombang disebabkan oleh keadaan iklim yang dapat

menimbulkan gaya tambahan yang harus diterima oleh kapal, dan bangunan

dermaga sehingga dapat mempengaruhi aktivitas kapal di PPP Tasik Agung.

Perairan Tasik Agung merupakan perairan terbuka sehingga angin barat maupun

utara yang biasanya menimbulkan gelombang besar banyak mempengaruhi

perairan pantai Tasik Agung. Hanya pada musim Barat (Desember, Januari, dan

Februari) gelombang besar dapat terjadi.

Gelombang laut didaerah ini akan secara langsung dibangkitkan secara

lokal oleh angin dengan arah penjalaran gelombang mengikuti arah angin musim,

dengan hanya sedikit kontribusi gelombang besar pada saat musim timur,

memungkinkan dari arah timur laut. Secara umum laju gelombang yang terjadi di

daerah Tasik Agung dipengaruhi oleh gerakan angin musim. Pada musim barat

(Desember – Februari) arah datang gelombang berasal dari arah barat laut hingga

utara. Sedangkan pada musim timur (Juni – Agustus) arah datang gelombang

berasal dari arah timur laut dan utara. Tinggi gelombang bekisar antara 6,1 cm

sampai dengan 46,4 cm dengan periode gelombang bekisar pada nilai 3,6 detik

sampai dengan 6,1 detik.

Page 51: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

4

4.1.4 Fasilitas PPP Tasik Agung Rembang

Sesuai peraturan menteri kelautan dan perikanan RI No. 08/MEN/2012

tentang Kepelabuhan Perikanan. Pelabuhan Perikanan diperlengkapi fasilitas

sebagai berikut:

a) Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok atau fasilitas dasar adalah fasilitas yang langsung dibutuhkan

untuk kelancaran keluar masuknya kapal perikanan sekurang – kurangnya

sebagai berikut :

1. Pelindung seperti : breakwater, revetment dan groin dalam hal secara

teknis diperlukan. PPP Tasik Agung dilengkapi dengan pelindung

bangunan pantai karena melihat kondisi arus dan gelombang yang

berpotensi merusak bangunan. Pelindung eksisting di PPP Tasik Agung

adalah berupa breakwater yang terletak di bagian barat pelabuhan dan

tegak lurus dengan sungai. PPP Tasik Agung mempunyai fasilitas Turap/

Spell dengan ukuran panjang 200 meter (barat) dan 60 meter (timur). Turap

adalah struktur perlindungan pantai yang diletakkan sejajar garis pantai

yang berfungsi untuk melindungi tanah dari gempuran gelombang juga

melindungi terjadinya kelongsoran (sliding) tanah, terutama tanah hasil

reklamasi. Bangunan ini digunakan untuk perlindungan terhadap

gelombang yang mempunyai kekuatan sedang.

2 Tambat, seperti : dermaga dan jetty. Fasilitas tambat di PPP Tasik Agung

berupa dermaga dan jetty, untuk dermaga terdiri dari dermaga bongkar dan

muat, kondisi dermaga tersebut masih layak untuk digunakan dengan

panjang masing-masing kurang lebih 625 meter dan terletak di bagian barat

dan timur. Jetty yang ada di PPP Tasik Agung merupakan bangunan

Page 52: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

5

pelindung pantai yang diletakkan tegak lurus garis pantai, digunakan untuk

stabilisasi muara sungai dengan panjang 625 x 5 meter.

3 Perairan, seperti : kolam pelabuhan dan alur pelayaran. Kondisi PPP Tasik

Agung yang berada di pantai utara Jawa belum dilengkapi dengan kolam

pelabuhan dan alur pelayaran yang khusus, dan hanya menggunakan

pesisir pantai atau di bagian barat dan timur dermaga.

4 Penghubung, seperti : jalan, drainase, gorong-gorong dan jembatan.

Kelengkapan berupa jalan komplek sepanjang 200 meter x 12 meter dan

drainase dengan panjang 500 meter x 0,3 meter.

5 Lahan / Tanah. Fasilitas yang mutlak tersedia adalah lahan tanah

dengan luas kurang lebih 5 ha.

b) Fasilitas Fungsional

Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang berfungsi untuk mempertinggi

guna fasilitas pokok dengan cara memberikan pelayanan yang diperlukan di

pelabuhan perikanan. fasilitas yang dibangun adalah untuk mendayagunakan

pelayanan yang menunjang segala kegiatan kerja di areal pelabuhan sehingga

manfaat dan kegunaan pelabuhan yang optimal dapat tercapai.

1 Pemasaran Perikanan, seperti : TPI

PPP Tasik Agung memiliki dua unit TPI dengan luas masing-masing 65 x

48 meter untuk Unit 1 dan 10 x 48 meter untuk Unit II. Kegiatan pelelangan

pada masing-masing TPI dilakukan pada waktu pagi hari (unit I) dan sore

hari (unit II). Ikan hasil tangkapan kapal mini purse seine dilelang di TPI unit

I, sedangkan ikan hasil tangkapan kapal cantrang/payang dilelang di TPI unit

II.

2 Suplai air bersih, es, dan listrik

Terdapat 1 unit tangki air dan instalasi listrik 13.000 KVA untuk suplai air

bersih dan listrik. Para nelayan menyuplai air melalui fasilitas tersebut.

Page 53: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

6

Sedangkan untuk suplai es sebenarnya telah tersedia pabrik es (CBIP)

sebanyak 1 unit, namun pabrik tersebut tidak beroperasi sehingga suplai es

didapatkan dari luar pelabuhan.

3 Navigasi pelayaran dan komunikasi, seperti : SSB, telepon, internet,

rambu-rambu, lampu suar dan menara pengawas.

Navigasi pelayaran dan komunikasi merupakan salah satu komponen

penting dalam kegiatan pelayaran, termasuk kegiatan pelayaran kapal

perikanan. PPP Tasik Agung telah memiliki fasilitas navigasi pelayaran dan

komunikasi, diantaranya kantor SSB seluas 6 m2, 3 unit telepon, serta rambu

suar dan menara pengawas.

4 Pemeliharaan kapal dan alat penangkap ikan, seperti : dock/ slipway,

bengkel dan tempat perbaikan jaring.

Setelah melakukan operasional kapal di laut, sering ditemukan beberapa

alat yang rusak, baik kapal maupun alat tangkapnya. PPP Tasik Agung telah

tersedia fasilitas untuk pemeliharaan kapal alat tangkapnya. Fasilitas

tersebut berupa 4 unit bengkel dan tempat perbaikan jaring sepanjang 150

m.

5 Penanganan dan pengolahan hasil perikanan, seperti : transit sheed

dan laboratorium pembinaan mutu.

Penanganan dan pengolahan hasil perikanan yang tepat akan menjaga

mutu hasil tangkapan. Pusat penanganan dan pengolahan mutu perikanan

harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip penanganan yang baik, yaitu

bersih, cepat dan dingin. Untuk menjaga mutu hasil tangkapan dan

mengontrol mutu produk yang dihasilkan nelayan, PPP Tasik Agung belum

menyediakan fasilitas transit sheed dan laboratorium pembinaan mutu.

6 Perkantoran, seperti : kantor administrasi pelabuhan

Page 54: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

7

Fasilitas perkantoran disediakan untuk mendukung kegiatan administrasi

pelabuhan. Beberapa fasilitas tersebut seperti kantor SSB seluas 6 m2,

kantor syahbandar seluas 200 m2, dan kantor administrasi dengan luas 212

m2.

7 Transportasi, seperti : alat angkut es dan ikan

Sarana transportasi alat angkut es dan ikan diperlukan untuk mempercepat

proses distribusi es dan ikan. PPP Tasik Agung menyediakan 75 buah kereta

pengangkut untuk mengangkut hasil tangkapan nelayan ke lantai lelang.

c) Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang adalah fasilitas yang secara tidak langsung dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan atau memberikan

kemudahan bagi masyarakat umum. Fasilitas penunjang yang terdapat di PPP

Tasik Agung adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan nelayan, seperti : balai pertemuan nelayan (wisma

nelayan)

Balai pertemuan nelayan berfungsi sebagai tempat untuk bersosialisasi,

berkonsolidasi serta bertukar informasi yang berkaitan dengan kegiatan

operasional kapal, baik di darat maupun di laut. Kegiatan-kegiatan tersebut

secara tidak langsung akan berdampak positif terhadap produktivitas

nelayan.

2. Pengelola pelabuhan, seperti : mess operator, pos jaga dan pos

pelayanan terpadu.

Pengelola pelabuhan merupakan unsur terpenting dalam aktivitas

operasionalisasi pelabuhan perikanan. Untuk itu, diperlukan fasilitas-fasilitas

yang memadai guna membantu meningkatkan kinerja pengelola pelabuhan,

seperti mes operator, pos jaga dan pos pelayanan terpadu.

Page 55: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

8

3. Sosial dan umum, seperti : musholla dan MCK

Beberapa tempat peribadatan sebagai sarana untuk meningkatkan

keimanan kepada Tuhan YME, beberapa tempat peribadatan seperti

mushola masih dalam kondisi yang baik. Selain itu juga terdapat fasilitas

umum lainnya seperti MCK yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan

masyarakat sekitar. Di PPP Tasik Agung terdapat mushola seluas 150 m2

dan MCK sebanyak 2 unit berukuran 6x3 m.

4. Kios Pertokoan

Fasilitas penunjang lain yang terdapat di sekitar PPP Tasik Agung yaitu kios

pertokoan. Kios pertokoan tersebut terdiri dari warung makan dan warung

sembako. Terdapat 24 warung makan dan 18 warung sembako. Kios

pertokoan di sekitar PPP Tasik Agung menyediakan berbagai barang-

barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman dan lain-lain.

4.2 Keadaan Umum Perikanan Laut

4.2.1 Potensi Sumberdaya Perikanan Laut

Wilayah Kabupaten Rembang mempunyai perairan laut dan panjang garis

pantai 63 km yang membentang dari arah Timur adalah Kecamatan Sarang

sampai arah Barat Kecamatan Kaliori. Nelayan mempunyai kemampuan operasi

penangkapan ikan kearah laut berjarak maksimal 80 mil dari pantai. Menurut Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, produksi ikan dari perikanan laut

Kabupaten Rembang secara berurutan dari tahun 2007 sampai dengan 2016

adalah 23.405,83 kg / tahun; 31.204,61 kg / tahun; 32.688,71 kg / tahun; 28.865,10

kg / tahun; 34.572,10 kg / tahun; 41.263,86 kg / tahun; 39.661,89 kg / tahun;

37.590,97 kg / tahun; 25.674,24 kg / tahun; 38.938,98 kg / tahun.

Untuk mendukung sektor perikanan di Kabupaten Rembang sendiri

terdapat 14 TPI (Tempat Pelelangan Ikan), dimana yang secara aktif operasi ada

Page 56: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

9

11 TPI yang tersebar di 6 Kecamatan di sekitar kawasan pesisir Kabupaten

Rembang, yaitu Kaliori, Rembang, Sluke, Kragan, Lasem, dan Sarang. Hampir

60% hasil perikanan di Kabupaten Rembang berasal dari Kecamatan Rembang.

4.2.2 Musim Penangkapan Ikan

Musim penangkapan ikan untuk wilayah perairan Rembang, khususnya

daerah PPP Tasik Agung berkisar pada bulan Agustus sampai dengan Desember,

sedangkan musim paceklik (musim sepi) yaitu pada bulan Januari dan Febuari.

Musim penangkapan dibedakan menjadi tiga yaitu musim barat, musim timur dan

juga musim peralihan.

Walaupun kegiatan penangkapan tergantung pada musim, tetapi kegiatan

penangkapan ikan di perairan wilayah PPP Tasik Agung dapat dilaksanakan

sepanjang tahun, meskipun hasil tangkapan dari melakukan operasi penangkapan

tidak sesuai yang diinginkan oleh Nelayan. Hal ini disebabkan karena beragamnya

jenis alat tangkap yang digunakan di daerah PPP Tasik Agung dan musim ikan

jenis tertentu yang berbeda – beda. Kegiatan operasi penangkapan ikan tiap alat

tangkap berbeda – beda. Untuk alat tangkap Purse Seine yang berukuran mini

rata – rata operasi penangkapan dalam setahun kurang lebih adalah 8 bulan.

4.2.3 Daerah Penangkapan Ikan

Penentuan daerah penangkapan ikan merupakan salah satu keberhasilan

dalam melaksanakan operasi penangkapan ikan. Dalam menentukan daerah

penangkapan ikan (fishing ground) harus disesuaikan dengan alat tangkap yang

digunakan dan jenis ikan yang akan ditangkap. Nelayan di daerah Tasik Agung,

Rembang menentukan daerah penangkapan ikan berdasarkan pada pengalaman,

sedangkan jarak daerah penangkapan hanya sampai dengan 80 mil dari garis

pantai.

Page 57: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

10

Pada saat musim ikan, Nelayan daerah Tasik Agung Rembang

mengadakan penangkapan ikan hanya sampai dengan 50 mil. Sedangkan pada

saat hasil tangkapan kurang, maka Nelayan Tasik Agung Rembang menangkap

ikan keluar daerah (andon) sampai ke daerah Bawean.

4.2.4 Nelayan

Nelayan yang melaut di Desa Tasik Agung sebagian besar menggunakan

alat tangkap Cantrang dan Mini Purse Seine. Nelayan di daerah ini hanya

menggunakan kapal dengan ukuran rata – rata 15 GT hingga 30 GT. Dalam

melakukan operasi penangkapan ikan Nelayan di daerah Tasik Agung melakukan

penangkapan paling lama hanya sampai dengan 8 hari saja, tergantung iklim

cuaca pada saat itu. Nelayan yang ada di daerah Tasik Agung tidak hanya Nelayan

lokal melainkan ada juga Nelayan andon yang berasal dari daerah lain/ provinsi

lain. Nelayan andon disini tidak untuk menetap melainkan hanya untuk melakukan

tambat labuh atau hanya sekedar menjual ikan hasil tangkapan saja.

4.2.5 Armada Penangkapan

Armada penangkapan ikan di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik

Agung, Rembang adalah armada penangkapan ikan skala kecil yakni

penangkapan ikan yang menggunakan perahu motor, perahu motor tempel atau

kapal motor berukuran kurang dari 5 GT, serta menggunakan armada

penangkapan skala menengah yakni penangkapan ikan yang menggunakan

perahu motor tempel dan kapal motor yang berukuran kurang dari 5 – 20 GT.

Jumlah perahu / kapal di Kabupaten Rembang mengalami fluktuatif. Jumlah total

perahu / kapal perikanan baik yang menggunakan kapal motor tempel maupun

kapal bermotor di Kabupaten Rembang mulai dari tahun 2007 sampai dengan

tahun 2016 berjumlah 188.220 buah. Jumlah perahu / kapal perikanan yang hanya

menggunakan kapal motor tempel dari tahun 2007 sampai dengan 2016 adalah

Page 58: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

11

sebanyak 99.353 buah. Sedangkan jumlah perahu / kapal perikanan yang hanya

menggunakan kapal bermotor pada tahun 2007 – 2016 sebanyak 88.867 buah.

Untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel 4.

Tabel 1. Jumlah Armada Perikanan Kabupaten Rembang

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, 2016

4.2.6 Alat Tangkap

Alat tangkap yang dominan digunakan di perairan laut di Kabupaten

Rembang antara lain Payang, Cantrang, Purse Seine,Trammel net, Jaring Insang,

dan Bubu. Purse Seine merupakan alat tangkap yang paling utama digunakan di

Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang. Jumlah alat tangkap ikan di

Kabupaten Rembang mengalami fluktuatif dari tahun 2007 hingga tahun 2016.

Jumlah alat tangkap purse seine di Kabupaten Rembang dari tahun 2007 hingga

tahun 2016 adalah sebanyak 7830 unit, jumlah alat tangkap payang di Kabupaten

Rembang dari tahun 2007 hingga tahun 2016 adalah sebanyak 669 unit, jumlah

alat tangkap cantrang di Kabupaten Rembang dari tahun 2007 hingga tahun 2016

adalah sebanyak 8516 unit, jumlah alat tangkap trammel net di Kabupaten

Rembang dari tahun 2007 hingga tahun 2016 adalah sebanyak 421 buah, dan

jumlah alat tangkap jaring insang (gill net) dan bubu di Kabupaten Rembang dari

No. Tahun jenis kapal

motor tempel kapal motor Jumlah

1 2007 5125 10587 15712

2 2008 6137 13772 19909

3 2009 4635 15673 20308

4 2010 15741 2448 18189

5 2011 9473 10147 19620

6 2012 10158 9173 19331

7 2013 13024 7522 20546

8 2014 12255 6272 18527

9 2015 10252 6383 16635

10 2016 12553 6890 19443

Page 59: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

12

tahun 2007 hingga tahun 2016 adalah sebanyak 213 unit, serta jumlah total

seluruh alat tangkap di Kabupaten Rembang dari tahun 2007 hingga tahun 2016

adalah sebanyak 17.649 unit. Untuk lebih jelasnya jumlah alat tangkap yang ada

di Kabupaten Rembang dijelaskan pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 2. Jumlah Alat Tangkap di Kabupaten Rembang

No. Tahun jenis alat tangkap

purse seine cantrang payang

trammel net

gillnet dan bubu jumlah

1 2007 722 788 66 15 - 1591

2 2008 780 823 75 22 - 1700

3 2009 846 862 49 18 - 1775

4 2010 757 1290 146 51 62 2306

5 2011 817 1243 68 57 84 2269

6 2012 805 914 59 55 25 1858

7 2013 856 734 41 35 11 1677

8 2014 744 677 45 57 11 1534

9 2015 693 634 47 70 10 1454

10 2016 810 551 73 41 10 1485

Jumlah 7830 8516 669 421 213 17649

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rembang, 2016

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Kapal Purse Seine

Kapal Purse Seine yang digunakan di daerah Rembang kebanyakan dibuat

oleh Nelayan setempat, dengan pembuatan yang masih tradisional. Pembuatan

kapal Purse Seine dimulai dengan pembuatan lambung dan selanjutnya dilakukan

pemasangan gading – gading. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan

kapal Purse Seine adalah Kayu Jati.

Kapal Purse Seine yang ada di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik

Agung, Rembang secara keseluruhan menggunakan one boat system atau sistem

beroperasinya menggunakan satu kapal. Kapal Purse Seine yang ada di UPT

Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang berukuran 14 hingga 30 GT.

Page 60: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

13

Sebagian besar kapal Purse Seine yang ada di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai

Tasik Agung, Rembang memiliki tenaga dorong yang dihasilkan dari mesin jenis

FUSO dengan daya sekitar 160 – 220 PK dan mesin jenis Mitsubishi dengan daya

sekitar 120 – 150 PK.

Gambar 2 Kapal Purse Seine di dermaga UPT PPP Tasik Agung

(Dokumentasi Lapang, 2017)

4.3.2 Alat Tangkap

Alat tangkap yang ada di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung,

Rembang umumnya adalah alat tangkap Purse Seine dengan bentuk mini. Alat

tangkap ini memiliki panjang sekitar 200 depa atau 300 meter dan memiliki

kedalaman jaring hingga 40 meter. Mata jaring yang digunakan pada alat tangkap

Purse Seine dengan jenis mini yang ada di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik

Agung ini memiliki ukuran yang berbeda – beda pada setiap bagiannya. Ukura

mesh size atau mata jaring yang digunakan sekitar 1 – 3 inchi. Pada bagian

kantong jaring biasanya menggunkan ukuran mata jaring yang kecil yaitu 25 mm

atau 1 inchi. Bahan yang digunakan pada alat tangkap Purse Seine dengan bentuk

Page 61: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

14

mini yang ada di UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang adalah

Polyethilen (PE).

4.3.3 Bahan dan Alat Penangkapan

Bahan – bahan yang digunakan pada alat tangkap Mini Purse Seine di PPP

Tasik Agung Rembang adalah sebagai berikut :

1. Jaring

Sifat bahan jaring yang digunakan alat tangkap mini purse seine di Desa

Tasik Agung, Rembang adalah polyamide (PA) yang lebih dikenal dengan sebutan

nylon. Kelebihan dari bahan baku nylon antara lain :

a.Tahan terhadap sinar matahari

b. Mempunyai ketahanan terhadap pengaruh suhu

c. Daya serap air kecil

d. Daya tahan terhadap gesekan sangat tinggi

e. Berat jenis 1,14

Para Nelayan di Desa Tasik Agung menggunakan serat PA pada bagian sayap,

badan jaring, maupun kantong. Mesh size pada jaring bagian sayap, dan badan

sama yaitu 2 inchi, sedangkan pada bagian kantong ukuran mesh sizenya 25 mm

(1 inch).

2. Pemberat

Pemberian pemberat pada alat tangkap mini purse seine agar jaring lebih

cepat tenggelam, gaya ini membentuk dinding yang membatasi pergerakan ikan

agar tidak dapat melarikan diri. Terbukanya jaring ini membuat ikan tidak bisa

kabur dari arah horizontal. Pemberat yang digunakan pada alat tangkapmini purse

Page 62: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

15

seine di Desa Tasik Agung, Rembang terbuat dari timah. Gambar dapat di lihat

pada gambar 7 :

Gambar 3. Pemberat (Dokumentasi Lapang, 2017)

3. Pelampung

Pelampung mempunyai fungsi yang penting dalam mempertahankan

jaring agar jaring terbuka dan mencegah badan jaring terendam sepenuhnya

karena pengaruh gaya pemberat. Daya apung dari pelampung dipengaruhi oleh

berat jenis, ukuran, dan jumlah pelampung itu sendiri. Ciri – ciri dari pelampung

yang baik adalah mempunyai daya apung yang besar, mudah penggunaannya,

sedikit mungkin menyerap air, tahan terhadap gesekan, tahan terhadap

mikroorganisme, dan harganya murah. Pelampung yang digunakan pada alat

tangkap mini purse seine di Desa Tasik Agung, Rembang adalah pelampung yang

terbuat dari bahan sterofom yang di letakkan di tali ris atas dan berjumlah 800

buah dengan jarak antar pelampung 11 cm. gambar pelampung dapat di lihat pada

gambar 8 :

Page 63: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

16

Gambar 4 Pelampung (Dokumentasi Lapang, 2017)

4 Tali

Jenis tali yang digunakan pada alat tangkap minipurse seine tidak banyak

macamnya baik bahan maupun ukurannya, ada beberapa macam tali yang

digunakan yaitu :

a. Tali ris atas

Fungsi tali ris atas untuk menempatkan jaring agar berada dalam posisi

yang tepat. Tali ris atas juga berfungsi untuk meletakkan pelampung pada posisi

yang tepat. Tali ris yang digunakan di Desa Tasik Agung, Rembang terbuat dari

Poly ethilen (PE) dengan ukuran tali 5 ml dan panjang tali 270 m. gambar tali dapat

di lihat pada gambar 9 :

Gambar 5 Tali ris atas (Dokumentasi Lapang, 2017)

Page 64: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

17

b. Tali ris bawah

Fungsi tali ris bawah untuk menempatkan jaring agar berada pada posisi

yang tepat serta juga dapat digunakan sebagai tempat meletakkan pemberat pada

posisi yang tepat. Tali ris bawah yang digunakan di Desa Tasik Agung, Rembang

terbuat dari poly ethilen (PE) Dengan ukuran tali 5 ml dan panjang 270m.

Gambar 6 Tali ris bawah (Dokumentasi Lapang, 2017)

c. Tali kerut

Tali kolor berfungsi untuk mengkerutkan jaring bagian bawah, agar

menutup dan berbentuk seperti bejana, sehingga akan terbentuk kantong semu.

Dengan terbentuknya kantong ini ikan tidak bisa lagi lolos kearah vertical. Tali kolor

yang digunakan di Desa Tasik Agung, Rembang terbuat dari kuralon (PVA)

Dengan ukuran tali 17 ml dan panjang 280 m.

d. Tali pelampung

Tali pelampung berfungsi untuk menempatkan pelampung pada jaring.

Dengan adanya tali pelampung ini maka penempatan pelampung dapat

disesuaikan dengan panjang jaring dan lebih mudah dalam penempatannya. Di

Desa Tasik Agung, Rembang tali yang digunakan biasanya terbuat dari poly

ethilen (PE) dengan panjang tali 270 meter dan ukuran tali 17 ml.

Page 65: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

18

Gambar 7. Tali pelampung (Dokumentasi Lapnag, 2017)

e. Tali pemberat

Tali pemberat berfungsi untuk menempatkan pemberat pada jaring serta

mencegah pemberat terlepas dari jaring. Dengan adanya tali ini maka penempatan

pemberat pada jaring lebih mudah, panjang tali yang digunakan di Desa Tasik

Agung, Rembang adalah 270 meter dan tali terbuat dari poly ethilen (PE) dengan

ukuran tali 10 ml.

Gambar 8 Tali pemberat (Dokumentasi Lapang, 2017)

f. Selvedge / mata penguat

Selvage di buat dari benang PA atau niylon yang memiliki ukuran mata (mesh

size) jaring yang sama dengan jaring utama tetapi ukuran benangnya biasanya

lebih besar. Selvage merupakan jaring yang berfungsi untuk melindungi bagian

tepi jaring utama agar tidak mudah rusak. Ukuran mata jaring pada bagian ini lebih

besar yaitu 1 inc. Berikut gambar selvage dapat dilihat pada gambar 13 :

Page 66: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

19

Gambar 9 Selvedge (Dokumentasi Lapang, 2017)

g. Cincin

Cincin atau biasa disebut ring pada umumnya berbentuk bulan, dimana pada

bagian tengahnya merupakan tempat untuk lewatnya tali kerut, agar ring terkumpul

sehingga jaring bagian bawah tertutup. Bahan yang digunakan biasanya dibuat

dari besi dan kadang – kadang kuningan tetapi di Desa Tasik Agung cincin yang

digunakan terbuat dari besi dengan diameter 8 cm . Ring ini selain memiliki fungsi

seperti di atas juga berfungsi sebagai pemberat. Gambar Ring pada gambar 14 :

Gambar 10 Cincin (Dokumentasi Lapang, 2017)

4.3.4 Hasil Tangkapan

Alat tangkap Purse Seine merupakan alat tangkap yang menangkap jenis

ikan yang bergerombol (schooling). Dalam melakukan proses penangkapan ikan

biasanya menggunakan rumpon untuk menarik perhatian ikan sehingga ikan

nantinya dapat tertangkap dan tidak dapat meloloskan diri dari jeratan jaring. Jenis

ikan hasil tangkapan Purse Seine yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai

Page 67: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

20

Tasik Agung Rembang adalah Ikan Tembang atau orang sekitar Rembang

menyebutnya dengan nama Ikan Juwi, kemudian Ikan Layur, Ikan Selar, Ikan

Benthong, Ikan Tongkol Lurik, Ikan Bawal, Ikan Banyar, Ikan Tunul, Ikan Tengiri,

dan Cumi – Cumi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Namun, hasil tangkapan

yang paling dominan / paling utama yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan

Pantai Tasik Agung Rembang adalah Ikan Tembang / Ikan Juwi. Dalam sekali trip

yang biasanya dilakukan 4 – 8 hari saja dapat menangkap Ikan Tembang / Ikan

Juwi sekitar 60 basket, satu basketnya isi 40 – 50 kg. Sedangkan untuk hasil

tangkapan ikan yang lainnya hanya sekitar 30 – 50 basket.

Ikan yang menjadi tujuan utama jaring Purse Seine adalah jenis ikan

pelagis yang hidupnya selalu bergerombol (schooling) dan dekat dengan

permukaan air laut. Jika ikan belum terkumpul pada suatu penangkapan

(catchable area) atau diluar kemampuan tangkap jaring, maka harus diusahakan

agar ikan datang dan berkumpul dengan cara menggunakan bantuan cahaya dan

rumpon. Dalam sekali trip Nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung,

Rembang untuk satu kapal menggunakan 50 buah rumpon bahkan bisa lebih.

Untuk biaya rumponnya adalah Rp 150.000,00 per satu buah rumpon.

4.3.4.1 Ikan Tembang (Sardinella fimbriata)

Fillum : Chordata

Subfillum : Vertebrata

Kelas : Actinopterygii

Subkelas : Neopterygii

Ordo : Clupeiformes

Famili : Clupeidae

Genus : Sardinella

Spesies : Sardinella fimbriata

Page 68: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

21

Gambar 11. Ikan Juwi (Sardinella fimbriata), Dokumentasi Lapang, 2017

Ikan Tembang (Sardinella fimbriata) atau yang biasa disebut dengan Ikan

Juwi oleh masyarakat sekitar Rembang ini merupakan hasil tangkapan utama alat

tangkap Purse Seine UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung Rembang.

Ikan Juwi adalah termasuk jenis ikan pelagis kecil yang hidupnya selalu

bergerombol di Perairan Pantai dengan makanan utamanya berupa plankton.

Pada gambar 17 dapat dilihat karakteristiknya antara lain badan memanjang, perut

bulat, dan bagian bawahnya agak cembung. Termasuk ikan komersial dengan

ukuran tangkapnya sekitar 11 – 15 cm, biasanya dijual dengan kondisi masih segar

ataupun diolah menjadi produk ikan pindang dengan harga Rp 3.000,00 – Rp

5.000,00 per kilo.

4.3.4.2 Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)

Fillum : Chordata

Subfillum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Percomorphi

Famili : Scombridae

Page 69: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

22

Genus : Euthynnus

Spesies : Euthynnus affinis

Gambar 12 Ikan Tongkol (Euthynnus affinis), Dokumentasi Lapang, 2017

Pada gambar 16 dapat dilihat bahwa Ikan Tongkol ini memiliki karakteristik

pada bagian kepala memanjang dan agak meruncing, dengan mulut yang

meruncing ke bawah. Warna tubuh bagian atas berwarna biru kehitaman dan

bagian bawah berwarna abu – abu mengkilat. Ikan tongkol merupakan jenis ikan

pelagis dan perenang cepat. Ikan tongkol biasanya hidup secara bergerombol

(schooling). Ikan ini banyak tertangkap dengan ukuran sekitar 30 – 50 cm, dengan

harga mencapai Rp 16.000,00 per kilo.

4.3.4.3 Ikan Layur (Trichiurus sp.)

Ikan Layur (Trichiurus sp.) menurut taksonominya diklasifikasikan sebagai berikut

(Saanin, 1984).

Fillum : Chordata

Sub Fillum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Percomorphi

Page 70: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

23

Sub Ordo : Scrombroidea

Famili : Trichuridae

Genus : Trichiurus

Spesies : Trichiurus sp.

Gambar 13. Ikan Layur (Trichiurus sp.), Dokumentasi Lapang, 2017

Pada gambar 17 dapat dilihat bahwa Ikan Layur ini memiliki karakteristik

badan sangat panjang, pipih seperti pita terutama bagian ujung belakang ekor,

dalam bahasa inggris disebut hairtail. Ikan Layur ini memiliki mulut lebar dilengkapi

dengan gigi tangkap yang kuat dan tajam. Rahang bawah lebih besar jika

dibandingkan dengan rahang atas. Sirip punggung memanjang mulai dari atas

kepala sampai pangkal ekor. Memiliki jari – jari lemah berjumlah 105 – 134. Sirip

dubur tumbuh kurang sempurna dan berjari – jari lemah sejumlah 72 – 80 berupa

deretan – deretan duri kecil, tidak terdapat sirip perut dan garis rusuk terlihat jauh

dibagian bawah badan. Ikan Layur dalam keadaan hidup berwarna biru kegelapan,

sedangkan dalam keadaan mati ikan ini berwarna perak keabuan atau sedikit

keunguan. Bagian atas kepala berwarna ungu agak gelap. Sirip – siripnya sedikit

kekuningan atau kuning dengan pinggiran gelap.

Page 71: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

24

4.3.4.4 Ikan Tunul (Sphyreana barracuda)

Ikan Tunul (Sphyreana barracuda) menurut taksonominya diklasifikasikan sebagai

berikut ( Allen, 1999).

Fillum : Chordata

Sub Fillum : Vertebrata (Craniota)

Kelas : Fishes

Sub Kelas : Teleostei

Ordo : Malacopterygh

Familia : Sphyreanidae

Genus : Sphyreana

Spesies : Sphyreana barracuda

Gambar 14. Ikan Tunul (Sphyreana barracuda), Dokumentasi Lapang, 2017

Pada gambar 18 dapat dilihat bahwa Ikan Tunul ini memiliki karakteristik

bentuk badan memanjang hampir sama dengan Ikan Layur akan tetapi Ikan Tunul

memiliki badan yang agak gemuk dibandingkan dengan Ikan Layur. Mulut lebar

dan berwarna putih agak kehitam – hitaman. Ikan Tunul (Sphyreana barracuda)

memiliki habitat di perairan pantai sampai dengan terumbu karang (reef).

Penyebarannya sekitar perairan Indo – Pasific. Ikan ini dapat tertangkap dengan

Page 72: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

25

mencapai berat kurang lebih 10 kg per ekor dan panjang mencapai kurang lebih

120 cm. Ikan ini merupakan jenis ikan predator.

4.3.4.5 Ikan Semar ( Mene maculata )

Ikan Semar (Mene maculata ) menurut taksonominya diklasifikasikan

sebagai berikut ( Bloch and Schneider, 1801 ).

Kingdom : Animalia

Fillum : Chordata

Sub Fillum : Vertebrata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Familia : Menidae

Genus : Mene

Spesies : Mene maculata :

Gambar 15. Ikan Semar (Mene maculata ), Dokumentasi Lapang, 2017

Pada gambar 19 dapat dilihat bahwa Ikan Semar ini memiliki karakteristik

bentuk tubuh pipih posisi mulut subterminal. Mulut kecil dan bisa disembulkan.

Tipe gigi viliform, gurat sisi lengkap dan tidak terputus. Sirip petoral, ventral, anal

dan caudal lengkap. Sirip ekor cagak, sirip lemak (adipose fin). Sirip ventral

Page 73: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

26

memanjang dengan jari – jari keras yang terbagi dua. Terdapat 1 – 3 baris bintik -

bintik hitam diatas dan dibawah gurat sisi. Warna tubuh diatas gurat sisi hitam

kebiruan sementara dibawah gurat sisi berwarna keperakan. Sirip ekor dan dorsal

dan ventral berwarna hitam kebiruan sementara sirip pektoral transparan dan

sedikit berwarna coklat.

4.3.4.6 Ikan Bawal Hitam ( Formio niger )

Ikan Bawal Hitam ( Formio niger ) menurut taksonominya diklasifikasikan

sebagai berikut :

Kngdom : Animalia

Fillum : Chordata

Sub Fillum : Vertebrata

Kelas : Osteichthyes

Ordo : Perciformes

Familia : Formionidae

Genus : Formio

Spesies : Formio niger

Gambar 16. Ikan Bawal Hitam ( Formio niger ), Dokumentasi Lapang, 2017

Page 74: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

27

Pada gambar 20 dapat dilihat bahwa Ikan Bawal Hitam ini memiliki

karakteristik berbentuk sikloid, sangat kecil, gampang dikelupas dan sisik – sisik

ini meluas sampai dasar semua sirip. Sirip punggung tidak sama panjang, asalnya

didepan pertengahan badan, tetapi menjadi sirip pektoral, didahului oleh 5 – 10

duri pendek yang menyerupai pisau, berjari – jari lemah 38 – 43. Sirip dubur tidak

sama panjang. Sirip ekor berjagak kuat dengan lembaran bawah lebih panjang.

Ikan bawal termasuk ikan pemakan plankton kasar (invertebrata). Hidup di

perairan yang dasarnya berlumpur sampai dengan kedalaman 100 m, sering

masuk air payau dan membentuk gerombolan besar. Sirip – siripnya sedikit gelap.

Umumnya panjang ikan bawal hitam yang tertangkap adalah 15 – 20 cm dan

panjangnya bisa mencapai 29 cm.

Habitat dari Ikan Bawal Hitam ini sangat luas, mulai dari air laut, air payau,

dan tawar. Di sekitar muara sungai yang kadar garamnya (salinitas) sedang, Ikan

Bawal ini hidup mencari makan dengan baik. Kehidupan Ikan Bawal yang sangat

luas inilah yang memudahkan pemeliharaan diberbagai perairan yang salinitasnya

berbeda.

4.3.4.7 Cumi – Cumi ( Loligo chinensis )

Fillum : Molusca

Kelas : Chepalopoda

Ordo : Teuhoidea

Genus : Loligo

Spesies : Loligo chinensis

Page 75: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

28

Gambar 17. Cumi – Cumi ( Loligo chinensis ), Dokumentasi Lapang, 2017

Pada gambar 21 dapat dilihat bahwa cumi-cumi memiliki karakteristik

antara lain badan lunak tidak bersisik yang memanjang dan ditutupi oleh mantel

yang mempunyai dua sirip segitiga dengan delapan lengan dan dua tentakel

panjang pada bagian ujungnya. Binatang lunak yang hidupnya bergerombol ini

bersifat fototaksis positif (tertarik pada cahaya), oleh karena itu sering tertangkap

oleh purse seine yang menggunakan alat bantu cahaya. Ukuran cumi-cumi yang

tertangkap paling sering oleh purse seine adalah sekitar 15cm dengan harga jual

dalam keadaan segar adalah 23.000/kg.

4.4 Data Hasil Penelitian Alat Tangkap Mini Purse Seine di Pelabuhan

Perikanan Tasik Agung

Penelitian ini dilakukan pada alat tangkap Mini Purse Seine yang ada di

PPP Tasik Agung Rembang. Pengambilan data dilapang sebanyak 30 dengan

menggunakan beberapa variabel yang diduga dapat mempengaruhi hasil

tangkapan ikan oleh nelayan di Tasik Agung Rembang setiap kali melakukan

operasi penangkapan di laut. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah ukuran kapal (GT), kekuatan mesin (PK), jumlah ABK (orang), lama trip

(hari), lebar jaring (meter), panjang jaring (meter) dan konsumsi bahan bakar

Page 76: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

29

minyak (liter). Untuk mengetahui apakah berpengaruh atau tidaknya variabel –

variabel tersebut terhadap hasil tangkapn Nelayan, dilakukan analisis

menggunakan persamaan fungsi Cobb-Douglass.

Data produksi dan faktor masukan dianalisis dengan menggunakan analisa

fungsi produksi, dimana fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input

dan output. Bentuk fungsi produksi yang digunakan adalah Cobb – Douglass.

Selanjutnya fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk ekonometriknya.

Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independent variable)

terhadap variabel terikat (dependent variable) dilakukan dengan menggunakan

Log linier terhadap model regresi berganda untuk mensederhanakan data.

(Soekartawi, 1995). Data hasil penelitian pada alat tangkap Mini Purse Seine di

Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang dapat dilihat pada tabel 6

berikut ini :

Page 77: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

30

Tabel 3. Data Hasil Penelitian Alat Tangkap Mini Purse Seine di Pelabuhan

Perikanan Tasik Agung

No. Nama Kapal Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

1 Agung Jaya 02 2500 30 210 25 5 73.91 350 113.6

2 Tunggal Jaya 3000 30 220 25 6 75.66 300 126.9

3 Bulan Baru 02 1600 29 160 25 4 83.34 350 139.8

4 Lohjinawe 2500 24 160 24 5 75.66 210 113.45

5 Anisa 05 2000 29 210 24 4 82.68 350 135.7

6 Gunung Baru 4000 29 210 23 7 72.5 300 116.4

7 Mekar Jaya 2500 25 150 25 6 75.5 220 117.45

8 Sri Kedung 2A 3000 30 220 25 5 72.5 300 153.85

9 Karya Sejati 12 1600 21 160 20 4 75.66 250 113.45

10 Sumber Baru 13A 2500 25 150 25 5 75.72 265 117.45

11 Mulia Jaya 2000 29 200 25 4 76.99 275 126.8

12 Jaya Lumintu 5000 15 160 20 7 77.24 210 157.4

13 Putra Pelor Wojo 5 1200 29 210 25 4 76.99 270 126.8

14 Manggala Satu 2800 17 190 20 5 73.04 200 121.8

15 Kaya Sakti V 1600 30 160 25 4 72.74 280 134.3

16 Sakti Agung 01 2500 26 120 20 5 73.34 280 134.05

17 Sido Lancar Baru 3000 30 190 25 5 76.75 350 155.7

18 Mandiri 2000 14 135 20 4 87.21 300 155.5

19 Mekar Sari 2 3000 30 220 20 5 73.66 350 115.75

20 Sumber Harapan 2000 19 210 20 4 80.25 210 114.8

21 Berkah Jaya Abadi 3500 15 160 20 6 78.23 200 121.05

22 Sentosa Makmur 3000 26 160 23 5 75.66 280 137.15

23 Sumber Rezeki 01 2500 30 220 25 5 72.04 300 133.5

24 Sinar Jaya Abadi 3000 17 200 20 5 82.99 200 116.5

25 Anugrah Jaya 2000 29 210 24 4 74.52 300 135.35

26 Mutiara Abadi 1200 14 125 23 4 76.99 200 119.85

27 Kasih Setia Sejati 3000 30 160 25 5 77.19 310 130.05

28 Arjuna Sakti 3500 25 160 21 6 78.3 280 151.7

29 Makmur Abadi 2800 17 200 20 4 73.34 220 136.65

30 Azzar 3500 30 200 25 6 72.45 280 165.6

Keterangan :

Y = Produksi hasil tangkapan (kg)

Page 78: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

31

X1 = Ukuran kapal (GT)

X2 = Kekuatan Mesin (PK)

X3 = Jumlah ABK (orang)

X4 = Lama trip (hari)

X5 = Lebar jaring (meter)

X6 = Panjang jaring (meter)

X7 = BBM (liter)

4.5 Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan dari input dan

output dengan menggunakan model analisis fungsi Cobb Douglass. Sebagai

masukan (input) disini yaitu faktor - faktor produksi antara lain : ukuran kapal,

kekuatan mesin, jumlah ABK, lama trip, lebar jaring, panjang jaring, dan konsumsi

bahan bakae minyak. Sedangkan sebagai keluaran (otput) disini yaitu hasil

tangkapan dari alat tangkap Mini Purse Seine. Analisis ini dimaksudkan untuk

mengetahui hubungan antara input dan output.

Dimana :

Y = Hasil tangkapan ikan (kg)

X1 = Ukuran kapal (GT)

X2 = Kekuatan mesin (PK)

X3 = Jumlah ABK (orang)

X4 = Lama trip (hari)

X5 = Lebar jaring (meter)

X6 = Panjang jaring (meter)

X7 = BBM (liter)

Dan dapat dilihat pada tabel 7.

Page 79: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

32

Tabel 4. Hasil Analisis Hubungan Faktor Input – Output Regresi 1 pada Alat

Penangkapan Mini Purse Seine

No Variabel Koefisien Regresi

t-hitung t-tabel Signifikan

1 Ukuran kapal (X1) 0.017 0.063 2.045 0.95

2 Kekuatan Mesin (X2) 0.385 2.145 2.045 0.043

3 Jumlah ABK (X3) -0.982 -2.275 2.045 0.033

4 Lama Trip (X4) 0.088 0.305 2.045 0.764

5 Lebar Jaring (X5) -0.155 -0.201 2.045 0.843

6 Panjang Jaring (X6) 1.511 8.676 2.045 0

7 BBM (X7) 0.588 2.076 2.045 0.05

8 Konstanta 3,758

9 F Hitung 16.404

10 F Tabel 2.4638

11 R Square 0,839

Dari hasil perhitungan analisis hubungan faktor input - output pada regresi

1 diperoleh hasil bahwa variabel yang memberikan pengaruh nyata secara

signifikan adalah kekuatan mesin (X2), jumlah ABK (X3), panjang jaring (X6), dan

BBM (X7). Sedangkan variabel yang tidak memberikan pengaruh nyata secara

signifikan adalah ukuran kapal (X1), lama trip (X4), dan lebar jaring (X5). Kemudian

keempat variabel yang memberikan pengaruh nyata secara signifikan tersebut

dianalisis lagi dengan menggunakan analisis regresi 2. Pada analisis regresi 2

diperoleh hasil dan dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini :

Page 80: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

33

Tabel 8. Hasil Analisis Hubungan Faktor Input – Output Regresi 2 pada Alat

Penangkapan Mini Purse Seine

No Variabel Koefisien Regresi t-

hitung t-

tabel Signifikan

1 Kekuatan Mesin (X2) 0,421 2.711 2.045 0.012

2 Jumlah ABK (X3) -0.87 -3.161 2.045 0.004

3 Panjang Jaring (X6) 1.514 9.906 2.045 0

4 BBM (X7) 0.624 2.597 2.045 0.016

5 Konstanta 2.920

6 F- Hitung 32.007

7 F- Tabel 2.758

8 R Square 0,837

Dari hasil analisis pada regresi 2 dengan melibatkan keempat variabel

independent (X) yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependent (Y) pada regresi 1, diperoleh persamaan dengan menggunakan fungsi

Cobb – Douglass sebagai berikut :

Ln Y = 1,071 + 0,421 Ln X2 - 0,870 Ln X3 + 1,514 Ln X6 + 0,624 Ln X7

Dimana :

X2 = Kekuatan mesin (PK)

X3 = Jumlah ABK (orang)

X6 = Panjang jaring (meter)

X7 = BBM (liter)

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Koefisien regresi kekuatan mesin (X2) sebesar 0,421, menunjukkan bahwa

kekuatan mesin dalam keadaan cateris paribus (seimbang) memberikan

pengaruh positif, artinya setiap perubahan satu satuan X2 mengakibatkan

perubahan hasil Y sebesar 0,421 satuan. Jadi apabila kekuatan mesin ditambah

Page 81: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

34

1% akan mengakibatkan perubahan peningkatan hasil tangkapan yaitu sebesar

0,421%. Semakin kuat mesin kapal semakin cepat unit kapal mini purse seine

dalam melakukan kegiatan operasional penangkapan terutama saat melakukan

pelingkaran jaring sehingga ikan tidak terlepas. Daya mesin kapal akan

menentukan kecepatan kapal saat mengejar gerombolan ikan dan pelingkaran alat

tangkap pukat cincin mengelilingi gerombolan ikan yang bergerak sehingga

Nelayan harus mengoptimalkan kekuatan mesin saat proses pelingkaran alat

tangkap.

Menurut Wijopriono dan Genisa (2003), kapal dengan kecepatan yang

relatif tinggi dapat menghalangi atau menyaingi kecepatan renang ikan. Oleh

karena itu, kapal yang bergerak relatif lebih cepat dari kecepatan renang ikan akan

meningkatkan peluang tertangkapnya ikan. Dengan kekuatan mesin yang besar,

maka proses pelingkaran gerombolan ikan juga lebih cepat sehingga kemungkinan

ikan untuk lolos juga semakin kecil. Mesin yang digunakan dalam kegiatan

penangkapan armada Mini Purse Seine bermerk Mitsubishi dan Fuso berukuran

220-375 PK.

2. Koefisien regresi jumlah ABK (X3) sebesar -0,870, menunjukkan bahwa

jumlah ABK dalam keadaan cateris paribus (seimbang) memberikan pengaruh

negatif, artinya setiap perubahan satu satuan X3 mengakibatkan perubahan hasil

Y sebesar 0,870 satuan. Jadi apabila jumlah ABK ditambah 1% akan

mengakibatkan perubahan penurunan hasil tangkapan yaitu sebesar 0,870%.

Kegiatan operasional mini purse seine di PPP Tasik Agung, Rembang

menggunakan ABK sebanyak 20 sampai dengan 25 orang, dimana tiap ABK

sudah memiliki tugas sendiri.

Banyaknya tenaga keja yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan

kapasitas kapal yang dioperasikan sehingga akan mengurangi biaya melaut

Page 82: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

35

(efisien) yang diharapkan pendapatan tenaga kerja akan lebih meningkat karena

penambahan tenaga kerja proporsional (Masyhury, 1998).

3. Koefisien regresi panjang jaring (X6) sebesar 1,514, menunjukkan bahwa

lama trip dalam keadaan cateris paribus (seimbang) memberikan pengaruh positif,

artinya setiap perubahan satu satuan X6 mengakibatkan perubahan hasil Y

sebesar 1,514 satuan. Jadi apabila lama trip ditambah 1% akan mengakibatkan

perubahan penambahan hasil tangkapan yaitu sebesar 1,514%.

Menurut Rizwan dan Aprilia (2011), semakin panjang alat tangkap pukat

cincin maka luasan pelingkaran semakin luas, sehingga diharapkan ikan yang

berada dalam lingkaran tersebut akan semakin besar jumlahnya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa panjang jaring yang digunakan dalam kegiatan operasional

penangkapan mini purse seine yaitu 200-400 m. Penetapan ukuran panjang jaring

ditentukan oleh pemilik kapal / juragan darat. Peningkatan faktor produksi panjang

alat tangkap sebesar satu meter maka akan meningkatkan hasil tangkapan

Nelayan menggunakan alat tangkap mini purse seine sebesar 0,97 kg. Perbedaan

hasil tangkapan diakibatkan oleh fishing ground yang berbeda, ukuran alat

tangkap dan kekuatan mesin yang digunakan unit penangkapan purse seine.

4. Koefisien regresi BBM (X7) sebesar 0,624, menunjukkan bahwa jumlah

BBM dalam keadaan cateris paribus (seimbang) memberikan pengaruh positif,

artinya bahwa setiap perubahan satu satuan X7 mengakibatkan perubahan hasil Y

sebesar 0,624 satuan. Jadi apabila jumlah BBM ditambah 1% maka akan

mengakibatkan perubahan penambahan hasil tangkapan yaitu sebesar 0,624%.

Dengan jumlah BBM yang lebih banyak akan mempengaruhi kemampuan

kapasitas kapal dalam membawa muatan dan mempermudah laju akselerasi pada

saat penangkapan sehingga upaya kapal dalam melakukan pelingkaran jaring

dapat dilakukan dengan cepat yang membuat hasil tangkapan ikan tidak melarikan

diri (Sismadi, 2006).

Page 83: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

36

Nilai koefisien regresi maupun nilai t-hitung tidak selalu positif bisa juga

negatif. Nilai koefisien regresi positif maksudnya variabel produksi yang

dimasukkan dalam model akan mampu meningkatkan hasil tangkapan (walaupun

nilai tidak signifikan, pada saat tertentu masih dapat menghasilkan output yang

optimal). Nilai koefisien regeresi negatif menunjukkan bahwa pengaruh variabel

produksi cenderung mengalami penurunan, oleh sebab itu variabel produksi yang

bernilai negatif dapat dijadikan koreksi terhadap variabel-variabel lain yang diduga

dapat menurunkan hasil produksi.

Dari analisis dengan menggunakan variabel ukuran kapal, kekuatan mesin,

jumlah ABK, lama trip, lebar jaring, panjang jaring dan BBM diperoleh hubungan

seperti pada tabel 9, 10, 11, dan 12.

Tabel 9. Tabel ANNOVA Pada Regresi 1

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.703 7 .386 16.404 .000a

Residual .518 22 .024

Total 3.221 29

a. Predictors: (Constant), lnX7, lnX2, lnX6, lnX3, lnX5, lnX4, lnX1

b. Dependent Variable: lnY

Dari hasil uji ANNOVA pada regresi 1, didapatkan nilai Fhitung sebesar

16,404 dan nilai Ftabel sebesar 2,46 pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai Fhitung lebih

besar dari nilai Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa model produksi dapat

digunakan untuk menyelesaikan hubungan variabel terikat (Y) dengan variabel

bebas (X). Selain itu nilai signifikansi F (0,000) yang didapatkan pada tabel

ANNOVA menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

untuk menolak H0 yang bearti semua variabel independent secara simultan

Page 84: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

37

mempunyai pengaruh yang signifikasi terhadap variabel dependent dan

sebaliknya. Atau dengan kata lain semua faktor produksi teknis yang ada di alat

tangkap mini purse seine yang ada di PPP Tasik Agung Rembang memberikan

pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan Nelayan pada tingkat kepercayaan 95%.

Setelah dilakukan uji ANNOVA pada regresi 1 maka dapat disimpulkan

bahwa model produksi dapat digunakan untuk menyelesaikan hubungan antara

ketujuh variabel indepentent (X) terhadap variabel dependent (Y). Kemudian untuk

membuktikan lagi bahwa model produksi yang digunakan dapat menyelesaikan

hubungan antara variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) adalah

dengan melakukan uji ANNOVA pada regresi 2. Hasil uji ANNOVA pada regresi 2

dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini :

Tabel 10. Tabel ANNOVA Pada Regresi 2

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.695 4 .674 32.007 .000a

Residual .526 25 .021

Total 3.221 29

a. Predictors: (Constant), x7, x2, x6, x3

b. Dependent Variable: y

Uji ANNOVA pada tahap regresi 2 dilakukan dengan cara menggunakan

empat variabel independent (X) yang diduga memberikan pengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependent (Y) pada tahap regresi 1. Keempat variabel

independent tersebut adalah kekuatan mesin (X2), jumlah ABK (X3), panjang jaring

(X6), dan BBM (X7). Dari hasil uji ANNOVA pada tahap regresi 2 didapatkan hasil

nilai Fhitung sebesar 32,007 nilai Ftabel sebesar 2,76 pada tingkat kepercayaan 95%.

Nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa model

Page 85: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

38

produksi dapat digunakan untuk menyelesaikan hubungan antara variabel

dependent (Y) dengan empat variabel independent (X).

Jika F statistik < 0,05, atau F hitung > F tabel yang bearti HO ditolak artinya

semua variabel independet secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependent dan sebaliknya (Kuncoro, 2003).

Pada penelitian sebelumnya, Sofia (2010), faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi penangkapan ikan dengan menggunakan jaring insang

(rengge) di Kabupaten Tanah Laut di dapatkan hasil pengujian pengaruh

keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat diperoleh nilai F hitung

sebesar 14,162. Jika dibandingkan dengan F tabel diperoleh nilai 2,82, terlihat

bahwa nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel. Berarti secara keseluruhan

variabel bebas yang dimasukkan kedalam model berpengaruh sangat nyata

terhadap produksi penangkapan ikan.

Tabel 11 Tabel Nilai Determinasi (R2) Pada Regresi 1

Regression Statistics

Multiple R 0.916086544

R Square 0.839214555

Adjusted R Square 0.78805555

Standard Error 0.153434714

Observations 30

Dari tabel diatas terlihat ada beberapa nilai hasil dari analisa pada tahap

regresi 1 yang dilakukan diantaranya adalah Multiple R yang menerangkan tingkat

hubungan linier antara variabel bebas (X) secara keseluruhan terhadap variabel

dependent (Y). Nilai Mlutiple R sebesar 0,916 yang bearti hubungan antara

variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) sebesar 92%. Nilai R square disebut

juga koefisien determinasi, menerangkan besaran pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y). Nilai R square yang dihasilkan sebesar 0,839, itu

Page 86: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

39

artinya variabel bebas memberikan pengaruh sebesar 83,9% terhadap variabel

terikat, 16% dipengaruhi oleh faktor lain. Adjusted R square merupakan nilai R

square yang disesuaikan sehingga gambarnya lebih mendekati model dalam

populasi, nilai Adjusted R square adalah 0,79. Standart Error merupakan standart

error dari variabel terikat yang bernilai 0,15 yang artinya bahwa nilai kesalahan

dari data yang dihasilkan adalah sebesar 15%.

Berdasarkan nilai diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor produksi

memberikan pengaruh tinggi terhadap hasil tangkapan mini purse seine sebesar

0,839 dan hampir mendekati 1. Seluruh variabel bebas (Xi) yang digunakan dapat

menjelaskan nilai Y sebagai variabel terikat, yang artinya bahwa 83,9 % variasi

model produksi unit penangkapan alat tangkap mini purse seine dapat dijelaskan

dari variabel – variabel faktor produksi yang digunakan. Sehingga perubahan tiap

– tiap variabel independent secara bersama – sama dapat menyebabkan

perubahan nilai produksi unit penangkapan alat tangkap mini purse seine di

Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang.

Dari hasil analisa pada tahap regresi 2 dengan melibatkan keempat

variabel independent (X) yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependent (Y) pada tahap regresi 1, maka nilai determinasi (R2) pada

tahap regresi 2 dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini :

Tabel 12 Tabel Nilai Determinasi (R2) Pada Regresi 2

Regression Statistics

Multiple R 0.915

R Square 0.837

Adjusted R Square 0.81

Standart Error 0.14509

Observation 30

Dari tabel diatas terlihat ada beberapa nilai hasil dari analisa pada tahap

regresi 2 yang dilakukan diantaranya adalah Multiple R yang menerangkan tingkat

Page 87: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

40

hubungan linier antara variabel independent (X) secara keseluruhan terhadap

variabel dependent (Y). Nilai Mlutiple R sebesar 0,915 yang bearti hubungan

antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) sebesar 91%. Nilai R square

disebut juga koefisien determinasi, menerangkan besaran pengaruh variabel

independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Nilai R square yang dihasilkan

sebesar 0,837, itu artinya variabel bebas memberikan pengaruh sebesar 83,7%

terhadap variabel terikat, 16,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Adjusted R square

merupakan nilai R square yang disesuaikan sehingga gambarnya lebih mendekati

model dalam populasi, nilai Adjusted R square adalah 0,81. Standart Error

merupakan standart error dari variabel terikat yang bernilai 0,145 yang artinya

bahwa nilai kesalahan dari data yang dihasilkan adalah sebesar 14,5%.

Berdasarkan nilai yang dihasilkan pada tahap regresi 2 diatas maka dapat

disimpulkan bahwa faktor produksi memberikan pengaruh tinggi terhadap hasil

tangkapan mini purse seine sebesar 0,837 dan hampir mendekati 1. Keempat

variabel bebas (Xi) yang digunakan pada tahap regresi 2 dapat menjelaskan nilai

Y sebagai variabel terikat, yang artinya bahwa 83,7 % variasi model produksi unit

penangkapan alat tangkap mini purse seine dapat dijelaskan dari keempat variabel

faktor produksi yang digunakan pada tahap regresi 2. Sehingga perubahan tiap –

tiap variabel independent secara bersama – sama dapat menyebabkan perubahan

nilai produksi unit penangkapan alat tangkap mini purse seine di Pelabuhan

Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang.

Koefisien determinasi (R2) yang menunjukkan nilai hampir mendekati 1

menunjukkan bahwa angka tersebut tergolong berkorelasi tinggi, sedangkan

sisanya disebabkan oleh faktor – faktor lain yang tidak terdeteksi dalam penelitian.

Dalam memberi arti terhadap besarnya fungsi produksi hendaknya perlu ketelitian,

karena tidak semua variabel independent dapat dimasukkan dalam model

(Sugiyono, 2003).

Page 88: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

41

4.6 Pembahasan Faktor – Faktor Produksi

1. Ukuran Kapal

Bentuk dan ukuran kapal akan berpengaruh terhadap kekuatan kapal

tersebut diatas laut seperti menahan suatu ombak. Selain itu ukuran kapal

umumnya berpengaruh terhadap pergerakan kapal tersebut diatas laut. GT Kapal

untuk alat tangkap mini purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik

Agung Rembang berkisar antara 10 – 30 GT. Dari hasil perhitungan didapatkan

bahwa nilai Thitung sebesar 0,063 dan Ttabel sebesar 2,045 pada selang

kepercayaan (𝛼 = 0,05 ). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Thitung < dari nilai

Ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran kapal (GT) yang ada di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang tidak memberikan

pengaruh terhadap hasil tangkapan secara signifikan.

2. Kekuatan Mesin

Mesin merupakan penentu dalam bergeraknya suatu kapal. Tanpa mesin

maka kapal tidak akan bisa bergerak. Kekuatan mesin yang digunakan untuk kapal

mini purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang

adalah 160 – 220 PK, terdiri dari mesin utama dan mesin pendorong. Mesin utama

yang digunakan adalah Mitsubishi sedangkan mesin pendorong yang digunakan

adalah Fuso. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai Thitung sebesar 2,145

dan nilai Ttabel sebesar 2,045 pada selang kepercayaan (𝛼 = 0,05 ). Hasilnya

menunjukkan bahwa nilai Thitung > dari nilai Ttabel sehingga dapat disimpulkan

bahwa kekuatan mesin (PK) yang ada di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik

Agung Rembang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan

secara signifkan.

3. Jumlah ABK

Jumlah ABK adalah jumlah orang yang ikut melakukan operasi penangkapan

ikan di laut. Jumlah ABK di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung

Page 89: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

42

Rembang berkisar antara 20 – 25 orang. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai

Thitung sebesar 2,275 dan nilai Ttabel sebesar 2,045 pada selang kepercayaan

(𝛼 = 0,05 ). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Thitung > dari nilai Ttabel sehingga

dapat disimpulkan bahwa jumlah ABK (orang) yang ada di Pelabuhan Perikanan

Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil

tangkapan ikan secara signifikan.

4. Lama Trip

Lama trip adalah lama nelayan dalam melakukan operasi penangkapan ikan

di laut. Lama trip yang dilakukan oleh nelayan di Pelabuhan Tasik Agung adalah 4

– 7 hari trip sesuai dengan kondisi iklim yang ada. Dari hasil perhitungan

didapatkan bahwa nilai Thitung sebesar 0,305 dan nilai Ttabel sebesar 2,045 pada

selang kepercayaan (𝛼 = 0,05 ). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Thitung < dari

nilai Ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa lama trip (hari) yang digunakan

oleh nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang tidak

memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan secara signifikan.

5. Lebar Jaring

Lebar jaring merupakan jarak antara ujung bagian muka hingga ujung bagian

belakang kearah vertikal. Lebar jaring yang digunakan pada alat tangkap mini

purse seine di Pelabuhan Tasik Agung berkisar antara 70 – 87 meter. Dari hasil

perhitungan didapatkan bahwa nilai Thitung sebesar 0,201 dan nilai Ttabel

sebesar 2,045 pada selang kepercayaan (𝛼 = 0,05 ). Hasilnya menunjukkan

bahwa nilai Thitung < dari nilai Ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa lebar

jaring (meter) yang digunakan pada alat tangkap mini purse seine di Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Rembang tidak memberikan pengaruh nyata

terhadap hasil tangkapan ikan secara signifikan.

Page 90: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

43

6. Panjang Jaring

Panjang jaring merupakan jarak antara ujung bagian muka hingga ujung

bagian belakang kearah horizontal. Panjang jaring yang digunakan pada alat

tangkap mini purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung

Rembang berkisar antara 200 – 350 meter. Dari hasil perhitungan didapatkan

bahwa nilai Thitung sebesar 8,676 dan nilai Ttabel sebesar 2,045 pada selang

kepercayaan (𝛼 = 0,05 ). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Thitung > dari nilai

Ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa panjang jaring (meter) yang digunakan

pada alat tangkap mini purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung

Rembang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan secara

signifikan.

7. BBM

Bahan bakar minyak merupakan kebutuhan konsumsi dari kapal ketika

melakukan operasi penangkapan di laut. Bahan bakar minyak yang digunakan

pada kapal mini purse seine berkisar antara 113 – 165 liter. Dari hasil perhitungan

didapatkan bahwa nilai Thitung sebesar 2,076 dan nilai Ttabel sebesar 2,045 pada

selang kepercayaan (𝛼 = 0,05). Hasilnya menunjukkan bahwa nilai Thitung > dari

nilai Ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumsi bahan bakar minyak

(liter) yang digunakan pada kapal mini purse seine di Pelabuhan Perikanan Pantai

(PPP) Tasik Agung Rembang memberikan pengaruh nyata terhadap hasil

tangkapan ikan secara signifikan.

Pada penelitian sebelumnya, Sofia (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi penangkapan ikan dengan menggunakan jaring insang (rengge) di

Kabupaten Tanah Laut yaitu faktor ukuran kapal, pengalaman nelayan, jumlah

BBM, waktu aktual pengoperasian alat tangkap, trip penangkapan, umur kapal,

dan jumlah set alat tangkap, serta jenis bahan alat yang dipergunakan dalam

pengoperasian purse seine di Kabupaten Tanah Laut secara bersama-sama

Page 91: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

44

berpengaruh nyata terhadap produksi. Secara parsial, hanya jumlah BBM, waktu

aktual pengoperasian alat tangkap dan jumlah set alat tangkap yang berpengaruh

nyata terhadap produksi purse seine.

Page 92: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

1

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa faktor – faktor produksi

yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan mini purse seine adalah

kekuatan mesin (PK), jumlah ABK (orang), panjang jaring (meter), dan BBM (liter).

Sedangkan faktor produksi yang tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil

tangkapan mini purse seine adalah ukuran kapal (GT), lama trip (hari), dan lebar

jaring (meter).

2. Hasil analisis regresi 2 dengan melibatkan keempat variabel yang memberikan

pengaruh secara signifikan pada tahap regresi 1, menggunakan fungsi Cobb

Douglass diperoleh persamaan sebagai berikut :

Ln Y = 1,071 + 0,421 Ln X2 - 0,870 Ln X3 + 1,514 Ln X6 + 0,624 Ln X7, dimana

dapat dijelaskan seberapa besar pengaruh dari masing – masing faktor produksi

terhadap hasil tangkapan mini purse seine.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut :

Penggunaan alat bantu tidak dimasukkan dalam variabel yang

berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Jika ada penelitian yang mengambil tema

dan model yang sama, perlu menggunakan variabel alat bantu seperti

penggunaan lampu, jumlah GPS yang digunakan dan fish finder.

Page 93: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

1

DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa A.U.1981. Metode Penangkapan Ikan . Bogor. Yayasan Dewisri. 97.Hal.

Daniel. 2005. Studi Tentang Mekanisme Berkumpulnya Ikan Pelagis Kecil di

Sekitar Rumpon dan Pengembangannya Perikanan di Perairan

Pasuruan Provinsi Banten (Disersasi). Bogor (ID) : Program Studi

Tekhnologi Kelautan. Instintut Pertanian Bogor . 23 . Hal.

Dinas Kelautan dan Perikanan. 2013 . Profil Potensi Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Rembang . 2012 . Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Jawa Tengah . Semarang.

Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap Bogor : Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan . Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan :

Instintut Pertanian Bogor .

Gautama. 2012. Analisis Finansial Usaha Perikanan Tangkap Mini Purse Seine di

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Kabupaten Rembang.

J. Fisheries Resources Utilization Management and Technology 3 (4) :

56-65.

Iriana dan Karwadi. 2004. Strategi Pengembangan Usaha Perikanan Pelagis Kecil

di Perairan Utara Provinsi Aceh (Tesis). Bogor : Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Instintut Pertanian Bogor.

Jejunan. 2008. Efektivitas Pemanfaatan Rumpon dalam Operasi Penangkapan

Ikan di Perairan Maluku Tenggara (Tesis). Bogor. Sekolah Pasca

Sarjana. Instintut Pertanian Bogor. 78. Hal.

Kuncoro, Mudjarat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana

Meneliti dan Menulis Tesis. Erlangga. Jakarta .

Kurtner, M. H., C. J. Nachtsheim, dan J. Neter. 2004. Applied Linier Regression

Models. 4th ed. New York: Mc Grawn Hill Comparies. Inc.

Masyhuri, 1998. Usaha Penangkapan Ikan di Jawa dan Madura : Produktifitas dan

Pendapatan Buruh Nelayan, Masyarakat Nelayan, XXIV, No. 1.

Metzner. 2003. Fishing Aspirations and Fishing Capacity : Two Key Management

Issues. Int. J. Marire and Coastal law. 20 : 3-4.

Page 94: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

2

Mukhtar. 2008. Faktor – Faktor Produksi yang Mempengaruhi Produktivitas Kapal

Purse Seine. [Tesis]. Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana

Universitas Haluoleo. Kendari. 60 hlm.

Nurmaningsih Y. 2005. Studi Potensi Hasil Tangkapan Perikanan Mini Purse Seine

dan Pengembangannya di Kabupaten Bima. Bogor : Departement

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Instintut Pertanian Bogor. 98. Hal.

Rizwan., I.S dan R.M. Aprilia. 2011. Effect of Production Factors on Purse Seine

Fish Capture in the Fish Port Lampulo, Banda Aceh. Jurnal Natural

FMIPA Unsyiah. 11 (1) : 24-29.

Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS. Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media

Komputindo.

Sholicha, A.S., Rahardjo dan Sukandar. 2013. Pengaruh Panjang Jaring, Ukuran

Kapal, PK Mesin, dan Jumlah ABK terhadap Produksi Ikan pada Alat

Tangkap Purse Seine di Perairan Prigi Kabupaten Trenggalek, Provinsi

Jawa Timur. Jurnal Universitas Brawijaya. 1 (1) : 36 – 43.

Sismadi. 2006. Analisis Efisiensi Penggunaan Input Alat Tangkap Purse Seine di

Kota Pekalongan. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas

Diponegoro. Semarang. 134 hlm.

Sodhori N. 1985. Teknik Penangkapan Ikan. Bandung : Angkasa. 161. Hal.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis

Fungsi Cobb-Douglass. CV Rajawali. Jakarta.

Sudirman dan Mallawa. 2004. Kajian Perikanan Mini Purse Seine di Resasathen

Kabupaten Maluku Tenggara (Thesis). Bogor : Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Instintut Pertanian Bogor.

Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.

Suwarsih. 2011. Analisis Perikanan Purse Seine di Perairan Teluk Tomini (Suatu

Kajian Sistem). J. Ilmu. Ilmu Pertanian Agroland.Edisi Suplemen.

Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Hal. 100-1004.

Syarif dan Hudring. 2012. Pengembangan Model Sistem Dinamik untuk Mengkaji

Pengaruh Perubahan Jumlah Alat Tangkap Ikan Pelagis terhadap

Industri Cold Storage di Pelabuhan Muncar.

Teken., I. B. Dan Asnawi. 1984. Teori Mikro. Departement Ilmu – Ilmu Sosial

Ekonomi. Fakultas Pertanian Instintut Pertanian Bogor. IPB.

Page 95: ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR PRODUKSI TERHADAP IKAN …repository.ub.ac.id/7520/1/Siti Fatimah.pdf · gerombolan ikan hingga alat tangkap ini berbentuk seperti mangkuk pada akhir

3

Vont Brand. 2005. Studi Tentang Perikanan Mini Purse Seine di Lempasing,

Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung dan Prospek

Pengembangannya (Skripsi). Bogor: Departement Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan . Instintut

Pertanian Bogor. 92. Hal.

Wahyu., R. I. 1986. Model Penangkapan Ikan dengan Gill Net di Pelabuhan Ratu.

Karya Ilmiah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Instintut Pertanian

Bogor. Bogor.

Warsito. G. B. 1981. Penangkapan Ikan dengan Mini Purse Seine di Perairan Prigi

dan Sekitarnya (Karya Ilmiah). Bogor (ID): Instintut Pertanian Bogor

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. 94. Hal.

Widodo. J. Dan Suadi. 2008. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut.

Yogyakarta : Gajah Mada University. Press.

Wijopriono dan A.S. Genisa. 2003. Kajian Terhadap Laju Tangkap dan Komposisi

Hasil Tangkapan Mini Purse Seine di Perairan Pantai Utara Jawa

Tengah. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Torani. 13 (1) : 44-50.

Wiyono, E.S. and Hufiadi. 2014. Optimizing Purse Seine Fishing Operation in The

Java Sea, Indonesia. AACL Bioflux Journal. 7 (6) : 475 – 482.