bab ii tinjauan pustaka a. masalah...

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasi Menstruasi adalah periode pengeluaran cairan darah dari uterus yang disebabkan oleh rontoknya endometrium (Hamilton, 1995). Pada masa kanak – kanak ovarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat dan belum menjalankan faalnya dengan baik. Baru setelah tercapai pubertas, maka terjadilah perubahan – perubahan pada seluruh badan wanita. Pubertas terjadi pada usia 12 – 16 tahun, kejadian terpenting pada pubertas adalah timbulnya menstruasi (haid) pertama kali (menarche). Setelah terjadi menarche menstruasi akan terjadi secara siklis. Dengan pubertas ini wanita masuk dalam masa reproduksi artinya masa mendapatkan keturunan. Setelah masa reproduksi wanita masuk ke dalam klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Dalam klimakterium menstruasi berangsur – angsur akan berkurang, mula – mula menstruasi menjadi sedikit kemudian terlampaui 1 atau 2 bulan dan akhirnya berhenti sama sekali. Menstruasi (haid) yang terakhir disebut menopause. 1. Siklus Menstruasi Pada tiap siklus menstruasi FSH (follicle stimulating hormone) dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Umumnya satu folikel, kadang – kadang lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de

Upload: buitu

Post on 14-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masalah Menstruasi

Menstruasi adalah periode pengeluaran cairan darah dari uterus yang

disebabkan oleh rontoknya endometrium (Hamilton, 1995). Pada masa kanak

– kanak ovarium boleh dikatakan masih dalam keadaan istirahat dan belum

menjalankan faalnya dengan baik. Baru setelah tercapai pubertas, maka

terjadilah perubahan – perubahan pada seluruh badan wanita. Pubertas terjadi

pada usia 12 – 16 tahun, kejadian terpenting pada pubertas adalah timbulnya

menstruasi (haid) pertama kali (menarche). Setelah terjadi menarche

menstruasi akan terjadi secara siklis. Dengan pubertas ini wanita masuk dalam

masa reproduksi artinya masa mendapatkan keturunan. Setelah masa

reproduksi wanita masuk ke dalam klimakterium yaitu masa peralihan antara

masa reproduksi dan masa senium. Dalam klimakterium menstruasi berangsur

– angsur akan berkurang, mula – mula menstruasi menjadi sedikit kemudian

terlampaui 1 atau 2 bulan dan akhirnya berhenti sama sekali. Menstruasi

(haid) yang terakhir disebut menopause.

1. Siklus Menstruasi

Pada tiap siklus menstruasi FSH (follicle stimulating hormone)

dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Umumnya satu

folikel, kadang – kadang lebih dari satu, berkembang menjadi folikel de

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

graff yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH,

sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon

gonadotropin yang kedua yaitu LH (Luteinising Hormone). Produksi

kedua gonadotropin (FSH dan LH) adalah dibawah pengaruh releasing

hormones (RH) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Bila

penyalurkan releasing hormones normal berjalan baik, maka produksi

gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graff selanjutnya makin

lama menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang

mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap

endometrium yang menyebabkan endometrium tumbuh atau berproliferasi.

Adapun waktu terjadinya proses proliferasi disebut masa proliferasi.

Dibawah pengaruh LH, folikel de graff menjadi lebih matang,

mendekati permukaan ovarium dan kemudian terjadilah ovulasi

(ovum lepas dari ovarium). Setelah ovulasi terjadi dibentuklah corpus

rubrum (bewarna merah oleh karena perdarahan tersebut di atas) yang

akan menjadi corpus luteum (warnanya menjadi kuning). Di bawah

pengaruh hormon – hormon LH dan LTH (luteotropic hormones), suatu

hormon gonadotropin juga, corpus luteum menghasilkan progesteron.

Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah

berproliferasi dan menyebabkan kelenjar – kelenjarnya berkeluk – keluk

dan bersekresi (masa sekresi). Bila tidak ada pembuahan, corpus luteum

berdegenerasi dan ini mengakibatkan bahwa kadar estrogen dan

progesteron menurun. Menurunnya kadar estrogen dan progesteron

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk – keluk di endometrium.

Tampak dilatasi dan statis dengan hiperemia yang diikuti oleh spasme dan

iskemik. Sesudah itu terjadi degenerasi serta perdarahan dan pelepasan

endometrium yang nefrotik. Proses ini disebut haid atau menstruasi

(Wiknjosastro, 1999).

Beberapa jenis gangguan haid dan siklusnya adalah sebagai berikut :

a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan.

1) Hipermenore yaitu perdarahan haid yang jumlahnya banyak hingga

6 – 7 hari.

2) Hipomenore yaitu perdarahan haid dengan jumlah darah sedikit,

lamanya 1 – 2 hari.

b. Kelainan dalam siklus haid.

1) Polimenore yaitu haid terlalu sering dengan interval < 21 hari.

2) Oligomenore yaitu haid terlalu jarang dengan interval > 21 hari.

3) Amenore yaitu tidak terjadi haid.

c. Perdarahan diluar haid

Metroragia yaitu perdarahan dari vagina pada seorang wanita tanpa ada

hubungan dengan suatu siklus haid.

d. Gangguan lain yang ada hubungannya dengan haid.

1) Premenstrual tension yaitu keluhan – keluhan yang biasanya

muncul satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid

dan menghilang sesudah haid datang. Keluhan ini terdiri atas

gangguan emosional berupa irritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

kepala, perut kembung, mual, perbesaran dan rasa nyeri pada

mammae.

2) Mastodinia yaitu rasa nyeri dan pembesaran mammae sebelum

haid.

3) Mittleschmerz yaitu nyeri antara haid, terjadi sekitar pertengahan

siklus haid pada saat ovulasi. Rasa nyeri dapat disertai atau tidak

disertai dengan perdarahan yang kadang – kadang sangat sedikit

berupa getah bewarna coklat.

4) Dismenorhe

2. Dismenore

a. Pengertian

Yaitu nyeri haid menjelang atau selama haid sampai menimbulkan

gangguan aktivitas dan harus istirahat. Rasa nyeri ini sering diikuti

dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah

(Mansjoer, 2000).

b. Pembagian

Rasa sakit saat menstruasi atau dismenore terdiri dari dua

kelompok besar. Pertama dismenore primer yaitu tidak berhubungan

dengan kelainan ginekologi sedangkan yang kedua, dismenore

sekunder yang disebabkan oleh faktor ginekologi.

1) Dismenore primer.

Yaitu nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat –

alat genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

setelah menarche biasanya 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus –

siklus haid pada bulan – bulan pertama setelah menarche umumnya

berjenis anovulatoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa

nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama – sama dengan

permulaan haid dan berlangsung beberapa jam, walaupun pada

beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri

ialah kejang berjangkit – jangkit, biasanya terbatas pada perut

bawah tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha.

Bersamaan dengan rasa nyeri dapat disertai rasa mual, muntah,

sakit kepala, diare dan irritabilitas (Wiknjosastro, 1999).

a. Etiologi

Banyak etiologi telah dikemukakan untuk menerangkan

penyebab dismenore primer, tetapi patofisiologinya belum

jelas dimengerti. Beberapa faktor yang memegang peranan

sebagai penyebab dismenore primer antara lain :

1) Faktor kejiwaan

Para gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika

mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang

proses haid, mudah timbul dismenore.

2) Faktor konstitusi

Faktor ini erat hubungannya dengan faktor tersebut di atas,

dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

Faktor – faktor seperti anemia, penyakit menahun dapat

mempengaruhi dismenore.

3) Faktor obstruksi kanalis servikalis

Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan

terjadinya dismenore primer adalah stenosis kanalis

servikalis. Pada wanita dengan uterus hiperantefleksi

mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis akan tetapi

hal ini sekarang tidak dianggap sebagai faktor yang penting

sebagai penyebab dismenore. Banyak wanita menderita

dismenore tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus dalam

hiperantefleksi dan sebaliknya.

4) Faktor endokrin

Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi

pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi uterus

yang berlebihan. Faktor endokrin ini mempunyai hubungan

dengan saat tonus dan kontraktilitas otot usus. Clitheroe dan

Pickles menyatakan bahwa karena endometrium dalam fase

sekresi memproduksi prostaglandin F2 yang menyebabkan

kontraksi otot - otot polos. Jika jumlah prostaglandin yang

berlebihan dilepaskan kedalam peredaran darah, maka

selain dismenore dijumpai pula efek umum seperti diare,

nausea, muntah.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

5) Faktor alergi

Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya

hubungan antara dismenore dengan urtikaria, migrain atau

asma bronkhiale. Menurut Smith bahwa sebab alergi adalah

toksin haid.

b. Manifestasi klinis (Mansjoer, 2000)

1) Usia lebih muda.

2) Timbul setelah terjadinya siklus haid yang teratur.

3) Sering pada nulipara (wanita yang belum pernah

melahirkan).

4) Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus dan spastik.

5) Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari

pertama atau kedua haid.

6) Tidak dijumpai keadaan patologi pelvik.

7) Hanya terjadi pada siklus haid yang ovulatorik

8) Sering memberikan respon terhadap pengobatan

medikamentosa.

9) Pemeriksaan pelvik normal.

10) Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan dan nyeri

kepala.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

c. Penanganannya

1) Penerangan dan nasehat

Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenore adalah

gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan.

Hendaknya diberikan penjelasan dan diskusi mengenai cara

hidup, pekerjaan, kegiatan dan lingkungan penderita.

Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya

tabu atau tahayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat

– nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup,

dan olah raga mungkin berguna, kadang – kadang

diperlukan psikoterapi.

2) Pemberian obat analgesik

Dewasa ini banyak beredar obat – obat analgesik yang

dapat diberikan sebagai etrapi simptomatik. Jika rasa

nyerinya berat diperlukan istirahat ditempat tidur dan

kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi

penderitaan. Obat analgesik yang sering digunakan adalah

preparat kombinasi aspirin, fenasetin dan kafein.

3) Terapi hormonal

Tujuannya yaitu menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat

sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa

gangguan ini benar – benar dismenore primer atau untuk

memungkinkan penderita melaksanakan aktivitas pada

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai

dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi

kontrasepsi.

4) Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin

Pengobatan ini hendaknya diberikan sebelum haid mulai

satu sampai tiga hari sebelum haid dan hari pertama haid.

Adapun yang termasuk golongan ini adalah indometasin,

ibuprofen dan naproksen.

5) Dilatasi kanalis servikalis

Dapat memberikan keringanan karena memudahkan

pengeluaran darah haid dan prostaglandin di dalamnya.

Neurektomi prasakral (pemotongan urat saraf sensorik

antara uterus dan susunan saraf pusat). Ditambah dengan

neurektomi ovarial (pemotongan urat saraf sensorik yang

ada di ligamentum infundibulum) merupakan tindakan

terakhir apabila usaha – usaha lain gagal.

2) Dismenore sekunder

Yaitu nyeri haid yang disebabkan adanya kelainan anatomis

ginekologi (Mansjoer, 2000). Misalnya endometriosis, fibroid,

adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengkapan abnormal

antara organ didalam perut dan pemakaian IUD (Medicastore,

2008)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

a. Manifestasi klinis dari dismenore sekunder menurut (Mansjoer,

2000) yaitu : 1) Usia lebih tua; 2) Cenderung timbul setelah dua

tahun siklus haid teratur; 3) Tidak berhubungan siklus dengan

paritas; 4) Nyeri sering terasa terus – menerus; 5) Nyeri

dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan keluarnya

darah; 6) Berhubungan dengan kelainan pelvik; 7) Tidak

berhubungan dengan adanya ovulasi; 8) Sering kali

memerlukan tindakan operatif.

b. Penanganannya

Yaitu tergantung pada penyebab dari dismenore sekunder itu

sendiri. Yang disebabkan oleh endometriosis dapat diberikan

obat anti inflamasi nonsteroid dan inhibitor sintesis

prostaglandin. Dapat juga dilakukan pembedahan, tapi ini

merupakan usaha yang terakhir. Untuk yang disebabkan oleh

infeksi dapat diberikan antibiotik (Mansjoer, 2000).

B. Nyeri

1. Pengertian

Nyeri adalah suatu mekanisme protektif bagi tubuh, yang timbul

bilamana jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut

bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut (Guyton, 1991).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

2. Penanganan nyeri secara farmakologis

Penanganan nyeri yang di alami oleh individu dapat melalui

intervensi farmakologis, dilakukan kolaborasi dengan dokter atau pemberi

perawatan utama lainnya pada pasien. Obat –obatan yang biasanya

digunakan adalah antiinflamasi nonsteroid. Obat – obatan ini dapat

menurunkan nyeri dan menghambat produksi prostaglandin dari jaringan –

jaringan yang mengalami trauma dan inflamasi yang menghambat reseptor

nyeri untuk menjadi sensitif terhadap stimulus menyakitkan sebelumnya.

Contoh obat anti inflamasi nonsteroid adalah aspirin, ibuprofen

(Smeltzer & Bare, 2001).

3. Penanganan nyeri secara nonfarmakologis menurut Smelter & Bare (2001)

terdiri dari : 1) Masase kutaneus; 2) Terapi es dan panas; 3) TENS;

4) Distraksi; 5) Relaksasi; 6) Imajinasi.

a. Masase kutaneus

Masase adalah stimulais kutaneus tubuh secara umum, sering

dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat

pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot.

b. Terapi es dan panas

Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat

sensivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cidera

dengan menghambat proses inflamasi. Sedangkan penggunaan

panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan

mempercepat penyembuhan.

c. TENS ( Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation )

TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor

tidak nyeri (non – nesiseptor) dalam area yang sama seperti pada

serabut yang mentransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit

yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang dipasang pada

kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau

mendengung pada area nyeri.

d. Distraksi

Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan

nyeri.

Contoh : menyanyi, berdoa, menceritakan gambar / foto dengan

kertas, mendengarkan musik dan bermain suatu permainan.

e. Relaksasi

Merupakan tehnik pengendoran atau pelepasan ketegangan

Contoh : bernafas dalam – dalam dan pelan.

f. Imajinasi

Merupakan khayalan atau membayangkan hal yang lebih baik

khususnya dari rasa nyeri yang dirasakan.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

4. Skala Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri

yang dirasakan oleh individu (Tamsuri, 2006)

0 1 2 3 4 5

Tidak ada Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri

Nyeri ringan sedang hebat sangat paling

Hebat hebat

Gambar 2.1. Skala intensitas nyeri Wong Bakers dalam Tamsuri (2006)

Contoh skala nyeri sederhana dalam bentuk numerik menurut Wong

Bakers dalam Tamsuri (2006) adalah nyeri ringan dalam skala 0 sampai 1,

nyeri sedang dalam skala 2 sampai 3, nyeri hebat dalam skala 4 sampai 5.

C. Terapi Musik

1. Pengertian

Musik adalah kesatuan dari kumpulan suara melodi, ritme dan

harmoni yang dapat membangkitkan emosi. Terapi adalah serangkaian

upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang. Terapi

musik adalah sebuah terapi kesehatan yang menggunakan musik untuk

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

meningkatkan atau memperbaiki kodisi fisik, kognitif, dan sosial bagi

individu dari berbagai kalangan usia (Pratiwi, 2008).

2. Tujuan terapi musik

Secara garis besar tujuan terapi musik adalah (Pratiwi, 2008) :

a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan

Ketika seseorang mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di

otak pendengar dapat diperlambat atau dipercepat sehingga kinerja

sistem tubuh pun mengalami perubahan.

b. Mengendalikan stres

Musik mampu mengatur hormon – hormon yang mempengaruhi stres

seseorang, serta mampu meningkatkan daya ingat Musik dan kesehatan

memiliki kaitan erat, dan tidak diragukan lagi bahwa dengan

mendengarkan musik kesukaan mampu membawa dalam mood yang

baik dengan waktu yang singkat.

c. Mengurangi rasa sakit

Musik juga memiliki kekuatan untuk mempengaruhi denyut jantung

dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan volumenya.

Makin lambat tempo musik, denyut jantung semakin lambat dan

tekanan darah menurun. Akhirnya pendengar pun terbawa dalam

suasana rileks, baik itu pada pikiran maupun pada tubuh. Sehingga rasa

sakit yang dirasakan pasien dapat berkurang.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

d. Mengekspresikan perasaan

Terapi musik sangat efektif dalam meredakan kegelisahan dan stres,

mendorong perasaan rileks serta meredakan depresi. Terapi musik

membantu orang – orang yang memiliki masalah emosional dalam

mengeluarkan perasaan mereka, membuat perubahan positif dengan

suasana hati, membantu memecahkan masalah, dan memperbaiki

konflik. Hal ini telah berhasil digunakan oleh sebuah institut selama

mereka melakukan sesi terapi grup.

e. Meningkatkan memori

Efek yang menyembuhkan dari terapi musik tidak hanya terbatas pada

kesehatan mental. Telah dilakukan pula observasi di rumah sakit, yang

dilakukan pada pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung,

diabetes dan kanker, musik juga memiliki kekuatan. Sebagai

pelengkap dalam perawatan di panti rehabilitasi, terapi musik

sepertinya memberi kekuatan komunikasi dan ketrampilan fisik, begitu

pula perannya dalam memperbaiki fungsi, baik fisik maupun mental,

dari para penderita dengan gangguan syaraf atau gangguan mental.

Dalam hal belajar, berbicara dan mendengarkan masalah, terapi musik

juga memiliki peran tersendiri.

f. Mempercepat rehabilitasi fisik

Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang

mengalami sakit berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-

orang jompo, termasuk penderita alzheimer dan bentuk lain dimensia.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan AIDS,

stroke, parkinson serta kanker. Selain itu, terapi musik juga berguna

untuk mendukung keluarga dan individual layaknya pasien.

3. Manfaat musik

Menikmati musik memang mengasyikkan dan ternyata musik

mempunyai manfaat antara lain (Maxmillion, 2008) :

a. Effect mozart (efek mozart)

Adalah salah satu istilah untuk efek yang bisa dihasilkan sebuah musik

yang dapat meningkatkan intelegensia seseorang. Sudah terbukti

bahwa bila seorang anak sudah sedini mungkin diperkenalkan dengan

musik, maka tingkat intelegensinya rata – rata akan lebih tinggi

dibanding dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada

musik. Musik klasik juga bermanfaat untuk ibu hamil dan bayi yaitu

mencerdaskan bayi dan juga bisa memberi ketenangan yang tentram

untuk ibu yang mengandung.

b. Refresing (refresing)

Kadang saat pikiran sedang bosan dan tidak tahu apa yang akan

dilakukan maka dengan mendengarkan musik walaupun sejenak segala

pikiran pun dapat kembali segar. Hasilnya kita akan bersemangat

kembali mengerjakan sesuatu yang tertunda.

c. Motivation (motivasi)

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

tertentu. Apabila ada motivasi, semangatpun akan muncul dan segala

kegiatan bisa dilakukan. Contohnya saat apel pagi yang diwajibkan

menyanyikan lagu wajib nasional semata – mata hanya untuk

menimbulkan motivasi mencintai negeri, mengenang jasa pahlawan

dan memberi semangat baru bagi pesertanya.

d. People attitude (kepribadian seseorang)

Pengembangan kepribadian seseorang juga mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh jenis musik yang didengar. Kalau sewaktu kecil

senang mendengarkan lagu – lagu anak – anak, waktu sudah besar

akan memilih sendiri jenis musik yang disukai seperti rock, metal,

blues, jazz, dan lain – lain. Pemilihan jenis musik yang disukai dapat

membantu memberikan nuansa hidup yang dibutuhkan, misalnya agar

tenang dapat mendengarkan lagu jazz, agar semangat dapat

mendengarkan lagu rock atau metal dan agar santai dapat

mendengarkan lagu blues atau reggae.

e. Therapy (terapi)

Untuk orang sakit, mendengarkan musik dapat menjadi terapi yang

diharapkan dapat mengarahkan pada pemulihan tubuh.

f. Communication (komunikasi)

Sebagai bahasa yang universal, musik mampu menyampaikan berbagai

pesan keseluruh bangsa tanpa harus memahami bahasanya. Buktinya

event – event sedunia tidak pernah meninggalkan musik sebagai

pengantarnya.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

4. Jenis jenis musik

Jenis – jenis musik antara lain adalah (Campbell, 2001)

a. Musik klasik

Memiliki kejernihan, keanggunan dan kebeningan. Musik ini mampu

memperbaiki kosentrasi dan ingatan.

b. Musik romantik

Menekankan ekspresi dan perasaan, seringkali memunculkan tema –

tema individualisme. Musik semacam ini paling baik digunakan untuk

meningkatkan simpati, rasa sependeritaan dan kasih sayang.

c. Musik impresionis

Didasarkan pada kesan – kesan dan suasana hati musikal yang

mengalir bebas, dan menimbulkan imaji – imaji seperti mimpi.

Seperempat jam lamunan musikal diikuti dengan beberapa nenit

peregangan dapat membuka impuls – impuls kreatif dan membuat

seseorang bersentuhan dengan alam tak sadar.

d. Musik jazz

Musik yang muncul dari dataran Afrika ini membawa kegembiraan

dan memberi ilham, melepaskan rasa gembira maupun kesedihan

mendalam, membawa kecerdasan dan menegaskan kemanusiaan

bersama.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

e. Musik salsa

Mempunyai ketukan dan ritme yang hidup yang dapat membuat

jantung makin cepat, meningkatkan pernapasan, dan membuat seluruh

tubuh bergerak.

f. Musik Rock

Dapat menggugah nafsu, merangsang gerakan aktif, melepaskan

ketegangan dan menutup rasa sakit. Musik tersebut dapat juga

menciptakan ketegangan, stres dan rasa sakit didalam tubuh apabila

kita tidak dalam suasana batin untuk dihibur secara energetik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan musik untuk

mengontrol nyeri adalah (Potter, 2001) :

a. Sesuaikan musik dengan selera klien, umur dan latar belakang.

b. Gunakan earphone agar tidak mengganggu klien dan membantu klien

berkonsentrasi pada musik.

c. Jika nyeri sedang akut, tingkatkan volume musik dan jika nyeri

berkurang, kurangi volume.

d. Biarkan klien berkonsentrasi pada musik dan mengikuti irama dengan

mengetuk – ketukkan jarinya atau menepuk – nepuk paha.

Prosedur dalam menggunakan musik untuk mengurangi nyeri :

a. Tanyakan kepada individu itu tentang musik kesukaannya.

b. Anjurkan pasien untuk rileks selama 5 menit.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

c. Atur volumenya, jika nyeri sedang akut volume dapat ditinggikan,

setelah nyeri berkurang dapat dikurangi volumenya.

d. Berikan earphone agar individu itu dapat menikmati musiknya atau

dapat menggunakan radio, CD, tape player atau mp3 player agar lebih

mudah memilih dan memutar lagu yang disukai.

e. Biarkan selama 10 menit agar individu berkonsentrasi pada musik

sehingga bisa mengurangi nyerinya.

D. Remaja

1. Pengertian

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere

yang berarti tumbuh menjadi dewasa

2. Ciri – ciri remaja :

Remaja dapat dibagi 3 kategori yaitu remaja awal (10 – 13 tahun),

remaja tengah (13 – 15 tahun), remaja akhir (15 – 19 tahun).

Adapun ciri – ciri perkembangannya adalah :

a. Ciri khas remaja awal

1) Lebih dekat dengan teman sebaya

2) Ingin bebas

3) Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir

abstrak

b. Ciri khas remaja tengah

1) Mencari identitas diri

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

2) Timbulnya keinginan untuk berkencan

3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam

4) Mengembangkan kemampuan untuk berfikir abstrak

5) Berkhayal tentang aktivitas seks

c) Ciri khas remaja akhir

1) Mengungkapkan kebebasan diri

2) Lebih selektif dalam memilih teman kencan

3) Dapat mewujudkan teman kencan

3. Ciri Utama dalam Perkembangan Remaja (Hurlock, 1999)

a. Adanya kesadaran akan adanya perubahan – perubahan dalam

kenyataan dirinya sebagai makhluk biologis. Terutama adanya

perubahan – perubahan pada bentuk tubuh sebagai akibat adanya

perubahan fisiologis karena bekerjanya kelenjar – kelenjar tertentu

yang menjadi lebih efektif.

b. Sejak masa anak sekolah sampai tiba masa remaja, anak yang menjadi

remaja merasakan adanya keterikatan kepada kelompok sebayanya

dalam lingkup Heteroxesualitas.

c. Timbulnya dorongan untuk mencapai kebebasan pribadi dalam usaha

memantapkan status dirinya dalam lingkungan hidupnya sebagai

individu yang berdiri sendiri (a separate self).

d. Adanya keinginan remaja untuk memantapkan filsafat hidupnya dan

pola hidup tertentu berdasarkan kesatuan norma kehidupan yang

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

dianutnya yang akan dijadikan pedoman didalam bertingkah laku

dalam perkembangan sebagai manusia biasa.

4. Tugas Perkembangan Remaja (Hurlock, 1999)

Tugas perkembangan remaja dalam proses perkembangannya dalam

melampui masa percobaan untuk mencapai kedewasaan.

a. Menerima kenyataan fisiknya serta menggunakan seefektif –

efektifnya.

Tujuan dari tugas perkembangan ini adalah bangga, toleran akan

kenyataan tubuhnya, sehingga ia menunjukkan usaha – usaha

perawatan yang efektif, misalnya menunjukkan sikap yang positif

dalam usaha mempercantik diri (groming) sehingga ia menemukan

kepuasan pribadi.

b. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman – teman

sebaya laki – laki ataupun perempuan.

Dimana mempunyai tujuan yaitu dengan belajar melihat suatu

kenyataan anak perempuan adalah wanita dan sebaliknya anak laki –

laki adalah laki – laki. Mereka harus dapat bekerja sama dengan teman

sebaya sejenis maupun dengan teman yang berlainan jenis dengan

dirinya. Didalam pergaulan sosial ini perlu adanya pemahaman akan

apa yang disebut dengan perasaan pribadi, disamping adanya suatu

kenyataan untuk belajar menjadi pemimpin tanpa adanya suatu sikap

dominasi. Untuk itu remaja perlu menjadi orang yang toleran dalam

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

lingkup hak dan kewajiban diri sendiri diantara hak dan kewajiban

orang lain, dan orang lain ini datang dari dua jenis yang berbeda.

c. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita

Hakikat dari tugas ini adalah menerima dan belajar berperan secara

sosial sebagai pria atau wanita dewasa.

d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya.

Prinsip dasar dari tugas ini adalah seseorang harus bebas dari sifat

kekanak – kanakan (childish) dan ketergantungan pada orang tua.

Mengasihi orang tua tidak berarti kita terikat pada mereka,

menghormati orang dewasa lain bukan berarti kita terikat kepadanya

seumur hidup.

e. Mencapai adanya jaminan dan kebebasan ekonomi.

Tujuan dari tugas ini adalah adanya kemampuan untuk dapat hidup

sendiri atas kemampuan dan tenaga sendiri. Tugas ini penting bagi laki

– laki namun begitu tidak berarti tidak penting bagi perempuan.

f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk sesuatu jabatan atau pekerjaan.

Tugas ini dimaksudkan dapat memilih dan mempersiapkan sesuatu

jabatan yang sesuai dengan kemampuan remaja. Pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuan akan memudahkan seseorang mencapai

kebahagiaan dalam hidup.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

g. Mempersiapkan diri untuk kehidupan perkawinan dan keluarga.

Maksud dari tugas ini adalah mengembangkan sikap positif terhadap

kehidupan keluarga dan mempunyai anak. Tugas khusus bagi anak

atau remaja wanita, mereka harus mempersiapakan diri belajar tentang

pengelolaan rumah tangga dan cara serta usaha merawat dan

membimbing anak. Bagi anak laki – laki untuk mempunyai pekerjaan

dan usaha sendiri secepatnya merupakan salah satu tugas khusus untuk

dapat mencapai tugas perkembangan ini.

h. Memperkembangkan ketrampilan intelek dan konsep yang diperlukan

dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Tugas perkembangan ini menggambarkan tentang kemampuan serta

ketrampilan intelek untuk mengembangkan konsep – konsep yang

menyangkut hukum, ekonomi, politik, geografi, hakikat manusia, dan

lembaga – lembaga sosial yang ada dalam kehidupan dunia dewasa ini.

Disamping itu mereka perlu pula mengembangkan ketrampilan

berbahasa dan berbicara dengan baik serta mengembangkan

kemampuan berfikir yang mantap untuk dapat memecahkan masalah

kehidupan secara efektif sesuai dengan tuntutan masyarakat dimana

mereka hidup

i. Adanya keinginan dan kemampuan untuk mancapai tanggung jawab

sosial.

Hakikat dari tugas ini adalah masalah tanggung jawab sosial

menyangkut masalah nilai, etika, dan masalah karakter dalam

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

kecenderungan berbuat sesuatu yang baik dan buruk. Dengan kata lain

hakikat dari tugas ini yaitu mengembangkan diri menjadi seorang

dewasa yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dan

bangsa yang selalu memperhitungkan nilai – nilai sosial dalam tingkah

laku secara pribadi.

j. Memperoleh suatu sistem kesatuan norma hidup yang dijadikan

pedoman dalam tindakan – tindakan dan pandangan hidup.

Hakikat dari tugas ini bahwa remaja harus memahami norma – norma

yang berlaku dalam masyarakatnya. Remaja harus sadar

memperkembangkan dan merealisasikan norma norma hidup itu dalam

perbuatan dan tindakannya.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

E. Kerangka Teori

Dari tinjauan teori yang telah ada dapat dilihat kerangka teori sebagai berikut :

Gambar 2.2. Kerangka Teori Smeltzer & bare (2001), Wiknjosastro (1999).

Tingkat dismenore a. Ringan b. Sedang c. Berat

Penatalaksanaan : 1. Farmakologi

Memakai obat – obatan analgetik

2. Non farmakologi a. Masase

kutaneus b. Terapi es dan

panas c. TENS d. Distraksi

- Menyanyi - Berdoa - Bermain

suatu permainan

- Mendengarkan musik

e. Relaksasi f. Imajinasi

Faktor penyebab : a. Faktor kejiwaan b. Faktor konstitusi c. Faktor obstruksi

kanalis servikalis d. Faktor endokrin e. Faktor alergi

Dismenore

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Menstruasidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-efebruarwe... · dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang menimbulkan beberapa

F. Kerangka konsep

Dari kerangka teori yang ada maka dibuat konsep penelitian sebagai berikut :

Variabel independen Variabel Dependen

Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian

G. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independent (variabel bebas) adalah sebelum terapi musik dan

sesudah terapi musik.

2. Variabel dependent (variabel terikat) adalah perubahan tingkat dismenore.

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh terapi musik terhadap tingkat

dismenore pada remaja putri di SMK Pati Unus Kecamatan Karangawen.

Terapi musik

Dismenore Tingkat nyeri