bab ii. tinjauan pustaka 2.1. tanaman kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/bab ii.pdf · masa dormansi...

13
5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentang Solanum tuberosum L merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang merupakan salah satu makanan pokok penting di Eropa. (Pratama, 2013). Pada tanaman kentang menghasilkan umbi yang berasal dari perkembangan batang bawah tanah. Umbi ini terdiri dari penyimpanan air (80%), protein (2%), dan karbohidrat (17%). Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu jenis tanaman sayuran semusim karena hanya berproduksi satu kali kemudian akan mati.umur kentang tergolong pendek + 90 hari dan berbentuk perdu/semak. Macam-macam umbi berdasarkan warna kulit dan jenis umbinya dapat digolongkan menjadi tiga golongan varietas kentang, yaitu kentang kuning (Granola, Cipanas, Cosima, Segunung, Thung, Cattela, Agria) kentang putih (Marita, Diamant), dan kentang merah (Desiree, Kondor). Selain itu juga terdapat beberapa varietas lain yang tidak termasuk ketiga golongan tersebut seperti Draga, Cardinal, Alpha, Atlante dan lain-lain (Aini, 2012). 2.2. Morfologi Tanaman Kentang Kentang mempunyai batang berongga berbentuk segiempat, batang kentang berkisar 50-120 cm dan tidak berkayu. batang kentang berwarna hijau hingga kemerah-merahan atau keunguan. Batang tanaman kentang memiliki dua tipe yaitu batang yang tumbuh diatas tanah (aerial) dan batang yang tumbuh di bawah tanah (underground). Batang yang tumbuh dibawah tanah terdiri dari stolon dan umbi yang memiliki fungsi serupa dengan batang

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Kentang

Solanum tuberosum L merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang

memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula.

Umbi kentang merupakan salah satu makanan pokok penting di Eropa.

(Pratama, 2013). Pada tanaman kentang menghasilkan umbi yang berasal

dari perkembangan batang bawah tanah. Umbi ini terdiri dari penyimpanan

air (80%), protein (2%), dan karbohidrat (17%).

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu jenis tanaman

sayuran semusim karena hanya berproduksi satu kali kemudian akan

mati.umur kentang tergolong pendek + 90 hari dan berbentuk perdu/semak.

Macam-macam umbi berdasarkan warna kulit dan jenis umbinya dapat

digolongkan menjadi tiga golongan varietas kentang, yaitu kentang kuning

(Granola, Cipanas, Cosima, Segunung, Thung, Cattela, Agria) kentang putih

(Marita, Diamant), dan kentang merah (Desiree, Kondor). Selain itu juga

terdapat beberapa varietas lain yang tidak termasuk ketiga golongan tersebut

seperti Draga, Cardinal, Alpha, Atlante dan lain-lain (Aini, 2012).

2.2. Morfologi Tanaman Kentang

Kentang mempunyai batang berongga berbentuk segiempat, batang

kentang berkisar 50-120 cm dan tidak berkayu. batang kentang berwarna

hijau hingga kemerah-merahan atau keunguan. Batang tanaman kentang

memiliki dua tipe yaitu batang yang tumbuh diatas tanah (aerial) dan batang

yang tumbuh di bawah tanah (underground). Batang yang tumbuh dibawah

tanah terdiri dari stolon dan umbi yang memiliki fungsi serupa dengan batang

Page 2: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

6

diatas tanah. Batang tanaman berfungsi sebagai jalan zat–zat hara dari tanah

ke daun dan untuk menyalurkan hasil fotosintesis dari daun kebagian tanaman

yang lain (Setiadi, 2009)

1

2

3 4

Gambar 1. Tanaman KentangGranolaKembang (Dokumentasi Pribadi)

Keterangan:(1) Daun tanaman Kentang berwarna hijau berbentuk oval; (2) Batang tanaman Kentang; (3) Akar tanaman Kentang; (4)Umbi tanaman Kentang.

Daun tanaman kentang adalah daun majemuk yang terdiri atas tangkai

daun utama, anak daun primer, dan anak daun sekunder yang tumbuh

diantara anak daun primer dan pada bagian daun kentang petiol adalah

bagian bawah pasangan daun primer. Daun pada tanaman kentang yang

rimbun terletak berselang seling pada batang tanaman, berbentuk oval

dengan tulang daun menyirip dan ujung daun yang runcing. Bunganya

merupakan bunga sempurna, ukurannya kecil, memiliki warna yang

bervariasi kuning dan ungu,tumbuh pada ketiak daun teratas (Setiadi,2009).

Page 3: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

7

Gambar 2. Daun Tanaman Kentang(Dokumentasi Pribadi)

Tanaman kentang memiliki akar tunggang dan serabut. Akar tunggang

bisa menembus sampai kedalaman 45 cm dan juga memiliki akar serabut

yang tumbuh menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah. Akar

tersebut berwarna putih, halus dan ukuranya sangat kecil, dari akar- akar ini

ada akar yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi

(stolon) dan menjadi umbi (Setiadi,2009). Umbi kentang adalah umbi batang

yang terbentuk dari pembesaran pada stolon. Umbi kentang mengandung

sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Bentuk umbi, warna daging umbi,warna kulit umbi, dan mata tunas

bervariasi menurut varietas kentang. Umbi kentang memiliki bentuk yang

bermacam- macam seperti bulat, lonjong, meruncing, atau mirip ginjal dan

memiliki ukuran kecil hingga besar. Mata tunas umbi terletak pada kulit umbi

yang tersusun spiral, dengan jumlah berkisar antara 2 sampai 14 mata tunas

(Pitojo, 2004). Umbi dapat mengeluarkan tunas yang nantinya akan membentuk

cabang – cabang baru, umbi inilah yang nantinya akan dipakai sebagai benih

untuk penanaman selanjutnya. Pada umbi yang masih muda, sel–sel kulit

membelah dengan cepat, hal tersebut dapat ditandai dengan kulit yang mudah

terkelupas. sedangkan pada umbi yang sudah tua, sel–sel kulit tidak membelah

dan kulit melekat erat sehingga tidak mudah mengelupas.

Page 4: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

8

Gambar 3. Umbi Kentang (Dokumentasi Pribadi)

2.3. Benih Kentang

Benih kentang merupakan bagian dari tanaman yang berupa umbi

tetapi bukan dalam bentuk biji botani (True Potato Seed) yang digunakan

untuk memperbanyak atau mengembangbiakkan tanaman kentang. Pola

perbanyakan benih kentang bermutu mengikuti pola perbanyakan satu

generasi (one generation flow) dengan perbanyakan secara vegetatif

menggunakan umbi atau stek sebagai benih. Perbanyakan benih kentang

bermutu dilaksanakan melalui sistem sertifikasi dan dilakukan oleh produsen

atau instansi pemerintah yang memiliki sertifikat kompetensi dan /atau yang

memiliki sertifikat sistem manajemen mutu dibidang perbenihan

hortikultura.

Benih kentang yang baru dipanen tidak bisa langsung ditanam,

karena mengalami dormansi. Oleh karena itu benih yang baru dipanen harus

disimpan digudang. Penyimpanan tersebut berlangsung hingga masa

dormansi benih berakhir. Masa dormansi kentang dapat dibedakan antara 3

bulan sampai lebih dari 5 bulan (Dick V,2007). Lama dormansi pada kentang

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kultivar ,keadaan cuaca,

tempat penanaman selama masa pertumbuhan, umur umbi dilapangan dan

Page 5: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

9

keadaan tempat penyimpanan (Prasetya,2011). Masa dormansi juga

berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen

umbi maka semakin lama masa dormansinya.

Umbi kentang yang disimpan pada suhu rendah akan lebih lama

dormansinya dibandingkan dengan kentang yang disimpan pada suhu lebih

tinggi. Dormansi umbi kentang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.

hormon-hormon dalam kuncup atau mata tunas umbi yang menentukan

pembentukan dan mengakhiri masa dormansi. Keuntungan adanya dormansi

adalah dapat mempertahankan umur benih kentang menjadi lama dan

merupakan mekanisme kentang agar dapat mempertahankan hidup,

sedangkan kelemahan dormansi diantaranya adalah benih kentang tidak

dapat ditanam sepanjang tahun dan membutuhkan waktu yang lama untuk

benih tersebut bertunas, sehingga dibutuhkan cara untuk mematahkan

dormansi benih kentang. Salah satunya adalah dengan perlakuan secara

kimia yaitu menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti sitokinin dan

giberelin.

Sistem perbenihan kentang di Indonesia yang ada saat ini terdiri dari

lima kelas benih, yaitu G0, G1, G2, G3 dan G4. Kelas benih G0 sampai G3

Merupakan kelas benih sumber, sedangkan kelas benih G4 merupakan benih

sebar (Mulyono, Syah, Sayekti dan Hilan, 2017). Budidaya kentang G2,G3

dan G4 sama dengan budidaya kentang G1,hanya saja penangkaran bibit G2,

G3 dan G4 dilakukan di lapang.

Menurut Direktorat Perbenihan Hortikultura (2014) benih kentang

bermutu dimulai dari kelas Benih Sejenis (BS), Benih Dasar (BD/ G0),

Page 6: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

10

Benih Pokok (BP/G1) dan Benih Sebar (BR/G2), dengan klasifikasi

sebagai berikut:

a. BS yaitu benih generasi awal yang diproduksi dari benih inti.

Benih jenis ini berupa planlet, stek dari planlet dan umbi mikro yang

terjamin kebenaran varietasnya berdasarkan rekomendasi dari

pemilik varietas dan bebas dari patogen.

b. BD atau G0 merupakan hasil perbanyakan dari kelas BS.

Perbanyakan G0 harus dilaksanakan dirumah kasa kedap serangga

dan harus memenuhi standar mutu.

c. BP atau G1 merupakan hasil perbanyakan dari G0 atau diperbanyak

dari kelas benih yang lebih tinggi. Perbanyakan G1 dilaksanakan

didalam rumah kasa kedap serangga dan harus memenuhi standar.

d. BR atau G2 merupakan hasil perbanyakan dari G1 atau diperbanyak

dari kelas benih yang lebih tinggi. Perbanyakan G2 dilaksanakan

dilapangan dan harus memenuhi standar mutu.

2.4. Plantlet

Menurut Gardner (2008), Kultur meristem merupakan salah satu

teknik perbanyakan in vitro yang dilakukan untuk mendapatkan tanaman

bebas penyakit sistemik, terutama virus dari tanaman yang terinfeksi.

Plantlet yang terbentuk dari kultur meristem, selanjutnya dilakukan induksi

umbi mikro yang dapat dijadikan umbi sebagai solusi penyediaan benih

sumber kentang bermutu.

2.5. Stek

Stek merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk

Page 7: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

11

memproduksi bibit kentang secara cepat. Menurut A,Kasno (2009), Stek

dilakukan dengan materi yang tersedia serta tujuan yang akan dicapai. Stek

tunas umbi dilakukan dengan tujuan mendapatkan nisbah tanaman berumbi,

stek ketiak daun dapat dilakukan untuk mengurangi penyakit umbi yang

terbawa dari tanah, biasanya dilakukan pada tanaman hampir dewasa. Selain

itu, Stek batang dan stek buku tunggal juga dapat dilakukan memproduksi

benih kentang.

2.6. Pupuk Daun

Pupuk daun merupakan pupuk yang diaplikasikaskan pada daun

tanaman untuk mensuplai unsur hara yang dibutuhkan. Selain itu, Aplikasi

pemupukan melalui daun dapat digunakan untuk memulihkan tanaman

akibat stress lapang setelah di transplantasi dan akibat cekaman cuaca

(A,Kasno 2009). Pada daun muda penyerapan pupuk daun lebih efektif

dibangdingkan dengan daun tua (Aribawa,2009).

Pupuk yang diaplikasikan pada permukaan daun dapat menyediakan

nutrisi pada sel daun. Pupuk yang diaplikasikan dengan tepat unsur-unsur

yang terkandung dalam pupuk dapat masuk melalui kutikula dan stomata

daun sehingga adanya peningkatan pada klorofil. Penyerapan unsur-unsur

melalui daun akan meningkatkan aktifitas seluler yang akan merangsang

aktifitas vascular untuk memenuhi air pada daun (Lakitan, 2004).

Pemberian pupuk daun pada tanaman memiliki keunggulan

diantaranya proses penyerapan yang cepat karena langsung diserap stomata

pada tanaman tanpa melalui media. Menurut Muslihat (2003), Pemberian

pupuk daun pada waktu pagi maupun sore hari sangat berpengaruh pada

Page 8: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

12

tinggi tanaman, Jumlah umbi dan Bobot umbi

2.7. Aeroponik

Teknologi penanaman dengan teknik aeroponik merupakan teknologi

bercocok tanam sayuran yang sudah mulai banyak dilakukan oleh pengusaha

agribisnis. Hasil produksi sayuran yang ditanam dengan menggunakan

teknologi ini sekarang sudah mulai banyak ditemukan di berbagai pasar

swalayan di kota-kota besar. Meskipun harganya tinggi, namun sayuran ini

selalu habis dibeli konsumen. Konsumen biasanya dari kalangan menengah

keatas. Alasan konsumen tetap memburu produk ini karena kualitas baik,

higienis, sehat, segar, beraroma dan citarasa tinggi.

Menurut Sutiyoso (2003) aeroponik berasal dari kata aero yang berarti

udara dan ponus yang berarti daya. Jadi aeroponik adalah memberdayakan

udara. Aeroponik merupakan salah satu tipe dari hidroponik karena air yang

berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar

tanaman. Salah satu keunggulan aeroponik adalah oksigenasi dari tiap

butiran kabut halus larutan hara sehingga respirasi akar lancar

Prinsip kerja aeroponik yaitu tanaman tidak perlu ditancapkan di media

tanam (tanah atau air), namun dibiarkan menggantung di udara. Nutrisi

tanaman berupa larutan pupuk yang disuplai dari bawah dan harus

membasahi akar dapat dilakukan dengan menyemprotkannya secara berkala

(Sutiyoso, 2003). Anak semai sayuran ditancapkan di atas helaian styrofoam

yang sudah diberi lubang tanam dengan menggunakan ganjal busa atau

rockwool. Antar lubang tanam terdapat jarak tanam tertentu. Akar tanaman

pada lubang tanam akan menjuntai bebas ke bawah, kemudian di bawah

Page 9: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

13

helaian styrofoam terdapat sprayer yang memancarkan kabut larutan nutrisi

ke atas hingga mengenai akar tanaman.

Keunggulan teknologi aeroponik dibandingkan sistem hidroponik

lainnya (Pranata, 2009), antara lain :

1. Pertumbuhan tanaman lebih pesat karena teknologi ini memproduksi

butiran cairan halus (droplet). Kelebihan dari bentuk kabut (gas) adalah

lebih mudah diserap tanaman dan mudah terbang di udara sehingga

distribusi merata pada akar tanaman. Media perakaran yang paling efektif

adalah media yang mampu menyediakan dan mengirim oksigen paling

banyak ke perakaran tanaman.

2. Aeroponik mengikuti kaidah konservasi air dan nutrisi. Evaporasi pada

sistem aeroponik hingga mencapai nol persen, karena sistem terisolasi

(sealed). Sedangkan sisa air yang tidak menempel di akar akan kembali

ke larutan yang ada di bawah. Sirkulasi air dan interval penyemprotan

dikontrol dengan timer sehingga tanaman akan mendapatkan air sesuai

dengan jumlah yang dibutuhkan

3. Aeroponik meningkatkan efisiensi penggunaan unsur hara. Pengabutan

nutrisi yang otomatis diberikan langsung mengenai akar tanaman

sehingga akar dapat menyerap nutrisi dengan lebih mudah. Sisa nutrisi

yang tidak menempel di akar akan kembali lagi ke larutan yang ada

dibawahnya dan akan disemprotkan lagi.

4. Metode aeroponik juga mengoptimalisasikan potensi lahan sempit

karena tidak harus dibangun pada area yang luas.

5. Aeroponik meminimalisasi resiko terkena damping off karena larutan

Page 10: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

14

tidak terkena genangan larutan nutrisi.

6. Sistem aeroponik bisa meningkatkan pertumbuhan vegetatif hingga 10

kali lebih cepat pada beberapa tanaman semusim. Nutrisi mencapai

perakaran secara langsung tanpa media perantara. Sebab, media perantara

bisa menyerap nutrisi dan mengandung bakteri.

Namun kelemahan aeroponik adalah adanya ketergantungan terhadap

kabut yang dihasilkan springkel. Akar tanaman akan mengering jika siklus

pengkabutan terganggu atau terbuka diudara tanpa bak penutup (sealed).

Sementara springkel sangat tergantung dari suplai listrik yang tersedia.

Tanaman kentang dapat dipanen ketika memasuki usia 90 hingga 120

hari hal ini dapat dilihat dari ukuran umbi kentang yang cukup besar dan

tanaman kentang yang mulai melayu daunnya menguning, pemanenan

dilakukan pagi atau sore hari dan dilakukan kegiatan pasca panen seperti

pembersihan pencucian pengeringan dan penyimpanan kentang (Samadi,

2007).

2.7.1 Pupuk Daun dan Mekanisme Penyerapan Pupuk Melalui Daun

Daun memiliki mulut yang dikenal dengan nama stomata. Sebagian

besar stomata terletak di bagian bawah daun. Fungsi stomata untuk

mengatur penguapan air dari tanaman sehingga air dari akar dapat sampai

ke daun. Saat suhu udara meningkat, stomata akan menutup sehingga

tanaman tidak akan mengalami kekeringan. Sebaliknya, jika udara tidak

terlalu panas, stomata akan membuka sehingga air yang ada di permukaan

daun dapat masuk dalam jaringan daun. Dengan sendirinya unsur hara yang

disemprotkan ke permukaan daun juga masuk ke dalam jaringan daun.

Page 11: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

15

Kentungan menggunakan pupuk daun antara lain respon terhadap tanaman

sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, tidak

menimbulkan kerusakan sedikit pun pada tanaman, dengan catatan

pengapilkasian dilakukan secara benar.

Penyemprotan pupuk daun dilakukan pada saat membukanya stomata

(pagi atau pada sore hari). Prioritas penyemprotan pada bagian bawah daun

karena paling banyak terdapat stomata. Faktor yang mempengaruhi

efektivitas pemupukan ialah faktor cuaca. Karena bila terjadi hujan maka

akan mengurangi efektivitas penyerapan pupuk. Penyemprotan saat suhu

udara panas menyebabkan konsentrasi larutan pupuk yang sampai ke daun

cepat meningkat sehingga daun dapat terbakar.

2.8. Macam–macam Pupuk Daun

2.8.1. Pupuk Daun BL

BL merupakan salah satu pupuk daun anorganik cair yang mengandung

unsur hara makro dan mikro, dimana kedua unsur tersebut telah

dikombinasikan menjadi rasio tertentu, sehingga pupuk daun ini dapat

membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur makro

yang terkandung pada pupuk daun BL adalah N11% P10% K6% dan unsur

hara mikro yaitu:Fe, Mn,Cu, Zn, Co, Mo (Sastra hidayat 2011).

2.8.2. Pupuk Daun MM

Pupuk daun MM merupakan pupuk daun yang lengkap yang

mengandung unsur hara makro dan mikro,berbentuk tepung yang larut dalam

air dengan cepat. Kandungan pupuk MM sebagai berikut: Nitrogen 12%

,Fosfor 27%, Kalium 23% ,Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Sulfur(S) dan

Page 12: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

16

dilengkapi dengan unsur- Unsur mangan (Mn), boron (B), tembaga (Cu),

kobal (Co),seng (Zn), besi (Fe), dan Molibdenum (Mo).Unsur mangan (Mn),

boron (B), tembaga (Cu), kobal (Co),seng (Zn), besi (Fe), dan Molibdenum

(Mo).

2.8.3. Pupuk Daun GT

GT merupakan jenis pupuk cair yang mengandung unsur hara makro

dan mikro yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Akan

tetapi jenis pupuk GT masih terbatas dalam penggunaannya dalam memupuk

tanaman sayur- sayuran, kacang-kacangan, tanaman pangan dan tanaman

hias.Unsur haramakro yang terkandung dalam pupuk daun GT antara lain

unsur N7%, P2O53% K2O 10%, S 0,33%, Ca1,33 % dan Mg sebesar 0,02%.

Sedangkan unsur hara mikro antara lain Fe, Cl, Cu, Co, B, Zn dan kadar

Mn.Pada penelitian Sepantong (2014) menyatakan bahwa penggunaan

pupuk GT (G) berpengaruh sangat nyata terhadap diameter tongkol, berat

tongkol dan produksi tongkol padatanaman jagung

2.8.4. Pupuk daun GM

Pupuk Growmore 32-10-10 merupakan pupuk daun lengkap yang

memiliki kandungan N (Nitrogen) yang cukup tinggi yakni 32 %. Unsur N

ini berperan penting bagi tanaman yang masih dalam pertumbuhan

(Vegetatif) atau tanaman sayuran yang di kosumsi daunya. N berfungsi

untuk menyusun asam amino (protein), asam nukleat, nukleotida, dan

klorofil pada tanaman, sehingga dengan adanya N, sehingga membuat

Membuat tanaman lebih hijau, Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi,

jumlah anakan, jumlah cabang) dan Menambah kandungan protein hasil

Page 13: BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kentangeprints.umm.ac.id/57014/5/BAB II.pdf · Masa dormansi juga berbanding terbalik dengan umur panen umbi, semakin cepat umur panen umbi maka

17

panen.Pupuk Growmore merupakan jenis pupuk NPK yang sangat mudah

larut dalam air. dapat diserap dengan mudah oleh tanaman baik itu melalui

penyemprotan daun maupun disiram disiram ke dalam media tanah

2.8.5. Pupuk Daun GD

Gandasil D (500 gr) adalah pupuk daun lengkap yang dapat digunakan

untuk berbagai jenis tanaman, untuk mempercepat pertumbuhan tanaman,

serta membuat daun tanaman menjadi tumbuh muda. GANDASIL D Juga

bisa sebagai tambahahan / pelengkap pupuk kocor, sehingga cepat di serap

akar tanaman. Gandasil D cocok digunakan pada fase vegetatif, saat tanaman

dalam masa pertumbuhan. Makna D dari Gandasil D adalah daun, dengan

pemberian pupuk ini maka pertumbuhan yang diutamakan adalah daun,

terlihat dari kandungan Nitrogen (N) yang lebih dominan dibandingkan unsur

dan senyawa lainnya.