ciri dan umur panen

28
Ciri dan Umur Panen Pemanenan dilakukan pada saat jagung telah mencapai masak fisiologis yaitu berkisar 100 hari setelah tanam tergantung dari jenis varietas yang digunakan. Pada umur demikian biasanya daun jagung/klobot telah kering dan berwarna kekuning-kuningan. Ciri jagung yang siap dipanen adalah: a) Umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam. b) Jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai mengering yang ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga. c) Biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh. Saat itu diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm. Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen ketika matang susu. Tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak terlalu keras serta akan mengeluarkan cairan putih. Jagung untuk makanan pokok (beras jagung), pakan ternak, benih, tepung dan berbagai keperluan lainnya dipanen jika sudah matang fisiologis. Tanda-tandanya: sebagian besar

Upload: armando-septian-simbolon

Post on 26-Dec-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ciri dan umur panen

TRANSCRIPT

Page 1: Ciri Dan Umur Panen

Ciri dan Umur Panen

Pemanenan dilakukan pada saat jagung telah mencapai masak fisiologis yaitu berkisar

100 hari setelah tanam tergantung dari jenis varietas yang digunakan. Pada umur demikian

biasanya daun jagung/klobot telah kering dan berwarna kekuning-kuningan.

Ciri jagung yang siap dipanen adalah:

a) Umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam.

b) Jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai mengering yang ditandai dengan

     adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga.

c) Biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan tidak membekas.

Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh. Saat itu

diameter tongkol baru mencapai 1-2 cm. Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen ketika

matang susu. Tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidak terlalu

keras serta akan mengeluarkan cairan putih. Jagung untuk makanan pokok (beras jagung),

pakan ternak, benih, tepung dan berbagai keperluan lainnya dipanen jika sudah matang

fisiologis. Tanda-tandanya: sebagian besar daun dan kelobot telah menguning. Apabila

bijinya dilepaskan akan ada warna coklat kehitaman pada tangkainya (tempat menempelnya

biji pada tongkol). Bila biji dipijit dengan kuku, tidak meninggalkan bekas.

2.2. Cara Panen

Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan cara memutar tongkol

berikut kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung. Pada

lahan yang luas dan rata sangat cocok bila menggunakan alat mesin pemetikan.

2.3. Periode Panen

Pemetikan jagung pada waktu yang kurang tepat, kurang masak dapat menyebabkan

penurunan kualitas, butir jagung menjadi keriput bahkan setelah pengeringan akan pecah,

terutama bila dipipil dengan alat. Jagung untuk keperluan sayur, dapat dipetik 15 sampai

Page 2: Ciri Dan Umur Panen

dengan 21 hari setelah tanaman berbunga. Pemetikan jagung untuk dikonsumsi sebagai

jagung rebus, tidak harus menunggu sampai biji masak, tetapi dapat dilakukan ± 4 minggu

setelah tanaman berbunga atau dapat mengambil waktu panen antara umur panen jagung

sayur dan umur panen jagung masak mati.

Pemipilan

Salah satu kegiatan yang kritis dalam penanganan pascapanen di tingkat petani adalah

pemipilan karena kehilangan hasil pada tahap ini dapat mencapai 4%. Pemipilan merupakan

kegiatan melepaskan biji dari tongkol, memisahkan tongkol, dan memisahkan kotoran dari

jagung pipilan. Tujuannya adalah untuk menghindarkan kerusakan, menekan kehilangan,

memudahkan pengangkutan, dan memudahkan pengolahan selanjutnya. Oleh karenanya,

sebaiknya pemipilan dilakukan pada saat yang tepat, yaitu saat kadar air jagung berkisar 17-

20%. Penjemuran dalam bentuk pipilan memakan waktu 2-4 hari pada musim hujan dan 1-2

hari pada musim kemarau.

Pemipilan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara tradisional dan bantuan alat.

a. Pemipilan secara tradisional

Petani di pedesaan masih banyak memipil jagung secara tradisional, yaitu dengan

menggunakan tangan. Dengan cara ini, kapasitas pipilnya hanya sekitar 10-2- kg/jam.

Meskipun kapasitasnya kecil, namun cara pemipilan ini cukup efektif dalam memisahkan

tongkol dengan kotoran lain. Selain itu, kerusakan yang ditimbulkan relative kecil. Selain

dengan tangan, pemipilan tradisional yang lain adalah pemukulan jagung pada karung dengan

tongkat. Kapasitas pipilan jagung pada cara ini dapat ditingkatkan, tetapi kerusakan mekanis

yang ditimbulkan lebih besar. Kerugian lainnya adalah biji yang hilangpun meningkat karena

banyak yang tertinggal pada tongkol.

b. Pemipilan dengan alat.

Page 3: Ciri Dan Umur Panen

Pemipilan jagung dengan bantuan alat dapat dilakukan baik dengan alat sederhana maupun

bermesin. Pemipilan dengan alat bermesin umumnya dilakukan petani dengan cara menyewa

mesin pemipil jagung yang dioperasikan di lahan penanaman atau dirumah-rumah petani.

Kapasitas pemipilan cara ini mencapai 1-2 ton/jam. Berbagai tipe alat pemipil yang tersedia

di pasaran diantaranya Kikian, Pemipil tipe Sulawesi Utara, Pemipil Sederhana tipe silinder,

pemipil tipe mungil, pemipil tipe ban, dll.

5. Pembersihan

            Setelah jagung dipipil, terutama jagung yang dipipil dengan mesin atau alat pemipil

perlu dibersihkan dari kotoran-kotoran. Kotoran-kotoran yang tercampur dengan jagung pipil

misalnya tanah,  potongan janggel, biji yang pecah, biji yang lapuk, dan batu. Pembersihan

jagung pipilan dari kotoran dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat.

Pembersihan jagung pipilan secara manual dilakukan dengan menampi atau mengaduk-aduk

biji jagung dan menyapunya dengan sapu lidi. Pembersihan jagung pipil dengan

menggunakan alat berupa ayakan atau saringan. Pembersihan jagung pipil  dengan

menggunakan ayakan atau saringan ini selain membersihkan juga dapat sekaligus  untuk

sortasi (Wijandi, 2003).

6. Pengemasan Jagung

Pengemasan dengan karung harus mempunyai persyaratan bersih dan mulutnya

dijahit mulutnya, berat netto maksimum 75 kg dan tahan mengalami handling baik waktu

pemuatan maupun pembongkaran.

Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan aman yang tidak

luntur dan jelas terbaca antara lain :

a. Produce of Indonesia

b. Daerah asal produksi

c. Nama dan mutu barang

Page 4: Ciri Dan Umur Panen

d. Nama perusahaan/ pengekspor

e. Berat bruto

f. Nomor karung

g. Tujuan

            Ada beberapa tujuan pengemasan jagung, yaitu agar jagung bersih dari kotoran,

mengurangi serangan jamur dan hama (Purwono dan Hartono, 2002).

Pengemasan jagung disesuaikan dengan tujuan pasar jagung. Umumnya, kemasan yang

digunakan berupa karung dengan berat antara 25-50 kg, sedangkan eceran seberat 1-5 kg.

Adapun kemasan jagung untuk dipasarkan di supermarket umumnya menggunakan plastik

wrapping seberat 1kg yang berisi sekitar 6 buah tongkol jagung (Purwono dan Hartono,

2002).

7. Penyimpanan Jagung

            Penyimpanan jagung dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara penyimpanan

jagung yang biasa dilakukan oleh para petani adalah dengan menyimpan jagung  kering yang

masih ditongkol. Jagung tongkol kering ini diletakkan di atas perapian atau disimpan di

tempat yang kering, tidak terkena air hujan. Tempat penyimpanan jagung juga sebaiknya

tidak ada tikus. Selain menyimpan jagung yang masih melekat di tongkol, jagung juga

disimpan dalam bentuk pipilan kering. Jagung tongkol kering lebih tahan disimpan dalam

waktu lama dari pada jagung pipil kering.

            Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan apabila jagung akan disimpan dalam

gudang. Faktor-faktor tersebut adalah:

Kebersihan gudang: sebaiknya gudang dibersihkan dan disemprot dengan insktisida yang

aman untuk mencegah hama bubuk.

Kelembaban gudang : gudang yang lembab akan mendukung tumbuhnya mikroorganisme.

Page 5: Ciri Dan Umur Panen

Alas : agar kadar air pada biji jagung terjaga, sebaiknya lantai gudang dialasi dengan denga

papan.

8. Pengangkutan Jagung

            Setelah jagung dipanen dari tempat tanam, jagung diangkut ke tempat tertentu untuk

mendapatkan penanganan. Biasanya jagung diangkut masih dengan kulitnya atau diangkut

dalam bentuk jagung yang sudah kering. Pengangkutan jagung harus dilakukan dengan hati-

hati agar jagung tdak banyak mengalami kerusakan. Agar jagung tidak mengalami kerusakan

selama dalam pengangkutan, jagung perlu dikemas dengan karung atau dengan keranjang.

Kemasan jagung untuk pengangkutan sebaiknya diatur yang rapi agar daya tampung dalam

kendaraan semaksimal mungkin.

PembersihanPembersihan adalah tindakan pertama setelah sayuran dipanen. Kegiatan ini memegang peranan penting dalam proses selanjutnya. Tujuan utama pembersihan adalah untuk menyingkirkan sumber sumber kontaminasi dan juga akan lebih menampilkan sosok sayuran itu.Saat dibersihkan, bagian bagian yang tidak penting dari sayuran dipotong ( tergantung permintaan konsumen) dan komoditi lain yang terikut, misalkan tanah, disingkirkan. Kemudian sayuran dicuci.Tindakan pencucian merupakan suatu cara untuk mengurangi jumlah mikroorganisme yang berada dipermukaan sayuran, terlebih bila syuran yang telah dipanen terkena debu atau hujan. Pencucian juga bertujuan untuk menurunkan suhu sayuran sehingga memperpanjang kesegaran sayuran dan mencegah pengkristalan jika akan dimasukkan dalam alat pendingin. Pencucian sebaiknya dilakukan dengan air dingin yang telah ditanmbahkan zat germisidal atau germisistatik agara kontanmniasi tidak berlangsung ke bagian bagian lain dan air yang tertinggal pada syuran tidak dapat merangsang perkembangbiakan mikroorganisme ( bakteri perusak) yang tertinggal saat pencucian.

PengeringanPengeringan disini adalah sekadar mengeringkan air bekas cucian yang ada dipermukaan jaringan sayuran. Tujuan pengeringan adalah untuk mempermudah pengemasan, terutama pengemasan yang menggunakan plastic film. Selain itu, tujuannya untuk mengurangi pembusukan akibat sisa air cucian yang menguap dan kelembaban jaringan sayuran yang meningkat.Pengeringan dapat dilakukan dengan lap yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap air,

Page 6: Ciri Dan Umur Panen

misalkan katun, bahan handuk, dan sebagainya. Cara pengeringan sperti itu umumnya digunakan untuk sayuran buah, seperti timun, tomat, terong , dan lain lain. Sedangkan untuk sayuran atau batang dapat digunakan kipas angin.

SortasiSetelah proses pembersihan, kegiatan selanjutnya adalah sortasi. Sortasi merupakan proses pemisahan dan penggolongan tingkat kebagusan dan kesergaman hasil.Sortasi dapat dilakukan dengan prinsip prinsip pemisahan, seperti beda ukuran berat, beda ukuran bentuk, beda sifat permukanan, beda bobot jenis, beda warna, dan beda tingkat kematangan/kemasakan.Kegiatan sortasi biasanya dilakukan berdasarkan standar mutu yang ditetapkan, baik untuk pasar dalam negeri maupun luarnegeri. Biasanya setiap kkonsumen menentukan sendiri sendiri mutu sayuran yang akan dibelinya.

Penyortiran dan PenggolonganBiji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

6. Penyortiran dan Penggolongan Jagung

Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan. Golongkan jagung menurut kwalitasnya, Jagung dengan kwalitas baik dapat di gunakan untuk bibit tanaman jagung sedangkan jagung kwalitas jelek hanya bisa di gunakan untuk tepung jagung atau pakan ternak.

Panen dan pasca panen tanaman memiliki ciri-ciri siap kelobot berwarna kuning,

biji sudah tua dan berwarna mengkilap pada buturan jagung sudah terbentuk jaringan

tetutup berwarna hitam, dan bila biji jagung tersebut ditekan dengan kuku tangan maka

pada bagian jagung tidak akan membekas, pada kondisi ini perkiraan kandungan air sudah

35%. Setelah dipanen jagung agar dibuka agar kadar air tongkol menurun sehingga

Page 7: Ciri Dan Umur Panen

terhindar dari serangan jamur, pengeringan tongkol hingga kadar air 17-20% hingga

mudah dipipil dan segera di jemur hingga kadar air 15 %.

1. Ciri Umur Panen

Tanda – tanda visual yang dapat dipakai sebagai petunjuk bahwa jagung sudah

dapat dipanen, yang biasa disebut dengan tingkat kematangan optimal antara lain :

Biji nampak kering dan mengkilat

Apabila biji ditusuk dengan kuku, tidak nampak bekasnya

klobotnya telah menguning.

Tujuan dan pentingnya penetapan waktu panen, antara lain :

a. Meminimalisir risiko penundaan panen akibat musim hujan

b. Menangkal/menghambat tumbuhnya cendawan pada tongkol

c. Menangkal serangan hama pada biji dan ulat pada tongkol

d. Meminimalisir kehilangan saat pemipilan

e. Meminimalisir penyusutan di lapangan, dan sebagainya.

Dua hal yang mempengaruh waktu panen jagung yaitu derajat masak dan

iklim/cuaca. Derajat masak waktu panen merupakan aktivitas yang paling baik untuk

memanen jagung kebalikannya adalah kondisi kurang masak maupun pemanenan yang

terlambat. Sedangkan cuaca yang cerah (panas terik) merupakan saat panen yang baik

kebalikan pada cuaca buruk (hujan), panen tidak dapat dilaksanakan, terlebih lagi

apabila jagung akan dipetik bersama-sama dengan klobotnya.

2. Cara Memanen Jagung

Terdapat 2 (dua) cara pemanenan jagung yang dapat dilakukan oleh petani dari

cara yang praktis maupun yang kurang praktis :

a. Pemanenan bentuk tongkol tanpa klobot, merupakan pemenenan yang secara umum

paling banyak dikerjakan para petani dengan cara memotong tangkai tongkol dari

Page 8: Ciri Dan Umur Panen

batang dengan menggunakan tangan secara langsung ataupun kadang kadang

dilakukan dengan memotong batang tanaman . Cara memotong tangkai tongkol dari

batang dengan menggunakan tangan ternyata efisien dan lebih praktis, mengingat

biaya dan pemakaian tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit serta memakan waktu

yang tidak terlalu lama.

b. Pemanenan bentuk tongkol dengan klobot, merupakan cara pemanenan yang oleh

para petani untuk sementara ini dianggap kurang praktis. Melalui cara memanen

jagung ini biasanya akan tersisa daun dan batang yang dimanfaatkan sebagai pakan

ternak ruminansia.

3. Pemipilan

Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil. Pemipilan dapat dilakukan

dengan tangan atau dengan alat pemipilan bila jumlah produksi cukup besar. Pada

dasarnya memipil jagung adalah memisahkan antara biji dan tongkol. Terdapat

beberapa cara pemipilan yang biasa dilakukan antara lain :

A . Pemipilan secara tradisional, dengan menggunakan tangan.

Pemipilan menggunakan tangan ini menyebabkan tidak adanya biji yang

tertinggal dalam tongkol dan dapat menghasilkan jagung pipil tanpa cacat.

B. Pemipilan dengan cara penumbukan, dengan cara

penumbukan ini memiliki kapasitas yang lebih besar dari cara pertama

seperti tersebut di atas, namun dengan suatu syarat bahwa jagung yang akan

ditumbuk dalam kondisi kering. Dengan cara ini biasanya tidak semua jagung dapat

terpipil habis bahkan sering dijumpai biji jagung pipil yang pecah atau rusak.

C. Pemipilan dengan menggunakan alat pemipil dari kayu berbentuk semanggi.

Page 9: Ciri Dan Umur Panen

Alat ini cukup efektif memipil jagung secara manual. Diameter lubang pada

alat pemipil ini disesuaikan dan dibuat sama dengan diameter jagung tongkol.

Tongkol jagung tanpa klobot yang akan dipipil, diusahakan melewati lubang

berbentuk semanggi seraya diputar kekiri dan kekanan.

D.Pemipilan dengan menggunakan alat pemipil tipe sepeda atau tipe pedal, dilakukan

pada pemipilan jagung dalam jumlah yang relatif cukup besar.

E. Pemipilan dengan menggunakan mesin pemipil tipe silinder atau tipe pegas.

a. Mesin pemipil tipe silinder mempunyai kapasitas dan ukuran yang bermacam-

macam, mulai dari ukuran portable (kecil) sampai dengan ukuran stasioner

(besar).

b. Sedangkan mesin pemipil tipe pegas juga memiliki berbagai kapasitas dan ukuran.

Dirancang satu atau dua lubang (yang dapat digerakkan dengan tangan maupun

dengan motor); adapun yang dirakit berukuran empat atau enam lubang (khusus

digerakkan dengan motor dan tidak bisa digerakkan dengan tangan).

c. Pemipilan dengan menggunakan alat mesin yang disebut corn sheller dengan

kapasitas jauh lebih besar Setelah dijemur sampai kering jagung dipipil.

Pemipilan dapat dilakukan dengan tangan atau dengan alat pemipil bila jumlah

produksi cukup besar. Pada dasarnya memipil jagung adalah memisahkan antara

biji dan tongkol. Terdapat beberapa cara pemipilan yang biasa dilakukan antara

lain :

1. Pemipilan secara tradisional, dengan menggunakan tangan.

Pemipilan menggunakan tangan ini menyebabkan tidak adanya biji yang

tertinggal dalam tongkol dan dapat menghasilkan jagung pipil tanpa cacat.

2. Pemipilan dengan cara penumbukan, dengan cara

Page 10: Ciri Dan Umur Panen

penumbukan ini memiliki kapasitas yang lebih besar dari cara pertama seperti

tersebut di atas, namun dengan suatu syarat bahwa jagung yang akan ditumbuk

dalam kondisi kering. Dengan cara ini biasanya tidak semua jagung dapat

terpipil habis bahkan sering dijumpai biji jagung pipil yang pecah atau rusak.

3. Pemipilan dengan menggunakan alat pemipil dari kayu berbentuk semanggi.

Alat ini cukup efektif memipil jagung secara manual. Diameter lubang pada

alat pemipil ini disesuaikan dan dibuat sama dengan diameter jagung tongkol.

Tongkol jagung tanpa klobot yang akan dipipil, diusahakan melewati lubang

berbentuk semanggi seraya diputar kekiri dan kekanan.

4. Pemipilan dengan menggunakan alat pemipil tipe sepeda atau tipe pedal,

dilakukan pada pemipilan jagung dalam jumlah yang relatif cukup besar.

5. Pemipilan dengan menggunakan mesin pemipil tipe silinder atau tipe pegas.

a. Mesin pemipil tipe silinder mempunyai kapasitas dan ukuran yang

bermacam-macam, mulai dari ukuran portable (kecil) sampai dengan

ukuran stasioner (besar).

b. Sedangkan mesin pemipil tipe pegas juga memiliki berbagai kapasitas dan

ukuran. Dirancang satu atau dua lubang (yang dapat digerakkan dengan

tangan maupun dengan motor); adapun yang dirakit berukuran empat atau

enam lubang (khusus digerakkan dengan motor dan tidak bisa digerakkan

dengan tangan).

c. Pemipilan dengan menggunakan alat mesin yang disebut corn sheller

dengan kapasitas jauh lebih besar

6. DRYING

Pengeringan jagung adalah kegiatan yang sangat penting. Pengeringan jagung

dapat dilakukan, dalam bentuk tongkol berkelobot, tongkol tanpa klobot dan pipilan.

Page 11: Ciri Dan Umur Panen

a. Pengeringan jagung tongkol tanpa klobot Cara ini banyak dilakukan karena mudah

pelaksanaannya dan tidak diperlukan sarana khusus selama penjemuran disamping

meminimalisir penyusutan bobot karena tercecer/kehilangan, sehingga petani

menganggap cara ini cukup praktis, namun cara ini membutuhkan waktu yang lebih

lama dan ruangan yang lebih besar dibandingkan dengan bentuk lain. Pengeringan cara

ini dilakukan sampai kadar air mencapai 18-20%.

b. Pengeringan jagung tongkol berkelobot cara ini merupakan cara yang tidak dianjurkan

karena waktu lama dan hasil tidak baik.

c. Pengeringan jagung pipil, pengeringan cara ini dianjurkan dilakukan sampai kadar air

mencapai 14%. Adapun cara pengeringan jagung yang dikenal selama ini adalah

dengan 2 (dua) cara yaitu pengeringan alami dengan penjemuran, pengeringan buatan

dengan menggunakan teknik pengering menggunakan mesin pengering (grain dryer).

Pengeringan buatan maupun pengeringan secara alami dengan cara yang salah dapat

merusak jagung, sehingga menimbulkan cacat antara lain :

a. Case hardening terjadi karena suhu pengeringan langsung tinggi dan cepat,

sehingga bagian luar sudah kering (terlalu kering) sementara bagian dalam masih

basah; Akibatnya jagung tidak kering seluruhnya dan bagian dalam membusuk.

Apabila case hardening terjadi maka laju pengeringan terhambat karena lapisan

luar yang kering menghambat pengeringan bagian dalam.

b. Pengeringan terlalu cepat, terlalu lama atau suhunya terlalu tinggi dapat

mengakibatkan keretakan sampai pecah.

c. Apabila lapisan tumpukan jagung yang dikeringkan terlalu tebal akan terjadi water

front, misalnya pada pengering kotak tipe batch. Udara pengering (panas) dari

bawah kadang-kadang akan menyebabkan lapisan bawah mengering lebih awal

sehingga uap airnya mengalir ke atas. Pada kondisi ini gabah bagian atasnya relatif

Page 12: Ciri Dan Umur Panen

lebih dingin, maka pada suatu lapisan terjadi kondensasi. Adapun garis yang

memisahkan lapisan basah dengan lapisan kering disebut water front. Apabila

jagung di lapisan atas dirasakan masih terasa basah, sementara itu di bagian bawah

sudah kering dan apabila pengeringan ditingkatkan (misalnya suhunya dinaikkan

lagi), maka bagian bawah kemungkinan akan gosong sedangkan di bagian atas

masih tetap basah. Maka untuk menghindari hal-hal tersebut, sebaiknya lapisan

jagung yang dikeringkan tidak terlalu tebal yaitu sekitar 50 cm. Ketebalan yang

dikeringkan yang efektif dapat diindikasikan dengan cara meletakan kertas di atas

hamparan yang bergerak kalau ada hembusan udara panas.

7. QULITY CONTROL

A.PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

Jagung pipil yang telah dilakukan pembersihan dan telah digiling,

selanjutnya dapat dilakukan pengemasan dengan menggunakan kaleng, drum, karung

atau wadah lain. Selanjutnya apabila jagung giling tersebut tidak ingin dikonsumsi

secara langsung maka dapat dilakukan kegiatan penyimpanan. Kegiatan penyimpanan

dapat dilakukan sebelum jagung itu dipipil, mengingat jagung pipilan yang sudah

kering seyogyanya dilakukan penyimpanan di tempat yang bersih dan kering. Adapun

gudang tempat penyimpanan jagung pipilan maupun jagung yang telah digiling

hendaknya terlebih dahulu dilakukan pembersihan, kalau perlu dilakukan usaha

pencegahan terhadap hama bubuk (Calandra oyzae L.). Jangan lupa untuk meletakkan

balok-balok kayu yang disusun sedemikian rupa, untuk dipergunakan sebagai alas

penyimpanan jagung pipilan maupun jagung yang telah digiling, oleh karena baik

jagung pipilan ataupun jagung yang sudah digiling tidak boleh langsung

menyentuh/bersinggungan dengan lantai/tanah dan dinding. Agar kondisi jagung tetap

terjaga maka kadar air biji jagung hendaknya dipertahankan tidak lebih dari 14%, sebab

Page 13: Ciri Dan Umur Panen

dalam hal penyimpanan jagung berkadar air tinggi akan merangsang mikroba, yang

dapat menaikkan suhu dalam karung yang menyebabkan biji jagung cepat rusak/busuk.

Oleh karena itu, untuk mempertahankan kadar air itu kadang-kadang masih dirasa perlu

untuk mengadakan kegiatan penjemuran ulang.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutu jagung antara lain adalah sebagai berikut

1. Umur panen jagung Ditetapkan berdasarkan varietasnya, dimana berdasarkan

varietasnya jagung dikelompokkan dalam umur genjah, umur sedang/medium dan

umur dalam.

2. Pemanenan jagung yang kedaluwarsa (dengan umur terlalu tua) dapat

menyebabkan terjadinya kerusakan karena pengaruh hujan atau panas di lapangan.

Sebaliknya jagung yang dipanen dengan kondisi kurang masak akan menghasilkan

butir muda yang mudah keriput terutama setelah dikeringkan. Oleh karena itu

pemanenen harus memperhatikan derajat masak jagung

3. Pengkelasan mutu (Grading) Grading merupakan usaha mengklasifikasi komoditas

jagung berdasarkan standar mutu yang berlaku. Tujuannya adalah untuk

mengetahui adanya perbedaan antara acceptibility (tingkat keterterimaan)

konsumen terhadap komoditas (jagung disatu pihak, yang perlu dijabarkan dalam

suatu standar yang telah disepakati dan dibakukan dilain pihak. Grading dan faktor

mutu jagung perlu dipahami terutama untuk menjamin kepastian (mengurangi

perselisihan pendapat/mis-understanding), disamping sebagai problem solution

dalam hal memberikan keadilan bagi pihak-pihak yang berkompeten.

4. Berbicara masalah grading dan faktor mutu jagung maka jelas diperlukan faktor-

faktor penentu mutu. Terdapat 2 (dua) standar faktor penentu mutu yaitu faktor

kualitatif dan faktor kuantitatif.

Page 14: Ciri Dan Umur Panen

a. Faktor penentu mutu kuantitatif, meliputi berbagai item antara lain sebagai

berikut :

Hama : banyaknya hama (hidup) yang telah ditemukan dalam sample

Kotoran dan benda-benda asing : penelitian terhadap benda-benda yang ada

dalam sample seperti butir pecah atau retak, sisa tanaman, batu, tanah dan

bijian lain.

Kadar air : penelitian terhadap kadar air yang terdapat pada jagung yang

dinyatakan dengan persentase, sedang terhadap bobot komoditas jagung

berdasarkan

Butir pecah : butir komoditas jagung sehat yang menjadi pecah selama

perlakuan berukuran sama atau lebih besar atau lebih kecil dari 6/10 butir

utuh.

Butir retak : butir-butir komoditas jagung yang menjadi retak selama

perlakuan.

Butir rusak : butir – butir komoditas jagung yang kerusakannya karena

berubah warna / bentuk, busuk (berbau tidak disukai), kerusakan

ikrobiologis/ biologis, kimiawi, fisis atau enszimatis dan berkecambah.

b. Faktor penentu mutu kualitatif, dalam hal ini ada suatu statemen yang

menyatakan sebagai berikut :

biji jagung benar-benar harus bebas dari gejala atau tanda-tanda terdapatnya

bahan Kimia yang membahayakan, baik secara organoleptis maupun secara

visual.

biji jagung harus benar – benar bebas dari hama dan penyakit

biji jagung harus benar – benar bebas dari bau apek, busuk, atau masam dan

bau asing lainnya.

Page 15: Ciri Dan Umur Panen

8. PROCESSING

A. PEMBERSIHAN

Tujuan kegiatan pembersihan adalah dalam rangka untuk membersihkan

jagung yang telah dipipil dan membuang kotoran seperti sisa janggel, biji yang pecah

atau rusak atau hampa dan kotoran tanah. Terdapat 3 (tiga) cara pembersihan kotoran

jagung yang dapat dilakukan, yaitu antara lain :

a. Pembersihan secara manual

Pembersihan secara manual yaitu pembersihan dalam jumlah kecil dengan cara

mengaduk-aduk atau menampi biji jagung pipilan kemudian dibersihkan dengan

sapu lidi.

b. Pembersihan dengan menggunakan ayakan/saringan Ayakan/saringan dalam hal ini

berfungsi sebagai alat pembersih dan sortasi. Adapun pembersihan cara ini ternyata

mempunyai kapasitas lebih banyak dari pada pembersihan secara manual. Salah

satu hal yang mesti harus diperhatikan yaitu kemiringan kerangka saringan/ayakan

sebab kecepatan perjalanan butir ditentukan oleh besarnya sudut kemiringan bahan;

terlebih lagi unit saringan/ayakan ini bekerja dengan prinsip gerakan eksentrik

yang berasal dari mesin penggerak.

c. Pembersihan dengan menggunakan blower Pembersihan dengan menggunakan

blower (alat penghembus), yang kegiatannya biasa dilakukan dalam skala besar,

dimana dengan alat ini maka bahan-bahan dengan bobot dan berat jenis yang lebih

kecil dari jagung dapat ihembus/ditiup dan disortasi dari biji jagung Dalam proses

pembersihan ini, kotoran maupun debu yang sudah di sortasi akan dihisap oleh

aspirator (alat penghisap). Umumnya pembersih seperti ini di rakit satu kesatuan

dengan alat pemipil tipe Tresher serba guna dan Corn Sheller.

B. PENGGILINGAN

Page 16: Ciri Dan Umur Panen

Panen Dan Pascapanen Kacang Tanah

Tahapan awal penanganan pasca panen yaitu menentuan saat panen kacang tanah Penentuan saat panen kacang tanah dapat dilakukan berdasarkan: deskripsi varietas kacang tanah, umur tanaman kacang tanah dan kenampakan fisik.Penanganan pasca panen kacang tanah meliputi pengumpulan yang diikuti pengering an, penyortiran dan penggolongan, penyimpanan, Pengemasan dan Pengangkutan.  

Umur Panen dan Ciri kacang tanah yang siap panen Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek 3-4 bulan dan umur panjang 5-6 bulan.Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:a) Batang mulai mengeras.b) Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, polong sudah berisi penuh dankeras.c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.

 

Cara PanenCara panen biasanya dengan mencabut tanaman kacang tanah kemudian polong (buahnya) dicabut untuk selanjutnya dibersihkan dan terus dijemur dalam terik matahari sampai kering.Jika akan memerlukan benih , bisa memilih yang bagus fisiknya dan tidak cacat, untuk selanjutnya dilakukan penyimpanan. Kalau akan dikonsumsi, kacang tersebut bisa langsung dipasarkan atau bisa juga biji yang sudah dikupas dapat dibuat berbagai jenis produk makanan.

 

Produksi dalam satuan luasBesarnya produksi dalam satu hektar kacang tanah bermacan-macam tergantung kesuburan tanahnya dan varietasnya serta pemeliharaannya. Jumlah produksi saat panen, biasanya sekitar 2 ton/ha polong kering.

 

Pascapanen kacang tanah meliputi:

Pengumpulan dan Pengeringan polongBrangkasan yang belum dipipil jangan ditumpuk. Brangkasan tanaman bisa dipotong di lapangan sehingga tinggal cabang dan polongnya saja dapat dijemur, sedang brangkasannya dapat dikumpulkan. Kegiatan pemipilan ini dapat pula dilakukan setelah polong kering. Setelah panen, pengeringan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen. Jika ditimbun lama menyebabkan tumpukan benih menjadi panas, respirasi benih berlangsung cepat, sehingga vigor awal benih menjadi rendah.

Page 17: Ciri Dan Umur Panen

Pengeringan harus dilakukan dalam keadaan cuaca sangat baik. (panas terik).Caranya: polong dihamparkan di atas lantai jemur/terpal dengan ketebalan 2-3 cm. lakukan pembalikan setiap 1-2 jam. Lama penjemuran 4-5 hari dengan kadar air biji sekitar 12% upayakan kadar air biji mencapai sekitar 10%

 

Penyortiran dan PenggolonganPolong kacang tanah bisa dipilah-pilahkan menurut polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.Caranya: ditampi atau diayak untuk memisahkan polong dari kotoran. Pisahkan polong bernas. Kumpulkan polong yang baik, bernas dan seragam ukurannya.

 

Penyimpanana) Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.b) Penyimpanan dalam bentuk biji kering.c) Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.

 

Pengemasan dan Pengangkutanproduk mentah/polong mentah dapat dilakukan pengemasan dengan menggunakan plastic per 10 kg.Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah.Kacang tanah dikemas dalam karung goni atau dari bahan lain yang sesuai kuat danBersih, kemudian dijahit, berat setiap karung disesuaikan dengan besarnya karung. Namun diperhitungkan agar tahan pada saat diangkat-angkat atau saat dilakukan pembongkaran.Di bagian luar karung (kecuali dalam bentuk curah) ditulis dengan bahan yang amanyang tidak luntur dengan jelas terbaca antara lain:a) Produksi Indonesia.b) Daerah asal produksi.c) Nama dan mutu barang.d) Nama perusahaan/pengekspor.e) Berat bruto.f) Berat netto.g) Nomor karung.h) Tujuan.Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang penting kondisi komoditi tersebut tidakrusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.

PENGUMPULAN

Kumpulkan brangkasan tanaman kacang tanah ditempat strategis.

Page 18: Ciri Dan Umur Panen

PENYORTIRAN DAN PENGGOLONG

Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.

PENYIMPANAN

a) Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.b) Penyimpanan dalam bentuk biji kering.c) Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur (keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9% lalu masukan ke dalam wadah.

PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN

Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah/polong mentah dalam bungkus plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah.

Untuk pengangkutan pada prinsipnya yang pentuing kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.