bab ii tinjauan pustaka 2.1 konsep mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/bab ii.pdf10 bab ii...

23
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan payudara pada satu segmen atau lebih yang dapat disertai infeksi ataupun tidak. Mastitis biasanya terjadi pada primipara (ibu pertama kali melahirkan), hal ini terjadi karena ibu belum memiliki kekebalan tubuh terhadap infeksi bakteri Staphilococcus Aureus. Kasus mastitis diperkirakan terjadi dalam 12 minggu pertama, namun dapat pula terjadi pula sampai tahun kedua menyusui (Maretta Nur Indahsari & Chusnul Chotimah, 2017). Mastitis perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan luka sehingga terjadi mastitis infeksi. Mastitis adalah masalah umum yang signifikan pada ibu menyusui yang dapat berkontribusi pada penyapihan menjadi masalah yang paling banyak dilaporkan(Rsud, Margono, & Purwokerto, n.d.). Pada mastitis terdapat dua hal yang perlu diperhatikan yaitu, mastitis biasanya dapat menurunkan produksi ASI sehingga ibu akan berhenti menyusui. Kemudian, mastitis juga berpotensi menyebabkan beberapa penyakit (Nurhafni, 2018). Ada dua jenis mastitis yaitu, mastitis non infeksi dan mastitis infeksi. Mastitis non infeksi yang biasanya disebabkan oleh stasis susu (susu diproduksi, tetapi tetap di payudara). Ibu yang mengalami mastitis non infeksi biasanya merasakan payudara terasa nyeri, bengkak dan ketidaknyaman (Chiu et al., 2010) . Stasis susu mungkin memiliki sebab-sebab antara lain : Bayi tidak menempelkan payudara secara efektif saat menyusui. Bayi mengalami kesulitan mengisap ASI dari payudara. Bayi jarang mendapat ASI. Saluran susu dapat tersumbat karena tekanan pada payudara seperti

Upload: others

Post on 20-May-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Mastitis

2.1.1 Definisi Mastitis

Mastitis adalah peradangan payudara pada satu segmen atau lebih yang dapat

disertai infeksi ataupun tidak. Mastitis biasanya terjadi pada primipara (ibu pertama

kali melahirkan), hal ini terjadi karena ibu belum memiliki kekebalan tubuh terhadap

infeksi bakteri Staphilococcus Aureus. Kasus mastitis diperkirakan terjadi dalam 12

minggu pertama, namun dapat pula terjadi pula sampai tahun kedua menyusui

(Maretta Nur Indahsari & Chusnul Chotimah, 2017). Mastitis perlu diperhatikan

karena dapat menimbulkan luka sehingga terjadi mastitis infeksi.

Mastitis adalah masalah umum yang signifikan pada ibu menyusui yang dapat

berkontribusi pada penyapihan menjadi masalah yang paling banyak dilaporkan(Rsud,

Margono, & Purwokerto, n.d.). Pada mastitis terdapat dua hal yang perlu

diperhatikan yaitu, mastitis biasanya dapat menurunkan produksi ASI sehingga ibu

akan berhenti menyusui. Kemudian, mastitis juga berpotensi menyebabkan beberapa

penyakit (Nurhafni, 2018).

Ada dua jenis mastitis yaitu, mastitis non infeksi dan mastitis infeksi. Mastitis

non infeksi yang biasanya disebabkan oleh stasis susu (susu diproduksi, tetapi tetap

di payudara). Ibu yang mengalami mastitis non infeksi biasanya merasakan payudara

terasa nyeri, bengkak dan ketidaknyaman (Chiu et al., 2010) . Stasis susu mungkin

memiliki sebab-sebab antara lain : Bayi tidak menempelkan payudara secara efektif

saat menyusui. Bayi mengalami kesulitan mengisap ASI dari payudara. Bayi jarang

mendapat ASI. Saluran susu dapat tersumbat karena tekanan pada payudara seperti

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

11

pakaian ketat. Apapun yang menghentikan ASI tidak diekspresikan dengan benar

biasanya akan menghasilkan stasis susu, yang sering menyebabkan penyumbatan

saluran susu jika dibiarkan akan timbul luka sehingga mangakibatkan infeksi,

sedangkan mastitis infeksi disebabkan oleh bakteri yang umumnya tidak berkembang

dalam saluran susu. tetapi, jika saluran susu berhenti kemungkinan infeksi akan

tumbuh tumbuh. Para ahli percaya bahwa bakteri yang ada di permukaan kulit

payudara masuk ke payudara melalui retakan kecil atau pecah di kulit. Mereka juga

menyarankan bahwa bakteri di mulut bayi bisa masuk ke payudara ibu saat menyusui

(Walker, 2009). Diagnosis mastitis biasanya klinis, dengan pasien yang mengalami

nyeri tekan dalam satu payudara (Jeanne & Spencer, 2008).

2.1.2 Etiologi

Ada beberapa penyebab terjadinya mastitis antara lain sebagai berikut:

Stasis ASI dan infeksi yang berasal dari bakteri. Faktor predisposisi yang

menyebabkan mastitis diantaranya adalah umur, stress dan kelelahan, pekerjaan di

luar rumah (Inch dan Xylander, 2012). Stasis ASI terjadi jika ASI tidak dikeluarkan

efisen dari payudara. Hal ini dapat terjadi apabila ASI terbendung pada payudara yang

disebabkan oleh kenyutan bayi tidak efektif atau teknik menyusui yang tidak benar.

Stasis ASI merupakan penyebab primer dan jika dibiarkan akan berkembang timbul

infeksi. Menyusui yang efesien akan mencegah terjadi stasis ASI (Rsud et al., n.d.).

Infeksi disebabkan oleh bakteri yang bernama Staphylococcus Aureus. Bakteri ini berasal

dari mulut bayi memalui saluran puting, sehingga teknik menyusui yang salah akan

menyebabkan puting menjadi lecet. Hal ini akan memudahkan bakteri masuk pada

payudara dan mengakibatkan penyumbatan ASI payudara menjadi besar, terasa nyeri

tekan dan terasa panas. Penyumbatan yang diakibatkan oleh infeksi dapat

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

12

mengakibatkan terjadi mastitis, karena menyusui yang tidak adekuat(Anasari &

Sumarni, 2014).

Umur juga dapat menyebabkan terjadi mastitis. Umur merupakan individu

yang dihitung mulai dia lahir sampai berulang tahun, semakin berumur semakin

cukup tingkat kematangan dan seseorang akan lebih matang befikir(Herry Rosyati,

2016). Wanita yang berumur 21-35 lebih rentang menderita mastitis dari pada

wanita dibawah 21 tahun dan diatas 35 tahun. Umur sangat menentukan kesehatan

maternal dan kondisi ibu saat hamil, persalinan dan menyusui. Diperkirakan alat

reproduksi yang belum matang, sedangkan jika umur lebih dari 35 akan rentang

sekali terjadi pendarahan. Hal tersebut memicu terjadinya mastitis (Herry Rosyati,

2016).

Stres merupakan faktor psikologis dengan menciptakan suasa pikiran tenang

dan nyaman. Stress dan kelelahan maternal sering dikaitkan dengan mastitis, biasanya

dialami pada ibu primipara (Nurhafni, 2018). Kondisi ibu yang stres dan cemas akan

mempengaruhi kelancaran ASI (Amalia, 2018). Semakin tinggi ibu mengalami

gangguan emosi maka semakin sedikit rangsangan hormon prolaktin yang diberikan

sebagai produksi ASI.

Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan setiap hari (Nurhafni,

2018). Pekerjaan juga berhubungan dengan penurunan frekuensi menyusui untuk

mengosongkan payudara. Pengosongan payudara yang tidak adekuat akan

mengakibatkan pembengkakan payudara dan saluran susu tersumbat sehingga akan

mengakibatkan mastitis(Hasanah, 2017).

2.1.3 Patofisiologi

Pada umumnya porte de entry menyebabkan puting menjadi luka dan lecet,

kemudian bakteri menjalar pada duktus-duktus yang berkembang biak sehingga

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

13

terjadi pus. Terjadinya mastitis diawali dengan peningkatan tekanan di dalam duktus

(saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan maka terjadi

tegangan alveoli yang berlebihan dan mengakibatkan sel epitel yang memproduksi

ASI menjadi datar dan tertekan, sehingga permeabilitas jaringan ikat meningkat.

Beberapa komponen (terutama protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma

masuk ke dalam ASI dan selanjutnya ke jaringan sekitar sel sehingga memicu respons

imun. Stasis ASI, adanya respons inflamasi, dan kerusakan jaringan memudahkan

terjadinya infeksi (Novyaningtias, 2016).

Terdapat beberapa cara masuknya kuman yaitu melalui Duktus Laktiferus ke

lobus sekresi, melalui puting yang retak ke kelenjar limfe sekitar duktus (periduktal)

atau melalui penyebaran hematogen (pembuluh darah). Organisme yang paling sering

adalah Staphylococcus Aureus, Escherecia Coli dan Streptococcus. Kadang-kadang ditemukan

pula mastitis tuberkulosis yang menyebabkan bayi dapat menderita tuberkulosa tonsil.

Pada daerah endemis tuberkulosa kejadian mastitis tuberkulosis mencapai 1% (IDAI,

2011).

2.1.4 Manifestasi Klinis dari Mastitis

Manisfestasi klinis mastitis yang umum adalah area payudara yang terasasakit

dan keras. Ibu menyusui yang mengalami mastitis mengalami nyeri, bengkak sehingga

ibu merasa tidak nyaman akibat tersumbatnya saluran ASI pada payudara.

Berdasarkan jenisnya mastitis dibedakan menjadi dua, mastitis infeksi dan

mastitis non-infeksi. Gejala yang timbul dari mastiti infeksi biasanya ditandai adanya

respon inflamasi dan rusaknya jaringan puting puting menjadi pecah-pecah sehingga

dengan mudah bakteri untuk masuk, sedangkan tanda dan gejala mastitis non-infeksi

payudara mengalami pembengkakan yang upnormal payudara yang mengeras, terasa

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

14

sakit apabila disentuh dan terasa tegang dikarenakan kurangnya waktu menyusui

untuk bayi (Walker,2009).

Gambar 2.1 Payudara Mastitis (Rysna, 2015)

2.1.5 Epidemiologi

Insiden mastitis puerperalis sangat bervariasi. menurut penelitian, mastitis

tampaknya mempengaruhi sekitar sepuluh persen dari semua ibu yang menyusui.

Namun, hasil studi telah bervariasi secara signifikan, beberapa menunjukkan hanya

tiga persen sementara yang lain mengatakan tiga puluh tiga persen wanita

terpengaruh. Hal ini paling sering terjadi pada minggu kedua dan ketiga postpartum

dengan sebagian besar laporan yang menunjukkan bahwa tujuh puluh empat persen

hingga sembilan puluh lima persen kasus terjadi pada 12 minggu pertama. Namun,

dapat terjadi pada setiap tahap laktasi.

2.1.6 Penatalaksanaan

Dilakukan penatalaksanaan mastitis dengan tujuan mencegah terjadinya

komplikasi lanjut. Penatalaksanaan bisa berupa medis dan non-medis, dimana medis

melibatkan obat antibiotik dan analgesik sedangkan non-medis berupa tindakan

suportif.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

15

1. Penatalaksanaan Medis

Antibiotik diberikan jika dalam 12-24 jam tidak ada perubahan atautidak

ada perubahan, antibiotik yamg diberikan berupa penicillin resistan-penisilinase .

Jika ibu alegi terhadap penisilinase dapat diberikan Eritromisin. Terapi yang

paling umum adalah adalah Dikloksasilin. Berikut antibiotik yang efektif

terhadap infeksi Staphylococcus aureus.

Tabel 2.1 Dosis Antibiotik

Antibiotik Dosis

Eritromisin 250-500 mg setiap 6 jam

Flukloksasilin 250 mg setiap 6 jam

Dikloksasilin 125-250 mg setiap 6 jam per oral

Amoksasilin (sic) 250-500 mg setiap 8 jam

Sefaleksin 250-500 setiap 6 jam

Sumber: (IDAI, 2011)

Pemberian antibiotik dikonsulkan oleh dokter supaya mendapat

antibiotik yang tepat dan aman untuk ibu menyusui. Selain itu, bila badan

terasa panas sebaiknya diberikan obat penurun panas. Namun jika infeksi

tidak hilang maka dilakukan kultur asi (Prasetyo, 2010).

Selanjutnya pemberian Analgesik untuk mengurangi rasa nyeri. Rasa

nyeri menjadi penghambat hormon oksitosin yang berperan dalam proses

pengeluaran ASI. Analgesik yang diberikan berupa ibuprofen dengan dosis

1,6gram per hari karena lebih efektif dalam menurunkan peradangan

dibandingkan dengan paracetamol dan asetaminofen. Sehingga direkomendasikan

pada ibu menyusui yang mengalami mastitis (Novyaningtias, 2016). Selain

analgesik, untuk mengatasi nyeri dan payudara terasa keras bisa diberikan

kompres kentang.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

16

2. Penatalaksanaan non-medis

Penatalaksanaan non-medis dapat dilakukan berupa tindakan suportif

untuk mencegah mastitis semakin buruk. Tindakan suportif yang diberikan

yaitu guna untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan (Novyaningtias, 2016)

meliputi : Sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan sedikit lalu oleskan

pada daerah payudara dan puting. Cara ini bertujuan untuk menjada

kelembapan puting susu (Soetjiningsih, 2013). Kemudian bayi diletakkan

menghadap payudara ibu. Posisi ibu bisa dudukatau berbaring dengan santai,

bila bu memilih posisi duduk sebaiknya menggunakan kursi yang lebih rendah

supaya kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu bisa bersandar.

Selanjutnya bayi dipegang pada belakang bahu dengan menggunakan satu

lengan, dengan posisi kepala bayi terletak di lengkung siku ibu (kepala bayi

tidak boleh menengadah dan bokong bayi disangga dengan telapak tangan).

Tangan bayi diletakan dibelakan badan ibu dan tangan satu didepan, perut

bayu ditempelkan pada badan ibu dengan kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya menengokkan kepala bayi). Payudara dipegang dengan jari

jempol diatas dan jari lainnya menopang payudara, seperti huruf C (Reinata,

2016).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

17

Gambar 2.2 Bayi Mencari Puting Susu Ibu (Priyono, 2010)

Bayi diberi rangsangan supaya bayi ingin membuka mulut atau disebut dengan

rooting reflex yaitu menyentuhkan pipi bayi pada puting susu atau menyuntuhkan sisi

mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekatkan pada payudara dan

puting dimasukan pada mulut bayi. Usahakan areola payudara masuk ke mulut bayi

sehingga lidah bayi akan menekan ASI. Posisi yang salah apabila bayi hanya

menghisap bagian puting ibu saja. Hal ini akan mengakibatkan ASI tidak keluar

secara adekuat (Monika, 2015).

Selain pengosongan payudara penatalaksanaan lainya berupa pemberian

kompre hangat dengan menggunakan shower hangat atau lap yang sudah dibasahi air

hangat. Penilitian Eman Mohammed Abd Elhakam and Somaya Ouda Abd Elmoniem

dalam jurnalnya untuk mengatasi mastitis dapat diberikan kompres kentang dengan

menggunakan irisan kentang yang suda direndam pada air kemudian menempelkan

atau mengkompreskan pada payudara (Crepinsek et al, 2012)

Mengubah posisi menyusui (posisi tidur, duduk atau posisi memegang bola

(foot ball position). Memakai baju atau bra yang longgar dapat mengurangi penekanan

berlebihan pada payudara. Bra yang ketat dapat menyebabkan segmental

enggorgement jika tidak disusui dengan adekut (Murniati, 2018).

Selanjutnya mengedukasi ibu atau memberi pengetahuan tentang dan

pencegahan dan penanganan mastitis. Sehingga ibu bisa mewaspadai sebelum terjadi

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

18

mastitis.Dengan cara tersebut biasanya mastitis akan menghilang setelah 48 jam.

Tetapi jika dengan cara-cara tersebut tidak ada perubahan, maka akan diberikan

antibiotika 5-10 hari dan analgesik(Soetjiningsih, 2013).

2.1.7 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang berupa laboratorium dan kultur ASI. Pemeriksaan

laboratorium dilakukan untuk menjunjang diagnosis. WHO menganjurkaan untuk

melakukan uji sensitivitas dan kultur. Bahan kultur diambil dari ASI yang diperah

menggunakan tangan dan ditampung menggunakan penampung urin steril. Sebelum

dilakukan pemeriksaan dipastikan puting dibersihkan terlebih dahulu dan bibir

tempat menampung tidak bersentuhan dengan puting supaya tidak terkontiminasi

dengan kuman-kuman pada kulit sehingga mendapatkan hasil yang positif

(Novyaningtias, 2016).

2.1.8 Komplikasi

Komplikasi pada mastitis disebabkan karena meluasnya peradangan payudara

(Nurhafni, 2018). Beberapa komplikasi jika mastitis tidak segera ditangani dapat

terjadi penghentian menyusui dini, abses payudara, mastitis berulang atau kronis, dan

juga infeksi jamur (Chotimah, 2017). Penghentian menyusui dini merupakan gejala

yang dapat membuat ibu untuk memutuskan tidak menyusui. Penghentian secara

mendadak dapat menyebabkan resiko abses payudara. selain itu ibu juga meragukan

obat yang dikonsumsi tidak aman bagi bayinya. Sehingga informasi dari tenaga

kesehatan sangat diperlukan untuk hal ini (Chotimah, 2017 (Amin, I, & W, 2014)).

Abses payudara merupakan meluasnya peradangan dalam payudara tersebut.

Gejala dari abses payudara adalah ibu tampak lebih parah merasakan sakit, payudara

terlihat lebih merah dan mengkilap, benjolan terasa lunak karena berisi nanah.

Sehingga perlu dilakukan insisi payudara untuk menguarkan nanah tersebut. Pada

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

19

abses payudara perlu diberikan antibiotik dan analgesik dengan dosis tertentu.

Sementara untuk bayi harus menyusu hanya pada payudara yang sehat, sedangkan

ASI dari payudara yang sakit ketika diperas sementara tidak disusukan.

Mastitis berulang atau kronis disebabkan karena pengobatan yang terlambat.

Dalam mastitis kronis ibu dianjurkan lebih banyak untuk beristirahat, banyak minum

air putih dan makan dengan gizi seimbang. Untuk infeksinya diberikan antibiotik

dosis rendah yaitu eritromisin 500mg sekali sehari selama masa menyusui.

Infeksi jamur merupakan komplikasi sekunder yang disebabkan oleh jamur

Candida Albicans. keadaan infeksi jamur terasa terbakar yang menjalar sampai saluran

ASI. Sementara waktu menyusui permukaan payudara terasa gatal, namun puting

tidak terlihat adanya kelainan. Pada komplikasi ini bayi mendapatkan pengobatan

berupa nistatin krim yang mengandung kortison dengan dioleskan pada puting

setelah menyusui dan bayi mendapatkan nistatin oral pada waktu yang sama

(Novyaningtias, 2016).

2.2 Konsep Kompres

2.2.1 Definisi Kompres

Kompres adalah sepotong balutan yang dilembabkan oleh cairan (Rahmawati,

2013). Manfaat kompres dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu

tubuh (Rusnoto, 2015). Perubahan pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor

pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hypothalamic bahian

anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan

pembuangan atau kehilangan energi atau panas memalui kulit meningkat, diharapkan

akan terjadi penurunan mastitis non-infeksi sehingga mencapai keadaan normal

kembali (Nursanti, 2012 ; Djuwarijah, 2009).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

20

Panas dari kompres dapat menguap dengan cepat. Untuk mempertahan kan

suhu yang konstan, perawat harus sering mengganti kompres atau menggunakan

bantalan akuatermi yang hangat atau bantalan yang kedap air diatas kompres.

Kompres pada kulit dapat menghaambat shevering dan dampak metabolik yang

ditimbulkan. Selain itu kompres juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga

meningkatkan pengeluaran panas tubuh (Susanti, 2013).

2.2.2 Jenis-jenis Kompres

Ketika payudara seorang ibu merasa sakit saat menyusui, maka kompres dapat

membantu meringankan. Kompres biasanya digunakan untuk nemurunkan rasa nyeri,

mengurangi rasa sakit serta meningkatkan aliran darah. Kata kopres sudah tidak asing

lagi pada masyarakat. Berikut jenis-jenis kompres untuk payudara padaa ibu

menyusui.

1. Kompres Hangat

Kompres hangat adalah pemberian rasa hangat pada daerah tertentu

dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian

tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain melancarkan sirkulasi darah juga

untuk menghilangkan rasa sakit serta memberikan ketenangan dan

kesenangan pada klien (Nuraeni, 2013).

Pemakaian kompres hangat biasanya dilakukan hanya setempat saja pada

bagian tubuh tertentu. Dengan pemberian rasa hangat, pembuluh-pembuluh

darah akan melebar sehingga akan memperbaiki peredaran darah dalam

jaringan tersebut. Aktivitas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit

atau nyeri dan akan menunjang proses penyembuhan dan proses peradangan

(Andarmoyo, 2013).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

21

Menurut Kusumastuti (2008) dalam Nengah dan Surinati (2013),

kompres hangat dianggap bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi darah,

terutama pada egorgement panyudara post partum. Salah satu pengurang nyeri

dengan metode alami yaitu metode panas dingin. Memang tidak mengurangi

keseluruhan rasa nyeri namun setidaknya memberikan rasa nyaman. Botol air

hanagat yang dibungkus handuk dicelupkan ke air dingin untuk mengurangi

rasa pegal dan kram pada punggung saat menyusui (Judha, 2012).

Dalam report information from Donal M dan Susanne (2014), menyatakan

untuk mencegah mastitis pada ibu, bayi perlu minum ASI lebih sering untuk

membantu mengalirkan susu, sedangkan jika terjadi pembengkakan dapat

mereda dengan kompres hangat dan showerair hangatpada area payudara yang

nyeri.

2. Kompres Kol

Dalam penelitian Astutik (2016) kompres kol terbukti menurunkankan

pembengkakan pada area tubuh yang mengalami bengkak. Penurunan skala

pembengkakan payudara setelah diberikan kompres daun kubis menurut

Green (2015), terjadi akibat tingginya 4 kandungan sulfur pada kubis yang

diyakini dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan payudara.

Teori Mars (2014), kubis mempunyai sifat antibiotik dan anti-inflamasi

karena kandungan sinigrin (Allylisothiocyanate), rapine, minyak mustard,

magnesium, dan sulfur yang dapat membantu memperlebar pembuluh darah

kapiler, sehingga meningkatkan aliran darah untuk keluar masuk dari daerah

tersebut, dan memungkinkan tubuh untuk menyerap kembali cairan yang

terbendung dalam payudara tersebut (Novita, 2011).

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

22

Hasil penelitian Robert (2005) dalam jurnal penelitian Astutik (2016),

menunjukkan bahwa kompres daun kol efektif dalam mengurangi

ketidaknyamanan saat panyudara terasa penuh. Kompres daun kol efektif

dalam mengurangi ketidaknyamanan pada payudara saat penuh dan bengkak.

Penelitian juga silakukan oleh Sousa dkk (2012), yang mengkombinasikan

kompres hangat, dingin dan kompres kol untuk mengatasi bendungan

payudara yang dapat mengakibatkan mastitis.

3. Kompres Kentang

Selain kompres panas dan kompres kol, teknik yang efektif diterapkan yaitu

teknik kompres kentang. Kentang memiliki nama latin Solanum tuberosum L sejenis

tanaman umbi yang mudah ditemukan di Indonesia khususnya pada daerah

dataran tinggi dan pegunungan (Hidayat, 2014). Sayuran ini biasanya digunakan

sebagai pengganti makanan pokok setelah beras dan gandum (International Potato

Center, 2013). Bagian-bagian penting yang terdapat dalam tanaman kentang daun,

batang yang bertekstur agak keras namun tidak berkayu, akar, bunga dan umbi.

Tanaman kentang diklasifikasikan kedalam kingdom Plantae, divisi Spermatophyta,

kelas Dicotylodenae(berkeping dua), subkelas Asteridae, ordo Solanales, famili

Solanaceae(berbunga terompet), genus Solanum, spesies Solanum tuberosum.

Berdasarkan warna kentang di bedakan menjadi 3 yaitu kentang putih, kentang

kuning dan kentang merah. Peneliti menggunakan kentang kuning atau kentang

pada umumnya yang sering kita temukan karena kentang kuning memiliki

kandungan energi yang cukup tinggi. Berikut ini tabel 2.2 kandungan gizi dari

kentang :

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

23

Tabel 2.2 Kandungan Gizi Kentang Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI(1996)

Kandungan Gizi Jumlah

Energi 83,00 kal

Protein 2,00 g

Lemak 0,10 g

Karbohidrat 19,10 g

Kalsium 11,00 mg

Fosfor 56,00 mg

Serat 0,30 g

Besi 0,70 mg

Vitamin B1 0,09 mg

Vitamin B2 0,03 mg

Vitamin C 16,00 mg

Niacin 1,40 mg

Kentang juga diketahui mengandung banyak mineral (potassium, magnesium,

copper, kalsium, fosfor, zinc, dan zat besi). Kelompok mineral ini penting bagi

tubuh untuk menjalankan fungsi organnya dengan baik. Kentang memiliki zat

antioksidan, asam fitat yang terkandung dalam kentang bisa mengikat zat besi,

pemicu kanker (Puji Lestari, 2010). Selain bagian isi, kulit kentang juga memiliki

manfaat karena mengandung asam klorogenik berupa polifenol berfungsi untuk

mencegah mutasi sel-sel yang mengakibatkan kanker.

Kompres kentang (Solanum Tuberosum L.) bisa diterapkan dengan cara

mengirisan kentang mentah dalam 24 jam pertama gejala mulai payudara akan

mengurangi rasa nyeri,bengkak, dan ketidaknyaman pada payudara mastitis non-

infeksi. Berikut cara mengaplikasikan kompres kentang yaitu dengan cara

memotong 1 buah kentang kuning mentah menjadi 6 hingga 8 irisan tipis dengan

ukuran 0,5-1 cm. Irisan kentang tersebut tempatkan dalam baskom yang berisi air

pada suhu ruangan (15-20ºC) dan biarkan selama 15 hingga 20 menit. Tempelkan

atau aplikasikan irisan kentang kuning tersebut ke area payudara yang mengalami

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

24

mastitis dan biarkan selama 15 hingga 20 menit. Angkat dan buang setelah 15

hingga 20 menit dan gunakan irisan baru dari baskom. Ulangi proses ini dua kali

lagi sehingga peneliti telah menerapkan irisan kentang 3 kali dalam satu jam.

Istirahat selama 20 atau 30 menit dan kemudian ulangi prosedur (Newman, 2009).

Penggunaan air dingin setelah menyusui mengurangi peradangan dan memfasilitasi

drainase susu dari payudara (Crepinsek et al, 2012). Apabila mastitis non-infeksi

tidak berkurang selama 24 jam maka kolaborasi dengan dokter.

2.3 Ibu Menyusui

Ibu menyusui adalah suatu proses alamiah, pada kenyataanya di budaya kita

melakukan hal yang alamiah tidaklah mudah kerena memerlukan pengetahuan dan

latihan yang tepat. Fakta menunjukan terdapat 40% wanita yang tidak menyusui

bayinya karena banyak yang mengalami nyeri dan pembengkakan payudara sehingga

bisa terjadi mastitis (Rinata dkk, 2016).

2.3.1 Masa Menyusui

The American of Pediatrics merekomendasikan ASI ekslusif selama 6 bulan

pertamaa selanjutnya selama 1 tahun. Menyusui sebaiknya dilakukan segera mungkin

setelah bayi dilahirkan. Pada hari pertama, biasanya ASI belum kluar, bayi cukup

disusukan selama empat sampai lima menit, untuk merangsang produksi ASI dan

membiasakan puting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari keempat sampai kelima, bayi

boleh disusukan selama sepuluh menit. Waktu menyusui dua puluh menit pada

masing-masing panyudara sudah cukup untuk bayi (Proverawati, 2010).

Menyusui bayi sesering mungkin bahkan dimalam hari sesuai dengan

kebutuhan bayi , sedikitnya delapan kali dalam dua puluh empat jam. Frekuensi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

25

menyusui yang sering dapat meningkatkan produksi ASI, mencegah panyudara nyeri

dan sakit karena penumpukan dan pengumpalan ASI (Proverawati, 2010).

2.3.2 Teknik Menyusui

Teknik menyusi yang benar adalah dengan cara memberikan ASI pada bayi

dengan melekatkan bayi dan ibu dengan benar dan nyaman serta bayi memperoleh

manfaat terbesar dari menyusui. Berikut merupakan faktor kunci menyusui secara

efektif:

1. Waktu Menyusui

Pada bayi baru lahir akan lebih sering menyusu, rata-rata 10-12 kali disetiap

24 jam. Menyusui on demand merupakan menyusui kapanpun bayi mau. Menyusui

on demand merupakan cara terbaik untuk menjaga produksi ASI. Hal penting yang

perlu diperhatikan adalah sebaiknya tiap menyusui dengan durasi yang cukup lama

dan tidak terlalu sebentar dan sebaiknya menyusui tidak dijadwal karena menyusui

bayi dilakukan di setiap bayi membutuhkan sebab bayi akan menentukan

kebutuhannya sendiri (Astutik, 2014).

2. Pelekatan

Pelekatan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara bayi menahan

puting ibu dalam mulutnya. Ada dua cara untuk mengetahui pakah mulut bayi

melekat pada puting ibu (Astutik, 2014).

1) Jika mulut bayi melekat dengan benar , pastikan bibir bawah bayi terlipat

ke bawah dan dagu mendekat ke payudara selanjutnya lidah ada di

bawah payudara, areola, dan puting menempel pada langit-langit mulut

bayi. Posisi seperti ini memungkinkan bayi menghisap secara efisien.

2) Seluruh puting dan areola berada dalam mukut bayi. Posisi seperti ini

memungkinkan bayi menekan sinus-sinus di bawah areola. Jika hanya

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

26

puting yang masuk dalam mulut bayi, maka jumlah ASI yang dikeluarkan

sedikit.

.

Tabel 2.3 Pelekatan Benar dan Salah (Khasanah, 2011)

Pelekatan yang kurang baik disebabkan oleh posisi cara menyusui yang

salah atau tidak tepat. Menyusui bayi dapat dilakukan dengan berbagai macam

posisi menyusui posisi tersebut tergolong benar dan mudah dilakukan bagi

ibu menyusui yaitu dalam posisi duduk, berdiri atau berbaring (Khasanah,

2011). Berikut posisi yang benar dan nyaman untuk ibu menyusui:

a. Baby-led lacting

Baby-led lacting merupakan posisi yang paling mudah bagi bayi yang

belajar menyusui saat ibu merasakan nyeri. cara menyusui bayi dengan

baby-led lacting adalah: susui bayi ketika bayi tenang, ambil posisi nyaman

duduk atau nersandar, lakukan kontak kulit dengan cara letakkan bayi

diantara payudara, kemudian bayi akan mencari puting ibu, setelah

menemukan puting ibu dagu bayi akan menekan payudara ibu dan

membuka mulutnya. Baby-led lacting(Khasanah, 2011).

b. Cross crandle

Cross crandle merupakan posisi yang digunakan oleh ibu yang belajar

menyusui. Posisi ibu diharuskan duduk tegak. Leher dan bahu bayi

disangga oleh lengan bagian bawah tangan (menekuk). Cara memegang

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

27

payudaranya dengan simbol huruf C yaitu ibu jari diatas puting dan jari

telunjuk dibawah puting (Tella et al, 2015).

c. Cradle

Cradle merupakan posisi dimana bayi menempel pada perut ibu

sehingga kepala bayi tidak berputar , karena bayi berada didekapan ibu.

Dengan posisi lengan ibu menyokong belakang badan dan punggung

bayi (Khasanah, 2011).

d. Football position

Football positionmerupakan posisi yang sesuai untuk ibu yang baru

pulih dari operasi Caesar, ibu yang memiliki payudara besar, serta ibu

yang menyusui anak kembar dalam waktu yang bersamaan. Cara

menyusui Football position dengan meletakkan bantal dibelakang ibu untuk

menyokong tubuh ibu, kemudian tangan ibu menyokong kepala bayi

(Khasanah, 2011).

Gambar 2.4 Berbagai macam posisi menyusui (Khasanah, 2011)

e. Posisi berbaring

Sama dengan Football positionposisi ini dilakukan oleh ibu yang baru

pulih yari operasi Caesar, hanya saja beda cara meyusuinya yaitu ibu

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

28

berbaring dan sedikit miring ke arah bayi, kemudian tangan ibu

menyokong tubuh dan kepala bayi (Khasanah, 2011).

2.3.3 Klasifikasi Menyusui

Tidak ada yang membantah kalau ASI merupakan nutrisi yang paling baik

bagi bayi. Dukungan pemberian ASI telah banyak ditulisikan yang merupakan

program WHO untuk seluruh dunia, maupun di Indonesi memalui program

pemerintah dalam perundang-undangan, peraturan pemerintah (PP), atau peraturan

menteri kesehatan (Permenkes). Namun, tidak semua ibu bisa menyusui secara

langsung. Hal ini disebabkan karena ibu harus bekerja, kondisi bayi, jumlah ASI

(Riyadi, 2015).

1. Ibu menyusui secara langsung

Dalam menyusui secara langsung terdat manfaat bagi ibu dan bayi.

Menambah kedekatan antara ibu dan bayi. Selain itu isapan bayi pada puting

akan ditangkap oleh sel saraf sensorik pada puting yang mengirim sinyal ke

otak. Setelah stimulus mencapai hipotalamus, faktor inhibisi diblokade,

dengan hasil akhir akan lebih banyak prolaktin. Ketersediaan proklatin

mendukung berlangsungnya stimulasi produksi ASI (Riyadi, 2015).

Gambar 2.5 Proses pembentukan ASI (Marliandiani, 2015)

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

29

2. Menyusui tidak langsung

Pengeluaran ASI yang dibantu menggunakan alat bantu berupa perasan

tangan maupun alat bantu pompa. Hal ini dilakukan apabila puting ibu terasa nyeri

dan lecet. Pemberian ASI perah dapat diberikan dengan menggunakan cangkir

atau sendok, jangan diberikan dengan menggunkana botol/dot karena dapat

menyebabkan bayi bingung puting atau bayi menolak menyusu (Syamsiyah, 2013).

Namun tidak ada alasan lagi untuk memberikan ASI karena ibu bekerja. Wanita

bekerja adalah yang hasil karnyanya menghasilkan uang. Berdasarkan UUD pasal

27 ayat 2, tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak bagi kemanusiaan, yang berarti ibu bekerja tetap mendapat hak yang layak

untuk menyusui anaknya, karena menyusuimerupakan hak asasi manusia dan hak

asasi anak untuk hidup layak (Kemenkes RI, 2015).

2.3.4 Manfaat Menyusi Bagi Ibu

Manfaat pemberian ASI bagi ibu tidak hanya memperkuat jalinan kasih

sayang antara anak dan ibu, namun juga mencegah pendarahan pasca persalian pada

ibu. Hal ini dikarenakan adanya hormon oksitosin yang merangsang kontraksi uterus

sehingga menjepit pembuluh darah yang dapat mencegah terjadinya pendarahan.

Hormon oksitosin juga bermanfaat untuk merangsang proses kontraksi uterus

sehingga dapat berlangsung maksimal atau mempercepat involusi uterus . Adanya

kontraksi uterus dapat mencegah anemia hal ini dikarenakan ibu yang menyusui

kontraksi uterusnya berjalan dengan baik (Kemenkes RI, 2015).

Perubahan berat badan bisa naik turun sewaktu-waktu. Yang ditimbang dalam

keadaan berpakaian maupun tidak. Satuan timbangan berat badan yaitu kilogram

(Kg). Menurut Arisman cara menurunkan berat badan yang efektif yaitu dengan cara

memberi ASI atau menyusui. Ibu yang menyusui lebih cepat mengalami penurunan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

30

berat badan karena mengalami pengurangan lemak yang tersimpan selama hamil.

Menyusui juga memerlukan energi, yang akan diambil dari penumpukan lemak

selama menyusui. Dengan menyusui ibu sedang melakukan diet karena terjadi

pembakaran lemak, sehingga terjadi pengurangan lemak secara alami (Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, 2017).

Menyusui merupakan KB alami digunakan oleh ibu menyusui eksklusif yang

disebut dengan KB metode amonorhoe laktasi (MAL) atau KB MAL. Selama ibu belum

mendapatkan haid yang waktunya kurang dari 6 bulan setelah melahirkan metode KB

MAL yang paefektif dan sederhana tanpa menggunakan alat apapun. Pemberian ASI

secaraon demand yaitu meyusui bayi kapanpun bayi meminta ASI dapat mengendalikan

emosi karena frekuensi menyusui tidak menentu dan konsentrasi prolaktin tetap

meninggi selama pengisapan sering terjadi dan pada setiap kali menyusui terjadi

peningkatan sekresi prolaktin secara akut. Oleh karena itu ibu yang menyusui ekslusif

menambah penjang kembalinya masa subur setelah melahirkan sehingga menunda

kehamilan berikutnya (Lausi, 2017).

2.3.5 Manfaat Pemberian ASI Bagi Bayi

Manfaat pemberian ASI bagi bayi menurut Menurut Roesli (2004) yaitu ASI

sebagai nutrisi untuk memenuhi kebutuhan ekslusif 0-6 bulan. ASI juga dapat

meningkatkan daya tahan tubuh bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit.

Selain itu ASI dipercaya bisa meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal,

ASI juga membuat anak potensial, memiliki emosi yang stabil, spiritual yang matang,

serta memiliki perkembangan sosial yang baik(Wenas et al., 2004). 80 %

perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang

dikenal dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan pemberian ASI eksklusif

selama 6 bulan dan dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. Hal tersebut

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

31

dikarenakan ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang

dibutuhkan bayi dalam jumlah yang seimbang (Depkes, 2011).

Dari sigi fisik manfaat ASI bagi bayi membantu meningkatkan daya

penglihatan dan kepandaian bicara dan menunjang perkembangan motorik bayi,

mengurangi resiko obesitas bayi. ASI membantu bayi untuk memilih makanan yang

baik di kemudian hari, sehingga dapat memperkecil terjadinya resiko obesitas. ASI

juga mudah dicerna oleh bayi dan membantu bayi memutuskan berapa banyak dan

kapan mereka (bayi) meminumnya (Kemkes, 2016).

2.4 Pengaruh Pemberian Kompres Kentang (Solanum Tuberosum L.)

Terhadap Mastitis Non-infeksi Pada Ibu Menyusui

Mengacu pada kajian secara teoritis sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan

antara kedua variabel penelitianme. Mastitis dapat menjadikan alasan untuk berhenti

menyusui (Spencer, 2014). Mastitis ditandai dengan payudara nyeri, bengkak dan

ketidaknyaman. Mastitis disebabkan karena cara menyusui yang tidak benar dan

kurangnya pengetahuan ibu tentang merawat payudara.Ada 2 jenis mastitis yang

paling umum yaitu mastitis infeksi dan non-infeksi. Mastitis infeksi disebabkan oleh

puting yang lecet dan ASI tidak keluar secara optimal, sedangkan mastitis non-infeksi

kurangnya waktu menyusui pada bayi sehingga ASI terbendung atau pengosongan

ASI tidak secara sempurna (Abd Elhakam & Abd Elmoniem, 2016).

Mastitis dapat menghambat pertumbuhan bayi, karena tidak mendapatkan

kebutuhan ASI yang tercukupi sehingga bayi menjadi rentang terkena penyakit.

Dampak mastitis juga dapat dirasakan oleh ibu yang mengalami kesakitan sehingga

ibu deman tinggi (Hasanah, 2017). Penurunan mastitis dapat dilakukan dengan

pemberian kompres berupa kompres hangat, kompres kol dan kompres kentang

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis …eprints.umm.ac.id/54157/3/BAB II.pdf10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Mastitis 2.1.1 Definisi Mastitis Mastitis adalah peradangan

32

(Lestari, 2014). Kompres kentang dapat diaplikasikan dengan cara mengiris tipis

kentang sebanyak 6-8 iris dengan tipis kira-kira 1cm dan direndam dam mangkuk

yang berisi air selama 15-20 menit untuk mendapatkan efek dingin dan kandungan

kentang yang cocok pada peradangan dan nyeri serta bengkak, kemudian

dikompreskan pada payudara yang terkena mastitis selama 15-20 menit dan ulangi

selama 3 kali dengan jeda istirahat 20-30 menit (Newman, 2019). Berdasarkan

literatur, dengan demikin kompres kentang dapat meredakan payudara yang terasa

tegang dan nyeri, sehingga sirkulasi peredaran darah pada payudara menjadi lancar

(Eman Mohammed, et al.)