reionnote.files.wordpress.com file · web view1.1 pengertian mastitis . ... ). tidak jarang...

21
LAPORAN PENDAHULUAN MASTITIS 1.1 Pengertian Mastitis Mastitis merupakan istilah medis untuk peradangan payudara. Gejalanya antara lain payudara memerah, terasa sakit serta panas dan membengkak. Bila semakin parah, maka suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 o C dan timbul rasa lelah yang sangat (NN, 2009). Para wanita yang baru pertama kali menyusui cenderung lebih sering terkena mastitis. Mastitis ini dapat terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran (Sumber: www.lusa.web.id). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih cepat (Sarwono, 2008: 482). 1.2 Jenis-jenis mastitis Pada umumnya, terdapat dua jenis mastitis (NN, 2009): infektif dan non-infektif. 1.2.1 Infektif mastitis diakibatkan oleh kuman yang masuk ke saluran air susu di puting payudara melalui perantaraan mulut atau hidung bayi saat menyusui. 1.2.2 Non infektif mastitis terjadi karena antara lain saluran air susu yang tersumbat atau juga karena posisi menyusui yang salah.

Upload: dangkhanh

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

LAPORAN PENDAHULUAN

MASTITIS

1.1 Pengertian Mastitis

Mastitis merupakan istilah medis untuk peradangan payudara. Gejalanya antara

lain payudara memerah, terasa sakit serta panas dan membengkak. Bila semakin parah,

maka suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38oC dan timbul rasa lelah yang sangat

(NN, 2009).

Para wanita yang baru pertama kali menyusui cenderung lebih sering terkena

mastitis. Mastitis ini dapat terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling

sering terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran (Sumber:

www.lusa.web.id). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang

menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih cepat (Sarwono, 2008: 482).

1.2 Jenis-jenis mastitis

Pada umumnya, terdapat dua jenis mastitis (NN, 2009): infektif dan non-infektif.

1.2.1 Infektif mastitis diakibatkan oleh kuman yang masuk ke saluran air susu di puting

payudara melalui perantaraan mulut atau hidung bayi saat menyusui.

1.2.2 Non infektif mastitis terjadi karena antara lain saluran air susu yang tersumbat

atau juga karena posisi menyusui yang salah.

Mastitis lazim dibagi dalam (1) mastitis gravidarum, dan (2) mastitis puerperalis,

karena memang penyakit ini boleh dikatakan hampir selalu timbul pada waktu hamil dan

laktasi (Sarwono, 2008: 482).

Berdasarkan tempatnya (Sarwono, 2007: 701) dapat dibedakan:

1.2.1 Mastitis yang menyebabkan abses di bawah areola mammae.

1.2.2 Mastitis di tengah-tengah mamma yang menyebabkan abses di tempat itu.

1.2.3 Mastitis pada jaringan di bawah dorsal dari kelenjar-kelenjar yang menyebabkan

abses antara mamma dan otot-otot di bawahnya.

Page 2: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

1.3 Penyebab Mastitis

Pada umumnya yang dianggap porte d’entrée dari kuman penyebab ialah puting

susu yang luka atau lecet, dan kuman per kontinuitatum menjalar ke duktulus-duktulus

dan sinus. Sebagian besar yang ditemukan pada pembiakan pus ialah Staphylococcus

aureus (Sarwono, 2008: 482).

Dari sumber lain (Sumber: www.lusa.web.id) didapatkan, penyebab mastitis

adalah sebagai berikut :

1.3.1 Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.

1.3.2 Bra yang terlalu ketat.

1.3.3 Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.

1.3.4 Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia.

1.4 Gejala Mastitis

Gambar 1. Payudara Mastitis (Sumber: www.lusa.web.id)

Terjadi bendungan ASI merupakan permulaan dari kemungkinan infeksi mamae.

Infeksi pada mamae dapat menimbulkan demam, nyeri local pada mamae, terjadi

pemadatan mamae, dan terjadi perubahan warna kulit mamae. Infeksi mamae (mastitis)

dapat berkelanjutan menjadi abses dengan kriteria warna kulit menjadi merah, terdapat

rasa nyeri, dan pada pemeriksaan terdapat pembengkakan, di bawah kulit teraba cairan

(Manuaba, 1998: 317).

1.5 Pencegahan Mastitis

Page 3: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

Perawatan puting susu pada waktu laktasi merupakan usaha penting untuk

mencegah mastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan putting susu sebelum dan

sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain

itu, yang memberi pertolongan kepada ibu yang menyusui bayinya harus bebasa dari

infeksi stafilokokkus (Sarwono, 2007: 701).

Pencegahan yang dilakukan antara lain dengan:

1.5.1 Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu tindakan yang sangat

efektif untuk menghindari terjadinya sumbatan pada duktus.

1.5.2 Usahakan untuk selalu menyusui dengan posisi dan sikap yang benar. Kesalahan

sikap saat menyusui dapat menyebabkan terjadinya sumbatan duktus.

Menggunakan penyangga bantal saat menyusui cukup membantu menciptakan

posisi menyusui yang lebih baik (Sumber: www.parentsguide.co.id).

1.5.3 Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila payudara terasa penuh, segera

keluarkan dengan cara menyusui langsung pada bayi. Kalaupun bayi belum lapar,

keluarkan ASI dengan cara diperah atau dipompa sehingga pengeluaran ASI tetap

lancar.

1.5.4 Jangan membersihkan puting dengan sabun. Kandungan soda pada sabun dapat

membuat kulit menjadi kering sehingga mudah terjadi iritasi seperti lecet atau

luka bila disusu bayi.

1.5.5 Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap keringat.

Jangan gunakan bra yang terlalu menekan payudara. Demi menjaga higienitas

daerah payudara, ganti bra sesering mungkin setiap kali basah karena keringat

atau setelah dipakai seharian (Dedeh Kurniasih, 2010).

1.6 Penanganan Mastitis

Bidan sebagai tenaga medis terdepan di tengah masyarakat dapat meningkatkan

usaha preventif dan promotif payudara dengan jalan mengajarkan pemeliharaan

payudara, cara memberikan ASI yang benar, memberikan ASI jangan pilih kasih, kanan

dan kiri harus sama perlakuannya dan diberikan sampai payudara kempes. Dalam

Page 4: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

menghadapi bendungan ASI dan mastitis atau abses mamae, bidan sebaiknya melakukan

konsultasi dengan dokter (Manuaba, 1998: 317).

Pencegahan mastitis yang lain diantaranya:

1.6.1 Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari. Bila diberikan sebelum

terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang.

1.6.2 Sangga payudara.

1.6.3 Kompres dingin

1.6.4 Bila diperlukan berikan parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam.

1.6.5 Ikuti perkembangan 3 hari setelah pemberian pengobatan (Sarwono, 2007: 263).

1.6.6 Bila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit. Biasanya rasa

demam dan nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga hari.

1.6.7 Istirahat yang cukup amat diperlukan agara kondisi tubuh ibu kembali sehat dan

segar.

1.6.8 Makan makanan yang bergizi tinggi sangatlah dianjurkan.

1.6.9 Minum banyak air putih juga akan membantu menurunkan demam (Sumber:

www.conectique.com).

1.6.10 Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara yang sakit sesering

dan selama mungkin sehingga sumbatan tersebut lama-kelamaan akan

menghilang (Sumber: www.parentsguide.co.id).

1.6.11 Jangan lakukan pemijatan karena dikhawatirkan justru membuat kuman tersebar

ke seluruh bagian payudara dan menambah risiko infeksi.

1.6.12 Bayi masih boleh menyusu kecuali bila terjadi abses. Kalau demikian

keadaannya, untuk mengurangi bengkak, ASI harus tetap dipompa keluar. Bayi

sebaiknya tetap menyusu pada payudara yang tak terinfeksi (Dedeh Kurniasih,

2010).

1.7 Penanganan abses

Dalam keadaan abses mamae perlu dilakukan insisi agar nanahnya dapat dikeluarkan

untuk mempercepat kesembuhan (Manuaba, 1998: 317). Sesudah itu dipasang pipa ke tengah

abses, agar nanah bisa keluar terus. Untuk mencegah kerusakan pada duktus laktiferus sayatan

dibuat sejajar dengan jalannya duktus-duktus itu (Sarwono, 2007: 701). Pengalaman

Page 5: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

menunjukkan bahwa drainase ini sesudah 72 jam bertukar sifat menjadi kebocoran air susu yang

tidak sedikit melalui luka insisi. Dianjurkan memakai perban elastic yang ketat pada payudara,

untuk menghentikan laktasi (Sarwono, 2008: 482).

Pada persiapan insisi, kulit di atas abses akan dibersihkan oleh swabbing lembut dengan

larutan antiseptik. Pada tahap rehabilitasi, sebagian besar sakit di sekitar abses akan lenyap

sesudah pembedahan. Penyembuhan biasanya sangat cepat. Setelah tabung diambil keluar,

antibiotik dapat dilanjutkan untuk beberapa hari. Menerapkan panas dan menjaga wilayah yang

terkena dampak ditinggikan dapat membantu meringankan peradangan (sumber:

http://galemedicine. blogspot.com).

Page 6: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

LANDASAN ASUHAN KEBIDANAN

Penatalaksanaan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak tepat secara logis

tentang asuhan yang diberikan, yang merupakan prosese pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan

suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997).

Penatalaksanaan kebidanan ini terdiri dari beberapa langkah yang berurutan. Langkah-

langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap yang bisa di aplikasikan dalam semua

situasi. Akan tetapi setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan

semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien. Prosese penatalaksanaan kebidanan ini terdiri

dari 7 langkah yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.

Meskipun proses-proses tersebut bisa dipecah-pecah menjadi 7 langkah, namun

sebenarnya adalah saling bersambungan, berulang kembali. Untuk bisa mengevaluasi efektifitas

dari rencana pengasuhan, diperlukan mengumpulkan data, mengevaluasinya, lalu membuat

rencana asuhan kembali. Proses tersebut berlanjut terus dan berulang-ulang, dengan setiap kali

melakukan pemeriksaan klien. Oleh karena itu, terdapat suatu hubungan yang dinamis, berulang

antara masing-masing langkah, dan setiap langkah akan bergantung pada keakuratan hasil dari

langkah sebelumnya.

Page 7: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

Proses penatalaksanaan kebidanan:

Melihat penjelasan diatas, maka proses penatalaksanaan kebidanan merupakan langkah

sistematis yang merupakan pola pikir. Bidan dalam melaksanaan asuhan pada klien diharapkan

dengan pendekatan masalah yang sistematis dan rasional, maka seluruh aktifitas atau tindakan

yang diberikan oleh bidan kepada klien akan lebih efektif. Untuk kejelasan langkah-langkah

diatas, maka akan dijelaskan tentang penjelasan secara detail dari setiap lankah yang dirumuskan

oleh Varney. (Pusdiknakes WHO, 2003).

Langkah 1 : Mengumpulkan data dasar

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua

sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan

cara anamnesa (data subyektif ) dan pemeriksaan fisik (data objektif).

1. Data Subjektif

1.1 Keluhan

Wanita dengan mastitis biasanya mengeluh bengkak dan nyeri pada payudara serta lecet

pada puting susu.

Page 8: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

1.2 Riwayat Persalinan Sekarang

Mastitis dapat terjadi sepanjang periode menyusui, tetapi paling sering terjadi antara hari

ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran.

1.3 Riwayat Bio-Psiko-Sosial

Ibu dengan mastitis biasanya memiliki riwayat biologis seperti:

a. Ibu dengan asupan gizi kurang

b. Ibu dengan pola istirahat yang kurang baik

c. Ibu yang tidak melakukan perawatan payudara

d. Ibu yang jarang menyusui bayinya

e. Ibu yang tidak melakukan perawatan mulut bayi sebelum dan setelah menyusui

Ibu dengan mastitis juga dapat mengalami masalah psikologis seperti:

a. Merasa tidak nyaman

b. Merasa tidak mampu menyusui

c. Merasa kurang percaya diri

1.4 Pengetahuan

Ibu dengan mastitis biasanya tidak paham tentang:

a. Perawatan payudara

b. Teknik menyusui yang benar

c. Gizi ibu menyusui

d. Perawatan mulut bayi

2. Data Objektif

2.1 Tanda-tanda Vital

Ibu dengan mastitis biasanya mengalami peningkatan suhu badan hingga lebih dari 38oC

2.2 Payudara

Keadaan payudara pada ibu dengan mastitis biasanya berwarna kemerahan, bengkak,

nyeri tekan, lecet pada putting susu, dan terdapat nanah jika terjadi abses.

2.3 Pemeriksaaan Laboratorium

Pada ibu dengan abses payudara dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui

ada tidaknya bakteri Stapylococcus aureus pada pus.

Page 9: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

Langkah 2 : Menginterpretasi data dasar dan mengidentifikasi masalah

Mengidentifikasikan diagnose kebidanan dan masalah berdasarkan interpretasi yang benar-benar

atas data-data yang dikumpulkan, dalamlangkah ini data yang telah dikumpulkan

diinterpretasikan menjadi diagnose kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan karena

beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnose tetapi membutuhkan penanganan

yang dituangkan dalam rencana asuhan terhadap klien, masalah sering berkaitan dengan

pengalaman klien yang dikaji dan diidentifikasikan oleh bidan. Masalah juga sering menyertai

diagnose.

Contoh diagnosa yang bisa ditegakkan pada ibu yang mengalami mastitis adalah:

a. P1001 Partus Spontan Belakang Kepala PP 14 hari dengan Mastitis

b. Ibu umur 25 tahun dengan Mastitis

Masalah-masalah yang dapat terjadi pada ibu dengan Mastitis

a. Rasa ketidaknyamanan

b. Ibu tidak mampu menyusui

c. Ibu merasa kurang percaya diri

Langkah 3 : Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dan mengantisipasinya

Pada langkah ini diidentifikasikan masalah atau diagnosa potensial berdasarkan rangkaian

masalah atau diagnose. Hal ini membutuhkan antisipasi, pencegahan, bila memungkinkan

menunggu mengamati dan bersiap-siap apabila hal tersebut benar-benar terjadi. Melakukan

asuhan yang amat penting sekali dalam hal ini. Pada langkah ini bidan dituntut untuk mampu

mengantisipasi masalah potensial tidak hanya merumuskan masalah potensial yang akan terjadi

akan tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosa potensial tidak

terjadi. Sehingga langkah ini benar, merupakan langkah yang bersifat antisifasi yang

rasional/logis.

Diagnosa potensial yang dapat terjadi pada kasus mastitis adalah abses.

Langkah 4 : Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan untuk melakukan intervensi

atau tindakan segera, konsultasi dan kolaborasi

Page 10: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan. Dari data

yang dikumpulkan dapat menunjukkan salah situasi yang memerlukan tindakan segera,

sementara yang lain harus menunggu intervensi dari dokter. Situasi lainnya bisa saja tidak

merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter. Hal ini

menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah /

kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan

untuk mengantisipasi diagnosa / masalah potensial pada step sebelumnya, bidan juga harus

merumuskan tindakan emergency / segera yang harus dirumuskan. Dalam rumusan ini termasuk

tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri secara kolaborasi atau bersifat rujukan.

1. Kolaborasi:

1.1 Melakukan pemeriksaan laboratorium

2. Konsultasi:

2.1 Pemberian therapy kepada penderita mastitis bisa dikonsultasikan dengan dokter spesialis

kandungan.

3. Rujukan

3.1 Jika mastitis berkembang menjadi abses perlu dilakukan rujukan untuk melakukan insisi

untuk mengeluarkan pus.

3.2 Jika mastitis berkembang menjadi Ca mammae perlu dilakukan rujukan untuk melakukan

pemeriksaan lebih lanjut.

Page 11: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

Langkah 5 : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

Langkah-langkah ini ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya yang merupakan menyeluruh

tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap

masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien tersebut

seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya. Dengan perkataan lain asuahan terhadap

klien tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan.

Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar

dapatdilaksanakan dengan efektif karena klien juga akan melaksanakan rencana tersebut. Oleh

karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil

pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum

melaksanakannya.

Rencana asuhan yang akan diberikan, antara lain:

1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga

2. Beri KIE tentang penyebab dan cara mencegah mastitis

3. Beri KIE tentang kemungkinan terburuk yang dapat terjadi akibat mastitis

4. Ajarkan ibu tekhnik perawatan payudara

5. Ajarkan ibu tekhnik menyusui yang benar

6. Ajarkan ibu melakukan perawatan mulut bayi sebelum dan sesudah menyusui

7. Lakukan pemeriksaan lab jika terjadi abses

8. Kolaborasi dengan dr. SpOG untuk pemberian therapy

9. Sepakati kunjungan ulang 3 hari lagi dan sewaktu-waktu bila ada keluhan

Langkah 6 : Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisien dan aman

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah 5

dilaksanakan secara efesian dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan

atau sebagian sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak

melakukan sendiri ia tetap memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Dalam

situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami

komplikasi, maka keterlibatan bidan penatalaksanaan asuhan bagi klien adalah tetap bertanggung

Page 12: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.

Penatalaksanaan yang efesien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dan

asuhan klien.

Langkah 7 : Melaksanakan evaluasi terhadap rencana asuhan yang telah dilaksanakan

Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa yang telah dilakukan bidan. Pada

langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi

pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat

dianggap efektif jika benar efektif dalam pelaksanaannya.

Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedangkan sebagian belum efektif.

Mengingat bahwa penatalaksanaan asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang

berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif

melalui penatalaksanaan untuk mengidentifikasi mengapa proses penatalaksanaan pada rencana

asuhan tersebut. Langkah-langkah proses penatalaksanaan umumnya merupakan pengkajian

yang memperjelas proses pemikiran yang mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses

klinis, karena proses penatalaksanaan tersebut berlangsung di dalam situasi klinik dan dua

langkah terakhir tergantung pada klien dan keluarga.

Page 13: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih

DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, Dedeh. tt. Payudara Bengkak Saat Menyusui dan Mastitis.

http://ummukautsar.wordpress.com/2010/02/24/payudara-bengkak-saat-

menyusui-dan-mastitis/. 7 September 2010

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk

Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

NN. 26 November 2007. Mengenal Mastitis. http://www.parentsguide.co.id/ smf/index.php?

topic=639.0. 7 September 2010.

NN. 28 Juli 2009. Mastitis Laktasi. http://www.bayisehat.com/breastfeeding-mainmenu-33/430-

mastitis-laktasi.html. 7 September 2010.

NN. 26 November 2009. Mastitis. http://www.lusa.web.id/mastitis/. 7 September 2010.

NN. tt. Radang Payudara (Mastitis). http://www.conectique.com/tips_solution/

health/disease/article.php?article_id=5633. 7 September 2010.

NN. tt. Inisiasi dan Drainase Abses. http://galemedicine.blogspot.com /2010/06/insisi-dan-

drainasi-abses.html. 15 Setember 2010.

Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Pusdiknakes WHO, JHPIEGO, 2003. Asuhan Ante Natal.

Varney, H dkk. 1997. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Page 14: reionnote.files.wordpress.com file · Web view1.1 Pengertian Mastitis . ... ). Tidak jarang mastitis dibarengi oleh kanker payudara, yang menyebabkan jalannya penyakit menjadi lebih