makalah mastitis

Upload: dianmardiani

Post on 07-Jul-2018

309 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    1/24

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mastitis adalah infeksi peradangan pada mammae, terutama pada primipara yang

     biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi melalui luka pada puting

    susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 200!. Mastitis adalah

     peradangan payudara, yang dapat disertai atau tidak disertai dengan infeksi.Penyakit ini

     biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis

     puerperalis. "adang#kadang keadaan ini dapat menjadi fatal apabila tidak diberi tindakan

    yang adekuat.Mastitisjuga seringkali disebut sebagai abses payudara, dimana terjadi

     pengumpulan nanah lokal di dalam payudara. "eadaan ini menyebabkan beban penyakit yang

     berat dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya. Penelitian terbaru juga

    ada yang menyatakan bahwa mastitis dapat meningkatkan risiko penularan $I% melalui

    menyusui.

    Pengeluaran &'I yang tidak efisien akibat teknik menyusui yang kurang benar 

    merupakan penyebab yang penting, tetapi pada kenyataannya saat ini masih banyak petugas

    kesehatan yang menganggap bahwa mastitis masih sama dengan infeksi payudara. Mereka

    sering tidak mampu membantu pasien mastitis untuk terus menyusui, dan mereka bahkan

    mungkin menyarankan pasien tersebut untuk berhenti menyusui, yang sebenarnya hal

    tersebut tidak perlu.

    Makalah ini disusun untuk menyajikan informasi tentang konsep dasardan asuhan

    keperawatanmastitis laktasional, untuk menuntun penatalaksanaan praktik yang tepat

    sehingga pasien mastitis masih dapat mempertahankan agar tetap dapat memberikan &'I

    kepada bayinya secara eksklusif.

    1.3 Tujuan

    &dapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain

    a. Mengetahui definisi mastitis)

    b. Mengetahui etiologi mastitis

    c. Mengetahui tanda dan gejala mastitis)

    d. Mengetahui patofisiologi mastitis)

    e. Mengetahui komplikasi dan prognosis mastitis)

    f. Mengetahui pengobatan mastitis)

    g. Mengetahui pencegahan mastitis)h. Mengetahui pemeriksaan penunjang mastitis)

    1

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    2/24

    i. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan mastitis.

    1.3 Manfaat

    Manfaat makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut.

    a. *agi mahasiswa, hasil makalah diharapkan dapat memberikan pemahaman dan

     pengertian terhadap pentingnya kesehatan dan mampu memberikan asuhan

    keperawatan dengan benar)

     b. *agi penulis, makalah ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan,

     pengetahuan dan pengalaman belajar yang terkait dengan masalah pada sistem

    reproduksi wanita, yaitu penyakit mastitis inisehingga dalam mempraktikkan ilmu

    yang terkait akan lebih mudah.

    BAB

    TN!AUAN TE"#

    $.1 Defini%i

    2

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    3/24

    Infeksi Payudara (Mastitis! adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. *iasanya

    terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. *akteri biasanya masuk melalui

     puting susu yang pecah#pecah atau terluka.Pada infeksi yang berat atau tidak diobati, dapat

    terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara!. Mastitis adalah reaksi

    sistematik seperti demam, terjadi #+ minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi

    sumbatan saluran air susu (Masjoer, 200!.

    Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai

    infeksi.Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional

    atau mastitis puerperalis."adang#kadang keadaan ini dapat menjadi fatal bila tidak diberikan

    tindakan yang adekuat.&bses payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara,

    merupakan komplikasi berat dari mastitis. "eadaan inilah yang menyebabkan beban penyakit

     bertambah berat ('ally I, 'eerin %.-, 200+ dalam &nonim, 20+!.

    'umber lain menyebutkan bahwa mastitis adalah infeksi dan peradangan pada payudara

    yang terjadi melalui luka pada puting, dapat berasal dari peredaran darah. anda/tanda

    mastitis yang dirasakan ibu adalah rasa panas dingin disertai kenaikan suhu, ibu merasa lesu,

    tidak nafsu makan, payudara membesar, nyeri perabaan, mengkilat dan kemerahan pada

     payudara, dan terjadi pada +/ minggu masa nifas. $al ini dapat diatasi dengan

    membersihkan puting sebelum dan sesudah menyusui) menyusui pada payudara yang tidak 

    sakit) kompres dingin sebelum menyusui)menggunakan *$ untuk menyokong payudara,

     berikan antibiotik dan analgetik, istirahat yang cukup dan banyak minum (1'1, tanpa tahun!.

    Mastitis adalah infeksi yang disebabkan karena adanya sumbatan pada duktus hingga

     puting susu mengalami sumbatan. Mastitis paling sering terjadi pada minggu kedua dan

    ketiga pasca kelahiran.Penyebab penting dari mastitis ini adalah pengeluaran &'I yang tidak 

    efisien akibat teknik menyusui yang buruk.1ntuk menghambat terjadinya mastitis ini

    dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki penyangga yang baik 

     pada payudaranya ('ally I, 200+ dalam &nonim, 20+!.

    *erdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan mastitis

    adalah suatu infeksi atau peradangan pada jaringan payudara yang diakibatkan karena adanya

     bakteri (staphylococcus aureus! yang masuk melalui puting susu yang pecah#pecah atau

    terluka.

    Mastitis diklasifikasikan menjadi jenis, yaitu mastitis puerparalis epidemic, mastitis

    aninfeksosa, mastitis subklinis dan mastitis infeksiosa. imana keempat jenis tersebut

    muncul dalam kondisi yang berbeda#beda. iantaranya adalah sebagai berikut (*ertha, 2002

    dalam jamudin, 2003!

    3

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    4/24

    . Mastitis Puerparalis 4pidemik 

    Mastitis puerparalis epidemic ini biasanya timbul apabila pertama kali bayi dan

    ibunya terpajan pada organisme yang tidak dikenal atau erulen. Masalah ini paling sering

    terjadi di rumah sakit, yaitu dari infeksi silang atau bekesinambungan strain resisten.

    2. Mastitis 5oninfesiosa

    Mastitis moninfeksiosa terjadi apabila &'I tidak keluar dari sebagian atau seluruh

     payudara, produksi &'I melambat dan aliran terhenti.5amun proses ini membutuhkan

    waktu beberapa hari dan tidak akan selesai dalam 2/+ minggu. 1ntuk sementara waktu,

    akumulasi &'I dapat menyebabkan respons peradangan.

    +. Mastitis 'ubklinis

    Mastitis subklinis telah diuraikan sebagai sebuah kondisi yang dapat disertai dengan

     pengeluaran &'I yang tidak adekuat, sehingga produksi &'I sangat berkurang yaitu kira#

    kira hanya sampai di bawah 00 ml6hari (700 ml6hari!.

    . Mastitis Infeksiosa

    Mastitis infeksiosa terjadi apabila siasis &'I tidak sembuh dan proteksi oleh faktor 

    imun dalam &'I dan oleh respon/respon inflamasi. 'ecara normal, &'I segar bukan

    merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.

    $.$ &akt'r #e%ik'

    *eberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko mastitis (Prasetyo, 200!,

    yaitu

    a. 1mur  

    8anita berumur 2#+9 tahun lebih sering menderita mastitis dari pada wanita di bawah

    usia 2 tahun atau di atas +9 tahun.

     b. 'erangan sebelumnya

    'erangan mastitis pertama cenderung berulang, hal ini merupakan akibat teknik 

    menyusui yang buruk yang tidak diperbaiki.

    c. Melahirkan

    "omplikasi melahirkan dapat meningkatkan risiko mastitis, walupun penggunaan

    oksitosin tidak meningkatkan resiko.

    d. :i;i

    &supan garam dan lemak tinggi serta anemia menjadi faktor predisposisi terjadinya

    mastitis. 8anita yang mengalami anemia akan beresiko mengalami mastitis karena

    kurangnya ;at besi dalam tubuh, sehingga hal itu akan memudahkan tubuh mengalami

    4

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    5/24

    infeksi (mastitis!. &ntioksidan dari itamin 4, itamin & dan selenium dapat mengurangi

    resiko mastitis.

    e. ! menyebutkan bahwa peradangan pada payudara (Mastitis! di

    sebabkan oleh hal#hal sebagai berikut

    a. Payudara bengkak yang tidak disusu secara adekuat, akhirnya tejadi mastitis.

     b. Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan terjadi payudara bengkak.

    c. Penyangga payudara yang terlalu ketat, mengakibatkan  segmental engorgement sehingga

     jika tidak disusu secara adekuat bisa erjadi mastitis.

    d. Ibu yang memiliki diet jelek, kurang istirahat, anemia akan mempermudah terkena infeksi.

    Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan

    menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.

    Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh

    sel#sel kulit yang mati. 'aluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah

    mengalami infeksi.ua penyebab utama mastitis adalah stasis &'I dan infeksi.'tasis &'I

     biasanya merupakan penyebab primer yang dapat disertai atau berkembang menuju

    infeksi.:uther pada tahun 39? menyimpulkan dari pengamatan klinis bahwa mastitis

    diakibatkan oleh stagnasi &'I di dalam payudara, dan bahwa pengeluaran &'I yang efisien

    5

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    6/24

    dapat mencegah keadaan tersebut.Ia menyatakan bahwa bila terjadi infeksi, bukan primer,

    tetapi diakibatkan oleh stagnasi sebagai media pertumbuhan bakteri.

    homsen,dkk pada tahun 3? menghasilkan bukti tambahan tentang pentingnya

    stasis &'I. Mereka menghitung leukosit dan bakteri dalam &'I dari payudara dengan tanda

    klinis mastitis dan mengajukan klasifikasi berikut, yaitu

    a. 'tasis &'I

    'tatis &'I terjadi jika &'I tidak dikeluarkan dengan efisien dari payudara. $al ini

    terjadi jika payudara terbendung segera setelah melahirkan, atau setiap saat jika bayi tidak 

    mengisap &'I, kenyutan bayi yang buruk pada payudara, pengisapan yang tidak efektif,

     pembatasan frekuensi6durasi menyusui, sumbatan pada saluran &'I, suplai &'I yang

    sangat berlebihan dan menyusui untuk kembar dua6lebih. 'tatis &'I dapat membaik hanya

    dengan terus menyusui, tentunya dengan teknik yang benar. b. Inflamasi non infeksiosa (atau mastitis noninfeksiosa!

    Mastitis jenis ini biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut&danya bercak 

     panas6nyeri tekan yang akut, bercak kecil keras yang nyeri tekan, dan tidak terjadi demam

    dan ibu masih merasa baik#baik saja.Mastitis non infeksiosa membutuhkan tindakan

     pemerasan &'I setelah menyusui.

    c. Mastitis infeksiosa

    Mastitis jenis ini biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut lemah, nyeri kepala

    seperti gejala flu, demam suhu @ +?,9 derajat celcius, ada luka pada puting payudara, kulit

     payudara tampak menjadi kemerahan atau mengkilat, terasa keras dan tegang, payudara

    membengkak, mengeras, dan teraba hangat, dan terjadi peningkatan kadar natrium

    sehingga bayi tidak mau menyusu karena &'I yang terasa asin. Mastitis infeksiosa hanya

    dapat diobati dengan pemerasan &'I dan antibiotik sistemik. anpa pengeluaran &'I yang

    efektif, mastitis non infeksiosa sering berkembang menjadi mastitis infeksiosa, dan

    mastitis infeksiosa menjadi pembentukan abses.

    $.( Tanda dan )ejala

    anda dan :ejala dari mastitis ini biasanya berupa

    a. Payudara yang terbendung membesar, membengkak, keras dan kadang

    terasa nyeri.

     b. Payudara dapat terlihat merah, mengkilat dan puting teregang menjadi

    rata.

    c. &'I tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk  

    menghisap &'I sampai pembengkakan berkurang.

    6

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    7/24

    d. Ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala demam,

    rasa dingin dan tubuh terasa pegal dan sakit.

    e. erjadi pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama

    dengan payudara yang terkena.

    :ejala yang muncul juga hampir sama dengan payudara yang membengkak karena

    sumbatan saluran &'I antara lain

    a. Payudara terasa nyeri

     b. eraba keras

    c. ampak kemerahan

    d. Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti pecah/pecah, dan

     badan terasa demam seperti hendak flu, bila terkena sumbatan tanpa infeksi, biasanya di

     badan tidak terasa nyeri dan tidak demam. Pada payudara juga tidak teraba bagian keras

    dan nyeri serta merah.

     5amun terkadang dua hal tersebut sulit untuk dibedakan, gampangnya bila didapat

    sumbatan pada saluran &'I, namun tidak terasa nyeri pada payudara, dan permukaan kulit

    tidak pecah / pecah maka hal itu bukan mastitis. *ila terasa sakit pada payudara namun tidak 

    disertai adanya bagian payudara yang mengeras, maka hal tersebut bukan mastitis (Pitaloka,

    200 dalam &nonim, 20+!.

    $.* Pat'fi%i'l'gi

    'ecara garis besar, mastitis atau peradangan pada payudara dapat terjadi karena proses

    infeksi ataupun noninfeksi. 5amun semuanya bermuara pada proses infeksi. Mastitis akibat

     proses noninfeksi berawal dari proses laktasi yang normal. 5amun karena sebab#sebab

    tertentu maka dapat menyebabkan terjadinya gangguan pengeluaran &'I atau yang biasa

    disebut sebagai stasis &'I.$al ini membuat &'I terperangkap di dalam ductus dan tidak dapat

    keluar dengan lancar.&kibatnya mammae menjadi tegang.'ehingga sel epitel yang

    memproduksi &'I menjadi datar dan tertekan.permeabilitas jaringan ikat meningkat,

     beberapa komponen(terutama protein dan kekebalan tubuh dan natrium! dari plasma masuk 

    ke dalam &'I dan jaringan sekitar sel memicu respon imun. erjadi inflmasi hingga sehingga

    mempermudah terjadinya infeksi."ondisi ini membuat lubang duktus laktiferus menjadi port 

    de entry bakteri, terutama bakteri Staphylococcus aureus dan Strepcococcus sp.

    $ampir sama dengan kejadian pada mastitis noninfeksi, mastitis yang terjadi akibat

     proses infeksi terjadi secara langsung, yaitu saat timbul fisura6robekan6perlukaan pada puting

    yang terbentuk saat awal laktasi akan menjadikan port de entry/tempat masuknya  bakteri.

    Proses selanjutnya adalah infeksi pada jaringan mammae.

    7

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    8/24

    $.+ ,'-lika%i dan Pr'gn'%i%

    &. "omplikasi

    *erikut beberapa komplikasi yang dapat muncul karena mastitis.

    a. &bses payudara

    &bses payudaramerupakan komplikasi mastitis yang biasanya terjadi karena

     pengobatan terlambat atau tidak adekuat. *ila terdapat daerah payudara teraba keras,

    merah dan tegang walaupun ibu telah diterapi, maka kita harus memikirkan

    kemungkinan terjadinya abses. "urang lebih += dari kejadian mastitis berlanjut

    menjadi abses.Pemeriksaan 1': payudara diperlukan untuk mengidentifikasi adanya

    cairan yang terkumpul. Aairan ini dapat dikeluarkan dengan aspirasi jarum halus yang

     berfungsi sebagai diagnostik sekaligus terapi, bahkan mungkin diperlukan aspirasi

     jarum secara serial6berlanjut. Pada abses yang sangat besar terkadang diperlukan

    tindakan bedah. 'elama tindakan ini dilakukan, ibu harus mendapatkan terapi medikasi

    antibiotik. &'I dari sekitar tempat abses juga perlu dikultur agar antibiotik yang

    diberikan sesuai dengan jenis kumannya.

     b. Mastitis berulang6kronis

    Mastitis berulang biasanya disebabkan karena pengobatan terlambat atau tidak 

    adekuat. Ibu harus benar#benar beristirahat, banyak minum, mengonsumsi makanan

    dengan gi;i berimbang, serta mengatasi stress. Pada kasus mastitis berulang karena

    infeksi bakteri biasanya diberikan antibiotik dosis rendah (eritromisin 900 mg sekali

    sehari! selama masa menyusui.

    c. Infeksi jamur 

    "omplikasi sekunder pada mastitis berulang adalah infeksi oleh jamur seperti

    candida albicans."eadaan ini sering ditemukan setelah ibu mendapat terapi

    antibiotik.Infeksi jamur biasanya didiagnosis berdasarkan nyeri berupa rasa terbakar 

    yang menjalar di sepanjang saluran &'I. iantara waktu menyusui permukaan

     payudara terasa gatal. Puting mungkin tidak nampak kelainan. Pada kasus ini, ibu dan

     bayi perlu mendapatkan pengobatan. Pengobatan terbaik adalah mengoles nistatin krim

    yang juga mengandung kortison ke puting dan areola setiap selesai bayi menyusu dan

     bayi juga harus diberi nistatin oral pada saat yang sama.

    8

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    9/24

    *. Prognosis

    Prognosis baik setelah dilakukan tindakan kepeerawatan dengan segera. an

    keadaan akan menjadi fatal bila tidak segera diberikana atau dilakukan tindakan yang

    adekuat.

    $./ Penatalak%anaan

    'etelah diagnosa mastitis dipastikan, hal yang harus segera dilakukan adalah pemberian

    susu kepada bayi dari mamae yang sakit dihentikan dan diberi antibiotik. engan tindakan ini

    terjadinya abses seringkali dapat dicegah, karena biasanya infeksi disebabkan oleh

    Staphylococcus aureus. Penicilin dalam dosis cukup tinggi dapat diberikan sebagai terapi

    antibiotik.'ebelum pemberian penicilin dapat diadakan pembiakan6kultur air susu, supaya

     penyebab mastitis benar#benar diketahui. &pabilaada abses maka nanah

    dikeluarkan,kemudian dipasang pipa ke tengah abses agar nanah dapat keluar terus. 1ntuk 

    mencegah kerusakan pada duktus laktiferus, sayatan dibuat sejajar dengan jalannya duktus#

    duktus tersebut.

    Prinsip#prinsip utama penanganan mastitis adalah

    . "onseling suportif 

    Mastitis merupakan pengalaman yang paling banyakwanita merasa sakit dan

    membuat frustasi.'elain dalam penanganan yang efektif dan pengendalian nyeri, wanita

    membutuhkan dukungan emosional. Ibu harus diyakinkan kembali tentang nilai menyusui,

    yang aman untuk diteruskan, bahwa &'I dari payudara yang terkena tidak akan

    membahayakan bayinya dan bahwa payudaranya akan pulih, baik bentuk maupunfungsinya. "lien membutuhkan bimbingan yang jelas tentang semua tindakan yang

    dibutuhkan untuk penanganan, dan bagaimana meneruskan menyusui6memeras &'I dari

     payudara yang sakit. "lien akan membutuhkan tindak lanjut untuk mendapat dukungan

    terus menerus dan bimbingan sampai kondisinya benar#benar pulih.

    2. Pengeluaran &'I dengan efektif 

    $al ini merupakan bagian terapi terpenting, antara lain

    a. *antu ibu memperbaiki kenyutan bayi pada payudaranya

     b. orong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki, tanpa

     pembatasan

    9

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    10/24

    c. *ila perlu peras &'I dengan tangan6pompa6botol panas, sampai menyusui dapat dimulai

    lagi

    +. erapi antibiotik 

    erapi antibiotik diindikasikan pada

    a. $itung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan infeksi

     b. :ejala berat sejak awal

    c. erlihat puting pecah#pecah

    d. :ejala tidak membaik setelah 2#2 jam setelah pengeluaran &'I diperbaiki maka

    Baktamase harus ditambahkan agar efektif terhadap Staphylococcus aureus. 1ntuk 

    organisme gram negatif, sefaleksin6amoksisillin mungkin paling tepat. Cika mungkin,

    &'I dari payudara yang sakit sebaiknya dikultur dan sensiitas bakteri antibiotik 

    ditentukan.

    e. Pada kasus infeksi mastitis, penanganannya antara lain

    . *erikan antibiotik "loksasilin 900 mg per oral kali sehari setiap D jam selama 0

    hari atau eritromisin 290 mg per oral + kali sehari selama 0 hari.

    2. *antulah ibu agar tetap menyusui

    +. *ebat6sangga payudara

    . "ompres hangat sebelum menyusui untuk mengurangi bengkak dan nyeriyaitu

    dengan memberikan parasetamol 900 mg per oral setiap jam dan lakukan ealuasi

    secara rutin.

    Pengobatan yang tepat dengan pemberian antibiotik, mintalah pada dokter 

    antibiotik yang baik dan aman untuk ibu yang menyusui, selain itu bila badan terasa panas,

    ibu dapat minum obat turun panas, kemudian untuk bagian payudara yang terasa keras dan

    nyeri, dapat dikompres dengan menggunakan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.

    *ila tidak tahan nyeri, dapat meminum obat penghilang rasa sakit, istirahat yang

    cukup amat perlu untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi sehat kembali. isamping

    itu, makan dan minum yang bergi;i, minum banyak air putih juga akan membantu

    10

    Antibi'tik D'%i%

    4ritromisin 290#900 mg setiap D jam

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    11/24

    menurunkan demam, biasanya rasa demam dan nyeri itu akan hilang dalam dua atau tiga

    hari dan ibu akan mampu beraktiitas seperti semula

     

    . erapi simtomatik 

     5yeri sebaiknya diterapi dengan analgesik. Ibuprofen dipertimbangkan sebagai obat

    yang paling efektif dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan nyeri. Parasetamol

    merupakan alternatif yang paling tepat. Istirahat sangat penting, karena tirah baring

    dengan bayinya dapat meningkatkan frekuensi menyusui, sehingga dapat memperbaiki

     pengeluaran susu. indakan lain yang dianjurkan adalah penggunaan kompres hangat pada

     payudara yang akan menghilangkan nyeri dan membantu aliran &'I, dan yakinkan bahwa

    ibu cukup minum cairan. ilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 9#20

    menit, kali6hari. iberikan antibiotik dan untuk mencegah pembengkakan, sebaiknya

    dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara yang terkena.

    a. Mastitis (Payudara tegang 6 indurasi dan kemerahan!

    • *erikan klosasilin 900 mg setiap D jam selama 0 hari. *ila diberikan sebelum

    terbentuk abses biasanya keluhannya akan berkurang.

    • 'angga payudara.

    • "ompres dingin.

    • *ila diperlukan berikan Parasetamol 900 mg per oral setiap jam.

    • Ibu harus didorong menyusui bayinya walau ada P1'.

    • Ikuti perkembangan + hari setelah pemberian pengobatan.

     b. &bses Payudara (erdapat masa padat, mengeras di bawah kulit yang kemerahan!.

    • iperlukan anestesi umum.

    • Insisi radial dari tengah dekat pinggir aerola, ke pinggir supaya tidak mendorong

    saluran &'I.

    • Pecahkan kantung P1' dengan klem jaringan (pean! atau jari tangan.

    • Pasang tampon dan drain, diangkat setelah 2 jam.

    • *erikan "loksasilin 900 mg setiap D jam selama 0 hari.

    • 'angga payudara.

    • "ompres dingin.

    • *erikan parasetamol 900 mg setiap jam sekali bila diperlukan.

    • Ibu dianjurkan tetap memberikan &'I walau ada pus.

    11

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    12/24

    • Bakukan follow up setelah peberian pengobatan selama + hari.

    Cika terjadi abses, biasanya dilakukan penyayatan dan pembuangan nanah, serta

    dianjurkan untuk berhenti menyusui.1ntuk mengurangi nyeri dapat diberikan obat pereda

    nyeri (misalnya acetaminophen atau ibuprofen!."edua obat tersebut aman untuk ibumenyusui dan bayinya.

    $.0 Pencegahan

    1ntuk mencegah terjadinya mastitis dapat dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut

    ('oetjiningsih, 33>!

    a. Menyusui secara bergantian antara payudara kiri dan kanan

     b. 1ntuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran, kosongkan payudara

    dengan cara memompanya

    c. :unakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk mencegah robekan6luka pada

     puting susu

    d. Minum banyak cairan

    e. Menjaga kebersihan puting susu

    f. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.

    indakan#tindakan berikut ini juga dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya mastitis,

    yaitu

    a. Perbaikan pemahaman penatalaksanaan menyusui

    • Menyusui sedini mungkin setelah melahirkan)

    • Menyusui dengan posisi yang benar)

    • Memberikan &'I En emand dan memberikan &'I eklusif)

    • Makan dengan gi;i yang seimbang)

     b. Pemberian infotentang hal#hal yang mengganggu proses menyusui, membatasi,

    mengurangi isapan proses menyusui dan meningkatkan statis &'I antara lain

    • Penggunaan dot)

    • Pemberian minuman lain pada bayi pada bulan#bulan pertama)

    • indakan melepaskan mulut bayi dari payudara pertama sebelum bayi siapuntuk 

    menghisap payudara yang lain)

    • *eban kerja yang berat atau penuh tekanan)

    • "ealpaan menyusui bila bayi mulai tidur sepanjang malam

    • rauma payudara karena tindakan kekerasan atau penyebab lain.

    c. Pemberian infotentang penatalaksaan yang efektif pada payudara yangpenuh dan kencang.

    &dapun hal#hal yang harus dilakukan yaitu

    • Ibu harus dibantu untuk memperbaiki kenyutan pada payudara oleh bayinya untuk 

    memperbaiki pengeluaran &'I serta mencegah luka pada punting susu.

    12

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    13/24

    • Ibu harus didorong untuk menyusui sesering mungkin dan selama bayi menghendaki

    tanpa batas.

    • Perawatan payudara dengan dikompres dengan air hangat dan pemerasan &'I

    d. Pemberian informasi tentang perhatian dini terhadap semua tanda statis &'IIbu harus

    memeriksa payudaranya untuk melihat adanya benjolan, nyeri6panas6kemerahan

    • *ila ibu mempunyai salah satu faktor resiko, seperti kealpaan menyusui.

    • *ila ibu mengalami demam6merasa sakit, seperti sakit kepala.

    • *ila ibu mempunyai satu dari tanda#tanda tersebut, maka ibu perlu

    untukberistirahatdi tempat tidur bila mungkin, sering menyusui pada payudara yang

    terkena, mengompres panas pada payudara yang terkena, berendam dengan air 

    hangat6pancuran, memijat dengan lembut setiap daerah benjolan saat bayi menyusui

    untuk membantu &'I mengalir dari daerah tersebut, mencari pertolongan dari nakes

     bila ibu merasa lebih baik selanjutnya.

    e. Perhatian dini pada kesulitan menyusui lain

    Ibu membutuhkan bantuan terlatih dalam menyusui setiap saat dan ibu mengalami

    kesulitan yang dapat menyebabkan statis &'I, seperti

    •  5yeri6puting pecah#pecah

    • "etidaknyaman payudara setelah menyusui

    • "ompresi puting susu (garis putih melintasi ujung puting ketika bayi melepaskan

     payudara!

    • *ayi yang tidak puas, menyusu sangat sering, jarang atau lama

    • "ehilangan percaya diri pada suplay &'Inya, menganggap &'Inya tidak cukup

    • Pengenalan makanan lain secara dini

    • Menggunakan dot

    f. Pengendalian infeksi

    Petugas kesehatan dan ibu perlu mencuci tangan secara menyeluruh dan sering

    sebelum dan setelah kontak dengan bayi. "ontak kulit dini, diikuti dengan rawat gabung

     bayi dengan ibu merupakan jalan penting untuk mengurangi infeksi rumah sakit.

    $. Pe-erik%aan Penunjang

    ata yang mendukung pemeriksaan yang tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan

    fisik meliputi pemeriksaan laboratorium dan rontgen. Pada ibu nifas dengan mastitis tidak 

    dilakukan pemeriksaan laboratorium6rontgen (8iknjosastro, 2009!. 5amuan 8orld $ealth

    Ergani;ation (8$E! menganjurkan pemeriksaan kultur dan uji sensitiitas pada beberapa

    keadaan yaitu bila

    a. pengobatan dengan antibiotik tidak memperlihatkan respons yang baik dalam 2 hari)

     b. terjadi mastitis berulang)

    c. mastitis terjadi di rumah sakit) dan

    d. penderita alergi terhadap antibiotik atau pada kasus yang berat.

    13

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    14/24

    *ahan kultur diambil dari &'I pancar tengah hasil dari perahan tangan yang langsung

    ditampung menggunakan penampung urin steril. Puting harus dibersihkan terlebih dulu

    dan bibir penampung diusahakan tidak menyentuh puting untuk mengurangi kontaminasi

    dari kuman yang terdapat di kulit yang dapat memberikan hasil positif palsu dari kultur.

    $.12 PATHA45

    14

    Stasis Fisurapada

     Jaringan

    mammae

    Lubang

    dutus

    !ati"erus

     

     $erbuan%a

     port de

    &ateri

    'AS$I$I

    (eteganganpada

     jaringan

    Latasiterganggu

    )r*sesin"esi

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    15/24

    BAB

    A5UHAN ,EPE#AATAN

    3.1 Pengkajian

    a. Identitas klien

     5ama jelas dan lengkap, jika perlu tanyakan nama panggilan sehari#harinya

    agar tidak salah pasien ketika memberikan perawatan.

    1mur wanita yang berumur 2#+9 tahun lebih sering mengalami mastitis

    daripada wanita yang berumur dibawah 2 tahun dan di atas +9 tahun.

    1mur 72 tahun diperkirakan bahwa alat#alat reproduksinya masih belum

    matang, mental dan psikisnya juga belum siap. 'edangkan umur @+9

    tahun akan rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas. $al

    tersebut akan memicu terjadinya mastitis ini.

    'uku berpengaruh pada adat istiadat6kebiasaan sehari#hari, khususnya dalam hal

    teknik menyusui dan perawatan payudara.

    &gama untuk mengetahui keyakinan pasien sehingga dalam membimbing dan

    mengarahkannya lebih mudah.

    Pendidikan biasanya wanita yang status pendidikannya rendah akan banyak yang

    mengalami penyakit ini dikarenakan mereka tidak mengetahui tentang

    15

    +easi

    ,uran

    mamma

    e

    Menyusui

    tidak 

    )eneanan

    resept*r

    'un-u!

    Kurang

    pengetahGanggu

    an citra

    tubuh

    Nyeri akut

    Ansietas

    Resik 

    o

    tinggi

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    16/24

     penyakit serta pengobatan dan teknik perawatan payudara yang benar 

    untuk kesehatan. 'elain itu aspek pendidikan juga akan mempengaruhi

    dalam tindakan keperawatan yang akan diberikan, sehingga perawat dapat

    memberi asuhan keperawatan dan konseling yang sesuai dengan kondisi

     pasien.

    Pekerjaan wanita yang bekerja di luar rumah (sebagai wanita karier! saat

    mempunyai kewajiban untuk menyusui anaknya adalah termasuk 

    kelompok yang berisiko tinggi mengalami mastitis. $al itu disebabkan

    oleh kesibukan kerjanya ini akan menjadi penghambat pengeluaran &'I

    sehingga menimbulkan terjadinya stasis &'I yang dapat menjadi salah

    satu pencetus penyakit mastitis ini.

    'elain itu juga aspek pekerjaan ini untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonomi pasien, karena hal itu dimungkinkan dapat

    mempengaruhi dalam pemenuhan gi;i pasien yang memungkinkan

    timbulnya penyakit mastitis ini.

    &lamat perlu ditanyakan apabila pasien dirasa memerlukan kunjungan rumah

     post perawatan

     b. Fiwayat kesehatan

    . Fiwayat kesehatan dahulu

    "emungkinan wanita yang mengalami mastitis ini karena adanya faktor#faktor 

     predisposisi seperti faktor kekebalan &'I yang rendah, sehingga dapat dengan

    mudah mengalami infeksi utamanya pada payudara (mastitis!. &supan nutrisi yang

    tidak adekuat dan lebih banyak mengandung garam dan lemak juga dapat memicu

    terjadinya mastitis, adanya riwayat trauma pada payudara juga dapat menjadi

     penyebab terjadinya mastitis karena adanya kerusakan pada kelenjar dan saluran

    susu. 'elain itu juga dengan adanya faktor penyebab yang pasti seperti stasis &'I

    karena bayi yang susah menyusu, adanya luka lecet di area puting susu dan penggunaan bra yang tidak tepat6teralalu ketat juga dapat menjadi penyebab

    terjadinya mastitis, dimana hal#hal tersebut kemungkinan besar adalah merupakan

    hal yang sering sekali diabaikan oleh wanita. Infeksi mammae pada kehamilan

    sebelumnya juga dapat menjadi penyebab terjadinya mastitis.

    2. Fiwayat kesehatan sekarang

    Pasien biasanya kelihatan lemah, suhu tubuh meningkat (@+? derajat celcius!, tidak 

    ada nafsu makan, nyeri pada daerah mammae, bengkak dan merah pada mammae.

    Cika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat, maka dapat timbul berbagai

    komplikasi seperti abses payudara, infeksi berulang dan infeksi jamur. Eleh sebab

    16

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    17/24

    itu, perlu dilakukan tindakan pencegahan yang tepat, misalnya memberikan info

    tentang perawatan payudara, teknik menyusui yang benar, dsb.

    +. Fiwayat kesehatan keluarga

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    18/24

    idak ada gangguan.

    ?. Pola 'eksual dan Feproduksi

    *iasanya seksualitas terganggu akibat adanya penurunan libido dan pasien pasti

    akan lebih fokus pada gejala yang muncul sehingga untuk pemenuhan kebutuhan

    seksualitas ini sudah tidak lagi menjadi prioritas.3. Pola Peran dan $ubungan

    &da gangguan, lebih banyak untuk istirahat karena nyeri.

    0. Pola Manajemen "oping#'tress

    Pasien terlihat tidak banyak bicara, banyak istirahat.

    . 'istem 5ilai dan "eyakinan

    *iasanya akan mengalami gangguan, namun hal itu juga tergantung pada masing#

    masing indiidu, kadangkala ada indiidu yang lebih rajin ibadah dan

    mendekatkan diri kepada uhan.namun di lain sisi juga ada indiidu yang karena

    sakit itu, ia malah menyalahkan dan menjauh dari uhan.d. Pengkajian

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    19/24

    8ajah terlihat meringis kesakitan.

    e! Mata

    Pada ibu dengan mastitis konjungtia terlihat anemis. imana anemia

    merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya mastitis, karena seseorang

    dengan anemis akan mudah mengalami infeksi.

    f! $idung

     5apas cuping hidung (#!, sekret (#6#!, darah (#6#!, deiasi (#6#!. idak ada

    gangguan pada area ini.

    g! Mulut

    Mukosa basah (H!, sianosis (#!, pucat (#!, kering (#!. idak ada gangguan pad

    area ini.

    h! elinga

    aun telinga dalam batas normal, sekret (#!. idak ada gangguan ada area ini.i! enggorokan

    1ula di tengah, mukosa pharing hiperemis (#!, tonsil # . idak ada

    gangguan pada area ini.

     j! Beher 

    Pada area leher tidak di temukan adanya gangguan atau perubahan fisik.

    k! "elenjar getah bening

    Pada kelenjar bening yang terdapat pada area ketiak terjadi pembesaran.

     pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara

    yang terkena mastitis.

    l! Panyudara

    Pada daerah panyudara terlihat kemerahan atau mengkilat, gambaran

     pembuluh darah terlihat jelas di permukaan kulit, terdapat lesi atau luka pada

     puting panyudara, panyudara teraba keras dan tegang, panyudara teraba hangat,

    terlihat bengkak, dan saat di lakukan palpasi terdapat pus.

    m! oraks

    *entuk normochest, retraksi (#!, gerakan dinding dada simetris. idak ada

    gangguan pada derah toraks.• Aordis

    ! Inspeksi iktus kordis tidak tampak 

    2! Palpasi iktus kordis tidak kuat angkat

    +! Perkusi batas jantung kesan tidak melebar 

    ! &uskultasi *C I#II intensitas normal, reguler, bising (#!

    • Pulmo

    ! Inspeksi Pengembangan dada kanan kiri

    2! Palpasi

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    20/24

    n! &bdomen

    ! Inspeksi dinding perut lebih tinggi dari dinding dada karena post partum

    sehingga pembesaran fundus masih terlihat.

    2! &uskultasi bising usus (H! normal

    +! Perkusi tympani! Palpasi supel, hepar dan lien tidak teraba

    e. Pemeriksaan penunjang

    Pada ibu nifas dengan mastitis tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium6rontgen

    (8iknjosastro, 2009!. 5amun jika dilakukan pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan

     jumlah sel darah putih ('P! meningkat karena adanya reaksi inflamasi. 'elain itu pada

     pemeriksaan kultur &'I ditemukan beberapa bakteri penyebab mastitis. imana pemeriksaan

    kultur &'I tersebut juga digunakan untuk menentukan antibiotik yang tepat bagi klien.

    3.$ Diagn'%a ,eera6atan

    a. 5yeri akut berhubungan dengan proses inflamasi

     b. "etidakefektifan pemberian &'I berhubungan denganterhentinya menyusui sekunder 

    akibat ibu yang sakit, bayi tidak mau menyusu

    c. Fesiko tinggi infeksi berhubungan dengankerusakan jaringan

    d. &nsietas berhubungan dengan proses penyakit, kurang pengetahuan

    e. :angguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisik akibat penyakit

    f. "urang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

    3.3 nter7en%i keera6atan

    Diagn'%e Tujuan dan ,riteria Ha%il nter7en%i #a%i'nal

    a. 5yeri akut

     berhubungan

    dengan proses

    inflamasi

    Tujuan8

    'etelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama G2

     jam nyeri dapat teratasi.

    ,riteria Ha%il8

    . Ibu dapat menyusui bayinyadengan nyaman

    2. Ibu dapat beraktifitas dengan

    normal

    +. 'uhu tubuh menurun

    . Payudara tidak bengkak lagi

    dan lunak 

    9. 5yeri mulai berkurang6hilang

    . "aji tingkat nyeri (keluhan nyeri,

    lokasi, lamanya dan intensitas nyeri!.

    2. *erikan kompres hangat.

    +. &jarkan dan anjurkan klien untuk

    melakukan perawatan payudara.

    . &njurkan klien untuk tidak

    menggunakan penyangga yang terlalu

    ketat.

    9. "olaborasi dalam pemberian analgetik 

    dan antibiotic.

    . Memb

    identifi

    dan da

    2. "ompr

    asodil

    lancar.

    +. enga

    konsist

    nyeri.

    . Penyan

    menim

    9. &ntibi

    infeksi

    untuk

    20

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    21/24

    D. "olaborasi dalam melakukan insisiden

     biopsy jika ada abses.

    D. Mence

     b. "etidakefektif 

    an pemberian

    &'I

     berhubungan

    denganterhenti

    nya menyusui

    sekunder

    akibat ibu

    yang sakit, bayi tidak mau

    menyusu.

    Tujuan 8

    'etelah dilakukan tindakankeperawatan selama 2G2

     jam pemberian &'I pada bayi

    efektif.

    ,riteria Ha%il8

    . Ibu dapat menyusui

     bayinya dengan rileks

    2. *ayi mau menyusu lagi

    +. idak ada lagi puting susu

    luka atau lecet

    . &njurkan ibu untuk mengoleskan

    baby oil pada puting sebelum dan

    sesudah menyusui.

    2. &jarkan cara menyusui yang tepat

    agar tidak terjadi luka pada putting.

    +. Bakukan perawatan payudara dan

    anjurkan ibu untuk melakukan

     perawatan payudara secara tepat.

    . &njurkan ibu menyusui dengan

    menggunakan puting susu secara perlahan#lahan.

    . Mence

     puttin

    2. memi

    ibu.

    +. enga

    menga

    . 1ntuk

    lanjut

    c. Fesiko tinggi

    infeksi

     berhubungan

    dengankerusak 

    an jaringan

    Tujuan 8

    'etelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama G2

     jam tidak terdapat tanda dan

    gejala terjadinya infeksi.

    ,riteria Ha%il 8

    . % dalam batas normal

    2. Mamae tidak merah dan

    regang lagi

    +. idak ada tanda infeksi

    . "aji % dan tanda#tanda adanya

    infeksi.

    2. Bakukan perawatan luka6 abses dengan

    set yang steril.

    +. "olaborasi pemeriksaan darah

    lengkap.

    . "olaborasi dalam melakukan insisi6

     biopsy dan pemberian antibiotik.

    9. *erikan informasi pentingnya menjaga

     personal hygiene.

    . Pening

    menun

    2. Peraw

    mengu

    infeksi

    +. eteks pada t

    . 1ntuk

     penyeb

    9. Menja

    mence

     bakteri

    3.( -le-enta%i dan E7alua%i

    Diagn'%a -le-enta%i E7alua%i

    a. 5yeri akut

     berhubungan

    dengan proses

    inflamasi

    . elah dikaji tingkat nyeri (keluhan nyeri, lokasi,

    lamanya dan intensitas nyeri!.

    2. elah doberikan kompres hangat.

    +. elah diajarkan dan telah menganjurkan klien untuk

    melakukan perawatan payudara.

    . elah menganjurkan klien untuk tidak menggunakan

     penyangga yang terlalu ketat.9. elah berkolaborasi dalam pemberian analgetik dan

    5 8 "lien mengatakan n

    hilang

    " 8

    a. "lien tidak tampa

     b. 'kala nyeri berku

    (#0!c. % +06?0, 5a

    21

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    22/24

    antibiotic.

    D. elah berkolaborasi dalam melakukan insisi6biopsy

    karena adanya abses.

    suhu +>oA

    A 8 Masalah teratasi se

    P 8 Banjutkan interens

     b. "etidakefektifan

     pemberian &'I

     berhubungan

    denganterhentiny

    a menyusui

    sekunder akibat

    ibu yang sakit,

     bayi tidak mau

    menyusu

    . elah mengannjurkan ibu untuk mengoleskan baby oil

     pada putting susu sebelum dan sesudah menyusui.

    2. elah mengajarkan cara menyusui yang tepat agar tidak 

    terjadi luka pada putting.

    +. elah melakukan perawatan payudara dan

    menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan

     payudara secara tepat dan rutin.

    . elah mengajurkan ibu untuk menyusui dengan

    menggunakan puting susu secara perlahan#lahan.

    58 Ibu mengatakan sud

     bayinya secara rutin

    menyusu.

    "8

    a. Ibu terlihat meny

     b. Ibu dapat menyu

     benar.

    c. Becet pada putin

    ada.

    A8 Masalah teratasi

    P8 $entikan interensi

    a. Fesiko tinggi

    infeksi

     berhubungan

    dengan kerusakan

     jaringan

    . elah mengkaji % dan tanda#tanda adanya infeksi.

    2. elah melakukan perawatan luka6abses dengan set

    yang steril.

    +. elah berkolaborasi untuk melakukan pemeriksaan

    darah lengkap.

    . elah berkolaborasi dalam melakukan insisi6biopsy

    dan pemberian antibiotik.

    9. elah memberikan informasi tentang pentingnya

    menjaga personal hygiene.

    58 Ibu mengatakan pan

    nyeri lagi

    "8

    a. idak ada lecet pa

     b. % 206?0, 5a

    suhu +>oA

    c. idak ada tanda#t

     pengeluaran pusd. Puting susu terlih

    A8 Masalah teratasi

    P8 $entikan interensi

    22

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    23/24

    BAB 9

    PENUTUP

    (.1 ,e%i-ulan

    Mastitis merupakan proses peradangan payudara yang mungkin disertai infeksi atau

    tanpa infeksi. 'ebagian besar mastitis terjadi dalam D minggu pertama setelah bayi

    lahir.iagnosis mastitis ditegakkan apabila ditemukan gejala demam, menggigil, nyeri

    seluruh tubuh serta payudara menjadi kemerahan, tegang, panas dan bengkak.*eberapa faktor 

    risiko utama timbulnya mastitis adalah puting lecet, frekuensi menyusui yang jarang dan

     pelekatan bayi yang kurang baik.Melancarkan aliran &'I merupakan hal penting dalam tata

    laksana mastitis.'elain itu, ibu perlu banyak beristirahat, banyak minum, mengonsumsi

    nutrisi yang seimbang dan apabila perlu mendapatkan terapi medikasi analgesik dan

    antibiotik. Infeksi payudara atau mastitis perlu diperhatikan oleh ibu#ibu yang baru

    melahirkan.Infeksi ini biasanya terjadi disebabkan adanya bakteri yang hidup di permukaan

     payudara. *erbagai macam faktor seperti kelelahan, stres, dan pakaian ketat dapat

    menyebabkan penyumbatan saluran air susu dari payudara yang nyeri dan jika tidak 

    dilakukan pengobatan, maka akan menjadi abses.

    3.( 5aran

    iharapkan kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi wanita untuk selalu menjaga

    kesehatan payudaranya agar tidak berpotensi terkena mastitis. 5amun, banyak hal yang dapat

    dilakukan untuk mengurangi risiko mastitis yaitu dengan cara tidak mengenakan bra atau

     pakaian yang tepat menekan saluran susu danmenghambat aliran susu, menyusui sesering

     bayi menginginkannya. "arenadengan membiarkan pada waktu menyusui terlalu lama,

    saluran susu dapat tersumbat saat pertama kali bayi tidur semalaman tanpa menyusui.

    *agi mahasiswa keperawatan supaya lebih memahami secara mendalam mengenai

    asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor ginjal sehingga nantinya dapat menerapkan

    asuhan keperawatan kepada pasien dengan baik.

  • 8/18/2019 Makalah Mastitis

    24/24

    DA&TA# PU5TA,A

    Aarpenito, Moyet, Bynda Cuall. 200D. *uku'akuiagnosa"eperawatan. Cakarta 4:A.

    Mansjoer,&.dkk. 200. KapitaselektaKedokteran. Cakarta Media &esculapius.

     5&5&. 200.

    Prawirohadjo, '. 200. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Cakarta J*P

    jamudin, syahrul. 2003. &skep 5ifas Pada Ibu engan Infeksi Payudara. Kserial onlineL.

    http66healthycaus..com6 (