peradangan dan perbaikan

25
Peradangan dan Perbaikan LEARN FIRST Peradangan akut adalah respon yang khas terhadap cedera yang baru terjadi atau sedang berlangsung. Meskipun prosesnya kompleks, gambaran utamanya adalah dilatasi dan bocornya pembuluh darah, dan keterlibatan neutrofil dalam sirkulasi. Pus adalah neutrofil ditambah dengan nekrosis liquefaksi. Peradangan kronik (“peradangan fase lanjut) adalah respon terhadap problem yang berkepanjangan, dipimpin oleh limfosit T-helper. Dia dapat menggambarkan rekrutmen dan aktivasi dari limfosit T dan B, makrofag, eosinofil, dan/atau fibroblast. Granuloma terlihat pada situasi peradangan kronis tertentu. Mereka kumpulan makrofag yang menumpuk dengan erat satu sama lain, biasanya mendindingi sesuatu. Makrofag tersebut disebut sel-sel epitel. Fibrin adalah fibrinogen yang dikeluarkan dari pembuluh darah yang rusak, dan diaktivasi oleh kaskade pembekuan bila darah bertemu dengan jus jaringan. Fibrin membentuk jalinan yang mengendalikan perdarahan, dan kemudian menjadi keangka bagi fibroblast dan angioblas yang akan membentuk jaringan parut. Sampai jaringan parut baru utuh, keseluruhan jalinan jaringan parut yang belum matang tersebut disebut jaringan granuloma. Bila jaringan parut telah matang, dia berkontraksi. PENGANTAR Perang adalah metaphor untuk peradangan. Keduanya setan yang diperlukan. Keduanya memiliki respon terhadap ancaman dari luar. Ada tentara khusus (sel darah putih), termasuk komando bunuh diri (neutrofil), tentara pengepung jangka panjang (granuloma), dan banyak yang lainnya. Ada rute suplai (pembuluh darah), komunikasi dan intelejen (mediator), dan berbagai senjata yang mematikan (enzim-enzim peradangan). Dalam perang sebagaimana dalam peradangan, ada kerusakan terhadap kedua belah pihak dan ada kerusakan yang sangat berat pada medan pertempuran itu sendiri. Suka atau tidak Page | 1

Upload: jumatil-fajar

Post on 28-Jun-2015

347 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

TRANSCRIPT

Page 1: Peradangan Dan Perbaikan

Peradangan dan PerbaikanLEARN FIRST

Peradangan akut adalah respon yang khas terhadap cedera yang baru terjadi atau sedang berlangsung. Meskipun prosesnya kompleks, gambaran utamanya adalah dilatasi dan bocornya pembuluh darah, dan keterlibatan neutrofil dalam sirkulasi.

Pus adalah neutrofil ditambah dengan nekrosis liquefaksi.

Peradangan kronik (“peradangan fase lanjut) adalah respon terhadap problem yang berkepanjangan, dipimpin oleh limfosit T-helper. Dia dapat menggambarkan rekrutmen dan aktivasi dari limfosit T dan B, makrofag, eosinofil, dan/atau fibroblast.

Granuloma terlihat pada situasi peradangan kronis tertentu. Mereka kumpulan makrofag yang menumpuk dengan erat satu sama lain, biasanya mendindingi sesuatu. Makrofag tersebut disebut sel-sel epitel.

Fibrin adalah fibrinogen yang dikeluarkan dari pembuluh darah yang rusak, dan diaktivasi oleh kaskade pembekuan bila darah bertemu dengan jus jaringan. Fibrin membentuk jalinan yang mengendalikan perdarahan, dan kemudian menjadi keangka bagi fibroblast dan angioblas yang akan membentuk jaringan parut. Sampai jaringan parut baru utuh, keseluruhan jalinan jaringan parut yang belum matang tersebut disebut jaringan granuloma. Bila jaringan parut telah matang, dia berkontraksi.

PENGANTAR

Perang adalah metaphor untuk peradangan. Keduanya setan yang diperlukan. Keduanya memiliki respon terhadap ancaman dari luar. Ada tentara khusus (sel darah putih), termasuk komando bunuh diri (neutrofil), tentara pengepung jangka panjang (granuloma), dan banyak yang lainnya. Ada rute suplai (pembuluh darah), komunikasi dan intelejen (mediator), dan berbagai senjata yang mematikan (enzim-enzim peradangan). Dalam perang sebagaimana dalam peradangan, ada kerusakan terhadap kedua belah pihak dan ada kerusakan yang sangat berat pada medan pertempuran itu sendiri. Suka atau tidak suka, jika anda ingin sehat, tubuh anda harus dapat melakukan suatu respon imun. Yang terbaik yang kita harapkan dari respon peradangan adalah bahwa dia akan memberikan lebih banyak kebaikan dibandingkan dengan kerusakan.

“Big Robbins” mendefinisikan peradangan sebagai “reaksi dari jaringan hidup yang mengandung pembuluh darah terhadap cedera local”.

Page | 1

Page 2: Peradangan Dan Perbaikan

Kata imunitas merujuk pada aktivitas dari limfosit B (“imunitas humoral”) dan T (“imunitas seluler”).

Hal-hal yang dapat menyebabkan peradangan meliputi trauma, cedera radiasi, berbagai racun, luka bakar kimia atau suhu, nekrosis jaringan (kecuali apoptosis), dan setiap empat jenis utama dari cedera imunologi. Luka bakar matahari atau kemerahan akibat garukan adalah peradangan, sama seperti gigitan nyamuk, pimple, plaque dan lepra.

Peradangan akut berlangsung beberapa menit sampai beberapa hari, pembuluh darah melebar dan mengeluarkan protein, neutrofil meninggalkan aliran darah dan menyerang jaringan disekelilingnya. Peradangan kronik lebih bervariasi, dengan berbagai partisipasi dari limfosit, sel-sel plasma, makrofag, fibroblast dan angioblast.

Istilah untuk akumulasi cairan yang tidak normal: Transudat adalah air garam yang miskin protein yang diperas dari pembuluh darah akibat tekanan hidrostatik, dengan kata lain, dia memiliki tekanan gravitasi cairan ekstraseluler yang khusus. Eksudat adalah cairan kaya protein yang abnormal yang telah meninggalkan pembuluh darah yang meradang.

Cairan tubuh yang mengandung leukosit neutrofil dan debris nekrotik adalah pus. Bentuk kata sifat yang menjelaskan hal-hal yang banyak pus adalah purulen. Menghasilkan pus disebut supurasi. Pus yang secara literal mengisi rongga tubuh yang penting disebut empiema. Jika anda memiliki banyak pus, anda perlu didrainase oleh dokter bedah.

PERADANGAN AKUT: Respon spesifik terhadap berbagai rangsangan yang membahayakan.

Buku rujukan mendeskripsikan “peradangan akut” berlangsung dari beberapa saat sampai maksimal 1-2 hari. Tanda yang membedakan dari peradangan akut adalah (1) vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas vaskuler; (2) masuknya neutrofil ke jaringan.

Kejadian pertama adalah konstriksi arteriolar sementara, berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit. Vasokonstriksi ini membantu mengendalikan kehilangan darah dalam kasus pembuluh darah sudah rusak.

Bila fase konstriksi arteriol berakhir, arteriol berdilatasi dan tetap berdilatasi sepanjang peradangan akut berlanjut. Hal ini menimbulkan kemerahan dan (karena darah jantung lebih hangat dibandingkan dengan bagian tubuh yang terpapar) sensasi hangat. Peningkatan tekanan darah yang ringat yang terjadi dalam kapiler dapat menyebabkan sebagian transudasi dari cairan ke dalam rongga jaringan.

Page | 1

Page 3: Peradangan Dan Perbaikan

Hyperemia adalah istilah generic untuk tambahan darah dalam organ karena dilatasi arteriol.

Segera sesudah cedera, pembuluh darah kecil (sebagian besar venula yang berukuran 20-60 mikron) menjadi permeable terhadap beberapa atau semua protein plasma. Hal ini meningkatkan tekanan osmotic (“onkotik”) dari cairan interstisial, cairan dikeluarkan dari pembuluh darah, dan terjadi edema peradangan (“pembengkakan”).

Ketika protein keluar ke rongga interstisial, konsentrasi local dari sel dalam darah meningkat. Sel darah merah menyumbat pembuluh darah kecil (“stasis sel darah merah”), neutrofil menempel ke endotel, dan darah yang kental mengalir lebih lambat (“stasis”). Air yang mengikuti protein yang keluar dari pembuluh darah berkontribusi terhadap edema. Sebagian besar cairan ini akan kembali ke sirkulasi hanya melalui saluran limfe.

Perubahan fisik dan kimia yang menyebabkan peningkatan permeabilitas terhadap protein hanya sebagian yang diketahui. Kuncinya tampaknya adalah adanya celah pada intercellular junctions (“kontraksi sel endotel”). Faktor lain tampaknya adalah hilangnya berbagai polyanion dari membrane basalis yang mengelilingi sel endotel. Tentu saja, jika pembuluh darah rusak oleh cedera pertama, atau oleh neutrofil, atau mereka beregenerasi sendiri, mereka akan bocor.

Semakin parah cederanya, semakin besar molekul protein yang dapat melewati dinding pembuluh darah. Pada cedera yang paling parah, fibrinogen lepas ke cairan jaringan, dan pada kondisi ini akan diubah menjadi fibrin (oleh kaskade pembekuan).

Fibrin mengendalikan perdarahan dan merupakan barier mekanik. Jika diperlukan, fibrin juga bertindak sebagai kerangka bila jaringan parut baru akan dibentuk. Perbedaan antara fibrin dan kolagen adalah perbedaan antara keropeng dan jaringan parut.

Peristiwa kunci pada peradangan akut adalah akumulasi netrofil pada jaringan yang cedera. (Seringkali, mereka predominan pada 24-48 jam pertama sesudah cedera, dan kemudian diganti oleh makrofag).

Hukum fisika menyebabkan neutrofil melakukan marginasi (dengan kata lain berada pada sepanjang dinding bagian dalam dari pembuluh darah) bila aliran darah melambat. Mereka berguling sebentar. Adhesi ke dinding pembuluh darah, terutama venula, terjadi bila molekul adhesi leukosit pada permukaan neutrofil berinteraksi dengan molekul adhesi endotel pada sel-sel endotel.

Page | 1

Page 4: Peradangan Dan Perbaikan

Alkoholisme, diabetes, dan terapi glukokortikoid mengurangi jumlah molekul adhesi. Kamu akan terkesan dengan kesulitan mereka dalam melawan bakteri.

Emigrasi (“diapedesis”) neutrofil dari pembuluh darah ke jaringan terjadi bila sel diperas melalui celah sel endotel yang melebar, lalu melalui membrane basal dengan mencernanya dengan enzim. (tentu saja hal ini akan merusak pembuluh darah, tetapi sel-sel endotel segera memperbaiki kerusakan tersebut.) Sel-sel darah putih lainnya juga meninggalkan pembuluh darah melalui rute ini.

Berbagai mediator kima menyebabkan kemokinesis (peningkatan lokomosi acak) dan kemotaksis (migrasi dua arah) dari neutrofil dan sel-sel lain. Agen-agen kemotaksis meliputi produk pecahan bakteri dalam jumlah besar, komponen komplemen (ingat C5a), dan leukotrien B4. Sebagian besar molekul kecil yang kemotaksis terhadap neutrofil juga kemotaksis terhadap makrofag dan sebaliknya.

Ketika mereka menemukan jalan mereka ke jaringan, neutrofil akan memfagosit apapun yang tidak seharusnya berada disana. Mereka juga melakukan degranulasi, mengeluarkan enzim ke cairan interstisial.

Fagositosis dapat berlangsung bila partikel tersebut dikenal dan menempel ke neutrofil. Sebagian besar partikel harus dibungkus (opsonisasi) oleh igG (subtype 1 atau 3) atau C3b. Ada reseptor untuk keduanya pada permukaan neutrofil. Partikel tersebut akan ditelan dan sebuah membrane lisosom menyatu dengan membrane fagosom, menyebabkan pencernaan di dalam fagolisosom. Sebagian enzim-enzim lisosom akan keluar dari neutrofil dan ke cairan interseluler.

Pembunuhan bakteri yang difagosit diperantarai melalui system mieloperoksidase -H2O2 dan yang lain, system bergantung oksigen yang kurang efektif dan system yang tidak bergantung pada oksigen.

Produk-produk neutrofil meliputi enzim lisosom, H2O2, radikal bebas, dan metabolit asam arakidonat dikeluarkan melalui proses “regurgitasi selama menyusui”, “fagositosis yang frustasi”, dan “pengeluaran sitotoksit”. Kata yang terakhir adalah sebuah eufemisme untuk bahan-bahan yang keluar dari sel-sel mati.

Perkecualian yang dikenal terhadap aturan “neutrofil pertama, monosit kemudian”:

Page | 1

Page 5: Peradangan Dan Perbaikan

1. Pada infeksi virus dan riketsia, limfosit adalah sel utama;2. Pada alergi klasik dan pada beberapa infeksi parasit, eosinofil

mendominasi dari awal sampai akhir;3. Pada demam tifoid, sel-sel yang dominan selalu makrofag4. Dalam sebagian bentuk dari dermatitis akut, limfosit yang paling

banyak5. Pada gangrene gas klostridium, jangan mengharapkan untuk

melihat sel darah putih6. Pada beberapa jenis infeksi bakteri (termasuk klamidia), ada

beberapa atau tidak ada sel-sel lain selain neutrofilHal berikut ini akan membantu anda menghargai neutrofil dan apa yang mereka lakukan pada jaringan normal. Anda tahu bahwa sesudah anda menderita pilek dan hidung meler selama beberapa hari, kulit pada tepi bagian dalam dari lubang hidung anda menjadi pecah-pecah dan nyeri. Ini terjadi karena efek dari enzim dari neutrofil yang telah berespon terhadap virus yang menyebabkan cedera jaringan. Sebaliknya, pada hidung yang meler akibat hay fever, tidak ada cedera sel, jadi tidak ada neutrofil, jadi tidak ada cedera kulit pada hidung anda.

Kerusakan neutrofil yang perlu dipelajari sekarang:

1. Tidak cukupnya neutrofil yang bersirkulasi (“neutropenia”; “agranulositosis”), sebagaimana dalam cedera radiasi, terapi kanker, sensitivitas obat

2. Kerusakan neutrophil adherence molecule, karena hereditas, pemberian glukokortikoid, diabetes, atau etanol dalam aliran darah.

3. Kegagalan neutrofil untuk bergerak secara baik (paling terkenal pada diabetes) atau memberikan respon terhadap rangsangan kemotaksis.

4. Kegagalan neutrofil untuk memfagositosis (diabetes, orang dengan keurangan komplemen atau immunoglobulin)

5. Gangguan kemampuan membunuh mikroba. Hal ini terjadi karena:a. Kurangnya produksi H2O2 (“penyakit granulomatosa kronis”)b. Kurangnya mieloperoksidasec. Pada infeksi HIV, kerusakan neutrofil minor tetapi nyata

6. Kerusakan campuran. Ingat bahwa diabetes dan glukokortikoid mengganggu fungsi sebagian besar sel darah putih. Pada sindrom Chediak-Higashi (masalah dengan sintesis membrane), terlalu sedikit neutrofil, mereka tidak memberikan respon yang secara baik terhadap rangsangan kemotaksis, dan lisosom mereka gagal untuk menyatu dengan fagosom.

Ahli kedokteran nuklir masa depan: Tc99 (“technetium 99”) dimakan oleh neutrofil. Ini adalah cara yang hebat untuk “menerangi” abses yang tersembunyi.

Page | 1

Page 6: Peradangan Dan Perbaikan

Jika cedera tidak mengancam jiwa, mediator yang dihasilkan oleh sel-sel lain akan menyebabkan peningkatan produksi dan pengeluaran dini dari neutrofil dari sumsum tulang. Peningkatan neutrofil pada aliran darah adalah neutrofilia, dan keberadaan neutrofil muda disebut “left shift”.

Infeksi virus, dan infeksi bakteri tertentu yang tidak biasa (penyakit tifus, riketsia) menghasilkan neutropenia.

Bila peradangan akut sudah dimulai, ada empat kemungkinan outcome-nya:

1. Resolusi lengkap, dengan kata lain tidak ada kerusakan pada kerangka jjaringan penghubung atau sel-sel yang tidak dapat diperbaiki pada bagian tubuh manapun.

2. Penyembuhan dengan pembentukan jaringan parut3. Pembentukan abses. Pus dalam rongga disebut abses. Ketika protease

terus bekerja pada cairan itu sendiri, tekanan osmotic dalam abases menjadi lebih besar dan lebih besar, menyebabkannya membengkak (“matang – pernah punya a pimple?). Meskipun tubuh telah berhasil mendindingi pus tersebut, anda masih harus mengalirkan pus-nya.

4. Perkembangan menjadi peradangan kronis. Hal ini tejadi bila, dan hanya bila, neutrofil dan molekul sekutu mereka yang bertindak cepat tidak dapat menyingkirkan agen yang membahayakan.

FAGOSIT MONONUKLEUS

Ini adalah istilah generic untuk monosit darah. Mereka penting pada peradangan akut, sebagai mana merupakan unsure penting pada peradangan kronik.

Monosit memiliki reseptor Fc dan C3b pada permukaan mereka, dalam rangka mengenal bahan yang diopsonisasi untuk fagositosis, dan mereka akan juga memakan jenis partikel lain. Sebagai tambahan terhadap peran mereka sebagai scavenger, sel-sel ini melakukan fungsi-fungsi lain. Fagosit mononukleus yang sendirian dalam jaringan adalah makrofag (“histiosit”), dan mereka menetap atau berpindah (tapi tidak pernah secepat neutrofil)

Page | 1

Page 7: Peradangan Dan Perbaikan

Faktor-faktor tertentu (yang paling terkenal adalah gamma interferon dari sel-T) membuat makrofag marah (“diaktivasi”), meningkatkan kemampuan mereka untuk membunuh organisme yang mereka hadapi, dan kadang-kadang menyebabkan makrofag menempel untuk membentuk “granuloma”. Faktor-faktor lain (yang paling terkenal adalah transforming factor pertumbuhan β yang juga disebut “aktivin”) menonaktifkan mereka. Makrofag sendiri membentuk sebuah pejamu dari molekul biologi.

*Makrofag yang memakan berbagai pathogen intraseluler akan mengambil bentuk “sel-sel busa”, seperti jika mereka memakan banyak lemak bebas. Kita akan melihat ini pada lepra, leismaniasis, rhinoskleroma, malakoplakia, dan pielonefritis xanthogranulomatosa.

MEDIATOR PERADANGAN AKUT

Amin vasoaktif meliputi histamine dan serotonin, mediator klasik dari permebilitas vaskuler dini.

Histamin segera tersedia dari sel-sel mast kita. Amin-amin ini dikeluarkan oleh trauma, pilek, ikatan antigen dengan IgE pada permukaan sel mast, C3a dan C5a, interleukin-1, dan pejamu dari factor pelepas histamine dari sel darah putih yang lain.

Histamin dan serotonin juga dikeluarkan oleh trombosit kita (“reaksi pelepasan trombosit”)

Sistem komplemen adalah sekolompok protein plasma yang berjumlah 20 atau lebih yang diaktivasi dalam kaskade oleh jalur klasik atau alternative. Komplek antigen-antibodi, jaringan yang mati, dan plasmin mengaktivasi komplemen.

C3a dan C5a (“anafilatoksin”) meningkatkan permeabilitas vaskuler, sebagian melepaskan histamine dari sel mast. C5a juga membebaskan berbagai factor kemotaksis dan yang berbahaya (yang paling terkenal adalah metabolit asam arakidonat) dari neutrofil dan makrofag.

Page | 1

Page 8: Peradangan Dan Perbaikan

C3b adalah opsonin yang hebat dari system komplemen.

C5b-9 adalah komplek penyerang membran, yang melubangi membran baik teman maupun musuh.

Sistem kinin adalah sekelompok protein, yang akhirnya menghasilkan bradikinin nonpeptida.

Bradikinin meningkatkan permebilitas vaskuler, mendilatasikan pembuluh darah, mengkontraksikan otot polos non-vaskuler, dan menyebabkan nyeri

Kallikrein, factor lain dalam system, adalah kemotaksis untuk neutrofil, dan keduanya mengaktivasi dan diaktifkan oleh factor XII.

Sistem pembekuan adalah system ketiga dari protein yang sudah anda kenal. Mengaktivasi jalur intrinsic pada factor XII adalah satu cara untuk mengaktivasi system kinin, dan plasmin mengaktivasi C3.

Prostaglandin: produk dari jalur siklooksigenase dari metabolism asam arakidonat.

Tromboksan A2 (TXA2), dari trombosit, trombosit agregat, pembuluh darah yang konstriksi. Baik untuk hemostasis.

Prostasiklin (PGI2), dari dinding pembuluh darah, mencegah agregasi trombosit, mendilatasi pembuluh darah. Penting dimanapun hemostatis tidak diperlukan.

Prostaglandin E (PGE) juga sebuah vasodilator yang poten, meningkatkan kemampuan bradikinin untuk menyebabkan nyeri, dan tampaknya merupakan mediator local untuk produksi demam bagi hipotalamus. Baik PGE dan prostasiklin membantu peningkatan permeabilitas dan mediator kemotaksis.

Page | 1

Page 9: Peradangan Dan Perbaikan

Aspirin, obat anti peradangan non-steroid, dan glukokortikoid menghambat siklooksigenase, mencegah pembentukan dari seluruh keluarga.

Leukotrien: produk dari jalur lipooksigenase dari metabolism asam arakidonat. Mereka dihasilkan oleh semua sel peradangan kecuali limfosit. Penting untuk diingat:

Leukotrien C4 dan produknya D4, dan E4 meningkatkan permebilitas pembuluh darah dan mengkonstriksikan otot polos, dan leukotrien B4 membuat poli menempel ke endotel dan merupakan agen kemotaksis yang poten.

Diet yang kaya dengan asam lemak omega-3 mencegah pembentukan leukotrien (agak jarang, prostaglandin).

Unsur penyusun lisosom:

Protein-protein neutrofil:

● Dari granul spesifik: kolagenase, alkalin fosfatase● Dari granul azurofilik: elastase, mieloperoksidase, asam

hirolase, α1-antritrypsin● Dari kedua jenis granul: Lysozyme

Ingat bahwa monosit menghasilkan asam hidrolase, kolagenase, dan elastase. Granul spesifik eosinofil mengandung beberapa protein kationik yang tampaknya membantu melawan parasit yang lebih besar.

Apapun sumber mereka, protease dan radikal bebas yang dikeluarkan dari sel-sel peradangan dapat merusak jaringan tubuh sendiri.

Respon peradangan seringkali berlebihan. Inilah sebabnya mengapa sebaiknya meletakkan yang dingin, dibandingkan dengan yang panas, pada cedera atletik dan minor lain sepanjang waktu mereka dalam proses penyembuhan.

Page | 1

Page 10: Peradangan Dan Perbaikan

Tubuh memiliki beberapa protein (yang paling terkenal inhibitor α1-antitrypsin, juga dikenal sebagai “inhibitor α1-protease) untuk mencegah mereka menghancurkan jaringan sendiri sementara kita masih muda. Ingat bahwa H2O2 dan radikal bebas juga dikeluarkan oleh neutrofil dan makrofag.

Faktor aktivasi trombosit, dibentuk sesuai permintaan dari berbagai sel. Berbagai kontribusinya terhadap peradangan baru diketahui sekarang (mengaktivasi neutrofil dan trombosit, mengkonstriksikan otot polos, merekrut dan mendegranulasi eosinofil), tetapi efek total-nya massif.

Oksida nitrat: Mendilatasikan pembuluh darah secara local (sangat cepat), membantu membunuh bakteri selama beberapa hari, dan beberapa efek yang lain.

Sitokin adalah mediator polipeptida yang dibuat oleh limfosit (“limfokin”) dan makrofag (“monokin”).

Monokin interleukin-1 dan tumor nekrosis factor α (“kahektin” atau “TNF-α”) adalah actor kunci pada reaksi fase akut, bagian dari “hanya sakit” dengan penyakit peradangan.

Selama reaksi fase akut, ada somnolen, kurang nafsu makan, peningkatan produksi dan pengeluaran dini dari neutrofil, dan perubahan tingkat sintesis hati dari protein plasma utama.

Reaksi fase akut dapat diinduksi oleh distress fisik dan psikologi.

Perubahan kadar protein plasma bertanggung jawab terhadap peningkatan tingkat sedimentasi sel darah merah, masih digunakan untuk memonitor perjalanan peradangan.

Page | 1

Page 11: Peradangan Dan Perbaikan

C-reactive protein adalah “penanda peradangan dalam tubuh”, tetapi tidak banyak digunakan kecuali oleh para peneliti.

Peningkatan kadar diduga sebagai resiko independen untuk atherosclerosis arteri koroner.

Sindrom respon peradangan sistemik (“peradangan tubuh total”) menggambarkan toksisitas dari produksi yang berlebihan dari sitokin dan/atau produk sel darah putih lain.

Darah vena kembali ke jantung berkurang, mungkin fungsi miokardium ditekan, dan lain-lain.

Bila hal tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri dari aliran darah disebut sepsis.

Sebut sindrom respon peradangan sistemik bila anda memiliki dua atau lebih gejala-gejala berikut ini dan tidak ada penjelasan yang jelas:

● Suhu tubuh diatas 38oC atau dibawah 36oC● Denyut nadi lebih besar dari 90 kali per menit● Takipnoe, dengan kata lain, frekuensi napas diatas 20 kali

per menit atau PaCO2 kurang dari 32 torr● Sel darah putih diatas 12.000 atau dibawah 4.000 atau

lebih dari 10% neutrofil yang immature.PERADANGAN KRONIK

Tanda utama dari peradangan kronik adalah infiltrasi jaringan dengan sel peradangan mononukleus (monosit, limfosit, dan/atau sel-sel plasma). Umumnya, jaringan yang masih baik telah dihancurkan, dan ada sebagian bukti penyembuhan (pembentukan jaringan parut, proliferasi fibroblast, proliferasi angioblas)

Pada penyakit yang signifikan secara klnis, kami percaya bahwa makrofag jaringan hampir semuanya direkrut secara langsung dari monosit aliran darah. Sel-sel plasma menghasilkan antibody terhadap antigen persisten atau komponen jaringan yang telah diubah. Limfosit kemungkinan besar ada pada saat dimana tidak ada keterlibatan system imun.

Page | 1

Page 12: Peradangan Dan Perbaikan

Sel-sel plasma muncul pada peradangan kronik sebagai hasil dari aktivasi limfosit B oleh sel T-helper. Interleukin 1 menyebabkan sel-sel B membelah. Transformasi menjadi sel-sel plasma dimediasi (paling tidak sebagian) oleh interleukin 4.

Jika IgE atau cacing terlibat, akan mungkin akan melihat eosinofil. Granul mereka mengandung beberapa protein alkalin (“dasar”) yang berbahaya bagi cacing. Anda dapat juga melihat beberapa neutrofil.

Peradangan granulomatosa adalah jenis khusus dari peradangan kronis yang terjadi karena adanya benda yang tidak dapat dicerna dan/atau imunitas cell-mediated (“hipersensitivitas tipe IV”). Granuloma adalah struktur abnormal yang dibangun paling tidak dari dua makrofag yang diaktivasi yang menempel satu sama lain. Makrofag tersebut disebut sel-sel epiteloid. Granuloma bertindak sebagai dinding dari berbagai bahan (pecahan, debris kaseosa dari TB, dan lain-lain)

Dengan ketiadaan benda asing yang sangat besar, granuloma hampir selalu mengandung paling sedikit beberapa limfosit-T.

Sel-sel dalam granuloma diaktivasi oleh gamma-interferon.

Granuloma hilang begitu penyakit diterapi secara efektif.

Page | 1

Page 13: Peradangan Dan Perbaikan

Granuloma dapat mengandung sel raksasa (giant cell) – polykaryons. Penyatuan beberapa kelompok sel-sel epitel memerlukan waktu satu minggu untuk terbentuk.

Sel-sel raksasa dari granula kadang-kadang mengandung komponen rangka sel yang sudah diubah dalam bentuk bintang, atau badan-badan asteroid. Atau anda dapat melihat nugget berlapis yang telah mengalami pengapuran, yang disebut badan Schaumann (“badan conchoids”).

Penyakit granulomatosa klasik meliputi tuberculosis, lepra, reaksi benda asing (termasuk reaksi terhadap apapun mulai dari jahitan sampai telur schistosoma), infeksi jamur dalam, berylliosis, dan penyakit misterius “sarcoidosis”.

“Big Robbins” mencantumkan sifilis dan silikosis (granuloma bersifat fibrosa).

Berikut ini adalah catalog lengkap dari penyakit-penyakit granulomatosa:

Granuloma dengan supurasi (dengan kata lain, dengan pus pada bagian tengahnya; “stellate microabscesses”) adalah penyakit bakteri yang khas dengan kecenderungan melibatkan kelenjar getah bening. Mereka adalah limfogranuloma venereum, demam cakar kucing, brucellosis, plague, tularemia, melioidosis kelenjar, listeria, campylobacter, dan infeksi yersinia. Jangan lupakan blastomikosis.

Granuloma dengan kaseosa adalah infeksi jamur tertentu yang khas (histoplasmosis, blastomikosis, dan koksidioidomikosis) dan infeksi mikobakterium (“bakteri seperti jamur”) (pada dasarnya TB; ingat juga basil BCG, lepra, dan “atypical mycobacteria”).

Granuloma dengan benda asing: makanan yang teraspirasi, telur skistosoma, toxocara, injeksi silicon, splinters, jahitan, fragmen windshield, chalazion, kista epidermoid yang rupture, sea urchin

Page | 1

Page 14: Peradangan Dan Perbaikan

spines, sumbatan mucus pada kistik fibrosis, gelembung nitrogen (“pneumatosis”; “emfisema jaringan”), amiloidoma, jamur aspergillus yang mati, filaria yang mati, rambut yang tumbuh ke dalam, talc dalam paru, potongan kalsifikasi metastasis, Kristal asam urat (pada gout yang berlangsung lama, ini adalah “tophi”), gigitan serangga, dan lain-lain.

Granuloma padat lainnya mengundang subklasifikasi sebagai penyakit imunologi:

Masalah imun langsung: Pneumokoniosis organic, berylliosis, penyakit zirconium, tes kulit positif.

Masalah imun arcane: Granulomatosis Wegener (dan variannya Churg-Strauss dan granuloma midline yang mematikan)

Reaksi imunologi terhadap tumor: Limfoma Lennert, seminoma (keduanya kaya dengan granuloma); kelenjar getah bening yang mengalirkan kanker lain.

Masalah imun misterius: sarcoidosis, penyakit Crohn, sirosis bilier primer, granulomatosis bronkosentrik

Sindrom defisiensi neutrofil: yang terkenal “penyakit granulomatosa kronik”

Toksoplasmosis dan demam-Q dan leishmaniasis kulit (“granuloma busa”, ada bila respon imun baik). Amuba Baboon, dan amuba susunan saraf pusat pada orang yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.

Ensefalitis HIV menunjukkan sekelompok sel-sel raksasa, hasil dari pengenalan protein HIV oleh makrofag pada masing-masing permukaannya.

Page | 1

Page 15: Peradangan Dan Perbaikan

Jaringan parut berarti laying-down dari kolagen padat (tipe I) pada peradangan kronik dan/atau penyembuhan luka. Biasanya, bila ada peradangan kronik, sebagian jaringan parut kolagen padat terjadi.

Ulkus terbentuk bila nekrosis telah melibatkan permukaan tubuh dan sebagian darinya terlepas. Lebih jauh lagi, harus ada nekrosis pada epitel dan paling tidak pada sebagian jaringan penghubung dibawahnya.

Jika nekrosis hanya ada di epitel, tanpa adanya nekrosis dari jaringan penghubung di bawahnya, kita dapat menyebutnya erosi.

Pseudomembran terjadi bila bagian atas dari permukaan mukosa mengalami nekrosis, membebaskan fibrinogen dari pembuluh darah yang kemudian membeku sepanjang permukaannya. Pseudomembran sebenarnya adalah ulkus yang sangat besar tapi tidak dalam. Pseudomembran terbaik meliputi produk sekretori dal kelenjar-kelenjar dibawahnya.

Bila anda melihat pseudomembran yang menarik perhatian, pikirkan difteri (pada saluran pernapasan bagian atas) atau colitis pseudomembranosa yang diinduksi oleh antibiotika (pada saluran pencernaan bagian bawah).

REGENERASI

Peradangan dikatakan pulih bila tidak ada struktur sel yang hilang sesudah proses peradangan selesai dan fagositosis telah membersihkan daerah tersebut. Bila jaringan telah rusak selama proses peradangan atau dengan cara lain, tetapi badan itu sendiri masih hidup, jaringan akan beregenerasi atau akan diperbaiki dengan jaringan fibrosa. Jika tidak ada dari yang terakhir ini diperlukan, kata “resolution” juga tepat. Jika perbaikan oleh jaringan fibrosa terjadi, akan ada jaringan parut. (Bergantung pada lokasinya, jaringan penghubung dapat disebut “sikatriks”, “fibrosis”, “adhesi”, “gliosis”, “fibroplasis”, dan lain-lain).

PERBAIKAN OLEH JARINGAN PENGHUBUNG

Page | 1

Page 16: Peradangan Dan Perbaikan

Anda sudah tahu “hukum epitel” – dia tidak akan mentoleransi adanya tepi yang kosong. Dengan kata lain, sebuah sel epitel tanpa tetangga akan membelah untuk menggantinya. Ini adalah sebuah proses yang cepat, dan re-epitelisasi terjadi sepanjang ada “tepi bebas” di sampingnya.

Beberapa jam sesudah cedera, ada bukti perbaikan jaringan penghubung. Fibroblas menjadi aktif dan mulai pembelahan, dan kuncup (“angioblast”) tumbuh dari kapiler yang rusak. Tentu saja sel-sel akan menunjukkan banyak euchromatin, nucleoli yang besar, dan sitoplasma basofilik yang banyak. Biasanya kedua jenis sel menginvasi jaringan fibrin yang dibuat selama cedera dan respon peradangan.

Fibroblas menghasilkan bahan dasar, fibronektin, dan kolagen tipe III; kemudian mereka akan menghasilkan kolagen tipe I untuk jaringan paru yang matang.

Pembuluh darah muda bocor, jadi penyembuhan luka membengkak baik secara kasat mata atau secara mikroskopik. Fibroblas meletakkan kolagen dan proteoglikan (“bahan dasar”), dan sebagai mendapatkan unsur kontraktil sebagaimana pada otot polos (“myofibroblast”). Tentu saja ada banyak makrofag (untuk membuat jaringan baru bersih) dan sel-sel mast. Jaringan baru disebut jaringan granulasi (“jaringan parut yang belum matang”, dan lain-lain), dan jaringan fibrin dikatakan menjalani organisasi. Anda telah melihat jaringan granulasi – yang lembab, merah, seperti jelly dibawah keropeng luka yang anda angkat terjadi dini.

Jika segala sesuatu berjalan dengan baik, ada kolagen yang mencukupi untuk mengisi celah, sebagian besar kapiler diserap, fibroblast berubah ke mode istirahat, dan akhirnya miofibroblast berkontraksi.

PENYEMBUHAN OLEH PRIMARY INTENTION

Luka operasi yang rapat adalah situasi ideal untuk penyembuhan luka. Karena kedua tepinya menempel dan terikat erat dengan jahitan dan fibrin, dan ada sedikit nekrosis dan mudah-mudahan tidak ada infeksi, penyembuhannya dengan cara penyatuan primer atau first intention.

Page | 1

Page 17: Peradangan Dan Perbaikan

Jadwal waktu untuk “luka yang terbaik”:

Beberapa menit: Fibrinogen dari pembuluh darah yang rusak diaktivasi melalui satu atau tangan lain dari kaskade pembekuan, membentuk jaring, dan menghentikan perdarahan. Jaring juga mengandung trombosit.

24 jam: Polimorfonukleus memasuki jaring fibrin. Sel-sel epitel beregenerasi dari tepi permukaan luka, dan lain-lain.

3 hari: jaring fibrin diinvasi oleh makrofag. Jaringan granulasi muncul di tepi dari insisi. Lapisan tipis dari sel-sel epitel sekarang menutupi permukaan luka.

5 hari: jaringan granulasi mengisi seluruh luka, dan ada banyak kolagen.

2 minggu: fibroblast terus membelah, dan kolagen terus berakumulasi.

4 minggu: epidermis bagian atas sekarang normal, meskipun dia tidak akan menumbuhkan struktur adneksa. Involusi kapiler dan kontraksi jaringan parut sedang berjalan, dan jaringan parut merah menjadi putih. Luka masih sedang tumbuh menjadi lebih kuat, meskipun dia tidak akan penah memiliki kekuatan meregang sebagaimana jaringan yang tidak cedera.

PENYEMBUHAN DENGAN SECONDARY INTENTION

Sebagian besar luka tidak memenuhi kondisi ideal diatas. Ada jaring fibrin yang lebih besar, lebih banyak peradangan, kemungkinan infeksi, lebih

Page | 1

Page 18: Peradangan Dan Perbaikan

banyak jaringan granulasi, dan lebih banyak kontraksi luka yang spektakuler (sampai 90-95% dari daerah permukaan awal).

Bila epidermis tumbuh dibawah jaring fibrin, tepi dari keropeng akan berkurang. Bila re-epitelisasai lengkap, keropeng akan lepas.

Permukaan epitel tumbuh menjadi fisura, dia akan mencetuskan aktivitas fibroblast yang berlebihan. Inilah sebabnya ada lebih banyak jaringan parut dimana jahitan berada.

Pembentukan jaringan parut dengan secondary intention selalu menghasilkan deformitas.

Bila jaringan parut berkontraksi terlalu baik, sebagaimana sesudah luka bakar, pembedahan yang tidak steril, atau penyakit yang menghasilkan fibrosis, dapat menyebabkan kontraktur.

Gelombang kolagen dalam jaringan parut final (primary atau secondary intention) tidak pernah sama dengan jaringan penghubung disekitarnya.

Kadang-kadang jaringan granulasi menjalani proliferasi yang hebat diluar batas luka. Hal ini disebut granulasi exuberant oleh dokter dan “proud flesh” oleh masyarakat.

Yang sulit dihadapi adalah keloid, (secara bahasa “cakar udang” menggambarkan jaringan parut dengan produksi kolagen yang berlebihan, terutama terlihat pada orang dengan pigmen yang gelap.

Terapi keloid biasanya melibatkan eksisi ulang dan injeksi dari surgical bed dengan glukokortikoid dan/atau pemberian radiasi permukaan. Sediaan lebih baru yang menjanjikan adalah tamoxifen dan 5-fluorouracil.

Page | 1

Page 19: Peradangan Dan Perbaikan

APA YANG MEMBUAT PENYEMBUHAN LUKA TERJADI?

Sebagaimana untuk peradangan, factor pertumbuhan untuk penyembuhan luka secara berkesinambungan terus ditemukan. “Big Robbin” membuat daftar tujuh factor pertumbuhan yang tampaknya mengarahkan produksi jaringan granulasi. Anda harus mengenal factor pertumbuhan yang menurunkan trombosit sebagai kunci aktivasi fibroblast dan fibrogenesis, dan mengenal nama-nama lain.

Fibrin tampaknya menarik sel-sel peradangan, fibroblast, dan angioblast. Inhibisi kontak dan kerumunan tampaknya meletakkan gigi pada proses.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMODIFIKASI PERADANGAN DAN PERBAIKAN

Nutrisi yang baik diperlukan untuk penyembuhan luka yang baik. Protein diperlukan untuk pembentukan kolagen, dan vitamin C untuk hidroksilasi dari proline dan lisin dalam kolagen. Beberapa enzim yang diperlukan untuk penyembuhan luka, berbasis zinc (seng). Sebagian ahli bedah memberikan suplemen ini kepada pasien paska operasi.

Suplai darah yang tidak adekuat sangat mengganggu peradangan dan penyembuhan.

Infeksi luka memperlama waktu penyembuhan luka. Benda asing (kotor, jahitan, lain-lain) dalam luka adalah bantuan yang besar bagi bakteri untuk menyebabkan infeksi, sebagaimana bugs dapat menempel ke permukaan dan lolos dari fagositosis.

RULES OF THUMB:

Pada infeksi oleh bakteri-bakteri yang sering terjadi (stafilokokus, streptokokus, batang atau kokus gram negative), sel yang predominan dalam infiltrate peradangan adalah neutrofil.

Page | 1

Page 20: Peradangan Dan Perbaikan

Pada infeksi virus dan penyakit autoimun, sel yang predominan dalam infiltrate peradangan adalah limfosit.

Ada beberapa neutrofil pada awal dari proses.

Batuk rejan menghasilkan peningkatan yang spektakuler dari limfosit dalam sirkulasi.

Pada penyakit spirokaeta (sifilis dan penyakit Lyme), sel yang predominan dalam infiltrate peradangan adalah sel plasma bersama dengan limfosit plasmasitoid.

Pada demam tifoid, tuberculosis, dan infeksi jamur (kecuali kandidiasis), sel yang predominan dalam infiltrate peradangan adalah monosit/makrofag/histiosit/sel epiteloid.

Infeksi yang disebabkan oleh parasit metazoan (dengan kata lain, cacing), dan pada penyakit Hodgkin, dan pada sebagaian besar peradangan di saluran pencernaan, sel yang predominan dalam infiltrate peradangan adalah eosinofil.

Page | 1