terjadinya peradangan paru. blok 7

Upload: aldo-muhammad-hamka

Post on 06-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

5

TRANSCRIPT

Peradangan Paru-Paru yang di Sertai Batuk dan Sesak Nafas

Albatros Wahyubramanto10-2012-077C8Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDAFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510e-mail: [email protected]

PendahuluanPernapasan, seperti istilah yang umumnya di pergunaka, menyangkut 2 proses : pernapan luar (eksterna), absorpsi O2 dan pembuangan CO2 dari tubuh secara keseluruhan; dan pernapasan dalam (interna), pertukaran gas antara sel-sel dan medium cair mereka. Waktu istirahat, manusia normal bernapas 12-15 kali per menit. 500 ml udara setiap kali bernapas, atau 6-8 liter/menit di inspirasi dan di ekspirasi. Udara ini bercampur dengan gas dalam alveoli dan, dengan difusi sederhana O2 masuk ke dalam alveoli. Dengan cara lain 250 ml O2 masuk tubuh per menit dan 200 ml CO2 di ekskresikan.1 Pernapasan manusia dapat saja mengalami gangguan karena terjadinya kelainan pada organ pernapasan atau akibat penyakit tertentu.1 Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan suatu gangguan pada sistem pernapasan, seperti contohnya pada sesak napas yang dalam pembahasan ini berkaitan dengan peradangan pada paru-paru.

Skenario Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang berobat dengan keluhan batuk dan sesak nafas sejak 5 hari yang lalu. Setelah di lakukan pemeriksaan fisik dan penunjang laki-laki tersebut didiagnosa menderita radang paru-paru.

Mekanisme Respirasi Struktur organ paru-paru MakroskopisParu-paru berperan penting dalam sistem pernapasan manusia. Paru pada bayi waktu lahir berwarna merah muda, sedangkan pada orang dewasa tampak bercak dan berwarna kelabu. Semakin berusia lanjut bercak ini menjadi hitam, karena granul dengan kandungan bahan karbon yang dihirup.1Paru kanan terbagi menjadi lobus superior, medius, dan inferior oleh dua fissura. Fissura obliqua memisahkan lobus inferior dari lobus medius dan lobus superior. Fissura obliqua mempunyai fissura obliqua kiri, tetapi agak ventrikel memotong tepi inferior paru, disebelah dorsal ujung anteriornya.2 Pada tepi posterior, fissura ini mulai setinggi vertebra thoracal 4 atau sedikit lebih rendah.2 Fissura horizontal yang pendek memisahkan lobus superior dan lobus medius.2 Tidak semua daerah paru bergerak dengan setara pada respirasi. Pada pernapasan dangkal bagian sekitar hilus paru hampir tidak bergerak. Bagian paru yang sedikit bergerak dijumpai pada daerah pusat, permukaan mediastinal, tepi posterior dan apex.2 Bagian-bagian diaphragmatik dan costomediastinal paru merupakan daerah yang banyak bergerak.

Gambar 1. Pulmo.3Hidung Berbentuk pyramid. kearah inferior hidung memiliki 2 pintu masuk berbentuk bulat panjang, yakni nares, yang terpisah oleh septum nasi. Penyangga hidung terdiri dari tulang dan tulang rawan hialin. Rangka tulang terdiri dari os nasale, processus frontalis maxillaries, bagian nasal ossis frontalis. Rangka tulang rawan terdiri dari cartilage septi nasi, cartilage nasi lateralis, dan cartilage ala nasi major dan minor.4 Rongga hidung Terdiri dari 3 regio, yakni vestibulum, penghidu, dan pernapasan. Vestibulum dilapisi kulit yang mengandung bulu hidung, berguna untuk menahan aliran partikel yang terkandung di dalam udara yang dihisap. Ke arah atas dan dorsal vestibulum dibatasi oleh limen nasi, yang sesuai dengan tepi atas cartilage ala nasi major. Region penghidu ada di sebelah cranial, dimulai dari atap rongga hidung daerah ini meluas sampai setinggi concha nasalis superior dan bagian septum nasi yang ada dihadapan concha tersebut. Regio pernapasan adalah bagian rongga hidung selebihnya.4

Gambar 2. Sagital dinding lateral rongga hidung.3

Pharynx Pharynx membentang dari basis cranii- vertebra cervical 6 atau tepi bawah cartilage cricoidea. Sebelah distal berbatasan dengan oesophagus , di dorsal dan lateral dikelilingi jaringan longgar yang mengisi spatium peripharyngeale dan ventral berhubungan dengan rongga hidung , rongga mulut dan larynx.4 Pharynx terdiri dari 3 bagian, nasopharynx , oropharynx dan laryngopharynx.

Gambar 3. Trakea tampak depan.3 Laryngx Pada laring, terdapat dua pasang lipatan lateral membagi rongga laring tersebut yaitu pasangan bagian atas yang disebut lipatan ventrikular (pita suara palsu), tidak berfungsi pada produksi suara, dan lipatan vocalis yang merupakan pita suara sejati. Pita suara sejati melekat pada tulang rawan thyroid dan kartilago cricoid, serta aritenoid. Pembuka diantara pita ini adalah glotis. Saat bernapas, pita suara terabduksi (tertarik membuka) oleh otot laring, dan glotis membentuk triangular. Saat menelan, pita suara teraduksi (tertari menutup) dan glotis membentuk celah sempit. Dengan demikian, kontraksi otot rangka mengatur ukuran pembukaan glotis dan derajat ketegangan pita suara yang diperlukan untuk produksi suara.5

Gambar 4. Makroskopis laring.3 Trakea Trakea adalah tuba yang terletak diatas permukaan anterior esofagus. Tuba ini merentang dari laring pada area vetebra serviks ke enam sampai area vetebra toraks kelima, tempatnya membelah menjadi dua bronkus utama. Trakea dapat tetap terbuka karena adanya 16 sampai 20 cincin kartilago berbentuk C. Ujung posterior mulut cincin dihubungkan onleh jaringan ikat dan otot sehingga memungkinkan ekspansi esofagus.5Seperti yang telah disebutkan, pada vetebra toraks kelima, trakea akan bercabang menjadi dua bronkus utama. Bronkus primer kanan dan bronkus primer kiri.bronkus primer kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal, dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena arkus aorta membelokan trakea bawah kekanan. Objek asing yang masuk kemungkinan akan masuk ke bronkus kanan.5Setiap bronkus primer nantinya akan bercabang menjadi bronkus sekunder dan tertier dengan diameter semakin kecil. Saat tuba semakin menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago. Suatu bronkus disebut ekstrapulmonar, sampai memasuki paru-paru. Setelah itu baru disebut intra pulmonar. Nantinya, percabangan bronki akan menjadi struktur dasar paru-paru yaitu bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorius, duktus alveolar, dan alveoli.5 Pleura Pleura merupakan selaput serosa yang membentuk sebuah kantong tertutup yang terinvaginasi oleh paru-paru. Bagian pleura yang melekat pada permukaan paru dan fisura-fisura interlobaris paru disebut pleura visceralis atau pleura pulmonalis. Pleura yang melapisi permukaan dalam separuh dinding thorax, menutupi sebagian besar diafragma dan struktur-struktur yang menempati daerah tengah torak disebut pleura parietalis. Pleura pulmonalis dan pleura parietalis saling berkesinambung di sekitar struktur hilux.5 Pleura parietalis dinamai sesuai dengan bagian-bagian dinding yang diliputinya, yaitu pleura costovertebralis (costalis), pleura diaphragmatica, pleura cervicalis, dan pleura mediastinalis. Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru.5

Gambar 5. Makroskopis pleura.3

Diaphragma (sekat rongga badan)Merupakan jaringan musculofibrosa yang berbentuk dua belah kubah, di antara rongga thorax dan rongga perut. Terutama cembung, ke arah posterosuperior, yang menghadap rongga thorax dan cekung, ke arah antero-inferior, yang menghadap rongga perut.5 Tempat lekat diaphragma :1) Processus xiphoideus2) Ujung-ujung sternal iga dan tulang-tulang rawan iga 7-123) Processus transversus vertebra lumbar 1 dan corpus vertebra lumbal atas; perlekatan pada daerah lumbal ini berlangsung melalui perantaraan : Ligamentum arcuatum mediale Ligamentum arcuatum laterale Crura diaphragmaticaDiaphragma harus memiliki lubang-lubang, agar struktur-struktur rongga thorax dapat mencapai rongga perut atau sebaliknya. Lubang-lubang tersebut adalah :1) Hiatus aorticus2) Hiatus oesophagei3) Hiatus venae cavae4) Dua lubang yang lebih kecil, pada masing-masing crus diaphragma5) Dua celah kecil, yakni antara tempat lekat bagian sternal dan bagian costal diaphragm, dilintasi A. Epigastrica superior dan pembuluh-pembuluh getah bening dinding perut dan hati.6) Celah antara bagian costal diaphragma dan ligamentum arcuatum laterale, tertutup oleh jaringan ikat jarang.5 Mikroskopis Secara mikroskopis, paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. Pleura disusun oleh jaringan ikat fibrosa dengan serat elastin dan serat kolagen serta sel fibroblas yang dilapisi oleh sel mesotel.6 Selaput yang membungkus paru bagian dalam yang menempel pada paru disebut pleura viseral, sedangkan yang membungkus bagian luar yang menempel pada dinding thorak adalah pleura parietal.6Udara masuk melalui laring, trakea dan kemudian dilanjutkan ke paru kanan. Dari paru kanan bronkus kecil bronkiolus bronkiolus terminalis bronkiolus respiratorius duktus alveolaris sakus alveolaris alveolus. 6Bronkus kecil dilapisi oleh epitel bertingkat torak bersilia sel goblet dan terdapat lamina propria yang berisi jaringan ikat jarang, serat elastis dan muskulus polos spiral serta kelenjar campur dan terdapat noduli limfatisi.6 Bronkiolus dilapisi epitel bertingkat torak bersilia sel goblet. Lamina propria tipis, terdiri dari serat elastin dan otot polos yang banyak pada jaringan ikat, sedangkan noduli limfatisi dan kelenjar sudah tidak ada.6Bronkiolus terminalis dilapisi epitel selapis torak bersilia atau epitel selapis torak rendah. Diantara deretan sel terdapat sel clara yang berisi mikrovili dan granula yang besar. Pada lamina propria sangat tipis dan terdapat otot polos, sedangkan noduli limfatisi dan kelenjar sudah tidak ada.6Bronkiolus respiratorius merupakan bagian antara konduksi dan bagian respirasi. Dilapisi epitel torak rendah atau epitel selapis kubis, silia.4 Diantara sel kubis terdapat sel clara yang berbentuk kubah, tidak bersilia, bagian puncaknya menonjol ke lumen yang berfungsi untuk pembentukan cairan bronkiolar yang mengandung protein, glikoprotein, dan kolestrol. Sedangkan diantara alveoli terdapat epitel selapis kubis yang berguna untuk pertukaran gas. Pada lamina propria terdapat serat kolagen, serat elastin, dan otot polosnya terlihat terputus-putus.6Duktus alveolaris merupakan dinding tipis yang terdiri dari alveoli. Duktus alveolaris dikelilingi oleh sakus alveolaris yang dilapisi epitel selapis gepeng (sel alveolar tipe 1). Tedapat jaringan ikat serat elastin, serat kolagen, dan otot polos sebagai titik-titik kecil.6 Sakus alveolaris merupkan kantong yang dibentuk oleh beberapa alveoli terdapat serat elastin dan serat retikulin yang melingkari muara sakus alveoli. Pada sakus alveolaris tidak memiliki otot polos.6Alveolus merupakan pertukaran gas oksigen dan karbondioksida antara udara dan darah. Alveolus dilapisi epitel selapis gepeng. Terdapat kantong-kantong kecil yang terdiri dari selapis sel seperti sarang tawon. Disekitar alveoli terdapat serat elastin, serat elastin pada saat insipirasi akan melebar sedangkan pada saat ekspirasi akan menciut. Selain itu terdapat serat kolagen yang berfungsi untuk mencegah regangan yang berlebihan sehungga kapiler dan septum interalveolaris tidak rusak. Pada dinding alveolus terdapat lubang-lubang kecil yang berbentuk bulat disebut stigma alveolaris. Stigma alveolaris sangat penting apabila terjadi sumbatan ( atelektasis) disalah satu cabang bronkus atau bronkiolus karena udara dapat mengalir dari alveolus satu ke alveolus lain.6Mekanisme pernapasan Fungsi utama pernafasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi sel sel tubuh dalam proses metabolik, yang kemudian dihasilkan zat sisa CO2 yang akan dikeluarkan lagi ke udara. Proses pernafasan dibagi menjadi 2, yaitu:1. Pernafasan seluler: metabolisme intra sel yang terjadi di mitokondria termasuk konsumsi okesigen dan produksi CO2 selama pengambilan energi dari molekul nutrient.2. Pernafasan eksternal: urutan jalan kejadian masuknya udara dari udara luar sampai ke sel tubuh. Jalan udara sampai ke sel dibagi menjadi 2, yaitu bagian yang mengalami pertukaran udara dan yang tidak (hanya merupakan saluran ruang rugi). Yang merupakan ruang rugi adalah dari hidung sampai ke bronkiolus terminalis. Sedangkan yang mengalami pertukaran udara dengan kapiler darah, dari bronkiolus respiratorius sampai alveolus. Jalan nafas atau udara dari lingkungan luar sampai terjadi pertukaran udara sampai ditingkat sel ditentukan oleh tekanan gas yang bersangkutan di tempat tempat yang dilewati. Perjalanan udara berjalan dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. Perbedaan tekanan intra alveolar saat inspirasi sebesar -1 mmHg dari udara luar,sedangkan ekspirasi +1 mmHg.7Perjalanan udara : Udara masuk ke hidung faring laring trakea paru kanan bronkus kecil bronkiolus bronkiolus terminalis bronkiolus respiratorius duktus alveolaris sakus alveolaris alveolus.7Udara masuk ke dalam paru-paru karena adanya tekanan yang lebih rendah akibat menurunnya otot diafragma. Saat inilah terjadi inspirasi tenang, akibat kontraksi otot diafragma dan interkostalis eksternus. Sedangkan dalam keadaan istirahat, diafragma berbentuk kubah yang luas permukaannya 250 cm2. Otot diafragma dirangsang oleh n. Phrenicus yang dapat menyebabkan pembesaran rongga dada sekitar 75% oleh diafragma. Sedangkan untuk inspirasi kuat dibutuhkan otot tambahan seperti sternocleidomatoideus, pectoralis mayor dan lain lain. Udara yang masuk ini kemudian melewati jalan nafas. Setelah CO2 sampai ke alveoli, maka terjadilah proses ekspirasi. Proses ini adalah proses pasif, akibat dari relaksasi otot inspirasi sehingga jaringan paru kembali ke kedudukan semula sesudah teregang (daya recoil). Akan tetapi, untuk ekspirasi kuat dibantu oleh otot intercostalis internus dan otot dinding perut (abdomen).7Setelah sampai di alveoli, terjadilah proses difusi. Proses difusi berlangsung terus menerus sebab alveol selalu berisi udara sekitar 2500 ml pada ekspirasi tenang dan aliran darah di kapiler paru juga terus menerus, sewaktu diastol ventrikel dan waktu menahan nafas difusi terus berlangsung.6 3 fase proses difusi gas antara udara alveol dan darah kapiler paru, yaitu :

1. Fase gasLuas penampang total saluran udara hanya sampai duktus alveolaris, dalam alveol gerakan molekul gas dan pencampuran gas dengan cara difusi. Maka O2 lebih cepat mendifusi daripada CO2 2. Fase membranBila membran respirasi tebal, maka difusi akan sukar3. Fase cairanO2 mendifusi ke plasma, kemudian ke eritrosit dan berikatan dengan hemoglobin, kecepatan difusi bergantung kepada daya larut gas. Jadi CO2 lebih mudah larut dalam air daripada O2 Difusi terjadi akibat perbedaan tekanan parsial gas. Tekanan gas: 1. Di paru paru : - O2 di alveoli 104 mmHg, di darah 40 mmHg CO2 di alveoli 40 mmHg, di darah 45 mmHg2. Di jaringan : - O2 di jaringan 40 mmHg, di darah 95 mmHg - CO2 di jaringan 45 mmHg, di darah 40 mmHgO2 masuk ke jaringan melalui 2 jalur, yaitu larut dalam plasma dan terikat dengan Hb eritrosit (98,5%). Sedangkan CO2 di ekspirasikan dengan 3 jalur, yaitu larut dalam plasma (7%), bentuk carbamino Hb (23%), dan ion bikarbonat (70%).7Transport gas Sebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernapasan berada dalam keadaan lemas, tidak ada udara yang mengalir, dan tekanan intra-alveolus serta dengan tekanan atmosfer.6 Otot inspirasi utama, otot yang berkontraksi untuk melakukan inspirasi sewaktu bernapas tenang adalah diafragma dan otot intrecostal eksternal.Transport O2 Sekitar 97% oksigen dalain darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) 3% oksigen sisanya larut dalam plasma. Setiap molekul dalam keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu molekul oksigen untuk membentuk oksihemoglobin (Hb02) berwarna merah tua. Ikatan ini tidak kuat dan reversibel. Hemoglobin tereduksi berwarna merah kebiruan. Kapasitas oksigen adalah volume maksirnum oksigen yang dapat berikatan dengan sejumlah hemoglobin dalam darah. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul hemoglobin. Kejenuhan oksigen darah adalah rasio antara volume oksigen aktual yang terikat pada hemoglobin dan kapasitas oksigen. Kejenuhan oksigen dibatasi oleh jumlah hemoglobin atau PO2.8

Besarnya oksigen yang berdifusi ke dalam darah setiap menit bergantung pada faktor:1. Gradient tekanan oksigen antara udara alveolar dan darah pulmonal yang masuk (PO2 alveolar-PO2 darah)2. Area permukaan fungsional total membrane pernapasan3. Volume pernapasan satu menit4. Ventilasi alveolar.

Keempat faktor tersebut mempunyai hubungan langsung dengan difusi oksigen. Apa saja yang menurunkan PO2 alveoli cederung akan menurunkan gradient tekanan oksigen darah alveolar dan karenanya cenderung menurunkan jumlah oksigen yang memasuki darah.8

Transport CO2

Karbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah dan janingan dibawa ke paru-paru melalui cara berikut ini: (nella)1. Sejumlah kecil karbon dioksida (7% sampai 8%) tetap terlarut dalamp lasma. Karbon dioksida yang tersisa bergerak ke dalam sel darah merah, di mana 25%-nya bergabung dalam bentuk reversibel yang tidak kuat dengan gugus amino di bagian globin pada hemoglobin untuk membentuk karbaminohemoglobin.2. Sebagian besar karbon dioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat, terutama dalam plasma. Karbon dioksida dalam sel darah merah berikatan dengan air untuk membentuk asam karbonat dalam reaksi bolak-balik yang dikatalis oleh anhidrase karbonik. Reaksi di atas berlaku dua arab, bergantung konsentrasi senyawa. 3. Jika konsentrasi CO2 tinggi, seperti dalam Jaringan, reaksi beglangsung ke kanan sehingga lebih banyak terbentuk ion hidrogen dan bikarbonat. Dalam paru yang konsentrasi CO2-nya lebih rendah, reaksi berlangsung ke kiri dan melepaskan karbon dioksida.8 Pemeriksaan fungsi paru Untuk melakukan tes fungsi paru, alat yang digunakan adalah spirometer. Lebih tepatnya, definisi dari spirometer adalah alat untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per waktu. Spirometer menggunakan prinsip salah satu hukum dalam fisika yaitu hukum Archimedes. Hal ini tercermin pada saat spirometer ditiup, ketika itu tabung yang berisi udara akan naik turun karena adanya gaya dorong ke atas akibat adanya tekanan dari udara yang masuk ke spirometer. Spirometer juga menggunakan hukum newton yang diterapkan dalam sebuah katrol . Katrol ini dihubungkan kepada sebuah bandul yang dapat bergerak naik turun. Bandul ini kemudian dihubungkan lagi dengan alat pencatat yang bergerak diatas silinder berputar.9Sebenarnya cara kerja spirometer cukup mudah yaitu sesorang disuruh bernafas (menarik nafas dan menghembuskan nafas) di mana hidung orang itu ditutup. Tabung yang berisi udara akan bergerak naik turun, sementara itu drum pencatat bergerak putar (sesuai jarum jam) sehingga pencatat akan mencatat sesuai dengan gerak tabung yang berisi udara.9

Gambar 4. Spirometer.10 Tabel 1 : Volume paru statis dan pengertiannya.10Volume Paru StatisPengertian

Tidal Volume (TV)Volume udara yang keluar masuk dari paru-paru pada pernapasan biasa dalam keadaan istirahat. Normal- sekitar 500 ml.

Volume Cadangan Inspirasi (IRV)Inspiratory Reserved Volume- Jumlah udara yang udara yang dapat dihirup secara maksimal setelah inspirasi biasa.Normal;laki-laki- sekitar 3300 ml Perempuan- sekitar 1900 ml

Volume Cadangan Ekspirasi(ERV)Expiratory Reserved Volume-Jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara maksimal(aktif) setelah ekspirasi biasa melalui kontraksi otot-otot ekspirasi. Normal; laki-laki- sekitar 1000 ml Perempuan sekitar 700 ml

Volume Residu (RV) Volume udara yang masih tertinggal di dalam paru pada akhir ekspirasi maksimal.Terdiri atas; a) volume kolaps-jika mengalami kolaps b) dan volume minimal-ketika paru-paru kolaps dan tidak bisa dikeluarkan dengan cara apa pun.Normal; Laki-laki - sekitar 1200 ml Perempuan- sekitar 1100 ml

Volume Paru StatisPengertian

Kapasitas Inspirasi (IC) = IRV + TV Jummlah udara yang dapat dihisap ke dalam paru-paru setelah akhir ekspirasi secara biasa. IC menggambarkan banykanya udara yang dapat dimasukkan setelah taraf ekspirasi secara biasa hingga pengembangan paru-paru secara maksimal.

Kapasitas Vital (VC) = IRV + TV + ERV Jumlah udara yang dapat keluar dan masuk selama satu siklus pernapasan. Kapasitas ini adalah setelah inspirasi maksimal dan ekspirasi maksimal. Volume ini menunjukkan kemampuan pengembangan paru-paru dan dada.

Kapasitas Residu Fungsional(FRC)=ERV+RVVolume udara yang ada di dalam paru pada akhir ekspirasi biasa. Kapasitas ini bermanfaat dalam mempertahankan kadar O2 dan CO yang relative stabil di alveoli sewaktu proes inspirasi dan ekspirasi.

Kapasitas Paru Total (TLC) = VC + RV = IRV+ TV+ ERV+RV

Jumlah udara yang ada di dalam paru pada akhir inspirasi maksimal. Normal; laki-laki- sekitar 6000 ml Perempuan-sekitar 4200 ml

Gambar 2: Kurva hasil spirometri.10

Kesimpulan Sistem Respirasi berfungsi untuk menyediakan permukaan untuk pertukaran gas antara udara dansistem aliran darah. Saluran pernapasan sebagai jalur untuk keluar masuknya udara dari luar ke paru-paru. Selain itu ia sebagai sumber produksi suara termasuk untuk berbicara, menyanyi, danbentuk komunikasi lainnya.Orang yang bersangkutan kesulitan bernapas disebabkan oleh karena kekurangan oksigen (kelebihan karbon dioksida dalam darah) sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas (dispnea) berupa rasa tidak nyaman, nyeri atau sensasi berat, selama proses pernapasan.

Daftar pustaka 1. Ganong F.W. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2011.h.553-564.2. Gunardi S. Anatomi Sistem pernapasan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.h.78-90.3. Tobing R. Pulmo. 17 Oktober 2012. Diunduh dari : http://www.ebookkedokteran.com/pulmo. 12 Mei 2013 .4. Gunardi S. Anatomi sistem pernapasan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.5. Veldman J. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta:EGC;2004.h.266-96. Junqueria LC, Carneiro J : Histologi dasar:teks & atlas, 10 ed. Jakarta : EGC; 2007. h.355.7. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2011.h.499-537.8. Ward JP, Ward J, Leach RM, Wiener CM. At a glance: sistem respirasi. Jakarta: Erlangga, 2008; 13.9. Sardy LI . Fisika tubuh manusia. Jakarta : Sagung Seto; 2006. h. 171.10. Di induh di http://w30.indonetwork.co.id/pdimage/37/1511237_spirolabiii.jpg. 17 mei 2013.

4