bab ii sppt.doc

21
PT. BENNANTA JASINDO Engineer, Economy, Consultants Jl. Duren Tiga Selatan No. 39 Kalibata Pancoran Jakarta 12740 Laporan Akhir TATARAN TRANSPORTASI LOKAL KABUPATEN NUNUKAN istem perencanaan pembangunan transportasi dibentuk dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU. Nomor 25 Tahun 2004) dengan instrumennya seperti RPJM, RKP dan Tataran Makro Strategis Perhubungan/TMSP yang terdiri dari Sistranas, Tatranas, Tatrawil, Tatralok dan Tata Ruang. Dalam konteks penyusunan tatralok Kabupaten Nunukan, maka instrumen perencanaannya adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Tatralok dan RTRW Kabupaten Nunukan dimana instrumen tersebut saling mengacu dalam membentuk Sistem Perencanaan Pembangunan Perhubungan (SP3) yang berupa Rencana Strategis (RENSTRA) bidang perhubungan Kabupaten Nunukan. S 2.1 RPJMD Kabupaten Nunukan 2011 – 2016 Dalam rangka melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan serta untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, maka dirumuskanlah Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai representasi dari cita – cita, masyarakat yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan. II - 1

Upload: andi-mul-st

Post on 28-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

2

Laporan AkhirTATARAN TRANSPORTASI LOKAL KABUPATEN NUNUKAN

Sistem perencanaan pembangunan transportasi dibentuk dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU. Nomor 25 Tahun 2004) dengan instrumennya seperti RPJM, RKP dan Tataran Makro Strategis Perhubungan/TMSP yang terdiri dari Sistranas, Tatranas, Tatrawil, Tatralok dan Tata Ruang. Dalam konteks penyusunan tatralok Kabupaten Nunukan, maka instrumen perencanaannya adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Tatralok dan RTRW Kabupaten Nunukan dimana instrumen tersebut saling mengacu dalam membentuk Sistem Perencanaan Pembangunan Perhubungan (SP3) yang berupa Rencana Strategis (RENSTRA) bidang perhubungan Kabupaten Nunukan.2.1 RPJMD Kabupaten Nunukan 2011 2016Dalam rangka melanjutkan kepemimpinan dan pembangunan serta untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat, maka dirumuskanlah Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Nunukan sebagai representasi dari cita cita, masyarakat yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan. 2.1.1 Visi Kabupaten Nunukan 2011 2016Visi Kabupaten Nunukan adalah Terwujudnya Masyarakat Nunukan Yang Maju, Aman, Damai, Bermoral, Demokratis, Mandiri, Sejahtera, Dan Berdaya Saing Sebagai Beranda Terdepan NKRI.2.1.2 Misi Kabupaten Nunukan 2011 2016Untuk mencapai visi diatas, ada beberapa misi yang dijabarkan namun pada pembahasan TATRALOK ini hanya akan diulas mengenai misi yang berkaitan dengan pembangunan transportasi. Adapun misi tersebut yaitu;

Meningkatkan sarana prasarana publik, energi, sistem transportasi dan optimalisasi tata ruang.

Penjelasan :

Misi ini bertujuan memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana publik baik secara kuantitas maupun kualitas seperti, prasarana jalan, jembatan, irigasi, sumber irigasi, prasarana permukiman, energi, sarana transportasi dan lainnya. Dengan meningkatnya ketersediaan infrastruktur publik serta tersedianya sistem transportasi yang baik akan meningkatkan mobilitas kelancaran arus barang, jasa, dan manusia sehingga dapat mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kualitas layanan masyarakat terhadap kebutuhan fasilitas publik. Keberhasilan pada Misi ini ditandai dengan : meningkatnya ketersediaan sarana prasarana publik, meningkatnya ketersediaan energi yang memadai, meningkatnya kelancaran mobilitas barang, jasa dan manusia, serta meningkatnya pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan.

2.1.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan Dan ProgramAgenda pembangunan pada MISI yang ke empat secara garis besar adalah menyediakan sarana dan prasarana publik seperti jalan dan jembatan, transportasi, jaringan irigasi sarana permukiman dan lain sebagainya. Terpenuhinya kebutuhan infrastrukur jalan dan jembatan serta sarana transportasi massal diharapkan dapat mempercepat aksesibilitas serta mobilitas baik orang maupun barang. Disamping itu dengan terbangunnya prasarana dan sarana transportasi akan meningkatkan daya tarik bagi investor, sehingga mempercepat proses terwujudnya pertumbuhan ekonomi.

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentunya memerlukan daya dukung yang kuat. Sebagai daerah agraris dimana sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani maka daya dukung yang diharapkan adalah adanya sarana irigasi untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas pertanian. Sedangkan untuk mengembangkan ekonomi dari sektor industri, perdagangan maupun pariwisata maka dibutuhkan daya dukung meliputi infrastruktur jalan dan jembatan, sarana transportasi, sarana kepelabuhanan, kebutuhan listrik, sarana telekomunikasi dan informasi, dan penyiapan lahan bagi berkembangnya industri baru.

Selain meningkatkan infrastruktur yang mendukung perkembangan ekonomi juga perlu dipersiapkan infrastruktur yang mendukung kebutuhan hidup masyarakat seperti sarana penyediaan energi, air bersih, jalan lingkungan, drainase, penerangan jalan, sarana pengelolaan sampah dan sebagainya. Untuk memenuhi misi tersebut maka Pemerintah Kabupaten Nunukan menetapkan 4 (empat) tujuan dan beberapa sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana Publik.

Tujuan tersebut dijabarkan kedalam sasaran sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya kuantitas sarana dan prasarana publik;

b. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana publik;

c. Meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan air bagi rumah tangga, permukiman dan pertanian;

d. Meningkatnya Fasilitas Sosial;

Strategi yang ditetapkan untuk mencapai keempat sasaran tersebut berupa Peningkatan ketersediaan sarana prasarana publik (jalan, jembatan, pemenuhan kebutuhan air) dan fasilitas umum lainnya sehingga tercapai ketersediaan sarana prasarana publik yang memadai dalam rangka mendorong percepatan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah.

Arah kebijakan yang diambil dalam menjalankan strategi di atas berupa:

a. Meningkatkan sumber-sumber pembiayaan dalam rangka meningkatkan ketersediaan sarana prasarana publik;b. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana publik untuk kelancaran mobilitas masyarakat;c. Meningkatkan ketersediaan air untuk mewujudkan fungsi sosial dan fungsi ekonomi yang seimbang melalui pengelolaan yang terpadu, efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan; dan

d. Meningkatkan pelayanan fasilitas sosial dengan memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan yang berkaitan dengan penataan ruang dan kelestarian lingkungan.Adapun program yang ditetapkan untuk mencapai tujuan ini terdiri dari beberapa program, yaitu:

1) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh;2) Program pengelolaan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;

3) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dan jaringan pengairan lainnya dengan kegiatan utama pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi;

4) Program pengendalian banjir dengan kegiatan utama pembuatan saluran sebagai alat pengendalian banjir dan peningkatan sistem dan prosedur pengendalian banjir;

5) Program peningkatan kualitas permukiman dan lingkungan permukiman dengan kegiatan utama penyediaan sarana air bersih, penyediaan jalan lingkungan, penyediaan drainase dan lampu penerangan jalan;6) Program Peningkatan Fasilitas umum dan Fasilitas sosial;7) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH); dan8) Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran.Dua SKPD Penanggung-jawab atas tujuan dan sasaran tersebut, adalah :

1) Dinas Pekerjaan Umum2) Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan PMK.2. Meningkatnya sistem transportasi yang mendukung kelancaran mobilitas barang, jasa, dan orang

Tujuan tersebut dijabarkan kedalam sasaransasaran sebagai berikut:

e. Meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan;

f. Mendorong peningkatan ketersediaan sarana pelayanan perhubungan;

g. Meningkatnya kualitas SDM bidang perhubungan; dan

h. Meningkatnya fasilitas pendukung keselamatan dan pelayanan perhubungan.Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut berupa Peningkatan sistem transportasi yang mendukung kelancaran mobilitas barang, jasa, dan orang melalui peningkatan sarana prasarana, mutu pelayanan, sumber daya manusia, fasilitas pendukung keselamatan dan pelayanan perhubungan.

Arah kebijakan yang ditetapkan dalam mendukung strategi tersebut, yaitu:

1) Meningkatkan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan dalam rangka mendorong kelancaran mobilitas barang, jasa dan orang;2) Meningkatkan kapasitas SDM bidang perhubungan untuk peningkatan mutu pelayanan; dan3) Meningkatkan fasilitas pendukung keselamatan dan pelayanan perhubungan, melalui upaya pengendalian secara kontinyu untuk menjamin keselamatan publik.Sedangkan program yang ditetapkan untuk mencapai keberhasilan tujuan tersebut adalah :

1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;2) Program Peningkatan Pelayanan Informasi Perhubungan; dan

3) Pogram Peningkatan Pelayanan Perhubungan.

SKPD yang bertanggungjawab atas tujuan dan sasaran ini adalah Dinas Perhubungan.

2.2 Tatanan Makro Strategis Perhubungan 2.2.1 Review Tatralok Kabupaten Nunukan 2004Sebagai kawasan yang memiliki wilayah yang terpisah, maka sistem transportasi yang terintegrasi merupakan kebutuhan pokok pengembangan infrastruktur di wilayah ini. Oleh karena itu pengembangan sistem transportasi direncanakan akan dilakukan secara terpadu, melalui kombinasi transportasi darat, air (sungai dan laut), dan udara.A. Transportasi DaratPembangunan transportasi darat untuk jangka pendek diarahkan untuk pengembangan jaringan dari pusat-pusat pengembangan terhadap sentra-sentra pengembangan dan desa-desa yang jaringan transportasinya belum tersedia. Sedangkan dalam jangka menengah ke depan pengembangan sistem transportasi darat diharapkan dapat terintegrasi dengan trans Kalimantan jalur tengah dan jalur perbatasan. Hubungan darat antara Long Bawan Lumbis Mensalong Atap Pembeliangan Jalur perbatasan (Simanggaris) dapat direalisasikan. Demikian juga jalur dari Mensalong Malinau Trans Kalimantan dapat direalisasikan. Jalur perbatasan darat diharapkan dapat dibuka minimal di 2 titik yaitu di Labang (Lumbis) dan Simanggaris (Nunukan Daratan).B. Transportasi Sungai dan LautPembangunan transportasi sungai dan laut untuk jangka pendek diarahkan untuk pengembangan :

1) Alur pelayaran yang menghubungkan kawasan hinterland Kota Nunukan, dengan menggunakan S. Sebuku dan S. Sembakung;

2) Pembangunan dermaga sungai di lokasi Atap dan Mansalong sebagai sarana untuk mendistribusikan dan mengumpulkan dari dan ke Kota Nunukan;

3) Penyediaan sarana angkutan penumpang secara teratur dari Kota Nunukan ke lokasi Atap dan Mensalong;

4) Peningkatan kapasitas pelabuhan Nunukan yang ada saat sekarang menjadi pelabuhan barang dan penumpang.

Dalam jangka panjang transportasi laut dan sungai diarahkan:

1) Untuk transportasi laut diharapkan dapat melayani pelayaran Samudera ke jalur Nunukan - Tawao, Sandakan, Kota Kinabalu, Brunei, Kuching, Singapura serta jalur Nunukan Bitung, Philipina Selatan, Jepang, Korea dan China;

2) Rencana pengembangan pelabuhan baru akan mengikuti rencana pengembangan kawasan industri dan berikat yang direncanakan;

3) Membuka jalur pelayaran reguler melayani kawasan utara selat Makasar yang meliputi: Tolitoli, Tarakan, Nunukan, Tawao, Sandakan, Kota Kinabalu, Mindanau, Sangihe-Talaud dan Bitung;

4) Untuk transportasi sungai, menggunakan jalur utama S. Sebuku dan S. Sebakung secara reguler;

5) Pengembangan Transportasi Sungai Wisata Pedalaman.

C. Transportasi udaraPembangunan transportasi udara untuk jangka pendek dan menengah diarahkan untuk pengembangan:

1) Peningkatan bandara (runway dan fasilitas pendukungnya) sehingga dapat disinggahi pesawat bermesin jet (jenis foker);

2) Penambahan jalur penerbangan dari Nunukan ke Balikpapan;

3) Memantapkan jalur penerbangan Nunukan ke Krayan.

Untuk jangka panjang pengembangannya adalah:

1) Pemindahan bandara lama ke Selatan Pulau Nunukan;

2) Peningkatan Bandara di Long Bawan, Krayan;

3) Membuka jalur penerbangan reguler kawasan utara selat Makasar: Tarakan, Tolitoli, Bitung, Gorontalo, Sangihe-Talaud, Philipina Selatan, Tawao-Kota Kinabalu, Brunei (Bandar Sri Begawan);

4) Pengembangan rute-rute penerbangan jarak jauh;

5) Pengembangan transportasi udara wisata ke pedalaman (Krayan, Lumbis).2.2.2 Review RTRW Kabupaten Nunukan 2013-2032A. Transportasi DaratKarakter fisik Kabupaten Nunukan yang berbentuk pulau-pulau kecil dan kepulauan besar menjadikan sistem transportasi darat hanya melayani simpul per pulau. Sistem jaringan jalan yang sudah berkembang ada di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik, sedangkan untuk transportasi darat di Pulau Kalimantan (besar) telah terbentuk jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Ibukota Propinsi Samarinda hingga ke Sei Menggaris. Adapun simpul jaringan transportasi di Kabupaten Nunukan terdapat di:

1) Perkotaan Nunukan sebagai simpul primer yang menjadikan transit ke Kota Tarakan dan kota-kota kecil lainnya antar kabupaten dan menuju/dari Tawau Malaysia.

2) Perkotaan Sungai Nyamuk dan Perkotaan Binalawan sebagai simpul sekunder yang menjadikan kota transit ke Kota Tawau (jalur antar negara) dan antar kota regional antar kabupaten (Tarakan).

3) Perkotaan Sei Menggaris sebagai simpul penyebar ke arah pedalaman Pulau Kalimantan yang terhubung dengan pola jalan trans Kalimantan yang sudah berkembang.

4) Perkotaan Long Bawan dan Perkotaan Long Layu sebagai simpul penyebar yang berada di pedalaman Kalimantan yang hanya dapat ditempuh melalui lintas udara dan terhubungkan dengan desa-desa di pedalaman melalui penerbangan misi.

5) Perkotaan Pembeliangan, Atap dan Mansalong sebagai simpul penyebar yang dapat ditempuh dengan menggunakan lintas sungai di pedalaman Kalimantan yang masih bersifat pelayaran rakyat (charter).

Prinsip pengembangan sistem transportasi di wilayah Kabupaten Nunukan dirumuskan sebagai berikut :

1) Mengembangkan sistem jaringan untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah dalam rangka mendukung kelancaran fungsi-fungsi ekonomi, sosial-budaya dan pemerintahan, terutama yang menyangkut hal-hal berikut :

a. Mendukung daerah-daerah yang memiliki potensi ekonomi, seperti pertanian, industri, kehutanan, perikanan, pariwisata, dan pertambangan;

b. Mendukung strategi pengembangan struktur tata ruang dan integrasi spasial;

c. Mendukung kelancaran fungsi simpul-simpul transportasi antar wilayah;

d. Mendorong pengembangan wilayah terpencil/tertinggal.

2) Meningkatkan kualitas pelayanan sistem transportasi, baik dalam hal angkutan barang maupun penumpang dengan meningkatkan kelancaran dan keandalan pelayanan transportasi.

3) Meningkatkan keterpaduan antar-moda transportasi, baik transportasi internal maupun eksternal, terutama dalam hal penyediaan simpul-simpul jaringan transportasi yang baik untuk mendukung perpindahan moda.

4) Mendukung perwujudan pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan dalam upaya menuju pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dalam konteks ini, pengembangan sistem transportasi hendaknya direncanakan sedemikian rupa sehingga meminimasi dampak lingkungan yang terjadi dan tidak memacu pemanfaatan lahan yang berlebihan yang menyebabkan kerusakan lingkungan. B. Transportasi LautTransportasi laut yang diarahkan di Kabupaten Nunukan secara umum terdiri dari:

1) Pelabuhan Nasional yang menyelenggarakan kegiatan bongkar-muat barang antar pulau adalah Pelabuhan Tunon Taka di Pulau Nunukan dan Pelabuhan Sungai Nyamuk di Pulau Sebatik.

2) Pelabuhan Penyeberangan Nunukan di Pulau Nunukan, melayani lintas Nunukan Tawau (Sabah Malaysia) dan Pelabuhan penyeberangan Sebatik di Pulau Sebatik melayani lintas Sebatik Nunukan.

C. Transportasi UdaraGuna mendukung pengembangan sistem transportasi udara di Kabupaten Nunukan, maka rute-rute penerbangan sejalan dengan berkembangnya bandara perlu diciptakan sehingga keterkaitan antar wilayah dapat lebih terpadu dan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi melalui jasa pengangkutan orang dan barang. Pembangunan transportasi udara untuk jangka pendek dan menengah diarahkan untuk pengembangan:

1) Peningkatan bandara (runway dan fasilitas pendukungnya) sehingga dapat disinggahi pesawat bermesin jet (jenis Fokker);

2) Penambahan jalur penerbangan dari Nunukan ke Tarakan dan Nunukan ke Krayan;

3) Memantapkan / meningkatkan frekuensi jalur penerbangan Nunukan ke Krayan.

4) Pengembangan jalur penerbangan domestik yaitu Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan sebagai akses point /pintu gerbang Kabupaten Nunukan.

2.2.3 Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kab. Nunukan 2014A. Visi Sejalan dengan Visi Pemerintah Kabupaten Nunukan, "Mewujudkan Kabupaten Nunukan yang Maju, Aman, Damai, Adil, Bermoral, Demokratis, Mandiri, Sejahtera serta berdaya Saing sebagai Garda Terdepan NKRI" maka visi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan adalah: Mewujudkan Kabupaten Nunukan Sebagai Sentral Transit Dan Jasa.

Visi tersebut diatas mengandung makna sebagai berikut Mewujudkan kabupaten Nunukan sebagai sentra transit dan jasa dimaknai sebagai peningkatan eksistensi kabupaten nunukan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemanfaatan potensi daerah yang bisa dikembangkan yaitu sebagai kota transit dan jasa dimana didasarkan pada Jetak geografis Kabupaten Nunukan yang mendukung dalam visi tersebut. Selain itu dalam kaitanya Dinas Perhubungan Komunikasi dalammensuport visi tersebut diharapkan bisa mengoptimalisasikan tupoksi dan memanage, mendayagunakan SDM sebagai instrumen dalam pencapaian visi tersebut.

B. MisiUntuk mewujudkan visi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan yaitu sebagai berikut:1) SDM yang BerkualitasSDM yang berkualitas diharapkan mampu melaksanakan esensi pelayanan publik dalam bidang perhubungan dengan berbasis pengoptimalisasian tupoksi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan didukung juga dengan SDM yang memiliki kompetensi pada masing-masing bidang kerjanya, sehingga bisa memunculkan sebuah output dan totalitas yang tinggi dalam pelayanan publik di bidang perhubungan itu sendiri.2) Pelayanan Publik yang Prima

Terciptanya sebuah standar pelayanan publik yang prima dalam memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat dalam bidang perhubungan, dimana aparatur beserta jajaranya di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika berfungsi sebagai pelayan publik diharapkan bisa memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat dengan semangat mewirausahakan birokrasi.3) Sistem Serta Sarana dan Prasarana Perhubungan Bidang Darat Laut dan Udara serta Informasi komunikasi.Ketersediaan dan pemenuhan kebutuhan sistem serta sarana dan prasarana perhubungan bidang darat laut dan udara serta Infokom diharapkan bisa menunjang rencana strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, dimana hal tersebut dimaksudkan bila ketersediaan atas pemenuhan kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan menunjang kinerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dalam bidang perhubungan.4) Regulasi, Kemandirian, serta Kepastian Hukum

Regulasi, kemandirian, serta kepastian hukum diharapkan dengan terfasilitasinya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dengan hal tersebut, diharapkan akan lebih bisa mengoptimalkan kinerjanya, karena pihak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika akan lebih leluasa dalam menentukan arah kebijakanya dalam menentukan arah program strategisnya dan skenario-skenario dalam pengimplementasianya dengan memiliki legitimasi yang kuat

5) Sentra dan Sinergisitas Inter dan Antar Moda Tranportasi

Sentra dan sinergisitas inter dan antar moda tranportasi diharapkan bisa mewujudkan kesinambungan antar moda transportasi dalam menunjang progres kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana transportasi publik, sehingga akan menciptakan sebuah pilihan rasional (rasional choice) masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi publik.6) Kemitraan Stakeholder, Pemerintah dan Swasta

Kemitraan stakeholder, pemerintah dan swasta diharapkan terjadinya kesinambungan antara stakeholder, pemerintah dan swasta sehingga apabila terjadi kesinambungan yang baik akan tercipta sebuah keteraturan dan sinergitas yang baik, untuk menunjang program strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan dimungkinkan muncul pemberian suport yang signifikan dari pihak swasta dalam mengimplementasikan program strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.7) Sinkronisasi Antara Program Strategis Dinas Perhubungan Komunikasi dan Lnformatika dengan Kultur Masyrakat

C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan Komunikasi dan InformatikaBerdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Dinas Perhubungan Komunikasi Kabupaten Nunukan adalah sebagai berikut:

1) Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika;

2) Optimalnya sarana dan fasilitas perkantoran;

3) Pengelolaankeuangan, baik pendapatan, pengeluaran yang mengedepankan efesiensi, efektifitas dan akuntabilitas;

4) Pendekatan pada standar mutu pelayanan berbasis ISO;

5) Peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja dan tanggungjawab;

6) Peningkatan mutu dan produktifitas pelayanan bidang perhubungan;

7) Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana pelabuhan/dermaga dan SDM kepelabuhanan seiring tuntutan kebutuhan masyarakat;

8) Peningkatan standar keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa angkutan;

9) Evaluasi dan penegasan DLKr/DLKP menjadi kewenangan daerah (UU No. 32 Tahun 2004);

10) Penciptaan sistem pengelolaan bandara yang berbasis kemitraan dan kemandirian;

11) Pendekonsentrasian sistem jaringan dan lalu-lintas antar dan intermoda transportasi;

12) Pengembangan rute transportasi ASDP tujuan domestik (antarprovinsi) dan internasional;

13) Pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat;

14) Peningkatan pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional;

15) Peningkatan kualitas bandara perintis secara teknis untuk menunjang keselamatan penerbangan dan meningkatkan minat operator penerbangan untuk membuka, menambah frekuensi penerbangan atau meningkatkan kapasitas angkut pesawat;

16) Penyempurnaan sistem transportasi perkotaan.

D. Kebijakan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, maka Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan memiliki kebijakan, yaitu :

1) Penempatan dan pendayagunaan personil pegawai berbasis optimalisasi tupoksi;2) Peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja dan tanggungjawab;3) Membentuk dan memfungsikan UPTD-UPTD di kecamatan-kecamatan untuk membackup tugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika;4) Mengelola kelembagaan berbasis e-Goverment;5) Mengadopsi standar mutu pelayanan berbasis ISO;6) Merencanakan pembangunan, rehabilitasi dan pengembangan dermaga secara optimal;7) Meningkatkan sarana dermaga (sisi darat dan sisi laut);8) Menciptakan regulasi sistem pengelolaan Pelabuhan Tunontaka dengan Pemerintah Daerah (Kemitraan);9) Menjadikan PLBL sebagai centra bisnis dan transit dalam pelayanan pelayaran/penyeberangan regional dan internasional;10) Meningkatkan skill SDM secara konvensional (Diklat) dan dengan metode magang dan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi dan kedinasan;11) Membina dan mengembangkan moda transportasi tradisional;12) Meningkatkan pengawasan, pembinaan, dan penertiban aktifitas peJayaran di perairan serta penertiban pelabuhan khusus (pelsus);13) Meningkatkan dan mengembangkan bandara Nunukan;14) Mengembangkan bandara-bandara perintis dan meningkatkan aksesibilitas penerbangan ke desa-desa terpencil khususnya krayan selatan dan krayan induk;15) Menambah kuantitas, frekwensi, kapasitas serta jenis angkutan moda angkutanpenumpang dan barang di kecamatan krayan dan krayan selatan (Kemitraan dengan TNI AU);16) Mengevaluasi sistem subsidi ongkos angkut Krayan ;

17) Meremajakan moda transportasi;18) Menciptakan regulasi sistem pengelolaan Pelabuhan Tunontaka dengan Pemerintah Daerah (Kemitraan);19) Mereview peraturan tentang DLKr dan DLKP de pengelolaan pelabuhan oleh Pemda;20) Mereview dan menyempurnakan aturan peru bandara;21) Mereview dan menyempurnakan aturan perundangan dibidang pendekonstrasian sistem jaringan dan lalu-lintas antar dan intermoda;22) Menjajaki dan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait pengembangan rute ASDP antar provinsi dan internasional;23) Mendorong pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat;24) Mendorong peningkatan pelaksanaan Diseminasi Informasi Nasional;25) Melakukan koordinasi dengan Pemprov dan Kementrian terkait usaha peningkatan kualitas bandara perintis secara teknis;26) Menjajaki kerjasama dengan operator penerbangan untuk menjadi mitra strategis Pemda dalam usaha membuka keterisolasian daerah terpencil;27) Meningkatkan kualitas bandara perintis yang berada diperbatasan negara;28) Merencanakan, menetapkan dan mefaksanakan trayek angkutan kota sesuai proyeksi perkembangan daerah;29) Menambah infrastruktur keselamatan berkendara dijalan;30) Menamai, menyusun dan menetapkan jaringan jalan perkotaan dan pedesaan;31) Mengawasi, mengatur dan mengendalikan lalu-lintas perkotaan berbasis IT.

Gb. 2 Sistem Perencanaan Pembangunan Transportasi

II - 1