bab ii sirup
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 BAB II Sirup
1/10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Umum
Sirup dalah bentuk sediaan cair yang mengandung Saccharosa atau gula.
Konsistensi sirup kental kadar Saccharosa yang tinggi, yaitu 64,0-66,0%. Pada
sirup dengan kadar gula yang rendah dapat terjadi ermentasi, kadar gula yang
tinggi mempunyai tekanan osmotik yang cukup tinngi sehingga pertumbuhan
bakteri dan ungi dapat terhambat. !ila sebagian dari Saccharosa berubah menjadi
gula in"ert, maka sirup cepat menjadi rusak, kerusakan sirup dapat dihindarkan
dengan menambahkan suatu bahan penga#et kedalam sirup, misalnya nipagin dan
nipasol, atau natrium ben$oat &oenoes, '((0).
Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan
atau tanpa bahan penambahan bahan pe#angi, dan $at obat. Sirup merupakan alat
yang menyenangkan untuk pemberian suatu bentuk cairan dari suatu obat yang
rasanya tidak enak, sirup-sirup eekti dalam pemberian obat untuk anak-anak,
karena rasanya yang enak biasanya menghilangkan keengganan pada anak-anak
untuk meminum obat *nsel, '(+()
alam perkembangannya, banyak sekali pengertian mengenai sirup. Sirup
adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa atau glukosa
*nonim, '(().
Sirup adalah sediaan cairan kental untuk pemakaian dalam, yang minimal
mengandung (0% sakarosa oigt, '(+4).
!entuk sediaan sirup disamping mudah dalam pemakaiannya, sirup juga
mempunyai rasa manis dan harum serta #arna yang menarik karena mengandung
bahan pemanis, sehingga diharapkan bentuk sediaan sirup dapat disukai dandiminati oleh semua kalangan masyarakat /usen,0'1).
!eberapa sirup bukan obat yang sebelumnya resmi dimaksudkan sebagai
pemba#a yang memberikan rasa enak pada obat yang ditambahkan kemudian,
baik dalam peracikan resep secara mendadak atau dalam pembuatan ormula
standar untuk sirup obat, yaitu sirup yang mengandung bahan terapeutik atau
bahan obat. Sirup obat dalam perdagangan dibuat dari bahan-bahan a#al yaitu
dengan menggabungkan masing-masing komponen tunggal dari sirup seperti
-
8/16/2019 BAB II Sirup
2/10
sukrosa, air murni, bahan pemberi rasa, bahan pe#arna, bahan terapeutik dan
bahan-bahan lain yang diperlukan dan diinginkan *nie, '((4).
Sebagian besar sirop mengandung komponen-komponen berikut
disamping air murni puriied #ater) dan semua $at-$at obat yang ada2
• 3ula, biasanya sukrosa atau pengganti gula yang digunakan untuk
memberi rasa manis dan kental.
• Penga#et antimikroba.
• Pembau.
• Pe#arna.
&uga banyak sirop, terutama yang dibuat dalam perdagangan, mengandung
pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator *nie,
'((4).
enurut 5armakope ndonesia edisi '((), kecuali dinyatakan lain,
sirop dibuat sebagai berikut2
• !uat cairan untuk sirop, panaskan, tambahkan gula, jika perlu didihkan
hingga larut. 7ambahkan air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot
yang dikehendaki, buang busa yang terjadi, serkai.
• Pada pembuatan sirop dari simplisia yang mengandung glukosida
antrakuinon, ditambahkan natrium karbonat sejumlah '0% bobot
simplisia.
• Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirop simplisia untuk persediaan
ditambahkan metil paraben 0,1% b8" atau penga#et lain yang cocok
*nie, '((4).
alam produksi besar di industri armasi, pemilihan bahan yang
digunakan untuk pembuatan sediaan sirop harus dilakukan dengan hati-hati,
termasuk air yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan air untuk produk
armasi puriied #ater). Kebersihan #adah dan alat untuk produksi juga
memegang peranan yang sangat penting. /al lain yang mempengaruhi proses
pembuatan sirop adalah karakteristik bahan baku yang digunakan, peralatan,
prosedur pencampuran dan pengisian ke dalam #adah *nie, '((4).
!ahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan sediaan sirop harus
sesuai dengan spesiikasi yang telah ditentukan dan ditentukan secara cermat.
Spesiikasi tersebut harus bisa menjamin ciri-ciri, kemurnian, homogenitas, dan
bebas dari kontaminasi mikroba yang berlebihan. Selain bahan akti, air juga
-
8/16/2019 BAB II Sirup
3/10
merupakan aktor yang sangat kritis dalam proses pembuatan sediaan sirop,
karena merupakan komponen terbesar *nie, '((4).
9"aluasi stabilitas isik sediaan sirup dilakukan untuk mengetahui apakah
sediaan sirup yang dibuat dapat layak dikonsumsi nantinya. 9"aluasi siat isik
yang dilakuakn untuk sediaan sirup ekstrak daun Sidaguri yaitu uji organoleptik
rasa, #arna, dan bau), uji homogenitas, uji p/, serta uji #aktu tuang. Pada uji
organoleptik, sirup ekstrak daun Sidaguri memiliki rasa manis, bau khas buah
melon dan juga #arna hijau pekat yang merupakan #arna dasar ekstrak daun
Sidaguri. Pada uji homogenitas semua sirup yang diuji tidak memiliki gumpalan
dan endapan dalam larutan, hal ini karena tidak terdapat perbedaan siat antara
bahan dan $at akti yang digunakan /usen,0'1).
Siat isika kimia sirup
'. iskositas
iskositas atau kekentalan adalah suatu siat cairan yang berhubungan erat
dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan dideinisikan sebagai gaya yang
diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar
mele#ati permukaan datar lain dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara
permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.
:ntuk mengukur kekentalan, suhu $at uji yang diukur harus dikendalikan dengan
tepat, karena perubahan suhu yang kecil dapat menyebabkan perubahan
kekentalan yang berarti untuk pengukuran sediaan armasi, suhu dipertahankan
dalam batas lebih kurang 0,';< *nonim, '((1).
. :ji mudah tidaknya dituang
udah tidaknya dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup. :ji ini
berkaitan erat dengan "iskositas. iskositas yang rendah menjadikan sediaan cair akan semakin mudah dituang dan sebaliknya. Siat isik ini dapat digunakan untuk
melihat stabilitas sediaan cair selama penyimpanan *nonim, 000). !esar
kecilnya kadar suspending agent berpengaruh terhadap kemudahan sirup untuk
dituang. Kadar $at penstabil yang besar dapat menyebabkan sirup terlalu kental
dan sukar dituang *nsel, 001).
=. :ji intensitas #arna
-
8/16/2019 BAB II Sirup
4/10
:ji intensitas #arna dilakukan dengan melakukan pengamatan pada #arna
sirup mulai hari minggu ke-0 sampai minggu ke-4. >arna yang terjadi selama
penyimpanan dibandingkan dengan #arna pada minggu ke-0. :ji ini bertujuan
untuk mengetahui perubahan #arna sediaan cair yang disimpan selama #aktu
tertentu *nonim, 000).
acam-acam Sirup
• Sirup simpleks, mengandung 61% gula dalam larutan ni"agin 0,1% b8"
• Sirup obat, mengandung satu atau lebihdengan atau tanpa $at tmbahan dan
digunakan untuk pengobatan,
• Sirop pe#angi, tidak mengandung obat tetapi mengandung $at pe#angi
atau $at penyedap lain. tujuan pengembangan sirup ini adalah untuk menutupi rasa tidak ena dan bau obat yang tidak enak lmu ?esep,001)
'. Stabilitas Kimia
Stabilitas kimia adalah kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam
batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, siat
kimia dan karakteristiknya sarna dengan yang dimilikinya pada saat dibuat.
Stabilitas kimia pada sediaan sirup dilakukan untuk mempertahankan keutuhan
kimia#i dan potensiasi yang tertera pada etiket dalam batas yang dinyatakan
dalam spesiikasi.
:ji stabilitas kimia sediaan sirup 2
• dentiikasi
• Penetapan Kadar
oigt, '((4).
. Stabilitas 5isika
Stabilitas isika adalah tidak terjadinya perubahan siat isik dari suatu
produk selama #aktu penyimpanan. Stabilitas isika pada sediaan sirup dilakukan
untuk mempertahankan keutuhan isik meliputi perubahan #arna, perubahan rasa,
perubahan bau, perubahan tekstur atau penampilan.
:ji stabilitas isika sediaan sirup 2
• @rganoleptik seperti bau, rasa, #arna
• p/
• !erat jenis
• iskositas
• Kejernihan larutan
•olume terpindahkan
-
8/16/2019 BAB II Sirup
5/10
-
8/16/2019 BAB II Sirup
6/10
5aktor-5aktor yang empengaruhi Stabilitas Sediaan Sirup
'. 5aktor nternal
• 5ormulasi
Kemasan atau #adah primer
. 5aktor 9ksternal
• Suhu
• p/
• Pelarut
• Kelembaban
• ntensitas
-
8/16/2019 BAB II Sirup
7/10
dile#atkan diantara kedua dinding tangki. 7angki tersebut bisa ditutup dengan
rapat sehingga lebih eekti Syamsuni,006).
Proses pembuatan sediaan sirop dapat dilakukan dengan beberapa
metode8cara, tergantung dari bahan yang digunakan, terutama menyangkut siat-
siat isik dan kimia dari bahan akti. etode pembuatan sirop tersebut antara lain2
• etode pelarutan dengan pemanasan.
• etode pengadukan tanpa pemanasan.
• etode penambahan bahan akti ke dalam sirup sederhana Sirop
Simpleks atau 5la"oring Syrup).
• etode perkolasi.
Syamsuni,006).
etode pembuatan sediaan sirop dengan menggunakan pemanasan
merupakan metode yang paling umum digunakan, sangat cocok digunakan untuk
bahan-bahan yang tidak rusak akibat pemanasan serta apabila dikehendaki proses
pembuatan sirop secara cepat Syamsuni,006).
ula-mula gula sucrose) dilarutkan di dalam air murni puriied #ater)
yang telah dipanaskan pada suhu 10-00< sambil diaduk hingga larut.
Selanjutnya bahan akti dan bahan penga#et dimasukkan ke dalam larutan gula
dan diaduk hingga semua bahan larut sempurna, kemudian didinginkan hingga
suhu =00
-
8/16/2019 BAB II Sirup
8/10
pertumbuhan bakteri dan ungi dapat terhambat. !ila sebagian dari sakarosa
berubah menjadi gula in"ert, maka sirop cepat menjadi rusak. Kerusakan sirop
dapat dihindarkan dengan menambahkan suatu bahan penga#et ke dalam sirop,
misalnya Cipasol, Cipagin atau Catrium !en$oat ?udol, '((1).
Selain sukrosa dan gula lain, pada sirop dapat ditambahkan senya#a poliol
seperti sorbitol dan gliserin untuk menghambat penghabluran dan
mengubah kelarutan, rasa dan siat lain $at pemba#a. :munya juga dalam
pembuatan sirop, ditambahkan $at antimikroba untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan ungi ?udol, '((1).
Penetapan kadar sakarosa dalam sirop menurut 5armakope ndonesia edisi
'(() adalah sebagai berikut2
7imbang saksama lebih kurang 1 g sirop dalam labu tentukur '00 ml, tambahkan
10 ml air dan sedikit larutan aluminium hidroksida P. 7ambahkan larutan timbal
) subasetat P tetes demi tetes hingga tetes terakhir tidak menimbulkan
kekeruhan ?udol, '((1).
7ambahkan air secukupnya hingga '00 ml, saring, buang '0 ml iltrat
pertama. asukkan 10,0 ml iltrat ke dalam labu tentukur 11 ml, tambahkan
campuran ( bagian "olume asam klorida P dan ' bagian "olume air secukupnya
hingga 11,0 ml. Panaskan labu dalam tangas air pada suhu antara 6+0 < dan
00 < selama '0 menit, dinginkan dengan cepat sehingga suhu lebih kurang
00
-
8/16/2019 BAB II Sirup
9/10
Penyimpanan sirop menurut anjuran 5armakope ndonesia edisi '((),
dalam #adah tertutup rapat, di tempat sejuk.Komponen sirup, sebagian besar
sirup disamping air dan semua obat yang ada mengandung komponen-komponen
berikut2
'. !ahan pemanis
Pemanis berungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. ilihat dari hasil
kalori yang dihasilkan dibagi menjadi dua yaitu berkalori tinggi dan berkalori
rendah. *dapun pemanis tinggi misalnya sorbitol, sakarin, sukrosa. Pemanis
berkalori rendah misalnya laktosa Fachman et al., '(+6).
. !ahan pengental
!ahan pengental digunakan sebagai $at pemba#a dalam sediaan cair dan
untuk membentuk suatu cairan dengan kekentalan yang stabil dan homogen
*nsel et al., 001).
=. Pemberi rasa
/ampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan
bahan yang berasal dari alam, untuk membuat sirup sedap rasanya. Karena sirup
adalah sediaan cair, pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang
cukup Fachman et al., '(+6).
4. Pemberi #arna
Pe#arna yang digunakan umumnya larut dalam air, tidak bereaksi dengan
komponen lain dari sirup, dan #arnanya stabil pada kisaran p/ selama masa
penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari produk cair terutama tergantung pada
#arna dan kejernihan. Pemilihan #arna biasanya dibuat konsisten dengan rasa
Fachman et al., '(+6).
-
8/16/2019 BAB II Sirup
10/10
Setelah sediaan cair diabsorpsi, maka akan masuk ke pembuluh darah "ena
dan mencapai "ena porta dan melalui ini darah memasuki hati. &adi, sebelum obat-
obat yang diabsorpsi dari mukosa lambung atau usus halus mencapai ke jantung
dan masuk ke sirkulasi sistemik, senya#a-senya#a ini terlebih dahulu harus
mele#ati hati. /asil metabolismenya dan beberapa besar sennya#a tersebut
mele#ati lintasan pertama dimetabolisme serta diekstraksi atau diubah secara
biokimia oleh hati, disebut sebagai irs pass eect ?o#e,00().
Keuntungan Sirup
• Sesuai untuk pasien yang susah menelan pasien usia lanjut, Parkinson,
anak-anak).
• apat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak
karena rasanya lebih enak dan #arnanya lebih menarik.
• Sesuai untuk obat yang bersiat sangat higroskopis.
Kekurangan Sirup
• 7idak semua obat bentuk sediaan sirup ada di pasaran.
• Sediaan sirup jarang yang isinya $at tunggal, pada umumnya campuran
atau kombinasi beberapa $at berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya
tidak di butuhkan oleh pasien tersebut.
• 7idak bias untuk sediaan yang sukar larut dalam air biasanya di buat
suspensi atau eliksir) eliksir kurang di sukai oleh dokter anak karena
mengandung alkohol, suspensi stabilitasnya lebih rendah tergantung
ormulasi dan suspending agent yang di gunakan.
• 7idak bias untuk bahan obat yang berbentuk minyak minyak8oil biasanya
di bentuk emulsi yang mana stabilitas emulsi juga lebih rendah.
• 7idak sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil. ?o#e,00()