bab ii (sinkop)
TRANSCRIPT
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 1/17
BAB II
LEARNING ISSUE DAN LEARNING OBJECTIVE
2.1 Memahami dan Menjelasan Ten!an" Syncope
2.1.1 Memahami dan Menjelasan De#inisi Syncope
Sinkop adalah kehilangan kesadaran dan kekuatan postural
tubuh yang tiba – tiba dan bersifat sementara, dengan konsekuensi
terjadi pemulihan spontan. Kehilangan kesadaran tersebut terjadi
akibat penurunan aliran darah ke otak.1
2.1.2 Memahami dan Menjelasan E!i$l$"i Syncope
Secara garis besar, penyebab sinkop dibagi menjadi dua. Akibat
kelainan jantung (cardiac syncope) dan penyebab bukan kelainan
jantung (non-cardiac syncope). enyebab sinkop diklasifikasikan
dalam lima kelompok yaitu!1,"
1. #antung dan sirkulasi
• Sinkop $asodepressor!
% &erjadi pada situasi yang membuat stress, seseorang
dengan kondisi normal yang dipengaruhi emosi yang
tinggi, nyeri hebat setelah luka terutama pada daerah
abdomen dan genitalia, selama latihan fisik yang keras
pada orang%orang yang sensiti$e.
% 'ejala aal! kegelisahan, pucah, kelemahan, mendesah,
menguap, diaphoresis, dan mual. iikuti dengan kepala
terasa ringan, penglihatan kabur, kejang kronik ringan.
% Serangan berlangsung singkat dan cepat jika berbaring.
• *ipotensi ortostatik % Apabila terjadi penurunan tekanan darah sistolik "+mm*g
atau tekanan darah sistolik 1+mm*g pada posisi berdiri
selama menit. ada saat seseorang dalam posisi berdiri
sejumlah darah -++%++ ml darah akan berpindah ke
4Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 2/17
5
abdomen dan eksremitas baah sehingga terjadi penuruan
besar $olume darah balik $ena secara tiba%tiba ke jantung.
% *ipo$olemia (perdarahan, muntah diare, diuretik)
% 'angguan pada refleks normal (nitrat, $asodilator,
penghambat kanal kalium, neuroleptic)
% Kegagalan autonom dengan tiga sindrom!
o isautonomia akut atau subakut
Seorang deasa atau anak yang tampak sehat
mengalami palisis parsial atau total pada sistem
parasimpatis dan simpatis selama beberapa
hari/minggu.
0efleks pupil menghilang
enyakit $arian dari polyneuritis idiopatik akut
yang ada hubungannya dengan sind%$m
G&illain'B%ane.
o nsufisiensi autonom pasca ganglionik kronis
enyakit yang menyerang usia pertengan dan
usia lanjut 2erangsur%angsur mengalami hipotensi
ortostatik kronik yang kadang bersamaan
dengan gejala impotensi dan gangguan sfingter
3aki%laki sering terkena, tampaknya ire$ersibelo nsufisiensi autonom pra ganglionik kronis
&remor, rigiditas ekstrapiramidal serta ekinesia
(sindrom Shy%rager) egenerasi serebelum
kelainan sereberal serta ekstrapiramidal yang
lebih ber$ariasi (degenaris striatonigra)
4bstruksi aliran keluar
' asien dapat datang dengan sinkop akibat latihan fisik.
nfark atau iskemik miokardium
Aritmia
' 2radiaritmia! sindrom sinus sakit
' &akiaritmia! S5&, sindrom olf%arkinson%hite,
takikardi $entrikel
*ipersensiti$itas sinus karotis
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 3/17
6
' Akti$asi dari baroreseptor sinus karotis meningkatkan
impuls yang dibaa ke badan *erring menuju medulla
oblongata
". 6tiologi metabolik • *ipoksia
% Seperti pirau pada penyakit jantung kongenital
• *iper$entilasi
% 7enyebabkan $asokontriksi serebrum dengan gejala
kesulitan bernafas, ansietas, paresthesia tangan atau kaki,
spasme karpopedal, dan kadang%kadang nyeri dada
unilateral dan bilateral.
• *ipoglikemia
% Keadaan hipoglikemia yang berat biasanya terjadi akibat
suatu penyakit yang serius, seperti tumor pada sel pulau
langerhan ataupun penyakit adrenal, hipofise atau hepar
yang lanjut, akibat pemberian insulin dalam jumlah yang
berlebihan.
• ntoksikasi alkohol
. 6tiologi neurologik
% Serangan iskemik sementara dapat menyebabkan sinkop tetapi
jarang terjadi.
% 2entuk dari seluruh sinkop yang berasal dari sinyal saraf SS
yang berefek pada $askular, khususnya pada 8ucleus &ractus
Solitarius (8&S).
9. Sinkop refleks
% isebabkan oleh gangguan pengisian jantung sebelah kanan
dan hipoperfusi serebral keseluruhan.% asien biasanya sedang berdiri tegak sebelum suatu episode
karena pengumpulan darah akibat gra$itasi berperan dalam
penyebabnya.-. 3ain%lain
• Sinkop batuk
% Setelah batuk%batuk kuat, pasien tiba%tiba lemah dan
kehilangan kesadarannya untuk sementara.
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 4/17
7
% &ekanan intratorakal meninggi dan mengganggu $ena balik
ke jantung sebagaimana halnya pada maneu$er $alsa$a
(ekshalasi dengan glottis tertutup)
•
Sinkop pascamiski% Suatu keadaan yang biasanya terlihat pada lansia selama
atau sesudah urinasi.
• sikogenik
% Serangan ansietas atau kecemasan diinterpretasikan
sebagai perasaan mau pingsan tanpa kehilangan kesadaran
yang sesungguhnya
• 8yeri ligamentosa atau $isceral berat
• Kelanjutan $ertigo berat
2.1.( Memahami dan Menjelasan )lasi#iasi Syncope1. enyebab 5askular (Kelainan &onus 5ascular atau 5olume arah)
• *ipotensi 4rthostatik
efinisi *ipotensi 4rthostatik adalah apabila terjadi penurunan
tekanan darah sistolik "+mm*g atau tekanna darah diastolik 1+
mm*g pada posisi berdiri selama menit. ada saat seseorang
dalam posisi berdiri sejumlah darah -++%++ ml darah akan
berpindah ke abdomen dan eksremitas baah sehingga terjadi
penurunan besar $olume darah balik $ena secara tiba%tiba ke
jantung. enurunan ini mencetuskan peningkatan refleks
simpatis. Kondisi ini dapat asimptomatik tetapi dapat pula
menimbulkan gejala seperti kepala terasa ringan, pusing,
gangguan penglihatan, lemah, berbedebar%debar, hingga sinkop.
Sinkop yang terjadi setelah makan terutama pada usia lanjut
disebabkan oleh retribusi darah ke usus.
enyebab lain hipotensi orthostatik adalah obat%obatan yang
menyebabkan deplesi $olume atau $asodilatasi. 4bat%obat yang
sering menyebabkan hipotensi orthostatik adalah!
: diuretika
: penghambat adrenergik alfa! tera;osin
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 5/17
8
: enghambat saraf adrenergik! guanetidin: enghambat A<6
: Antidepresan! 7A4 nhibitor
: Alkohol
: enghambat ganglion: 5asodilator
: 4bat%obatan hipotensif yang bekerja sentral! metildopa,
clonidine
". Sinkop *ipersensiti$itas Sinus <arotid
Sinkop karena hipersensiti$itas dari sinus karotid diinduksi oleh
tekanan pada baroreseptor di sinus karotis. =mumnya terjadi pada
tight collar atau membelokan kepala ke satu sisi. *al ini umum
terjadi pada pria dengan usia lebih dari -+ tahun. Akti$asi dari
baroreseptor sinus karotis meningkatan impuls yang dibaa ke
badan *ering menuju medulla oblongata. mpuls afferen ini
mengakti$kan saraf simpatik efferen ke jantung dan pembuluh
darah. *al ini menyebabkan sinus arrest atau Atrio$entricular
block, $asodilatasi.
. Sinkop 8eurogenik
&erminologi ini merupakan bentuk dari seluruh sinkop yang
berasal dari sinyal saraf SS yang berefek pada $askular,
khususnya pada 8ucleus &ractus Solitarius (8&S). Sejumlah
stimulus, yang terbanyak bersala dari $iseral, dapat menghilangkan
respon yang berakibat pengurangan atau hilang tonus simpatis dan
diikuti dengan peningkatan akti$itas $agal. 8&S pada medula
mengintegrasikan stimulus afferen dan sinyal baroreceptor dengan
simpatis efferen yang mempertahankan tonus $askular. 2eberapa
studi mengatakan terdapat gangguan pada pengaturan kontrol
simpatis dan juga sinyal baroreceptor.
9. Sinkop 5asodepressor
Sinkop jenis ini adalah hal yang umum terjadi. redisposisi secara
familial belum dapat dibuktikan. >aktor yang mendukung
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 6/17
9
terjadinya sinkop umumnya emosi yang berlebihan, luka fisik
(khususnya $iseral). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
$asodilatasi dari persarafan adrenergik dipostulasikan terhadap
berkurangnya resistensi perifer dimana cardiac output gagal untuk
mengkompensasi seperti yang terjadi pada hipotensi. Stimulasi
$agal kemudian terjadi dan menyebabkan bradikardia yang
memicu kemungkinan untuk penurunan kembali tekanan darah.
6fek 5agal lainnya adalah, prespiration, peningkatan akti$itas
peristaltik, nausea, dan sali$asi.
Sinkop 5asodepressor dapat terjadi pada!
: Seseorang dengan kondisi normal yang dipengaruhi oleh emosiyang tinggi
: ada seseornag yang merasakan nyeri hebat setelah luka,
khususnya pada daerah abdomen dan genitalia
: Selama latihan fisik yang keras pada orang%orang yang sensitif-. Sinkop 8eurokardigenik
4berg dan &horen telah mengobser$asi baha $entrikel kiri dapat
saja menjadi sumber persarafan yang memediasi terjadinya sinkop.
&erjadi parado?ical bradikardia yang ditandai dengan
meningkatnya akti$itas serat autonom yang berasal dari $entrikel
jantung. Sinkop sering terjadi pada situasi peningkatan akti$itas
simpatik perifer dan $enous pooling. ada situasi ini, peningkatan
kontraksi miokardial pada $entrikel kiri yang relatif kosong
mengaktifkan mekanoreseptor dari miokardium dan saraf afferen
$agus yang menghambat akti$itas simpatik dan meningkatkan
akti$itas parasimpatik. *asil dari $asodilatasi dan bradikardia
menyebabkan sinkop. @alaupun refle? yang melibatkan
mekanoreseptor miokardium umum diterima sebagai sebab dari
sinkop neurokardiogenik, namun refle? lain juga diperkirakan
terlibat. Sinkop neurocardiogenik sering terjadi sebagai stimulus
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 7/17
10
dari rasa takut, emosi, atau nyeri yang tidak berasosiasi dengan
$enous pooling pada ekstremitas baah.
7ekanisme yang mungkin melibatkan SS dalam sinkop
neurogenik masih belum dapat dijelaskan dnegan pasti, namun
peningkatan tiba%tiba le$el serotonin dapat berefek pada
menurunnya akti$itas simpatik. 6ndogen opioat dan adenosin juga
dianggap terkait dalam patogenesis.
. 8euralgia 'lossofaringeal
Sinkop karena neuralgia glossofaringeal ditandai dengan nyeri
pada orofaring, fossa tonsilar atau lidah. 2iasanya terjadi pada
pasien dekade ke%. ada sebagian kecil kasus nyeri hebat yangdirasakan berujung pada sinkop. Sebagai sekuens beraal dari
nyeri, bradikardia, dan kemudian sinkop. Kehilangan kesadaran
yang terjadi lebih sering diasosiasikan dengan kondisi asistol
daripada $asodilatasi. 7ekanismenya melibatkan akti$asi impuls
afferen pada saraf glossofaringeal yang diterminasi pada 8&S di
medulla secara kolateral dan mengaktifkan nukleus dorsal motor
dari ner$us $agus. Sebagai tambahan dari bradikardia, terdapat
pula hipotensi yang terjadi karena efek inhibisi akti$utas simpatik
perifer, hal ini yang terkadang menjadi penyebab timbulnya
asystole. engobatan media yang dapat diberikan adalah
anticon$ulsant dan baclofen.
B. enyakit <erebro$askular
Kelainan pada cerebro$askular jarang menjadi penyebab tunggal
dalam terjadinya sinkop. 8amun, kelainan pada cerebro$ascular ini
menyebabkan penurunan ambang untuk terjadinya syncope. Arteri
5ertebrobasilar, yang mensuplai struktur batang otak dan
bertanggungjaab untuk mempertahankan kesadaran, umumnya
terlibat dalam penyebab terjadinya sinkop karena kelainan
cerebro$askular. Kebanyakan pasien yang mengalami kepala
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 8/17
11
ringan, atau sinkop karena kelainan serebro$ascular juga memilki
gejala lain dari iskemia neurologis, seperti tangan dan kaki
menjadi lemah, diplopia, ata?ia, disarthria, atau gangguan
sensorik. Arteri bassiler jarang menyebabkan sinkop pada orang
deasa.
. enyebab 8eurologik
enyebab neurologik dari sinkop termasuk migrain, kejang,
malformasi Arnold%<hiari dan &A (Transient Ischemic Attack )
yang ternyata cukup mengejutkan karena merupakan 1+C sebagai
penyebab sinkop secara keseluruhan. Kebanyakan indi$idu yang
mengalami sinkop akibat kelainan neurologik seringkalimengalami kejang daripada hanya episode sinkop saja. Kelainan
neurologi yang terjadi sering kali mirip dengan sinkop yaitu
terdapatnya gangguan atau hilangnya kesadaran seseorang.
Keadaan ini termasuk iskemi serebral sementara, migrain, epilepsi
lobul temporal, kejang atonik dan serangan kejang umum.
D. Sinkop erdarahan <erebral
Sinkop karena perdarahan cerebral. &erjadinya perdarahan
subarachnoid dapat menjadi sinyal terjadinya sinkop, yang sering
diikuti dengan transient apnea. 4leh karena terjadi perdarahan
arteri, terdapat peristia penghentian dari sirkulasi cerebral karena
tekanan intrakranial dan tekanan darah saling mendekati satu sama
lain. ermasalahan yang sering terkait adalah seorang pasien yang
terjatuh tiba%tiba tanpa sebab yang jelas, tersadar dengan sakit
kepala, sering ditemukan memiliki hematom bifrontal dan
perdarahan subarachnoid pada pemeriksaan <&.
1+. Sinkop Kardiak
Kehilangan kesadaran karena jantung atau pembuluh kondisi darah
yang mengganggu aliran darah ke otak. Kondisi ini mungkin
mencakup irama jantung abnormal (aritmia), obstruksi aliran darah
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 9/17
12
di jantung atau pembuluh darah, penyakit katup, stenosis aorta,
bekuan darah, atau gagal jantung.
11. enyebab Sinkop 7etabolik
enyebab metabolik pada sinkop sangat jarang, hanya berkisar -C
dari seluruh episode sinkop. 'angguan metabolik yang seringkali
menjadi penyebab sinkop tersebut adalah hipoglikemi, hipoksia
dan hiper$entilasi. Sinkop akibat hipoglikemi adalah hilangnya
kesadaran yang berhubungan dengan kadar gula darah dibaah
9+mg/d3 dan disertai gelaja tremor, bingung, hipersali$asi,
keadaan hiperadrenergik dan rasa lapar. *ipoadrenalism yang
dapat menyebabkan terjadinya hipotensi postural akibat sekresikortisol yang tidak adekuat, merupakan penyebab penting episode
sinkop yang dapat diobati.
1". Sinkop Situasional
2erbagai akti$itas termasuk batuk, mikturisi, dan defekasi dapat
menyebabkan sinkop. *al ini setidaknya disebabkan oleh kontol
abnormal dari saraf autonom dan mungkin melibatkan respon
cardioinhibitory dan respon $asodepressor. 2atuk, mikturisi,
defekasi yang berassosiasi dengan manu$er dapat menyebabkan
hipotensi dan sinkop dengan cara menurunkan $enous return.
eningkatan tekanan intrakranial sekunder hingga peningkatan
tekanan intratorakal dapat menyebabkan penurunan aliran darah
cerebral. Sinkop karena batuk biasanya terjadi pada pria yang
memiliki kronik bronchitis atau penyakit paru obstruktif. Sinkop
karena mikturisi lebih banyak terjadi pada usia pertengahan dan
orang yang lebih tua usianya, khususnya untuk mereka yang
memiliki hipertrofi prostat dan obstruksi saluran kemih, biasnaya
terjadi pada malam hari setelah melakukan pengosongan. Sinkop
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 10/17
13
defekasi dapat terjadi secara sekunder akibat $alsa$a manu$er
pada orang tua dengan konstipasi. Alogaritma iagnostik Sinkop.
2.1.* Memahami dan Menjelasan Tanda dan Gejala SyncopeGejala klinis syncope dapat dibagi menjadi tiga fase
yaitu:4
1. Presyncopease Presyncope adala! manifestasi p"#d"#mal
vasodepressor syncope yang dia$ali dengan
pe"asaan tidak nyaman% seakan mau pingsan% dan
mual% dan didapatkan ke"ingat dingin di selu"u!
tubu!. &pabila be"lanjut dapat mun'ul tanda(tandadilatasi pupil% pende"ita menguap% hyperpnea
)kedalaman pe"napasan yang meningkat* dan
ekst"emitas atas dan ba$a! te"aba dingin. +ada fase
ini tekanan da"a! dan nadi tu"un pada titik di mana
belum te"jadi ke!ilangan kesada"an.
2. Syncope
>ase syncope ditandai dengan hilangnya kesadaran penderita
dengan gejala%gejala klinis berupa!
a. pernapasan pendek, dangkal dan tidak teratur,
b. bradikardi dan hipotensi berlanjut,c. nadi teraba lemah, gerakan kon$ulsif dan muscular twitching pada otot%otot
lengan, tungkai dan ajah. ada fase ini penderita rentan mengalami obstruksi
jalan napas karena terjadinya relaksasi otot%otot akibat hilangya kesadaran.
urasi fase syncope sangat ber$ariasi tergantungposisi tubuh penderita. ada
posisi supine pemulihan akan berlangsung cepat, mulai dari beberapa detik
sampai beberapa menit.3. Postsyncope
>ase terakhir adalah fase postsyncope yaitu periode pemulihan
dimana penderita kembali pada kesadarannya. ada fase aal
postsyncope penderita dapat mengalami disorientasi, mual, dan
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 11/17
14
berkeringat. ada pemeriksaan klinis didapatkan nadi mulai
meningkat dan teraba lebih kuat, dan tekanan darah mulai naik.
2.1.+ Memahami dan Menjelasan ,en-e"ahan Syncope
&indakan pencegahan terhadap syncope ditujukan pada usaha%usaha
untuk menghilangkan faktor predisposisi, yaitu!9
1. enderita dipastiakan tidak dalam kondisi lapar untuk
menghindarkan hipoglikemia yang dapat memicu serangan
syncope.
". enderita didudukkan pada posisi semi supine yakni +E sampai
dengan 9-E, untuk mempertahankan kecukupan cerebral blood
flow.
. Suasana dibuat senyaman mungkin agar perasaan tegang dan takut
dapat ditekan semaksimal mungkin.
9. #angan memperlihatkan jarum suntik dan darah di hadapan
penderita.-. 7eminimalkan rasa nyeri saat injeksi anestesi lokal.
2.1. Memahami dan Menjelasan ,a!$#isi$l$"i Syncope
atofisiologi terjadinya syncope dapat dijelaskan sebagai
berikut. >aktor%faktor psikogenik seperti perasaan takut, ngeri atau
rasa nyeri yang hebat akan menyebabkan peningkatan aktifitas ner$us
$agus pada jantung dan pembuluh darah perifer sehingga
mengakibatkan bradikardi dan $asodilatasi sistemik. *al ini akan
menyebabkan terjadinya hipotensi secara mendadak, hipotensi tersebut
akan menyebabkan penurunan cerebral blood flow yang ditandai
dengan munculnya keluhan%keluhan berupa! pandangan gelap,
perasaan mau pingsan, dan mual (nausea). &erjadinya hipotensi akan
merangsang reflekssimpatis berupa takikardi dan $asokonstriksi
perifer yang secara klinis dideteksi sebagai peningkatan denyut nadi
dan keringat dingin pada akral atau ekstremitas atas.9
2.1./ Memahami dan Menjelasan ,eme%isaan Syncope
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 12/17
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 13/17
16
• dentifikasi trauma
.
emeriksaan 8eurologi-
• isfungsi otonom
Sistem saraf otonom tidak mampu menyesuaikan pada
perubahan posisi sehingga menyebabkan hipotensi ortostatik
dan sinkop. erajat sinkop didasarkan pada lamanya pasien
dapat berdiri sebelum akhirnya duduk.
• 'angguan serebro$askular
: Steal syndrome: &A
• 8onsyncopal attack
: 6pilepsy
: Katapleksi: rop attack
• 6$aluas psikiatrik
9. emeriksaan enunjang
• 7asase sinus karotis
7asase karotis direkomendasikan pada semua pasien yang
terbukti tidak memiliki penyakit arteri karotis dengan monitor
ketat pada tekanan darah penderita.,B
&elah lama diketahui baha tekanan pada bifurkasio arteri
karotis komunis menghasilkan refle? memperlambat denyut
jantung serta penurunan dari tekanan darah. ada penderita
dengan sinkop terutama yang berusia lebih dari 9+ tahun,
respon abnormal dari masase sinus karotis dapat terlihat.
Adanya henti $entricular selama menit atau lebih dan
penurunan tekanan darah sistolik -+ mm*g atau lebih
dikatakan abnormal dan dikenal sebagai hipersensiti$itas sinus
karotis.,B
7asase dilakukan pada posisi berbaring tapi beberapa juga
melakukan pada berdiri dengan monitor 6K' serta tekanan
darah yang terus terpasang. Setelah data hemodinamik dasar
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 14/17
17
diperoleh, dilakukan masase pada arteri karotis kanan selama -%
1+ detik pada batas anterior dari otot sternocleidomastoid
setinggi kartilago krikoid, bila belum menunjukan hasil maka
setelah satu hingga dua menit masase dilakukan pada sisi
berlaanan. 0espon dari masase sinus karotis umumnya berupa
penghambatan kardiak (sistol), $asodepresif (penurunan
tekanan darah sistolik) atau gabungan keduanya.,B
• &ilt%table testing
7erupakan metode untuk membantu diagnosis neuro%
kardiogenik atau $aso$agal sinkop. &es ini berguna pada
penderita dengan penyakit jantung structural dimana penyebab
lain dari sinkop disingkirkan.B
&es ini biasanya dilakukan antara +%9+ menit dengan sudut
sekitar +%+ derajat. Sensiti$itas dari tes ini dapat ditingkatkan
dengan jalan memperlama durasi, menambah curam sudut serta
dengan menggunakan obat%obatan seperti isoproterenol atau
nitrogliserin. &es ini kurang berguna bila digunakan untuk
membantu diagnosis sinkp situasional.B
• 6lektrokardiografi (6K')
6K' biasanya normal pada penderita dengan sinkop. Ketikamuncul abnormalitas pada 6K', maka biasanya menunjukan
aritmia yang berhubungan dengan sinkop atau kelainan lain
yang menjadi predisposisi timbulnya aritmia srta sinkop. *asil
6K' yang normal menunjukan kecil hubungan antara
timbulnya sinkop karena faktor kardiak dimana hal ini
berkaitan dengan prognosis yang lebih baik pada penderita
sinkop terutama pada penderita muda.
• &es 6lektrofisiologi&es ini dapat memberikan informasi diagnostic dan prognostic
yang penting pada penderita dengan episode sinkop. *asil
elektrofisiologi dapat menegakkan diagnosis dari Sick Sinus
Syndrome, hipersensiti$itas sinus karotis, blok kunduksi
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 15/17
18
jantung, takikardi supra$entrikluar serta takikardi $entricular.
&es ini dapat dilakukan melalui metode non in$asi$e dengan
elektrofisiologi transesofageal atau melalui elektrofisiologi
in$asi$e.
2.1.0 Memahami dan Menjelasan Ta!alasana Syncope
7enghadapi pasien dengan sinkop, maka tindakan yang harus diambil
adalah!,D
• osisikan pasien dengan posisi trendelenberg atau baringkan
pasien di lantai. *al ini penting untuk hiperekstensi kepala dan
untuk menaikkan ekstremitas baah.
• #angan mendorong pasien kearah depan karenaakan menutup jalan
nafas.
• 3epaskan seluruh pakaian yang dapat mengganggu pernafasan.
• Semprotkan air dingin ke ajah pasien.
• asien disuruh menghirup bau amonia.
• #angan tinggalkan pasien yang pingsan sendirian.
• #ika pasien tidak pulih secara cepat sesudah menghirup bau
amonia, kita tidak boleh menganggap sebagai suatu sinkop
sederhana tetapi dengan kornplikasi di dalam sistem sirkulasi dan
pernafasan.
• ada kasus ini seorang dokter gigi harus segera mulai melakukan
prosedur resusitasi.
'ambar ".1 &rendelenburg position in dental chair
Sumber! medical.tpub.com
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 16/17
19
Universitas YARSI
7/24/2019 BAB II (SINKOP)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 17/17
20
DATAR ,USTA)A
1. Syncope. n! *arrison nternal 7edicine. th ed. 7c'ra%*ill."++". 2lok 2K. Syncope. 6mergency medicine! A comprehensi$e study guide. -th
ed. =SA! &he 7c 'ra *ill companiesF "+++
. 0asjidi K, 8asution SA. Sinkop. alam! Sudoyo A@, Setiyohadi 2, Ali ,
K7S, Setiati S, editor. 2uku Ajar lmu enyakit alam #ilid . 6disi -.
#akarta! usat enerbitan epartemen lmu enyakit alam >K=F "++D.9. 7alamed S>. 7edical emergencies in the dental office. th ed. "++B. 7osby
co. St.3ouis. pp 1D%19
-. eanto, '., Suono, @#., 0iyanto, 2., &urana, G. anduan praktis diagnosis
H tata laksana penyakit saraf. #akarta! 6'<F "++D. <alkins, *., Iipes, . 2raunaldJs *eart disease a te?tbook of
cardio$ascular medicine, Bth ed. hiladelphiaF 6lse$ier saundersF "++-.
B. 3udig, A2., 5emulapalli, S. Syncope! A focused approach to the orkup and
management. 7edical progressF oct "++B. Scully <. <ason 0A. 7edical roblems in entisny. 91 ed. 4?ford! right,
1DD! -9%-.".9. <hifo 5, 2orea c. Strong 76. 3ife &hreatening 6mergencies in
entistry.&okyo! shiyaku 6uro Amerika lnc. 1D1D%"-,
Universitas YARSI