bab ii (sinkop)

17
BAB II LEARNING ISSUE DAN LEARNING OBJECTIVE 2.1 Memaha mi dan Menjelasan Te n!an"  Syncope 2.1 .1 Me mah ami dan Me nj ela san De#i nis i  Syncope Sinkop adalah kehi lan gan kes ada ran dan keku ata n postural tubuh yang tiba tiba dan bersifat sementara, dengan konsekuensi terjadi pemuli han sponta n. Kehil angan kesadaran tersebut terja di akibat penurunan aliran darah ke otak. 1 2.1 .2 Me mah ami dan Me nj ela san E !i$ l$" i  Syncope Secara garis besar, penyebab sinkop dibagi menjadi dua. Akibat kelainan jantung ( card iac syncop e ) dan pen yebab bukan kel ainan  jantung (non-ca rdi ac syncop e ). eny ebab sinkop diklasifi kas ikan dalam lima kelompok yaitu! 1," 1. #antung dan s ir kulasi Sinkop $asodepressor! % &erj ad i pa da si tua si yang membuat str ess, se seorang den gan kon di si normal yang di penga ruhi emosi ya ng ti nggi , nyer i hebat setela h luka te rutama pada daer ah abdomen dan geni tal ia, sel ama lat iha n fis ik yang ker as  pada orang%orang yang sensiti$e. % 'ejala aa l! kegel is ahan, pucah, kel ema han, mendes ah, menguap , dia phores is, dan mual . ii kut i dengan kepa la terasa ringan, penglihatan kabur, kejang kronik ringan. % Serangan berlangs ung singka t da n ce pat jika berbaring. *ipotensi ortostatik % Apab ila ter jadi pe nur unan tek anan dar ah si stoli k "+mm*g atau tekanan darah sistolik 1+mm*g pada posisi berdiri selama menit. ada saat seseorang dalam posisi berdiri sejuml ah dar ah -++% ++ ml dar ah akan ber pi ndah ke 4 Universitas YARSI

Upload: kresna

Post on 22-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 1/17

BAB II

LEARNING ISSUE DAN LEARNING OBJECTIVE

2.1 Memahami dan Menjelasan Ten!an" Syncope

2.1.1 Memahami dan Menjelasan De#inisi  Syncope

Sinkop adalah kehilangan kesadaran dan kekuatan postural

tubuh yang tiba – tiba dan bersifat sementara, dengan konsekuensi

terjadi pemulihan spontan. Kehilangan kesadaran tersebut terjadi

akibat penurunan aliran darah ke otak.1

2.1.2 Memahami dan Menjelasan E!i$l$"i  Syncope

Secara garis besar, penyebab sinkop dibagi menjadi dua. Akibat

kelainan jantung (cardiac syncope) dan penyebab bukan kelainan

 jantung (non-cardiac syncope). enyebab sinkop diklasifikasikan

dalam lima kelompok yaitu!1,"

1. #antung dan sirkulasi

• Sinkop $asodepressor!

% &erjadi pada situasi yang membuat stress, seseorang

dengan kondisi normal yang dipengaruhi emosi yang

tinggi, nyeri hebat setelah luka terutama pada daerah

abdomen dan genitalia, selama latihan fisik yang keras

 pada orang%orang yang sensiti$e.

% 'ejala aal! kegelisahan, pucah, kelemahan, mendesah,

menguap, diaphoresis, dan mual. iikuti dengan kepala

terasa ringan, penglihatan kabur, kejang kronik ringan.

% Serangan berlangsung singkat dan cepat jika berbaring.

• *ipotensi ortostatik % Apabila terjadi penurunan tekanan darah sistolik "+mm*g

atau tekanan darah sistolik 1+mm*g pada posisi berdiri

selama menit. ada saat seseorang dalam posisi berdiri

sejumlah darah -++%++ ml darah akan berpindah ke

4Universitas YARSI

Page 2: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 2/17

5

abdomen dan eksremitas baah sehingga terjadi penuruan

 besar $olume darah balik $ena secara tiba%tiba ke jantung.

% *ipo$olemia (perdarahan, muntah diare, diuretik)

% 'angguan pada refleks normal (nitrat, $asodilator,

 penghambat kanal kalium, neuroleptic)

% Kegagalan autonom dengan tiga sindrom!

o isautonomia akut atau subakut

Seorang deasa atau anak yang tampak sehat

mengalami palisis parsial atau total pada sistem

 parasimpatis dan simpatis selama beberapa

hari/minggu.

0efleks pupil menghilang

  enyakit $arian dari polyneuritis idiopatik akut

yang ada hubungannya dengan sind%$m

G&illain'B%ane.

o nsufisiensi autonom pasca ganglionik kronis

  enyakit yang menyerang usia pertengan dan

usia lanjut  2erangsur%angsur mengalami hipotensi

ortostatik kronik yang kadang bersamaan

dengan gejala impotensi dan gangguan sfingter 

  3aki%laki sering terkena, tampaknya ire$ersibelo nsufisiensi autonom pra ganglionik kronis

  &remor, rigiditas ekstrapiramidal serta ekinesia

(sindrom Shy%rager)  egenerasi serebelum

kelainan sereberal serta ekstrapiramidal yang

lebih ber$ariasi (degenaris striatonigra)

  4bstruksi aliran keluar 

' asien dapat datang dengan sinkop akibat latihan fisik.

 

nfark atau iskemik miokardium 

Aritmia

' 2radiaritmia! sindrom sinus sakit

' &akiaritmia! S5&, sindrom olf%arkinson%hite,

takikardi $entrikel

 

*ipersensiti$itas sinus karotis

Universitas YARSI

Page 3: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 3/17

6

' Akti$asi dari baroreseptor sinus karotis meningkatkan

impuls yang dibaa ke badan *erring menuju medulla

oblongata

". 6tiologi metabolik • *ipoksia

% Seperti pirau pada penyakit jantung kongenital

• *iper$entilasi

% 7enyebabkan $asokontriksi serebrum dengan gejala

kesulitan bernafas, ansietas, paresthesia tangan atau kaki,

spasme karpopedal, dan kadang%kadang nyeri dada

unilateral dan bilateral.

• *ipoglikemia

% Keadaan hipoglikemia yang berat biasanya terjadi akibat

suatu penyakit yang serius, seperti tumor pada sel pulau

langerhan ataupun penyakit adrenal, hipofise atau hepar 

yang lanjut, akibat pemberian insulin dalam jumlah yang

 berlebihan.

• ntoksikasi alkohol

. 6tiologi neurologik 

% Serangan iskemik sementara dapat menyebabkan sinkop tetapi

 jarang terjadi.

% 2entuk dari seluruh sinkop yang berasal dari sinyal saraf SS

yang berefek pada $askular, khususnya pada 8ucleus &ractus

Solitarius (8&S).

9. Sinkop refleks

% isebabkan oleh gangguan pengisian jantung sebelah kanan

dan hipoperfusi serebral keseluruhan.% asien biasanya sedang berdiri tegak sebelum suatu episode

karena pengumpulan darah akibat gra$itasi berperan dalam

 penyebabnya.-. 3ain%lain

• Sinkop batuk 

% Setelah batuk%batuk kuat, pasien tiba%tiba lemah dan

kehilangan kesadarannya untuk sementara.

Universitas YARSI

Page 4: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 4/17

7

% &ekanan intratorakal meninggi dan mengganggu $ena balik 

ke jantung sebagaimana halnya pada maneu$er $alsa$a

(ekshalasi dengan glottis tertutup)

Sinkop pascamiski% Suatu keadaan yang biasanya terlihat pada lansia selama

atau sesudah urinasi.

• sikogenik 

% Serangan ansietas atau kecemasan diinterpretasikan

sebagai perasaan mau pingsan tanpa kehilangan kesadaran

yang sesungguhnya

•  8yeri ligamentosa atau $isceral berat

• Kelanjutan $ertigo berat

2.1.( Memahami dan Menjelasan )lasi#iasi Syncope1. enyebab 5askular (Kelainan &onus 5ascular atau 5olume arah)

• *ipotensi 4rthostatik 

efinisi *ipotensi 4rthostatik adalah apabila terjadi penurunan

tekanan darah sistolik "+mm*g atau tekanna darah diastolik 1+

mm*g pada posisi berdiri selama menit. ada saat seseorang

dalam posisi berdiri sejumlah darah -++%++ ml darah akan

 berpindah ke abdomen dan eksremitas baah sehingga terjadi

 penurunan besar $olume darah balik $ena secara tiba%tiba ke

 jantung. enurunan ini mencetuskan peningkatan refleks

simpatis. Kondisi ini dapat asimptomatik tetapi dapat pula

menimbulkan gejala seperti kepala terasa ringan, pusing,

gangguan penglihatan, lemah, berbedebar%debar, hingga sinkop.

Sinkop yang terjadi setelah makan terutama pada usia lanjut

disebabkan oleh retribusi darah ke usus.

enyebab lain hipotensi orthostatik adalah obat%obatan yang

menyebabkan deplesi $olume atau $asodilatasi. 4bat%obat yang

sering menyebabkan hipotensi orthostatik adalah!

: diuretika

: penghambat adrenergik alfa! tera;osin

Universitas YARSI

Page 5: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 5/17

8

: enghambat saraf adrenergik! guanetidin: enghambat A<6

: Antidepresan! 7A4 nhibitor 

: Alkohol

: enghambat ganglion: 5asodilator  

: 4bat%obatan hipotensif yang bekerja sentral! metildopa,

clonidine

". Sinkop *ipersensiti$itas Sinus <arotid

Sinkop karena hipersensiti$itas dari sinus karotid diinduksi oleh

tekanan pada baroreseptor di sinus karotis. =mumnya terjadi pada

tight collar atau membelokan kepala ke satu sisi. *al ini umum

terjadi pada pria dengan usia lebih dari -+ tahun. Akti$asi dari

 baroreseptor sinus karotis meningkatan impuls yang dibaa ke

 badan *ering menuju medulla oblongata. mpuls afferen ini

mengakti$kan saraf simpatik efferen ke jantung dan pembuluh

darah. *al ini menyebabkan sinus arrest atau Atrio$entricular 

 block, $asodilatasi.

. Sinkop 8eurogenik 

&erminologi ini merupakan bentuk dari seluruh sinkop yang

 berasal dari sinyal saraf SS yang berefek pada $askular,

khususnya pada 8ucleus &ractus Solitarius (8&S). Sejumlah

stimulus, yang terbanyak bersala dari $iseral, dapat menghilangkan

respon yang berakibat pengurangan atau hilang tonus simpatis dan

diikuti dengan peningkatan akti$itas $agal. 8&S pada medula

mengintegrasikan stimulus afferen dan sinyal baroreceptor dengan

simpatis efferen yang mempertahankan tonus $askular. 2eberapa

studi mengatakan terdapat gangguan pada pengaturan kontrol

simpatis dan juga sinyal baroreceptor.

9. Sinkop 5asodepressor 

Sinkop jenis ini adalah hal yang umum terjadi. redisposisi secara

familial belum dapat dibuktikan. >aktor yang mendukung

Universitas YARSI

Page 6: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 6/17

9

terjadinya sinkop umumnya emosi yang berlebihan, luka fisik 

(khususnya $iseral). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,

$asodilatasi dari persarafan adrenergik dipostulasikan terhadap

 berkurangnya resistensi perifer dimana cardiac output gagal untuk 

mengkompensasi seperti yang terjadi pada hipotensi. Stimulasi

$agal kemudian terjadi dan menyebabkan bradikardia yang

memicu kemungkinan untuk penurunan kembali tekanan darah.

6fek 5agal lainnya adalah, prespiration, peningkatan akti$itas

 peristaltik, nausea, dan sali$asi.

Sinkop 5asodepressor dapat terjadi pada!

: Seseorang dengan kondisi normal yang dipengaruhi oleh emosiyang tinggi

: ada seseornag yang merasakan nyeri hebat setelah luka,

khususnya pada daerah abdomen dan genitalia

: Selama latihan fisik yang keras pada orang%orang yang sensitif-. Sinkop 8eurokardigenik 

4berg dan &horen telah mengobser$asi baha $entrikel kiri dapat

saja menjadi sumber persarafan yang memediasi terjadinya sinkop.

&erjadi parado?ical bradikardia yang ditandai dengan

meningkatnya akti$itas serat autonom yang berasal dari $entrikel

 jantung. Sinkop sering terjadi pada situasi peningkatan akti$itas

simpatik perifer dan $enous pooling. ada situasi ini, peningkatan

kontraksi miokardial pada $entrikel kiri yang relatif kosong

mengaktifkan mekanoreseptor dari miokardium dan saraf afferen

$agus yang menghambat akti$itas simpatik dan meningkatkan

akti$itas parasimpatik. *asil dari $asodilatasi dan bradikardia

menyebabkan sinkop. @alaupun refle? yang melibatkan

mekanoreseptor miokardium umum diterima sebagai sebab dari

sinkop neurokardiogenik, namun refle? lain juga diperkirakan

terlibat. Sinkop neurocardiogenik sering terjadi sebagai stimulus

Universitas YARSI

Page 7: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 7/17

10

dari rasa takut, emosi, atau nyeri yang tidak berasosiasi dengan

$enous pooling pada ekstremitas baah.

7ekanisme yang mungkin melibatkan SS dalam sinkop

neurogenik masih belum dapat dijelaskan dnegan pasti, namun

 peningkatan tiba%tiba le$el serotonin dapat berefek pada

menurunnya akti$itas simpatik. 6ndogen opioat dan adenosin juga

dianggap terkait dalam patogenesis.

. 8euralgia 'lossofaringeal

Sinkop karena neuralgia glossofaringeal ditandai dengan nyeri

 pada orofaring, fossa tonsilar atau lidah. 2iasanya terjadi pada

 pasien dekade ke%. ada sebagian kecil kasus nyeri hebat yangdirasakan berujung pada sinkop. Sebagai sekuens beraal dari

nyeri, bradikardia, dan kemudian sinkop. Kehilangan kesadaran

yang terjadi lebih sering diasosiasikan dengan kondisi asistol

daripada $asodilatasi. 7ekanismenya melibatkan akti$asi impuls

afferen pada saraf glossofaringeal yang diterminasi pada 8&S di

medulla secara kolateral dan mengaktifkan nukleus dorsal motor 

dari ner$us $agus. Sebagai tambahan dari bradikardia, terdapat

 pula hipotensi yang terjadi karena efek inhibisi akti$utas simpatik 

 perifer, hal ini yang terkadang menjadi penyebab timbulnya

asystole. engobatan media yang dapat diberikan adalah

anticon$ulsant dan baclofen.

B. enyakit <erebro$askular 

Kelainan pada cerebro$askular jarang menjadi penyebab tunggal

dalam terjadinya sinkop. 8amun, kelainan pada cerebro$ascular ini

menyebabkan penurunan ambang untuk terjadinya syncope. Arteri

5ertebrobasilar, yang mensuplai struktur batang otak dan

 bertanggungjaab untuk mempertahankan kesadaran, umumnya

terlibat dalam penyebab terjadinya sinkop karena kelainan

cerebro$askular. Kebanyakan pasien yang mengalami kepala

Universitas YARSI

Page 8: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 8/17

11

ringan, atau sinkop karena kelainan serebro$ascular juga memilki

gejala lain dari iskemia neurologis, seperti tangan dan kaki

menjadi lemah, diplopia, ata?ia, disarthria, atau gangguan

sensorik. Arteri bassiler jarang menyebabkan sinkop pada orang

deasa.

. enyebab 8eurologik

enyebab neurologik dari sinkop termasuk migrain, kejang,

malformasi Arnold%<hiari dan &A (Transient Ischemic Attack )

yang ternyata cukup mengejutkan karena merupakan 1+C sebagai

 penyebab sinkop secara keseluruhan. Kebanyakan indi$idu yang

mengalami sinkop akibat kelainan neurologik seringkalimengalami kejang daripada hanya episode sinkop saja. Kelainan

neurologi yang terjadi sering kali mirip dengan sinkop yaitu

terdapatnya gangguan atau hilangnya kesadaran seseorang.

Keadaan ini termasuk iskemi serebral sementara, migrain, epilepsi

lobul temporal, kejang atonik dan serangan kejang umum.

D. Sinkop erdarahan <erebral

Sinkop karena perdarahan cerebral. &erjadinya perdarahan

subarachnoid dapat menjadi sinyal terjadinya sinkop, yang sering

diikuti dengan transient apnea. 4leh karena terjadi perdarahan

arteri, terdapat peristia penghentian dari sirkulasi cerebral karena

tekanan intrakranial dan tekanan darah saling mendekati satu sama

lain. ermasalahan yang sering terkait adalah seorang pasien yang

terjatuh tiba%tiba tanpa sebab yang jelas, tersadar dengan sakit

kepala, sering ditemukan memiliki hematom bifrontal dan

 perdarahan subarachnoid pada pemeriksaan <&.

1+. Sinkop Kardiak 

Kehilangan kesadaran karena jantung atau pembuluh kondisi darah

yang mengganggu aliran darah ke otak. Kondisi ini mungkin

mencakup irama jantung abnormal (aritmia), obstruksi aliran darah

Universitas YARSI

Page 9: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 9/17

12

di jantung atau pembuluh darah, penyakit katup, stenosis aorta,

 bekuan darah, atau gagal jantung.

11. enyebab Sinkop 7etabolik 

enyebab metabolik pada sinkop sangat jarang, hanya berkisar -C

dari seluruh episode sinkop. 'angguan metabolik yang seringkali

menjadi penyebab sinkop tersebut adalah hipoglikemi, hipoksia

dan hiper$entilasi. Sinkop akibat hipoglikemi adalah hilangnya

kesadaran yang berhubungan dengan kadar gula darah dibaah

9+mg/d3 dan disertai gelaja tremor, bingung, hipersali$asi,

keadaan hiperadrenergik dan rasa lapar. *ipoadrenalism yang

dapat menyebabkan terjadinya hipotensi postural akibat sekresikortisol yang tidak adekuat, merupakan penyebab penting episode

sinkop yang dapat diobati.

1". Sinkop Situasional

2erbagai akti$itas termasuk batuk, mikturisi, dan defekasi dapat

menyebabkan sinkop. *al ini setidaknya disebabkan oleh kontol

abnormal dari saraf autonom dan mungkin melibatkan respon

cardioinhibitory dan respon $asodepressor. 2atuk, mikturisi,

defekasi yang berassosiasi dengan manu$er dapat menyebabkan

hipotensi dan sinkop dengan cara menurunkan $enous return.

eningkatan tekanan intrakranial sekunder hingga peningkatan

tekanan intratorakal dapat menyebabkan penurunan aliran darah

cerebral. Sinkop karena batuk biasanya terjadi pada pria yang

memiliki kronik bronchitis atau penyakit paru obstruktif. Sinkop

karena mikturisi lebih banyak terjadi pada usia pertengahan dan

orang yang lebih tua usianya, khususnya untuk mereka yang

memiliki hipertrofi prostat dan obstruksi saluran kemih, biasnaya

terjadi pada malam hari setelah melakukan pengosongan. Sinkop

Universitas YARSI

Page 10: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 10/17

13

defekasi dapat terjadi secara sekunder akibat $alsa$a manu$er 

 pada orang tua dengan konstipasi. Alogaritma iagnostik Sinkop.

2.1.* Memahami dan Menjelasan Tanda dan Gejala SyncopeGejala klinis syncope dapat dibagi menjadi tiga fase

yaitu:4

1. Presyncopease Presyncope adala! manifestasi p"#d"#mal

vasodepressor syncope yang dia$ali dengan

pe"asaan tidak nyaman% seakan mau pingsan% dan

mual% dan didapatkan ke"ingat dingin di selu"u!

tubu!. &pabila be"lanjut dapat mun'ul tanda(tandadilatasi pupil% pende"ita menguap% hyperpnea

)kedalaman pe"napasan yang meningkat* dan

ekst"emitas atas dan ba$a! te"aba dingin. +ada fase

ini tekanan da"a! dan nadi tu"un pada titik di mana

belum te"jadi ke!ilangan kesada"an.

2. Syncope

>ase  syncope ditandai dengan hilangnya kesadaran penderita

dengan gejala%gejala klinis berupa!

a. pernapasan pendek, dangkal dan tidak teratur,

 b. bradikardi dan hipotensi berlanjut,c. nadi teraba lemah, gerakan kon$ulsif dan muscular twitching pada otot%otot

lengan, tungkai dan ajah. ada fase ini penderita rentan mengalami obstruksi

 jalan napas karena terjadinya relaksasi otot%otot akibat hilangya kesadaran.

urasi fase syncope sangat ber$ariasi tergantungposisi tubuh penderita. ada

 posisi  supine pemulihan akan berlangsung cepat, mulai dari beberapa detik 

sampai beberapa menit.3. Postsyncope

>ase terakhir adalah fase  postsyncope yaitu periode pemulihan

dimana penderita kembali pada kesadarannya. ada fase aal

 postsyncope  penderita dapat mengalami disorientasi, mual, dan

Universitas YARSI

Page 11: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 11/17

14

 berkeringat. ada pemeriksaan klinis didapatkan nadi mulai

meningkat dan teraba lebih kuat, dan tekanan darah mulai naik.

2.1.+ Memahami dan Menjelasan ,en-e"ahan Syncope

&indakan pencegahan terhadap syncope ditujukan pada usaha%usaha

untuk menghilangkan faktor predisposisi, yaitu!9

1. enderita dipastiakan tidak dalam kondisi lapar untuk 

menghindarkan hipoglikemia yang dapat memicu serangan

syncope.

". enderita didudukkan pada posisi semi supine yakni +E sampai

dengan 9-E, untuk mempertahankan kecukupan cerebral blood 

 flow.

. Suasana dibuat senyaman mungkin agar perasaan tegang dan takut

dapat ditekan semaksimal mungkin.

9. #angan memperlihatkan jarum suntik dan darah di hadapan

 penderita.-. 7eminimalkan rasa nyeri saat injeksi anestesi lokal.

2.1. Memahami dan Menjelasan ,a!$#isi$l$"i Syncope

atofisiologi terjadinya  syncope dapat dijelaskan sebagai

 berikut. >aktor%faktor   psikogenik seperti perasaan takut, ngeri atau

rasa nyeri yang hebat akan menyebabkan peningkatan aktifitas ner$us

$agus pada jantung dan pembuluh darah perifer sehingga

mengakibatkan bradikardi dan $asodilatasi sistemik. *al ini akan

menyebabkan terjadinya hipotensi secara mendadak, hipotensi tersebut

akan menyebabkan penurunan cerebral blood flow yang ditandai

dengan munculnya keluhan%keluhan berupa! pandangan gelap,

 perasaan mau pingsan, dan mual (nausea). &erjadinya hipotensi akan

merangsang reflekssimpatis berupa takikardi dan $asokonstriksi

 perifer yang secara klinis dideteksi sebagai peningkatan denyut nadi

dan keringat dingin pada akral atau ekstremitas atas.9

2.1./ Memahami dan Menjelasan ,eme%isaan  Syncope

Universitas YARSI

Page 12: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 12/17

Page 13: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 13/17

16

• dentifikasi trauma

.

emeriksaan 8eurologi-

• isfungsi otonom

Sistem saraf otonom tidak mampu menyesuaikan pada

 perubahan posisi sehingga menyebabkan hipotensi ortostatik 

dan sinkop. erajat sinkop didasarkan pada lamanya pasien

dapat berdiri sebelum akhirnya duduk.

• 'angguan serebro$askular 

: Steal syndrome: &A

•  8onsyncopal attack 

: 6pilepsy

: Katapleksi: rop attack  

• 6$aluas psikiatrik 

9. emeriksaan enunjang

• 7asase sinus karotis

7asase karotis direkomendasikan pada semua pasien yang

terbukti tidak memiliki penyakit arteri karotis dengan monitor 

ketat pada tekanan darah penderita.,B

&elah lama diketahui baha tekanan pada bifurkasio arteri

karotis komunis menghasilkan refle? memperlambat denyut

 jantung serta penurunan dari tekanan darah. ada penderita

dengan sinkop terutama yang berusia lebih dari 9+ tahun,

respon abnormal dari masase sinus karotis dapat terlihat.

Adanya henti $entricular selama menit atau lebih dan

 penurunan tekanan darah sistolik -+ mm*g atau lebih

dikatakan abnormal dan dikenal sebagai hipersensiti$itas sinus

karotis.,B

7asase dilakukan pada posisi berbaring tapi beberapa juga

melakukan pada berdiri dengan monitor 6K' serta tekanan

darah yang terus terpasang. Setelah data hemodinamik dasar 

Universitas YARSI

Page 14: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 14/17

17

diperoleh, dilakukan masase pada arteri karotis kanan selama -%

1+ detik pada batas anterior dari otot sternocleidomastoid

setinggi kartilago krikoid, bila belum menunjukan hasil maka

setelah satu hingga dua menit masase dilakukan pada sisi

 berlaanan. 0espon dari masase sinus karotis umumnya berupa

 penghambatan kardiak (sistol), $asodepresif (penurunan

tekanan darah sistolik) atau gabungan keduanya.,B

• &ilt%table testing

7erupakan metode untuk membantu diagnosis neuro%

kardiogenik atau $aso$agal sinkop. &es ini berguna pada

 penderita dengan penyakit jantung structural dimana penyebab

lain dari sinkop disingkirkan.B

&es ini biasanya dilakukan antara +%9+ menit dengan sudut

sekitar +%+ derajat. Sensiti$itas dari tes ini dapat ditingkatkan

dengan jalan memperlama durasi, menambah curam sudut serta

dengan menggunakan obat%obatan seperti isoproterenol atau

nitrogliserin. &es ini kurang berguna bila digunakan untuk 

membantu diagnosis sinkp situasional.B

• 6lektrokardiografi (6K')

6K' biasanya normal pada penderita dengan sinkop. Ketikamuncul abnormalitas pada 6K', maka biasanya menunjukan

aritmia yang berhubungan dengan sinkop atau kelainan lain

yang menjadi predisposisi timbulnya aritmia srta sinkop. *asil

6K' yang normal menunjukan kecil hubungan antara

timbulnya sinkop karena faktor kardiak dimana hal ini

 berkaitan dengan prognosis yang lebih baik pada penderita

sinkop terutama pada penderita muda.

• &es 6lektrofisiologi&es ini dapat memberikan informasi diagnostic dan prognostic

yang penting pada penderita dengan episode sinkop. *asil

elektrofisiologi dapat menegakkan diagnosis dari Sick Sinus

Syndrome, hipersensiti$itas sinus karotis, blok kunduksi

Universitas YARSI

Page 15: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 15/17

18

 jantung, takikardi supra$entrikluar serta takikardi $entricular.

&es ini dapat dilakukan melalui metode non in$asi$e dengan

elektrofisiologi transesofageal atau melalui elektrofisiologi

in$asi$e.

2.1.0 Memahami dan Menjelasan Ta!alasana  Syncope

7enghadapi pasien dengan sinkop, maka tindakan yang harus diambil

adalah!,D

• osisikan pasien dengan posisi trendelenberg atau baringkan

 pasien di lantai. *al ini penting untuk hiperekstensi kepala dan

untuk menaikkan ekstremitas baah.

• #angan mendorong pasien kearah depan karenaakan menutup jalan

nafas.

• 3epaskan seluruh pakaian yang dapat mengganggu pernafasan.

• Semprotkan air dingin ke ajah pasien.

• asien disuruh menghirup bau amonia.

• #angan tinggalkan pasien yang pingsan sendirian.

• #ika pasien tidak pulih secara cepat sesudah menghirup bau

amonia, kita tidak boleh menganggap sebagai suatu sinkop

sederhana tetapi dengan kornplikasi di dalam sistem sirkulasi dan

 pernafasan.

• ada kasus ini seorang dokter gigi harus segera mulai melakukan

 prosedur resusitasi.

'ambar ".1 &rendelenburg position in dental chair 

Sumber! medical.tpub.com

Universitas YARSI

Page 16: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 16/17

19

Universitas YARSI

Page 17: BAB II (SINKOP)

7/24/2019 BAB II (SINKOP)

http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-sinkop 17/17

20

DATAR ,USTA)A

1. Syncope. n! *arrison nternal 7edicine. th ed. 7c'ra%*ill."++". 2lok 2K. Syncope. 6mergency medicine! A comprehensi$e study guide. -th

ed. =SA! &he 7c 'ra *ill companiesF "+++

. 0asjidi K, 8asution SA. Sinkop. alam! Sudoyo A@, Setiyohadi 2, Ali ,

K7S, Setiati S, editor. 2uku Ajar lmu enyakit alam #ilid . 6disi -.

#akarta! usat enerbitan epartemen lmu enyakit alam >K=F "++D.9. 7alamed S>. 7edical emergencies in the dental office. th ed. "++B. 7osby

co. St.3ouis. pp 1D%19

-. eanto, '., Suono, @#., 0iyanto, 2., &urana, G. anduan praktis diagnosis

H tata laksana penyakit saraf. #akarta! 6'<F "++D. <alkins, *., Iipes, . 2raunaldJs *eart disease a te?tbook of 

cardio$ascular medicine, Bth ed. hiladelphiaF 6lse$ier saundersF "++-.

B. 3udig, A2., 5emulapalli, S. Syncope! A focused approach to the orkup and

management. 7edical progressF oct "++B. Scully <. <ason 0A. 7edical roblems in entisny. 91 ed. 4?ford! right,

1DD! -9%-.".9. <hifo 5, 2orea c. Strong 76. 3ife &hreatening 6mergencies in

entistry.&okyo! shiyaku 6uro Amerika lnc. 1D1D%"-,

Universitas YARSI