bab ii pembahasan a. struktur teks · visi tuhan dalam naskah drama ha

82
24 BAB II PEMBAHASAN A. STRUKTUR TEKS Karya sastra yang besar merupakan produk strukturasi dari subjek kolektif. Strukturalisme genetik melihat karya sastra sebagai struktur yang koheren dan terpadu. Menurut Goldmann, karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia secara faktual atau imajiner karena pengarang menciptakan semesta tokoh-tokoh, objek-objek, dan relasi-relasi secara faktual atau imajiner pula. Hal itu juga yang menurut Goldmann membedakan karya sastra dari filsafat dan sosiologi (Faruk, 2012:71). Struktur teks sastra yang dimaksudkan oleh Goldmann terdiri atas tiga visi struktur, yaitu visi tuhan (vision of God), visi dunia (vision of world), dan visi manusia (vision of man). Visi Tuhan (vision of God) merupakan tokoh yang merepresentasikan sifat-sifat ketuhanan. Sifat-sifat ketuhanan merupakan sifat- sifat atau perilaku yang sesuai dengan ajaran yang dianut oleh umatnya. Visi dunia (vision of world) merupakan sifat-sifat atau perilaku yang merepresentasikan kebalikan dari sifat-sifat atau perilaku yang dimiliki oleh visi Tuhan. Visi manusia (vision of man) merupakan tokoh yang merepresentasikan pilihan dalam kehidupannya. Maksud pilihan dalam hidupnya adalah perilaku atau sifat-sifat yang sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri. Ketiga visi tersebut saling bersinergi satu dengan yang lainnya. Sementara itu, metode yang dimanfaatkan dalam kaitannya dengan struktur teks di atas adalah mengungkapkan tiga visi, yaitu visi Tuhan (vision of God), visi dunia (vision of

Upload: others

Post on 10-Jan-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

24

BAB II

PEMBAHASAN

A. STRUKTUR TEKS

Karya sastra yang besar merupakan produk strukturasi dari subjek kolektif.

Strukturalisme genetik melihat karya sastra sebagai struktur yang koheren dan

terpadu. Menurut Goldmann, karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia

secara faktual atau imajiner karena pengarang menciptakan semesta tokoh-tokoh,

objek-objek, dan relasi-relasi secara faktual atau imajiner pula. Hal itu juga yang

menurut Goldmann membedakan karya sastra dari filsafat dan sosiologi (Faruk,

2012:71).

Struktur teks sastra yang dimaksudkan oleh Goldmann terdiri atas tiga

visi struktur, yaitu visi tuhan (vision of God), visi dunia (vision of world), dan visi

manusia (vision of man). Visi Tuhan (vision of God) merupakan tokoh yang

merepresentasikan sifat-sifat ketuhanan. Sifat-sifat ketuhanan merupakan sifat-

sifat atau perilaku yang sesuai dengan ajaran yang dianut oleh umatnya. Visi

dunia (vision of world) merupakan sifat-sifat atau perilaku yang

merepresentasikan kebalikan dari sifat-sifat atau perilaku yang dimiliki oleh visi

Tuhan. Visi manusia (vision of man) merupakan tokoh yang merepresentasikan

pilihan dalam kehidupannya. Maksud pilihan dalam hidupnya adalah perilaku atau

sifat-sifat yang sesuai dengan keinginan manusia itu sendiri. Ketiga visi tersebut

saling bersinergi satu dengan yang lainnya. Sementara itu, metode yang

dimanfaatkan dalam kaitannya dengan struktur teks di atas adalah

mengungkapkan tiga visi, yaitu visi Tuhan (vision of God), visi dunia (vision of

25

world), dan visi manusia (vision of man) (Goldmann, 1977:22,40,62; Farhah,

2015:10).

1. Visi Tuhan (Vision of God)

Visi Tuhan yang dimaksud oleh Goldmann adalah sejumlah tokoh

atau tempat yang perilaku dan aktivitasnya mengacu pada sifat-sifat

ketuhanan atau yang dipertuhankan (Farhah, 2015:12). Terdapat beberapa

visi Tuhan dalam naskah drama Ha<ru<t wa Ma<ru<t karya Ali> Achmad

Ba>katsi>r.

a) Hermes

Tokoh yang merepresentasikan visi Tuhan adalah Hermes.

Dia adalah penasihat istana yang disegani oleh raja-raja terdahulu.

Jasanya yang telah membuat kerajaan Babilonia berdamai dengan

kerajaan Ariya. Hal itu pula yang membuat ratu Ellat penguasa

kerajaan Babilonia menikah dengan suaminya yaitu raja Ba‟l

penguasa Kerajaan Ariya.

Hermes merupakan orang yang shalih, dia yang selalu

menebarkan kebaikan mengingatkan para raja agar menjadi

panutan yang baik untuk masyarakatnya. Ketegasannya untuk

memegang teguh ajaran yang diperintahkan agamanya sangat patut

dicontoh. Dia selalu menebarkan kebaikan kepada siapapun.

Sebagaimana dia mengingatkan sang ratu untuk menutup aurat

26

karena banyak perempuan Babil yang menirunya. Hal ini dapat

dilihat pada kutipan di bawah ini.

كف نساؤىا عن كثَت من : أنت ملكة بابل يا إيالت، وقد ىرمساحلياء اقتداء بك، إذ كنت مثال احلشمة و تربجهن خالعتهن و

اجلميل، فماذ دىاك اليوم حىت انقلبت من النقيض إىل النقيض؟ (.٢٦: ٢٦٩١)باكثَت،

Hermes :Anti malikatu Ba>bil ya> I>la<t, wa qad kaffa nisa>aha> ‘an

katsi>rin min khala>‘atihinna wa tabarajjihinna iqtida>un biki, idz kunti mitsa>lu al-chasymati wal-chaya>i al-jami>li, fama>dza diha>ki al-yauma chatta> inqalabati min al-naqi>dhi ila> al-naqi>dhi?

(Ba>katsi>r, 1962:19)]\. Hermes : Paduka adalah Ratu Babilonia, terlalu banyak

perempuan Babilonia yang berpakaian telanjang dan

berdandan seronok karena mengikuti perilaku paduka,

sebelumnya paduka perempuan yang lugu dan memiliki

rasa malu dan sopan santun, apa yang membuat paduka

berubah seperti ini? (Ba>katsi>r, 1962:19).

Berdasarkan kutipan di atas, dijelaskan bahwa sudah menjadi

tugas Hermes untuk mengingatkan para pemimpin Babilonia untuk

bersikap yang baik, tetapi di sini dia sudah begitu geram karena

yang dilakukan ratu Ellat sudah membuat para perempuan Babil

mengikuti perilakunya sebagai contoh mereka. Perempuan Babil

dalam ajaran agamanya, membuka aurat adalah tindakan yang tidak

terpuji dan cenderung merujuk pada perbuatan dosa.

Hermes merupakan penganut Islam yang patuh, sehingga dia

selalu mengajak para pemimpin dan rakyat untuk menyembah

Allah, tak terkecuali ratu Ellat. Bahkan dia sangat sensitif jika ada

27

seseorang yang mengejek atau menganggap remeh agama dan

Tuhannya. Dia tidak akan tinggal diam jika hal itu terjadi, dengan

cara memberikan argumen-argumen sekaligus menyisipkan realita

ketuhanan, bahwa Tuhannya lah yang paling benar dan yang paling

patut untuk disembah. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan di

bawah ini.

أعظم من سواع أو سواع :تعاىل اهلل عما تقولُت يا امرأة، من ذا يكون ىرمسعباده أن م ؟ امنا غار عز وجل على خلق و يحىت يغار منو اخلالق العظ .الطاغيةجيور عليهم ذلك السفاح

.: إمسعى يا موالتى، إنو يشتم جدك ادللك العظيم مناةيستطيع أن ينكر أن سواع قد طغى وبغى وسفك الدماء، نذا: ويلك م ىرمس

، مث دتادى ىف غيو فأرد أن يستغل أباد أشلا بأكملها من جَتانو األبرياءو يغزوا لو أن ، فأجربىم علىأسرار الطبيعة الىت اكتشفها بعض علمائو

النجوم، حىت يعيث فسادا ىف السماء كا الفضاء وينقلوا إىل الكواكب و ؟عاث فسادا ىف األرض

(.١١-٢٦٩١:١٢)باكثَت،

Hermes : Ta ‘la> Allah ‘amma> taqu>li>na ya> imraah, man dza> yaku>nu Suwa>’ a’zhamu min Suwa>’ chatta> yugha>ru minhu al-kha>liqu al-‘azhi>mu? Innama> gha>ra ‘azza wa jala ‘ala> khaliqi wa ‘iba>dihi an yaju>ra ‘alaihim dzalika as-sifa>chi at-thaghiyati.

Mana>t : Isma’i ya> maulati>, innahu yasytimu jadduki al-malika al-azhi>ma>.

Hermes : Wailaki man dza> yastathi>’u ann yunkira ann Suwa>’ qad thagha> wa bagha> wa sifaki ad-dama>i, wa aba>da ammama> bi akmaliha> min ji>ra>nihi al-abriya> i, tsuma tama>da> fi> ghayyihi fa arada an yastaghila asra>ra at-thabi>ati allati> iktasyafaha> ba’dha ‘ulama>ihi, fa ajbarahum ‘ala > ann yaghzu> lahu al-fadhaai wa yanqulu> ila> al-kawa>kibi wa an-nuju>mi, chatta> ya‘i>tsu fasa>da>n fis-sama> i ka> ‘atsi fasa>dan> fil-ardhi?

(Ba>katsi>r, 1962:21-22).

28

Hermes : Mahatinggi Allah bila dibanding yang engkau

katakan, memangnya siapa raja Suwa‟ atau yang lebih

tinggi dari raja Suwa‟? bagaimana bisa Tuhan iri

kepada makhluk dan hamba-hambanya yang sewenang-

wenang.

Manat : Dengarkan itu Paduka, dia telah mencaci kakek ratu.

Hermes : Celaka kau Manat, siapa yang bisa menyangkal kalau

Raja Suwa‟ adalah raja yang keji dan suka mengalirkan

darah, raja yang tega membinasakan semua rakyat

kerajaan tetangga yang tidak bersalah, kemudian dia

ingin mengacak-acak rahasia alam, dia memaksa para

ahli ilmu alam untuk memerangi angkasa, mendirikan

menara yang akan menembus ke langit hingga bisa

memanah matahari, dan mengirimkan pasukannya ke

planet-planet dan bintang-bintang, dan membuat

kerusakan di langit seperti kerusakan yang mereka buat

di muka bumi? (Ba>katsi>r, 1962:21-22).

Berdasarkan kutipan teks di atas, dapat diketahui visi ajaran

agama yang dianut dalam setiap perkataan Hermes. Kata ta

‘ala>llah yang diucapkan Hermes merepresentasikan Tuhan yang dia

sembah merupakan Tuhan yang paling mulia dan tidak ada patut

disembah selain-Nya.

Hermes tidak takut pada siapapun, sekalipun dia tangan

kanan ratu Ellat, yaitu Manat. Hermes beranggapan bahwa yang

terpenting dalam hidupnya adalah mengajak orang untuk berbuat

kebaikan. Hermes juga tidak senang pada raja-raja yang terdahulu

karena suka menebar keburukan bahkan kefasikan dan selalu

berperang demi kekuasaan, bahkan ingin memerangi langit.

Bagi Hermes, Allah adalah Tuhan semesta alam dan tidak

akan takut bahkan iri kepada siapapun, jadi siapapun yang ingin

menghancurkan ciptaan Allah, maka Allah-lah yang akan

29

menghancurkan orang tersebut terlebih dahulu. Penghancuran suatu

bangsa yang zalim merupakan salah satu sunatullah. Allah akan

menghancurkan mereka dengan pembinasaan, yakni dengan

menurunkan siksaan dari atas atau dari bawah kaki mereka (Jazuli,

2005:38). Hal itu juga disebutkan dalam Al-Qur‟an yaitu sebagai

berikut.

Fa>ntaqamna> minhum fa>nzhur kaifa ka>na ‘a>qibatul-mukadz-dzibi>n‛ (Qs. az-Zukhruf:25). Maka kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana

kesudahan orang-orang yang mendustakan itu (Qs. Az-

Zukhruf:25).

Ayat tersebut menjelaskan bahwasannya Allah akan

membinasakan mereka yang telah mendustakan ketentuan-ketentuan

Allah, sebagaimana raja Suwa‟ yang ingin menghancurkan matahari

dan menembus langit menunjukkan keperkasaannya. Allah

melenyapkan raja Suwa‟ sebelum semua itu terjadi.

Ahli sejarah dan ulama tafsir mengatakan Hermes adalah Nabi

Idris, dan dia lahir di Munif, Mesir. Idris keluar dari Mesir, berkeliling

dunia lalu kembali ke Mesir dan meninggal dunia di Mesir pada usia

82 tahun. Riwayat lain mengatakan Hermes lahir dan tumbuh hingga

dewasa di Babilonia, dan ketika remaja berguru kepada Nabi Tsits bin

Adam a.s(www.wikipedia.org/Hermes di akses pada tanggal:

31/05/2015 pukul 19.00).

30

Ketika dewasa Hermes dianugrahi kenabian oleh Allah. Dia

menyeru manusia yang hidup pada zaman itu untuk mentaati syariat

Adam dan Tsits, namun hanya sedikit diantara mereka yang mengikuti

ajarannya. Hermes menyeru pada manusia untuk berbuat kebajikan,

meninggalkan kebejatan moral, dan taat kepada Allah. Allah

menganugerahi Hermes kemampuan beberapa umat manusia hingga

mampu berbicara dalam bahasa mereka. Hermes juga mengajarkan

bagaimana mengatur kota, dan beberapa ilmu lain (Hidayah, 2007:

xxvii).

Hermes merupakan orang pertama yang menemukan hikmah

(filsafat) dan ilmu perbintangan. Allah mengajarkan rahasia

perbintangan kepadanya, bilangan tahun, dan matematika. Hermes

orang yang pertama meneliti kedokteran dan berbicara tentang

kedokteran. Orang pertama mempelajari beberapa buku dan

melakukan penelitian terhadap beberapa ilmu, juga merupakan orang

yang pertama kali membangun kuil untuk menyucikan Allah, pertama

kali mengingatkan manusia tentang bahaya taufan, dan pertama yang

menjahit dan mengenakan pakaian (Hidayah, 2007:xxviii).

Hermes dalam mitologi Yunani dikenal sebagai dewa pembawa

pesan. Hermes adalah anak Zeus dan Maia, dia merupakan salah satu

dewa Olimpus. Sebagai dewa pembawa pesan, Hermes bertugas

mangantarkan pesan dari para dewa di Olimpus kepada manusia. Dia

mengenakan sandal bersayap dalam menjalankan tugasnya

31

(www.wikipedia.org/Hermes di akses pada tanggal: 31/05/2015 pukul

19.00).

b) Uzrayail

Tokoh lain yang merepresentasikan visi Tuhan adalah Uzrayail.

Uzrayail merupakan salah satu dari tiga malaikat yang diturunkan ke

bumi. Uzrayail diutus oleh para malaikat lain untuk menjalankan

hakikat manusia yang hidup di muka bumi. Uzrayail pada saat

menjalankan tugasnya memilih mundur dan kembali ke langit, karena

takut melakukan perbuatan dosa yaitu tidak mampu menundukkan

hasrat dan nafsu jika dia masih berada di bumi. Hal itu seperti dalam

kutipan di bawah ini.

أستغفراهلل، أستغفراهلل، امسعا يا أخوى جيب )فى عصبية مفاجئة( : ليعزريائ أن نعود إىل السماء

: نعود إىل السماء؟ ماروت : ىف احلال قبل أن تلتهمنا الفتنة ىف األرض عزريائيل إليهم ىف احلال ؟: ماذا نقول إلخواننا ادلالئكة إن عدنا ىاروت

: سنعًتف ذلم بأننا ال تقوى على مغالبة ىذه الشهوات الىت ركبت عزريائيل خَتا من بٍت ادمأننا لسنا ينا ، و ف .(٢١: ٢٦٩١)باكثَت،

‘Uzraya>i>l : (fi> ‘ashabiyyatin mufa>jaatin) astaghfirullah, astaghfirullah, ismaa’ ya> akhwa> yujibu an na‘u>da ila> as-sama>i.

Ma>ru>t : Na ‘udu ila> as-sama>’i? ‘Uzraya>i>l : Fi>l-cha>li qabla an taltahimna> al-fitnata fil-

ardhi.

32

Ha>ru>t : Ma>dza> naqu>lu li ikhwanina> al-mala>ikata in ‘udna> ilaihim fil-cha>li?

‘Uzraya>i>l : Sana’tarifu lahum bi annana> la> taqwa> ‘ala> mugha>labati hadzihi asy-syahwa>tu allati rakibat fi>na>, wa annana> lasna> khairan min bani> A>dam.

(Ba>katsi>r, 1962:12).

Uzrayail : Astaghfirullah, astaghfirullah, dengar wahai

Harut dan Marut, kita harus kembali ke langit.

Marut : kembali ke langit?

Uzrayail : sekarang juga, sebelum kita terjerumus dalam

gelimang dosa di bumi.

Harut : apa yang kita katakan kepada malaikat jika

kita tiba-tiba kembali ke langit?

Uzrayail : kita akan kasih tahu mereka kalau kita tidak

mampu menunudukkan syahwat yang Tuhan

karuniakan dalam diri kita, dan kita tidak lebih

baik dari keturunan Adam (Ba>katsi>r, 1962:12).

Berdasarkan teks di atas terdapat visi Tuhan yang terdapat

pada ucapan Uzrayail. Ketika dia tertegun dan terpesona akan

kecantikan ratu Ellat yang baru pertama kali dia lihat. Uzrayail

mengajak teman-temannya kembali ke langit dan menjadi malaikat

seperti biasanya. Uzrayail takut kepada azab Allah ketika mereka

terus menerus menjadi manusia, mereka akan tergiur akan syahwat

dan nafsu mereka tidak dapat tertahankan.

Uzrayail mengakui Allah untuk menunjuk manusia sebagai

khalifah di bumi adalah hal yang benar, karena Allah-lah yang

menciptakan para makhluk dan Allah juga mengetahui kemampuan

setiap makhluk ciptaan-Nya. Malaikat yang termasuk ciptaan

Allah, tidak berhak untuk menyanggah aturan-aturan atau

33

ketetapan-ketetapan yang sudah di buat-Nya. Hal itu seperti yang

tercantum dalam kutipan Qs. Al-Baqarah (2):30 di bawah ini:

Wa idz qa>la rabbuka lilmala>ikati inni> ja> ‘ilun fil-ardhi khali>fatan qa>lu> ataj’alu fi>ha> man yufsidu fi>ha> wa yasfiku ad-dima> a wa nachnu nusabbichu bichamdika wa nuqaddisu laka qa>la inni> a’lamu ma> la> ta’lamu>n (Qs. Al-Baqarah:30). Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,

sesungguhnya Aku hendak menjadikan seseorang khalifah di

muka bumi. Mereka bertanya mengapa engkau akan

menciptakan makhluk yang akan selalu menimbulkan kerusakan

dan pertumpahan darah di bumi, padahal kami senantiasa

bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau, Allah

berfirman, sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu

ketahui (Q.S al-Baqarah:30).

Ayat tersebut membuat para malaikat memilih ketiganya,

yaitu Harut, Marut, dan Uzrayail untuk menjadi manusia dan

dianugerahi dengan hal-hal yang dimiliki manusia seperti

keinginan, harapan dan syahwat. Mereka juga diperintahkan untuk

menyembah Allah. Dilarang menyukutukan Allah, membunuh,

memakan harta haram, mencuri, berzina dan minum arak.

Uzrayail dibayangi ketakutan tidak mampu menjalankan

tugas-tugas itu, dia mengajak teman-temannya kembali ke langit

dan kembali bertasbih kepada Allah. Karena pada hari pertama

mereka turun ke bumi sudah hampir terjerumus ke dalam dosa,

34

yaitu tidak mampu menahan syahwat ketika melihat perempuan

cantik.

Berdasarkan kutipan lain yang menceritakan ketika Uzrayail

datang kembali ke bumi dan pada saat itu Harut dan Marut sedang

dalam keadaan di penjara oleh Ratu Ellat. Dia menyampaikan

simpatinya kepada mereka bahwa para malaikat tertunduk malu

atas perbuatan mereka, karena tidak kuat menahan syahwat.

ادلالئكة مجيعا دلا وقع منكما، ونكسوا : أيها الشقيان...لقد حزن عزريائل .الوا على أنفسهم يستغفرن لبٌت ادم صباح مساءرءسهم خجال, و

محدا لك اللهم ! ما من شر قدرتو على خلقك إال )فرحا( : ىرمس .جعلت من دونو خَتا . بشرى لبٌت ادم اليوم باستغفار ادلالئكة

ضلن يا عزريائل ماذا قضى رب العزة ىف أمرنا ؟: و االثنانعذاب اللو خيَت كما بُت عذاب الدنيا و إن رب العزة جل ج: عزريائيل

.االخرة .(٢٢١: ٢٦٩١)باكثَت،

Uzraya>il : Ayuha>s-syaqiya>n... laqad chuzna al-mala>ikati

jami>a’n lima> waqa ‘a minkuma>, wa nakasu> ruusahum khajalan, wa a>luw ‘ala> anfusihim yastaghfiruna li bani> A<dam shabachun masa>un.

Hermes : (Farcha>n) chamdan laka Allahuma! Ma> min syarri qudratihi ‘ala> khalqika illa> jaa‘alta min du>nihi khairan. Busyra> libani> A<dam al-yaumi bis-stighfa>ri al-mala>ikati.

Al-itsna>ni : Wa nachnu ya> Uzraya>il>l ma>dza> qadha> rabbul-‘izzati fi> amrina>?

‘Uzraya>i>l : Inna rabbal-‘izzati jalla jala>luhu yakhayyaru kama> baina ‘adzabi ad-dunya> wa ‘adzabi al-a>khirah.

(Ba>katsi>r, 1962:114).

35

Uzrayail : Saudaraku... para malaikat bersedih atas apa

yang telah menimpa kalian, kepala mereka

tertunduk malu, mereka memohon ampunan

kepada Tuhan bagi manusia dengan suara

lantang, doa mereka terus berkumandang pagi,

siang, dan malam.

Hermes : Segala puji bagimu ya Rabb, tidak ada

keburukan yang Engkau timpakan kepada

hamba-hamba-Mu kecuali Engkau menjadikan

kebaikan ada padanya. Ini adalah kabar gembira

bagi keturunan Adam, para malaikat telah

beristighfar kepada mereka.

Harut&Marut : Lalu apa yang menjadi ketetapan Rabbul Izzah

untuk kami ya Uzrayail?

Uzrayail : Rabbul Izzah Jalla Jalaluhu memberikan

pilihan bagi kalian berdua untuk memilih antara

siksa dunia dan siksa akhirat (Ba>katsi>r,

1962:114).

Visi Tuhan yang direpresentasikan oleh sosok Uzrayail

sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dia telah

menyampaikan pesan dari Allah untuk umat manusia bahwasannya

balasan Allah terhadap perbuatan kita di dunia ada dua, yaitu Allah

akan membalas perbuatan kita ketika kita masih hidup di dunia dan

balasan Allah ketika nanti pada saat di akhirat. Hal ini

menunjukkan setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia pasti ada

konsekuensinya di dunia maupun di akhirat.

c) Venus

Visi Tuhan yang lainnya direpresentasikan oleh Venus.

Venus adalah nama tempat atau lebih jelasnya dia menggambarkan

sebuah planet, yaitu planet Venus. Selanjutnya disebut dengan

Venus. Pada naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t menyebutkan bahwa

36

venus sangat diagungkan karena kecantikan dan keindahannya,

sehingga mereka menuhankan Venus. Terbukti raja-raja Babilonia

terdahulu selalu mengutamakan untuk pergi ke planet Venus.

لسماء . لقد : ال تبتئسوا يا أىل بابل. إن إيالت قد صارت إلو يف ا مناةاس بنورىا و شاءت أن تبقى خالدة يف ذلك الكواكب الزاىرة لتطالع الن

يف كل زمانمجاذلا يف كل مكان و

.(٢١١: ٢٦٩١)باكثَت،

Mana>t : La> tabtai>su> ya> ahla Ba>bil, inna I<la>t qad sha>rat ila>h fi>s-sama>i, laqad sya>at an tabqa> kha>lidatan fi> dzalika al-kawa>kibi az-za>hirati litutha>li‘a an-na>sa binu>riha> wa jama>liha> fi> kulli maka>nin wa fi kulli zama>nin (Ba>katsi>r, 1962:125).

Manat : Jangan putus asa wahai rakyat Babil, Ellat telah

menjadi tuhan di langit, dia ingin tetap tinggal di

Venus agar dapat menyinari manusia dengan cahaya

dan kecantikannya, dimana pun dan kapan pun kalian

berada (Ba>katsi>r, 1962:125).

Venus di pandang sebagai planet yang paling cantik dan

indah sehingga mereka, para raja Babilonia berharap diberi

kehidupan dari Venus. Rakyat Babilonia mempercayai hal itu

karena mereka menuhankan kecantikan dan keindahannya serta

memuja-mujanya. Bagi mereka, kecantikanlah yang paling utama.

37

2. Visi Dunia (Vision of World)

Menurut Goldmann (dalam Farhah, 2015:37) visi dunia merupakan

salah satu visi struktur dalam karya sastra. Visi dunia merupakan sifat-sifat

atau perilaku yang merepresentasikan kebalikan dari sifat-sifat dan prilaku

visi Tuhan. Visi ini biasanya sesuatu hal yang sudah ada di dunia tetapi

cenderung kepada keburukan. Naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t memuat

beberapa visi dunia yang terkandung di dalamnya.

a) Babilonia

Babilonia adalah tempat terbesar pada saat menstrukturasi

tragedi Ha<ru<t wa Ma<ru<t. Babilonia adalah pusat budaya pada masa

lampau yang terletak di bagian tenggara Mesopotamia, antara

sungai Tigris dan Eufrat. Kerajaan Babilonia merupakan kerajaan

yang terkenal dengan kemegahannya. Keelokan Babilonia

disebutkan dalam kutipan di bawah ini.

رواق ضخم ىف القصر ادللكى بابل. يظهر على يسار ادلسرح ملعقى ضلعُت من أضالع الرواق ادلربع الذي حييط حبجرات القصر وىي مغلقة الترى غَت أبواهبا ادلفضية إىل الرواق. اجلانب األدين من الرواق يؤدى إىل داخل القصر،

يؤدى إىل حديقة القصر واجلانب األيسر يؤدى إىل اخلارج، أما الضلع الرأسى ف (.١: ٢٦٩١)باكثَت،

Ruwa>qun dhakhmun fi>l-qashri al-maliki> Ba>bil. Yuzhharu ‘ala> yasa>ril-masrachi mala’iqi> dhal’i >na min adhla>’i ar-ruwa>qil-marbai’ alladzi> yuchi>thu bichujra>ti al-qashri wa hiya mughlaqatun la> tara> ghaira abwa>biha> mufdhiyyati ila> ar-ruwa>qi. Al-ja>nibul-aimanu min ar-ruwa>qi yuaddi> ila> da>khili al-qashri, wal-ja>nibul-aisaru yuaddi> ila> al-kha>riji, amma> adh-dhal‘i a’r-rasi> fayuaddi> ila> chadi>qatil-qashri (Ba>katsi>r, 1962:4).

38

Di depan istana Babilonia berdiri tenda-tenda besar. Tenda

utama terletak di tengah dan dikelilingi oleh tenda-tenda kecil,

seluruh sisinya tertutup hingga yang nampak hanya pintu-

pintunya yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Pintu

sebelah kanan dihubungkan oleh koridor menuju istana,

sedangkan pintu bagian kiri berhadapan dengan halaman istana,

dan tepat di depan pintu depan terdapat jalan dari batu pualam

yang ditata rapi menuju ke arah taman (Ba>katsi>r, 1962:4).

Kemegahan Babilonia membuat seseorang yang hidup di

dalamnya juga terhanyut dalam kemegahannya, sehingga siapapun

enggan bertolak dari kerajaan tersebut. Ratu Ellat selaku pemimpin

istana Babilonia selalu merasa damai ketika berada di kerajaannya,

tempat yang paling disenanginya adalah taman Babilonia, taman

yang paling termasyhur dengan keindahannya.

Babilonia memiliki peradaban yang tumbuh dan berkembang

sejak tahun 4000 SM. Sebelum Babilonia berkembang menjadi

kerajaan yang besar (1850 SM), wilayah yang ada di bawah

kekuasannya ini merupakan gabungan dari dua kerajaan. Kerajaan

Sumer terletak di bagian tenggara dan kerajaan Akkad terletak di

bagian barat laut (Aizid, 2014:62).

Kerajaan Summer dan Akkad selalu berperang untuk

mempertahankan batas teritorial kerajaannya dari serangan satu

sama lain. Meskipun keadaan politik kedua kerajaan ini sangat

panas, mereka adalah kerajaan kaya yang pertama kali menemukan

sistem penulisan. Huruf-hurufnya berbentuk paku. Mereka juga

membuat kitab undang-undang pertama, mengembangkan pusat

39

kota, menemukan roda atau kemudi, membuat barang tembikar,

perahu layar, menciptakan sastra, mengembangkan musik,

membentuk ilmu arsitektur yang banyak mempengaruhi

peradabaan Barat di kemudian hari (Hidayah, 2007:xxix) .

Warisan budaya ini diadopsi warga Akkad dan Sumer dari

suku Amorites, suku bangsa Semit barat yang ditaklukkan

Mesopotamia sekitar 1900 SM. Di bawah kekuasaan Amorites

hingga tahun 1600 SM, Babilonia menjadi pusat dagang dan politik

daerah Tigris dan Eufrat.

Babilonia menjadi kerajaan besar. Wilayah kekuasannya

mencakup dari selatan Mesopotamia hingga Assyria bagian utara.

Penguasa paling besar dari kerajaan ini adalah Hammurabi (1792-

1750 SM), raja keenam dari dinasti pertama kerajaan Babilonia.

Dia berhasil mempersatukan beberapa negara yang terpisah,

memperkenalkan ilmu pengetahuan, dan mengumumkan secara

resmi kode hukumnya yang terkenal.

Setelah kematian Raja Hammurabi, kerajaan Babilonia

merosot hingga tahun 1595 SM, ketika Hittite menyerang Mursil,

pengganti Raja Samsuditana, Kassites dipindahkan dari

pegunungan timur Babilonia sabagai simbol kekuatan dan

kebesaran sebuah dinasti yang bertahan hingga 400 tahun.

Sepanjang abad di bawah kekuasaan Kassite, agama dan

sastra mulai berkembang di Babilonia. Karya sastra yang paling

40

terkenal dalam periode ini adalah karya Enuma Elish, karya syair

kepahlawanan Babilonia. Kurun ini Assyiria melepaskan diri

menjadi kerajaan yang merdeka dan mencoba mengambil kembali

kekuasaan Babilonia dari tangan Kassite. Kerajaan Elam juga

menjadi kuat dan akhirnya menaklukkan sebagian besar wilayah

Babilonia dan menghancurkan dinasti Kassite (1157 SM)

(Kriwaczek, 2013:389).

Karena peperangan terus bergejolak di Babilonia, namun

Babilonia tetap berkembang menjadi kerajaan besar. Terbentuk

garis baru raja-raja Babilonia. Dinasti kedua kerajaan babilonia ini

berada di kota besar Isin yang telah terbentuk. Raja yang paling

terkenal dari dinasti kedua adalah Nebuchadnezzar I (1124-1103

SM). Nebuchadnezzar I mampu menundukkan kerajaan Elam dan

menghentikan serangan Assyrian selama beberapa tahun. Selama

beberapa abad Nebuchadnezzar mengembangkan hukum, berjuang

menundukkan three-way antara Assyrians, Tribesmen Chaldean

dan Aramean di bawah kendali Babilonia (Hidayah, 2007:xxx).

Sejak abad ke-9 SM hingga runtuhnya kerajaan Assyrian

pada abad ke-7 SM, Assyrian adalah kerajaan yang paling berkuasa

di Babilonia. Penguasa terakhir dari raja Assyrian adalah

Ashurbanipal, yang memerangi saudaranya, sub-king Babilonia,

yang menghancurkan kota besar itu beserta penduduknya.

41

Setelah kematian Ashurbanipal, seorang pemimpin Chaldean,

Nabopolassar, membuat Babilonia sebagai akhir dan periode paling

besar dalam supremasi Babilonia. Putranya Nebuchadzzaa II (605-

562 SM) menaklukan Syria dan Palestina. Dia terkenal karena

melakukan usaha pembinasaan bangsa Yahudi di Judah dan

jerusalem pada tahun 587 SM. Dia juga membangun kembali kota

Babilonia dengan taman-taman yang indah dan kuil Ofmarduk.

Tahun 539 SM pada masa kekuasaan pengganti Nebuchadnezzar II,

Nabonidus, Babilonia jatuh ke tangan negara Persia yang dipimpin

Cyrus.

Sejak itu Babilonia tidak lagi merdeka dan menjadi rebutan

kerajaan-kerajaan lain. Babilonia jatuh dibawah kekuasaan

Alexander Yang Agung pada tahun 331 SM, dia menjadikan

Babilonia sebagai ibukota kerajaan dan meninggalkan Istana

Nebuchadnezzar (Kriwaczek, 2013:482).

b) Manat

Tokoh yang mempresentasikan visi dunia adalah Manat.

Manat adalah seorang pejabat istana yang merupakan “tangan

kanan” dari ratu Ellat. Dia sering menghasut ratu Ellat untuk

melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Seperti pada saat Manat

membujuk Ratu Ellat untuk meminum minuman keras dan

42

melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain yang bukan

suaminya. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut.

: ال حق لك أن حترمى نفسك هبجة احلياة ، إن لك حياة واحدة مناة الثمالةفاشريب كأس لذهتا حىت

: ىذا عُت ما أصنعو يا مناة إيالت : احلياة أوسع من رجل واحد مناة

لكن احلب يا مناة أوسع من احلياة !: إيالت: ال ينبغى إذن أن تضيقيو على نفسك ، ىذا ابن عمك يعرض عليك مناة

حبو فلماذا ال تستمتعُت بو؟ .(۳٦: ٢٦٩١)باكثَت،

Mana>t : La> chaqqun laki ann tachrami> nafsuki bihajati al-chaya>ti, inna laki chaya>tun wa>chidatun, fasyrabi kaasa lidzatiha chatta> ats-sama>lata.

I<la>t : Hadza> ‘ainun ma> ashnaa‘hu ya> Mana>t. Mana>t : Al-chaya>tu awsa’u min rajulin wa>chidin. I<la>t : Lakin al-chabbu ya> Mana>t awsa’u minal-chaya>ti. Mana>t : La yanbaghi idzan an tudhayyiqi>hi ‘ala > nafsaki,

hadza> ibnu ‘ammuki ya’rudhu ‘alaiki chubbuhu falima>dza> la> tastamta’i>na bihi?

(Ba>katsi>r, 1962:39).

Manat : Tidak seharusnya paduka menyia-nyiakan

knikmatan dunia, paduka hanya hidup satu kali,

minumlah arak ini hingga paduka puas.

Ellat : Itukah tujuan utamamu Manat.

Manat : Hidup lebih luas dari satu laki-laki.

Ellat : Tapi cinta lebih luas dari kehidupan, Manat!

Manat : Sebaiknya paduka tidak usah terlalu dibebani cinta,

putra paman paduka menawarka cinta, kenapa paduka

tidak mencoba menikmatinya? (Ba>katsi>r, 1962:39).

Manat dikenal dekat dengan Ratu Ellat sehingga dia dapat

mengetahui urusan pribadi sang ratu. Dengan begitu dia dapat

dengan mudah menghasut sang ratu. Selain itu, dia juga sering

43

menghardik siapapun yang tidak dia sukai. Bahkan seorang Raja

Ba‟l yang merupakan suami dari Ratu Ellat pun diejeknya. Selain

itu, dia sering melakukan perdebatan-perdebatan dengan Hermes,

ketika Hermes menjalankan tugasnya sebagai penasehat para

pemimpin Babil. Manat pun tidak segan-segan mencampuri urusan

dan mengejeknya.

ادلتوحشون ىف البالد استجاب لدعوتك أحد؟ حىت اذلمج و : فهل مناةظنك ببابل ذات احلضارة ادلتأخرة يشاءوا أن يًتكوا اذلتهم إلذلك ، فما

ض يدك اجملد الباذج؟ إن دعوتك ميئوس من صلاحها ، فانفالعربقة و .(١٦: ٢٦٩١)باكثَت، منها لًتيح و تسًتيح

Mana>t : Fahal istaja>ba lida’watika achadun? Chatta> al-

hamja wal-mutawach-chisyu>na fil-biladi al-mutaakh-khirati yusya>u> an yatruku> ilahatihim li ilahika, fama> zhannuka biBa>bil dzata al-chidha>rati al-‘arbaqati wal-majiddi al-ba>dziji? Inna da’watuka mayu>sun min naja>chiha>, fa>nafadhu yadaka minha> litari>cha wa tastari>cha (Ba>katsi>r, 1962:29).

Manat : Adakah orang yang mengikuti ajakanmu? Bahkan

ular atau orang liar dari bangsa terbeakang sekalipun

tidak mau meninggalkan dewa-dewa mereka untuk

Tuhanmu, lalu kau kira rakyat Babilonia yang

memiliki peradaban tinggi dan mulia akan menerima

ajakanmu? Ajakanmu akan sia-sia, takkan berhasi,

tariklah tanganmu dari ajakan-ajakan itu dan

beristirahatlah, maka hidupmu akan tenang (Ba>katsi>r,

1962:29).

Ajakan untuk kebaikan dari Hermes di ejek oleh Manat

dengan keras. Dia merasa dirinya yang paling benar dan takkan

pernah salah. Dia sangat membenci orang-orang yang tidak

44

mengikuti adat Babil yang diciptakan oleh raja-raja terdahulu. Jadi

dia tidak menghiraukan perkataan-perkataan Hermes.

Dibalik kebaikannya terhadap ratu Ellat, Manat mempunyai

maksud tersendiri. Dia ingin menguasai Babil menggantikan ratu

Ellat dan mengangkat dirinya sebagai ratu. Hal itu terjadi ketika

Ratu Ellat pergi ke Venus dan takkan pernah kembali lagi karena

terkena kutukan Allah. Kesempatan itu dia ambil dengan menyuruh

para pembesar kerajaan untuk mengankatnya menjadi ratu

Babilonia.

)في خالل ذلك كانت مناة تهمس لكبير رجال الحاشية فيتوجهان معا نحو مؤخرة المسرح ليواجها جموع الشعب(

ولن تعود . : يا أىل بابل إن ملكتكم إيالت صعدت إىل السماء الكبَتبل قد ألقتهما إىل األرض . يا أىل باىذا حلتها و انظروا : ىذا تاجها

دعوىن أضع ىذا التاج على رأس مناة فهي أحق من خيلفها على عرش بابل

)يضع التاج على رأس مناة( .(٢١١: ٢٦٩١)باكثَت،

(Fi> khala>li dzalika ka>nat Mana>t tahmisa likabi>ri rija>li al-

kha>syiyati fayatawaajaha>ni ma‘an nachwa muakhirati al-masrachi liyuwa>jiha> jumu>‘a as-sya’bi)

Al-kabi>r : Ya> ahla Ba>bila inna malikatakum I<la>t shu’idat ila> sama>i walan ta’u>da. Unzhuru>: hadza> ta>juha> wa hadza> chilatuha> qad alqathuma ila> al-ardhi. Ya ahla Ba>bil du‘uni> adha’u hadza> al-ta>ja ‘ala raksi Mana>t fahiya achaqqa man yukhalfuha> ‘ala > ‘arsyi Babil (Ba>katsi>r, 1962:124).

45

(Pada saat yang bersamaan Manat membisiki para

pembesar kerajaan, mereka berjalan bersama-

sama menuju kerumunan rakyat Babilonia).

Pembesar : Wahai rakyat Babilonia, ratu kalian Ellat telah

terbang ke langit dan takkan kembali. Lihatlah: ini

adalah mahkota dan pakaian kebesarannya telah dia

lemparkan ke bumi. Wahai rakyat Babilonia,

perkenankan aku meletakkan mahkota ini ke kepala

Manat, dia yang paling berhak untuk menggantikan

Ratu Ellat menduduki tahta Babilonia (Ba>katsi>r,

1962:124).

Berdasarkan data teks tersebut di atas, dengan jabatan

sebelumnya yang dimiliki Manat yaitu sebagai orang kepercayaan

ratu Ellat, Manat berhasil menghasut para pembesar kerajaan untuk

menjadikannya ratu di Babilonia. Kelicikannya itu berjalan dengan

mulus tanpa satu orangpun yang berani menyanggahnya.

Berdasarkan sejarah, Manat merupakan berhala yang terbuat

dari batu keras milik Bani Hudzail di Gunung Qudayd, al-

Musyallal. Kabilah Khuza‟ah, Aws, Khazraj, al-Azad dan Ghassan

dahulu sering mensucikan dan menziarahinya. Ada beberapa versi

yang mengatakan bahwa Manat berhasil dihancurkan oleh Ali bin

Abu Thalib, dan satu lagi mengisahkan bahwa berhala ini

dihancurkan oleh Sa‟ad bin Zaid al-Asyhaly bersama dua puluh

orang pasukan berkuda pada bulan Ramadhan 8 H. Manat adalah

dewi suku Tsaqif yang kuilnya berada di Thaif, tidak jauh dari

Makkah (Hidayah, 2007:xxvi).

46

c) Uzza

Tokoh lain yang merepresentasikan visi dunia adalah Uzza.

Dalam naskah Ha>ru>t wa Ma>ru>t, Uzza merupakan adik dari ratu

Ellat. Uzza sangat ingin menguasai Babilonia dan merebut tahta

sang kakak untuk menjadi Ratu Babilonia. Dia sering menyaingi

sang kakak dalam hal kecantikan. Karena dia tahu bahwa bangsa

masyarakat Babilonia sangat memuja kecantikan. Jadi, tak jarang

masyarakat Babil mengelu-elukannya ketika dia sedang berjalan di

tengah masyarakat Babil.

ط بعربيت يف كل : ... لقد ىامت ىب مجوع النشعب ، فأخذت حتي العزى نب: حتيا العزى إالىة احلسن !هتتف من كل جامكان و

: ال يغرنك ىذا ، غدا يهتفون دلن يروهنا أمجال منك إيالت شلا تظنُت: ىيهات، إن شعب بابل أخرب باجلمال العزى : فلتيأسى إذن من النجاح فيما حتاولُت إيالت : غدا يفصل الشعب بيننا... العزى

.(١۰: ٢٦٩١)باكثَت، Uzza> : ... Laqad ha>mat bi> jumu>’a an-nasya’bi, fa akhadzat

tuchi>thu bi’urbati> fi> kulli maka>nin wa tuhattifu min kulli ja>nibin: tachyal-Uzza ila>hah al-chusana.

I<la>t : La> yugharrannaki hadza>, ghadan yuhattifu>na liman yarawnaha> ajma>l minki.

Uzza> : Haiha>ta, inna sya’ba Ba>bil akhbaru bil-jama>li mimma> tazhuni>na.

I<la>t : Fal taiasa> idzan min an-naja>chi fi>ma> tucha>wili>na Uzza> : Ghadan yafshilu asy-sya’bu bainana>. (Ba>katsi>r, 1962:20).

47

Uzza : Semua rakyat memang iri dengan kecantikanku,

mereka sealu mengelilingi keretaku setiap kali

mengelilingi kota, mereka selalu mengelu-elukanku,

hidup Uzza sang dewi kecantikan!

Ellat : Jangan bangga kau, besok mereka akan mengelu-

elukan siapa yang lebih cantik darimu.

Uzza : Rakyat Babil lebih mengetahui tentang kecantikan

dibanding engkau.

Ellat : Kalau begitu bersiap-siaplah untuk kecewa, semua

usahamu akan gagal.

Uzza : Besok rakyat akan menentukan siapa yang lebih

baik di antara kita berdua (Ba>katsi>r, 1962:20).

Uzza selalu menganggap dirinya lebih cantik dari kakaknya.

Hal itu yang membuat dia ingin menduduki tahta sebagai sang ratu

di Babilonia. Terlihat jelas visi dunia yang terdapat dalam diri

Uzza, yang mana dia selalu terihat sombong dengan kecantikan

yang di milikinya. Selain itu, seperti halnya manusia yang ada di

bumi dia selalu memiliki sifat yang haus akan kekuasaan.

Sejarah menyatakan, Uzza adalah salah satu berhala yang

disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah. Uzza dianggap sebagai dewi

perang suci dan yang paling muda di antara berhala dewi yang lain.

Uzza juga disembah oleh bangsa Nabath yang dianggap sejajar

dengan salah satu dewi Aphrodite. Al-Quran menyebutkannya di

dalam salah satu surahnya yaitu di dalam surah an-Najm ayat 19:

,(١۳:٢٦)القران

Afaraaitum allata wal-uzza (Al-Quran, 53:19)

Bagaimana pendapatmu tetang sesembahan yang kau namakan

Lata dan Uzza (Q.S an-Najm:19).

48

Allah menyebutkan berhala-berhala tersebut untuk

menunjukkan kepada Muhammad bahwa mereka yang di sembah

oleh orang-orang terdahulu sebelum datangnya Islam yang dibawa

olehnya.

d) Ya’uq

Selanjutnya tokoh yang merepresentasikan visi dunia adalah

Ya‟uq. Dia adalah suami dari puteri Uzza, dan anak dari paman

ratu Ellat. Termasuk dalam visi dunia karena dia sering sekali

mengajak wanita untuk berhubungan intim dengannya. Dapat

dikatakan, dia memiliki sifat hiperseks karena keinginannya

memenuhi nafsu birahinya. Bahkan seorang ratu Ellat pun di ajak

untuk berhubungan intim dengannya.

.: ىلمى معي يعوق : إىل أين؟ إيالت .: إىل حيث نكون وحدنا أنا و أنت يعوق

: يعوق! دعٍت! دعٍت! إيالت يٍت قبلة.: لن أدعك حىت دتنح يعوق

.(١١: ٢٦٩١)باكثَت، Ya’u>q : Hilami> ma’i>. I<la>t : Ila> aina? Ya’u>q : Ila> chaitsu naku>nu wachdana> ana> wa anti. I<la>t : Ya’u>q! Da’ni>! Da’ni>! Ya’u>q : Lan ad’uki chatta> tamnachi>ni> qublatan.(Ba>katsi>r,

1962:42).

49

Ya‟uq : Ikutlah denganku.

Ellat : Ke mana?

Ya‟uq : Ke tempat kita menjadi satu, aku dan kau.

Ellat : Ya‟uq! Jangan dekati aku! Jangan dekati aku!

Ya‟uq : Aku tidak akan melepaskanmu sampai engkau

menciumku (Ba>katsi>r, 1962:42).

Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa Ya‟uq

mengajak ratu Ellat untuk berhubungan intim. Akan tetapi, ratu

Ellat menolak ajakannya. Hal ini tidak menyurutkan nafsu birahi

Ya‟uq, bahkan dia membabi buta memeluk dan menciumi ratu

Ellat. Nafsu hewani yang terdapat dalam tubuh Ya‟uq tidak dapat

terbendung, selain itu, dia gemar meminum-minuman keras,

sehingga hanya kenikmatan dunia saja yang ada dalam

pikirkannya. Dia tidak berpikir lagi siapa yang di depannya itu,

tidak peduli ratu atau kakak iparnya sendiri.

3. Visi Manusia (Vision of Man)

Visi manusia (vision of man) merupakan salah satu visi struktur model

Goldmann yang saling berkaitan dengan visi-visi lainnya. Artinya, manusia

dapat memilih untuk melakukan hal-hal yang baik sesuai ajaran agama atau

pun menyimpang dari syariat agama Islam (Goldmann, 1977:62; Farhah,

2015:63).

50

a) Harut dan Marut

Harut dan Marut merupakan tokoh yang merepresentasikan

tentang visi manusia. Mereka termasuk malaikat dari tiga malaikat

yang diutus oleh para malaikat lainnya untuk menjalankan hakikat

sebagai manusia di bumi. Ketika di turunkan ke bumi, mereka di

anugerahi dengan hal-hal yang dimiliki oleh manusia seperti

keinginan, harapan dan syahwat. Kisah Harut dan Marut juga telah

dituliskan dalam Al-Qur‟an surah al-Baqarah ayat 102.

Ketika menjadi malaikat mereka merupakan makhluk yang

benar-benar suci. Malaikat yang tidak pernah membangkang

perintah Allah, selalu berdzikir kepada-Nya, selalu berbuat

kebaikan dan jujur. Tetapi pada saat menjadi manusia, yang

terbentuk karena penyatuan dua bentuk, yaitu ruh (ketuhanan) dan

jasmani (keduniawian). Maka, mereka memiliki kecenderungan

terhadap kesucian dan nafsu keduniawian. Atau mereka memiliki

perilaku baik dan buruk. Sebagaimana yang tampak dalam kutipan

di bawah ini.

ما ألذ ىذا النوم، نعمة عظيمة كنا زلرومُت منها ىف السماء... : ىاروتينسى النائم كل شئ.. مهومو ومتاعبو بل ينسى الوجود كلو، حىت

أستغفراهلل العظيم، كيف نعد نسيانو )تدركه روعة( خالق الوجود. نسيانا لكل شئ عزوجل نعمة؟ لكن ما ذنىب؟ ىو الذي جعل النوم

51

جديدة، إنو احلقيقة لنعمة، أليس جيعلنا وجعل اليقظو بعده حياة ننسى اهلل لنستمتع بلذة ذكره من جديد؟

.(١۳: ٢٦٩١)باكثَت، Ha>ru>t : Ma> alladz-dzu hadza> an-nauma, ni’matun ‘azhi>matun

kunna> machru>mi>na minha> fis-sama>i...yansa an-na>imu kulla syaiin...humu>muhu wa mata>’ibuhu bal yansu al-wuju>du kullahu, chatta kha>liqal-wuju>di. (tudrikuhu raw’atan) astaghfirullahal-azhi >m, kaifa na’uddu nisya>nahu ‘azza wa jalla ni’matan? Lakin ma> dzanbi? Huwa alladzi ja’ala an-naumu nisya>na> likulli syaiin wa ja’ala al-yaqzhahu ba’dahu chaya>h jadi>dah, innahu al-chaqi>qatu lini’mati, alaysa yaj’alna> nansa Allah linastamti’a billadzatin dzikruhu min jadi>din? (Ba>katsi>r, 1962:43).

Harut : Nikmatnya tidur nyenyak seperti ini, nikmat Agung

yang tidak pernah dirasakan para malaikat dan bidadari

di langit...tidur memang bisa membuat lupa

segalanya...lupa akan resah dan lelahnya, lupa dengan

semua yang ada, bahkan melupakan Tuhan. (tiba-tiba

Harut tersadar kalau perkataannya ada yang salah,

dengan menyesal dia berujar) Astagfirullah al adzim,

bagaimana mungkin lupa kepada tuhan aku anggap

nikmat? Tetapi apa dosaku? Dia yang telah membuat

nikmat tidur hingga dapat melupakan segalanya.

Membuat bangun dari tidur sabagai suatu kehidupan

baru, tidur memang nikmat, bukankah melupakan

Tuhan ketika tertidur akan bisa membuat kita

merasakan nikmatnya mengingat tuhan setelah terjaga?

(Ba>katsi>r, 1962:43).

Berdasarkan kutipan di atas, Harut merepresentasikan tentang

visi manusia. Dia mengatakan kalimat kufur kemudian dia

menyadari bahwa kalimat yang diucapkannya itu salah. Tetapi

Harut memberikan argumen bahwa bukan dia lah yang salah,

namun Tuhan lah yang salah, karena telah menciptakan suatu

kenikmatan sehingga membuat umat manusia melupakan diri-Nya.

52

Tuhan menciptakan nikmat yang begitu melimpah di muka

bumi. Salah satunya adalah tidur yang dirasakan oleh manusia.

Tidur merupakan nikmat Tuhan yang diberikan kepada manusia

agar melepaskan penat setelah beraktifitas. Kaitannya dengan

nikmat Tuhan yang dikufurkan oleh manusia sudah ditetapkan oleh

Allah dalam Al-Qur‟an surah an-Nahl ayat 83.

(٨۳)النهل:

Ya’rifu>na ni’mata Allahi tsumma yunkiru> naha> wa aktsaruhum al-kafiru>n (An-Nahl:83).

Mereka mengakui nikmat Allah, tetapi kemudian

mengingkarinya, kebanyakan mereka mengingkarinya (Q.S. An-

Nahl:83).

Ayat di atas menunjukkan bahwa nikmat Allah banyak yang

mengingkarinya. Hal ini Harut termasuk orang yang sudah

mengakui nikmat Allah tetapi dia mengingkarinya. Visi manusia

telah direpresantisakan olehnya. Sebagaimana dia telah mengetahui

kebaikan, tetapi dia memilih untuk melakukan keburukan dengan

mengkufurkan nikmat yang telah diberikan Tuhan kepadanya.

Tidak hanya mengkufuri nikmat Tuhan, Harut juga mengajak

untuk berbuat maksiat. Dia menawarkan arak kepada Marut yang

pada saat itu ingin menemui Tamara. Harut berdalih, dengan

meminum arak dapat menambah keberanian dan kelancaran dalam

bicara. Dengan begitu dia lebih mudah untuk menaklukkan Tamara

53

dan memenuhi hasratnya. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kutipan

di bawah ini.

)يغيب فى مخدعه هنيهة ثم يعود حامال : جتربة جديدة عليك. ىاروت خذلك جرعة.فيفتحها ويجرع منها( قنينة صغيرة

ر.: إن صدق ظٌت فهذا مخ ماروت : نعم. ىاروت : من أين لك؟ اشًتيتها من السوق؟ ماروت : تذكار من عند الوصيفة. ىاروت : كأهنا سقتك اخلمر عندىا؟ ماروت : حىت انتشت. ماخطبك؟ أال تريد أن هتندم روحك؟ ىاروتأف. مرة ادلذاق وتلسع كالنار ىف )يأخذ القنينة فيجرع منها( : ماروت

احللق. : لكنها تورث القلب شجاعة واللسان طالقة. ىاروت أن يشر )يجرع ثانية محاوال: أنا واهلل ىف حاجة إىل ذلك. ماروت

.قنينة كلها(ال .(٩٢: ٢٦٩١)باكثَت،

Ha>ru>t : Tajribatun jadi>datun ‘alayka. (yaghi>bu fi>

makhda’ihi hani>hatan tsuma ya’u >du cha>milan qani>natan shaghi>ratan fa>yaftachha> wa yajra’u minha>) khudzlaka jar’atan.

Ma>ru>t : Inna shidqa zhanni> fahadza> khamrun. Ha>ru>t : Na’am. Ma>ru>t : Min aina laka? Isytaraitaha> min as-su>qi? Ha>ru>t : Tidzka>run min ‘inda al-washi>fah. Ma>ru>t : Kaannaha> saqatika al-khamru ‘indaha>? Ha>ru>t : Chatta intasyitu. Ma> khathbuka? Ala> turi>du anna

tahnadima ru>chaka? Ma>ru>t : (yakhudzu qani>nata fayajra’u minha>) uff. Marratu

al-midza>qi watalsa’u kanna >ri fil-chalqi. Ha>ru>t : Lakinnaha> tu>ratsu al-qalbu syaja>’atan wal-lisa>nu

thala>qatan.

54

Ma>ru>t : Ana> wallahi fi cha>jatin ila> dzalik. (yajra’u tsaniyatan mucha>wila>n an yasyraba al-qani>nata kullaha>).

(Ba>katsi>r, 1962:61).

Harut : Akan menjadi pengalaman baru untukmu ( Harut

bergegas menuju kamar tidurnya, kemudian keluar

dan membawa botol kecil, dibukanya dan diteguknya)

coba teguk ini.

Marut : Kalau tidak salah ini arak.

Harut : Benar.

Marut : Kau dapat dari mana? Beli di pasar?

Harut : Ingat, ini dari dayang istana.

Marut : Apakah dia memberimu minuman arak di

tempatnya?

Harut : Sampai mabuk. Apa pendapatmu? Kau tidak mau

membuat penampilanmu lebih menawan?

Marut : (Marut menerima botolnya dan langsung

menegaknya) Uff. Sekali teguk melesat seperti api di

tenggorokkan.

Harut : Arak itu akan membuat jiwamu lebih berani dan

lidahmu lebih lancar berbicara.

Marut : Wallahi, aku membutuhkan cairan itu. ( Marut

kembali meneguk arak itu dia ingin menghabiskan

semuanya) (Ba>katsi>r, 1962:61).

Berdasarkan kutipan tersebut dijelaskan bahwa arak dapat

menghilangkan kesadaran sehingga tubuh terasa seperti melayang

terbang. Hal ini yang dirasakan oleh Marut yang telah menenggak

arak terlalu banyak. Bukan hanya itu dia juga merasakan

kecanduan pada tegukan pertama.

Adanya arak ini secara tidak langsung menunjukkan identitas

masyarakat Babil. Bahwa pada saat itu kegandrungan masyarakat

Babil yang sering berpesta minum-minuman keras dan berlanjut

pada suasana mengumbar nafsu birahi mereka. Pada pesta-pesta

yang digelar semuanya terbuai, norma-norma ditanggalkan,

55

kebaikan dicampakkan dan dosa dijadikan mahkota. Semuanya

menjadi tidak jelas lagi mana yang nyata, mana yang maya,

semuanya telah bercampur dengan arak, musik dan birahi.

Dalam syariat Islam tentang khamr atau minuman keras telah

jelas hukumnya haram. Karena apabila barang itu diminum dapat

merusak akal. Sebagaimana hadits nabi tentang di haramkannya

meminum arak atau sesuatu yang memabukkan.

“ setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap yang

memabukkan adalah haram” (HR Muslim:3/1587) (alsofwah.or.id

di akses pada tanggal 28/6/2015 pukul 22.30).

Hadits di atas menegaskan setiap apa saja yang memabukkan

dan merusak akal hukumnya adalah haram. Sedikit atau banyak

apapun namanya, pada hakikatnya jenis minumannya satu dan

hukumnya telah diketahui.

Selain meminum minuman keras, Harut dan Marut

melakukan perbuatan zina. Mereka tidak dapat menahan syahwat

ketika melihat paras cantik dari ratu Ellat. Bahkan keduanya digilir

oleh sang ratu untuk melayaninya. Seperti kutipan di bawah ini,

ketika ratu Ellat menunjuk Marut untuk melayaninya lebih dahulu.

56

المناص يل من اختيار نظرة فاحصة( )تنظر إليهما : إيالتأحدكا...ىلم أنت يا ماروت... سيجىء دورك يا ىاروت فيما

بعد. .(٦۳: ٢٦٩١)باكثَت،

I<la>t : (Tanzhuru ilaihima> nazhratan fa>chishatan)

la>mana>sha li> min ikhtiya>ri achaduka>...haluma anta ya> Ma>ru>t... sayaji>u dawraka ya> Ha>ru>t fi>ma> ba’da.

(Ba>katsi>r, 1962: 93)].

Ellat : (Ratu Ellat menatap mereka berdua dengan cermat)

susah buatku untuk memilih salah satu di antara

kalian berdua...Marut, temani aku. Harut, giliranmu

setelah Marut (Ba>katsi>r, 1962:93).

Data teks tersebut telah menunjukkan Harut dan Marut telah

merepresentasikan visi manusia. Mereka telah memilih perbuatan

yang selalu mengikuti hawa nafsu mereka. Yang mana mereka

telah mengetahui resiko atas perbuatan itu. Fenomena seperti ini

menandakan bahwa siapa saja yang terjerumus ke dalam lembah

kemaksiatan maka tidak menutup kemungkinan akan melakukan

kemaksiatan-kemaksiatan lainnya.

b) Ratu Ellat dan Tamara

Tokoh lain yang merepresentasikan visi manusia adalah ratu

Ellat dan Tamara. Kedua tokoh ini merupakan tokoh dari orang

yang sama. Dalam naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t, ratu Ellat

menyamar menjadi seorang Tamara. Tamara adalah rakyat biasa

yang meminta keadilan kepada Harut dan Marut dalam kasus

57

sidang perceraian dia dengan suaminya. Ratu Ellat sendiri

merupakan pemimpin rakyat Babilonia.

Sebagai seorang ratu dia selalu mengutamakan penampilan

pada saat bertemu dengan rakyatnya. Tidak jarang ratu Ellat

mengenakan pakaian yang terbilang seksi karena mengumbar aurat

dan menunjukkan kemolekan tubuhnya. Hal ini yang membuat Ba‟l

suaminya gusar, karena keindahan tubuh istrinya dapat dinikmati

oleh lelaki lain. Sebagaimana yang tampak dalam kutipan di bawah

ini.

: كيف يبقى يل حبك، وجسدك هنب لعيون الناس؟ بعل: أي بأس يف ذلك؟ العيون لن تأكل من جسدي شيئا، فسيبقى إيالت

جسدك بل كلى وقفا عليك. .(٢٩: ٢٦٩١)باكثَت،

Ba’l : Kaifa yabqa> li> chubbaki, wa jasaduki nuhibbu

li’uyu>ni an-na>si? I<la>t : Ayyu baksi fi> dzalik? Al-‘uyu>nu lan taakula min

jasadi> syaian, fasayabqa> jasadaka bal kuli> waqafan alayka.

(Ba>katsi>r, 1962: 16).

Ba‟l : Bagaimana mungkin ada sisa cinta di hatimu

untukku jika tubuhmu menjadi rebutan mata semua

laki di Babilonia?

Ellat : Apa salahnya? Mata mereka tidak akan mampu

melumat habis tubuhku, duhai suamiku, tubuhku tetap

untukmu, bahkan semua yang ada padaku hanya

kupersembahkan untukmu (Ba>katsi>r, 1962:16).

58

Kutipan di atas menyatakan tentang perselisihan ratu Ellat

dengan suaminya raja Ba‟l. Karena Ba‟l takut ketika tubuh istrinya

dibuat rebutan oleh laki-laki lain kemudian cinta ratu Ellat

kepadanya akan luntur. Tetapi ratu Ellat menenanginya dengan

menjelaskan bahwa tidak ada lelaki lain yang dapat menggantikan

posisi Ba‟l sebagai suaminya.

Dalam syariat Islam perintah untuk menutup aurat bagi

seorang wanita telah ditetapkan oleh Allah. Sebagaimana yang

disebutkan dalam firman Allah.

wa qul lilmukmina>ti yaghdhudhna min absha>rihinna wa yakhfazhna furu>jahunna wa la> yubdi>na zi>natahunna ila> ma> zhahara minha> walyadhribna bikhumurihinna ‘ala> juyu>bihinna wa la> yubdi>na zi>natahunna illa> libu’u>latihinna auw aba>ihinna...(an-Nisa>:31). Katakanlah kepada wanita beriman, “hendaknya mereka

menundukkan pandangan mata dan menjaga kehormatan dan

tidak menampakkan perhiasannya, kecuali yang wajar tampak.

Juga hendaknya mereka menjulurkan kudung sampai menutup

leher dan dada dan tidak menonjolkan perhiasannya, kecuali

untuk suami dan ayah...(Q.S. An-Nisa:31).

Berdasarkan ayat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa

seorang perempuan boleh menampakan aurat hanya di hadapan

suami atau kepada seseorang yang masih berhubungan darah saja.

Selain itu semua, tidak diperbolehkan wanita mengumbar aurat

59

sedikitpun. Karena ditakutkan dengan terlihatnya aurat oleh lelaki

lain dapat memunculkan fitnah.

Tidak hanya mementingkan penampilan, ratu Ellat juga haus

akan kekuasaan. Sifatnya sebagai manusia yang ingin menguasai

segalanya muncul ketika dia mempunyai kekuatan yang besar.

Karena begitu serakahnya dia ingin menguasai apa yang ada di

langit dan bumi. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini.

: ذاك حُت كنا ال منلك القوة لقهر الشعوب. أما اليوم عندي ىذه إيالتعاصمة نها لفعن رلد بابل على العادلُت، وألجعر القوة الكربى، فأل

الدنيا كلها بل عاصمة الكون أمجع!لبُت :حذار ياإيالت. إنك بغرورك ىذا تغرضُت بابل للدمار، إذ تؤ ىرمس

عليها قوي األرض.: سأريك اليوم ياىرمس أنٍت كفيلة بقوي األرض كلها وبقوي إيالت

السماء معها، ولو بعضها ظهَتا لبعض. .(٢٢١: ٢٦٩١)باكثَت،

I<la>t : Dza>ka chi>na kunna> la> namliku al-quwwata liqahri

asy-syu’u>bi. Amma> al-yauma ‘indi> hadzihi al-quwwata al-kubra>, fala arfa’anna majidda Ba>bil ‘ala>l-‘a>lami>na, waliaj’alannaha> ‘a>shimata ad-dunya> kullaha> bal ‘a>shimatul-kauni ajma’u!

Hermes : Chadz-dza>run ya> I<la>t. Innaki bighuru>ruki hadza> taghradhi>na Ba>bil liddama>ri, idz tuallibi>na ‘alaiha> qawiyya al-ardhi.

I<la>t : Sauri>ka al-yauma ya> He}rmes} annani> kafi>latan biqawiyi al-ardhi kullaha> wa biqawiyi as-sama>i ma’aha>, walaw ba’dhuha> zhahi>ran liba’dhin (Ba>katsi>r, 1962: 117).

Ellat : Itu ketika kita tidak memiliki kekuatan yang cukup

untuk menguasai kerajaan lain. Tapi sekarang,

setelah aku memiliki kekuatan besar ini, aku akan

60

mengangkat kekuasaan Babilonia di atas semua ras

manusia yang ad di alam semesta ini. Aku akan

menjadikan Babilonia sebagai pusat dunia, bahkan

lebih dari itu, pusat semua ciptaan ini.

Hermes : Hati-hati Ellat. Keserakahan justru akan membawa

Babilonia pada kehancuran.

Ellat : Aku akan menunjukkan kepadamu Hermes, kalau

diriku mampu menguasai seluruh kekuatan yang ada

di bumi dan langit walaupun mereka saling

membantu (Ba>katsi>r, 1962:117).

Berdasarkan kutipan tersebut di atas dapat dikatakan semua

manusia akan lupa hakikatnya sebagai seorang manusia ketika dia

merasa telah memiliki segalanya. Hal itu ditunjukkan oleh ratu

Ellat yang telah memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar.

Sehingga Hermes yang merupakan penasihatnya pun sudah tidak di

dengar nasihatnya lagi. Padahal sebelum memiliki kekuatan yang

besar, ratu Ellat selalu mendengarkan apapun yang dikatakan oleh

Hermes. Sehingga dahulu sebelum itu semua terjadi, Ratu Ellat

dikenal dengan perempuan yang baik dan sopan.

Visi manusia telah direpresentasikan oleh ratu Ellat. Dia

memilih untuk melanggar nilai-nilai ketuhanan, yaitu sering

mengumbar aurat dan serakah. Ratu Ellat terbawa hawa nafsu

dengan memunculkan sifat-sifat syaitan yang cenderung membawa

kehancuran dalam dirinya.

c) Raja Ba’l

Tokoh lain yang merepresentasikan visi manusia adalah raja

Ba‟l. Dalam sejarah Ba‟l merupakan nama berhala orang Phunicia

61

(Hidayah, 2007: xxvii). Nama Ba‟l juga disebutkan dalam al-

Qur‟an pada surah as-Shaffat ayat 125 ketika Allah menyebutkan

kisah Nabi Musa, Harun, Ilyas, Luth dan Yunus.

:(٢١١)الصفت. Atad’u>na Ba’lan wa tadzaru>na achsanal-kha>liqi>n (as-Sha>ffat:125).

Apakah kamu menyembah patung Ba‟l dan meninggalkan Allah

tuhan terbaik dalam ciptaan-Nya? (Q.S. as-Sha>ffat:125).

Ba‟l adalah sebutan dewa-dewa penduduk asli tanah Kanaan,

terutama bagian Semitik Barat Laut, kota-kota di Levant dan Asia

kecil, serumpun ke Akkadia Belu. Para penyembah Ba‟l ditentang

oleh para Nabi Israel dalam perjanjian lama. Ciri-ciri khasnya

adalah menjamin kesuburan, karena membawa kesuburan itu

orang-orang Israel juga turut menyembahnya

(www.wikipedia.org/Ba‟al diakses tanggal 31/05/2015 pukul

19.00).

Berdasarkan naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t, Ba‟l merupakan

putra raja dari kerajaan Ariya, suami ratu Ellat. Dia seorang suami

yang sangat mencintai istrinya. Cintanya tergoyahkan saat dirayu

putri Uzza untuk berselingkuh padanya, meskipun niat awalnya

untuk bernegosiasi agar Uzza dan ratu Ellat menghentikan

persaingan sebagai ratu tercantik. Hal itu sebagaimana dilihat pada

kutipan di bawah ini.

62

أن يحل ذراعيها عنه في )تطوقه بذراعيها متهالكة عليه إلى: العزى ىل مهجيتك؟ما خطبك؟ رجعت إلطف(

: ال ينبغي أن يرانا أحد ىف ىذا الوضع. بعل : ماادلانع؟ ضلن اآلن ىف رللس شراب. العزى

: إن يل رجاء إليك يا عزى فهل تقبلُت؟ بعل ل، ماذا تريد؟: كل رجاء لك مقبو العزى

ماأكره.: كفى عن منافسة أختك وال تدفعيها إىل بعل .(۳٩: ٢٦٩١)باكثَت،

Uzza> : (Tathu>quhu bidzira’ayha> mutaha>likatan ‘alaihi ila>

an yuchilla dzira>’ai>ha> ‘anhu fi> luthfin) ma> khathbuka? Raja’ta ila> hamaji>tuka?

Ba’l : La> yanbaghi> anna yara>na> achadun fi> ha>dza> al-wadh’i.

Uzza> : Ma> alma>ni’u? nachnu ala<n fi> majlisi syira>bin. Ba’l : Inna li> raja>un ilaiki ya Uzza> fahal taqbali>na? Uzza> : Kullu raja>in laka maqbu>lun, ma>dza> turi>du? Ba’l : Kafa> ‘an muna>fasati ukhtika wa la> tadfa’i>ha> ila> ma>

akrahu. (Baktsi>r, 1962:36). Uzza : ( mereka saling berpelukan dengan erat, tiba-tiba

Ba‟l melepaskan pelukannya dengan lembut) ada

apa? Sikapmu kembali seperti rakyat jelata?

Ba‟l : Jangan sampai ada yang lihat kita begini.

Uzza : Apa urusan mereka? Sekarang kita lagi berada di

pesta.

Ba‟l : Aku mempunyai permohonan Uzza, apa kau

bersedia mengabulkannya?

Uzza : Semua permohonanmu akan aku kabulkan, apa

permintaanmu?

Ba‟l : Aku mohon kau jangan lagi bersaing dengan

kakakmu, jangan paksa dia melakukan apa yang tidak

aku suka (Ba>katsi>r, 1962:36).

Berdasarkan data tersebut di atas, ketika seseorang pria

berhadapan dengan wanita cantik dan diajak melakukan perzinahan

63

sulit baginya menolak. Hal itu seperti yang dialami Ba‟l yang tak

mampu menahan syahwat ketika seorang wanita mengajaknya

berciuman. Hal ini pula yang menunjukkan bahwa godaan terbesar

dalam lingkup rumah tangga adalah kemunculan wanita lain.

Syariat Islam menyatakan bahwa perselingkuhan adalah jalan

menuju perzinahan dan perbuatan ini sangat dilarang. Hal itu

sebagaimana tertulis dalam Al-Qur‟an yang menjelaskan larangan

untuk berzinah.

:(۳١)االسراء.

Wala> taqrabu> zina> innahu ka>na fa>chisyatan (al-Israa’:32).

Jangan kamu dekati zina, zina itu sungguh perbuatan keji (Qs. Al-

isra: 32).

Berdasarkan ayat di atas yang menyatakan bahwa

perselingkuhan menuju perbuatan zinah merupakan perbuatan keji.

Berdasarkan sisi sosialnya perselingkuhan dapat menyebabkan

kehancuran rumah tangga.

d) Raja-raja Terdahulu

Tokoh lain yang merepresantasikan visi manusia adalah raja-

raja Kerajaan Babilonia terdahulu. Mereka adalah raja Suwa‟ dan

raja Yaguts, yang memiliki keterikatan darah yaitu antara ayah dan

anak, dengan kata lain mereka adalah kakek dan ayah ratu Ellat.

64

raja Suwa dikenal sebagai raja yang selalu menebar peperangan

kepada kerajaan tetangga dan sering berbuat zalim. Raja Yaguts

dikenal dengan raja yang mencintai perdamaian.

إن مات جدك سواع فقد خلفو أبوك )يوجه الحديث للملكة( : ىرمسيغوث، وشتان بُت رجل احلرب ورجل السالم، شتان بُت من دييت

.(۳۳: ٢٦٩١)باكثَت، الناس وبُت حيِت الناس. Hermes : (Yuwajjihu al-chadi>tsa lilmalikati) inna ma>ta

jadduki Suwa’ faqad khalafahu abu>ki Yaguts, wa syatta>ni baina rajuli al-charbi wa rajuli sala>mi, syatta>ni baina man yumi>tu an-na>sa wa baina yuchyi> an-na>sa (Ba>katsi>r, 1962:24).

Hermes : (Dia justru berbicara kepada Ratu Ellat) Ketika

kakek paduka meninggal, dia digantikan ayahanda,

Yaguts. Keduanya sangat jauh berbeda, kakek ratu

orang yang suka menebarkan peperangan, sementara

ayahanda penebar kedamaian, ya dua laki-laki yang

jauh berbeda (Ba>katsi>r, 1962:24).

Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat perbedaan sifat

antara raja Suwa‟ dan raja Yaguts yang membedakan kondisi

kerajaan pada saat raja-raja tersebut masing-masing untuk

memimpin Babilonia. Raja Suwa‟ hanya mementingkan hawa

nafsu untuk menguasai seluruh wilayah yang ada. Raja Yaguts

memilih jalan untuk mentaati nilai-nilai ketuhanan, yaitu dengan

menebar kedamaian dan keamanan. Bukti dari kezaliman raja

Suwa‟ dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.

: ويلك منذا يستطيع أن ينكر أن سواع قد طغى وبغى وسفك الدماء، ىرمسوأباد أشلا بأكملها من جَتانو األبرياء ، مث دتادى ىف غيو فأرد أن يستغل

65

يغزوا لو أن لىت اكتشفها بعض علمائو، فأجربىم علىأسرار الطبيعة االفضاء وينقلوا إىل الكواكب والنجوم، حىت يعيث فسادا ىف السماء كا

عاث فسادا ىف األرض؟ (.١١: ٢٦٩١)باكثَت،

Hermes : Wailaki man dza> yastathi>’u ann yunkira anna Suwa>’

qad thagha> wa bagha> wasfaka ad-dima>i, wa aba>da ammama> bi akmaliha> min ji>ra>nihi al-abriya>a, tsumma tama>da> fi> ghayyihi fa arada an yastaghila asra>ra ath-thabi>ati allati> iktasyafaha> ba’dha ‘ulama>ihi, fa ajabarahum ‘ala> an yaghzu> lahu al-fidha>a wa yanqulu> ila> al-kawa>kibi wa an-nuju>mi chatta> ya‘i>tsa fasa>dan fis-sama> i ka> ‘atsa fasa>dan fil-ardhi?

(Ba>katsi>r, 1962:22).

Hermes : Celaka kau Manat, siapa yang bisa menyangkal kalau

Raja Suwa‟ adalah raja yang keji dan suka mengalirkan

darah, raja yang tega membinasakan semua rakyat

kerajaan tetangga yang tidak bersalah, kemudian dia

ingin mengacak-acak rahasia alam, dia memaksa para

ahli ilmu alam untuk memerangi angkasa, mendirikan

menara yang akan menembus ke langit hingga bisa

memanah matahari, dan mengirimkan pasukannya ke

planet-planet dan bintang-bintang, dan membuat

kerusakan di langit seperti kerusakan yang mereka buat

di muka bumi? (Ba>katsi>r, 1962:22).

Data di atas menunjukkan sifat manusiawi yang terdapat

dalam diri raja Suwa selalu dikedepankan, yaitu keserakan untuk

menguasai segalanya dan tidak akan puas akan sesuatu. Sedangkan

bukti dari nilai-nilai ketuhanan yang ditaati oleh raja Yaguts adalah

perdamaian dengan kerajaan tetangga sehingga terjadinya

pernikahan antara ratu Ellat dari Babilonia dengan Ba‟l yang

merupakan putra raja dari kerajaan Ariya.

66

Berdasarkan sejarah, Suwa‟ dan Yaguts merupakan berhala

yang disembah oleh Bani Rasib pada zaman Nabi Nuh.

Sebagaimana yang di tuliskan dalam ayat Al-Qur‟an di bawah ini.

(١۳:)نوح Wala> tadzarunna waddan wala> suwa>’an wala> yaguts (Nu>ch:23). Dan jangan tinggalka Wadd, Suwa‟, juga Yaguts (nama-nama

berhala) (Qs.Nuh : 23).

Suwa‟ merupakan berhala yang di adopsi oleh Bani Hudzail

yang dianggap sebagai tuhan perempuan. Adapun Yaguts, dia

merupakan berhala Bani Murad yang dianggap sebagai tuhan singa

(www.wikipedia.org/wiki/Berhala_(islam) di akses pada tanggal:

31/05/2015 pukul 19.00).

e) Pasukan Babilonia

Tokoh lain yang ada kaitannya dengan visi manusia adalah

para pasukan atau tentara Babilonia yang merepresentasikan visi

dunia. Sebagai pasukan, sudah selayaknya mereka tunduk atas

perintah-perintah yang yang diinginkan dari pemimpin mereka,

sebagaimana kutipan di bawah ini.

: كال يا مواليت ليسوا عصاة فإهنم لطوع أمرك، ولكنها سلاطرة أوذلم رلهولة العاقبة مل يسبق ألحد أن جرهبا قبلهم، فهم خيافون.

: وجهيهم يامواليت إىل أي رلهل يف األرض، فلن يًتددوا يف ثانيهم غابات الوحوشطاعتك ولو اقتحموا

(.٢٦٩١:٢٢٨)باكثَت,

67

Awaluhum : Kula> ya> maula>ti> laisu> ‘asha>tan fainnahum

luthu>’i amruki, walakinnaha> mukha>thiratun majhu>latin al-‘a>qibati lam yasbuq liachad an jarabaha qablahum, fahum yakha>fu>na.

Tsaniyahum : Wajhi>him ya> maula>ti. Ila> ayyi majhulin fil-ardhi, falan yataraddadu> fi tha>’atik walau iqtachamu> gha>ba>ta al-wuchu>syi (Baktsi>r, 1962:118).

Pengawal I : Mereka tidak membangkang paduka. Mereka

adalah pasukan-pasukan yang taat kepada

perintah paduka, tapi mereka khawatir karena

selama ini belum ada yang pernah melakukan

perjalanan ke planet lain. Mereka merasa

takut.

Pengawal II : Yang Mulia, mereka tidak akan pernah

mundur jika yang mereka hadapi adalah

pasukan bumi. Mereka tidak akan gentar

untuk mentaati perinta paduka jika mereka

harus menapaki bahaya sekalipun (Ba>katsi>r,

1962:118).

Berdasarkan kutipan tersebut di atas, pasukan Babilonia

mampu melakukan apapun yang diperintahkan oleh pemimpinnya.

Bahkan mereka siap untuk merelakan nyawa mereka demi

tercapainya tujuan tersebut. Kepatuhan akan perintah pemimpin

yang direpresentasikan oleh pasukan Babilonia merupakan wujud

dari visi manusia. Karena mereka tidak memikirkan yang dilakukan

pemimpin mereka itu baik atau buruk.

f) Rakyat Babilonia

Tokoh lainnya yang merepresentasikan visi manusia adalah

rakyat Babilonia. Rakyat Babilonia dikenal sebagai rakyat yang

memuja kecantikan. Mereka akan bersorai-sorai ketika melihat

68

perempuan cantik yang berjalan di sekitar perkampungan mereka

(Ba>katsi>r, 1962:42). Rakyat akan memilih pemimpin mereka yang

lebih cantik dari keturunan raja sebelumnya yang kecantikannya itu

melebihi kecantikan wanita di kalangan masyarakat biasa.

Uraian keseluruhan visi strtuktur teks naskah drama ‚Ha>ru>t wa Ma>ru>t‛

karya „Ali Ahmad Baktsir yang terdiri atas tiga visi dapat disimpulkan sebagai

berikut. Pertama, visi Tuhan (vision of God) meliputi Hermes mengemban visi

ketauhidan dan ketaatan kepada ajaran agama, Uzrayail mengemban visi

ketaqwaan dan mengingatkan bahwasannya balasan Allah amatlah pedih, Venus

mengemban visi menyiratkan keindahan dan kecantikan.

Kedua, visi dunia (vision of world) direpresentasikan oleh tokoh-tokoh

dan dunia sekitarnya meliputi Babilonia mengemban visi kemegahan, Manat

mengemban visi kerusakan dengan cara menghasut para pemimpin untuk berbuat

fasik serta mengemban visi kelicikan untuk menduduki suatu jabatan, Uzza

mengemban visi kesombongan, Ya‟uq mengemban visi keterpurukan ahklak.

Ketiga, visi manusia (vision of man) direpresentasikan oleh tokoh-

tokoh yang meliputi Harut dan Marut mengemban visi kecendrungan terhadap

hawa nafsu, Ratu Ellat dan Tamara mengemban visi penyimpangan terhadap

agama, Raja Ba‟l mengemban visi kekeliruan cara mewujudkan perdamaian,

raja-raja terdahulu mengemban visi yang berbeda-beda Suwa‟ dengan visi

keserakahan sedangkan Yaguts dengan visi perdamaian, pasukan Babilonia

mengemban visi kepatuhan terhadap pemimpin tanpa melihat baik atau buruk

69

tujuannya, rakyat Babilonia mengemban visi kecendrungan terhadap

kecantikan.

Bagan 1. Struktur Goldmann berdasarkan 3(tiga) visinya

Struktur Teks

Goldmann

Representator Fakta Literer

1. Visi Tuhan (vision

of God)

a) Hermes Hal: 19, 21-22

b) Uzrayail Hal: 12, 114

c) Venus Hal: 125

2. Visi Dunia (vision

of world)

a) Babilonia Hal: 4

b) Manat Hal: 39, 29, 124

c) Uzza Hal: 20

d) Ya’uq Hal: 42

3. Visi Manusia

(vision of man)

a) Harut dan Marut Hal: 43, 61-62, 93

b) Ratu Ellat dan

Tamara Hal: 16, 117

c) Raja Ba’l Hal: 36

d) Raja-raja

Terdahulu Hal: 22, 24

e) Pasukan Babionia Hal: 118

f) Rakyat Babilonia Hal: 20

70

B. PANDANGAN DUNIA

Pandangan dunia yang bagi Goldmann selalu terbayang dalam karya sastra

agung adalah abstraksi (bukan fakta empiris yang memiliki eksistensi objektif).

Abstraksi itu akan mencapai bentuk yang konkrit dalam sastra. Oleh karena

pandangan dunia itu suatu bentuk kesadaran kolektif yang mewakili identitas

kolektifnya, maka dia secara sahih dapat mewakili kelas sosialnya (Cahyaningsih,

2005:18).

Goldmann beranggapan bahwa manusia (individu) tidak mungkin

mempunyai pandangan dunianya (world view) sendiri (Junus dalam

Cahyaningsih, 2005:18)). Goldmann mencoba mendapatkan pandangan dunia

pengarangnya. Penulis itu sendiri bukanlah seorang individu yang berdiri sendiri.

Ia adalah bagian dari suatu „kelompok sosial‟, sehingga pandangannya tadi adalah

juga pandangan kelompok sosial, transindividual subject.

1. Fakta Kemanusiaan (Human Facts)

Fakta kemanusiaan adalah segala aktivitas atau perilaku manusia baik

yang verbal maupun yang fisik, yang berusaha dipahami oleh ilmu

pengetahuan. Fakta itu dapat berwujud aktivitas sosial tertentu seperti

sumbangan bencana alam, aktivitas politik tertentu seperti pemilu, maupun

kreasi kultural seperti filsafat, seni rupa, seni musik, seni patung, dan seni

sastra.

Fakta kemanusiaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fakta

individual dan fakta sosial. Fakta yang kedua mempunyai peranan dalam

sejarah, sedangkan fakta yang pertama tidak memiliki hal itu. Fakta yang

71

pertama hanya merupakan hasil dari perilaku libidinal seperti mimpi,

tingkah laku orang gila, dan sebagainya sedangkan fakta yang kedua

mempunyai dampak dalam hubungan sosial, ekonomi, maupun politik

antar-anggota masyarakat.

Pembahasan yang akan diangkat dalam tulisan ini mengenai fakta

kemanusiaan (Human Facts) adalah fakta sosial-historis yang bersangkutan

dengan naskah Ha>ru>t wa Ma>ru>t karya Ali> Achmad Ba>katsi>r serta fakta

leterernya yang terdapat dalam naskah tersebut.

a) Fakta Sosial-Historis

Fakta sosial-historis adalah suatu kejadian sosial yang terjadi dalam

masa lampau atau membahas tentang sejarah. Dalam hal ini pembahasan

yang diangkat mengenai hal tersebut adalah tentang kejayaan kerajaan

Babilonia serta kehancuran Kerajaan Babilonia.

1. Kejayaan Kerajaan Babilonia

Nama Babilonia berasal dari versi Bahasa Yunani dalam

versi sebutan asli bahasa Akkadia yang lebih awal. Orang-orang

Akkadia menguraikannya dengan cara mengartikannya sebagai

Bab-Ilu yang artinya Gerbang Dewa. Genesis menyatakan kata itu

berasal dari sebuah akar bahasa Ibrani, Balal yang artinya

bercampur aduk, mengacu pada percampuran bahas yang

karenanya keangkuhan para pembangun menara Babel dihukum

(Kriwaczek, 2013:299).

72

Letak geografis Babilonia sangat strategis, dekat dengan

pusat dataran Mesopotamia, dekat dengan area yang paling

menyempit diantara Sungai Eufrat dan Tigris, jika digambarkan

pada peta sekarang kira-kira 500 kilometer dari daerah kepala

Teluk (Kriwaczek, 2013:299).

Kerajaan Babilonia dikenal sebagai kerajaan yang paling

megah di dataran Mesopotamia. Kerajaan ini memiliki dua masa

kejayaan, yaitu Babilonia kuno dan Neo-Babilonia. Babilonia kuno

muncul ketika bangsa Akkad punah atau setelah kekaisaran

Akkadia runtuh. Babilonia kuno dibangun oleh bangsa Amori di

bawah pimpinan Sumuabum (Aizid, 2014:63).

Pada masa Kerajaan Babilonia kuno raja yang paling terkenal

adalah Hammurabi (1750 SM), yang dikenal karena hukumnya,

yakni hukum Hammurabi. Ketika pemerintahan Hammurabi,

kekuasaan Babilonia terbentang dari teluk Persia sampai seberang

wilayah Turki sekarang, dan dari pegunungan Zagrosdi timur

sampai Sungai Khabur di Syria.

Peradaban Babilonia Kuno disebut juga peradaban Amoria.

Bangsa Amoria termasuk rumpun Semit. Bangsa ini mulai

berpengaruh di kawasan Mesopotamia sekitar tahun 2000 SM.

Setelah menaklukan Sumeria, Akkadia, dan Assyria, bangsa ini

mendirikan kota-kota sekaligus mengembanngkan peradaban di

kawasan Mesopotamia. Peradaban Babilonia kuno dapat dikatakan

73

melanjutkan peradaban yang sebelumnya hidup di Mesopotamia,

sistem pemerintahan, sistem tulisan, dan tata kota tidak jauh

berbeda dengan peradaban sebelumnya. Namun, ada dua hal yang

menjadi ciri khas peradaban Babilonia kuno, yakni Codex

Hammurabi dan sistem kepercayaan (Aizid, 2014:64).

Codex Hammurabi merupakan peraturan atas perbuatan

kriminal tertentu serta ganjarannya. Isi dari codex Hammurabi

terdiri dari 282 hukum yang diukir dalam potongan batu dengan

tulisan cuneiform. Inti dari codex Hammurabi itu sendiri dikenal

dengan istilah eye for eye atau suatu perbuatan dibalas dengan

setimpal sesuai perbuatan itu. Mengenai sistem kepercayaan bangsa

Babionia tidak jauh berbeda dengan sistem kepercayaan bangsa

Sumeria. Mereka percaya bahwa beragam peristiwa alam dan nasib

manusia telah digariskan oleh para dewi. Oleh karena itu,

kepercayaan bangsa Babilonia adalah politeisme. Meskipun

demikian, kepercayaan bangsa Babilonia memiliki kekhasan

tersendiri. Kepercayaan itu merupakan paduan pengamatan ilmiah

terhadap alam semesta serta cuaca, tata cara pemujaan dewa-dewi

yang dianggap pelindung dan sihir. Kepercayaan itu menjadi batu

loncatan bangsa Babilonia untuk mengenal astrologi.

Kerajaan babilonia kuno runtuh karena serangan dari bangsa

Hitti (Hiitie). Selanjutnya Mesopotamia diduduki dan diperintah

oleh bangsa Kassi (Kassite). Tetapi kemudian bangsa Assyria

74

menyerang dan memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa

tersebut, dan menguasai daerah Mesopotamia. Raja-raja yang

berkuasa di kerajaan Assyria diantaranya Raja Sargon II, Raja

Sennacherib, dan Raja Assurbanipal. Lambat laun, kerajaan

Assyria semakin lemah. Hal ini diketahui oleh bangsa Chaldea

yang berkembang di daerah Mesopotamia selatan (bekas kerajaan

Babilonia Kuno). Bangsa ini menyerang bangsa Assyria. Pada

tahun 612SM, ibu kota Nineveh berhasil dikuasai sehingga

mengakibatkan runtuhnya kerajaan Assyria (Aizid, 2014:69).

Kerajaan Neo-Babilonia atau Babilonia baru juga dikenal

dengan Era Chaldea atau Era Kasdim. Setelah berhasil menguasai

Mesopotamia dari kerajaan Assyria, bangsa Chaldea yang di bawah

kepemimpinian Raja Nabopalassar mulai membangun kerajaan

Babilonia. Kerajaan Neo-Babilonia terletak di tepi Sungai Eufrat,

dengan ibu kota Babilonia. Raja Nabopalassar kemudian digantikan

oleh anaknya yang bernama Raja Nebuchadnezzar. Raja

Nebuchadnezzar memimpin selama 43 tahun.

Istilah Neo-Babilonia atau Kasdim berarti Babilonia yang

berada di bawah kekuasaan Dinasti Kasdim atau dinasti ke-11,

yang dimulai sejak Revolusi Nabopalassar pada tahun 626 SM

hingga invasi Koresh Agung pada tahun 539 SM, dengan penguasa

terkenal di antaranya adalah Nebuchadnezzar II (Aizid, 2014:70).

Selama kepemimpinan Raja Nebuchadnezzar, kerajaan Neo-

75

Babilonia mengalami masa kejayaan. Keberhasilan yang diraih

oleh Raja Nebuchadnezzar adalah sebagai berikut.

a. Berhasil meruntuhkan Kerajaan Yerusalem yang dikuasai

oleh Bangsa Yahudi, yang terletak di tanah Kan‟an dengan

ditandai hancurnya bait Allah (rumah Allah) yang di bangun

Raja Solomo (Nabi Sulaiman a.s.).

b. Berhasil menguasai kota besar di sekitar Kota Yerusalem,

yaitu Damaskus.

c. Membuat jalan dan jembatan untuk memperlancar hubungan

dan lalu lintas antarkota.

d. Membangun Taman Gantung Babel dan Menara Babel.

e. Membagi khatulistiwa yang mengelilingi bumi menjadi 360°.

Pada masa Neo-Babilonia, banyak tanah yang dibuka untuk

diolah. Kedamaian dan kekuasaan kekaisaran membuat tersedianya

sumber daya untuk memperluas irigasi dan membangun sistem

kanal. Daerah pedesaan Babilonia didominasi oleh perkebunan-

perkebunan besar, yang diberikan kepada pejabat pemerintah

sebagai bentuk pembayaran. Perkebunan-perkebunan ini biasanya

dikelola melalui pengusaha lokal, yang mengambil sebagian

keuntungan. Penduduk desa ikut serta dalam perkebunan tersebut

dengan menjadi buruh dan penyewa tanah.

Kota-kota di Babilonia memperoleh hak otonomi dan hak

istimewa dari raja-raja. Pusat kota terletak di kuil. Tiap kota

76

memiliki pengadilan sendiri, dan kasus hukum sering kali

diputuskan dalam majlis. Kuil mendominasi struktur sosial. Status

sosial dan hak politik seseorang ditentukan berdasarkan pada posisi

mereka terkait dengan hierarki keagamaan. Para pekerja, misalnya

pengrajin, memperoleh status yang tinggi. Selain itu, terdapat pula

serikat pekerja untuk memberi para pekerja daya tawar kolektif

(Aizid, 2014:72).

2. Kehancuran Babilonia

Pada saat milenia pertama Babilonia atau Babilonia Kuno.

Terdapat lima orang raja yang menggantikan Hammurabi setelah

peninggalannya (Kriwaczek, 2013:358). Masing-masing berkuasa

lebih dari 20 tahun. Meskipun Babilonia Kuno bertahan lebih dari

dinasti ketiga Uruk, para penerus raja agung itu melihat daerah

yang dipimpinnya dari ibu kota menyempit. Pemberontakan-

pemberontakan serius berkobar selama pemerintahan anak

lelakinya, meskipun secara militer berhasil mengalahkan mereka di

medan perang, ia tidak dapat mencegah kota-kota penting, seperti

Nippur, untuk melepaskan diri dari kekuasaannya. Orang-orang

baru dengan bahasa baru, Hurrian, yang berasal dari Kaukasus dan

Kassite, dari pegunungan Zagros memasuki dan menduduki daerah

Mesopotamia untuk mereka sendiri.

Ketika pemerintahan gagal, jantung Mesopotamia kacau

balau. Hubungan transportasi terputus, dan birokasi rusak,

77

kehidupan kota menjadi tidak nyaman. Uruk ditinggalkan

pendukungnya, kependetaan Uruk bermigrasi. Orang-orang pergi

kepedesaan lagi, penduduk kota menyusut hingga mencapai titik

yang paling sedikit dalam seribu tahun.

Kerajaan Hittit dari pusat Anatolia, ditinggali orang-orang

yang berbicara bahasa Indo-Eropa, mereka mengirim kekuatan ke

selatan ke lembah Eufrat dalam sebuah razzia yang luas. Mereka

menyerang tentara Babbilonia dan mengakhiri dinasti termasyhur

itu. Orang-orang Hitties tidak berniat menguasai sebuah daerah

yang sangat jauh dari perkampungan mereka. Mereka mengisi

kekosongan kekuasaan dengan penguasa baru, yaitu imigran yang

baru datang dari timur, Kassite, yang berkuasa selama lebih dari

400 tahun.

Dengan periode yang panjang mereka tidak meninggalkan

seni peradaban. Sebaliknya, mereka membuat kemajuan dengan

menyusun kesusastraan pada tahu-tahun awal, mengumpulkan

terjemahan resmi dari bahasa Sumeria ke bahasa Akkadia-bukan

Kassita-dan memberikan analisis dan komentar baru. Kesenian

kecil seperti segel dan pembuatan mendapat sentuhan

kesempurnaan baru. Namun, Babilonia Kassite tetap masyarakat

yang sangat kuno, seolah bangsa yang baru berkuasa itu merasakan

kewajiban terbesarnya untuk melindungi apa yang telah mereka

78

temukan di tempat itu ketika mereka tiba, dan memastikan untuk

melestarikannya (Kriwazcek, 2013:359).

Untuk setengah milenium berikutnya, sumber inovasi dan

perusahaan ditemukan jauh di sebelah utara dari tanah Babilonia

yang sangat panas, di tanah subur kampung halaman Assyria, yang

akan mempertahankan tradisi peradaban Mesopotamia yaitu

dengan pertempuran yang hebat.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kerajaan Assyria

mengambil alih kekuasaan daerah Mesopotamia. Setelah

memimpin cukup lama, kerajaan Assyria akhirnya runtuh. Bermula

pada masa kampanye Kaisar Sargon II Assyria. Seorang pangeran

Kasdim dan pemimpin klen Beit Yakin, bernama Marduk-Alpa-

Iddina, telah berhasil menduduki takhta Babilonia selama sepuluh

tahun, setelah melawan usaha raja Assyria untuk mengusirnya.

Akhirnya, Sargon berhasil mengusir dan mengucilkannya di Elam,

lalu menyatakan diri sebagai Raja Babilonia (Kriwaczek,

2013:447).

Akan tetapi, setelah Sargon tewas di pertempuran, Marduk-

Alpa-Iddina segera kembali. Anak laki-laki Sargon, Sennacherib

memimpin pasukannya melawan musuh yang kembali.

Sennacherib dibunuh dalam sebuah perebutan istana. Anak laki-

lakinya Esarhaddon mengambil kendali, raja baru itu mengizinkan

orang-orang yang terusir untuk pulang, memerintahkan restorasi

79

pada patung-patung dewa di kuil-kuil mereka. Dia mencoba

menstabilkan hubungan antar Assyria dan Babilonia dengan

menunjuk anak laki-laki yang lebih muda, Ashurbanipal, sebagai

penggantinya menduduki tahta Assyria, dan anak laki-laki lain,

Shamash-Shumu-Ukin sebagai raja Babilonia.

Solusi yang direncanakannya ini gagal. Tidak lama setelah

kematian Esarhaddon sebuah perang saudara yang sengit pecah

antara kedua bersaudara itu. Peperangan itu berakhir ketika

Ashurbanipal mengepung Babilonia, menerjang gerbang, dan

melepaskan tentaranya menyerbu rakyat yang berada di dalam.

Shamas-Shumu-Ukin dalam istana yang terbakar.

Di sini Ashurbanipal membuat kesalahan politis yang parah.

Hal tersebut membuat Elam bersekutu dengan kerajaan Babilonia

untuk melawan Ashurbanipal. Ashurbanipal pun melawan dengan

menyerang Susa, ibu kota Elam. Akibat kejadian ini Susa porak-

poranda, barang berharga istana dirampas, kuil-kuil di hancurkan.

Hal ini merupakan kemenangan yang taktis tetapi sebuah

kekacauan strategis. Dalam menghancurkan Elam, Ashurbanipal

telah memindahkan tidak hanya sebuah penghalang yang

melindungi Mesopotamia terhadap serangan dari timur jauh, tapi

juga kekuatan yang telah lama mencegah masuknya orang-orang

baru dari kendali yang membangun di dataran Iran. Dengan sikap

rendah hati Elam, orang-orang Asia tengah yang semi nomaden

80

kini dapat mengambil alih. Mereka adalah bangsa Media dan

Persia, orang-orang berbahasa Indo-Eropa, yang telah menekan

Iran di seluruh jalan melewati pegunungan utara, dengan cepat

membangun diri mereka sendiri sebagai bangsa kuat dari dataran

tinggi Iran.

Bangsa Media datang untuk menantang kekuatan Assyria.

Kekuatan Media memukul pertahanan Assyria, didukung oleh raja

Babionia yang dengan cerdas tiba di medan perang terlambat untuk

ikut bertempur, membuat Ashur mendadak berakhir dengan tidak

terduga dan penuh kekerasan (Kriwaczek, 2013:450).

Setelah menyelesaikan peperangan yang berakhir beberapa

tahun, provinsi-provinsi Assyria dibagi-bagi di antara pemenang.

Media menguasai Anatolia dan timur laut, Babilonia memerintah

seluruh wilayah Bulan Sabit Subur dan setengah dari bagian utara

Arabia. Pada kenyataannya, Babilonia yang dipimpin raja barunya,

seorang syeikh dari Kasdim yang menggunakan Akkadia Nabu-

Apla-Usur (Nabopolassar), telah mengambil alih kekaisaran

pesaing lamanya. Yang disebut oleh Assyriologi sebagai Babilonia

baru telah lahir.

Pada masa penguasa kedua dinasti Kasdim, anak laki-laki

Nabopalassar, Nabu-Kudurri-Usur, dalam alkitab dikenal sebagai

Nebukhadnezzar, mengambil alih negara kecil Yudea menjadi

wilayah Babilonia. Kuil Yerussalem dihancurkan, Raja Zadekiah

81

dibutakan, pewarisnya dihukum mati, seluruh kelas penguasa

dikucilkan ke ibu kota kekaisaran dan dalam sebuah gerakan

menyapu dari reformasi agraria yang merakyat, tanah-tanah mereka

diberikan kepada rakyat jelata.

Babilonia dengan sejarah sepanjang lebih dari 1.000 tahun,

penduduk perkotaan dasar, terpusat pada tanah Akkadia,

diwariskan pada para pendiri peradaban Sumeria, kini kembali

menjadi pusat dari dunia. Nebukhadnezzar menandai peningkatan

status kota dengan meningkatkannya ke puncak tertinggi. Dia

membuat yang paling besar, paling hebat, dan bagi beberapa

pandangan, menjadi kota yang paling glamor atau megah yang

pernah dilihat dunia (Kriwaczek, 2013:457).

Kemerdekaan Mesopotamia menyelamatkan Nebukhadnezzar

kurang dari seperempat abad. Setelah dia meninggal secara alami

setelah memerintah selama 43 tahun, dia digantikan seorang anak

laki-laki, yang mengambil gelar Amel Marduk (laki-laki dari

Marduk)-Merodach di Alkitab. Dua tahun membuat kebijakan yang

diperdebatkan mengakibatkan pembunuhan atas dirinya dan

dihantikan oleh Nergal Sharu-Ussur, disebut orang-orang Yunani

sebagai Neriglissar. Setelah kematiannya, anak laki-lakinya

mewarisi kekuasaan kekaisaran. Akan tetapi, dia segera

disingkirkan-terbunuh di istananya pada peristiwa penggulingan

kekuasaan lagi. Sebuah dokumen dikenal sebagai Dynastic

82

Prophecy [Ramalan Dinasti] menjelaskan bahwa dia tidak mampu

menjalankan kewenangan karena masih muda dan belum belajar

bagaimana harus bersikap. Siapa pembunuhnya tidak jelas.

Persekongkolan itu mendudukan di atas tahta Nabu-na‟id (Nabu

yang terpuji), Nabonidus untuk orang-orang Yunani, yang pada

saat itu berusia paruh baya. Dia dibantu anak laki-lakinya yang

ambisius Bel-Sharu-Usur atau Belshazzar.

Orang-orang Media, yang mengakibatkan jatuhnya Assyria,

dinyatakan sebagai penguasa daratan Iran oleh orang-orang Persia

di bawah pimpinan Cyrus, yang merupakan menantu raja Media.

Cyrus kemudian mengalihkan perhatiannya ke Barat. Pada 539 SM,

setelah kampanye singkat yang menjatuhkan kota demi kota di

bawah kekuatan Persia, Babilonia akhirnya dikuasai (Kriwaczek,

2013:472).

Bangsa Babilonia takluk karena mereka terperangkap di

daerahnya sendiri. Berawal dari mengizinkan bangsa Persia masuk

ke dalam wilayah mereka tanpa memikirkan bahaya yang akan

terjadi. Orang-orang Persia datang dan langsung mengambil alih

kota. Selain itu ada pengkhianat di dalam kubu Babilonia. Jendral

Gobryas, mantan gubernur Babilonia di provinsi Gutium, beralih

menjadi kepala komandan pasukan Cyrus, Persia. Dengan liar dan

ambisinya dia mewujudkan mimpi menguasai kota terbesar di

bumi. Tetapi hal itu tidak diketahui oleh penduduk sekitar. Karena

83

yang dipakai oleh Cyrus bukanlah perang yang menumpahkan

darah, tetapi Cyrus menggunakan perang psikologi.

b) Fakta Literer Naskah Drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t

Fakta sosial literer adalah realitas yang tertulis pada teks, yang

bersangkutan dengan kehidupan sosial yang terdapat dalam teks tersebut.

Dalam hal ini pembahasan yang angkat di angkat adalah kejayaan

Babilonia dan kehancurannya dalam naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t

karya Ali> Achmad Ba>katsi>r.

1. Kejayaan Babilonia

Babilonia dalam teks Ha>ru>t wa Ma>ru>t memiliki istana yang

megah. Babilonia memang dikenal memiliki istana yang indah dan

megah. Hal itu yang ingin di angkat oleh Ba>katsi>r dengan

menceritakannya dalam teks Ha>ru>t wa Ma>ru>t tanpa mengubah

sejarahnya. Keindahan istana Babilonia dalam teks Ha>ru>t wa Ma>ru>t

dimunculkan pada saat prolog untuk membawa menginformasikan

dan membawa pembaca bisa terbawa kemegahan istana tersebut.

ملعقى ضلعُت رواق ضخم ىف القصر ادللكى بابل. يظهر على يسار ادلسرحمن أضالع الرواق ادلربع الذي حييط حبجرات القصر وىي مغلقة الترى غَت أبواهبا ادلفضية إىل الرواق. اجلانب األدين من الرواق يؤدى إىل داخل القصر، واجلانب األيسر يؤدى إىل اخلارج، أما الضلع الرأسى فيؤدى إىل حديقة القصر

(.١: ٢٦٩١)باكثَت،

Ruwa>qun dhakhmun fi>l-qashri al-maliki> Ba>bil. Yuzhharu ‘ala> yasa>ril-masrachi mala’iqi> dhal’i >na min adhla>’i ar-ruwa>qil-marbai’ alladzi> yuchi>thu bichujra>ti al-qashri wa hiya

84

mughlaqatun la> tara> ghaira abwa>biha> mufdhiyyati ila> ar-ruwa>qi. Al-ja>nibul-aimanu min ar-ruwa>qi yuaddi> ila> da>khili al-qashri, wal-ja>nibul-aisaru yuaddi> ila> al-kha>riji, amma> adh-dhal‘i a’r-rasi> fayuaddi> ila> chadi>qatil-qashri (Ba>katsi>r, 1962:4).

Di depan istana Babilonia berdiri tenda-tenda besar. Tenda

utama terletak di tengah dan dikelilingi oleh tenda-tenda kecil,

seluruh sisinya tertutup hingga yang nampak hanya pintu-

pintunya yang menghadap keempat penjuru mata angin. Pintu

sebelah kanan dihubungkan oleh koridor menuju istana,

sedangkan pintu bagian kiri berhadapan dengan halaman istana,

dan tepat di depan pintu depan terdapat jalan dari batu pualam

yang ditata rapi menuju ke arah taman (Ba>katsi>r, 1962:4).

Berdasarkan kutipan teks di atas menunjukkan Babilonia

berada pada masa kejayaannya sehingga memiliki istana yang

megah. Kemegahan istana Babilonia diungkapkan secara detil oleh

Baktsir. Dimulai dari depan istana yang terdapat tenda-tenda yang

disusun sehingga memuncukan kesan yang megah. Tidak hanya itu

arsitekturnya juga di rancang dengan indah untuk melengkapi

kemegahan dan keindahan istana tersebut.

Kerajaan Babilonia memiliki raja-raja yang terkenal yaitu

Suwa‟ dan Yaguts sebelum mereka digantikan oleh ratu Ellat. Raja

Suwa merupakan kakek dari ratu Ellat. Dia dikenal raja yang ingin

selalu menguasai semua wilayah dengan peperangan. Pada

masanya sering terjadi peperangan dengan alasan untuk perluasan

wilayah. Sehingga Babilonia menguasai sepertiga dari dataran

Mesopotamia. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari teks kutipan di

bawah ini.

85

: ويلك منذا يستطيع أن ينكر أن سواع قد طغى وبغى وسفك الدماء، ىرمسوأباد أشلا بأكملها من جَتانو األبرياء ، مث دتادى ىف غيو فأرد أن يستغل

يغزوا لو أن علىأسرار الطبيعة الىت اكتشفها بعض علمائو، فأجربىم الفضاء وينقلوا إىل الكواكب والنجوم، حىت يعيث فسادا ىف السماء كا

عاث فسادا ىف األرض؟ العادلُت.بابل وجيعلها سيدة يرفع رلد د أن ا: إمنا أر مناة

(.١٢: ٢٦٩١)باكثَت، Hermes : Wailaki man dza> yastathi>’u ann yunkira anna Suwa>’

qad thagha> wa bagha> wasfaka ad-dima>i, wa aba>da ammama> bi akmaliha> min ji>ra>nihi al-abriya>a, tsumma tama>da> fi> ghayyihi fa arada an yastaghila asra>ra ath-thabi>ati allati> iktasyafaha> ba’dha ‘ulama>ihi, fa ajabarahum ‘ala> an yaghzu> lahu al-fidha>a wa yanqulu> ila> al-kawa>kibi wa an-nuju>mi chatta> ya‘i>tsa fasa>dan fis-sama> i ka> ‘atsa fasa>dan fil-ardhi?

Mana>t : Innama> ara>da anna yarfa’a majidda Ba>bil wayaj’alaha> sayidata al-‘a>lami>na.

(Ba>katsi>r, 1962:21). Hermes : Celaka kau Manat, siapa yang bisa menyangkal kalau

Raja Suwa‟ adalah raja yang keji dan suka mengalirkan

darah, raja yang tega membinasakan semua rakyat

kerajaan tetangga yang tidak bersalah, kemudian dia

ingin mengacak-acak rahasia alam, dia memaksa para

ahli ilmu alam untuk memerangi angkasa, mendirikan

menara yang akan menembus ke langit hingga bisa

memanah matahari, dan mengirimkan pasukannya ke

planet-planet dan bintang-bintang, dan membuat

kerusakan di langit seperti kerusakan yang mereka buat

di muka bumi?

Manat : Raja Suwa‟ hanya ingin mengangkat martabat

Babilonia dan menjadikannya penguasa alam (Ba>katsi>r,

1962:21).

Dalam kutipan teks tersebut dia atas menunjukkan

bahwasannya Raja Suwa‟ merupakan raja yang kejam. Dia akan

menguasai seluruh jagat raya untuk dijadikan wilayah

kekuasaannya dengan melakukan peperangan dengan kerajaan-

86

kerajaan lain. Hal itu ditunjukkan agar dia menjadi penguasa dunia.

Tetapi alih-alih ingin menjadi penguasa dunia, perbuatannya itu

mengakibatkan kehancuran pada dirinya dan Babilonia. Seperti

yang terdapat dalam teks tentang kehancuran raja Suwa‟ dan para

pengikutnya berikut.

اهلل عما تقولُت، إن الذي بدد أحالم سواع يوم مجع علماءه : تعاىل ىرمسىف الربج ليطلقوا منو صوار خيهم ىف الفضاء، فبلبل اهلل ألسنتهم فأصبح

بعضهم ال يفهم كالم بعض .(١١: ٢٦٩١)بكثَت،

Hermes : Ta’a>la> Allah ‘amma> taquli>na, inna al-ladzi> baddada achla>ma Suwa’ yaumu jam’in ‘ulama>ihi fil-buruji liyuthaliqu> minhu shuwa>ru yukhihim fil-fadha>’i, fabalbalallah alsinatahum faashbacha ba’dhahum la> yafhamu kala>ma ba’dhin (Ba>katsi>r, 1962:25).

Hermes : Mahatinggi Allah, Allah-lah yang telah

menghancurkan impian Raja Suwa‟ ketika

mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan di menara, Allah

telah membuat lidah mereka gagu. Sehingga sebagian

dari mereka tidak dapat memahami perkataan yang

lain (Ba>katsi>r, 1962:25).

Sebagaimana yang terdapat kutipan tersebut di atas, raja

Suwa‟ dan para pengikutnya hancur oleh Allah dengan cara mereka

dibuat gagu sehingga satu dengan yang lainnya tidak mengerti apa

yang mereka ucapkan. Perilaku raja Suwa‟ berbanding terbalik

dengan apa yang dilakukan oleh generasi penerusnya yaitu raja

Yaguts. Dia memilih jalan damai dan politik untuk menguasai

dunia dan agar dunia mengenalnya. Hal itu terdapat pada teks

kutipan di bawah ini.

87

عف : أنت الذى استحوذت على ادللك يغوث فحببت إليو سياسة الض مناة وادلهادنة

(.١١: ٢٦٩١)بكثَت، Mana>t : Anta alladzi istachwadzat ‘ala> al-maliki Yagu>ts

fachabbabat ilaihi siya>sati ad-dha’afi wal-muha>danati (Ba>katsi>r, 1962:24).

Manat : Engkaulah yang memengaruhi Raja Yaguts hingga

paduka lebih memilih politik yang menunjukkan

bahwa kita lemah dan lebih baik berdamai (Ba>katsi>r,

1962:24).

Sebagaimana yang terdapat dalam kutipan tersebut di atas,

dengan melalui jalur yang diplomatis raja Yaguts membuat

perdamaian dengan kerajaan-kerajaan lain. Dengan begitu dia dapat

menguasai wilayah dataran Babionia. Hal tersebut pula yang

digunakan untuk menghapus kesalahan atau kerusakan yang dibuat

oleh ayahnya.

Setelah raja Yaguts meninggal, kursi jabatan penguasa

Babilonia diturunkan kepada putri sulungnya yaitu ratu Ellat.

Selama kepemimpinan ratu Ellat, keadaan Babilonia aman dan

tentram. Pada masa itu juga malaikat Ha>ru>t dan Ma>ru>t diturunkan

oleh Allah untuk melakukan tugasnya sebagai manusia.

Ketika menjadi manusia Ha>ru>t dan Ma>ru>t ditunjuk sebagai

hakim di kerajaan Babilonia. Pada masa awal mereka menjabat

sebagai hakim, mereka merupakan hakim yang adil. Tetapi ketika

ditengah-tengah jabatannya mereka mulai goyah dan bertindak

88

semaunya karena mengikuti hawa nafsu mereka. Seperti yang

terdapat dalam teks.

: أال تثقُت بنا يا تامارا؟ ىاروتا ىف مثل ىذه القضية من قبل مبلى أريد أن أطمئن، فقد حكمت : تامارا

للزوج على الزوجة : وكيف عرفت؟ ىاروت

: ىذا حديث ادلدينة كلها. لقد ىز حكمكما ىذا نساء بابل تامارا بابل: فسيهز حكمنا يف قضيتك رجال ىاروت

لن يطمئن قليب حىت أرى نص احلكم، فإين أعتقد أن القضيتُت : تامارا متهاثلتان ليس بينهما فرق

هما فرق كبَت. ليس لتلك ادلرأة مثل ىذا اجلمال الساحر!: بل بين ىاروت (.٩۳: ٢٦٩١)بكثَت،

Ha>ru>t : Ala> tastqi>na bina> ya> Ta>ma>ra>? Ta>ma>ra> : Bala> uri>du an athmainna, faqad chakamtuma> fi>

mitsli ha>dzihil-qadiyyati min qabli lizawwaji ‘ala> az-zaujati.

Ha>ru>t : Wakaifa ‘arafta? Ta>ma>ra> : Ha>dza> chadi>tsu al-madi>nati kulluha>. Laqad haz

chakamukuma> ha>dza> nisa>a Babil. Ha>ru>t : Fasayahuzzu chakamna> fi> qadhiyyatiki rija>la Babil. Ta>ma>ra> : Lan yathmainna qalbi> chatta> ara> nush-sha al-

chukmi, fainni> a’taqidu anna al-qadhiyyataini mutaha>tsilata>ni laisa bainahuma farqun.

Ha>ru>t : Bal bainahuma> farqun kabi>run. Laisa litilka al-mar’atu mitsla ha>dza> al-jama>li as-sa>chiri! (Ba>katsi>r, 1962:24).

Harut : Apakah tuan putri tidak mempercayai kami?

Tamara : Bukan begitu. Aku hanya ingin meyakinkan diriku

dengan keputusan kalian. Sebelumnya, kalian pernah

membuat keputusan dalam kasus yang sama dengan

kasusku, tetapi kalian memenangkan si suami atas

istrinya.

Harut : Dari mana tuan putri mengetahui hal itu?

Tamara : Keputusan itu sudah menjadi isu besar di kota ini.

Keputusan kalian sudah mengguncang ketenangan

perempuan Babil.

89

Harut : Keputusan kami atas kasus tuan putri akan

mengguncang laki-laki Babil.

Tamara : Aku tidak akan tenang sebelum melihat berkas

hukum atas keputusanku secara langsung. Aku yakin

kedua kasus itu sama dan tidak ada bedanya.

Harut : Kasus tuan putri dan kasus sebelumnya sangat

berbeda. Perempuan itu tidak memiliki kecantikan

yang dapat menyihir seperti kecantikan yang tuan

putri miliki (Ba>katsi>r, 1962:25).

Sebagaimana kutipan tersebut di atas, keadilan Ha>ru>t dan

Ma>ru>t mulai tergoyahkan oleh kecantikan wanita. Mereka sudah

tidak menjalankan lagi hakikat-hakikat mereka sebagai seorang

Malaikat. Malaikat yang selalu taat kepada Allah dan tidak akan

melakukan perbuatan maksiat, karena malaikat merupakan

makhluk paling suci. Tetapi, dengan adanya kejadian tersebut

kesucian mereka tergoda karena kehadiran wanita cantik.

Akibat mereka tidak kuat untuk menahan syahwat, mereka

kehilangan kekuatan mereka. Mereka melakukan perbuatan zina

dengan ratu Ellat. Hal itu pula yang membuat kekuatan mereka

berpindah kepada ratu Ellat dan merupakan awal kehancuran dari

Babilonia. Seperti yang terdapat dalam teks di bawah ini.

.: أحسنتما. لقد أدركت اآلن أنٍت أستطيع أن أصعد ىف السماء إيالتحيث أشاء. وحياة سواع ألخضعن شعوب العامل كلها لبابل!

مجيعا لعظمة بابل! ألجلها تركع .: ال حق لك أن تستخدمي السر ىف البغى والطغيان ماروت .: ليسلنب منك إن فعلت ىاروت: ال حتاوال أن ختدعاين. كيف مل يسلب منكما وقد متحابُت، إيالت

.اغتلما الزوج للوصول إىل الزوجة

90

.: قد سلب منا فما عدنا اآلن منلكو ماروت (.٦٨: ٢٦٩١)بكثَت،

I<la>t : Achsantuma>. Laqad adrakta al-a>n annani>

astathi>’u ann ash’uda fis-sama>i chaitsa asya>u. Wachaya>tu Suwa’ liakhdha’anni syu’u>ba al-‘a>lami kullaha> liBa >bil! Liajaliha> tarka’a jami>’a li’azhmati Ba>bil.

Ma>ru>t : La> chaqqi laki an tastakhdimi> sirri fil-baghyi wal-thughiya>ni.

Ha>ru>t : Liyusallibanna minki inn fa’alta. I<la>t : La>tucha>wila> ann takhda’a>ni>. Kaifa lam

yusallib minkuma> waqad mutacha>bi>na ightalama> az-zauju lilwushawli ila> az-zaujati.

Ma>ru>t : Qad sallaba minna> fama> ‘udna> al-a>n namlikuhu (Ba>katsi>r, 1962:98).

Ellat : Kalian memang baik. Sekarang aku merasa

kalau aku bisa terbang ke langit kapan pun

aku mau. Demi Tuhan Suwa‟ aku akan

menundukkan semua bangsa di bawah

kekuasaan Babilonia! Aku akan membuat

semua orang tunduk kepada keagungan

Babilonia.

Marut : Tidak seharusnya paduka menggunakan

kekuatan rahasia itu untuk kejahatan dan

kekuasaan.

Harut : Jika paduka menggunakannya untuk

kejahatan dan kekuasaan, kekuatan itu akan

hilang sendirinya.

Ellat : Kalian jangan mencoba menipuku,

bagaimana mungkin kekuatan itu tidak hilang

dari kalian berdua, sementara kalian berdua

menggunakan kekuatan rahasia itu untuk

kepentingan-kepentingan kalian yang lebih

buruk dari tujuanku? Kalian telah

memisahkan sepasang suami istri yang saling

mencintai lalu menghalangi seorang suami

yang ingin bertemu dengan istrinya, apakah

itu bukan perbuatan yang keji?

Marut : Kekuatan itu sudah hilang dari diri kami,

kami tidak lagi memiliki kekuatan rahasia itu

(Ba>katsi>r, 1962:98).

91

Seperti kutipan tersebut di atas setelah menguasai kekuatan

rahasia yang besar, ratu Ellat berniat untuk menguasai kembali

seluruh kerajaan-kerajaan tetangga. Dengan begitu peperangan

yang sudah lama tidak terjadi, akan kembali pecah karena kekuatan

besar tersebut jatuh di tangan orang yang salah. Hal tersebut akan

kembali kepada kerusakan dan kehancuran yang sebelumnya sudah

sempat hilang. Kedigdayaan yang dimiliki ratu Ellat akan

membawa Babilonia menuju masa kejayaannya.

2. Kehancuran Babilonia

Pada masa milenia pertama yaitu pada masa Babilonia di

pimpin oleh raja Suwa‟, Babilonia menjadi kerajaan yang superior

sehingga ingin menguasai seluruh kerajaan-kerajaan pada masa itu.

Tetapi keperkasaan Babilonia sirna atau hancur ketika raja Suwa‟

berusaha untuk memerangi angkasa. Dia dan para pengikutnya di

hancurkan oleh Allah dengan cara seluruh pasukannya dibuat gagu

(Baktsir, 1962:25).

Babilonia kembali bangkit setelah dipimpin oleh raja Yaguts,

putra dari raja Suwa‟. Pada masa kepemimpinan raja Yaguts,

Babilonia merupakan kerajaan yang penuh dengan kedamaian.

Peperangan sudah jarang terjadi, karena raja Yaguts lebih senang

dengan cara politik untuk menguasai kerajaan lain. Sepeninggal

Raja Yaguts, Babilonia dipimpin oleh Ratu Ellat putri dari Raja

Yaguts.

92

Pada awal kepemimpinan ratu Ellat Babilonia masih menjadi

kerajaan yang besar dan penuh dengan kedamaian. Tetapi semua

itu berubah ketika ratu Ellat memiliki kekuatan besar yang di

dapatnya dari Harut dan Marut. Ratu Ellat berubah menjadi

pemimpin yang ingin menguasai seluruh dunia seperti yang

dilakukan oleh kakeknya, raja Suwa‟. Hal tersebut dapat

ditunjukkan dengan kutipan di bawah ini.

ذاك حُت كنا ال منلك القوة لقهر الشعوب. أما اليوم عندي ىذه : إيالتنها عاصمة لفعن رلد بابل على العادلُت، وألجعر القوة الكربى، فأل

الدنيا كلها بل عاصمة الكون أمجع! (.٢٢١: ٢٦٩١)بكثَت،

I<la>t : Dza>ka chi>na kunna> la> namliku al-quwwata liqahri asy-syu’u>bi. Amma> al-yauma ‘indi> hadzihi al-quwwata al-kubra>, fala arfa’anna majidda Ba>bil ‘ala>l-‘a>lami>na, waliaj’alannaha> ‘a>shimata ad-dunya> kullaha> bal ‘a>shimatul-kauni ajma’u! (Ba>katsi>r, 1962: 117).

Ellat : Itu ketika kita tidak memiliki kekuatan yang cukup

untuk menguasai kerajaan lain. Tapi sekarang,

setelah aku memiliki kekuatan besar ini, aku akan

mengangkat kekuasaan Babilonia di atas semua ras

manusia yang ad di alam semesta ini. Aku akan

menjadikan Babilonia sebagai pusat dunia, bahkan

lebih dari itu, pusat semua ciptaan ini (Ba>katsi>r,

1962:117).

Sebagaimana teks tersebut di atas menunjukkan bahwa Ratu

Ellat menuruni sifat dari kakeknya raja Suwa‟. Dia ingin

meneruskan mimpi kakeknya untuk menjadikan Babilonia sebagai

kerajaan yang paling hebat dan terpandang di seluruh muka bumi

93

bahkan sejagat raya. Dengan memiliki kekuatan yang besar ratu

Ellat berniat mengirim pasukannya ke langit dan memerangi yang

ada di langit.

Sebelum hal itu terjadi, pasukan Babilonia berpikir dan

belajar dari pengalaman sebelumnya ketika pasukan Babilonia

yang dipimpin oleh raja Suwa‟ binasa ketika berusaha untuk

memerangi langit. Hal tersebut ditunjukkan ketika perwakilan dari

pengawal yang datang menemui ratu Ellat untuk menyampaikan

kekhawtiran pasukan yang lain dengan hal tersebut.

: مواليت ادللكة... إن اجلنود امتنعوا مجيعا من دخول ادلركبات أوذلم : امتنعوا؟ إيالت اآلرض: قالوا إهنم غَت وثقُت من رجوعهم إىل ثانيهم : وإهنم سيحولون رمادا يف طبقات اجلو ثالثهم

(.٢٢٨: ٢٦٩١)بكثَت، Awaluhum : Maula>ti> al-malikatu...inna al-junu>da

imtana’u> jami>’an min dukhu>li murrakaba>ti. I<la>t : Imtana’u>? Tsaniyahum : Qa>lu> innahum ghairu watsqi>na min

ruju>’ihim ila> al-ardhi. Tsalisahum : Wa innahum sayuchawwilu>na rama>dan fi>

thabaqa>til-jawwi (Baktsi>r, 1962:118).

Prajurit I : Yang mulia.. semua pasukan menolak untuk

masuk ke pesawat.

Ellat : Menolak?

Prajurit II : Mereka tidak yakin bisa kembali lagi ke

bumi.

Prajurit III : Mereka bilang, jika mereka tetap berangkat

mereka akan hancur menjadi debu (Ba>katsi>r,

1962:118).

94

Sebagaimana teks tersebut di atas seluruh pasukan Babilonia

ketakutan jika mereka pergi, mereka tidak akan kembali dan akan

menjadi debu. Jika hal tersebut terjadi maka Babilonia akan

kembali binasa seperti yang terjadi pada penguasa terdahulu.

Awal kehancuran Babilonia terjadi ketika pasukan kerajaan

Ariya telah mengepung Babilonia di setiap sudut kota. Mereka

menyerang untuk balas dendam. Karena putra kerajaan mereka

yaitu raja Ba‟l telah dibunuh oleh Harut dan Marut. Tidak terima

dengan hal itu, mereka datang menyerang sebagaimana yang

tampak dalam kutipan di bawah ini.

شيد؟ العدو على األبواب ر : يا أىل بابل.. أليس فيكم رجل العزىصوت الرعاة قد ىزموا جيش بابل وأنتم ىنا ال ىون. إن . وأنتم غافلون

اليت قتلت بعلها فشبت نَتان احلرب على شعبها تلهيكم اليوم بأالعيبها وأنتم صامتون، ثوروا على إيالت وأنقذوا بابل!

(.٢٢٦: ٢٦٩١)بكثَت، Uzza> : Ya> ahla Ba>bil..alaisa fi>kum rajulun rasyi>dun? Al-

‘aduwwu ‘ala> al-abwa>bi wa antum gha>filu>n. Ri’a>tu qad hazamu> jaisyu Ba>bil wa antum huna> la> hawuna. Inna allati> qatalat ba’luha> fasyabat ni>ra>nu al-charbi ‘ala> sya’biha> talhi>kum al-yauma biala>’i>biha> wa antum sha>mitu>na, tsu>ru> ‘ala> I<la >t wa anqadzu> Ba>bil! (Ba>katsi>r, 1962:118).

Uzza : Wahai rakyat Babil..bukankah kalian orang-orang

yang berakal? Musuh sudah berada di ambang pintu.

Pasukan Ariya sudah menyerang tentara Babilonia

sementara kalian di sini tengah lalai. Orang yang

membunuh Ba‟l milik bangsa Ariya dan membuat

bangsa Ariya marah tengah mempermainkan kalian

hari ini sementara kalian hanya diam

menyaksikannya. Kalian harus memberontak kepada

95

Ellat dan menyelamatkan Babilonia (Ba>katsi>r,

1962:118).

Pada teks tersebut di atas Uzza datang untuk memprovokasi

pasukan Babilonia untuk berontak kepada ratu Ellat. Uzza

mempengaruhi agar menghentikan rencana ratu Ellat untuk terbang

ke langit dan lebih baik berperang. Karena sebagian pasukan Ariya

telah menghancurkan separuh dari pasukan Babilonia. Dengar hal

tersebut serentak seluruh pasukan Babilonia menjadi tambah

ketakutan dan kekhawatirannya.

Untuk menghilangkan kekhawatiran pasukannya, ratu Ellat

menenangkan mereka dengan janji akan menghancurkan pasukan

Ariya dengan kekuatan yang dia miliki. Tetapi sebelum itu, dia

akan terbang kelangit agar pasukannya percaya bahwa dirinya

memiliki kekuatan yang besar.

عندي. إن يف ظم الذي عبالسر األ: أنا لن أقاتلهم باجلنود. سأقاتلهم إيالت

وسعى أن أغزو السماء وأخضعها لبابل، فماذا يقدر ىـؤالء الرعاة أن يفعلوا؟ سأمهلهم حىت يكونوا على أبواب مدينتكم مث أسلط عليهم

قويت فأصعقهم مجيعا وأنتم تنظرون (.٢٢٦: ٢٦٩١)بكثَت،

I<la>t : Ana> lan uqa>tilahum bil-junu>di. Sauqa>tilahum bis-sirri al-a’azhami alladzi> ‘indi>. Inna fi> wasi’a> ann aghzuwa as-sama>a wa akhdha’aha> liBa>bil, fama>dza> yaqdiru haula>i ri’a>ti ann yaf’alu>? Saummahhiluhum chatta> yaku>nu> ‘ala> abwa>bi madi>natikum tsumma aslatha ‘alaihim quwwati> faash’aqahum jami>’an wa antum tanzhuru>n (Ba>katsi>r, 1962:119).

96

Ellat : Aku tidak akan membunuh mereka dengan

pasukanku. Aku akan menghancurkan mereka dengan

kekuatan dengan kekuatan rahasiaku. Kalau aku

mampu memerangi langit dan menundukkannya di

bawah kekuasaan babilonia, apa yang bisa dilakukan

kaum Ariya atas kita? Aku akan membiarkan mereka

sampai di depan pintu kota, lalu menghancurkan

mereka semua dengan kekuatanku, kalian tinggal

menunggu saja (Ba>katsi>r, 1962:119).

Ketika ratu Ellat terbang ke langit, hal yang di takutkan oleh

pasukan Babilonia terjadi. Ratu Ellat tidak kembali lagi ke bumi.

Hal itu ditandai dengan turunnya Uzrayail untuk memberitahukan

kepada pasukan Babilonia bahwa ratu mereka tidak akan kembali

lagi ke bumi hingga hari kiamat (Baktsir, 1962:122).

Setelah hal itu terjadi, salah satu pasukan Babilonia datang

dan memberitahu semua bahwa paukan Ariya telah memasuki kota

dan menyerang setiap sudutnya. Seperti yang terdapat dalam teks di

bawah ini.

لوا ادلدينة!اة! الرعاة دخ: الرعاة! الرع اجلندي الرعاة الرعاة!!)تتجاو في كل مكان( : أصوات : إىل أين يا حرمس؟ عزريائيل

: سأنزل إىل ادلدينة لعلى أستطيع أن أوقف ىذه ادلذابح. ىرمس: قد فات األوان يا ىرمس. إن اهلل قد قضى على بابل أن يهلك عزريائيل

بالطوفان!أىلها بالسيف مث بالطاعون مث (.٢١٩: ٢٦٩١)بكثَت،

Jundi> : Ri’a>h! Ri’a>h! Ri’a>h dakhalu> madi>nah! Ashwa>t : (tataja>wabu fi> kulli maka>ni) Ri’a>h Ri’a>h!! Uzraya>i>l : Ila> aina ya> Hermes? Hermes : Saanzilu ila> al-madi>nah la’ala> astathi>’u ann awqifa

ha>dzihi al-madza>bicha.

97

Uzraya>i>l : Qad fa>ta al-awa>nu ya> Hermes. Innaallaha qad qadha> ‘ala> Ba>bil ann yahlika ahluha> bis-saifi tsumma bith-tha>’u>ni tsumma bith-thaufa>n! (Ba>katsi>r, 1962:126).

Prajurit : Ariya! Ariya! Pasukan Ariya sudah masuk kota!

Prajurit lain: (saling sahut menyahut) pasukan Ariya! Ariya!

Uzrayail : Kau mau kemana ya Hermes?

Hermes : Aku akan ke kota mungkin aku bisa melakukan

sesuatu untuk menghentikan pembantaian ini.

Uzrayail : Terlambat, Hermes. Tuhan telah menetapkan

Babilonia akan hancur oleh pedang, wabah penyakit

dan angin topan (Ba>katsi>r, 1962:126).

Sebagaimana yang terdapat pada teks tersebut di atas

Babilonia telah hancur oleh pasukan Ariya. Mereka hancur untuk

kedua kalinya, dan kali ini mereka hancur karena pedang. Tetapi

untuk pemimpinnya sama seperti kehancuran pemimpin awal

mereka yang di lenyapkan oleh Allah. Kehancuran Babilonia selalu

berawal dari keserakahan sang pemimpinnya dan berimbas pada

seluruh rakyatnya. Hal itu menunjukkan bahwa sang pemimpin

merupakan ujung tombak dari seluruh rakyat yang dipimpinnya.

Ketika dia hancur maka seulruhnya akan ikut hancur.

Jika dilihat lebih lanjut, terdapat perbedaan dan persamaan fakta

kemanusiaan pada fakta sosial-historis dengan fakta literer yang terdapat

dalam naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t karya ‘Ali Ahmad Baktsi>r. Ketika

masa kejayaan Babilonia, pada fakta sosial-historis dan fakta literer

keduanya memiliki dua masa kejayaan. Masa kejayaan yang pertama pada

fakta sosial-historis ketika Babilonia kuno dengan raja yang terkenal adalah

Hammurabi. Ketika itu wilayah kekuasaan Babilonia terbentang dari teluk

persia sampai seberang wilayah Turki sekarang, dan dari pegunungan

98

Zagrosdi timur sampai Sungai Khabur di Syria. Kemudian pada masa

kejayaan yang kedua ketika Neo-Babilonia, ketika itu raja yang memimpin

adalah Nabopalassar yang kemudian digantikan oleh anaknya yaitu

Nebukhednezzar.

Hal serupa juga terjadi pada fakta literer, ketika masa kejayaan

pertama Babilonia dipimpin oleh Raja Suwa‟, yang pada masa

kepemimpinannya kerajaan Babilonia mempunyai wilayah yang luas.

Kemudian masa kejayaan yang kedua ketika Babilonia dipimpin oleh raja

Yaguts, yang kemudian digantikan oleh anaknya yaitu ratu Ellat. Sekilas

dari kondisi sosial politiknya sama. Tetapi diantara kedua hal tersebut

memiliki perbedaan, jika pada sosial-historis seluruh raja yang memimpin

merupakan dari kaum laki-laki. Sedangkan pada literer terdapat pemimpin

dari kaum perempuan yaitu ratu Ellat.

Kehancuran Babilonia juga memiliki persamaan dan perbedaan. Pada

Babilonia kuno, kota tersebut hancur karena serangan dari bangsa Assyria.

Orang-orang Hitti datang untuk menduduki daerah Meopotamia. Hal

tersebut berbeda dengan apa yang terjadi dalam teks. Babilonia awal yang

dipimpin oleh raja Suwa‟ hancur karena terkena azab Allah, seluruh

pasukan raja Suwa‟ dibuat gagu oleh-Nya. Pada masa Neo-Babilonia kota

tersebut di hancurkan oleh bangsa Persia yang dipimpin oleh Raja Cyrus.

Berawal dari mengizinkan bangsa Persia masuk ke dalam wilayah mereka

tanpa memikirkan bahaya yang akan terjadi. Orang-orang Persia datang dan

langsung mengambil alih kota. Selain itu ada pengkhianat di dalam kubu

99

Babilonia. Jendral Gobryas, mantan gubernur Babilonia di provinsi Gutium,

beralih menjadi kepala komandan pasukan Cyrus, Persia. Hal tersebut

memiliki kesamaan pada kehancuran Babionia dalam teks Ha>ru>t dan Ma>ru>t

karya ‘Ali Ahmad Baktsi>r. Dalam teks Babilonia hancur karena serangan

dari bangsa lain yaitu Bangsa Ariya. Mereka datang karena mempunyai visi

untuk balas dendam karena putra kerajaan mereka dibunuh.

Nama-nama yang terdapat dalam naskah Ha>ru>t wa Ma>ru>t mengadopsi

dari cerita-cerita yang terdapat dalam Al-Qur‟an. Seperti nama Harut,

Marut, Ba‟l, Yaguts, Suwa‟, Ya‟uq, Ellat, Manat dan Uzza. Hanya nama

Hermes yang tidak terdapat dalam Al-Qur‟an. Tetapi nama Hermes terdapat

dalam kitab perjanjian baru agama Kristen dan dalam agama Islam Hermes

adalah Nabi Idris AS. Ba‟l, Yaguts, Suwa‟, Ya‟uq adalah nama-nama

berhala yang populer di kalangan bangsa Arab. Kemudian nama-nama dewa

Ellat, Manat dan Uzza, bangsa Arab menganggap ketiga dewa ini sebagai

putri-putri Allah. Sementara Harut dan Marut sendiri merupakan kedua

malaikat yang di turunkan ke bumi oleh Allah untuk menjalankan hakikat-

hakikat sebagai manusia. Karena sebelumnya para malaikat tidak terima atas

keputusan Allah menunjuk manusia sebagai khalifah di bumi.

2. Subjek Kolektif

Subjek Kolektif adalah Subjek yang menjadi subjek karya sastra yang

besar, sebab karya sastra yang seperti itu merupakan hasil aktivitas yang

objeknya sekaligus alam semesta dan kelompok manusia (Goldmann dalam

100

Faruk, 2012:63). Subjek kolektif juga dapat berupa kelompok kekerabatan,

kelompok sekerja, kelompok teritorial, dan sebagainya.

a) Kelompok Sosial Pengarang

Ba>katsi>r memiliki hubungan yang kuat dengan para sastrawan

Hijaz. Jiwanya tidak tenang kecuali jika berkumpul dalam majelis-

majelis keilmuan dan sastra. Ketika itu para sastrawan Hijaz senantiasa

menggelar majelis-majelis sastra di Taif. Mereka membacakan syair-

syair dan mempelajari sastra serta berita-berita sastrawan Arab.

Disanalah Ba>katsi>r berkenalan dengan para penyair kontemporer

khususnya Ahmad Syauqi Bek Amir Asy-Syuara dan Hafidz Ibrahim

Syair an-Nil (Hakim, 2012:110). Dari sini, dia mulai mengenal drama

syair untuk pertama kalinya melalui karya-karya Ahmad Syauqi. Dia

amat tertarik dengan drama, karena itu dia terdorong untuk menulis

drama syair. Karya pertama drama Ba>katsi>r adalah Hummam Fi Biladil

Ahgaf. Dia berharap agar dapat menjadi seorang reformer sosial di

Hadramaut. Menurut sebagian pengamat karya-karyanya, dia terpengaruh

pemikiran Reformis Islam Sayyid Jamaluddin al-Afghany.

Menurut sejumlah ahli sejarah, Ba>katsi>r berniat untuk menjadi

seorang ahli Hadits. Hal tersebut karena dorongan beberapa sastrawan

yang dia temui setibanya di Kairo, khususnya ulama dan sastrawan Syria

Muhibuddin al-Khotib. Pada masa itu arah islami dalam sastra dan

kehidupan memerlukan seorang sastrawan yang menguasai agama Islam,

kebudayaan dan sastra Arab yang mempelajari bahasa asing mengcounter

101

para penyeru westernisasi dalam kehidupan dan sastra, khususnya di

Mesir. Ternyata pilihan Ba>katsi>r amatlah tepat, terbukti dari karya-karya

sastranya yang dia tulis di kemudian hari yang mempertahankan arah

islami dalam syair, drama dan novel.

Ketika berada di Kairo Ba>katsi>r dekat dengan ulama dan sastrawan

Syria Muhibuddin al-Khatib pemilik surat kabar al-Fath dan percetakan

atau toko buku As-Salafiyah. Dalam surat kabar al-Fath inilah dia

memuat karya-karya syairnya. Pada penerbit as-Salafiyah, dia

menerbitkan karya dramanya yang dia buat sewaktu berada di Taif

Hummam Fi Biladil Ahgaf pada tahun 1353 H. Dia menjalin

persahabatan dengan para penyair Mesir. Seperti Abbas Mahmud Al-

Aqqad, Kamil Ash-Shairafy dan Ibrahim Abdul Qadir Al-Muziny. Para

sastrawan Mesir mengagumi kepenyairan Baktsir serta kemampuan

sastranya. Selanjutnya dia menjalin hubungan persahabatan yang luas

dengan para sastrawan dan ulama Arab, di antaranya adalah Is‟af an-

Nasyasyiby (Palestina), Badr Syakir as-Sayyab (Irak), „Alal al- Fasy

(Maroko), Al-Fudhail al-Waratlany (Aljazair) (Hakim, 2012:112).

Ba>katsi>r banyak mempublikasikan karya-karya sastranya di

berbagai majalah Arab, antara lain majalah “at-Tahdzib” yang diterbitkan

sendiri oleh Ba>katsi>r bekerjasama dengan sastrawan Sewun di

Hadramaut. Nama majalah ini menyiratkan arah reformasi yang

ditempuh Ba>katsi>r semenjak masa dini dari kehidupan sastranya.

Sebagaimana karya-karya Ba>katsi>r diterbitkan oleh majalah dan surat

102

kabar: al-Wady, al-Ma‟rifah, al-Fath, ar-Risalah, as-Tsaqafah, al-Usbu‟,

Appolo, dan ar-Risalah al-Jadidah. Majalah dan surat kabar di atas

merupakan acuan terpenting dalam studi syair-syairnya.

Di samping itu, Ba>katsi>r juga aktif dalam kegiatan kebudayaan di

Mesir. Dia adalah anggota Komisi Syair dan Cerita pada Dewan Tinggi

Pemerhati Seni, Sastra dan Ilmu Sosial. Ketika dikeluarkan undang-

undang spesialisasi sastrawan, Ba>katsi>r adalah orang pertama yang

memperoleh beasiswa spesialis sastrawan selama dua tahun. Pada masa

dua tahun ini merupakan masa kecemerlangan sastra Arab dan sejarah

Islam. Dalam dua tahun ini Ba>katsi>r telah menulis perjuangan besarnya

dalam sejarah Khalifah Umar bin Khatab. Karyanya itu sebanyak

Sembilan belas jilid yang menggambarkan sisi-sisi kecemerlangan

Khalifah Umar yang memiliki pengarah mendalam dalam sejarah Islam.

Ba>katsi>r sering mengunjungi Perancis dalam misi studi umum, dia

membaca karya-karya sastra Perancis sekitar tahun 1954 dan 1956.

Kemudian mengunjungi Rumania dan Uni Soviet sebagai anggota

delegasi sastrawan Mesir yang mendapat undangan persatuan penulis

Rumania dan persatuan penulis Soviet. Pada tahun 1958 dia mewakili

Republik Persatuan Arab dalam konfersi penulis Asia-Afrika pertama di

Tashkoni (Hakim, 2012:113).

103

b) Realisme Sosial

Ba>katsi>r sudah memiliki potensi sejak dia masih kecil, pada umur

13 tahun dia sudah menulis bait syair dan mengajar di Madrasah al-

Nahdhah al-Ilmiyah dan menjadi direkturnya ketika masih berumur

dibawah 20 tahun. dia menulis “Nidham Burdah” sebagaimana dia

menulis karya drama pertamanya yang diberi judul “Hammam fi bilad al-

Ahqaf” dan diterbitkan di Mesir ketika dia pertama kali tiba disana.

Ba>katsi>r aktif dalam tulis menulis di bidang sastra yang masuk

kelompok sosial pengarang yang memiliki jiwa reformasi. Hal tersebut

karena Ba>katsi>r menjalin hubungan erat dengan para tokoh reformasi

Islam seperti Sayyid Jamaluddin al-Afghany. Ba>katsi>r terpengaruh oleh

pemikiran-pemikirannya, hal itu juga yang mendorong untuk menjadikan

dirinya sebagai sastrawan yang selalu menyisipkan nilai-nilai keislaman

dalam setiap karya-karyanya.

Berdasarkan cerita Ha>ru>t dan Ma>ru>t yang berlatar belakang

sejarah, dengan kepiawaiannya Ba>katsi>r menciptakan sebuah karya yang

di dalamnya terdapat visi reformasi Islam. Ba>katsi>r menyisipkan nilai-

nilai ketaatan kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran-Nya di

dalam karyanya tersebut. Jika hal tersebut tidak dijalankan oleh suatu

kaum atau negara maka yang terjadi adalah kehancuran. Ba>katsi>r ingin

menunjukkan kepada setiap pembaca bahwa Tuhan akan melaknat

siapapun yang menyimpang dari ajarannya dengan cara yang

dikehendaki oleh Tuhan.

104

Penjelasan tentang pembahasan pandangan dunia yang terdapat

pada naskah drama Ha<ru<t wa Ma<ru<t karya Ali> Achmad Ba>katsi>r secara

ringkas dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini

Bagan 2. Diagram perolehan pandangan dunia

Diagram tersebut di atas dijelaskan secara detail dalam diagram

selanjutnya. Di bawah ini merupakan diagram yang terdapat dalam

naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t.

Bagan 3. Pandangan Dunia naskah drama Ha>ru>t wa Ma>ru>t.

Pandangan

Dunia

Pengarang

Fakta Kemanusiaan

Fakta Sosial-Historis Fakta Literer

1. Kejayaan Babilonia

Babilonia memiliki dua masa

kejayaan, masa pertama

disebut dengan Babilonia

kuno raja yang terkenal adalah

1. Kejayaan Babilonia

Memiliki dua masa kejayaan,

masa yang pertama dipimpin

oleh Raja Suwa‟. Sedangkan

masa yang kedua dipimpin

Struktur Teks

Fakta Kemanusiaan

Fakta Sosial Historis Fakta Literer

Subjek Kolektif

Kelompok Sosial

Pengarang

Karya Sastra

Realisme

Pandangan

Dunia

105

Hammurabi. Sedangkan masa

yang kedua disebut dengan

Neo-Babilonia yang dipimpin

oleh Nabopalassar kemudian

digantikan oleh anaknya

Nebuchednezzar.

2. Kehancuran Babilonia

Masa yang pertama hancur

karena serangan dari bangsa

Hittit. Sedangkan masa yang

kedua hancur karena serangan

bangsa persia

oleh Raja Yaguts kemudian

digantikan oleh anaknya Ratu

Ellat.

2. kehancuran Babilonia

Masa pertama Babilonia

dihancurkan oleh Tuhan

karena Raja Suwa‟ ingin

memerangi langit. Seluruh

pasukannya dibuat gagu oleh-

Nya. Sedangkan masa yang

kedua hancur karena Ratu Ellat

terbang ke Venus dan kembali

kemudian rakyatnya hancur

karena serangan bangsa Ariya

dan angin topan.

Subjek Kolektif

Kelompok Sosial Pengarang Realisme Sosial

Ba>katsi>r termasuk dalam

kelompok sastrawan yang

berjiwa reformis karena

pergaulannya dekat para

reformis islam sehingga

pemikirannya oleh pemikiran

Reformis Islam Sayyid

Jamaluddin al-Afghany.

Karena memiliki jiwa yang

reformis Islam, dalam naskah

Ha>ru>t wa Ma>ru>t, Ba>katsi>r

menyisipkan nilai-nilai

ketaatan kepada Tuhan dengan

menjalankan ajaran-ajaran-Nya

di dalam karyanya tersebut.

Jika hal tersebut tidak

dijalankan oleh suatu kaum

atau negara maka yang terjadi

adalah kehancuran. Baktsir

ingin menunjukkan kepada

setiap pembaca bahwa Tuhan

akan melaknat siapapun yang

menyimpang dari ajarannya

dengan cara yang dikehendaki

oleh Tuhan.